pendidikan pada masa daulah bani umaiyah dan bani · pdf filenonformal. pendidikan formal yang...

12
Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani Abbasyiah Tiar Indarto (0901125227) Rifi Wulandari (0901125190) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam Untuk Disiplin Ilmu I (IDI I) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA 2012

Upload: doankhanh

Post on 02-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

Pendidikan Pada Masa Daulah

Bani Umaiyah dan Bani Abbasyiah

Tiar Indarto (0901125227)

Rifi Wulandari (0901125190)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam Untuk Disiplin Ilmu I (IDI I)

Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

2012

Page 2: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya. Sejarah merupakan

kejadian masa lampau yang memiliki banyak pelajaran untuk bekal kemajuan

menyongsong masa depan. Al-Qur’an banyak bercerita tentang umat-umat terdahulu, itu

semua adalah sebagai bentuk refleksi untuk menyongsong masa depan dengan

membawa hikmah dari sejarah. Jika umat Islam ingin melihat masa depan yang penuh

dengan cahaya kejayaan, maka umat Islam harus memahami masa lalunya. Masa lalu

yang merupakan kejayaan umat Islam dari generasi terbaik (generasi awal Islam).

BAB II

PEMBAHASAN

A. Daulah Bani Umayyah

Muawiyah adalah pendiri Daulah Bani Umayyah, ia merupakan putra dari Abu

Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abd Syam ibn Abd Manaf. Ibunya adalah Hindun

binti Utbah ibn Rabiah ibn Abd Syam ibn Abd Manaf. Ibukota negara dipindahkan dari

Madinah ke Damaskus suatu negeri tua di Syam (Palestina, Yordania, Suriah, dan

Libanon) tempat dimana muawiyah dahulunya menjabat sebagai gubernur. Daulah

Umayyah terbagi menjadi dua periode yaitu (41-132 H/661-750 M) di Damaskus

disebut daulah Umayyah I dan sekitar abad ke-6 sampai dengan abad ke-10 di

Andalusia disebut daulah Umayyah II.

Kekhalifahan pada Daulah Bani Umayyah:

1. Muawiyah bin Abu Sufyan, 41-61 H / 661-680 M.

2. Yazid bin Muawiyah, 61-64 H / 680-683 M.

3. Muawiyah bin Yazid, 64-65 H / 683-684 M.

4. Marwan bin al-Hakam, 65-66 H / 684-685 M.

5. Abdul-Malik bin Marwan, 66-86 H / 685-705 M.

6. Al-Walid bin Abdul-Malik, 86-97 H / 705-715 M.

7. Sulaiman bin Abdul-Malik, 97-99 H / 715-717 M.

8. Umar bin Abdul-Aziz, 99-102 H / 717-720 M.

9. Yazid bin Abdul-Malik, 102-106 H / 720-724 M.

10. Hasyim bin Abdul-Malik, 106-126 H / 724-743 M.

11. Al-Walid bin Yazid II, 126-127 H / 743-744 M.

12. Yazid bin al-Walid, 127 H / 744 M.

13. Ibrahim bin al-Walid, 127 H / 744 M.

14. Marwan bin Muhammad, 127-133 H / 744-750 M.

Pada periode Dinasti Bani Umayyah ini terkenal sibuk dengan pemberontakan

dalam negeri dan sekaligus memperluas daerah kerajaan, sehingga pemerintahan

Page 3: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

2

Dinasti Bani Umayyah tidak terlalu banyak memusatkan perhatian pada perkembangan

ilmiah dan pendidikan.

