pendidikan islam di pakistan - core.ac.uk · pdf filesementara di indonesia juga ada terendus...

13
Surawardi, Pendidikan Islam... Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404 [41] PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN Surawardi Abstrak Kebijakan pendidikan antara Pakistan dan Indonesia hampir sama yakni menjadikan pen- didikan wajib belajar bagi warga negaranya. Hanya saja Pakistan wajib belajarnya hingga tingkat SLTA sementara di Indonesia hanya sampai tingkat SLTP. Sementara lembaga pendidikan yang terdapat di Pakistan dan Indonesia juga hampir sama yakni adanya lembaga pendidikan Umum dan Agama/Madrasah serta sekolah tinggi/universitas baik umum dan keagamaan. Problematika pendidikan yang terjadi di Pakistan adalah adanya senyalemen yang mengindentifikasikan sebagian lembaga pendidikan Agama/Madrasah yang terlibat dalam gerakan teroris. Sementara di Indonesia juga ada terendus isu yang mengidentifikasikan hal yang serupa sebagaimana yang terjadi di Pakistan. Problematika lainnya yang hampir sama dengan di Indonesia adalah masih banyaknya anak putus sekolah di Pakistan demikian pula halnya dengan di Indonesia, padahal ada undang-undang yang mengatur wajib belajar bagi anak-anak namun pihak negara belum banyak berbuat untuk melayani amanat undang undang tersebut terbukti tid- ak adanya punishment bagi orang tua yang tidak melaksanakan wajib belajar sebagaimana yang diamanatkan oleh masing-masing undang-undang wajib belajar baik di Pakistan dan demikian pula di Indonesia. Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan Indonesia juga hampir sama yakni pemerintah, swasta dan LSM. Akan tetapi pendidikan perempuan tentu saja di Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan yang dilakukan oleh pemerintahan Pakistan. Kata Kunci: Pendidikan, Kebijakan, Belajar dan Problematika A. Pendahuluan Republik Islam Pakistan adalah bangsa muslim terbesar kedua di dunia, meskipun mereka berasal dari lima kelom- pok etnis yang berbeda yakni: Punjabi, Sindhi, Pathan, Baluch serta Muhajir (Imigran berbahasa Urdu dan India sebelum perpecahan). Mayoritas orang Pakistan (97%) adalah Muslim. Minoritas non muslim termasuk orang Kristen, Hindu dan Persi. Di antara muslim 10 % sampai 15 % adalah syiah Istna ‘Asya’ariyah (Dua belas Imam). Minoritas sekte Syi’ah termasuk Isma’illiyah, kebanyakan terdapat di Kara- chi, wilayah barat laut Gilgit, dan Bohoras, sedangkan markas spritualnya terletak di Bombay, India. Mayoritas besar kaum Muslimi Sunni. Pakistan menganut Mazhab Hanafi meskipun minoritas kecil pengikut Mazhab Hambali. (Ajid Thohir, 2012: 212) Bahasa Urdu adalah sebagai bahasa umum masyarakat Pakistan dan merupakan bahasa baru yang lahir akibat akumulasi etnik dan percampuran berbagai pengaruh budaya dan bahasa, terutama Persia, Turki, India dan Arab sejak abad ke-13 M di sekitar wilayah-wilayah Afghanistan, Pakis- tan, Banglades dan India sekarang. Kesultanan Mughal, tampaknya salah satu hegemoni politik yang paling bertanggung jawab pada kurun abad ke-16 M akan kepentingan bahasa Urdu ini, sebagai manifestasi dari kekuatan sosial-budaya di India yang hendak mengidentifikasikan diri dan mencoba membedakan dirinya dan kekuatan Shafawiyah di persia dan Utsmani-

Upload: ngodien

Post on 05-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404 [41]

PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN

Surawardi

Abstrak

Kebijakan pendidikan antara Pakistan dan Indonesia hampir sama yakni menjadikan pen-didikan wajib belajar bagi warga negaranya. Hanya saja Pakistan wajib belajarnya hingga tingkatSLTA sementara di Indonesia hanya sampai tingkat SLTP. Sementara lembaga pendidikan yangterdapat di Pakistan dan Indonesia juga hampir sama yakni adanya lembaga pendidikan Umumdan Agama/Madrasah serta sekolah tinggi/universitas baik umum dan keagamaan.

Problematika pendidikan yang terjadi di Pakistan adalah adanya senyalemen yangmengindentifikasikan sebagian lembaga pendidikan Agama/Madrasah yang terlibat dalamgerakan teroris. Sementara di Indonesia juga ada terendus isu yang mengidentifikasikan hal yangserupa sebagaimana yang terjadi di Pakistan. Problematika lainnya yang hampir sama dengan diIndonesia adalah masih banyaknya anak putus sekolah di Pakistan demikian pula halnya dengandi Indonesia, padahal ada undang-undang yang mengatur wajib belajar bagi anak-anak namunpihak negara belum banyak berbuat untuk melayani amanat undang undang tersebut terbukti tid-ak adanya punishment bagi orang tua yang tidak melaksanakan wajib belajar sebagaimana yangdiamanatkan oleh masing-masing undang-undang wajib belajar baik di Pakistan dan demikianpula di Indonesia.

Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan Indonesia juga hampir samayakni pemerintah, swasta dan LSM. Akan tetapi pendidikan perempuan tentu saja di Indonesialebih baik jika dibandingkan dengan yang dilakukan oleh pemerintahan Pakistan.

Kata Kunci: Pendidikan, Kebijakan, Belajar dan Problematika

A. PendahuluanRepublik Islam Pakistan adalah

bangsa muslim terbesar kedua di dunia,meskipun mereka berasal dari lima kelom-pok etnis yang berbeda yakni: Punjabi,Sindhi, Pathan, Baluch serta Muhajir(Imigran berbahasa Urdu dan India sebelumperpecahan). Mayoritas orang Pakistan(97%) adalah Muslim. Minoritas nonmuslim termasuk orang Kristen, Hindu danPersi. Di antara muslim 10 % sampai 15 %adalah syiah Istna ‘Asya’ariyah (Dua belasImam). Minoritas sekte Syi’ah termasukIsma’illiyah, kebanyakan terdapat di Kara-chi, wilayah barat laut Gilgit, dan Bohoras,sedangkan markas spritualnya terletak diBombay, India. Mayoritas besar kaumMuslimi Sunni. Pakistan menganut Mazhab

Hanafi meskipun minoritas kecil pengikutMazhab Hambali. (Ajid Thohir, 2012: 212)

Bahasa Urdu adalah sebagai bahasaumum masyarakat Pakistan dan merupakanbahasa baru yang lahir akibat akumulasietnik dan percampuran berbagai pengaruhbudaya dan bahasa, terutama Persia, Turki,India dan Arab sejak abad ke-13 M disekitar wilayah-wilayah Afghanistan, Pakis-tan, Banglades dan India sekarang.Kesultanan Mughal, tampaknya salah satuhegemoni politik yang paling bertanggungjawab pada kurun abad ke-16 M akankepentingan bahasa Urdu ini, sebagaimanifestasi dari kekuatan sosial-budaya diIndia yang hendak mengidentifikasikan diridan mencoba membedakan dirinya dankekuatan Shafawiyah di persia dan Utsmani-

