pendahuluan · web viewsetelah rumusan pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi...

21
MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Program Studi Tatap Maya Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 03 9003 Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Abstract Kompetensi Pada pokok bahasan saat ini, akan mendeskripsikan berkenaan dengan pengertian pancasila, sejarah pancasila, gerakan pembasisan pancasila serta pancasila sebagai konsensus dasar dan dasar negara Mahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan bahasan berkenaan dengan pancasila dan implementasinya

Upload: duongnguyet

Post on 08-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

MODUL PERKULIAHAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Negara dan Sistem Pemerintahan

Fakultas Program Studi Tatap Maya Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis Manajemen 03 9003 Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.

Abstract KompetensiPada pokok bahasan saat ini, akan mendeskripsikan berkenaan dengan pengertian pancasila, sejarah pancasila, gerakan pembasisan pancasila serta pancasila sebagai konsensus dasar dan dasar negara

Mahasiswa diharapkanmampu mendeskripsikan bahasan berkenaan dengan pancasila dan implementasinya

Page 2: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

Pendahuluan

Istilah Pancasila pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma karya Mpu

Tantular yang ditulis pada zaman Majapahit (Abad ke-14). Dalam buku itu 7, istilah

Pancasila diartikan sebagai perintah kesusilaan yang jumlahnya lima (Pancasila Karma) dan

berisi lima larangan untuk : 1. Melakukan Kekerasan 2. Mencuri 3. Berjiwa Dengki 4.

Berbohong dan 5. Mabuk akibat Minuman Keras.

Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa Sansakerta: pañca berarti lima dan śīla

berarti prinsip atau asas. Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang

resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha

Persiapan Kemerdekaan (BPUPK, tanpa kata Indonesia karena dibentuk Tentara Jepang ke-

XVI, bukan Gabungan Tentara Jepang ke-7 yang menguasai Nanpo Gun) yaitu :

Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, diragukan kesahihannya, (29 Mei 1945)

Panca Sila oleh Soekarno (1 Juni 1945)

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen

penetapannya ialah :

Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni 1945

Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945

Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27

Desember 1949

Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15

Agustus 1950

Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk

Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

2012 2 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pembahasan

Reformasi sebagai bagian dari pendalaman dan percepatan proses globalisasi di

Indonesia membawa serta masuknya nilai-nilai universal seperti demokratisasi dan hak asasi

manusia yang kemudian menguasai opini public dalam atmosfir politik nasional. Wacana

public tentang demokrasi dan hak asasi manusia menjadi menonjol dan menenggelamkan

wacana tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang mewarnai pada masa Orde

Baru. Lenyapnya Pancasila sejak reformasi menimbulkan keprihatinan yang cukup dalam,

baik dalam kalangan elite politik maupun masyarakat luas.

Keprihatinan itu ditunjukkan melalui berbagai pernyataan di media massa maupun

kegiatan-kegiatan lainnya seperti seminar, simposium, dan sarasehan mengenai Pancasila dan

eksistensinya setelah reformasi. Bahkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) telah

membentuk deputi khusus untuk menangani masalah “makin menipisnya kesadaran dan

penghayatan akan pentingnya Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa”.

Pembasisan Pancasila adalah suatu upaya untuk memperkokoh eksistensi Pancasila

melalui pemahaman masyarakat terhadap Pancasila serta implementasinya dalam

menghadapi tantangan zaman sekarang ini.

Soedarjanto dalam hal ini menjelaskan Pancasila kedalam beberapa tahapan, yaitu:

2012 3 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

Gerakan Pembasisan Pancasila

1. Gerakan Pembasisan Pancasila yang dilaksanakan oleh Pergerakan Kebangsaan

bertujuan untuk membangun kekuatan sosial untuk memperkokoh eksistensi Pancasila

sebagai dasar Negara dan cita-cita moral bangsa Indonesia. Gerakan ini dilakukan

berdasarkan adagium bahwa ketahanan ideologi suatu bangsa terletak pada kekuatan

sosial yang mendukungnya.

