pendimensian dan optimasi jaringan

37
EL 372 Rekayasa Trafik EL 372 Rekayasa Trafik 1 Pendimensian dan Optimasi Jaringan Pendimensian dan Optimasi Jaringan Data yang diperlukan Data yang diperlukan Matriks trafik Matriks trafik Matriks biaya Matriks biaya Ruting dan struktur jaringan Ruting dan struktur jaringan Kinerja jaringan yang diinginkan Kinerja jaringan yang diinginkan Untuk menjamin keadilan Untuk menjamin keadilan optimasi optimasi Our subject : optimasi menurut Our subject : optimasi menurut Pratt Pratt

Upload: viola

Post on 21-Jan-2016

100 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pendimensian dan Optimasi Jaringan. Data yang diperlukan Matriks trafik Matriks biaya Ruting dan struktur jaringan Kinerja jaringan yang diinginkan Untuk menjamin keadilan  optimasi Our subject : optimasi menurut Pratt. Matriks trafik. Matriks biaya. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

11Pendimensian dan Optimasi Pendimensian dan Optimasi JaringanJaringan

• Data yang diperlukanData yang diperlukan– Matriks trafikMatriks trafik– Matriks biayaMatriks biaya– Ruting dan struktur jaringanRuting dan struktur jaringan– Kinerja jaringan yang diinginkanKinerja jaringan yang diinginkan

• Untuk menjamin keadilan Untuk menjamin keadilan optimasi optimasi

• Our subject : optimasi menurut PrattOur subject : optimasi menurut Pratt

Page 2: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

22

Matriks trafikMatriks trafik

Dari\Dari\keke

11 22 33 44

11 -- A1.2A1.2 A1.3A1.3 A1.4A1.4

22 A2.1A2.1 -- A2.3A2.3 A2.4A2.4

33 A3.1A3.1 A3.2A3.2 -- A3.4A3.4

44 A4.1A4.1 A4.2A4.2 A4.3A4.3 --

Page 3: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

33

Matriks biayaMatriks biaya

Dari\Dari\keke

11 22 33 44

11 -- C1.2C1.2 C1.3C1.3 C1.4C1.4

22 C2.1C2.1 -- C2.3C2.3 C2.4C2.4

33 C3.1C3.1 C3.2C3.2 -- C3.4C3.4

44 C4.1C4.1 C4.2C4.2 C4.3C4.3 --

Page 4: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

44

Ruting dan pengendalian Ruting dan pengendalian penyambunganpenyambungan

Dari\keDari\ke 11 22 33

11 -- 33 LangsunLangsungg

22 33 -- langsunlangsungg

33 langsunlangsungg

LangsunLangsungg

--

Page 5: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

55

Konerja jaringan yang diinginkanKonerja jaringan yang diinginkan

• Untuk data : tidak toleran terhadap error (harus Untuk data : tidak toleran terhadap error (harus error free/tidak diinginkan ada error free/tidak diinginkan ada blocking/degradasi) dan tidak sensitif terhadap blocking/degradasi) dan tidak sensitif terhadap delaydelay

• Untuk telepon : toleran terhadap error (masih Untuk telepon : toleran terhadap error (masih memungkinkan terjadinya blocking dengan memungkinkan terjadinya blocking dengan tingkatan tertentu) tetapi sensitif terhadap delaytingkatan tertentu) tetapi sensitif terhadap delay– Kinerja jaringan yang diinginkanKinerja jaringan yang diinginkan

•Blocking di final routeBlocking di final route

•NNGOS (end-to-end GOS) = end-to-end NNGOS (end-to-end GOS) = end-to-end blockingblocking

•Yang biasa dipakai : Blocking di final routeYang biasa dipakai : Blocking di final route

Page 6: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

66

Tujuan optimasiTujuan optimasi• Menjamin keadilan bagi setiap aliran trafikMenjamin keadilan bagi setiap aliran trafik

• ContohContoh

1 2

T

N1

N2 N3

3N4

A1.2

A1.3

Page 7: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

77

Tujuan optimasi (2)Tujuan optimasi (2)

