pendingin g2ak

12
Alat pendingin alami berbahan dasar gabus, garam, arang dan kaleng Makalah Diajukan untuk Perlombaan Siswa Berprestasi Tingkat Gugus Tahun 2013 Disusun oleh: Adilla Zulfana Hermawan SMPN 1 CILEUNYI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 0

Upload: omah-nita

Post on 25-Apr-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDINGIN G2AK

Alat pendingin alami berbahan dasar gabus, garam, arang dan kaleng

Makalah

Diajukan untuk Perlombaan Siswa Berprestasi Tingkat Gugus

Tahun 2013

Disusun oleh:

Adilla Zulfana HermawanSMPN 1 CILEUNYI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI(SMPN) 1 CILEUNYI BANDUNG

TAHUN 2013

0

Page 2: PENDINGIN G2AK

BAB iPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendinginan adalah proses menurunkan temperatur dalam ruang tertentu dan

mempertahankan itu untuk tujuan makanan dingin, melestarikan zat tertentu, atau

menyediakan suasana kondusif untuk kenyamanan tubuh. Menyimpan makanan yang

mudah basi, bulu, farmasi, atau barang lainnya dalam lemari pendingin umumnya

dikenal sebagai penyimpanan dingin.

Saya membuat alat ini berawal dari ketika saya temukan banyak warga atau

masyarakat yang miskin / kurang mampu ingin mempunyai alat pendingin, namun

karena keterbatasan biaya mereka tidak bisa untuk membeli alat pendingin modern

seperti kulkas, maka dengan bantuan seseorang saya membuat kulkas pendingin

alami ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara kerja Pendingin G2AK?

2. Apa kelebihan dan kekurangan Pendingin G2AK?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Cara kerja Pendingin G2AK

2. Kelebihan dan kekurangan Pendingin G2AK

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis :

Berguna untuk menambah wawasan teori tentang perubahan kalor.

2. Secara praktis:

1

Page 3: PENDINGIN G2AK

a. Sebagai alat pendingin hemat energi yang sangat membantu masyarakat

dalam bidang pekerjaan mereka, khususnya home industry.

b. Membantu meringankan beban penggunaan listrik bagi masyarakat luas.

2

Page 4: PENDINGIN G2AK

BAB IILANDASAN TEORI

A. Sejarah kalor

Istilah kalor yang berasal dari caloric, yang pertama kali diperkenalkan oleh

Antoine Laurent Lavoiser (1743-1794) seorang ahli kimia dari Perancis. Oleh para

ahli kimia dan fisika pada saat itu, kalor dianggap sebagai zat alir yang tidak terlihat

oleh mata.

Oleh karena itu, satuan kalor di tetapkan dengan nama kalori (kal). Energi kalor

dapat berubah menjadi energi mekanik atau sebaliknya. Oleh karena itu, satuan kalor

terdapat hubungan antara satuan energi kalor (kalori) dengan satuan energi mekanik

(joule). Hubungan ini di temukan oleh James Prescott (1818-1889) seorang ilmuwan

berkebangsaan inggris. Hubungan tersebut adalah :

1 kilokalori = 4,186 X 103 joule

Atau dengan pembulatan desimal:

1 kkal = 4,2 x 103 Joule

1 Kkal = 4,2 Joule

B. Asas Black

Asas Black adalah sebuah dalil fisika mengenai kalor yang dikemukakan oleh

ilmuwan Skotlandia, Joseph Black pada tahun (1728-1799). Black menyatakan :

“Jumlah kalor yang dilepas oleh suatu zat bersuhu tinggi sama dengan jumlah kalor

yang di terima oleh suatu zat bersuhu lebih rendah”.

C. Pengertian Kalor

Kalor merupakan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Sejarah

umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu

mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh

3

Page 5: PENDINGIN G2AK

benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang

dikandung sedikit.

Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang

dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor:

1. Massa Zat

Massa zat adalah banyaknya zat terkandung di dalam sebuah benda. Satuan massa

didalam satuan SI adalah Kilogram.

2. Jenis zat (kalor Jenis)

Kalor jenis adalah sifat zat yang menunjukan banyaknya kalor yang dibutuhkan

untuk menaikkan suhu zat bermassa 1 Kg sebesar 1 K.

3. Perubahan suhu

Perubahan suhu adalah perbedaan suhu akhir dengan suhu awal suatu zat yang

harus dihitung setelah beberapa waktu.

Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :

Q = m.c (t2 – t1)

Dimana :

Q = Kalor yang dibutuhkan (J)

M = Masa benda ( Kg)

C = Kalor Jenis (J/KgC)

(t2 – t1) adalah Perubahan suhu (c)

D. Pengaruh Kalor Terhadap Benda

1. Kalor dapat Menyebabkan Kenaikan Suhu

Bersama dengan pemberian kalor, suhu air terus naik sampai keadaan tertentu.