2. Melalui Gerakan Pembasisan Pancasila itu, Pergerakan Kebangsaan mengajak

masyarakat untuk memperkokoh konsensus nasional tentang Pancasila sebagai dasar

Negara, memahami dan menghayati implementasi Pancasila di tengah-tengah arus

globalisasi, serta menggunakan Pancasila sebagai “bintang penuntun” untuk

memecahkan problematik yang dihadapi.

3. Pergerakan Kebangsaan menyadari berbagai kendala yang dihadapi dalam melaksanakan

Gerakan Pembasisan Pancasila ini. Kendala-kendala tersebut bersumber pada kesulitan

ekonomi yang dihadapi oleh lapisan bawah dan lapisan menengah-bawah masyarakat,

ruang publik yang hampa ideologi dan dikuasai oleh pragmatisme politik orde reformasi,

dan belum adanya cara yang tepat untuk mengelola gerakan ini.

4. Pembasisan Pancasila yang dilakukan oleh Pergerakan Kebangsaan dikonsentrasikan

pada masalah-masalah sebagai berikut:

Kilasan sejarah tentang penerimaan Pancasila sebagai konsensus dasar berdirinya

Negara Republik Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara yang berfungsi untuk mengatur perilaku Negara.

Pancasila sebagai cita-cita moral bangsa: kedudukannya dalam sistem hukum

Indonesia dan penggunaannya sebagai “bintang penuntun” dalam memecahkan

problematik masyarakat.

Implementasi Pancasila di tengah-tengah percepatan proses globalisasi dewasa ini.

2012 4 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

5. Pembasisan Pancasila bukanlah monopoli Pergerakan Kebangsaan. Karena itu

Pergerakan Kebangsaan akan menjalin kerjasama yang konstruktif dengan semua pihak

yang terdorong untuk melakukan pembasisan Pancasila. Kerjasama tersebut meliputi

bukan saja kerja sama teknis, melainkan juga dialog dan proses pembelajaran bersama

mengenai dalam rangka mengembangkan Pancasila sebagai ”ideologi terbuka”.

Pancasila Sebagai Konsensus Dasar

1. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Sukarno menyampaiakan pidatonya di depan sidang

Badan

Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang kemudian

dikenal sebagai lahirnya Pancasila.

2. Panitia 9 dan Piagam Jakarta, perjuangan untuk mencapai kompromi antara kemauan

untuk mendirikan Negara Islam dan kemauan untuk mendirikan Negara Kebangsaan.

3. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

4. Dalam rapat besar Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus

1945 disetujui secara bulat bunyi Pembukaan UUD 1945 seperti yang sekarang.

Perubahan penting yang disepakati adalah penghapusan tujuh kataa ”dengan kewajiban

menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” yang ada dalam Piagam Jakarta.

Ketuhanan Yang Maha Esa adalah kategori baru yang mangatasi batasan-batasan

berdasarkan agama tertentu.

5. Dengan demikian founding fathers kita bersedia secara bulat untuk menerima Pancasila

sebagai konsensus dasar berdirinya negara Republik Indonesia, dengan pertimbangan

bahwa dasar negara harus dirumuskan sedemikian rupa bahwa tiap-tiap suku, golongan,

agama, dan kebudayaan dapat menerimanya. Dengan menerima Pancasila sebagai dasar

negara, berarti tiap-tiap suku, golongan, agama, dan kebudayaan bersedia untuk tidak

memutlakkan cita-cita golongannya sendiri, tetapi sekaligus juga tidak perlu

2012 5 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

mengorbankan identitasnya masing-masing. Founding fathers kita telah meletakkan

landasan yang kokoh bagi dibangunnya negara modern yang terdiri dari sekian banyak

suku, golongan, agama, dan kebudayaan.