• Untuk pasangan [1,2] :Untuk pasangan [1,2] :– A1.2 diambil dari matriks trafik dan A1.2 diambil dari matriks trafik dan

misalnya N1 diketahui, maka trafik luap a misalnya N1 diketahui, maka trafik luap a (dengan m1 dan v1) dapat dihitung(dengan m1 dan v1) dapat dihitung

– Berkas N2 merupakan berkas akhir (final Berkas N2 merupakan berkas akhir (final route), jadi trafik yang tak dapat dimuat route), jadi trafik yang tak dapat dimuat disini akan hilangdisini akan hilang

– Trafik yang ditawarkan ke berkas N2Trafik yang ditawarkan ke berkas N2•A1.3 (dengan M1.3 dan V1.3) dimana A1.3 (dengan M1.3 dan V1.3) dimana

M1.3=V1.3 (Poisson)M1.3=V1.3 (Poisson)

•a memiliki harga m1 yang tidak sama dengan a memiliki harga m1 yang tidak sama dengan v1 (non-Poisson dimana v1 > m1) v1 (non-Poisson dimana v1 > m1)

Page 8: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

88

Tujuan optimasi (3)Tujuan optimasi (3)

• Sekarang harus didimensikan N2 dengan B Sekarang harus didimensikan N2 dengan B di N2 = 1%di N2 = 1%– Ini berarti bahwa R2=trafik yang hilang di N2=1%Ini berarti bahwa R2=trafik yang hilang di N2=1%

(M1.3+m1)(M1.3+m1)– Jelas bahwa trafik hilang untuk A1.2 lebih kecil Jelas bahwa trafik hilang untuk A1.2 lebih kecil

daripada 1%daripada 1%– Misalnya m1=30%xA1.2, maka trafik hilang untuk Misalnya m1=30%xA1.2, maka trafik hilang untuk

A1.2 di N2 adalah kira-kira= A1.2 di N2 adalah kira-kira= 1%x30%xA1.2=0,3%A1.21%x30%xA1.2=0,3%A1.2

– Jadi untung buat trafik A1.2 (tidak adil bagi A1.3)Jadi untung buat trafik A1.2 (tidak adil bagi A1.3)

• Dengan fakta tersebut, maka diperlukan Dengan fakta tersebut, maka diperlukan optimasioptimasi

Page 9: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

99

P Q

T

1

2 3

Optimasi menurut PrattOptimasi menurut Pratt• Jaringan dasarJaringan dasar

• Yang menjadi acuan : biaya saluranYang menjadi acuan : biaya saluran– A = trafik yang ditawarkanA = trafik yang ditawarkan– N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas

saluran 1,2,dan 3saluran 1,2,dan 3– C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran 1,2, C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran 1,2,

dan 3 dan 3

Asal Tujuan

Tandem

Rute langsung

Rute alternatif

Page 10: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1010

• Trafik A pertama kali ditawarkan ke Trafik A pertama kali ditawarkan ke berkas 1 (PQ)berkas 1 (PQ)

• Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1 Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1 diluapkan dan ditawarkan ke pilihan diluapkan dan ditawarkan ke pilihan rute ke-2 (PTQ)rute ke-2 (PTQ)

• Selain menerima luapan dari berkas 1, Selain menerima luapan dari berkas 1, berkas PTQ juga dapat menerima trafik berkas PTQ juga dapat menerima trafik dari yang lain dari yang lain background traffic background traffic

Page 11: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1111

• Biaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = CBiaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = C

• C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3

• Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa dihitung dengan syarat C1, C2, dan C3 serta dihitung dengan syarat C1, C2, dan C3 serta B di berkas final route (berkas 2 dan 3) B di berkas final route (berkas 2 dan 3) diketahuidiketahui

• Untuk memperoleh C yang minimum, C Untuk memperoleh C yang minimum, C diturunkan terhadap N1diturunkan terhadap N1

• Penurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat Penurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat ditulisditulis

