pendugaan stok ikan di sungai kapuas, kalimantan …

16
33 Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.) PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN BARAT Agus Djoko Utomo dan Susilo Adjie Peneliti pada Balai Riset Perikanan Perairan Umum, Mariana-Palembang Teregistrasi I tanggal: 29 Agustus 2008; Diterima setelah perbaikan tanggal: 17 Nopember 2008; Disetujui terbit tanggal: 27 Nopember 2008 ABSTRAK Sungai Kapuas, Kalimantan Barat mempunyai tipe ekosistem yang kompleks dan keanekaragaman jenis ikan tinggi. Sungai Kapuas ini sudah mendapat tekanan dari luar terutama dari pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Akibatnya, beberapa jenis ikannya sudah mulai langka antara lain ringo ( Datniodes quadrifsciatus) , siluk ( Scleropags formosus ), belantau (Macrochirichthys macrochirus), dan kapas (Rohteichthys microlepis). Suatu kajian stok ikan dengan menggunakan metode akustik dilakukan pada bulan Juli dan Desember 2006 di Sungai Kapuas. Lokasi yang diambil adalah ruas Sungai Kapuas dari Pontianak ke hilir sampai Muara Jungkat, ruas Sungai Kapuas dan ruas anak sungainya sekitar Tayan, ruas anak sungai perairan banjiran di kawasan Sentarum dan satu buah danau sungai mati yaitu Danau Empangau. Untuk mengetahui komposisi jenis ikan, pengambilan contoh ikan dilakukan dan hasil tangkapan dicatat oleh enumerator. Stok ikan di hilir antara Pontianak dan Muara Jungkat adalah 1.847 ind./Ha, di Tayan pada sungai Kapuas dan anak sungainya masing-masing adalah 157 dan 403 ind./Ha, di kawasan Sentarum berkisar 1.087 - 1.634 ind./Ha, dan di Danau Empangau adalah 5.708 ind./Ha. Jenis ikan yang mendominansi di perairan antara Pontianak ke Muara Jungkat yaitu sengarat (Kryptopterus trichopterus) dan baung (Mystus nemurus), di Tayan yaitu kotol mulut (Amblyrhycnchichthys truncatus) dan kelabau (Osteochilus melanopleura), di kawasan Sentarum yaitu bauk (Labiobabrus spp.), sepat (Trichogaster trichopterus), dan toman (Channa micropeltes), serta di Danau Empangau yaitu entukan (Thynnichthys thynnoides), umpan (Puntius waandersii), dan biawan (Helostoma temminckii). KATA KUNCI: stok ikan, Sungai Kapuas, Kalimantan Barat ABSTRACT: Fish stock assessment in Kapuas River, West Kalimantan. By: Agus Djoko Utomo and Susilo Adjie Kapuas River, West Kalimantan has various ecosystem types and high fish biodiversity. This river has been pressured by other sectors such as agriculture, plantation, and mining. Some of fish species such as ringo (Datniodes quadrifsciatus), siluk (Scleropags formosus), belantau (Macrochirichthys macrochirus), and kapas (Rohteichthys microlepis) endanger. A study on fish stock assessment using accoustic methods was done on July and December 2006 in Kapuas River. The locations selected in this study were down stream from Pontianak to Muara Jungkat, segment of Kapuas River and its tributary around Tayan area, in segment of Sentarum floodplains (Empangau oxbow lake). Average fish stock in downstream segment was 1,847 ind./Ha, around Tayan in main river and its tributary was 157 ind./Ha and 403, respectively, in Sentarum ranged 1,087 - 1,634 ind./Ha and in Empangau Lake was 5,708 ind./Ha. Fish species dominance from Pontianak to Muara Jungkat was sengarat (Kryptopterus sp.) and baung (Mystus nemurus) , in Tayan was kotol mulut (Amblyrhycnchichthys truncatus) and kelabau (Osteochilus melanopleura), in Sentarum was bauk (Labiobabrus spp.), sepat (Trichogaster trichopterus), and toman (Channa micropeltes), and in Empangau Lake were entukan (Thinnichthys thynnoides), umpan (Puntius waandersii), and biawan (Helostoma temminckii). KEYWORDS: fish stock, Kapuas River, West Kalimantan PENDAHULUAN Luas perairan umum di Propinsi Kalimantan Barat adalah sekitar dua juta Ha, terdiri atas danau, rawa, dan sungai. Sungai Kapuas merupakan sungai terbesar di Kalimantan Barat dan terpanjang di Indonesia yaitu 1.080 km (Sutikno, 1981). Sepanjang aliran Sungai Kapuas mempunyai tipe ekologi yang sangat kompleks, namun secara garis besar ada tiga tipe yang penting yaitu 1) perairan di hulu sungai (upstream) (>45 m di atas permukaan laut, dpl.) yang berarus deras sampai sedang, pada umumnya berbatu, sekeliling sungai merupakan daerah perkebunan atau perladangan - tipe ini terdapat di Korespondensi penulis: Jl. Beringin No.308, Mariana, PO BOX 1125-Palembang 30763

Upload: others

Post on 20-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

33

Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.)

PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN BARAT

Agus Djoko Utomo dan Susilo AdjiePeneliti pada Balai Riset Perikanan Perairan Umum, Mariana-Palembang

Teregistrasi I tanggal: 29 Agustus 2008; Diterima setelah perbaikan tanggal: 17 Nopember 2008;

Disetujui terbit tanggal: 27 Nopember 2008

ABSTRAK

Sungai Kapuas, Kalimantan Barat mempunyai tipe ekosistem yang kompleks dankeanekaragaman jenis ikan tinggi. Sungai Kapuas ini sudah mendapat tekanan dari luar terutamadari pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Akibatnya, beberapa jenis ikannya sudah mulailangka antara lain ringo (Datniodes quadrifsciatus), siluk (Scleropags formosus), belantau(Macrochirichthys macrochirus), dan kapas (Rohteichthys microlepis). Suatu kajian stok ikan denganmenggunakan metode akustik dilakukan pada bulan Juli dan Desember 2006 di Sungai Kapuas.Lokasi yang diambil adalah ruas Sungai Kapuas dari Pontianak ke hilir sampai Muara Jungkat, ruasSungai Kapuas dan ruas anak sungainya sekitar Tayan, ruas anak sungai perairan banjiran dikawasan Sentarum dan satu buah danau sungai mati yaitu Danau Empangau. Untuk mengetahuikomposisi jenis ikan, pengambilan contoh ikan dilakukan dan hasil tangkapan dicatat olehenumerator. Stok ikan di hilir antara Pontianak dan Muara Jungkat adalah 1.847 ind./Ha, di Tayanpada sungai Kapuas dan anak sungainya masing-masing adalah 157 dan 403 ind./Ha, di kawasanSentarum berkisar 1.087 - 1.634 ind./Ha, dan di Danau Empangau adalah 5.708 ind./Ha. Jenis ikanyang mendominansi di perairan antara Pontianak ke Muara Jungkat yaitu sengarat (Kryptopterustrichopterus) dan baung (Mystus nemurus), di Tayan yaitu kotol mulut (Amblyrhycnchichthys truncatus)dan kelabau (Osteochilus melanopleura), di kawasan Sentarum yaitu bauk (Labiobabrus spp.), sepat(Trichogaster trichopterus), dan toman (Channa micropeltes), serta di Danau Empangau yaitu entukan(Thynnichthys thynnoides), umpan (Puntius waandersii), dan biawan (Helostoma temminckii).

KATAKUNCI: stok ikan, Sungai Kapuas, Kalimantan Barat

ABSTRACT: Fish stock assessment in Kapuas River, West Kalimantan. By: Agus Djoko Utomoand Susilo Adjie

Kapuas River, West Kalimantan has various ecosystem types and high fish biodiversity. This riverhas been pressured by other sectors such as agriculture, plantation, and mining. Some of fish speciessuch as ringo (Datniodes quadrifsciatus), siluk (Scleropags formosus), belantau (Macrochirichthysmacrochirus), and kapas (Rohteichthys microlepis) endanger. A study on fish stock assessmentusing accoustic methods was done on July and December 2006 in Kapuas River. The locationsselected in this study were down stream from Pontianak to Muara Jungkat, segment of Kapuas Riverand its tributary around Tayan area, in segment of Sentarum floodplains (Empangau oxbow lake).Average fish stock in downstream segment was 1,847 ind./Ha, around Tayan in main river and itstributary was 157 ind./Ha and 403, respectively, in Sentarum ranged 1,087 - 1,634 ind./Ha and inEmpangau Lake was 5,708 ind./Ha. Fish species dominance from Pontianak to Muara Jungkat wassengarat (Kryptopterus sp.) and baung (Mystus nemurus), in Tayan was kotol mulut(Amblyrhycnchichthys truncatus) and kelabau (Osteochilus melanopleura), in Sentarum was bauk(Labiobabrus spp.), sepat (Trichogaster trichopterus), and toman (Channa micropeltes), and inEmpangau Lake were entukan (Thinnichthys thynnoides), umpan (Puntius waandersii), and biawan(Helostoma temminckii).

KEYWORDS: fish stock, Kapuas River, West Kalimantan

PENDAHULUAN

Luas perairan umum di Propinsi Kalimantan Baratadalah sekitar dua juta Ha, terdiri atas danau, rawa,dan sungai. Sungai Kapuas merupakan sungaiterbesar di Kalimantan Barat dan terpanjang diIndonesia yaitu 1.080 km (Sutikno, 1981). Sepanjang

aliran Sungai Kapuas mempunyai tipe ekologi yangsangat kompleks, namun secara garis besar ada tigatipe yang penting yaitu 1) perairan di hulu sungai(upstream) (>45 m di atas permukaan laut, dpl.) yangberarus deras sampai sedang, pada umumnyaberbatu, sekeliling sungai merupakan daerahperkebunan atau perladangan - tipe ini terdapat di

Korespondensi penulis:Jl. Beringin No.308, Mariana, PO BOX 1125-Palembang 30763

Page 2: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

34

sebelah hulu daerah Bunut Kabupaten Kapuas Hulu;2) sungai bagian tengah (middle stream) (5 - 45 mdpl.), banyak terdapat rawa banjiran, berarus tenang,banyak terdapat anak sungai, sekeliling sungaimerupakan hutan rawang - tipe perairan ini banyakditemui antara Sanggau dan Bunut, khusus untuktipe rawa banjiran, banyak terdapat di kawasanSentarum Kabupaten Kapuas Hulu, dan 3) perairanyang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, terdapatdi bagian hilir sungai (down stream) (0 - 15 m dpl.) -tipe ini ditemui mulai dari muara sungai sampaiSanggau (60 km dari Pontianak) (Utomo et al., 1991).