Pendidikan pada masa pemerintahan Umayyah bersifat desentrasi yang berarti

pendidikan tidak hanya terpusat di ibu kota Negara saja tapi juga dikembangkan secara

otonom di daerah yang telah dikuasai dengan ekspansi teritorial. Sistem pendidikan

ketika itu belum memiliki tingkatan dan standar umur. Kajian ilmu yang ada pada

periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah, Madinah, Mesir, Cordova dan

beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah (Irak), Damsyik dan Palestina

(Syam), Fistat (Mesir). Tetapi pada masa pemerintahan daulah bani Umayyah sudah

terdapat klasifikasi bentuk pendidikan, yaitu pendidikan formal dan pendidikan

nonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan murni hanya

mencakup ilmu-ilmu agama, sedangkan pendidikan nonformal yang dimaksud adalah

kurikulum pendidikan memuat kurikulum umum seperti kedokteran dan sebagainya.

Lembaga pendidikan pada masa Umayyah sudah cukup berkembang dengan

masa sebelumnya. Adapun lembaga pendidikan Islam pada masa daulah Umayyah

adalah sebagai berikut:

a. Kuttab/Maktab

Kuttab/Maktab berasal dari kata dasar yang sama, yaitu kataba yang artinya

menulis. Sedangkan kataba/maktab berarti tempat untuk menulis, atau tempat

dimana dilangsungkan kegiatan tulis menulis. Kebanyakan para ahli pendidikan

Islam sepakat bahwa keduanya merupakan istilah yang sama dalam arti lembaga

pendidikan Islam tingkat dasar yang mengajarkan membaca dan menulis kemudian

meningkat pada pengajaran Alquran dan pengetahuan agama tingkat dasar.

b. Masjid

Semenjak berdirinya pada masa Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa

sallam, masjid telah menjadi pusat kegiatan dan informasi berbagai masalah kaum

Muslimin, baik yang menyangkut pendidikan maupun sosial ekonomi. Namun yang

lebih penting adalah sebagai lembaga pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan

masjid pada awal perkembangannya dipakai sebagai sarana informasi dan

penyampaian doktrin ajaran Islam. Peranan Masjid sebagai pusat pendidikan dan

pengajaran senantiasa terbuka lebar bagi setiap orang yang merasa dirinya tetap

dan mampu untuk memberikan atau mengajarkan ilmunya kepada orang -orang

yang haus akan ilmu pengetahuan.

Pada Dinasti Bani Umayyah, Masjid merupakan tempat pendidikan tingkat

menengah dan tingkat tinggi setelah khuttab. Pelajaran yang diajarkan meliputi Al

Quran, Tafsir, Hadist dan Fiqh. Juga diajarkan kesusasteraan, sajak, gramatika

bahasa, ilmu hitung dan ilmu perbintangan.

c. Majelis Sastra

Majelis sastra merupakan balai pertemuan yang disiapkan oleh khalifah dihiasi

dengan hiasan yang indah, hanya diperuntukkan bagi sastrawan dan ulama

Page 4: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

3

terkemuka. Dalam balai-balai pertemuan seperti ini disediakan pokok-pokok

persoalan untuk dibicarakan, didiskusikan dan diperdebatkan.

d. Pendidikan Istana

Pendidikan yang diselenggarakan dan diperuntukkan khusus bagi anak -anak

khalifah dan para pejabat pemerintahan. Kurikulum pada pendidikan istana

diarahkan untuk memperoleh kecakapan memegang kendali pemerintahan atau hal-

hal yang ada sangkut pautnya dengan keperluan dan kebutuhan pemerintah, maka

kurikulumnya diatur oleh guru dan orang tua murid .

B. Daulah Bani Abbasiyah

Daulah Bani Abbasiyah didirikan oleh keturunan Abbas paman Rasulullah

shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yaitu: Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn

Abdullah al-Abbas. Kekuasaan Daulah Bani Abbasiyah melanjutkan kekuasaan daulah

umayyah, dengan memindahkan pusat pemerintahan dari Damaskus ke Baghdad

sehingga pusat pemerintahan daulah Abbasiyah berada disekitar bangsa persia.

