pendekatan dan metodologi jalan

26
USULAN TEKNIS HAL. - 1 - PT. TEMA KARYA MANDIRI 2.1 Umum Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan telah memberikan arahan yang jelas mengenai latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini, hingga tahapan pelaksanaan kegiatan. Kerangka Acuan Kerja yang di diberikan sudah memberi gambaran kepada konsultan tentang pekerjaan yang ditawarkan. Konsultan berpendapat bahwa secara umum Kerangka Acuan Kerja tersebut sudah dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan penyusunan dokumen usulan teknik. 2.2 Lingkup Umum Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan yang akan dilaksanakan seluruhnya akan dibiayai dengan dana APBD (Rp. Murni). Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Utara, dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi: a. Survey Pengukuran (alinyement horizontal dan vertical) b. Survey sampel tanah yang dilakukan dengan hand boring, untuk mengetahui kondisi struktur tanah (CBR, dll) c. Survey sondir tanah untuk mengetahui kondisi struktur tanah pada kedalaman tertentu (perkiraan kedalaman tanah cadas) d. Survey Quarry, baik untuk batu belah, pasir, tanah timbunan, dll e. Test Laboratorium tanah untuk mengetahui CBR tanah asli (sub base) sebagai dasar untuk menentukan jenis serta metoda pekerjaan yang akan dilaksanakan (tebal base A atau B) f. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan perencanaan teknis jalan, walaupun tidak termuat dalam KAK ini Bab II TANGGAPAN TERHADAP KAK

Upload: ahmadnoorperady

Post on 11-Nov-2015

888 views

Category:

Documents


186 download

DESCRIPTION

perencanaan jalan

TRANSCRIPT

  • USULAN TEKNIS HAL. - 1 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    2.1 Umum

    Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan telah

    memberikan arahan yang jelas mengenai latar belakang, maksud, tujuan dan

    sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini, hingga tahapan pelaksanaan

    kegiatan. Kerangka Acuan Kerja yang di diberikan sudah memberi gambaran

    kepada konsultan tentang pekerjaan yang ditawarkan. Konsultan berpendapat

    bahwa secara umum Kerangka Acuan Kerja tersebut sudah dapat digunakan

    sebagai pedoman dalam melaksanakan penyusunan dokumen usulan teknik.

    2.2 Lingkup Umum Kegiatan

    Perencanaan Teknis Jalan yang akan dilaksanakan seluruhnya akan dibiayai

    dengan dana APBD (Rp. Murni). Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito

    Utara, dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi:

    a. Survey Pengukuran (alinyement horizontal dan vertical)

    b. Survey sampel tanah yang dilakukan dengan hand boring, untuk

    mengetahui kondisi struktur tanah (CBR, dll)

    c. Survey sondir tanah untuk mengetahui kondisi struktur tanah pada

    kedalaman tertentu (perkiraan kedalaman tanah cadas)

    d. Survey Quarry, baik untuk batu belah, pasir, tanah timbunan, dll

    e. Test Laboratorium tanah untuk mengetahui CBR tanah asli (sub base)

    sebagai dasar untuk menentukan jenis serta metoda pekerjaan yang akan

    dilaksanakan (tebal base A atau B)

    f. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan perencanaan teknis

    jalan, walaupun tidak termuat dalam KAK ini

    Bab II

    TANGGAPAN TERHADAP KAK

  • USULAN TEKNIS HAL. - 2 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    2.3 Batasan-Batasan Lingkup Kegiatan

    a. Konsultan akan melakukan seluruh pekerjaan Perencanaan, analisa

    lingkungan, ekonomi, dan keuangan serta pekerjaan terkait sebagaimana

    diuraikan disini untuk mencapai hasil yang diinginkan.

    b. Konsultan akan dilengkapi dengan laporan, data, informasi terkait yang

    berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas.

    - Sehubungan dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh konsultan

    akan memerlukan kerjasama dengan instansi pemerintah dan instansi

    swasta yang terkait dengan proyek ini maka konsultan menjalin

    kerjasama yang baik agar konsultan memperoleh data dan informasi

    yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini.

    - Konsultan akan bertanggung jawab atas mutu hasil kerja dan penafsiran

    semua data yang diterima dan penyusunan kesimpulan serta

    rekomendasi dalam bentuk laporan.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 3 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    BAB IIII

    TANGGAPAN TERHADAP KAK

    4.1. Latar Belakang Tujuan

    Seperti yang telah diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan

    Perencanaan Jalan bahwa dalam rangka pengembangan prasarana jalan

    terutama jalan-jalan yang menghubungkan daerah-daerah terisolasi ataupun

    akses yang sulit untuk menuju pusat perekonomian, maka menjadi tugas

    pemerintah, untuk memprogramkan pengembangan Jalan dengan akan

    dilakukannya Seleksi Umum untuk Pekerjaaan Perencanaan Jalan Benao

    Jangkang Lahei - Malawaken. PT. Tema Karya Mandiri sebagai perusahaan

    yang telah berpengalaman di bidangnya antara lain dalam pekerjaan

    perencanaan teknis jalan bermaksud mengikuti Seleksi Umum untuk pekerjaan

    tersebut.