Page 2: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

[42] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404

yah di Anatoli Turki. Secara dinamispengaruh sufisme tampaknya semakinmengukuhkan posisi bahasa sebagai salahsatu bahasa Islam, terutama dalam mengisidan mengembangkan kelembutan citarasanya dalam berbagai sastra yangdikembangkan dengan menggunakan bahasaUrdu, yang kesemuanya telah mencermin-kan akan kualitas dan kepadatan maknasecara filosofis dan alegoris dari bahasa ini.(Sayyid Husain Nasr, 1993: 122)

Negara Pakistan Sekarang, terjadiakibat pemisahan dengan pemerintahanIndia pada 14 Agustus 1947, sejak awalabad ke-19, Inggris mulai mendominasiwilayah tersebut. Secara integral fenomenatersebut berkait erat dengan perjuangankaum Muslimin India kemudian sebagaimanifestasi dari kegiatan politik tersebutumat Islam menentukan sendiri nasib dalampembentukan wilayah merdeka. Dan Pakis-tan adalah satu-satunya negara yang unik diantara negara-negara Muslim yang lahirpada abad ke-20 dimana dalam landasandasarnya didirikan atas nama Islam.

Berawal dari gerakan Sir SayyidAhmad Khan untuk reformasi pendidikandan intelektual-agama serta kegigihannyauntuk politik yang terpisah dan penuntutanhak-hak bagi kaum Muslimin di India,kebangkitan agama pun akhirnya bermun-culan melalui semangat Islam, sepertigerakan Mujahiddin pimpinan SayyidAhmad Syahid dan Gerakan Deobandpimpinan Qasim Nanautvi (1821-1880) sertaMaulana Mahmud Al-Hasan (1851-1920).Pada saat gerakan melancarkan jihadbersenjata untuk memulihkan politik diIndia barat laut. Kaum Deobandi dangerakan pendidikan Islam lain mencobamembantu kaum Muslimin India untukmempertahankan warisan Islam tradisionalpada masa subordinasi politik mereka padamasa kesulthanan Mughal. Konsep daerahpolitik muslim berdaulat tetap dipeliharaoleh Muhammad Ali (1878-1931) danBahadur Yar (1905-1944), diperkuat denganmunculnya gerakan Khilafat pada tahun1020-an di bawah pimpinan Ali Bersaudara.

Sebelumnya, pada tahun 1906, kaumElite Muslim berpendidikan Barat telahmendirikan organisasi politik tersendiribernama Liga Muslim se-India (All-IndiaMuslim League) di Dhaka untuk memper-juangkan kepentingan agama, budaya,politik dan ekonomi kaum Muslimin, sertauntuk mencegah upaya organisasi nasionalisHindu yang sedang tumbuh, khawatir akanmerenggut hak kaum Muslimin di Indiapada masa depan. Namun hal yang palingmemicu bagi strategi politik baru tersebutadalah kebencian umat hindu terhadapgolongan Bengal sehingga meyakinkanMuslim India, bahwa kepentingan agama,budaya dan politik mereka secara organisasikewilayahan memang harus terpisah. Hal inimenarik bagi Liga Muslim dan platformnyauntuk segera membentuk perwakilan muslimyang terpisah secara kelembagaan danwilayah politik. Pada saat yang sama, kaumHindu ekstrem pun memulai gerakanShuddhi dan Sangathan, yaitu gerakanmemaksakan perpindahan agama terhadapkaum muslimin, dan akhirnya kaummuslimin pun bereaksi dengan segeramembentuk gerakan tanzhim dan tabligh,konsolidasi dan dakwah.

Liga Muslim di bawah pimpinanMuhammad Ali Jinnah menyadari, bahwakepentingan agama, budaya dan politikkomunitas kaum Muslimin India tidakmemperoleh jaminan yang aman dalamwilayah India bersatu di masa pascakemerdekaan dari Inggris, telah didominasioleh mayoritas umat Hindu. Oleh karena ituLiga Muslim kemudian bertujuan mencipta-kan negara terpisah dari daerah India baratlaut dan barat daya yang berpendudukmayoritas Muslim, yang kelak akan bernamaPakistan. Penyair sekaligus filosof, Muham-mad Iqbal, juga menguatkan untukmenyentralisasi “kehidupan Islam sebagaikekuatan budaya” di wilayah tertentumelalui pembentukan “Negara muslimterkonsolidasi” di bagian barat daya India.Menurutnya, negara otonomi seperti ini akansangat berarti bagi Islam terutama untukmemberi “kesempatan untuk menyingkirkan

Page 3: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404 [43]

cap Imperialisme Arab yang diberikankepada Islam secara terpaksa bahkanmemobilisasi hukumnya, pendidikanya,kebudayaanya, dan untuk membawa merekabersentuhan lebih dekat dengan semangatIslam sendiri serta semangat dengan masamodern.”

Diterimanya gagasan Pakistan olehrakyat secara umum di India, tampaknyahanya dimungkinkan melalui keberhasilanLiga Muslim dalam memolitisasi sentimenagama kaum muslimin India untuk meng-klaim bahwa perjuangan untuk Pakistanadalah perjuangan untuk pelestarian dankejayaan Islam. Sewaktu gerakan pendirianPakistan hampir mewujudkan tujuannya,watak kebangkitan agamanya pun sudahmantap. Watak kebangkitan GerakanPakistan juga memiliki akar sejarah dalamgerakan fundamentalis pramodern, sepertigerakan Syah Waliullah dari Delhi danSayyid Ahmad Syahid dari Bareilly.Dorongan kebangkitan ini juga berjalandengan tradisi nasionalis modernis muslimpada akhir abad ke-19 dan ke-20 dan SirSayyid Ahmad Khan, Sayyed Ameer Ali,dan Muhammad Iqbal di satu sisi, sertagerakan kebangkitan agama yang beragama,seperti Jama’ah Tabligh dari MaulanaMuhammad Ilyas, Gerakan Sufi Reformasidari Maulana Asyraf Ali Tsanavi, danJama’at-i Islami dari Maulana Abu Al A’laMaududi, Gerakan Khilafat dari MaulanaMuhammad Ali Jauhar dan gerakan Khaksardari Allamah “Inayatullah Al-Masyariqi.

Meskipun gerakan-gerakan keagama-an ini beragam dan memiliki pola dan isuyang berbeda, namun dalam sejarah IslamIndia kesemuanya telah memberi efek untukmengarahkan posisi muslimin secara kolek-tif dalam membelah haluan secara paraleldengan kaum Hindu serta mempertajamkedua komunitas agama itu. Pembelahanpada ujungnya melahirkan ide penciptaanNegara Muslim Pakistan.

Baik Ali Jinnah maupun penyair-filosof Muhammad Iqbal sebagai salah satutokoh perancang negara Pakistan, tidakmemandang Islam pada perincian syari’ah

yang detail dan teknis, tetapi pada tingkatyang selalu berkaitan: 1) Islam sebagaiiman, 2) Islam sebagai kebudayaan hidupyang akan mengintegrasikan muslim sebagaisuatu negara-bangsa, dan 3) Islam sebagaisikap dan ideologi politik yang rangkaiannilainya akan menjadikan suatu komunitaspolitik yang hidup dan terpisah, steril dariberbagai gangguan luar lainnya.

