pendidik dan peserta didik
TRANSCRIPT
PENDIDIK DAN
PESERTA DIDIK
Cirebon, 8 April 2014
DO YOU KNOW WHO IS MISTER
EDUCATOR/ TEACHER ?
Pendidik adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya pendidikan
pendidik adalah orang dewasa yang membantu terhadap anak didik agar menjadi dewasa
pendidik adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. (UU No. 2o tahun 2003 )
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005)
APA YA CIRI DAN SYARAT
PENDIDIK ITU.....
Ciri-ciri Pendidik1)Adanya kewibawaan yang terpancar dari dirinya terhadap anak didik. Kewibawaan adalah suatu pengaruh yang diakui kebenaran dan kebesarannya, bukan sesuatu yang memaksa.2)Mengenal peserta didiknya.3)mau membantu peserta didiknya, oleh karena itu bantuan yang diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya.
Syarat-syarat Pendidik1)Seorang pendidik harus mengetahui tujuan pendidikan2)Seorang pendidik harus mengenal peserta didiknya3)Seorang pendidik harus tahu prinsip dan penggunaan alat pendidikan4)Seorang pendidikharus mempunyai sikap bersedia membantu peserta didik 5)Seorang pendidik harus dapat beridentifikasi terhadap muridnya
Jenis-Jenis Pendidik
Tugas Pendidik
TANGGUNG JAWAB SEORANG PENDIDIK TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR
1) tanggung jawab moral pendidik dituntut untuk mengejawentahkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, bangsa dan negara dalam diri pribadi, karena ada kecenderungan bahwa tindakan pendidik lebih banyak diikuti oleh peserta didik dari pada apa yang dikatakannya.
2) tanggung jawab ilmiah, berkaitan dengan transformasi pengetahuan dan keterampilan yang saat ini menuntut pendidik senantiasa belajar untuk memperluas pengetahuan dan wawasan sesuai dengan perkembangan, disertai wawasan yang filosofis tentang pendidikan, sehingga pengambilan kebijakan atau keputusan dalam praktek pendidikan tidak meninggalkan makna hakikinya yaitu proses pemanusiaan manusia.
Peran Guru
Tanpa disadari, hal ini mewarnai praktek pendidikan di sekolah, bahkan semakin dipupuk oleh adanya
kebijakan pasar atau bursa tenaga kerja yang lebih mengutamakan formalitas NEM atau IPK yang
tertuang dalam ijazah. Akibatnya persepsi guru maupun masyarakat terhadap kadar profesionalisme guru terletak pada
keberhasilan siswa meraih nilai/IPK tersebut dan mengesampingkan aspek kepribadian dan sikap mentalnya. Hal ini bukanlah semata-mata
“kesalahan” guru, namun lebih cenderung “terpaksa atau dipaksa” oleh masyarakat itu sendiri.
Sejak jaman kolonial, telah terjadi pergeseran
paradikma pendidikan, yakni lebih menonjolkan
fungsi guru sebagai pengajar dari pada sebagai
pendidik. Orientasi pendidikan lebih terfokus pada penciptaan tenaga
kerja, dan bukan lagi pada soal kepribadian, etika ataupun sikap mental
Guru berperan mengarahkan siswa menjadi manusia yang taat pada Sang Maha Pencipta, sopan, tunduk pada
hukum dan adat istiadat. Meskipun hal ini nampaknya kurang rasional, namun hasilnya lebih berkualitas dari segi pencapaian
“manusia yang utuh”.
Guru Sebagai
Pendidik
Guru Sebagai
Pengajar &
Pelatih
Perubahan paradigma kependidikan, yakni dari konsep “guru mengajar dan murid belajar” menjadi “guru membelajarkan peserta didik” serta penganggapan siswa sebagai “obyek didik” menjadi “subyek didik”, menuntut peran guru sebagai pengajar/pelatih untuk mengurangi
dominasi peran dalam kelas dan lebih “menonjolkan” peran-perannya sebagai:
Peran Guru Dalam
Administrasi
Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan.
Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota masyarakat
Orang yang ahli dalam mata pelajaran
Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin
Pelaksana administrasi pendidikan
Pemimpin generasi muda
Penterjemah kepada masyarakat
Menurut Uzer
Usman
Peran Guru dalam BK menurut Djumhur dan Moh.