1N

3N3C

1N

2N2C1C

1N

C

AB 1N

1m

1m

2N

1N

2N

Page 12: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1212

• disebut Marginal Occupancy (H), yaitu disebut Marginal Occupancy (H), yaitu

pertambahan trafik yang dimuat per pertambahan trafik yang dimuat per

pertambahan saluran bila trafik yang pertambahan saluran bila trafik yang

ditawarkan tetap, ditawarkan tetap,

• H = H = , dimana m = trafik luap rata-, dimana m = trafik luap rata-

ratarata

• disebut Marginal Capacity (disebut Marginal Capacity (), yaitu ), yaitu

pertambahan trafik yang ditawarkan per pertambahan trafik yang ditawarkan per

pertambahan saluran bila GOS (=B) tetappertambahan saluran bila GOS (=B) tetap

AN

Y

BN

A

AA N

m

N

Y

Page 13: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1313

• Agar diperoleh biaya yang minimum, Agar diperoleh biaya yang minimum, makamaka

32

2

22

ABAB

C3C2

H1

C1

1H3

3C1H

2C

1H1

C1H1

2C

1N

1m

1m

3N3C

1N

1m

1m

2N2C

1N

3N3C

1N

2N2C C1

01N

3N3C

1N

2N2C1C

1N

C

Page 14: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1414Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara

iterasiiterasi

1. Ambil harga 1. Ambil harga 22 dan dan 33 kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. Biasanya ambil harga Biasanya ambil harga = 0,8 = 0,8

2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran 2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran yang diketahui yang diketahui

3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut. 3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut. (Lihat slide no.15)(Lihat slide no.15)

4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah 4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah digabungkan dengan digabungkan dengan background trafficbackground traffic, hitung N2 , hitung N2 dan N3 dengan GOS (B2=B3=B) yang diketahuidan N3 dengan GOS (B2=B3=B) yang diketahui

5. Cari harga 5. Cari harga 22 dan dan 3 3 dengan N2 dan N3 yang sudah dengan N2 dan N3 yang sudah dicaridicariBila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak Bila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak ada perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung ada perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung dapat dilihat pada slide no 16dapat dilihat pada slide no 16

Page 15: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1515

Menghitung harga HMenghitung harga H• Karena harga N bersifat diskrit, maka Karena harga N bersifat diskrit, maka

kita dapat menghitung harga H dengan kita dapat menghitung harga H dengan cara berikutcara berikut– H1=[H1=[Y/Y/NN11]]AA

– Y=Y(N+1)-Y(N)Y=Y(N+1)-Y(N)•Y(N+1)=A[1-BY(N+1)=A[1-BN+1N+1(A)](A)]•Y(N)= A[1-BY(N)= A[1-BNN(A)](A)]

– NN11=(N=(N11+1)-N+1)-N11=1=1– Maka HMaka H11=A[B=A[BNN(A)-B(A)-BN+1N+1(A)](A)]

•HH11=AB=ABNN(A)-AB(A)-ABN+1N+1(A)(A)•Untuk mencari N dari harga HUntuk mencari N dari harga H

– carilah pada tabel R untuk harga N yang berurutan pada carilah pada tabel R untuk harga N yang berurutan pada harga A yang sama sehingga diperoleh selisih R yang harga A yang sama sehingga diperoleh selisih R yang harganya sama dengan H1harganya sama dengan H1

Page 16: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1616

Menghitung harga Menghitung harga •Dengan cara yang serupa dengan Dengan cara yang serupa dengan

cara menghitung H, maka cara menghitung H, maka dapat dapat dihitung dengan cara berikutdihitung dengan cara berikut– =[=[A/A/N]N]BB

– Untuk N=NUntuk N=N11 didapat A didapat A11=f(N=f(N11))BB

– Untuk N=NUntuk N=N22 didapat A didapat A22=f(N=f(N22))BB

– Maka Maka

Page 17: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1717ContohContoh

A B

T

N1

N2 N3

Diketahui : AAB=18 Erlang, Blocking di N2=blocking di N3=1%C1=20, C2=15, C3=12Hitung N1, N2, dan N3Solusi. =0,82. C1/H1=(C2+C3)/ ; Jadi H1=C1./(C2+C3)=20.0,8/(15+12) = 0,5933. Mencari N1 (caranya lihat slide no.15), kita sudah mengetahui relasi berikut