Sungai Kapuas memiliki keanekaragaman hayatiyang tinggi, terutama jenis ikannya yang lebih dari200 spesies (Dudley, 1996). Di antara jenis-jenis ikantersebut banyak terdapat ikan bernilai ekonomisseperti ikan pipih (Notopterus chitala), betutu(Oxyeleotris marmorata), jelawat (Leptobarbushoeveni), semah (Tor spp.), dan siluk (Scleropagesformosus).Aktivitas penangkapan di Sungai Kapuasbanyak terdapat di Sungai Kapuas bagian tengah.Daerah Sungai Kapuas ini mencakup kawasankonservasi yang dikelola oleh PHPA yaitu DanauSentarum yang luasnya sekitar 80.000 Ha yangbanyak terdapat hutan rawa (Giesen, 1995). Hutanrawa di Sungai Kapuas mempunyai peran pentingbagi kelestarian sumber daya ikan, yaitu sebagaidaerah pemijahan, tempat berlindung, dan tempatmencari makanan bagi berbagai jenis ikan (Utomo& Asyari, 1999).

Pollnac & Malvestuto (991) mengatakan, SungaiKapuas, Kalimantan Barat mulai tampak dipengaruhioleh tekanan ekologis dari sektor pertanian danindustri. Sudah menjadi isu nasional bahwa potensisumber daya ikan di perairan umum daratancenderung menurun, bahkan beberapa jenis ikanmenjadi langka antara lain ringo (Datniodesquadrifaciatus), siluk (Sclerophages formosus),belantau (Macrochirichthys macrochirus), dan kapas(Rohteicthys microlepis).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stokikan di berbagai tipe ekosistem perairan yangterdapat di sepanjang aliran Sungai Kapuas,Kalimantan Barat, sehingga dapat diketahui tipeekosistem yang mempunyai stok ikan banyak dansebaliknya, tipe ekosistem yang mempunyai stokikan tinggal sedikit. Informasi ini diharapkan dapatmenjadi bahan masukkan bagi pengambil kebijakanpengelolaan sumber daya ikan di daerah aliran SungaiKapuas.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli danDesember 2006. Lokasi penelitian pendugaan stokdilakukan di empat lokasi berbeda yaitu dari Pontianaksampai Muara Sungai Jungkat, Tayan (meliputi SungaiKapuas dan Sungai Tayan), Semitau (meliputi SungaiKapuas, dan Sungai Tawang), dan Danau Empangau.

Pendugaan stok ikan menggunakan alat akustikSIMRAD EY-60 portable scientific echosounder yangdilengkapi dengan sebuah transducer 120 khz. Alatini dipasang pada sisi kanan kapal dengan kekuatanmesin 8 GT (Tabel 1). Desain alur pengambilan datadi perairan dengan cara transek zig-zag. Data yangdiperoleh dari alat akustik berupa data gram,kemudian diolah dengan menggunakan perangkatlunak ER-60 menjadi data threshold. Pengolahan datalebih lanjut untuk mendapatkan informasi mengenaidensitas ikan dilakukan dengan menggunakanperangkat lunak SONAR-4 (post processing data).Selanjutnya, data disimpan dalam bentuk file ASCII,kemudian ditabulasi dengan menggunakan perangkatlunak microsoft exel. Data yang ditampilkan oleh alatakustik tersebut adalah stok ikan dalam individu perHektar, kedalaman, posisi geografi, dan jarak tempuh.

Untuk informasi selanjutnya, terutama tentangkomposisi jenis ikan dalam stok tersebut, makadilakukan pengambilan contoh ikan dari hasiltangkapan nelayan dan pencatatan data hasiltangkapan dari enumerator. Contoh ikan selamapenelitian diambil dengan cara memilih alat tangkapyang tidak selektif yaitu hampang (barrier traps) danjermal (fyke net). Enumerator yang dipakai dalampenelitian ini adalah nelayan tetap yang menggunakanalat tangkap yang tidak selektif. Jumlah enumeratoryang dipakai adalah dua orang per lokasi. Komposisihasil tangkapan dari pengambilan contoh ikan maupundari enumerator dianggap mewakili komposisi stokikan yang tercatat oleh alat akustik.

HASIL DAN BAHASAN

Pendugaan Stok Ikan Sekitar Pontianak sampaiMuara Jungkat

Lokasi pendugaan stok ikan di bagian hilir sungaimulai dari kota Pontianak sampai Muara Jungkatberjarak sekitar 42,8 km, mempunyai kisarankedalaman air maksimal 6 - 15 m (Lampiran 1,Gambar 1). Hasil pendugaan stok menunjukkan bahwaSungai Kapuas bagian hilir (Pontianak sampai Muara

J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.1 Maret 2009: 33-48

Page 3: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

35

Tabel 1. Peralatan akustik untuk pendugaan stok ikanTable 1. Accustic equipment for estimating fish stock

Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.)

Akuisisi data, selama alat akustik beroperasi di dalam kapal.Laptop, memory >2 GB, hardisk >80 GB4.

Pengangkut peralatan, tempat memasang alat akustik disamping badan kapal.

Kapal dari kayu, mesin berkekuatan 8 GT3.

Pembangkit listrik selama dalam perjalanan pendugaan stok.Satuunit portable gienset, 1.000 watt2.

Alat utama penduga stok ikan.Akustikportable scientific echosounder SIMRADEY-60, transducer 120 khz

1.