Surya
1. Guru sebagai tokoh kunci dalam bimbingan2. Memahami siswa sebagai individu3. Melakukan perbaikan tingkah laku siswa4. Mengadakan pertemuan “dari hati ke hati” dengan
siswa5. Mengadakan pertemuan dengan orang tua murid
)** Dalam rangka Penerapan kurikulum 2013 dimana untuk tingkat SMA dan sederajat “penjurusan ditiadakan, diganti dengan kelompok peminatan” maka peranan guru BK semakin besar, guru BK memiliki tugas untuk memberikan pendampingan secara intensif kepada siswa, sehingga siswa dapat memilih sesuai kemampuan, bakat dan minatnya.
1. Petugas sosial, yaitu seorang yang harus membantu untuk kepentingan masyarakat
2. Pelajar dan ilmuwan, yaitu senantiasa terus menerus menuntut ilmu pengetahuan
3. Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam pendidikan anaknya
4. Pencari teladan, yaitu yang senantiasa mencarikan teladan yang baik untuk siswa bukan untuk seluruh masyarakat. Guru menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku.
5. Pencari keamanan, yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa. Guru menjadi tempat berlindung bagi siswa-siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.
Peran Guru secara Pribadi
Persayaratan menjadi pendidik
yang berkualitas
Menurut Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo, syarat untuk menjadi seorang pendidik adalah:1.Mempunyai perasaan terpanggil sebagai tugas suci2.Mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik3.Mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya.
Sedangkan menurut Noeng Muhadjir persyaratan untuk mejadi seorang pendidik adalah:1.Memiliki pengetahuan lebih2.Mengimplisitkan nilai dalam pengetahuan itu3.Bersedia menularkan pengetahuan beserta nilainya kepada orang lain.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru menurut Dirto
Hadisusanto, suryati Sidharto, dan Dwi
Siswoyo
1. kompetensi profesional, yang artinya ia harus memiliki pegetahuan yang luas dan mendalam mengenai bidang studi yang akan diajarkan kepada peserta didik dan metodologinya, memiliki pengetahuan yang fundamental tentang pendidikan, serta memiliki keterampilan yang vital bagi dirinya untuk memilih dan menggunakan berbagai strategi yang tepat dalam proses pembelajaran.
2. kompetensi personal, yang artinya bahwa ia harus memiliki kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber identifikasi khususnya bagi peserta didik dan umumnya bagi sesama manusia.
3. Kompetensi sosial, yang artinya ia bisa menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didiknya, sesama guru, pemimpinnya, dan dengan masyarakat luas.
Kompetensi Guru menurut UU Guru
& Dosen No 14 thn 2005 Pasal 10
Kompetensi pedagogikMencakup pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta sistem evaluasi pembelajaran, juga harus menguasai ”ilmu pendidikan”.
Kompetensi kepribadianAdalah kemampuan seorang pendidik berupa kepribadian yang
mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi ini mencakup kemantapan pribadi dan akhlak mulia, kedewasaan dan kearifan, serta keteladanan dan kewibawaan.
Kompetensi profesionalAdalah kemampuan seorang pendidik berupa penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam. Dalam hal ini mencakup penguasaan materi keilmuan, penguasaan kurikulum dan silabus sekolah metode khusu pembelajaran bidang studi, dan wawasan etika dan pengembangan profesi.
Kompetensi sosial.Adalah kemampuan seorang pendidik untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar
Pendidik mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi pengembangan potensi peserta didik. Pendidik menjadi orang yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan pembelajaran di kelas, paling menentukan dalam penilaian hasil pendidikan dan pembelajaran yang dicapai peserta didik. oleh sebab itu pendidik adalah sosok yang menentukan dalam proses keberhasilan pendidikan dan pembelajaran.
