pendidikan melek media bagi orang tua siswa tk - nuryani tri rahayu, hariyanto - univet...

8
PENDIDIKAN MELEK MEDIA BAGI ORANG TUA SISWA TK Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1 Sukoharjo 57521. Telp.+62-0271-593156, Fax. +62-0271-591065 Abstrak Konsep media literacy atau tingkat melek media mencakup pengetahuan tentang media baik dari aspek fisik, teknis, maupun muatan (content) dan meliputi media massa maupun media nirmassa. Hal ini penting bagi orang tua mengingat sifat massif media dan tidak adanya responsibilitas media terhadap seluruh konsekwensi penggunaannya oleh khalayak termasuk anak-anak. Media (TV, hand phone, play station, internet, dan sebagainya) bagi siswa TK IT Mutiara Insan Sukoharjo sudah menjadi bagian dari seluruh aktivitas kesehariannya. Frekuensi dan intensitas penggunaannya seringkali lebih besar dari kegiatan edukatifnya. Keberadaan media bagi siswa TK IT Mutiara Insan Sukoharjo di satu sisi bermanfaat untuk menambah wawasan dan sebagai media pembelajaran tentang berbagai pengetahuan. Namun di sisi lain juga berdampak negatif terhadap perilaku dan kebiasaan anak-anak tersebut. Untuk mengeliminir dampak buruk penggunaan media oleh anak maka orang tua siswa tersebut perlu melakukan pendampingan dan memberikan bimbingan secara tepat. Namun kenyataannya hal tersebut belum disadari oleh sebagian besar orangtua siswa TK IT Mutiara Insan Sukoharjo. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian pendidikan melek media bagi orangtua. Dari hasil kegiatan ini diketahui bahwa seluruh (100%) peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan kesadaran dengan skor terendah sebesar 1 (8,33%) dan tertinggi 7 (58,33%). Dari 47 orang peserta sebanyak 27 orang (57,45%) mencapai skor akhir sebesar 9 – 12 yang berarti dalam kategori tinggi atau memiliki tingkat penguasaan materi pendidikan diatas 67%. Sebanyak 20 orang (42,55%) peserta mencapai skor akhir sebesar 5 – 8 yang berarti dalam kategori sedang atau tingkat penguasaan materi pendidikan antara 41,67% - 66,67%. Rata-rata penambahan pengetahuan dan kesadaran mencapai 3,55 (29,61%). Kata-kata kunci : media literacy, penggunaan media, dampak media. A. PENDAHULUAN Konsep media literacy atau tingkat melek media mencakup pengetahuan tentang media baik dari aspek fisik, teknis, maupun muatan (content) baik media massa maupun media-media nirmassa. Hal ini penting bagi orang tua khususnya ibu mengingat sifat massif media dan produk tersebut menyerahkan sepenuhnya keputusan pola konsumsi kepada konsumen nyaris tanpa responsibilitas sehingga seluruh konsekuensi menjadi tanggung jawab konsumen termasuk anak-anak dan orang tuanya. Pada tahun 2008 tercatat anak-anak di kota-kota besar Indonesia rata-rata menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari dalam menggunakan media yang meliputi media cetak (komik, cerita bergambar, majalah, dan tabloit), media massa elektronik yang meliputi TV, video game, handphone, dan komputer (Armando, 2008). Sebelumnya tercatat rata-rata anak usia SD menonton TV antara 30 – 35 jam setiap minggu (Anonim, 2006). Data Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto 11

Upload: dianmas

Post on 25-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kata-kata kunci : media literacy, penggunaan media, dampak media.

TRANSCRIPT

  • PENDIDIKAN MELEK MEDIA BAGI ORANG TUA SISWA TK

    Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto

    Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1 Sukoharjo 57521.

