pendidikan agama islam

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia saat ini. Pengertian islam menurut bahasa (etimologi) adalah kata yang berasal dari bahasa arab yaitu salima yang berartiselamat, kedamaian, sentausa. Sedangkan menurut istilah (terminologi) islam berarti suatu nama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Dalam memahami Islam bagi mereka yang baru mempelajari Islam atau baru saja akan mempelajari Islam, terdapat kebingungan tentang istilah-istilah yang ada dalam Islam, seperti Apa itu Agama? Apa itu Religi? Apa itu addin? Apa itu Millah? Dan pertanyaan- pertanyaan lainnya yang membuat orang tambah bingung dan jika bingungnya tidak terjawab karena mungkin malu untuk bertanya, di khawatirkan orang tersebut akan justru menjauhi Islam atau bahkan sampai meninggalkan Islam. B. Rumusan Masalah

Upload: hadiny

Post on 27-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hgliglhghgjhgkghlhlkhwqd

TRANSCRIPT

Page 1: pendidikan agama islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia saat ini. Pengertian islam

menurut bahasa (etimologi) adalah kata yang berasal dari bahasa arab yaitu salima

yang berartiselamat, kedamaian, sentausa. Sedangkan menurut istilah

(terminologi) islam berarti suatu nama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah

kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh islam

merupakan ajaran manusia mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.

Dalam memahami Islam bagi mereka yang baru mempelajari Islam atau baru

saja akan mempelajari Islam, terdapat kebingungan tentang istilah-istilah yang ada

dalam Islam, seperti Apa itu Agama? Apa itu Religi? Apa itu addin? Apa itu

Millah? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang membuat orang tambah bingung

dan jika bingungnya tidak terjawab karena mungkin malu untuk bertanya, di

khawatirkan orang tersebut akan justru menjauhi Islam atau bahkan sampai

meninggalkan Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Agama, Religi, millah, dan Ad-din?

2. Bagaimana cara mempelajari islam?

3. Apa perbedaan pengertian Islam secara etimologi dan

Terminologi?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian agama, religi, millah, dan ad-din.

2. Untuk mengetahui cara mempelajari islam

3. Agar kita dapat membedakan pengertian islam secara atimologi dan

terminology.

Pembahasan

A. Pengertian Agama, Religi, Millah, Ad-din

Page 2: pendidikan agama islam

Agama secara etimologi yaitu berasal dari bahasa

Sangsekerta, kata tersebut mendapat awalan a dan akhiran a, maka

terbentuklah kata agama artinya jalan. Maksudnya, jalan untuk

mencapai kebahagiaan. Sedangkan secara terminologi,

agama adalah segenap kepercayaan (kepada tuhan, dewa, dan

sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang

bertalian dengan kepercayaan itu.1

Ada tiga alasan yang menjadikan agama sulit untuk

diartikan. Pertama, agama merupakan soal batin dan subyektif.

Kedua, melibatkan emosional dalam membicarakannya. Ketiga,

definisi agama akan dipengaruhi oleh tujuan yang

mendefinisikannya.2

Dalam Al Mu’jam al Wasith, terdapat pengertian agama

sebagai berikut : ”Agama adalah keyakinan dalam hati,

mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan

anggotabadan”.3

Religi berasal dari kata religi–religion dan religio, secara

etimologi mungkin sekali berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata

religere atau religare yang berarti terikat, maka dimaksudkan

bahwa setiap orang yang  ber-religi adalah orang yang senantiasa

merasa terikat dengan sesuatu yang dianggap suci.4

Kalau dikatakan berasal dari kata religere yang berarti

berhati-hati, maka dimaksudkan bahwa orang yang ber-religi itu

adalah orang yang senantiasa bersikap hati-hati dengan sesuatu

yang dianggap suci.

