pendekatan inkuiri- kelompok 8

34

Upload: yuyun-zulhiyati

Post on 14-Aug-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8
Page 2: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan inkuiri” ini .

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar

pembelajaran fisika. Dan dalam menyusun makalah ini, penulis menyampaikan rasa

hormat dan terima kasih kami, kepada dosen pengampuh Bapak M.yusup, M.Pd. dan

Bapak Dr. Ketang wiyono, tak lupa kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu

dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Besar harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat, khusunya bagi kami

kelompok DELAPAN dan umumnya bagi pembaca serta diharapkan makalah ini dapat

bermanfaat bagi kepentingan dunia pendidikan. Terimakasih

Salam semangat dari penulis.

| 2

Indralaya, 4 maret 2013

Page 3: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................4

Rumusan masalah......................................................................................5

Tujuan........................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................6

Pengertian inkuiri.......................................................................................6

Prinsip pendekatan inkuiri........................................................................10

Jenis pendekatan inkuiri..........................................................................12

Langkah-langkah pendekatan inkuiri........................................................18

Kelebihan dan kekurangan pendekatan inkuiri........................................20

PENUTUP..............................................................................................................23

Kesimpulan...............................................................................................23

| 3

Page 4: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

PENDEKATAN INKUIRI

I. PENDAHULUAN

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan

sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan

kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk

mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan

indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus

berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki

manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari

hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.

Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara –cara mengajar yang

dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian

yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di

dalam kelas, baik secara individual maupun kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap,

dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin

efektif pula pencapaian tujuan (Ahmadi, 2005 : 52).

Pendekatan inkuiri pada prinsipnya telah lama digunakan dalam kehidupan

manusia. Tidak sedikit penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang

dapat berguna untuk memperbaiki kehidupan manusia. Dalam kehidupannya, seseorang

dalam keluarga sejak masa kanak-kanak sering menanyakan sesuatu, mencoba

melakukan sesuatu, sehingga ia memperoleh kejelasan atau menemukan jawabannya

dari apa yang ingin diketahuinya. Jadi, sebenarnya potensi untuk menyelidiki dan

menemukan sesuatu telah banyak dimiliki seseorang sejak kecil, namun sering terhambat

oleh lingkungan keluarga dan sekolah yang kurang memadai.

Pada makalah ini akan dibahas pengertian inkuiri, prinsip pelaksanaan pembelajaran

dengan pendekatan inkuiri, jenis-jenis pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, langkah-

langkah pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, dan kelebihan dan kekurangan

pendekatan inkuiri.

| 4

Page 5: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

1.1 Rumusan masalah

1. Bagaimana siswa memahami pendekatan inkuiri?

2. Bagaimana prinsip pelaksanaan pembelajaran degan pendekatan inkuiri?

3. Apa saja jenis-jenis pendekatan nkuiry dalam pembelajaran?

4. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri?

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan pendekatan inkuiri?

1.2 Tujuan

1. Dapat memahami pengertian pendekatan inkuiri

2. Dapat mengetahui prinsip pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri

3. Dapat mengetahui jenis-jenis pendekatan inkuiri dalam pembelajaran

4. Dapat memahami langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan inkuiri

5. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran

| 5

Page 6: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inkuiri

Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia

menambahkan bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi

siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait

dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari

pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk

membangun kemampuan itu.

Pembelajaran berbasis inkuiri adalah metode pembelajaran yang dikembangkan

sejak tahun 1960. Metode pembelajaran ini dikembangkan untuk menjawab kegagalan

bentuk pengajaran tradisonal, di mana siswa dikehendaki untuk mengingat fakta-fakta

muatan bahan pengajaran. Pembelajaran inkuiri adalah suatu bentuk pembelajaran aktif,

di mana kemajuan dinilai dengan bagaimana siswa mengembangkan keterampilan

eksperimental dan analitik dari pada seberapa banyak pengetahuan yang mereka miliki.

