pendahuluan magnet

5
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini semua peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari menggunakan tenaga listrik. Hal ini terjadi karena perkembangan global yang menyebabkan ketergantungan pada listrik. Penggunaan listrik di Indonesia sendiri semakin meningkat pada tahun 2012 yaitu sebesar 173.990 GWh (KESDM,2013). Sedangkan produksi listrik di Indonesia sebagian besar dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara yang bersumber dari beberapa pembangkit listrik yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Pembangkit listrik tersebut berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan sejenisnya. Beberapa dari pembangkit tersebut dalam proses produksinya memerlukan biaya produksi dan sebagian menghasilkan polusi. Seperti halnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menggunakan bahan bakar batubara atau minyak bumi menghasilkan polusi berupa senyawa NO X atau SO X yang berbahaya bagi lapisan ozon. Sedangkan pada tahun 2000 standar emisi untuk pembangkit listrik sendiri sebesar 750 mg/m 3 untuk SO 2 (Sulfur Dioksida) dan 850 mg/m 3 untuk NO 2 (Nitrogen Oksida) (BPPT,2000). Dengan keadaan seperti saat ini diperlukan adanya pembangkit listrik yang 3

Upload: muhammad-idrus-abdul-basir

Post on 02-Oct-2015

221 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

magnet

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahDewasa ini semua peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari menggunakan tenaga listrik. Hal ini terjadi karena perkembangan global yang menyebabkan ketergantungan pada listrik. Penggunaan listrik di Indonesia sendiri semakin meningkat pada tahun 2012 yaitu sebesar 173.990 GWh (KESDM,2013). Sedangkan produksi listrik di Indonesia sebagian besar dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara yang bersumber dari beberapa pembangkit listrik yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Pembangkit listrik tersebut berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan sejenisnya. Beberapa dari pembangkit tersebut dalam proses produksinya memerlukan biaya produksi dan sebagian menghasilkan polusi. Seperti halnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menggunakan bahan bakar batubara atau minyak bumi menghasilkan polusi berupa senyawa NOX atau SOX yang berbahaya bagi lapisan ozon. Sedangkan pada tahun 2000 standar emisi untuk pembangkit listrik sendiri sebesar 750 mg/m3 untuk SO2 (Sulfur Dioksida) dan 850 mg/m3 untuk NO2 (Nitrogen Oksida) (BPPT,2000). Dengan keadaan seperti saat ini diperlukan adanya pembangkit listrik yang ramah lingkungan dengan biaya produksi yang relatif murah serta kapasitas produksi listrik yang sebanding dengan pembangkit listrik lain atau bahkan lebih besar. Untuk menghasilkan daya listrik diperlukan adanya konversi energi dari bentuk energi sebelumnya yang tentunya ramah lingkungan. Salah satu energi yang dapat dikonversi ke bentuk energi listrik dan tentunya ramah lingkungan adalah energi kinetik. Energi kinetik yang ramah lingkungan dapat diciptakan dari daya tolak menolak magnet yang nantinya dapat dikonversi ke bentuk energi listrik dengan perantara dinamo.

Gambar 1. Sketsa Prototype Pembangkit Listrik Tenaga MagnetMagnet Neodynium merupakan magnet tetap yang paling kuathasilekstraksi pasir monasit dari limbah PT. Timah yang kemudian digunakan sebagai sumber penghasil energy kinetik yang selanjutnya akan dikonversi menjadi energi listrik. Berdasarkan data tahun 2006, PT. Timah di Bangka memliki 408.887 ton pasir monasit yang harganya diperkirakan sekitar 327 juta rupiah jika dalam keadaan tanpa diolah.Tetapi jika,diolah lebih lanjut maka jumlah dana yang akan di peroleh sekitar 8,95 miliyar rupiah.Dari data tersebut menunjukkan bahwa Magnet Neodynium dapat dijadikan sebagai Magnet pembangkit listrik.Magnet adalah suatu obyek yang atau benda yang memiliki medan magnet. Magnet memiliki gaya tarik menarik antara kutub yang berbeda dan gaya gaya tolak menolak antara kutub yang sejenis. Gaya tolak menolak magnet dapat menghasilkan energi kinetik yang dapat dikonversikan menjadi sebuah energi listrik. Untuk itu digunakan magnet untuk menciptakan sumber listrik yang ramah lingkungan. Maksudnya penggunaan magnet sebagai sumber energi listrik selain murah dan tahan lama juga tidak menimbulkan polusi dan limbah. Konsepnya seperti lampu sepeda yang dapat menyala dengan bantuan dinamo akibat energi kinetik yang dihasilkan oleh kayuhan sepeda. Tetapi pada pembangkit listrik tenaga magnet ini, magnet ditempelkan pada plat besi berbentuk seperti baling-baling yang berjumlah 4 buah dan menempel pada ujung dinamo. Kemudian rangkaian tersebut didekatkan kedua dinding magnet yang memiliki kutub utara dan selatan dengan magnet yang menempel pada plat besi yang berbentuk baling-baling dengan kutub utar. Kutub yang sama pada magnet di dinding tabung dengan magnet pada plat berbentuk baling-baling adalah agar tercipta gaya tolak menolak dan menerima antar kutub yang sejenis dan tidak sejenis sehingga menimbulkan energi kinetik yang akan menggerakan plat besi yang berbentuk baling-baling dan energi kinetik yang ditimbulkan dari baling-baling akan dikonversikan menjadi energi listrik dengan bantuan dinamo.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembangkit listrik tenaga magnet yaitu dengan magnet Neodymium yang mempunyai keuntungan dapat diperbaharui, ramah lingkungan, praktis, efisien dan tidak mengakibatkan polusi.

B. Perumusan MasalahBeradasarkan latar belakang Masalah, perumusan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Bagaimana mekanisme kerja alat pembangkit listrik tenaga magnet Neodymium?2. Bagaimana pengaruh jarak antar dinding magnet Neodymium dengan kuat arus yang dihasilkan?

C. Tujuan PenelitianBeradasarkan perumusan permasalahan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Mengetahui mekanisme kerja alat pembangkit listrik tenaga magnet Neodynium.2. Mengetahui pengaruh antara jarak dinding dengan kuat arus yang dihasilkan

D. Manfaat PenelitianBeradasarkan tujuan penelitian, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Membantu memberikan solusi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan tanpa polusi udara.2. Membantu meningkatkan pemanfaatan magnet sebagai penghasil energi listrik yang ramah lingkungan.3. Meminimalisir biaya produksi energi listrik dan polusi hasil produksi listrik.3