pendidikan kewarganegaraan ( more on )

77
RANGKUMAN BAHAN MATA KULIAH UNTUK KALANGAN SENDIRI M. AUGUS SIAHAAN, SE.MM. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PROF.DR. MOESTOPO (BERAGAMA) JAKARTA 2016 1

Upload: augussiahaan

Post on 22-Jan-2018

23.608 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

RANGKUMAN BAHAN MATA KULIAHUNTUK KALANGAN SENDIRI

M. AUGUS SIAHAAN, SE.MM.

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PROF.DR. MOESTOPO

(BERAGAMA)JAKARTA 2016

1

Page 2: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

I . PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan, pengisian kemerdekaan hingga kini masuk dalam era globalisasi, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya.Perubahan peta politik dunia di era globalisasi dewasa ini telah menghadirkan suatu kompetisi antar bangsa yang cenderung mengarah pada perebutan pengaruh yang cukup ketat, baik global, regional maupun nasional. Akhirnya kondisi tersebut menyebabkan perubahan pada situasi keamanan dunia.

Isu keamanan tradisional yang bernuansa geopolitik dan geostrategi, yaitu munculnya kekuatan Blok Barat dan Blok Timur sudah tidak lagi menjadi isu sentral, namun pada dekade terakhir ini keadaan semakin kompleks dengan meningkatnya aktivitas terorisme, perampokan dan pembajakan, penyeludupan, imigrai gelap dan kejahatan lintas negara lainnya. Bentuk-bentuk kejahatan tersebut semakin kompleks karena dikendalikan oleh aktor-aktor berjaringan

2

Page 3: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

lintas negara yang terorganisir dengan baik dan rapi serta memiliki teknologi tinggi serta dukungan keuangan.

Munculnya era reformasi pada dasarnya adalah suatu proses perubahan yang di dorong oleh semangat dan cita-cita/keinginan luhur bangsa Indonesia untuk menata kembali kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Keinginan luhur tersebut akan dapat dicapai melalui pemerintahan yang demokratis, bersih, berwibawa, bebas KKN serta mampu menegakkan supremasi hukum.

Walaupun disadari bahwa jalan menuju masyarakat madani yang mandiri dan demokratis masih sangat panjang dan menghadapi tantangan yang tidak ringan dan berliku, namun reformasi merupakan wahana dan instrumen yang paling tepat untuk membawa bangsa Indonesia menuju masyarakat madani yang dicita-citakan.

3

Page 4: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Perkembangan era Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh dari :

a. Lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional

b. Negara-negara maju ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial budaya serta

pertahanan keamanan global

c. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang informasi, komunikasi dan transportasi

d. Isu Demokratisasi, HAM, dan Lingkungan Hidup.

4

Page 5: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Pada akhirnya, Globalisasi tersebut akan berimbas terhadap dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, berupa :

a.Timbulnya konflik kepentingan antar berbagai pihakb.Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan yang sangat rendah menuju titik kritis.c.Dunia menjadi transparan seolah-olah tanpa batas negara.d.Perubahan struktur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.e.Perubahan pola pikir, sikap, tindakan serta mental spiritual

Dalam rangka menghadapi dampak globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia, maka diperlukan perjuangan non phisik yang dilandasi wawasan kesadaran, nilai filosofis, sikap dan perilaku, persatuan dan kesatuan dalam rangka bela negara, melalui sarana kegiatan pendidikan bagi setiap WNI melalui “PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA (PPBN)”, yang mencakup :•Tahap Awal > diberikan sejak dari SD hingga SLTA dan Kepramukaan•Tahap Lanjutan > diberikan di Perguruan Tinggi, dalam bentuk Pendidikan Kewiraan yang selanjutnya berkembang menjadi

“ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”

5

Page 6: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

2. HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM yang berlandaskan iman dan taqwa, berbudi luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif serta sehat jasmani dan rohani.Menurut Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 Bab.I Pasal 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta dididik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.

Warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang bertempat tinggal di Indonesia yang mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, bersikap setia kepada NKRI dan disahkan oleh Undang-undang sebagai warga Negara

6

Page 7: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

PendudukPenduduk ialah WNI dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN dimaksudkan memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa, menghargai jasa pahlawan dan berorientasi ke masa depan.

7

Page 8: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

3. TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan adalah agar peserta didik berpedoman / berorientasi pada :

a. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghargai nilai-nilai falsafah bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

b. Berbudi pekerti luhur, berpikir kritis, demokratis,berdisiplin.

c. Rasional, dinamis, sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

d. Sifat profesional yang berdaya saing dan kompetitif.

e. Aktif memanfaatkan IPTEK sesuai bidang profesi masing-masing.

f. Kesadaran bela negara sebagai wujud dari penanaman jiwa patriotik dan

nasionalis.

g. Kemampuan memahami , menganalisis dan menjawab masalah-masalah

yang dihadapi secara berkesinambungan, konsisten dengan cita-cita

dan tujuan nasional.

h. Tetap pada jati diri yang berjiwa patriotik dan cinta tanah air.

i. Memelihara serta menjaga Persatuan dan Kesatuan.8

Page 9: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

j. Mengajarkan mahasiswa berkarakter kuat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

k. Menanamkan jiwa patriotik dan nasionalis

l. Menguasai pengetahuan tentang negaranya, serta masalah yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat.

m. Membantu mahasiswa untuk mengetahui akan hak dankewajibannya sebagai warganegara secara santun dan jujur serta demokratis.

n. Memantapkan kepribadian sebagai manusia seutuhnya dan berintegritas

o. Bersikap demokratis dan berkeadaban.

p. Menjadi warga negara yang berdaya saing

q. Disiplin dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai.

9

Page 10: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Karakteristik warga negara yang demokratis, adalah :

1.Rasa hormat dan tanggung jawab terhadap sesama warga negara yang pluralistik, baik secara suku, agama, ras, bahasa, ideologi politik

2.Bersikap kritis diberbagai aspek kehidupan masyarakat.

3.Membuka diskusi dan dialog terhadap perbedaan pendapat dan pandangan

4.Terbuka, sebagai bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama manusia.

5.Rasional.

6.Adil

7.Jujur.10

Page 11: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Asas kewarganegaraan.Unsur-unsur yang menentukan kewarganegaraan, dapat dilihat sebagai berikut :

1. Unsur darah keturunan (jus/ius sanguinis)

2. Unsur daerah kelahiran (jus/ius soli)

3. Asas pewarganegaraan naturalisasi

4. Kewarganegaraan ganda

1. Unsur darah keturunan (jus/ius sanguinis)

Ius berarti hukum/pedoman, sanguinis berarti darah, dkl. Hukum/hak untuk darah.

Adalah hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang (individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya.(umumnya dianut oleh Eropa dan Asia Timur)

11

Page 12: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

2. Jus/Ius Soli (hak untuk wilayah)

Jus atau ius berarti hukum/pedoman, soli(solum) berarti negeri/tanah/daerah.

Adalah hak mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan tempat lahir di wilayah dari suatu negara. (Dianut oleh:Argentina, Brasil, Jamaika, Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat).

3. Naturalisasi

Mensyaratkan individu pendaftar naturalisasi untuk menghapus kewarganegaraan mereka sebelumnya. Namun ada negara yang tidak mengakui penghapusan kewarganegaraan tersebut, sehingga secara teknis

orang tersebut masih memiliki dua kewarganegaraan.