• H1=A[BN(A)-BN+1(A)]= A.BN(A) - A.BN+1(A) =0,593

R

Page 18: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1818

Bila kita lihat di tabel R

1717 1818

1818 3,593,59 33

AN

3,59 – 3 =0,59

Jadi N1=18

Teruskan dengan langkah keempat, menggunakan Wilkinson

Page 19: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

1919

• Pratt mendasarkan perhitungan pada Pratt mendasarkan perhitungan pada struktur jaringan segitiga yang struktur jaringan segitiga yang sederhana, tetapi sebetulnya semakin sederhana, tetapi sebetulnya semakin kompleks struktur jaringannya, makin kompleks struktur jaringannya, makin kompleks pula cara menghitungnyakompleks pula cara menghitungnya

Page 20: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2020

Optimasi menurut Y.RappOptimasi menurut Y.Rapp

• Prinsipnya sama dengan PrattPrinsipnya sama dengan Pratt

• Harga H didekati oleh suatu parameter Harga H didekati oleh suatu parameter yang disebut yang disebut improvement factorimprovement factor

• Simbol Simbol improvement factor improvement factor : F(n,A): F(n,A)

• F(n,A) memiliki pengertian yang sama F(n,A) memiliki pengertian yang sama dengan H (marginal occupancy): dengan H (marginal occupancy): pertambahan trafik yang dapat dimuat pertambahan trafik yang dapat dimuat per pertambahan saluranper pertambahan saluran

• F(n,A)=F(n,A)=[1-0,3(1-[1-0,3(1-22)]; dimana )]; dimana : cost : cost ratioratio

Page 21: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2121

Optimasi menurut Y.Rapp (2)Optimasi menurut Y.Rapp (2)• F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan

berikut iniberikut ini

F(n,A) = A[EF(n,A) = A[Enn(A)-E(A)-En+1n+1(A)]=(A)]= memiliki harga sekitar 0,6-0,9memiliki harga sekitar 0,6-0,9

• sama dengan sama dengan pada Prattpada Pratt• Cost ratio=Cost ratio==Cd/Ca=Cd/Ca

– Cd = cost untuk direct routeCd = cost untuk direct route– Ca = cost untuk rute alternatifCa = cost untuk rute alternatif

• Jadi relasi antara Y.Rapp dengan PrattJadi relasi antara Y.Rapp dengan PrattHH =(Cd/Ca)=(Cd/Ca)=F(n,A)==F(n,A)=[1-0,3(1-[1-0,3(1-22)])]

=A[E=A[Enn(A)-E(A)-En+1n+1(A)]=(A)]=

Page 22: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2222

• Sebagai patokan praktis, dapat Sebagai patokan praktis, dapat digunakan hubungan berikut :digunakan hubungan berikut :– Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0– Bila 1 < (C2+C3)/C1 Bila 1 < (C2+C3)/C1 2 , maka N1 2 , maka N1 A A– Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3 Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3

= 0= 0

• C2 dan C3 : cost pada rute alternatifC2 dan C3 : cost pada rute alternatif

• C1: cost direct routeC1: cost direct route

Page 23: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2323

Evaluasi NNGOS dengan Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreaumetoda Gaudreau

• Diperkenalkan pertama kali oleh Diperkenalkan pertama kali oleh Manon Gaudreau pada majalah IEEE Manon Gaudreau pada majalah IEEE Communication, Vol.28, No.3, bulan Communication, Vol.28, No.3, bulan Maret tahun 1980Maret tahun 1980

• Diperluas oleh W.S.ChanDiperluas oleh W.S.Chan

Page 24: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2424

Evaluasi NNGOS dengan Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (2)metoda Gaudreau (2)