Kegunaan/UtilizationsJenis alat/Equipment toolsNo.

Akuisisi data, selama alat akustik beroperasi di dalam kapal.Laptop, memory >2 GB, hardisk >80 GB4.

Pengangkut peralatan, tempat memasang alat akustik disamping badan kapal.

Kapal dari kayu, mesin berkekuatan 8 GT3.

Pembangkit listrik selama dalam perjalanan pendugaan stok.Satuunit portable gienset, 1.000 watt2.

Alat utama penduga stok ikan.Akustikportable scientific echosounder SIMRADEY-60, transducer 120 khz

1.

Kegunaan/UtilizationsJenis alat/Equipment toolsNo.

Gambar 1. Peta pendugaan stok ikan dari Pontianak sampai dengan Muara Jungkat.Figure 1. Map of fish stock assessment from Pontianak until Muara Jungkat.

tersebut sering tertangkap di perairan campuran antararawa pasang surut dengan rawa banjiran, seperti didaerah Terentang dekat Pontianak. Sebagian besarikan dominan tersebut merupakan ikan karnivora yangukurannya relatif besar seperti ikan sengarat(Cryptopterus sp.), tapa (Wallago spp.), dan belida(Notopterus chitala). Perairan yang banyak terdapatikan karnivora dan ukuran relatif besar merupakanindikator bahwa perairan tersebut banyak terdapatikan. Ikan campuran menempati 6% yang terdiri atasjanggut (Polynemus dubius), sembilang (Plotosuscanius), duri (Arius venosus), dukang (Arius stomi),dan gulame (Jonius trachycephalus). Ikan campurantersebut walaupun jumlahnya sedikit, namun

Jungkat) mempunyai densitas stok paling tinggi (1.846ind./Ha), dibanding bagian lainnya. Hal ini mungkindisebabkan karena perairan di daerah hilir sungai padaumumnya mempunyai kesuburan tinggi. Nutrien daribagian hulu sungai akhirnya terbawa arus ke hilir yangakan dimanfaatkan oleh fitoplankton, selanjutnyadimanfaatkan oleh ikan (Barnes & Green, 1971).

Berdasarkan pada catatan enumerator dan hasilpengambilan contoh, komposisi jenis ikan yangmendominansi perairan di sekitar Pontianak sampaiMuara Jungkat adalah ikan sengarat (Kryptopterussp.), baung, (Mystus nemurus), belida atau pipih(Notopterus chitala), tebengalan (Puntius bulu), dantapa (Wallago spp.). Jenis Ikan yang dominan

Page 4: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

36

merupakan ikan yang khas terdapat di hilir sungai(Lampiran 2).

Pendugaan Stok Ikan di Sekitar Tayan

Pendugaan stok ikan di perairan sekitar Tayandilakukan pada dua badan sungai, yaitu SungaiKapuas dan anak sungainya (Sungai Tayan). DiSungai Kapuas, pendugaan stok ikan dimulai dariperairan sekitar Pasar Tayan ke arah hulu, dan kisarankedalaman air maksimalnya adalah 3 - 15 m.Sedangkan di Sungai Tayan pengoperasian alatakustik mulai dari Pasar Tayan ke arah hulu sejauhsejauh 4,5 km, kisaran kedalaman air maksimalnyaadalah 20 - 30 m (Lampiran 3, Gambar 2). Di DaerahTayan (Kabupaten Sanggau), densitas stok di SungaiKapuas adalah terendah (157 ind./Ha), j ikadibandingkan dengan daerah lainnya. Hal inikemungkinan disebabkan oleh habitat ikan yangsudah banyak rusak akibat banyaknya pemukimandan tidak terdapatnya hutan rawa banjiran lagi. DiSungai Tayan yang merupakan anak Sungai Kapuas,densitas stok ikannya lebih tinggi dari Sungai Kapuas(403 ind./Ha), kemungkinan karena anak sungaitersebut masih terdapat hutan rawa banjiran.

Berdasarkan pada data enumerator dan hasilpengambilan contoh, jenis ikan yang mendominansidi daerah Tayan yaitu baung (Mystus nemurus),bengalan (Puntius bulu), kelabau (Osteochilusmelanopleura), kotol mulut (Amblyrhynchichthystruncatus), dan lais (Kryptopterus spp.). Jenis ikantersebut sebagian besar adalah ikan herbivora danomnivora, sedangkan jenis ikan karnivora yangberukuran besar seperti ikan gabus (Channa striata)dan belida berjumlah kurang dari 5% (Lampiran 2).

Pendugaan Stok Ikan di Kawasan Sentarum

Pendugaan stok ikan di daerah kawasanSentarum dilakukan pada badan Sungai Kapuas, anakSungai Kapuas (Batang Tawang) dan Danau Belida(Lampiran 4, Gambar 3). Pendugaan stok pada badanSungai Kapuas dilakukan mulai dari Semitau sampaiMuara Batang Tawang berjarak 23,2 km, dankedalaman maksimalnya berkisar 7,24 - 24,61 m. Tipeperairan tersebut merupakan perairan rawa banjiranyang kondisi ekosistemnya relatif baik dan stok ikancukup tinggi (1.087 ind./Ha). Pendugaan stok ikan diSungai Tawang (anak Sungai Kapuas) antara MuaraKapuas ke Empangau sejauh 15,5 km dengankedalaman air maksimalnya berkisar 13 - 23 mmenunjukkan bahwa adanya stok ikan yang cukuptinggi (1.548 ind./Ha). Pendugaan stok di SungaiTawang antara Empangau dan Danau Belida sejauh

37 km, kedalaman air maksimalnya antara 3,5 - 29m menunjukkan bahwa densitas stok ikan di perairantersebut cukup tinggi, rata-rata 1.634 ind./Ha.