Pembelajaran berbasis inkuiri atau sains berbasis inkuiri pada intinya mencakup

keinginan bahwa pembelajaran seharusnya didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan

siswa. Pembelajaran menginginkan siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah

daripada menerima pengajaran langsung dari guru. Guru dipandang sebagai fasilitator

dalam pembelajaran daripada bejana bagi pengetahuan. Pekerjaan guru dalam

lingkungan pembelajaran inkuiri adalah bukan menawarkan pengetahuan melainkan

membantu siswa selama proses mencari pengetahuan mereka sendiri.

Penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran dilandasi pandangan

konstruktivisme. Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses

pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh si belajar. Ia harus

aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang

hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk

| 6

Page 7: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

menata lingkungan yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang

akhirnya paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri.

Dengan istilah ini, dapat dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar sepenuhnya ada

pada siswa.

Pembelajaran berbasis inkuiri telah berpengaruh besar dalam pendidikan sains,

dan biasa disebut sains berbasis inkuiri. Para ilmuwan biasanya menggunakan proses

inkuiri dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dunia alam. Mereka

menggunakan prinsip-prinsip, konsep-konsep, dan teori-teori untuk memahami dan

menjelaskan gejala-gejala yang terjadi di alam semesta. Ketika siswa sedang belajar

dengan menggunakan proses inkuiri, mereka menggunakan ide-ide yang sama seperti

ilmuwan gunakan bila mereka melakukan penelitian. Siswa akan menjadi ilmuwan kecil.

Karakteristik dari pendekatan inkuiri ini adalah guru tidak mengkomunikasikan

pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka sendiri, kemudian topik,

masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan

dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan dapat ditentukan bersama

oleh siswa dan guru. Pembelajaran inkuiri memberi tekanan pada ide-ide konstruktivis

dari belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam situasi kelompok.

Inkuiri juga didefinisikan sebagai usaha mencari kebenaran, informasi, atau

pengetahuan dengan bertanya. Proses inkuiri memulai dengan mengumpulkan informasi

dan data dengan melibatkan panca indera seperti melihat, mendengar, menyentuh,

merasakan dan mencium. Sistem pendidikan tradisional telah terlaksana dalam cara yang

menghilangkan semangat proses alami dari inkuiri. Siswa menjadi cenderung kurang

mengajukan pertanyaan. Dalam pengajaran tradisional, siswa belajar bukan untuk

bertanya banyak pertanyaan, melainkan mendengar dan mengulang jawaban yang

diharapkan.

Beberapa kehilangan semangat proses belajar sains muncul dari kurang

pemahaman tentang hakekat dari pembelajaran berbasis inkuiri. Bahkan hal ini

cenderung memandang sebagai kegagalan pembelajaran. Inkuiri yang efektif lebih

| 7

Page 8: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

daripada hanya bertanya. Suatu proses yang kompleks terlibat bila setiap siswa berusaha

untuk mengubah informasi dan data ke dalam pengetahuan yang berguna. Penerapan

pembelajaran inkuiri melibatkan beberapa faktor seperti suatu konteks untuk

pertanyaan, kerangka pertanyaan, fokus pertanyaan, dan tingkat perbedaan pertanyaan.

Pembelajaran inkuiri yang dirancang baik menghasilkan bentuk pengetahuan yang dapat

diterapkan secara luas.

Selanjutnya Sanjaya (2008;196) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri

utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada

aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan

inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa

tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal,

tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan

sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap

percaya diri (self belief). Artinya dalam pendekatan inkuiri menempatkan guru bukan

sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.

Aktvitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan

siswa, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan

syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi

pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian

dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar

menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang

dimilikinya.

Pendekatan inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan

siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Menurut Sund (1975),

inkuiri adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan

prinsip-prinsip. Contoh konsep: inti sel, kecepatan, panas, energi, masyarakat, demokrasi,

tragedi, reaksi, segitiga, dan lain-lain; contoh prinsip: logam bila dipanasi memuai, atau

lingkungan berpengaruh terhadap organisme; contoh proses-proses mental: mengamati,

| 8

Page 9: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

menggolong-golongkan, membuat dugaan/menduga, menjelaskan, mengukur, menarik

kesimpulan, dan sebagainya.

