pendingin 2

3
A. JUDUL Pengamatan Cara Perawatan Peralatan / Pengistalasian system Pendingin B. TUJUAN 1. Setelah selesai melakukanpengamatan, mahasiswa dapat mengetahui cara memotong. Bending, proses Flaring dan Sweging. 2. Setelah selesai melakukanpengamatan, mahasiswa dapat mengetahui cara mengelas pipa kuningan dengan baik. C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Pipa uningan 2. Buku modul !. "lat #ulis $. "lat %as &. Peralatan sweging '. Peralatan (laring ). Pembengkok pipa *. Pemotong pipa D. DASAR TEORI Proses penginstalan system terdiri dari dua bagian, yaitu proses pengi system pemipaan dan instalasi system kelistrikan. Penger+aan system pemipaan meliputi pembengkokan pipa bending-, swag dan (laring, pengelasan welding-, serta penginstalasian. Pemrosesan pipa merupakan salah satu dasar yang harus kita perhatikan instalasi dan mekanisme system re(rigerasi sebab kalau kitaabaikandalam pemposesan pipa maka system akan mudah mengalami kebocoran. al pertama yang harus diperhatikan adalah membuka gulungan pipa. unakan lantai/per yang rata sebagai alas membuka gulungan. Sebelum membuka gulungan, perhat bahwa kedua u+ung pipa asahakan dalam keadaan tertutup. Setelah gu diletakkan pada lantai dalam posisi tegak, kemudian salah satu u+ung pipa ditahan pakai tangan, dan putarlah gulungan pipa sehingga pipa lurus tertahan di semakin pan+ang. Potong pipa sesuai dengan ukuran yang diinginkan. %angkah0langkah didalam penger+aan pipa untuk system antaralain Pemotongan cutting-, Peluasan eaming-, Pembengkokan Bending-, Flaring Sweging, 3elding pengelasan-. E. HASIL PENGAMATAN DAN PRAKTIK 1. Cara pemotonan p!pa Cutting adalah penger+aan pemotongan pipa yang biasanya dilakukan de menggunakan alat khusus yang disebut Cutter Pipe atau #ubbing Cutter. "

Upload: varick-wicaksono

Post on 07-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ac

TRANSCRIPT

A. JUDULPengamatan Cara Perawatan Peralatan / Pengistalasian system Pendingin

B. TUJUAN 1. Setelah selesai melakukan pengamatan, mahasiswa dapat mengetahui cara memotong. Bending, proses Flaring dan Sweging.2. Setelah selesai melakukan pengamatan, mahasiswa dapat mengetahui cara mengelas pipa kuningan dengan baik.

C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN1. Pipa Kuningan2. Buku modul3. Alat Tulis4. Alat Las5. Peralatan sweging6. Peralatan flaring7. Pembengkok pipa8. Pemotong pipa

D. DASAR TEORIProses penginstalan system terdiri dari dua bagian, yaitu proses penginstalasian system pemipaan dan instalasi system kelistrikan.Pengerjaan system pemipaan meliputi pembengkokan pipa (bending), swaging, dan flaring, pengelasan (welding), serta penginstalasian.Pemrosesan pipa merupakan salah satu dasar yang harus kita perhatikan dalam instalasi dan mekanisme system refrigerasi sebab kalau kita abaikan dalam pemposesan pipa maka system akan mudah mengalami kebocoran. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah membuka gulungan pipa. Gunakan lantai/permukaan yang rata sebagai alas membuka gulungan. Sebelum membuka gulungan, perhatikan bahwa kedua ujung pipa asahakan dalam keadaan tertutup. Setelah gulungan pipa diletakkan pada lantai dalam posisi tegak, kemudian salah satu ujung pipa ditahan pakai tangan, dan putarlah gulungan pipa sehingga pipa lurus tertahan di lantai semakin panjang. Potong pipa sesuai dengan ukuran yang diinginkan.Langkah-langkah didalam pengerjaan pipa untuk system antara lain : Pemotongan (cutting), Peluasan (Reaming), Pembengkokan (Bending), Flaring dan Sweging, Welding (pengelasan).

