pendekatan dalam ilmu politik

12
LAPORAN PERSENTASE KELOMPOK SISTEM POLITIK INDONESIA KELOMPOK 13 : 1. Rino Selfitra 2. Sukmika Mardalena 3. Ulfa Djamur 4. Yuni Komariah A. PENGANTAR 1. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK Seperti di dalam ilmu social lainnya, maka studi Ilmu Politik juga menghadapi masalah bagaimana menyusun kerangka berfikir untuk menganalisis gejala-gejala politik. Kerangka berpikir yang merupakan sudut pandang penganalisa atau cara serta metode yang digunakan untuk memahami politik. Oleh sebab itu dalam membahas mengenai sistem politik di Indonesia setiap kelompok menggunakan pendekatan-pendekatan, yaitunya pendekatan Analisis Sistem (David Easton) dan Pendekatan Struktral-Fungsional (Gabliel A. Almond) a. Pendekatan Analisi Sistem – David Easton 1

Upload: sukmika-m-chaniago

Post on 14-Feb-2015

79 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan dalam ilmu politik

LAPORAN PERSENTASE KELOMPOK

SISTEM POLITIK INDONESIA

KELOMPOK 13 :

1. Rino Selfitra

2. Sukmika Mardalena

3. Ulfa Djamur

4. Yuni Komariah

A. PENGANTAR

1. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK

Seperti di dalam ilmu social lainnya, maka studi Ilmu Politik juga menghadapi masalah

bagaimana menyusun kerangka berfikir untuk menganalisis gejala-gejala politik. Kerangka

berpikir yang merupakan sudut pandang penganalisa atau cara serta metode yang digunakan

untuk memahami politik.

Oleh sebab itu dalam membahas mengenai sistem politik di Indonesia setiap kelompok

menggunakan pendekatan-pendekatan, yaitunya pendekatan Analisis Sistem (David Easton) dan

Pendekatan Struktral-Fungsional (Gabliel A. Almond)

a. Pendekatan Analisi Sistem – David Easton

Pendekatan ini mencoba melihat dan memisahkan kehidupan politik dari kehidupan yang

bukan politik. Pendekatan sistem melihat semua segi dari kehidupan politik sebagai suatu jalinan

kegiatan yang saling berkaitan satu sama lainnya atau membentuk suatu sistem kegiatan.

Singkatnya pendekatan analisa sistem mengacu pada input dan output. Dimana input

berupa tuntutan-tuntutan dari masyarakat, yang kemudian akan ditindak lanjuti oleh pemerintah

1

Page 2: Pendekatan dalam ilmu politik

sehingga menjadi suatu keputusan atau kebijakan. Kemudian kebijakan-kebijakan tersebut akan

direspon lagi oleh lingkungan yaitunya berupa tuntutan ataupun dukungan. Begitulah seterusnya

sehingga membentuk suatu rangkaian kegiatan yang terus menerus berjalan.

BAGAN PENDEKATAN ANALISA SISTEM

Tuntutan Keputusan

I

N

P

U

T Dukungan Kebijakan

Umpan balik dari lingkungan

b. Pendekatan Struktural-Fungsional – Gabriel A. Almond

Pendekatan structural-fungsional merupakan alat analisa yang diperlukan untuk

membahas system politik sebagai dari system kehidupan manusia. Pendekatan ini berusaha

menjelaskan bagaimana bentuk srtuktur lembaga-lembaga politik dalam menjalankan fungsinya.

Gabriel Almond berusaha mencoba mengadakan perbandingan atas prosedur dan cara bekerja

suatu system. Almon melihat apakah ada persamaan dan perbedaan dari struktur-struktur politik

di dalam menajlankan fungsi-fungsinya di dalam suatu system politik.

Adapun yang termasuk Struktur Sistem Politik adalah :

1. Lembaga Eksekutif 4. Partai politik

2. Lembaga Legislatif 5. Kelompok Kepentingan

2

I

N

P

U

T

SISTEM

POLITIK

OUTPUT

Page 3: Pendekatan dalam ilmu politik

3. Lembaga Yudikatif 6. Birokrasi

Sedangkan fungsi dalam system politik adalah sebagai berikut:

a. Secara tidak langsung terlibat dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan keputuasan

Sosisalisasi politik ( Penanaman nilai-nilai politik )

Rekruitmen Politik ( Pengkaderan, menyeleksi, mengajak suatu orang atau

kelompok yang berpotensi untuk duduk dalam jabatan-jabatan politik )

Komunikasi politik ( Penyampaian informasi politik pada masyarakat )

b. Secara langsung terlibat dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan keputusan.

BAGAN PENDEKATAN STRUKTURAL-FUNGSIONAL

3

Page 4: Pendekatan dalam ilmu politik

B. LAPORAN PERSENTASE KELOMPOK

KELOMPOK 3 DAN KELOMPOK 12

Tema : Sistem Politik Indonesia Masa Reformasi

Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu system yang telah ada pada

suatu masa. Di Indonesia, kata reformasi umumnya merujuk pada gerakan mahasiswa pada tahun

1998 yang menjatuhkan kekuasaan preisden Suharto atau era setelah Orde Brau.