4. Kewarganegaraan Ganda.

Adalah sebuah status yang disematkan kepada seseorang yang secara hukum yang sah merupakan warga negara dibeberapa negara. Kewarganegaraan ganda ada karena sejumlah negara memiliki persyaratan kewarganegaraan yang berbeda. 12

Page 13: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Syarat-syarat umum bagi seseorang untuk memperoleh kewarganegaraan disuatu negara ;

1.Orang tersebut lahir di teritori negara bersangkutan (ius soli)

2.Orang tersebut menikahi seseorang yang memiliki kewarganegaraan di negara yang bersangkutan (jure matrimonii)

3.Orang tersebut mengalami naturalisasi

4.Orang tersebut diadopsi dari negara lain ketika masih dibawah umur dan sedikitnya satu orang tua asuhnya adalah warga negara dinegara yang bersangkutan

13

Page 14: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

4. RUANG LINGKUP BAHASAN

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah wajib yang memberi pemahaman filosofis sebagai dasar aplikasi nilai dalam kehidupan. Mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK/MKDU) dalam komponen kurikulum perguruan tinggi.

Pokok bahasan Pendidikan Kewarganegaraan, mencakup :

1) Pemahaman tentang : Bangsa, Negara, Hak dan kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM), Otonomi Daerah,

2) Wawasan Nusantara (WASNUS)3) Ketahanan Nasional (TANNAS)4) Politik dan Strategi Pertahanan Keamanan Nasional (POLSTRAHANKAMNAS)5) Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA)

Seluruh pokok bahasan tersebut terjalin inter relasi secara utuh dan terpadu (Komprehensif)

14

Page 15: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

1) PEMAHAMAN TENTANG : BANGSA, NEGARA, HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DAN OTONOMI DAERAH

a. BANGSAAdalah orang-orang atau kumpulan manusia yang memiliki kesamaan asal

keturunan, adat, bahasa, sejarah, wilayah tertentu, yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses dalam satu wilayah.

Bangsa adalah Suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah.

Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (sejarah dan cita-cita)

Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dn tempat tinggal (geopolitik)

Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakteristik yang timbul karena kesamaan nasib.

15

Page 16: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

b. NEGARANegara berasal dari kata : staat, state, etat, status/statum

yang artinya keadaan yang tetap dan tegak, atau sesuatu yang memiliki sifat tetap dan tegak

Secara terminologi bahwa negara adalah organisasi tertinggi diantara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidu di dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

Negara merupakan suatu masyarakat , yang mempunai monopoli dalam penggunaan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

16

Page 17: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan manusia tersebut.

Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dalam

satu wilayah tertentu dengan kekuasaan untuk memaksa untuk ketertiban sosial.

Negara merupakan suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

Negara adalah suatu wilayah dipermukaan bumi yang kekuasaannya (politik, militer, ekonomi, sosial budaya dll) diatur oleh pemerintaha yang berada di wilayah tersebut.

17

Page 18: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem aau atturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut dan berdiri secara

independen.

Tujuan negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, adalah :

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Ini merupakan suasana ideal yang dicita-citakan dan bersifat abstrak.

18

Page 19: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Hubungan timbal balik antara bangsa dan negara

Bangsa merujuk pada kelompok orang atas persekutuan hidup, sedangkan negara merujuk pada sebuah organisasi sekelompok orang yang berada didalamnya (organisasi kekuasaan politik).Bangsa adalah bagian dari suatu negara, dan bangsa menjadi salah satu unsur terbentuknya negara.

Negara dan Agama.

Hubungan negara dan agama dapat dilihat dari beberapa paham, yakni :1. Pahan Teokrasi, negara menyatu dengan agama, karena pemerintah

dijalankan menurut firman-firman Tuhan ( Kitab Suci)2. Paham Sekuler, norma hukum ditetapkan berdasarkan kesepakatan

bersama dan tidak berdasarkan firman Tuhan (Kitab Suci)3. Paham Komunis, menyatakan bahwa manusialah yang menghasilkan

masyarakat negara, dan agama merupakan sesuatu yang terpisah dari suatu negara.

19

Page 20: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Unsur –unsur NegaraTerdapat : Wilayah, Rakyat / Masyarakat / Penduduk serta pemerintahan yang berdaulat (Bersifat Konstitutif )

Adanya : Tujuan Negara, UUD/Konstitusi, pengakuan dari negara lain (baik de jure maupun de fakto ) dan masuk PBB (bersifat deklaratif)

Proses Bangsa yang Menegara

Teori kenegaraan tentang terjadinya NKRI diterjemahkan sebagai berikut :

1. Perjuangan kemerdekaan mempunyai peran khusus dalam pembentukan ide-ide dasar yang dicita-citakan.

2. Proklamasi kemerdekaan merupakan pintu gerbang lepas dari penjajahan dan diperolehnya kedaulatan.

3. Mengisi kemerdekaan menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

4. Terjadinya negara adalah atas kehendak seluruh bangsa.5. Religiusitas, kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

20

Page 21: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

c. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAMencakup :1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum

dan pemerintahan2) Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan.3) Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara4) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran

dengan lisan dan tulisan5) Berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan

kehidupannya6) Berhak atas status kewarganegaraan7) Bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.8) Hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan

perkembangan jaman dan peradaban9) Berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif.10) Wajib menghormati dan berhak atas perlindungan Hak Asasi

Manusia11) Berhak mendapat pendidikan.

21

Page 22: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Pembagian bidang, jenis dan macam HAM (Hak Asasi Manusia) dunia adalah :

1.Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)

- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.

-Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.

-Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

-Hak kebebasan untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini maing-masing.

2.Hak Asasi Politik { Political Rights)

-Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan

-Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan

-Hak membuat dan mendirikan partai politik dan organisasi lainnya.

-Hak untuk membuat atau mengajukan suatu usulan petisi22

Page 23: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)

-Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

-Hak untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil

-Hak mendapatkan layanan dan perlindungan hukum

4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)

-. Hak kebebasan melakukan jual-beli

-Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

-Hak kebebasan menyelenggarakan sewa menyewa

-Hak kebebasan melakukan hutang-piutang

-Hak untuk memiliki sesuatu

-Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

23

Page 24: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

-Hak mendapatkan pembelaan hukm di pengadilan

-Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapa, enahanan dan penyelidikan di mata hukum

6.Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)

-Hak menentukan , memilih, dan mendapatkan pendidikan

-Hak mendapatkan pengajaran

-Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

24

Page 25: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

- Hak mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan dan profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya.

- Hak untuk memilih , dipilih, diangkat dalam jabatan profesi dan pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan

7. Hak Asasi Anak (Rights of the Child)

- Hak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan negara

- Hak memperoleh pendidikan, pengajaran dalam rangka pengembangan diri

- Hak untuk tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum.

25

Page 26: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

d. DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)

1) DEMOKRASI

Demokrasi berasal dari bahasa Latin, yaitu :DEMOS = RAKYAT, CRATOS = KEKUASAANKekuasaan dari / oleh / untuk rakyat

Istilah ini bersifat universal, namun isi dan perwujudannya bisa berbeda-beda dari negara yang satu ke negara yang lain. Hal ini disebabkan oleh :- Perbedaan kultur/kebudayaan setiap bangsa- Hakikatnya yang dinamis.

Namun demokrasi dalam prakteknya adalah bahwa DEMOS bukanlah rakyat keseluruhan tetapi hanya populis tertentu (makna diskriminatif) yaitu secara tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber-sumber kekuasaan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan.

26

Page 27: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Dalam perkembangan kehidupan memasuki skala luas (tidak berformat lokal), maka

dimensi demokrasi adalah :

Partisipasi langsung tidak mungkin terwujud

Diskriminasi dalam politik tetap berlangsung.

Tidak semua memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama untuk

mengefektifkan hak-hak mereka.

PRINSIP-PRINSIP DASAR DEMOKRASI

1. Persamaan kesempatan bagi setiap orang untuk mengembangkan potensi-

potensi : fisik, intelektual, moral, spiritual, dsb.

2. Hormat terhadap nilai-nilai luhur manusia. Kesejahteraan manusia jauh lebih

penting daripada tujuan manapun.

