pendidikan karakter bangsa.docx

34
18 Nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa October 4, 2011 by Aar 29 Comments Pendidikan Karakter Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya. 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah: 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

Upload: agussupriyono

Post on 14-Sep-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

18 Nilai dalam Pendidikan Karakter BangsaOctober 4, 2011 by Aar 29 Comments

Pendidikan KarakterAda 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:1. ReligiusSikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.2. JujurPerilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.3. ToleransiSikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.4. DisiplinTindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.5. Kerja KerasTindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.6. KreatifBerpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.7. MandiriSikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.8. DemokratisCara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.9. Rasa Ingin TahuSikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.10. Semangat KebangsaanCara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.11. Cinta Tanah AirCara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.12. Menghargai PrestasiSikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.13. Bersahabat/KomunikatifSikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.14. Cinta DamaiSikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.15. Gemar MembacaKebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.16. Peduli LingkunganSikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.17. Peduli SosialSikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.18. Tanggung JawabSikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.Sumber: Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010***Apakah inisiatif pendidikan karakter di sekolah ini akan berhasil atau hanya sekedar menjadi dokumen formalitas belaka, mari kita lihat. Salah satu indikator sederhana yang bisa kita lihat bersama adalah apakah kecurangan UN akan hilang atau tetap saja tak berubah seperti biasanya.1. NilaiNialai adalah ukuran, patokan- patokan, anggapan- anggapan keyakinan- keyakinan yang ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan seseorang berperilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi tindakan seseorang.. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan.MenurutLaning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009: 32), fungsi nilai :a. Nilai sebagai pembentuk cara berfikir dan berprilaku yang ideal dalam masyarakatb. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannyac. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas prilaku seseorang dalam masyarakatd. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baike. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solideritas di antara anggota masyarakat3