    Dalam pandangan konsultan PT. Tema Karya Mandiri untuk melaksanakan suatu

    pekerjaan diperlukan inovasi-inovasi yang bermuara pada peningkatan produk

    pekerjaan tersebut.

    1. Inovasi-inovasi dalam pandangan Konsultan

    Dalam hal melaksanakan tahapan kegiatan dari pekerjaan perencanaan

    teknis jalan ini konsultan PT. Tema Karya Mandiri melibatkan tenaga ahli yang

    telah berpengalaman yakni minimal telah memiliki pengalaman lebih dari 5

    (lima) tahun dalam bidang pekerjaan perencanaan dan pengawasan teknis

    jalan dan jembatan dan memiliki sertifikat.

    Di dalam penyajian laporan terutama yang menyangkut penggambaran, PT.

    Tema Karya Mandiri akan menggunakan program-program terbaru sehingga

    tampilan dari desain/gambar hasil perencanaan menjadi menarik, informatif,

  • USULAN TEKNIS HAL. - 4 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    mudah dibaca dan digunakan pihak pengguna jasa dari produk perencanaan

    tersebut.

    Sebagaimana biasanya pelaksanaan suatu pekerjaan agar menjadi hasil

    pekerjaan terutama yang menyangkut data sebagai dasar dari suatu

    perencanaan teknis jalan, maka pengambilan data diupayakan seakurat

    mungkin, yakni dengan melakukan pengukuran sedetail-detailnya dan

    diupayakan dengan ketelitian yang lebih dari apa yang ada dalam ketentuan

    Kerangka Acuan Kerja (KAK). Dengan data yang lebih akurat dan lebih

    mendetail maka hasil dari perencanaan benar-benar merupakan kebutuhan

    bagi pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jalan yang direncanakan.

    Di dalam produk hasil perencanaan ini agar lebih menginformasikan kondisi

    visual lahan / jalan di lapangan. Perekaman dalam bentuk media tayang dari

    jalur pengukuran jalan yang akan dibuat perencanaan teknisnya akan lebih

    baik dan informatif serta memberikan gambaran kondisi tanah dan lokasi

    sehingga dapat pula memberikan dasar yang lebih lengkap dalam

    pelaksanaan pembangunan fisiknya nanti.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 5 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    4.1. Latar Belakang Tujuan

    Seperti yang telah diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan

    Perencanaan Peningkatan Jalan bahwa dalam rangka pengembangan

    prasarana jalan terutama jalan-jalan yang menghubungkan daerah-daerah

    terisolasi ataupun akses yang sulit untuk menuju pusat perekonomian, maka

    menjadi tugas pemerintah, untuk memprogramkan pengembangan Jalan

    dengan akan dilakukannya Seleksi Umum untuk Pekerjaaan Perencanaan

    Jalan Benao Jangkang Lahei - Malawaken. PT. Tema Karya Mandiri sebagai

    perusahaan yang telah berpengalaman di bidangnya antara lain dalam

    pekerjaan perencanaan teknis jalan bermaksud mengikuti Seleksi Umum untuk

    pekerjaan tersebut.

    Dalam pandangan konsultan PT. Tema Karya Mandiri untuk melaksanakan suatu

    pekerjaan diperlukan inovasi-inovasi yang bermuara pada peningkatan produk

    pekerjaan tersebut.

    2. Inovasi-inovasi dalam pandangan Konsultan

    Dalam hal melaksanakan tahapan kegiatan dari pekerjaan perencanaan

    teknis jalan ini konsultan PT. Tema Karya Mandiri melibatkan tenaga ahli yang

    telah berpengalaman yakni minimal telah memiliki pengalaman lebih dari 5

    (lima) tahun dalam bidang pekerjaan perencanaan dan pengawasan teknis

    jalan dan jembatan dan memiliki sertifikat.

    Di dalam penyajian laporan terutama yang menyangkut penggambaran, PT.

    Tema Karya Mandiri akan menggunakan program-program terbaru sehingga

    tampilan dari desain/gambar hasil perencanaan menjadi menarik, informatif,

    BAB IV APRESIASI INOVASI

  • USULAN TEKNIS HAL. - 6 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    mudah dibaca dan digunakan pihak pengguna jasa dari produk perencanaan

    tersebut.

    Sebagaimana biasanya pelaksanaan suatu pekerjaan agar menjadi hasil

    pekerjaan terutama yang menyangkut data sebagai dasar dari suatu

    perencanaan teknis jalan, maka pengambilan data diupayakan seakurat

    mungkin, yakni dengan melakukan pengukuran sedetail-detailnya dan

    diupayakan dengan ketelitian yang lebih dari apa yang ada dalam ketentuan

    Kerangka Acuan Kerja (KAK). Dengan data yang lebih akurat dan lebih

    mendetail maka hasil dari perencanaan benar-benar merupakan kebutuhan

    bagi pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jalan yang direncanakan.

