pendidikan jasmanistaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-relasi kuasa... · pengetahuan...

167
RELASI KUASA PENGETAHUAN PENDIDIKAN JASMANI dalam Dr. M.Hamid Anwar, M.Phil Sebuah Telaah Arkeo-Geneologi Michel Foucault Buku ini beranjak dari karya awalnya yakni, “Relasi Kuasa Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para praksi dan akademisi Pendidikan Jasmani Indonesia, bukan hal yang sulit ditemukan untuk mengais jejak betapa Pendidikan Jasmani Indonesia sampai saat ini seolah belum mendapatkan posisi yang sepadan dengan keilmuan yang lain dalam sistem pendidikan. Berangkat dari kegelisahan yang sama, penulis mencoba mengurai dalam karya ini dengan meminjam pisau analisis dari Michel Foucault guna menjelaskan secara konseptual fenomena keilmuan Pendidikan Jasmani yang menggejala. Diharapkan, hal ini akan menjadi ruang perenungan dan kesadaran baru yang dapat dijadikan pijakan dalam upaya terus memperbaiki pendidikan jasmani baik secara konsep maupun prakk. 9 786024 981426 ISBN : 978-602-498-142-6 RELASI KUASA PENDIDIKAN JASMANI PENGETAHUAN DALAM Sebuah Telaah Arkeo-Geneologi Michel Foucault RELASI KUASA PENGETAHUAN DALAM PENDIDIDIKAN JASMANI Sebuah Telaah Arkeo-Geneologi Michel Foucault Dr. M.Hamid Anwar, M.Phil

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

RELASI KUASA PENGETAHUAN

PENDIDIKAN JASMANI

dalam

Dr. M.Hamid Anwar, M.Phil

Sebuah Telaah Arkeo-Geneologi Michel Foucault

Buku ini beranjak dari karya awalnya yakni, “Relasi Kuasa Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para prak�si dan akademisi Pendidikan Jasmani Indonesia, bukan hal yang sulit ditemukan untuk mengais jejak betapa Pendidikan Jasmani Indonesia sampai saat ini seolah belum mendapatkan posisi yang sepadan dengan keilmuan yang lain dalam sistem pendidikan. Berangkat dari kegelisahan yang sama, penulis mencoba mengurai dalam karya ini dengan meminjam pisau analisis dari Michel Foucault guna menjelaskan secara konseptual fenomena keilmuan Pendidikan Jasmani yang menggejala. Diharapkan, hal ini akan menjadi ruang perenungan dan kesadaran baru yang dapat dijadikan pijakan dalam upaya terus memperbaiki pendidikan jasmani baik secara konsep maupun prak�k.

9 7 8 6 0 2 4 9 8 1 4 2 6

ISBN : 978-602-498-142-6

RELASI KUASA

PENDIDIKAN JASMANI

PENGETAHUAN DALAM

Sebuah Telaah Arkeo-Geneologi Michel Foucault

RE

LA

SI K

UA

SA

PE

NG

ETA

HU

AN

DA

LA

M P

EN

DID

IDIK

AN

JAS

MA

NI

Sebuah Telaah Arkeo-Geneologi M

ichel FoucaultD

r. M.H

am

id A

nw

ar, M

.Ph

il

Page 2: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Dr. M. Hamid Anwar, M.Phil

Relasi Kuasa Pengetahuan dalam

Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault

PENDIDIKANJASMANI

Page 3: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Relasi Kuasa Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault© M. Hamid Anwar

Cetakan I, Maret 2020

Penulis : Dr. M. Hamid Anwar, M.PhilPenyunting Bahasa : Shendy AmaliaTata Letak : Arief MizuaryCover : Ngadimin

Diterbitkan dan dicetak oleh:

UNY PressJl. Gejayan, Gg. Alamanda, Komplek Fakultas Teknik UNYKampus UNY Karangmalang Yogyakarta 55281

Telp : 0274–589346Mail : [email protected]

Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)Anggota Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI)

ISBN : 978-602-498-142-6

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Page 4: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Daftar Isi – iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................... iiiPRAKATA ........................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................1A. Problematika Umum Pendidikan Jasmani Indonesia .............1B. Hakikat Tubuh dalam Pendidikan dan Pendidikan Jasmani ....7C. Arkeo Genealogi: Sebuah Pisau Analisis .............................. 13

BAB II ARKEO – GENEALOGI MICHEL FOUCAULT ......................... 19A. BiografiSingkatMichelFoucault ........................................ 19B. MetodeArkeo-GenealogiMichelFoucault ........................... 20

1. Arkeologi .................................................................... 212. Genealogi .................................................................... 383. Relasi Kuasa dan Pengetahuan ..................................... 43

BAB III PENDIDIKAN JASMANI; SEJARAH DAN HAKIKAT ............... 45A. DefinisiSejarah ................................................................. 46B. SejarahPendidikandiIndonesia ........................................ 50

a. PendidikanMasaKerajaanHindu-Buddha .................... 51b. PendidikanMasaKerajaanIslam .................................. 56c. PendidikanMasaKolonialdanKemerdekaan ................ 58d. Pendidikan Masa Orde Lama ........................................ 63e. Pendidikan Masa Orde Baru ......................................... 65f. Pendidikan Masa Orde Reformasi ................................. 67

C. Pendidikan Jasmani ........................................................... 681. Hakekat Pendidikan Jasmani ........................................ 682. Kurikulum Pendidikan Jasmani .................................... 703. SejarahPerkembanganInstitusiKeilmuan

Pendidikan Jasmani ..................................................... 75

Page 5: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

iv – Daftar Isi

BAB IV RELASI KUASA-PENGETAHUAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI INDONESIA .................................................... 81

A. Periode Awal: Masa Kemerdekaan ...................................... 811. AsalUsulWacanaPendidikanJasmanidiIndonesia ....... 812. Manusia Sebagai Kesatuan Tubuh dan Jiwa ................... 843. DariKolonialismeMenujuKebudayaanNasional

Indonesia .................................................................... 874. Feminisme dalam Pendidikan Jasmani ......................... 90

B. Periode Orde Lama dan Orde Baru ..................................... 921. WacanaPendidikanJasmani ........................................ 922. Manusia Sebagai Makhluk Mono-Pluralis ...................... 963. Paradigma Keilmuan: Fungsionalisme Parsonian

dan Pragmatisme Amerika .......................................... 97C. Periode Orde Reformasi sampai Masa Kini .......................... 99

1. WacanaPendidikanJasmani:KebijakandanKurikulum Pendidikan ................................................. 99

2. Konsep Manusia a la Materialisme dan Positivisme ..... 1043. Spirit Kapitalisme dalam pendidikan .......................... 107

BAB V IMPLIKASI RELASI KUASA-PENGETAHUAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI INDONESIA ............................. 111

A. Ke(kuasa)an dan Pendidikan Jasmani ............................... 1111. Orientalisme dalam Pendidikan Jasmani ..................... 1122. Fungsionalisme dalam Pendidikan Jasmani ................ 1153. Pragmatisme dalam Pendidikan Jasmani .................... 1184. Positivisme dalam Pendidikan Jasmani ....................... 1215. Gender-Feminisme dalam Pendidikan Jasmani ........... 1256. Kapitalisme-liberalisme dalam Pendidikan Jasmani..... 132

B. Peran Negara dalam Pembangunan Pendidikan Jasmani .... 144

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 151BIODATA PENULIS ....................................................................... 159

Page 6: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Prakata – v

PRAKATA

PujidansyukurpenulispanjatkankehadiratTuhanYangMahaEsa,padaakhirnyadiberikankeberanianuntukmenerbitkanbukuini.Keberanianmerupakanfaktorutamayangpenulissyukuri,mengingatsecaraproduk—sebenarnyateksyangtermuatdalambukuinimerupakankaryalamayangdipertahankanpenulisdalamujipromosiDoktortahun2015.Setelahsekianlamamenimbangdanmencermatikaryayangbelumtuntasini,rasanyaakansangatsayangseandainyahanyadisimpandiloker pribadi ataupun rak perpustakaan. Biarlah ketidaktuntasan dalam karyainimenjadipemicudiskusi-diskusikeilmuandalampendidikanjasmaniterkhususdalamkerangkakeilmuanfilsafatyangnotabenemasihcukupjarangdalamkontekskeIndonesiaan.

Judulbukuyangdipilihpenulistidakberanjakdarikaryaawalnyayakni,“RelasiKuasaPengetahuandalamPendidikanJasmani(Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para praktisi dan akademisi PendidikanJasmaniIndonesia,bukanhalyangsulitditemukanuntukmengaisjejakbetapaPendidikanJasmaniIndonesiasampaisaatiniseolahbelummendapatkanposisiyangsepadandengankeilmuanyanglaindalamsistempendidikan.Berangkatdarikegelisahanyangsama,penulismencobamenguraidalamkaryainidenganmeminjampisauanalisisdariMichelFoucaultgunamenjelaskansecarakonseptualfenomenakeilmuanPendidikanJasmaniyangmenggejala.Diharapkan,haliniakanmenjadiruangperenungandankesadaranbaruyangdapatdijadikanpijakandalamupayaterusmemperbaikipendidikanjasmanibaiksecarakonsepmaupunpraktik.

Page 7: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

vi – Prakata

Disadarisepenuhnyaolehpenulis,bahwabanyaksekalikonsepyangbarangkaliakanmenimbulkanperdebatanyangterkandungdalambukuini.Namun,palingtidak—penulisdalamhalinimempunyainiatuntukturutsumbangsihmenyemarakkanwacanapendidikanjasmanidarisisiyangselamainibelumbanyakdilakukan.Akhirnya,denganpenuhkerendahanhati—penulismembukadiriuntuksetiapkritik,saran,danmasukanyangdapatmenjadidasarperbaikanbagikarya-karyamendatangkhsususnyadanbagipeningkatankualitaspendidikanjasmanipadaumumnya.

Page 8: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 1

BAB IPENDAHULUAN

A. PROBLEMATIKA UMUM PENDIDIKAN JASMANI INDONESIAApa itu pendidikan? Sebagian orangmenjawab dengan lugas,

pendidikan adalah sebuah rekayasa sejarah (Mulkhan, 1993: 64).Cakrawala tersebut didasarkan atas pemahaman bahwa aktivitas mendidikmerupakanusahamanusiayangdilakukansecarasadardanrasionalgunapencapaiancita-citakemanusiaan.Aktivitastersebutbersifatprogresif,berkelanjutan,danmerupakanproyekantargenerasi.Melalui pendidikan manusia merumuskan blue print masadepannya.Pendidikandimengertisebagaialatpengalihankebudayaandarisatugenerasikegenerasiyanglaindalampengembanganmanusia(human development).

Sebagaisebuahmediumbagitercapainyacita-citahumanitas,pendidikanmemuatnilai-nilailuhuryangmencerminkanhakikatmanusiasebagaimakhlukyangsadar,berpikir,mengetahui,danbebas.Terkaitdenganfungsipendidikanbagimanusiatersebut,FriedrichFroebelmengatakan:

“The purpose of education is to encourage and guide man as a conscious, thinking and perceiving being in such a way that he becomes a pure and perfect representation of that divine inner law through his own personal choice; education must show him the ways and meanings of attaining that goal (Froebel, 1987: 2).”

Jadi, titik pusat masalah pendidikan itu adalah manusia itu sendiri. Olehsebabitunalarpendidikanmenempatkanmanusiasebagaisubjekpada seluruh orientasi pengembangannya. Sebagaimanamasalah

Page 9: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

2 – BAB I Pendahuluan

‘manusia’dan‘kemanusiaan’,pendidikanjugamemilikimasalahyangrumit.Beragamteorilahirmencobameletakkanpendidikandalampelbagaicakrawaladanpendekatanyangmempunyaikonsekuensibermacam-macam.Saatdikajilebihjauh,sejarahmenunjukkanbahwagagasan-gagasan tentangmasalahpendidikan ternyata didasarkanpadapandanganfilsafatiseperti;idealisme,realisme,perenialisme,pragmatisme,danlainsebagainya.Setiapcakrawalafilsafatitersebutmemberikan solusi dan alternatif terhadap masalah pendidikan tertentu. Kendatidemikian,pemecahanyangdiajukantidakberartiselalubenaratauselalusalah.Fenomenaitumemberikanpencerahanbagimanusiabahwasetiapcakrawalateoretismaupunfilsafatimerupakansuatupetunjukdanmempunyaiukurantertentuuntukdiejawantahkandalampendidikanyangsedangberlangsung(Rosen,1998:13).

Padabelantaraproblem-problempendidikanyangkompleksdansangatluas,‘pendidikanjasmani’merupakansalahsatusegmenmasalahyangkrusial—setidaknyadalamkontekske-Indonesia-an.Asumsiinidilatarbelakangiolehfaktabahwapenelitianmaupunkajiandalambidangpendidikanjasmanimasihterpusatpadadimensiteknisbelaka.Faktamenunjukkanpendidikanjasmani—sebagaimanapendidikanpadaumumnya—bukansemata-mataaktivitaspengajaran (transfer of knowledge) di sekolah dan perguruan tinggi, tetapi lebih dari itu, pendidikanjasmanimempunyaikorelasidenganruangsosialyanglebihluasdanmajemuk.OlehkarenaitutidakberlebihanjikaAzzaritodanEnnis(2003:179)dalamteoripendidikankonstruktivissosialnyamenilaikelassebagaikomunitassiswa.Bagikeduanya,pembelajaranberlangsungmelalui interaksi sebaya,kepemilikansiswa terhadapkurikulumdanpengalamankependidikanyangotentik.Fenomenadiatas,membawapadasebuahmasalahbaruyaknikegamanganatasstatusidentitaspendidikanjasmani.Padakonteksiniidentitas—dipahamiuntukmerujukpada identitasdiri (self identity)—merupakansuatukerangkareferensibagaimanaposisiindividudanmemahamidirinyamengikuti suatu tradisi sosiologidaripadapsikologi (O’ConordanMacdonald,2002:41).

Kenyataantersebutdiperparaholehkondisitragisyangmelingkupipendidikan jasmani di Indonesia yang terkadang terlambatuntukdisadari atau diabaikan bahkan oleh para praktisi pendidikan sekalipun.

Page 10: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 3

Padastratakeilmuanyangberkembangsaatini,pendidikanjasmanidiletakkanpadaposisiyangpalingrendah—kalautidakmaudilukiskandengankalimat“tidakdianggappenting”.BerdasardataBalitbangyangdiperolehmenunjukkan,bahwapendidikanjasmanipernahdihilangkansementaradaristrukturmatapelajarandisatuanpendidikankelas3sekolahmenengahpertamamaupunsekolahmenengahatas.Alasanyangdimunculkanadalahuntukmemberikankonsentrasiyanglebihpadasiswadalammenghadapiujiannasional(UN).Kondisiinimempertegasspektrum timpang dari para stakeholder dalam dunia pendidikan atas eksistensimatapelajaranpendidikanjasmanidilihatdariproduk-produkkebijakanyangdiciptakan.

Takjarangsituasiitusemakinberatlantaranberagamkisruhdiberbagailembagapenyelenggaraolahraganasional(GracedanAkbar,2011:1),yangmencerminkanpertarunganberbagairezim‘kebenaran’dalamlembagaolahragadanpolitikdenganberagam‘wacana’yangdiproduksi.Meskisecarakonseptualolahragadanpendidikanjasmanimerupakan hal yang berbeda, namun stigma yangmelekat padaruangolahragatakbisadihindarimempengaruhicarapandangorangterhadappendidikanjasmani.Dengankatalain,seringkaliolahragadanpendidikanjasmanicenderungdiidentikkan.Berbagaibentukkegagalansistemkeolahragaanyangdisandarkanpadawilayahpencapaianprestasidiberbagaikancahinternasional,sertaberbagaimacamkekisruhandanpotretkebrutalanyangterjadidiberbagaievent olahraga semakin turut menyudutkanpsosisipendidikanjasmani.KenyataantersebutsemakinmenjadiketikadalamtahaprealitasnyapendidikanjasmaniseolahgamangmenjawabapafungsidantujuanpendidikanjasmanidalamstrukturpendidikandiIndonesia.Keterjebakanpendidikanjasmanidalamranahpraktikfisikmenyingkirkannyadarikhasanahkeilmuanyangdianggapperludanbergunadikembangkandisekolah.Pendidikanjasmanihadirdimaknaisebagairuangbermaindanlatihanfisikbelakatanparefleksikeillmuanyangharusdipertimbangkan.

PotretburampendidikanjasmanidiIndonesiatersebutmerupakansinyalkesadarankritismasihjauhdarimasyarakat,terlebihterhadapmasalahpendidikanjasmani(tubuh).Padahalditradisibelahandunialain,pendidikandantubuhtelahmenjadikajianintensifparapemikirlebih dari duamilenium yang lampau dan sampai saat inimasih

Page 11: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

4 – BAB I Pendahuluan

merupakan salah satu ‘trending topic’ ilmu-ilmu sosial dan humaniora (Rist,1996:118;Louglin,2006:1).Pendidikanjasmanidianggapsangatpentingbagiprogrampendidikansecarakeseluruhanyangmemberikankontribusimelaluiaktivitasjasmanibagiperkembangankeseluruhandariseluruhanak-anakdidikyangmeliputipsiko-motorik,kognitifdanafektif.Pendidikanjasmaniditujukanmemberdayakanmembiasakankegiatanfisiksebagaidasarhidupsehat,produktifdanhidupyangmemuaskan.Artipentingpendidikanjasmanitersebutbagikehidupanmanusiamenyemangatilembaga-lembagapendidikanmelakukankajianlebihdalammengenaipendidikanjasmanidanaktivitasfisik,misalnyadiCanada University of Manitoba melakukan berbagai riset seperti physical activity in Manitoba: the good, the bad, the urgency.

Kembali pada konteks ke-Indonesia-an, ada sebuah indikasi karut-marutproblempendidikandiIndonesiakarenaadanyamatarantaiyangterputusdalampembacaanterhadapnya.Beragamprodukwacanapendidikantelahditerimasebagaikebenaranbegitusaja(given) dan‘ahistoris’, tanpakesadaranbahwa‘kebenaran’merupakanwujudnyatadarirelasikepentingandankuasa.Misalnya,kredopositivismedenganpelbagai slogan ‘objektivitas’, ‘netralitas’, dan ‘bebas nilai’ diaminitanpapembacaankritis.Akhirnya,pendidikan jasmani jatuhpadaruanglingkuptaktis,teknis,danbiologissemata.Padahal‘kebenaran’,sebagaimanayangdipahamiFoucaultmerupakanprodukberagam‘rezimdiskursif ’yangadadalammasyarakat.PerihaliniFoucaultmengatakan:

“I believe, is that truth isn’t outside power or lacking in power: contrary to a myth whose history and functions would repay further study, truth isn’t the reward of free spirits, the child of protracted solitude, nor the privilege of those who have succeeded in liberating themselves. Truth is a thing of this world: it is produced only by virtue of multiple forms of constraint. And it induces regular effects of power. Each society has its regime of truth, its “general politics” of truth—that is, the types of discourse it accepts and makes function as true; the mechanisms and instances that enable one to distinguish true and false statements; the means by which each is sanctioned; the techniques and procedures accorded value in the acquisition of truth; the status of those who are charged with saying what counts as true (Foucault, 2006: 168).”

Page 12: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 5

Jadi,menurut Foucault ‘kebenaran’merupakan produk relasipengetahuandankuasamelaluimedium‘wacana’yanghadirdisejarahmanusia.Foucaulttidakpercayabahwaekonomisebagaisatu-satunyadasarsejarah—sebagaimanamaklumatMarx.Justru,‘wacana’-lahyangmerupakansumberdarisejarah(Fillingham,2005:100).Olehsebabitu,Foucaultberusahamenggeserporosperhatianfilsafat;aktivitasfilsafatitidaklagimencarihakikatkebenaran,ataupunmencarirelasikebenarandenganbendadansesuatu,melainkanmengungkapbagaimanawacana(misalnyakegilaan,seks,tubuh,pendidikan,dst.)dibentukdantampilsebagaikebenaran.Berfilsafatdimengertisebagaimenguraikan sejarahidebukanuntukmenegaskanakankebenarannya,tetapibertujuanmenyingkapasalusuldansilsilahberagam‘episteme’ yaknikumpulankaidahyangmelandasidanmengaturproduksiwacanapadasuatumasatertentu,melaluipenelusuranberbagaikondisiproduksiwacana.DalamhaliniFoucaultmengatakan:

The episteme […] it is the totality of relations that can be discovered, for a given period, between the sciences when one analyses them at the level of discursive regularities (Foucault, 2004: 148).

“My aim is to uncover the principles and consequences of an autochthonous transformation that is taking place in the field of historical knowledge. It may well be that this transformation, the problems that it raises, the tools that it uses, the concepts that emerge from it, and the results that it obtains are not entirely foreign to what is called structural analysis. But this kind of analysis is not specifically used; —my aim is most decidedly not to use the categories of cultural totalities (whether world-views, ideal types, the particular spirit of an age) in order to impose on history, despite itself, the forms of structural analysis. The series described, the limits fixed, the comparisons and correlations made are based not on the old philosophies of history, but are intended to question teleologien and totalizations; (Foucault, 2004: 13).”

Metode yang digunakan Foucault disebutnya ‘arkeologi’ dan‘genealogi’. Arkeologi bertujuanmenyingkap pelbagai sistem danmodelpemikirandalamsejarah,sertamenelaahasal-usuldansilsilahperkembangannyayangdisebutFoucaultsebagaigenealogi.Singkatnya,

Page 13: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

6 – BAB I Pendahuluan

bagi Foucault, sejarah adalah sebuah suksesi dari tatanan-tatananpengetahuandankekuasaanberbedayangsecararadikalmendefinisikanapayangdianggapbenar.Adapunsumber‘kebenaran’danpengetahuanadalahbahasa,wacana,dan‘episteme’ yangdipraktikkandandiproduksiolehberagamaparatusdanrezimdalammasyarakat.Jadi,segalahalatauperistiwaapapundalamsejarahkemanusiaantidakadayangluputdaripengaruhrelasipengetahuandankuasa,takterkecualipendidikandan tubuh.

MenurutFoucault,sejakdahulukalatubuhtelahmenjadiobjekdantarget dari kekuasaan; tubuh telah dimanipulasi, dibentuk, dan dilatih; tubuhjugadipaksapatuhdandikendalikanagarmenjaditerampildanmeningkatkankekuatannya(Foucault:1982:136).Tubuhtelahmenjadijinak(docile), sehinggamudahdigunakan,diubahbentuknya,atauditingkatkan.Terlebihpadakesembilan-belastubuhtelahmenjadiobjekinvestasiangkuhdanmenekandalamsetiapmasyarakat.Tubuhtelahberadadalamcengkeramankekuasaanyangsangatketat,padadirinyadikenakanberagampembatasan,laranganataukewajiban.

Pada era modern, strategi kuasa terhadap tubuh mengalami pergeserandalamskala,objek,danpengandaiannya.‘Pendisiplinan’merupakansebuahistilahyangterciptasebagaistrategikuasaterhadaptubuhyangbersifathalus(Foucault,1982:137).Wacanapendisiplinanmemuatasasspasialisasiyaknibahwasatutempatuntuksetiaporangdansetiaporangpadatempatnya,tempatseseorangmenentukansiapadanapadia,misalnyarumahsakitdansekolah;pengawasankegiatansecarasangatteliti;latihanberulang-ulang;hirarkhiyangterperinci;danputusanyangmenormalkan.Gagasanpendisiplinan tubuh inimenemukanbentuksempurnanyadalam‘panopticon’sebagaigagasandalam arsitektur a la JeremyBentham,yakniIdeayangmenggambarkanbahwatiapindividudiasingkandalamsebuahruangkecil;ditempatitu setiap orang dapat diamati setiap saat oleh satu orang di menara pusat. Seputar tembok pagar bangunan itu diberi penerangan, sehingga setiaporangdapatdilihatdenganjelasolehpengamatpusat,tetapisetiappenghuni tidak akan melihat dengan baik pengamat dan penghuni lain. Modelarsitektur‘panopticon’inidiharapkanolehBenthammampuditerapkanpadapabrik,sekolah,rumahsakit,danrumahsakitjiwa(Fillingham, 2005: 120-126).

Page 14: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 7

UraiandiatasmendeskripsikanproblempendidikankhususnyapendidikanjasmanidiIndonesiadanbetapatatanansosialdiEropadibangun oleh relasi kuasa melalui produksi beragam wacana—setidaknyadalamanalisisarkeo-geneologisMichelFoucault.Bertolakdari fenomenadiatas,penelitian ini inginmeminjampendekatanarkeologidangenealogiMichelFoucaultdalammembedahrelasikuasayangmembangunberagamwacanapendidikan,tubuh,danpendidikanjasmanidiIndonesia.Lebihlanjutmelihatimplikasirelasikuasatersebutdalamkontekskekinian.“Kekinian”padatitikiniberarti“keadaansaatini”atau“sekarang”(Sugonodkk.,2008:701).

B. HAKIKAT TUBUH DALAM PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN JASMANIBerbicaratentangpendidikanjasmanitidakbisadilepaskandari

hakikat pendidikan itu sendiri. Telaah terhadap pendidikan merupakan studiterhadapkesadaranmanusiadankebudayaannya.ImamBarnadibdalam ‘Filsafat Pendidikan’ menjelaskanbahwapendidikanmerupakanunsurpengalihankebudayaan(cultural transformation) dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Kebudayaan itu sendirimerupakan hasilbudi manusia, oleh sebab itu bersifat dinamis dan kreatif berbanding lurus dengan perkembangan manusia (human development) itu sendiri (Barnadib, 2002: 1). Hal senada diungkapkan oleh Burton R. Clark dalam ‘Education: The Study of Educational System’. Clark menggambarkan fungsi pendidikansebagaipengembandanpenciptasumber-sumberbudayatertentumasyarakat.Tugasdasardaripendidikanialahpendewasaanmanusiasebagaimakhlukberbudaya.ClarkMengatakan:

“Education’s Broadest function has been to act as caretaker and dispenser of certain cultural resources of society. The raising of the culturally unformed—the child and the immigrant—to the state of capable adult is the activity on which the formal institution of education was founded (Clark, 1977: 512).”

Budayamerupakansistemnilai,maknadansimbolyangdialamibersamaolehmasyarakatdalam‘locus’ dan ‘tempus’ tertentu. Menurut Anthony Laker dalam ‘Sport in culture’, olahraga (sport) ataupun pendidikanjasmanimenempatititiksentraldanberkembangmenjadisebuahlembagabudaya.Faktainiberlakudiseanterobelahandunia,

Page 15: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

8 – BAB I Pendahuluan

bahwaolahragadanberagamvariannyasepertipendidikanjasmanimerupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari manusia (Laker, 2003:29).Padakesempatanyangberbeda,yaknidalamtulisannyayangberjudul‘Culture, Education, and Sport’ Laker dengan tegas mengatakan bahwabudaya,pendidikan,danolahragaitumempunyairelasiyangbegitu kuat. Pada konteks ini Laker mengatakan:

Culture, education and sport have strong links with each other. The relationships between them demonstrate the importance of sport in education and culture. Each of these concepts have commonly-held definitions that enable discourse and debate on an academic level, but also contribute greatly to the social interactions of everyday life (Laker, 2002: 12).

Fenomena di atas merupakan bentuk penegasan bahwa pendidikan jasmanimerupakansuatukegiatanyangmelekatpadabudayadansejarahmanusia.Karenanya,SteveEstesdalamkaryanyayangbertajuk‘Physical Education and Educational Sport’ berasumsi bahwa pendidikan jasmaniitusetuapendidikanitusendiri.Pradugabahwapendidikanjasmanimerupakanpendidikanpalingpurbabisaditerimadidasarkanargumentasi bahwa pendidikan itu memfasilitasi kelangsungan hidup klanmanusia,baikkeluargaataupunkelompokyanglebihbesar.Estesmengatakan:

“Physical education is as old as education. Indeed, it is arguable that the first education attempted was physical education, and the justification for any education, whatever its form, was to facilitate the survival of the clan, be it family or extended” (Ernest, 2003: 29).

Kendatidemikian,jawabanitukurangmemadaisaatpendidikanbergeserlebihdarisekedar‘bertahanhidup’.Perludisajikanalasanyanglebihtepatdenganmempertanyakan‘apayangharusdipelajari’dan ‘kapan itu dipraktikkan’, sehingga asumsi itu dapat diterimasebagaikebenaran.Padadasarnyapertanyaan-pertanyaanpendidikanatau‘pedagogi’,jikaditelusuriakansampaipadapertanyaanfilsafati“siapakahaku?”.LouisLeahydalam‘Manusia, Sebuah Misteri, Sintesa Filosofis tentang Makhluk Paradoksal,’ mengungkapkanbahwapertanyaantentanghakikatdirimanusiaitutelahdimulaisemenjakduamilenium

Page 16: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 9

yanglampau,saatSocratesdalamNubuat Delpinyaberkata:“Kenalilahdirimusendiri”(Gnothi Se Authon) (Leahy,1989:2).

Upayamenjawabhakikatidentitasmanusiatelahbanyakdilakukan.Bowie, dalam ‘Twenty Questions: An Introduction to Philosophy,’ memaparkan bahwa identitas personal merupakan inti persoalan yangingindijawabolehparafilsufterkaitdenganhakikatmanusia.Adatigakategoripandanganfilsuftentangidentitaspersonalmanusia,pertama, filsufyangmenjelaskanidentitaspersonalsebagaihalyangbersifatmental.Identitasmanusiasepanjangwaktuditentukanolehfungsipemikiran,keyakinan,danperasaan—seringdisebutsebagai“kepribadian”dan“karakter”.Kedua, ialahfilsufyangberpendapatbahwaidentitaspersonalterkaiteratdengankesinambunganjasmaniah(tubuh)manusia.Meskipunbadanyangdimiliki seseorang sekarang lebihbesardaripadasaatandaberumurduatahun,kesinambungan“ruang-temporal”nyamemberikandasarbagiidentitasseseorangsepanjangwaktu. Terakhir, beberapafilsufberpendapatbahwaidentitaspersonalhanyamerupakanilusi(Bowie,1988:327).

Jadi, masalah identitas manusia akhirnya membawa padapertanyaanlanjutanyaknitentangpersoalantubuhataujasmani.RichardShustermandalambukunyayangberjudul‘A Philosophy of Mindfulness and Somaesthetics’ mengatakan bahwa tubuh mengungkapkan ambiguitas manusia, yakni tubuh sebagaiperasaan subjektif yangmengalamiduniadansebagaiobjekyangdipersepsididunia itusendiri.Sulitmemahamitubuhsebagaiobjekbelakayangdialamisecarasubjektif,karenatubuhdalampengalamanseseorangberfungsisebagaiobjekkesadaransekaliguskesadaranitusendiri.Kenyataanitudiungkapkandalampernyataan;“akuadalahtubuhdanmemilikisebuahtubuh”(RShusterman, 2008).

Pertanyaantentanghakikattubuhdenganrelasinyadengansubjek(manusia)danduniabukanlahsuatuyangsederhana.Masalahtersebuttidak bisa dijawab tuntasmelalui satu jawaban.Misalnya, JessicaLindblom dalam ‘Minding the Body, Interacting socially through embodied action’ membedakanbeberapaistilahyaknitubuh(body) ‘menubuh’(embodied),dan‘kebertubuhan’atau‘penjelmaan’(embodiment), serta ‘kesadaranmenubuh’(embodied cognition).Tubuhadalahentitasfisiologisdanbiologisyangmenyediakanfondasidasarbagimakhlukotonom

Page 17: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

10 – BAB I Pendahuluan

untuk hidup, bertahan hidup dan bereproduksi. Tubuh terdiri atas bagian-bagianyangberbeda,organ-organ(termasukotak),danfungsitubuhyangberbedasepertiprosesbio-kimia,neurologis,dansensor-motorik.Adapun‘menubuh’merupakanistilahyangmengacupadapengalamanyangmunculdaritubuhdalaminteraksinyadenganmateri(fisik)maupunduniasosialdanbudaya.Adapun‘kesadaranmenubuh’adalahproses-prosesyangmelahirkanberagampolatindakanmenubuh,yangjugamenunjukpadaseluruhbentukkognisi,pengetahuan,ataukesadaransubjekyangotonom.

Lindblommenyimpulkanbahwapikirandandiri(tubuh)manusiaadalahrelasionalatasdasarkodratnya.Keduanyaberkembangmelaluimunculnyainteraksisosial,danprosesinihanyadapatdipahamimelaluimekanismetubuhdanpolatindakandinamisyangdiwujudkanyangbersifatkoginitifpadadirinyasendiri.Prosesitumemilikiperanpentingdalammembentukdanmemberikanpengalamansubjektifmanusiaterhadapkegiatantubuhnya.Intinya,bahwadimensifisik,materi,sosial,danbudayamerupakanbagiandarisistemkognitif(baca:kesadaran)yangmahaluas(Lindbloom,2007:13-14).

DavidKirkdalamkaryanyayangbertajuk‘The Social Construction of the Body in Physical Education and Sport’ berpandangan bahwa para praktisipendidikan jasmanipadaabadke19menempatkan tubuhsebagaisebuahobjekkajianbersifateksak,sehinggaaktivitastubuhdiusahakanuntukdiukur,dianalisis,dandikembangkansecarapasti.Bentukawalpelatihanfisikdisekolah-sekolahpadarentangtahun1880ansampai1940anyangdidasarkanpadaberagamsistemgimnastikrasional,yangdikenaldiAmerikadenganistilah‘calisthenics’. Rupa-rupa pelatihan fisikinimengembangkanpositivismeyangmelihattubuhsebagaiobjekkalkulasieksak.Semenjakituparapraktisipendidikanjasmanisemakinmengembangkankajianterhadaptubuh,bersamaandenganfenomenaitumunculberagamwacanasepertikesehatan(health), kebugaran (fitness) danlainsebagainya.

Padaeratahun90ansampaisaatinimunculberagamkajianyangbaruseperti;imbauanbagiparapraktisipendidikanjasmaniuntukmemperhatikan bahaya ‘pengkultusan kelangsingan’ yang tanpadisadari; metode-metode naratif untuk mengeksplorasi pengalaman para guru dan atlit terhadap tubuh mereka; pandangan bahwa pendekatan

Page 18: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 11

rasionalanyardalampendidikanjasmanidisekolah-sekolahharusmenjadikantubuhsebagaiporoskajian;berfokuspadatubuhdalamartipengungkapan aspek-aspek olahraga, maskulinitas, dan seksualitas; dan lainsebagainya(Kirk,2001:79-80).Senadadenganpandangandiatas,Peter J. Arnold dalam ‘Meaning in Movement, Sport and Physical Education, mengatakanbahwatubuhdimilikiolehseseorangsejauhdalamgerakdantindakan.BagiArnold,tubuhmengadauntukdirinyasendiri(for itself),‘yanglain’(for the other) dantubuhyangdiketahuiolehyanglain(body known by the other) (Arnold, 1979: 9).

Gambaran inimenegaskanpandanganFoucaultdalam‘Discipline and Punish’ bahwasejarahselalumenempatkantubuhsebagaiobjekdan target dari kuasa. Tubuh dimanipulasi, dibentuk, dan dilatih olehberagamrezimkebenaranmelaluiproduksiwacana,misalnya‘pendisiplinantubuh’dimasamodern(Foucault,1982:136).JanWrightdalam ‘Physical Education Research from Postmodern, Poststructural and Postcolonial Perspectives’ melihatbahwaMichelFoucaultmerupakanseorangpoststrukturalis yangmemiliki perhatian terhadapkajianmakna yang dihasilkan oleh ‘teks’, ini bukan berarti bahwa parapoststrukturalismampumenyajikansaranaanalisisyanglebihkhususuntukmempertanyakanteksdalambentuk‘analisiswacana’.Analisiswacanaialahsebuahistilahyangdipergunakanuntukmenggambarkanprosesidentifikasiregulasimaknaataupola-poladalampenggunaanbahasasebagaipenciptaanwacana-wacanadanmenunjukkanbagaimanawacana-wacanapadagilirannyamemengaruhiaspek-aspekmasyarakatdanorang-orangdidalamnya.Wacanadisiniberartipraktik-praktikyangsecarasistematismenciptakanobjek-objekyangdibicarakan;wacanabukanobjek-objektetapisebaliknyawacanamenciptakanobjek-objekdanpadapraktik-tindakanyangsangattersembunyiketerlibatannya.Melaluiwacanatersebutmakna,subjek,dansubjektivitasdibentuk.Wacana terbentukmelalui relasimakna (pengetahuan)dankuasa.Kuasamerupakan sebuah akibat berlakunya hubungan-hubungansosial, antara kelompok-kelompok dan antara individu-individu. Hal itubukanmerupakangabungandantidakmempunyaiesensi.Begitubanyakbentukkuasasebanyakmodelhubungan.Setiapkelompokmempergunakankuasadanmenjadisasarankuasaitusendiri(Wright,2006: 61-62).

Page 19: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

12 – BAB I Pendahuluan

Thomas Flynn dalamkaryanyayangbertajuk‘Foucault’s Mapping History’’ memetakanproyekFoucaultterkaitdengansejarahdalamtiga tema pokok yakni; arkeologi, genealogi dan problematisasi.Menurutnya,arkeologimerupakanmetodeyangdipakaiolehFoucaultdalammengekskavasi‘arsip’atau‘episteme’yangtersedimentasidalamrelungsejarah.Metodearkeologiituhadirdalamdwirupayaknisebagai‘sejarah-tandingan’(counter-history) dan kritik sosial (social critique) (Flynn,1994:28-33).

AdapungenealogimerupakanproyekFoucaultyangberkaitandenganesensialisme Platonik, pendekatan ini menelaah praktik atau kebiasaan yanglumrahsebagaisebuahurutanatausilsilahperistiwa.Tidaksepertiteori asal usul pada umunya yangmemperhatikan keberlanjutanperistiwadalamsejarah.Genealogia la Foucaultmenggarisbawahiberagam goncangan dan peristiwamengherankan dalam sejarah,kejadian-kejadiankebetulan,dalamrangkamempertahankanperitiwa-peristiwayanglewatdalampenyebarannyayangtepat.Fokusgenealogiadalah telaah terhadap kuasa dan tubuh. Genealogi memotret masalah kuasa dan tubuh, adapun masalah itu berawal dari eksploitasi kuasa terhadap tubuh. Jadi, relasi kuasa adalah poros utama seluruh genealogi Foucault(Flynn,1994:33-37).

Adapun‘problematisasi’ merupakan seperangkat praktik-praktik diskursifdannon-diskursifyangmembuatsesuatubergelutdengan‘benar’dan‘salah’danmenjadikannyasebuahobjekpemikiran(baikdalambentukrefleksimoral,pengetahuanilmiah,analisipolitikdanlainsebaginya).Penunjukkanpraktik-praktikdannilaiepistemik(‘benar’dan‘salah’)Foucaultkembalilagipadaarkeologi,danmemperbincangkanpengawasan ‘diri’ dan ‘yang lain’ sebagai indikasibahwaarkeologimasih bekerja di sini. Lebih jauh, merujuk pada permainan,khususnya, ‘permainan kebenaran’ (truth game) memperkenalkan fase baru pendekatannya terhadap sejarah. Pendekatan tersebutmemberikanperspektiflaindanmenguatkanproyeknyaterdahulu.ArkeologimemungkinkanbagiFoucaultuntukmengujibentuk-bentukproblematisasi; sedangkan genealogi untuk memberikan pilihan baginyamemeriksapraktik-praktikpemikiranyangterkaitpadaragambentuknya.Lebihlanjut,misalnya,Foucaultmemfokuskandiripadaproblematisasiaktivitasseksualdankenikmatanmelalui ‘perilaku-

Page 20: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 13

perilakudiri’denganmempertimbangkankriteriasebuah ‘estetikakeberadaan’ (aesthetic existence). Foucaultmemperkenalkanantaradimensiarkeologisdangenealogispadapengalamananalisisnya.Tetapipertanyaantersendiriadalahproblematisasiaktivitasseksualdalamsusunanmoraldiri.Foucaultmempelajarihubunganantara‘teknologi-teknologidiri’danregulasipraktik-praktikseksualdanselanjutnyahasratdalamkonteks‘permainankebenaran’yangsedangdimainkanolehparapesertabersangkutan(Flynn,1994:37-38).

TelaahpustakadiatasmemberikanspektrumyangterangbenderangbahwakajianpersoalanrelasikuasadibalikpendidikanjasmanidiIndonesia sangat menarik dan relevan untuk dilakukan. Terlebih lagi penelitianiniinginmeminjammetodearkeo-genealogiMichelFoucault.

C. ARKEO GENEALOGI: SEBUAH PISAU ANALISISKajian terhadapberagammasalahpendidikandalamkerangka

filsafati,mensyaratkanpemahamanterlebihdahulutentangpengertianfilsafatpendidikan. Sebagai sebuahcabangfilsafat, iamempunyaimasalahyangkhas,yangsecara‘conditio sine qua non’ mutlakdisajikandemi memperoleh pemahaman yang mendalam dan mendasarterhadapnya.Lebihjauh,tulisaninimeminjampisauanalisisarkeo-genealogiMichelFoucault,karenaitupenjelasanmengenaiteoritersebutpentingdijelaskandisini.

Ditinjaudarisudutetimologinya,filsafatpendidikanmerupakanfrasayangberasaldariduakata‘filsafat’dan‘pendidikan’.KatafilsafatmerupakankataturunanandaribahasaYunaniyakniphilosophia yangberarti“cintakebijaksanaan”diambildarikataphilos (cinta)atauphilia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopos (kebijaksanaan,pengetahuan,keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi), (Bagus, 1996: 242). Sedangkan pendidikan sinonim dengan ‘education’ dalam bahasa Inggris, merupakankataturunanbahasaLatindari‘educatio’ yangmempunyaibeberapaartiyakni:(1)the process of training and developing the knowledge, skill, mind, character, etc. Esp. By formal schooling, teaching, training ; (2) knowledge, ability, etc. thus developed; (3) a. formal schooling at an institution of learning, b. a stage of this (a high-school education); (4) systematic study of the methods and theories of teaching and learning (Neufeldt and Guralnik, 1996:432).Padanankatapendidikanyanglainnyaadalah‘pedagogy’

Page 21: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

14 – BAB I Pendahuluan

dalam bahasa disebut ‘paedagogia’ dan dikenal dengan ‘paidagōgia’ yangmemilikiartiyaitu:

(1) the profession or function of a teacher; teaching; (2) the art or science of teaching ; esp., instruction in teaching methods (Neufeldt and Guralnik, 1996: 995).

Biladiteropongdarisisiterminologinya,filsafatpendidikandapatdiartikansebagaikaidahfilsafatidalambidangpendidikan.Filsafatpendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakanjawabandaripertanyaan-pertanyaandalambidangpendidikan.Sebagaiilmupengetahuannormatifdalambidangpendidikan,makafilsafatpendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma, dan ukuran tingkah laku perbuatanmanusia dalamhidup dan kehidupannya;termasuk problematika dalam bidang pendidikan. Filsafat pendidikan jugadapatdirumuskansebagai:(1)aliran-aliranpikiryangditelaahimplikasinya ke dalam pendidikan, (2) tokoh-tokoh pemikir(filsuf)dipelajari secarahistorisdanmengangkatgagasan-gagasankefilsafatannyauntukdihubungkandenganpendidikanbesertamasalah-masalahnyadewasaini,(3)prinsip-prinsippendidikan,baikaliranpikirmaupungagasanparafilsufyangmengandungkebijakan,atauyangsejenis,yangdigunakansebagaiprinsip-prinsippenuntunataudasarpendidikan (Barnadib, 2002: 76).

Jadi,filsafatpendidikanmerupakanbagiandarifilsafat secaraluas.Berfilsafatmengenaipendidikanberartimelibatkandiridenganbanyak pertanyaan sebagaimana filsafatmurni. Pada hakikatnya,filsafatpendidikanjugamenyediakankerangkakhususuntukmenelisikataumeninjaulebihdalammengenaiprosespendidikanyangdapatdipandangmelaluisistemfilsafatumumanutanseseorang.

Kendatidemikian, jikaseseorangsecarakhusus terlibatdalampendidikan,makapertanyaan-pertanyaandanaspek-aspektertentudalamfilsafatyanglebihluastersebutperludikhususkankedalampemikiranpendidikan.Pertanyaan-pertanyaanyangmenjadi tugasfilsafatpendidikanantaralain:apakahpendidikanitu,apakahtujuanpendidikan,alat-alatapakahyangdapatdigunakanuntukmencapaitujuanitu,bagaimanakahhubunganantarailmupengetahuandenganpendidikan (Barnadib, 1970: 4).

Page 22: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 15

CakrawalaberbedamengenaifilsafatpendidikandiajukanolehRandallR.Curren.MenurutCurren(1998:232),filsafatpendidikanutamanyamengkajihakikat, tujuan,dan saranapendidikan, sertaciri-ciridanstrukturteoripendidikan,jugaposisinyadalamstrukturtersebut.Analisisfilsafatidalampendidikanadatigamacam:pertama,berkaitan dengan teori-teori normatif tentang pemikiran, tabiat dan tujuanpendidikanyangdiilhamiolehpertimbanganepistemologi,logika,estetika,danetika,sepertimarxisme,feminisme,danaliran-aliranlain.Modelfilsafatpendidikaninibertujuanuntukmenjelaskancita-citapendidikandanartipentingmeraihcita-citatersebutdielaborasidenganmerujukpadacabang-cabangkajianfilsafatitusendiri.

Kedua, filsafat pendidikan yang diturunan dari argumentasi-argumentasisubstantifdanteori-teorietika,sosialdanfilsafatpolitikjugafilsafathukum,denganmemperhatikandirinyasendiridantujuan-tujuanpendidikandanpenerimaanberagamsaranauntukmeraihnya.Iamengkaji sekitarargumentasi-argumentasimengenaikepatutanmoral, sosial dan politik tujuan-tujuan pendidikan, ikhtiar-ikhtiardankebijakan-kebijakan,penilaianmoralterhadapmetode-metode,suasana,danakibat-akibatpendidikan.Misalnya,perdebatantentanghak dan kebebasan memperoleh pedidikan; kesetaraan dan keadilan pendidikan; moral dan politik pendidikan; isu-isu otoritas; dan etikan kontroldanprofesional.Terakhir,filsafatpendidikanjugamemberikantuntunanpraktikpendidikanmelaluipengujianasumsi-asumsinyamengenai struktur ranah-ranah pengetahuan khusus dan rasio peserta didik;mengenaipembelajaran,perkembangan,motivasi,komunikasi,penerimaan pengetahuan dan pemahaman.

Sebuah analisis terhadap masalah pendidikan menuntut telaah radikalaspek-aspekfalsafatiyangmendasarinya,yangmeliputidimensirealitas(metafisika),pengetahuan(epistemologi),dannilai(aksiologi).Hal ini diamini oleh George R. Knight, bahwa untuk memahami sebuah filsafatpendidikanmensyaratkantelaahmendasarterhadappersoalanmetafisika,epistemologi,danaksiologi(Knight,2007:21).

Karyainimeminjampisauanalisisarkeo-genealogiMichelFoucaultyangdisebutdengan“arkeo-genealogi”.“Arkeo-genealogi”merupakansingkatan dari metode arkeologi dan genealogi Michel Foucault.Arkeologidisinidiartikansebagaiupayamengungkapsistemdanmodel

Page 23: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

16 – BAB I Pendahuluan

pemikirandalamsejarahmasyarakattertentu,kemudianmenelaahsilsilahdanperkembangansistemdanmodelpemikirantersebut,yangdisebutFoucaultsebagaigenealogi.PadahaliniFoucaultmengatakan:

Archaeology defines the rules of formation of a group of statements. In this way it shows how a succession of events may, in the same order in which it is presented, become an object of discourse, be recorded, described, explained, elaborated into concepts, and provide the opportunity for a theoretical choice (Foucault, 2004: 128).

Padakonteksini,yangdianalisisolehmetodearkeologisadalah‘wacana’,yakniwacanasebagaisebuahmonument. (Foucault,2004:106-107).Foucaultmenggunakanmetodearkeologisuntukmengkajipernyataan-pernyataanyangberlakupadasebuah‘arsip’(KendalldanWickham,2003:24).Arsipsendirimerupakansistempernyataandalambentuk peristiwa (events) atau benda-benda (things). Arsip merupakan sistemumumbentukdanperubahanbentukpernyataan-pernyataan.Jadi,arkeologimelukiskanwacana-wacanasebagaipraktik-praktikbakudalamanasirarsip.Foucaultmenyatakan:

“...are all these systems of statements (whether events or things) that I propose to call archive (Foucault, 2004: 101).”