Menurut Dikdasmen (1983: 38- 40), tentang nilai- nilai pancasila menurut P-4. Di dalam axiology yaitu suatu cabang ilmu filsafat , dikemukakan bahwa nilai ialah suatu kualitas yang dalam objek dihadapi oleh manusia., nilai juga dapat dipandang sebagai hubungan antara objek dan kalbu (pikiran dan perasaan). Secara sederhana nilai dapat diartikan sebagai sesuatu kualitas (kebaikan, kepatuhan, dan kebenaran). Nilai- nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai berikut:a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa1) percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab2) hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup3) saling hormat menghormati kebebasan menjalakan ibadah ssuai dengan agama dan kepercayaannya4) tidak memaksakan sesuatu agama dan kepercayaan kepada orang lainb. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab1) mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesame manusia2) saling mencintai sesame manusia3) mengembangkan sikap tenggang rasa4) tidak semena-mena terhadap orang lain5) menjunjung tinggi nilai kemanusiaan6) gemar melakukan kegiatan kemanusiaan7) berani membela kebenaran dan keadilan8) merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain c. Sila Persatuan Indonesia1) menempatkan persatuan, kesatuan,kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan2) rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara3) cinta tanah air dan bangsa4) bangsa sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia 5) memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ikand. Sila Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan1) mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat2) tidak memaksakan kehendak kepada orang lain3) mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama4) musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan5) dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musaywarah6) meusyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur7) keputusan diambil harus dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan e. Sila Keadilan Sosil bagi Seluruh Rakyat Indonesia1)mengembangkan perbuatan- perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan2) bersikap adil3) menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban4) menghormati hak- hak orang lain5) suka memberi pertolongan kepada orang lain6) menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain7) tidak bersifat boros8) tidak bergaya hidup mewah9) tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain10) suka bekerja keras11) menghargai hasil karya orang lain12) bersama- sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial2. NormaMenurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009:31-34),norma adalah aturan- aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku di masyarakat. Biasanya norma dilengkapi dengan hukuman yang tegas bagi pelanggarnya. Tujuannya agar setiap anggota masyarakat berprilaku sesuai dengan norma. Dalam hidup bermasyarakat ada banyak sekali norma dalam masyarakat , antara lain norma cara (usage), norma kebiasaan (folkways), norma adat istiadat (custom), norma hukum (laws), norma prilkau (mors), dan norma agama. Norma-norma tersebut diuraikan sebagai berikut:a. Norma cara adalah aturan yang mengatur manusia dalam menggumakan sesuatu. Hukuman bagi pelanggar norma cara adalah ejekan, celaan, dan cemoohan, misalnya laki- laki memakai anting.b. Norma kebiasaan adalah aturan yang berasal dari prilaku- prilaku yang dilakukan secara berulang- ulang. Umumnya norma kebiasaan mengakar kuat dalam masyarakattanpa ada penolakan . Norma kebiasaan berupa tata cara berprilaku. Misalnya cara mempersilahkan tamu, cara berjalan putra di sebelah kanan dan putri di sebelah kiri.cara mengangkat tangan, dan cara peminanganc. Norma adat istiadat adalah norma hukum yang tidak tertulis, norma adat akan dipegang kuat masyarakat sebagai pengatur tingkah laku. Menurut Kurnia Asep dan Sihabudin Ahmad (2010:257-264), tentang adat baduy yaitu kawalu, ngalaksa, dan seba. Kawalu yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan pada bulan kasa, karo, katiga (bulan ke 10, 11, dank e 12) yaitu kegiatan menyucikan diri secara lahir dan batin dengan melaksanakan puasa satu hari setiap bulan tetapi tidak sahurd. Norma hukum adalah aturan- aturan yang dibuat dan disahkan oleh pemerintah. Norma hukum mengatur dan memaksa orang untuk berprilkau sesuai dengan undang- undang. Di dalam norma hukum terdapat lembaga- lembaga pengawas jalannya norma dalam masyarakat,lembaga- lembaga tersebut antara lain kepolisian, kejaksaan, komisi pemberantasan korupsi (KPK), dan kehakimane. Norma prilaku adalah aturan- aturan yang mengatur perilaku masyarakat pada umumnya. Norma prilaku berkaitan dengan keyakinan keagamaan. Pabila terjadi pelanggaran, pelaku akan dicemooh, disindir, diejek, bahkan dikucilkan dari masyarakat. Contoh pasangan muda mudi berpacaran di tempat terbuka.f. Norma agama merupakan aturan yang berasal dari tuhan , mewajibkan semua penganutnya untuk tunduk dan patuh terhadap perintah- perintah-Nya dan menjauhi larangan- Nya. Sanksi bagi pelanggar norma agama akan diterima pada akhir kehidupan dunia.3. WatakMenurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 1009) dikatakan bahwa watak adalah sifat bathin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku yang berbudi pekerti, tabiat.4. Peta Nilai dan IndikatorMenurut Kemendiknas Badan Penilaian dan Pengembangan Pusat Kurikulum (2010:32) dikatakan bahwa , peta nilai yang diidentifikasikan untuk sejumlah mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar, serta keterkaitan antara SK dan KD, nilai dan indikator untuk setiap jenjang kelas yang digunakan dalam pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.a. Nilai, Jenjang Kelas, dan IndikatorNilai, jenjang, dan indicator akan dapat dilihat dalam table berikut sehingga keterkaitan anatara, nilai, jenjang kelas, dan indicator untuk jenjang kelas 1- 3 lebih sederhana dibandingkan dengan prilaku untuk jenjang kelas 4- 6.Tabel: 1Keterkaitan Nilai dan Indikator untuk Sekolah Dasar NILAIINDIKATOR

1 34 6

Religius:Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan melalui cara merawatnya dengan baik.Mengagumi sistem dan cara kerja organ-organ tubuh manusia yang sempurna dalam sinkronisasi fungsi organ.

Mengagumi kebesaran Tuhan karena kelahirannya di dunia dan hormat kepada orangtuanya.Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya.

Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai jenis bahasa dan suku bangsa. Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan dalam berbahasa.

Senang mengikuti aturan kelas dan sekolah untuk kepentingan hidup bersama. Merasakan manfaat aturan kelas dan sekolah sebagai keperluan untuk hidup bersama.

Senang bergaul dengan teman sekelas dan satu sekolah dengan berbagai perbedaan yang telah diciptakan-Nya. Membantu teman yang memerlukan bantuan sebagai suatu ibadah atau kebajikan.

Jujur:Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di kelas.Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah.

Menjawab pertanyaan guru tentang sesuatu berdasarkan yang diketahuinya. Mengatakan dengan sesungguhnya sesuatu yang telah terjadi atau yang dialaminya.