    Di dalam produk hasil perencanaan ini agar lebih menginformasikan kondisi

    visual lahan / jalan di lapangan. Perekaman dalam bentuk media tayang dari

    jalur pengukuran jalan yang akan dibuat perencanaan teknisnya akan lebih

    baik dan informatif serta memberikan gambaran kondisi tanah dan lokasi

    sehingga dapat pula memberikan dasar yang lebih lengkap dalam

    pelaksanaan pembangunan fisiknya nanti.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 7 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    5.1 U M U M

    Agar dapat dihasilkan suatu mutu hasil pelaksanaan maksimal dan mencakup semua

    aspek yang telah diisyaratkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka metodologi

    pendekatan teknis disusun berdasarkan tahap-tahap sebagai berikut :

    1. Tahap persiapan

    Mempersiapkan bahan-bahan dasar perencanaan sebelum ke lapangan

    yaitu melaksanakan survey pendahuluan yang meliputi :

    - Mempersiapkan data-data awal.

    - Membuat desain sementara dari data-data awal untuk dipakai sebagai

    panduan survey pendahuluan / Recon di lapangan.

    - Menetapkan ruas yang akan disurvey

    1.1. Lingkup Pekerjaan

    a. Mengumpulkan data kelas , fungsi dan status jalan yang akan

    didesain.

    b. Mempersiapkan peta-peta berupa :

    - Peta Tata Guna Lahan

    - Peta Topografi skala 1 : 250.000 s/d 1: 25.000 atau yang lebih

    besar

    - Peta Geologi skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000

    c. Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta

    jalan/Alinnemen Horizontal dengan melakukan pengecekan

    alinnemen vertikal sesuai kondisi jalan

    d. Membuat estimasi panjang jalan , jumlah dan panjang jembatan,

    box culvert/gorong gorong, dan bangunan pelengkap jalanlainnya

    yang mungkin akan terdapat pada route jalan tersebut.

    BAB V

    PENDEKATAN DAN METODOLOGI

  • USULAN TEKNIS HAL. - 8 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    e. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait

    dipusat maupun didaerah termasuk juga mengumpulkan infomasi

    harga satuan/upah untuk disekitar lokasi proyek terutama pada

    proyek yang sedang berjalan.

    f. Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan

    dengan wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi

    jalan/jembatan yang akan direncanakan.

    g. Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta serta

    menarik beberapa alternatif rencana as jalan dan jembatan,

    alinyemen horizontal dengan dilakukan pengecekan alinyemen

    vertikal sesuai dengan kondisi medan yang memenuhi standar

    perencanaan geometrik jalan dan dibahas bersama-sama dengan

    Geotecnical Engineer, Geodetic Engineer, Hydraulic Engineer.

    2. Survey Pendahuluan

    Survey pendahuluan / Reconnaissance Survey adalah survey yang

    dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi, yang bertujuan untuk memperoleh

    data awal sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknis dan untuk

    pekerjaan selanjutnya. Serta diharapkan mampu memberikan saran dan

    bahan pertimbangan terhadap survey detail lanjutan diantaranya : survey

    topografi, survey geologi dan geoteknik, survey bahan quarry, survey

    hidrologi/hidrolik, jenis konstruksi serta metode pelaksanaan sehingga

    diperoleh suatu perencanaan detail desain yang matang, semua kegiatan

    recon survey harus dibuatkan laporan sebagai data awal perencanaan.

    Lingkup Pekerjaan Survey Pendahuluan adalah :

    - Studi Literatur yaitu mengumpulkan data pendukung perencanaan baik

    data sekunder maupun data laporan Studi Kelayakan (FS), dan laporan

    Studi AMDAL serta laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan

    wilayah yang dipengaruhi/mempengaruhi jalan / jembatan yang

    direncanakan.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 9 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    - Koordinasi dengan Instansi Terkait yaitu melaksanakan koordinasi

    konfirmasi dengan instansi terkait di daerah yaitu di Kabupaten Barito

    Utara, sehubungan dengan dengan dilaksanakannya survey

    pendahuluan.

    - Diskusi Perencanaan Lapangan, Team bersama sama akan

    melakukan / melaksanakan survey dan mendistribusikannya dan

    membuat usul perencanaan dilapangan bagian demi bagian sesuai

    dengan bidang keahliannya masing-masing serta membuat sketsa

    dilengkapi dengan catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda

    dilapangan berupa patok serta dilengkapi dengan foto-foto penting dan

    identitasnya masing-masing yang akan difinalkan di kantor sebagai

    bahan penyusunan laporan setelah kembali dari lapangan.

    - Racon Survey Topografi,

    Kegiatan yang akan dilakukan geodetic engineer pada survey pendahuluan

    adalah :

    a. Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok

    beton Bench Mark di awal dan akhir proyek.

    b. Mengamati kondisi topografi

    c. Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus

    serta, morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor

    d. Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran

    e. Menyarankan posisi patok Mench Mark pada lokasi/titik yang akan

    dijadikan referensi.