Stok ikan di kawasan Sentarum pada umumnyacukup tinggi, karena kawasan Sentarum merupakandaerah rawa banjiran yang banyak hutan rawa.Ekosistem seperti tersebut merupakan habitat yangproduktif, karena banyak tersedia pakan alami(serangga air, perifiton, dan lain-lain), merupakandaerah pemijahan dan lindungan bagi anak-anak ikan.Di samping itu, hutan rawa juga merupakan sumbernutrien di perairan di mana daun-daun yang jatuh akanterurai menghasilkan nutrien.

Komposisi jenis ikan karnivora dengan herbivoraadalah relatif seimbang. Jenis ikan herbivora yangmendominansi antara lain ikan senara (Ambassiswolffii), sepat (Trichogaster trichopterus), bauk(Labiobarbus spp.), palau (Osteochilus hasselti), danbiawan (Helostoma temminckii). Jenis ikan karnivoradidominansi oleh antara lain langkung (Hampalamacrolepidota), delak (Channa striata), tabirin(Belodontichthys dinema), dan toman (Channamicropeltes) (Lampiran 2).

Pendugaan stok ikan di badan air Sungai Kapuasmulai dari Muara Tawang sampai Djongkong sejauh61,9 km dan kedalaman air maksimalnya berkisar8,39 - 30 m diperoleh data stok ikan rata-rata 192,4ind./Ha (Lampiran 5). Densitas stok ikan pada saatmusim penghujan adalah jauh lebih kecil daripadamusim kemarau, disebabkan karena pada saatmusim penghujan, ikan menyebar ke segala penjuruperairan seiring dengan meningkatnya volume airdaripada pada saat kemarau.

Pendugaan stok di wilayah Danau Empangau yangmerupakan danau lindung mempunyai cakupan luasansekitar 124 ha dengan kedalaman antara 1 - 21 m.Saat musim penghujan, danau tersebut mempunyaidensitas stok ikan cukup tinggi, rata rata 5.708 ind./Ha (Lampiran 6; Gambar 4). Tingginya stok ikan didanau tersebut disebabkan karena perairan tersebutmerupakan daerah yang dilindungi secara adat olehmasyarakat setempat sehingga kelestariannya relatifterjamin. Di samping itu, kondisi ekologi danautersebut yang baik seperti terdapatnya hutan rawa(merupakan tempat pemijahan, tempat mencaripakan, dan perlindungan), relatif dalam sehingga tidakpernah mengalami kekeringan pada saat musimkemarau. Ikan yang mendominansi yaitu entukan(Thinnichthys thynnoides), bauk (Labiobarbus spp.),umpan (Puntioplites waandersii), baung , dan toman(Lampiran 2).

J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.1 Maret 2009: 33-48

Page 5: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

Gam

bar2.

Pe

nd

uga

an

sto

kik

an

did

aera

hTa

yan.

Fig

ure

2.

Fis

hsto

ck

assessm

entaro

und

Ta

ya

n.

37

Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.)

Page 6: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

Gam

bar3.

Pe

tape

nd

uga

an

sto

kik

an

dik

aw

asa

nS

enta

rum

.F

igure

3.

Ma

poffish

sto

ck

atS

enta

rum

.

38

J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.1 Maret 2009: 33-48

Page 7: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

Gam

bar4.

Pe

tape

ndu

ga

an

sto

kik

an

diD

an

au

Em

pan

ga

u.

Fig

ure

4.

Ma

pof

fish

sto

ck

assessm

ent

inE

mp

an

gau

Lake.

39

Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.)

Page 8: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Densitas stok ikan di sepanjang aliran SungaiKapuas sangat beragam antara 156 - 5.708 ind./Ha, tertinggi di Danau Empangau (5.708 ind./Ha),karena merupakan danau lindung, kondisi perairanbaik, banyak hutan rawa (tempat pemijahan,perlindungan, dan tempat mencari makanan),perairan dalam - tidak pernah mengalamikekeringan walaupun kemarau panjang.Selanjutnya, perairan bagian hil ir sungaimempunyai stok ikan juga cukup tinggi (1.846 ind./Ha), hal ini disebabkan karena perairan di bagianhilir sungai adalah relatif subur, banyak nutrien darihulu sungai menuju ke hilir.

2. Kawasan Sentarum mempunyai densitas stokcukup tinggi antara 1.548 - 1.634 ind./Ha, karenabanyak terdapat hutan rawa yang merupakanhabitat ikan. Pada saat musim penghujan, densitasstok ikan menurun, kawasan Sentarum hanya 197ind./Ha, karena ikan menyebar ke segala penjuruperairan. Di daerah Tayan yang merupakan daerahpemukiman tidak banyak ditumbuhi hutan rawadan perairannya dangkal, stok ikannya paling kecilwalaupun pada saat musim kamarau, yaitu 157ind./Ha di sungai utama dan 403 ind./Ha di anaksungainya.

Saran

Agar dilakukan pelestarian hutan rawa,pendalaman sungai yang dangkal, terutama padalubuk sungai, karena tempat tersebut merupakanhabitat yang baik bagi ikan yang berukuran besar.