Mau bercerita tentang kesulitan dirinya dalam berteman.Mau bercerita tentang kesulitan menerima pendapat temannya.

Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya.Mengemukakan pendapat tentang sesuatu sesuai dengan yang diyakininya.

Mau menyatakan tentang ketidaknyaman suasana belajar di kelas.

Mengemukakan ketidaknyaman dirinya dalam belajar di sekolah.

Toleransi:Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.Menjaga hak teman yang berbeda agama untuk melaksanakan ajaran agamanya.

Mau bertegur sapa dengan teman yang berbeda pendapat.Menghargai pendapat yang berbeda sebagai sesuatu yang alami dan insani.

Membantu teman yang mengalami kesulitan walaupun berbeda dalam agama, suku, dan etnis.Bekerja sama dengan teman yang berbeda agama, suku, dan etnis dalam kegiatan-kegiatan kelas dan sekolah.

Menerima pendapat teman yang berbeda dari pendapat dirinya.Bersahabat dengan teman yang berbeda pendapat.

Disiplin:Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Datang ke sekolah dan masuk kelas pada waktunya.Menyelesaikan tugas pada waktunya.

Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya.Saling menjaga dengan teman agar semua tugas-tugas kelas terlaksana dengan baik.

Duduk pada tempat yang telah ditetapkan.Selalu mengajak teman menjaga ketertiban kelas.

Menaati peraturan sekolah dan kelas.Mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung.

Berpakaian rapi.Berpakaian sopan dan rapi.

Mematuhi aturan permainan.Mematuhi aturan sekolah.

Kerja keras:Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Mengerjakan semua tugas kelas dengan sungguh-sungguh.Mengerjakaan tugas dengan teliti dan rapi.

Mencari informasi dari sumber di luar buku pelajaran.Mencari informasi dari sumber-sumber di luar sekolah.

Menyelesaikan PR pada waktunya.Mengerjakan tugas-tugas dari guru pada waktunya.

Menggunakan sebagian besar waktu di kelas untuk belajar.Fokus pada tugas-tugas yang diberikan guru di kelas.

Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang ditugaskan guru.Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang dibaca, diamati, dan didengar untuk kegiatan kelas.

Kreatif:Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki.Membuat suatu karya dari bahan yang tersedia di kelas.Membuat berbagai kalimat baru dari sebuah kata.

Mengusulkan suatu kegiatan baru di kelas.Bertanya tentang sesuatu yang berkenaan dengan pelajaran tetapi di luar cakupam materi pelajaran.

Menyatakan perasaannya dalam gambar, seni, bentuk-bentuk komunikasi lisan dan tulis.Membuat karya tulis tentang hal baru tapi terkait dengan materi pelajaran.

Melakukan tindakan-tindakan untuk membuat kelas menjadi sesuatu yang nyaman. Melakukan penghijauan atau penyegaran halaman sekolah.

Mandiri:Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.Melakukan sendiri tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya.Mencari sumber untuk menyelesaikan tugas sekolah tanpa bantuan pustakawan sekolah.

Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan temannya.Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan temannya.

Demokratis:Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Menerima ketua kelas terpilih berdasarkan suara terbanyak.

Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman.

Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan sekolah.

Menerima kekalahan dalam pemilihan dengan ikhlas.

Mengemukakan pikiran tentang teman-teman sekelas.Mengemukakan pendapat tentang teman yang jadi pemimpinnya.

Ikut membantu melaksanakan program ketua kelas.

Memberi kesempatan kepada teman yang menjadi pemimpinnya untuk bekerja.

Menerima arahan dari ketua kelas, ketua kelompok belajar, dan OSIS.

Melaksanakan kegiatan yang dirancang oleh teman yang menjadi pemimpinnya.

Rasa ingin tahu:Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran.Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran.

Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi.Membaca atau mendiskusikan gejala alam yang baru terjadi.

Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari radio atau televisi.Bertanya tentang beberapa peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi yang baru didengar.

Bertanya tentang berbagai peristiwa yang dibaca dari media cetak.Bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi di luar yang dibahas di kelas.

Semangat kebangsaan:Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Turut serta dalam upacara peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.

Turut serta dalam panitia peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.

Menggunakan bahasa Indonesia ketika ada teman dari suku lain.

Menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara di kelas.

Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu wajib.

Menyanyikan lagu-lagu perjuangan.

Mengagumi banyaknya keragaman bahasa di Indonesia.

Menyukai berbagai upacara adat di nusantara.

Mengakui persamaan hak dan kewajiban antara dirinya dan teman sebangsa dari suku, etnis, budaya lain.

Bekerja sama dengan teman dari suku, etnis, budaya lain berdasarkan persamaan hak dan kewajiban.

Membaca buku-buku mengenai suku bangsa dan etnis yang berjuang bersama dalam mempertahankan kemerdekaan.Menyadari bahwa setiap perjuangan mempertahankan kemerdekaan dilakukan bersama oleh berbagai suku, etnis yang ada di Indonesia.

Cinta tanah air:Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.Mengagumi posisi geografis wilayah Indonesia dalam perhubungan laut dan udara dengan negara lain.

Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia.Mengagumi kekayaan budaya dan seni di Indonesia.

Menyenangi keragaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia.Mengagumi keragaman suku, etnis, dan bahasa sebagai keunggulan yang hadir di wilayah negara Indonesia.

Mengagumi keragaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia. Mengagumi sumbangan produk pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia bagi dunia.

Mengagumi kekayaan hutan Indonesia.Mengagumi peran hutan Indonesia bagi dunia.

Mengagumi laut serta perannya dalam kehidupan bangsa Indonesia.Mengagumi peran laut dan hasil laut Indonesia bagi bangsa-bangsa di dunia.

Menghargai prestasi:Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

Mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik-baiknya.Rajin belajar untuk berprestasi tinggi.

Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga dan kesenian.Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan olah raga dan kesenian di sekolah.

Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain.Menghargai kerja keras guru, kepala sekolah, dan personalia lain.

Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.Menghargai upaya orang tua untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain.

Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat sekitarnya.Menghargai hasil kerja pemimpin dalam menyejahterakan masyarakat dan bangsa.

Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di sekitarnya. Menghargai temuan-temuan yang telah dihasilkan manusia dalam bidang ilmu, teknologi, sosial, budaya, dan seni.

Bersahabat/ komunikatif:Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Bekerja sama dalam kelompok di kelas.

Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas.

Berbicara dengan teman sekelas.Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi kelas.

Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat.Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya kelas.

Bergaul dengan teman lain kelas.Aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah.

Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya sekolah.

Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.

Cinta damai:Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinyaTidak menggunakan kekuatan fisik dalam berselisih dengan teman.

Mendamaikan teman yang sedang berselisih.

Berbicara dengan kata-kata yang tidak mengundang amarah teman.

Menggunakan kata-kata yang menyejukkan emosi teman yang sedang marah.

Tidak mengambil barang teman.

Ikut menjaga keamanan barang-barang di kelas.

Mengucapkan salam atau selamat pagi/siang/sore ketika bertemu teman untuk pertama kali pada hari itu.Menjaga keselamatan teman di kelas/sekolah dari perbuatan jahil yang merusak.

Gemar membaca:Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Membaca buku atau tulisan yang diwajibkan guru.Membaca buku dan tulisan yang terkait dengan mata pelajaran.

Membaca buku-buku cerita yang ada di perpustakaan sekolah.

Mencari bahan bacaan dari perpustakaan daerah.

Membaca koran atau majalah dinding.Membaca buku novel dan cerita pendek.

Membaca buku yang ada di rumah tentang flora, fauna, dan alam.Membaca buku atau tulisan tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi.

Peduli sosial:Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Membagi makanan dengan teman.Mengunjungi rumah yatim dan orang jompo.

Berterima kasih kepada petugas kebersihan sekolah.Menghormati petugas-petugas sekolah.

Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa atau tidak punya.Mmbantu teman yang sedang memerlukan bantuan.

Mengumpulkan uang dan barang untuk korban bencana alam.Menyumbang darah untuk PMI.

Peduli lingkungan:Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.Buang air besar dan air kecil di WC.Membersihkan WC.

Membuang sampah di tempatnya.Membersihkan tempat sampah.

Membersihkan halaman sekolah.Membersihkan lingkungan sekolah.

Tidak memetik bunga di taman sekolah.Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman.

Tidak menginjakrumput di taman sekolah.Ikut memelihara taman di halaman sekolah.

