pendahuluan latar belakang - universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang...

53
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pelayanan kesehatan menuntut penyedia jasa layanan kesehatan seperti laboratorium untuk memberikan pelayanan yang baik. Karena keberadaan penyediaan pelayanan yang memadai baik di bidang diagnostik maupun pengobatan akan semakin dibutuhkan, dilain pihak seiring dengan kemajuan teknologi, perkembangan teknologi di bidang laboratorium juga sudah berkembang pesat dimana telah menghasilkan berbagai cara-cara diagnostik baru yang dapat memberikan informasi mengenai prevalensi penyakit, efektivitas, efisiensi, dan lain-lain. Sekarang ini laboratorium merupakan salah satu lingkungan yang paling dinamis dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Tenaga medis berupaya memperluas jangkauan pelayanan karena persaingan pada era globalisasi seperti sekarang ini terutama disektor swasta sudah semakin tajam dan ketat. Persaingan tersebut terjadi bukan hanya antar rumah sakit di dalam negeri saja atau antar rumah sakit swasta saja, namun telah menembus batas antar negara, dan mencakup baik rumah sakit swasta maupun pemerintah. Rumah sakit asing dapat dibangun di dalam negeri begitupula sebaliknya. Pasien dalam negeri dapat dengan bebas ke luar negeri untuk memperoleh perawatan yang lebih baik atau yang tidak tersedia di negerinya. Dalam menghadapi persaingan tersebut, laboratorium secara terus menerus harus mengevaluasi dan memadukan teknologi yang berubah sangat cepat ke dalam kegiatan pelayanannya. Untuk itu perlu dikembangkan sistem informasi laboratorium untuk mendukung evaluasi pelayanan laboratorium. Sistem otomatisasi laboratorium ditujukan untuk menyajikan data dengan serapi mungkin agar mudah dalam pembacaan, tepat waktu dan bebas dari kesalahan. Keuntungan yang didapat dalam otomatisasi sistem

Upload: voque

Post on 18-Aug-2018

356 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi dengan semakin tingginya tingkat pendidikan,

kesejahteraan masyarakat, dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan menuntut penyedia jasa layanan kesehatan seperti

laboratorium untuk memberikan pelayanan yang baik. Karena keberadaan

penyediaan pelayanan yang memadai baik di bidang diagnostik maupun

pengobatan akan semakin dibutuhkan, dilain pihak seiring dengan kemajuan

teknologi, perkembangan teknologi di bidang laboratorium juga sudah

berkembang pesat dimana telah menghasilkan berbagai cara-cara diagnostik

baru yang dapat memberikan informasi mengenai prevalensi penyakit,

efektivitas, efisiensi, dan lain-lain.

Sekarang ini laboratorium merupakan salah satu lingkungan yang

paling dinamis dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Tenaga medis

berupaya memperluas jangkauan pelayanan karena persaingan pada era

globalisasi seperti sekarang ini terutama disektor swasta sudah semakin tajam

dan ketat. Persaingan tersebut terjadi bukan hanya antar rumah sakit di dalam

negeri saja atau antar rumah sakit swasta saja, namun telah menembus batas

antar negara, dan mencakup baik rumah sakit swasta maupun pemerintah.

Rumah sakit asing dapat dibangun di dalam negeri begitupula sebaliknya.

Pasien dalam negeri dapat dengan bebas ke luar negeri untuk memperoleh

perawatan yang lebih baik atau yang tidak tersedia di negerinya.

Dalam menghadapi persaingan tersebut, laboratorium secara terus

menerus harus mengevaluasi dan memadukan teknologi yang berubah sangat

cepat ke dalam kegiatan pelayanannya. Untuk itu perlu dikembangkan sistem

informasi laboratorium untuk mendukung evaluasi pelayanan laboratorium.