Semakin banyak kalor yang diberikan kepada suatu benda akan semakin besar

kenaikan suhu benda tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kenaikan

suhu suatu benda sebanding dengan kalornya.

2. Kalor dapat Merubah Wujud Benda

Karena adanya kalor, wujud benda padat bisa menjadi cair yang disebut

mencair, wujud benda cair menjadi gas atau menguap.

4

Page 6: PENDINGIN G2AK

E. Perpindahan Kalor

1. Konduksi

Konduksi adalah peristiwa berpindahan kalor melalui medium (zat perantara)

tanpa disertai perpindahan partikel medium tersebut. Konduksi biasanya dapat terjadi

pada zat padat seperti berbagai jenis logam dan gelas. Contohnya seperti ini, jika

salah satu ujung logam yang lain juga akan terasa panas karena kalor/panas

merambat di dalam logam.

2. Konveksi

Konveksi adalah peristiwa berpindahnya kalor dalam suatu medium yang

disertai dengan perpindahan partikel mediumnya. Partikel medium terjadi karena

adanya perbedaan suatu masa jenis. Konveksi biasa terjadi pada medium berupa zat

cair dan gas. Berikut ini adalah contoh dari peristiwa kalor sebagai berikut :

a. Pada siang hari, permukaan bumi di daratan lebih cepat panas dari pada lautan,

karena kalor jenis tanah lebih kecil dari pada kalor jenis air. Akibatnya, udara di

atas daratan yang lebih panas akan naik ke atmosfer yang lebih tinggi karena

tekanannya kecil. Ruang yang ditinggalkan udara panas itu selanjutnya diisi udara

yang lebih dingin dari permukaan lautan. Aliran udara dari permukaan laut inilah

disebut angin laut.

b. Ketika memasak air, massa air yang berada tepat di atas kompor akan menerima

kalor dan menjadi lebih panas. Air panas ini akan bergerak ke atas hingga

mencapai permukaan air karena massa jenisnya lebih kecil dari pada massa air

yang lebih dingin di bagian atas akan terdesak dan bergerak turun menggantikan

ruang yang sebelumnya ditinggalkan massa air yang lebih panas. Kejadian ini

berulang terus menerus .

3. Radiasi

Radiasi adalah berpindahnya kalor dari suatu tempat ke tempat lain dengan

melalui pancaran sumber panas tanpa melalui medium, radiasi terjadi misalnya pada

pancaran sinar matahari ke bumi dan panas ( rasa hangat) yang kita rasakan ketika

kita sedang berada didekat api unggun atau perapian.

5

Page 7: PENDINGIN G2AK

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

1. Alat-alat

a. Lem

b. Cutter

2. Bahan

a. Arang, apabila dicampurkan dengan garam, maka akan bereaksi

menghasilkan muap embun yang dapat mendinginkan makanan atau minuman.

b. Garam

c. Gabus/busa putih elektronik

d. Kaleng biskuit

e. Makanan atau minuman

B. Rancangan Penelitian

1. Cara Pembuatan

a. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan.

b. Buatlah gabus mengelilingi bagian dalam kaleng biskuit (gabus ini akan menutup

bagian bawah, samping kanan-kiri, depan, belakang dan terakhir atas kaleng)

dengan beri jarak kira-kira 2cm antara gabus dengan kaleng biskuit.

c. Setelah itu masukan arang di celah antara gabus dan kaleng yang telah dibuat kira-

kira sampai ± ½ dari tinggi kaleng tersebut.

d. Taburkan dengan garam ± 4 bungkus garam di atas arang yang dibuat telah

mengelilingi kaleng. Jika ingin dinginnya kurang lebih seperti kulkas tambahkan

es batu sedikit saja bersama dengan garam.

e. Masukkan makanan atau minuman yang ingin didinginkan ke dalam kaleng,

tutuplah kaleng setelah itu tutup juga gabus yang paling atas.

6

Page 8: PENDINGIN G2AK

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pendingin G2AK yang dibuat dengan bahan dasar gabus, garam, arang dan kaleng

adalah pendingin yang sederhana, karena tidak membutuhkan listrik untuk

menghantarkan kalornya. Bahan-bahan dasarnya yang sederhana juga mempunyai

fungsi masing-masing dalam membentuk Pendingin G2AK.

1. Gabus, berguna untuk

2. Garam, berguna untuk

3. Arang, berguna untuk

4. Kaleng, berguna untuk

Dengan gabungan bahan-bahan itulah, pendingin G2AK mampu mendinginkan

sekaligus mengawetkan makanan dan minuman dengan cara kerja sebagai berikut:

B. Pembahasan

7

Page 9: PENDINGIN G2AK

8