Menjaga kebersihan rumahIkut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

Pengertian Etika

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988) merumuskan pengertian etika dalam tiga arti, yaitu sebagai berikut : Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral baik itu dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga maupun dalam lingkup bermasyarakat bahkan dalam berfrofesi sekalipun. Kumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau pribadi seseorang. Nilai yang mengenal benar dan salah yang dianut masyarakat.Dari asal-usul katanya, etika itu berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Bertolak belakang dari kata diatas , akhirnya etika berkembang menjadi studi kebiasaan manusia yang menggambarkan baik buruknya kepribadian seseorangEtika juga dapat dikelompokan menjadi dua definisi yang pernah disampaikan oleh Profesor Robert Salomon yaitu : Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang yang beretika adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai individu atau pribadi yang beretika. Etika merupakan hukum sosial. Etika merupakan hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi perilaku manusia, bila mana seseorang atau pribadi yang beretika pastinya dia memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan dan pasti tidak mungkin melakukan hal yang buruk yang nantinya akan mencerminkan pribadinya tersebut menjadi tidak beretika.

Etika, Filsafat dan Ilmu pengetahuanHubungan Etika , Filsafat, dan Ilmu pengetahuan dapat digambarkan pada diagram berikut ini.

Dari gambar yang diatas bisa dilihat bahwa etika bagian dari filsafat. Filsafat sendiri merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Jadi bisa didefinisikan Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai interpretasi tentang hidup manusia, yang tugasnya meneliti dan menentukan semua fakta konkret sampai pada yang paling mendasar. Etika merupakan bagian dari filsafat, yaitu filsafat moral. Dalam konteks etika sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan ini, perlu dilakukan pemisahan antara etika dan moral. Yaitu bahwa etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah obyek ilmu pengetahuan tersebut. Abdul kadir (2001) memperinci unsur-unsur penting filsafat ilmu sebagai berikut: Kegiatan intelektual Bahwa filsafat merupakan kegiatan yang memerlukan intelektualitas atau pemukiran . Mancari makna yang hakiki Filsafat memerlukan interpretasi terhadap suatu dalam kerangka pencarian makna yang hakiki. Segala fakta dan gejala Bahwa objik dari kegiatan filsafat adalah fakta dan gejala yang terjadi secara nyata. Dengan cara refleksi, metodis dan sistematis Filsafat memrlukan suatu metode dalam kegiatannya serta membutukan prosedur-prosedur yang sistematis. Untuk kebahagian manusia Tujuan akhir filsafat sebagai ilmu adalah untuk kebahagian manusia.Etika merupakan bagian filsafat, yaitu filsafat moral. Beberapa alasan yang dapat dikemukakan untuk itu antara lain adalah bahwa etika merupakan ilmu yang mempelajari perbuatan yang baik dan buruk, benar atau salah berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan dalam kehendaknya. Sebagai sebuah ilmu, etika juga berkembang menjadi study tentang kehendak manusia dalam mengambil keputusan untuk berbuat, yang mendasari hubungan antara sesama manusia.

Etika, Moral dan Norma Kehidupan

Secara etimologis etika dapat pula disamakan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latin "mos" yang juga berarti sebagai adat kebiasaan. Hal yang senada disampaikan juga oleh Lawrence Konhberg (1927-1987), yang menyatakan bahwa etika dekat dengan moral. Lawrence juga menyatakan bahwa pendidikan moral merupakan integrasi berbagai ilmu seperti psikologi, sosiologi, antropologi budaya, filsafat, ilmu pendidikan, bahkan ilmu politik. Itu yang dijadikan dasar membangun sebuah etika. Sedangkan jika dikaji lebih dalam lagi, beberapa ahli membedakan etika dengan moralitas. Menurut Sony Keraf (1991), moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik sebagai manusia. Nilai-nilai moral mengandung petuah-petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah turun-temurun melalui suatu budaya tertentu. Sedangkan etika merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan perilaku hidup manusia.Frans Magnis Suseno (1987), memiliki pernyataan yang sepaham dengan pernyataan di atas. Bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Sedangkan yang memberi manusia norma tentang bagaimana manusia harus hidup adalah moralitas.