E. HASIL PENGAMATAN DAN PRAKTIK1. Cara pemotongan pipaCutting adalah pengerjaan pemotongan pipa yang biasanya dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang disebut Cutter Pipe atau Tubbing Cutter. Alat ini mempunyai sebuah mata pisau yang berbentuk bulat dan dapat diputar pada porosnya. Pemotongan pipa ini dilakukan dengan memutar pisau sedikit demi sedikit sambil menekan mata pisau tersebut pada pipa (dengan mengencangkan skrup pemutar pada ujung bawah cutter). Setelah proses pemotongan selesai dilakukan, pada bagian dalam pipa akan terjadi lekukan kedalam sehingga diameter dalam pipa tersebut mengecil. Semakin lunak bahan pipa, maka semakin kecil diameter dalam pipa.

2. Cara perluasan pipaProses perluasan pada pipa tidak sama dengan proses perluasan pada lubang seperti bor. Jadi perluasan pada pipa merupakan proses untuk menghilangkan ketajaman sisi-sisi setelah dipotong dan biasanyasebelum proses perluasan, permukaan yang telah dipotong diratakan dulu.Tujuan dari proses perluasan ini adalah agar serpihan pipa setelah proses pemotongan tidak terbawa masuk ke dalam system dan menghindari kebocoran pada saat pipa tersebut disambungkan.Salah satu dari reamer digunakan untuk meratakan bagian luar pipa dan sisi lainnya digunakan untuk meratakan bagian dalam pipa.

3. Cara Pembengkokan pipaTipe pegas pembengkok mempunyai diameter dalam dimana diameter ini dapat digunakan. Untuk diameter yang dalam biasanya digunakan pada pipa-pipa bagian ujung. Pegas pembengkok ini cenderung terjadi penjepitan antara pipa dan alatnya sendiri, sehingga jarang digunakan.Tipe pengungkit jauh lebih praktis serta presisi karena alat ini dsertai alat penahan dan disertai pula skala bending, sehingga kita dapat membending dengan tepat sesuai keinginan.

4. Proses flaring dan swegingProses Flaring dan sweging sendiri adalah proses pengembangan pipa yang akan disambung atau diinstalasi. Tujuannya dalah untuk memudahkan proses penyambungan pipa.Proses flaring ada dua macam yaitu single plare dan doble flare. Pada penerapan yang umum dipakai adalah single flare karena proses ini lebih praktis dan mudah untuk diproses.Proses swaging biasanya digunakan pada system penyabungan las atau solder fitting.Caranya yaitu dengan alat flaring/swaging, pipa dijepit sesuai ukuran diameter, kemudian gunakan alat pelebar dengan ukuran sesuai yang diinginkan kemudian pasang di alat dan diletakkan tepat pada lubang pipa, sambil ditekan, alat diputar dengan hati-hati sehingga pipa akan melebar sesuai ukuran diameter alat yang diinginkan.

5. Pengelasan pipa (weld)Penyambungan dengan cara pengelasan ini adalah penyambungan dengan cara menggunaan bahan tambahan seperti baja dan sebagainya. Busur api yang digunakan juga besar.Dalam prktik kemarin, proses pengelasan ini menggunakan jenis las asetelin/las karbit. Setelah proses pengerjaan pada pipa selesai dilakukan, keudian dilakukan proses penginstalan pada system terhadap mekanik (pemipaannya). Setelah pipa tersambung dengan baik, kemudian persiapkan alat las. Putar pengatur gas kemudian nylakan api, setelah api nyala atur gas astelina sampai nyala api yang diinginkan. Tapi karena pipa yang digunakan berbahan tembaga, maka apinya harus kecil. Kemudian pipa yang akan dilas, diletakkan diatas pecahan genting untuk tatakan. Kemudian dipanaskan dengan las. Dengan menggunakan tembaga sebagai penyambung, tempelkan tembaga dengan pipa dan kemudian dilas. Putar-putar pipa agar sambungan merata. Pastikan pipa tidak sampai berlubang, setelah semua tertutup rapat dan tersambung maka alat las bisa dimatikan. Proses pengelasn selesai.

F. KESIMPULANDari kegiatan parktik dan pengamatan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan antara lain :1. Pengerjaan system pemipaan meliputi pembengkokan pipa (bending), swaging, dan flaring, pengelasan (welding), serta penginstalasian.2. Pengerjaan instalasi system pemipaan harus dikerjakan dengan hati-hati agar hasilnya bisa baik dan tidak mudah bocor