B. Pembahasan1. Dinamika Kelembagaan/Sistem Ke-

lembagaanPendidikan di Pakistan diawasi oleh

Departemen Pendidikan Pemerintah Pakis-tan serta pemerintah provinsi, sedangkanpemerintah federal sebagian besar memban-tu dalam pengembangan kurikulum, akre-ditasi dan dalam pembiayaan penelitian danpengembangan. Pasal 25-A KonstitusiPakistan mewajibkan negara untuk menye-diakan pendidikan berkualitas gratis danwajib untuk anak-anak dari kelompok usia 5sampai 16 tahun. “Negara harus menyedia-kan pendidikan gratis dan wajib untuksemua anak-anak usia 5-16 tahun dengancara seperti dapat ditentukan oleh hukum.”

Sistem pendidikan di Pakistanumumnya dibagi menjadi lima tingkatan:primary /primer (kelas satu sampai lima),middle/tengah (kelas enam sampai delapan),high/menengah (sembilan dan sepuluh, yangmengarah ke Sekolah Menengah, Certificateatau SSC), intermediate/tinggi (kelas sebelasdan dua belas, yang mengarah ke HigherSecondary (Sekolah) Sertifikat atau HSC),program dan universitas terkemuka sarjanadan gelar sarjana.

Tahapan pendidikan formal: Pendi-dikan dasar, Pendidikan menengah, Pen-didikan Tersier, Pendidikan Kuarter. Pen-didikan formal pendidikan dasar Hanya 87% anak-anak Pakistan menyelesaikanpendidikan sekolah dasar. Sistem standarnasional pendidikan terutama terinspirasidari sistem Inggris. Pendidikan pra-sekolahdirancang untuk berusia 3-5 tahun danbiasanya terdiri dari tiga tahap: KelompokBermain, Taman Kanak dan TK (juga

Page 4: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

[44] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404

disebut “KG” atau “Prep”). Setelah pen-didikan pra-sekolah, siswa melalui SMP darikelas 1 sampai 5. Hal ini didahului dengansekolah menengah dari kelas 6 sampai 8. Disekolah menengah, pendidikan seks masukdalam kurikulum pendidikan pemerintah.Kurikulum biasanya tunduk pada institusitersebut. Delapan disiplin ilmu yang diajar-kan pada sekolah formal yakni: Urdu,bahasa Inggris, matematika, seni, ilmupengetahuan, ilmu sosial, Islamiyat danterkadang studi komputer (tergantungketersediaan laboratorium komputer).Bahasa provinsi dan regional sepertiPunjabi, Sindhi, Pashto dan lain-lain dapatdiajarkan di masing-masing provinsi,khususnya di sekolah-sekolah bahasamenengah. Beberapa lembaga memberikaninstruksi dalam bahasa asing seperti Turki,Arab, Persia, Perancis dan Cina. Bahasapengantar tergantung pada sifat darilembaga itu sendiri, apakah itu sebuahsekolah Inggris menengah atau sekolahmenengah Urdu. Pada 2009, Pakistanmenghadapi tingkat kehadiran sekolah dasaruntuk kedua jenis kelamin dari 66 persen.Sosok di bawah perkiraan rata-rata dunia 90persen.

Kinerja yang buruk Pakistan di sektorpendidikan terutama disebabkan oleh ren-dahnya tingkat investasi publik. Pengeluaranpemerintah untuk pendidikan telah 2,2persen dari GNP dalam beberapa tahunterakhir, peningkatan marginal dari 2 persensebelum 1984-85. Selain itu, alokasi danapemerintah minim terhadap pendidikantinggi, yang memungkinkan kelas ataspendapatan untuk menuai mayoritas manfaatsubsidi publik untuk pendidikan. Lembagapendidikan yang lebih rendah sepertisekolah dasar menderita di bawah kondisiseperti kelas berpenghasilan rendah tidakdapat menikmati subsidi dan pendidikanyang berkualitas. Akibatnya, Pakistanmemiliki salah satu tingkat terendah melekhuruf di dunia dan yang terendah di antaranegara-negara sumber daya komparatif dansituasi sosial-ekonomi. (Rasool Memon,Ghulam, 2007: 47-55)

Pendidikan menengah di Pakistandimulai dari kelas 9 dan berlangsung selamaempat tahun. Setelah akhir masing-masingtahun sekolah, mahasiswa diwajibkan untuklulus ujian nasional yang dikelola olehDewan regional Menengah dan PendidikanMenengah. Setelah menyelesaikan kelas 9,siswa diharapkan untuk mengambil tesstandar di setiap bagian pertama dari matapelajaran akademik mereka. Merekakembali memberikan tes ini bagian keduadari program yang sama pada akhir kelas 10.Setelah berhasil menyelesaikan ujian ini,mereka diberikan Sekolah CertificateSecondary. Hal ini secara lokal disebutsebagai 'matrikulasi sertifikat ' atau 'matric'untuk pendek.

Kurikulum biasanya mencakup kom-binasi dari delapan program termasukpilihan (seperti Biologi, Kimia, dan FisikaKomputasi) serta mata kuliah wajib (sepertiMatematika, Bahasa Inggris, Urdu, Islamiatdan Studi Pakistan). Siswa kemudianmasukkan perguruan tinggi menengah dannilai lengkap 11 dan 12. Setelah menyelesai-kan masing-masing dua kelas, merekakembali mengambil tes standar dalam matapelajaran akademik mereka. Setelah berhasilmenyelesaikan ujian ini, siswa diberikanHigher Secondary (Sekolah) Certificate(HSC). Tingkat pendidikan juga disebutFSc/FA/ICS atau 'menengah'. Ada banyakaliran siswa dapat memilih untuk 11 dan 12nilai-nilai mereka, seperti pra - medis, pra -engineering, humaniora (atau ilmu-ilmusosial), ilmu komputer dan perdagangan.Setiap aliran terdiri dari tiga pilihan danserta tiga mata pelajaran wajib bahasaInggris, Urdu, Islamiah (kelas 11 saja) danStudi Pakistan (kelas 12 saja).

Ada jenis lain dari pendidikan diPakistan yang disebut Pendidikan Teknisyakni: Punjab Dewan Pendidikan Teknis,Dewan Pendidikan Teknis, dan SindhDewan Pendidikan Teknis, menyediakanfasilitas pendidika n teknis.Punjab DewanPendidikan Teknis menawarkan tac Matric.dan D.A.E. (Diploma Associate Engineer-ing) dalam teknologi seperti Sipil, Kimia,

Page 5: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404 [45]

Arsitektur, Teknik, Listrik, Elektronika,Ilmu Komputer dan masih banyak lagiteknologi. Ini adalah program tiga tahun danmenggabungkan Fisika, Kimia, studi Islam,Pakistan Study dan lainnya lebih dari 25buku yang terkait dengan teknologi mereka.Setelah matrik dan kemudian tiga tahundiploma sama dengan kelas 12, danpemegang diploma Iscalled AsosiasiInsinyur. Entah mereka dapat bergabungbidangnya masing-masing atau dapatmengambil masuk di B.Tech. atau BE dalamteknologi yang terkait setelah D.A.E.pendidikan tersier The University of thePunjab, didirikan 1882 di Lahore, adalahuniversitas tertua dari Pakistan.

