pendahuluan mikrobiologi

3
A. Latar Belakang Semua makhluk hidup sangat tergantung pada lingkungan, sama halnya dengan mikroba. Untuk dapat bertahan hidup, semua makhluk hidup harus beradaptasi atau menyesuaikan diri baik terhadap lingkungannya maupun makhluk hidup lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor biologi. Namun, pertumbuham mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Karena ukurannya yang sangat mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat tergantung pada keadaan sekelilingnya. Dari adaptasi terhadap lingkungannya tersebut mikroba dapat melakukan aktivitas hidupnya. Aktivitas mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungannya. Perubahan lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan fisiologi mikroba. Beberapa kelompok mikroba sangat resisten terhadap perubahan faktor lingkungan. Mikroba tersebut dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi baru tersebut. Faktor fisik dan kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri, antara lain: suplai nutrisi, suhu atau temperatur, kelembapan, cahaya, keasaman atau kebasaan (pH), dan ketersediaan oksigen. Apabila faktor-faktor tersebut memenuhi syarat, sehingga optimum untuk pertumbuhan mikrobia, maka mikrobia dapat tumbuh dan berkembang biak. Sedangkan faktor biologis meliputi organisme lain yang hidup berdampingan dengan mikroba tersebut.

Upload: made-indra

Post on 18-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengertian mikrobiologi

TRANSCRIPT

A.Latar Belakang Semua makhluk hidup sangat tergantung pada lingkungan, sama halnya dengan mikroba. Untuk dapat bertahan hidup, semua makhluk hidup harus beradaptasi atau menyesuaikan diri baik terhadap lingkungannya maupun makhluk hidup lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor biologi. Namun, pertumbuham mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Karena ukurannya yang sangat mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat tergantung pada keadaan sekelilingnya.Dari adaptasi terhadap lingkungannya tersebut mikroba dapat melakukan aktivitas hidupnya. Aktivitas mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungannya. Perubahan lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan fisiologi mikroba. Beberapa kelompok mikroba sangat resisten terhadap perubahan faktor lingkungan. Mikroba tersebut dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi baru tersebut.Faktor fisik dan kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri, antara lain: suplai nutrisi, suhu atau temperatur, kelembapan, cahaya, keasaman atau kebasaan (pH), dan ketersediaan oksigen. Apabila faktor-faktor tersebut memenuhi syarat, sehingga optimum untuk pertumbuhan mikrobia, maka mikrobia dapat tumbuh dan berkembang biak. Sedangkan faktor biologis meliputi organisme lain yang hidup berdampingan dengan mikroba tersebut. Faktor abiotik dan biotik tersebut sangat mempengaruhi waktu ketahanan hidup mikroba.Selain faktor biologis yang mempengaruhi ketahanan hidup mikrobia, adanya kontaminasi zat kimia pada lingkungan tempat hidupnya juga berpengaruh pada ketahanan hidup mikrobia. Mikrobia dalam hidupnya memerlukan media untuk melakukan pertumbuhan. Media tersebut contohnya tanah. Zat kontaminan pada tanah dapat berupa total petrolium hydrocarbon (TPH) atau kontaminasi diesel. Zat kontaminan tersebut tidak hanya berpengaruh pada mikrobia, tetapi juga pada tanah.Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ada banyak faktor yang menentukan komposisi dan aktivitas mikrobia yang tidak tercemar lingkungan hidupnya, termasuk wilayah geografis, jenis tanah, pH tanah dan penggunaan tanah. Kontaminasi TPH mempengaruhi terjadinya biodegradasi populasi, dan memberikan dampak terhadap struktur dan fungsi komunitas mikroba. Dari hasil perhitungan, diantara berbagai alat dekontaminasi, bioremidiasi secarain situmuncul sebagai pengobatan biaya rendah, dan lebih baik dibandingkan dengan teknik tradisional secaraex situ.Pendekatan secara molekular budidaya-independen telah digunakan untuk menilai dampak pencemaran komposisi mikroba pada situs-situs yang terkontaminasi, dan keberagaman filogenetik serta alat fungsional bertarget gen telah dikembangkan sebagai salah satu jalur bukti untuk memantau populasi mikroba di situs alam redaman sebagai potensi kerusakan dan aktivitas. Fragmen gen kedua bacteria dan archaea 16s rRNA itu dimanfaatkan sebagai teknik high-throughput untuk memeriksa keanekaragaman mikroba dan kelompok yang terkontaminasi sesuai dengan sampel bersih.Melalui penyelidikan dampak jangka panjang in situ kontaminasi diesel tersebut, pemahaman karakteristik dan persyaratan alam redaman dikembangkan.