“It is the general system of the formation and transformation of statements.. (Foucault, 2004: 102).”

“Archaeology describes discourses as practices specified in the element of the archive (Foucault, 2004: 103).”

Selanjutnya,metodearkeologiFoucaultmenelitiwacanadaritigaaspekyaitu:pemetaanpermukaankemunculan(surface of emergence), deskripsi terhadap otoritas-otoritas pembatasan (the authority of delimitation), dananalisisjaringanspesifikasi(the grids of specification) (Foucault, 2004: 31-43). Artinya, sebuah wacana dijelaskan ranahkemunculannya,lembagaotoritatifyangmemegangperanterhadapkebenaranwacana,dankaitanwacanaitudenganwacanayanglain.

Adapun genealogi merupakan penyempurnaan dari metodeArkeologi.Arkeologimerupakankajianatassejarah ‘dinasti-dinasti

Page 24: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB I Pendahuluan – 17

pengetahuan’,sedangkangenealogimerupakantelaahrelasi‘kuasa-pengetahuan’(Faubion,1998:xxxiii).MengenaiGenealogiFoucaultmengatakan:

Genealogy is gray, meticulous, and patiently documentary. It operates on a field of entangled and confused parchments, on documents that have been scratched over and recopied many times… Genealogy, consequently, requires patience and acknowledge of details and it depends on a vast accumulation of source material. Its ‘cyclopean monuments’ are constructed from ‘discreet and apparently insignificant truths and according to a rigorous method’; they cannot be the product of ‘large and well-meaning errors’. In short, genealogy demands relentless erudition. Genealogy does not oppose itself to history as the lofty and profound gaze of the philosopher might compare to the molelike perspective of the scholar; on the contrary, it rejects the meta-historical deployment of ideal significations and indefinite teleologies. It opposes itself to the search for ‘origins’ (Foucault, 1977: 139-140).

Genealogi merupakan sebuah metode menelaah praktik kuasa pada ranahtertentu,padaranahitubanyakposisistrategissalingterkaitdanterhubung.BagiFoucault,tidakadapengetahuantanpakuasa,demikianjugasebaliknya,tidakadakuasatanpapengetahuan.TerkaithaliniFoucaultmengatakan:

“…that power produces knowledge (and not simply by encouraging it because it serves power or by applying it because it is useful); that power and knowledge directly imply one another; that there is no power relation without the correlative constitution of a field of knowledge, nor any knowledge that does not presuppose and constitute at the same time power relations” (Foucault, 1982: 27).

Page 25: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para
Page 26: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 19

BAB IIARKEO – GENEALOGI MICHEL FOUCAULT

A. BIOGRAFI SINGKAT MICHEL FOUCAULTMichelFoucault lahirpada tahun1926diPoitiers,sebuahkota

provinsidengandiberinama‘PaulMichelFoucault’(LydiaAlixFillingham,2005:19).Masakecilnyadihantuiolehketakutanakanpesawat-pesawatpengebomNazi,yangterbangrendahdikotanya.Foucaultmenamatkanseolahdasarsampaikolesedikotatersebut.Lebihlanjut,FoucaultmeneruskanpendidikannyadiEcole Normale Superieure—sekolahkhususbagisiwa-siswayangjeniusdiPrancisditahun1945.TidakterhitungpemikirdanfilsufyangmerupakanlulusanlembagapendidikanternamatersebutsepertiSartre,EmanuelleLevinas,MarleauM.Ponty,LouisAlthusserdanlainsebagainya(Suyono,2002:vii).

PadaperiodemenuntutilmudiEcoleNormaleSuperieure,FoucaultdibimbingolehG.Canguilhem,G.Dumezil,danJ.Hyppolite.Padatahun1948,Foucaultmemperolehlicense dalamfilsafat,danduatahunkemudian memperoleh license dalampsikologi(1950).Foucaultjugamemperolehdiplomadalampsikopatologi(1952),yangmenjadidasarpenelitiannyadiklinik-klinikpsikiatri(Bertens,2006:329).Padatahun1954 iamenerbitkanbukuberjudulMaladie Mentale et Personnalite (Penyakit JiwadanKepribadian).Kala itu jugaFoucaultmendapattawaranmenjadidosendiUniversitasUppsala(Swedia)dibidangsastradankebudayaanPrancis(1954-1958).Padatahun1958,FoucaultmenjadidirekturPusatKebudayaanPerancisdiWarsawa(Polandia)danpadatahun1959iapindahHamburg(Jerman),disanaFoucaultmenyelesaikanbukunyayangbertajukFolie et Deraison, Histoire de la Folie a L’age Classique (KegilaandanNir-rasio,SejarahKegilaandalamZamanKlasik).Pada

Page 27: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

20 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

tahun1960FoucaultpulangkePrancisdanmembawanaskahnyakeHyppolite.NaskahtersebutmenurutHyppolitetidakdapatdiajukansebagaidisertasifilsafat,olehsebabituHyppolitemenasehatiFoucaultuntukmempertahankannyadalambidangsejarahilmupengetahuandibawaharahanG.Canguilhem.KarenaituFoucaultakhirnyamemperolehgelar‘doktornegara’(1961)(Bertens,2006:331).

Padatahun1963disertasiyangtelahdipertahankannyatersebutditerbitkandalambentukbukusakuyangdiberijudulHistoire de la Folie (SejarahKegilaan).Kemudian,karyayangmenjadikanFoucaultterkenaldanmasyhuradalahLes Mots et les Choses, Une Archeologie des Sciences Humaines (Kata-Kata dan Benda-Benda, Sebuah Arkeologi tentangIlmu-IlmuManusia)yangterbittahun1966.TigatahunkemudianFoucaultmenerbitkanbukulainyaituL’archeologie du Savoir (Arkeologi Pengetahuan) (K. Bertens, 2006: 332).

Padatahun-tahunberikutnyalahirkarya-karyaFoucaultsebelumajalmenjemputnya.Karya-karyatersebutyaitu:L’ordre du Discours (Susunan Diskursus) tahun 1970; Surveiller et Punir, Naissance dela Prison (MenjagadanMenghukum,LahirnyaPenjara)tahun1975;Moi, Pierre Riviere, Ayant Egorge ma Mere, ma Soeur et Mom Frere… (Aku, Pierre Rivierre, Setelah Membunuh Ibu, Saudari, dan saudaraku…) tahun 1973; Histoire de la Sexualite (SejarahSeksualitas)tahun1976;L’usage des Plaisirs (Pengunaan Kenikmatan) tahun 1982; dan terakhir Le Souci de Soi (Keprihatinan untuk Diri).

Akhirnya,Foucaulttutupusiadiumur57tahunpada1984.Takadakonfirmasiresmimengenaipenyebabkematiannnya.KononFoucaultmenjadi korban penyakit AIDS, tetapi kabar tersebut tidak dapatdipastikankebenarannya(Bertens,2006:334).

B. METODE ARKEO-GENEALOGI MICHEL FOUCAULTArkeologi ide dan genealogi kekuasaan merupakan dua metode

analisisFoucaultyangsungguhberbedajikadikajidarikarya-karyanya.Misalnya,telaahterhadappandanganmedikdanbentukepistemologisilmu-ilmu kemanusiaan dianggap sebagai analisis arkeologis. Adapun telaahterhadapteknologipolitisterhadaptubuhyangdipraktikkandipenjaradanlembagaseksualitasmanusiadianggapsebagaianalisisgenealogis(Smart,2004:39).Tidakdapatdisangkalbahwakarya-karya

Page 28: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 21

Foucaultditahun1970an,memilikiperubahanperhatiandibandingtahun-tahunsebelumnya.InvestigasidankajianarkeologisFoucaultdiarahkan pada analisis kaidah-kaidah ketak-sadaran dari formasi yangmengaturlahirnyawacana-wacana(discources) dalam ilmu-ilmu kemanusiaan.Sebaliknya,analisisgenealogismenyingkapkelahiranilmu-ilmu kemanusiaan, syarat-syarat keberadaannya, yang tidakmungkinmelepaskandiridariketerkaitannyadenganteknologi-teknologikhususkekuasaanyangmenubuhdalamkehidupansosial.

SejatinyatransisidariarkeologimenujugenealogimenggambarkanperubahanpokokkajianFoucault.PadausahanyamemotretpengetahuanFoucault mempergunakan pendekatan arkeologis dan akhirnyamenyebabkan kelahiran suatu dasar rangkaian dramatik menujugenealogikekuasaan(Ritzer,2003:67).

1. ArkeologiArkeologimerupakansebuahcaradalammelakukananalisishistoris

terhadapsistempemikiranatauwacana.Istilahwacana sendiriawalnyadalambahasaIndonesiadigunakanuntukmenunjukpadabahan bacaan, percakapan, dan tuturan. Kata wacana sinomim dari istilah discourse dalambahasaInggris.Paraahlibahasamenyepakatibahwaistilahwacanamerupakansatuan bahasa yangpalingbesardipergunakandalamkomunikasi.Satuanbahasadibawahnyasecaraberturut-turutadalahkalimat,frasa,kata,danbunyi.Secaraberurutan,rangkaianbunyimembentukkata.Rangkaiankatamenciptakanfrasa,dangabunganfrasamembentukkalimat.Akhirnya,rangkaiankalimatmembentukwacana.Semuanyaitudapatberwujudlisanmaupuntulisan.Wacanajugadimengerti sebagai sebagai hasil dan proses komunikasi. Pada komunikasi tulis,wujudwacanaadalahteksyangberuparangkaianproposisisebagihasil pengungkapan ide atau gagasan, sedangkan dalam komunikasi lisanmerupakanrangkaianujaran.Ujaranmerupakankalimatyangdiutarakansecaralisan.Sebuahkomunikasilisanmelibatduaorangataulebihyangmeluangkanwaktuuntuksuatupercakapanhinggatuntas.Biasanya,dalamsebuahkomunikasilisanmelibatkanperanpembicaradanpendengardariorang-orangyangterlibatsecarabergantian.Padakomunikasi lisan,ujaransangatdipengaruhiolehkonteks.Karenawacanalisansangatbersifattemporeryangfana(setelahdiucapkan

Page 29: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

22 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

langsung hilang), maka penafsirannya harusmelibatkan konteksketikaujarantersebutitudiucapkan.Wacanajugadipahamisebagaipenggunaan bahasa. Pengertianiniberartibahwawacanamerupakansuatupenggunaanbahasadalamkomunikasi,baiksecaralisanmaupuntulisan.Penggunaanbahasadapatberupaiklandramapercakapan,diskusi, debat, tanya-jawab, surat,makalah, tesis dan sebagainya.Wacanamerupakankesatuansematikdanbukankesatuantatabahasa.Kesatuanyangbukansebabbentuknyasepertimorfem,kata,klausa,atau kalimat,tetapi kesatuan arti (Rani, dkk, 2006: 13-15).

AdapundiscoursedisinidipadankandenganistilahwacanadalambahasaIndonesia,karenalebihmendekatiapayangdimaksudolehFoucault.WacanadalamKamusBesarBahasa Indonesiamemilikibeberapaartiyakni:(1)komunikasiverbal;percakapan;(2)keseluruhantuturyangmerupakansuatukesatuan;(3)satuanbahasaterlengkapyangdirealisasikandalambentukkaranganataulaporanutuh,sepertinovel, buku, artikel, pidato, atau khotbah; (4) kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis; kemampuan atau prosesmemberikanpertimbanganberdasarkanakalsehat;(5)pertukaranidesecaraverbal(Sugono, dkk, 2008: 1552).

Sebenarnya, istilah arkeologi itu sendiri telah digunakan olehFoucaultdalamkaryanyayangbertajukThe Birth of Clinic (1963) dan The Order of Things: An Archaelogy of Human Sciences (1966), meskipun secarasepintaslalu,dandipertegasdengankemunculankaryanyaThe Archaeology of Knowledge. Karyatersebutlayaknyasebuahpost-scriptum yangmenjelaskanpendirianFoucaultyangmeresponskritiksekaligusmenyempurnakankarya-karya sebelumnya.Arkeologimerupakansebuah upaya Foucaultmenggeser kajian sejarah dari tema-tema‘kesatuan‘dantotalitasmenuju‘diskontinuitas’yangselamainisengajadiabaikanolehsebagianbesarparasejarawan.PerihaliniFoucaultmengatakan:

in the disciplines that we call the history of ideas, the history of science, the history of philosophy, the history of thought, and the history of literature (we can ignore their specificity for the moment), in those disciplines which, despite their names, evade very largely the work and methods of the historian, attention has been turned, on the contrary, away from vast unities like ̀ periods’

Page 30: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 23

or `centuries’ to the phenomena of rupture, of discontinuity (Foucault, 2004: 3-4).

Foucaultsangatmemujikarya-karyaGastonBachelard,GeorgeCanguilhem,Michel Serres,danLouisAlthusser yangmenyajikan‘diskontinuitas’dalamsejarah ideataupemikiran (AllanSheridan,2005:90).KontinuitasdiartikanolehFoucaultambangbatas,selaan,retakan,mutasidantransformasi(MichelFoucault,2004:5),yangdapatdilihatpadalapisansejarahyanglebihdalamdenganritme-ritmenyayangsemakinberagam.KenapakajianarkeologismenjadipentingbagiFoucault?Sejarahdalamartitradisionaldipahamisebagaiproses‘mengingat’hal-halmonumentaldimasalaluyangtelahmengubahdirinyamenjadi‘dokumen’(document). Pada belantara dokumen inilah, sejarahmencobamengumpulkanjejakyangditinggalkanolehmanusia.Para sejarawanmengumpulkan danmemilah dokumen-dokumenseinggamenjadisebuahtotalitasyangsalingterhubung.BagiFoucault,sudahsaatnyaarkeologi—sebagaidisiplinilmuyangbersentuhandenganberagammonumenbisu,jejak-jejakbenda,benda-bendatanpakonteksdansegalahalyangtercecerdimasalalu—dimasukkankedalamkajiansejarahuntukmemberimaknapada sejarahdengancara restitusiwacana-wacanasejarah.TerkaithaliniFoucaultmengatakan:

“There was a time when archaeology, as a discipline devoted to silent monuments, inert traces, objects without context, and things left by the past, aspired to the condition of history, and attained meaning only through the restitution of a historical discourse; it might be said, to play on words a little, that in our time history aspires to the condition of archaeology, to the intrinsic description of the monument” (Foucault, 2004: 7).

Lebihjauh,dalamThe Archaeology of Knowledge, Foucaultmembagidua model sejarah yang saling bertolak belakang yakni ‘sejarahuniversal’(total history) vis a vis ‘sejarahumum’(general history). Sejarahuniversal menggambarkan seluruh fenomena dalam sebuah pusat tunggal—prinsip,makna,semangat,pandangandunia,bentuksecarakeseluruhandarisebuahmasyarakatatauperadaban.Bentukyangsamadarikesejarahantelahberoperasipadaekonomi,sosial,politik,keyakinandanpraktikkeagamaan,menundukkansemuanyapadamodelyangsama

Page 31: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

24 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

dari transformasi (perubahan bentuk) dan membagi-bagikan pergantian temporal dari peristiwa-peristiwa ke dalam periode-periode besar, masing-masingmemilikiprinsipkepaduannyasendiri.‘Sejarahumum’padasisilain,berbicara‘urut-urutan(series), segmentasi-segmentasi, batas-batas, perbedaan tahap, kelambatan waktu, keberlangsungan hidupyanganakronistik(bertentangandenganzaman),jenis-jenisyangmemungkinkan sebuah hubungan (Sheridan, 2005: 91).

MenurutFoucault,sebelummenggunakankonsepdiskontinuitas,retakan, ambang batas, batasan, rangkaian dan transformasi dalam analisissejarahseorangharusmelepaskandiriterlebihdahuludariberagam bentuk konsep-konsep (notions) yangterkaitdengantema-temakontinuitas.Misalnya,tradisi(tradition), pengertiannyacenderungmenghapusperbedaan-perbedaanyangmunculmenjadisesuatuyangharussamadenganapayangmunculdiawal.Tradisimemungkinkanseseorangmengisolasi‘halyangbaru’ditengah-tengahlatarsejarah.Contoh lain, pengaruh (influence), pengertiannyamengandaikanadanyafenomenakemiripanataupengulanganpadaprosessebab-akibatyangjelas--meskipuntidakmemilikibatasanyangjelasataudefinisiteoritis—dalamsejarah(Foucault,2004:7).

Konsep-konseplamaseperti‘tradisi’dan‘pengaruh’diatas,dipahamisebagaisebuahkesatuansepertikonsep-konsepbiasasemisal‘buku’atau‘oeuvre’ sejatinyamenimbulkanberagamtandatanya.‘Kesatuan’selaluberarti‘ditafsirkansebagaikesatuan’.Lalupertanyaannyakemudian,apaitukesatuansuatuwacana?Foucaultmembericontohkesatuan-kesatuanyangada seperti ilmukedokteran,psikopatologi,politik,ekonomi, buku, atau oeuvre danmenganggapnyasebagaisuatukumpulanpernyataan-peryataan(statements)—demikiandefinisiFoucaulttentangwacana.Foucaulttidakmengandaikanbahwapernyataan-pernyataanitubertolakdarikeinginanatauintensiseseorangyangmengakibatkan‘kesatuan’itu,tetapimacam-macamrelasiyangmemungkinkanantarabeberapapernyataanataubeberapakelompokpernyataansehinggamembentuksuatu‘kesatuan’.OlehsebabitumetodearkelogiFoucaultmenelaah tentang ‘bentuk diskursif ’ (formation discursive), yaknipenyelidikanaturan-aturanpembentukanwacana.Misalnya,wacanapsikopatologiseseorangdapatmenanyakanaturan-aturanapayangmenguasaiterbentuknyaobjekdiskursiftersebut.Objeksemacamitu

Page 32: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 25

(misalnyakegilaan)tidakmendahuluisuatuwacana,tetapidiciptakandalamsuatuwacanaatauperistiwadiskursif(Bertens,2006:346).

Arkeologimemusatkanperhatianpadawacanayangpunyamuatantersendiri,wacanasebagaisebuahmonumen. Arkeologi bukanlah disiplin interpretifyangmencarisesuatuyanglain,yangtersembunyidibalikwacana.Arkeologisamasekalitidakbersifatalegoris(MichelFoucault,2004:106-107).Masalahyangdikupasoleharkeologiialahbagaimanamenentukandanmendefinisikanwacanadengansegalaspesifikasinya;memperlihatkan cara-cara wacana tersebut membentuk aturan-aturanyangmerekaterapkandalamoperasinyayangtidakmungkindireduksimenjadiaturanlain.Arkeologibukanlah‘doksologi’,tetapianalisisdiferensialatasmodalitas-modalitaswacana(Foucault,2004:107).Arkeologijugatidakditataberdasarkanfigur-figurmapanouevre, melaikankehadirannyamenentukanaturan-aturanbagipraktik-praktikdiskursifyangberlakusepanjangouevres individual. Terakhir, arkeologi merupakanbentukdeskripsisistematisterhadapobjekwacana(Foucault,2004: 107-108).

Singkatnya,metode arkeologi Foucaultmerupakan alat untukmengkajipernyataan-pernyataanyangberlakudalam‘arsip’(KendallandWickham,2003:24).Apaituarsip?‘Arsip’bagiFoucaultadalahsistem-sistempernyataanbaiksebagaiperitiwa-peristiwa(events) atau benda-benda (things). Arsip merupakan sistem umum formasi dan transformasi pernyataan-pernyataan.Arkeologimenggambarkanwacana-wacanasebagaipraktik-praktikyangditentukandalamunsur-unsurarsip.DalamhaliniFoucaultmengatakan:

“...are all these systems of statements (whether events or things) that I propose to call archive (Foucault, 2004: 101).”

“It is the general system of the formation and transformation of statements.. (Foucault, 2004: 102).”

“Archaeology describes discourses as practices specified in the element of the archive (Foucault, 2004: 103).”

Jadi, arkeologi berusahamencari danmenggambarkan ‘arsip’(archive), sebuahistilahyangdigunakanolehFoucaultyangberartisistemumumdariformasidantransformasipernyataan(statement) yangada

Page 33: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

26 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

padaperiodetertentudalammasyarakatyangkhas.Arsipmengaturantara kemungkinanpengucapandari sebuahperistiwamembuatpernyataan(a statement-event) dansistemkegunaannyadalamkatalainarsipmendasariseperangkatperaturanyangmenetapkanbatas-batasdan bentuk-bentuk dari ekspresibilitas, konservasi, ingatan, reaktivasi, dan apropriasi (Smart, 2004: 40).

Objekanalisisarkeologisadalahdeskripsiarsip.Arsipsecaraharfiahapayangmungkinterucapdalamsebuahwacana;pernyataanyangbertahan,hilang,digunakankembali,ditekan,ataudicela;istilahyangdianggapvalid,dapatdipertanyakan,atautidakvalid;relasi-relasiapayangadapadasistempernyataanmasakinidanmasalampau,atauantarawacana-wacana‘pribumi’(native) danbudaya-budayaasing;danbentukkhasdariwacanayangdipergunakanolehindividu,kelompokataukelastertentu.Tujuanakhirdarianalisiswacanatersebutbukanuntukmengungkapkanmaknayangtersembunyiataukebenaranterdalam,ataumelacakasal-usulwacanapadasuatupemikirankhususatausubjekpendiri,tetapilebihpadadokumentasisyarat-syarateksistensinyapadaranahpraksisdimanawacanaitudiberlakukan(Smart,2004:40).PerihaliniFoucaultmengatakan:

“it is concerned with discourse in its own volume, as a monument. It is not an interpretative discipline: it does not seek another, better-hidden discourse. It refuses to be ‘allegorical’(Foucault, 2004: 107).”

PadakesempatanberbedaFoucaultmengatakan:

“my object is not language but the archive, that is to say the accumulated existence of discourse. Archaeology, as I intend it, is kin neither to geology (as analysis of the sub-soil), nor to genealogy (as descriptions of beginning and sequences); it’s the analysis of discourse in its modality of archive (Foucault, 1989: 25)”

BagiFoucault,modalitasadalah‘a priori historis’ (historical a priory), ‘a priori historis’ dimaksudkanolehnyasebagaisatua priori yangmenjadisyaratvaliditas(conditions of validity) penilaian, namun merupakan syaratkenyataan(condition of reality) daripernyataan.Modalitasbukana priori kebenaranyangbarangkalitidakpernahdikatakanataudiberikan

Page 34: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 27

padapengalamanbegitusaja,tetapimerupakana priori sebuahsejarahyangbersifatgiven, karena modalitas merupakan a priori dari apa yangdikatakan.Bagaimanapunjugamodalitastidaklaha historis yangterbentuk di atas ruang hampa atau suatu struktur a tempora. Modalitas merupakankelompokaturan-aturan-aturanatausyaratyangmembericiripadasuatupraktikdiskursif(Foucault,2004:99-100).Syarat-syaratitu tidak datang dari luar tetapi menentukan dari dalam, menentukan perwujudanwacanaitusendiri.Lebihjauh,a priori historis tersebut memungkinkan terbentuknya apa yang disebut Foucault sebagaipositivitas.Positivitaswacanaadalahapayangmenandaikesatuanwacanatertentudalamperiodetertentu,sehinggaseseorangdapatmenyimpulkanbahwaduapengarangberbicarahalyangsamaataubahwakeduanyaberbicaradalamhallain.Positivitasadalah‘lingkupkomunikasi’antaraparapengarang—tidakharusdiartikanterdapatpembicaraansatusamalain.PadakonteksiniFoucaultmengatakan:

The positivity of a discourse — like that of Natural History, political economy, or clinical medicine — characterizes its unity throughout time, and well beyond individual oeuvres, books, and texts. This unity certainly does not enable us to say of Linnaeus or Buffon, Quesnay or Turgot, Broussais or Bichat, who told the truth, who reasoned with rigour, who most conformed to his own postulates; nor does it enable us to say which of these oeuvres was closest to a primary, or ultimate, destination, which would formulate most radically the general project of a science. But what it does reveal is the extent to which Buffon and Linnaeus (or Turgot and Quesnay, Broussais and Bichat) were talking about ‘the same thing’, by placing themselves at ‘the same level’ or at ‘the same distance’, by deploying ‘the same conceptual field’, by opposing one another on ‘the same field of battle’; and it reveals, on the other hand, why one cannot say that Darwin is talking about the same thing as Diderot, that Laennec continues the work of Van Swieten, or that Jevons answers the Physiocrats. It defines a limited space of communication. A relatively small space, since it is far from possessing the breadth of a science with all its historical development, from its most distant origin to its present stage; but a more extensive space than the play of influences that have operated from one author to another, or than the domain of explicit polemics. Different oeuvres, dispersed books, that

Page 35: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

28 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

whole mass of texts that belong to a single discursive formation — and so many authors who know or do not know one another, criticize one another, invalidate one another, pillage one another, meet without knowing it and obstinately intersect their unique discourses in a web of which they are not the masters, of which they cannot see the whole, and of whose breadth they have a very inadequate idea — all these various figures and individuals do not communicate solely by the logical succession of propositions that they advance, nor by the recurrence of themes, nor by the obstinacy of a meaning transmitted, forgot-ten, and rediscovered; they communicate by the form of positivity of their discourse, or more exactly, this form of positivity (and the conditions of operation of the enunciative function) defines a field in which formal identities, thematic continuities, translations of concepts, and polemical interchanges may be deployed. Thus positivity plays the role of what might be called a historical a priori (Foucault, 2004: 99).

Foucaultmemandang pembentukan objek-objekwacana yangdianalisis arkeologimeliputi tigahal yakni: pemetaanpermukaankemunculan(surface of emergence) objek-objektersebutpertamakalimuncul, deskripsi terhadap otoritas-otoritas pembatasan (the authority of delimitation), dananalisisjaringanspesifikasi(the grids of specification). Pemetaanpermukaankemunculan(surface of emergence) objek-objek, misalnyawacanapsikopatologi,memperlihatkanperbedaan-perbedaanindividual, berdasarkan tingkat-tingkat rasionalisasi, kode-kode konseptual,dantipe-tipeteori,yangmemengaruhistatuspenyakit,alienasi, anomali, dementia, neourosis atau psikosis, degenerasi dan lainsebagainyadapatmuncul,ditentukan,danakhirnyadianalisis.Permukaankemunculaninitidaksamadalamsetiapmasyarakatdidalamwaktuyangberbedadandenganbentuk-bentukwacanaberbedapula.Misalnya,dalampsikopatologiabadke19menyatakanbahwapsikosisdapatdimungkinkanyangmembentuknyaadalahkeluarga,relasisosialkalanganmenengah,situasikerja,komunitaskeagamaandanlainsebagainya(Foucault,2004:31).

Kedua, penggambaran otoritas pembatasan (the authorities of delimitation). Misalnyakontekspsikopatologipadaabadke19,kedokteranmenjadiotoritasutamadalammasyarakatyangmemberikanbatasan,

Page 36: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 29

menentukan,menamaidankegilaansebagaisebuahobjek.Kendatidemikian, kedokteran ditemani oleh otoritas hukum, otoritas keagamaan danlainsebagainya(Foucault,2004:32).

Ketiga, analisis jaringan spesifikasi (the grids of spesicification). Misalnyawacanakegilaanpadaabadke-19,sistem-sistemkegilaandibagi, dipertentangkan, dihubungkan, dikelompokkan ulang, diklasifikasi sebagai objekwacanapsikiatri berdasarkan jenis danmacamnya.Jejaringdiferensiasiitudiantaranyaadalah:1)jiwasebagaisekumpulan kemampuan interpretable yangtersusunhierarkisdansalingterkait;2)tubuhsebagaiorgan-organtigadimensiyangterikatsatusamalainolehketergantungandankomunikasi;3)kehidupandansejarahpribadisebagaiperalihanfase-faselinear,jalinanjejak,sekumpulanreaktiviasi potensial, pengulangan siklus; dan 4) aneka rupa hubungan neuro-psikologissebagaisistem-sistemdariproyeksiresiprokal,dansebagairanahhubungansebabakibatsirkular(Foucault,2004:31).

BagiFoucault, sebuahwacana tidakdicirikanolehobjek-objekkhusus,akantetapiolehcaranyamembentukobjek-objekyangpadadasarnyatercerai-berai.Bentukatauformasitersebutdimungkinkanolehsekumpulanrelasiyangterdapatpadaotoritaskemunculan,pembatasandanspesifikasi.PerihaliniFoucaultmengatakan:

“in the nineteenth century, psychiatric discourse is characterized not by privileged objects, but by the way in which it forms objects that are in fact highly dispersed. This formation is made possible by a group of relations established between authorities of emergence, delimitation, and specification” (Foucault, 2004: 34).

Lebihjauh,Foucaultmenekankanbahwawacanabukanmerupakanwujudsubjekyangberpikir,mengetahui,bertampanggagah,tetapisebaliknyawacanamerupakantotalitastempatbergantungdispersisubjekdandiskontinuitasdengandirinya.Wacanaadalahruangluar(exteriority) tempat jaringan situs-situs tertentu berada. Foucaultmengatakan:

Thus conceived, discourse is not the majestically unfolding manifestation of a thinking, knowing, speaking subject, but, on the contrary, a totality, in which the dispersion of the subject and his discontinuity with himself may be determined. It is a

Page 37: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

30 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

space of exteriority in which a network of distinct sites is deployed (Foucault, 2004: 42-43).

Sebagaicatatan,Foucaultmemberikanpenekananbahwameskipunobjekanalisisarkeologisyaknisebuahdeskripsidariarsip,sebuahdeskripsisistem-sistemdaripernyataan,deskripsiformasidiskursif,yangnampakmiripdengansejarahpemikiran,bagiFoucaultkeduanyatetapduahal yangberbeda.Beberapaperbedaanpenting analisisarkeologisdansejarahpemikiranyakni:atribusiinovasi(the attribution of innovation), analisis kontradiksi (the analysis of contradictions), deskripsi-deskripsi komparatif (comparative description), dan pemetaan tranformasi (the mapping of transformation).

Pertama,sejarahpemikiranmendekatidiskursusdenganberpegangpada dua kisi: keaslian (originality) atau biasa (banality), yangbaru(new) atau yang lama (old). Sejarah pemikiran inginmenjelaskanpenemuan baru, menggambarkan hubungan penemuan baru dengan yang lama, dan lain sebagainya. Adapun arkeologimemfokuskanperhatian untuk memperlihatkan regularitas dari praktik diskursif yangdikaji, ‘seperangkat syarat-syarat dimana fungsi pengucapanberoperasidanyangmenjamindanmenentukankeberadaanwacanatertentu. Bagi arkeologi, keaslian (originality) atau biasa (banality) dan inovasi (innovation) atau tradisi (tradition) bukankonsepberbedayangdipergunakan dalam analisis, melainkan aspek-aspek aturan (regularity) daripernyataan–pernyataanyangharusdikaji.

Kedua, analisis kontradiksi (the analysis of contradictions). Sejarahpemikiranmengenalduakontradiksi:kontradiksiyanghanyanampakpadafenomenapermukaandanakanhilangjikadiperhatikankesatuanwacananya atau kontradiksi pengaturan prinsip bagi kemunculanwacana. Adapun kontradiksi-kontradiksi dalam kasus investigasiarkeologismendasariobjek-objekanalisis,objek-objektersebutuntukdigambarkan, bukan penampakan-penampakan untuk diatasi, bukan jugaprinsip-prinsiprahasiauntukditelanjangi.Jadi,dalaminvestigasiarkeologiskontradiksi-kontradiksidilukiskansepertiapaadanya.

Ketiga, sejarah pemikiran terkait dengan ‘deskripsi-deskripsikomparatif ’ (comparative description). Sejarah pemikiran inginmenjelaskanbentuk-bentukumum,melukiskanciri-ciritotalitasbudaya

Page 38: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 31

melaluianalisisberagambentuknya.Dengankatalain,tujuannyaadalahuntukmembukatabirkontinuitas-kontinuitasbudayadanmengisolasimekanisme-mekanisme dari sebab akibat (causality). Adapun investigasiarkeologisberoperasisangatberbeda,pengaruhnyaadalahmenganekaragamkandaripadamenyatukan.Penelitianarkeologistidakuntukmengurangi keanekaragamandenganmenelanjangi sebuahtotalitasmelaluibentuk-bentukyangmungkindipersatukan,tetapilebihpadatujuanuntukmenganalisisdandanmenggambarkansemata.PerihaliniFoucaultmengatakan:

“...the domain of existence and functioning of a discursive practice. In other words, the archaeological description of discourses is deployed in the dimension of a general history; it seeks to discover that whole domain of institutions, economic processes, and social relations on which a discursive formation can be articulated; it tries to show how the autonomy of discourse and its specificity nevertheless do not give it the status of pure ideality and total historical independence; what it wishes to uncover is the particular level in which history can give place to definite types of discourse, which have their own type of historicity, and which are related to a whole set of various historicities (Foucault, 2004: 127).

Keempat, pemetaan transformasi (the mapping of transformation). Jika rangkaian temporal atau urutan dari peristiwa-peristiwa dianalisis dalam rangka konsepsi-konsepsi evolusioner dari perubahan sebagai ciriutamadarisejarahpemikirantradisional,makahalitunampakhilangdenganjelaspadainvestigasiarkeologis.Halinimenimbulkanspekulasidankritikterhadapmetodearkeologisyangmengabaikan‘relasi-relasi temporal’ sejauh terfokuspadahal bersifat sinkronis(bersangkutandenganperistiwayangterjadidalamsuatumasayangterbatas). Investigasi arkeologis memperhatikan temporalitas atau proses diakronis(sejarahyangbersifatlinear)dalampraktik-praktikdiskursifdanrelasi-relasiyangterkaittetapitidakdenganmenerimasebuahrangkaianyangtunggaldanpastidariperistiwa-peristiwa.

Arkeologimelihatberagambentukrangkaiandalamwacanadanberusahamenggambarkankemungkinanterjadinyarangkaiansertapadatingkatapawacanaituditemukan.Lebihjauh,sebuaharkeologiwacanaharusdibedakandarisejarahpemikiranyangmempergunakan

Page 39: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

32 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

konsepsi-konsepsitentang‘alirankesadaran’atau‘linearitasbahasa’.Padakonteksini,aruskesadaranyangselaluterbukapadakehadiranmasadepandanmengawetkanmasalalu;linearitaspengucapanatautulisan di mana setiap peristiwa diletakkan saling menggantikan satu samalainyangbukanakibatkeserentakan(coincident) dan superposisi.

Padatitikini,arkeologimembedahwacanapadaaspekpositivitas.Yaitu wacana yang tidak diartikan sebagai sebuah kesadaranmenampakkanbangunannyadalambentuk-bentukeksternalbahasa(langage), wacanabukanbahasa(langue) jugabukansebuahsubjekuntukmembicarakannya.Wacanamerupakanpraktik(wacana)yangmemilikibentuk-bentukrangkaiandansuksesinyasendiri.PadakonteksiniFoucaultmenulis:

Archaeology does not set out to treat as simultaneous what is given as successive; it does not try to freeze time and to substitute for its flux of events correlations that outline a motionless figure. What it suspends is the theme that succession is an absolute: a primary, indissociable sequence to which discourse is subjected by the law of its finitude; it is also the theme that there is in discourse only one form and only one level of succession. For these themes, it substitutes analyses that reveal both the various forms of succession that are superposed in discourse (and by forms I do not simply mean the rhythms or causes, but the series themselves), and the way in which the successions thus specified are articulated. Instead of following the thread of an original calendar, in relation to which one would establish the chronology of successive or simultaneous events, that of short or lasting processes, that of momentary or permanent phenomena, one tries to show how it is possible for there to be succession, and at what different levels distinct successions are to be found. To constitute an archaeological history of discourse, then, one must free oneself of two models that have for so long imposed their image: the linear model of speech (and partly at least of writing), in which all events succeed one another, without any effect of coincidence and superposition; and the model of the stream of consciousness whose presence always eludes itself in its openness to the future and its retention of the past.

Page 40: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 33

Paradoxical as it may be, dis-cursive formations do not have the same model of historicity as the flow of consciousness or the linearity of language. Discourse, at least as analysed by archaeology, that is, at the level of its positivity, is not a consciousness that embodies its project in the external form of language (langage); it is not a language (langue), plus a subject to speak it. It is a practice that has its own forms of sequence and succession (Foucault, 2004: 129-130).

Tegasnya, arkeologi berbedadari sejarah ide karena arkeologimenyajikan keberlanjutan sejarah yang dibentuk sesuai dengankesamaan syarat-syarat dan aturan-aturan, yakni; penyebaran(dispersion), dan bagaimana arkeologi memasuki ranah praktik-praktik diskursif(Foucault,2004:134).

Model investigasi arkeologis a la Foucaultinimerupakanmodelpendekatan masalah Pyrhonian, yaknibahwapenelitianarkeologitidakmemiliki pretensi interpretif dan menolak untuk memberikan penilaian atau judgement. Jaditelaaharkeologishanyamenyajikansebuahdeskripsiaturan-aturanbelaka.Selainitu,arkeologiFoucaultjugamerupakankajiannon-antropologis,karenamemfokuskandiripadaanalisiswacanatanpamenelaahmaknadibalikpernyataanyangmungkindipahamiolehmanusia(KendallandWickham,2003:26).

Pada praktiknya investigasi arkeologismemusatkan diri padabeberapapersoalan:memetakanhubunganantarayangterucap(sayable) dan nampak oleh indera penglihatan (visible); menganalisis hubungan antarasatupernyataandenganpernyataanlain;memformulasikanaturan-aturan kemungkinan pengucapan dari pernyataan ataupenggunaanpernyataan;menganalisiskedudukan-kedudukanyangditetapkanantarasubjek-subjekdalamhubungannyadenganpernyataan-pernyataan;menggambarkan‘permukaan-permukaankemunculan’(surfaces of emergence) yakniranah-ranahdimanaobjek-objekterbentukdanmuncul;menggambarkan‘lembaga-lembaga’(institutions) yangmemilikiotoritasdanmenyajikanbatas-batasdidalamnyaobjek-objekdiskursifapayangbolehberlakudaneksis;danmenggambarkan‘bentuk-bentukspesifikasi’(forms of spesification) yangmenunjukpadacara-caradimanaobjek-objekdiskursiditujukan.Sebuah‘bentukspesifikasi’

Page 41: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

34 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

merupakan sebuah sistem dalam memahami fenomena khusus dengan tujuanterkaitdenganfenomenayanglain.

SecaragarisbesarpenggunaanmetodearkeologisFoucaultterdiriatas lima langkah yang terukur. Langkah-langkah tersebut secaragamblangdiuraiolehGavinKendalldanGaryWickhamdalamkaryamerekayangbertajukUsing Foucault’s Methods. Sesungguhnyalangkah-langkah penelitian arkeologis Foucault dalam menelaah wacanaterdiri atas lima langkah. Pertama,kesadaranakankenyataanbahwasebuahwacanamerupakankumpulan(corpus) dari“statemen”denganorganisasiyangteraturdansistematis(the recognition of a discourse as a corpus of ‘statements’ whose organization is regular an systematic). Fakta ini harus disadari terlebih dahulu sebelum melangkah pada langkah-langkahselanjutnya.Lebihjauh,“statemen”dipahamisebagaisesuatuyangmelibatkan“masalah-masalah”maupun“kata-kata”.Dalamhalini,misalnya,seseorangmenguraikanwacanahukumindustri,makasertamerta dalam konteks ini seseorang dituntut untuk memikirkan wacana-wacanalainyangterkaitsepertikedokterandanpsikologidanseterusnya.Seseorangharusmenyadaribahwawacanahukumindustriselaluterdiriatas“statemen”ataupernyataanyangmerangkum‘kata-kata’industridan‘masalah-masalah’industrisecarabersamaan,keduanyasecaraserentak.Olehsebab itu, seseorang tidakdapatmelampauipermukaanwacanahukumindustrimenuju‘masalah-masalah’industri,karena‘masalah-masalah’industriitutidakmempunyaikeberadaanmandiri dalam sebuah ranah di mana hukum industri harus tunduk. ‘Kata-kata’ dan ‘masalah-masalah’ tersebut juga merupakan hasilkerjasebuahperlengkapanpublikhukum.Wacanahukumindustrisebagaimanajugadenganwacanahukumlainnyajugadapatdianggapsebagai‘hukum’justrukarenapernyataan-pernyataantersebutteraturdansistematis.Jikahalinitidakterjadi,maka‘hukum’dapatdibedakandariwacana-wacanalain(KendallandWickham,2003:42-43).

Kedua,pengenalanaturan-aturanpenciptaanpernyataan-pernyataan(the identification of rules of the production of statements).Misalnya,wacanaseksualitascocokdiangkatsebagaicontoh.Ketikaseseorangmengatakanbahwaseksualitashanyamunculpadaabadkedelapanbelas,ituberartimeyakinibahwawacanainihanyaterciptasemenjakitu,tidakdapattidakselainwaktuitu.Keyakinaninipadaakhirnyamengundangpenyelidikan

Page 42: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 35

akanaturan-aturanpernyataanyangmemungkinkanwacanaituorangtersebutberadadandiciptakan—pergeseran-pergeseranpemikirantentangseksyangdisinggungsebelumnyadanseterusnya.Padasisiini,Foucaultmemecahbelah‘pemikiran’dan‘acuan’.Seorangpenelitiditekanuntuk melupakan ide tentang sebuah proses pemikiran lebih dulu, dan memusatkankajianterhadappenggunaankata-katadansimbol.Penelitijugaseyogianyamembuangjauh-jauhdaripemikiranakanpokoktetapacuanuntukseluruhkata-katadansimbol-simbol.Halinidilakukanuntukmemudahkanseseorangmemusatkantelaahnyapadaaturan-aturanpenciptaandaripernyataan-pernyataanyangberbeda.Melaluipenelaahpernyataan-pernyataan(statements) beragam memberi peluang baginyamenemukankaitan-kaitanwacanatersebut.Karenaseorangpeneliti dianjurkanmenyoroti aspek-aspekpublik seperti sekolah,ritualatauperibadatan,kerjaberagammekanismehukum,politik,pendidikandanseterusnya.Catatanterakhirdalammasalahini,perludigarisbawahibahwaaturan-aturanproduksipernyataaninimerupakansebuah proses tanpa pelaku (a subjectless process).Artinya,aturan-aturanlahirnyaberagamstatemenitutidakberpusatpadacampurtangandantindakanmanusia(KendallandWickham,2003:43).

Ketiga,pengenalanaturan-aturanyangdapatdinyatakan (yangmerupakanaturantanpaakhir)danpengenalanaturan-aturanyangmenciptakanruang-ruangdimanapernyataan-pernyataanbarudapatdibuat (the identification of rules that delimit the sayable).Dalamkaitannyadengan apa yang dapat dikatakan, dapat kembalimelihatwacanaseksualitassebagaicontoh,karenahalitutelahdilakukanolehFoucaultsendiri.Apabila seseorangmenyatakanbahwawacana seksualitaslahirhanyasemenjakabadkedelapanbelasdankarenanyamenarikperhatiannya atas aturan-aturan dari pernyataan yangmenyusunwacanainiberadadandiciptakan,orangtersebutjugamenarikperhatianpadaaturan-aturanyangmembatasiapayangdapatdikatakantentangseksualitas.Misalnya,aturan-aturanmengenaipernyataan-pernyataanpsikiatri‘ilmiah’tentangseksualitasyangmanadiciptakanmelarangpernyataan-pernyataandidasarkanatassulapdansihir,pernyataan-pernyataanyangseharusnyadapatdinyatakandalamsebuahwacanadidasarkan atas “tubuh”. Pada konteks ini, penting jugamemilahantara“pemikiran”dan“acuan”atau“rujukan”versiFoucault.Seorang

Page 43: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

36 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

diharapkan tetap memusatkan perhatian terhadap aturan-aturan penciptaanpenyataan-pernyataanyangberbedadaripadabergumuldenganpencarianasalusulpemikiran.Padasisiini,perhatianFoucaultterpusatterhadap‘batasan’sebagaibagiandariperhatiannyaterhadapmasalah‘penciptaan’(KendallandWickham,2003:43-44).

Keempat, pengenalan aturan-aturan mengenai pernyataan-pernyataanbaruapayangdibuat(the identification of rules that create the spaces in which new statements can be made).Padakonteksini,wacanatubuhdapatkembalidijadikanmodeldancontohpenerapannya,dapatjugawacanatentang“dosa-dosatubuh”(the sins of the flesh). Dalam mendiskusikan aturan-aturan mengenai pernyataan-pernyataanapayangmenyusunmasing-masingwacanaberadadandiciptakan,seseorangbukanlahperbuatantautologis(mengulangsesuatuyangtidakberguna),mendiskusikanaturan-aturanmengenaipernyataanbaruapayangdiciptakan.Padatitikini,‘momok’tautologistidakperluditakutkan,karena pada bagian ini telaah ditekankan pada masalah kebaruan dari pernyataan-pernyataanbaru(the novelty of new statements/newnesss) tersebut,danlangkahselanjutnyamenitikberatkanpadapenciptaanmereka.Melaluilangkahtersebutseseorangmampumenyajikandengansangatmemuaskanakandayatemuterhadapwacana-wacana,carawacana-wacanamenciptakanbentuk-bentukbarudariorang,sepertisakitjiwadansangkriminal,dancarawacana-wacanamenciptakankategori-kategori baru dalam memahami hakikat manusia, seperti seksualitas.Karenaituseseorangmenyorotifaktabahwadayatemuini didasarkan pada perlengkapan-perlengkapan publik umum seperti sekolah,rumahsakit,danpenjara,bukanpadabeberapakerja-kerjakhusus‘pikiranbesar’(great minds). Dayatemuinitidakmengurangiapapun,keberadaannyatidakditerimamenjaditerkemasdalamsatu‘esensi’ataulainnya.Melaluilangkahini,seseorangbahkanakanmampumenghadirkanjawaban-jawabanFoucaultianyangmasukakalterhadappertanyaan-pertanyaantertentudenganaspek-aspekkebaruanwacana-wacanapengetahuanselalunampakmeningkat.Akhirnyaseseorangmampumengurangi, jika tidak sepenuhnyadapatmenghilangkanbeberapamitosintelektualyangmeliputipenciptaandenganmelanggarkebaruanpernyataan-pernyataanilmiahkedalamkumpulan-kumpulanpemikirandanpraktik-praktik,atauapayangbiasadisebut‘jaringan’(network) (KendallandWickham,2003:44-45).

Page 44: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 37

Kelima, pengenalan aturan-aturan yang memastikan bahwasebuahpenerapanadalahmaterialdandiskursifsecarabersamaan(the identification of rules that ensure that a practice is material and discursive at the same time).Dalamkonteksini,pendekatanFoucaultianmenempatkandiripadatempatyangberseberangandenganHegeldanMarx,duafilsufyangmembedakanantaramateridanpikiranatauide.Apabilakeduatokohtersebutmenyibukkandirimenemukanrelasiyangtepatantaraduniamateridanduniaide,makaFoucaultsecaralantangmeragukanapayangdilakukankeduapendahulunyadanmenguraisecarajelasgarisskeptikitu,bahwapenyelidikanintelektualjauhlebihberdayagunadiarahkanpadacarasasaran-sasaranmenolakperbedaanini.Aturanyangbekerjadisinimenjaminbahwa,misalnyapraktikpenjaraselalutentangwacanasepertiilmupidana,atauperintisataupenggantinya,materialitasstrukturpenjaradankehidupanpenjara.Adapunpraktik-praktikseksualselalusekitarwacana-wacanaseksologi,psikologi,atauperintisataupenggantinya,danmaterialitasseks.Aturan-aturanitujugamenjaminbahwapengetahuantidakdapatdireduksipadapikiran,pemikiran, pendapat, gagasan, dan seterusnya, tetapi paling baikdipahamisebagaipraktiklahiriahdengansyarat-syaratjelas,publik,danmaterial seperti training tulis-menulis,secaralebihumumpendidikan,percetakan,organisasi-organisasiprofesionalhanyabeberapaupayapengetahuan(ilmu,tekhnik,kedokterandll),danbanyaklainnya.