Kekuasaan daulah Abbasiyah dibagi dalam lima periode, yaitu:

1. Periode I (132 H/750 M-232 H/847 M), masa pengaruh Persia pertama.

2. Periode II (232 H/847 M-334 H/945 M), masa pengaruh Turki pertama.

3. Periode III (334 H/945 M-447 H/1055 M), masa kekuasaan Dinasti Buwaihi,

pengaruh Persia kedua.

4. Periode IV (447 H/1055 M-590 H/1194 M), masa bani saljuk, pengaruh Turki kedua.

5. Periode V (590 H/1104 M-656 H/1250 M), masa kebebasan dari pengaruh Dinasti

lain.

Walaupun dasar-dasar pemerintahan Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh Abu

al-Abbas dan Abu Ja’far al-Manshur, tetapi puncak keemasan dari daulah Abbasiyah ini

berada pada tujuh khalifah sesudahnya, yaitu:

1. Al Mahdi (775-785 M)

2. Al Hadi (785-786 M)

3. Harun al Rasyid (786-809 M)

4. Al Ma’mun (813-833 M)

5. Al Mu’tashim (833-842 M)

6. Al Wasiq (842-847 M)

7. Al Mutawakkil (847-861 M)1

Popularitas Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya pada masa Khalifah Harun Al-

Rasyid (786 M-809 M) dan putranya Al-Ma’mun (813 M-833 M). Kekayaan yang dimiliki

Khalifah Harun Al-Rasyid dan puteranya Al-Ma’mun digunakan untuk kepentingan

1 Suwito & Fauzan. 2008. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada

media Group. hlm 100

Page 5: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

4

sosial seperti: lembaga pendidikan, kesehatan, rumah sakit, pendidikan ilmu

pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasan.

Dalam perkembangan pemikiran keilmuan keislaman, kita mengenal imam-imam

mazhab hukum yang empat, mereka semua hidup pada masa pemerintahan

Abbasiyah, yaitu ; Imam Abu Hanifah (700-767 M), Imam Malik (713-795 M), Imam

Ahmad ibn Hambal (780-855 M), dan Imam Syafi’i (767-820 M). Disamping itu para

ulama juga mengumpulkan hadits, seperti; al Musnad oleh Ahmad bin Hambal (241

H/885 M). Pengumpulan enam kitab yang dikenal al Kutub as Sittah yang dipelopori

oleh Bukhari (256 H/870 M), Muslim (261 H/875 M), Abu Daud (275 H/888 M), at

Tirmidzi (279 H/892 M), an Nasa’i (303 H/915 M), dan Ibnu Majah (273 H/886 M).

Masa pemerintahan Abbasiyah sering dikatakan sebagai zaman keemasan Islam.

Namun, hal itu tidak berarti membawa seluruhnya berawal dari kreativitas p enguasa

sendiri. Lembaga pendidikan pertama dalam Islam adalah rumah Arqam ibn Abi al -

Arqam sebagai tempat Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan ayat Al -

Qur’an hanya saja Daulah Bani Abbasiyah mengembangkannya lebih lanjut sesuai

dengan tuntutan dan kemajuan zaman.

Menurut Hasan Abd. Ali, lembaga-lembaga pendidikan pada periode ini selain

keluarga adalah masjid dan kuttaab, Istana khalifah, rumah-rumah para pangeran,

menteri, dan ulama, kedai-kedai, saudagar buku, salon-salon kesustraan, ribat, rumah

sakit, al-Bimaristan, observatorium dan tempat-tempat experiment ilmiah serta Daar al-

Hikmah, Bait al-Hikmah, dan Daar al-Ilmi ataupun Daar al-Kutub.2 Pendapat Zuhairini

hampir sama dengan pendapat di atas, Zuhairini mengelompokkan lembaga-lembaga

pendidikan Islam seperti Kuttaab, pendidikan rendah di Istana, toko-toko buku, rumah

para ulama (ahli ilmu pengetahuan), badi’ah, rumah sakit, perpustakaan, dan masjid,

sebagai lembaga pendidikan Islam yang bercorak nonformal. 3 Sedangkan lembaga

pendidikan formalnya adalah madrasah.