Sistem otomatisasi laboratorium ditujukan untuk menyajikan data

dengan serapi mungkin agar mudah dalam pembacaan, tepat waktu dan bebas

dari kesalahan. Keuntungan yang didapat dalam otomatisasi sistem

Page 2: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

2

laboratorium berupa berkurangnya kesalahan dalam pelaporan, pengarsipan,

biaya kertas, mudah pembacaan, mempermudah input data pasien dan jumlah

pemeriksaan yang diminta, proses biaya, jumlah pendapatan, reagen,

rekapitulasi hasil, dan lain-lain. (Yuni Mahwati, 2009)

Di negara-negara maju otomatisasi memainkan peran yang semakin

penting perekonomian dunia dan pengalaman sehari-hari. Otomatisasi adalah

penggunaan mesin, sistem terkontrol dan teknologi informasi untuk

mengoptimalkam produktivitas dan pemberian pelayanan. Karena keberadaan

otomatisasi memunculkan tuntutan reformasi total dalam penataan sistem

pelayanan kesehatan yang menuntut adanya langkah nyata untuk

akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan efisiensi.

Laboratoriumdi luar negeri dikenal dengan nama Medicine

Laboratory, Clinical Laboratory, Pathology and Laboratory Medicine, atau

Clinical Pathology. Di Indonesia secara umum dikenal dengan sebutan

laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit

besar pusat pendidikan. Umumnya untuk rumah sakit seperti ini keberadaan

otomatisasi akan sangat menunjang pelayanan kesehatan seperti dalam

pengambilan spesimen, transport spesimen, analisa sampel sampai pada

pemberian hasil.

Seiring dengan keberadaan otomatisasi, hal ini berarti pemeriksaan

laboratorium tidak hanya terbatas oleh suatu teknik pemeriksaan, tetapi kini

beragam metode pemeriksaan dapat dilakukan yang makin lama makin

bervariasi dan semakin praktis, peralatanpun berkembang dari yang sederhana

sampai yang canggih dan mahalpun meningkat, serta reagensia yang beraneka

ragam. Oleh karena itu, setiap laboratorium hendaknya mampu

mengembangkan sistem pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tuntutan

perkembangan teknologi, mempunyai peralatan yang cukup baik dan

representatif, waktu tunggu pelayanan dan waktu pemeriksaan yang cepat

sehingga hasil analisa yang dikeluarkan cepat dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Page 3: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

3

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

411/MENKES/PER/III/2010 tentang laboratorium klinik pada pasal 1 dan

pasal 2 menjelaskan bahwalaboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan

yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang

hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi

klinik, patologi anatomi, dan/atau bidang lain yang berkaitan dengan

kepentingan kesehatan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan

perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,

penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.

Pemeriksaan kimia klinik adalah suatu pemeriksaan cairan tubuh

melalui reaksi kimia atau pemeriksaan mengenai kandungan kimiawi yang

ada dalam tubuh. Sudah dikenal berbagai macam tes mulai dari pemeriksaan

yang sangat sederhana/cara manual, semi-otomatis, sampai otomatis (robotik)

yang dengan bantuan komputer diatur untuk memeriksa berbagai parameter

kimia klinik sampai hasil di print out oleh komputer. Pemeriksaan kimia

klinik itu sendiri dapat di kelompokkan melalui beberapa jenis panel

pemeriksaan seperti metabolisme karbohidrat, fraksi lipid, fungsi ginjal,

fungsi hati, dan lain-lain. Sampel yang digunakan pada pemeriksaan kimia

klinik biasanya serum atau plasma.

Metode pemeriksaan yang umum digunakan selama ini di laboratorium-

laboratorium yang berada di Palangka Raya adalah yang semi-otomatis dengan

peralatan pemeriksaannya menggunakan fotometer. Fotometer merupakan

peralatan dasar di laboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau

kekuatan cahaya suatu larutan.

Instalasi Laboratorium Patologi Klinik di RSUD dr. Doris Sylvanus

Palangka Raya merupakan sebuah laboratorium yang banyak menerima

permintaan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Hal ini mendorong

diadakannya suatu alat otomatisasi yang dapat membantu pekerjaan dalam

melakukan suatu pemeriksaan. Dengan alat otomatis ini diharapkan waktu

pemeriksaan menjadi lebih pendek, akurasi dan presisi menjadi lebih baik,

dapat mengukur sampel dalam jumlah yang cukup banyak, biaya pemeriksaan

Page 4: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

4

menjadi lebih terjangkau oleh pasien dan hasil yang dikeluarkan oleh

laboratorium akan lebih cepat.