    - Recon Survey / Desain Geometrik

    Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geoteknik adalah :

    a. Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan

    karateristik dan sifat tanah dan batuan.

    b. Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quary) sepanjang lokasi

    pekerjaan.

    c. Memberikan rekomendasi pada Higway Engineer berkaitan dengan

    rencana trace jalan yang akan dipilih.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 10 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    d. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus ( rawan longsong,

    daerah banjir, dll )

    e. Mencatat lokasi yang akan dilakukan DPC maupun lokasi untuk test pit.

    f. Membuat rencana kerja untuk team syrvey detail.

    - Recon Jembatan

    - Recon Survey Lalu Lintas

    - Recon Survey Geologi dan Geoteknik

    - Recon Survey Hidrologi/Hidraulik

    - Recon Survey Dampak Lingkungan

    - Recon Survey Upah dan Harga Satuan adalah tim melaksanakan

    pengumpulan data upah, harga satuan dan data peralatan yang akan

    digunakan

    3. Pengukuran Topografi

    Pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data

    koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trace jalan

    dan jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta

    topografi dengan skala 1:1000, yang akan digunakan untuk perencanaan

    geometrik jalan, serta 1:5000 untuk perencanaan jembatan dan

    penanggulangan longsoran.

    Lingkup Pekerjaan Pengukuran Topografi :

    - Pemasangan Patok-patok

    a. Patok-patok BM dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm atau

    pipa paralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan

    diatasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan pada tempat yang

    aman, mudah terlihat. Patok BM akan dipasang pada setiap 1 ( satu

    ) kilo meter.

    b. Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak

    diatas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang

    Prasarana Wilayah, Notasi dan nomor BM dengan warna hitam.

    Patok BM yang sudah terpasang, kemudian diphoto sebagai

    dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 11 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    c. Untuk setiap titik polygon dan sifat datar harus digunakan patok kayu

    yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang

    sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawah diruncingkan, bagian

    atas diratakan dan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang

    masih nanpak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan

    khusus akan ditambahkan patok bantu.

    d. Untuk memudahkan pencarian patok, pada daerah sekitar patok

    diberi tanda-tanda khusus.

    e. Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok,

    misalnya diatas permukaan jalan beraspal atau diatas permukaan

    batu, maka titik-titik poligon dan sipat datar ditandai dengan paku

    seng yang dilingkari cat kuning dan diberi nomor.

    - Pemasangan Titik Kontrol Horizontal ( apabila menggunakan alat

    konvensional )

    a. Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem

    polygon, dan semua titik ikat (BM) dijadikan sebagai titik polygon.

    b. Sisi polygon atau jarak antar titik polygon maksimum 100 meter ,

    diukur dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis atau

    elektronis.

    c. Sudut sudut polygon diukur dengan alat ukur theodolit dengan

    ketelitian baca dalam detik. Theodolit yang akan digunakan adalah

    jenis T2 atau yang setingkat.

    d. Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan tiitk akhir

    pengukuran dan untuk setiap interval 5 km disepanjang trace

    yang diukur. Apabila pengamatan matahari tidak bisa dilakukan

    akan digunakan alat GPS Portale ( Global Positioning System ) .

    Setiap pengamatan matahari akan dilakukan dalam 2 seri ( 4 biasa

    dan 4 luar biasa ).

    - Pengukuran Titik Kontrol Vertikal ( apabila menggunakan alat

    konvensional )

  • USULAN TEKNIS HAL. - 12 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    a. Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdi /

    pembacaan pergi pulang.

    b. Pengukuran sifat datar mencakup semua titik pengukuran (

    polygon, sifat datar, dan potongan melintang ) dan titik BM

    c. Rambu rambu ukur yang dipakai dalam kedaaan baik, berskala

    benar, jelas dan sama.

    d. Pada setiap pengukuran sifat datar dilakukan pembacaan ketiga

    benangnya yaitu /Benang Atas ( BA ), Benang Tengah (BT), dan

    Benang Bawah (BB), dalam satuan milimeter. Pada setiap

    pembacaan akan dipenuhi : 2.BT=BA+BB.

    e. Dalam satu seksi ( satu hari pengukuran ) adalah jumlah siang (

    pengamatan ) yang genap.

    - Pengukuran Situasi ( apabila menggunakan alat konvensional )

    a. Pengukuran situasi di lakukan dengan sistem tachimetri, yang

    mencakup semua objek yang dibentuk oleh alam ataupun manusia

    yang ada disepanjang jalur pengukuran, sperti alur, sungai, bukit,

    jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.

    b. Dalam pengambilan data akan dioperhatikan keseragaman

    penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga akan

    dihasilkan gambar situasi yang benar.