Melaluiaturan-aturanlangkahiniseseorangmenyadaribahwa,misalnya, aktivitas politik mahasiswa, dipahami sebagai sebuahcampuranwacanadanmaterialitasdaripadasebagaitindakanlangsungsebagaimanadipahamiolehorangumumnya.Bagitupun,dalamperihalhukum industri jugaharusdilihat sebagai sebuah campuran yangkompleksdariwacana-wacanadanpraktiklahiriahataubendawi,bukansebuahsitustindakanlahirianyangdibedakandaripemikirannon-materialtentangnya.Aturan-aturaninijugamenghentikanseseorangdaripencarianakanrealitas“terdalam”dibalikataudidasarwacana-wacana(KendallandWickham,2003:45).

Aturan-aturanyangmenjaminpraktisadalahmaterial/alat-alatdan diskursif yang pada saat yang sama tidakmengesampingkankemungkinan non-diskursif, serta memastikan bahwa kemungkinan non-diskursifselaludalamlingkupwacana,dibawahkedaulatannya.

Page 45: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

38 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

Misalnya,dalampraktikpenyiksaanbadandapatdikenaliaturan-aturanmemuatmaterial/alat-alatdandiskursif(mengenaimenimbulkansiksaanpadatubuhyangsebenarnyadibawahpengaruhwacana-wacanasepertihukumYunanidanRomawimenganggapbudakdengancaratertentu),namun aturan ini masih memungkinkan seseorang untuk memahami tubuhdipusatpraktikinisebagainon-diskursif.Meskipuntidakadayangbenar-benarnon-diskursif,bahkancalon‘jelas’seperti‘alam’,initidakmenghapusgagasannon-diskursifitasdariidiomintelektualmanusia.

2. GenealogiKaryaFoucaultyangbertajukThe Archaeology of Knowledge merupakan

awal dari perkembangan pemikirannya. Melalui karya tersebutFoucaultdiangkatmenjadiseorangprofesordalambidangilmufilsafatdiunivesitasekperimentaldiVincennes,pinggirankotaParis.PadaperiodeiniFoucaultmemberikankuliahtentangNietzschekepadaparamahasiswanya.Pertemuannyadengankarya-karyaNietzsche,khususnyaOn the Genealogy of Morals (Genealogie der Moral), membawa kesimpulan bagiFoucaultbahwaapayangdisebutolehNietzschedengan‘genealogi’sejatinyamemilikikedekatanpengertiandengan‘arkeologi’nya.Kendatidemikian,adaunsurdalamgenealogiNietzscheyangbelumnampakdalamtelaahFoucaultyakni‘kuasa’.Foucaultberpandanganbahwamasalahkuasasebenarnyatelahhadirdalamkarya-karyanyaterdahuluhanyabelumnampaksecaraeksplisit.Olehsebabitu,padakarya-karyaselanjutnyaFoucaultmenekankanperhatiannyapadatema‘kuasa’dantidak mempergunakan istilah arkeologi kembali (Bertens, 2006: 352-253).

Genealogimerupakanpengembangandarianalisisarkeologisyangmemfokuskantelaahpada‘kuasa’danpenggambaran‘sejarahmasakini’(history of the present) (Sara Mills, 2005:24). Sejarahmasakinidalamhalinimemilikiduapengertian,yakni:pertama,bahwapokokmasalahsejarahadalahasal-usulaturan-aturanmasakini,praktik-praktikdanlembagayangmemilikikewenangankepadaseseorangataukelompoktertentu.Kedua,maksudutamanyabukanlahuntukmemahamimasalampaudalampengertiannyasendiriataudemikepentingannya,akantetapi untuk memahami dan mengevaluasi masa kini dengan sebuah pandanganyangmeragukanatasklaim-klaim tidak tepat terhadapkewenangan(Gutting,1995:50).PadakonteksiniFoucaultmengatakan;

Page 46: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 39

“ I would like to write the history of this prison, with all the political investments of the body that it gathers together in its closed architecture. Why? Simply because I am interested in the past? No, if one means by that writing a history of the past in term of the present. Yes, if one means writing the history of the present (Foucault, 1982: 30-31).”

Peralihan tersebut adalah pergeseran dari arkeologi pengetahuan menuju sebuah genealogi ‘kuasa-pengetahuan’ atau dari sejaraharkeologismenujusebuahsejarah‘dinasti-dinastipengetahuan’(Faubion,1998:xxxiii).Genealogitetaplahsebuahhistoriograpidiskontinuitas-diskontinuitas epistemik, atau historiograpi retakan epistemik; kendati demikian Genealogi memperkenalkan sebuah dimensi tambahan. Genealogimenggabungkansebuahpenyelidikansistematisasiinteriordan produktifitas struktural dari wacana, atau menggabungkaninvestigasi bentuk-betuk diskursif dan episteme-episteme dengan investigasi-investigasitentang‘asal-usul’atau‘turunan’(descent). Perihal iniFoucaultmengatakan:

“Genealogy does not resemble the evolution of a species and does not map the destiny of a people. On the contrary, to follow the complex course of descent is to maintain passing events in their proper dispersion; it is to identify the accidents, the minute deviations -or conversely, the complete reversals -the errors, the false appraisals, and the faulty calculations that gave birth to those things which continue to exist and have value for us; it is to discover that truth or being lies not at the root of what we know and what we are but the exteriority of accidents. This is undoubtedly why every origin of morality from the moment it stops being pious – and Herkunft can never be-has value as a critique) (Foucault, 1998: 374).

Genealogijugabertujuanuntukmenelanjangipretensi-pretensi‘kealamiahan’. Genealogimelihat di balik praktik diskursif, yakniterhadap aturan ekstra diskursif, ranah produk praktik diskursif bermaindanpengecualiannya.Genealogitidakhanyamelihat‘turunansesuatu’(the descent of things),tetapijugakemunculandarigaris-garisbatassekitarnya.Apayangdiungkapadalah“kuasa-kuasa”dan“bahayapermainandominasi-dominasi”.PerihaliniFoucaultmengataakan:

Page 47: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

40 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

“Further, genealogical analysis shows that the concept of liberty is an “invention of the ruling classes” and not fundamental to man’s nature or at the root of his attachment to being and truth. What is found at the historical beginning of things is not the inviolable identity of their origin; it is the dissension of other things. It is disparity (Michel Foucault, 1998: 371).”

“Genealogy, however, seeks to reestablish the various systems of subjection: not the anticipatory power of meaning, but the hazardous play of dominations (Michel Foucault, 1998: 376).”

Arkeologimenganalisisrelasi-relasiantaraberagambentukwacana,sedangkangenealogimenyatukananalisisterhadap‘relasi-relasikuasayangbersebrangan’yangmenciptakanbahan-bahanaktualsejarah,peristiwa-peristiwa aktual. Apa yang dicari oleh genealogi bukanmekanisme-mekanisme ataupun tujuan akhir. Genealogimencaripeluang,“keberuntungandaripertarungan”kuasa.Foucaultmengatakan:

“The forces operating in history do not obey destiny or regulative mechanisms, but the luck of the battle. They do not manifest the successive forms of a primordial intention and their attention is not that of a conclusion, for they always appear through the singular randomness of events (Michel Foucault, 1998: 381).”

Sebuahinvestigasiarkeologisakanselalumenelaahsebuahsejarahmasa lampau, karena arsip-arsip yang tersedia berkaitan denganmasalalu,merekaberadadalamsatuaturanyangdibicarakandanmembicarakantentangapayangdapatdibicarakanolehsangpeneliti.Semenjak1970,Foucaultmulaimenyadaripadacontohmasalalunyasebuahstrategi“etnografi”yangmungkinmemberikansetidaknyagarisbesardarimasakinimenjadijelas.Seorangsejarawanmungkintidakdapatmemahamimasakinidalamtotalitasnya.Kendatidemikian,sejarawanmemperhatikanbataspergeseranpembagiannormaldanabnormal,apayangdisebutolehahlietnografisebagai“menyimpang”dan“tabu”,yangmungkindapatuntukmembedakan“modalitas”umummasakiniyangdimiliki.MisalnyadalamsebuahartikelyangbertajukMadness and Society dengantegasFoucault(1998:335)menjelaskanbahwadirinyamempergunakanmetodeetnology;“I merely used a method of working that was already recognized in ethnology.”

Page 48: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 41

Strategiitumerupakanfasesinkronik(baca:bersangkutandenganperistiwayangterjadidalammasayangterbatas)darigenealogiitusendiri,iamelihat-ulangterhadapkeadaansubjek-subjek,objek-objek,danhubunganmerekatidaksepanjangwaktu,tetapisebaliknya,padaperistiwa tertentu dalam waktu (Sugono, 2008: 1314). Mulai tahun 1971 kedepan,Foucaultmenyukaipendekatangenealogitidakhanyadalammemperioritaskanperistiwadaripadasistem,tetapijugaprogramatisasisejarahtidakterbatashanyapadasejarahmasalalu,tetapimampumenjadisejarah“masakini.”FoucaultmengatakandalamStructuralism and Poststructuralism sebagai berikut:

No, absolutely not. I meant this word “archaeology,” which I no longer use, to suggest that the kind of analysis I was using was out-of-phase, not in terms of time but by virtue of the level at which it was situated. Studying the history of ideas, as they evolve, is not my problem so much as trying to discern beneath them how one or another object could take shape as a possible object of knowledge. Why, for instance, did madness become, at a given moment, an object of knowledge corresponding to a certain type of knowledge? By using the word “archaeology” rather than “history,” I tried to designate this desynchronization between ideas about madness and the constitution of madness as an object (Foucault, 1998: 444).

Genealogimelanjutkaninvestigasifenomenaarkeologis—wacana-wacanadanbentuk-bentukdiskursif;praktik-praktikekstradiskursifdanlembaga-lembaga;campuranheterogenitasdaripraktik-praktikdiskursif dan ekstra diskursif dan pelengkap-pelengkap teknologis di manaFoucaultbiasanyamenyebutnya sebagai “aparatur-aparatur”(apparatuses). Misalnya, dalam Discipline and Punish Foucaultmempergunakanmetodegenealoginyamengungkapkanbahwaindividumodernadalahtubuhyangpatuhmelaluirajutanteknologidisiplindanilmu-ilmusosialnormatifyangdinamakan“kuasadisiplin”.Mekanismependisiplinantubuhmelaluikontrolnegaradenganaparaturnyayaknipolisi.PerihaliniFoucaultmengatakan:

“...the police as an institution were certainly organized in the form of a state apparatus, and although this was certainly linked directly to the centre of political sovereignty, the type of power

Page 49: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

42 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

that it exercises, the mechanisms it operates and the elements to which it applies them are specific. It is an apparatus that must be coextensive with the entire social body and not only by the extreme limits that it embraces, but by the minuteness of the details it is concerned with. Police power must bear ‘over everything’: it is not however the totality of the state nor of the kingdom as visible and invisible body of the monarch; it is the dust of events, actions, behaviour, opinions -‘everything that happens’; the police are concerned with ‘those things of every moment’, those ‘unimportant things’, of which Catherine II spoke in her Great Instruction (Foucault, 1982: 215).”

Kendatidemikian,genealogimemperluasperhatiannyamelampauikelahiraninternaldariwacana-wacana,menujuranahyanglebihluasdariinteraksi:antarapendukungdanlawandariwacanadanbentukdiskursifapasajadankomunitasfungsionalnya.Arkeologimerupakansebuahmetodeyangcocokuntukmenjelaskandiskontinuitas-diskontinuitasdan retakan-retakanhistoris, tetapi hanya denganmengorbankankontinuitas-kontinuitassejarahdankanal-kanalsejarahabadi;sedangkangenealogimempunyairanahperhatianakannasibpertarunganwacana,pergantian tak terduga dari kemenangan dan kekalahan wacana.Sebagaimanaarkeologimenganalisisadanyaretakandalamsejarah,khususnyapadalokalitasyanglebihhalus,genealogijugamenyingkapsampaikewilayah-wilayahatasataumelampauiketegangan,wilayah-wilayahyangbolehjadilebihlamaataulebihsingkatdalamketenangan.HalinimemungkinkanFoucaultuntukmengkarakterisasitidakhanyaprosessejarahsebagaidiskontinyuataukontinyu,lebihjauh“banyaknyarentangwaktuyangmelibatkandanmenyelimutisatusamalain”.

Lalu apa itu kuasa? Bagaimana kuasa berfungsi di suatu ranah tertentu?BagiFoucaulttugasnyabukanmenjelaskansuatumetafisikakuasa, tetapi sebuahmikrofisika.Foucault tidak inginmenyajikanjawabantentangapaitukuasa,tetapiFoucaultingininginmenguraikantentang fungsi dan mekanisme kuasa dalam ranah tertentu. Bagi Foucault,kuasaitumerupakansebuahstrategi.Kuasabukansuatu“milik”,yangdiperoleh,disimpan,dibagi,ditambahataudikurangi.Kuasamerupakansebuah“praktik”dalamsuatuwilayahtertentu,adabanyakposisiyangsecarastrategissalingterkaitsatusamalaindansenantiasa berhubungan.

Page 50: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault – 43

Kuasa tidak dapat dilokalisasi karena kuasa terdapat di mana-mana. Strategikuasaberlangsungdimana-mana.Kuasaselalubekerjadisetiapsegmen kehidupan manusia melalui susunan, aturan, dan regulasi. Kuasa bekerjatidakselalumelaluipenindasandanrepresi,tetapibiasanyamelalui normalisasi dan regulasi. Pada Discipline and Punish Foucaultmencontohkanbahwastrategikuasatidakselaluberwujudpenindasanataurepresitetapimelaluinormalisasidanregulasiyangdisebutjugadengan“disiplin”.Salahsaturanahnormalisasidanregulasiituadalah“tubuh”.Tubuhdidisiplinkanataudinormalisasidandiaturmelaluiregulasi tertentu.

Sifat kuasa itu sendiri tidak destruktif tetapi produktif. Kuasa tidak bersifatmenghancurkan tetapimenghasilkan sesuatu. Penolakanterhadap kuasa karena sebuah anggapan bahwa kuasa bersifat merusak merupakan salah satu bentuk strategi kuasa. Jadi, tidak dapat seseorangmenemukanwilayahdiluarstrategikuasa.Strategikuasaitumemproduksirealitas,lingkupdanobjekkebenaran.

3. Relasi Kuasa dan PengetahuanApa relasi pengetahuan dan kuasa? Foucault memandang

pengetahuantidakberasaldarisubjekyangmengetahui,tetapiberasaldari relasi-relasi kuasa yangmenandaisubjekitu.Foucaultmelanjutkanbahwatidakadapengetahuantanpakuasa,jugasebaliknya,tidakadakuasa tanpa pengetahuan. Ada korelasi antara kuasa dan pengetahuan: pengetahuan mengandung kuasa dan kuasa memproduksi pengetahuan. MengenaihaldiatasFoucaultmengatakan:

“…that power produces knowledge (and not simply by encouraging it because it serves power or by applying it because it is useful); that power and knowledge directly imply one another; that there is no power relation without the correlative constitution of a field of knowledge, nor any knowledge that does not presuppose and constitute at the same time power relations” (Foucault, 1982: 27)

PernyataanFoucault itumempertegasbahwahubunganantarapengetahuan dan (ke)kuasa(an) bersifat resiprokal atau timbal-balik.Penyelenggarakankuasayangberkesinambunganmelahirkan

Page 51: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

44 – BAB II Arkeo – Genealogi Michel Foucault

pengetahuan,begitupunsebaliknyapenyelenggaraanpengetahuanakanmenimbulkanpengaruhkekuasaan(Eriyanto,2003:65).

PadakonteksiniFoucaultsebenarnyainginmenunjukkanberbagaicarabagaimanastrukturkuasasosialdanaturanpengetahuan(episteme)saling menguatkan dan melegitimasi satu sama lain dalam era tertentu. Foucaultmembericontohhubunganintegralantarailmupsikiatridenganrumahsakitjiwasalingmelegitimasikeberadaankeduanya.Contohlainadalah hubungan resiprokal antara pengawasan atau pendisiplinan danlembagapenjaradisisilain.PadatitikinisesungguhnyaFoucaultmenerimapandanganskeptikyangberbunyi:“truth is the kind of error without which a certain species of life could not live” (Wolin, 2014).

Foucaultmempertegas bahwameknisme kuasamemproduksiberbagaijenispengetahuanyangmenyusuninformasiakanaktivitasdaneksistensimanusia.Pengetahuanitulebihlanjutmemperkuat(ke)kuasa(an)itusendiri.Foucaultmenolaktuduhanparapenafsirgagasan-gagasannyabahwadirinyamenciptakananggapan“knowledge is power”, tetapiFoucaultlebihtertarikmenelaahhubungankompleksantarakuasa(power) dan pengetahuan (knowledge) tanpamengatakankeduanyaadalahidentik(ClareO’Farrell,2007).

RelasikuasadanpengetahuaninidijelaskandengangamblangolehFoucaultdalamkarya-karyanya.PadaThe History of Sexuality Foucaultmelihatbahwawacanaseksualitasmenjadimediumpelaksanaankuasadanproduksikonsepdirimasyarakatbarat.KonsepdirimasyarakatBarat dibentuk melalui produksi seks dan kontrol terhadap tubuh. Rezim-rezimkuasasepertiilmukedokteran,gereja,psikoanalisisdandemografimenciptakanwacanayangmelahirkankonsepdirimasyarakatBarat. Pada Discipline and Punish, Foucaultmenggambarkanbetapapenjarahadirsebagaiwujuddariakalbudiyangmewajarkansesuatuyang dianggapmenyimpang atauabnormal melalui hukuman dan pendisiplinantubuhmanusia.Padasisilainpenjaramerupakansebuahinstitusiyangmengabdipadarezimpendisiplinantubuhmanusia.

Benangmerah yang bisa ditarik dari uraianmengenai arkeo-genealogiyangditawarkanolehFoucaultadalahbahwametodeitumerupakanalatyangdigunakandalammenganalisisrezimkuasadanpengetahuanyanghadirditengahmasyarakatdalamlocus dan tempus tertentu dan berbeda.

Page 52: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 45

BAB IIIPENDIDIKAN JASMANI; SEJARAH DAN HAKIKAT

MichelFoucaultdalamThe Archeology of Knowledge memandang bahwa sejarah dalam arti tradisional dimengerti sebagai proses‘mengingat’hal-halmonumentaldimasalaluyangtelahberubahmenjadi‘dokumen’(document).Padadokumenitulah,jejakyangditinggalkanolehmanusiadikumpulkanolehsejarah.Olehsebabitu,aktivitassejarawanumumnyamengumpulkandanmemilahdokumen-dokumensehinggamenjadisebuahtotalitasyangsalingterhubung.BerbedadariapayangdilakukanolehparasejarawanFoucaultmenawakanmetodearkeologidalammenelaahsejarah.Sebuahdisiplinilmuyangbersentuhandenganberagammonumenbisu,jejak-jejakbenda,benda-bendatanpakonteksdansegalahalyangtercecerdimasalalu.Metodearkeologikhususnyadiharapkanmemberikanmemberimaknapadasejarahdengancararestitusiwacana-wacanasejarah.TerkaithaliniFoucaultmengatakan:

“To be brief, then, let us say that history, in its traditional form, undertook to ‘memorize’ the monuments of the past, transform them into documents, and lend speech to those traces which, in themselves, are often not verbal, or which say in silence something other than what they actually say; in our time, history is that which transforms documents into monuments…there was a time when archaeology, as a discipline devoted to silent monuments, inert traces, objects without context, and things left by the past, aspired to the condition of history, and attained meaning only through the restitution of a historical discourse; it might be said, to play on words a little, that in our time history aspires to the condition of archaeology, to the intrinsic description of the monument” (Foucault, 2004: 7).

Page 53: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

46 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

SebelummeminjampisauanalisisArkeo-genealogiFoucaulttersebutdalammenganalisisnalarkuasadalampendidikanjasmanidiIndonesiapentingkiranyadiketengahkan terlebihdahuluseputarpersoalan-persoalanmendasarantaralain,pengertiansejarah,sejarahpendidikandiIndoensiasecaraumum,danhakikatpendidikanjasmaniitusendiri.

A. DEFINISI SEJARAHSejatinya,istilah“sejarah”merupakankataturunandari“syajaratun”

dalambahasaArabyangmempunyaibeberapakemungkianartiyaknipohon,keturunan,danasalusul.Katatersebutjugaidentikdengansilsilah,riwayat,babatdantarikh (Gazalaba,1981:1)DalambahasaArabsendirisejarah,biasadigunakankatatarikh, ilmu tarikh berarti ilmuyangmengkaji tentangperistiwa-peristiwa terkaitwaktudansebab-musabannya(Ma’lufdanTottel,1986:8). Kendati demikian, pada perkembangannyapengertiankatasejarahlebihdiidentikandenganistilah history dalambahasa Inggrisyangmerupakankata turunandari historia dalambahasaYunani(Sjamsuddin,1996:4).Historia yangberarti a learning by inquiry (pembelajaranmelaluipenelitian).MenurutWebster’s New World Dictionary, kata history setidaknyamemilikibeberapapengertianantaralain:1.sebuahcatatantentangapayangterjadiataumungkinterjadikhusunyadalambentuksebuahnarasi,lakon,cerita,atau kisah (an account of what has or might have happened, esp. in the form of a narrative, play, story, or tale) ;2.apayangtelahterjadidalamdalamkehidupanatauperkembangansebuahmasyrakat,negeri,ataulembagadanlainsebagainya(what has happened in the life or development of a people, country, institution, etc.);3.Sebuahcatatansistematisterhadapini,biasanyadalamtatanankronologisdengansebuahanalisisdanpenjelasan(a systematic account of this, usually in chronological order with analysis and explanation);4.Seluruhperistiwa-peristiwamasalampauyangtercatat(all recorded events of the past);4.Sebuahcabangpengetahuanyangsecarasitematik berkaitan dengan masa lalu; penatatan, analisis, pengaitan, danpenjelasanperistiwa-peristwamasalampau(the branch of knowledge that deals systematically with the past; recording, analyzing, correlating, and explaining of the past events) ;5.masalampauyangdiketahuiataudirekam(a known or recorded past);6.Sesuatuyangdimilikimasalalu(something that belongs to the past);6.Sesuatuyangcukuppentinguntukdicatat

Page 54: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 47

(something that important enough to be recorded);danlainsebagainya(Neufelt and Guralnik, 1996: 640).

Katasejarah jugadekatdenganistilahGeschicthe dalam bahasa Jermanyangmerupakanderivasi dari kata geshecehen yangberartiterjadi. Geschichte adalahsesuatuyangtelahterjadi. Atas dasar pengertian ini, maka sering ada ungkapan seperti semua sajarah mengajarkan sesuatu atau pelajaran-pelajaran sejarah (Gottschalk, 1969: 27). Singkatnya,sejarahbisadiartikansebagaisuatuperistiwayangbenar-benarterjadidi masa lampau.

Secaraterminologis,parapemikirmengajukanberagampengertian.MisalnyaE.H.Carr(1985:30)mengartikansejarahsebagaisebuahprosesberkesimbungandariinteraksiantarasejarawandanfaktanya,sertadialog tanpa akhir antara masa kini dan dan masa lalu. Peter Kosso (2009: 12)mengajukanpengertianyanglebihumumyaknisegalaperistiwa,masyarakat,danobjekdimasalampau;apayangterjadimasaitu,apasajayangadakalaitu,danapayangdikerjakanorangwaktuitu.Duaterminologidiatasmemberikansebuahpengetianyangumummengenaisejarah.Kendatidemikian,hakikatsejarahmasihmerupakansuatuyangtaktuntas,karenasejarahhadirdalamberagamcorakberbandinglurusdenganpuspawarnanyasejarawan.

MichaelStanford (1996:10-21)mengajukan sebuah tesisbahwasejarahsebagaikesatuan(history as unity). Kesatuan dari apa? Kesatuan dari pengalaman. Asumsi ini didasarkan atas pengertian sejarahsebagaipengalamanhidupmanusiadalamkeseluruhanwaktu.Sejarahsebagaikesatuandapatdiartikansebagaiberikut;pertama,sejarahdimisalkansepertisebuahkeluargayangdihubunganolehpertaliandarah,pengasuhan,kesaling-tergantungan,danperhatianyangsama.Misalnya,seseorangbisasajatakselalusamadenganorangtuanya,atauanaknya,atausaudarakandungnya,danseterusnya,namundemikianmerekaadalahbagiandariorangitu.Lebihjauh,individubolehdatangdanpergi silihberganti,namun“keluarga” tetapberlanjut.Kedua,sejarahmempunyaiduaartiyakniperbuatan-perbuatankeluargaitudan rekaman perbuatan tersebut. Rekaman tersebut sangat penting dalammenciptakanperbuatan-perbuatanmasadepan.Jadi,kesatuandisinidiartikansebuahjalinanberkelajutanantaraperbuatandanrekamperbuatan itu sendiri.

Page 55: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

48 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

Sejarahjugaseringdiartikansebagaitindakan(history as action). Pandangantersebutlahirdarianggapanbahwapokokmasalahsejarahadalah aktivitas manusia. Tindakan (action) merupakan khas aktivitas manusiayangdibedakandari“perilaku”(bevaviour) yang jugabisadilakukan oleh binatang. Sebuah tindakan (action) manusiamempunyailimakomponendasar,yakni:tujuan(intention), penilaian (assessment), cara(means), rangsangan atau kehendak (drive or will), dan konteks (context).Konteksdisinimeliputiaspeksosial,fisikataualamiah,dankultural.Jadisejarahberaritindakanapabilaperilakumanusiatersebutmempunyaidimensitujuan,penilaian,cara,rangsanganataukehendak,dankonteks.Padapengertianini,sejarahdalamarti“peristiwa”dan“catatan”atau“ingatan”salingmempengaruhitanpahenti(Stanford,1996: 23-47).

Sejarahjugadimengertisebagairamalan(history as outlook). Sejarahdalam pengertian ini menekankan sejarahsebagai“ingatan”atau“catatan”dalamkehidupanpribadidanpublik.Padakonteksiniterlihatpentingnyahistorisitaskesadaranhidupdalamsejarah.Halinimembantuuntukmengertitentangidentitaspribadidankelompok.Lebihjauh,sejarahdalamarti“peristiwa”menjelaskanbahwa“masakini”seseorangataubangsadibentukoleh “masa lalu”-nya, dan “masa kini” seseorangataubangsamembawakonsekuensiwajah“masadepan”-nya.Adapunsejarahdalamarti“catatan”menjadisebuahpenyadarankenyataanakankontinuitasmasalalu,masakini,danmasadepan.Melaluisejarahyangtercatatseseorangmampumengetahuibahwamasalalumembentukmasakini,lebihpentingdariitu,melaluinyaiamemahamiseberapajauh“masakini”tidakdibentukolehmasalalutetapitetapterbukasebagaisebuahranahpilihan.Padasisiini,sejarahbisadipahamisebagairamalan (Stanford, 1996: 49-55).

Sejarah jugaseringdiartikansebagaiwacana(history as discourse). Pengertianinididasarkanpadaproblempenulisansejarahatauyangdikenaljugadenganhistoriografi. Padakonteksinisejarahditempatkansebagaisebuahwacanayangdiperdebatkanolehsejarawan.Padatitikini,parasejarawanberdebattentanghakikatsejarah;apakahsejarahituidentikdengannarasiataucerita?Apabilakeduanya,berbeda,apaperbedaansejarahdancerita?Misalnya,G.J.Renierberpandanganbahwasejarahmerupakanceritapengalamanhidupmanusiadimasyarakat

Page 56: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 49

(‘history’ is the story of the experiences of men living in societies). Tetapi pandanganiniditolakolehStanford.Baginya,Sejarahberbedadenganceritamaupunnarasi.Perbedaantersebutmeliputiseluruhaspekyakni:permulaan (beginning), pokok masalah (subject), peristiwa (events). Ciri-ciri(characters), keadaan atau letak (setting), rangkaian (sequence), isicerita(plot), sudut pandang (perspective), kehadiran kebenaran (verisimilitude), waktu internal (internal time), akhir (ending), dan kebenaran (truth). Padaciriterakhiryakni“kebenaran”merupakanperbedaanmendasar.Sejarahmengandaikanberisikebenaran,sedangkanfiksitidakmestimengandungkebenaran.Hallainyangperludiperhatkanbahwasejarahdiajarkansepertimendongeng(story-telling), atau dengan kata lain sejarahdisampaikandenganpernyataanlisan.Bahkanakhir-akhirini,sejarahseringdisampaikanmelaluimediatelevisi,drama,filmdansaranagambarlainnya(Stanford,1996:79-108).

Pendekatan sejarahyangnaratifdiajukanolehpara sejarawansepertiPaulVeyne,LouisO.Mink,HaydenWhitedanlainsebagainya.Pendekatan sejarah lain yaitu sejarahnon-naratif, pendekatan inimenganggapbahwasejarahyangnaratifitupentinguntukdicatatakantetapiperlujugamencatataspek-aspekyangmemungkinkanterjadinyaperistiwa tersebut seperti ekonomi, sosial, politik, agama, dan lain sebagainya.Parasejarawannon-naratifberanggapanbahwakehidupanmanusiasangatkomplek,tidakadasejarahyangmurniberlatarpolitikatau ekonomi an sich, akan tetapi gabungan dari keseluruhan fenomena yangmelingkupimanusia.Adapuntokoh-tokohsejarawannonnaratifantaralainRolandMousnier,SimonSchama,RobertMandrou,NatalieZemonDavies,KeithThomas,danlainsebagainya.

Sejarahjugadiartikansebagaipengetahuan(history as knowledge). Pemahamaninimenuntutsuatupenjelasantentangpengetahuanyangdikandungolehsejarah.Sejatinya,pengetahuan terdiri atas pengetahuan langsung,tidaklangsung,danumum.Ketiganyadipergunakanolehsejarah,kendatidemikian,sejarahlebihseringmengunakanmodelpengetahuanyangkedua,yaknipengetahuantidaklangsung(indirect knowledge).Pengetahuanhadirdalamcatatansejarahsebagaisebuahkonstruksi masa lampau, bukan sebagai rekonstruksi masa lalu. Hal ini sangat baik dipahami sebagai sebuah model; pada sisi ini hal itu sangat berharga,tetapijangandikacaukandenganrealitas.Olehsebabitu,

Page 57: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

50 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

seseorang dituntut untuk menentukan kepastian pengertian-pengertian “objektif”dan“subjektif”dalamsejarah.Kebenaransejarahbisadilihatdalamdua rupa yakni sebagai “kesesuaiandengan apa yang telahterjadi”atausebagai“ketetapandalammakna”.Pengetahuansejarahmestinyalebihbaikdilihatsebagai“konvergensi”kebenaran;melaluinyabertambah kepastian atas apa yang tidak terjadi.Meski beberapakeberatandiajukanolehfilsufsejarahtentangkemungkinanseseorangmengetahuisegalasesuatudimasalampau,perludicatatbahwamerekatak lebihmumpuni dari para sejarawan dalammempertanyakanpengetahuan.Pengetahuanseseorang(baca:sejarawan)atassejarahjugaditentukanoleh“imajinasi”.Padakonteksiniimajinasimempunyaifungsi sebagai berikut:

(i) untukvisualisasiperistiwamasalampau(ii)untukmenyimpulkandaripoin-poinyangteratur(iii)mengusulkanfaktayangbersifatcounter-factual, yangmengandungpertimbanganapayangmungkintelahterjadi,dankemudianprakiraansignifikansiataukeremehandariapayangtelahterjadi(iv)untukmenafsirkan,saatseseorangmelakukansurvey seluruh rangkaian tindakan dan memberikan sebuah makna tertentu (v) sebagai wawasan (insight) (Stanford, 1996: 109-131).

Demikianlah pengertian sejarahyangdiajukanolehbeberapapemikirbaikdalampengetianetimologismaupunterminologis.Sejarahyangditeropongdaripengertiankebahasaandanperistilahanyangdiajukanoleh para ahli dan pakar.

B. SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIAPadasubbabterdahulutelahdijabarkandengangamblangwacana

sekitar sejarah. Selanjutnya akan dipaparkan sejarah pendidikandalam ranah ke-Indonesiaan. Pendidikan sendiri merupakan proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usahamendewasakanmanusiamelaluiupayapengajarandanpelatihan(Sugono, 2008: 326). Proses mendidik tersebut dilakukan oleh manusia dengan sadar dan di bawah bimbingan akal budi dengan sebuah destinasi tercapainyacita-citakemanusiaanyangtakkenalakhirdanmerupakanproyekantargenerasi.Lebihjauh,halinimerupakanwujudrekayasejarahmanusia,karenapadasatumomentummanusiaakanmenyadaribahwacita-citadanharapannyajauhmelampauibatas-batasusianya

Page 58: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 51

sendiribahkanbatasgenerasizamannya,makamelaluipendidikaniamerekayasamasadepannyadenganpengembangandanperumusanyangrasionalberkelanjutandantakkenalkataakhir(Mulkhan,1993:64).Padatitiklain,pendidikanmerupakanmediumyangdimilikimanusiadalampengalihankebudayaan(cultural transmission) dari satu generasi ke generasiyanglaindalamperkembanganmanusia(human development). Proses “cultural transmission” tersebut menempatkan manusia sebagai subjekdansekaligusobjek,karenanyadituntutsikapterbukaterhadapberagampertimbanganeksternalyangmahaluas(Barnadib,2002:1-2).

Atasdasarpengertianpendidikansebagairekayasasejarahdan“cultural transmission” diatas,makasejarahpendidikanmerupakansebuahkeniscayaandarihidupmanusia.Padakontekske-Indonesia-an,pendidikankhasIndonesiamempunyaisejarahyangpanjang.Kendatidemikian, sejarah yang tercatat diawalimasa keemasankerajaan-kerajaandiNusantarapadaparohkeduamileniumpertamasesudahmasehi.

a. Pendidikan Masa Kerajaan Hindu-BuddhaMenelisik awal praktik pendidikan dalam sejarah Indonesia

merupakansebuahpersoalanyangpelik.Tentunyasejarahpraktikpendidikantersebutberbandinglurusdengansejarahmanusiapertamadi tanah Nusantara. Penemuan-penemuan antropologis membuktikan bahwa manusia pertama di Nusantara tinggal di Jawa (homo-sapiens from Java) yanghidupmasabatutua(Paleolithic), di era 500.000 sampai 10.000 SM. Kendati demikian, akan sulit menggambarkan praktik pendidikanmanusiapertamadiNusantaratersebut.Parasejarawandan ahli pendidikan dihadapkan pada tembok tebal tentang praktik pendidikanpadamasatersebut.Nyatanya,parasejarawanhanyamampumenggambarkan praktik pendidikan di Nusantara pada pertengahan milleniumpertamamasehi, tepatnya pada abad kelima.Menurutsejawan,padaabadke-VMasehi,praktikpendidikandanpengajarantelahwujud.Padasaatitu,dinyatakanbahwaKerajaanTarumaNegarayangterletakdiJawaBaratmasakini,penduduknyatelahmenguasaiketerampilanmembacadanmenulis.Faktatersebutmembawapadasebuah kesimpulan bahwa praktik pendidikan (transfer of value) dan pengajaran(transfer of knowledge) telah berlaku di tempat tersebut.

Page 59: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

52 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

Asumsi di atas didasarkan penemuan situs batu bertulis di daerah Bogor (Bradjnagara,1956:10).

BatubertulistersebutmemberikaninformasibahwarajaTarumaNegaraadalahPurnawarma.AdapunaktivitasbacatuliskerajaanTarumaNegara mempergunakan huruf Palawa (palawaschrift), yangberasaldaritanahHindustan.Kabarnya,TarumaNegaratelahmengadakanhubunganbilateraldengannegeri-negerisekitar,khususnyaTiongkok,denganmengirimkanduta-dutakerjaaan.Tentunyaparadutatersebutmemperolehpendidikanmengenaiberagamkeahlian,misalnya,bahasadanlainsebagainya.Sayangnya,belumditemukanbukti-buktiyanglebih komprehensif mengenai proses praktik pendidikan, tempat dan pendidiknyadimasaitu.

Selanjutnya,padaabadkeVII,penemuan-penemuanarkeologismensinyalirKerajaanSriwijayayangmempunyaipusatpemerintahandiPalembang,telahmempunyaiperhatianbesarterhadappersoalan-persoalan pendidikan rakyatnya. Kala itu, Palembang menjelmasebagai“pusatagamaBuddha”,Saatitu,didirikan“PerguruanTinggiAgamaBuddha”,karenanyakurikulumyangdiajarkandiperguruantinggitersebutseputarajaranagamaBuddha.Aktivitasakademikyangterpentingadalahpenerjemahankarya-karyasastraberbahasaSanskerta.KononmahagurunyabernamaDharmapala,seorangpendidikyangpernahmengajardiNalandaselama30tahun.NalandamerupakansebuahkotayangberlokasiditepisungaiGangga.IadatangkeSumatramengajarkanAgamaBuddhaMahayanakepadapenduduklokalyangawalnyamenganutHinayana(Bradjnagara,1956:11-12).

TujuanpendidikankalaituadalahpencapaikehidupanspiritualyangtinggiatasbimbinganajaranBuddha.MenurutBuddha,seseorangtidakakan pernah sampai pada “enlightment” atau “nirvana” apabila orang itu belummampulepasdaripenjarakeinginan.AjaranBuddhatersebutdidasarkanpadafilsafatSankhya yangmengandaikankehidupandalamduahakikatyaknimateri(prakriti) danjiwa(purusha). Manusia ditimpa segala penderitaan (dukha) yang terdiriataskelahiran,usia lanjut,penyakit,mati,dankelahiranbaru.Dukha disebut sebagai kebenaran pertamadalamajaranBuddha,sedangkankebenarankeduaadalahpenyebabdaridukha, yaknikeinginan(tanha). Adapunkebenaranyangketiga adalah menekan atau menghilangkan keinginan sebagai sumber

Page 60: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 53

derita. Walhasil, kemampuan manusia dalam menghilangkan segala keinginanakanberakibatterciptanya‘nirvana’.Nirvanamampudicapaiolehmanusiadengandenganmenempuhdelapancarayakni:sikapmentalyangbenarataumemahamisecarabenar,inspirasiyangbenar,carabicarayangbenar,carahidupyangbenar,etikayangbenar,usahayangbenar,berpikiryangbenar,dankontemplasi(Rasjidi,1974:69-70).

Secara historis,AgamaBuddhamunculsesudahagamaHindudiIndia.Halitumenyebabkanadakemiripandalamajarankeduanya,meskipunprinsipdasarnyasangatberbeda.AgamaBuddhamenolaksistemkastadalamajaranHindu.AjaranBuddhamenghapusritualperibadatanyangditetapkanolehgolonganBrahman,kesatuanalamdan manusia dalam Upanishad, serta konsep ketuhanan dan Atman sebagaijiwaperseorangan.Padasisilain,agamaBuddhasebagaimanaagamaHindu,sama-samamengakuiadanyakarma, reinkarnasi, dan transmigrasinyawa.Keduanyaberbedadalammenafsirkanaku(self). AjaranBuddhamenggarisbawahibahwauntukmemutusrodakelahiran,“pengetahuan yang benar” tidak cukup sebagaimana pandanganMahavira.Kendatidemikian,Buddhamenambahkanbahwayangtetapadasesudahkematianseseorangbukannyawa(soul), tetapikarmanya(Rasjidi,1974:70).

BagiBuddha,manusia itu terdiriatas limaunsuryakni:badandan indra-indra (body dan senses), perasaan (feeling and sensation), pengindraan (sense perception),kemauandandayamental (volition and mental faculties), dan akal atau kesadaran (reason or consciousness). Kelima elemen tersebut bersama-sama membentuk individu, tetapi mereka mengalami perubahan setiap saat, dan ketika manusia mati, ikatan kelima unsur tersebut memudar. Jiwa (soul) atau Aku (ego) tidak mempunyaiwujudyanghakikiataupermanen,karenakepribadianmanusiahanyaterdiriatas“kekuatanhidup”atauskandha, sebagaimana kendaraanbermotoryanghanyaterdiriatasberagam“spare-part”. Bagi ajaranBuddha,idetentangreinkarnasi atauperpindahanjiwadarisatukelahirankepadakelahiran selajutnya tidak sesuatdengankonseptidak ada aku yangdisebutjugadengan“anotta”. Buddha melihat apa yangdianggapdalamagamaHindusebagaikelahirankembalibukanjiwayangdahulumenjelmadalambadanbaru,akan tetapiadalahkarma yangtelahterkumpuldalamsuatukehidupan,yaknirangkaian

Page 61: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

54 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

skandha semuyangdisebutjiwa(self), ibaratapimenyalapadasebuahsumbulampuyangdipindahkankepadasumbulain.Alamsemestainiberadadalamkondisiyangselaluberubahdantidaktetap.Apayangnampak ajeg dalam kehidupan merupakan ilusi. Apabila seseorang ingin terbebasdarikelahiranbaruyangberkelanjutan,makaorangitudituntutmenghilangkan kemauan untuk hidup atau keinginan untuk memiliki. KondisiinidiandaikanolehBuddhasebagaipenuanganminyakpadalampu,sehingganyala“keinginan”hilang.Halinimerupakanjalantengah manusia lepas dari dukha dan karma, hingga tersisa adalah damai abadidiNirwana(Rasjidi,1974:71).

Titik terang jejakpraktikpendidikandiIndonesia,bisaditemukanmelalui situs purbakala yang disinyalir peninggalan abad keVIII,khususnyaperiodekerajaanMataramLama.Misalnya,sebuahreliefCandiBorobuduryangmenggambarkansebuahkehidupansekolahsepertiyangberlakusaatini.Reliefitumendeskripsikansuatupendopobesar, dengan seorang Brahmana berada di tengah-tengah lingkaran murid-murid yang mengitarinya. Seluruh murid-murid tersebutmemegangbuku-bukupelajaran.Sistemyangdipakaipadawaktuituadalahsistemasrama,yakniparapelajarberdiambersamadengangurunyapadasebuahrumahtertentu.Paraguruyangnotabene seorang Brahmanakalaitutidakmenerimagaji,sebagaimanafenomenasaatini.Kehidupansanggurudijaminolehparamurid-muriddenganbekerjadanmencukupikeperluanhidupsanggurupadawaktu-waktutertentu.Bukupelajaranwaktuituberbentukdaunlontar.Bahasapengantarpendidikanwaktu itu adalah bahasa Sanskerta dan Kawi, dengan memakai huruf JawaKuno(Bradjnagara,1956:17).

KiHajarDewantara(2004:56-57)memandangbahwamemangpadaperiode Jawa Kuno atau bahkan Indonesia Kuno, sekolah itu harus pula menjadi rumahnya guru. Biasanya,rumahatautempattinggaltersebutdiberinamasangguruitusendiri,atauorangmenyebutpondokatauasramanyadengannamasangguru.Paramuriddanpelajardatangdariberbagaitempat,baikjauhmaupundekat,bukansangguruyangmendatangi murid.

Padaabadke-VIIItesebut,yakniperiodekerajaanMataramyangdikepalai oleh Sanjaya kebudayaan Nusantara telah dipengaruhiduabudayabesaryakniBudhismedanHinduisme.Olehsebabitu,

Page 62: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 55

kurikulumpendidikandisinyalirseputarpersoalan-persoalanberikut:agamaBuddhadanagamaBrahma(Hindu),kepustakaanintiyakniMahabarata danRamayana, filsafat etika, kesenian yangmeliputibangunan, lukis, dan pahat, ketuhanan sebagaimana tergambar dalam BhagavadGita,kenegaraandalamkitabHastabrata,ilmubangunanyangmemungkinkandidirikannyacandi-candimegah,danilmupastidanilmualam(Bradjnagara,1956:18).

Konon pendidikan pada masa itu menekankan pada penanaman budipekertiatauakhlak.PemerintahanSanjayadikabarkanmerupakanpuncakkeemasankerajaanMataramKuno,kalaitu,seluruhrakyathidupdalamkeberlimpahandankesejahteraan.Disiplinkebatinanpendudukkalaitusangatdalam,sehinggasulitditemukantindakankejahatan,bahkansekantonguangditepijalanselamaberbulan-bulantidakadayangmengambilnya.BrahmanaatauguruyangpalingarifdanmasyhurkalaituadalahWicawamitra.Beliaudikenalsebagaisastrawanyangmumpuni.CandiSaridanPlaosandidugasebagaipenyimpanankitab-kitabsuci.

Padamasakerajaan-kerajaanHindu-Buddhatersebutbisadilihaturgensi guru spiritual dalam praktik pendidikan dan pengajaranmasyarakatwaktuitu.Paraguruspiritualitupemegangotoritastertinggi(ilmu)pengetahuandanmerupakanpribadiyangasketis,yakniseorangyangmengasingkandiri dari kehidupanduniadenganmelakukantapabrata. Tempat tinggal mereka disebut karsyan. Karsyanitusendiridibagiduayaknipatapan dan mandala. Patapan merupakan merupakan sebuahtempatyangbersifatsementarasampaisangguruspiritualmemperoleh wangsit atauapapunyangdimaksudkan.Sebuahpatapan bukanmerupakanpantiataupondokyangpermanen,tetapibiasanyaberbentukguadansemacamnyayangdipergunakanolehparaguruspiritual tersebut dalam untuk bertapa. Adapun mandala merupakan tempatsuciyangmenjadipusatsegalakegiatankeagamaan.Mandalaialahsebuahkawasanataukompleksyangdiperuntukanuntukparawiku/pendeta,murid,danmungkinjugapengikutnya.KehidupannyaberkelompokdanmembaktikanseluruhhidupnyauntukkepentinganagamadanNegara.Padasaatitudikenalseorangguruyangbernama“Pada-Paduka”yangmerupakanseorangyangpertapa,suci,relijius,ataupribadi yangmempunyai kedalamanpengetahuandan tanpa

Page 63: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

56 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

kecacatanmoral,karenanyamempunyaimuridyangbegitubanyak.WaktuitujugaadaseorangguruspirituallainyangdigambarkansebagaisosokBrahmanayangulung,penyairtanpacacat,ahliagama,filsuf,danahlidialektika.Kalaitucandi-candidanasrama-asramamenjadipusatpendidikandanperadaban(Bradjnagara,1956:19).

Padaperiodeini,KotaMajapahitmempunyaisebuah“SanaPustaka”atauperpustakaanyangbesarberisibuku-bukuberharga, sebagaisebuahbuktibahwakalaitupendidikantelahadadanmenjadiperhatianpendudukNusantara.Meskipundemikian,untukkhususnyadalamhalolahragamaupunpendidikanjasmanijejaknyasangatsulituntukdirunut,ataubisadikatakanbelumada.Istilahyangadahanyalahdarisekianbanyakbabadyangmenceritakantentang“olahkanuragan”yangdiidentikkan dengan pengasahan kemampuan beladiri sebagai bentuk saranapertahanandirisertakemampuanbagimiliter/pasukankerajaan.

b. Pendidikan Masa Kerajaan IslamIslammasukkeNusantaradisinyalirantaraabadke-13danke-

14.Islamyangberkembangsaatitutelahmembaurdenganbudayamasyarakatsetempat.AjaranIslampadaawalnyatumbuhsuburdidaerah-daerahpesisir,sepertiAceh,SumateraTimur,danpantai-pantailainnya.SalahsatutokohyangtermasyhursebagaipenyiarajaranIslamdiabadke-15adalahMaulanaMalikIbrahim(Bradjanagara,1956:20)

Pendidikandanpengajarana la khususnyaditanahJawamewujuddalamduabentukyaknilanggar dan pesantren. Pendidikan di langgar-langgar merupakan model pendidikan awal. Sedang pendidikan di pesantren diarahkan dalam menanamkan pengetahuan tentang ketuhanan.Biasanya,didesa-desakalaitu,dibangunsebuahrumahyangdibuat dari bambu, atau kayu, ataubatu yangdipergunakanuntuk kepentingan peribadatan, dan keperluan lain seperti pendidikan membacaal-Qur’an.Sangpengajardanpendidikdisebutkaum atau modin. TerkadangpendidikandanpengajarandimulaidenganalphabetArab.Biasanya,paragurumemulaipengajarandenganmelafazkanal-Qur’andanparamuridmenirukanapayangdiajarkanolehsangguru.Umumnya,pembelajaranal-Qur’andilakukandengantembangmulaidari awal sampai akhir (khatam). Sistempengajaran yangberlakubersifat individual atau sorokan.Yakni,pesertadidikberkumpuldi

Page 64: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 57

langgar,satupersatumajukehadapansangguruuntukmemperolehpelajaran,sedangkananakdidiklainnyamenunggugiliran.Manajemenkurikulum pendidikan tidak tertata dengan baik. Lembaga pendidikan tidakmembebanipesertadidikdenganiuranwajib.Umumnya,paragurumemperoleh hadiah dari wali murid dalam beragam bentuk baik uang ataumakanandenganjumlahyangtidakditentukanbergantungdenganbudayadanadatistiadatyangberlakudalammasyarakatsetempat.Karakteristikdiatasmenumbuhkansuaturelasibatinyangunikantaragurudanmurid,bahkanterkadanghubunganituterjagasampaimati.