Menurut UNESCO 2009 GlobalEducation Digest, 6,3% dari Pakistan (8,9 %laki-laki dan 3,5% perempuan) adalahlulusan universitas pada 2007. Pakistanberencana untuk meningkatkan angkatersebut menjadi 10 % pada tahun 2015 danselanjutnya menjadi 15 % pada tahun 2020.Ada juga banyak variasi antara kelompokusia. Kurang dari 6% dari mereka yangberada di kelompok umur 55-64 memilikigelar, dibandingkan dengan 8% padakelompok umur 45-54, 11% dalam kelom-pok usia 35-44 dan 16 % pada kelompokumur 25-34. GIK Institute dari Menara JamQuaid -i- Azam Universitas entrance.Setelah mendapatkan HSC mereka, siswadapat belajar di sebuah perguruan tinggiprofesional untuk program gelar Bachelorseperti teknik (B.Engg/BS Engg.), B.TechHons / BS Engg.Tech kedokteran (MBBS),kedokteran gigi (BDS), kedokteran hewan(DVM), hukum (LLB), arsitektur (B.Arch),farmasi (Pharm-D) dan keperawatan(B.Nurs). Kursus ini membutuhkan empatatau lima tahun studi. Ada beberapa dewandan papan yang akan menangani semuaurusan pendidikan dalam kasus ini, merekaadalah PMDC, Pakistan dewan farmasi danPakistan dewan keperawatan. Siswa jugadapat menghadiri sebuah universitas untukBachelor of Arts (BA), Bachelor of Science(BSc), Bachelor of Commerce (BCom) atauBachelor of Business Administration (BBA)

program gelar. Semua ini adalah programyang dilakukan di Pakistan dan benar-benarumum. Hari-hari ini dokter farmasi jugamendapatkan banyak reputasi. Dewanfarmasi Pakistan melakukan perjuanganbesar untuk membuat pendidikan farmasiyang lebih baik.

Ada dua jenis program Sarjana diPakistan: Pass atau Honors. Lulus gelarmembutuhkan dua tahun studi dan mahasis-wa biasanya membaca tiga mata pelajaranopsional (seperti Kimia atau Ekonomi) disamping jumlah yang hampir sama dari matakuliah wajib (seperti Studi Pakistan Inggrisdan). Gelar Honours membutuhkan tiga atauempat tahun studi, dan mahasiswa biasanyamengkhususkan diri dalam bidang studipilihan, seperti Biochemistry (BSc Hons.Biokimia). Hal ini dapat dicatat bahwaLulus Sarjana sekarang perlahan-lahansedang dihapus untuk Honours di seluruhnegeri.

Sebagian besar program gelar Mastermemerlukan pendidikan dua tahun. Masterof Philosophy (M.Phil) tersedia di sebagianbesar mata pelajaran dan dapat dilakukansetelah melakukan Masters. Doctor ofPhilosophy (PhD) pendidikan tersedia diarea tertentu dan biasanya dikejar setelahmendapatkan gelar M.Phil. Mahasiswamengejar gelar PhD atau M.Phil harusmemilih bidang tertentu dan universitasyang melakukan riset di bidang tersebut.M.Phill dan pendidikan PhD di Pakistanmembutuhkan minimal dua tahun studi.

Di Pakistan, diskriminasi genderdalam pendidikan terjadi antara rumahtangga termiskin tetapi tidak ada di antararumah tangga kaya. Hanya 18% dariperempuan Pakistan telah menerima 10tahun atau lebih dari sekolah. [12] Di antarakritik lain wajah sistem pendidikan Pakistanadalah ketimpangan gender di tingkatpendaftaran. Namun, dalam beberapa tahunterakhir beberapa kemajuan telah dibuatdalam berusaha untuk memperbaiki masalahini. Pada 1990-1991, perempuan terhadaplaki-laki (F/M ratio) pendaftaran adalah 0,47untuk tingkat dasar pendidikan. Ini

Page 6: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

[46] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404

mencapai 0,74 pada tahun 1999-2000,menunjukkan rasio F/M telah meningkat57,44% dalam dekade. Untuk jenjangpendidikan menengah itu 0,42 di awaldekade dan meningkat menjadi 0,68 padaakhir dekade, jadi itu telah meningkathampir 62%. Dalam kedua kasus kesenjang-an gender menurun tetapi relatif lebih cepatdi tingkat menengah. Perbedaan genderdalam partisipasi di tingkat meneng-ahpendidikan adalah 0,4 pada tahun 1990-91dan 0,67 pada tahun 1999-2000, menunjuk-kan bahwa kesenjangan menurun sebesar67,5% pada dekade ini. Di tingkat perguruantinggi itu 0,50 pada tahun 1990-91 danmencapai 0,81 pada tahun 1999-2000,menunjukkan bahwa kesenjangan menurunsebesar 64%. Kesenjangan gender telahmenurun relatif cepat di sekolah menengah.Kesenjangan gender dipengaruhi olehpenegakan Taliban dari larangan lengkaptentang pendidikan perempuan di distrikSwat, seperti yang dilaporkan dalam 21Januari 2009 edisi koran harian Pakistan TheNews. Sekitar 400 sekolah swasta mendaf-tarkan 40.000 perempuan telah ditutup.Sekolah setidaknya 10 anak perem-puanyang mencoba untuk membuka setelah 15Januari 2009 batas waktu oleh Talibandiledakkan oleh militan di kota Mingora,markas besar distrik Swat. Lebih dari 170sekolah telah dibom atau dibakar, bersamadengan bangunan milik pemerintah lainnya.

Ada perbedaan besar dalam tingkatpartisipasi anak laki-laki, dibandingkandengan anak perempuan di Pakistan.Menurut data UNESCO, pendaftaran seko-lah dasar untuk anak perempuan berdiri di60 persen dibandingkan dengan 84 persenuntuk anak laki-laki. Angka partisipasisekolah menengah berdiri di tingkat yanglebih rendah dari 32 persen untukperempuan dan laki-laki 46 persen. Kehadir-an di sekolah reguler bagi siswa perempuandiperkirakan mencapai 41 persen sedangkanuntuk siswa laki-laki adalah 50 persen.