Harapan lain yang tentu ingin di capai adalah dari segi pemakaian

reagen yang diharapkan lebih sedikit, meskipun bantuan dengan peralatan

yang canggih memang disatu pihak dapat mengurangi human error tetapi

dilain pihak juga memerlukan keahlian dan ketelitian yang lebih tinggi dari

operatornya.

Pengenalan mengenai instrumen hendaknya tidak hanya menyangkut

alatnya/hardware -nya saja tetapi harus pula diketahui metode pemeriksaan

serta dapat menjalankan troubleshooting, kalibrasi agar dapat diketahui

kelebihan dan kekurangan pada alat yang digunakan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, bila di tinjau dari segi efisiensi banyak

manfaat yang dapat diambil dari pemakaian alat otomatis ini. Oleh karena itu,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Gambaran Efisiensi

Waktu Alat Kimia Klinik Otomatis Di Laboratorium RSUD dr. Doris

Sylvanus Palangka Raya”.

B. Identifikasi Masalah

1. Apa itu alat kimia klinik otomatis ?

2. Bagaimana prinsip kerja alat kimia klinik otomatis ?

3. Apa kelebihan alat kimia klinik otomatis ?

4. Bagaimana peforma waktu pemeriksaan yang diperlukan oleh alat kimia

klinik otomatis ?

C. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran efisiensi waktu penggunaan alat kimia klinik

otomatis terhadap jumlah pasien di Laboratorium RSUD dr. Doris Sylvanus

Palangka Raya ?

Page 5: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

5

D. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas maka peneliti hanya membatasi

masalah pada perhitungan waktu pemeriksaan kimia klinik dengan alat kimia

klinik otomatis di Laboratorium RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

pada tanggal 31 Januari s/d 18 Mei 2013.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang

gambaran efisiensi waktu pemeriksaan alat kimia klinik otomatis terhadap

jumlah pasien dan jam kerja yang ada di unit kimia klinik Laboratorium

RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Laboratorium dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Untuk sumber informasi bahwa pemeriksaan kimia klinik dengan

alat kimia klinik otomatis sudah efisien terhadap pemakaian kuvet,

reagen, jumlah pasien dan jam kerja yang ada di Laboratorium RSUD dr.

Doris Sylvanus Palangka Raya.

2. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai tambahan untuk

memperluas wawasan, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

tentang tentang alat kimia klinik otomatis.

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa untuk

melakukan pemeriksaan kimia klinik dengan alat kimia otomatis lebih

cepat dibanding dengan semi-otomatis yang berarti bahwa hasil

pemeriksaan juga akan lebih cepat sampai kepada pasiennya.

Page 6: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

6

4. Bagi Peneliti

Hasil penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan, keterampilan serta kemampuan penulis dalam

pembuatan KTI, pemakaian alat kimia klinik otomatis, dan lain-lain.

Page 7: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Otomatisasi Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan

harus diselenggarakan secara bermutu, merata dan terjangkau yang sangat

diperlukan untuk mendukung pelayanan laboratorium kesehatan baik, untuk

menunjang upaya peningkatan status kesehatan, pencegahan dan pengobatan

penyakit serta pemulihan kesehatan baik perorangan ataupun masyarakat. (Ripani

Musyaffa, 2011)

Dari sudut pandang klinis, salah satu tujuan pemeriksaan laboratorium

adalah untuk menegakkan diagnosis juga untuk menilai keparahan dari proses

penyakit atau memantau kemajuannya dan dapat mengevaluasi atau memantau

efektivitas atau potensi efek samping dari terapi tertentu. (Kalpana Luthra, 2008)

Untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tahapan yang harus dilakukan

adalah :