Padalembagapendidikanyangdinamakanpesantren,parapesertadidikbiasadisebut“santri”,parasantritersebutmenginapdi“pondok”yangmasihberadadalamareapesantren.Materiutamayangdiajarkandi pesantren adalah ilmu ushul dan ilmu fiqh. Ilmu ushul adalah ilmu yangmempelajaritentangkeimanan.Adapunilmufiqhmerupakanilmu yangmempelajari tentang kewajiban. Literatur fiqh banyakmengupas mengenai segala sesuatu terkait pengabdian kepada Tuhan, dan persoalan-persoalan sosial seperti perkawinan, pembagian warisan danlainsebagainya(Bradjanagara,1956:22).

Pesantrensendiribermacam-macambaikbesarmaupunkecil.Salahsatupesantrenyangterkenaladalah“PesantrenTegalsari”diKabupatenPonorogoyangberdiriatasanugerahP.B.IIpadatahun1742.Padatahun1877pesantrentersebutmempunyaimurid252.DidaerahlainsepertiPriyangan,sekitartahun1822ditiap-tiapibukotaadasatuatau dua pesantren. Di Sumatera pun kala itu berdiri lembaga-lembaga pendidikansemacamitu,misalnya,diPadang.Kendatidemikian,dilokasi tersebut tidak ada perbedaan antara langgar dan pesantren seperti yangterjadidiJawa.DiPadang,lembagapendidikanagamaIslamsaatitu disebut surau. Surausendiriterdiriatasduamacamkecildanbesar.Surau kecil umumnyahanyamengajarkancaramembacaal-Qur’antanpatafsirdankecakapanmenulis,sedangkandisurau besar para peserta didiknyadiajariagarmempunyaiwawasanyangluasdanmendalambaikpersoalanagamadansosial.AdapundiAceh,lembagapendidikansepertiitujugadisebutdenganistilahrangkango.

Ada sebuah asumsi bahwa sistim pendidikan Islam kala itu dengan segalasebutannyasepertilanggar, pesantren, surau, maupun rangkango, merupakankelanjutandarisistimasramadimasaHindu-Buddha.Pada

Page 65: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

58 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

sistempendidikanIslamdiIndonesia,lembagaperkawinanmempunyaiperanyangsangaturgen dansignifikandalamprosespenanamannilaidannormabudayaIslam.ProsestersebuttelahterjadijauhsebelumberdirinyakerajaanIslamyangpertamadiNusantarayakniSamuderaPasaipadaabadketigabelasmasehi,yangdiprakarsaiolehkomunitas-komunitas kecil di daerah pesisir pantai yang merupakan pusatperdangangan kala itu (seminar, 1963: 87).

PraktikpendidikandalamIslamitudidorongolehajaranIslamitusendiriyangmemandangbahwamencariilmuituwajibhukumnya.Olehsebab itu berdirilah lembaga pendidikan semisal pesantren, madrasah danbudayapengajiandimasyarakatatauseringdikenaldengan‘majelista’lim(Zuhairini,1988:42-44).AdapunmateriutamapendidikanalaIslamdiIndonesiamenekankanpadapendidikandanpengajaranal-Qurandanilmu-ilmuagama(Yunus,1962).

c. Pendidikan Masa Kolonial dan KemerdekaanPendidikanmodelkolonialdiNusantaraawalnyadiprakarsaioleh

V.O.C (Vereenigde Oostindische Compagnie). V.O.C. berdiri pada tanggal 20Maret1602sebagaisebuahpersekutuandagangasalBelandayangberusahamemonopoliaktivitasperdagangandiAsia.Berdasartujuanawalberdirinya,makaV.O.C.diIndonesiatakterlalumemperhatikanpersoalan pendidikan, tetapi lebih berorientasi keuntungan perdagangan. NamunpadaperkembangannyaselanjutnyasaatV.O.C.telahmenguasaisebagianbesarNusantaradituntutuntukmemajukansektorpendidikanmeskipununttukkalanganterbatasyakniorang-orangIndonesiayangberagamaKristen,yakniagamayangdianutolehanggotaV.O.C.itusendiri(Bradjanagara,1956:41).

Periode peralihan kekuasaan dari V.O.C. ke Pemerintahan Belanda merupakan fase suram pendidikan di Nusantara. Pemerintah Belanda awaltidakmemperhatikanpendidikanrakyatIndonesia,Indonesiakalaituhanyadiperlakukansebagai‘sapiperah’bagimereka.PendidikandanpengajarandiIndonesiawaktuitutidakbisaberjalansebagaimanamestinya.UsahapendidikanyangdilakukanolehrakyatIndonesiasemisallanggar, surau, pondok pesantren kurang mengalami perkembangan. Pendidikandanpengajaranyangdiberikanolehmodelpendidikantersebuthanyamengenaicaramembacaal-Qur’andanpengetahuan

Page 66: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 59

agama. Sedangkan pengetahuan umum (algemeene ontwikkeling) yangberorientasipadakecerdasandankecakapantidakmasukpadarencanapelajaranataukurikulumpendidikan(Bradjanagara,1956:41).

PemerintahBelandamulaimemikirkanpendidikandanpengajaranbangsa Indonesia baru pada permulaan abad ke-19 M, bermula dari perubahanketatanegaraannyamelaluiterbentuknyaparlemen.Kendatidemikian,hasratituselalumendapatrintangan,akhirnyapadatahun1884diputuskanbahwaPemerintahHindiaBelanda(Baca:Indonesia)diwajibkanmendirikansekolah-sekolahuntuktigakomunitasyaknianak-anaktanahair,EropadanBelandadengansistemmodern.SecarahistorissistemyangdiadopsiolehPemerintahHindiaBelandakalaitugenealoginyabisadirujukkanpadaperadabandankebudayaanYunani,Romawi,danAbadPertengahanEropa(Bradjanagara,1956:41-42).

PerhatianterhadappendidikanwargaHindiaBelandamencapaipuncaknyadiawalabadkeduapuluh.Waktuitu,PemerintahBelandamelaluiKepalaDepartemenPengajaranmerekayakniMr.Abendanondan pengaruh politik ethisch, lebih besar memperhatikan pendidikan dan pengajaranbagianak-anakpribumi.Anak-anakpribumidiperkenankanmasukSekolahRendahBelanda,yangmerupakanpintubagimerekauntukmelanjutkankesekolahDokterDjawadansekolahPamongPradja.Hal lain, bahasa Belanda telah dimasukkan dalam kurikulum pendidikan kelasI,sebagaijawabanatastuntutanwargapribumiagaranak-anakmerekamampumengikutipelajaranyanglebihtinggidaripadasekolahkelas I. Pada tahun 1903, diadakan peraturan mengenai pendirian “SekolahDesa”yanglamanyatigatahun(KelasI,IIdanIII),yangdikelolasecarabersama-samaantaraPemerintahdanDesa.Adapunkurikulumataurencanapelajaranmerekaadalahmembaca,menulis,berhitung,bahasadaerahdanmenggambar(Bradjanagara,1956:60).

Padatahun1914,SekolahKelasIbergantinamadengan“HollandschInlandsche School” (HIS) dengan durasimasa pendidikan selamatujuhtahundanmempergunakanbahasapengantarBahasaBelanda.Selanjutnya,sekolahinijugamenyediakan“Voorklas” yangmerupakankelaspersiapansebelummengenyampendidikandisekolahitu.HISbisadisetarakandenganSekolahRendahBelandaapabiladitinjaudarikurikulumyangdiberikanpadapraktikpendidikandanpengajarannya.HISsebagailembagapendidikantelahmemasukkanpendidikanjasmani

Page 67: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

60 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

dansejarahdalamkurikulummereka.Namun,pendidikansejarahyangdiajarkanwaktutentudalamperspektifkolonial.

Adapun SekolahKelas IImempunyaimasa tempuh studi limatahun dengan bahasa pengantar Bahasa Daerah. Selain Sekolah Kelas IIPemerintahBelanda jugamendirikan lembagapendidikanyangdisebut“Vervolgschool”denganmasatempuhbelajarselamaduatahundanmenerimapesertadidiklulusandariSekolahDesa.Vervolgschoolsebagai lembaga pendikan setingkat dengan Sekolah Kelas II dan mempergunakan bahasa pengantar Bahasa Dareah.

PadatahuninipulatelahdidirikansekolahMULO,yangmeru-pakansekolahlanjutandariHISdanSekolahRendahBelandadenganmempergunakan bahasa pengantar Bahasa Belanda. Lulusan sekolah ini tidakdapatmelanjutkanpendidikannyakecualikesekolahpertukanganatau sekolah nomaal yang merupakan sekolah pendidikan guruempat tahun.

Padatahun1919PemerintahHindiaBelandamendirikan“AlgemeeneMiddelbareSchool”atauAMSyangmerupakansekolahlanjutandariMULO.AMSmerupakanlembagapendidikanmenengahyangmeliputiduakonsentrasiyakniilmupastidanilmusastra.IlmusastradibagiduayaknisastraBaratdansastraTimur.PesertadidiktamatanAMSdiperbolehkanmelanjutkanpendidikantinggiyangadakalaitu,yakniSekolah Tinggi Kedokteran, Sekolah Tinggi Kehakiman, dan Sekolah TinggiTeknikyangadadiIndonesia.HakyangdimilikiolehAMSitusetaradengankeistimewaanyangdipunyaiolehHBSyangmerupakanseolah menengah umum bagi anak-anak Belanda.

SistempendidikanyangdipraktikkanolehpemerintahBelandadisinyalirmerupakanupayapolitikpecahbelahbangsaIndonesia.Pemuda-pemuda pribumi lapisan atas dididik dengan sistem dan spirit westernisasi. Karena itu, pemuda-pemuda tamatan sekolah tinggi tersebut mayoritasberjiwakebarat-baratan,mindset Barat dan perilaku kehidupan sehari-harisepertimasyarakatEropa.Perlahannamunpastipemudalapisanatasinikehilanganidentitasbangsanyadanlupakebudayaanbangsa mereka. Para pemuda itu sangat mengagungkan bangsa Eropa, khususnyanegeriBelanda,sayangnyadalamkomunikasisosial,golonganitu masih dianggap inferior dihadapan orang-orang Belanda meski telah mempunyai ijazahPerguruanTinggi.Sebaliknya,pemuda-pemuda

Page 68: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 61

yangmemperolehpendidikankelasIIyangtakmempunyaikecakapanmemadaikecualimembaca,menulisdanberhitung,dibandingkanpemudayangmengenyampendidikantinggisistemBarat.Pergaulansehari-hari pemuda-pemuda dihinggapi rasa rendah diri dan kurang berhargadibandingkandenganpemuda-pemudayangmemperolehpendidikangayaBarat.Celakanya,pemuda-pemudayangmengenyampendidikasistemBaratmenganggapdirinyalebihagungdaripadarekan-rekanyayangberasaldariSekolahKelasII.

PerludicatatbahwapendidikanyangdilaksanakanolehPemerintahBelanda tidakditujukanuntukmembangkitkanpikiran,perasaan,dankehendakuntukmaju.Olehsebabitupemuda-pemudatersebutdiliputiolehsuasanainginmenjadiabdiataubudakdaripihakkolonial.PendidikangayaBaratituseakan-akanmematikanjiwakebangsaanmereka. Dengan kata lain pendidikan model pemerintahan Belanda bertujuanmenciptakanmanusia yang berjiwa buruh, yang hanyamemikirkan masalah mata pencaharian dan persoalan makan.Pendidikanyangditanamkanpemerintahkolonialbelummencerminkansemangat keluhuran budi.

Di tengah kegamangan kondisi bangsa Indonesia saat itu, ada sebuah pelitakesadarandarisebagiankaumterpelajarwaktuituyangdiprakarsaiolehDr.WahidinSudirohusodo terkaitusahameninggikanderajatbangsanya.BeliaumelakukanperjalanankelilingditanahJawa,menemuiorang-orangterkemukakalaitudenganmewacanakankemungkinan-kemungkinan mengadakan “studiefonds” yangmemberikankesempatanbagiparapemudabumiputera terpelajaruntukmelanjutkanstudimerekadenganorientasimemajukanbangsamereka.Akhirnya,Dr.Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutama, dan Dr. Gunawan Mangunkusuma mendirikansebuahorganisasiyangdisebutdenganBudiUtomo(B.U.)pada20/5/1908.Adapundasarperkumpulaniniadalahkebudayaan.Sedangkantujuannyamerupakankemajuanbangsadalamsegalabidangterutamaranahkebudayaan.Pemimpinperkumpulaninidiserahkanpadaorang-orangbumiputerayangmempunyaikesadarankebangsaanyangmerdeka.

MelaluiBudiOetomoterciptakesadarankebangsaan,kecintaanpadakebudayaanbangsasendirisepertimemeliharabahasasendiri,mempelajarikeseniansendiridanmempelajarikesusastraansendiri.

Page 69: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

62 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

Organisasi ini juga menekan pihak pemerintah Belanda untukmemberikanpendidikankepadapihakperempuansebagaimanayangdituntut olehR.A.Katini. Setelah lahirnyaBoediOetomo,munculgerakan-gerakanlainsepertiSerikatDagangIslam(SDI)yangmerupakancikalbakaldariPartaiSerikat Islam(PSI).Gerakan lainnyaadalahPNIdibawahkepemimpinanIr.Sukarnoyangmenggalang‘PersatuanIndonesia’danmengemukakansemboyan‘IndonesiaMerdeka’.

Gerakan-gerakankebangsaaninimempunyaicorakyangberagam.Misalnya,BoediOetomosejakpermulaanberdirimenyelenggarakansekolah yang berdasarkan kebangsaan dan kebudayaan bangsa.Muhammadiyahmendirikan sekolah dengan dasar agama Islam.Perguruanrakyatmendirikanlembaga-lembagasekolahberdasarkankebangsaan yang swadaya (Zelfbedruipingssysteem). Gerakan lain, ‘NeutraleSchoolvereenigingmendirikansekolah-sekolahyangbersikapneutral dalam urusan agama.

Puncaknya,padatahun1922lahirPerguruanNasionalTamanSiswayangdipimpinolehKiHadjarDewantara.TamanSiswamenyajikanpendidikandalambeberapatingkatyakni:

1. TamanIndriayangolehawamdikenaldenganTamanKanak-Kanak (Kindergarten);

2. TamanMudayangmemberipendidikandanpengajaranrendah;3. Taman Dewasa yangmerupakan sekolah lanjutan tingkat

pertama;4. TamanMadya,TamanDewasaRaja,SekolahMenengahTingkat

Atas;5. TamanGuruyangmendidikcalon-calonguruTamanIndria,

Taman Muda dan Taman Dewasa;6. TamanPraSarjana,pendidikanguruyangbertingkatlebihtinggi

dariTamanGurudanmerupakanpersiapancalonguruuntukTamanDewasaRaja.

Adapun konsep pendidikan Taman Siswa mengikuti pemikiran Montessori dengan karakteristik:

1. Kemerdekaanbelajardanbelajarsendiri(leervrijheid);2. Bekerjasendiri(Zelfwerkzaamheid);

Page 70: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 63

3. Taman Siswa mempergunakan teori konvergensi dalam pendidikan dan pengajaran dengan slogan “tut wurihandayani”.TentangpendidikanTamanSiswaselalumenujukepadapertumbuhananak-anaksecaraharmonis.Pendidikankecerdasan pikiran, kesusilaan, keindahan dan keluhuranbudipekertidijalankansecarateratur.Tidakdilupakanpulapertumbuhandanperkembanganjasmani.TamanSiswajugatelahmempraktikkanpendidikanjasmanimodern.

d. Pendidikan Masa Orde LamaTamanSiswamerupakancikalbakaldaripendidikannasional

menjelangkemerdekaanIndonesiapadatanggal17Agustus1945.Padamasaitu,modaldanpedomanawalbagirakyatdanPemerintahdilapanganpendidikandisebut“RencanaUsahaPendidikanPenganjaran”,yang dipersiapkan detik-detik terakhir kependudukan Jepang diIndonesia.Kalaitu,KiHajarDewantarasebagaipenggagasTamanSiswaberkedudukansebagaiMenteriPPdanKyangpertama(DjumhurdanDanasuparta, 1976: 200).

KiHajarDewantaraselakumenterimemberlakukan“InstruksiUmum”yangmemuatbeberapayakni:pengibaran“SangMerahPutih”setiapharidihalamansekolah;menyanyikanlagukebangsaan“IndonesiaRaya”;menghentikanpengibaranbenderaJepangdanpenghapusanyayian“Kimigoja”(lagukebangsaanJepang);danmemberisemagatnasionalismekepadaparasiswa(DjumhurdanDanasuparta,1976:200).

Selain “RencanaUsahaPendidikan/Pengajaran”dan “InstruksiUmum”,pelaksanaanpendidikandiIndonesiapadamasakemerdekaanawal didasarkan pula pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pasal 31 halpendidikan,misalnya,menetapkanbahwa:

1. Tiap-tiapwargaNegaraberhakmendapatkanpengajaran;2. Pemerintahmengusahakandanmenyelengarakansatusistim

pengajarannasional,yangdiaturdenganundang-undang.

Duatahunsesudahkemerdekaantepatnya1946,Mr.SuwardiselakuMenteriPPdanKebudayaanmembentuk“PanitiaPenyelidikPendidikandanPengajaran”yangdiketuaiolehKiHajarDewantarasebagaicikalbakal UU Pokok Pendidikan dan Pengajaran. Panitia ini bertugas

Page 71: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

64 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

mereviewdasar-dasar,isi,susunan,danseluruhusahanpendidikan/pengajaran.

Setahunkemudian,yaknitahun1947,diadakan“KongresPendidikanIndonesia”diSolo,yangdiketuaiolehProf.SunaryaKalapaking.Orientasikongresiniadalahmeninjaukembaliberbagaimasalahpendidikandanpengajaran.Pada tahun1948,dibentuk“PanitiaPembentukanRencanaUndang-UndangPokokPendidikandanPengajaran”olehMr.AliSastroamidjohoselalumenteriPPdanK.PanitiatersebutdiketuaiolehKiHajarDewantara.AdapuntugaspanitiatersebutmenyusunRencanaUndang-UndangPokokPendidikandanPengajarandisekolah.Panitiainibekerjaatasdasarhasil-hasilPanitiaterdahuludanKongresSolo.Padatahun1949diadakanKongresPendidikandiJogjakartaatasprakarsaMenteriPPdanKyangkalaitudijabatolehKiS.Mangunsarkoro.HasilKongresJogjakartaitudigodokolehBPKNIP,yangakhirnyamenjadiRUU. RUU itu akhirya diresmikanmenjadi UUNo. 4 Tahun 1950dengansebutan“Undang-undangtentangDasar-dasarPendidikandanPengajarandiSekolah,yangakhirnyadisingkatmenjadiUUPP.

BerdasarUUPPitutujuanpendidikandanpengajaranyangterterapadaBabIIPasal3,berbunyi:

“Tujuan pendidikan dan pengajran ialah membentuk manusia susila yang cakap da warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.”

TerkaitdasarpendidikandanpengajarandiIndonesiaterterapadaBabIIIPasal4yangberbunyi:

“Pendidikan dan pengajaran berdasarkan azas-azas yang termaktub dalam “Pancasila” Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia.”

Beragam peristiwa, baik kongres dan UUPP merupakan produk UU dalampendidikan,yangmenjadidasarpelaksanaanpendidikanpadamasaOrdeLama.OrdeLamayangmerupakanrezimpemerintahanSoekarno berdasarkan ideologi “Pancasila-Manipol USDEK” yaituManifestoPolitik/Undang-undangDasar1945,SosialismeIndonesia,Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia.

Page 72: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 65

PraktikpendidikanOrdeLamadidasarkanPancasila-ManipolUSDEK,yaitupolitikpendidikannasionalyangmenentangsegenapbentukimprealisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, feodalisme, dan kapitalisme.

Corak dan karakteristik umum dari pendidikan nasional pada orde baru bisa disimpulkan dalam beberapa garis besar; pertama, pendidikan Orde Lama sangat dipengaruhi oleh atmosfer politik waktu itu di manabangsaIndonesiabarusajaterbebasdaribelenggupenjajahan,semangat dan gairah nasionalisme begitu tinggi sehingga pendidikan diarahkan pada suatu nation and character building. Kedua, bentuk pembaharuanpendidikannasional terletakpadapelembagaannya,misalnyaterbentuknyakementerianyangmengurusperkarapendidikan,pengajarandankebudayaan.Ketiga,usahamemajukanpendidikannasional dilakukan dengan mendirikan kantor Departemen Pendidikan di tingkatdaerah.HalitudilakukandengantujuanagarterciptapemerataanpendidikanbagiseluruhrakyatdisegalapenjuruwilayahIndonesia.Olehsebabitupulapembiayaanpendidikandiambildaridaerah,baikitu kabupaten atau provinsi. Keempat, Usaha meningkatkan taraf pendidikannasionaldilakukandenganmenguatkandanmemperbanyakjenispendidikanbagiparaguruataupendidik.Kalaituprogramwajibbelajarjugatelahdicanangkan(Rifa’i,2011:192).

e. Pendidikan Masa Orde BaruIstilah Orde Baru sesungguhnya merujuk pada sebuah rezim

PemerintahandiIndonesiaantaratahun1966sampai1998yangdipimpinolehSoeharto.Dokrinpendidikansaatitu,misalnya,terteradalamBabIIpasal3KetetapanMPRSnomorXXVII/MPRS/1966yangmenegaskanbahwa orientasi dari pendidikan nasional Indonesia adalah membentuk manusiaPancasilasejatiberdasarkanPembukaanUUD1945.Pendidikana la Orde Baru menyuarakan jargon “pembangunan”. Orde Baruberpandanganbahwausahamenciptakanmasyarakatyangadildanmakmurharusmelaluiusaha-usahapembangunan.Demiterciptanyapembangunanyangterarahdanterencanamakadisusunlah“RencanaPembangunanLimaTahunTahapPertama”tahun1969/1970-1973/1974(DjumhurdanDanasuparta,1976:230).

Page 73: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

66 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

“Repelita”pertamainiditujukanuntukmenaikkantingkatkehidupanmasyarakatdanmenciptakandasaryangkokohbagipembangunannasionalberikutnya.Padatitikini,OrdeBarumenginginkansektorpendidikan sebagai faktorpenunjangdalam sektorpembangunanyangingindigarapdandicapai.OlehsebabitutidakberlebihanapabilaOrdeBarumengharapkanbahwapadaakhirrencanapembangunanlima tahunan tersebut diperoleh suatu landasan bagi sitim dan struktur pendidikanyangmantapyangbertujuanpadausaha-usahapembangunanekonomidansosialselanjutnya(DjumhurdanDanasuparta,1976:231).

Sistem“Repelita”yangdicanangkandandilaksanakanolehOrdeBaruberkelanjutanhinggaPelitaVIyaknisaatSoehartomengundurkandiripada20Mei1998yangmenjaditandaberakhirnyaordeini.PadamasaOrde Baru telah diberlakukan Kurikulum 1975, kemudian disempurnakan denganKurikulum1984.Kurikulum1984sendiriDaoedYoesoefselakuMenteriPendidikandanKebudayaankalaitumencerminkansystempendidikannasionaldalamtigaciriutamayakni:

1. Semesta;berartimeliputisemuaunsurkebudayaan,yaitulogika,etika, estetika, keterampilan, nilai-nilai moral, dan spiritual;

2. Menyeluruh;berartipendidikanuntukseumurhidupyangmencakuppendidikansekolahdanpendidikanluarsekolah;

3. Terpadu;berartipendidikansekolahdan luar sekolah jugamadrasahmerupakan suatu keterpaduan di dalam systempendidikannasional.Kebijakanitumenghendakisatusistempengelolaantunggalterhadapsistemitusendiri(Rifa’i,2011:224-225).

OrdeBarujugamemberlakukanKurikulum1993dengansemangatmewujudkanpembangunannasionaldibidangpendidikandenganupayapeningkatandanpenyempurnaanpenyelenggaraanpendidikannasionalyangdisesuaikandenganperkembangansain,teknologi,kesenian,sosial, dan kepentingan pembangunan itu sendiri. Kurikulum itu sendiri didasarkan UU Nomor 2 Thaun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Terlalu naif menganggap usaha Orde Baru dalam pendidikan hampa darinilai-nilaiyangberhargasamasekali.Namunjasa-jasaOrdeBarudalampendidikantersebuttertutupioleh“dosa-dosa”OrdeBaru,dimanaprodukkebijakanyangdiberlakukantaklebihdaripadausaha

Page 74: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 67

melanggengkanrezimyangberkuasa.PadakontekspendidikanadabeberapakritikyangdiajukankepadasystempendidikanOrdeBaruyaitu:sistem pendidikan nasional a la Orde Baru dinilai kaku dan sentralistik, praktik KKN tumbuh kembang dalam sistem pendidikan nasional, dan systempendidikankurangbertujuankepadapemberdayaanrakyat(Tilaar,1998:26-28).BegitulahwajahpendidikannasionalmasaOrdeBarudenganberagamsisipositifdannegatifnya,yangberakhirpadatahun1998bersamaandenganberakhirnyapemerintahanPresidenSoeharto.

f. Pendidikan Masa Orde ReformasiOrde Reformasi ditandai berakhirnya rezim Orde Baru yang

dianggap otoriter. Orde Reformasi diandaikan sebuah masa di mana nuasaketerbukaandankebebasanberekspresimenjadisebuahcondition sine qua non dari alam demokrasi. Kran keterbukaan dan demokrasi itu meliputisegalaaspektakterkecualidalamranahpendidikan.Padaranah pendidikan lahirlah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU tersebut mengamanatkan bahwa pendidikanbukanlagimerupakantanggungjawabpemerintahataumodelpendidikanyangsentralistik.OrdeReformasipadakonteksini merupakan trasnformasi dan pergeseran dari model pendidikan sentralistikmenujupendidikandesentralistik.UUtersebutakhirnyamenjelmadalamKurikulum2003yangdikenaljugadengan“KurikulumBerbasis Kompetensi” (KBK). KBK hadir dengan sebuah harapankemungkinanterciptanyastandarnasionalpendidikantermasukdidalamnyastandarisi,prosesdankompetensikelulusansertapenetapankerangka dasar dan standar kurikulum pemerintah.

Dua tahun kemudian, lahir Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005tentangStandarNasionalPendidikan,yangakhirnyamelahirkankurikukulum2006yangmenyempurnakankurikulumsebelumnya.KuriuluminidikenaljugadenganKurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP).Kurikulum2006diharapkanmenciptakanpendidikannasionalyang mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,peningkatanmutudanrelevansisertaefisiensimanajemenpendidikan.

Padatahun2013diberlakukan“Kurikulum2013”yangmenyem-purnakankurikulum-kurikulumsebelumnya.Kurikulumtersebutkonon

Page 75: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

68 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

didasarkanpadatantanganmasakinidanmasadepanyangdihadapibangsa Indonesia. Kurikulum ini dianggap problematik dan penuh kontroversi,akhirnyahanyadiberlakukanterbatasdenganmelihatberagam pertimbangan.

Kasus “Kurikulum 2013” merupakan sebuah contoh betapaacapkalikebijakanyangdiberlakukanterkadangmembuatrunyamdan menjauhkan diri dari niat baik dari keberadaannya sebagaiupayapenyempurnaansistem.PentingkiranyameletakkanberagamkontroversidalamkebijakanpendidikansebagaipeziarahanmencariidentitaspendidikanIndonesiayanglebihbaik(Indratno,2008.vii)

C. PENDIDIKAN JASMANI1. Hakekat Pendidikan Jasmani

Berbicaramengenaikonseppendidikanselayaknyaberhadapandenganfatamorgana.Semakinmencobadidekatiuntukmencapaititikidealnya,serasamakinjauhhalituuntukdapatdiraih.Pendidikandalamkonteksbagaimanapundandalamdimensiapapunsenantiasamenjadiruangyangmenarikuntukdidiskusikan.Berbagaiisudankontroversikerapkalihadirsebagaisuatudinamikadalamsetiapupayaperbaikandarikonsepdanimplementasipendidikan.Halyangdemikianberlakupulasalahsatunyadalamruangpendidikanjasmani.Tafsirdanimplementasidaripendidikanjasmanisebagaisebuahruangpembelajarandalamsubsistem persekolahan selalu mengalami pergeseran sesuai dengan locus dan tempus yangberlaku.

Merujukamanatdalamkurikulum(2004:5),bahwapendidikanjasmaniadalahprosespendidikanyangmemanfaatkanaktivitasjasmaniyangdirencanakansecarasistematikbertujuanuntukmengembangkandanmeningkatkanindividusecaraorganik,neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Senada dengan hal itu, Bucher (1993) menyatakan pendidikanjasmanimerupakanbagian integraldari sistempendidikansecarakeseluruhan,yangmemfokuskanpengembanganaspekkebugaranjasmani,keterampilangerak,keterampilanberpikirkritis,stabilitasemosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitasjasmani.

Page 76: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 69

BatasanpendidikanjasmanimenurutUNESCOdalam“international Charter of Physical Education and Sport” adalah suatu proses pendidikan seseorangsebagaiindividuatauanggotamasyarakatyangdilakukansecarasadardansistematikmelaluiberbagaikegiatanjasmanidalamrangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani,pertumbuhankecerdasan,danpembentukanwatak(AbdullahdalamHarsuki, 2003: 28). Sementara menurut Nash dalam Harsuki (2003: 27)menyatakanbahwapendidikan jasmaniadalah salah satu fasedaripendidikankeseluruhanyangmemberikansumbangankepadasemua tujuan dari pendidikan. Lebih lanjut diterangkan bahwaaktivitas jasmanilah yangmenjadimedia untukmencapai tujuan pendidikan.

Pendidikanjasmaniyangdiajarkandisekolahmemilikiperananyangsangatpenting,yaitumemberikankesempatankepadapesertadidik untuk terlibat langsung dalamberbagai pengalamanbelajarmelaluipengalamanbelajarmelaluiaktivitasjasmaniyangterpilihdandilakukansecarasistematis.MenurutSumantodanSukiyo(1991:15),pendidikanjasmanidiartikansebagaiprosesinteraksipesertadidikdenganlingkungannyayangdikelolamelaluiaktivitasjasmanisecarasistematikmenujupadapembentukanmanusiaseutuhnya.LebihjauhMelograno(1996)menegaskanbahwa,pendidikanjasmaniadalahprosespemenuhankebutuhanpribadisiswayangmeliputiaspekkognitif,afektif,danpsikomotoryangsecaraeksplisitdapatterpuaskanmelaluisemuabentukkegiatanjasmaniyangdiikutinya.

Sekianbanyakpengertianyangdiberikanolehparaahlisepintasmemilikiperbedaan,namunsecaragarisbesardapatditarikbenangmerahyangmenjadiintikesamaandariberbagaipendapattersebutdiatas.Intiyangdimaksudkanadalahbagaimanakedudukanaktivitasjasmanidalamkonseppembelajaranpendidikanjasmani.Padaumumnyaaktivitasjasmaniditempatkanpadaranahmediumprosesselainsebagaitujuan.Halinimengisyaratkanbahwapendidikanjasmaniadalahbukansematapendidikanuntukjasmani,melainkanlebihdominanjustrusebuahpendidikanyangdilakukanmelaluiaktivitasjasmani.Tujuandasardaripendidikanjasmaniadalahsesuaidenganpendidikanlainpadaumumnya.

Page 77: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

70 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

Realitasyangmenggejaladilapangan,senantiasakonseppendidikanjasmanidisalahartikan.Pendidikan jasmaniseringkalidikacaukandengankonsepolahragayang lebihmenekankanpadapencapaianpermformatubuh.Tubuhyangsemestinyalebihdominandiletakkansebagaimediadalamimplementasipendidikanjasmanijustrudiletakkanmenjaditujuandanbahkanmenjadisandarandalammengevaluasiproseshasilbelajar.Akibatnya,indikatoryangmencapaidigunakanuntukmengukurhasilprosespembelajarantidakpernahdapatdiraihdenganoptimal.Contohsederhana,ketikaseorangsiswadiberikanujiandalampembelajaranpendidikanjasmani—guruakanmenginstruksikanuntukmelakukanpenampilangerakteknikcabangolahragatertentuyangrelatifrumit(misal:lompattinggi).Kemudianguruakanmembuatpenilaianberdasarkanperformakinerjayangditunjukkansiswa,mulaidariawalan,tumpuan,melayangdanpendaratan.Poin-poinpenilaiantersebut akanmenjadi indikator pencapaian siswa dalam prosespembelajaran.Adapundalamprosespembelajarannyasiswahanyadiberikanmaterilompattinggihanyasatukaliatauduakalidalamsatusemester.Tentusajasiswatidakakanpernahmampumendapatkanskoryangmaksimaldariprosesevaluasiyangdilaluinya.Karenamemangpadakenyataanprosesyangdilaluinyaadalahberupapembelajaran,namunsistemevaluasiyangharusditempuhnyabernuansapelatihanyangtentusajasecarametodedanbasiskeilmuannyasesungguhnyaberbeda.

Kembali pada sekian banyak definisi mengenai pendidikanjasmani,semestinyaperformateknikyangdilakukanolehsiswaitubukanlahmerupakanindikatorutama,namunjustruhanyamenjadimediadalamprosespembelajaran.Dimensiyanglebihpentingadalahpadapengembanganranahkognisidanafeksiyangselanjutnyaakanmenggerakkannyamelakukanberbagaikegiatanfisikyangbergunaseperti olahraga sebagai upaya melakukan peningkatan kondisijasmaniahnya.

2. Kurikulum Pendidikan JasmaniKurikulumadalahadalahcetakbirukeluaranpendidikan.Akan

sepertiapahasilpendidikandiharapkan,secarasekilasdapatdisimakmelaluikurikulumyangdigunakan.Kurikulumadalahseperangkat

Page 78: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 71

rencanadanpengaturanmengenaitujuan,isi,danbahanpelajaransertacarayangdigunakansebagaipedomanpenyelenggaraankegiatanpembelajaranuntukmencapaitujuanpendidikantertentu(TimPustakaYustisia,2007:145).SaylordanAlexanderdalamNasution(2008:4-5)menjelaskan bahwa, kurikulummerupakan usaha sekolah untukmempengaruhianakbelajar,apakahdalamruangankelas,halamansekolahataudiluarsekolah,meliputijugaapayangdisebutkegiatanekstra kurikuler.

DefinisikurikulumyanglebihluasdikemukakanolehTrumpdanMilleryangmengemukakanbahwakurikulumjugatermasukmetodemengajardanbelajar,caramengevaluasimuriddanseluruhprogram,perubahantenagamengajar,bimbingandanpenyuluhan,supervisidanadministrasi,danhal-halstrukturalmengenaiwaktu,jumlahruangan,sertakemungkinanmemilihmatapelajaran.Ketigaaspekyaituprogram,manusia,danfasilitassangaterathubungannyasehinggatakmungkindiadakanperbaikankalautidakdiperhatihanketiga-tiganya(Nasution,2008:6).AdapunAnnarino,Cowel,danHazelton(1980:4)mengemukakanbahwakurikulumsebagaiserangkaianpengalamanyangdipandudandiarahkanuntukmencapaitujuanyangspesifik,yaituinstrumentdasardalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan media dimana konsep, teoridanfilosofiditerjemahkanmenujurencanaataudisainyangefektifyangakanmempengaruhiprosespengajaran.

DiIndonesia,kurikulumsenantiasaberubahdariwaktukewaktu—demikianpulakiranyadinegarayanglain.Sejatinyakurikulummemangsenantiasa harus berubah dan berganti setiap saat sebagai bentuk res-pondariperkembanganpersoalanyangharusdihadapimanusiayangsenantiasaberubahpula.Merunutdatayangada,semenjakpascakemer-dekaan—kurikulumdiIndonesiasudahberubahsebanyak8kali,yaitu:

a) RencanaPelajaran1947Awalkurikulumterbentukpadatahun1947,yangdiberinama

RencanaPembelajaran1947.KurikuluminipadasaatitumeneruskankurikulumyangsudahdigunakanolehBelandakarenapadasaatitumasihdalamprosesperjuanganmerebutkemerdekaan.Yangmenjadiciriutamakurikuluminiadalahlebihmenekankanpadapembentukankaraktermanusiayangberdaulatdansejajardengan

Page 79: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

72 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

bangsalain.Kurikulumpertamayanglahirpadamasakemerdekaanmemakai istilah leer plan.DalambahasaBelanda,artinyarencanapelajaran,lebihpopularketimbangcurriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkanPancasila.

RencanaPelajaran1947barudilaksanakansekolah-sekolahpada1950.SejumlahkalanganmenyebutsejarahperkembangankurikulumdiawalidariKurikulum1950.Bentuknyamemuatduahalpokok:daftarmatapelajarandanjampengajarannya,plusgaris-garisbesarpengajaran.RencanaPelajaran1947mengurangipendidikanpikiran.Yangdiutamakanpendidikanwatak,kesadaranbernegaradanbermasyarakat,materipelajarandihubungkandengankejadiansehari-hari,perhatianterhadapkeseniandanpendidikanjasmani.Setelahrencanapembelajaran1947,padatahun1952kurikulumIndonesiamengalamipenyempurnaan.DenganbergantinamamenjadiRentjanaPelajaranTerurai1952.Yangmenjadiciridalamkurikuluminiadalahsetiappelajaranharusmemperhatikanisipelajaranyangdihubungkandengankehidupansehari-hari.

b) Tahun1952yangdikenaldengan“RentjanaPeladjaranTerurai”Kurikuluminilebihmerincisetiapmatapelajaranyangdisebut

RencanaPelajaranTerurai1952.Silabusmatapelajarannyajelassekali.seoranggurumengajarsatumatapelajaran.DipenghujungeraPresidenSoekarno,munculRencanaPendidikan1964atauKurikulum1964.Fokusnyapadapengembangandayacipta,rasa,karsa,karya,danmoral(Pancawardhana).Matapelajarandiklasifikasikandalamlimakelompokbidangstudi:moral,kecerdasan,emosional/artistik,keprigelan(keterampilan),danjasmaniah.Pendidikandasarlebihmenekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional prak tis.Usaitahun1952,menjelangtahun1964pemerintahkembalimenyempurnakansistemkurikulumpendidikandiIndonesia.KaliinidiberinamadenganRentjanaPendidikan1964.Yangmenjadiciridarikurikuluminipembelajarandipusatkanpadaprogrampancawardhanayaitupengembanganmoral,kecerdasan,emosional,kerigelandanjasmani

Page 80: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 73

c) Tahun1968dikenaldengan“Kurikulum1968”Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964,

yaitudilakukannyaperubahanstrukturkurikulumpendidikandariPancawardhanamenjadipembinaanjiwapancasila,pengetahuandasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakanperwujudandariperubahanorientasipadapelaksanaanUUD1945secaramurnidankonsekuen.

Darisegitujuanpendidikan,Kurikulum1968bertujuanbahwapendidikanditekankanpadaupayauntukmembentukmanusiaPancasilasejati,kuat,dansehatjasmani,mempertinggikecerdasandanketerampilan jasmani,moral,budipekerti,dankeyakinanberagama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasandanketerampilan,sertamengembangkanfisikyangsehat dan kuat.

d) Kurikulum Tahun 1975Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menekankan

pada tujuan,Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agarpendidikanlebihefisiendanefektif.Halyangmelatarbelakangiadalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO(management by objective) yangterkenalsaatitu.Metode,materi,dantujuanpengajarandirincidalamProsedurPengembanganSistemInstruksional(PPSI).Zamaninidikenalistilah“satuanpelajaran”,yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuanpelajarandirincilagi:petunjukumum,tujuaninstruksionalkhusus(TIK),materipelajaran,alatpelajaran,kegiatanbelajar-mengajar,danevaluasi.Kurikulum1975banyakdikritik.Gurusibukmenulisrincianapayangakandicapaidarisetiapkegiatanpembelajaran

e) Kurikulum 1984Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski

mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetappenting.Kurikuluminijugaseringdisebut“Kurikulum1975yangdisempurnakan”.Posisisiswaditempatkansebagaisubjekbelajar.Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan.ModelinidisebutCaraBelajarSiswaAktif(CBSA)atauStudentActiveLeaming(SAL).

Page 81: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

74 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

TokohpentingdibaliklahirnyaKurikulum1984adalahProfesorDr.ConnyR.Semiawan,KepalaPusatKurikulumDepdiknasperiode1980-1986yangjugaRektorIKIPJakarta—sekarangUniversitasNegeriJakarta—periode1984-1992.KonsepCBSAyangeloksecarateoritisdanbagushasilnyadisekolah-sekolahyangdiujicobakan,mengalamibanyakdeviasi dan reduksi saat diterapkan secaranasional.Sayangnya,banyaksekolahkurangmampumenafsirkanCBSA.Yangterlihatadalahsuasanagaduhdiruangkelaslantaransiswaberdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yangmenyolokgurutaklagimengajarmodelberceramah.

f) Kurikulum 1994 dan suplemen 1999Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan

kurikulum-kurikulumsebelumnya.“JiwanyainginmengombinasikanantaraKurikulum1975danKurikulum1984.Sayang,perpaduantujuandanprosesbelumberhasil.Kritikbertebaran,lantaranbebanbelajarsiswadinilaiterlaluberat.Darimuatannasionalhinggalokal.Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing,misalnyabahasadaerahkesenian,keterampilandaerah,danlain-lain.Berbagaikepentingankelompok-kelompokmasyarakatjugamendesakkanagarisu-isutertentumasukdalamkurikulum.

Walhasil,menjelmamenjadikurikulumsuperpadat.KejatuhanrezimSoehartopada1998,diikutikehadiransuplemenKurikulum1999.Tapiperubahannyalebihpadamenambahsejumlahmateri.Kurikulum1994dibuatsebagaipenyempurnaankurikulum1984dan dilaksanakan sesuai dengan undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagianwaktupelajaran,yaitudenganmengubahdarisistemsemesterkesistemcaturwulan.Dengansistemcaturwulanyangpembagiannyadalamsatutahunmenjaditigatahapdiharapkandapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajarancukupbanyak.

g) Kurikulum 2004 (KBK)Kurikulum 2004 lebih sering dikenal dengan kurikulum Berbasis

Kompetensi(KBK).Setiappelajarandiuraiberdasarkompetensiapakahyangmestidicapaisiswa.Sayangnya,kerancuanmuncul

Page 82: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 75

biladikaitkandenganalatukurkompetensisiswa,yakniujian.Ujianakhirsekolahmaupunnasionalmasihberupasoalpilihanganda.Bilatargetkompetensiyangingindicapai,evaluasinyatentulebihbanyakpadapraktikatausoaluraianyangmampumengukurseberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa.

Meskibarudiujicobakan,namundisejumlahsekolahkota-kotadi Pulau Jawa, dan kota besar di luar Pulau Jawa telah menerapkan KBK,sayanghasilnyatakmemuaskan.Guru-gurupuntidakpahambetulapasebenarnyakompetensiyangdimaksuddalamkurikulum.

h) Kurikulum 2006 (KTSP)Kurikulumyangterbaruadalahkurikulum2006KTSPyang

merupakan perkembangan dari kurikulum 2004 KBK. Kurikulum 2006yangdigunakanpadasaat inimerupakankurikulumyangmemberikanotonomikepadasekolahuntukmenyelenggarakanpendidikanyangpuncaknyatugasituakandiembanolehmasingmasingpengampumatapelajaranyaituguru.SehinggaseoranggurudisinimenurutOkvina(2009)benar-benardigerakkanmenjadimanusiayangprofesionalyangmenuntutkekreativitasanseorangguru. Kurikulum yang kita pakai sekarang ini masih banyakkekurangandisampingkelebihanyangada.Kekurangannyatidaklainadalah(1)kurangnyasumbermanusiayangpotensialdalammenjabarkanKTSPdengankata lainmasihrendahnyakualitasseorang guru, karena dalam KTSP seorang guru dituntut untuk lebih kreatifdalammenjalankanpendidikan.(2)kurangnyasaranadanprasaranayangdimilikiolehsekolah.

3. Sejarah Perkembangan Institusi Keilmuan Pendidikan JasmaniPemaparan mengenai perkembangan keilmuan pendidikan

jasmanidiIndonesia,sampaisaatinihampirsulituntukdipisahkandariperkembangankeilmuanolahragapadaumumnya.Secarasepintasbanyakorangbahkanakanmenyatakansamasajaantarakeduanya,yaituolahragadanpendidikan jasmani.Namun,hal itu juga tidaksepenuhnya salah, karenapadadasarnyaproses evolusi keilmuanpendidikanjasmanidapatdikatakansebagaisubsistemdarikeilmuanolahragasecaraluas.Melaluitafsirundang-undangkeolahragaanno.3

Page 83: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

76 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

tahun2005,Pendidikanjasmanimendudukisaturanahdaritigawujudpengejawantahankeilmuanolahraga,yaituolahragaprestasi,olahragarekreasi, dan olahraga pendidikan.

PadaawalkemerdekaanIndonesia(1945—1960),ilmukeolahragaan(sport sciences)telahmenjadibidangyangdipelajaridandikajidalamlembaga pendidikan dalam rangka penyiapan profesi ataupunpengembangandisiplinakademik.Dalampraktiknyailmukeolahragaandipelajarilebihditekankanpadaaspekpenyiapansuatuprofesidaripadapengembanganakademik.Sebelumkemerdekaan,tepatnyapadatahun1941diSurabayadidirikansuatulembagaakademipendidikanjasmani(LAPD) atau Academisch Institut voor Lichamelijkke Opvoeding (AILO) dalamupayamengadakanguru-gurupendidikanjasmani,yangmulaisulit didatangkan dari negeri Belanda. Akibat perang kemerdekaan AILO tersebut ditutup, kemudian setelah perang usai dan sudah memasuki era kemerdekaan pada tahun 1947 LAPD tersebut dibuka kembali hingga tahun 1953. Pada tahun 1953 LAPD diubah dan diganti nama dengan Akademi Pendidikan Jasmani, atau APD di bawah Universitas Indonesia di Bandung. APD juga didirikan diYogyakarta di bawah naunganUniversitasGajahMada.SeiringdenganperkembanganzamanAPDyangadadiBandungdanYogyakartakemudiandiubahmenjadiFakultasPendidikanJasmani(FPD)masing-masingdibawahUniversitasPejajarandanUniversitasGajahMada.Karenakebutuhangurupendidikanjasmanisangat besar, dibentuklah kursus B-I dan kemudian B-II, sementara FakultasKeguruandan IlmuPendidikan (FKIP)membuka jurusanpendidikanjasmani.

Padaperiode(1961—1977),berbagairagampendidikanguruuntukpendidikanjasmanidileburdandiseragamkandandibentuklahSekolahTinggi Olahraga (STO) di 11 kota: Jakarta, Medan, Padang, Bandung, Semarang,Surabaya,Makassar,Manado,Banjarmasin,Yogyakarta,dan Surakarta. Sekolah Tinggi Olahraga sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki misi terkait dengan penelitian dan pengembangan ilmu keolahragaan,disampingpendidikandanpenyiapantenagakeolahragaanyangmencakupbidangkepelatihan,kesehatan,danpenggerakmassa.Pada tahun 1977 STO dibubarkan dan diintegrasikan kedalam Institut KeguruandanIlmuPendidikan,danmenjadiFakultasKeguruandanIlmuKeolahragaan(FKIK)yangkemudianberubahmenjadiFakultas

Page 84: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 77

PendidikanOlahraga dan Kesehatan (FPOK). Secara kelembagaanakademik, ilmu keolahragaan bergeser dikelola oleh institusi setingkat sekolahtinggiyangmandiri,menjadifakultaspendidikanolahragadibawah institusi atau lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Justru itu ilmukeolahragaanyangberkembangadalahdisiplinilmukeolahragaanyangbanyakkaitannyadenganpenyiapanprofesiguru,pelatih,dantenaga keolahragaan lain terkait dengan kesehatan dan rekreasi.

