pendidikan pancasila kel 1 mkdu 3

15
TUGAS MAKALAH PANCASILA Pengantar Pendidikan PancasilaDisusun oleh : Kelompok 1 Kelas : MKDU 3 (Tiga) Anggota : Melpa Yohana Sianipar (04011181419078) Suci Ramadhani (04011181419204) Murtiningsih (04011181419206) Bima Indra (04011181419208) Eka Yulizar (04011181419210) Ainindia Rahma (04011281419212) Aprita Nurkarima (04011181419214) Hilda Nadhila Hasbi (04011281419080) FAKULTAS KEDOKTERAN PENDIDIKAN DOKTER UMUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA OKTOBER 2015

Upload: bimaindra

Post on 01-Feb-2016

241 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pancasila

TRANSCRIPT

TUGAS MAKALAH PANCASILA

“Pengantar Pendidikan Pancasila”

Disusun oleh : Kelompok 1

Kelas : MKDU 3 (Tiga)

Anggota :

Melpa Yohana Sianipar (04011181419078)

Suci Ramadhani (04011181419204)

Murtiningsih (04011181419206)

Bima Indra (04011181419208)

Eka Yulizar (04011181419210)

Ainindia Rahma (04011281419212)

Aprita Nurkarima (04011181419214)

Hilda Nadhila Hasbi (04011281419080)

FAKULTAS KEDOKTERAN

PENDIDIKAN DOKTER UMUM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

OKTOBER 2015

1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil„alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini

yang berjudul “Pengantar Pendidikan Pancasila”.

Shalawat beserta salam tidak lupa ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan kerabatnya. Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata

kuliah umum Pancasila.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga, bukti

ketulusan hati dalam perkataan yang mungkin tak bisa dipersandingkan dengan apa yang

telah diberikan oleh Bapak Munawar selaku guru pembimbing mata kuliah Pancasila. Tak

lupa juga penulis ucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang memberi

informasi sehubungan dengan topik makalah.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari segala

kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang butuh koreksi, masukan, kritikan, dan

saran-saran karena hanya Allah SWT yang maha sempurna. Akhir kata penulis berharap

semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, bagi pembaca, dan

bagi perkembangan ilmu yang menjadi tujuan pembelajaran dan masyarakat luas pada

umumnya.

Palembang, Oktober 2015

Penulis

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar .............................................................................. 1

Daftar isi ....................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ..................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila ................ 3-6

2.2 Pentingnya Pendidikan Pancasila .............................. 6-8

2.3 Sumber-Sumber Pendidikan Pancasila ...................... 8-10

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan ............................................................... 11

3.2 Saran ........................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 12

LAMPIRAN ................................................................................. 13-14

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila yang merupakan dasar negara Republik Indonesia mulai tersingkirkan

karena masyarakat Indonesia sudah mulai melupakan dasar negara Indonesia. Indonesia

sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa bagian dan tingkatan, dari

segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus pulau besar dan beribu-ribu

pulau kecil. Kadangkalanya banyak pulau yang belum diberi nama, bahkan belakangan ini

dua pulau yang berada di kawasan Kalimantan telah menjadi milik Negara Malaysia. Dari

perspektif kewilayahan tampak pembagian Indonesia Bagian Timur dan Indonesia Bagian

Barat, atau kawasan perkotaan dan perdesaan.

Selain itu sering ditemukan bahwa masyarakat Indonesia melupakan akan sila sila

dari Pancasila, tidak mengingat hari hari bersejarah Indonesia , tidak mengetahui kejadian

kejadian yang bersejarah lainnya karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

pendidikan pancasila untuk masyarakat.

Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila sangat penting diterapkan dalam masyarakat

untuk mengingatkan serta memberi pedoman kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa

kita akan tetap selalu menunjukkan dan mengamalkan setiap sila sila dari Pancasila dalam

berkehidupan dan berbangsa.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan pendidikan Pancasila?

b. Mengapa pendidikan Pancasila dinilai penting terutama di kalangan mahasiswa?

c. Apa saja yang menjadi sumber dari pendidikan Pancasila?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetehui pengertian pendidikan Pancasila.

b. Menyadari pentingnya pendidikan Pancasila sebagai mahasiswa.

c. Mengetahui sumber pndidikan Pancasila agar dapat diterapkan dalam lingkungan

sosial.

4

BAB II

2.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila

Sebagai ideologi, Pancasila berhakikat (berperanan utama) sebagai:

(a) pandangan hidup bangsa,

(b) dasar negara, dan

(c) tujuan nasional (negara).

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan

bermasyarakat sejak sebelum Pancasila dirumuskan dalam satu sistem nilai sebagai

dasar negara. Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan

takwa kepada Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama,

perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku kebudayaan, dan

beraneka ragam kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan atau golongan.