Dimensi kualitatif di Pakistan, kuali-tas pendidikan memiliki kecenderunganmenurun. Kekurangan guru dan laboratori-

um tidak memadai telah menghasilkankurikulum keluar-tanggal yang memilikisedikit relevansi untuk menyajikan kebutu-han hari. Dimensi kuantitatif faktorpenyebab termasuk kurikulum yang rusak,sedang ganda instruksi, rendahnya kualitasguru, kecurangan dalam ujian dan ruangkelas yang penuh sesak. Namun, upayaberada di jalan molding kurikulum untukmemenuhi kebutuhan nasional. PrestasiAbdus Salam University of Engineering andTechnology, Lahore Artikel utama: AbdusSalam Abdus Salam adalah seorang ahlifisika teoritis Pakistan dan pemenang Nobeldalam Fisika untuk karyanya padapenyatuan elektro angkatan elektromagnetikdan lemah. Salam, Sheldon Glashow danSteven Weinberg berbagi 1979 HadiahNobel untuk penemuan ini. Salam memega-ng perbedaan menjadi yang pertamaPakistan dan Muslim untuk menerimahadiah dalam ilmu. Salam sangatberkontribusi pada peningkatan fisikaPakistan untuk masyarakat Fisika di dunia.

Belanja pendidikan sebagai persenta-se dari PDB. Pengeluaran pemerintah untukpendidikan terletak di pinggiran 2 persendari PDB. Namun, pada 2009 pemerintahmenyetujui kebijakan pendidikan nasionalyang baru, yang menetapkan bahwa penge-luaran pendidikan akan meningkat menjadi7 % dari PDB, sebuah ide yang pertama kalidiusulkan oleh pemerintah Punjab. Sasarankebijakan ini menimbulkan pertanyaanmendasar: Apa yang luar biasa hal-hal yangakan terjadi yang akan memungkinkanPakistan untuk mencapai dalam enam tahunapa belum mampu untuk meletakkan tangandi dalam enam dekade terakhir? Dokumenkebijakan kosong pada pertanyaan ini dantidak membahas asumsi yang membentukdasar dari target ini. Perhitungan penulismenunjukkan bahwa selama 37 tahunterakhir, pengeluaran publik tertinggi pendi-dikan adalah 2,80 persen dari PDB padatahun 1987-1988. Pengeluaran pemerintahuntuk pendidikan sebagai persentase dariGDP sebenarnya dikurangi 16 tahun dandipelihara dalam 5 tahun antara 1972-73 dan

Page 7: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404 [47]

2008-09. Dengan demikian, dari total 37tahun sejak 1972, pengeluaran publik untukpendidikan sebagai persentase dari PDBbaik menurun atau tetap stagnan selama 21tahun. Penulis berpendapat jika tren linearyang dipertahankan sejak tahun 1972,Pakistan bisa menyentuh 4 persen dari PDBsebelum tahun 2015. Namun, tidak mungkinterjadi karena tingkat pengeluaran yangtelah tetap secara signifikan tak terduga dantidak stabil di masa lalu. Mengingat lintasanini mengecewakan, meningkatkan penge-luaran publik untuk pendidikan sampai 7persen dari PDB akan tidak kurang darisebuah keajaiban, tetapi itu tidak akanmenjadi alam yang saleh. Sebaliknya, ituakan menjadi salah satu dari sifat politikkarena itu harus "diciptakan" oleh orang-orang yang berada dipucuk pimpinanurusan. Penulis menunjukkan bahwa sedikitkeberhasilan hanya dapat dilakukan jikaPakistan mengadopsi "tidak konvensional"pendekatan pendidikan. Artinya, sektorpendidikan harus diperlakukan sebagaisektor khusus dengan imunisasi alokasianggaran untuk itu dari tekanan fiskal danketidakstabilan politik dan ekonomi. Alokasiuntuk pendidikan tidak boleh terpengaruholeh ruang fiskal diperas atau lonjakanpengeluaran militer atau utang. Pada saatyang sama, ada kebutuhan untuk memper-debatkan opsi lain tentang bagaimanaPakistan dapat "menciptakan" keajaibanmeningkatkan belanja pendidikan sampai 7persen dari PDB pada tahun 2015.

Peringkat universitas dunia MenurutStandar Mutu World University Ranking2010 ada dua universitas Pakistan di antaratop 200 Teknologi Universitas of the World.Sebelas Pakistan perguruan tinggi laintermasuk Universitas Teknik dan Teknologi,Lahore, Institute Of Technology RuangAngkasa (IST), Quaid - e - Azam University,National University of Science & Technolo-gy, University of Karachi, antara Dunia Top1000 Universitas dunia peringkat, menurutRanking dunia Universitas. Bahasa Pendi-dikan di Pakistan dilakukan dalam duabahasa, Urdu dan Inggris. Sementara Urdu

adalah bahasa nasional, pada awalnya danawalnya dikembangkan di Uttar Pradesh dinegara tetangga India. Bahasa dipilihsebagai bahasa nasional oleh pendiri Mu-hammad Ali Jinnah dan tidak ada kaitannyadengan keyakinan bahwa itu dibawa kePakistan selama Partisi dari India oleh paramigran yang disebut Muhajir Urdu. Urducepat mendominasi lanskap politik Pakistandan Urdu adalah wajib di semua sekolah danlembaga pendidikan sebagai bagian daristrategi untuk melemahkan bahasa adat danbudaya daerah (beberapa dari mereka yangPunjabi, Sindhi, Pashto, Brahui). Pendidikandi Pakistan sangat terpengaruh oleh biasbahasa.

Menurut laporan British Council2010, ini pengenaan paksa Urdu speakernon-Urdu di sekolah dan universitasPakistan telah mengakibatkan degradasisistematis dan penurunan dari banyakbudaya asli Pakistan, sebagian bertanggungjawab untuk peningkatan pemberontakanreaksioner terhadap ethnocracy ini (sepertinasionalisme Sindhi, Baloch pemberontakandll), dan berkontribusi terhadap ketidak-puasan dan instabilitas politik di negara itu.laporan ini juga mengutip meningkatnyaangka buta huruf di Pakistan antara adat danatribut untuk pengenaan paksa Urdu disekolah, mengarah ke non-penutur Urdu,merasa terancam oleh pengabaian bahasamereka dalam pendidikan Pakistan, menjadisemakin enggan untuk mendaftar di sekolahtersebut.

Pendidikan di Pakistan sangat dipe-ngaruhi oleh agama. Sebagai contoh, sebuahstudi guru sains Pakistan menunjukkanbahwa banyak menolak evolusi berdasarkanalasan keagamaan. Namun, kebanyakanguru Pakistan (14 dari 18) baik diterima ataumempertimbangkan kemungkinan evolusiorganisme hidup, walaupun hampir semuaPakistan guru sains menolak evolusi manu-sia karena mereka percaya bahwa manusiatidak berevolusi dari kera. Meskipun banyakguru menolak evolusi manusia, semua setujubahwa tidak ada kontradiksi antara ilmupengetahuan dan Islam pada umumnya.