Alasan rasional penggunaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah

bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pembelajaran

dan akan lebih tertarik terhadap pembelajaran jika mereka dilibatkan secara aktif dalam

“melakukan” penyelidikan. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang

punggung pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Investigasi ini difokuskan untuk

memahami konsep-konsep dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa.

Sehingga diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berpikir ilmiah

tersebut.

Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri yang mensyaratkan keterlibatan aktif

siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap pelajaran

fisika, khususnya kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa.

Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang

berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam

proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas

dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang

belajar, peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai

pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan

kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan

dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber

belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru

masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah

harus dikurangi.

Dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas, guru mempunyai peranan sebagai

konselor, konsultan dan teman yang kritis. Guru harus dapat membimbing dan

merefleksikan pengalaman kelompok melalui tiga tahap: (1) Tahap problem solving atau

tugas; (2) Tahap pengelolaan kelompok; (3) Tahap pemahaman secara individual, dan

pada saat yang sama guru sebagai instruktur harus dapat memberikan kemudahan bagi

| 9

Page 10: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

kerja kelompok, melakukan intervensi dalam kelompok dan mengelola kegiatan

pengajaran.

Metode pembelajaran inkuiri memiliki beberapa komponen. Sebagaimana yang

dikemukakan Garton (2005:23) bahwa

Pembelajaran dengan metode inkuiri memiliki 5 komponen yang umum yaitu

1) Question. Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan pembuka yang

memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena.

2) Student Engangement. Dalam metode inkuiri, keterlibatan aktif siswa merupakan suatu

keharusan dalam menciptakan sebuah produk dalam mempelajari suatu konsep.

3) Cooperative Interaction. Siswa diminta untuk berkomunikasi, bekerja berpasangan atau

dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan.

4) Performance Evaluation. Dalam menjawab permasalahan, biasanya siswa diminta untuk

membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan pengetahuannya mengenai

permasalahan yang sedang dipecahkan. Melalui produk-produk ini guru melakukan

evaluasi.

5) Variety of Resources. Siswa dapat menggunakan bermacam-macam sumber belajar,

misalnya buku teks, website, televisi, video, poster, wawancara dengan ahli, dan lain

sebagainya.

2.2 Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri

Pendekatan pembelajaran inkuiri merupakan pendekatan yang menekankan

kepada pengembangan intelektual peserta didik. Ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan dalam melaksanakan pendekatan pembelajaran inkuiri:

a. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama dari pendekatan inkuiri adalah pengembangan kemampuan

berpikir. Dengan demikian pendekatan pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil

belajar juga berorientasi pada proses belajar. Oleh karena itu, kriteria keberhasilan dan

proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri bukan ditentukan oleh

| 10

Page 11: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

sejauh mana peserta didik dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana

peserta didik beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari sesuatu yang

harus ditemukan oleh peserta didik melalui proses berpikir adalah sesuatu yang dapat

ditentukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap gagasan yang harus

dikembangkan adalah gagasan yang dapat ditemukan.

b. Prinsip interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara

peserta didik maupun interaksi peserta didik dengan guru bahkan interaksi antar peserta

didik dengan lingkungannya. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan

guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai pengatur lingkungan atau

pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar peserta didik dapat

mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. Kemampuan guru

untuk mengatur interaksi memang bukan pekerjaan yang mudah. Sering guru terjebak

oleh kondisi yang tidak tepat mengenai proses interaksi itu sendiri.

c. Prinsip bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran

inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan peserta didik untuk menjawab

setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan bagian dari proses berpikir. Oleh

sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat

diperlukan. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru, apakah itu

bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak,

bertanya untuk mengembangkan kemampuan atau bertanya untuk menguji.

d. Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses

berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik

otak kiri maupun otak kanan. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan

penggunaan otak secara maksimal. Belajar yang hanya cenderung memanfaatkan otak

kiri, misalnya dengan memaksa anak untuk berpikir logis dan rasional akan membuat

anak dalam posisi kering dan hampa. Oleh karena itu, belajar berpikir logis dan rasional

| 11

Page 12: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

perlu didukung oleh pergerakan otak kanan, misalnya dengan memasukkan unsur-unsur

yang dapat mempengaruhi emosi, yaitu unsur estetika melalui proses belajar yang

menyenangkan dan menggairahkan.