Pada masa ini juga memberi kebebasan dalam menyampaikan pendapat, partidipasi

masyarakat mulai terangkat kembali. Hal ini terlihat dari munculnya partai-partai politik dari

berbagai golongan dan ideology. Masyarakat bisa menyampaikan kritik secara terbuka pada

pemerintah. Disamping kebebasan dalam menyatakan pendapat, kebebasan pers juga diberikan.

Reformasi dalam pers dilakukan dengan cara menyederhanakan permohonan Surat Izin Usaha

Penerbitan.

Masa sekarang ini pun sistem politik Indonesia masih mengalami krisis yang

memprihatinkan. Pasca Reformasi yang harapannya aka nada format baru bagi dunia politik

ternyata mengalami kebuntuan. Hal ini dapat dilihat dari partai;politik yang menjadi bangunan

dasar demokrasi belum mampu untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Perubahan yang

terlihat hanayalah pada kuantitas partai tapi masih menggunakan pola lama, artinya belum ada

perubahan yang mendasar dari reformasi yang dicita-citakan.

KELOMPOK 4 DAN KELOMPOK 11

Tema : Peranan Parati Politik pada masa Orde Baru dan Reformasi

Pada masa Orde Baru perkembangan partai politik setelah meletus G30SPKI adalah

dengan dibubarkannya PKI dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Indonesia. Orde Baru

hanaya ada 3 partai besar yaitunya : PPP, Golkar, dan PDI. Partai tersebut memang sudah

menjalankan fungsinya sebagai wadah penyalur aspirasi masyarakat namun kenyataannya pada

masa itu juga bisa dirasakan pada kepemimpinan presiden Suharto yang diusung oleh partai

Golkar.

4

Page 5: Pendekatan dalam ilmu politik

Partai seolah hanya berperan sebagai kendaraan untuk menduduki kursi kekuasaan

bahakan itupun tidak berjalan sesuai fungsinya. Berakhirnya Orde Baru yang ditandai dengan

turunnya persiden suharto dari jaabatannya memberikan ruang bagi masyatrakat untuk

menyuarakan aspirasinya secara luas.

Di masa reformasi , pertumbuhan partai politik didasari atas kepentingan yang sama

masing-masing anggotanya. Dapat dikatakan era reformasi yang melahirkan system multipartai

ini sebagai titik awal pertumbuhan paratai yang didasari kepentingan dan orientasi politik yang

sama diantara anggotanya.

Kondisi yang seperti ini perlu dipertahankan karena apartai politik adalah alat demokrasi

untuk mengantarkan rakyat menyampaikan artikulasi kepentingannya. Tidak ada demokrasi

sejati tanpa partai politik

KELOMPOK 5 DAN KELOMPOK 10

Tema : Sistem Pemilu Orde Baru dan Reformasi

Kita tahu, masa orba indonesia memiliki pemimpin yang dapat dikatakan otoriter..

Walaupun bisa dikatakan juga indonesia pada masa itu, memiliki kejayaan ekonomi yang baik.

Dimasa orba, dapat kita lihat sistem pemilu pada saat itu yang cenderung ingin memusatkan

segala bentuk kekuasaan pada hanya 1 partai yang tentu saja itu demi tercapainya tujuan-tujuan

tertentu. Pada saat itu, hanya ada 3 partai yang mengikuti pemilu yaitu PDI, PPP, dan Golkar.

Pemilihan umum tersebut sebenarnya hanya formalitas pemerintah saja. Yang pada akhirnya

memenangkan pemilu dan kembali berkuasa. Jadi lah indonesia negara yang dikuasai oleh

pemerintahan yang begitu kuat dan sangat berkuasa..

Dimasa reformasi, indonesia seakan menghirup udara segar dengan adanya sistem multi

partai. Pada masa itu indonesia tidak hanya terdiri dari 3 partai lagi. Hal itu tentu membuka jalan

terciptanya demokrasi dinegara indonesia. Pada saat itu juga dimulai nya pemilihan presiden

secara langsung. Pada reformasi rakyat seakan dimajakan dengan kebebasan yang dahulunya

sulit didapat dan terkesan hanya dapat diam.

5

Page 6: Pendekatan dalam ilmu politik

Akhirnya, pada masa reformasi jadilah indonesia yang menjalankan demokrasi dan bebas dalam

ikut serta menentukan kehidupan bangsa.

KELOMPOK 6

Tema : Politik Luar negri Indonesia

Politik luar negri dapat diartikan sebegai srategi dan taktik yang digunakan suatu negara

dalam hubungannya dengan negara-negara lain.

Awal kemerdekaan sebagai negara yanga baru merdeka tentu saja Indonesia

membutuhkan pengakuan dari negara lain bahwa negara Indonesia sudah berdiri dan siap untuk

menjadi naggota dari komunitas nasional.

