pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

15
1 KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kesempatan dan waktu untuk menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Agama Islam. Penulis menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dan pihak tertentu, karena dalam penyusunan makalah ini penulis tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari teman- teman dan semua pihak tertentu. Semoga Allah berkenan membalas budi bagi semua pihak yang telah memberikan bantuan, petunjuk, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu dengan terbuka dan senang hati penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata penulis mengaharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya. Salatiga, November 2013

Upload: neng-pupu-rohilah

Post on 21-Jul-2015

215 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kesempatan dan waktu

untuk menyelesaikan penulisan makalah ini.

Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan

program studi Pendidikan Agama Islam.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dan pihak tertentu, karena

dalam penyusunan makalah ini penulis tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari teman-

teman dan semua pihak tertentu.

Semoga Allah berkenan membalas budi bagi semua pihak yang telah memberikan

bantuan, petunjuk, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah

ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu dengan terbuka dan

senang hati penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak.

Akhir kata penulis mengaharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya.

Salatiga, November 2013

Page 2: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2

BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

BAB II: PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5

1. Pengertian Pendidikan Islam ................................................................................. 5

2. Fungsi Pendidikan Islam ....................................................................................... 6

3. Tujuan Pendidikan Islam ....................................................................................... 6

4. Sistem Pendidikan Nasional .................................................................................. 7

5. Pendidikan Agama dalam Lingkup Pendidikan Nasional ..................................... 7

6. Pendidikan agama islam dalam Sistem Pendidikan Nasional ............................... 8

7. Kedudukan Pendidikan Islam Dalam Pendidikan Nasional ................................ 10

BAB III : ANALISIS ............................................................................................................ 13

BAB IV : KESIMPULAN ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 15

Page 3: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan agama merupakan suatu landasan filosofis religious pendidikan.

Pada hakikatnya segala pengetahuan bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan

Tuhan telah menurunkan pengetahuan baik melalui utusanNya berupa wahyu,

maupun berbagai hal yang ada di alam semesta. Kebenaran pengetahuan bersifat

mutlak seperti dalam pengetahuan keagamaan karena bersumber langsung dari

Tuhan.

Dilihat dari kemajemukan agama yang ada di Indonesia agama Islam

mendominasi ragam agama yang ada, maka mayoritas penduduk di Indonesia

menganut agama Islam. Dari alasan diatas dalam usaha mencerdaskan kehidupan

bangsa, Negara Indonesia memasukkan Sistem Pendidikan Agama Islam dalam

Sistem Pendidikan Nasional, karena pendidikan agama dapat memainkan peranan

yang lebih kuat dalam upaya memperbaiki akhlaq masyarakat.

Pendidikan agama juga sangat dianjurkan sekalipun di Negara yang maju,

karena sifat religiusitas harus ditanamkan. Dengan adanya itu, orang akan mempunyai

pegangan dan mempunyai rasa Ketuhanan dan Keimanan. Maka, dari alasan tersebut

dalam makalah kami akan membahas beberapa hal yang kami rangkum pada rumusan

masalah.

B. Rumusan Masalah

8. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Islam?

9. Apa saja fungsi Pendidikan Islam?

10. Apa tujuan Pendidikan Islam?

11. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional?

12. Bagaimana Pendidikan Agama dalam lingkup Pendidikan Nasional?

13. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan agama islam dalam sistem pendidikan

nasional?

14. Bagaimana kedudukan pendidikan islam dalam pendidikan nasional?

Page 4: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

4

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pendidikan Islam.

2. Untuk mengetahui fungsi Pendidikan Islam.

3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Islam.

4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional.

5. Untuk mengetahui Pendidikan Agama dalam lingkup Pendidikan Nasional.

6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pendidikan agama islam dalam sistem

pendidikan nasional.

7. Untuk mengetahui kedudukan pendidikan islam dalam pendidikan nasional.

Page 5: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan agama islam yaitu “Usaha yang lebih khusus ditekankan untuk

mengembangkan fitrah keberagaman dan sumber daya insane lainnya agar lebih

mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam.”

Pendidikan agama islam merupakan komponen yang tak terpisahkan dari

system pendidikan islam yang jangkauan serta sasarannya lebih luas, namun berfungsi

sangat strategi untuk mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam berbagai disiplin ilmu

yang dipelajari oleh subjek didik.