e. Prinsip keterbukaan

Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu

mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba

sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang

bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai

hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang

untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan hipotesis dan

secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

2.3 Jenis-jenis Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri

Metode penemuan (inkuiri) terdiri atas beberapa jenis. Ada jenis metode

penemuan yang masih banyak dibimbing atau diarahkan guru, tetapi ada pula jenis

metode penemuan di mana siswa banyak diberi kebebasan dan dilepas oleh guru dalam

melakukan kegiatan kegiatan belajarnya. Pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis

berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang

diberikan oleh guru kepada siswanya. Ketiga jenis pendekatan inkuiri tersebut adalah:

1. Inkuiri Terbimbing (guided inquiry approach)

Pendekatan inkuiri terbimbing yaitu pendekatan inkuiri dimana guru membimbing

siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada

suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-

tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing ini digunakan bagi siswa yang

kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dengan pendekatan ini siswa

belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat

memahami konsep-konsep pelajaran. Pada pendekatan ini siswa akan dihadapkan pada

tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun

secara individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan

secara mandiri.

| 12

Page 13: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

Pada dasarnya siswa selama proses belajar berlangsung akan memperoleh

pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru banyak memberikan

bimbingan, kemudian pada tahap-tahap berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi,

sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang

diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan diskusi multi arah yang dapat

menggiring siswa agar dapat memahami konsep pelajaran matematika. Di samping itu,

bimbingan dapat pula diberikan melalui lembar kerja siswa yang terstruktur. Selama

berlangsungnya proses belajar guru harus memantau kelompok diskusi siswa, sehingga

guru dapat mengetahui dan memberikan petunjuk-petunjuk dan scafolding yang

diperlukan oleh siswa.

2. Inkuiri Bebas (free inquiry approach).

Pada umumnya pendekatan ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman

belajar dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini

menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi

kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan

masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.

Selama proses ini, bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan atau bahkan tidak

diberikan sama sekali. Salah satu keuntungan belajar dengan metode ini adalah adanya

kemungkinan siswa dalam memecahkan masalah open ended dan mempunyai alternatif

pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung bagaimana cara mereka

mengkonstruksi jawabannya sendiri. Selain itu, ada kemungkinan siswa menemukan cara

dan solusi yang baru atau belum pernah ditemukan oleh orang lain dari masalah yang

diselidiki.

Sedangkan belajar dengan metode ini mempunyai beberapa kelemahan, antara

lain:

1) waktu yang diperlukan untuk menemukan sesuatu relatif lama sehingga

melebihi waktu yang sudah ditetapkan dalam kurikulum,

| 13

Page 14: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

2) karena diberi kebebasan untuk menentukan sendiri permasalahan yang

diselidiki, ada kemungkinan topik yang diplih oleh siswa di luar konteks yang ada

dalam kurikulum,

3) ada kemungkinan setiap kelompok atau individual mempunyai topik berbeda,

sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang

diperoleh siswa,

4) karena topik yang diselidiki antara kelompok atau individual berbeda, ada

kemungkinan kelompok atau individual lainnya kurang memahami topik yang

diselidiki oleh kelompok atau individual tertentu, sehingga diskusi tidak berjalan

sebagaimana yang diharapkan.

3. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach)

Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua pendekatan inkuiri

sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas.

Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan

atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini siswa

tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun

siswa yang belajar dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk

dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih

sedikit dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.

Dalam pendekatan inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar

siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat

menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat

menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung

dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi,

atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.

Berdasarkan pengertian dan uraian dari ketiga jenis pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri, penulis memilih Pendekatan Inkuiri Terbimbing yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Pemilihan ini penulis lakukan dengan pertimbangan bahwa

| 14

Page 15: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

penelitian yang akan dilakukan terhadap siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama

(SMP), dimana tingkat perkembangan kognitif siswa masih pada tahap peralihan dari

operasi konkrit ke operasi formal, dan siswa masih belum berpengalaman belajar dengan

pendekatan inkuiri serta karena siswa masih dalam taraf belajar proses ilmiah, sehingga

penulis beranggapan pendekatan inkuiri terbimbing lebih cocok untuk diterapkan.

ditetapkan dalam silabus kurikulum matematika, sehingga siswa tidak perlu mencari atau

menetapkan sendiri permasalahan yang akan dipelajari.