6. Sebagai bangsa kita mempunyai kewajiban untuk memantapkan dan memantapkan

kembali dasar ini untuk memelihara persatuan bangsa dan menghindari ketegangan yang

tidak perlu dalam perjuangan untuk mengisi kemerdekaan.

Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Pancasila adalah dasar Negara (“philosofische grondslag”,

“Staatsfundamentalnorm”,

“Pokok Kaidah Fundamentil Negara”), dan sebagai dasar Negara, Pancasila mengatur

perilaku Negara, yang terwujud dalam pembuatan dan pelaksanaan peraturan perundang-

undangan (konstitusi, undang-undang, peraturan pemerintah, dan seterusnya) yang sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila serta terungkap dalam praktek dan kebiasaan bertindak para

penyelenggara kekuasaan negara. Dilihat dari kacamata sistem norma hukum negara

Republik Indonesia, norma-norma dasar Pancasila membentuk norma-norma hukum di

bawahnya secara berjenjang, di mana norma hukum yang di bawah terbentuk berdasar

dan bersumber pada norma hukum yang lebih tinggi.

2012 6 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

2. Dalam sistem norma hukum, kita mengenal adanya hukum tertulis dan hukum

tidak

tertulis. Di Negara Republik Indonesia, hukum tertulis dari hari ke hari terus mendesak

peranan hukum tidak tertulis. Dengan makin besarnya hukum tertulis telah menyebabkan

peranan penyelenggara kekuasaan Negara dalam pembentukan hukum menjadi sangat

penting. Karena itu pemahaman dan penghayatan penyelenggara kekuasaan Negara

terhadap dasar Negara Pancasila juga sangat penting, karena mereka itulah yang

menentukan pembentukan hukum tertulis.

3. Dalam membasiskan Pancasila sangat perlu untuk terus menerus

memberikan

penekanan pada kedudukan Pancasila sebagai dasar negara yang harus mengatur perilaku

negara. Penekanan ini perlu dilakukan untuk menghindari penafs iran Pancasila sebagai

ajaran tentang “keutamaan individual” seperti dalam kasus P-4 yang lalu. Dalam

pembasisan juga harus ditepis pandangan yang menyatakan bahwa seolah-olah

masyarakat Pancasila baru bisa diwujudkan kalau setiap hidung warga negara sudah

mengerti Pancasila dan mengamalkannya sebagai preskripsi moral individu. Yang benar

adalah: masyarakat Pancasila akan terwujud apabila pengoperasian norma dasar

Pancasila melalui pembuatan dan pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang

terungkap dalam praktek dan kebiasaan bertindak penyelenggara kekuasaan negara

memang benar-benar mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

4. Kita pernah keliru melihat seolah-olah Pancasila sudah sangat kuat dengan

makin

banyaknya warga negara yang mengikuti Penataran P-4 (pada tahun 1990 sekitar 72 juta

orang atau sekitar 74% penduduk usia dewasa telah terjangkau oleh proses

pemasyarakatan Pancasila, terutama melalui penataran-penataran P-4 dengan berbagai

2012 7 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

type dan polanya) dan semua organisasi politik sudah memasang Pancasila sebagai satu-

satunya asas. Dicantumkannya Pancasila di mana-mana dan disebutnya Pancasila dalam

setiap Pidato sama sekali tidak menjamin telah dilaksanakannya Pancasila dengan benar.

Bahkan sangat mungkin terjadi bahwa semuanya itu hanya dipakai sebagai tirai asap

untuk menutup-nutupi kegagalan negara dalam melaksanakan Pancasila itu sendiri.