    Telp.+62-0271-593156, Fax. +62-0271-591065

    Abstrak

    Konsep media literacy atau tingkat melek media mencakup pengetahuan tentang media baik dari aspek fisik, teknis, maupun muatan (content) dan meliputi media massa maupun media nirmassa. Hal ini penting bagi orang tua mengingat sifat massif media dan tidak adanya responsibilitas media terhadap seluruh konsekwensi penggunaannya oleh khalayak termasuk anak-anak. Media (TV, hand phone, play station, internet, dan sebagainya) bagi siswa TK IT Mutiara Insan Sukoharjo sudah menjadi bagian dari seluruh aktivitas kesehariannya. Frekuensi dan intensitas penggunaannya seringkali lebih besar dari kegiatan edukatifnya. Keberadaan media bagi siswa TK IT Mutiara Insan Sukoharjo di satu sisi bermanfaat untuk menambah wawasan dan sebagai media pembelajaran tentang berbagai pengetahuan. Namun di sisi lain juga berdampak negatif terhadap perilaku dan kebiasaan anak-anak tersebut. Untuk mengeliminir dampak buruk penggunaan media oleh anak maka orang tua siswa tersebut perlu melakukan pendampingan dan memberikan bimbingan secara tepat. Namun kenyataannya hal tersebut belum disadari oleh sebagian besar orangtua siswa TK IT Mutiara Insan Sukoharjo. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian pendidikan melek media bagi orangtua. Dari hasil kegiatan ini diketahui bahwa seluruh (100%) peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan kesadaran dengan skor terendah sebesar 1 (8,33%) dan tertinggi 7 (58,33%). Dari 47 orang peserta sebanyak 27 orang (57,45%) mencapai skor akhir sebesar 9 12 yang berarti dalam kategori tinggi atau memiliki tingkat penguasaan materi pendidikan diatas 67%. Sebanyak 20 orang (42,55%) peserta mencapai skor akhir sebesar 5 8 yang berarti dalam kategori sedang atau tingkat penguasaan materi pendidikan antara 41,67% - 66,67%. Rata-rata penambahan pengetahuan dan kesadaran mencapai 3,55 (29,61%). Kata-kata kunci : media literacy, penggunaan media, dampak media.

    A. PENDAHULUAN

    Konsep media literacy atau tingkat melek media mencakup pengetahuan tentang media baik dari aspek fisik, teknis, maupun muatan (content) baik media massa maupun media-media nirmassa. Hal ini penting bagi orang tua khususnya ibu mengingat sifat massif media dan produk tersebut menyerahkan sepenuhnya keputusan pola konsumsi kepada konsumen nyaris tanpa responsibilitas sehingga seluruh konsekuensi menjadi tanggung jawab konsumen termasuk anak-anak dan orang tuanya. Pada tahun 2008 tercatat anak-anak di kota-kota besar Indonesia rata-rata menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari dalam menggunakan media yang meliputi media cetak (komik, cerita bergambar, majalah, dan tabloit), media massa elektronik yang meliputi TV, video game, handphone, dan komputer (Armando, 2008). Sebelumnya tercatat rata-rata anak usia SD menonton TV antara 30 35 jam setiap minggu (Anonim, 2006). Data

    Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto 11

  • tersebut menunjukkan bahwa waktu yang digunakan oleh anak-anak untuk mengakses media jauh lebih banyak daripada yang digunakannya untuk belajar atau bermain bersama teman sebaya tanpa bantuan media. Fenomena tersebut dapat pula dijumpai pada kalangan anak-anak di wilayah Kelurahan Jombor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.

    B. SUMBER INSPIRASI

    Wilayah Kecamatan Sukoharjo yang terletak di pusat Kabupaten Sukoharjo saat ini sudah terjangkau oleh berbagai produk industri media massa seperti tayangan dari 10 stasiun TV swasta nasional dan beberapa TV komunitas, berbagai penerbitan media cetak, program siaran radio swasta dan komunitas, dan merambahnya layanan media maya (internet) hingga ke desa-desa. Hal ini diikuti dengan peningkatan frekuensi penggunaan media tersebut oleh anak-anak dalam jumlah berbeda antar media. Bagi masyarakat di Kecamatan Sukoharjo, keberadaan media-media tersebut adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Orang tua khususnya ibu-ibu di wilayah Kecamatan Sukoharjo juga lebih memilih menyuruh anak-anaknya menonton TV atau bermain video game ketika ingin pergi berbelanja atau mengobrol dengan ibu lainnya. Pertimbangan utamanya adalah bahwa ibu-ibu hanya ingin anak-anak tidak mengganggu aktivitasnya tanpa pemahaman cukup mengenai dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari penggunaan media yang tidak tepat oleh anak-anaknya. Dari hasil observasi terhadap 20 orang ibu di Kecamatan Sukoharjo yang memiliki anak usia dibawah sepuluh tahun diketahui bahwa lebih dari 60%-nya lebih suka membiarkan anak-anaknya bermain dengan media elektronik ketimbang dengan teman sebayanya dan tidak mengetahui penggunaan media oleh anak-anaknya baik secara fisik, teknis, ataupun content yang diaksesnya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penggunaan media yang tidak tepat oleh anak sehingga berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya.