Menurut Ibnu al Nadhim, Bait al Hikmah dibangun pada masa khalifah Harun ar-

Rasyid dan dilanjutkan pada masa khalifah al Amin untuk kemudian direnovasi kembali

oleh khalifah al Ma’mun pada tahun 217 H/832 M dengan biaya sebesar satu juta

dolar.4 Perpustakaan pada masa itu lebih merupakan sebuah universitas, karena

disamping terdapat kitab-kitab, di sana orang juga dapat membaca, menulis, dan

berdiskusi.5

Perhatian yang tinggi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban

Islam dengan taraf yang belum pernah dicapai sebelumnya, itulah yang dilakukan

Harun ar-Rasyid pada saat menjadi khalifah dengan membangun lembaga pendidikan

dan menunjuk rumah-rumah sebagai tempat belajar begitu pula dengan masjid. Harun

2 Ibid. hlm 15

3 Ibid. hlm 100

4 M. Mukhlis Fahruddin. 2009. Pusat Peradaban Islam Abad Pertengahan: Kasus Bayt al

Hikmah. El-Harakah, Vol. 11, No. 3. hlm 191 5 Ibid.

Page 6: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

5

ar-rasyid juga memanfaatkan kekayaannya yang banyak untuk kemanfaatan sosial. Ia

pula yang menjadikan kota baghdad menjadi pusat perdagangan terbesar dan teramai

di dunia, memberikan gaji yang tinggi kepada para ulama dan ilmuwan. Disamping itu

Ia juga memberikan penghargaan yang sangat tinggi pada karya-karya tulis dengan

memberikan imbalan yang mahal. Ia tidak menyia-nyiakan rakyat yang berbuat baik,

tidak melambatkan pembayaran upah dan ia sangat pemurah dan seorang yang gemar

beribadah.

Kemajuan pada Daulah Bani Abbasiyah ini juga ditentukan oleh dua hal, yaitu :

1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih

dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Pada masa

pemerintahan bani Abbas, bangsa-bangsa non Arab banyak yang masuk Islam.

Asimilasi berlangsung secara efektif dan bernilai guna.

2. Gerakan terjemahan yang berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama pada masa

khalifah al-Manshur hingga Harun ar-Rasyid. Pada fase yang banyak di

terjemahkan adalah karya-karya dalam bidang astronomi dan manthiq. Fase kedua

mulai pada masa khalifah al-Ma’mun hingga tahun 300 H. Buku-buku yang banyak

diterjemahkan adalah dalam bidang filsafat dan kedokteran. Fase ketiga

berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas.

Bdang-bidang ilmu yang diterjemahkan semakin luas.

Kurikulum pendidikan yang digunakan pada masa pemerintahan Abbasiyah dapat

dibagi menjadi dua, yaitu kurikulum pada pendidikan rendah dan kurikulum pendidikan

tinggi.

a. Kurikulum Pendidikan Rendah

Kurikulum pada pendidikan rendah bervariasi tidak terlepas dari faktor

sosiologis, politis, dan ekonomi umat muslim yang melingkupinya. Sehingga tidak

ada kurikulum khusus yang diikuti oleh seluruh umat islam, dilembaga kuttab

biasanya diajarkan membaca dan menulis al-qur’an, kadang diajarkan bahasa

nahwu dan arudh. Namun demikian, ada perbedaan antara kuttab -kuttab yang

diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan yang ada di istana. Di istana orang

tua (para pembesar istana) adalah yang membuat rencana pelajaran tersebut

sesuai dengan anaknya dan tujuan yang dikehendaki. Rencana pelajaran untuk

pendidikan istana ialah pidato, sejarah, peperangan, cara bergaul dengan

masyarakat disamping pengetahuan pokok, seperti al-qur’an, syair, dan bahasa.