• Asumsi-asumsiAsumsi-asumsi– Tidak boleh ada trafik yang melalui sentral Tidak boleh ada trafik yang melalui sentral

yang sama sampai 2 kaliyang sama sampai 2 kali– Antara sentral paling sedikit harus ada satu Antara sentral paling sedikit harus ada satu

ruterute– Tak ada pengulangan panggilanTak ada pengulangan panggilan– Untuk setiap pasangan asal-tujuan, fungsi Untuk setiap pasangan asal-tujuan, fungsi

luap T harus ada berkas terkahir (final link)luap T harus ada berkas terkahir (final link)– Probabilitas blocking dari berkas saluran tak Probabilitas blocking dari berkas saluran tak

bergantunganbergantungan– Probabilitas blocking dari berkas hanya Probabilitas blocking dari berkas hanya

merupakan fungsi dari berkas termaksud sajamerupakan fungsi dari berkas termaksud saja

Page 25: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2525Evaluasi NNGOS dengan Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (3)metoda Gaudreau (3)

• Struktur dasar rumus rekursif GaudreauStruktur dasar rumus rekursif Gaudreau

• i=originating nodei=originating node• d=destination noded=destination node• F(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan sudah F(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan sudah

menduduki berkas (a,b)menduduki berkas (a,b)– F(i,d,a,b)=d bila b=dF(i,d,a,b)=d bila b=d

• T(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan meluap dari T(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan meluap dari berkas (a,b)berkas (a,b)– T(i,d,a,b)=0, bila berkas (a,b) merupakan berkas akhirT(i,d,a,b)=0, bila berkas (a,b) merupakan berkas akhir

a b F

T

B(i,d,aT)

B(i,d,a,b)

B(i,d,a,F)

Page 26: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2626Evaluasi NNGOS dengan Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (4)metoda Gaudreau (4)

• F disebut F disebut Forward MatrixForward Matrix• T disebut T disebut Overflow MatrixOverflow Matrix• Bila P(a,b) adalah probabilitas blocking Bila P(a,b) adalah probabilitas blocking

dari berkas (a,b) dan B(i,d,a,b) dari berkas (a,b) dan B(i,d,a,b) merupakan probabilitas blocking dari merupakan probabilitas blocking dari sentral a ke d melalui semua rute yang sentral a ke d melalui semua rute yang dikembangkan dari F(i,d,a,b) dan dikembangkan dari F(i,d,a,b) dan T(i,d,a,b) atau dengan perkataan lain, T(i,d,a,b) atau dengan perkataan lain, panggilan sudah sampai sentral a dan panggilan sudah sampai sentral a dan berkas berikutnya yang dicoba untuk berkas berikutnya yang dicoba untuk diduduki adalah berkas (a,b), makadiduduki adalah berkas (a,b), maka

……(next slide)(next slide)

Page 27: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2727Evaluasi NNGOS dengan Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (5)metoda Gaudreau (5)

• Bila probabilitas blocking di sentral diabaikanBila probabilitas blocking di sentral diabaikan

• Bila probabilitas blocking di sentral cukup besarBila probabilitas blocking di sentral cukup besar

– WWxxii = probabilitas kongesti untuk = probabilitas kongesti untuk incoming incoming di sentral xdi sentral x

– WWooii = probabilitas kongesti untuk = probabilitas kongesti untuk outgoing outgoing di sentral xdi sentral x

B(i,d,a,b) =

0 ; bila a = d

1 ; bila a d dan b = 0

{1-P(a,b)}.B(i,d,b,F(i,d,a,b)) + P(a,b).B(i,d,a,T(i,d,a,b)) ; bila a d dan b 0

B(i,d,a,b) =

0 ; bila a = d

1 ; bila a d dan b = 0

(1-W0a)(1-P(a,b)).[(1-Wi

b).B(i,d,b,F(i,d,a,b))+ Wib]

+[(1-W0a).P(a,b)+ W0

a].B(i,d,a,T(i,d,a,b)) ; bila a d dan b 0

Page 28: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2828Evaluasi NNGOS dengan Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (6)metoda Gaudreau (6)

• ContohContoh

1 5

2 4

3

0,3

0,4

0,5

0,02

0,010,01

0,01 0,01

Page 29: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

2929Evaluasi NNGOS dengan Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (7)metoda Gaudreau (7)