(Sebagai contoh, GBHN mempertegas pernyataan ”pembangunan sebagai pengamalan

Pancasila”, tetapi dalam realitas gini ratio juga makin tinggi yang mengindikasikan

makin dijauhinya prinsip Keadilan Sosial)

5. Di atas sudah dikatakan bahwa masyarakat Pancasila akan terwujud apabila

pengoperasian norma dasar Pancasila melalui pembuatan dan pelaksanaan peraturan

perundang-undangan, yang terungkap dalam praktek dan kebiasaan bertindak

penyelenggara kekuasaan negara, memang benar-benar mencerminkan nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila. Oleh karena itu, kontrol sosial terhadap jalannya

penyelenggaraan kekuasaan Negara harus dipertajam, dengan ‘melawan’ monopoli para

politisi, pejabat Negara, dan birokrat untuk menentukan begitu saja apa yang baik bagi

masyarakat. Dengan pemahaman rakyat yang baik atas Pancasila dan kedudukanya

sebagai dasar Negara, akan menjadikan Pancasila sebagai ideologi kritis di tangannya.

Atau dengan kata lain, pemahaman yang baik atas Pancasila akan memungkinkan rakyat

menggunaka Pancasila sebagai ideologi kritis untuk memeriksa apakah prioritas, praktek,

dan kebiasaan bertindak penyelenggara kekuasaan Negara sudah sesuai dengannya.

Pancasila Sebagai Cita-cita Moral Bangsa

1. Staatsfundamentalorm mempunyai akar langsung pada kehendak sejarah suatu

bangsa, dasar yang membentuk Negara tersebut, sebagai konsensus atau keputusan

politik yang diambil oleh para pendiri Negara. Mengapa founding fathers Negara

2012 8 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

Republik Indonesia dengan sepakat bulat menerima Pancasila sebagai konsensus

dasar berdirinya Negara ? Kalau kita ikuti “suasana kebatinan” yang terungkap dalam

sidang-sidang BPUPKI dan PPKI nampak jelas bahwa founding fathers kita berupaya

dengan semangat yang gigih untuk menetapkan dasar Negara yang dirumuskan

sedemikian rupa hingga tiap-tiap suku, golongan, agama, dan kebudayaan dapat

menerimanya. Dengan menerima Pancasila sebagai dasar Negara, berarti tiap-tiap

suku, golongan, agama, dan kebudayaan bersedia untuk tidak memutlakkan cita-cita

golongannya sendiri, tetapi sekaligus juga tidak perlu mengorbankan identitasnya

masing-masing. Pancasila diterima sebagai dasar Negara karena nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya mencerminkan cita-cita moral bersama sebagai bangsa.

2. Timbul persoalan: Apakah perbedaan dan bagaimana hubungan antara Pancasila

sebagai Dasar Negara dan Pancasila sebagai Cita-cita Moral Bangsa ?

Pancasila sebagai dasar Negara (Staatsfundamentalnorm), yang berasal dari pokok-

pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan norma

tertinggi dalam hirarki system norma hukum Negara Republik Indonesia. Pancasila

merupakan norma dasar (Grundnorm) yang menciptakan semua norma-norma yang

lebih rendah dalam system norma hukum. Sebagai dasar Negara, Pancasila

seharusnya juga menentukan berlaku atau tidaknya norma-norma itu. Sedangkan

sebagai cita-cita moral bangsa, Pancasila berada di luar system norma hukum, yang

berfungsi konstitutif dan regulative terhadap norma-norma yang ada dalam system

norma hukum. [Posisi Pancasila sebagai cita-cita moral bangsa ini dapat kita temukan

dalam Penjelasan UUD 1945 yang menyatakan bahwa pokok-pokok pikiran yang

terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 itu mewujudkan (merupakan perwujudan

dari) Rechtsidee (cita-cita hukum) yang menguasai hukum dasar Negara, baik hukum

yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis].

2012 9 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

3. Pancasila sebagai cita-cita moral bangsa memiliki fungsi konstitutif yang menentukan

dasar dibentuknya  suatu peraturan perundang-undangan; dan memiliki fungsi

regulatif yang menentukan apakah peraturan perundang-undangan yang dibentuk itu

merupakan peraturan yang adil atau tidak adil. Terhadap tata hukum yang berlaku

dapat ditanyakan apakah preskripsi moral yang terdapat dalam Pancasila mempunyai

fungsi konstitutif yang menentukan apakah tata hukum Indonesia merupakan tata

hukum yang benar; dan disamping itu juga memiliki fungsi regulative yang

menentukan apakah hukum positif yang berlaku di Indonesia merupakan hukum yang

adil.