Page 8: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

[48] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404

Pendidikan agama Islam di Pakistanterbagi kepada tiga kategori: a) QuranicSchool. b) Mosque Primary School. c)Madrasah. (Uzma Anzar, 2003: 14-15)Pertama adalah sekolah dimana anak-anakbelajar membaca Al-quran (baca: belajariqra’). Tempat biasanya di masjid-masjidatau mushalla desa. Waktu belajar tidakteratur dengan jelas. Ada yang pagi, siangdan sore. Ustadz yang mengajar biasanyaberasal dari desa tersebut. Kedua sekolahdasar masjid, yaitu masjid dijadikan tempatbelajar bagi anak-anak yang sudah berumur7 tahun ke atas. Inisiatif ini resmi dilakukanoleh pemerintah Zia-ul-Haq pada tahun 80anuntuk mengatasi minimnya tempat belajar dipedesaan disebagian tempat di Pakistan.Selain belajar Al-quran mereka jugadiajarkan oleh imam masjid setempat matapelajaran bahasa urdu dan matematika.Namun pendidikan ini sering terkendaladisebabkan para imam jarang yang meng-uasai bahasa urdu dan matematika denganbaik, yang akhirnya kebanyakan sekolahgulung tikar. Sekarang jumlah MosquePrimary School diseluruh Pakistan sekitar25.000 buah sekolah. Dan yang terakhiradalah madrasah. Madrasah di Pakistanberbeda dengan pesantren di Indonesia. DiIndonesia para santri tidak diwajibkan untukmanghafal Alquran seluruhnya, kecualipesantren tersebut pesantren hifzul Alquran.Berbeda dengan di Pakistan, madrasahmewajibkan kepada murid-muridnya untukmenghafal Al-quran 30 juz sebelum belajarmateri-materi lain. Karena al-quran merupa-kan asas bagi pelajar yang ingin men-dalamkan ilmu agama.

Ada lima aliran besar pemikiran(school of Thought) di madrasah Pakistan:Deobandi, Barelwi, Ahli Hadith, Salafi danSyiah. Tiap-tiap aliran pemikiran ini mem-punyai metode pembelajaran yang berbeda.Tapi, Deobandi dan Barelwi adalah duapemikiran yang paling dominan di seluruhmadrasah Pakistan. Seperti yang telahdisinggung dipendahuluan, bahwa lahirnyamadrasah-madrasah di Pakistan tidak lepas

dari campur tangan pemerintah dan jaringaninternational lainnya.

2. Refleksi (Relevansi dengan Pendidi-kan Islam di Indonesia)Banyak relevansi sistem pendidikan

yang dilaksanakan di Pakistan dengan yangdilakukan di Indonesia. Secara yuridis for-mal di Pakistan ada undang-undang yangmengatur tentang wajib belajar bagi anakantara usia 5-16 tahun. Pasal 25 -AKonstitusi Pakistan mewajibkan negarauntuk menyediakan pendidikan berkualitasgratis dan wajib untuk anak-anak darikelompok usia 5 sampai 16 tahun. " Negaraharus menyediakan pendidikan gratis danwajib untuk semua anak-anak usia 5-16tahun dengan cara seperti dapat ditentukanoleh hukum.

Bagi bangsa Indonesia dikenaldengan Program wajib belajar pendidikandasar 9 tahun merupakan perwujudanamanat pembukaan UUD 1945 dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Pasal 31 UUD 1945 yang menyatakan (1)Tiap-tiap warga negara berhak mendapatpengajaran dan (2) Pemerintah mengusaha-kan dan menyelenggarakan satu sistempengajaran nasional yang diatur denganundang-undang. Sebagai refleksi dari sistemini semestinya di Indonesia wajib belajarmengikuti apa yang dilakukan di Pakistanyakni wajib belajar 12 tahun mulai daritingkat Sekolah Dasar/MI hingga SMA/MA.Demikian pula anggaran pendidikan di In-donesia semestinya mengikuti Pakistan yak-ni dari semula 20 % menjadi 30 %.

Peningkatan pendidikan wajib belajarmenjadi pendidikan wajib belajar 9 menjadi12 tahun dengan harapan terwujud pemera-taan pendidikan dasar (SD dan SLTPhinggaSMA) yang bermutu serta lebih menjangkaupenduduk daerah terpencil. Hal ini sesuaidengan UU No: 2 tahun 1989 tentang sternpendidikan nasional, kemudian lebihdipertegas lagi di dalam Undang-Undang RINo. 20 tahun 2003 tentang sistempendidikan nasional sebagaimana yangtertuan pada pasal 34 sebagai berikut: (1)Setiap warga negara yang berusia 6 tahun

Page 9: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404 [49]

dapat mengikuti program wajib belajar. (2)Pemerintah dan pemerintah daerahmenjamin terselenggaranya wajib belajarminimal pada jenjang pendidikan dasartanpa memungut biaya. (3) Wajib belajarmerupakan tanggung jawab negara yangdiselenggarakan oleh lembaga pendidikan.Pemerintah, pemerintah daerah, danmasyarakat. (4) Ketentuan mengenai wajibbelajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat 2), dan ayat (3) diatur lebih lanjutdengan peraturan pemerintah. Di dalamGBHN 1993, dicantumkan bahwa pemerin-tah harus berupaya untuk memperluaskesempatan pendidikan baik pendidikandasar, pendidikan menengah kejuruan,maupun pendidikan profesional, melaluijalur sekolah dan jalur luar sekolah. Dalamrangka memperluas kesempatan belajarpendidikan dasar, maka pada tanggal 2 Mel1994 pemerintah mencanangkan programpendidikan wajib belajar 9 tahun. lebihlanjut dikemukakan bahwa tahap pentingdalam pembangunan pendidikan adalahmeningkatkan pendidikan wajib belajar 6tahun menjadi 9 tahun.

Pendidikan wajib belajar 9 tahunmenganut konsepsi pendidikan semesta(universal basic education), yaitu suatuwawasan untuk membuka kesempatanpendidikan dasar. Jadi sasaran utamanyaadalah menumbuhkan aspirasi pendidikanorang tua dan peserta didik yang telah cukupumur untuk mengikuti pendidikan, denganmaksud untuk meningkatkan produktivitasangkatan kerja secara makro. Maksudutamanya adalah agar anak-anak memilikikesempatan untuk terus belajar sampaidengan usia 15 tahun, dan sebagai landasanuntuk belajar lebih lanjut baik dijenjangpendidikan lebih tinggi maupun di duniakerja. Pelaksanaan pendidikan wajib belajar9 tahun telah diatur lebih luas di dalam UUNo: 20 tahun 2003. Bahwa sistempendidikan nasional memberi hak kepadasetiap warga negara memperoleh pendidikanyang bermutu dan juga berhak mendapatkesempatan meningkatkan pendidikansepanjang hayat (pasal 5 ayat 1 dan 5).Bagi

warga negara yang memiliki kelainanemosional, mental, intelektual, dan atausosial serta warga negara yang memilikipotensi kecerdasan dan bakat istimewaberhak memperoleh pendidikan khusus.Demikian juga warga negara di daerahterpencil atau terkebelakang serta masyara-kat yang terpencil berhak memperolehpendidikan layanan khusus (pasal 5 ayat 2, 3dan 4). Lebih jauh dijelaskan bahwapendidikan wajib belajar 9 tahun bagi anakusia 7 sampai 15 tahun harus diselenggara-kan oleh pemerintah (pusat), pemerintahdaerah, dan masyarakat tanpa dipungutbiaya. Merujuk pada paparan yang telahdikemukakan di atas, dapat dipahami bahwaciri-ciri pelaksanaan pendidikan wajibbelajar-9 tahun di Indonesia adalah: 1) tidakbersifat paksaan melainkan persuasif, 2)ddak ada sansi hukum, 3) tidak diaturdengan Undang-Undang tersendiri, dan 4)keberhasilan diukur dengan angka partisi-pasi pendidikan dasar yang semakinmeningkat.