Kekhususan pendidikan agama islam ini dapat ditinjau baik dari tujuan

maupun materi yang diajarkan. Hal ini tampak dalam penjelasan pasal 39, Undang-

Undang RI. No. 2 Th. 1989 tentang pendidikan agama : “Pendidikan Agama

merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa sesuai yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan……”

Hal ini berarti bahwa tujuan dan materi yang diajarkan disesuaikan dengan

ajaran islam. Sehubungan dengan itu, tujuan pendidikan agama islam berintikan tiga

aspek yaitu iman, ilmu, dan amal.

Seluruh rangkaian usaha pendidikan islam termasuk pendidikan agama islam

bertujuan untuk membentuk manusia beriman dan Taqwa kepada Allah SWT. Dengan

iman dan taqwa manusia mampu melihat dirinya dan segala kejadian di dunia ini

termasuk perkembangan masyarakatnya di bawah cahaya Nur Ilahi, sehingga tidak

hanyut dalam pengejaran kebendaan dan materialisme yang berlebihan.

Setiap muslim wajib mengimani, meyakini kesempurnaan dan kemutlakan

kebenaran islam sebagai satu sistem hidup, atau kebulatan ajaran yang universal dan

eternal. Konsekuensinya setiap muslim harus mengilmui (mengkaji) islam.

Oleh karena itu aspek ilmu yang dimaksud sebagai tujuan pendidikan agama

Islam ialah memberikan pengertian, pemahaman yang sedalam-dalamnya dan seluas-

seluasnya tentang ajaran islam yang secara garis besar meliputi aqidah, syariah, dan

akhlaqul-islami. Karena amal merupakan perwujudan dari Iman dan ilmunya, maka

Page 6: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

6

dengan amalnya seseorang dapat diukur seberapa jauh keberhasilan pendidikan agama

yang telah dicapainya.

Akhirnya evaluasi pendidikan yang menyeluruh, mencakup aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.

B. FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM

Fungsi pendidikan islam secara mikro sudah jelas yaitu memelihara dan

mengembangkan fitrah dan sumber daya insan yang ada pada subyek didik menuju

tebentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan norma islam. Atau dengan istilah lazim

digunakan yaitu menuju kepribadian muslim.

Lebih lanjut secara makro, fungsi pendidikan islam dapat ditinjau dari

feomena yang muncul dalam perkambangan peradaban manusia, dengan asumsi

bahwa peradaban manusia senantiasa tumbuh dan berkembang melalui pendidikan.

Fenomena tersebut dapat kita telusuri melalui kajian antropologi budaya dan

sosiologi yang menunjukan bahwa peradaban masyarakat manusia dari masa ke masa

semakin berkembang maju; dan kemajuan itu diperoleh melalui interaksi komunikasi

sosialnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ditinjau dari segi antropologi

budaya dan sosiologi, fungsi pendidikan ialah menumbuhkan wawasan yang tepat

mengenai manusisa di alam sekitarnya, sehingga dengan demikian dimungkinkan

tumbuhnya kreatifitas yang dapat membangun dirinya dan lingkungannya.

C. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Tujuan pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subyek didik setelah

mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku individu dan kehidupan

pribadinya maupun kehdupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu itu

hidup.

Sedangkan menurut Omar Muhammad Attoumy Asy- Syaebani tujuan

pendidikan islam memiliki empat ciri pokok :

a. Sifat yang bercorak agama dan akhlak.

b. Sifat kemenyeluruhannya yang mencakup segala aspek pribadi pelajar atau

subyek didik, dan semua aspek perkambangan dalam masyrakat.

c. Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya pertentangan antara unsur-

unsur dan cara pelaksanaanya.

Page 7: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

7

d. Sifat realistis dan dapat dilaksanakan, penekanan pada perubahan yang

dikehendaki pada tingkah laku dan pada kehidupan, memperhitungkan

perbedaan-perbedaan perseorangan diantara individu, masyarakat dan

kebudayaan di mana-mana dan kesanggupanya untuk berubah dan

berkembanng bila diperlukan.

D. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua

satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk

mengusahakan tercapainya tujuan pendidkan nasional. Dalam hal ini, sistem

pendidikan nasional tersebut merupakan suatu supra sistem, yaitu suatu sistem yang

besar dan komplek yang didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan

sistem-sistem.

Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arah pada semua kegiatan

pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional

tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh semua satuan

pendidkannya. Meskipun setiap satuan pendidikan tersebut mempunyai tujuan sendiri,

namun tidak terlepas dari tujuan nasional.