Titik awal bagi Indonesia dalam menyusun strategi dan kebijakan luar negrinya yang

digagas oleh M.Hatta adalah ; mengemukakan tentang gagasan pokok Non Blok/Gerakan Non

Blok. Pada kenyataannya Indonesia tidak menerapkan politik bebas aktif sepenuhnya, Indonesia

cenderung dekat dengan negara-negara Timur seperti Cina dan Rusia.

Masa Orde Baru merupakan masa dimana Indonesia memasuki masa demokrasi

Pancasila.

Beberapa system politk luar negri di masa orde baru :

1. Peran aktif dalam acara tingkat dunia

2. Kerjasama diperluas dalam berbagai sector terutama sector perekonomian

3. Indonesia juga secara cepat memberikan tanggapan akan isu-isu yang muncul di

dunia Internasional

Masa Reformasi kepemimpinan Gud Dur dianggap bahwa yang paling kontroversial. Politik luar

negri yang dijalankannya masih menggunakan formula yang lama yaitu politik luar negri bebas

aktif.

Sedangkan Masa presiden Megawati Indonesia dilanda begitu banyak tindak terorisme di

dalam negri. Politik luar negrinya berfokus pada meningkatkan keamanan nasional serta ikut

berperan aktif dalam memberantas tindak terorisme di dunia internasional.

6

Page 7: Pendekatan dalam ilmu politik

KELOMPOK 7

Tema : Supremasi Hukum Di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara hukum. Namun kebanyakan dari warga negara

Indonesia belum mematuhi hukum hukum yang berlaku di Indonesia. Sampai saat ini penegakan

hukum belum juga terwujud, padahal hukum itu adalah yang menetukan kehidupan.

Sebenarnya hukum di Indonesia sudah baik demi ketertiban masyarakat, akan tetapi yang

menjadi masalah adalah birokrat yang ada didalamnya. Perjalanan birokrasi di Indonesia selalu

dipengaruhi oleh kondisi sebelumnya. Paradigma yang dubangun dalam birokrasi Indonesia

lebih cenderung untuk kepentingan kekuasaan. Bnayaknya kasus KKN menjadi cermin buruknya

mentalitaas birokrasi secara institusional maupun individu.

KELOMPOK 8

Tema : Fungsi Militer di Era Orba dan Reformasi

Munculnya militer dipanggung politik, sosial, dan ekonomi negara-negara berkembang,

berpangkal kepada lemahnya pihak sipil untuk mengendalikan kesemua unsur kehidupan

masyarakat sehingga membutuhkan keamanan yang kuat didalam suatu negara. Didalam

kehidupan politik indonesia dan prosedur yang ditempuh ABRI untuk menjaga kelangsungan

peranannya dibawah simbol-simbol pembangunan. Setelah orde baru berdiri, salah satu bentuk

perwujudan fungsi ABRI sebagai kekuatan sosial-politik adalah penugasan prajurit ABRI dalam

lembaga, instansi, badan atau organisasi di luar jajaran ABRI. ABRI lahir sebagai pejuang dan

kemudian sebagai prajurit dan peran ABRI merupakan sebagai Kekuatan Sosial Politik pada

masa Orde Baru. Militer dan sipil terhadap bangsa bersama-sama memberikan kontribusi yang

sangat berarti dan saling mengisi, dabn perkembangan politik dan permasalahan yang ada

didalamnya senantiasa mempunyai hubungan kait mengait dengan peran TNI. Kondisi ini

memberi kesempatan kepada TNI untuk melaksanakan peningkatan, koreksi dan pembaharuan

secara terus menerus, untuk menghadapi tantangan-tantangan baru yang trus akan muncul.

Kesadaran tentang perlunya reformasi dalam menentukan peran profesional TNI dan kepolisian

menyongsong sebuah indonesia baru menuntut kerja sama semua pihak.

7

Page 8: Pendekatan dalam ilmu politik

KELOMPOK 9

Tema : Birokrasi

Birokrasi yaitu mempunyai arti bureau + cratie atau sistem struktur manajemen

pemerintahan negara atau administrasi besar atau organisasi sesuai dengan kebutuhan atau

keinginan yang kompleks yang ditandai dengan otoritas hirarkis di antara banyak kantor dengan

prosedur yang tetap. Dalam pemerintahan indonesia, masih terlihat sedikit kekacauan dalam

birokrasi. Hal ini tentu saja berdampak buruk pada berlangsung nya pemerintahan. Birokrasi

Indonesia cenderung carut marut. Itu terlihat dari berbagai macam permasalahn yang menyeret

pegawai-pegawai birokrasi yang seharusnya bekerja untk Negara dan mengabdi pada rakyat.

Birokrasi Indonesia bukan berarti tak dapat diperbaiki, bisa. Namun tentu keinginan dan

kesadaran dari badan birokrasilah yang sampai sekarang belum didapat.

8