b. Kurikulum Pendidikan Tinggi

Kurikulum pendidikan tinggi, bervariasi tergantung pada syaikh yang mau

mengajar para mahasiswa tidak terikat untuk mempelajari mata pelajaran tertentu,

demikian juga guru tidak mewajibkan kepada mahasiswa untuk mengikuti kurikulum

tertentu. Sehingga mahasiswa bebas mengikuti halaqah ke halaqah yang lain,

bahkan dari kota ke kota yang lain. Mata pelajaran pada pendidikan tingkat ini

meliputi ilmu fiqh, nahwu, kalam, kitabah, al-arudh, matematika, astronomi,

Page 7: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

6

aritmatika, geometri, psikologi, kesusteraan, kedokteran, dan lain-lain. Menurut

Rahman, pendidikan jenis ini disebut pendidikan orang dewasa karena diberikan

kepada orang banyak yang tujuan utamanya adalah untuk mengajarkan mereka

mengenai Alquran dan agama.6

Pada masa Abbasiyah ilmu menjadi sesuatu yang penting, sehingga masyarakat

banyak antusias dalam menuntut ilmu kepada guru-guru yang dianggap tsiqah

(terpercaya) dan memiliki keluasan ilmu yang tidak diragukan. Menurut Al-Jahiz dalam

Ziauddin Alavi, guru dapat diklasifikasikan ke dalam 3 golongan, yaitu :

a. Guru-guru yang mengajar sekolah kanak-kanak (mu’allim al-kuttab), para mu’allim

kuttab (guru sekolah anak-anak) mempunyai status sosial yang rendah. Hal ini

disebabkan oleh kualitas keilmuan mereka yang dangkal dan kurang berbobot.

Namun tidak semua demikian, ada sebagian diantara mereka yang ahli di bidang

sastra, ahli khat dan fuqaha. Mereka inilah golongan guru muallim al -kuttab yang

dihormati dan dihargai seperti: Al-Hajaja, Al-Kumait, Abdil hamid Al-Katib, Atha bin

Rabah dan lain-lain.

b. Para guru yang mengajar para putra mahkota (Muaddib), berbeda dengan muallim

al-kuttab, para muaddib mempunyai status sosial yang tinggi, bahkan tidak sedikit

para ulama yang mendapat kesempatan untuk menjadi muaddib. Hal ini disebabkan

karena untuk menjadi muaddib diperlukan beberapa syarat, di antaranya adalah

alim, berakhlak mulia, dan dikenal masyarakat.

c. Para guru yang memberikan pelajaran di masjid -masjid dan sekolah-sekolah, guru-

guru dari golongan ini telah beruntung mendapat kehormatan dan penghargaan

yang tinggi di hadapan masyarakat. Hal ini disebabkan penguasaan mereka

terhadap ilmu pengetahuan yang begitu mendalam (rasikh) dan berbobot. Di antara

mereka adalah guru ilmu syariat, ilmu bahasa, ilmu pasti dan sebagainya. Terdapat

beberapa guru dari golongan ini yang terkenal di kalangan masyarakat, diantaranya

adalah Abul Aswad Ad-Duali, Hasan Al-Basri, Abu Wadaah, Syuraik Al-Qadhi,

Muhamad ibn Al-Hasan, Ahmad ibnu Abi Dawud, dan lain sebagainya.7

Tiga golongan guru yang dikemukakan Al-Jahiz menggunakan penilaian sudut pandang

sosial guru pada masa tersebut.

Sudah menjadi tradisi Islam pada masa klasik bahwa guru tidak pernah

memberikan waktu kapan peserta didik harus selesai belajar kepadanya, kecuali ia

telah menyelesaikan kitab yang dikajinya (khatam). Peserta didik diberi kebebasan

untuk belajar kepada siapa saja dan kapan saja, bahkan guru tidak pernah

menawarkan pelajaran secara khusus yang harus diselesaikan oleh murid pada waktu

tertentu.