• SolusiSolusi0 4 0 5 50 0 5 5 00 0 0 5 50 0 0 0 50 0 0 0 0

F =

-1 0 -1 2 4-1 -1 0 3 -1-1 -1 -1 0 4-1 -1 -1 -1 0-1 -1 -1 -1 -1

T =

Untuk matriks F, bila tidak berkas maka beri nilai 0Untuk matriks T, bila tidak ada berkas maka beri nilai -1

0,000 0,010 1,000 0,400 0,300 1,000 0,000 0,010 0,500 1,0001,000 1,000 0,000 0,010 0,0201,000 1,000 1,000 0,000 0,0101,000 1,000 1,000 1,000 0,000

P =

Untuk matriks P, bila tidak berkas maka beri nilai 1

Page 30: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

3030Evaluasi NNGOS dengan Evaluasi NNGOS dengan metoda Gaudreau (8)metoda Gaudreau (8)

• Iterasi perhitungan NNGOSIterasi perhitungan NNGOS– B(1,5,1,5)=(1-PB(1,5,1,5)=(1-P1515).B(1,5,5,F(1,5,1,5))+P).B(1,5,5,F(1,5,1,5))+P1515.B(1,5,1,T(1,5,1,5)).B(1,5,1,T(1,5,1,5))

=(1-0,3).B(1,5,5,5)+0,3.B(1,5,1,4)=(1-0,3).B(1,5,5,5)+0,3.B(1,5,1,4)

=0,3.B(1,5,1,4)=0,3.B(1,5,1,4)

– B(1,5,1,4)=(1-PB(1,5,1,4)=(1-P1414).B(1,5,4,F(1,5,1,4))+P).B(1,5,4,F(1,5,1,4))+P1414.B(1,5,1,T(1,5,1,4)).B(1,5,1,T(1,5,1,4))

=(1-0,4).B(1,5,4,5)+0,4.B(1,5,1,2)=(1-0,4).B(1,5,4,5)+0,4.B(1,5,1,2)

– B(1,5,4,5)=(1-PB(1,5,4,5)=(1-P4545).B(1,5,5,F(1,5,4,5))+P).B(1,5,5,F(1,5,4,5))+P4545.B(1,5,4,T(1,5,4,5)).B(1,5,4,T(1,5,4,5))

=(1-0,1).B(1,5,5,5)+0,01.B(1,5,4,0)=(1-0,1).B(1,5,5,5)+0,01.B(1,5,4,0)

=0,01.1=0,01=0,01.1=0,01– Dan seterusnya, sampai akhirnya anda memperoleh hasilDan seterusnya, sampai akhirnya anda memperoleh hasil– B(1,5,1,5) = 0,004211B(1,5,1,5) = 0,004211

=0

=1

Page 31: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

3131

Beberapa parameter kinerja Beberapa parameter kinerja jaringanjaringan

• GOS (Grade of Service)GOS (Grade of Service)

• ASR (Answered Seizure Ratio)ASR (Answered Seizure Ratio)

• SCH (Seizure per Circuit per Hour)SCH (Seizure per Circuit per Hour)

• MHT (Mean Holding Time per Seizure)MHT (Mean Holding Time per Seizure)

• SCR (Succesfull Call Ratio)SCR (Succesfull Call Ratio)

Page 32: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

3232ASRASR• ASR =ASR =

• ASR SLJJ (diukur di sentral toll)ASR SLJJ (diukur di sentral toll)

Call seizure: outgoing call dari suatu sentral toll ke Call seizure: outgoing call dari suatu sentral toll ke arah sentral toll lainarah sentral toll lain

• ASR LokalASR Lokal– Diukur di sentral tollDiukur di sentral toll

Jumlah Jumlah Call AnsweredCall Answered Jumlah Jumlah Call SeizureCall Seizure

x 100%x 100%

TE LE

SeizureAnswered

TE TE LE

Kota ASeizure

Answered

Toll Exchange Local Exchange

Page 33: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

3333

• ASR Lokal (2)ASR Lokal (2)– Diukur di sentral lokalDiukur di sentral lokal

Call seizure: outgoing call dari suatu sentral lokal ke Call seizure: outgoing call dari suatu sentral lokal ke sentral lokal lain dalam suatu sentral lokal lain dalam suatu multi exchange areamulti exchange area