Dengan demikian, perbedaan pemikiran, pendapat, dan kepentingan diatasi melalui

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara filsafat, Pancasila merupakan sistem-nilai-ideologis yang berderajat.

Artinya, di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praktis,

dan nilai teknis. Agar ia dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari

tetapi juga dinamis/berkembang, Nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat

tetap, sementara nilai instrumental, nilai praktis, dan nilai teknisnya harus semakin

dapat direformasi sesuai dengan perkembangan tuntutan zaman.

Pengamalan nilai-nilai dalam butir-butir Pancasila pada era modern ini sudah mulai

hilang. Baik dari golongan atas maupun masyarakat bawah. Munculnya permasalahan

yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap

berbagai permasalahan di negeri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata kuliah

pendidikan Pancasila.

5

2.1.1 Masalah Korupsi

Korupsi di Indonesia sudah Merajarela, susah untuk dihentikan!!! Korupsi di

negeri kita tercinta Indonesia sepertinya sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan,

contohnya bisa kita lihat pada kasus korupsi luar biasa besar seperti Century dan

Hambalang. Para pelakunya pun tidak main main, bisa dibilang merekalah pejabat

tertinggi di negara kita, dimana bisa dikatakan bahwa kemaslahatan dan

kemakmuran negara kita tergantung pada mereka. Semua pejabat pemerintahan

seolah berlomba dan tidak mau kalah dalam kasus menggerogoti uang rakyat alias

korupsi.

Mulai dari pejabat papan atas indonesia semisal DPR dan Menteri sampai pada

pejabat rendah tingkatan RT/RW. Para penegak hukum yang justru menindak

pelaku kejahatan termasuk korupsi juga tidak mau kalah. Instansi seperti Polisi,

TNI, Jaksa juga tersangkut masalah korupsi, bahkan kepolisian dinyatakan sebagai

instansi paling korup di Indonesia baru-baru ini. Lucunya lagi, hakim yang

dianggap wakil tuhan di muka bumi ini malah kedapatan menerima suap dalam

beberapa kasus besar di indonesia. sudah barang tentu terdapat banyak sekali

pelanggaran HAM dalam kasus kasus korupsi besar di Indonesia.

2.1.2 Masalah Lingkungan

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau yang

mengisi wilayahnya. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan hutan

hujan tropis terbesar ketiga dan merupakan negara dengan biodeversitas terbesar

kedua setelah Brasil.

Namun sangat disayangkan bahwa dibalik kekayaan alam yang melimpah

tersebut Indonesia masih banyak mengalami masalah – masalah lingkungan hidup

6

yang bisa dibilang cukup parah. Masalah tersebut antara lain seperti masalah air

bersih, polusi udara, penebangan liar, dan sebagainya.

Menurut data dari Dinas Kehutanan, Indonesia telah kehilangan 3,8 juta hektar

hutan setiap tahunnya dan sebagian besar disebabkan oleh praktek illegal logging.

Selain itu, kondisi mengenaskan lainnya adalah terdapat 59 juta hektar hutan yang

rusak dari total 120 juta hektar wilayah hutan di Indonesia. Berarti hanya 50%

hutan di Indonesia yang dapat dikatakan berfungsi secara optimal.

Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak bertanggung jawab ini

telah mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya,

kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar,

diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun.

Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta

jasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan. Badan

Penelitian Departemen Kehutanan menunjukan angka Rp. 83 milyar perhari

sebagai kerugian finansial akibat penebangan liar.

Selain kerugian finansial, kerugian lingkungan pun sangatlah besar akibat dari

pembalakan hutan secara liar tersebut. Hutan merupakan penyedia oksigen bagi

bumi ini. Apabila luas hutan berkurang sementara populasi manusia terus

bertambah, tentu saja akan terjadi krisis oksigen di bumi ini dan kita tidak akan

mau haseperti itu terjadi. Selain itu, hutan juga berfungsi untuk menjaga tanah dari

erosi yang dapat menghilangkan kesuburan tanah dan untuk mencegah terjadinya

tanah longsor.

Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka pendidikan Pancasila sangat

penting untuk diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya di perguruan

tinggi. Mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa

untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak terpengaruh oleh paham-

paham asing yang negatif.

2.2 Menanya Alasan Diperlukannya Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter

manusia yang profesional dan bermoral. Pentingnya Pancasila diselenggarakan

di perguruan tinggi untuk menanamkan nilai-nilai moral Pancasila kepada generasi

penerus cita- tersebut Indonesia masih banyak mengalami masalah–masalah

lingkungan cita bangsa.