6 Anonymous (tanpa nama). Sistem Pendidikan Pada Masa Bani Umayyah . (online)

tersedia: http://uusahmadhusaini.blogspot.com/2011/11/sistem-pendidikan-islam-pada-

masa-bani.html, diakses pada selasa, 11 Desember 2012 7 Ibid.

Page 8: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

7

Materi pendidikan pada masa Daulah Bani Abbasiyah tidak jauh berbeda dengan

Daulah Bani Umayyah, dapat dibagi menjadi materi pelajaran yang bersifat wajib yang

didapat pada pendidikan dasar dan materi pelajaran yang bersifat pilihan yang didapat

pada pendidikan tinggi.

Materi pelajaran yang bersifat wajib (ijbaari), yaitu:

a. Al-Qur’an

b. Pokok-pokok agama Islam seperti: wudhu, shalat dan shaum

c. Sedikit ilmu nahwu dan bahasa Arab (maksudnya yang dipelajari baru pokok-pokok

dari ilmu nahwu dan bahasa Arab belum secara tuntas dan detail)

d. Membaca dan menulis

Materi pelajaran yang bersifat pilihan (ikhtiari), yaitu:

a. Fiqih, tafsir, hadits

b. Ilmu-ilmu pasti

c. Ilmu-ilmu alam

d. Semua ilmu nahwu dan sharaf

e. Syair-syair

f. Riwayat (tarikh) Arab

g. Khat atau tulisan indah

Pada masa pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah tidak jauh berbeda dengan

Daulah Bani Umayyah, metode pengajaran yang digunakan dapat dikelompokkan

menjadi tiga macam, yaitu:

a. Metode lisan

Metode lisan dapat berupa dikte, ceramah, qira’ah, dan diskusi. Dikte (imla)

adalah metode penyampaian pengetahuan yang dianggap baik dan aman karena

dengan imla ini peserta didik mempunyai catatan yang akan membantunya ketika ia

lupa. Ceramah (al-sama’) adalah guru menjelaskan isi suatu buku dengan hafalan,

sedangkan peserta didik mendengarkannya. Qira’ah biasanya metode ini

digunakan untuk belajar membaca. Diskusi merupakan metode yang khas pada

masa ini.

b. Metode menghafal

Metode menghafal merupakan ciri khas pendidikan pada masa daulah

Abbasiyah. Peserta didik-peserta didik harus membaca secara berulang-ulang

pelajarannya hingga pelajaran tersebut dihafalnya. Sehingga dalam proses

selanjutnya, peserta didik harus mengkontekstualisasikan pelajaran yang telah

dihafalnya.

c. Metode tulisan

Metode tulisan dapat dikatakan sebagai pengkopian buku-buku ulama. Dalam

pengkopian terjadi proses intektualisasi hingga tingkat penguasaan ilmu peserta

didik semakin tinggi, karena dalam pengkopian tidak semata-mata menulis saja dan

melakukan telaah terhadap buku tersebut. Metode tulisan ini juga menguntungkan

Page 9: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

8

dalam penggandaan buku, karena pada masa itu belum ada mesin cetak seperti

saat ini, sehingga kebutuhan akan teks buku sedikit teratasi.

Kemunduran Daulah Bani Abbasiyah terjadi sebagaimana periodisasi khalifah

Abbasiyah, masa kemunduran tidang datzng secara tiba-tiba melainkan benih-benih

sudah muncul pada periode pertama. Karena khalifah pada periode pertama sangat

kuat, sehingga benih-benih itu tidak sempat berkembang. Masa kemunduran dimulai

pada periode kedua. Dalam sejarah kekuasaan Abbasiyah apabila khalifah kuat, para

menteri cenderung berperan sebagai pegawai sipil, tetapi ap abilai khalifah lemah,

mereka akan berkuasa mengatur roda pemerintahan.