    Pada lokasi lokasi khusus misalnya : sungai, persimpangan

    dengan jalan yang sudah ada pengukuran akan dilakukan dengan

    tingkat kerapatan yang lebih tinggi.

    c. Untuk pengukuran situasi akan digunakan alat theodolit.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 13 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    - Pengukuran Penampang Melintang

    Pengukuran penampang melintang akan dilakukan dengan persyaratan

    sebagai berikut :

    Kondisi Lebar Koridor

    (m)

    Interval (m)

    Jalan Baru

    Interval (m)

    Jembatan

    dan

    Longsoran

    - Datar, Landai

    dan Lurus 75 - 75 50 25

    - Pengunungan 75 + 75 25 25

    - Tikungan 50 (luar) + 100

    (dalam ) 25 25

    Untuk pengukuran penampang melintang akan digunakan alat theodolit.

    - Pengukuran Khusus

    Pengukuran khusus diperlukan pada beberapa kondisi khusus, misalnya

    : perpotongan rencana trace jalan dan sungai.

    a. Pengukuran pada perpotongan rencana trace jalan dengan sungai.

    - Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing 200 m

    dari perkiraan titik perpotongan atau daerah sekitar sungai yang

    masih berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan

    interval pengukuran penampang melintang sengai sebesar 25

    meter.

    - Pada daerah posisi jembatan interval pengukuran melintang

    dan memanjang dilakukan setiap 10 meter (maksimal 15

    meter)

    - Koridor pengukuran searah rencana trace jalan masing-

    masing 100 m dari kedua tepi sungai dengan interval

    pengukuran penampang melintang rencana trace jalan

    sebesar 25 meter.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 14 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    a. Pengukuran pada perpotongan dengan jalan yang ada.

    - Koridor pengukuran ke setiap arah kaki perpotongan masing-

    masing 100 m dari perkiraan titik perpotongan dan interval

    pengukuran penampang melintang sebesar 25 meter.

    - Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang

    dibentuk alam ataupun oleh manusia disekitar peersilangan

    tersebut.

    - Persyaratan.

    Pemeriksaan dan koreksi alat ukur,. Sebelum melakukan

    pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan akan

    diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :

    a. Pemeriksaan Theodolit

    - Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo

    tabung.

    - Sumbu II tegak lurus sumbu I

    - Garis bidik tegak lurus sumbu II

    - Kesalahan kolimasi horizontal = 0

    - Kesalahan indek vertikal = 0

    b. Pemeriksaan alat sifat datar.

    - Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo

    tabung.

    - Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo

    Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur akan dicatat dan

    lilampirkan kedalam laporan.

    - Perhitungan:

    a. Pengamatan Matahari.

    Dasar perhitungan pengamatan matahari akan mengacu

    pada tabel almanak matahari yang diterbitkan oleh

  • USULAN TEKNIS HAL. - 15 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    Direktorat Topograpi TNI-AD untuk tahun yang sedang

    berjalan dan harus dilakukan dilokasi pekerjaan.

    b. Perhitungan Koordinat

    Perhitungan koordinat polygon dibuat setiap seksi, antara

    pengamatan matahari yang satu dengan pengamatan

    berikutnya. Koreksi sudut tidak boleh diberikan berdasarkan

    panjang kaki sudut ( kaki sudut yang lebih pendek mendapat

    koreksi yang lebih besar), dan harus dilakukan dilokasi

    pekerjaan.

    c. Perhitungan sifat Datar

    Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (

    ketelitian 0,5 mm ), dan harus dilakukan kontrol perhitungan

    pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda

    tingginya.

    d. Perhitungan ketinggian detail

    Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur

    yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung

    secara tachimetris.

    e. Seluruh perhitungan akan dilakukan menggunakan

    komputerisasi.

    - Penggambaran

    a. Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000

    untuk jalan dan 1 : 500 untuk jembatan

    b. Garis-garis dibuat setiap 10 cm.

    c. Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga

    absis (x) dan ordinat (y) nya.

    d. Pada setiap lembar gambar dan/atau setiap 1 meter panjang

    gambar harus dicantumkan petunjuk arah utara.

    e. Penggambaran tiitk poligon harus berdasarkan hasil

    perhitungan dan tidak boleh di lakukan secara grafis.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 16 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    f. Setiap titik ikat (BM) akan dicantumkan nilai X.Y.Z-nya dan

    diberi tanda khusus.

    Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan

    penampang melintang harus digambarkan pada gambar polygon

    , sehingga membentuk gambar situasi dengan interval garis

    ketinggian (contour) 1 meter, Semua gambar topograpi akan

    disajikan dengan menggunakan software computer.