Periode1978—1998ditandaidenganadanyagerakankembalikeidedasaragarilmukeolahragaandapattumbuhmenjadiilmuyangberdirisendiridandiakuieksistensinyaolehPemerintah.HalinidapatdipahamikarenadengandiintegrasikannyaSTOkedalaminstitutkeguruandanilmupendidikan(IKIP)sebagailembagapendidikanyangmenyiapkantenagakependidikan(LPTK),sejaksaatituilmukeolahragaantergeserdankurangmemperolehperhatian.Justruyangberkembangadalahilmuyangterkaitdenganpendidikanolahraga.SeluruhIKIPnegeriyangmemilikiFPOK/JPOKpadahakikatnyamemilikijurusandanProdiyangmengelolaprogramsarjana(S-1)yangseragamuntukmenghasilkantenagakeolahragaanumumnyagurupendidikanjasmani,olahragadankesehatan, dan pelatih olahraga.

Pada tahun 1998 ilmu keolahragaan di Indonesia lahir dengan ditandaiadanyaDeklarasiSurabaya.“DeklarasaiSurabaya1998tentangIlmuKeolahragaan”sebagaicetusanaspirasidancita-citailmuwandaninsan olahraga dengan suatu harapan semangat deklarasi ini dapat menjadisumberinspirasibagipembangunandanpembinaanolahragadi Indonesia di masa datang. Beberapa butir penting dalam Deklarasi tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: (1) Ilmu Keolahragaan berdasarkan kajian filsafat (ontologi, epistemologi, dan aksiologi)memenuhikriteriasebagaiilmuyangmandiriyangmemilikicakupanpendidikanjasmani,pendidikankesehatan,olahraga,rekreasi,dantari; (2) Ilmu Keolahragaan dapat dikembangkan melalui pendekatan multi,lintasdaninterdisiplinuntukbatangtubuhkeilmuanyangbersifatterbuka dengan berlandaskan pada natural sciences, behavioral sciences, dan humanity , serta dengan basis dominan pada ilmu eksakta; (3) Direkomendasikanagarsegeradirealisasikanadanya(a)KonsorsiumIlmu Keolahragaan, (b) Fakultas Ilmu Keolahragaan beserta kurikulum nasionalnya,(c)polapenelitiandanpengembanganilmukeolahragaan

Page 85: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

78 – BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat

sesuaiarahkebijakanpenelitiannasionaldanmasukdalambidangkajianPunasRistekdenganstatusmandiri,(d)pembinaansumberdayamanusia dan fasilitas pendukung seperti laboratorium, buku pustaka, danpenerbitanjurnalilmukeolahragaan.

Salahsatuisunasionalyangberkembangsejakbeberapalamaialahterkaitdenganpengertianpendidikanjasmanidanolahraga.Keduaistilahpendidikanjasmanidanolahragasebagaiakademikdanprofesionaltelahmenjadiperdebatanyangberkepanjanganbaikdalamkalanganpakarilmukeolahragaanmaupunilmulainnya,hinggaklimaksnyapadatahun1998.Penampakanfenomenainiberkembangterusdanakhirnyamelahirkanpertanyaan:apakaholahragaituilmuyangberdirisendiri?KondisiinilahyangmelatarbelakangidiselenggarakannyaseminardanlokakaryanasionalilmukeolahragaandiSurabayapada1998.

Faktorlainyangmendorongperluilmukeolahragaansebagaiilmumandiriyangberbasisdominaneksaktaadalahtuntutanakanperluasanmandatdarilembagapendidikantenagakependidikan(LPTK).KebijakanDirjenDikti tentangperluasanmandatmenyebutkanbahwaLPTKkhususnyaIKIPtertentudiberikewenanganuntukmenyiapkantidaksajatenagaakademikprofesionalbidangkependidikantetapijuganon-kependidikan.

BerdasarkanSuratDirjenDiktiNomor1449/D/T/96tanggal20Juni1996,telahdisetujuiperluasanmandatkearahperubahankelembagaanmenjadiuniversitasbagi4IKIP:IKIPUjungPandang,IKIPMalang,IKIPYogyakarta,danIKIPPadang.BerdasarkanSuratDirjenDiktiNomor910/D/T/98tanggal15Juni1998,telahdisetujuipula6IKIPlainnyauntukmelaksanakanmandatyangsama,yakni:IKIPMedan,IKIPJakarta,IKIPBandung,IKIPSemarang,IKIPSurabaya,danIKIPManado.Dengandisetujuinya10IKIPuntukmelaksanakanperluasanmandat,makakesepuluhIKIPtersebutdapatberubahmenjadiuniversitasdengancatatanharusmemenuhipersyaratanyangditentukandanmewajibkanmisiutamanyaadalahtetapmenyiapkantenagaakademikprofesionalkependidikantermasukguru.Salahsatuketentuanyangdipersyaratkanuntukmenjadiuniversitas,saatituialahagarIKIPharusmemilikitigafakultasyangberbasiseksakta.PadaumumnyaIKIPyangadahanyamemilikiduafakultasyangberbasiseksaktayaitu,FakultasPendidikanMIPAdanFakultasPendidikanTeknik.Satu-satunyafakultaslainyang

Page 86: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB III Pendidikan Jasmani; Sejarah dan Hakikat – 79

dapatdijadikanfakultasberbasiseksaktaadalahFakultasPendidikanOlahragadanKesehatan(FPOK).Permasalahanpokokyangdihadapikalaituadalah,apakaholahragaituilmuyangberbasisdominaneksakta?Atasdasarlatarbelakangtersebut,penulissebagaisatu-satunyarektoryangmemiliki latar belakang ilmu keolahragaan mengambil inisiatif untuk merintisdanmempeloporiterselenggaranyaseminardanlokakaryanasionalyangmenghasilkanDeklarasiSurabaya1998.Padamomentersebuttelahdisepakatisecaranasionallahirnyailmukeolahragaansebagaiilmumandiriyangberbasiseksakta.DenganterbitnyaSuratKeputusanDirjenDiktiNomor309/Dikti/Kep/1999tentangPembentukanKomisi-Komisi Disiplin Ilmu pada Dewan Pendidikan Tinggi, maka Ilmu KeolahragaansecararesmiditetapkandandikukuhkansebagaiilmuyangsecaraformaldiakuiolehPemerintah.

Page 87: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para
Page 88: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 81

BAB IVRELASI KUASA-PENGETAHUAN

DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI INDONESIA

A. PERIODE AWAL: MASA KEMERDEKAAN1. Asal Usul Wacana Pendidikan Jasmani di Indonesia

Wacana“PendidikanJasmani”sejatinyamerupakandiskursusyangrelatifmuda.Wacanaitulahirdalamrelasiantarawacana-wacanalainseperti“sport”,“olahraga”,“ilmujasmani”,danlainsebagainya.Istilah“PendidikanDjasmani”dalamejaanlamapertamakalisecararesmidipergunakan dalam perbendaharaan bahasa Indonesia pada tahun 1950.Waktuitu,tepatnyatanggal2Januari1950,MenteriPendidikandanPengadjaran,danKebudajaansebagairepresentasiPemerintahyangdikepalai oleh Presiden Sukarno menandatangani UU No. 4 tahun 1950 tentangdasar-dasarpendidikandanpengajarandiSekolahyangmemuat14 bab dan 30 pasal. Kemudian pada tanggal 5 April 1950, UU tersebut diundangkanolehMenteriKehakimankalaituyakniA.G.Pringgodigdo,dan disahkan oleh DPRS RI pada tanggal 27 Januari 1954, berlaku untuk seluruhtanahair.PadababVIpasal9UUtersebutdijelaskansebagaiberikut, “Pendidikan djasmani jang menudju kepada keselarasan antara tumbuhnja badan dan perkembangan djiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia mendjadi bangsa jang sehat dan kuat lahir bathin, diberikan pada segala djenis.”

Sebelumitu,wacana-wacanayangberkembangadalahwacana“sport”,“olahraga”dan“ilmudjasmani”.Misalnya,KiHajarDewantarasebagaiBapakPendidikanIndonesiadalamartikelnyayangterbitdimajalah“Wasita”JilidINo.3Desember1928masihmenggunakankata“sport”(Dewantara,1994:253).Kata“sport”sendiribelumbenar-

Page 89: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

82 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

benartegasdidefinsikandalamkaitannyadenganwacanaolahragadanpendidikanjasmani.Menurut,KiHajarDewantara“sport” merupakan suatukesenangan,jugasuatuusahapemeliharaanataupendidikantubuh guna kesehatan badan. Selain untuk kesehatan badan, “sport” jugabergunauntukpendidikanbatin,yaituuntukpendidikantabiat:sejukhati,seksama,awastertibdanlainsebagainya.Definisitersebutmasihterkesan umum, dan belum memberikan garis pemisah atau persamaan denganolahragadanpendidikanjasmani.Padasatusisi“sport” berarti olahragayangbersifatpermainandanhiburan.Padasisiyangberbeda“sport”jugamerupakanpendidikantubuh.Frasapendidikantubuhidentikdenganpendidikanjasmani.Karenakatajasmanimerupakankata serapan dari bahasa Arab “jism” atau “jusman”,yangberartitubuhatau badan (Munawwir, 1984: 207). Istilah “sport” sendiri dalam bahasa Arab berarti “riyadlah” (olahraga), “lahwun” (permainan) dan “tasliyah” (hiburan)(Arabicdictionary,2013).

Waktuitujugailmupendidikandanilmujasmanimasihdibedakan,meskipunkeduaanyadiletakkandalamposisiyangsalingterkaitdanmendukungsatusamalain.HalinidapatdilihatdaripandanganKiHajarDewantara(1994:472)dalamesainyayangbertajuk“pendidikandankesusilaan”padaharianAsiaRayaedisi2dan10Februari1943.Padaesaitersebutdijelaskanbahwailmupendidikanmendapatsokonganbesardariilmu-ilmulainsepertiilmujasmani(physiology),ilmujiwa(psychology), ilmu keindahan (aesthetica), dan ilmu adab (ethica). Ki HajarDewantaraberasumsibahwapendidikanmempunyai tujuanmenyehatkanjasmanidanrohani.

Jadi,padaperiodetahun1930an-1940anawal,wacana“pendidikanjasmani”masihbelummunculkepermukaandanmanjadi sebuahwacanayangmatang.Periodetersebutmerupakanmasapembentukanwacanapendidikanjasmanimelaluiberagaminteraksiantarawacana-wacanasepertipendidikantubuh,ilmupendidikan,danilmujasmani.Kenyataandiatas,sesungguhnyatidakdilepaskandariposisibahasaIndonesiadansituasiyangmelingkupinyasaat itu.Artinya, telaahterhadappembentukanwacanapendidikanjasmanimenuntutkajianterhadapBahasaIndonesia,ranahdimana,wacanatersebutmunculdan berkembang.

Page 90: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 83

Secarahistoris,BahasaIndonensiasendiri,tidakdapatdilepaskandarisejarahkemerdekaandanberdirinyaIndonesiasebagaiNegara.BahasaIndonesia lahirberkait-kelindandenganperjuanganrakyatIndonesiamewujudkansebuahnegeriyangdisebutIndonesia.IstilahIndonesiapertamakalidipergunakanolehJ.R.LogandalamartikelnyayangberjudulCustoms Common to the Tribes Bordering on Assam and those of the Indian Archipelago yangdimuatdidalam“JournaloftheIndianArchipelago”padatahun1848.Kemudian,menjadipopulerdikalangansarjanaBelandaberkatjasaA.Bastianpadatahun1884(Slametmuljana,1964: 16-17).

Putra-Putri terbaik Hindia Belanda—nama Indonesia masapenjajahanBelanda—diJakartapada27-28Oktober1928diGedungKramat106,yangmembicarakantentangpersatuandanpemuda.Kalaitu,MohammadYaminsebagaisalahsatutokohgardadepankongrestersebutmenguraikanbahwalimaaspekyangmampumemperkuatpersatuanyakni:sejarah,bahasa,hukumadat,pendidikandankemauan.Padapuncaknyakongrespemudaitumembuahkanmanifestoyangberisitigahalpentingyaitu;tanahairIndonesiasebagaitumpahdarahsatu-satunya,bangsaIndonesiasebagaibangsa,danBahasaIndonesiasebagaibahasa persatuan.

LaluapaituBahasaIndonesia?Menjawabpertanyaanini,YaminmengatakandalamPidatonyakalaitu:

“Jikamengacupadamasadepanbahasa-bahasayangadadiIndonesiadankesusastraannya,hanyaadaduabahasayangdapatdiharapkanmenjadibahasapersatuanyaitubahasaJawadanMelayu.Tapidarriduabahasaitu,bahasaMelayulahyanglambatlaunakanmenjadibahasapergaulanataubahasapersatuan”(Mansurudin,2010:6).

BahasaMelayudipilihsebagaibahasaIndonesiasecaralebihtegasditunjukkarenatigaalasanmendasaryakni;jumlahpenuturnyayanglebihbanyak,luaspenyebarannya,danperanannyasebagaisaranailmudan sastra,. Tetapi melampaui alasan-alasan tersebut, patokan politik, ekonomi,dandemografidiatassegalanya(SoejonoDardjowidjojo,1988:1-20.AwalnyabahasaMelayudipergunakanolehpendudukyang

Page 91: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

84 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

berdomisili di daerah sekitar Selatan Malaka. Pada Abad ke VII bahasa MelayumenjadibahasaresmiKerajaanSriwijaya(PokjaUIN:3).

Kembali perihal wacana pendidikan Jasmani, pada “rencanapelajaran”tahun1947sebutanlaindari“kurikulum”,pendidikanjasmanimasihdikenaldengansebutan“gerakbadan”.Istilah“rencanapelajaran”itusendirimerupakanistilahwarisandariBelandayangmerupakanterjemahandarikata“leerplan”,sedangkan“kurikulum”merupakankataserapanBahasaInggris“curriculum”yangmerupakanistilahkhaspendidikan a la AmerikaSerikat.MatapelajarangerakbadansendiridiajarkanpadaSekolahRakyat(SR)yangmerupakancikalbakaldariSekolah Dasar (SD) (S. Hamid Hasan). Istilah Gerak badan atau “sport” kala itu seolah-olah menggambarkan pengertian asal badan digerak-gerakkan saja.Padatitikinipendidikanjasmanidipahamidalampengertianyangsangatsempit,dangkal,dankurangbermanfaat(anonym/balaipustaka,1986: 299).

SedangkanistilaholahragasecaraetimologisberasaladariBahasaJawa dari kata “olah” dan “rogo”. Kata “olah” berarti berlatih melakukan kegiatan dengan tekun, dan kata “rogo” memilikiartibadanataujasmani.Oleh sebab itu,kata itu identicdengan “gerakbadan”atau“sport” (Harsuki dkk,2004: 1). Berdasarkan pengertian di atas, kala itu belum adapemaknaanyangterperinciantaraistilah“pendidikandjasmani”,“olahraga”,“gerakbadan”,atau“sport”.

2. Manusia Sebagai Kesatuan Tubuh dan JiwaWacanapendidikan jasmani pada awal kemerdekaan itu tidak

terlepasjugadariwacanahakikatmanusia.Padatitikinikebijakanpendidikan jasmani tentudidasarkanpadaasumsiparapengambilkebijakandanmasyarakatdalammemahamitubuhdalamkaitannyadenganjiwa.Pertanyaansiapakahmanusiaitu?Atausiapakahaku?secaratersiratmaupuntersuratjawabannyatelahmenjadidasarbagipendidikanjasmani.

MisalnyaUUNo.12Tahun1954BabVItentangpendidikanjasmanimenjelaskanbahwatujuanpendidikandanpengajaranharusmeliputikesatuanrohanidanjasmani.Perkembaganjiwaragaseseorangharusdiarahkanpadasuatuharmoni,tidaksajadimensimental(apayangdisebutdenganistilah“intelektualisme”kalaitu),tetapijugadimensi

Page 92: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 85

ragawi.Lebihjauhsemangatmenciptakankeselarasanatauharmoniitudalampendidikanjasmanidemiterciptanyapendidikanmenyeluruhatauyangdisebut“totaalopvoeding”. Pendidikanjasmanikalaitujugadiarahkanmewujudkanpribadiyangsehatdankuatlahirbatin.

Pada UU di atas terlihat dengan bernas bahwa manusia sebagai entitasyangterdiriatasjiwadanbadan.Umumnya,pengakuanbahwamanusia sebagaimakhluk yang terdiri atasdimensi jiwadan ragadidasarkanmazhabpemikiranholismeataudualisme.

Holismemerupakanpandanganfilsafatiyangmemandangbahwakeseluruhanorganikmempunyairealitasyangindependenyangtidakdapatdipahamisecarasederhanamelaluimelaluisebuahpemahamanbagian-bagiannya(NeufeldtandGuralnik,1996:643).Padakontekspendidikanjasmaniadatigapandanganyakni:pikiransehatdalamtubuhyangsehat(a sound mind in a sound body), kesatuan pikiran, tubuh, danjiwa(a unity of mind, body, and spirit),pendidikanmelaluijasmani(education through the physical),danpendidikanjasmani(education of the physical) (Kretchmar,2005:104).

Pandanganpikiransehatdalamtubuhyangsehat(a sound mind in a sound body) didasarkan sebuah asumsi bahwa seorang manusia adalahsebuahkeseluruhanmakhlukyangmeliputiduaunsuryangterkaiteratyaknipikirandantubuh.Kesehatanpikiranterletakpadadankarenabergantungpadakesehatantubuh.Sebaliknyakesehatantubuhterciptaatasbimbinganpikiranyangbaik.Pandangankesatuanpikiran,tubuh,danjiwa(a unity of mind, body, and spirit) dilatarbelakangi olehasumsibahwamanusiamerupakanmakhlukmenyeluruhdaritigaaspekyangsalingterkaityaknipikiran,tubuh,danjiwa.Manusiaharusmemperhatikanketigasecarasetara,sehinggatidakadasatuaspekpunyangdiberikanperhatianlebihdibandingkanyanglain.

Pandangan pendidikanmelalui jasmani (education through the physical) mengasumsikan bahwa manusia adalah makhluk keseluruhan olehsebabitupendidikanharusmengambilkeuntungandarikenyataanitudenganmengajarkanpelajaran-pelajaransosialmelaluiolahraga,tari, dan latihan.

Pandanganpendidikan jasmani (education of the physical) yangmengganggap bahwa manusia merupakan sebuah keseluruan aspek, tetapi pendidikan harus ditujukan pada aspek-aspek jasmaniah.

Page 93: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

86 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

Pendidikanjasmaniharusbertujuanmenghasilkansepertikesehatanjatungyanglebihbaik,kekuatanfisik,danfleksibilitas,meskipunpadaakhirnyahalitujugaberpengaruhpadaperilakudanpikiran.

Dualisme merupakan paham yang melihat manusia dalamperspektifbipolaryaknijasmanidanjiwaataumental.Sudutjasmaniataufisikmempunyaikeluasandalamruangdanmemilikikualitasyangpuspawarnasepertibentuk,warna,berat,danstrukturmolkular.Sedangansisimentalataujiwaterkaiteratdenganaspek-aspekyangbersifatsensitifdanrasional.Adalimamacamdualismeyakni;dualismsubstansi, dualism nilai, dualism tingkah laku, dualism bahasa, dan dualism pengetahuan.

Dualisme substansi (substance dualism) yangmenekankanbahwamanusia terdiriatasduahalyaknipikirandan tubuh.Pengaruhyaterhadap ilmugerak (kinesiologi)mengakibatkansuatukeyakinanbahwapendidikanhanyadapatdilakukanterhadaptubuh,tidakkepadakeseluruhan keseluruhan pribadi manusia. Oleh sebab itu, pemikiran inisecaratidaklangsungmelakukanpendewaankepadapikiran.

Dualisme nilai (value dualism) yangberpandanganbahwaaktivitaspikirandanjiwalebihdominandaripadakegiatantubuhdanfisik.Padakonteksilmugerak,kecenderunganpemikiraninimengarustamakanpada pendidikan inteketual dengan kata lain berusaha membentuk seorangpribadiintelekatauterpelajar.Walhasil,mazhabpemikiranini mendewakan pendidikan intelektual.

Dualism tingkah laku (behavior dualism) berpandangan bahwa seluruhkegiatanfisikharusdidahuluiolehpikiran.Padakonteksilmugerak,pandanganinimempunyaikecenderunganmemilahpikiranaspeklain,ataudenganlebihtegasmeyakinibahwaaktivitasberpikirterpisahdari tindakan. Pemikiran ini di akhir menempatkan aktivitas berpikir lebih penting daripada bertindak.

Dualisme bahasa (language dualism) berpandanganbahwasymbol-simbolverbalsecararadikalberbedadaridanlebihdominandarisimbol-simbolyanglain.Terkaitdenganilmugerak,pemikiraninimempunyaikecenderunganmengabaikantindakansebagaibentukpentingdariekspresidankomunikasibermakna.Pandangan iniberujungpadapendewaan bahasa verbal.

Page 94: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 87

Terakhir, dualisme pengetahuan (knowledge dualism) beranggapan bahwa pemahaman (knowing that) lebih penting daripada kapasitas untuk melakukan (knowing how).Ditinjaudarikinesiologi,pemikiraninimempunyaikecenderunganuntukmengaitkankecerdasanhanyadengan satu bentuk aktivitas mengetahui dan mendevaluasi tindakan, khususnyaapabilaitubersifatjasmaniah.Pandanganinimenempatkanpemahaman daripada pengetahuan intuitif.

Apabiladitelisiklebihjauhpersoalanhakikatmanusiayangterdiriatasjiwadanbadan,sebenarnyatelahdipikirkanolehpemikir-pemikirmasalalu.Misalnya,SokratesdalamkaryaPlatoyangberjudulPhaidon bahwamanusiaterdiriatasjiwadanbadan.Jiwaitubersifatabadi,dantubuhitubersifatsementara,selaluberubah,dantercerai-berai.Apabilakeduanyabersatu,maka jiwaberperan sebagai tuandanpengatursedangkanbadanatautubuhmemerankandirisebagaibudakyangdiatur(Plato, 1958: 70).

Pandangan dualistis terhadap manusia bertahan lama dan bahkan ditegaskankembaliolehBapakFilsufModern,ReneDescartes.Descartesberpandanganbahwamanusiaadalahsubstansiyangseluruhesensinyaatau kodratnyahanyalah berpikir danuntuk keberadaannya tidakmemerlukan ruang sedikitpun, dan tidak bergantung pada benda materi apapun.Dengandemikian,manusiaadalahjiwa—yangmembuatdirinyaadasebagaimanaadanya—samasekaliberlainandenganbadan,danbahkan lebih mudah dipahami daripada badan atau tubuh. Pada titik ekstrem,sekalipunbadantidakada,jiwatetapadasebagaimanaadanya(Descartes,1995:35).

Uraian di atasmemberikan sebuah simpulanwacana hakikatmanusiayangmempengaruhipendidikanjasmanikalaitudidasarkanmazhabpemikiranholism,ataudualismyangtetapmengandaikantubuhdanjiwamerupakansuatukesatuantidakterpisahkandariapayangdisebut manusia.

3. Dari Kolonialisme Menuju Kebudayaan Nasional IndonesiaApabiladiamatiilmu-ilmusosialtermasukpendidikanjasmanikala

itu sangat dipengaruhi oleh semangat orientalisme dan kolonialisme. Menurut Edward

Page 95: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

88 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

W. Said dalam Orietalism: Western Conception of Orient mengatakan bahwaorientalismemerupakansekumpulanteoridanpraktikyangdiciptakanolehBaratyangmampumemberikaninvestasimaterialbagimereka.Investasiberkesinambunganitutelahmenjadikanorientalismesebagai sistem pengetahuan tentang dunia Timur, dan berfungsi sebagai kerangkakonseptualyangdiakuisebagaialatpenyaringduniaTimurkedalamkesadaranBarat.OrientalismemerupakangagasanEropayangsecarakolektifditerimasebagai“kita”yangberbedadenganentitaslainyangdisebut“mereka”.Identifikasitersebutsangathegemonikbaiksecarakulturalpolitis,maupun“tektual”terhadapkebudayaan-kebudayaanlaindiluarEropa(Said,1994:6-8).Wacanayangdipergunakanadalahpenjajah-terjajah, maju-mundur, superior-inferior, danseterusnya.

Pada konteks ke-Indonesia-an orientalisme oleh Hanneman Samuel denganistilah“indologi”(Samuel,2010:163).AdapunduatokohutamaindologiasalBelandaadalahSnouckHurgronjedanBoeke.Sedangkanpusat studi indologi Belanda dikenal dengan sebutan Royal Institute of Linguistics, Geography, and Ethnology of the Netherlands Indies, didirikan di Leiden pada tahun 1851. Kelekatan kuat antara indologi dengan penjajahanBelandatercermindalamkarakterkelembagaandanesensidaripengetahuannya.PadadasarnyaparaindologidanpemerintahBelandamenempatkandanmencitrakanHindia (Baca: Indonesia)dan seluruh masyarakatnya sebagai suatu bangsa yang inferior,berseberangandenganBelandadanmasyarakatEropapadaumumnyasebagaimasyarakatyangsuperior.

TidakdapatdihindarimakaseluruhkebijakanpemerintahBelandadiHindiaBelandatidaklepasdarirelasidominasidanpenjajahansemata,termasukkebijakandalamkontekspendidikan.TerkaitpendidikanjasmanipadapemerintahanBelandatidakdiperhatikansamasekali.SejakpermulaanberkuasadiIndonesia,PemerintahBelandamelarangsegalakegiatanpendidikanjasmanidilanggar-langgarmaupunpadamasyarakat.Perhatianpadakepadapendidikanjasmanibarumunculkira-kira akhir abad ke-19. Kala itu sekolah-sekolah bagi anak-anak orang Eropa mulai berkembang. Berbagai pendidikan gerak badan itu antara lain atletik, permainan kasti, bola bakar, sepak bola, bola tangan, dan lainsebagainya(Harsukidkk.,2004:29).

Page 96: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 89

KebijakanpemerintahBelandatersebutdapatdipahamiseluruhkebijakanpendidikandi Indonesiaberorientasimembentuk suatugolongan elit sosial agar dapat dipakai sebagai alat kepentingan supremasi politikdanekonomiBelandadiNusantara(Setijadi,1976:24).KebijakanpendidikanditujukandemimelanggengkandominasidanhegemoniBelandadiIndonesia.KenyataanituakansangatterangbenderangdilihatdariteoriAntonioGramscimengenai“hegemoni”.Konsepyangmengacubagaimanasuatukelasmempunyaipengaruhataskelas-kelaslain sedemikian rupa sehingga kelas kelas-kelas itu mengikuti agenda politikdanekonomikelasyangdominan.Teoriinilahirdariusahamenjelaskanbagaimanamungkinsekelompokelitkecilmengeksploitasidanmengalienasibanyakorangsecarasistematis,sertamenjelaskanbagaimanaparapenguasaitumempertahankankekuasaannya.MenurutGramsci,hegemoniitubergerakpadaranahmasyarakatsipildannegara,denganparaintelektualsebagaiagennya(Gramsci,1992:12).

Apabila diamati pendidikan jasmani padamasa Belanda barupertamakalidiperbolehkandiajarkandisekolah-sekolahanak-anakEropa.Kebijakanituterjadisedikitdipengaruhiolehpolitik“Etische Politiek” (politiketis)diIndonesia.Sebuahkebijakandengansebuahgagasan dan semangat memberikan kepada Bumi Putra bagian keuntunganyangdiperolehEropa(Belanda)selamamenjajahIndonesia.Gagasan ini mendorong pemerintah Belanda untuk memberikan ruang bagiBumiPutrauntukmengenalbudayadanpengetahuanBarat,yangmenjadidasarkebesaranmereka.Mottoyangdisuarakanolehpenggagaspolitik etis adalah “de Eereschuld” (hutangkehormatan).PolitiketisyangditerapkanolehBelandabolehjadiberasumsibahwaBelandamempunyaitanggung jawabmoral kepada rakyat Indonesia yang telahbanyakmemberikanpiutangkepadarakyatdanpemerintahBelanda.

Bagaimanapunkebijakanpolitiketisitutidakmengubahpraktikdominasi,hegemoni,danpenjajahanBelandadiIndonesia.Perubahanyangdapatdilihatadalahpadatujuanpendidikanitusendiri,apabilasebelum tahun 1900, sekolah bertujuanmencetak kelas elit yangmenjadikakitangankolonialisme,makasetelahtahun1900,sekolahberorientasimenciptakankelaselitdantenagaterdidikyangmurah.Kendatidemikian,semuanyatidaklepasdalamkerangkapenjajahan.

Page 97: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

90 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

KemerdekaanrepublikIndonesiakemudianmenjadimomentumbangsa Indonesi melepaskan diri dari indologi dan orientalisme ala Belanda.KiHajarDewantaraselakuMenteriPengajaranmengeluarkanInstruksiUmumyangantaralainberisipembinaanrohanidanjasmani.Akibatnyadisekolahdigalakkanpendidikanjasmani,kemudianberdiriPersatuan Olahraga Republik Indonesia (Harsuki dkk., 2004: 43).

ApapunyangdilakukanolehKiHajarDewantaratersebutmerupakansebuahlangkahmengafirmasiadanyaKebudayaanNasionalIndonesiayangselamapenjajahantidakdiakuiolehBelanda.Istilah‘kebudayaan’biasanyadikaitkandengansegalahalyangmenyangkutdengan‘budaya’.Budayasendirisecaraetmologisberasaldarikata‘budi’yangmempunyaiarti“jiwamanusiayangtelahmatang”.Jadi,kebudayaanataubudayamerupakan“buahbudimanusia”.Katabudayajugaseringdisejajarkandenganistilah‘kultur’yangmerupakankataturunandari‘cultura’ dalam bahasa Latin, dari kata ‘colere’ yangberartimemelihara,memajukan,sertamemuja-muja(Dewantara,1994:72).Kekuatanbudisendiriataujiwaitusendirimeliputitigahal,yaknicipta(pikiran),rasa,dankarsa(kehendak).Olehsebabitu,lahirlahempatusahakebudayaanIndonesiayakni;Panitia Persiapan Majelis Ilmu Pengetahuan, Panitia Penyelidik Perguruan Tinggi Kesenian, Panitia Sejarah Nasional, dan Balai Penyelidikan dan pengajaran (Dewantara, 1994: 79)

Melalui paparan tersebut betapa wacana pendidikan jasmanihampirtidakbsiadikatakanberdirisendiri/an sich.Lebihjauh,konseppendidikanjasmanisenantiasaterkaitdenganberbagaiisudanwacanayangmunculsepertiorientalisme,kolonialisme,danbudaya.

4. Feminisme dalam Pendidikan JasmaniWaktuituwacanayangtidakkalahproblematikadalahperihal

perempuandanpendidikanjasmani.Padatitikinimunculpersoalankesetaraan gender dalampendidikanjasmani.Istilahgender sendiri berarti suatusifatyangmelekatpadakaumlaki-lakimaupunperempuanyangdibentuksecarasosialataubudaya.Konstruksiitu,misalnya,perempuanitudikenallemahlembut,cantik,emosionalataukeibuan.Adapunlelakidiandaikankuat,rasional,atauperkasa.Perludicatatbahwaciridarisifattersebutsejatinyadapatdipertukarkansatusamalain,misalnyaadalelakiyanglemahlembutdankeibuansementaradisisilainadaperempuan

Page 98: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 91

yangkuat,rasional,danperkasa.Pengertiangender menjadisemakingamblangapabiladibedakandariseksyangmerupakanpembagianataupenyifatanduajeniskelaminyangsecarabiologisberbeda.Lelakisebagaimanusiayangmempunyaipenis,memilikijakala,danmemproduksisperma, sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi semisal rahim, saluranmelahirkan,menciptakantelur,mempunyaivaginadanmemilikialatmenyusui.Perbedaanjeniskelaminataubiologisinibersifatkodrati dan tidak dapat dipertukarkan (Fakih, 2003: 8).

Isugendermenjadiwacanayanghangatdiperdebatkankarenamunculanggapanyangtakseharusnyamengenaipersoalangender yangmerupakankonstruksisosial,justrudianggapsebagaikodrat atau ketentuandariTuhan(Fakih,2003:11).Sebenarnyaperbedaangender (gender differences) bukansuatumasalahsepanjangtidakmelahirkanketidakadilan gender (gender inequalities). Persoalannya, ternyatagender differences dianggap telah menimbulkan beragam ketidakadilan khususnyabagikaumperempuanbaikdalambentukmarjinalisasi,subordinasi,stereotype,kekerasandanseterusnya.(Nugroho,2011:9-16)

Feminismeitusendirimerupakangerakankaumperempuanyangbersifattransformatif.Sebuahprosesgerakanuntukmenciptakanrelasisesamamanusiakhususnyahubunganlelakidanperempuan,yanglebihbaikdanbaru.Relasitersebutberkaitandengansegalaaspekyakniekonomi,politik,budaya,ideologi,pendidikandanlainsebagainyademiterciptanyasuatukeadilangender(Nugroho,2011:61).

GerakanfeminismediIndonesiasejatinyatelahmunculpadaparoterakhir abad kesempilan belas masehi dengan tokoh utama Kartini. GerakanKartinimenghidupkanperempuandimasa-masaberikutnya.Perkumpulanpertamayangmengatasnamakangerakankeperempuananadalah Poetri Mardika yang didirikan pada tahun 1912. GerakanperempuanPoetriMardikamenjadipionerbagiorganisasi-organisasiperempuansepertiJongJavaMeisjeskring(KelompokPemudiJawaMuda)tahun1915danAisyah(PemudiMuhammadiyah)tahun1917.DeskripsidiatasmenjelaskanbetapagerakanfeminismIndonesiatelahtumbuhdanberkembangjauhsebelumperiodekemerdekaan.Kendatidemikian, isu kesetaraan gender dalampendidikanjasmanidanolahragamasihmenjadipolemikyangtidaktuntas.Padadasarnyamasyarakatkalaitumemandangbahwapendidikanjasmanibagiperempuanboleh

Page 99: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

92 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

sajaasalmemperhatikankodratbadaniahyangalamidariperempuanitusendiri.Tubuhperempuanyangsehatitubukanyanggagah,kuat,dan besar sebagaimana laki-laki, melainkan kuat tetapi halus dan laras dengan hidup perempuan. Karena kodrat perempuan Ibu bagi anak-anaknya.

Pada konteks ini dapat disimpulkan bahwa perempuan diperbolehkan mengeyampendidikanjasmanisejauhdemimenopangkegiatandantugasnyadiranahprivatyaknikeluarga.Lebihjauh,padakonteksinimasyarakatjugamasihdipengaruhiidentifikasi“barat”dan“timur”yangdiproyeksikanolehIndologidanorientalismedengancaraberbeda.MasyarakatIndonesiakalaitutelahmenempatkandirisecaraberbedadenganbangsaEropaterkaitnuansakebatinannya.Olehkarenaitu,pendidikan jasmani bagi perempuan harus juga memperhatikankesopanandankesucianyangterkadangdisebutsebagaikeperempuanan(Dewantara, 1994: 253-4).

Faktanya,perjuangan feminismdi Indonesiademi terciptanyakesetaraan gender dalampendidikanjasmanidanolahragamencapaipuncaknyapadamasaOrdeLama.Buktinya,padaAsianGamesIyangdiselenggarakan di New Delhi tahun 1951, Indonesia telah mengirimkan 17atlit,6orangdiantarnyaadalahperempuan(Harsuki,dkk,2004:71-72)

B. PERIODE ORDE LAMA DAN ORDE BARU1. Wacana Pendidikan Jasmani: Peraturan Peraturan Pemerintah dan

Kurikulum Pada periode tahuan 70-an wacana pendidikan jasmani yang

berkembangsesungguhnyatidak terlaluberbedadenganmasapradanawalkemerdekaan.WacanalahirdantumbuhmasihmerupakanrespondanusahabangsaIndonesiamelepaskandiridarisegalayangberkaitandenganpejajahan,khususnyaBelanda,danmenegaskandirisebagaibangsayangmerdekadanmandiri.Misalnya,dapatdilihatdari Penetapan Presiden RI Nomor 19 tahun 1965 tentang pokok sistem pendidikannasionalPancasila.Padaketetapanitudinyatakanbahwapendidikan nasional merupakan unsur dalam nation and character building yangharusjugaselarasdengantuntutanRevolusiIndonesia.Oleh sebab itu, dalam pasal 4 terkait dengan politik pendidikan nasional, garis dan strategi pendidikan nasional kala itu menentang segala bentuk

Page 100: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 93

penjajahantidakterkecuali,mulaidariimprealisme,kolonialismeatauneo-kolonialisme, feodalisme, sampai kapitalisme.Adapun tujuanpendidikan nasional kala itu diorientasikan membentuk warga Negara yangberjiwaPancasilayangmeliputilimaaspek,yakni:KetuhananYangMahaEsa,perikemanusiaanyangadildanberadab,kebangsaan,kerakyatan,dankeadilansosial.

Padamasaini,pelaksanaanpendidikantidakterkecualipendidikanjasmani berada di bawah pengaruh ideologi “manipol-usdek”,yakni Manisfesto politik/Undang-undang dasar 1945, SosialismeIndonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia.

Pada periode ini, pada kurikulum pendidikan tidak dikenal mata pelajaranpendidikanjasmani,yangadaadalahpendidikanolahraga.Padahal dua tahun sebelumnya, istilah pendidikan jasmani telahdigunakan,waktuitupendidikanjasmanimasukkedalamkelompokdasar.Kalaitu,khususnyakurikulumSMPdibagidalamtigakelompokyaknidasar,cipta,karsa,dankrida.Artinya,padatahun70-anistilahpendidikanjasmanitelahdigunakankhususnyatahunajaran1962/1963(S. Hamid Hasan: 16).

Ketetapan presiden Nomor 19 tahun 1965 kemudian dianulir oleh ketetapan MPRS RI No.XXVII Tahun 1966 tentang agama, pendidikan, dankebudayaan.PadaBabIImengenaipendidikandiIndonesiaharusselaras denganUUD 1945 dan Pancasila sebagai ideology bangsa.Ketetapan MPRS ini menghapus ideologi “manipol-usdek” yangmerupakanprodukrezimordelama.Dengankatalain,PadamasainimerupakanperiodeperalihandarirezimordelamaSoekarnomenujurezimordebaruSuharto.

KetetapanMPRStersebutpadaakhirnyamelahirkankurikulumbaruyangdikenaldengankurikulum1968.Padakurikulumtersebutmatapelajaranpendidikanjasmanidigantinamadenganpendidikanolahraga.Ketetapan MPRS tersebut kemudian dikuatkan dengan Ketetapan MPR RINomorIV/MPR/1973terkaitdenganGBHN.PadaTAPMPRRIitudijelaskanbahwapendidikansejatinyamerupakan“usahasadardalammengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolahdanberlangsungseumurhidup(TapMPR,1973:27).”Lebihjauh,pendidikandisadarisebagaitanggungjawabbersamayaknikeluarga,

Page 101: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

94 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

masyarakat,danpemerintah.PraktikpendidikandiIndonesiajugaharusdidasarkanPancasiladanUU1945.

Selanjutnya,duatahunkemudianmunculkurikulum1975.Padakurikulmbarutersebut,matapelajaranPendidikanolahragabergantinamalainyakni‘PendidikanOlahragadankesehatan’.Padakurikulumini telah dikenal tujuan kurikuler, tujuan intruksionil, dan pokokbahasanpendidikan.Misalnya,SekolahDasar(SD)padakurikulum1975padaBidangstudiolahragadankesehatantujuankurikulernyaadalah:1)Muridmempunyaipengetahuandanpengertiantentangberbagai kegiatan olahraga untuk mengembangkan kehidupan sehat; 2)Muridmempunyaipengetahuandanketerampilanmempraktikkankegiatan-kegiatan olahraga serta kegiatan-kegiatan kesehatan tertentu memperolehnorma-normakehidupanlingkungan;3)Muridmempunyaipengetahuan dasar dalam memilih kegiatan olahraga; dan 4) Murid mempunyaitabiatdansikappercayadirisendiri,disiplin,keberanian,semangat dan sportivitas (Puskur, 1976: 1-4).

Kemudian pada tahun 1986 dikembangkan kurikulum baru demi menyempurnakankurikulumtahun-tahunsebelmnya.Kurikulumituddigunakansecarabertahap1986/1987berdasarkanKeputusanMenteriPendidikandanKebudayaanNomor0461/U/1983tentangperbaikanKurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. Keputusan menteri tersebut jugasesuaidengantuntutanKetetapanMPRNomorII/MPR/1983tentangGBHNyangmenyatakanbahwasistempendidikanharusdisesuaikandengankebutuhanpembangunandisegalabidangyangtersusundalamsebuah GBPP.

Padakurikulumterbaruini,pendidikanjasmanimasihmenggunkanistilah‘OlahragadanKesehatan’.Adapunjeniskegiatanyangdiajarkanpadasiswaduakelompokkegiatanayakniutamadanpilihan.Kegiatanutamaadalahpengembangankemampuanjasmani(PKJ),atletik,senam,permainan,dankesehatan.Adapunkegiatanpilihanadalahpencaksilat,renang,bulutangkis,tenismeja,sepaktakraw,danpermainantradisional (Puskur, 1986: 5).

‘Pendidikan olahraga dan kesehatan’ diartikan sebagai suatuprosespendidikanyangdiarahkanuntukmedorong,membimbing,mengembangkan,danmembinakemampuan jasmanidanrohanisertakesehatanpesertasiswadanlingkunganhidupnyaagartumuh

Page 102: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 95

dan berkembang secara harmonis dan optimal sehinggamampumelaksanakantugasbagidirinyasendiridanpembangunanbangsa(Puskur1986:1).Padakurikulum1975/1976dijelaskanbahwapendidikanolahragadankesehatanditujukanuntukmemacupertumbuhandanperkembanganjasmani,mental,emosionaldansosialyangselarasdalamupayamembentukdanmengembangkankemampuangerakdasar, menanamkan nilai, sikap, dan membiasakan hidup sehat (Puskur 1986: 1).

Padatahun1993terjadiperbaikankurikulumpendidikankembali.Kurikulum 1993 tersebut terlaksana sebagai amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Padakurikulum1993,‘Pendidikanolahragadankesehatan’kembalidiubahmenjadi‘pendidikanjasmanidankesehatan’.Pendidikanjasmani dan kesehatan diartikan sebagai suatu bagian pendidikankeseluruhanyangmengutamakanaktivitasjasmanidanpembinaanhidupsehatuntukpertumbuhandanpengembanganjasmani,mental,sosial,danemosionalyangserasi,selaras,danseimbang(Puskur1986:1).

Pendidikanjasmanikalaitudiandaianberfungsi:1)merangsangpetumbuhandanperkembangan jasmaniyang serasi, selaras,danseimbang; 2) merangsang perkembangan sikap, mental, sosial, dan emosionalyangserasi;3)memenuhihasratuntukbergerak;4)memacuperkembangandanaktivitas sistemperedarandarah,percernaan,pernapasan, dan saraf; dan 5) memberikan kemampuan untuk meningkatkankesegaranjasmanidankesehatan.

Pendidikanjasmanidankesehatanyangdiajarkanmeliputikegiatanpokok dan pilihan. Kegiatan pokok meliputi atletik, senam, permainan, dan pendidikan kesehatan. Adapun kegiatan pilihan terdiri atas renang, pencaksilat,bulutangkis,tenismeja,tenis,sepaktakraw,olahragatradisional, dan cabang-cabang olahraga lain yang potensial danberkembang di daerah (puskur 1986: 2).

Melaluipaparandiatasjelaskiranyabahwapadaperiodetahun1960-2000,yaknipadamasapemerintahanOrdeLamadanOrdeBaruwacanapendidikanjasmaniyangmunculsangatterkaitdenganberagamrelasikuasayangmenyelimutinya.Haltersebutdapatdilihatdenganperubahanistilahdannama ‘pendidikan jasmani’yangmengalamiperubahansesuaidengankurikulumyangterciptayangdidasarkanpada

Page 103: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

96 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

kebijakandanketetapanrezimyangmemerintah.Wacanapendidikanjasmanijugatidaklepasdariwacana-wacanalainyangberkembangsaatitu,sepertiideologiPancasila,UU45,manipol-usdek,nation and character building danlainsebagainya.

2. Manusia Sebagai Makhluk Mono-PluralisParaera1970an,wacanahakikatmanusiaselaludidasarkanpada

dasardanideologyNegarayakniPancasila.Pancasilasebagaipemersatubangsa,didasarkankenyataanhakikatmanusiaitusendiri.Padatahun1971, Prof. Dr. Notonogoro sebagai salah satu penafsir Pancasilamengatakan bahwa manusia Indonesia yang diabrasksikan olehPancasilaadalahmanusiasebagaimakhlukmono-pluralis.Notonagoromelihatmanusia sejatinyamerupakanmakhlukmajemuk-tunggal.Manusiamerupakankesatuandaritigaaspekyaknisusunan,sifat,dankedudukankodratnya.Manusiaditinjaudarisusunankodratnyaterdiriatastubuhdanjiwasebagaikesatuan.Ditilikdarisisisifatkodratnyamanusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial. Adapun dari sisikedudukankodratnyaiamerupakanmakhlukpribadiyangmandiridan makhluk Tuhan (Notonagoro, 1971: 18).

Manusiadilihatdarisusunankodratnyaterdiriatasragadanjiwa.Ragaatautubuhmanusiaterdiriatasunsurbendamatiyakniseluruhgejaladalamkonteksfisisdanchemis;unsurvegetatifatautumbuhanyakni benda hidup yang tumbuh yakni gejala bertumbuh sertaberkembang-biak,darikecilmenjadibesardanmemperbanyakdiri;danunsurbinatangyakniberpanca-indra,bergerakdanberkeinginanyangbersifatotomatis,sertagandrungpadahal-halyangenakdanmenolakhal-halyangtidakenak.

Jiwamanusiaterdiriatasbeberapaaspekyakniberpikir(cipta),berasa(rasa),danberkehendak(karsa).Berpikirmerupakanaktivitaskejiwaanyangberorientasimemenuhihasratmanusiaakankeingiantahuanataupengetahuandankebenaran.Sedangkan‘berasa’merupakankegiatanmental yang bertujuanmemenuhi hasratmanusia akan seni dankeindahan.Adapun‘berkehendak’merupakankegiatanmentalyangbertujuanmemenuhihal-halyangbaikataukebaikan.

Susunanmanusiayangterdiriatastubuhdanjiwadiatastidakdilihatterpisahsatusamalain,akantetapiiamerupakanrealitassusunanyang

Page 104: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 97

organiskedua-tunggalan.Manusiamerupakankesatuantubuhdanjiwa,yangutuh,tunggal,danmenyeluruh(Notonagoro,1971:94-95).

Selaintersusundarijiwadanraga,manusiajugamempunyaisifatsebagaimakhlukindividudansosial.Manusiasecarakodratihidupsendirisebagaipribaditetapidirinyaterhubungdenganpribadi-prbadiyanglaindalamkontekssosial.Manusialahir,tumbuh,matididalamruangsosialnya,tetapimanusiasebagaijugamemberimaknaterhadapdimensi sosial itu (Notonagoro, 1971: 95). Manusia sebagai pribadi lahir darirahimmasyarakatnya,kendatidemikian,manusiamempunyaikebebasandalammemaknairealitassosialnya.Padakonteksinijuga,manusia sebagai makhluk individu dan sosial saling meresap dalam kesatuantunggalyangtidakterpisahsamasekali(Hadi,2002:126)

Manusiajugaberkedudukansebagaimakhlukyangmandiridanmakhluk Tuhan. Ketiga kodrat manusia itu merupakan anasir manusia sebagaimakhlukmajemuk-tunggal.Jadi,hakikatmanusiamenurutNotonagoromerupakankeutuhandankeseluruhandiriyanghidupdiduniasebagaijelmaananasirnyaberjiwa,bertubuh,makhlukindividudan sosial, serta mandiri dan merupakan makhluk Tuhan.

Demikianlahwacanafilsafatmanusiayangberkembangpadaeraini.Bagaimanapunwacanainimempengaruhipraktikdanstrategikuasadalampendidikanjasmani.

3. Paradigma Keilmuan: Fungsionalisme Parsonian dan Pragmatisme Amerika Sesungguhnya paradigm keilmuan khususnya tahun 70an

telah mengalami pergeseran dari orientalisme Barat (Belanda) ke fungsionalisme dan pragmatism a la Amerika.Jadi,terputusnyawarisanduniakeilmuanBarat(Belanda)karenamenjalarnyahegemonikeilmuanAmerika,yangmenepisanggapanpengaruhgelombangnasionalismediIndonesia.Kajianke-Indonesia-anyangdilakukanilmuwanasalAmerikadiprakarsaiolehtigauniversitasutamayakni:Massachussetts Institute of Technology (MIT), Cornell University, dan Yale University. MIT dengan pusat studinyayangdikenaldenganMassachussetts Institute of Technology Centre for International Studies melakukanbanyakkajiantentangke-Indonesia-anyangdikenaldengan‘Indonesia Project’ yangdikepalaiolehBenjaminHiggins dan Rufus Hendon sebagai ketua Tim Lapangan Indonesia.