Banyak faktor yang menyebabkan Daulah Bani Abbasiyah mengalami

kemunduran, beberapa diantaranya adaah sebagai berikut :

1. Persaingan antar bangsa

Kecenderungan masing-masing bangsa untuk mendominasi kekuasaan sudah

dirasakan sejak awal Khalifah Abbasiyah berdiri. Akan tetapi, karena para Khalifah

adalah orang-orang kuat yang mampu menjaga keseimbangan kekuatan, stabilitas

politik dapat terjaga. Setelah al-Mutawakkil, seorang Khalifah yang lemah, naik

tahta, dominasi tentara Turki tidak terbendung lagi. Sejak itu kekuasaan Daulah

Abbasiyyah sebenarnya sudah berakhir.

2. Kemerosotan ekonomi

Kondisi politik yang tidak stabil menyebabkan perekonomian negara morat-

marit. Sebaliknya, kondisi ekonomi yang buruk memperlemah kekuatan politik

Daulah Bani Abbasiyah. Kedua faktor ini saling berkaitan dan tak terpisahkan.

3. Konflik keagamaan

Konflik yang melatarbelakangi agama tidak terbatas pada konflik antara

Muslim dan Zindiq atau Ahlussunnah dengan Syi’ah saja, tetapi juga antara aliran

dalam Islam.

4. Ancaman dari luar

a) Perang salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak

korban.

b) Penyerangan bangsa mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan pada tahun 1258

M. Mereka tidak saja menghancurkan kota baghdad tapi juga menghancurkan

peradaban Islam yang telah maju dengan pesatnya. Dengan begitu berakhirlah

kekuasaan daulah Abbasiyah.

Page 10: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

9

BAB III

KESIMPULAN

Pendidikan pada masa Daulah Bani Umayyah dan Abbasiyah mendapatkan

perhatian istimewa dari para khalifah pada masa tersebut. Sehingga pelayanan

terhadap dunia pendidikan pada masa itu mendapatkan pelayanan terbaik seperti

berdiri perpustakaan-perpustakaan besar dengan koleksinya yang begitu lengkap,

penggalakkan menulis dan menerjemahkan buku untuk kebutuhan teks buku, semua

anak-anak mendapatkan pendidikan dengan merata tanpa membedakan status

ekonomi, pendidikan menyebar secara merata ke seluruh daerah kekuasaan

pemerintahan Islam jadi tidak ada daerah yang tertinggal, dan sebagainya. Dari itu

semua yang menyebabkan ilmu pengetahuan pada masa itu begitu maju, bahkan

dikatakan sebagai pusat peradaban. Disaat barat masih dalam kegelapan, umat

bersinar terang dengan cahaya ilmu pengetahuan yang dimilikinya berkat pendidikan

yang mendapatkan dukungan penuh dari khalifah-khalifah pada masa tersebut.

Sudah seharusnya suatu daulah yang ingin maju peradabannya harus memiliki

sistem pendidikan yang baik yaitu sistem pendidikan yang di dalamnya terdapat nilai -

nilai Islam, bukan sistem pendidikan pesanan yang penuh dengan unsur politik

kepentingan suatu golongan individu maupun kelompok tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A. dkk. 2009. Makalah Sejarah Pradaban Islam Masa Daulat Abbasiyah.

Universitas islam Riau.

Suwito, &. Fauzan (Eds.). 2008. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Nizar, Samsul (Eds.). 2008. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah

Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: PT

RAJAGRAFINDO PERSADA.

Osman, L. A. 1983. Ringkasan Sejarah Islam. Jakarta: Widjaya Jakarta.

Nor, Alfian. 2005. Israiliyat Dalam Tafsir Al-Quran. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI

Kalimantan, 3, 42-52.

Fahruddin, M. M. 2009. Pusat Peradaban Islam Abad Pertengahan: Kasus Bayt al

Hikmah. El-Harakah, Vol. 11, No. 3, 181-197.