Moh. Amin menguraikan jenis-jenis inkuiri yang dapat dilakukan seperti berikut:

1. Guided Inquiry (inkuiri terbimbing)

Pembelajaran dengan pendekatan guided inquiry sebagian besar perencanaan

dibuat oleh guru. Selain itu guru menyediakan kesempatan bimbingan atau petunjuk

yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak merumuskan problema,

sementara petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat

diberikan oleh guru.

Umumnya guided inquiry dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

a. problema untuk masing-masing kegiatan dapat dinyatakan sebagai pertanyaan atau

pernyataan biasa.

b. konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan

belajar harus dituliskan dengan jelas dan tepat.

c. alat/bahan harus disediakan sesuai dengan kebutuhan setiap siswa, untuk

melakukan kegiatan

d. diskusi pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa

(kelas) untuk didiskusikan sebelum para siswa melakukan kegiatan inkuiri

e. kegiatan metode inkuiri oleh siswa berupa kegiatan percobaan penyelidikan yang

dilakukan oleh siswa untuk menemukan konsep-konsep dan atau prinsip-prinsip

yang telah ditetapkan oleh guru

f. proses berpikir kritis dan ilmiah menunjukkan tentang mental operation siswa yang

diharapkan selama kegiatan berlangsung

| 15

Page 16: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

g. pertanyaan yang bersifat open-ended harus berupa pertanyaan yang mengarah

kepada pengembangan tambahan kegiatan penyelidikan yang dapat dilakukan oleh

siswa

h. catatan guru berupa catatan-catatan yang meliputi:

penjelasan tentang hal-hal atau bagian-bagian yang sulit dari kegiatan

kegiatan/pelajaran

isi/materi pelajaran yang relevan dengan kegiatan

faktor-faktor variabel yang dapat mempengaruhi hasil-hasilnya terutama penting

sekali apabila kegiatan percobaan/penyelidikan tidak berjalan (gagal).

2. Modified inquiry

Dalam metode ini guru hanya memberikan problema saja. Biasanya disediakan

pula bahan atau alat-alat yang diperlukan, kemudian siswa diundang untuk

memecahkannya melalui pengamatan, eksplorasi dan atau melalui prosedur penelitian

untuk memperoleh jawabannya. Pemecahan masalah dilakukan atas inisiatif dan caranya

sendiri secara kelompok atau perseorangan. Guru berperan sebagai pendorong,

narasumber (resourse person), dan bertugas memberikan bantuan yang diperlukan untuk

menjamin kelancaran proses belajar siswa. Kegiatan-kegiatan belajar siswa terutama

ditekankan dengan eksplorasi, merancang, dan melaksanakan eksperimen.

Pada waktu siswa melakukan proses belajarnya untuk mencari pemecahan atau

jawaban masalah itu, bantuan yang dapat diberikan guru ialah dengan teknik-teknik

pertanyaan, bukan berupa penjelasan. Ini dimaksudkan agar siswa tetap dirangsang

berpikir untuk mencari dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. Untuk itu

berikanlah pertanyaan-pertanyaan pengarah kepada pemecahan masalah yang perlu

dilakukan siswa.

3. Invitation into inquiry

Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan problema sebagaimana cara-cara yang lazim

diikuti oleh ilmuwan. Suatu undangan (invitation) memberikan suatu problema kepada

siswa, dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan hati-hati

| 16

Page 17: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin semua

kegiatan berikut:

a. Merancang eksperimen

b. Merumuskan hipotesis

c. Menetapkan kontrol

d. Menentukan sebab dan akibat

e. Menginterpretasi data

f. Membuat grafik

g. Menentukan peranan diskusi dan simpulan dalam merencanakan penelitian

h. Mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat dikurangi atau

diperkecil

4. Pictorial riddle

Pendekatan dengan menggunakan pictorial riddle adalah salah satu teknik atau

metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa di dalam situasi kelompok kecil

maupun besar. Gambar, peragaan, atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan

untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa. Suatu riddle biasanya berupa

gambar di papan tulis, papan poster, atau diproyeksikan dari suatu transparansi,

kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan riddle tersebut.