27

Page 28: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

3. Hormat terhadap hak-hak sipil dan kebebasan.

Kebebasan individu dan sosial mengacu pada kemampuan manusia untuk

menentukan sendiri apa yang harus dilakukannya dalam hidup ini. Dengan

kebebasan, manusia dapat berprakarsa untuk menempuh langkah-langkah terbaik

demi pengembangan diri dan masyarakatnya. Namun agar tidak mengarah kepada

anarki sosial harus ada batas-batas berupa : disiplin diri, pengendalian diri yang

berasal dari hati nurani, kesadaran serta tanggungjawab, hormat terhadap

kebutuhan hak dan nilai-nilai luhur sesamanya.

4. Fair play : Tidak mengambil keuntungan dari kelemahan orang lain. Kita

memperoleh rasa hormat dengan menunjukkan rasa hormat.

28

Page 29: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Ciri-ciri pemerintahan yang demokratis (dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia) adalah sebagai berikut :

1.Adanya keterlibatan warganegara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan)

2.Adanya pengakuan, penghargaan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia (warganegara)

3.Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang

4.Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum

5.Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara

6.Adanya pers (media masa) yang bebas menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah

7.Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan, pemimpin negara dan pemerintahan.

8.Adanya pemilihan umum yang LUBER dan JURDIL.

9.Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragaman (suku, agama, golongan, dan antar ras /SARA) 29

Page 30: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

•HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan

kepadanya oleh masyarakat atau negara, melainkan berdasarkan martabatnya

sebagai manusia.

• HAM adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap

manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat

• HAM adalah hak-hak yang inheren melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu

manusia tidak dapat hidup sebagai manusia.

Dengan kata lain :

Manusia memiliki hak karena ia manusia

HAM tidak tergantung pada keberadaan suatu negara dan tidak dapat

dihilangkan oleh negara.

HAM tidak kehilangan kekuatan moralnya, hanya karena tidak diakui oleh

pihak yang berkuasa.

30

Page 31: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Kewajiban asasi adalah merupakan kewajiban politik negara

untuk memenuhi apa yang menjadi hak-hak asasi manusia,

meskipun hak-hak itu tidak dapat dituntut oleh tiap-tiap

individu secara hukum. Namun demikian, penegakan

demokrasi dan HAM hanya dapat terwujud dengan baik

kalau ada masyarakat dan pemerintahan yang demokratis

dan semua pihak mau mengupayakannya secara serius.

31

Page 32: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

- HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAMencakup :1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum

dan pemerintahan2) Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.3) Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara4) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran

dengan lisan dan tulisan5) Berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya6) Berhak atas status kewarganegaraan7) Bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.8) Hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan jaman dan peradaban9) Berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif.10) Wajib menghormati dan berhak atas perlindungan Hak Asasi

Manusia11) Berhak mendapat pendidikan. 32

Page 33: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

e. OTONOMI DAERAHSesuai dengan tuntutan reformasi yang mengharapkan adanya pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya untuk semua daerah yang pada gilirannya diharapkan dapat mewujudkan masyarakat madani (civil society) maka kepada daerah diberikan desentralisasi kewenangan berupa OTONOMI DAERAH.Dibandingkan dengan UU No. 5 tahun 1974 tentang Pokok pokok Pemerintah Daerah (yang sangat sentralistis), maka dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah (Desentralisasi) , selanjutnya diperbaharui dengan Undang Undang Nomor. 32 tahun 2004, menyebutkan bahwa Otonomi Daerah adalah kesatuan masyarakat yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI(Negara Kesatuan Republik Indonesia).Daerah otonomi adalah bagian organis dari pada negara, maka daerah otonomi mempunyai kehidupan sendiri yang bersifat mandiri, namun tetap terikat dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Daerah otonomi ini merupakan masyarakat hukum yaitu berhak mengatur dan mengurus rumahtangganya sendiri.

Hakekat Otonomi DaerahPelaksanaan otonomi daerah pada hakekatnya adalah upaya untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan sesuai dengan kehendak dan kepentingan masyarakat.

33

Page 34: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Tujuan Otonomi Daerah

telah terjadi perubahan- perubahan berupa :

a. Kewenangan dimulai dari daerah (Local Government Looking) sedangkan yang lama, kewenangan dimulai dari pusat (Central Government Looking)

b. Daerah mempunyai kewenangan yang luas, mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali bidang : Politik Luar Negeri, Hankam, Peradilan, Moneter dan Fiskal, Agama, Pengendalian Pembangunan Nasional Secara makro, Dana Perimbangan Keuangan, Sistem Administrasi Negara, Lembaga Perekonomian Negara, Pembinaan dan Pemberdayaan SDM dan SDA, Teknologi tinggi yang Strategis, Konservasi dan Standarisasi Nasional.

c. Daerah dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat

d. Prioritas pembangunan dan kualitas pelayanan masyarakat lebih mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat di daerah.

34

Page 35: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Untuk meningkatkan pelayanan publik (public service) dan memajukan perekonomian daerah.

Misi Otonomi Daerah

Misi utama otonomi daerah adalah :

-Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

-Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah.

-Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat (publik) untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan

-Diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan daerah dan hasil-hasilnya..

-Meningkatkan kesejahteraan rakyat

-Menggalakkan dan peran serta aktif masyarakat secara nyata, dinams dan bertanggungjawab.

- Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa

- Mengurangi beban pemerintah pusat.

35

Page 36: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Prinsip Otonomi DaerahMenurut penjelasan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, prinsip otonomi daerah adalah :

- Demokratis, keadilan, pemerataan potensi dan keanekaragaman daerah

- Nyata dan bertanggungjawab.

- Sesuai dengan konstitusi negara, sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

- Meningkatkan kemandirian daerah (Kabupaten dan daerah Kota)

- Meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah (DPRD), yaitu fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi anggaran

36

Page 37: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

- Daerah Propinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan tertentu dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah.

Tugas yang menjadi wewenang Pemerintah Pusat :

-Hubungan luar negeri

-Pertahanan

-Keamanan

-Lembaga Peradilan

-Ekonomi moneter dan fiskal

-Agama

-Berbagai jenis unsur yang lebih efisien ditangani oleh pemerintah pusat ( BUMN, Badan Standarisasi Nasional, Adm. Pemerintahan, SDM, Agraria dll)

37

Page 38: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

telah terjadi perubahan- perubahan berupa :

a. Kewenangan dimulai dari daerah (Local Government Looking) sedangkan yang lama, kewenangan dimulai dari pusat (Central Government Looking)

b. Daerah mempunyai kewenangan yang luas, mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali bidang : Politik Luar Negeri, Hankam, Peradilan, Moneter dan Fiskal, Agama, Pengendalian Pembangunan Nasional Secara makro, Dana Perimbangan Keuangan, Sistem Administrasi Negara, Lembaga Perekonomian Negara, Pembinaan dan Pemberdayaan SDM dan SDA, Teknologi tinggi yang Strategis, Konservasi dan Standarisasi Nasional.

c. Daerah dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat

d. Prioritas pembangunan dan kualitas pelayanan masyarakat lebih mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat di daerah.

38

Page 39: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

2) WAWASAN NUSANTARA

1. PENGERTIANWawasan = Pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap inderawiNasional = Bangsa yang telah mengidentikkan diri dalam kehidupan bernegaraNusantara = Sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia

Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

2. FUNGSI - Konsep ketahanan naional, pembangunan nasional, pertahanan keamanan dan kewilayahan.- Sebagai konsep pembangunan nasional yang mencakup kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya.- Sebagai konsep pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup lingkup sebagai

satu kesatuan wilayah dan segenap kekuatan negara.- Sebagai konsep kewilayahan/pembatasan negara.

3. RUANG LINGKUPDalam Tap MPR No. II/MPR/1998 tentang GBHN, Bab II Sub E, dinyatakan untuk

mencapai tujuan pembangunan nasional harus didasarkan pada Wawasan Nusantara, yaitu perwujudan kepulauan nusantara dilihat sebagai satu kesatuan

yang mencakup bidang :39

Page 40: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957, berisi :1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang

surut (low water line) tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah Republik Indonesia

2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagai rezim hukum internasional,

dimana batasan nusantara 200 mil laut yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia.