    Dari pengamatan terhadap 20 orang anak usia 5 10 tahun di Kecamatan Sukoharjo diketahui bahwa penggunaan media oleh anak dalam kategori tinggi (rata-rata lebih dari 3 jam perhari) dengan motivasi dominan berupa kebutuhan untuk memperoleh hiburan. Sedang pengetahuan mengenai dampak buruk media masih sangat rendah. Sementara dari hasil observasi terhadap 20 orang ibu diketahui bahwa 84,2% diantaranya belum memiliki tingkat media literacy atau pengetahuan yang cukup

    12 Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013

  • mengenai teknologi dan content media, 89,4% tidak memahami cara kerja media, 78,6% tidak memahami cara penggunaannya, dan 93,4% tidak mengetahui cara mengantisipasi dampak negatifnya tetapi telah menyediakan media-media tersebut bagi anak-anaknya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya berbagai dampak buruk baik dalam hal pengetahuan, sikap mental, maupun perilaku anak dan pada gilirannya akan mengganggu proses tumbuh kembang anak yang sewajarnya. Oleh karena itu perlu adanya pendidikan tentang media literacy. Dengan meningkatkan media literacy orang tua maka akan terbentuk pengetahaun, kesadaran, dan sikap yang tepat dari para ibu mengenai penggunaan media oleh anak. Meningkatnya media literacy juga dapat menghasilkan peran yang berupa tindakan nyata dalam membimbing, mengarahkan, mengontrol, dan mengevaluasi penggunaan media oleh anak sehingga keberadaan media dengan berbagai muatannya benar-benar bersifat fungsional, tidak menjadi bumerang dan berbagai dampak buruk bagi anak dapat dicegah atau ditanggulangi.

    SOLUSI YANG DITAWARKAN 1. Kerangka pemecahan permasalahan

    Gambar 1. Skema kerangka pemecahan masalah kualitas layanan

    1. Kehadiran media dalam kehidupan anak tak terhindarkan.

    2. Pengetahuan orang tua tentang dampak buruk penggunaan media rendah.

    3. Teterlibatan orang tua dalam penggunaan media oleh anak rendah.

    1. Pretest. 2. Pemberian materi teoretis tentang

    kedekatan anak dengan anak dan cara mendampingin anak dalam penggunaan media.

    3. Diskusi terbimbing tentang penggunaan media oleh anak, bahayanya, dan cara pendam-pingannya.

    4. Pemberian Kuis tentang penggunaan media.

    5. Post test.

    1. Orang tua mengetahui dampak buruk penggunaan media oleh anak. mampu

    2. Orang tua mampu melalukan pendampingan dalam penggunaan media oleh anak secara tepat

    Timbul masalah : Terjadi dampak buruk pada anak

    (pengetahuan, sikap, dan perilaku).

    Penggunaan media oleh anak tidak terkendali

    Alternatif solusi : Pendidikan melek media

    bagi orang tua

    Anak-anak dapat mengguna-kan media secara tepat dan terhindar dari dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh media yang digunakannya.

    Pendidikan Melek Media bagi Orang tua Siswa TK

    Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto 13

  • C. METODE

    Metode yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran orang tua siswa TK IT Mutiara Insan Sukoharjo terdiri dari : a. Orientasi peserta ; kegiatan ini meliputi perkenalan tim, penjelasan maksud

    kegiatan, dan penjelasan teknis kegiatan yang dipandu oleh Dra. Nuryani Tri Rahayu, M.Si dengan alokasi waktu 1 x 20 menit.luaran yang dihasiulkan berupa pembentukan persepsi yang sama antara tim dan peserta mengenai kegiatan.

    b. Pretest yang terdiri dari pertanyaan tentang pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perilaku pendampingan orang tua dalam penggunaan media oleh anak. Jumlah soal 12 nomor @ 5 alternatif jawaban mulai dari sangat positif sampai dengan sangat negatif dengan skor 5 1 dan waktu 1 x 15 menit. Kegiatan ini dipandu oleh Hariyanto, S.Sos, Nuryani TR, dan Joko Suryono. Dari sini diperoleh data tentang pengetahuan, kesadaran, sikap, dan keterlibatan peserta dalam penggunaan media oleh anak sebelum mendapat pendidikan.

    c. Pemberian materi teoretis dan diskusi terbimbing mengenai kedekatan anak dengan media oleh Hariyanto, S.Sos dengan alokasi waktu 1 x 75 menit. Luaran yang dihasilkan berupa terjadinya penambahan pengetahuan peserta tentang bentuk-bentuk kedekatan anak dengan berbagai media.