E. PENDIDIKAN AGAMA DALAM LINGKUP PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan agama merupakan hal yang paling mendasar yang diajarkan

pertama kali dalam kehidupan. Pendidikan agama juga bersifat fleksibel sesuai apa

yang mendukung pada budaya dan tradisi. Dan untuk mewujudkan sepenuhnya bahwa

moral dan kehidupan keagamaan bangsa yang sangat kuat yang mampu membentengi

bangsa Indonesia dari kehancuran meskipun masih perlu dibenahi sistemnya.

Pendidikan Nasional sangat berpengaruh dewasa ini karena Negara Indonesia

ingin mewujudkan pendidikan yang baik dan bermutu dengan menerapkan kurikulum

yang sebagai acuan dari pusat pada daerah, sedang Sistem Pendidikan Nasional yang

sekarang digunakan lewat berbagai amandemen perubahan sampai pada dibuatnya

Undang-Undang yang mengatur Sistem Pendidikan yang sekarang digunakan ialah

Undang-Undang no. 20 Th.2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Didalam tujuan Pendidikan Nasional tersebut bahwa berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara

Page 8: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

8

yang demokratis serta bertanggung jawab.[3] Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

Pendidikan Agama adalah bagian yang pertama untuk dijadikan dasar yang utama

dalam memperoleh pengetahuan.

Pendidikan Nasional dibagi menjadi 3, yaitu:

a.) Pendidikan Formal

b.) Pendidikan Informal

c.) Pendidikan Non Formal

Pada 3 bagian diatas, pendidikan agama banyak diterapkan pada masing-

masing aspek kehidupan. Terkait dengan tujuan Pendidikan Nasional tersebut

membentuk suatu keterikatan satu sama lain, dan agama sebagai penunjang untuk

pencapaian Pendidikan Nasional.

Terdapat bebarapa konsep dari tujuan Pendidikan Nasional yang didalamnya

menyangkut sifat religiusitas yaitu, untuk mendukung kehidupan bangsa yang cerdas,

konsep manusia yang seutuhnya agar dapat beriman, bertakwa, berbudi pekerti luhur,

berpengetahuan, berketrampilan dan terampil, sehat jasmani dan rohani,

berkepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

F. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Secara vertikal, seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia

merupakan subsistem dari sistem Pendidikan Nasional. Di dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional (UU. RI. No. 2 Th. 1989) pasal 4 disebutkan:

“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yan Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Jasmani dan Rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.

Dengan rumusan demikian jelas sekali bahwa pendidikan agama merupakan

bagian pendidikan yang amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai,

keimanan dan ketaqwaan.

Page 9: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

9

Hal ini berarti pula bahwa keberhasilan pendidikan nasional tidak dapat

tercapai tanpa pendidikan agama, karena keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa hanya dapat dicapai melalui pendidikan agama.

Pendidikan Islam dan Sistem Pendidikan Nasional secara keseluruhan

memiliki latar belakang sosio-historis yang sama dan persoalan yang muncul serta

upaya untuk menuju ke arah yang sering kali sama dan serasi.

Dari pernyataan diatas bahwa ada perbedaan tetapi banyak kesamaan dalam

tujuannya, tergantung pada kepentingan sosial yang mengelola atau pemegang kendali

pengelolaan. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional diterapkan pada

sekolah-sekolah yang digunakan untuk mewujudkan anak didik yang baik dan

berakhlak terpuji. Karena era globalisasi yang semakin tidak ada batasnya, banyak

norma yang berasal dari budaya asing menjadi bebas berlalu lalang. Maka, untuk

memberikan perisai agar tidak terjadi penyalahgunaan diberikan adanya pendidikan

agama Islam.

Sebagai peserta didik yang mempunyai perkembangan keagamaan sangat

rentan terhadap godaan dari luar dirinya. Juga ego yang masih tinggi meluap-luap

apalagi yang sudah memasuki masa pubertas. Pendidikan keagamaan berperan

penting bagi remaja karena dalam membentuk kepribadian yang mulia. Maka,

pendidikan agama Islam berperan penting bagi yang beragama Islam untuk menjadi

manusia yang baik.