Dengan adanya Deklarasi Juanda ini, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

3. RUANG LINGKUPDalam Tap MPR No. II/MPR/1998 tentang GBHN, Bab II Sub E, dinyatakan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional harus didasarkan pada Wawasan Nusantara, yaitu perwujudan kepulauan nusantara dilihat sebagai satu kesatuan yang mencakup bidang :

40

Page 41: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

a. POLITIKMeliputi :- Kebulatan wilayah dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan

wilayah, wadah, ruang hidup, matra, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa

- Suku, agama, ras, antar golongan (SARA) dan bahasa merupakan kesatuan bangsa yang bulat

- Merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air dan satu tekad - Ikut menciptakan ketertiban dunia.

b. EKONOMIMeliputi :

Kekayaan alam (potensial maupun efektif) adalah modal dan milik bersama bangsa Keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi harus serasi dan seimbang diseluruh

daerah Perekonomian merupakan satu kesatuan berdasarkan atas asas kekeluargaan dan

sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat

c. SOSIAL BUDAYAMencakup :

Ancaman terhadap satu wilayah merupakan ancaman terhadap bangsa dan negara Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka

pembelaan negara dan bangsa 41

Page 42: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

3. LATAR BELAKANG

a. GEOGRAFIIndonesia merupakan negara kepulauan yang menurut hasil penelitian ulang Dinas Hidrohosiografi TNI AL terdiri dari 17.508 pulau (sebelumnya disebut sebanyak 13.667 pulau) yang dikelilingi oleh dua SAMUDERA ( Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik) dan diapit oleh dua BENUA (Benua Asia dan Benua Australia). Dengan kata lain Indonesia terletak pada posisi silang. Kepulauan Indonesia yang terdiri atas tanah dan air dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh sehingga dalam penyebutan tempat hidup atau tumpah darahnya digunakan istilah “Tanah Air”. Sedangkan di Inggris disebut “ Motherland” dan di Jerman disebut “Heimat”

b. GEOPOLITIKPolitik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan ( sistem dan dasar pemerintahan ) Politik adalah segala urusan dan tindakan (kebijaksanaan, siasat, dsb.) mengenai pemerintahan sesuatu negara atau terhadap negara lain. Politik adalah tipu muslihat, kelicikan akal (daya upaya) Ilmu bumi politik adalah mempelajari fenomena geografi dari aspek politik Geopolitik adalah pengetahuan mengenai fenomena politik ditinjau dari aspek geografi

42

Page 43: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Beberapa pendapat ahli mengenai geopolitik :

Rudolph Kjellen (1864 – 1922 )Seorang ahli dari Swedia dalam bukunya “ Staten Som Lifsform “(Der Staat Als Lebensform, The State as an Organism) tahun 1916 mengatakan bahwa Geographical Politik (Geopolitik) merupakan sistem politik yang menyeluruh yang terdiri atas Geopolitik, Demopolitik, Ekopolitik, Sosiopolitik dan Cratopolitik (kekuasaan).

RatzelSeorang ahli Geografi dan Biologi dalam bukunya “ Anthropogeography dan Politische Geography”, mengatakan bahwa pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup yang mencukupi agar dapat tumbuh dengan subur.

Karl HaushoferSeorang Jenderal dari Jerman yang mengagumi bangkitnya Jepang sebagai kekuatan dunia, dalam disertasinya pada tahun 1914 di Univ. Munich Jerman, dia mengatakan :”PERANG ADALAH BAPAK DARI SEGALA HAL”. Dengan kata lain bahwa perang merupakan hal yang diperlukan untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara.

43

Page 44: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Inti ajaran / pendapat dari Karl Haushofer ini mencakup :

a. Lebensraum/Living space/Ruang Hidup Hak suatu bangsa atas ruang hidup untuk dapat menjamin kesejahteraan dan keamanannya. Hanya negara besar yang dianggap tumbuh, sedang negara kecil akan mati terserap oleh negara besar. (Didasarkan teori bahwa negara itu adalah suatu organisme yang tunduk pada hukum alam.)

b. Autarki Adalah cita cita untuk dapat memenuhi kebutuhan sendiri

c. Pan Region / Perserikatan Wilayah Didasarkan atas aspirasi teritorial yang ekspansionis, dengan mengelompokkan

politik dunia kedalam 4 pan region, yaitu :

1. Pan Amerika (USA, Amerika Latin)2. Pan Asia (Asia Timur dan Australia)3. Pan Eropa dan Afrika4. Pan Rusia dan India

44

Page 45: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

d. Kekuatan darat lawan kekuatan lautBarangsiapa yang menguasai daerah jantung/poros/heartland (Eropa Timur dan Rusia) akan dapat menguasai pulau dunia (Euro Asia) yang selanjutnya akan menguasai dunia

e. Daerah PerbatasanSuatu negara berhak atas perbatasan alam. Setiap perbatasan tidak akan stabil apabila terdapat kekuatan potensial yang jauh berbeda.Negara tetangga yang lemah merupakan makanan empuk bagi yang kuat, terutama apabila yang lemah tersebut kaya sumber alam dan strategis.

4. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEKUATAN.Mencakup :1) WAWASAN BENUA2) WAWASAN BAHARI3) WAWASAN DIRGANTARA4) WAWASAN KOMBINASI

45

Page 46: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

1) WAWASAN BENUASir Harford Machinder (1861-1947) ahli geografi dari Inggris mengemukakan :

a. Kekuatan darat ada kemungkinan akan menguasai kekuatan maritimb. Yang menguasai daerah Eropa Timur akan menguasai daerah jantung (Eropa

Tengah, Eropa Timur, Tibet dan Mongolia)c. Yang menguasai daerah jantung, maka akan menguasai pulau dunia (Eropa, Asia

dan Afrika)d. Yang menguasai pulau dunia (Eurasia dan Afrika) akan menguasai dunia

2) WAWASAN BAHARIAlfred Thayer Mahan (1840 – 1914) dalam bukunya “The Influence of Sea Fower Upon History , 1660-1783” mengatakan : “ Kekuatan laut itu sangat vital bagi pertumbuhan, kemakmuran dan keamanan nasional.

Faktor faktor yang mempengaruhi :a. Letak geografisb. Wujud Bumic. Luas wilayahd. Penduduke. Watak Nasionalf. Sifat pemerintah

Sir Walter Raleigh (1554 – 1618) mengatakan : “ Siapa menguasai laut akan menguasai perdagangan dan siapa menguasai perdagangan berarti akan menguasai dunia. 46

Page 47: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

3) WAWASAN DIRGANTARA

Gialio Douhet (1869-1930) dan William Billy Mitchell mengemukakan ; “Kekuatan udara akan menjadi kekuatan yang menentukan”

4) WAWASAN KOMBINASI

Nicholas J. Spykman (1893-1943) mengemukakan wawasan kombinasi adalah merupakan integrasi dari wawasan benua, wawasan bahari dan wawasan dirgantara.

5. GEOSTRATEGI INDONESIA

Posisi silang Indonesia membawa pengaruh baik maupun buruk terhadap segala kehidupan bangsa Indonesia.Dikaitkan dengan kekayaan alamnya yang sangat luar biasa, maka bahaya/ancaman dari luar akan lebih besar lagi.