PERSANTUNAN

Kegiatan dari hasil riset potensi dan tingkatpemanfaatan perikanan tangkap di Sungai KapuasKalimantan Barat, T. A. 2006, di Balai Riset PerikananPerairan Umum Palembang, Mariana-Palembang.

DAFTAR PUSTAKA

Barnes, R. S. K. & J. Green. 1971. The EstuarineEnvironment. Aplied Science Publisher Ltd.London.

Dudley, R. G. 1996. The fisheries of the DanauSentarum wildlife reserve, West KalimantanIndonesia. A. W. B. Bogor. Indonesia. 1-10.

Giesen, W. 1995. The flooded forest and black waterlake of Sentarum, West Kalimantan. A. W. B.Bogor. 1-10.

Pollnac, R. B. & S. P. Malvestuto. 1991. Biologicaland sosio economic condition for the developmentand management of riverine fishery resources onMusi and Kapuas River. Prosiding Temu KaryaIlmiah Pengelolaan Sungai dan Perairan Umumbagi Perikanan. Pusat Penelitian danPengembangan Perikanan. Jakarta. ProsidingPusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan/No.22/1992. 67-80.

Sutikno. 1981. Status perikanan perairan umumKalimantan Barat. Prosiding Seminar PerairanUmum. Pusat Penelitian dan PengembanganPerikanan. Jakarta. 107-114.

Utomo, A. D. & Asyari. 1999. Peran ekosistem hutanrawa air tawar bagi kelestarian sumber dayaperikanan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat.Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Vol. 3. 1-13.

Utomo, A. D., Z. Nasution, & M. F. Sukadi. 1991.Potensi sumber daya perikanan daerah aliranSungai Kapuas, Kalimantan Barat. Prosiding TemuKarya Ilmiah Pengelolaan Sungai dan PerairanUmum bagi Perikanan. Pusat Penelitian danPengembangan Perikanan. Jakarta. ProsidingPusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan/No.22/1992. 67-80.

J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.1 Maret 2009: 33-48

40

Page 9: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

41

Lam

piran

1.

Sto

kik

an

dari

Pon

tiana

kke

Mu

ara

Jun

gka

t,pa

da

bula

nJuli

20

06

Appendix

1.

Fis

hsto

ck

fro

mP

ontian

ak

toM

uara

Jun

gkat,

on

July

20

06

Kete

rang

an/R

em

ark

s:ko

de

lokasiP

1sa

mp

aid

en

gan

P1

4,saa

tpe

rgid

ari

Pon

tia

nak

ke

Mu

ara

Ju

ngka

t/L

oca

tio

ncod

eP

1u

ntilP

14),

sta

rtfr

om

Po

ntia

na

kto

Mu

ara

Ju

ng

kat;

ko

de

loka

siP

15

sam

paide

nga

nP

26,

sa

at

pula

ng

da

riM

ua

raJun

gka

tke

Po

ntian

ak/L

oca

tio

ncod

eP

15

untilP

26

,sta

rtfr

om

Mu

ara

Ju

ngka

tto

Pon

tia

nak)

Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.)

ma

ks

imu

m/

Page 10: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

42

Lampiran 2. Komposisi jenis ikan pada tiap lokasi (%)Appendix 2. Fish composition in each location (%)

0,20Pati terung/Patik layar (Bagrichthys hypselopterus)

32,01Pati (Mystus sp.)

42,0113,38Palau (Osteochilus hasselti)

0,20,032Pacol (Hypopthalmichthys sp.)

1,41Nuayang (Pseudeutropius sp.)

0,80Miadin (Osteochilus intermedius)

0,60,84Mentulu/Pengulu(Barbichthys laevis)

2,01Langkung (Hampala macrolepidota)

1,41Landin (Mystus negricep)

0,8020,8Lais sengarat (Kryptopterus sp.)

1,41Lais junggang (Kryptopterus apogon)

3,52,019,646Lais (Kryptopterus spp.)

0,20Kusang/Kujam (Labiobarbus festivus)

3,48Kurau (Polystonemus multifilis)

40,202,76Kukum (Barbichthys laevis)

0,604,54Kujam (Labiobarbus festivus)

9,52Kotol mulut (Amblyrhynchichthys truncatus)

1,810,19Kerandang (Channa sp.)

0,20Kenyuwar (Luciosoma trinema)

1,41Kenyulung (Xenontodon canciloides)

1,610,05Kelik/Lele (Clarias sp.)

1,41Kelampa (Parachela oxygasteroides)

1,81Kedukul (Amblyrhynchichthys truncatus)

40,20Kebali (Osteochilus schlegelii)

21,8110,874,75Kelabau (Osteochilus melanopleura)

2,62Kapas (Rohteicthys microlepis)

2.44Kakap (Lates calcalifer)

41,81Jelawat (Leptobarbus hoeveni)

1,212,78Gurami/Kalui (Osphronemus goramy)

70,80Entukan (Thynnichthys thynnoides)

0,40Engkuruyuk/Karuyuk (Ellapostoma megalomycter)

1,21Engkadi/kadik (Botia hymenophysa)

40,803,09Emperas (Cyclocheilichthys apagon)

1,416,834,75Duara (Pangasius polyuranodon)

1,810,070,27Dilah/Lidah/Kenilah (Cynoglossus waandersii)

31,810,14Delak/Gabus (Channa striata)

2,41Buntal (Tetraodon spp.)