Dalam membuat rancangan (design) suatu riddle, guru harus mengikuti langkah sebagai

berikut:

a. Memilih beberapa konsep atau prinsip yang akan diajarkan atau didiskusikan

b. Melukiskan suatu gambar, menunjukkan ilustrasi, atau menggunakan foto (gambar)

yang menunjukkan konsep, proses, atau situasi

c. Suatu proses bergantian adalah untuk menunjukkan sesuatu yang tidak sewajarnya,

dan kemudian meminta siswa untuk mencari dan menemukan mana yang salah

dengan riddle tersebut. Misalnya, tunjukkan suatu masyarakat petani di mana semua

prinsip ekologi disalahgunakan. Kemudian ajukan pertanyaan kepada siswa mengenai

hal-hal apa yang keliru atau salah dalam hubungan dengan segala sesuatu yang telah

dilakukan di dalam komunitas tersebut.

| 17

Page 18: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

d. Membuat pertanyaan-pertanyaan berbentuk divergen yang berorientasi proses dan

berkaitan dengan riddle (gambar dan sebagainya) yang akan membantu siswa

memperoleh pengertian tentang konsep atau prinsip apakah yang terlibat di dalamnya.

2.4 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap

melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah pendekatan pembelajaran inkuiri, guru

merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi

merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pendekatan pembelajaran inkuiri

sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya

dalam memecahkan masalah.

Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah:

Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa

Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai

tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah,

| 18

Page 19: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

mulai dari langkah merumuskan merumuskan masalah sampai dengan merumuskan

kesimpulan

Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka

memberikan motivasi belajar siswa.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan

yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang

siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan

masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa

didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat

penting dalam pendekatan inkuiri, oleh sebab melalui proses tersebut siswa akan

memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental

melalui proses berpikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam inkuiri

adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.

Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau

potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir.

Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau

mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat

membuktikan tebakannya, maka ia sampai pada posisi yang dapat mendorong untuk

berpikir lebih lanjut.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk

menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pendekatan pembelajaran inkuiri,

mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam

pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi

yang kuat dalam belajar tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan

menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan

| 19

Page 20: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai

dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Bahwa yang

terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban

yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan

kemampuan berpikir rasional. Artinya jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan

argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat

dipertanggung jawabkan.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh

berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan akhir dalam

proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh,

menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak

dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru

mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Inkuiri

Kelebihannya:

Beberapa kelebihan metode ini ialah:

1. Strategi (model atau siasat) pengajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian

informasi oleh guru kepada siswa sebagai penerima informasi yang baik tetapi proses

mentalnya berkadar rendah, menjadi pengajaran yang menekankan kepada proses

pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri informasi

dengan kadar proses mental yang lebih tinggi atau lebih banyak.

| 20

Page 21: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

2. Pengajaran berubah dari teacher centered menjadi student centered. Guru tidak lagi

mendominasi sepenuhnya kegiatan belajar siswa, tetapi lebih banyak bersifat

membimbing dan memberikan kebebasan belajar kepada siswa.

3. Keuntungan metode ini adalah:

a. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik

b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan dalam transfer kepada situasi-situasi

proses belajar yang baru

c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri

d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri

e. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik

f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

4. Proses belajar meliputi semua aspek yang menunjang siswa menuju kepada

pembentukan manusia seutuhnya ( a fully functioning person); misalnya di dalam

situasi inkuiri, siswa tidak hanya belajar tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip,

tetapi ia juga mengalami proses belajar tentang pengarahan diri sendiri, tanggung

jawab, komunikasi sosial.

5. Proses belajar melalui kegiatan inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan self-

concept pada diri siswa. Dengan demikian, secara psikologis diri peserta didik akan

merasa aman, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru, berkeinginan untuk

selalu mengambil dan mengeksplorasi (menjelajahi) kesempatan-kesempatan yang

ada, lebih kreatif, dan umumnya memiliki mental yang sehat.