47

Page 48: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Posisi silang antara Utara dan Selatan mencakup aspek :

Demografi : penduduk tipis dan padat Ideologis: Liberalisme dan Komunisme Politis: Sistem demokratis dan diktator Ekonomi: Liberalisme dan ekonomi terpusat Sosial: individualisme, sosialisme/komunisme Budaya: Budaya Barat dan Budaya Timur Hankam: continental dan maritime

Untuk menghadapi, mengatasi dan menguasai semua ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan) yang mungkin timbul dari posisi silang tersebut, maka mutlak diperlukan adanya suatu konsep “KETAHANAN NASIONAL”

6. UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARARepublik Indonesia sebagai suatu negara kepulauan yang merupakan satu kesatuan, secara lengkap dapat dirumuskan dalam 3 unsur utama, yaitu :

ISI : Berupa falsafah Pancasila dan UUD 1945WADAH : Berupa nusantara yang manakala diisi/ diberi isi, menampakkan

wujud dan wajahnya sebagai wawasan nusantaraTATALAKU : Berupa UUD 1945 yang bila dilaksanakan dan diterapkan

berdasarkan Wasnus, akan menghasilkan Ketahanan nasional Indonesia.

48

Page 49: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

3) KETAHANAN NASIONAL

1. PENGERTIAN

Ketahanan Nasional (TANNAS) adalah perihal “Tahan /Kuat, Keteguhan hati, Ketabahan dalam rangka kesadaran kesatuan dalam memperjuangkan kepentingan nasional suatu bangsa yang telah menegara.

Tannas merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi ketangguhan, keuletan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG yang datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

2. KONSEPSI DASAR

Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna (berakal budi) pertama-tama berusaha mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya (survival), baik yang paling pokok maupun mutakhir, yang bersifat materi maupun kejiwaan. Oleh karena itu maka ketahanan nasional pada hakekatnya merupakan konsepsi didalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan serta keamanan didalam kehidupan nasional 49

Page 50: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Kehidupan nasional dibagi dalam beberapa aspek yang meliputi :

1)POSISI DAN LOKASI GEOGRAFI

2)KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM, meliputi : atmosfir, permukaan bumi dan kandungan isi bumi.

3)KEADAAN DAN KEMAMPUAN PENDUDUK: jumlah, komposisi (umur, agama, suku, pendidikan, dsb.) dan distribusi (padat-jarang/langka-kosong)

1 s/d 3 disebut juga “ TRIGATRA” , dari aspek alamiah

4)IDEOLOGIPerangkat prinsip pengarahan yang dijadikan dasar serta memberi arah dan tujuan untuk dicapai didalam melangsungkan dan mengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan negaraIdeologi negara itu merupakan sistem nilai yang mencakup segenap nilai hidup dan kehidupan bangsa serta negara dan bersifat interrelasi dan interdependensi

50

Page 51: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

5) POLITIKKehidupan politik dapat dibagi dalam 2 sektor, yaitu :. Sektor Pemerintah. Sektor masyarakat

Masyarakat mengemukakan pernyataan keinginan dan tuntutan sebagai penghasil masukan (input) sedang pemerintah menentukan kebijaksanaan umum yang berfungsi sebagai keluaran (output)

Kendala-kendala dalam sistem politik : Cenderung mempertahankan tata cara kebiasaan norma, dan prosedur yang

berlaku. Agar tidak tertinggal perlu proses perubahan atau modernisasi Adanya perasaan ikatan-ikatan yang sangat kuat terhadap SARA Keterbelakangan ekonomi dan Iptek Karena kemampuan masyarakat rendah, maka pemerintah lebih mendominasi

inisiatif.

6) EKONOMIPengertian ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat di dalam pengelolaan faktor produksi (bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan manajemen), serta distribusi barang / jasa demi kesejahteraan rakyat, baik fisik material maupun mental spiritual. Bagi negara Indonesia kemampuan untuk mengelola faktor-faktor produksi tersebut masih sangat lemah, sehingga dengan semakin terbukanya ekonomi dunia, akan membawa kesulitan bagi Indonesia

51

Page 52: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

7) SOSIAL BUDAYA

Merupakan aspek kehidupan bersama manusia, baik segi kemasyarakatan maupun kebudayaan. Kebudayaan merupakan seluruh cara hidup suatu masyarakat yang manifestasinya tampak di dalam tingkah laku, yang berfokus pada nilai – nilai dan norma (religius, ekonomi, ideologi, dll).

Unsur-unsur penting bagi eksistensi masyarakat :

I. Struktur sosial : Yaitu kelompok kelompok manusia untuk memudahkan menjalankan tugas

II. Pengawasan Sosial : Yaitu mengatur sikap dan kelakuan manusia untuk membina lingkungannya (agama, etika, hukum, moral)

III. Media Sosial : Yaitu bahasa dan transportasi merupakan mekanisme yang memungkinkan relasi sosial berlangsung

IV. Standar Sosial : Yaitu ukuran untuk memiliki, meneliti dan menyeleksi sikap yang sebaik-baiknya dilakukan

52

Page 53: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

8) PERTAHANAN KEAMANANDaya upaya rakyat semesta dalam menegakkan ketahanan nasional untuk mencapai keamanan, sehingga seluruh rakyat dan segala potensi harus ambil bagian, baik berupa sistem senjata teknologi (sistek) maupun sistem senjata sosial (Sissos)

4 s/d 8 lazim disebut “IPOLEKSOSBUDHANKAM”, yang karena aspek sosial / kemasyarakatan ini berjumlah 5, maka dinamakan “PANCAGATRA”

Antara TRIGATRA dan PANCAGATRA terdapat hubungan timbal balik keterhubungan (korelasi) dan ketergantungan (Interdependensi)

3. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL• Manunggal• Mawas kedalam• Berwibawa• Berubah menurut waktu• Tidak ada kekuasaan dengan kekuatan• Percaya pada diri sendiri

4. HAKEKAT KETAHAN NASIONAL Adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.

53

Page 54: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

4) POLITIK STRATEGI NASIONAL

Politik berasal dari kata Yunani “ Polistaia”, Polis adalah kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri (Negara), dan Taia adalah urusan.

1. POLITIK

Politik adalah medan atau lingkungan dimana bergerak keseluruhan individu atau kelompok individu, masing-masing mempunyai kepentingan dan idenya sendiri (pengertian kepentingan umum) Politik adalah tindakan dari satu individu atau satu kelompok individu mengenai satu masalah atau keseluruhan masalah dari masyarakat atau negara (dalam arti kebijaksanaan)

2. SISTEM POLITIK

Sistem Politik adalah meliputi semua kegiatan-kegiatan yang menentukan kebijaksanaan umum (public policy) dan menentukan bagaimana kebijaksanaan itu dilaksanakan.

3. STRUKTUR POLITIK

Struktur Politik : merupakan suatu keseluruhan dari pengelompokan yang timbul dari masyarakat baik berupa lembaga kenegaraan maupun kemasyarakatan yang berpengaruh dalam suatu pembuatan kebijaksanaan yang mengikat masyarakat

54

Page 55: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

4. PROSES POLITIK

Proses Politik : Suatu interaksi (saling pengaruh mempengaruhi) antara bentuk struktur lembaga-lembaga dalam masyarakat yang keseluruhannya merupakan struktur politik yang berlangsung membentuk suatu ekuilibrium antara input dan output.

Nasional : bersifat kebangsaaan ; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri ; meliputi suatu bangsa.

5. POLITIK NASIONAL

Politik Nasional : Merupakan jalan dan cara serta alat yang dipergunakan dalam pencapaiannya berupa azas haluan, usaha serta kebijaksanaan tindakan dari negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian) serta penggunaan secara totalitas dari potensi nasional untuk mencapai tujuan nasional.

55

Page 56: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

6. STRATEGI

Strategi : Suatu kerangka rencana dan tindakan yang disusun dan disiapkan dalam suatu rangkaian pentahapan yang masing-masing merupakan jawaban yang optimal terhadap tantangan-tantangan baru yang mungkin terjadi sebagai akibat dari langkah sebelumnya dan keseluruhan proses ini terjadi dalam suatu arah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

7. STRATEGI NASIONAL

Strategi Nasional : Ilmu dan seni pengembangan dan menggunakan semua sumber daya bangsa dan kekuatan-kekuatan nasional (IPOLEKSOSBUDHANKAM) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu baik dalam masa damai maupun perang, yang dalam rencana dan pelaksanaannya harus kenyal, dinamis, disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan.