Wardiman Djojonegoro, (1992) me-ngemukakan alasan-alasan yang melatarbelakangi dicanangkannya program pendi-dikan wajib belajar 9 tahun bagi semua anakusia 7-15 mulai tahun 1994 adalah: 1)Sekitar 73,7% angkatan kerja Indonesiapada tahun 1992 hanya berpendidikanSekolah Dasar atau lebih rendah, yaltumereka tidak tamat Sekolah Dasar, dan tidakpernah sekolah. Jauh ketinggalandibandingkan dengan negara-negara lain diASEAN, seperti Singapura. 2) Dan sudutpandang kepentingan ekonorm', pendidikan,dasar 9 tahun merupakan upaya peningkatankualitas Sumber Daya Manusia yang dapatmember, nilal tambah lebih tinggi terhadappertumbuhan ekonomi. Dengan rata-ratapendidikan dasar 9 tahun, dimungkinkan.bagi mereka dapat memperluas wawasannyadalam menciptakan kegiatan ekonomi secaralebih beranekaragam (diversified). 3)Semakin tinggi tingkat pendidikanseseorang, maka semakin besar peluanguntuk lebih mampu berperan serta sebagaipelaku ekonomi dalam sektor-sektor

Page 10: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

[50] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404

ekonomi atau sektor-sektor industri. 4) Darisegi kepentingan peserta didik, peningkatanusia wajib belajar dari 6 tahun menjadi 9tahun akan memberikan kematangan yanglebih tinggi dalam penguasaan pengetahuan,kemampuan dan keterampilan. Denganmeningkatnya penguasaan kemampuan danketerampilan, akan memperbesar peluangyang lebih merata untuk meningkatkanmartabat, kesejahteraan, serta maknahidupnya. 5) Dengan semakin meluasnyakesempatan belajar 9 tahun, maka usiaminimal angkatan kerja produktif dapatditingkatkan dari 10 tahun menjadi 15 tahun.Berdasarkan alasan-alasan yang melatar-belakangi dicanangkan program-programpendidikan wajib belajar 9 tahun sebagaima-na yang dikemukakan di atas, memberikangambaran bahwa untuk mencapai peningkat-an kualitas sumber daya manusia, yangdapat memberi nilai tambah pada diriindividu (masyarakat) itu sendiri mengenaipenguasaan ilmu pengetahuan, keterampil-an, yang dapat mengantar kepertumbuhanekonomi, peningkatan produktivitas kerja,martabat, dan kesejahteraan hidupnya, hanyadapat dicapai lewat penuntasan pelaksanaanpendidikan untuk semua.

Pendidikan di Pakistan sangat dipe-ngaruhi oleh agama. Sebagai contoh, sebuahstudi guru sains Pakistan menunjukkanbahwa banyak menolak evolusi berdasarkanalasan keagamaan. "Meskipun banyak gurumenolak evolusi manusia," semua setujubahwa 'tidak ada kontradiksi antara ilmupengetahuan dan Islam' pada umumnya"Pada aspek ini juga berlaku bagi pendidikandi Indonesia dimana evolusi tidak dapatditerima sebagai sebuah teori Sains karenabertentangan dngan Al qur’an dan AlHadits. Kemudian sekarang ini padalembaga-lembaga pendidikan diprogramkansecara nasional adanya integrasi Ilmu yakniIlmu-ilmu umum diintegrasikan dengan ilmuagama mulai dari penerapan kurikulum SDhingga perguruan tinggi. Kenyataan ini jugamenunjukkan adanya pengakuan sebagaima-na yang terjadi di Pakistan bahwa diIndonesia juga mengakui bahwa tidak ada

kontradiksi antara ilmu pengetahuan denganagama.

Pendidikan agama Islam di Pakistanterbagi kepada tiga kategori: yakni: (a)Quranic School. (b) Mosque PrimarySchool. (c) Madrasah. Pertama adalahsekolah dimana anak-anak belajar membacaAl-quran (baca: belajar iqra’). Tempatnya dimasjid-masjid atau mushalla desa. Kategoriini sama dengan TKA/TPA yang terjadi diIndonesia, dimana tempatnya sebagian besarjuga dilaksanakan di Masjid dan Mushalla/langgar. Yang membedakan adalah Waktubelajar di Indonesia sangat teratur dan ter-jadwal sementara di pakistan tidak teraturdengan jelas. Ustadz yang mengajarbiasanya juga berasal dari desa tersebut.Kedua, sekolah dasar masjid, yaitu masjiddijadikan tempat belajar bagi anak-anakyang sudah berumur 7 tahun ke atas. Inisiatifini resmi dilakukan oleh pemerintah Zia-ul-Haq pada tahun 80an untuk mengatasiminimnya tempat belajar di pedesaandisebagian tempat di Pakistan. Selain belajarAl-quran mereka juga diajarkan oleh ImamMasjid setempat mata pelajaran bahasa urdudan matematika. Namun pendidikan inisering terkendala disebabkan para imamjarang yang menguasai bahasa urdu danmatematika dengan baik, yang akhirnyakebanyakan sekolah gulung tikar. Untukpendidikan jenis kedua ini juga berlaku diIndonesia pada tahun delapan puluhan di-mana Masjid dan Mushalla juga termasuktempat menggali pengetahuan agama danilmu bahasa arab. Bedanya dengan di Indo-nesia adalah pada lembaga masjid ini tidakdiajarkan matematika. Tergerusnya lembagapendidikan Masjid di Indonesia bukan kare-na faktor gurunya akan tetapi sudah terse-dianya lembaga pendidikan pondok pe-santren yang cukup untuk menampung pem-belajaran agama dan ilmu bahasa Arab. Ke-tiga: adalah madrasah. Madrasah di Pakistanberbeda dengan pesantren di Indonesia. DiIndonesia para santri tidak diwajibkan untukmanghafal Alquran seluruhnya, kecualipesantren tersebut pesantren hifzul Alquran.Dalam hal ini semestinya di Indonesia

Page 11: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404 [51]

meskinya mengikuti apa yang dilakukan diPakistan yakni adanya standasrisasi untukmewajibkan hafalan al Qur’an bagi siswaMadrasah. Bahkan hingga ke perguruanTinggi apapun jenis fakultas dan jurusanya.Berbeda dengan di Pakistan, madrasahmewajibkan kepada murid-muridnya untukmenghafal Al-quran 30 juz sebelum belajarmateri-materi lain. Karena al-quranmerupakan asas bagi pelajar yang inginmendalamkan ilmu agama. Seandainya ses-tem ini dijalankan di Indonesia maka iniadalah salah satu upaya untuk mengurangiwatak dan sikap korup yang saat ini mera-jalela di Indonesia saat ini.

