pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

62
KESEJAHTERAAN HEWAN Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai dengan perilaku alami ternak Drh. Wisnu Wardana

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

KESEJAHTERAAN HEWAN

Pendekatan manajemen pemeliharaan

penanganan ternak sesuai dengan

perilaku alami ternak

Drh. Wisnu Wardana

Page 2: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

PENGANTAR KESEJAHTERAAN HEWAN

Apa arti kesejahteraan bagi anda ?

kesejahteraan anda sendiri bisa negative atau positive

Kesejahteraan anda sendiri tergantung kepada kedua

kebutuhan Jasmani dan lingkungan sekitar serta

kebutuhan mental.

Kesejahteraan anda sendiri dapat ber ubah-ubah

setiap hari-nya.

Kita dapat mengunakan principle yang sama kita

gunakan saat kita menilai kesejahteraan hewan

Page 3: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Apa itu kesejahteraan hewan yang baik?

Prilaku: e.g.

Menperhatikan

Lingkungan and

interaksi antara

hewan akan

memuaskan dan

menyenagkan

hewan

Kesehatan: e.g.

Secara Fisik (Tidak

mudah luka, Bebas

penyakit menular)

hewan menikmati

hidup sehat

Nutrisi: Contoh;

Mengkonsumsi

pakan yang cukup

dan bergizi adalah

pengalaman yang

menyenagkan

Lingkungan:

Kondisi lingkungan

yang ramah yg

dapat memberikan

berbagai pilihan

dan penyesuaian

diri

Mental atau

Keadaan

Emosional: Hewan

mengalami

kepuasan, senang,

tertarik dan penuh

percaya diri

PHYSICAL DOMAIN

Bidang Jasmani MENTAL DOMAIN

Bidang Mental

Bidang Jasmani mempengaruhi

keadaan jasmani masa kini dan

kebutuhan fisiologis satwa. Bidang

Mental di pengaruhi oleh kedua

bidang Jasmani masa kini maupun

masa lalu dan apa yg di alamani

Page 4: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Apa itu keadaan negative ? Keadaan emosi negative adalah suatu

pengalaman yang HEWAN coba hindari, seperti ketakutan, Lapar,

Kesakitan. Dalam Keadaan inilah satwa ter-motivasi untuk mengurangi

kegiatan.

Apa itu Keadaan positive? Keadaan mental yang positive dapat terjadi

saat kebutuhan jasmani satwa terpenuhi termasuk nutrisi yg cukup, Prilaku,

Kesehatan and Lingkungan yang di butuhkan terpenuhi. Dalam Keadaan

inilah HEWAN ter-motivasi untuk mengalami kegiatan.

Kesejahteraan yang baik bukan saja mengurangi Keadaan negative.

Tapi juga tentang mempromosikan Keadaan positive.. → Penting

untuk aktivitas reproduksi

Emotional

Page 5: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Keadaan mental yang positive dapat terjadi saat kebutuhan jasmani hewan

terpenuhi, dengan demikian juga menghasilkan suasa kesejahteraan yang

positive.

Keadaan kesejahteraan satwa dapat di anggap baik kalau terus menerus

mengalami emosi yang positive.

Keadaan kesejahteraan hewan dapat dianggap buruk kalau terus menerus

mengalami emosi yang negative.

Suatu batas perbedahan Keadaan akan di alami satwa sepanjang hidupnya . Ini

suatu keseimbangan dari Keadaan yang dapat membantu menentukan

kesejahteraan yang baik.

→ Aktivitas reproduksi berkembang baik pada hewan yang dipelihara dengan

mental positif

Bagaimana anda dapat mencapai

keadaan mental yang positive ?

Page 6: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

KESEJAHTERAAN HEWAN

Pendekatan manajemen pemeliharaan

penanganan ternak sesuai dengan perilaku alami ternak

1. Memahami kesrawan terkait hewan sentient

2. Perilaku ternak alami sebagai mahluk hidup

3. Handling ternak sapi

4. Pengelolaan dan kesehatan ternak

5. Identifikasi dan Pencatatan Ternak

6. Rantai Kritis Kesrawan

7. Anjuran untuk pemahaman AW ke depan

Page 7: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Kesejahteraan Hewan

# UU No. 41/2014 Tentang Perubahan atas UU No. 18/2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kesrawan :

Pasal 66 – 67 & Transportasi Hewan : Pasal 66 ayat 2 Huruf d)

# PP No. 95/2012 Tentang Kesmavet dan Kesrawan (Kesrawan

: Pasal 83 – 99 & Transportasi Hewan : Pasal 89)

Kesejahteraan Hewan (KESRAWAN) : adalah segala urusan

yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan

menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan

dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan

setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang

dimanfaatkan manusia.