Ide-ide agama, dasar-dasar agama dan pokok-pokok agama pada umumnya

diterima seseorang pada masa kecilnya. Bahwa pengertian tentang agama sejalan

dengan pertumbuhan kecerdasan. Dan itu sama halnya dengan pendidikan agama

Islam berperan dari awal ibu mengandung.

Pendidikan agama Islam sudah ditetapkan sejak tahun 1967 sebagai mata

pelajaran wajib di sekolah-sekolah umum seperti SD, SMP, SMA yang diajarkan

setiap 2 jam dalam seminggu dan merupakan pelajaran inti, meskipun tidak di

UNASkan di Negara ini. Pengadaan pendidikan diatur oleh DEPAG yang sekarang

berubah menjadi KEMENAG untuk penyelenggaraan pendidikan. Menyiapkan

pembinaan guru agama dan penyiapan buku panduan guru, silabus serta buku

pegangan murid. Ini menyebutkan bahwa Pendidikan Agama Islam di atur oleh sistem

Pendidikan Nasional dimana pusat memberikan wewenang kepada daerah untuk

mengexplor sesuai dengan situasi di daerah.

Page 10: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

10

Mengintregasikan pendidikan agama Islam dalam Pendidikan Nasional

memang susah karena juga ada proses yang mengarahkan pada tujuan mewujudkan

tujuan pendidikan yang ideal sesuai yang diharapkan. Kesadaran perlunya

mengembangkan orientasi pendidikan agama Islam yang menyangkut masalah sosial

keduniawian yang muncul pada kalangan muslim sekarang, kemudian lembaga

membuat kurikulum pendidikan agama Islam sesuai UU no.20 th.2003 untuk

memudahkan proses pembelajaran. Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP)

merekomendasikan ketentuan terkait pelajaran agama dalam sekolah diberikan dalam

jam pelajaran sekolah, para guru dibayar oleh pemerintah, dan sebagainya. Sebagai

contoh sekarang madrasah sudah terintegrasi dengan mengadakan pelajaran umum,

dan pada sekolah umum PAI diberikan 2 jam pelajaran dalam 6 hari. Kemudian

madrasah menyesuaikan pada kurikulum yang berlaku, sedangkan seksolah umum

juga sama halnya.

Berdasar pada tujuan UU. No.20 th.2003 tersebut bahwa PAI juga sebagai

rancangan dan penunjang untuk mencapai Pendidikan Nasional karena merupakan

salah satu pendidikan yang mendukung tujuan Pendidikan Nasional. Untuk

mengajarkan pendidikan norma yang langsung bersumber pada norma yang ada.

G. KEDUDUKAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENDIDIKAN NASIONAL

Untuk melekakkan kedudukan pendidikan islam dalam sistem pendidikan

nasional perlu diklasifikasi pada tiga hal yaitu :

1. Pendidikan Islam sebagai lembaga

a. Lembaga Pendidikan Formal

1) Pendidikan Dasar (pasal 27) menyebutkan:

Pendidikan Dasar berbentuk Sekolah Dasar(SD) dan Madrasah

Ibtidaiyah(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah

Menengah Pertama(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah(Mts) atau bentuk

lain yang sederajat.

2) Pendidikan Menengah (Pasal 18):

Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan

Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.

3) Pendidikan Tinggi (Pasal 20)

Page 11: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

11

Pendidikan tinggi dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah

Tinggi, Institut, atau Universitas.

b. Lembaga Pendidikan Nonformal (Pasal 26)

Satuan pendidikan nonformalterdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,

kelompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, dan majelis taklim , serta satuan

pendidikan sejenis.

c. Lembaga Pendidikan Informal (Pasal 27)

Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan keluarga dan linkungan

berbentuk kegiatan belajar secar mandiri.

d. Pendidikan Usia Dini (Pasal 28)

Pendidikan usia dini dalam jalur pendidikan formal berbentuk Taman kanak-

kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sderajat.

e. Pendidikan Keagamaan (Pasal 30)

1. Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah atau

kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

2. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersisapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-

nilai ajaran agamanya.

3. Pendidiakan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesranten,

pasraman, dan bentuk lain.

4. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan

formal, nonformal, dan informal.

5. Ketentuan mengenai pendididkan keagamaan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1-4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

2. Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran

Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka negar

kesatuan Republik Indonesis dengan memperhatikan:

a) Peningkatan iman dan taqwa.

b) Peningkatan akhlak mulia.

c) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik.

d) Keragaman potensi daerah dan lingkungan.

e) Tuntutan pembangunan, daerah, dan nasional.

f) Tuntutan dunia kerja.