6. Menambah tingkat penghargaan siswa. Tidak sedikit siswa yang mengeluh karena

dia tidak dapat mengerjakan soal-soal dari guru, atau prestasi belajarnya tidak baik.

Akan tetapi dengan inkuiri mungkin saja dia dapat mengerjakan soal-soal itu atau

prestasi belajarnya meningkat. Sering kita dengar siswa berkata bahwa ia dapat

mengerjakan tugas-tugas dengan caranya sendiri. Ini berarti ada hal-hal tertentu

yang ditemukannya untuk menyelesaikan tugas-tugas itu.

7. Penggunaan inkuiri memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai

jenis sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya

sumber belajar.

8. Metode ini dapat mengembangkan bakat/kecakapan individu.

| 21

Page 22: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

9. Metode ini dapat menghindarkan cara belajar tradisional (menghafal) dan

memberikan waktu yang memadai bagi siswa untuk mengumpulkan dan mengolah

informasi.

10. Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari sehingga

retensinya (tahan lama dalam ingatan) menjadi lebih baik.

Kekurangannya:

Kekurangan metode ini adalah:

1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara berpikir siswa yang menerima informasi dari

guru secara apa adanya, kalau guru tidak ada tidak belajar, ke arah membiasakan

belajar mandiri dan berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri.

Mengubah kebiasaan bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi kebiasaan yang telah

bertahun-tahun dilakukan.

2. Guru juga dituntut mengubah kebiasaan mengajarnya yang umumnya sebagai

pemberi atau penyaji informasi menjadi sebagai fasilitator, motivator, dan

pembimbing siswa dalam belajar. Inipun merupakan pekerjaan yang tidak gampang

karena pada umumnya guru belum mengajar dan belum puas kalau tidak banyak

menyajikan informasi (ceramah).

3. Metode ini banyak memberikan kebebasan kepada siswa dalam belajar, tetapi

kebiasaan itu tidak berarti menjamin bahwa siswa belajar dengan baik dalam arti

mengerjakannya dengan tekun, penuh aktivitas, dan terarah.

4. Metode ini dalam pelaksanaannya memerlukan penyediaan berbagai sumber belajar

dan fasilitas yang memadai yang tidak selalu mudah disediakan.

5. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik

seperti pada waktu siswa melakukan penyelidikan dan sebagainya. Dalam kondisi

siswa banyak (kelas besar) dan guru terbatas, agaknya metode ini sulit terlaksana

dengan baik.

6. Pemecahan masalah mungkin saja dapat bersifat mekanistis, formalitas, dan

membosankan. Apabila hal ini terjadi tidak menjamin penemuan yang penuh arti.

| 22

Page 23: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

IV. PENUTUP

Inkuiri juga didefinisikan sebagai usaha mencari kebenaran, informasi, atau

pengetahuan dengan bertanya. Proses inkuiri memulai dengan mengumpulkan informasi

dan data dengan melibatkan panca indera seperti melihat, mendengar, menyentuh,

merasakan dan mencium. Sistem pendidikan tradisional telah terlaksana dalam cara yang

menghilangkan semangat proses alami dari inkuiri. Siswa menjadi cenderung kurang

mengajukan pertanyaan. Dalam pengajaran tradisional, siswa belajar bukan untuk

bertanya banyak pertanyaan, melainkan mendengar dan mengulang jawaban yang

diharapkan.

Terdapat berbagai prinsip yang digunakan untuk menerapkan pendekatan inkuiri,

dan berbagai langkah nya, dan jenis jenis pendekatan inkuiri yang sering kita dengar yaitu

dibagi menjadi tiga yaitu : inkuiri terbimbing, inkuiri bebas, dan inkuiri termodifikasi.

Setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan, termasuk jenis pendekatan

inkuiri ini, selain mempunyai banyak kelebihan juga tedapat beberapa kekurangan nya.

| 23

Page 24: PENDEKATAN INKUIRI- KELOMPOK 8

DAFTAR PUSTAKA

| 24