Page 105: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

98 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

Melaluiproyektersebutilmuwan-ilmuwanAmerikamenelitihampirsegala bidang tentang ke-Indonesia-an; ekonomi pedesaan (Robert Jay),keadaanpasar(AliveDewey),organisasiadinistratif(DonaldFagg),organisasikeluargadansosialisasi(HildredGeertz),dankomunitasTionghoaIndonesia(EdwardRyan).

Adapun Cornell University mendirikanpusat studiyangdikenaldenganCornellModern Indonesia tenProject yang prakarsai olehGeorgeMcTditahun1950a.ProyekCornell UniversitytersebutdidanaiolehpemerintahAmerikasendiridengansebuahtujuanmemahamikondisiduniabarupascaPerangDuniaII.Pusatstuditersebutakhirnyamelahirkanilmuwan-ilmuwanterkemukasepertiBenedictAndersondan Herbert Feith (Samuel, 2010: 81-83).

Pusat-pusatstudike-Indonesia-antersebutdipengaruhsecarakentalolehwacanafungsionalismeParsonianyangberimbaspadaprodukkeilmuannya.Talcott Parsons,misalnya, sebagai seorang sosiologberanggapan bahwa sosiologi harus memosisikan pada tindakan sosial dan alasan-alasan dari sebuah tindakan. Parsons beranggapan bahwa masyarakatmerupakansebuahsistem.Masyarakatdengansendirinyaselaluberusahamenjagaintegrasi,terdiriatasorgan-organfungsionaluntukmenjagakeutuhan,bekerjadenganprinsipAGIL(Adaptation, Goal attainment, Integration, and Latency), yangselalumencarijalanmenujusuatu keharmonisan dan keselerasan (Samuel, 2010: 72).

PadaperiodeiniwacanafungsionalismeParsonianmeresapmasukkepusat-pusatstudike-Indonesia-andanmenjadisuatuaksiomadanparadigma para peneliti dan intelektual dalam meneropong masalah ke-Indonesia-an. Paradigma fungsionalisme Parsonian a la Amerika tersebut jugamembawafilsafat pragmatismeWilliam James yangtumbuhkembangdiAmerika.PragmatismemempunyaiakarkatadaribahasaYunani,pragmatikos yangberarti‘cakapdanberpengalamandalamurusanhukum,perkaranegara,dandagang’.Kataitudalambahasa Inggris disebut pragmatic yangmempunyaiarti‘berkaitandenganyangpraktis’.Sebagaialiranfilsafatpragmatismberpandanganbahwapengetahuandicaribukansekadaruntuktahudemitahu,melainkanuntukmengertimasyarakatdandunia.Pengetahuantidakdipahamisekadarobjekpengertian,perenungan,ataukontemplasi,tetapiuntukberbuatsesuatuuntukkebaikan,peningkatan,dankemajuanmasyarakat

Page 106: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 99

dan dunia. Pragmatisme lebih mengutamakan tindakan daripada pengetahuandanajaran.Olehsebabitu,prinsipuntukmemberikanpenilaianbagisuatugagasan,pemikiran,ide,danpernyataantidakcukuphanyalogikadankeruntutanalurberpikirtetapididasarkanalasankemungkinan bagi gagasan tersebut untuk dibuktikan, dilaksanakan, danmendatangkanhasil(Mangunhardjana,2006:189).TerkaithaliniWilliam James mengatakan, “That ideas (which themselves are but parts of our experience) become true just in so far as they help us to get into satisfactory relations with other parts of our experience…”(James,1942:49).

Jadi, bagi pragmatisme rasio berfungsi sebagai pembimbing perilaku manusia. Segala pemikiran, ide, gagasa, dan teori merupakan alat dan perencanaanuntukbertindak.Lebihjauh,kebenarannyadiukurdandiujiseberapamamputeori,gagasan,danidetersebutdilaksanakandemimemperolehdampakpositifdanmanfaatyangdiinginkanoleh manusia.

Demikian paparan mengenai fakta bahwa pada periode ini, di IndonesiakajianilmusosialdipengaruhiolehwacanafungsionalismeParsonian dan pragmatisme a laAmerika.Tentunya,dapatditelisiklebihjauhdalampengaruhparadigmilmusosialfungsionalismedanfilsafatpragmatismedalampraktikpendidikanjasmani.

C. PERIODE ORDE REFORMASI SAMPAI MASA KINI1. Wacana Pendidikan Jasmani: Kebijakan dan Kurikulum Pendidikan

OrdeReformasiyangditandaidenganjatuhnyarezimOrdeBarumelalui demostrasi massa tahun 1998 membawa dampak bagi segala aspek dan dimensi kehidupan bangsa Indonesia tidak terkecualiperihalpendidikan.Gejolakpolitikdanpergantianrezimitumembawaperubahanbagiduniapendidikan.Suksesikepemimpinandanrezimtersebutakhirnyamelahirkankurikulumbaruyakni‘Kurikulum2004’.Pada Kurikulum 2004 istilah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan diubah menjadi‘pendidikanjasmani’tanpaimbuhankatadanistilahkesehatan.

Perubahanitujugaberimbaspadapergeseranpengertian‘pendidikanjasmani’itusendiri.Padakurikulum1993,pendidikanjasmanidankesehatan diartikan sebagai suatu bagian pendidikan keseluruhan yangmengutamakanaktivitasjasmanidanpembinaanhidupsehatuntukpertumbuhandanpengembanganjasmani,mental,sosial,dan

Page 107: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

100 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

emosionalyangserasi,selaras,danseimbang(Puskur,1993:1).Sedangkanpengertianpendidikanjasmaniversikurikulum2004berbunyibahwa‘pendidikanjasmanimerupakanprosespendidikanyangmemanfaatkanaktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuanuntukmeningkatkanindividuuntukmeningkatkanindividusecaraorganik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial, dan emosional (Puskur, 1993: 1).

Pada kurikulum 2004 dijelaskan bahwa Pendidikan Jasmanimempunyaibeberapatujuanyakni:1)MeletakkanlandasankaraktermoralyangkuatmelaluiinternalisasinilaidalamPendidikanJasmani;2)Membangunlandasanpribadiyangkuat,sikapcintadamai,sikapsosial,dantoleransidalamkontekskemajemukanbudaya,etnis,danagama;3) Menumuhkan kemampuan bepikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugasajarPendidikanJasmani;4)Mengembangkansikapsportif,jujur,disiplin,bertangungjawab,kerjasama,percayadiri,dandemokratismelaluiaktivitasjasmani;5)Mengembangkankemampuangerakdanketerampilan berbagai permainan dan olahraga; 6) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan danpemeliharaankebugaranjasmanisertapolahidupsehatmelaluiberbagaiaktivitasjasmani;7)Mengembangkanketerampilanuntukmenjagakeselamatan diri sendiri dan orang lain; 8) Mengetahui dan memahami konsepaktivitasjasmanisebagaiinformasiuntukmencapaikesehatan,kebugaran, dan pola hidup sehat; dan 9) Mampu mengisi waktu luang denganaktivitasjasmaniyangbersifatkreatif(Puskur,1993:6-7).

Adapunruanglingkuppendidikanjasmaniversikurikulum2004meliputi: permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air (akuatik), dan pendidikan luar kelas. Pada kurikulum ini jugamunculwacana ‘kompetensi’ yangmenjadiukurankelulusanparapesertadidik,yangdisebutdengan‘standarkompetensikelulusan’(SKL).SKLitusendiriterdiriatasstandarkompetensikelompokmatapelajaran,standarkompetensi(SK)dankompetensidasar(KD)matapelajaran.Kompetensidasarmerupakansekumpulankeahlianyangharusdikuasaiolehpesertadidikdalammatapelajarantertentusebagaireferensidanrujukanuntukmenyusunindikatorkompetensi.Kompetensiitusendiriberartikecakapan(Sugono,2008:719).

Page 108: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 101

Dua tahun kemudian lahir Kurikulum 2006. Kurikulum tersebut lahir didasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan.Peraturantersebutmerupakanpengejawantahandari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada kurikulum2006inikembali‘pendidikanjasmani’mengalamiperubahannamamenjadi‘PendidikanJasmni,Olahraga,danKesehatan’.

Secaraotomatisperubahannama tersebutpengertiandirinya.Pendidikanjasmani,olahraga,dankesehatandiartikansebagaibagianintegraldaripendidikansecarakeseluruhanlyangbertujuanuntukmengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkunganbersihmelaluiaktivitasjasmani,olahraga,dankesehatanterpilihyangdirencanakansecarasistematisdalamrangkamencapaitujuanpendidikannasional(Puskur,2006:45).

Pendidikanjasmani,olahraga,dankesehatanmempunyaibeberapaorientasiyakni:mengembangkanketerampilanpengelolaandiridalamupayapengembangandanpemeliharaankebugaranjasmanisertapolahidupsehatmelaluiberbagaiaktivitasjasmanidanolahragayangterpilih;2)Meningkatkanpertumbuhanfisikdanpengembanganpsikisyanglebih baik; 3) meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar; 4)Meletakkanlandasankaraktermoralyangkuatmelaluiinternalisasinilai-nilaiyangterkandungdidalampendidikanjasmani,olahraga,dankesehatan;5)Mengembangkansikapsportif,jujur,disiplin,bertanggungjawab,kerjasama,percayadiri,dandemokratis;6)Mengembangkanketerampilanuntukmenjagakeselamatandirisendiri,oranglain,danlingkungan;danmemahamikonsepaktivitasjasmanidanolahragayangbersihsebagaiinformasiuntukmencapaipertumbuhanfisikyangsempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikapyangpositif(Puskur,2006:46).

Adapunruanglingkupmatapelajaranyangdilaksanakansamasepertikurikulum2004,hanyaditambahdenganmasalahkesehatanyangmeliputipenanamanbudayahidupsehatdalamkehidupanpesertadidik.Misalnya,perawatan tubuhagarsehat,merawat lingkunganyangsehat,memilihmakanandanminumdanseterusnya(Puskur, 2006: 47).

Page 109: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

102 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

Lebihlanjut,Kurikulumdiatas‘disempurnakan’olehkurikulum2013.Pada tanggal 14 Januari 2014, Kementrian mengeluarkan memaparkan konsep dan implementasi dari Kurikulum 2013. Menurut Kementrian KendidikandanKebudayaan,Kurikulum itudidasarkan tantanganmasadankompetensimasadepan.Tantangmasadepanitudiantarnyapersoalanglobalisasi,lingkunganhidup,kemajuanteknologiinformasidanlainsebagainya.Sedangkankompetensimasadepandiarahkanpadakemampuankomunikasi,berpikirjernihdankritis,mencetakWNIyangbertanggungjawab,siapterjunkeduniakerjadanlainsebagainya(KementrianPendidikandanKebudayaan,2014:3-4).

Adapun pendidikan jasmani masih sebagaimana kurikulumsebelumnyadigabungdenganolahragadankesehatan,yaknidengansebutan“PendidikanJasmani,OlahragadanKesehatan”.Adapunwujuddari kurikulum 2013 terdiri atas kompetensi inti dan kompetensi dasar. Padakurikulum2013memuatwacanaagama,moralitas,budaya,filsafat(tercermindalampenggunaanistilahlogis,estetisdanlain-lain.Wacanaitubisadilihatdarikompetensiinti,misalnya,kompetensiintipadaKurikulum 2013 untuk SD dan MI Kelas I berikut ini:

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnyaMenghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannyasebagaianugrahTuhanyangtidakternilai

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.2.1 Menunjukkan perilaku percaya diri dalammelakukan

berbagaiaktivitasfisikdalambentukpermainan2.2 Menunjukkanperilaku santunkepada temandanguru

selamapembelajaranpenjas

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.3.1 Mengetahuibagian-bagiantubuhmanusiadankegunaannya.

Page 110: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 103

3.2 Mengetahuidampakjangkapendekmelakukanaktivitasfisik.

3.3 Memahami pengertian pola gerak dasar seperti gerak lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif.

3.4 Mengetahuicaramenjagakebersihandiriyangmeliputikebersihan badan, kuku, kulit, gigi, rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki serta pakaian

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang men-cerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak muliaMempraktikkanpolagerakdasar lokomotoryangdilandasikonsep gerak (seperti konsep: tubuh, ruang, hubungan, dan usaha) dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.Mempraktikkanpolagerakdasarnon-lokomotoryangdilandasikonsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional.Mempraktikkanpolagerakdasarmanipulatifyangdilandasikonsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional.Mempraktikkanaktivitas jasmaniuntukkeseimbangandankelincahantubuhmelaluipermainansederhana.Mempraktikkan berbagai pola gerak dominan dalam senam (seperti menolak, mendarat, lokomotor, berputar, dan mengayun) dan berbagai pola gerak dominan posisi statis(misalnya;tumpulengandepan/belakang/samping,bergantung,sikap kapal terbang, berdiri dengan salah satu kaki).Mempraktikkan pola gerak dasar senam sederhana menggunakan polalokomotordannon-lokomotoryangdilandasikonsepgerakmengikutiirama(ketukan)tanpa/denganmusic.Mempraktikkan berbagai bentuk permainan pengenalan air

Sumber: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SD dan MI, Kementerian Pendidikan danKebudayaan2013,hlm.125-126.

Page 111: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

104 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

2. Konsep Manusia a la Materialisme dan PositivismeR.ScottKretchmardalamkaryanyayangberjudulPractical Philosophy

of Sport and Physical Activity terkaitdenganaktivitasjasmanimanusiamenyebutmaterialismeilmiahsebagaisalahsatumazhabpemikiran.Padakontekske-Indonesia-andalampraktikpendidikanjasmanidanolahraga,materialismeilmiahyangakhirnyamenjelmapositivismemenjaditrend dasarpelaksanaanpendidikanjasmanidanolahragapadaorde lama terlebih orde reformasi.

Materialismeitumerupakanmazhabpemikiranyangmenyakinibahwaesensikenyataan, termasukesensimanusiabersifatmateriataufisik.Menurutpendukungmazhabpemikiraniniciriutamadarikenyataanmateriadalahbahwamaterimenempatiruangdanwaktu,mempunyaikeluasan(res extensa),danbersifatobjektif.Konsekuensidaricirikhasitumembawapadaimplikasibahwakenyataanmateriitudapat diukur, dihitung, dan diobservasi. Para pemikir materialis menolak alam spiritual. Pemikir-pemikir tersebut beranggapan bahwa tidak ada kekuatanspiritualdibalikyangfisikataumateri(Abidin,2011:25).

Materialismejugadikenaldengan‘naturalisme’.Materialismeataunaturalismpercayabahwasetiapgerakdapatdijelaskandenganhukumsebab-akibatataukausalitas.Keyakinanparapendukungmaterialismepadahukumkausalitasmenjadikandirinya‘deterministik’.Pemikir-pemikir itu tidak mengakui kebebasan dan independensi manusia. Seorang materialis beranggapan bahwa tidak ada gerak atau perilaku yangditimblkanolehdirinyasendiri.Sebuahgerakbersifatmekanisyangdisebabkanolehkekuatan-kekuatandiluardirinya(eksternal).Setiapgerakbenda,hewan,ataumanusiatidakdigerakkandemitujuanyangditentukanolehdirinyasendiri.Materialisme,singkatnya,menganggapgerakatauperilakumerupakanmesin,danbenda-bendabergeraksecaramekanis.

Kononmaterialisme berakar dari pemikiran India Kuno yangmeyakinibahwaduniadapatdijelaskandenganprinsipmatematisdan fisik. Sesungguhnyamaterialismmerupakan reaksi terhadapspiritualisme.Pandanganiniakhirnyamenjadibagiandarihukumilmiahyangdipercayabahwahanyaatom-atomdanruangkosongyangeksisdantakadayanglainnya.Bahkangagasan,motivasi,danharapan-harapanhadir proses kimiawi organ-organ otak. Pandangan tersebut dikenal

Page 112: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 105

jugadengan‘materialismeilmiah’(scientific materialism). Materialisme ilmiahitusendiriterdiriatasempatmacamyaknimaterialismukuran(measurement materialism), materialism monistik (monistic materialism), materialism reduktif (reductive materialism), fisikalisme(physicalism) (Kretchmar,2005:64).

‘Materialismeukuran’mengarustamakanobservasi,pengumpulandata,dananalisis.Pahaminiberoperasidibawahkeyakinanbahwamanusiamampumenjamindanmenganalisisinformasiyangmampumenghindarkan diri dari prasangka, penafsiran, dan sumber-sumber kesalahanlainyangmungkindilakukanolehseorangilmuwan.Mazhabpemikiraniniinginmelukiskansecaraakuratduniatanpaprasangkaataupenyimpangansamasekali.

Kerangkaidealpenemuanlahirdaridatamekanisyangdikumpulkandaribeberaparancanganpengukuranyangberhasildangagal.Kemudian,datamekanistersebutditransmisikandalambentukdigitalyangdapatdisuguhkansecarastatistik.Metodestatistiksendirisangatcocokdenganpenemuanyangdiinginkandanhasilnyayangsepenuhnyakebaldaripenafsiran keliru.

‘Materialismemonistik’.Parapemikirmaterialisdianggapmonistikkarenamerekapercayabahwadijagatrayainihanyaadasatusubstansi,tidak seperti pandangan para pemikir dualis. Seorang pemikir monistik memandangan dunia dengan pengandaian sebagai raksasa, atau mesin yangkompleks.Segalapenyebabadalahbersifatfisik—darisatusaranabergeserpadasaranalain,satuatommenggapaiatomyanglain,dansatu kondisi otak tertentu mengarahkan pada kondisi otak tertentu lain.

Para pemikir monistik akan mengakui bahwa sangat sulit untuk mengukurfaktor-faktorfisikyangmenyebabkanperistiwa-peristiwaberikutnya.Pemikir-pemikiritumengaitkanhalinidenganduakondisi.Pertama, teknologi barangkali tidak hadir saat ini untuk mengukur segala sesuatu.Sebelumteknologimampumengidentifikasi,mengukur,danmulaimengungkaprahasiagen,meskipunawalnyasulitmenguraimatarantaipenyebabkejadiannya.Masadepanteknologi,diharapkannantinyaakanmembawamanusiapadasegalasesuatuyangdibutuhkanuntukdiukur.Kedua,realitassangatkompleks.Akibatnya,kegagalan-kegagalan saat ini untuk memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan secara tepat dikaitkan dengan mekanisme sebab-musabab yang

Page 113: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

106 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

kompleks. Saat kompleksitas dapat diurai, maka kemungkinan prediksi sempurna akan dapat dipastikan.

Sementara para pemikir monistik beranggapan bahwa mereka di jalanyangtepatdenganmemandangbahwatidakadasesuatukecualiatomdanruang.Pemikirmonistikmenolakpercayabahwaseseorangharus kembali pada perkembangan ilmiah dengan kembali pada semacamspiritualismeyangtidakdapatdisentuh,sebab-sebabyangtidakterdugayangdiperkirakanmempengaruhimasadepan.

‘Materialismereduktif ’selarasdenganmaterialismmonistikyangberanggapanbahwa‘yanglebihbesar’selaludapatdijelaskandengan‘yanglebihkecil’.Keseluruhanyangkompleksmerupakanprodukdaribagian-bagiannya.Akibatnya,kinesiologiatauilmutentangmekanikagaraktubuhmemandangbahwamemahamibagian,samasajadenganmemahamikeseluruhan.Parailmuwanyangmematuhiideologiiniberanggapanbahwapenelitianyangberhasildilandasisatukiblatsaja,yaknidarimakromenujumikro.Parailmuwanituhanyamelihatprinsipmekanissaja.

‘Fisikalisme’merupakan bentuk darimaterilisme ilmiah yangmewartkanduahalyaknipenelitianteoritisdanpraksis.Bagiparapenganutfisikalisme,manusiahidupdiduniayangkekuranganmaknadan arti. Manusia disederhanakan sebagai hasil dari sebuah kebetulan evolusioneryangmahaagung.Tidakadacarauntukmemahamiitu,tidakadatujuan,tidakkadatujuanakhir,yangakanmenebusapayangtelahdilakukan olah manusia. Karena dunia tidak lebih daripada atom-atom yangsalingmemantulsatusamalain,tujuantidakmempunyaiartiapa-apakecualisebagaiketakteraturanyangdiciptkanolehevolusimanusia.

Penganutfisikalismememandangbahwaetikatidaklebihdaripadakerjakompleksdarigen-genmanusiayangegois.Refleksi,ketakjuban,dancintatidaklebihdaripadakerjasistemkomputermanusiayangdisebutdenganotak.Bermaindanbekerjamerupakankategoriartifisialyangmenjelaskankebutuhan-kebutuhanmekanisyangmeningkatkanataumenurunkangairahmanusiadanseterusnya.

‘Materialismeilmiah’(scientific materialism) denganempatbentuknyayangtelahdiurakandiatassesungguhnyamerupakanbentuklaindaripositivismeyangdiprakarsaiolehAugustComte.Sesungguhnyaistilahpositivismesekurang-kurangnyamengacupadaduahalyakniteori

Page 114: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 107

pengetahuan (epistemology) dan teori mengenai perkembangan rasio manusia. Terkait perkembangan manusia, istilah positivisme identik dengan tesis Comte mengenai tahap-tahap perkembangan pemikiran manusiayangbersifatlinierdalamurutanyangruntutdantidakterputus.Perkembanganitudimulaidaritahapanmitis,metafisika,danpositivis(Abidin, 2011: 129).

Pada konteks epistemologi, positivisme merupakan sebuah mazhabpemikiranyangmembatasipengatahuan‘yangbenar’sejauhitumerupakanfakta-faktapositif.Faktapositifmerupakanfaktayangdihampirimelaluisains,yangmelibatkaneksperimantasi,observasi,dankomparasi ilmiah.Faktapositifdiandaikansebagai faktayangsungguh-sungguhterjadi,nyata,pasti,berguna,jelas,danyangdapatdiamatidandibenarkanolehsetiaporangyangmempunyaikesempatanyangsamauntukmengamatidanmenilainya.Faktapositifdiletakkanbersebrangandenganperistiwayangbersifatilusi,khayal,kabur,danmeragukan (Abidin, 2011: 130).

Sesungguhnyabentukpengejawantahandaripendidikanjasmaniyangdidasarkanpadamaterialismilmiahdanpositivism,yaknipraktikpendidikanjasmanidanolahragayangmenekankanpadaukuran-ukuranilmiah dan teknologi.

Padatitikiniukurankeberhasilandiukursecarafaktualmatematisyangterkadangmengabaikannilai-nilaiyangbersifatintrinsik,padahalpendidikan itu sendiri adalah transfer of value takterkecualipendidikanjasmani.

3. Spirit Kapitalisme dalam pendidikanPada orde reformasi, kuasa atau mazhab pemikiran yang

mempengaruhi ranah pendidikan jasmani dan pendidikan padaumumnyaadalahkapitalismedanliberalismependidikan.

RobertJ.Samuel(2004:vi)dalamtulisannyayangbertajukthe rebirth of capitalism dalam Encyclopedia of Capitalism mengatakan bahwa lahir dansurutnyakapitalismemerupakansuatusejarahyangluarbiasadariperadaban manusia saat ini. Kendati demikian, kapitalisme itu sendiri merupakansebuahkonsepyangsamardanmaknanyakurangjelas.Kapitalismesaatinitidakcukuphanyadimengertisebagailegalitaskepemilikan pribadi atau kemampuan mengakumulasi keuntungan-

Page 115: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

108 – BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

kekayaan.Kapitalismelebihluaspengertiannyadarisekadarkepemilikandankeuntungan.Kapitalismemerupakansebuahsistemekonomiyangdidasarkanpadaaturansosialdanpolitikumumyangmemanduperilakuorang dan perusahaan.

Samuelberpandanganbahwasebuahmasyarakatkapitalissekurang-kurangnya mempunyai tiga karakteristik dasar yakni; pertama,desentralisasi pasar dan kebebasan harga. Apabila orang-orang membutuhkanbanyakkomoditas,makakomoditasituharganyanaikdan produksi bertambah. Namun apabila komoditas berlebihan, maka hargaakanturun,keuntunganakanberkurangdanproduksiakanjugaturun.Kedua,memberikansistempenyemangatkarenakapitalismemengizinkanpadaseseorangdanperusahaanmemperolehkeuntungandanhadiansesuaidenganusahanya.Kapitalismemenganggapbahwaorang inginmemperbaikidirinyasendiri,olehsebab ituorang ituakanbekerjalebihkeras,berinvestasilebihbanyak,danmengambilbanyak resiko jika orang itumengambil keuntungan dari ambisidanimanjinasinyasendiri.Umumnyapendapatantidakditentukanolehhukum,adat,ataupolitikyangmengatur“kebutuhan”.Ketiga,kapitalisme menetapkan sistem trial and error. Kapitalisme tidak memberikancontrolterpusatapayangdiproduksi,sebabitusetiaporang dan perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari pemuasan “pasar”. Setiap orang atau perusahaan dapat berimprovisasi danbereksperimen demi keuntungannya sendiri melalui mekanismepemuasan pasar. Eksperimen merupakan sumber dasar dari standar kehidupan tinggi karena itu mengarahkan pada teknologi baru, produk barudancarabaruyanglebihbaikdalampembuatansertapenjualan produkyangada.

Kapitaslismesebagaisistemsosialdengansegalakelebihannyatersebut,diakuiolehSamuelberdampakmenciptakanketidaksetaraandanketimpangan.Kapitalismemenciptakanpihakyangmenang(the winner) danpihakyangkalah(the loser). Hal ini ditegaskan oleh Douglas Dowd(2000:5)dalamkaryanyayangberjudulCapitalism and Its Economics: A Critical History bahwaprinsipkapitalismetelahmenciptakansebuahrelasi sosial pada masalah kepemilikan dan kontrol alat produksi. Kapitalisme telahmenciptakan sekelompok kecil yangmenguasaiekonomidanmengontrolnyaataskelompokyanlebihbesaryangmiskin.

Page 116: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB IV Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 109

Lebih jauh kapitalisme lalu bertranformasi dalam bentukneoliberalismeyangmeliputidokrin:pasarbebas(free market), deregulasi yangberartimengurangiperanpemerintahdalammengaturdalamsegala hal, privatisasi, dan menghilangkan konsep the public good dengan individual responsibility. Mazhabpemikiraninijugamerambahdalamranahpendidikansaatiniyangdikenaldenganliberalismependidikanatau pendidikan liberal.

Para pendukungnyamenganggap pendidikan liberal dianggapsebagai pendidi yang memanusiakan manusia karena mampumeningkatkankemampuanmanusiadengansemangatkompetisiyangketat(Hutchis,1959:5;Hook,2005:374-382).ModelpendidikanliberalinibaiksengajaatautidaktelahdipraktikkandiIndonesiakhususnyapadaperiodereformasiterlepasdariperdebatandampaknegatifnyasecarasosial.Dampakitu,misalnya,menimbulkanbudayakalahmenangdalamranahpendidikan,pendidikanyangbaikhanyabisadinikmatiorang-orangyangsecaraekonomimapandanseterusnya.KenyataaninipunmempengaruhipraktikpendidikanjasmanidiIndonesia.

Page 117: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para
Page 118: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 111

BAB VIMPLIKASI RELASI KUASA-PENGETAHUAN DALAM

PENDIDIKAN JASMANI DI INDONESIA

A. KE(KUASA)AN DAN PENDIDIKAN JASMANIFoucault berpandanganbahwa antarapengetahuandankuasa

salingterkaitsatusamalain.Keduanyatidakdapatdipisahkan,karenapengetahuanmemproduksikuasasebagaimanakuasamenciptakanpengetahuan.PadapersoalaniniFoucaultberkata:

“…that power produces knowledge (and not simply by encouraging it because it serves power or by applying it because it is useful); that power and knowledge directly imply one another; that there is no power relation without the correlative constitution of a field of knowledge, nor any knowledge that does not presuppose and constitute at the same time power relations” (Foucault, 1982: 27)

PandanganFoucaultdiatasmengambarkanhakikathubungankuasadanpengetahuan.Baginya,pengetahuantidakberasaldarisubjekyangmengetahui,tetapiberasaldarirelasi-relasi kuasa yangmenandaisubjekitu.Menurutnyatidakadapengetahuantanpakuasa,demikiansebaliknya,tidakadakuasatanpapengetahuan.Jadidapatdisimpulkanbahwa ada korelasi antara kuasa dan pengetahuan: pengetahuan memuatkuasadankuasamenciptakanpengetahuan.Kuasa-kuasayangsalingterkaitdenganpendidikanjasmaniantaralainorientalisme,fungsionalisme, pragmatisme, materialisme-positivisme, gender-feminisme, dan kapitalisme-liberalisme.

Page 119: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

112 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

1. Orientalisme dalam Pendidikan JasmaniIstilahyangorientalismemenjadibuahbibiratasjasaEdwardW.

SaidyangmenerbitkansebuahbukuyangberjudulOrietalism: Western Conception of Orient yangterbitpertamakalipada1978(Khalid,2015).Karya tersebutmenjadisebuahtonggaksejarahterkaitkajianpost-colonial danliteratureutamabagisiapapunyanginginmengkajiNegara-negaraAsia terutamayangberpendudukdenganmenganutagamaIslam (Belafatti, 2014). Orientalisme adalah pendekatan kategoris para sarjanaBaratsebagaiupayauntukmembentukpengetahuanmenyeluruhtentang orang-orang timur atau ketimuran. Pengetahuan itu meliputi studifilsafatTimur,sejarah,agama,budaya,bahasadanstruktursosial.OrientalismemerupakansebuahcarapandangBaratdalammemahamiTimurdalamrelasiyangsubordinatifyakniantarapenjajah-terjajah, maju-mundur, superior-inferior, danseterusnya(Noorudin,2015).

Edward W. Said dalam Orietalism: Western Conception of Orient mengatakan bahwa orientalisme merupakan sekumpulan teori danpraktikyangdiciptakanolehBarat yangmampumemberikaninvestasimaterialbagimereka.Investasiberkelanjutanituakhirnyamenempatkan orientalisme sebagai sistem pengetahuan tentang dunia Timur,danberfungsisebagaikerangkakonseptualyangdiakuisebagaialatpenyaringduniaTimurkedalamkesadaranBarat.OrientalismeadalahideEropayangsecaraumumdiakuisebagai“kita”yangberbedadengan entitas lain yang disebut “mereka”. Identifikasi tersebutsangat hegemonik baik secara kultural politis,maupun “tekstual”terhadapkebudayaan-kebudayaan lainnon-Eropa (Said,1994:6-7). Said berkata:

“Orientalism, therefore, is not an airy European fantasy about the Orient, but a created body of theory and practice in which, for many generations, there has been a considerable material invest ment. Continued investment made Orientalism, as a system of knowledge about the Orient, an accepted grid for filtering through the Orient into Western consciousness, just as that same investment multiplied-indeed, made truly productive-the statements proliferating out from Orientalism into the general culture…Orientalism is never far from what Denys Hay has called the idea of Europe, a collective notion identifying “us” Europeans

Page 120: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 113

as against all “those” non-Europeans, and indeed it can be argued that the major component in European culture is precisely what made that culture hegemonic both in and outside Europe: the idea of European identity as a superior one in comparison.) with all the non-European peoples and cultures. There is in addition the hegemony of European ideas about the Orient, themselves reiterating European superiority over Oriental backwardness, usually overriding the possibility that a more independent, or more skeptical, thinker might have had different views on the matter...”

Padakontekske-Indonesiaanorientalismejugadikenaldenganistilah“indologi”(Samuel,2010:163).PusatstudiindologiBelandadikenaldengan sebutan Royal Institute of Linguistics, Geography, and Ethnology of the Netherlands Indies, didirikan di Leiden pada tahun 1851. Adapun duatokohutamaindologiasalBelandaadalahSnouckHurgronjedanBoeke.IndologidisinyalirsebagaikepanjangantangandarikolonialismeBelanda.BukansebuahkebetulanapabilaHindia(Baca:Indonesia)danseluruhmasyarakatnyaditempatkandanmencitrakansebagaisuatubangsayangrendahataumundur,berbandingterbalikdenganBelandadanmasyarakatEropapadaumumnyasebagaimasyarakatyangbermartabattinggidanmaju.

TidakayalberagamkebijakanpemerintahBelandayangditerapkandi Hindia Belanda disemangati orientasi kolonialisasi. Pendidikan hampirkurangdiperhatikanterlebihpendidikanjasmani.Berdasarkanfaktasejarah,pemerintahBelandasemenjakawalberkuasadiIndonesiakegiatanjasmanidilanggar-langgardanmasyarakat.

PemerintahBelandabarumemperhatikanpendidikan jasmanidi Hindia Belanda sekitar akhir abad ke-19, bersamaan dengan perkembangan sekolah-sekolah bagi anak-anak Eropa. Pendidikan jasmani yang dikenal kala itu dengan sebutan “pendidikan gerakbadan”meliputiatletik,permainankasti,bolabakar,sepakbola,danbolatangandanlainsebagainya(Harsukidkk.,2004:29).Kebijakanitudapatdimengertibertujuanmembentukkelompokelitsosialyangdapatdipakai pemerintah Belanda sebagai alat kepentingan supremasi politik danekonominyadiNusantara(Setijadi,1976:24).

Pada konteks kekinian, istilah orientaslisme seringkali sudah tidak dipergunakanlagi,namunsecaraesensidikatakanmasihberjalandengan

Page 121: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

114 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

wujudbaruyaituneoimperalisme.Halinijugamengejawantahdalamduniaolahraga.SepertiyangdisampaikanolehJayCoackley,bawasannyaolahragapadasaatinibanyakdigunakansebagaibentukimperalismebaru. Cabang-cabang olahragamodernmempunyai keterikatakanerat dengan ukuran tubuh (misalkan; bola basket, bolavoli). Hal ini digunakanuntukmenunjukkanbahwasampaisaatiniraskaukasia(barat) senantiasa lebih unggul dibandingkan dengan orang-orang asia (timur).

Realitas yangmenggejala, lebih hal ini jugamerambah duniapendidikanjasmanidisekolah.Muatankurikulumyangdigunakanlebihpadatdiisidenganberbagaimacambentukcabangolahragamodernyangdalamperspektiforientalismaupunneoimperalismejelas-jelasdisokongbarat.Sementaraitu,jenis-jenisolahragayangtumbuhdanberkembangsebagaibudayadariIndonesiajustruterlupadantidakdikembangkandenganbaikmelaluiruangpendidikanjasmani.

Bentuknyata laindari bentukneo-Imperalime adalahwacanastandarisasipendidikan.Dalamkeilmuanpendidikanjasmanidikancahinternasional,dikenaladanyaistilahNASPE(National Association Standart of Physical Education).Standarinidiprakarsaiolehbangsa-bangsamaju/barat (dalam hal ini Amerika). NASPE saat digunakan sebagai standar untukmelakukanevaluasiterhadappelaksanaanpendidikanjasmanidiseluruhnegara.MelaluiNASPEdikeluarkanberbagaimacamstandarmulaidarikurikulum,proses,sampaipadasaranadanprasarana.WacanainimempunyaipengaruhkuatdalampengembanganpendidikanjasmanidiIndonesia.BerbagaikebijakanbarudimunculkansebagaibentukupayapenyetandaranprogrampendidikandiIndonesia.Halitumengejawantahdiantaranyadalambentukundang-undang,peraturanpemerintah,sertaperaturanmenteriyangmencobamembawapendidikanmenujustandaryangdiharapkan(dalamhaliniyangdimaksudmengacupadastandarinternasional).Munculnya kelas-kelas berstandar internasional diberbagaisekolahseolahhanyamenjadiklaimbahwasistempendidikankitaberadapadaposisitertinggaldansenantiasadalamposisiyangharusmengejar.CarapandanginitidakpelakbukannyasebuahupayayangefektifuntukmengangkatsistempendidikanIndonesia,padakenyataanhanyajusrumenjadipemicucarapandanginferiorterhadaprealitasdiri bangsa ini.

Page 122: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 115

2. Fungsionalisme dalam Pendidikan JasmaniIstilahfungsionalismemerujukpadakata‘fungsi’yangmenunjuk

padapengaruhterhadapsesuatuyanglain.Apayangdisebutdengan‘fungsionil’merupakansesuatuyangtidakberdirisendiri,tetapijustruterkait dengan suatu hubungan tertentu sehingga menemukan arti dan maknanya.Aspekpemikiranfungsionalsekurang-kurangnyamemilikibeberapaaspekyaitu;pertama,manusiamemahamibahwadirinyadanduniamempunyairelasiyangkait-mengaitsatusamalain.Kedua,pemikiranfungsionilkurangmemperhatikanhal-halyangbersifatadikodrati. Ketiga, alam fungsional mengandaikan bahwa manusia membutuhkanpengetahuan,tetapitelahterjadipergeserandariteorimenujupraktik(Peursen,2011:85-102).

Kekurangan atau kelemahan dari fungsionalisme adalah opera-sionalisme yaknisuatusikapyanghanyamenekankanaspek‘bagaimana’dengantujuanyangbersifatpribadi.Yaknimemutlakkancara-caraberbuat sesuatu. Operasionalisme terjadi dalam banyak bidangmisalnyadalamagama,parateologbanyakmenulisbukuyangtebalyangmembicarakan“Tuhan”tetapikotaknyamasihkosong.Tuhanparateologhanyahadirdalamselaksakata,definisimereka,tetapibukan merupakan bentuk realitas batin. Contoh lain, seorang psikolog banyakberbicaratentangmanusiadanapayangbisamempengaruhitindakannya,tetapiisiyangmerekabicarakanjugakosong.Manusiayangdisebutnyasesungguhnyatidaklebihdaripadaderetankaidah-kaidahyangdirangkaisendirisebagaisuatutafsirilmiahtentangkelakuanmanusia (Peursen, 2011: 109-117).

Dalamkontekssosiologis,adabeberapakritikyangdiarahkanpadafungsionalisme. Pertama, kritik substantif. Fungsionalisme dianggap ahistoris, yakni tidak berkaitan dengan sejarah. Fungsionalismedianggaptidakmampumenjelaskanperusbahansosialsecaraefektif.Fungsionalismedianggaptidakmampumenjelaskanmasalaludanperubahansosialyangterjadidimasakini.Singkatnya,kritiksubstantifterhadap fungsionalisme ada dua hal. Pertama, fungsionalisme dianggap hanyafokuspadahalyangsangatsempitsehinggamenghalanginyamemusatkanperhatianpadasejumlahmasalahdanaspekkehidupansosialyangpenting.Kedua,pemusatanperhatiannyabersifatkonservatif

Page 123: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

116 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

danpraktiknyadigunakakanuntukmendukungstatus quo danelityangdominan(RitzerdanGoodman,2003:145-146).

Terkait dengan logika dan metodologi fungsionalisme, sebagian pengkritikmenganggapbahwafungsionalismesesungguhnyakabur,tidakjelas,danbermaknaganda.Misalnya,fungsionalismepadatingkatanalisissosialmemilihsistemsosialabsrakketimbangmasyarakatnyata.Masalahlainyangdihadapiolehfungsionalismeadalahteleology dan tautology. Pada konteks teleologi, fungsionalisme memandang bahwa masyarakatataustruktursosialmempunyaimaksuddantujuantertentu.Pokokkritiknyaterletakpadaanggapanbahwatujuanmenuntunkegiatanmanusiaketikahalsemacamitubukanpokokpersoalannya.Sedangkan,kritikterhadaplogikayangdipergunakanolehfungsionalismedianggaptautologis yakniargumenyangdiajukanmempunyaikesimpulanyangsemata-matamenegaskanapa-apayangterkandungdidalampremisataumerupakanpernyataanulangdaripremis(RitzerdanGoodman,2003: 146-147).

Pada konteks pendidikan tokoh Parson sebagai seorang fungsionalis berpandangan bahwa sekolah merupakan medium sosialisasi setelah keluarga.Sekolahmenurutnnyamerupakanmerupakanjembatanantarakeluargadanmasyarakatdalamkontekssosialisasisecarakeseluruhan.Sekolahmempersiapkanseoranganakdidikmenujuperandewasamereka.Padakeluargaanakdinilaidandiperlakukansecarakhusussebagaiketuruanayahdanibunya,sedangkandalammasyarakatseoranganak didik dinilai dan dipandang dengan tolok ukur standar universal yangberlakubagiindividulainnyayangterlepasdariikatankekerabatan.Padakeluarga,seoranganakdiperolehdarikelahirannya,sedangkandimasyarakatstatusnyadiukurdaripekerjaannya.Seoranganakniscayaakanmengalami peralihan dari standar khusus yang diterimanyadi keluargamenuju standarumumyangdiperolehdimasyarakat.Sekolahberperanmempersiapkankaumremajapadaperiodetransisitersebut. Sekolah menerapkan status universal bagi seluruh siswa guna memperolehstatusmereka.Perilakumerekadiukursecarakhususmelalui peraturan sekolah, prestasi mereka diukur dengan dengan kinerjahasilujianmereka.Standarituberlakubagisemuasiswaterlepasdarikarakterkhasyangdimilikimulaijeniskelamin,ras,latarbelakangkeluarga,asal-asalkelassosialnya(RoleofEducation,2014:8).

Page 124: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 117

Ditilikdaritujuannya,pendidikanbagifungsionalismerupakanalatuntuk merawat kohesi dan tertib sosial. Para fungsionalis berpandangan bahwamasyarakatterselenggarabersamaolehorientasidanconsensusnilai-nilaiyangdibangunolehkebutuhandancita-citasosial.Pemikirfungsionalis memandang bahwa pendidikan merupakan transmisi nilai-nilaisosialdarisatugenerasikegenerasiselanjutnya(Durkheim,1956:71).Parafungsionalisberanggapanbahwapendidikanmempunyaitujuantertentu.Tujuan-tujuantersebutadalahintelektual,politik,sosial,danekonomidanmerujukpadaperan-perannyadalamdirimasyarakat.Sekolahmenjalankanperanfungsipentingdalammengembangkandanmemeliharamasyarakatmodern, yangmeghargai kesetaraankesempatan bagi seluruh warga negara (Sadovnik, 2010: 3).

Modelpendidikanala fungsionalisdikenal jugadengansistemmeritokratik (meritocratic), yaknisistemyangdidasarkanpadaprestasidankemampuanindividu(baca:anakdidik).Kritikterhadapsistemmeritokratisdiajukankarenamodelinimengharuskansiswadarikelassosialrendahmembayarbiayapribadiatassebuahpencapaianterlalubesar. Taruhan untuk pandai bagi siswa kelas sosial rendah sangat tinggi. Olehsebabitutakjarangmerekajugaakhirnyamenolakuntuksekolahkarenatakutterlepasdariikatankekerabatandanbudayanya.Kendatidemikian,sisteminibagiparapemikirfungsionalisdisinyalirlebihmenunjukkankeberhasilannyadaripadakegagalannya,meskipunpadapraktikknyamembutuhkan“biaya”bagiindividu-individuyangterlibat(Waller, 2014: 7).

Pengaruhdariparadigmainisecaranyatadalampendidikanjasmanitelahmenyeretkonseppembelajaranpadakontekspelatihan.Siswacenderungdituntutuntukmemperolehpenguasaankeilmuandanteknikkeolahragaanselayaknyaatlitdalamruangpelatihan.Ditambahlagi,banyaknyaeventkejuaraanpelajarseolahsemakinmembenarkanperspektif guru dalam melakukan proses pembelajarannya yangberbasis teknikdanfisik.Kerberhasilan siswadalammemperolehkemenangan dalam sebuah pentas kompetisi keolahragaan dianggap sebagaiukurankeberhasilandaripembelajaranpendidikanjasmani.Hal ini sesungguhnya secaranyatamerupakanpengingkarandariamanat kurikulum yang semestinyamenempatkan jasmani/ fisikdalampendidikanjasmanisebagaimediadariprosespembelajaran

Page 125: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

118 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

dalamupayamencapaitujuanpendidikansecaraumum.Karenadalamamanatkurikulumjelastersuratbahwa,”PendidikanJasmasniadalahbagian integral dari pendidikan keseluruhan yangmemanfaatkanaktivitasjasmanisebagaisaranauntukmencapaitujuanpendidikanpadaumumnya”.

Lebih jauh, kenyataan tersebut dapat dikatakan merupakansebuahcacatepistemologiskhususnyapadaruangvaliditas.Secarakeilmuansebuahprogrampelatihanitusemestinyadiaplikasikantanpamelepaskandiridariberbagaimacamprinsip-prinsipberlatihketat.Halitupadatataranpraksispembelajarandisekolahtidakmungkindapatdiwujudkan.Maka,secarajelasdisinitampakterjadinyakesalahanepistemologis—dimanahasilprosespembelajaranmencobakemudianuntukdievaluasidenganmenggunakankacamatakepelatihan(skill/performa).Akibatnya,esensidariprosespembelajarandengansegalamacamindikatortujuanyanghendakdicapaimenjaditidakpernahbisadicapaipadatataranaplikasi.

3. Pragmatisme dalam Pendidikan JasmaniPragmatismesesungguhnyamerujukpadapandanganWilliamJames

sebagaisuatujalanmengaitkanantarateoridanpraktik.Artinya,sebuahwacanadianggaptidakmempunyaimaknaapabilatidakbisadiwujudkansecarapraksis.Pragmatismemerupakanprosesmemahamiakibatpraksisdariide,gagasan,dankeyakinanseseorang.Sebagaiperbaikanatasempirisismeataskritikrasionalisme.Sesungguhnyapragmatismeinginmenegaskanbahwagagasan,ide,danteoriyangbenarpastibekerjadanbisadiwujudkandalamkehidupanpraksis,sedangkanyanglemahpasti tidak aplikatif (Mullen, 2011: 1).

Padakontekpendidikan,bagipemikirpragmatis,tujuanpendidikanadalahpenciptaankondisiyangmemungkinkanpertumbuhananakdidik.Adapunanakdidikatausiswamerupakanorganismeyangmengalami,yangmampumenggunakankecerdasannyauntukmemecahkanmasalah-masalah.Muridmerupakanorganismemenyeluruhyangterus-menerusberinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan sekolah dipahami sebagai bagianlingkungandimanaseoranganakdidikdirancangdandibekalipengalaman pendidikan sebaik mungkin. Oleh sebab itu anak didik dituntut terlibat dalam interaksi dengan sekolah (Rosen, 1998: 126-127).

Page 126: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 119

Guru, bagi kaum pragmatis merupakan warga dari kelompok belajar yang melayani dalam kapasitasnya sebagai penolong,pembimbing, dan pengatur pengalaman-pengalaman itu. Seorang guru mempunyaitanggungjawabataskondisi-kondisibelajarsiswadenganmenyederhanakan,memurnikan,memerintahdanmenyeimbangkanlingkungan sedemikian rupa sehingga memberikan sumbangsih pengalamanbagipertumbuhansiswa-siswanyadenganbaik(Rosen,1998:127-128).Materiataubahanpelajaran,bagikaumpragmatis,adalah alam semesta. Setiap pengalaman pendidikan merupakan bahan darikurikulumpragmatis;atausetiappengalamanyangmembantupertumbuhan. Bahan tersebut tersedia untuk digali, tetapi perlu dicatatbahwaitusemuaharusdemiinteraksianakdidiksesuaidengankebutuhan,kapasitas,dankepeduliannya.Sedangkanmetodeyangdigunakandisebutmetode‘proyek’.Diskusikelasdalamsuasanabebasdanterbukasangatdianjurkan,sertarisetpemecahanmasalahsecaramandiri (Rosen, 1998: 127-128).