    4. Inventarisasi Jalan dan Jembatan

    Bertujuan untuk mendapatkan data secara umum mengenai kondisi

    perkerasan maupun kondisi jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang

    disurvey meliputi :

    - Inventarisasi Kondisi Permukaan Jalan

    Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi rata-rata setiap 200 m

    yang tercatat selamam berkendaraan. Data yang akan diperoleh dari

    pemeriksaan ini adalah :

    a. Lebar perkerasan yang ada dalam meter

    RCI RCI Kondisi Visual Type Permukaan Tipikal

    8-10 Sangat rata Hotmik (AC dan HRS)

    yang halus, baru

    dibuat/ditingkatkan

    dengan beberapa lapisan

    aspal

    7-8 Sangat baik/rata Hotmik setelah dipakai

    beberapa tahun atau

    lapisan tipis hotmix diatas

    penetrasi macadam

    dipakai untuk

    pelaksanaan pekerjaan

    konstruksi disekitar ruas

    jalan yang ditingkatkan

  • USULAN TEKNIS HAL. - 17 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    6-7 Baik Hotmix lama ,

    Nacas/Lasbutag baru

    5-6 Cukup, sedikit/tak

    ada lubang,

    permukaan rata

    Penetrasi macadam,

    Nacas baru atau

    Lasbutag berumur

    beberapa tahun

    3-4 Jelek kadang-

    kadang berlubang,

    tidak rata

    Penetrasi macadam

    berumur 4-5 tahun, jalan

    kerikil tak terawat

    2-3 Rusak berat Semua type perkerasan

    yang sudah lama tidak

    terpelihara

    1-2 Tidak dapat dilalui

    kecuali oleh Jeep 4

    WD

    b. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag,

    Penetrasi Macadam dl..

    c. Nilai kekerasan jalan yang dapat diperoleh dari hasil survey

    NAASRA Roughness Meter (IRI), atau ditentukan secara visual

    (RCI) dengan ketentuan skala.( jikalau itu adalah peningkatan jalan

    )

    d. Kondisi daerah samping jalan serta utilitas yang ada seperti saluran

    samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping,

    jarak pagar/bangunan penduduk / tebing kepinggir perkerasan.

    e. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan jelas dan sesuai dengan lokasi

    yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan klainnya.

    f. Data yang diperoleh dicatat didalam format Invetarisasi Jalan (

    Highway Geometric Inventory ), per 200 meter.

    g. Membuat photo dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal

    1 (satu) buah photo per 200 meter.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 18 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    h. Photo ditempel pada format standar dengan mencantumkan hal-hal

    yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah

    pengambilan photo dan tinggi petugas yang memegang nomor

    STA.

    - Inventarisasi Jembatan

    Tujuan inventarisasi jembatan adalah untuk mendapatan informasi

    mengenai existing jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang

    ditinjau diantaranya :

    a. Nama, lokasi serta kondisi jembatan

    b. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas dan

    jenis lantai.

    c. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan

    atau pemeliharaan

    d. Data yang diperoleh akan dicatat dalam suatu format standar.

    e. Photo dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan

    yang diambil dari arah memanjang dan melintang. Photo ditempel

    pada format standar

    5. Survey Lalu Lintas

    Bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada, kecepatan kendaraan

    rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta menginventarisasi

    jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam

    satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai

    dasar perencanaan jalan dan jembatan.

    Lingkup Pekerjaan Survey Lalu Lintas :

    - Survey Volume Kendaraan

    Survey ini dilakukan di 3 (tiga) tempat yaitu : Ruas Jalan, Simpang Tiga

    Jalan, dan Simpang empat Jalan, seluruh jenis kendaraan yang lewat

    baik dari arah depan maupun dari arah belakang harus dicatat setiap

    lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1

  • USULAN TEKNIS HAL. - 19 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    counter serta format survey yang telah ditentukan dalam Kerangka

    Acuan Kerja (KAK).

    - Pos pos perhitungan lalu lintas.

    - Pemilihan Lokasi pos

    a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dari

    ruas jalan , tidak terpengaruh oleh angkutan luang alik yang tidak

    mewakili ruas ( commuter traffic )

    b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang uang cukup untuk

    kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan

    dengan mudah dan jelas.

    c. Lokasi pos tidak dapat ditempatkan pada persilangan jalan.

    - Tanda Pengenal Pos

    Setiap pos perhitungan lalu lintas rutin mempunyai nomor pengenal ,

    terdiri dari satu huruf besar dan diikuti oleh tiga digit angka. Huruf besar

    A,B dan C memberikan identitas mengenai type kelas pos perhitungan.

    Tiga digit angka berikutnya identik denga nomor ruas jalan dimana pos-

    pos tersebut tergeletak.

    Apabila dalam suatu ruas jalan mempunyai pos perhitungan lebih dari

    satu, maka kode untuk pos kedua, digit pertama diganti dengan 4 dan

    seterunya. Urutan pos dimulai dari kilometer kecil ke kilometer besar

    pada ruas jalan tersebut.