4. “Cita-cita moral bangsa” adalah konstruksi pikiran suatu bangsa yang berisi preskripsi

moral bagi bangsa tersebut untuk tercapainya cita-cita yang diinginkan bersama.

Dengan demikian, Pancasila sebagai cita-cita moral bangsa berfungsi sebagai

“bintang penuntun” (Leitsteren) untuk tercapainya cita-cita masyarakat. Meskipun

Leitstern itu merupakan titik akhir yang sangat jauh dan tidak mungkin dicapai, tetapi

Leitstern itu sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menguji dan melakukan

kontrol atas peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menjadi pedoman

dalam mengambil keputusan-keputusan praktis atas problematik yang dihadapi.

2012 10 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

Makna Nilai dalam Pancasila

a. Nilai Ketuhanan

Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan

bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini

menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang

ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk

memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak

berlaku diskriminatif antarumat beragama.

b. Nilai Kemanusiaan

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan

perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan

hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

c. Nilai Persatuan

2012 11 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan

rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap

keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.

d. Nilai Kerakyatan

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh

rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga

perwakilan.

e. Nilai Keadilan

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai

dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan

Makmur secara lahiriah atauun batiniah.

Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan

normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional

dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai

instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan

bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai

instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.

Penutup

2012 12 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

Dalam Konferensi Studi Pergerakan Kebangsaan II di Surabaya, 21 - 25 Pebruari 2008. Ada

tiga hal yang mendasari mengapa Pancasila harus mengalami "pembasisan" yakni:

1. Reformasi sebagai bagian dari pendalaman dan percepatan proses globalisasi di

Indonesia membawa serta masuknya nilai-nilai universal seperti demokrasi dan hak asasi

manusia yang kemudian menguasai opini publik dalam atmosfir politik nasional.

Wacana publik tentang demokrasi dan hak asasi manusia menjadi menonjol dan

menenggelamkan wacana tentang Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang

mewarnai pada masa Orde Baru.

2. Lenyapnya Pancasila dari sejak reformasi menimbulkan keprihatinan yang ckup dalam,

baik dalam kalangan elite politik maupun masyarakat luas. Keprihatinan itu ditunjukkan

melalui berbagai pernyataan di media massa maupun kegiatan-kegiatan lainnya seperti

seminar, simposium, dan sarasehan mengenai Pancasila dan Eksistensinya setelah

reformasi. Bahkan Lembaga Ketahanan Nasional [Lemhanas] telah membentuk deputi

khusus untuk menangani masalah"makin menipisnya kesadaran dan penghayatan akan

pentingnya Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidupa bangsa".

3. Pembasisan Pancasila adalah suatu upaya untuk memperkokoh eksistensi Pancasila

melalui pemahaman masyarakat terhadap Pancasila serta implementasinya dalam

menghadapi tantangan zaman sekarang.

2012 13 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Pendahuluan · Web viewSetelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni

Daftar PustakaDwi Winarno. Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan. Bumi Aksara. Jakarta, 2008

Pendidikan Kewarganegaraan, Salemba

Empat.http://pancasila1965.multiply.com/journal/item/18/

Pancasila_dan_Mancapat_Kalima_Pancer (KOMPAS, Kamis, 01 Juni 2006)

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_11/artikel_1.htm

http://ideologipancasila.wordpress.com/

Herwan Parwiyanto. Pancasila dan Pertimbangan Moral.

2012 14 Pendidikan Kewarganegaraan-

Pancasila dan Implementasinya Pusat Bahan Ajar dan eLearningIkhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. http://www.mercubuana.ac.id