Bahkan yang paling fondamental di-mana lembaga pendidikan Umum me-wajibkan tiga mata pelajaran wajib di Paki-stan mulai dari tingkat dasar hinggaperguruan tinggi yakni bahasa Inggris, urdudan Islamiyat. Ini mengidentifikasikanadanya relevansi juga dengan lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia sekarangdiamana mata pelajaran bahasa Indonesiadan Agama Islam menjadi mata pelajaranwajib yang di- UAN- kan. Sementara Baha-sa Inggris baru diwajibkan pada tingkatSMP hingga perguruan tinggi untuk tingkatSD jalan kearah menjadikan Bahasa Inggrismenjadi mata pelajaran Inggris sudah dil-akukan yakni sudah diberikan pada kelasIII/SD. Untuk kurikulum TK tidak adaperbedaan antara Pakistan dan Indonesia.Yakni secara teoritis memang tidak adatuntutan untuk belajar dan menulis tetapikarena kurikulum SD/MI tidak menganutazas relevansi dan berkesinaambungan (kun-tinuitas, maka pada tatanan praktisnya tetapmasih diajarkan kewajiban belajar membacadan menulis serta berhitung pada tingkatpendidikan TK/RA. Kedepanya semestinyauntuk kurikulum TK/RA di Indonesia ba-rangkali lebih berkiblat kepada Australiaatau Belanda yang hanya materi ajarnyamenekankan kepada materi bermain danpengenalan terhadap konsep huruf dalamberrbahasa dan konsep angka dengan sym-bol-simbol gambar dalam pembelajaran ma-tematika. Refleksi lainya yang mungkin

dapat dilakukan sehubungan dengan ke-bijakan pendidikan di Indonesia adalahadanya perguruan tinggi jurusan teknologiRuang Angkasa sebagaimana yang telah dil-akukan di Pakistan.

C. SimpulanAkar sejarah terbentuknya pemerin-

tahan pakistan adalah adanya semangatkeagamaan yang kuat atas pengaruhmayoritas Hindu yang terdapat di Indiasehingga akhirnya terlahirlah negaraPakistan yang mengatasnamakan negaraIslam Pakistan dan secara resmi disebutkanpada Undang-Undang Pemerintahan Pakis-tan. Lainya halnya dengan di Indonesia ter-bentuknya Negara RI adalah adanya seman-gat nasionalis dalam memperjuangkan ke-merdekaan dari penjajah. Semangat nasion-alis tersebut tanpa membeda-bedakan sukuagama dan bahasa sehingga Indonesia bukannegara Muslim meskipun termasuk negaramayoritas muslim terbesar di dunia.

Kebijakan pendidikan antara Pakistandan Indonesia hampir sama yakni menjadi-kan pendidikan wajib belajar bagi warganegaranya. Hanya saja Pakistan wajib bela-jarnya hingga tingkat SLTA sementara diIndonesia hanya sampai tingkat SLTP. Se-mentara lembaga pendidikan yang terdapatdi Pakistan dan Indonesia juga hampir samayakni adanya lembaga pendidikan Umumdan Agama /Madrasah serta sekolah ting-gi/universitas baik umum dan keagamaan.

Problematika pendidikan yang terjadidi Pakistan adalah adanya senyalemen yangmengindentifikasikan sebagian lembagapendidikan Agama/Madrasah yang terlibatdalam gerakan teroris. Sementara di Indone-sia juga ada terendus isu yang mengidentifi-kasikan hal yang serupa sebagaimana yangterjadi di Pakistan. Problematika lainya yanghampir sama dengan di Indonesia adalahmasih banyaknya anak putus sekolah di Pa-kistan demikian pula halnya dengan di Indo-nesia, padahal ada undang-undang yangmengatur wajib belajar bagi anak-anak na-mun pihak negara belum banyak berbuatuntuk melayani amanat undang undang ter-

Page 12: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

[52] Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404

sebut terbukti tidak adanya punishment bagiorang tua yang tidak melaksanakan wajibbelajar sebagaimana yang diamanatkan olehmasing-masing Undang-undang wajib bela-jar baik di Pakistan, Bangladesh demikianpula di Indonesia.

Penanganan pendidikan umum danagama di Pakistan dan Indonesia juga ham-pir sama yakni pemerintah, swasta danLSM. Akan tetapi pendidikan perempuantentu saja di Indonesia lebih baik jikadibandingkan dengan yang dilakukan olehpemerintahan Pakistan.

Page 13: PENDIDIKAN ISLAM DI PAKISTAN - core.ac.uk · PDF fileSementara di Indonesia juga ada terendus isu yang ... Penanganan pendidikan umum dan agama di Pakistan dan ... kebangkitan agama

Surawardi, Pendidikan Islam...

Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 1, ISSN 977-2442404 [53]

DAFTAR PUSTAKA

Thohir, Ajid, 2012. Studi Kawasan Dunia Islam, Perspektif Etno-Linguistik dan Geo Politik,Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Azra, Azyumardi, 2009. Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru,jakarta Logos Wacana Ilmu.

Lys, Candice, (June 2006) “Demonizing the “other”: Fundamentalist Pakistani Madrasah andthe Construction of Religious Violence”, Marburg Journal of Religion: Vol: 11, No. 1.

Farish A. Noor, Yoginder Sikand & Martin Van Bruinessen (eds), 2007 The Madrasah in AsiaPolitical Activism and Transnational Linkages, Amsterdam: University Press.

Musbikin, Imam, 2005Studi Islam Kawasan, Riau: Zanafa Publishing.

Ikram, S. M., tth. Muslim Civilization in India, New York: Colombia Universitas Press.

Ahmad, Ishfaq, (1998-11-21). "CERN and Pakistan: a Personal Perspective". CERN Courier.Retrieved 2008-02-18.

Jump Up Sunny, Sanwar, 2011. Green Buildings, Clean Transport and the Low CarbonEconomy: Towards Bangladesh's Vision of a Greener Tomorrow. Germany: LAPPublishers. ISBN 978-3-8465-9333-2.

Jump up, 2004. "Roll Call: Teacher Absence in Bangladesh". Site resources.world bank.org.Retrieved 2013.

Jump Up, 2013. "Unesco Institute for Statistics". Stats.uis.unesco.org. Retrieved.

Jump up Seders Upali M, 2000, Institutional Capacity Building Through Human ResourceDevelopment, Directorate of Primary Education/PEDPQI Project of NORAD, Bangladesh.

Jump up ^ "O level - GCE - Exams - British Council - Bangladesh". British Council. Retrieved2013-10-25.

Khan, Tasnim; Khan, Rana Ejaz Ali, 2004. "Gender Disparity in Education - Extents, Trendsand Factors" (PDF). Journal of Research (Faculty of Languages & Islamic Studies).Retrieved 2009-03-08

Lapidus, M.Ira., 1997. Sejarah Umat Islam Bagian Ketiga, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Maksum, tth. Madrasah: Sejarah & Perkembanganya, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Munir, Musra, Muhammad, 1977. Al- Tarbiyah al Islamiyah; Ushuluha wa Tathawuruhu fi al-Bilad al-Arabiyah, t.tp; A’lam al Kutub.

Nasr, Sayyid Husain, 1993. Spiritaulitas Islam, Bandung: Mizan.