Efendi, Marzon. Pendidikan Islam Masa Bani Umayyah (Filsafat Pendidikan Islam).

http://paremaputri.blogspot.com/2011/05/pendidikan-islam-masa-bani-

umayyah.html, diakses pada ahad, 9 Desember 2012.

Page 11: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

10

Pendidikan Islam Pada Masa Bani Umayyah. (online) tersedia:

http://akitephos.wordpress.com/sejarah-pendidikan-islam/, diakses pada ahad,

9 Desember 2012.

Toriqul Chaer, Moh. Kuttaab: Lembaga Pendidikan Islam Klasik . (online) tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/13/kuttaab-lembaga-pendidikan-islam-

klasik/, diakses pada ahad, 9 Desember 2012.

Al Hasan, Fahadil Amin, dkk. 2011. Peradaban Islam Pada Masa Daulah Bani Umyyah

II Di Dpanyol/Andalusia Dan Daulah Fatimiyah Di Mesir. (online) tersedia:

http://al-poenya.blogspot.com/2012/04/makalah-peradaban-islam-pada-

masa.html, diakses pada ahad, 9 Desember 2012.

Umayyah II Di Andalusia. (online) tersedia:

http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/05/umayyah-ii-di-andalusia.html,

diakses pada ahad, 9 Desember 2012.

Sejarah Perkembangan Pendidikan Daulah Umayyah II Di Andalusia. (online) tersedia:

http://oyayo.blogspot.com/2011/01/sejarah-perkembangan-pendidikan-

daulah.html, diakses pada ahad, 9 Desember 2012.

Nur Hasan, Muhammad. 2012. Sejarah Peradaban Islam Pada masa Bani Umayyah

(Di Andalusia). (online) tersedia: http://blog.uin-

malang.ac.id/san3la/2012/07/05/sejarah-peradaban-islam-pada-masa-bani-

umayyah-ii-di-andalusia/, diakses pada ahad, 9 Desember 2012.

2012. Peradaban Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasiyah. (online) tersedia:

http://mulyono-jojon.blogspot.com/2012_03_01_archive.html, diakses pada

ahad, 9 Desember 2012.

Khambali. Pendidikan Pada Masa Daulah Umayyah Di Damaskus Dan daulah

Umayyah Di Spanyol. (online) tersedia: http://wacana-pendidikan-islam-

indonesia.blogspot.com/2012/04/ppendidikan-islam.html, diakses pada ahad, 9

Desember 2012

Konsep Pendidikan Di Masa Abbasiyah. (online) tersedia:

http://arieslailiyah.blogspot.com/2012/05/konsep-pendidikan-di-masa-

abbasiyah.html, diakses pada ahad, 9 Desember 2012)

(online) tersedia: http://istanailmu.com/archives-2012/sekilas-tentang-daulah-

abbasiyah/html, diakses pada ahad, 9 Desember 2012.

(online) tersedia: http://www.masterfajar.com/2012/09/sejarah-pendidikan-islam-masa-

bani-umayyah/, diakses pada ahad, 9 Desember 2012.

(online) terrsedia: terhttp://wacana-pendidikan-islam-

indonesia.blogspot.com/2012/04/ppendidikan-islam.html, diakses pada ahad, 9

Desember 2012.

Sistem Pendidikan Islam Pada Masa Bani Umayyah. (online) tersedia:

http://uusahmadhusaini.blogspot.com/2011/11/sistem-pendidikan-islam-pada-

masa-bani.html, diakses pada selasa, 11 Desember 2012.

Page 12: Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Bani · PDF filenonformal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah kurikulum pendidikan ... c. Majelis Sastra ... Lembaga pendidikan pertama

11

Harisuddin, Ahmad. Potret Pendidikan Islam Di Masa Pemerintahan Bani Umayyah.

(online) tersedia: http://banjarhulu.wordpress.com/2012/04/25/potret-

pendidikan-islam-di-masa-pemerintahan-bani-umayyah/, diakses pada senin,

10 Desember 2012.