1. Pra Analitik

Untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tahapan yang dilalui

adalah pengambilan sampel dan pencatatan identitas pasien kemudian

sampel dibawa ke laboratorium untuk proses analisa lalu terakhir masuk

tahapan penulisan hasil.

a. Sampling

Sekarang ini seiring dengan kemajuan zaman, beberapa

teknologi telah tersedia dalam bidang pra-analitik termasuk

pengambilan sampel dimana dikenal pemakaian tabung vakum atau

sistem tabung evakuasi (Evacuated Tube System) untuk proses

sampling dimana dengan kelengkapan tutup berwarnanya

memudahkan untuk identifikasi sampel. Pemakaian tabung vakum

dalam proses sampling juga akan mempermudah dalam pembawaan

sampel ke unit analisa, untuk sampel yang memerlukan sentifugasi

lebih aman karena ada tutup sampel. (Teitz, 2008)

Page 8: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

8

Selain dengan pemakaian tabung vakum, sekarang ini para

peneliti sebuah institusi di London, yaitu Imperial College London

telah menciptakan suatu alat baru yang disebut dengan Bloodbot.

Bloodbot adalah suatu gagasan baru dalam mengotomatisasi proses

pengambilan darah, dengan alat ini kegiatan sampling hanya

membutuhkan waktu tidak lebih dari 30 detik. Alat inidiperlukan

untuk menjaga kemungkinan bahwa dengan kemajuan dimasa depan

sebuah laboratorium dengan jumlah pasien dalam skala besar, akan

membutuhkanruangan penuh bloodbot untuk melakukan

pengambilan darah. Cara kerja alat ini adalah dengan sebuah sensor

untuk mendeteksi pembuluh darah, lalu memilih pembuluh darah

yang cocok yang terletak dengan permukaan kulit, sensor lain

dipasang untuk mengukur kekuatan jarum lalu menggerakkannya ke

lengan pasien. Sebuah sumbu dirancang untuk mengkompensasi

perbedaan vena dan jarum, juga ada tombol unpowered dimana

dengan tombol ini memungkinkan operator untuk memposisikan

robot agar posisi vena dan jarum tepat. Untuk menjaga kemungkinan

pasien menarik tangannya, alat ini dilengkapi bantalan sehingga

lengan tidak dapat ditarik oleh pasien. (Lambert Varias, 2009)

b. Identifikasi Sampel

Kemajuan teknologi juga mempermudah identifikasi data

pasien secara otomatis. Dalam prakteknya, identifikasi otomatis

termasukteknologi yang secara elektronik mendeteksi data yang unik

dan khas yang terkait dengan benda fisik (tabung sampel).

Contohnya tanda pengenal pasien seperti nomor seri, nomor

pasien,danlain-lain telah digunakan untuk mengidentifikasi pasein

melalui penggunaan data elektronik. Sistem semacam ini disebut

dengan barcode. Di laboratorium klinis, label denganbarcode telah

menjadi teknologi pilihan untuk tujuan identifikasi sampel dimana

penggunaannya dapat menurunkan kesalahan identitas sampel dan

hasil. Selain itu barcode juga ada yang dipasang dilengan pasien.

Page 9: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

9

c. Transport Sampel

Kemajuan otomatisasi juga mempermudah dalam pembawaan

sampel dari unit sampling ke unit analisa dengan kemajuan

teknologijuga dikenal sistem pneumatic tube. Sistem pneumatic tube

merupakan suatu bentuk pelayanan dimana dapat melakukan

transportasi sampel secara cepat, dan dapat langsung dari ke unit-

unit dimana sampel akan dituju. Dalam sistem ini dipakai alur untuk

pengiriman atau penerimaan pneumatic tube ini disebut dengan

Electric Track Vehicles, yaitu merupakan suatu alur pembawa

dengan kapasitas besar yang akan mengurangi kesalahan pada

pengiriman.Pengiriman sampel juga akan dimudahkan dari unit satu

ke unit lain dalam lingkup laboratorium, alat ini disebuah

sebagaiMobile Robots.(Teitz, 2008)

2. Analisa

Dalam unit analisa otomatisasilaboratorium umumnya merupakan

gabungan mekanisteknik dasar laboratorium dan prosedur, namun dalam

peralatan modern dikemas dalam berbagai variasi konfigurasi.Variasi

konfigurasi yang paling umum adalah sistem analisarandom-access.