Kritikyangdiajukanpadapragmatisme,bagipraktisipendidikanyangterbiasabergelutdalamkegiatansekolah,gagasanbahwatakadakebenaran-kebenaranyangmutlaktakberubahmemberikantantanganlain yang berbahaya. Umumnya, praktisi pendidikan takmampudan tidak bisa menerima pandangan itu. Terlebih kaum pragmatis mengandaikan bahwa sekolah dan seluruh proses pendidikan dituntut menjadialatdariperubahandankemajuansosial.Artinyaparaanakdidiktidaksajadiajarkanmateri-materifaktual,tetapimerekaharusberurusan dengan masalah-masalah sosial. Pandangan ini digugat oleh pendidik konservatif beranggapan bahwa itu bukan tugas sekolah, apabilaitudilakukanmakayangakanterjadiakanterjadipergeserandaristabilitasmenujuanarkhi(Rosen,1998:137-138).Kritiklain,pragmatismedalam pendidikan dianggap lebih teroritis daripada praktis, di sisi lain, praktik pendidikan pragmatis mengarah pada kultus kepribadian (Rosen, 1998: 138-139)

Padaranahpradigmapragmatism,pendidikanjasmanikembalimengalami kegagalan dalam menentukan orientasi. Berbagai bentuk jargon yang diusung bahwa “pendidikan jasmani sebagai ruangpembangunan karakter” dalam realitas banyak termentahkan.Banyaknyaperistiwabrutaldankekerasanyangterjadidalamruang

Page 127: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

120 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

olahraga (meskipun olahraga sangat berbeda dengan pendidikan jasmani)seolahmemutuskeyakinanyangmencobadibangundalampendidikanjasmanisebagaimediumpembangunankarakter.Selamaini,keyakinanakanpendidikanjasmanisebagaialatpembangunankarakterdi Indonesia seolahhanyalahmistifikasi belaka.Artinya,bahwakeyakinanitutanpabisadijelaskandenganargumentasiilmiahyangbisadipertanggungjawabkan.Realitasyangdemikiannampakjelas ketikamencobamelakukanpenelusurandi lapangan.Dalamkonteks ke-Indonesiaan, jarang dapat ditemukan sebuah kajianreflektif tentang pendidikan jasmani yangmencobamenjelaskansecaratuntasbagaimanaprosespembentukankarakteritukemudiandapatdikonstruksikandenganbaikdalamruang-ruangpembelajaran pendidikanjasmani.

Selanjutnya, sepertiapayangdiungkapkanolehFreire (1997: )bahwasannyabanyakkegiatanpendidikansaatiniyangdikatakanjsutrumenjadiprosesalienasi bagianak.Parapesertadidikdijejaliberbagaimateriyangnotabene samasekaliasingaspekmetafisisnya.Dalamranahpendidikanjasmani,dapatdilihatbagaimanapilihanmateriyangadamerupakanbentuk-bentukolahragabakuyanghampirsebagianbesarmerupakanhasilprodukdaribaratyangtentunyadalamperspektifnilai seringkali berbeda sekali dengan konteks ke-Indonesia-an, belum lagi kalau kajiannya dilihat dalamperspektif lokal dan kesukuan.KejanggalaniniNampaksekaliketikakurikulum2006(KTSP)diterapkan.Secarasubstantifkurikulum2006inginmenekankanpadamuatanlokalmelaluipendekatankonstruktivis.Namun,dalamimplementasinyaterjadipengingkarandenganmeletakkanberbagaimacammateriyangjauhdariapayangdinamakanmuatanlokal,ditambahlagidengansistemujianyangmenggunakanstandarnasional.Kondisiinidapatdiibaratkandenganmencobamenanamberbagaivarietaspohon,namunmengharappanendenganbuahyangsama.Akibatnya,heterogenitaskondisi sekolah dan sistem pendidikan di Indonesia menimbulkan persoalandenganberbagaidalih.Alasanyangseringkalidimunculkanadalahketerbatasansaranadanprasaranayangmenyebabkanprosespembelajaranpendidikanjasmanidisekolahmenjaditidakbisaberjalansecaraoptimal.

Page 128: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 121

4. Positivisme dalam Pendidikan JasmaniPositivisme sejatinyamerupakan anak sah darimaterialisme.

Positivismemunculpadaabad19dan termasuk jenisfilsafatabadmodern.Positivismemerupakanaliranfilsafatdi abadke-19yangdiprakarsai olehAugustComte. Positivismemembatasi kenyataankepadapengalamaninderawisajadanmengabaikanpertanyaanapayangtersembunyidibelakangfaktaitudanbagaimanaseseorangdapatmengetahui fakta itu.Tokoh terpenting dari aliran positivisme adalah August Comte (1798-1857), John Stuart Mill (1806-1873), dan Herbert Spencer(1820-1903).Padakonteksepistemologi,positivismemelakukanreduksidanpenyempitanpengetahuan.Reduksiituterdapatpadaapayangdimaksuddenganistilah‘positif ’yangdianggapsebagai‘apayangberdasarfaktaobjektif ’.Comtememberikangarisdemarkasiyangbernasantara‘yangnyata’dan“yangkhayal’,‘yangpasti’dan‘yangmeragukan’,‘yangtepat’dan‘yangkabur’,‘yangberguna’dan‘yangsia-sia’,serta‘yangmengganggapmemilikikesahihanrelatif ’dan‘yangmengganggapmempunyaikesahihanmutlak’(Hardiman,2004:55).

Positivismemempunyaijasadalammerintispenerapanmetodeilmiah ilmu-ilmu kealaman pada ilmu-ilmu sosial, yang akhirnyadisebutnyadengan‘sosiologi’.Prinsipdansemboyanpositivismeadalahsavoir pour prevoir (mengetahui untuk meramalkan). Gagasan ilmu positif ala Comte dapat disimpulkan dalam beberapa hal: 1) menolak perbedaan ilmu-ilmualamdanilmu-ilmusosial;(2)mengganggappernyataan-pernyataanyangtidakdapatdiverikasikansecaraempiris,sepertietika,estetika,agama,metafisika,sebagainonsense; (3)berusahamenyatukansemuailmupengetahuandidalamsatubahasailmiahyanguniversal;(4)memandangtugasfilafatsebagaianalisisataskata-kataataupernyataan-pernyataan(Hardiman,2004:56).

Jadi, ajaran positivismemeliputi beberapa yakni: bebas nilai,menggunakanmetodeverifikasi-empiris,menggunakanbahasaanalitikyangbisadiperiksasecaraempiris,danbersifateksplanasi(DonnyGahralAdian,2006:28).Positivismedenganberagamkeistimewaannyajugamempunyaikelemahan.Pertama,terkaitklaimpositivismeyangpalingmendasaryaknimasalahkepastian.Positivismemenganggapbahwapengetahuanilmiahpastiobjektif,akurat,dantepat.Namunklaim ini terbantahkan oleh Heisenberg dan Bohr. Menurut kedua

Page 129: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

122 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

ilmuwanyangmenelititeorikuantumyangmengatakanbahwatidakmungkinmenentukansecarattepatdanakuratkualitastertentudaridaripartikel subatom,danpenelitian itumengubahcarapandangkeduanya.Akhirnya,merekamempertanyakanindependensipenelititerhadapsubjekyangditelitinyaterkaitakurasiinformasimengenainya.Persoalan ini oleh Heisenberg dianggap sebagai masalah epistemologis, artinyailmutidakmampumenentukandinamikasubatomiksecaratepatdanpasti.Kondisiinimenurutnyamenunjukkanketerbatasanmanusia terkait apa yang diketahuinya. Sedangkan Bohrmelihatmasalah itu sebagai problem ontologis karena berhubungan dengan sifatpartikelsubatomitusendiri,bukancarabagaimanaseseorangmemikirkan tentang subatom itu. Terlepas dari perbedaan penekanan tentangsubjekpenelitianitu,yangjelasmerekaberduasepakatbahwakepastianyangdiklaimpositivismeituterlaluberlebihandankurangbisadipertanggungjawabkan(Houghton,2011:1).

Kritik mengenai prinsip kepastian positivisme itu diteruskan oleh Popperdenganmendeklarasikansebuahdictum“setiappernyataanilmiah harus tetap bersifat tentatif untuk selama-lamanya” ‘every scientific statement must remain tentative forever). Titik tekan kritik Popper terletakpadametode induksiyangdipergunakanolehpositivisme.BagiPopper,keyakinanbahwahukumyanguniversalbisadibangundarisebuahperistiwayangdialamisecaraberulang-ulang,merupakansuatuyangtidaklogis.Bukankarenasesuatuitutelahdilihatataudialamisebelumnya,laludikatakanbahwaitumerupakansebuahkebenaranyangtidak-historisdanberlakuselamanya.Olehsebabitu,terlepasdariempirisismedanobjektivitas,prinsiplogikanon-empiristetapmendasarbagi metode ilmiah.

Kelemahan lain dari positivisme adalah terkait dengan perbedaan teori dan praktik dalam metode ilmiah. Seorang positivis tradisional meyakini bahwaobjektivitas tidakmembenarkan argumenbahwasetiappengalamansensorikharus‘dimediasiolehkonsep-konsepyangdigunakanuntukmenganalisisnya’,dandengandemikian,‘tidakadacarauntukmengklasifikasi,ataubahkanmenggambarkanpengalamantanpamenafsirkannya’.Derajatinterpretasidatapenelitiinibisamengakibatkan‘bias’terhadapkesimpulantertentu,denganhasil-hasiltertentuyanggagalmenyesuaikandenganteorisaatinisehinggadianggapanomaliatau

Page 130: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 123

bahkandiabaikansamasekali.ProbleminidijelaskandengangamblangolehThomasKhundenganapayangdisebutnyashifting-paradigm.

Beberapasimpulandiajukanatasberagamkelemahanpositivisme.Pertama, menggeser peran agama sebagai pemegang otoritas kebenaran dandigantiilmuyangbersifathegemonik.Kedua,pendewaanterhadaprasionalitasilmiahdenganmenolakrasionalitaslain.Ketiga,Objektivitasmenjadiukuranutamadenganmenolakkontigensi,relativitas,dansejarahide.Keempat,melihatsejarahmanusisecarauni-linear. Kelima, perang,kesenjanganantarakelas,danpersaingansenjata(Lubis,217-218).

Ttidak dapat diindarkan, bahwa paradigma positivistik berpengaruh sangat kuat dalam pendidikan jasmani di Indonesia. Pendidikanmerupakansebuahupayasadaryangterencanadansistematisyangbertujuanuntukmelakukanperubahanyangbersifatmeningkatpadakualitas hidup peserta didik.Hal demikian kiranya apa yang bisadisarikandarisekianbanyakdefinisiyangterkait langsungdenganpendidikan.Bahwadalampendidikanjasmani—punsemestinyatidakakanberbedajauhdenganhalitu.Pendidikanjasmanidalamkonsepyangdipahamibersamaadalahpendidikanyangmemanfaatkanaktivitaspendidikanjasmani.Dalampendidikanjasmani,objekkeilmuanyangsampai saat ini dipahami bersama adalah “human in movement”. Hal ini berarti bahwa movement tidakdiamatiataumenjadiintidariobjekdarikajiandalamdisiplinilmuini,melainkansegalaaspekkemanusiaanyangada dalam gerak itu. Gerak dalam hal ini ditempatkan sebagai lokus dari sebuah dimensi kemanusiaan.

Berbicaramengenaimanusiadanhakikatkemanusiaannya,tentunyatidakakanbisadilepaskandari semuadimensikemanusiaanyangmelingkupinya.Padaberbagaiwacanayangmembahastentangmanusia,senantiasa seseorang akan dihadapkan dengan persoalan tubuh dan jiwayangdiposisikandalamkomposisiyangsalingberhadapan,salingmelengkapi dan selaras, ataupun bahkan saling meniadakan. Manusia diproyeksikandalamdimensiranahyangserbamulti,kompleks,sertadalamjalinandialektikayangtidakpernahtuntas.Jatidirimanusiamerupakankombinasidarimasalalu,masakini,danhasilproyeksiterhadapmasadepan.Secarasingkatdalamhalinidapatdikatakan,bahwadalamsetiapperdebatanyangmuncul—perbincanganmengenaimanusiatidakbisadilepaskandariaspekmetafisisnya.

Page 131: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

124 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

Lebihlanjut,apakahhubunganmetafisikadenganpendidikan?MenjawabpersoalaniniGeorgeR.Knight(2007:28-30)menegaskanbahwamasyarakatmanusiapurbadandewasainijikaditelaahsecaraseksamadalampraktiksosial,ekonomi,dankeilmuannyadipengaruhiolehperspektifkosmologis,teologis,antropologis,danontologisyangmereka anut. Sebab itu, paham dan praktik pendidikan seseorang tidakbisadilepaskandaridimensimetafisisyangdiyakininya.Dengankatalain,metafisikamerupakankajiantentangrealitasultim,yangberarti bahwakonsepapapundari pendidikanyangdipraktikkanmanusia harus disandarkan pada fakta dan realitas, agar terlepas dari beragamilusidanangan-angankosong.Sebuahkeyakinanmetafisisyangberbedamembawapadapendekatandansistemyangberbedaterkaitdenganpendidikan.Bahkankeyakinan-keyakinanmetafisissangatmempengaruhisecaralangsungterhadapisu-isupendidikan,misalnya:isiterpentingdarikurikulum,sistempendidikanapayangharusdiupayakanbagiindividudanmasyarakat,peranguru,relasipendidikdananakdidik,danlainsebagainya.

Halyangdemikiankiranyajugaberlakudalampendidikanjasmani.Manusia (students) dalamgeraktidaksebatashanyalahmerupakanaktivitasbiomekanissemata.Lebihjauh,manusiadalamgerakjugasenantiasadiliputiberbagaidimensimetafisikayangtidakbisadilepaskan.Terkait dengan itu, pendekatan berparadigmakan positivisme tidak akan pernahsampaimenjangkaupadadataranitu.Haliniterkaiteratdengancirikhasparadigmapositivismetidakmempercayairealitaspadadataranmetafisis.Karenamenurutparadigmapositivisme,kebenarandalammetafisikatidakmampudiverifikasisecarailmiahsehinggatidaklayakuntuk diakui sebagai sebuah kebenaran ilmiah.

Lebih jauh, satukritikyangsenantiasamuncul terkaitdenganparadigmapositivismeadalah,sifatrisetyangdikembangkandalamcarapikirinisenantiasasekedarmerupakanverifikasiterhadapteori-teoriyangsudahmapan.Dengandemikian,tidakbanyakhalbaruyangdihasilkansebagaipengembangankhazanahkeilmuanpendidikanjasmani yang bisa dihasilkan.Wilayah kajian pendidikan jasmaniyangsemestinyasangatluasmeliputisemuadimensikemanusiaan,terjebak pada persoalan biologis danmekanis yang sangat kering dan sempit.

Page 132: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 125

Disisiyanglain,sangatnampaksebuahruangdimanaterjadiupayapemaksaan metode pendekatan dalam sebuah tradisi keilmuan. Ilmu Pendidikan(baca:pendidikanjasmani)yangnotabene merupakan ranah humaniora (geisteswissenschaften) mencobauntukdidekati,dikaji,dandianalisismelaluikacamatailmualam(naturewissenschaften). Padahal secaraepistemologiskeduarumpunilmuinimemilikikarakteristikyangsangatberbeda.Perbedaanyangsangatprinsipantarametodeilmu-ilmu pengetahuan alam dengan ilmu-ilmu humaniora terletak pada persoalan objek forma (point of view/sudut pandang) dalamkaitannyadenganhubungansebabakibat,danpersoalanpenjelasan(eksplanasi).Ilmu-ilmupengetahuanalammembutuhkanpenjelasan(erklaren),sedangkanilmu-ilmupengetahuansosial/budaya(humaniora)menggunakanpenghayatan/keterlibatan(verstehen) atau hermeneutik (interpretasi).

Istilah pendidikan dalam tradisi ke-Indonesia-an senantiasa dimaknai sebagai perwakilan dua proses yang senantiasa harusdijalankansecaraselaras,yaknitransfer of knowledge dan transfer of value. Padaprosesyangpertama,barangkalimelaluipendekatanpositivisme—prosesyangberlakudalampendidikanjasmanibarangkalitidakakanmenjadimasalah.Namunakansangatberbedauntukranahprosesyangkedua,yaitutransfer of value. Dalam proses ini siswa diharapkan akan menangkapnilaidanmaknadarisetiappembelajarangerakyangdilaluisebagaisebuahkesatuanyanguntukkemudiandapatdiinternalisasikandalamkehidupannya.Sekalilagi,pendekatanpositivismeakangagaldalam ranah ini

5. Gender-Feminisme dalam Pendidikan JasmaniDewasainiistilahGenderdanFeminismemerupakanduakatayang

seringdiwacanakandiruangpublik.Biasanyakata“Gender”dibedakandarikata“Seks”.Kata“seks”dikaitkandenganindentifikasiperbedaanbiologisantaralaki-lakidanperempuan,sedangkan“gender”merupakankatayangselaludihubungkandenganisu-isusosialdannon-biologisyangsecarakhususterkaitdenganpembicaraanidentitas“maskulin”dan“feminim”.Sesungguhnyapenjelasandualismekulturaltersebutbukantanpapersoalan,sebaliknyapenuhdenganmasalahyangakut.Misalnya,pentingdisadaribahwatubuhtidakdibentuksecarasederhanaoleh

Page 133: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

126 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

hubungan-hubungansosial,tetapijugasesungguhnyabentuk-bentuksebuah dasar bagi dan memberikan sumbangsih terhadap relasi-relasi tersebut. Tubuh biologis membantu membentuk relasi-relasi tersebut, itu bukan kebebasan mereka, manusia itu menubuh; relasi-relasi sosial akan mentranformasi kapasitas-kapasitas menubuh manusia dalam segala carabersikapnya,akantetapimerekamasihmempunyaidasardalamtubuh-tubuhmanusianya.Tafsirtentanggender,sampaidetikini,masihdipengaruhigagasan-gagasanyangsimplistikdanbernuansa tafsirtunggal.Yakni,tafsiryangdidasarkankonsepsi-konsepsitunggalkarakterseksual (unitary conceptions of sexuality).Padakonteksini,misalnya,perempuanatauwanitadibayangkansebagaiseperangkatkarakteristikyangkonstandanumumbagimerekasebagaiperempuan,danhalitumenjadipembedayangterpilahdenganseperangkatkarakteristikyangdimilikiolehlaki-lakibaikmudamaupundewasa(DawnPenneyandJohn Evans, 2002: 13-14).

KatagendermerupakanistilahserapandaribahasaInggrisyangberarti “jeniskelamin”.Terkait istilah“gender”,Wester’s New World Dictionary mengartikan sebagai perbedaan antara lelaki dan perempuan diteropongdarisudutnilaidanperilaku(VictoriaNeufeldtet.aled,1996:561). The Oxford Dictionary of Philosophy membedakanjeniskelamin(sex) dan gender. Jenis kelamin adalah kategori biologis, sedangkan gender merupakanekspresiyangdibentuksecarakulturaldariperbedaanjeniskelamin;perilakumaskulinadalahperilakuyang“seharusnya”dilakukan oleh kaum lelaki dan perilaku feminim adalah tindakan yang“seharusnya”dilakukanolehkaumperempuan(SimonBlackburn,1994: 154).

MansoerFakihmengatakanbahwagendermerupakansifatyangmelekatpadalaki-lakidanperempuanyangdibentuksecarasosialdankultural.Misalnya,perempuandikenallemah-lembut,cantik,emosionaldankeibuan.Sedangkanlaki-lakipadadirinyasifat-sifatkuat,rasionaldanperkasa.Sejatinya,ciri-ciridansifat-sfatitumerupakankategoriyangdapatdipertukarkansatusamalainnya.Dengandemikian,seoranglelakibolehsajamempunyaisifatemosional,lemah-lembutdankeibuan,sementaradisisilainseorangperempuanbolehjugamempunyaisifatdanperilakurasional,kuatdanperkasa.Perubahanciridarisifat-sifattersebutdapatterjadidariwaktukewaktudandaritempatketempatlain.

Page 134: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 127

Jadi,gendermerupakansemuahalyangdapatdipertukarkanantarasifatperempuandanlelakiyangbisaberubahdarimasakemasa,darisatutempatketempatlainnya,dandarisatukelaskekelaslainnya(MansoerFakih, 1986: 8-9).

PandanganlaindiajukanolehNazaruddinUmar,menurutnyagendermerupakansuatukonsepyangdigunakanuntukmengindentifikasiperbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi pengaruh sosial budaya.Genderdalamartiiniadalahsuatubentukrekayasamasyarakat,bukansesuatuyangbersifatkodrati(NazaruddinUmar,1998:99).

Berangkatdaripemahamanwawasandanwacanagendersepertiitutimbulahsebuahgerakanmemperjuangkankesetaraanperempuanataskaumlelakiyangdisebutfeminisme.Gerakankaumfeminisawalbisadilacaksekitartahun1630-an,lebihjauh,usahagerakantersebutmenjadisemakinterorganisirdanterfokusmunculkepermukaanpada1850-ansebagai bagian dari mobilisasi menentang perbudakan dan mendukung hak-hak politik untuk kelas menengah, mobilisasi masif untuk hak pilih perempuan dan reformasi undang-undang kewargaan dan industri di awalabad20(RitzerdanGoodman,2004:9-10).

Kaum feminis beranggapan bahwa sumber ketidakadilan karena penilaian dan anggapan terhadap perbedaan biologi laki-laki dan perempuanyangdiciptaknolehmasyarakatataukonstruksisosial.Olehsebabitumerekamenyatakanperangterhadapkontruksivisidanideologimasyarakatsertabangunanstrukturdansistemyangbersifattidak adil dan tidak setara (gender bias) (Nasution, 2004: 155).

Secara hitoris, isu gender dalam dunia olahraga pendidikanjasmanimunculditanahEropasemenjaktahun1890ansampai1940an.Pada tahun-tahun pertama dunia senam telah dirambah oleh kaum perempuansebagaipendidikdaripendidikanjasmanikhususnyadiSwedia. Kemudian versi pendidikan a la SwediaitudiadopsisecararesmiolehDepartemenPendidikanScotlandiapadasekolahdasarnegeriitu.SistempendidikanSwediaitudiprakarsaiolehPerHendrickLing di dekade awal abad ke-19 dan dikonsolidasikan ke dalam sistem pelatihanfisikpadaThe Central Gymnastic Institute diStockholm,yangdidirikannya.Modelpendidikandanpengajarana la Ling ini berkembang pesatdiBritania(baca:Inggris)ataskebijakanDewanPendidikanuntukdipraktikkandalampendidikanjasmanidisekolahdasar.Perludicatat

Page 135: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

128 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

bahwa senam Swedia telah membentuk dasar dari pelatihan profesional perempuandandilengkapidenganpelatihanpijat,pelatihanremedialdan permainan. Jadi, ranah senam (gymnastics) inilah isu gender sangat kuatdalamolahragadanpendidikanjasmani.Namunperdebatanwacanagenderdalampendidikanjasmaniterjadisekitarpertengahantahun1950an, tahun 1960, dan tahun pertengahan tahun 1970an.

Kenyataanitudipengaruhiolehkenyataanmeningkatnyapartisipasikaumwanitadalamduniaolahragayangsangatdramatis.Haliniterjadidihampirsemuanegaraindustribesar.Perubahanjugaterjadidinegaramiskinwalaupundalamskalayangtidakbegitubesar.Padapertengahantahun 1970-an manusia sadar akan keuntungan olahraga. Kesadaran inimembuatkaumwanitamencarikesempatanuntukberlatihdanberolahraga.Banyakpublikasitentanggerakankaumwanitadipengaruhiolehidetradisionaltentangfeminismeyaitubertubuhrampingdanmenarikbagipria,jugaadapenekananpadaperkembangankekuatanfisikdankompetensi(Coakley,2004:244)

Sejak akhir tahun 1970-an partisipasi olahraga kaum wanitameningkatsecaradramatis.Halinimerupakanhasildarimeningkatnyakesempatan karena UU persamaan hak, gerakan kaum wanita, gerakan kesehatanjasmani,danmeningkatnyapublikasikepadaatletwanita.Kesetaraangenderdalamolahragasecaraintergralterkaitdenganisuideologisdanbudaya.Kesetaraangendertidakakanpernahtercapaitanpamerubah cara berpikirmasyarakatmengenaimaskulinitas-femininitasdanbagaimanaolahragadiatursertadimainkan.Berlakunyaideologi gender dan fakta bahwa olahraga telah dibentuk oleh nilai dan pengalamankaumpria,makakesetaraangenderyangnyatatergantungpadaperubahandefinisimengenaimaskulinitas-femininitasdancaraseseorangmelakukanolahraga(Coakley,2004:279).

Ketikaberbicaramengenaihubunganantaragenderdanolahragaataupendidikanjasmani,makaisuyangdiangkatakanberhubungandengankesetaraandankeadilansebagaimanahalnyadenganideologiserta budaya. Sejarah penggunaan istilah kesetaraan gender padaolahraga mulai menguat pada tahun 1999 ketika publikasi olahraga melaluimediamemuatdaftarteratasatletabad20.Genderadalahprinsiputama dalam kehidupan sosial sehingga ideologi gender mempengaruhi caraberpikirseseorang,bagaimanaorangituberhubungandengan

Page 136: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 129

orang lain, dan bagaimana kehidupan sosial diatur pada semua level darikeluargasampaimasyarakat.Kecenderunganmengabaikanideologimerupakanmasalahseriusketikamembicarakankeadilandan isukesetaraan di dalam olahraga. Hal ini disebabkan karena kesetaraan dan keadilantidakdapatdicapaikecualimanusiamengubahideologigenderyangdigunakanpadamasalampau.Perludiketahuibahwakemunculanideologigenderdalammasyarakatmempengaruhihidupmanusiadalamkaitannyadenganolahragadanbeberapastrategiuntukmengubahnya(Coakley,2004:263).

Terkait wacana gender, olahraga dan pendidikan jasmani adabeberapa hal yang perlu digarisbawahi. Pertama, keterjebakanperempuanpadaambiguitaspemahamantentangcitradirinyaatasketerlibatannyadalamduniaolahraga.Umumnyaperempuanmemahamibahwatidakadapermasalahanketikaperempuanterlibatsecaraaktifdidalamaktivitasolahraga.Namunpadapraktiknyadilapangan.Perilakufeminimataudalambahasayanglebihumum“kemayu” sebagaicirikhas ke-perempuanan ternyata tidak bisa dihilangkan.Hegemonijargon“emansipasi”padakenyataanhanyaditelanmentahsebatasdatarankonseptualsebagaisebuahargumentasipersamaanyangsiapdiretorikakan.Namuntidakmewujuddalamdataranpraksis.Kecualitentunyamemangpadabeberaparespondenyangpadadasarnyaadalahseorang atlet profesional.

Bagi beberapa atlit profesional sendiri, diakui bahwa tetap ada sedikitmasalahdengankeberadaandirinyasebagaiperempuanketikaberolahraga.Yakniperasaan‘risih’ saat dikomentari dengan nada minor. Padakenyataan,beberapakasusmenunjukkanbahwaruangolahragaterkadangsusahuntukdiberikanbatasyangtegasdenganruangpublik.Mungkinakanmenjadihalyangtidakmenimbulkanmasalahketikaseorang perempuan memakai bikini dalam berenang. Karena pada umumnyakonstruksibangunankolamrenangditutupidenganpagarmemutarinyayangmemberikanbatasantegasantarawilayahruangolahragadenganruangpublikyanglain.Sementarasekianbanyakbentukfasilitasolahragayanglainpadakenyataannyacenderungmenyatudengan fasilitas publik, sehingga keikutsertaan perempuan dalam olahragaseringkalimenjadipermasalahandalamperspektifsosial.Sepertihalnyakasusyangmunculdalamseni.Padasaatundang-undang

Page 137: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

130 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

pornografidanpornoaksidimunculkan,parapraktisisenimenyatakanbahwatidakadahalyangpornoketikasegalanyadiniatkanuntukseni.Namunakhirnyamenjadimasalahketikadalampraktiknyaproduksenitidakbisadicegahuntukdikonsumsipubliksecaraumum,demikianpulakiranyadenganapayangterjadidalamduniaolahraga.

Kedua, secara sosiologis persoalan gender berada ditengahperdebatanmazhabnature dan nurture. Aliran nature percayabahwamembicarakanmasalahgendertidakbisadilepaskandariperbincanganmengenaisex.Bahwapembagianperanmaskulindanfeminimyangdilekatkan pada pria dan wanita terkait erat dengan fungsi biologis masing-masing.Wanita dilabeli dengan predikat feminism yangbercirikanhalus,sensitif,emosional,penuhperhatianbukansematamerupakankonstruksisosialyangmemojokkannya.Namunadalahsebuahketerkaitandenganfungsialamiahnyauntukmenjadiseorangibu (Ratna Megawangi, 1999).

SementaraaliranklasiksosiologisyangkeduasenantiasadikenaldenganistilahTeoriKonflik.Menurutaliranini,prosestransformasisosialterjadikarenaadanyakonflikantarkelassosial.Teoriinidibangundalam rangka menentang langsung terhadap teori fungsionalisme struktural.Tokoh utama teori ini adalah Ralp Dahrendorf. Teori ini bertentangan dengan fungsionalisme struktural yaitumasyarakatsenantiasaberadadalamprosesperubahanyangditandaipertentanganyangterusmenerusdiantaraunsur-unsurnya.Teoriinimenilaibahwaketeraturanyang terdapatdalammasyarakathanyalahdisebabkankarenaadanyapemaksaan/tekanankekuasaandariatasolehgolonganyangberkuasa.Konsepteoriiniadalahwewenangdanposisi.Keduanyamerupakan fakta sosial. Dahrendorf berpendapat bahwa konsep-konsep sepertikepentingannyatadankepentinganlaten,kelompokkepentingandan kelompok semu,posisi dan wewenang merupakan unsur-unsur dasar untukdapatmenerangkanbentuk-bentukdarikonflik.SementaraituBerghemengemukakanempatfungsidarikonflikyaitu:

1. Sebagai alat untuk memelihara solidaritas.2. Membantumenciptakanikatanaliansidengankelompoklain.3. Mengaktifkanperananindividuyangsemulaterisolasi.

Page 138: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 131

4. Fungsikomunikasi,sebelumkonflikkelompoktertentumungkintidakmengetahuiposisilawan.Tapidenganadanyakonflik,posisidanbatasantarakelompokmenjadilebihjelas.

Kesimpulandariteorikonflikadalahterlalumengabaikanketer-aturandanstabilitasyangmemangadadalammasyarakatdisampingkonflikitusendiri.(GeorgeRitzer).Dikaitkandengananalisisgenderyangberkembang, Menurut Ratna Megawangi (1999), aliran ini melahirkan aliranspesifikbaruyangmencobamenjelaskanmunculnyapersoalangender,yaitualirannurture. Menurut penganut aliran nurture, bahwa perbedaan peran gendermuncul atau hadir sebagai sebuah hasilrekayasasosialmurni,sehinggamerupakansesuatuyangdapatdiubahdanbisadilawan.Pelabelanperempuanterhadapperanfeminisyangserbalemahdisinyaliradalahulahdarikonsepsosialyangmemegangteguhbudayapatrialkal.

Ketiga,menubuhnyaketimpanganGenderditengahmasyarakat.Faktanyamasyarakatmasihmelihatperempuandengankacamatayangminoratasketerlibatanperempuandiduniaolahraga.Umumnyapandanganminortersebutdidasarkanpadaargemumenasibudaya,agama, dan etika.

Keempat, keadilan gender sebagai suatu yang niscaya. Dalamkehidupanmasyarakatterdapatberagamhegemoni.Hegemoniadalahsesuatuyangmunculdariperlawanankelassosialdanmembentukserta mempengaruhi pikiran orang. Itulah hegemoni, hegemoni adalahseperangkatide-idesebagaialatyangdigunakanolehkelompokdominanuntukmemperjuangkankepentingankelompoksubordinatdalamkepemimpinanmereka (Yolagani, 2007:2).Melalui teori ini,nampakdenganjelasakanapayangmendasarikemunculancarutmarutperdebatangenderyangterjadi,salahsatunyadalamduniaolahraga.Alirannurturedenganjelasmemandangbahwasannyalabelfeminispada sosok perempuan adalah sebuah upaya untukmelemahkanposisi perempuan dalam strata sosial. Kondisi ini senantiasa direpro-duksidandihegemonikandenganberbagaijalansalahsatunyadari ruang olahraga.

Konsepadilgenderseharunyatidakdipahamidengansalahkaprah.Jargonpersamaanacapkalidimaknaibahwaperempuandanlaki-laki

Page 139: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

132 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

memangdalamcarapandangsosialbenar-benarbisauntukmengambilperanyangsama.Halinitentusajabisadenganjelasditebakberafiliasipada aliran nurture, dimanaperangendersemata-matahanyamerupakanhasilkonstruksisosialyangsangatmemungkinkanuntukdiubahdandilawan. Kendati sering terdengar bahwa kata adil tidak mesti sama, namundalamtataranpraktishalitusangatsulituntukdiwujudkan.Polapikirkuantitatifmenghegemonikecenderungankonseppadaumumnya,sehinggaistilahadiljugasenantiasadikaitkandengantafsiranpersamaan.

Untukmenjembatanihalitu,semestimyaketikatidakadasatuteoripunyangdiyakinimempunyaitingkatkebenaranmutlakdalamhalini,makakataadilsemestinyalebihbisadidekatkanpadapenafsirankebebasan.Kebebasanmensyaratkanmaknapenghargaanatassebuahpilihan. Dalam kaitannya dengan konsep gender, adil semestinyadimaknaidengansebuahpengakuandantoleransiyangpenuhakansebuahmodelkonsepgenderyangdiakuidandiyakinisepenuhnyaolehseseorang.Bahwaseseorangmemilihuntukmenjadiseorangfeminimmaupunmaskulinadalahsebuahkebebasanindividualyangtidakbisadiganggugugat.Aplikasinyadalamduniaolahraga,bahwasemestinyakita membebaskan semua predikat olahraga beserta semua aktivitas didalamnyadariberbagailabelgenderyangmelingkupinya.Biarkansemuaorangbebasmelakukanpilihanbagidirinyadengansegalabentukkonsekuensiyangadapadanya.Misalnyasajasepakbola—senantiasadalamwacanaumumdikaitkandenganperan-peranmaskulin.Haliniharus dilepaskan, hilangkan pandangan miring terhadap perempuan ketikamemilihnya ataupunmenghindarinya berdasarkan konsepideologigenderyangdipahaminya.Dengandemikiankiranyakatatimpangataupunbiastidakperluuntukmuncullagi,karenasemuanyadikembalikan pada kebebasan individu masing-masing.

6. Kapitalisme-liberalisme dalam Pendidikan JasmaniKapitalisme dianggap sebagai sistem ekonomi yang paling

berhasilyangpernahadadiduniadalammenciptakankesejahteraan.Alasan asumsi itu karena kapitalisme telah memberikan keuntungan kepada“masyarakatbiasa”begitumasif.Kapitalismemenciptakankesejahteraandenganterusmenerusmemajukantingkatanproduktivitas

Page 140: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 133

dankecanggihanteknologiyangsemakintinggi.Kemajuanteknologimerupakan kekuatan pendorong utama kapitalisme, terus menerus meminta penutupan pabrik-pabrik tua, sektor-sektor ekonomi, dan bahkankeahlianmanusia.Sisteminimenguntungkanyangmampuberadaptasidanyangefisiensertamenghukumyangberlebihandanyangkurangproduktif(RobertGilpin&JeanMillisGilpin,2002:xv).Kapitalismebagiparapenyokongnyamerupakanwujudhumanismedalam bentuk budaya superior, mumpuni dalam meningkatkankemaslahatanindividudanmenjaminregulasipolitikyanglebihtertata.Dukungan terbaik terhadap kapitalisme sebagai humanisme diutarakan olehDavidHumeyangmengatakanbahwaperdaganganmemperindahkebajikan,memperkuatkelompokpolitik,danmemajukanbudaya.Diantarakebajikan-kebajikanyangditumbuhkanolehkaptalismeadalahtimbulnyarasatanggungjawab,kelembutan,sifattidakberlebihan,hukum,danketeraturan(Nurchland,1992:81-87).

Salah satu kritik terhadap kapialisme diberikan oleh George Soros denganmengatakanbahwasepanjangkapitalismeBerjayakepentinganmeraup uang akan mengalahkan berbagai kepentingan lain. Kapitalisme kurang memperhatikan penataan ekonomi dan politik. Perkembangan ekonomiglobaltidakcocokdenganperkembanganmasyarakatglobal.Unitdasarbagikehdupanpolitikdansosialtetapsajanegara-bangsa.Hubunganantarapusatdanpinggir jugasangat tidakadil.Apabilaekonomiglobalberimbang,tekananpolitikdapatmemecahkannya.SecaragarisbesarSorosmengatakancacatsistemkapitalismeglobaladalah;pertamacacatmekanismepasaryakniinstabilitaspasaruanginternasional. Kedua, Kegagalan politik pada tingkat nasional dan internasionaldalammenciptakankeadilan(Soros,2001:130).

Padakontekske-Indonesia-anpenetrasikapitalismetelahterjadisejakabadke-19.Penetrasikapitalisememperkenalkankebudayaanmaterial baru seperti pakaian, kendaraan, transportasi, pabrik-pabrik, danperkotaanmodern.Kapitalismejugamerombaktatanansosialsertamenyemainilai-nilaibarudidalamkehidupanmasyarakatmelaluilembag pendidikan, politik, perekonomian, dan keagamaan modern (Mulyanto,2012:6-7).

Perludicatatbahwabudayakapitalismetidakbisadipraktikkantanpapahamliberalismeyangdianutolehmasyarakat.Olehsebabitu,

Page 141: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

134 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

selanjutnyaakandiketengahkandefinisi,sejarahdanpraktikliberalismedalam pendidikan.

a. Liberalisme:DefinisidanSejarahSecaraetimologis,PerkataanliberalberasaldariistilahLatinliber

yangberartibebas atau bukan budak.Istilahliberalbanyakdikaitkandengan perkataan Inggeris liberty dan konsep kebebasan. Dalam buku History of Rome from Its Foundation yangditulis olehLivy, penulismengambarkanpergolakandiantarakelasproletardanborjuis.MarcusAureliusdidalamtulisannyayangbertajukMeditation menulis “...sebuahpandangantentangkebijakanpemerintahanyangberdasarkankebebasanbagihampirkesemuayangdiperintahdanpandangantentangnegaradiperintahberdasarkankebebasanpadahampirkesemuayangdiperintah... .” Paham liberalisme tenggelamdi sepanjang ZamanKegelapandiEropa.Perjuanganuntukkebebasanmulaidihidupkankembalipada zamanRenaissancedi Italia. Ia tercetus saat terjadikonflikpendukungkotanegeriyangbebas(free city states) dan pendukug Paus.KemudianNiccolòMachiavellididalamDiscourses on Livy mulai merumuskan prinsip-prinsip negara republik di awal abad ke-16. Pada akhirabadke-17,JohnLockemengarangEngland and the thinkers of the French Enlightenment untukmengkajiperjuangankebebasandarisudutRights of Man yangditulisolehThomasPainepadatahun1791.

Oxford English Dictionary menerangkan bahwa perkataan liberal telah lama dipakai di dalam bahasa Inggerisdenganmakna“sesuaiuntukorangbebas,besar,murahhati”didalamseniliberal.Iajugaberarti“bebasdaribelengguuntukbersuaraataubertindak”.Sejak1776-88,perkataanliberalpertamakalimenunjukpadasuatuyangbaik,yakni“bebasdariprasangka,toleransi”,sepertipandanganEdwardGibbondanlain-lain.

Istilah“kebebasandandemokrasi”pertamakalidipakaididalambahasaInggerissejaktahun1801danberasaldariperkataanPerancislibéral, menurut Oxford English Dictionary.IstilahPerancisitu,digunakandidalambahasaInggrisdengankebalikannya(selaludidalambahasaPerancis,digambarkansebagaiketiadaanhukumdiluarnegara).DarikutipanbahasaInggrisawal:“Ketiadaankebebasandansetiapidealiberalyangberkaitan”.

Page 142: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 135

Perang Kemerdekaan Amerika Serikat (The American War of In-dependence) melahirkan negara yang pertama secara intitusionalberdasarkan konsep negara liberal, di mana negara dibina dengan persetujuandariyangdiperintah.ElemenborjuisyangsederhanadidalamRevolusiPerancismencobamenubuhkansebuahnegarayangberdasarkan prinsip-prinsip liberal. Ahli-ahli ekonomi seperti Adam Smith di dalam The Wealth of Nations (1776)jugamengambarkanprinsip-prinsip liberal di dalam perdagangan bebas. Para editor Konstitusi Sepanyol1812yangdirancangdiCádizmungkinadalahyangpertamamenggunakan perkataan liberal di dalam maksud politik sebagai sebuah nama(katabenda).GerakaninimenamakandirinyasebagaiLiberales, untukmenunjukanpenolakanterhadappemerintahanmutlakmonarkiSepanyol.Bermuladiakhirkurunke-18,liberalismemenjadiantarasatuideologiyangterpentinghampirdisemuanegaramaju.

Secara terminologis, Liberalisme adalah satu pandangan yangmeletakkankebebasanindividusebagainilaipolitikyangtertinggi.WalaupunliberalismeberakarpadaZamanKebangkitanBarat(Western Age of Enlightenment), namun liberalisme sekarang meliputi pemikiran politikyangluasdankayadarisegisumber.Seseorangyangmenerimapaham liberalisme dipanggil seorang liberal. Walaupun, maksud perkataanliberalmungkinberubahmengikutkonteksnya.

Secaraumum,liberalismemerupakanpahamyangmengutamakanhak-hak pribadi serta kesetaraan dalam berbagai dimensi kehidupan. Aliranini,inginmembentuksatumasyarakatyangmempertahankanpemikiranyangbebasuntuk setiaporang,membatasikekuasaaannegaradanagama,kedaulatanundang-undang,pendidikanumumyanggratis,kebebasanberpikir,ekonomipasaryangmemberikankebebasanpribadiuntukmejalankanusahadansistemnegarayangterbukayangmelindungihak-hak semua rakyat secara adil dan sederajat. Padamasyarakatmodern,kaumliberalmemprogandakansistemdemokrasi liberal,sebuahpandanganyangmelihatbahwasemuarakyatmempunyaihak-hak sama dihadapan undang-undang (hukum).

Terdapat beberapa prinsip liberalisme yang telah dipersetujuidikalanganliberal,yakni:pertama, liberalisme politik adalah aliran yangmeletakkanindividusebagaiasashukum(undang-undang)danmasyarakat.Tambahanlagi,masyarakatdaninstitusi-institusinegara

Page 143: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

136 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

yangadadidalammasyarakatberfungsiuntukmemperjuangkanhak-hakpribaditanpapilihkasihkepadasiapapunyangmempunyaitingkatsosialyangtinggi.Magna Carta adalahsatucontohdimanadokumenpolitik meletakkan hak-hak pribadi lebih tinggi daripada kekuasaan pemimpin.Liberalismepolitikmenekankanperjanjiansosial,rakyatmerumuskan undang-undang dan bersepakat untuk mematuhi undang-undang tersebut. Ini adalah berdasarkan pemikiran di mana seseorang itu lebihmengetahui apa yang terbaikuntukdirinya.Liberalismepolitikmengandungisemualapisanmasyarakattanpamembedakanjeniskelamin,komunitasatautarafekonomi.Liberalismepolitikjugamenekankan kedaulatan undang-undang dan demokrasi liberal. Kedua, liberalisme budaya menekankanhak-hakpribadiyangberkaitandengancarahidupdankesadarantermasukkebebasanseksual,kebebasanberagama,kebebasanpemahamandanpelindungandaricampurtangannegaradidalamkehidupanpribadi.JohnStuartMillmenyatakandengantepatdidalameseinyayangbertajukOn Liberty:

“Pelindungandiriadalahsatu-satunyatujuanmanusiayangbenardarisegipribadidanmasyarakatkeatascampurtangandi dalam kebebasan orang-orang lain. Kekuasaan tertinggi hanyabolehdigunakanuntukmenghalangiseseorangdikalanganmasyarakatyangbersosialuntukmengganggu[ataumencelakai]orangyanglain.Kebaikanjasmaniataumoralseseorangitutidakmencukupiuntukmembiarkandiamenggangguoranglain.”

Liberalismebudayasecaraumummenentangperaturan-peraturannegaradalamkesusasteraan,seni,akademik,perjudian,seks,pelacuran,pengugurankandungan,kontrolterhadapkandungan,penyakitakut,arak,ganjadanbarang-barangkontrolyanglain.Kebanyakanahli-ahliliberal menentang sebagian atau semua peraturan-peraturan negara yangmencampurihal-halini.NegaraBelanda,darisegiliberalismebudaya,mungkinadalahnegarayangpalingliberaldidunia.

Ketiga, liberalisme ekonomi yangjugadikenalisebagailiberalismeklasikal atau liberalisme Manchester adalah satu ideology yangmenyokonghak-hakpribadiatashartabendadankebebasandalammelakukan kontrak (perjanjian tertulis). Liberalisme ekonomimemperjuangkankapitalismelaissez-faire yangmaumenghilangkan

Page 144: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 137

semuapenghambatperdagangandanpenghapusankemudahanyangdiberikan oleh negara seperti subsidi dan monopoli. Ahli-ahli liberal ekonomihanyamausedikit atau tidakada samasekaliperaturan-peraturan negara dalam pasar. Sebagian kelompok liberal ekonomi menerima pembatasan negara atas monopoli dan kartel, sedangkan sebagianyanglainmenyatakanbahwamonopolidankarteldisebabkanolehtindakannegara.Liberalismeekonomimenyatakanbahwahargabarangdanpelayananharusditentukanolehpasaryangsebenarnyabersandar pada pilihan-pilihan pengguna. Ada yangmaumelihathegemoni pasar beroperasi di kawasan-kawasan yang biasanyadimonopoliolehnegarasepertijaminanperlindungandanperadilan.Liberalisme ekonomi menerima ketidaksamarataan sebagai hasil daripadapersainganyangtidakmelibatkantindakanyangmengacamhak-hak pribadi. Aliran liberalisme ini dipengaruhi oleh liberalisme Inggrisyangmerebakdipertengahankurunke-19.Minarchismedananarcho-kapitalismeadalahantarabentuk-bentukliberalismeekonomi.

Keempat, liberalisme sosial atauliberalismebaru( jangansampaidicampuradukkandenganneoliberalisme)padaawalmulanyamunculkalanganmasyarakatnegara-negaramajupadaakhirabadke-19.IadipengaruhiolehutilitarianismeyangdiasaskanolehJeremyBenthamdanJohnStuartMill.Adaahli-ahliliberalyangmenerima,sebagianatausemuanya,teoriSosialisdanMarxisdanpandangan-pandanganterhadap“tujuankeuntungan”danmembuatkesimpulanbahawanegaraseharusnyamenggunakankekuasaannyauntukmenyelesaikanmasalahitu.Mengikutipandanganini,semuaindividuperludiberipelayananterhadap kebutuhan asasi (basic needs) yang memuaskan sepertipelajaran,peluangekonomidanperlindungandarikejadianmakroyangtidakditentukanolehdirinyasendiri,sepertiyangditulisolehJohnDeweydanMortimerAdlerpadaakhirabadke-19danawalabadke-20.Bagi liberalisme sosial, kemudahan-kemudahan ini dianggap sebagai hak. Menurut ahli-ahli liberalisme sosial, hak-hak positif ini perlu dibuat dandiberikanolehmasyarakatumum,Iniadalahhak-hakpositifyangberbedasecarakualitatifdariapayangdibahaskandarikaumliberalklasik,yaknihak-haknegatifyanghanyamenuntutseseoranguntuktidakmencederaihak-hakoranglain.Lebihjauh,menurutpenyokongnya,kepastianhak-hakpositifadalahobjektivitasberkelajutanyangsecara

Page 145: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

138 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

asasi melindungi kebebasan. Sekolah, perpustakaan, museum dan galeri senihendaklahdibiayaidenganhasilpajak.Pemikir-pemikirliberalismesosial mendukung sebagian pembatasan negara terhadap persaingan ekonomi,sepertiundang-undang“anti-trust”dankontrolhargadangaji.

Secara historis, pada awalnya, sebagai ideologi, liberalismebolehdikatakanberasaldarifilsafathumanismeyangawalmulanyamempersoalkankuasaGerejasemasazamanRenaissancedanjugadaripada pihak Partai Whig Inggris pada masa Revolusi Gemilang di BritanRayayangmenuntuthakuntukmemilihraja;inibisadilihatsebagai satu titik permulaan pemerintahan popular. Walaupun begitu, pergerakanyangbenar-benarbolehdinamakansebagailiberalbermuladimasaZamanKebangkitan(Enlightement Age),secarakhusus,partaiWhigsdiBritain,parafilsufdiPerancisdanpergerakanuntukpemerintahansendiri di koloni British di New England. Pergerakan-pergerakan ini menentang pemerintahan monarkhi absolute, merkantilisme dan bentuk-bentukagamakunodankependetaan.Merekajugaadalahyangpertama memperlihatkan dasar hak-hak pribadi di bawah undang-undangdanjugakeinginanterwujudnyapemerintahanmelaluipilihanindividu sendiri.