    6. Survey Kondisi Perkerasan Jalan

    Survey kondisi perkerasan jalan diharapkan dapat memberikan data akurat

    mengenai kondisi perkerasan pada ruas jalan yang meliputi lendutan dari

    suatu konstruksi jalan, kekerasan jalan, daya dukung tanah dasar dan

    susunan / lapisan perkerasan. Dengan lingkup pekerjaan antara lain :

    - Pemeriksaan Lendutan Balik dengan Benkelman Beam pemeriksaan

    akan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

    a. Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan dengan

    menggunakan jembatan timbang atau dengan alat lain yang telah

  • USULAN TEKNIS HAL. - 20 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    terbukti dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar, dan hasil

    pengukuran beban gandar akan dicatat dengan jelas.

    b. Alat Benkelman Beam yang dipakai mempunyai ukuran standar

    misalnya perbandingan batang 1:2, Dimensi geometrik dan

    Benkelman Beam akan dicatat dengan jelas.

    c. Alat pembacaan (dial gauge ) lendutan pada kondisi yang baik dan

    skala ketelitian pembacaan jarum petunjuk akan dicatat.

    d. Hal-hal khusus yang akan dijumpai seperti kondisi drainase, nama

    daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian perkukaan jalan dan

    sebagainya akan dicatat.

    e. Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan

    maksimal setiap 200 meter sepanjang ruas jalan beraspal yang

    telah ditetapkan.

    f. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.

    (Patok Km / Sta).

    - Pemeriksaan Daya Dukung tanah dasar dengan alat (DCP) Dynamic

    Cone Penetrometer ) akan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan

    sebagai berikut :

    a. Alat DCP yang dipakai sesuai dengan ketentuan ketentuan yang

    ada.

    b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan maksimal 200

    m.

    c. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan

    lapisan tanah dasar.

    d. Akan selalu dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan

    yang ada seperti lapisan sirtu, lapisan telport, lapisan pasir dan

    sebagainya.

    e. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan

    lapisan tanah dasar. Terkecuali bila dijumpai lapisan tanah yang

    sangat keras ( cadas )

  • USULAN TEKNIS HAL. - 21 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    f. Hal-hal khusus yang akan dijumpai seperti kondisi drainase, nama

    daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian perkukaan jalan dan

    sebagainya akan dicatat

    g. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas. (

    Patok Km / Sta ).

    - Survey Susunan Lapisan Perkerasan dan Tanah dasar denga metode

    test Pit.

    7. Survey Geologi dan Geoteknik

    Survey geologi dan geoteknik bertujuan mendapatkan identifikasi kondisi

    lapisan tanah secara lengkap sehingga dapat digunakan untuk

    menentukan jenis perkerasan jalan yang aman, ekonomis dan sesuai

    dengan keperluan proyek. serta untuk melakukan pemetaan penyebaran

    tanah / bantuan dasar termasuk kisaran tebal tanah pelapukan,

    memberikan informasi mengenai stabilitas tanah, menentukan jenis dan

    karakteristik tanah untuk keperluan bahan jalan dan struktur, serta

    mengidentifikasi lokasi sumber bahan termasuk perkiraan kuantitasnya.

    Lingkup Pekerjaan Survey Geologi dan Geoteknik meliputi

    penyelenggaraan penyelidikan mekanika tanah yang mencakup

    penyelidikan dilapangan, pengambilan contoh tanah ( disturbed dan

    undisturbed sample ), percobaan di laboratorium dan analisa beserta

    rekomendasi yang menyangkut karakteristik tanah dari lokasi proyek untuk

    sub base dan base jalan dan pengaruhnya terhadap lingkungan proyek.

    Penyelidikan / test dilakukan / dikerjakan sesuai dengan prosedurASTM.

    - Pemeriksaan Daya Dukung tanah dasar dengan alat (DCP) Dynamic

    Cone Penetrometer ) akan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan

    sebagai berikut :

    a. Alat DCP yang dipakai sesuai dengan ketentuan ketentuan yang

    ada.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 22 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan maksimal 200

    m.

    c. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan

    lapisan tanah dasar.

    d. Akan selalu dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan

    yang ada seperti lapisan sirtu, lapisan telport, lapisan pasir dan

    sebagainya.

    e. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan

    lapisan tanah dasar. Terkecuali bila dijumpai lapisan tanah yang

    sangat keras ( cadas )

    f. Hal-hal khusus yang akan dijumpai seperti kondisi drainase, nama

    daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian perkukaan jalan dan

    sebagainya akan dicatat

    g. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas. (

    Patok Km / Sta ).

    - Survey Susunan Lapisan Perkerasan dan Tanah Dasar dengan metode

    Test Pit. Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji 25-40 kg untuk

    setiap contoh tanah. Setiap contoh tanah diberi iidentitas yang jelas (

    sumur uji, lokasi, kedalaman). Penggalian sumur gali dilakukan pada

    setiap jenis satuan tanah yang berbeda atau maksimum 5 km bila jenis

    tanah sama. Denagn kedalaman 1-2 meter. Setiap sumuran yang digali

    dan contoh tanah yang diambil akan diphoto.

    - Uji Laboratorium

    Uji laboratorium yang akan dilakukan pada contoh tanah asli (

    undisturbed sample ) dimaksud untuk mendapatkan karakteristik

    identifikasi umum (Index Propertis ) dari contoh tanah yang

    bersangkutan.