1WJS.Poerwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indoensia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),hlm. 18)2Ahli ilmu perbandingan agama, Prof. Dr. Mukti

Ali,http://muhnurhadi.blogspot.com/2012/05/pengertian-agama.html

3Tim Penulis, Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jilid I, (Jakarta: Cipta Adi Pusakat, 1988), hlm. 3074menurut  Winkler Prins dalam Algemene Encyclopaedie

Page 3: pendidikan agama islam

Millah adalah salah satu istilah dalam bahasa Arab untuk menunjukkan agama.

Istilah lainnya adalah din. Kedua istilah tersebut digunakan dalam konteks yang

berlainan. Millah digunakan ketika dihubungkan dengan nama Nabi yang

kepadanya agama itu diwahyukan dan Din digunakan ketika dihubungkan dengan

salah satu agama, atau sifat agama, atau dihubungkan dengan Allah yang

mewahyukan agama itu. Dalam perbincangan sehari-hari seing digunakan istilah-

istilah millah Ibrahim, millah Ishaq dan sebagainya, atau din Islam, din haqq, din

Allah dan sebagainya[10]. Millah yang terbesar adalah millah Ibrahim, millah

yang lurus dan tidak cenderung kepada kebathilan, millah Ibrahim saat ini

hanyalah agama Islam, dan nama ”ibrahim faith” sering didengung-dengungkan

sudah tidak digunakan lagi karena diutusnya Nabi Muhammad[11].Dan juga

agama Ibrahim adalah satu dan yang satu itu adalah agama Tauhid dan ini telah

disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW.5

Ad-din Secara etimologi, kata din berasal dari bahasa Arab,

yang artinya: patuh dan taat, undang-undang, peraturan dan

hari kemudian. Maksudnya, orang yang berdin ialah orang

yang patuh dan taat terhadap peraturan dan undang-undang

Allah untuk mendapatkan kebahagiaan di hari kemudian.

Oleh karena itu, dalam din terdapat empat unsur penting,

yaitu:

1) tata pengakuan terhadap adanya Yang Agung dalam bentuk

iman kepada Allah,

2) tata hubungan terhadap Yang Agung tersebut dalam bentuk

ibadah kepada Allah,

5

Page 4: pendidikan agama islam

3) tata kaidah/doktrin yang mengatur tata pengakuan dan tata

penyembahan tersebut yang terdapat dalam al-Qur`an dan

Sunnah Nabi,

4) ) tata sikap terhadap dunia dalam bentuk taqwa, yakni

mempergunakan dunia sebagai jenjang untuk mencapai

kebahagiaan akhirat.

Sedangkan menurut terminologi, din adalah peraturan Tuhan

yang membimbing manusia yang berakal dengan kehendaknya

sendiri untuk kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di

akhirat.

Dalam kepustakaan bahasa Arab terdapat pengertian agama

(ad-din) yaitu suatu peraturan tuhan yang mendorong jiwa

seseorang mempunyai akal memegangi peraturan itu dengan

kehendaknya sendiri untuk mencapai kebaikan hidup dan

kebahagiaan di akherat kelak.6

B. Pengertian islam

1. Secara etimologi

Arti Etimologis

Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata “Islam”

berasal dari bahasa Arab: salima yang artinya selamat. Dari

kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau

tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT,

“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah,

sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi

6Ibrahim Anis, et al.,Al- Mu’jamal-Wasith .Juz I, (Mesir: Dar al-Ma’arif , 1972), hlm. 307

Page 5: pendidikan agama islam

Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan

tidak pula bersedih hati” (Q.S. 2:112).

Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya

disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti

menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya

Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati . Menurutnya, kata “Islam” berasal

dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim -   ,   ,   ) yang berarti kedamaian,

kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam pengertian religius, menurut

Abdalati, Islam berarti “penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan ketundukkan

atas hukum-Nya” (Submission to the Will of God and obedience to His Law).

Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius dari kata Islam adalah

erat dan jelas. Hanya melalui penyerahan diri kepada kehendak Allah SWT dan

ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat mencapai kedamaian sejati

dan menikmati kesucian abadi.

Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam” setidaknya ada empat

yang berkaitan satu sama lain.

1. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti

menyerahkan diri kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.

2. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat.

3. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak

hanya menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain

(tugas dakwah atau ‘amar ma’ruf nahyi munkar).

4. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta jika

pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.

B. Arti Terminologis

Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan, Islam adalah agama

wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT

kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi

Page 6: pendidikan agama islam

seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang ajarannya meliputi seluruh

aspek kehidupan manusia.

Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi Islam secara

terminologis. KH Endang Saifuddin Anshari  mengemukakan, setelah

mempelajari sejumlah rumusan tentang agama Islam, lalu menganalisisnya, ia

merumuskan dan menyimpulkan bahwa agama Islam adalah:

Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan

kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap persada.

Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala perikehidupan

dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan: dengan Tuhan, sesama

manusia, dan alam lainnya.

Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.

Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah

SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh

Sunnah Rasulullah Saw.

C. Cara mempelajari Agama Islam

Menurut Nasrudin Razaq (1989:49) dalam bukunya Dienul Islam dijelaskan

bahwa ada empat metode atau cara mengkaji islam yang benar

1. Islam harus dikaji dari sumber asli atau al-qur’an dan sunnah Rasulullah

2. Islam harus dikaji secara integral hokum parsial

3. Islam harus dikaji dari perpustakaan muslim atau sarjana

4. Jangan mengkaji islam dari kenyataan hidup atau realita umatnya tetapi

dari ajarannya yang komprehensif

Pertama, islam harus dikaji dari sumber asli atau al-qur’an dan sunnah Rasulullah.

Page 7: pendidikan agama islam

Memahami islam hanya mengenal dari ulama-ulama dan pemeluk-pemeluknya

atau mengenal islam dari kitab-kitab fiqih orientif adalah suatu kekeliruan.

Kekeliruan seperti itu akan menjadikan pemeluknya sebagai pemeluk islam

sinkritisme, hidup peneuh kurafat dan bid’ah, artinya ibadah dan keyakinannya

bercampur aduk dengan hal-hal yang tidak islam, jauh dari ajaran islam yang

murni.

Kedua, islam harus dikaji secara integral hokum parsial.

Artinya, harus mempelajari islam secara menyeluruh sebagai suatu kesatuan yang

utuh. Tidak sebagian atau sepotong-potong saja. Apabila islam dipelajari secara

sebagian-sebagian saja dari ajarannya akan melahirkan pemeluk islam yang

skeptis atau ragu terhadap islamnya dan akan dimungkinkan banyak timbul

pertentangan dan kesalah pahaman dalam islam.pemenuhan yang parsial terhadap

islam akan berakibat eperti hikayat pengenalan empat orang buta terhadap seekor

gajah yang dengan yang lainnya tidak ada yang sama persepsinya tentang gajah

karena kebetulan yang dirabah atau dipegang bagian yang berbeda dari gajah

tersebut.

Ketiga, Islam harus dikaji dari perpustakaan muslim atau sarjana.

Pada umumnya mereka orang-orang ynag memilki kemampuan pemahaman yang

integral tentang islam, yaitu pemahaman yang lahir dari ilmu yang dalam terhadap

al-qur’an dan sunnah Rasulullah dan hendaknya jangan mempelajari islam dari

buku-buku atau literature orang-orang orientalis karena umumnya orang orientalis

bukan muslim.

Ke empat, jangan mengkaji islam dari kenyataan hidup atau realita umatnya tetapi

dari ajarannya yang komprehensif.

Apabila mengkaji islam dari realita kehidupan umatnya, banyak ditemukan umat

islam terbelakang dalam bidang pendidikan, keawaman, kebodohan, kemiskinan.

Page 8: pendidikan agama islam

Jika kita mengkaji yang demikian itu, kesalahan besar. Ini adalah permasalahan

umum umat islam di idonesia.

Disamping cara tersebut masih ada cara lain yang lebih penting dalam mengkaji

islam secara benar yaitu dengan memasuki dan mendalam tasawuf dan

melaksanakan ajaran-ajarannya secara istiqomah.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

.

Page 9: pendidikan agama islam