7

Dengan demikian, pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh

modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta membangun pemahaman

masyarakat tentang, antara lain :

1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri

2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang

3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional

4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan

5. Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa

6. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum

7. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila

Pendidikan Pancasila yang mencakup unsur filsafat Pancasila di perguruan

Tinggi dengan kompetensinya bertujuan menguasai kemampuan berfikir, bersikap

rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia dan intelektual.

Kompetensi yang diharapkan adalah sebagai berikut :

Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang

bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.

Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengenali masalah

hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.

Mengantarkan mahasiswa mampu mengenali perubahan-perubahan dan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa

sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.

Pendidikan pancasila yang berhasil akan membuahkan sikap mental bersifat cerdas,

penuh tanggung jawab dari peserta didik dengan perilaku yang :

1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME,

2. Berperikemanusiaan yang adil dan beradab

3. Mendukung persatuan bangsa

4. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas

kepentingan perseorangan, dan

5. Mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial

Diharapkan melalui pendidikan Pancasila mahasiswa akan menjadi manusia

Indonesia terlebih dahulu, sebelum menguasai dan memiliki iptek dan seni yang

dipelajarinya. Didambakan bahwa warga Negara Indonesia unggul dalam

8

penguasaan iptek dan seni, namun tidak kehilangan jati dirinya, apalagi tercabut

dari akar budaya bangsa dan keimanan.

2.3 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pendidikan Pancasila

2.3.1 Sumber Historis Pendidikan Pancasila

Keyakinan bangsa Indonesia telah begitu tinggi terhadap kebenaran nilai-

nilai Pancasila dalam sejarah kenegaraan Negara Indonesia. Pancasila mendapat

tempat yang berbeda-beda dalam pandangan rezim pemerintahan yang berkuasa.

Penafsiran Pancasila didominasi oleh pemikiran-pemikiran dari rezim untuk

melanggengkan kekuasaannya. Pada masa Orde lama, Pancasila ditafsirkan dengan

nasionalis, agama dan komunis (Nasakom) yang disebut juga dengan Tri Sila,

kemudian diperas lagi menjadi Eka Sila (gotong royong).

Pada masa Orde Baru pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan

berpedoman kepada butir-butir yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap. MPR

No.II/MPR/1978 tentang P-4. Namun, penafsiran rezim itu membuat kenyataan

dalam masyarakat dan bangsa berbeda dengan nilai-nilai Pancasila yang

sesungguhnya. Oleh sebab itu, timbulah tuntunan reformasi dalam segala bidang.

Dalam kenyataan ini, MPR melalui Tap. MPR No.XVIII/MPR/1998 tentang

penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna ideologi

nasional sebagai cita-cita dan tujuan Negara. Di dalam kehidupan bangsa Indonesia

tersebut, prinsip hidup yang tersimpul di dalam pandangan hidup atau filsafat hidup

bangsa (jati diri) yang oleh para pendiri bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan

sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip, yaitu Pancasila yang

menjadi dasar Negara Indonesia. Secara objektif, historis telah dimiliki oleh bangsa

Indonesia sendiri sehingga asal nilai – nilai pancasila tersebut tidak lain adalah dari

bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai kuasa

materialis Pancasila.

Oleh karena itu berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa

Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila.

2.4 Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila

Bangsa Indonesia memiliki budaya yang beragam dan multikultur berdasarkan

etnis dan bahasa. Masyarakat Indonesia mengakui dan menghargai lintas budaya,

betapa pun kecilnya. Perbedaan ini harus dipandang sebagai potensi kekuatan bangsa.

9

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keragaman ini diikat dalam norma dan

aturan untuk menjaga harmoni kehidupan untuk mewujudkan kesadaran moral dan

hukum. Arus informasi yang berdampak pada goyahnya jati diri bangsa, diperlukan

komitmen kebangsaan untuk mewujudkan cinta tanah air, kesadaran bela negara,

persatuan nasional dalam suasana saling menghargai keberagaman.Persatuan dalam

keberagaman budaya, adat istiadat, tradisi harus dibina dan ditingkatkan secara

demokratis, terpola dan terus-menerus.

Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik

masayarakat. Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan

pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari

oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.

2. Hubungan kemanusiaan.

3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.

4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah

dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

2.5 Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila

Landasan Yuridis adalah landasan yang berdasarkan atas aturan yang dibuat setelah

melalui perundingan, permusyawarahan. Landasan Yuridis Pancasila terdapat dalam

alinea IV Pembukaan UUD‟45, antara lain di dalamnya terdapat rumusan sila-sila

Pancasila sebagai dasar negara yang sah sebagai berikut:

Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Persatuan Indonesia pasal 1, 32, 36.

Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Batang tubuh UUD 1945 pun merupakan landasan yuridis konstitusional karena

dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan lebih lanjut

dan rinci dalam pasal-pasal dan ayat-ayat yang terdapat di dalam Batang Tubuh

UUD 1945 tersebut.