Lawrence konhberg juga mencatat 6 orientasi tahap perkembangan moral yang dekat hubungannya

1. Orientasi pada hukuman, ganjaran, kekuatan fisik dan material.Nilai-nilai yang bersifat kemanusiaan tidak di persoalkan pada orientasi ini. Orang cenderung takut pad hukuman dibandingkan sekedar menjalakan mana yang baik atau mana yang buruk.

2. Orientasi hidonistis hubungan manusia.Orientasi ini melihat bahwa perbuatan benar adalah perbuatan yang memuaskan individu dan atau kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia dipandang seperti hubungan formal di tempat umum, unsur kewajaran adalah timbal balik. Hal itu terlihat pada adanya tanggapan seperti "jika anda merugikan saya, saya juga bisa merugikan anda". Orientasi ini tak mempersoalkan kesetiaan, rasa terima kasih dan keadilan sebagai latar belakang pelaksanaan etika.

3. Orientasi konformitas Orientasi ini sering disebut orientasi "anak manis" dimana seseorang cenderung mempertahankan harapan kelompoknya, serta memperoleh persetujuan kelompoknya, sedangkan moral adalah ikatan antar individu. Tingkah laku konformitas dianggap tingkah laku wajar dan baik.4. Orientasi pada otoritas Pada orientasi ini orang lebih cenderung melihat hukum, kewajiban untuk mempertahankan tata tertib sosial, religius, dan lain-lain yang dianggap sebagai nilai utama dalam kehidupan.

5. Orientasi kontrak sosial Orientasi ini dilatarbelakangi adanya tekanan pada persamaan derajat dan hak kewajiban timbal balik atas tatanan bersifat demokratis. Kesadaran akan relativitas nilai dan pendapat pribadi, pengutamaan pada prosedur dan upaya mencapai kesepakatan konstitusional dan demokratis, kemudian diangkat sebagai moralitas resmi kolompok tersebut.

6. Orientasi moral prinsip suara hati, individual, komprehensif, dan universal.Orientasi ini memberi nilai tertiggi pada hidup manusia, dimana persamaan derajat dan martabat menjadi suatu hal pokok yang di pertimbangakan.Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa etika dan moral dapat digambarkan sebagai dua buah objek yang saling beririsan (intersection). Perhatikan hubungan keduanya seperti diagram venn sebagai berikut .

Disatu kondisi, etika berbeda dengan moral. Etika merupakan refleksi kritis dari nilai-nilai moral, sedangkan dengan kondisi berbeda ia bisa sama dengan moral, yaitu nilai-nilai yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku didalam komunitas kehidupannya

Pelanggaran Etika dan kaitannya dengan HukumEtika menjadi sebuah nilai yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku di dalam kehidupan kelompok tersebut. Tentunya tidak akan terlepas dari tindakan-tindakan tidak etis. Tindakan tidak etis yang di maksud disini adalah tindakan yang melangar etika yang berlaku dalam lingkungan kehidupan tersebut.Jam husada (2002) mencatat beberapa faktor berpengaruh pada keputusan atau tindakan-tidakan tidak etis dalam sebuah perusahaan ,antara lain adalah:a. Kebutuhan individu Kebutuhan individu merupakan faktor utama penyebab terjadinya tindakan-tindakan tidak etis. b. Tidak ada pedoman Tindakan tidak etis bisa saja muncul karena tidak adanya pedoman atau prosedur-prosedur yang baku tentang bagaimana melakukan sesuatu.c. Perilaku dan kebiasaan individu Tindakan tidak etis bisa juga muncul karena perilaku dan kebiasaan individu, tanpa memperhatikan faktorlingkungan dimana individu itu berada. d. Lingkungan tidak etis Kebiasaan tidak etis yang sebelumnya sudah ada dalam suatu lingkungan, dapat mempengaruhi orang lain yang berada dalam lingkungan tersebut untuk melakukan hal serupa. Lingkungan tidak etis ini terkait pada teori psikilogi sosial, dimana anggota mencari konformitas dengan lingkungan dan kepercayaan pada kelompok.e. Perilaku atasan Atasan yang terbiasa melakukan tindakan tidak etis, dapat mempengaruhi orang-orang yang berada dalam lingkup pekerjaannya dalam melakukan hal serupa.Etika juga tidak terlepas dari hukum urutan kebutuhan (needs thoery). Menurut kerangka berpikir Maslow, yang paling pokok adalah pemenuhan kebutuhan jasmaniah terlebih dahulu agar dapat melaksanakan urgensi kebutuhan ekstrim dan aktualisasi diri sebagai profesional. Pendapat kontrofersial responden Kohlberg menunjukkan bahwa menipu, mencuri, berbohong adalah tindakan etis apabila digunakan dalam kerangka untuk melanjutkan hidup. Kendala yang mempengaruhi adalah di satu pihak kode etik tak mempersoalkan urutan kebutuhan dalam penerapannya, namun dilain pihak kebutuhan jasmani tak pernah dapat terpuaskan, dan dapat dikonversikan menjadi bentuk ekstrim lain yang mungkin akan berpengaruh terhadap tindakan-tindakan yang melanggar etika.Tindakan pelangaran terhadap etika seperti beberapa contoh diatas akan menimbulkan beberapa jenis sangsi, yaitu: Sangsi sosial Sangsi hukum