Page 8: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

KESEJAHTERAAN HEWAN

HEWAN/TERNAK HIDUP → AKHIR HIDUP MENJADI DAGING KONSUMSI MANUSIA

Page 9: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Kenapa Ternak Harus sejahtera ?

Sejahterakan ternak, maka manusianya

akan sejahera

Page 10: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

1. Memahami kesrawan terkait hewan sentient

di tangan manusia

Hewan Peka/Sentient/Mampu Merasa atau Menderita

Sentience menyiratkan bahwa hewan:

Sadar akan lingkungan mereka sendiri

Miliki dimensi emosional

Sadar akan apa yang terjadi pada mereka

Mampu belajar dari pengalaman

Sadar akan sensasi tubuh - rasa lapar, haus, panas, dingin,takut, sakit, tertekan, dll.

Sadar akan hubungan mereka dengan hewan lain

Miliki kemampuan untuk memilih antara hewan, objek dan situasi yang berbeda

Page 11: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Sentience animal

→ Manusia hendaklah tidak memperlakukan hewan seperti

barang, karena hewan juga sesama ciptaan Tuhan yang

memiliki perasaan senang, sedih, bahagia, sakit, takut,

menderita, stres.

→ Uni Eropa secara resmi telah mengakui hewan sebagai

'Sentient Beings' (Lisbon treaty, 1997).

Page 12: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Input dalam Kesejahteraan

Peternak, SDM

– Empati

– Pengetahuan

– Kemampuanmengobservasi

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Page 13: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

2. Perilaku ternak sapi sebagai makhluk hidup

Ternak yang saat ini ada di Asia maupun Eropa umumnyaketurunan dari sapi Auroch (Bos primygenus)

Hewan berkuku genap

Polygastric, pemamah biak

Herbivora

Hidup berkelompok/bersosial

Aktiv merumput, makan hijau daun

Page 14: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Perilaku Ternak

1. Naluri dasar:

Ini adalah respons bawaan atau terprogram yang banyak di antaranyaunik untuk suatu spesies; misalnya, perilaku menyusu anak sapi muda

2. Perilaku yang dirasakan:

Respons atau aktivitas yang dihasilkan terutama dari apa yang dapatdirasakan indera hewan dari lingkungan; dari apa yang didengar, dilihatatau diciumnya

3. Perilaku yang dipelajari:

Di mana respons hewan dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya.

Page 15: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Leluhur sapi

Auroch (Bos primigenius) - 9000 SM

Bos Taurus, Bos Indicus, Bos javanicus

9 jam merumput, 6-7 jam memamah biak dan mengunyah

Hidup berkelompok betina dan anak-anak

Hewan jantan membentuk grup kecil berjarak dengankelompok betina

Memiliki hirarchi, ada perkelahian diantara jantanberebut dominasi

Page 16: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Sapi

Hidup secara berkelompok

9 jam merumput dalam sehariBersosial,

ada hirarchi

Page 17: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Memamah biak

6-7 jam/hariAkivitas sexual Melahirkan

Page 18: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Perilaku ternak babi sebagai makhluk hidup

Ternak babi yang saat ini ada di Asia maupun Eropa umumnya keturunan dari

babi hutan Sus Vittatus (Asia),Sus Scrofa (Eropa)

Hewan berkuku genap

Monogastric

Omnivora

Hidup berkelompok/bersosial

Sangat aktiv mencari makan/ foraging

Hewan yang cerdas

Page 19: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Cara Pandang Sapi

Cara melihat sapi

berbeda dengan

manusia

Binokuler,

Jarak pandang sangat

pendek

Kedua mata terletak di

samping

Berpandangan

panoramic monokuler

yang luas dan tidak

fokus

Page 20: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Penglihatan Sapi

Ada blindspot

Dichromat atau hanya memiliki

dua macam dari 3 warna primer

(kuning, hijau, biru/ungu)

Buta warna tertentu

Dichromatic mampu

menyediakan pandangan malam

dan membantu mendeteksi

gerakan

Page 21: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Indera Penciuman

Indera Penciuman sangat

penting dalam aktivitas sexual

Sapi mengenali anaknya

melalui indera penciuman

Mengenali jenis pakan

Mengenali bebauan asing

Page 22: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Indera Pendengaran Sapi

Sensitif akan suara frekwensi tinggi

Lemah dalam melokalisasi sumber

suara

Sapi merespons vokalisasi dengan

panggilan intensitas yang sama.

Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa tingkat vokalisasi berbeda

antara breed dan tipe.

Postur badan dan posisi

mengindikasikan dominasi, hal ini

penting dalam pendekatan handling

Page 23: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Perilaku berdiri dan berbaring

Sapi Berdiri Sapi Berbaring

Sumber :

Drh. Pamusureng

Page 24: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Sumber :

Drh. Pamusureng

Page 25: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Perilaku Belajar

Sapi tidak hanya merespons berdasarkan

insting atau indera, mereka juga bereaksiberdasarkan pengalaman masa lalu →

proses belajar

Prosedur yg merugikan hanya menyulitkan

penanganan selanjutnya

Pengalaman penangan positif awal yang

baik memudahkan penanganan lebih lanjut

Sapi mengenali orang yang memperlakukan

secara positif maupun negative di masa lalu

Sapi beradaptasi baik atas prosedur

berulang yang tidak menyakitkan

Breed menentukan temperamen

Page 26: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Memahami perilaku untuk handling ternak

agar mudah dan aman dalam bekerja

Page 27: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

3. Handling Ternak Sapi

Handler yang baik, memahami perilaku dan aktivitas

ternak

Cara hidup, cara pandang, struktur tubuh, titik berat

dan keseimbangan

Posisi berdiri handler

Pertimbangan kemungkinan yang bisa terjadi baik pada

ternak dan handler

Tidak menyakiti dan membuat hewan stres

Page 28: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Handling sapi

1. Manusia : trampil

2. Hewan : perilaku dipahami

3. Sarana dan prasarana yang

diperlukan sesuai

Page 29: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Aktivitas sapi

Tingkatan ketegangan dalam handling ternak

Fright FlightWalkSleep Eat

Page 30: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Flight Zone

Point of Balance

Page 31: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai
Page 32: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Memahami flight zone dan point of

balance untuk handling / menggiring sapi

Page 33: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Handling sapi tanpa memahami

perilaku dapat berakibat fatal

1. Hewan : setiap hewan individu

akan bereaksi atas ancaman

terhadap dirinya. fight, flight, freez.

2. Fasilitas: kandang, desain RPH,

desain feedlot

3. Penangan (SDM): bagaimana

orang berinteraksi dengan ternak

Page 34: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Kesejahteraan hewan

Manusia

HewanAlat/sarana/

fasilitas

Page 35: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Kesejahteraan

hewan

Ternak sehat

Daging berkualitas

Manusia sehat + cerdas

Management baik

Ternaksejahtera

Page 36: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

4. PENGELOLAAN KESEHATAN TERNAK

Ternak bebas dari rasa sakit, cedera dan penyakit

Antisipasi adanya hal yang dapat mencederai di lingkungan

sarpras

Memperhatikan ventilasi lingkungan kendang

Pencahayaan lingkungan kendang dan gangway

Pengelompokan ras ternak

Pengamatan pada individual yang agresif

Tindakan antisipatif dengan imunisasi penyakit yang diperlukan

Deworming yang teratur

Menjaga higien dan sanitasi dan biosecurity

Page 37: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Status hewan sehat :

Kepala, waspada dengan mata yang bersih dan hidung yang lembab

Tidak ada debit dari mata atau hidung atau berlebihan air liur dari mulut

Bebas adanya sekreta hidung, mata, bebas dari perdarahan

Air seni berwarna kuning jerami

Sapi berjalan dengan mudah tanpa tanda-tanda ketimpangan atau

mengejutkan, menanggung beban pada keempat anggota badan

Tidak ada batuk , mengi, dengan hening yang normal pola pernapasan

Page 38: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

FITNESS - BUGAR Minat aktif di lingkungan sekitar

Tidak mengeluh, menggertak gigi, menendang perut, melengkung

kembali

Tidak ada benjolan, lesi, luka, memar yang abnormal tanda atau luka

terbuka

Rambut mengkilap sehat dan dalam kondisi tubuh yang baik

Tidak ada tanda-tanda panas atau stres dingin

Page 39: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Mengenali hewan stress kepanasan