1,410,03Bis/Bilis (Clupeichthys bleekeri)

41,812,91Biawan (Helostoma temmincki)

0,80,67Betutu/Debuk (Oxyeleotris marmorata)

41,4111,077,96Bengalan (Puntioplites bulu)

1,010,019,60Belida (Notopterus borneensis)

1,410,14Belantau (Macrochirichthys macrochirus)

2,92Baung tikus (Bagrichthys macracanthus)

51,6111,0612,45Baung (Mystus nemurus)

0,60Bauk tadung (Labiobarbus ocellatus)

51,21Bauk ketup (Labiobarbus vittatus)

0,40Bantak (Osteochilus microcephalus)

0,200,08Bangah (Pangasius huneralis)

74,896Anak ikan/campuran

40,200,18Adong (Hampala macrolepidota)

EmpangauSentarumTayanHilir

Lokasi/LocationJenis ikan/Species

0,20Pati terung/Patik layar (Bagrichthys hypselopterus)

32,01Pati (Mystus sp.)

42,0113,38Palau (Osteochilus hasselti)

0,20,032Pacol (Hypopthalmichthys sp.)

1,41Nuayang (Pseudeutropius sp.)

0,80Miadin (Osteochilus intermedius)

0,60,84Mentulu/Pengulu(Barbichthys laevis)

2,01Langkung (Hampala macrolepidota)

1,41Landin (Mystus negricep)

0,8020,8Lais sengarat (Kryptopterus sp.)

1,41Lais junggang (Kryptopterus apogon)

3,52,019,646Lais (Kryptopterus spp.)

0,20Kusang/Kujam (Labiobarbus festivus)

3,48Kurau (Polystonemus multifilis)

40,202,76Kukum (Barbichthys laevis)

0,604,54Kujam (Labiobarbus festivus)

9,52Kotol mulut (Amblyrhynchichthys truncatus)

1,810,19Kerandang (Channa sp.)

0,20Kenyuwar (Luciosoma trinema)

1,41Kenyulung (Xenontodon canciloides)

1,610,05Kelik/Lele (Clarias sp.)

1,41Kelampa (Parachela oxygasteroides)

1,81Kedukul (Amblyrhynchichthys truncatus)

40,20Kebali (Osteochilus schlegelii)

21,8110,874,75Kelabau (Osteochilus melanopleura)

2,62Kapas (Rohteicthys microlepis)

2.44Kakap (Lates calcalifer)

41,81Jelawat (Leptobarbus hoeveni)

1,212,78Gurami/Kalui (Osphronemus goramy)

70,80Entukan (Thynnichthys thynnoides)

0,40Engkuruyuk/Karuyuk (Ellapostoma megalomycter)

1,21Engkadi/kadik (Botia hymenophysa)

40,803,09Emperas (Cyclocheilichthys apagon)

1,416,834,75Duara (Pangasius polyuranodon)

1,810,070,27Dilah/Lidah/Kenilah (Cynoglossus waandersii)

31,810,14Delak/Gabus (Channa striata)

2,41Buntal (Tetraodon spp.)

1,410,03Bis/Bilis (Clupeichthys bleekeri)

41,812,91Biawan (Helostoma temmincki)

0,80,67Betutu/Debuk (Oxyeleotris marmorata)

41,4111,077,96Bengalan (Puntioplites bulu)

1,010,019,60Belida (Notopterus borneensis)

1,410,14Belantau (Macrochirichthys macrochirus)

2,92Baung tikus (Bagrichthys macracanthus)

51,6111,0612,45Baung (Mystus nemurus)

0,60Bauk tadung (Labiobarbus ocellatus)

51,21Bauk ketup (Labiobarbus vittatus)

0,40Bantak (Osteochilus microcephalus)

0,200,08Bangah (Pangasius huneralis)

74,896Anak ikan/campuran

40,200,18Adong (Hampala macrolepidota)

EmpangauSentarumTayanHilir

Lokasi/LocationJenis ikan/Species

J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.1 Maret 2009: 33-48

Page 11: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

43

Lanjutan Lampiran 2.Continuing Appendix 2.

100100100100Total

0,40Lain-lain

72,620Umpan (Puntioplites waandersii)

1,210,16Ulan uli (Botia macrachanta)

0,200,12Udang (Macrobrachium rosenbergii)

52,412,41Toman (Channa micropeltes)

2,210,08Tilan (Mastacembelus spp.)

30,8011,27Tengadak (Barbodes schwanefeldii)

1,33Temirang/Sembilang(Plotosus lineatus/Paraplotosus albilabris)

22,821,376,86Tapa (Wallago leerii)

42,21Tamunit (Labeo chrysophekadion)

0,80Tamudau (Epalzeahynchus sp.)

1,51,21Tabirin (Belodontichthys dinema)

0,20Suwadi/Suain (Barbodes gonionotus)

1,610,03Sumpit (Toxotes chatareus)

0,20Silu kerisik/Hijau (Sclerophages formusus)

0,40Sialuri (Setepina melanochir)

2,41Sepat (Trichogaster trichopterus)

2,21Senara (Ambassis wolffii)

0,20Seluang minyak (Rasbora trilineata)

0,20Seluang maram (Pectenocypris balaena)

0,60Seluang buluh (Rasbora boneensis)

2,21Seluang (Rasbora spp.)

20,20,714,18Seladang/Patin (Pangasius nasutus)

0,20Samah (Tor spp.)