    d. Relaksasi selama 1 x 10 menit dengan menyanyikan lagu tentang penggunaan media dalam rangkaian syair tanya jawab antar kelompok yang dipandu oleh Joko Suryono dan Henny S.K.kegiatan ini dimaksudkan untuk menyegarkan suasana kegiatan dan mempertahankan perhatian peserta.

    e. Pemberian materi teoretis dan diskusi terbimbing tentang mendampingi anak dalam Menggunakan Media. Materi diberikan selama 1 x 75 menit oleh Nuryani TR dengan luaran berupa terjadinya penambahan pengetahuan peserta tentang tindakan yang tepat untuk mendampingi anak dalam menggunakan media.

    f. Posttest yang terdiri dari pertanyaan tentang pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perilaku pendampingan orang tua dalam penggunaan media oleh anak. Jumlah soal 12 nomor @ 5 alternatif jawaban mulai dari sangat positif sampai dengan sangat negatif dengan skor 5 1. Soal post test sama dengan pretest dengan waktu 1 x 15 menit. Kegiatan ini dipandu oleh Hariyanto, S.Sos, Nuryani TR, Hariyanto, Henny SK, dan Joko Suryono. Dari sini diperoleh data tentang pengetahuan, kesa-daran, sikap, dan keterlibatan peserta dalam penggunaan media oleh anak setelah mendapat pendidikan yang selanjutnya dibandingkan dengan skor pretest sehingga diketahui progress yang dicapai masing-masing peserta selama mengikuti pendidikan.

    14 Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013

  • D. KARYA UTAMA

    Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berupa pendidikan melek media bagi orang tua siswa di TKIT Mutiara Insan Sukoharjo ini dilaksanakan selama 1 hari, Sabtu tanggal 29 Oktober 2011 bertempat di ruang pertemuan TKIT Mutiara Insan Sukoharjo mulai pukul 8.00 14.00 WIB atau selama 360 menit termasuk istirahat 1 x 30 menit. Kegiatan diikuti 47 orang wali atau orangtua siswa TKIT Mutiara Insan tahun 2011. Kegiatan ini juga melibatkan 3 orang mahasiswa yang membantu dalam melayani daftar ulang peserta, membagi dan mengumpulkan soal pretest maupun postest, serta membantu mendokumentasikan kegiatan.

    Dengan menggunakan 12 item pertanyaan, kepada peserta dilakukan pretest dan postest. Hasil yang diperoleh sebagaimana tampak pada tabel berikut :

    Tabel 1. Capaian Hasil Pretest, Postest, dan Progress Peserta Pendidikan Melek Media di TKIT Mutiara Insan Sukoharjo

    No. Jumlah jawaban

    benar

    Pretest Posttest Progres Frek % Kategori Frek

    % Kategori Frek % Kategori

    1. 9 12 0 0 Tinggi 27 57,45 Tinggi 0 0 Tinggi 2. 5 8 23 48,94 Sedang 20 42,55 Sedang 9 19,15 Sedang 3. 1 4 24 51,06 Rendah 0 0 Rendah 38 80,85 Rendah

    Jumlah 47 100 47 100 100 100

    Sumber : Soal pretest dan posttes yang telah diolah

    Dari data pada tabel di atas diketahui bahwa skor terendah hasil pretes yang dicapai peserta sebesar 2 dan tertinggi 8. Dari 47 peserta, sebanyak 23 orang (48,94%) peserta memiliki tingkat pengetahuan dan kesadaran tentang pendampingan dalam penggunaan media oleh anak dalam kategori rendah dan sebanyak 24 orang (51,06%) peserta dalam kategori sedang. Rata-rata score awal peserta sebelum memperoleh pendidikan sebesar 4,98 dari range 1 12 atau tingkat penguasaan sebesar 41,49% yang berarti dalam kategori rendah.

    Materi yang diberikan dalam kegiatan ini terutama mengenai cara melakukan pendampingan dalam penggunaan media oleh anak dan terdiri dari materi tentang : a) Kedekatan anak dengan media, b) Mendampingi anak dalam penggunaan media. Berdasar hasil test diketahui bahwa setelah mengikuti pendidikan melek media ini

    Pendidikan Melek Media bagi Orang tua Siswa TK

    Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto 15

  • terjadi peningkatan pengetahuan dan kesadaran peserta tentang pendampingan terhadap anak dalam menggunakan media. Skor terendah hasil postest sebesar 5 (41,67%) dan tertinggi 11 (91,67%) target. Rata-rata pengetahuan setelah mendapat pendidikan mencapai 8,83 (71,10%) dari target yang berarti dalam kategori sedang.