56

Page 57: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

1. DASAR PEMIKIRAN POLSTRANASa. Geopolitik bangsa Indonesiab. Wawasan Nusantarac. Ketahanan Nasionald. Tata Bina Nasional

2. PELAKSANAAN POLSTRANASDirumuskan melalui proses/pemikiran strategi yang mampu mempertemukan antara :a. Sasaran alternativeb. Cara bertindak yang dipilihc. Kekuatan nasional yang tersediad. Tersedianya anggaran / pembiayaane. Tersedianya data dan informasi yang akurat

3. PROSES PERUMUSAN POLSTRANASHarus memperhatikan azas –azas :a. Keterpaduan dan prioritasb. Manfaat dan prioritasc. Kekenyalan dan pandangan jauh kedepand. Pembagian kewenangan dan tanggungjawab.

57

Page 58: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

4. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLSTRANAS

Perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan, dimenangkan tidak atas dasar kekuatan senjata belaka, tetapi juga unsur inteligensi kekuatan jiwa bangsa Indonesia yang mampu mempersatukan rakyat dari berbagai pulau menjadi satu massa melawan penjajah.Pada masa kini potensi-potensi serta masalah- masalah yang mempengaruhi politik dan strategi nasional meliputi unsur-unsur “IPOLEKSUSBUDHANKAM”

5. GARIS BESAR POLITIK NASIONAL DAN STRATEGI NASIONAL

Pada masa sekarang perjuangan bangsa Indonesia telah memasuki periode konstruksi. Dalam tahap rekonstruksi ini ukuran yang digunakan adalah sejauh mana masyarakat merealisasi dan menerjemahkan cita-citanya dalam kehidupan yang nyata sesuai dengan tuntutan ruang dan waktu. Pada masa itu akan terjadi sosiologis yang tidak sinkron antara politik, ekonomi, hukum , ketatanegaraan, sosial, dsb. Karena adanya pengungkapan ide, penghayatan cita-cita, nilai-nilai tradisional yang berbeda-beda dari masing-masing masyarakat yang beragam latar belakang pendidikan, pemahaman budaya, dll.

6. PERUMUSANPada strata yang tertinggi perumusan politik nasional dan strategi nasional ditetapkan oleh MPR dalam bentuk GBHN (sebelum reformasi), dilaksanakan oleh Presiden dibantu oleh lembaga-lembaga negara lainnya.

58

Page 59: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

4) POLITIK STRATEGI PERTAHANAN KEAMANAN NASIONAL

1. LATAR BELAKANGSun Tzu berkebangsaan Cina, pada tahun 500 SM, menulis buku tentang perang, yang berisi ;”Ilmu perang adalah vital bagi negara . Dia merupakan jalan kearah keamanan atau kearah keruntuhan “

Perang merupakan soal yang harus dipelajari, sekali sekali tidak boleh dilupakan.

Pendapat lain : ”Bahwa bangsa, negara dan peradaban hanya dapat mencapai kemakmuran dan kemajuan dalam keadaan damai (sesuai dengan tujuan negara untuk kebahagiaan dan kemakmuran rohaniah dan lahiriah bagi rakyatnya )

Dinegara-negara yang belum maju (under developed countries) ada kecenderungan dari pihak militer/Angkatan bersenjata untuk menguasai negara dan masyarakat

UUD 1945, pasal 30 ayat (1) berbunyi : “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara “

59

Page 60: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

2. ARTI HANKAMNAS

Sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara, Hankamnas mencakup pengertian :Pertahanan : Upaya mengatasi segala ancaman dari luarKeamanan : Upaya mengatasi segala ancaman dari dalam negeri

3. TUJUAN

Untuk menjamin tetap tegaknya negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan “ PANCASILA DAN UUD 1945 “

4. TUGAS POKOK

Meliputi tugas-tugas mempertahankan dan mengamankan serta menyelamatkan :

a. PANCASILA DAN UUD 1945b. Segala hasil perjuangan yang telah dicapaic. Kemerdekaan, Kedaulatan dan Integrasi negara wilayah dan bangsa Indonesiad. Nilai-nilai kehidupan nasional lainnya.

60

Page 61: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

5. DASARPolitik HANKAMNAS ADALAH :1. Defensif aktif : Bidang pertahanan2. Preventif aktif : Bidang keamanan

6. HAKEKAT HANKAMNASAdalah “Perlawanan Rakyat Semesta” dibawah pimpinan pemerintah yang digerakkan secara terpimpin, terkoordinasi dan terintegrasi untuk menghadapi dan mengatasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG)

7. KONSEP HANKAMNASa. Konsep Pertahanan Nasional ditujukan kepada menggagalkan usaha-usaha dan

rencana agresi musuhb. Konsep Keamanan Nasional , ditujukan kepada menggagalkan usaha-usaha dan

kegiatan-kegiatan infiltrasi dan subversi didalam negeri (kekuatan asing dan kekuatan dalam negeri )

Pelaksanaan HANKAMNAS adalah atas dasar sistem HANKAMRATA dengan menggunakan sistem senjata sosial (sissos) dan sistem senjata teknologi (sistek) secara serasi dan gabungan.

61

Page 62: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

8. SISTIM HANKAMRATA

Berlandaskan pada suatu HANKAMNAS yang berintikan kekuatan TNI (sebelumnya ABRI ) dan POLRI, sebagai komponen utama, yang didukung oleh kekuatan-kekuatan :

a. RATIH ( Rakyat Terlatih)b. LINMAS ( Perlindungan Masyarakat) sebelumnya HANSIP (Pertahanan Sipil)c. Komponen pendukung (sumber daya alam maupun buatan)

9. TUGAS POKOK TNI ( sebelumnya ABRI)

TNI sebagai inti dan Pembina dari kekuatan-kekuatan HANKAMNAS, bertugas :a. Mengamankan dan menyukseskan pembangunan nasionalb. Menghancurkan upaya-upaya yang akan menggagalkan program nasionalc. Meletakkan sendi –sendi yang kokoh dari partisipasi aktif rakyat banyakd. Ikut serta memelihara kestabilan di Asia Tenggara dan Dunia sebagai

pendukung politik luar negeri yang bebas dan aktif.

62

Page 63: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

10.TUGAS POKOK DAN PEMBINAAN WANKAMRA DAN LINMAS/HANSIP.

11.Perlawanan dan Keamanan Rakyat (WANKAMRA)

a. WANRA , membantu TNI dalam tugas-tugas operasi militer, berupa

perlawanan bersenjata dan bantuan administrasi (Banmin)

b. KAMRA, membantu POLRI dalam bidang pembinaan, pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat berupa mempertinggi kesadaran

hokum, daya tahan dan

daya lawan terhadap pelanggaran dan kejahatan.

c. Perlindungan Masyarakat (Linmas) / Hansip.

Bertugas menanggulangi akibat bencana (perang, alam, dll.) serta

memperkecil akibat malapetaka berupa kerugian jiwa dan harta benda.

63

Page 64: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

11. AZAS- AZAS KEPEMIMPINAN TNI

Sebagai inti kekuatan HANKAMNAS, kepemimpinan TNI berazaskan :a. Imtaq : Iman dan Taqwab. Ing ngarso sung tulada : didepan memberi teladanc. Ing madia mangun karsa : ditengah memberi semangat/dorongand. Tut wuri handayani : dibelakang memberi dorongane. Waspada purba wisesa : selalu waspada, mengawasi dan korektif

kepada anak buahf. Ambeg parama arta : Memilih dengan tepat mana yang diutamakang. Prasaja : Tingkah laku yang sederhanah. Satia : Sikap loyal timbal baliki. Gemi nastiti : Kesadaran dan kemampuan untuk membatasi

penggunaan pengeluaranj. Belaka : Kemauan, kerelaan dan keberanian

mempertanggungjawabkan tindakannyak. Legawa : Kerelaan dan keihklasan melepas kedudukannya.