10

Adapun penjabaran yang terdapat pada batang tubuh UUD 1945 sebagai

berikut:

1) Sila pertama

Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

Ayat (2) UUD 1945: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.

2) Sila kedua

Pasal 27 ayat (1) UUD 1945: Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di

dalam Hukum danPemerintahan dan wajib menjunjung Hukum dan Pemerintahan

itu dengan tidak ada kecualinya. Ayat (2) UUD 1945: Tiap-tiap warganegara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3) Sila ketiga

Pasal 30 ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

usaha pembelaan negara.

4) Sila keempat

Pasal 22E: Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.

5) Sila kelima

Pasal 33 ayat (1): Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

azas kekeluargaan. Ayat (2):Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara

dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai hajat hudup orang banyak

dikuasai oleh Negara. Ayat(3): Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung

di dalammya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

11

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting. Karena

Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang

kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi. Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang

jati dirinya. Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang

memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa dengan Pancasila

bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu bangsa terhadap

bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.

Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk membawa

bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga

diharapkan mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan

keputusan harus berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam

pengambilan keputusan keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.

Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat

Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada

ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut

dapatterwujud dengan benar.

3.2 Saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat bagi

pembaca dan dapat menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai ideology bangsa dan

Negara.

12

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah

Pengembangan Kepribadian.

Pandin, Moses G.R., 2014. Pendidikan Pancasila. PowerPoint Presentation. Universitas

Airlangga, Surabaya, Indonesia. 17 Maret 2014

http://kuliahdaring.dikti.go.id/materiterbuka/open/dikti/Mata%20Kuliah%20MKU/pdf%20

w%20PANCASILA/A.%20DAFTAR%20ISI%20PENDIDIKAN%20PANCASILA.pdf

diunduh pada 14 Oktober 2015

13

LAMPIRAN

Elisabeth Stefanny (kelompok 4)

1. Apakah isi dan makna dari isi trisila?

Isi dan makna trisila menurut Ir. Soekarno adalah :

o Sosio-nasionalisme : Sosio-nasionalisme adalah “nasionalisme

kemasyarakatan”, nasionalisme yang mencari selamatnya seluruh

masyarakat, sosio-nasionalisme adalah nasionalisme politik dan

nasionalisme ekonomi, suatu nasionalisme yang mencari keberesan politik

dan keberesan ekonomi, keberesan negeri dan keberesan rejeki. Nasionalis

yang bukan Chauvinis, tak boleh tidak haruslah menolak segala faham

pengecualian yang sempit-budi itu. Nasionalis yang sejati, yang

nasionalismenya itu bukan semata-mata suatu copie atau tiruan dari

nasionalisme barat, akan tetapi timbul dari rasa cinta akan manusia dan

kemanusiaan.

o Sosio-demokrasi : Sosio demokrasi adalah timbul karena sosio-

nasionalisme. Sosio-semokrasi adalah pola demokrasi yang berdiri dengan

kedua kakinya di dalam masyarakat. Sosio-demokrasi tidak ingin

mengabdikan kepentingan sesuatu golongan kecil saja, tetapi kepentingan

masyarakat. Sosio-demokrasi adalah demokrasi sejati yang mencari

keberesan politik dan ekonomi, keberesan negeri, dan keberesan rejeki.

o Ketuhanan : Keyakinan Bung Karno percaya terhadap Tuhan

Yang Maha Esa

Ira Yunita (kelompok 2)

2. Apa perbedaan pendidikan Pancasila dan pendidikan Kewarganegaraan?

o Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pendidikan kewarganegaraan

adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan,

konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan

kewajiban warganegara serta proses demokrasi. Dan juga sebagai

pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk

menjadi warganegara yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun

sistem politik yang demokratis.

14

o Pendidikan Pancasila dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem

Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti.

No.38/DIKTI/Kep/2003, dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila:

Mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam

kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan

taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang

terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan beraneka

ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang

mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan

dan golongan sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada

perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

Ingin mengetahui Pancasila yang benar, yakni yang dapat

dipertanggung-jawabkan baik secara Yuridis-konstitusional maupun

secara obyektif-ilmiah. Secara Yuridis Konstitisional karena

Pancasila adalah Dasar Negara yang dipergunakan sebagai dasar

mengatur menyelenggarakan pemerintahan, kehidupan Negara

/eksistensi negara dan kehidupan bermasyarakat yang meliputi

bidang-bidang Ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya dan

pertahanan keamanan, berarti segala sesuatu yang mengenai

tatakehidupan bernegara harus didasarkan kepada Pancasila. Oleh

karena itu mempunyai kekuatan mengikat secara hukum, dengan

konsekuensi bahwa dalam setiap aspek penyelengaraan negara harus

sesuai dengan nlai-nilai Pancasila.