    - Kadar Air (W)

    - Berat Isi Tanah ()

    - Berat Jenis Tanah (Gs)

  • USULAN TEKNIS HAL. - 23 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    - Batas-batas Attenberg

    - Uji Gradasi / Saringan dan Hidrometer

    - Uji Konsolidasi

    - Uji CBR

    Uji tersebut dilakukan sesuai standar pelakasanaan ASTM.

    - Penyelidikan Geologi

    - Penyelidikan Geoteknik

    - Lokasi Quarry

    8. Survey Hidrologi dan Hidraulik

    Survey ini diharapkan dapat menyajikan data hidrologi dan karakter /

    perilaku aliran air pada bangunan air yang ada baik di sekitar jembatan

    maupun jalan, guna keperluan analisis hidrologi, penentuan debit banjir

    rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan

    pengaman terhadap gerusan, river training (pengarah arus) yang

    diperlukan.

    Lingkup Pekerjaan Survey Hirologi dan Hidraulik meliputi :

    - Mengumpulkan data curah hujan dan banjir tahunan.

    - Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada (gorong-gorong,

    jembatan selokan).

    - Menganilisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana,

    debit dan tinggi muka air banjir.

    - Menganalisa pola aliran air.

    - Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.

    - Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/jembatan termasuk

    pengaruhnya akibat adanya bangunan air (aflux).

    - Merencanakan bangunan pengaman jalan/jembatan terhadap gerusan

    sempit atau horizontal dan vertikal.

    9. Perencanaan Teknis

    Bertujuan untuk merencanakan baik geometrik, perkerasan, jembatan,

    struktur bangunan pelengkap, landsekap, sampai dengan penyiapan

  • USULAN TEKNIS HAL. - 24 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang

    sempurna, ekonomis, serta ramah terhadap lingkungan.

    Ruang lingkup dari pekerjaan ini meliputi kegiatan :

    - Merencanakan geometrik jalan dan jembatan dengan memperhatikan

    stabilitas lereng.

    - Merencanakan jenis serta tebal perkerasan.

    - Merencanakan bangunan atas dan bawah jembatan.

    - Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman jalan.

    - Merencanakan lansekap jalan.

    - Menyiapkan dokumen lelang.

    5.2 Koordinasi Layanan Konsultansi

    Dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana dituntut untuk selalu

    berkoordinasi dengan instansi terkait dalam suatu jalinan hubungan yang baik dan

    mantap sangat dibutuhkan di dalam usaha Pelayanan Jasa Konsultansi untuk

    menangani pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan sepanjang 63 Km (Patung-Hayaping

    dll) pada Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Propinsi

  • USULAN TEKNIS HAL. - 25 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    5.3 Sasaran Kerja

    Dalam suatu pekerjaan pembangunan demi tercapainya sasaran hasil pekerjaan

    maksimal adanya kegiatan Perencanaan adalah mutlak diperlukan, yang harus sesuai

    dengan kriteria dan pokok-pokok ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kerangka

    Acuan Kerja (KAK).

    Sasaran-sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam Perencanaan tersebut antara

    lain :

    Tepat dalam waktu pelaksanaan pekerjaan Perencanaan.

    Mutu dan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang digunakan untuk

    pekerjaan ini.

    Dapat dilaksanakan dengan administrasi yang efektif dan efisien.

    Sehingga dengan demikian diperlukan perencanaan yang lebih teliti dan dimulai dari

    awal pekerjaan persiapan sampai dengan hasil akhir pekerjaan agar tercapai suatu

    hasil pekerjaan yang maksimal dan sesuai dengan spesifikasi.

    Pekerjaan Perencanaan akan dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila ditunjang

    dengan sistem organisasi yang baik pula serta pelaksanaan perencanaan yang efektif

    dan efisien serta dapat dipertanggungjawabkan.

    5.4 Metode Penanganan Pekerjaan

    Dalam usaha mendapatkan suatu kesatuan dalam pekerjaan diperlukan adanya suatu

    dasar serta pegangan sebagai acuan di dalam melaksanakan perencanaan, yaitu

    dengan cara menyebarluaskan beberapa dokumen-dokumen serta spesifikasi kepada

    personil/petugas lapangan yang terkait.

  • USULAN TEKNIS HAL. - 26 -

    PT. TEMA KARYA MANDIRI

    Konsultan akan menyusun dan menyerahkan Rencana Kerja (Request For Work)

    dan Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Schedule) kepada Tim Perencana untuk

    diperiksa dan disetujui, sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan Rencana

    Kerja tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

    Mobilisasi serta jumlah alat dan personil yang direncanakan akan dipergunakan

    di lapangan.

    Tahapan dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

    Metode Pelaksanaan yang telah disetujui.

    Kondisi Proyek dan lingkungan sekitarnya, cuaca serta dominan musim

    setempat.

    Konsultan akan mengajukan metode peaksanaan yang akan dipakai, selain

    menyusun Rencana Kerja dan menyerahkannya pada Tim pemeriksa untuk

    diperiksa dan disetujui, selanjutnya untuk dipertimbangkan dan disetujui bersama

    oleh Pihak Proyek .

    BAB VI RENCANA KERJA