Gambar tersebut dapat diartikan bahwa pelanggaran etika dan moral bisa saja menyentuh wilayah hukum dan akan mendapatkan sangsi hukum. Namun pada kondisi lain, bisa saja pelanggaran etika hanya mendapatkan sangsi sosial dari masyarakat karena pelanggran tersebut tidak menyentuh wilayah hukum positif yang berlaku.

Berbagai Macam Etika yang Berkembang di Masyarakat

Jika etika dihubungkan dengan moral, kita akan berbicara tentang nilai dan norma yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Dan jika dilihat berdasarkan nilai dan norma yang terkandung didalamnya, etika dapat dikelompokkan dalam dua jenis; Etika deskriptif Etika deskriptif merupakan etika yang berbicara mengenai suatu fakta, yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat. Etika normatif Etika normatif merupakan etika yang memberikan penilaian serta hibauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku.Perbedaan etika deskriptif dengan etika normatif adalah bahwa etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar utnuk mengambil keputusan tentang perilaku yang akan dilakukan, sedangkan etika normatif memberikan penilaian sekaligus memberikan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan di putuskan.Sony keref (1991) mencatat ada dua norma yang berkembang, yaitu norma umum dan norma khusus. Norma umum merupakan norma yang memiliki sifat universal yang dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok, yaitu; Norma sopan santun Norma hukum Norma moralAdapun norma khusus merupakan aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan dalam lingkup yang lebih sempit. Misalnya menyangkut aturan menjenguk pasien di sebuah rumah sakit, aturan bermain dalam olahraga dan sebagainya.Etika umum adalah etika tentang kondisi-kondisi dasar dan umum, bagaimana manusia harus bertindak secara etis. Etika ini merupakan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik buruknya suatu tindakan.Adapun etika khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam kehidupan khusus. Penerapan dalam bidang khusus tersebut misalnya bagaimana seseorang bertindak dalam bidang kehidupan tertentu yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan bagi manusia untuk bertindak secara etis. Hal itu dapat dilihat pada etika untuk melakukan kegiatan olah raga, etika untuk melakukan kegiatan pemasaran sebuah produk, dan lain sebagainya.

Struktur Etika

Sistematika etika APTIK seperti yang dikutip oleh Sony Keraf, membagi struktur etika menjadi diagram di bawah ini.

Etika dan Teknilogi; Tantangan Masa DepanPerkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti refolusi yang memberikan banyak perubahan pada cara berfikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan. Para pakar ilmu kognitif telah menemukan bahwa ketika teknologi mengambil alih fungsi-fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang di akibatkan oleh hilangnya fungsi-fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai salah satu akibat perkembangan teknologi tersebut, sedikit banyak akan berengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Orang yang biasanya berinteraksi secara fisik, melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain, karena perkembangan teknologi internet dan email maka interaksi tersebut menjadi kurang. Teknologi sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk menjawab tantangan hidup. Jadi, faktor manusia dalam teknologi sangat penting. Ketika manusia membiarkan dirinya dikuasai oleh teknologi maka manusia yang lain akan mengalahkannya. Sebenarnya, teknologi dikembangkan untuk membantu manusia dalam melaksanakan aktifitasnya. Hal itu karena manusia memang memilki kterbatasan.