• Hasil pengukuran ASR diperingkatkan mulai dari Hasil pengukuran ASR diperingkatkan mulai dari yang tertinggi sampai terendahyang tertinggi sampai terendah

• Prioritas pembenahan mulai dari urutan ASR Prioritas pembenahan mulai dari urutan ASR terendahterendah

LE LE

SeizureAnswered

Page 34: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

3434

SCR (Succesful Call Ratio)SCR (Succesful Call Ratio)• Macam-macam lossMacam-macam loss

– Loss originating (tingkat pemanggil)Loss originating (tingkat pemanggil)• Kegagalan karena : no dialling, incomplete dialling, Kegagalan karena : no dialling, incomplete dialling,

invalid dialling, wrong dialling, wrong prefixinvalid dialling, wrong dialling, wrong prefix

– Loss terminatting (tingkat pemanggil)Loss terminatting (tingkat pemanggil)• Kegagalan karena : yang dipanggil sibuk, yang dipanggil Kegagalan karena : yang dipanggil sibuk, yang dipanggil

tak menjawab (no answer)tak menjawab (no answer)

– Loss di sentralLoss di sentral• Kegagalan karena : tidak berhasilnya proses Kegagalan karena : tidak berhasilnya proses

penyambungan di sentral selain Loss originating penyambungan di sentral selain Loss originating (dihitung terhadap call yang masuk ke sentral)(dihitung terhadap call yang masuk ke sentral)

– Loss di berkas saluranLoss di berkas saluran• Kegagalan karena : tidak berhasil menduduki saluran di Kegagalan karena : tidak berhasil menduduki saluran di

berkas salurantermaksud (dihitung terhadap call yang berkas salurantermaksud (dihitung terhadap call yang ditawarkan ke berkas yang bersangkutan)ditawarkan ke berkas yang bersangkutan)

Page 35: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

3535

SCR (2)SCR (2)• Perhitungan SCRPerhitungan SCR

MElokal

Call attempt

Loss Orig. Loss Sentral

Call seizure

SLJJCall answered

Call answered

Call AnsweredCall Answered Call AttemptCall Attempt

x 100%x 100%SCR =SCR =

Call AnsweredCall Answered Call SeizureCall Seizure

x 100%x 100%SCR =SCR = Call SeizureCall SeizureCall AttemptCall Attempt

x

ASRASR x 100%x 100%SCR =SCR = Call SeizureCall SeizureCall AttemptCall Attempt

x

ASRASR x 100%x 100%SCR =SCR = Call Attempt – Loss Orig. – Loss SentralCall Attempt – Loss Orig. – Loss SentralCall AttemptCall Attempt

x

Page 36: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

3636

SCR (3)SCR (3)

• Jadi SCR = ASR x [1-Lo-Le]Jadi SCR = ASR x [1-Lo-Le]– SCR Lokal ME = ASR(lokal ME)[1-Lo-Le]SCR Lokal ME = ASR(lokal ME)[1-Lo-Le]– SCR SLJJ= ASR(SLJJ)[1-Lo-Le]SCR SLJJ= ASR(SLJJ)[1-Lo-Le]– SCR Internasional= ASR(Internasional)[1-Lo-Le]SCR Internasional= ASR(Internasional)[1-Lo-Le]

={(Call Term-Loss ={(Call Term-Loss Term)/Call Term}x Term)/Call Term}x [1-Lo-Le][1-Lo-Le]

= (1-Lt) [1-Lo-Le]= (1-Lt) [1-Lo-Le]

Page 37: Pendimensian dan Optimasi Jaringan

EL 372 Rekayasa TrafikEL 372 Rekayasa Trafik

3737

Occupancy per Circuit (OCC)Occupancy per Circuit (OCC)

• OCC=Total holding time/jumlah sirkitOCC=Total holding time/jumlah sirkit

• OCC : efisiensi sirkitOCC : efisiensi sirkit