64

Page 65: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

VII. ANCAMAN TERHADAP KEAMANAN DAN KESELAMATAN BANGSA DAN NEGARA

Setelah PD II, hubungan antar negara semakin kompleks dan peka. Hal ini disebabkan oleh :

1. Tampilnya sejumlah negara yang baru merdeka dari status jajahan dengan aspirasinya masing-masing

2. Pengembangan teknologi elektronik dan telekomunikasi yang pesat, sehingga hubungan antar negara semakin terbuka

3. Tampilnya negara adikuasa yang berlomba-lomba meningkatkan kemampuan persenjataan yang semakin canggih (konvensional ke nuklir)

4. Persaingan kepentingan dan perluasan pengaruh masing-masing negara.

Dari kondisi tersebut diatas, menimbulkan berbagai ancaman yang dalam skala nasional merupakan segala bentuk gangguan langsung maupun tidak langsung, terlihat ataupun tidak terlihat terhadap kedaulatan bangsa dan negara berupa : basis-basis vital nasional (EKONOMI, MILITER, INFORMASI), PENDUDUK, TERITORIAL/WILAYAH, , ataupun segala bentuk usaha serangan secara konvensional, inkonvensional, maupun kekacauan terhadap bangsa dan negara.

65

Page 66: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

SUMBER-SUMBER KONFLIK / ANCAMAN POTENSIAL dapat berbentuk : 1. Subversi dan Insurjensi 2. Teror 3. Perang dingin 4. Agresi dalam bentuk invasi militer 5. Perang revolusioner 6. Perang terbatas 7. Perang Umum (Nuklir) 8. Senjata pemusnah massal (senjata kimia, racun dll. 9. Peredaran senjata ilegal 10. Peredaran obat-obatan narkoba 11.Pembajakan 12. Kejahatan trans-nasional 13. Pemberontakan domestik (separatis) 14. Sengketa perbatasan 15. Perebutan sumber daya alam (energi, bahan baku dll) 16. Konflik horizontal / vertikal 17. Korupsi

66

Page 67: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

1. Subversi dan insurjensi

Subversi dalam bahasa teori disebutkan merupakan serangan kepentingan asing terhadap negara tertentu dengan menggunakan kekuatan dalam negeri negara yang bersangkutan. Subversi banyak dipilih oleh kepentingan tertentu, karena biayanya relatif murah dan yang hancur hanya bangsa dan negara sasaran, serta tidak mudah untuk dideteksi karena yang terjadi dan menjadi opini publik adalah konflik dalam negeri negara yang bersangkutan. Mereka yang berkonflik tidak merasa sedang diadu domba, karena kepentingan asing sudah menjelma menjadi kepentingan mereka sendiri.. Sebagai produk dari konsep ilmiah, gerakan subversi ini sulit untuk dikenali dan dideteksi, karena sangat rahasia dan dia sudah masuk dan melebur mempengaruhi alam pikiran pihak-pihak yang dijadikan alat penyalur aspirasi dengan menggunakan kekuatan dan kecanggihan intelijen menggunakan teknik penggalangan. Dengan kata lain ada istilah/adagium yang mengatakan bahwa subversi adalah “ Otaknya / aktornya dari kekuatan lain/asing/lawan, namun pelakunya adalah bangsa itu sendiri” Sedangkan insurjensi dimaksudkan adalah upaya menggalang pemberontakan maupun pembangkangan di dalam negeri untuk melawan dan menggulingkan pemerintahan yang sah.

67

Page 68: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

2. TERORTerorisme adalah suatu tindakan yang menerapkan cara yang sistematis dan sarana untuk mencapai tujuan dengan menebarkan rasa cemas dan ketakutan serta mengeksploitasi kelemahan manusia yang mencakup rasa gentar, panik, ngeri, kawatir,dan ketidak pastian di kalangan masyarakat. Semboyan aksi-aksi teror berbunyi : “ Bunuh seorang, dan takut-takuti sepuluh ribu orang lainnya” Ini dimaksudkan untuk memberi dampak psikologis yang kuat.

Bentuk teror dapat berupa : Pembunuhan, Penganiayaan, Pemboman, Peledakan, Pembakaran, Penculikan, Penyanderaan, Intimidasi, Pembajakan, SMS Ancaman. Teror/terorisme telah berkembang dan meluas dalam berbagai aspek diantaranya,•Tuntutan ekonomi (tebusan)•Tuntutan atas pelepasan rekannya yang dipenjara,•Sengketa ideologi, •Fanatisme agama (SARA), •Perjuangan Kemerdekaan, Pemberontakan, Gerilya. . Teror juga dapat dilakukan oleh pemerintahan yang syah sebagai upaya, cara dan sarana untuk menegakkan kekuasaannya. Karena terorisme dapat ditinjau dari berbagai aspek/ilmu yang meliputi : sosiologi, kriminologi, politik, psikiatri, hubungan internasional dan hukum, maka sulit untuk merumuskan definisi yang dapat menjangkau seluruh aspek dan dimensi ilmu yang sangat luas tersebut.

68

Page 69: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Ciri-ciri utama dari teror mencakup :

• Pengeksploitasian rasa ngeri, gentar, panik dan kekuatiran manusia.. • Ancaman penggunaan kekerasan pisik. • Adanya unsur dadakan dan kejutan. • Adanya tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Pada umumnya terorisme dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu berupa : 1. Mendapatkan imbalan/konsesi tertentu, berupa uang tebusan, pembebasan tahanan,penyebarluasan pesan dan lain lain. 2. Memperoleh publisitas dan pemberitaan luas untuk menarik perhatian atas tujuan, aspirasi perjuangannya, dan pengakuan keberadaannya untuk diperhitungkan. Karena kelompok teroris itu kecil, maka aksi yang dilakukan biasanya sangat dramatis dan menggemparkan.. 3. Menimbulkan kekacauan yang sangat luas, demoralisasi dan kekacauan tatanan masyarakat. 4. Memancing tindak balasan/kontra teror dari pihak musuh yang menimbulkan situasi yang menguntungkan bagi teroris. 5. Pada situasi tertentu, teror dapat juga dilakukan oleh suatu pemerintahan (bersifat diktator atau totaliter) dengan cara menculik, menyiksa dan memenjara yang dimaksudkan untuk memaksakan kepatuhan dan ketaatan dari pihak yang beroposisi atau membangkang.

69

Page 70: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Suatu adagium mengatakan bahwa “PERANG ADALAH KELANJUTAN DARI POLITIK DENGAN CARA CARA LAIN’. Cara cara lain dimaksudkan adalan kekerasan/kekuatan fisik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terorisme juga adalah salah satu bentuk dan cara perang politik. Diantara teroris yang dewasa ini sangat luar biasa pengaruh dan akibatnya adalah TEROR YANG BERNUANSA INTERNASIONAL, yaitu tindakan kekerasan yang melampaui batas nasional atau berdampak internasional, yaitu yang dilakukan di dalam wilayah sendiri, wilayah negara lain atau melibatkan warga negara pihak ketiga.

Terorisme Internasional dapat berkembang pesat dan berpengaruh luas karena adanya campurtangan/bantuan pihak ketiga baik yang resmi maupuh terselubung (negara maupun sesama teroris) berupa : - Latihan-latihan. - Bantuan persenjataan. - Bantuan prasarana (pembekalam, alat/jasa amgkutan, komunikasi, kesehatan,

keuangan, - Bantuan hukum, suaka, intelijen, informasi, peta. Propaganda. Disinformasi.

Dinamika hubungan internasional yang lazim disebut dengan globalisasi serta tumbuh pesatnya kemajuan teknologi merupakan suasana dan kondisi yang sangat mendukung berkembangnya terorisme, baik yang berskala domestik maupun internasional.