➢ Berkeringat

➢ Gelisah atau gelisah

➢ Air liur

➢ Keletihan

➢ Runtuh

Page 40: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Tanda kedinginan

Menggigil

Rambut berdiri

Postur membungkuk

Mengantuk

Kolaps

Page 41: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Hewan sehat

Page 42: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

KESRAWAN → GANGGUAN REPRODUKSI

- Kurang air dan Nutrisi

- Tidak nyaman

- Takut dan stress

- Cedera, sakit

- Tak dapatberperilaku alami

Asupan nutrisi, Oksigen, terganggu

Mental dan emosional negative,

gangguan dalaminteraksi sesama

hewan

SistemReproduksiterganggu

Hormon Cortisolontinggi, system fisiologidan hormonal tubuh

terganggu

Page 43: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

5. Identifikasi Ternak dan Pencatatan

Identifikasi adalah bentuk

pencatan yang harus

dilakukan untuk masing-

masing individu ternak

Label Kandang

Tatoo telinga

Ear tagging

Micro chips

Page 44: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Prosedur yang diizinkan

Memberikan suntikan, taging telinga / mentato, mengobati

luka, memangkas kuku

Anak babi umur 7 hari: kastrasi, (pemotongan ekor dan

pemotongan gigi boleh dilakukan, tapi tidak dianjurkan)

Rincian lebih lanjut diberikan di bagian manajemen

Page 45: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Recording dan strategi perkawinan

Catatan segala peristiwa mengenaiternak

Memberikan informasi dalampengambilan keputusan obyektifatas fakta

Keputusan yang diambil tepat

Record breeding yang baik, menghasilkan generasi ternak yang baik

Halothan test untuk mendapatkanparent stock yang tahan stress pada babi ras Pietrain

Page 46: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai
Page 47: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai
Page 48: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Penelitian dan Kesrawan

Kesrawan pada hewan untukkeperluan penelitian terlebih dahulumendapatkan persetujuan daripenilai etik (masing-masing Lembaga penelitian ada) untuk penggunaanhewan percobaan

hanya dilakukan oleh dokterterampil/ berpengalaman/ bersertifikat

Page 49: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

TIGA KONSEP KESRAWAN49

MENTAL

KEBUGARAN FISIK

PERILAKU ALAMI

Page 50: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Perilaku hewan babi sebagai makhluk

hidup

Sebelum didomestikasi, babi liar hidup di hutan

disekitar aliran air, memakan berbagai tanaman

hijauan, serangga, cacing, juga hewan kecil.

Seekor babi betina menghasilkan anak 8-14 ekor

dalam setahun dan membentuk kelompok sosial

kecil dengan induk babi lain.

Anak babi akan disapih ketika berusia 12 minggu

Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk

mencari makan (foraging), mengaduk-aduk tanah

(rooting) untuk mencari pakan

Page 51: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Enrichment Environment (EE)

Mengais-ngais tanah/

mengendus-

endus(eksplorasi)

Kontak sosial

Bersarang untuk beranak

Page 52: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Upaya environment enrichment indoor

Page 53: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

EE outdoor : Pengkayaan lingkungan memberikan

kesempatan hewan berperilaku alami sebagai

hewan babi babi berperilaku

Page 54: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Kesrawan buruk merugikan bisnis(Aspek kematian, kualitas produk rendah,

nilai jual rendah )

Page 55: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Perlakuan yang tidak welfare hanya

menghasilkan produk yang rendah

Page 56: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

BABI dari kandang → menjadi DAGING

proses

Page 57: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

6. Rantai kritis rawan kesrawan

Perjalanan dari hewan hidup menjadi daging

Kandang

Digiring/ditangkap

Dinaikanalat

transportTransport

Diturunkan

Penggiringan/ dijual ke pasar

Tempat/ Penampunga

n

Ditangkap

Dipotong

(Proses daging)

Page 58: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Perjalanan dari babi dari farm

menjadi daging

1

Ditangkap/digiring

3 unloading

transport

loadingrestrain

Pemotongan

End product

Page 59: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Bagaimana rantai kritis kesrawan

ternak sapi ?

Page 60: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Akhir dari penderitaan

Page 61: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

7. Anjuran untuk pemahaman AW ke depan

Pemahaman Kesrawan hendaknya dipahami oleh setiap pelaku

peternakan di Indonesia dari level managerial hingga level pekerja

Implementasi Kesejahteraan yang baik akan memberikan dampak pada :

▪ Meningkatnya standar peternakan

▪ Mengurangi tingkat stres ternak

▪ Menekan angka kematian ternak

▪ Kualitas produk menjadi lebih baik

▪ Nilai jual yang baik

▪ Meningkatkan kesehatan lingkungan

Page 62: Pendekatan manajemen pemeliharaan penanganan ternak sesuai

Terimakasih