Liberalismemulamengalamiperubahandrastisdenganmunculnyapendapatyangmenyatakanbahawamanusiabebasmembentukasasmasyarakatyangstabil.PendapatinipertamakalinyadiketengahkanolehJohnLocke(1632-1704)didalampenulisannyabertajukTwo Treatises on Government.DidalamtulisanituJohnLockememperkenalkanduakonsep liberalyangpenting:kebebasanekonomiyangbermaksudkebebasan untuk memiliki harta dan mempergunakannya, dahkebebasan kesadaran (freedom of conscience)sepertiyangdibentangkandi dalam A Letter Concerning Toleration (1689).Akantetapi,Locketidakmemperluaskan konsep-konsep itu kepada orang Kristian Katholik. Lockemempropagandakanpendapatawalmengenaihak-hakalamiah(natural rights)yangdilihatnyasebagai“kehidupan,kebebasandanharta”.“Teorihak-hakalamiah”miliknyalahyangmenjadiasaspembentukanidehak-hakasasimanusia.MenurutLocke,hartaadalahlebihpentingdaripada hak untuk melibatkan diri di dalam negara dan pembuatan keputusanumum;Locketidakmenyokongdemokrasikarenadirinyatakutadanyakemungkinanpemberiankuasakepadamasyarakat,yang

Page 146: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 139

membolehkanmasyarakatmerampashak-hakpribadiataskepemilikanharta.Namundemikian,Perludicatat,bahwa ide tentanghak-hakalamiahinimenjadidasardanspirityangmelahirkanRevolusiAmerikaSerikatdanPerancis.Sesudahitumunculpelbagaitokohyangmemilikikekhasannyasendiriyangmengatasnamakanliberalismedarimasamodern sampai kontemporer.

Selanjutnya,setelahmemaparkanliberalisme,meliputidefinisi,aliran,dansejarahnya.Penulisakanketengahkanbagaimanapenerapanpahamliberalismedalampendidikan—meskipunpadapenjelasanterdahulu telah dideskripsikan sekelumit pandangan Liberalisme tentang pendidikan.

b. Praktik Liberalisme dalam pendidikanApaitupendidikanliberal?PertanyaaninidijawabolehRobertM.

Hutchinsdenganmengatakanbahwasangatmudahuntukmenjelaskanapaitupendidikanliberaldarikebalikannya.Pendidikanliberalbukanpendidikan spesialisasi, bukan pendidikan lapangan kerja, bukanpendidikan kegemaran, bukan pendidikan profesional, atau pra profesional.Pendidikanliberalbukanpendidikanyangmengajarkanmanusiamenjadisuatuentitasyangspesifik.Hutchinsmenegaskan:

“…what missing is education to be human beings, education to make the most of our human powers, education for our responsibilities as member of democratic society, education for freedom. This is what liberal education is. It is the education that prepares us to be free men. You have to have this education if you are going to be happy; for happiness consists in making the most of yourself. You have to have this education if you going to be a member of commuty; for membership in the community implies the ability to communicate with others…”(Robert M. Hutchins, 1959: v-vi).

Bagi Hutchins, pendidikan liberal ialah pendidikan yangmemanusiakanmanusia,pendidikanyangmeningkatkankemampuanmanusia,yangterkaiteratdengantanggungjawabkitasebagaibagiandarimasyarakatdemokratis,yaknipendidikanyangmembebaskan.Dengankatalainbahwapendidikanliberaladalahpendidikanyangmempersiapkanseseorangmenjadimanusiayangmerdeka.Siapapun

Page 147: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

140 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

harus memiliki pendidikan itu, jika menginginkan kebahagiaan,sebagaimanajugapendidikanmodelitusebagaiprasyaratutamajikaseseoranginginmenjadibagiandarisuatukomunitas.

Berbeda dengan pandangan di atas, Sidney Hook menjawabpertanyaantentanghakikatpendidikanliberal,denganlebihdetail,spesifik,danteknisdalamkehidupanpendidikan.Diaberpendapatbahwa pendidikan liberal memiliki karakteristik sebagai berikut: pertama, siswayangdididikdenganpendidikanliberalharuscerdasdirumahdalamkaitannyadenganduniaalamfisika.Kedua, setiap siswa dituntutuntukcerdasdalammengetahuibagaimanamasyarakat—dimana ia berdomisili—dan fungsi-fungsinya.Ketiga, setiap orang harus bisamembedakan antara pengetahuan dan kebijaksanaan.Keempat, pembelajarandalamalam,social,dankekuatanteknologiyangmembentukdunia,jugadalamkonflikcita-citadominandalamkaitannyadengankekuataantersebutharusdikontrolsepanjangwaktu.Kelima, adanyasedikitkontroversidalamkemampuanmeminta(desirebility) komposisi studi dan literature daripadasubjeklaindalamkurikulumtradisional dan modern. Keenam,sasaranyangpastidalamphilitinisme pendidikanmerupakanrekomendasidalamstudisenidanmusicsebagai“tambahandanmode”dalamsekolah(SidneyHook,2005:374-382).

Dari deskripsi di atas, penulis bisa mengambil benang merah bahwakonsepliberaldalampendidikan,kalauditelaahsecarafilosofis,secaraumum,jikaditinjaudarimetafisikanyabersumberpadapahamhumanisme,yaknibahwapendidikanditujukanuntukmemanusiakanmanusia,karenabasisontologinyaialahmanusiasebagaipusatdarirealitas(kenyataan)itusendiri.

Sedangkanepistemologinyaberakarpadaempirisme,yaknibahwatitik tekan pendidikan (tranfer of value) danpengajaran (tranfer of knowledge) lebihpadapengalamanmanusiadalamkaitannyadenganalam,masyarakat,danteknologi.Padakonteksaksiologinyadidasarkanpada utilitarinisme, yakni bahwa ukuran nilai pendidikan estetik atau etik berorientasi pada kebahagiaan kumulatif dan kolektif. Liberalisme pendidikan dalam konteks ini mungkin memberikan implikasi positif bagi manusia sebagai individu maupun sebagai bagiandarimasyarakat.Kesimpulaninisepintasmemangreduksionis,bertolakdarikenyataanbahwaliberalismesebagaikonsepmemiliki

Page 148: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 141

keunikannyasendiri,bahwadidalamyaadabanyakpandanganyangterkadang saling menegasikan.

Hal inidapatdibuktikandalamkenyataanhidupkontemporer,sebagianorangberpandanganbahwaliberalismeyangberkembangpesatialahliberalismeekonomiyangmenjelmamenjadineoliberalism Pendapat tersebut, menegaskan bahwa neoliberalisme tak bisa dipisahkandariapayangdisebutGosovicdenganglobal intellectual hegemony.NeoliberalismemerupakankelanjutanideologiliberalismeyangdiusungAdamSmithtigaabadlalu.Namun,adatigaperbedaanantara neoliberalisme dan liberalisme. Pertama, dalam liberalisme mekanisme pasar dipakai untuk mengatur ekonomi negara, sedangkan dalam neoliberalisme digunakan untuk mengatur ekonomi global. Denganbantuanglobalisasi,neoliberalismebisamenjadiuniversalvalue. Kedua, dalam neoliberalisme kinerja pasar dipakai untukmemakmurkan individu (individual wealth), sedangkan dalam liberalisme dipakai untuk kemakmuran bersama (commonwealth).Kesejahteraandankemakmuran individu lebih diagungkan dalam paham neoliberalisme. Ketiga, liberalisme menganggap otoritas regulatif negara diperlukan, sedangkanneoliberalismejustrumenekankanpelimpahanotoritasregulatif dari negara ke individu, atau dari social welfare ke selfcare (M AgusNuryatno,2013:1).

Inti neoliberalisme adalah mengurangi peran dan campurtangan negara dalam menggerakkan roda pembangunan nasional agarindividubisaberkompetisisecarabebas.Mekanismepasarlahyangakanmenentukanapakahindividumenjadipemenang(winner)ataupecundang(looser).Subsidiharusdikurangidemiefisiensidanmenghormatimekanismepasar,sesuaidengansemangat“KonsensusWashington”.

Kemudianpertanyaannyaialahapaimplikasidariideologiinibagipendidikan? Salah satu implikasi neoliberalisme dalam pendidikan adalah dijadikannya ideologi kompetisi sebagai basis pendidikan.Hampir semua sekolah, taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, didasarkan ideologi kompetisi. Sistem pemeringkatan adalah salah satuwujudkompetisi.Mulaipendidikandasarhinggatinggi,siswadiorientasikan berkompetisi. Kompetisi bisa memberi manfaat, baik individual maupun sosial, tetapi dengan kondisi-kondisi tertentu.

Page 149: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

142 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

Orangyangsudahkuatdanmapandalamekonomi,pendidikan,danmodal tidak fair jikaberkompetisidenganpihak-pihakyanglemah.Inibukankompetisiyangsehat,tetapidapatmenjadialateksploitasidankontraproduktif(Nuryatno,2013:1).

Sesuai dengan paradigma berpikir neoliberal, dalam kompetisi harus ada pemenang dan pecundang. Ketika ideologi kompetisidijadikanbasispendidikan,output pendidikanhanyaakanmenghasilkanpemenangdanpecundang.Saatiniseakantidakadaseorangpunyangsadarbahwaideologikompetisiyangdiciptakanneoliberaldidesainuntukkepentinganpemenang.Halinibiasdimaklumikarenayangmendesain,menyebarkan,danmendesakkankepadapublikadalahpemenang,yaitumerekayangkuatsecaraekonomi,politik,pendidikan,dan modal. Di sini pertautan antara pengetahuan dan kekuasaan ala FoucaltianataupengetahuandankepentinganalaHabermasmenjadijelas.Ketikaideologikompetisidijadikanbasispendidikan,pendidikantidakakanpedulidengannasibpihak-pihakyangkalah.Pendidikantidakakanpedulidenganpertanyaan:akandikemanakanpihak-pihakyangbodoh,tidakmampu,danmiskin?Dengandemikian,sebenarnyaideologikompetisihanyamenjustifikasiprivileseorang-orangyang sudah kuat.

BerbicaratentangpendidikanIndonesiasebagainbesarpemikirdan praktisi pendidikan prihatin dengan orientasi pendidikan nasional. Begitu kompleks dan multidimensional persoalan pendidikan di Indonesiaseakansebuahlingkaransetanyangtakadaujungnya.SalahsatucontohkasusialahdisahkannyaPerpresNo77tahun2007yangmemasukkanbidangpendidikansebagaisalahsatubidangusahayangterbukauntukpenanamanmodalasing.ProfDrSofianEffendi,sangatmenyayangkandengandikeluarnyaPerprestersebut,menurutbeliauPerubahanparadigmatikini,terangSofianakanmembawakonsekuensipadapengelolaanpendidikannasional.Pendidikandijadikanbidangusaha terbuka untuk penaman modal luar negeri, walaupun dengan pembatasan modal luar negeri sebesar 49 persen. Kemudian, lembaga penyedia layanan pendidikan formal dan pendidikan nonformalmilik negara harus berbentuk badan hukumprivat yang terpisahdaribirokrasipemerintah.Sofianmenilaidenganadanyaketerbukanpenanaman modal asing di bidang pendidikan ini, dikawatirkan akan

Page 150: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 143

hilangnyapenanamannilai-nilaikebangsaankepadaanakpesertadidik.Liberalisasi—lebihtepatnyaneoliberalisasi—pendidikansendiritambahsofian,akanmembawadampaknegatiflainsepertipenjualangelardanijazah,pendiriansekolaholehkelompok-kelompokyangbertentangandengankepentingannasional,pembajakanhakkepemilikanintelektual,serta kegiatan-kegiatan negatif lain dalam bidang pendidikan (Perpres No 77 tahun 2007 ) .

Padakasuslain,RencanapemerintahmembentukBadanHukumPendidikan(BHP)padainstitusipendidikanformal,dicurigaipakarpendidikan, H.A.R Tilaar, dinilai tak lebih sebagai bagian representasi neo liberalisme dalam dunia pendidikan. Bank dunia dan International MonetaryFundditudingberadadibalikrencanaini.“Jelasagendaneoliberalisme,pemerintahterlihatingincucitangandaritanggungjawabnyapadapembiayaanpendidikan,”ujarH.A.RTilaarsaatditemuiusaimenjadipembicaradalamseminarbertajukMenyikapiDampakTransformasiSosialBudayadiEraGlobalbertempatdihotelAryaduta,JakartaPusat,hariini,Selasa(12/4)(HARTilaar,2007:1).

Jikasepertiini,kemanaarahpendidikannasionalkita?Kebijakanpendidikannasionalsepertidiatas,setidaknyaakanadabeberapakonsekuensilogis,diantaranya:pertama, pragmatismeyakniorientasipendidikanbukandimaksudkanuntukmenghasilkanmanusiayangbaiktetapi semata-mata memenuhi kebutuhan praktis. Kedua, akan timbul ideologikompetisiyangmelahirkanthe winner dan the looser, akibatnyapolicy hanyamenguntungkanyangmenang,sedangkanyangkalahsecaraotomatistermarjinalkan.Ketiga, imperialisme dalam pendidikan.

Untuk menanggulangi pelbagai persoalan di atas, adalah conditio sine qua non bagisiapapununtukkembalipadaPancasiladanPembukaanUUD1945,yangmengamanatkankemerdekaansebagairahmatdariAllah,harusdirealisasikandenganpendidikandemimencerdaskankehidupanbangsaatasdasarPancasila.JikaIndonesiamemilikiPancasilasebagaiideologiyangbersumberdarilocal genius bangsa ini, mengapa harus mengimpor ideologi luar negeri?

Memang siapapun tidak bisa menutup diri dan menghalangi masuknyapengaruhasing.Namundemikian,itutidakberartibahwakitamembiarkandirikitahanyutdalamarusduniaglobaldanmenerimasetiappengaruhasing.SebagaimanaungkapanGandhi:“Sayatidakingin

Page 151: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

144 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

rumahsayaditembokipadasemuabagaindanjendelasayaditutup.Sayainginbudaya-budayadarisemuatempatberembusdiseputarrumahsayasebebasmungkin.Tetapisayamenolakuntukterbawadanterempaskan(Lie,2004:231).”

Paradigma kapitalisme-liberalisme tidak dapat dipungkiri masihmenjadi pemenang/ dominan sampai pada saat ini.Dalampengejawantahannyadipendidikanjasmani,pengaruhkapitalismedapat dikatakan sedikit berhimpit dengan pegaruh pragmatism. Bahwa, kemudianpendidikanjasmanidalamhalinimenjadimatapelajaranyangrelatifinferiorkarenatidakmemberikandayatawaryangcukuptinggiuntuk memberikan garansi terhadap masa depan seorang anak dari sisi kapital.Sebutsajailmu-ilmueksakyanglainselayaknyakedokterandanteknik.Dalamperspektifmasyarakatilmusemacamkedokterandantekniklebihmenjanjikanbagimasadepananak-anaknyasecarafinansialatauekonomi.

Selanjutnya, dalam paradigm kapitalisme-liberalisme jugamendorong sekolah menjadikan dirinya sebagai mesin produksiekonomiyangsangatefektif.Melaluiberbagaipenawaranpendekatanpembelajaransekianbanyaksekolahberlombauntukmerekrutsiswaselayaknyasebuahtokoyangberebutpelanggan.Garansibahwaakanmenjadikansiswacerdasdalamkeilmuansenantiasamenggiringorangtuasiswaakanmemilihdanberanimembayarmahaluntukmemasukkananaknyakedalamsekolahyangpencapiannilaiakademislulusannyatinggi.Pendidikanjasmanisekalilagidalamhalinimenjadipelajaranyanghampirtidakbegitudipertimbangkan.Bahkan,dapatdisimakbahwasekianbanyaksekolah-sekolahelityangsangatmahalbayarannyatumbuhditengahkotayangsesaksehinggatidakmemberikanruangterbuka bagi anak sedikitpun untuk mendapatkan pembelajaranpendidikanjasmanisecaraoptimal.

B. PERAN NEGARA DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN JASMANIPraktik pendidikan tidak bisa dilepaskan dari peran negara.

Negaramempunyaiwewenangdalammengaturkerangkakerjadalammenyediakanlayananbagirakyatdanmasyarakat,meskipunnegaratidak harusmemberikan layanan itu sendiri. Layanan itu sendiritermasuk dalam bentuk pendidikan bagi mereka. Jadi, negara hadir

Page 152: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 145

untukmenciptakankebijakan,meletakkanprinsip-prinsipmasyarakatyangbaik,danmengaturnya.TerkaitdenganperanNegaraini,HeadleyBeare dalam Creating the Future School mengatakan:

The role of government is to set the framework for service delivery, and not necessarily to supply the service itself. Government exists to create policy, to lay down the principles for a good society, and to regulate, but it should not be in the business of providing goods and service (Headley Beare, 2002: 66).

AkantetapicatatandariBeareperludiperhatikanbahwanegaratidakharusterlibatdalambisnispenyediaanlayananterhadapmasyarakat.Pada konteks ini, peran negara berbanding lurus dengan konsep nasionalisme a la BenedictArdersonyangdiandaikanbangsasebagaikomunitas-komunitasberdaulatyangterbayangakankebersamaanmereka (Anderson, 2008: 8). Artinya, perihal pendidikan negaramempunyaikewajibanuntukmengaturkerangkakerjadanpenyediaanpendidikanbagirakyatdanmasyarakatya.Adapuntujuanpendidikandiharapkanmemberikanpencerahandankesadaranbagirakyatsebagaimanusiayangseutuhnyatanpapenindasan.PauloFreiremenyebutnyadengan conscientizacau (Smith, 2001: 1-14)ModelpendidikanyangditawarkanolehFreiredikenaljugadengan‘Pedagogikkritis’.Gambarandiatasmenjelaskanurgensiperannegaradalamprosespendidikan.

Sesungguhnya negara merupakan suatu entitas berdasarkankekuasaan.Demimelestarikankekuasaannya,negaratelahmenjadikanpendidikansebagaialatuntukmeraihtujuannyatersebut(Tilaar,2009:188).MenurutTilaar,mengutipMichaelW.AppledalamEducation and Power (1985) berpandangan bahwa kehidupan bernegara tersangkut-pautdenganpemeliharaankekuasaanNegaradengan jalanpolitikpembudayaan(cultural politics). Padapraktiknyapolitikkebudayaansuatu negara diimplementasikan melalui lembaga-lembaga pendidikan. Karena itu praktik pendidikan mengandung kemauan-kemauan politik atausistemkekuasaansuatumasyarakattertentu.Disadariatautidaksuatu kekuasaan politik merasuk dalam sistem pendidikan dalam bentuk hidden curriculum. Dengankatalainsistempendidikanmencerminkancita-citanegaraataurezimtertentuyangmemerintahnegeraitu.Artinyapraktikkuasayangdijalankanolehnegaradalampendidikanterletak

Page 153: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

146 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

padaberagamkebijakan(policy) yangdiberlakukanyangterkristalisasidalamkurikulum.Praktikkebijakanyangdilakukanolehnegaraataupemerintah dimulai dari proses akomodasi, formulasi, dan implementasi (Rohman, 2013: 71).

Apaitukebijakan?Adabanyakpengertian,mengenaikebijakanyangdiberikanolehparatokohdanpemikir.Umumnyaorangmemahamikebijakansebagaisebuahkegiatanyangbertujuanyangditempuholehseorang pelaku atau kelompok pelaku dalam menangani masalah atau persoalanyangmenjadisuatukepedulian(Mutohir,2003:1).StephenJ.Balldalamkaryanyayangbertajukeducation policy and social class memahamikebijakansebagaiteks(policy as text). Pada konteks ini, Ball memahamikebijakansebagairepresentasi-representasiyangdisandikanmelalui cara-carayangkompleks (melaluiperjuangan,kompromi,interprestasi,publikyangotortatifdanpenasiran)danditerjemahkanjugadengancarayangkompleks(melaluipenafsiran-penafsirandanmakna-maknapelakudalamkaitannyadengansejarah,pengalaman,keterampilan,sumberdayadankonteks).TegasnyaBallmengatakanbahwakebijakan sebagai teksmerupakanprodukdari kompromi-kompromi beragam tahap dari formulasi legislatif, proses parlementer, dan artikulasi kelompok kepentingan dalam politik. Mengenai perihal itu Ball (2006: 44-45) mengatakan:

“We can see policies as representations which are encoded in complex ways (via struggles, compromises, authoritative public interpretations and reinterpretations) and decoded in complex ways (via actor’s interpretations and meanings in relation to their history, experiences, skills, resources and context)….The texts are the product of compromises at various stages (at points of initial influence, in the micropolitics of legislative formulation, in the parliamentary process and in the politics and micropolitics of interest group articulation).”

Ball(2006:48)jugamemahamikebijakansebagaiwacana(policy as discource). Ball mengatakan bahwa pandangan policy as text akan menempatkan seseorang pada perdebatan antara teori dan praktik atau antara pemikiran dan tindakan. Oleh sebab itu seseorang harusmenyadaribahwasekumpulankebijakanjugaterkaitdengankuasa,dankuasaberjalanmelaluiproduksikebenaran (truth) dan

Page 154: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 147

pengetahuan (knowledge).Padatitikinikebijakandipahamisebagaiwacana.PadanganginidenganjujurdiakuiolehBalldipengaruhioleh pemikiranFoucault.

Padatitikdimanakebijakandipahamisebagaipembuatan(making) danpengejawantahannya(implementation), kebijakanjugadipahamisebagai proses (policy as discource). Yakni, bagaimana kebijakandiadaptasi, dimodifikasi, dan bersaing untuk diimplementasikan.Padatitikinikebijakandimengertisebagaiproses(PenneyandEvans,2002: 20-21).

Sebuahasumsimenyatakanbahwapraktikkuasadalamkebijakanpendidikan idealnyadijalankanolehaktor-aktoryangberorientasipadaupayapemecahanproblempendidikan secarakomprehensif(Rohman,2013:71).Sesungguhnyataksederhanaitumelihatkebijakanpolitikpendidikan,karenakuasaataupolitiktidaksekadarkebijakan.PolitikmenurutBenhardSutoryangdisitirolehHaryatmoko,ditinjaudaridimensietiknyameliputitigawajah,yakni:tujuanpolitik,masalahpilihan sarana, dan aksi politik.

Sesungguhnyakebijakanpublik termasukpendidikan takbisamengabaikanperihaltujuanyangingindicapaidarikebijakanitusendiri.Kejelasanorientasiatautujuandarikebijakanmerupakancermindarikejelasanvisiseorangpemimpindankepeduliandariseluruhstakeholder termasukpartaipolitikterhadapaspirasidankebutuhanmasyarakat.Dimensimoralitasnyaterletakpadakemampuanmenentukanarahyangjelaskebijakanumumdanakuntabilitasnya.Adapundimensisaranamerupakanalatyangmemungkinkantercapainyatujuan(polity). Pada kontekssarana iniyangdiperludiperhatikanantara lain; tatnananpolitik (hukum dan institusi) harus mengikuti prinsip solidaritas atau subsidiaritas, penerimaan pluralitas; struktur sosial diatur menurut prinsip keadilan; kekuatan-kekuatan politik diatur dengan prinsip timbal balik.Padatingkatini,secarafilsafatibisadiujidandikritisilegitimitaskeputusan-keputusan,lembaga-lembagadanpraktik-praktikpolitiknya.Terakhir, aksi politik (politics). Pada titik ini pelaku memegang peran yangsangatmenentukandarirasionalitaspolitik,yangterdiriatasrasionalitas tindakan dan keutamaan (kualitas moral pelaku). Suatu tindakanpolitikdisebutrasionalapabilapelakumempunyaiorientasisituasi dan mengerti persoalan.

Page 155: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

148 – BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia

Secara sekilas, terlihatbagaimanaperubahanparadigmayangdilakukanpemerintahterhadapberbagaibentukkebijakannyadalamranahpendidikandapatdikatakansenantiasamenjadisemakin“baik”.Namun,padakhususnyaranahpendidikanjasmani,realitasyangmasihkurangberpihakterlihatsangatjelasdalamberbagaimaifestasinya,walupunitusangatsamarseringkalidanmungkintidaksecarasederhanadapatditangkapdandisadariolehsekianbanyakorang.Contohyangkonkritadalahdenganmasihmemberlakukannyaujiannasionaluntukbeberapamatapelajaran,sementarayanglaincukupdilakukandenganujian sekolah.Hal inimenjadikan stratifikasi keilmuan yang baikdengansengajaatautidakterbentukdansecaranyatahalituterjadi.Walaupuntidakadalegalformalyangmenyuratkan,namunsecarade facto pendidikanjasmanimasukkedalamranahkeilmuanyangdianggap“tidakbegitupenting”dalamstrukturkeilmuandisekolah.

Salah satuhal yangmendukungmunculnya stigma itu adalahkarenapendidikanjasmanitidakmasukmenjadimatapelajaranyangmasukdalamujiannasionaldanmenentukankelulusan.Akibatnya,pembelajaranpendidikanjasmanitidakbegitudiperhitungkanbaikolehsiswa,danironisnyaolehparagurusendiri.Lebihjauh,halyangcukupironisdiungkapkanBalitbangDiknasdalamma’rufulkahri(2012:5)yangmenyatakan‘menjelangujianakhirdibeberapasekolah,pendidikanjasmaniseringtidakdilaksanakandenganalasanagarparaanaktidakterganggu’.Sangatjelasdisinimenunjukkanbetapapendidikanjasmanihanyadidudukkanmenjadimatapelajarankomplementeryangsecarasubstantif tidakmemiliki kepentinganyang sepadandenganmatapelajaranyanglain.

Kebijakanlaindaripemerintahyangpadaakhirnyamenyudutkankondisipendidikanjasmaniadalahapayangpernahdilakukanolehdinas bidang tenaga kependidikan. Untuk mengatasi kekurangan guru pendidikanjasmanidibeberapadaerahdiIndonesia,khususnyadidaerahterpencil—dinaspendidikanpernahmeluncurkanprogrampendidikangurupendidikanjasmaniinstan.Implementasidariprograminiadalahdenganmendidikguru-gurudarinonpendidikanjasmaniyangnotabenerelatifkekuranganjamsepertiguruagamadankesenianselamakuranglebihtigabulan.Setelahitu,merekadiberikanhakuntukdapatmengajarpelajaranpendidikanjasmanidisekolah.Bahwadisatusisiiniadalah

Page 156: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

BAB V Implikasi Relasi Kuasa-Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani di Indonesia – 149

sebuahsolusi,namundisisiyanglaininiadalahkebijakanyangsangatmenjatuhkanpendidikanjasmanisecarakontekskeilmuan.Pendidikanjasmanikemudiandianggapmenjadistrukturilmuyangsangatmudahdanbisadilakukanolehsiapasajatanpaharusmenempuhjalurkhususperkuliahancalongurupenjasyangmerepotkan.Denganmengikutishortcourse selama 3 bulan dianggap sudah bisa mempersiapkan guru pendidikanjasmaniyangsahsecaralegalitaskeilmuannya.

Pendidikanjasmanipadaranahimplementatifdituangkandalamduaruang,yakniintrakurikulerdanekstrakurikuler.Yangdimaksuddenganintrakurikuleradalahkegiatanpembelajaransecaraumumyangdijadwalkandalamkegiatanprosespendidikandisekolah.Sementaraitu, ekstra kurikuler adalahkegiatan tambahan yangdilakukandiluarjamsekolahyangbertujuanuntukmengoptimalkanpotensianakdalamkegiatanolahraga.Tujuandarikegiatanekstrakurikuleradalahmelatih skill dan meningkatkan performa teknik bagi siswa dalam bidang olahragayangtujuanutamanyaadalahprestasi.Melaluikebijakannya,depdikbudmengeluarkansebuaheventyangsecararegionalmaupunnasionaluntukmenampungdanmenyaluranbakatdarisiswadalamsebuahajangkompetisi.Salahsatueventyangsampaisaatinidigelarsetiap tahun secara rutin adalahO2SN (OlimpiadeOlahragaSiswaNasional).Sepintas,kebijakaninimerupakanhalyangsangatbagus,yaknimemberikanpeluangpadasiswauntukmemaksimalkanpotensidalamdirinya.Namun,padaranahpraktikrealisasidarikebijakaniniditingkatsekolahtelahmendistorsicarapandangguruterhadapprosespendidikanjasmani.Tuntutanuntukmencapaiprestasigerak/teknisdalamolahragajustrumenjadisandaranutamadalamsebuahprosespembelajaran.Olahragayangmelaluikurikulumdiamanatkansebagaisaranauntukmemperolehtujuanpendidikanpadaumumnyajustrumenjaditujuanutamadariprosesbelajar.Akibatnya,orientasipendidikanjasmanimenjaditidakjelasdangamang.

Page 157: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para
Page 158: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Daftar Pustaka – 151

DAFTAR PUSTAKA

Abidin,Zainal.2011.FilsafatManusia:MemahamiManusiaMelaluiFilsafat,Bandung:RosdaKarya.

Adian,DonnyGahral.2006.“PercikPemikiranKontemporer:SebuahPengantarKomperhensif.Yogyakarta:Jalasutra.

Annarino,A.A.,C.C.Cowell,andH.W.Hazelton.1980.CurriculumTheoryAndDesignInPhysicalEducation.St.Louis:Mosby.Bain,L. L., and J. C. Wendt.

Anderson, Benedict. 2008. Imagined Communities (Komunitas-KomunitasTerbanyang).Yogyakarta:Insist&PustakaPelajar.

Anonimous. 1986. Pendidikan di Indonesia dari Jaman ke Jaman. Jakarta: Balai Pustaka.

Azzarito,L&Ennis..C.D.(2003).ASenseofConection;TowardSocialConstructivistPhysicalEducation,Sport,Education,andSociety.JournalofTeachinginPhysicalEducation

Ball,StephenJ.2006.EducationPolicyandSocialClass.London-NewYork:Routledge.

Barnadib, Imam. 2002. Filsafat Pendidikan. Adicita Karya Nusa:Yogyakarta.

Beare,Headley.2002.CreatingtheFutureSchool.LondonandNewYork:Routledge.

Belafatti,Fabio.2014.“Orientalismreanimated:colonialthinkinginWesternanalysts’commentsonUkraine”.Athttp://euromaidanpress.com/2014/10/27/western-commentators-should-rid-themselves-of-old-prejudices-dating-back-from-the-age-of-colonialism-before-commenting-on-eastern-european-affairs/

Page 159: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

152 – Daftar Pustaka

Bertens, K. 2006. Filsafat Barat Kontemporer. Jakarta: Gramedia.Binder, Leonard. 2001. Islam Liberal, Kritik terhadap Ideologi-ideologi

pembangunan.terjem.olehImamMuttaqin.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Blackburn,Simon.1994.TheOxfordDictionaryofPhilosophy.Oxford–NewYork:OxfordUniversityPress.

Bowie.(1988).Freud,ProustandLacan:TheoryasFiction.GreatBritain:TheuniversityPress;Cambridge

Bradjanagara.Sutejo.(1956).SekolahRakjatPantjasila;DjalanBaruUntukMemperbaharuiPendidikandanPengadjaran.PenerbitFasco

Carr,E.H.(1985)WhatIsHistory?Harmondsworth,Middlesex,England:Penguin Books, Ltd.

Clare,O’Farrell.2007.KeyConcept.athttp://www.michel-foucault.com/concepts/15Januari2015.

Curren.R.Randal.(1998).PhilosophyofEducation;anAnthology.OxfordDardjowidjojo,Soejono.1988.TataBahasaBakuBahasaIndonesia.

Jakarta: Balai Pustaka. Descartes,Rene.1995.RisalahtentangMetode.Jakarta:Gramedia.Dewantara,K.H.2004.KaryaK.H.Dewantara:Pendidikan.Yogyakarta:

MajelisLuhurPersatuanTamanSiswa.__________.1994.BagianII:Kebudayaan,Yogyakarta;MajelisLuhur

Persatuan Taman SiswaDjumhurdanDanasuparta.1976.BukuSejarahPendidikanUntukPGA,

SPG,danSekolah-SekolahKursusSederajad.Bandung:CVILMU.Dowd,Douglas.2000.CapitalismandItsEconomics:ACriticalHistory.

London: Pluto Press. Durkheim,E.1956.EducationandSociology.Illinois:TheFreePress.Martinez,ElizabethandGarcia,Arnoldo.2015.Whatneoliberalism?In

http://webcache.googleusercontent.com/Friday,2ndJanuary.Eriyanto. 2003. “AnalisisWacana” Pengantar Analisis TeksMedia.

Yogyakarta:LKiS.Fakih, Mansoer. 1996. Analisis Jender dan Transformasi Sosial.

Yogyakarta:PustakaPelajar.Faubion,JamesD.1998.“Introduction”,inEssentialWorksofFoucault1954-

1984:Aesthetics,Method,andEpistemology.NewYork:TheNewPress.

Page 160: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Daftar Pustaka – 153

Fillingham,LydiaAlix.2005.Foucault.Yogyakarta:Kanisius.Foucault, Michel. 2004. The Archaelogy of Knowledge. London:

Routledge.__________. 1982. Discipline and Punish: the Birth of the Prison.

translatedbyAlanSheridan.NewYork:PenguinBooks__________. 1989. Foucault Live. trans. John Johnston. NewYork:

Semiotext(e).__________.1998.EssentialWorksofFoucault1954-1984:Aesthetics,

Method,andEpistemology.NewYork:TheNewPress.Flynn.Thomas.(1994).InGuttingGarry(ed).Foucault’sMappingHistory.

TheCambridgeCompaniontoFoucault.Cambridge:CambridgeUniversityPress.

Gazalba,Sidi.1991.PengantarSejarahSebagaiIlmu.Jakarta:BhrataraKaryaAksara.

Gilpin,Robert&Gilpin,JeanMillis.2002.TantanganKapitalismeGlobal:EkonomiDuniaAbadKe-21.Jakarta:RajagrafindoPersada.

Gottschalk, Louis. 1969.Mengerti Sejarah. Terjem. oleh NugrohoNotosusanto. Jakarta: UI Press.

Gramsci,Antonio.1992.SelectionfromthePrisonofNotebooksofAntonioGramsci, edited and translatedbyQuintinHoare andGeoffreyNowellSmith.NewYork:InternationalPublisher.

Gutting,Gary.1995.Foucault:AVeryShortIntroduction,London:Oxford.Hadi, P. Hardono. 1996. Jatidiri Manusia; Berdsaarkan Filsafat Organisme

Whitehead.Yogyakarta:Kanisius.Hardiman, F. Budi. 2004. Melampaui Positivisme dan Modernitas:

DiskursusFilosofistentangMetodeIlmiahdanProblemModernitas.Yoyakarta:Kanisius.

Harsukidkk.2004.OlahragaIndonesiadalamPerspektifSejarah:Periode1945-1965.Jakarta:ProyekPengembagandanKeserasianKebijakanOlahraga, Direktorat Jenderal Olahraga, Departemen Pendidikan Nasional.

Haryatmoko.2002.“KekuasanmelahirkanAntiKekuasaan”dalamJurnalBasis No 01-02 Tahun ke-51, Januari-Februari.

Hasan, S. Hamid. 2005. Perkembangan Kurikulum: Perkembangan Ideologis dan Teoritik Pedagogis (1950-2005). In www.geoities.

Page 161: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

154 – Daftar Pustaka

ws/konferensinasionalsejarah/s_hamid_hasan.pdf.Thursday,1stJanuari 2015.

Helius,Sjamsuddin.1996.MetodologiSejarah.Jakarta:Depdikbud,ProyekPendidikanTenagaAkademik.

Hook,Sidney.2005.“What isLiberalEducation?”,dalamExploringPhilosophy,AnIntroductory,Anthology.NewYork:OxfordUniversityPress.

Houghton,Thomas.2011.Positivism.http://www.e-ir.info/2011/09/26/does-positivism-really-work-in-the-social-sciences/SEP262011.

Hussain,SyedB.(edit.).2004.EncyclopediaofCapitalism.NewYork:FactOnFile,Inc.

Hutchins,RobertM.1959.“Preface”dalamAnInterductiontoTheGreatBooksandaLiberalEducation.Chicago:EncycclopediaBritannica,Inc.

Indratno,A.Ferry.T.2008.KurikulumyangMencerdaskan;Visi2030danPendidikan Alternatif. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

James,William.1942.PragmatismandFourEssaysfromtheMeaningofTruth. Cambridge: Meridian Books.

Kendall,GavinandGary,Wickham.2003.UsingFoucault’sMethods.London:SagePublications.

Khalid,Haroon.2015.AnIntroductiontoEdwardSaid’sOrientalism.At http://www.renaissance.com.pk/febbore2y6.htm/ Thursday,January15.

Kosso,Peter.2009.“PhilosophyandHistoriography”.inACompaniontothePhilosophyofHistoryandHistoriography.Chichester:Wiley-Blackwell.

Kretchmar,R.Scott.2005.PracticalPhilosophyofSportanPhysicalActivity.Penstate:HumanKinetics.

Leahy.Louis.(1989).Manusia,SebuahMisteri:SintesaFilosofistentangMakhluk Paradoksal. Jakarta: Penerbit Gramedia

Lie, Anita. 2004. Pendidikan dalam Dinamika Globalisasi dalam PendidikanManusiaIndonesia.edit.olehTonnyD.Widiastono.Jakarta: Kompas.

Lubis,AkhyarYusuf.(2009).EpistemologiFundasion.,Bogor:Akademika.Ma’luf,Louis danTottel,Bernard.1986.Al-Munjidfial-Lughahwaal-

‘alam.Beirut-Libanon:Daral-Masyriq.

Page 162: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Daftar Pustaka – 155

Mahmud,H.Yunus.1962.SejarahPendidikanIslamdiIndonesia:Jakarta:PT.MutiaraSumberWidya.

Mangunhardjana,A.2006.Isme-IsmedalamEtikadariAsampaiZ.Yogyakarta:Kanisius.Mansurudin,Susilo.2010.MozaikBahasaIndonesia. Malang: UIN Maliki Press.

Mestoko, Sumarsono dkk. 1986. Pendidikan Islam di Indonesia dari Jaman ke Jaman. Jakarta: Balai Pustaka.

Mills,Sara.2005.MichelFoucault:RoutledgeCriticalThinkers.London-NewYork:Routledge.

Mulkhan, Abdul Munir. 1993. Paradigma Intelektual Muslim; Pengantar FilsafatPendidikanIslamdanDakwah.Yogyakarta:SIprees.

MullenMatt,2005.Pragmatism.http://www.theultimatedistinction.com/2011/05/weakness-of-pragmatism.html/Thursday, May 5,2011/5:17PM.

Mulyanto,Dede.2012.GenealogiKapitalisme:AntropologidanEkonomiPolitikPranataEksploitasiKapitalisti.Yogyakarta:ResistBook.

Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al-Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta:UnitPengadaanBuku-BukuIlmiahKeagamanPondokPesantren“al-Munawwir”Krapyak.

Mutohir,TohoCholik.2003.Olahraga,KebijakandanPolitik:SebuahAnalisis.Jakarta:ProyekPengembangandanKeserasianKebijakanOlahraga, Direktorat Jenderal Olahraga, dan Departemen Pendidikan.

Nasution,Khoiruddin.2004.PengantarStudiIslam.Yogyakarta:Academia.Neufeldt,VictoriaandGuralnik,DavidB.1996.Webster’sNewWorld

DictionaryofAmericanEnglish.NewYork:PrenticeHall.Nooruddin,Ubai.1998.OrientalismandIslamicphilosophy.Athttp://

www.muslimphilosophy.com/ip/rep/H014/Thursday,January15,2015.

Notonagoro.1971. Pancasila: Secara IlmiahPopuler. Jakarta:BumiAksara.

Nugroho,Riant.2011.GenderdanStrategiPengarus-UtamaannyadiIndonesia.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Nurchland,Bernard1992.HumanismedanKapitalisme:KajiantentangMoralitas.terjemaholeh:HartonoHadikusumo.Yogyakarta:TiaraWacana.

Page 163: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

156 – Daftar Pustaka

Nuryatno,bMAgus.2013.PendidikandanIdeologiKompetisidalamhttp://www.kompas.com/kompas-cetak/0702/13/opini/3302881.htm

PanitiaSeminar.1963.SeminarmasuknyaislamkeIndonesia.Medan:Pan Seminar

Penney,DawnandEvans,John,.2002.“TalkingGender”,inGenderandPhysicalEducation:ContemporaryIssuesandFutureDirections.Routledge:London-NewYork.

Penney,DawnandEvans,John.2002.Politics,Policy,andPracticeinPhysicalEducation.London-NewYork:E&FNSPON.PerpresNo77 tahun 2007.

Peursen,C.A.Van.2011.StrategiKekuasaan.Yogyakarta:Kanisius.Plato. 1958. Phaidon: Dialog Sokrates tentang Tubuh – Jiwa. Bandung:

Sinar Baru.Rani,Abdul,dkk.2006.AnalisisWacana:SebuahKajianBahasadalam

Pemakaian.Malang:BayumediaPublishing.Rasjidi,M. 1974.EmpatKuliahAgama IslamdiPerguruanTinggi.

Bandung: Bulan Bintang.Rifai,Muhammad.2011.SejarahPendidikanNasional;dariMasaKlasik

HinggaModern.Yogyakarta:ArruzMedia.Ritzer,GeorgedanGoodman,DouglasJ.2003.TeoriSosiologiModern.

Jakarta:Kencana.Ritzer, George. 2003. Teori Sosial Postmodern.Yogyakarta: Kreasi

Wacana.Rohman, Arif. 2013. Guru dalam Pusaran Kekuasaan: Potret Konspirasi

danPolitisasi.Yogyakarta:AswajaPressindo.Rosen,F.Bruce.1998.Sistem-SistemFilsafatdanPendidikan.Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.Sadovnik,AlanR.,2014.SosiologyofEducation.Atwww.uk.sagepub.

com/.../study/.../05434_socpersp.pdfSaid,Edward.W.1994.Orientalism.NewYork:VintageBooks.Samuel, Hanneman 2010. Genealogi Kekuasaan Ilmu Sosial Indonesia:

dari Kolonialisme Belanda hingga Modernisme Amerika. Jakarta: Kepik Ungu

Setijadi.1976.PendidikandiIndonesia1900-1974.Jakarta:BalaiPustaka.Sheridan,Allan.2005.ThewilltoTruth.LondonandNewYork:Routledge.

Page 164: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Daftar Pustaka – 157

Slametmuljana.1964.AsalBangsadanBahasaNusantara.Djakarta:BalaiPustaka.

Smart,Barry.2004.MichelFoucault,KeySociologistSeries.London-NewYork:Routledge.

Smith,WilliamA.2001.Conscientizacau:TujuanPendidikanPauloFreire.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Soros,George.2001.KrisisKapitalismeGlobal:MasyarakatTerbukadanAncamanTerhadapnya.Yogyakarta:Qalam.

StandarKompetensi.2003.MataPelajaranPendidikanJasmani,SekolahDasardanMadrsahIbtidaiyah.Jakarta:DepartemenPendidikanNasional.

Stanford,Michael.1996.ACompaniontoStudyofHistory.Oxford-Cambridge:BlackwellPublishing.

Sugono,Dendy.2008.KamusBesarBahasaIndonesia.DepartemenPendidikanNasional&Gramedia:Jakarta.

Sutedjo,Bradjanagara.1956.SedjarahPendidikanIndonesia.Jogjakarta:RajawaliPress.

Suyono,SenoJoko.2002.TubuhyangRasis:TelaahMichelFoucaultatasDasar-Dasar

PembentukanDiriKelasMenengahEropa.Yogyakarta:PustakaPelajar.TAPMPRRINomorIV/MPR/1973TentangGBHN.Tilaar, HAR. 2007. Badan Hukum Pendidikan Neo Liberalisme, dalam

http://jaringan-mi.blogspot.com/2007/02/har-tilaar-badan-hukum-pendidikan-neo.html

__________. 2009. Kekuasaan dan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.__________. 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional,

dalam Perspektif abad 21. Magelang: Penerbit Indonesia Tera.Tim.2010.BahasaIndonesia.Yogyakarta:PokjaAkademikUINSunan

Kalijaga:.Tim.1975.KurikulumSekolahDasar1975,Garis-GarisBesarProgramPengajaran(GBPP),

Buku II E Bidang Studi Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

KebudayaanRepublikIndonesia.Tim.1986.KurikulumSekolahDasarKelasIs/dVIGaris-GarisBesar

Program Pengajaran (GBPP),Olahraga Kesehatan, Departemen

Page 165: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

158 – Daftar Pustaka

PendidikandanKebudayaan.Jakarta:DirektoratJenderalPendidikanDasar dan Menengah.

Tim. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar, Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani danKesehatan.Jakarta:DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Tim.2006.KurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP-SD/MI)MataPelajaranPendidikanjasmani,Olaraga,danKesehatan,StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta:DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Umar,Nazaruddin.1998.“PerspektifJenderdalamIslam”,dalamJurnalPemikiran Islam Paramadina, Volumi I Nomor I, Juli-Desember. Jakarta: Paramadina.

Waller,Richard.2014.TheSociologyofEducation.Ateprints.uwe.ac.uk/13671/1/Final_edited_Soc_of_E_22F8362.docx

Wolin,Richard.2014.“Continentalphilosophy”.http://www.britannica.com/EBchecked/topic/1308494/continental-philosophy/274656/Foucault#ref978074/http://www.michel-foucault.com/concepts/15Januari 2015.

Wright.Jan.(2006).PhysicalEducationResearchfromPostmodern,PostStructuralandPostColonialPerspectives.inKirk.David.McDonald.Doune.Sulivan.O.Marie.TheHandbookofPhysicalEducation.SagePublished ltd.

Zuhairini. 1988. Sejarah pendidikan islam di Indonesia. Jakarta:Departemen Agama RI.

Leahy.Louis.(1989).Manusia,SebuahMisteri:SintesaFilosofistentangMahluk Paradoksal. Jakarta: Penerbit Gramedia

Page 166: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para

Biodata Penulis – 159

BIODATA PENULIS

Muhammad Hamid Anwar, dilahirkan di Bantul pada tanggal 2Januari1978.Semenjakkeciliasudahmenyenangiberbagaiaktivitasolahraga.Sebagaiseoranganakyangdibesarkandipedesaan—menjadikannyaaktifsecarafisikdenganberbagaibentukpermainan.KotaBantulyangpadaera80ansangat

identikdenganolahragaBolavoli,menjadikannyaturutsertauntukmenjadipemainbolavoli.Demikesenangannyaberolahraga,makaselepas SMA, ia meneruskan kuliah dengan mengambil jurusanPendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Di Fakultas Pendidikan OLahraga (PJKR) dan Kesehatan (FPOK) pada tahun 1996.

Selama proses perkuliahan, agak sedikit terjadi perubahanketertarikandaridirisangpenulis.Padaawalnya,semenjakSMApenulistertarik danmengambil penjurusanEksakta (A1).Namun, setelahmemasukibangkuperkuliahan—perkenalannyadenganberbagaiwacanafilsafatdansosiologissangatmempengaruhipolapikirnya.Mungkinperhelatanpolitiktahun1997-1998yangseringdisebutsebagaiperiodeawalreformasimerupakanfaktoryangtidakdapatdihindarkan.

Mengikuti ketertarikannya dalam dunia filsafat dan sosiologi,makapenulis—punmengambiljurusanprogrammasterilmufisafatdiUniversitasGadjahmadapadatahun2006setelahditerimasebagaidosendiFIKUNY.Tanpaharusmenunggujeda,setelahlulusprogrammagister,langsungmelanjutkanprogramDoktoraldijurusanyangsamasampaipadaakhirnyamendapatkangelarDoktordalamIlmuFilsafattahun2015. Sampai saat ini, penulis konsen dengan mengemban tugas dan mengembangkan keilmuan Filsafat dan Sosiologi Olahraga di Fakultas IlmuKeolahragaanUniversitasNegeriYogyakarta.

Page 167: PENDIDIKAN JASMANIstaffnew.uny.ac.id/upload/132308485/penelitian/c2-Relasi Kuasa... · Pengetahuan dalam Pendidikan Jasmani (Sebuah Telaah Arkeo-Genealogi Michel Foucault). Bagi para