Kedudukan Pendidik
Prinsip-prinsip Profesionalisme
Pendidik (Menurut Dwi
Siswoyo )
1. Bahwa profesi pendidik merupakan profesi yang brdasarkan bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.
2. Menuntut komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu pendidikan, iman taqwa dan akhlak mulia.
3. Adanya kualifikasi akademik dan latar belakang pendidik yang relevan
4. Memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugasnya
5. Menuntut tanggung jawab tinggi atas tugas profesinya demi kemajuan bangsa.
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berpancasila
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik.4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua
murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik5. Guru memelihara hubungan baik dengan anggota masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesionalnya.7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru baik berdasarkan lingkungan
kerja maupun didalam keseluruhan.8. Guru bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan mutu organisasi guru
profesional sebagai sarana pengabdian.9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
Kode etik Pendidik Profesional, menurut
Sunaryo Kartadinata dan Nyoman Dantes dalam Dwi Siswoyo
Pengertian Peserta Didik
Peserta didik adalah umat manusia yang diakui haknya sebagai individu dan mempunya tanggung jawab sosial. Dengan demikian peserta didik dikatakan
sebagai anak manusia yang tengah berkembang dengan pertolongan pendidik.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Sifat Umum Peserta didik yang harus dipahami seorang pendidik
Anak bukan miniatur orang dewasa Anak didik mengikuti fase
perkembangan tertentu Punya pola perkembangan sendiri Anak didik harus melaksanakan tugas
perkembangan Anak didik mempunyai macam-macam
kebutuhan Setiap anak merupakan pribadi
tersendiri dan unik Anak sebagai kesuluruhan ( The
Wholechild) Anak merupakan makhluk aktif dan
kreatif
Interaksi Pedagogis
Antara Pendidik Dan Peserta Didik
Dimensi-dimensi interaksi sosial1)Interaksi sosial didalam situasi belajar-mengajar ditandai dengan hubungan pekerjaan.2)Interaksi sosial didalam situasi belajar-mengajar selalu bertujuan untuk mencapai sesuatu untuk kepentingan murid.3)Interaksi sosial disini ditandai dengan kemauan guru untuk membantu murid mencapai suatu kepandaian atau keterampilan serta sikap tertentu.4)Sebaliknya interaksi sosial disini berlandaskan anggapan murid bahwa guru itu dapat membantunya dalam hal-hal tertentu da dalam perkembangannya.
Ciri-ciri interaksi belajar-mengajar1)Interaksi belajar mengajar bertujuan untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu .2)Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang sengaja direncanakan untuk mencpai suatu tujuan.3)Interaksi belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan material yang khusus.4)Interaksi belajar-mengajar ditandai dengan aktivitas murid.
Jenis interaksi dilihat dari
jumlah murid
Interaksi individualPada interaksi ini anak banyak mendapat kesempatan untuk
mengalami berbagai proses belaja, karena guru hanya berbicara pada ia seorang, sehingga kesempatan banyak diberikan kepadanya.
Interaksi belajar mengajar berkelompokJenis ini yang sekarang banyak dipakai. Hal itu disebabkan karena cara
ini lebih murah dan lebih cepat. Murahnya dilihat dari jumlah guru dan peralatan yang diperlukan. Murid disini dapat lebih banyak dapat kesempatan berkembang, karena pergaulan antar murid satu sama lain.
Interaksi belajar mengajar dengan tim guru.Caranya ialah dengan membagi tugas antar guru-guru tersebut sesuai
dengan keahliannya dan masing-masing bergiliran melakukan interaksi.
Interaksi belajar mengajar dengan perantara modul.Pengertian modul ini dibawa kedalam dunia pendidikan. Artinya satu
kumpulan berbagai bahan dan tugas pelajaran yang merupakan seperangkat alat pelajaran untuk mencapai suatu tujuan intruksional tertentu.
1) Interaksi belajar-mengajar harus bertujuan2) Setelah tujuan ditemukan tentukanlah
bahan pelajaran yang akan menjadi pokok masalah antara guru dan murid.
3) Tentukanlah prosedurnya atau uraian kegiatannya.
4) Harus ditetapkan metode yang dipakai serta jenis peralatan pendidikan apa yang harus digunakan.
5) Suatu interaksi adalah perjalanan suatu kebulatan kegiatan dan pelajaran.Dan juga harus ada evaluasi.
Syarat-syarat interaksi belajar-
mengajar
Jazakumullah.......