21,81Runtu (Channa lucius)

2,011,35Ringau (Datniodes sp.)

1,21Rik (Mystus micrachantus)

0,20Rebas (Cyclocheilichthys sp.)

3,22Pisang (Bagrichthys macracanthus)

31,010,38Pian (Channa marulioides)

0,20Piyam (Leptobarbus melanopterus)

0,20Penyulung (Xenentodon sp.)

3,09Pengkah/Senara (Ambassis wolffii)

31,811,36Patung (Pristolepis fasciatus)

0,20Patong rimba (Nandus nebolusus)

0,20Patong muntuk (Nandus nebolusus)

100100100100Total

0,40Lain-lain

72,620Umpan (Puntioplites waandersii)

1,210,16Ulan uli (Botia macrachanta)

0,200,12Udang (Macrobrachium rosenbergii)

52,412,41Toman (Channa micropeltes)

2,210,08Tilan (Mastacembelus spp.)

30,8011,27Tengadak (Barbodes schwanefeldii)

1,33Temirang/Sembilang(Plotosus lineatus/Paraplotosus albilabris)

22,821,376,86Tapa (Wallago leerii)

42,21Tamunit (Labeo chrysophekadion)

0,80Tamudau (Epalzeahynchus sp.)

1,51,21Tabirin (Belodontichthys dinema)

0,20Suwadi/Suain (Barbodes gonionotus)

1,610,03Sumpit (Toxotes chatareus)

0,20Silu kerisik/Hijau (Sclerophages formusus)

0,40Sialuri (Setepina melanochir)

2,41Sepat (Trichogaster trichopterus)

2,21Senara (Ambassis wolffii)

0,20Seluang minyak (Rasbora trilineata)

0,20Seluang maram (Pectenocypris balaena)

0,60Seluang buluh (Rasbora boneensis)

2,21Seluang (Rasbora spp.)

20,20,714,18Seladang/Patin (Pangasius nasutus)

0,20Samah (Tor spp.)

21,81Runtu (Channa lucius)

2,011,35Ringau (Datniodes sp.)

1,21Rik (Mystus micrachantus)

0,20Rebas (Cyclocheilichthys sp.)

3,22Pisang (Bagrichthys macracanthus)

31,010,38Pian (Channa marulioides)

0,20Piyam (Leptobarbus melanopterus)

0,20Penyulung (Xenentodon sp.)

3,09Pengkah/Senara (Ambassis wolffii)

31,811,36Patung (Pristolepis fasciatus)

0,20Patong rimba (Nandus nebolusus)

0,20Patong muntuk (Nandus nebolusus)

EmpangauSentarumTayanHilir

Lokasi/LocationJenis ikan/Species

EmpangauSentarumTayanHilir

Lokasi/LocationJenis ikan/Species

Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.)

Page 12: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

44

La

mp

iran

3.

Sto

kik

an

diT

aya

n,pa

da

bula

nju

li20

06

Ap

pe

ndix

3.

Fis

hsto

ck

of

Tayan

,on

Ju

ly20

06

Kete

rang

an/R

em

ark

s:

ko

de

lokasi

T1

sa

mpa

id

en

gan

T1

2,

perg

id

ari

Pa

sa

rTa

yan

ke

ara

hhu

lu/L

oca

tio

ncod

eT

1un

til

T1

2,

sta

rtfr

om

Ta

ya

nM

ark

et

tou

ppe

r;kod

elo

ka

si

T13

sa

mpa

id

en

gan

T2

0,

kem

bali

da

rihu

luke

Pasa

rTaya

n/L

oca

tio

ncod

eT

13

until

T20

,sta

rtfr

om

up

per

toTa

yan

Ma

rke

t;kod

elo

ka

si

T21

sa

mpa

id

eng

an

T23

,d

ari

Pa

sa

rTaya

nm

asu

kke

Sun

gai

Ta

yan

/Ka

mpu

ng

Taya

n/L

oca

tio

ncod

eT

21

un

til

T2

3,

sta

rtfr

om

Taya

nM

ark

et

toTaya

nV

illag

e

J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.1 Maret 2009: 33-48

Page 13: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

45

Lam

piran

4.

Sto

kik

an

anta

raS

em

itau

dan

Se

nta

rum

,pada

bula

nJu

li20

06

Appendix

4.

Fis

hsto

ck

betw

een

Se

mita

ua

nd

Senta

rum

,o

nJuly

20

06

Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.)

Page 14: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

46

Lanju

tan

Lam

piran

4.

Contin

uin

gA

ppendix

4.

J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.1 Maret 2009: 33-48

Page 15: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

47

La

mp

iran

5.

Penduga

an

sto

kik

an

anta

raS

em

itau

sam

paid

engan

Jongkong,p

ad

abula

nD

esem

ber2006

Appendix

5.

Fis

hsto

ck

assessm

entb

etw

ee

nS

em

itau

un

tilJ

on

gkong

,on

De

se

mbe

r20

06

Pendugaan Stok Ikan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat (Utomo, A.D.)

Page 16: PENDUGAAN STOK IKAN DI SUNGAI KAPUAS, KALIMANTAN …

48

Lam

piran

6.

Pend

ugaan

sto

kik

an

diD

an

au

Lin

du

ng

Em

pa

ngau

Appendix

6.

Fis

hsto

ck

inE

mpan

ga

uL

ake

Reserv

e

J. Lit. Perikan. Ind. Vol.15 No.1 Maret 2009: 33-48