    Seluruh (100%) peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan kesadaran dengan skor terendah sebesar 1 (8,33%) dan tertinggi 7 (58,33%). Dari 47 orang peserta sebanyak 27 orang (57,45%) mencapai skor akhir sebesar 9 12 yang berarti dalam kategori tinggi atau memiliki tingkat penguasaan materi pendidikan diatas 67%. Sebanyak 20 orang (42,55%) peserta mencapai skor akhir sebesar 5 8 yang berarti dalam kategori sedang atau tingkat penguasaan materi pendidikan antara 41,67% - 66,67%. Rata-rata penambahan pengetahuan dan kesadaran mencapai 3,55 (29,61%).

    Data tersebut dalam bentuk grafik tampak sebagai berikut :

    Gambar 2. Grafik Hasil Pretest, Posttest, dan progress Pendidikan Melek Media

    E. ULASAN KARYA

    Data pada grafik tersebut menunjukkan bahwa pelatihan ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan maupun kesadaran peserta untuk melakukan pendampingan dalam penggunaan media oleh anak-anak terutama yang berusia antara 3 10 tahun. Hasil pretest menunjukkan bahwa 48,94% orang tua yang memiliki anak usia 3 10

    16 Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013

  • tahun belum melakukan pendampingan secara tepat terhadap anak-anak ketika anak menggunakan media karena kurangnya pengetahuan mengenai hal tersebut atau karena sibuk bekerja di luar rumah. Bahkan masih dijumpai adanya orang tua yang lebih suka membiarkan anak bermain dengan media daripada dengan teman sebaya dengan alasan jika bermain dengan teman sebaya di luar rumah akan sulit mengawasinya sementara orang tua harus menyerlesaikan pekerjaan lain di rumah. Hal ini kurang tepat karena frekuensi dan intensitas penggunaan media yang terlalu tinggi (lebih dari 3 jam perhari) oleh anak akan berdampak buruk bagi anak tersebut. Dampak buruk yang mungkin terjadi antara lain anak menjadi malas, tidak responsif atau tidak peduli dengan keadaan sekitarnya, egois, suka menentang, dan pasif (Armando, 2008). Selain itu aktivitas anak dalam menonton siaran TV secara terus menerus dalam jangka waktu lama menurut cultivation theory akan memperkuat pengaruh negatif pada anak tersebut (Guntarto dkk, 2010:7).

    Target capaian dalam kegiatan ini dikatakan berhasil jika 75% atau lebih peserta mencapai penguasaan materi diatas 66%. Dari hasil postest diketahui bahwa sebanyak 57,45% peserta mencapai penguasaan materi pendidikan lebih dari 66%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 76,6% tujuan kegiatan ini tercapai. Kurang maksimalnya capaian target luaran dimungkinkan karena peserta menngikuti kegiatan bersama anak masing-masing sehingga konsentrasi terganggu.

    F. KESIMPULAN

    Berangkat dari paparan hasil dan pembahasan sebagaimana terurai di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh (100%) mitra mengalami peningkatan pengetahuan dan kesadaran dengan skor terendah sebesar 1 (8,33%) dan tertinggi 7 (58,33%). Rata-rata penambahan pengetahuan dan kesadaran orang tua siswa TK IT Mutiara Insan Sukoharjo dalam pendampingan penggunaan media oleh anak mencapai 3,55 poin (29,61%).

    Pendidikan Melek Media bagi Orang tua Siswa TK

    Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto 17

  • H. DAFTAR PUSTAKA

    (1) Armando, Nina Muthmainah. 2008. Kidia. Panduan yang Mengulas Program TV untuk Anak. Edisi XII Januari Maret 2008. Jakarta: Yayasan Pengembangan Media Anak. (2) Anonim. 2006. Pendidikan Media. Buku Pegangan untuk Guru Sekolah dasar. Jakarta : Yayasan Pengembangan Media Anak kerjasama dengan UNICEF. (3) Guntarto, Bobi., Billy Sarwono, Fillia Dina, Hendriyani. 2010. Kidia, Panduan yang Mengulas Isi Media untuk Anak. Jakarta : Yayasan Pengembangan Media Anak kerjasama dengan UNICEF.

    18 Nuryani Tri Rahayu, Hariyanto

    DIAN MAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013