70

Page 71: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

3. PERANG DINGINMerupakan usaha mempengaruhi lawan tanpa

menggunakan kekerasan (persuasive) dengan cara tipu muslihat, tekanan setiap peluang yang ada diberbagai aspek (ekonomi, politik,

teknologi, sosiologi, psikologi, militer, dll) yang meliputi pelumpuhan lawan dari dalam yang sasaran dan tujuannya meliputi:

71

Page 72: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Menciptakan masalah yang mengarah pada dis integrasi nasional Menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga tinggi negara Menciptakan situasi kompleks Menciptakan ketidakstabilan ekonomi

Sasaran dan tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :a. Peperangan psikologi.

Yaitu penggunaan propaganda yang terencana dalam upaya mempengaruhi jalan pikiran pendapat (opini), emosi dan perilaku kelompok masyarakat bangsa .Rumusan perang psikologi ditafsirkan berbeda oleh beberapa negara, yaitu :

Amerika :Perang psikologi merupakan suplemen dari operasi militer dengan menggunakan media komunikasi secara luas.

Nazi Jerman :Perang psikologi merupakan hasil kalkulasi dan pelaksanaan dari strategi politik dan militer berdasarkan pengamatan psikologik. Selanjutnya perang psikologi adalah transformasi mengenai proses atau perang itu sendiri.

72

Page 73: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Uni Soviet :Perang psikologi merupakan propaganda ideologi (komunis) secara intensif baik

untuk masyarakatnya sendiri maupun lawan, dalam rangka menanamkan moril dan mempertebal keyakinan akan hakekat dan kebenaran komunis

b. Peperangan Ekonomi Merupakan upaya mengembangkan/ekspansi ekonomi dengan menimbulkan kerugian dipihak lawan melalui cara melemahkan daya tahan kemampuan dan potensi perekonomiannyapada mulanya perang dingin menyangkut persaingan kepentingan dan perlombaan perluasan pengaruh adi kuasa (Amerika dan Uni Soviet), namun pada era berikutnya telah berkembang sangat kompleks dan rumit dengan membawa implikasi yang luas terhadap semua negara di dunia.Bangsa Indonesia melihat perang dingin dari lingkup :

• Upaya negara adi kuasa menarik Indonesia dalam lingkup pengaruhnya sebagai kekuatan penyeimbang.

• Segi politik, ekonomi dan militer akan menjadikan bangsa Indonesia sangat tergantung pada negara lain.

4. AGRESI DALAM BENTUK INVASI MILITER

Penggunaan kekuatan militer secara terbuka dalam upaya penyelesaian pertikaian maupun memaksa tujuan politik

73

Page 74: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

5. PERANG REVOLUSIONER

Revolusi dimaksudkan adalah suatu ledakan sosial yang besar dan mendadak/cepat. Perubahan sosial itu merupakan reaksi terhadap kondisi tertentu dalam sistem sosial yang tidak mampu mengatasi maupun menyesuaikan diri dengan gangguan atau kesulitan yang dialami oleh berbagai komponen dari sistem itu. (disfungsi). Disfungsi tersebut timbul karena tekanan-tekanan dari dalam dan/atau luar sistem sosial yang disebabkan oleh keadaan yang terus menerus berubah, sedangkan sistem sosial yang ada tidak mampu mengikuti perkembangan maupun dinamika sosial yang terus berubah, karena adanya faktor penghalang yang dilakukan oleh penguasa atau pemerintah, baik sadar maupun tidak.

Revolusi memerlukan kekerasan untuk memaksa terjadinya perubahan dalam sistem sosial. Semakin banyak komponen/substruktur dari sistem sosial mengalami disfungsi, semakin besar/dahsyat dan beruntun serta dalam kurun waktu yang bersamaan kekerasan yang diperlukan untuk mencetuskan revolusi yang sangat besar.

Dengan demikian bahwa revolusi adalah suatu upaya dengan tindakan kekerasan yang dilakukan secara illegal, sadar dan terencana dengan tujuan untuk merebut kekuasaan politik, menggulingkan pemerintahan serta merombak struktur sosial yang berlaku dan dilakukan bersifat total (subyek, obyek dan metoda) 74

Page 75: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Faktor-faktor pemicu terjadinya revolusi bila berbagai komponen sistem sosial mengalami disfungsi diantaranya :. Keadaan perekonomian nasional yang semakin parah. Pengangguran yang meluas. Inflasi yang tinggi. Jurang antara kaya dan miskin yang melebar/kesenjangan sosial. Keadilan yang timpang. Korupsi yang sangat luar biasa dan merajalela. Hukum yang tidak mengajomi. Tertindasnya hak kebebasan mengemukakan pendapat. Ketergantungan terhadap pihak luar yang sangat besar/kedaulatan negara tertindas.

Pentahapan Perang Revolusioner :Tahap I : Pengorganisasian, konsolidasi kekuatan, mekanisme rekrut kepemimpinan di jajaran organisasi yang baru dibentuk, yang didasarkan atas kajian :Kondisi sosial atas perbedaan golonganTingkat keresahan dan ketidakpuasan masyarakat Menghimpun informasi sebagai dasar perencanaan dan perumusan operasi serta sasaran propaganda

Kegiatan :Infiltrasi berbagai kelembagaan politik dan ormas (media massa, sekolah, perkumpulan perkumpulan dll). Memulai komplik-komplik secara terbuka, untuk menciptakan suasana kekalutan sosial, sehingga mengganggu dan mengacau tramtib rakyat sehari-hari 75

Page 76: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

Tahap II : Apabila situasi yang diciptakan pada tahap I berkembang berkepanjangan tanpa dapat dibendung, maka berlanjut pada tahap II yang meliputi :

Perluasan operasi dan kegiatan diberbagai bidang untuk memperkuat dan memantapkan dukungan massa dan meningkatkan tekanan terhadap lawan.

Kegiatan :

Teror, sabotase, operasi gerilya untuk melemahkan lawan dan meningkatkan moril terhadap gerakan revolusiPropaganda berupa janji-janji dan slogan ditingkatkan untuk memperkuat dukungan dan partisipasi pengamanan oleh massa rakyat.

Tahap III : Meningkatkan kampanye dan intensitas kegiatannya diberbagai bidang dalam skala yang lebih luas, sebagai upaya penggalangan massa rakyat

Secara operasional tahapan ini tidak diterapkan secara kaku, tergantung pada situasional pada saat itu.

76

Page 77: Pendidikan kewarganegaraan ( More on   )

6. PERANG TERBATAS

Pandangan dan pengertian tentang perang terbatas diantara para pemikir dan penulis terdapat beberapa perbedaan. Namun dari beragam perbedaan tersebut dapat di tarik kesimpulan dan pengertian tentang “Perang terbatas “’ yaitu :

a. Perang yang luas lingkupnya dibatasi dalam kawasan atau wilayah (geografis) tertentu yang melibatkan dua Negara adikuasa. Sedangkan yang tidak melibatkan negara adikuasa disebut “Perang Lokal”

b. Perang yang membatasi tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.c. Perang yang dibatasi atau terbatas berdasarkan macam sarana dalam arti

kualitas dan kuantitas senjata yang digunakand. Perang dengan ketentuan hanya memperbolehkan menggempur sasaran -

sasaran tertentu saja (militer atau non militer/sipil).

Kesulitan pemberian batasan yang jelas tentang perang terbatas , karena menyangkut persepsi kedua belah pihak mengenai arti “keterbatasan dan pembatasan” tersebut.

7. PERANG UMUM (NUKLIR)

Suatu pertarungan yang saling memusnahkan antar negara adikuasa pemilik senjata nuklir, yang dapat mengakibatkan malapetaka bagi seluruh umat manusia, serta menimbulkan kehancuran diseluruh planet bumi

77