Page 12: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

12

g) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seni.

h) Agama

i) Dinamika perkembangan global.

j) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Nilai-Nilai Islam dalam UU No. 20 Tahun 2003

Inti dari hakikat nilai-nilai islami itu adalah nilai yang membawa kemaslahatan

dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk (sesuai konsep rahmatan lil’alamin),

demokrasi, dan humanis. Di antara nilai-nilai tersebut adalah:

a) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang

berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan

tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

b) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

c) Pendidikan nasional bersifat demokratis dan berkeadilan serta tidak

diskriminatis.

d) Memberikan perhatian kepada peserta didik yang memiliki kelainan fisik,

emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat

istimewa.

e) Menekankan pentingnya pendidikan keluarga merupakan salah satu upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penidikan seumur hidup.

f) Pendidikan merupakan kewajiban bersama antara orang tua, masyarakat,

dan pemerintah.

Page 13: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

13

BAB III

ANALISIS

Sejak 2500 tahun yang lalu socrates telah berkata bahwa tujuan pendidikan adalah

untuk membuat orang menjadi “good and smart”. Manusia yang terdidik seharusnya menjadi

orang bijak, yaitu yang dapat menggunakan ilmunya untuk hal-hal yang baik (beramal saleh)

dan dapat hidup secara bjak dalam seluruh aspek kehidupan berkeluarga, bertetangga,

bermasyarakat dan bernegara. Kareannya. Sebuah sistem pendidikan yang berhasil adalah

yang dapat membentuk manusia-manusia berkarakter yang sangat diperlukan dalam

mewujudkan sebuah negara yang terhormat. Namun pendidikan ala socrates ini belum

mampu memberikan sesuatu yang baru bagi perubahan peradigma pendidikan kita. Hal ini

karena yang digunakan adalah Filsafat Humanisme Barat, Psikologi Pendidikannya juga barat

didukung dengan Kehidupan Modern ala barat, yang menitik beratkan pada kehidupan

manusia di dunia, tanpa ada hubungannya dengan Tuhan. Padahal kita tahu bahwa persoalan

manusia bukan hanya masalah duniawi tetapi juga masalah ukhrowi.

Memang negara kita bukan negara sekuler tetapi juga bukan negara Islam. Namun

pendidikan agama mutlak diperlukan khususnya pendidikan agama Islam. Sebab sebagian

besar warga negara indonesia adalah beragama Islam. filsafat, psikologi dan pemikiran

dikotomi dalam pendidikan harus direkonstruksi untuk menciptakan manusia yang

memanusiakan manusia yang memahami pluralitas.

Oleh karenanya menurut Dr. KH. Hasyim Muzadi pendidikan kita harus bersifat

holistik yang mendorong pertumbuhan bagi manusia dalam segala aspek baik spiritual,

intelektual, imajinatif, fisik, ilmiah maupun bahasa. Pendidikan Islam mengembangkan

segala aspek yang dimiliki manusia. Meminjam teori Bloom aspek kognitif, afektif maupun

psikomotorik harus selaras dengan konsep fundamentalisme Islam yaitu Iman, Ihsan dan

Islam.

Dengan demikian maka, Pendidikan Agama Islam harus selalu dikembangkan dengan

konsep al-muhafadoh ala qodimi as-solih wal-akhdu biljadid al-aslah dengan kurikulum

yang bersifat bashirun li ahli zamanihi (peka zaman).

Page 14: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

14

BAB IV

KESIMPULAN

Pendidikan merupakan bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang

utama.

Pembentukan kepribadian yang utama tentunya tidak terlepas dari peran pendidikan agama.

Oleh karena itu pendidikan agama menempati posisi yang penting dalam lingkup sistem

pendidikan nasional.

Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tentunya dari tujuan pendidikan nasional tersebut kita dapat simpulkan bahwa pendidikan

nasional berkehendak mencipta manusia yang relegius dan nasionalis. Relegius berkorelasi

dengan penciptaan kepribadian mulia atau ahlak mulia, sedang nasionalis lebih kepada rasa

tanggung jawab sebagai putra bangsa.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan nasional sejalan dengan

pendidikan islam bahkan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional.

Page 15: Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional

15

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Haidar Putra Daulay, MA., 2004. Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Achmadi. 1992. Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.

Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wahyudin, Dinn. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: UT.