Dalam sistem analisa random-access, analisa spesimen dilakukan secara

berurutanuntuk berbagai macam tes yang berbeda. Tes yang dilakukan

tergantung alat otomatisnya, spesimen dimasukkan ke dalamanalizer

dapat melalui keyboard (di kebanyakan sistem), dengan instruksi dari

sistem informasi laboratorium memakai barcode yang ada pada tabung

spesimen, ataudengan seleksi pilihan operator. (Teitz, 2008)

Otomatisasi di laboratorium klinik adalah proses dimana

instrumen analitis melakukanbanyak tes dengan sedikit keterlibatan

seorang analis. The International Union of Pure and Applied Chemistry

(IUPAC) mendefinisikan otomatisasi sebagai “Penggantian usaha

manipulatif manusia dan fasilitas dalam proses performa yang diberikan

Page 10: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

10

oleh alat mekanis dan instrumental yang diatur melalui informasi

komputer”. (Kalpana Luthra, 2008)

Penggunaan alat otomatis memungkinkan laboratorium untuk

memproses beban kerja yang jauh lebih besar tanpa peningkatan tenaga

kerja yang relatif.Otomasi di unit laboratorium klinik telah berkembang

dari otomatisasi tetap dimana alat melakukan tugas berulang dengan

sendirinyamenjadi otomatisasi diprogram, yang memungkinkan untuk

melakukan berbagai tugas yang berbeda.Otomatisasi yang baru ini

dikembangkan adalah dengan instrumenyang dapat melakukan

pemantauan dan merespon diri dengan tepat ketika kondisi yang

berubah.Peningkatansignifikandalam kualitas tes laboratorium dalam

beberapa tahun terakhir adalah karena kombinasi instrumentasi otomatis

yang rancang dengan metode analisis yang baik dan program jaminan

mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah semua kegiatan

yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil

pemeriksaan laboratorium. Laboratorium dikatakan bermutu apabila data

hasil laboratorium tersebut memiliki presisi dan akurasi atau ketepatan

dan ketelitian yang tinggi.

Dalam sejarahnya, analisa otomatis biasanya termasuk versi

mekanik teknik laboratorium panduan dasar dan prosedur, dan beberapa

cara telah dikembangkan untuk mengotomatisasi mereka. Ketika awalnya

diperkenalkan, otomatisasi menirukan prosedur uji manual dan

diterapkan untuk pemeriksaan yang paling sering diminta. Semua

langkah-langkah individu dalam prosedur diduplikasi dan dimodifikasi

agar metode analisa lebih cepat dan lebih praktis. Manufaktur yang

dikembangkan akan memiliki hardwarekomputer yang terintegrasi dan

software dalam analisa untuk memberikan kontrol proses otomatis dan

kemampuan pengolahan data. Meskipun ada beragam metode analisa

dapat dipakai yang semuanya mempermudah pemeriksaan tetapi potensi

adanyacarry overtetap tidak bisa dihindari.Carry over didefinisikan

sebagai keberadaan sedikit analit karena transport dari reagen atau

Page 11: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

11

sampel yang akan bereaksi dengan sampel atau reagen berikutnya. Oleh

karena itu, hal ini juga harus diperhitungkan dalam pemilihan metode

pemeriksaan.(Teitz, 2008)

3. Post Analitik

Karena kemampuan mengolah data, bidang pasca analitik

otomatisasi laboratorium mengenal sistem Laboratory Information

System (LIS) dimana dengan ini manufaktur mengembangkan koneksi

internet dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet

Protocol) yang mana akan mempermudah pasien mengakses hasil

pemeriksaan laboratorium kapan dan dimana saja.(Teitz, 2008)

Kebanyakan perangkat manajemen data adalah modul berbasis

komputer pribadi dengan software yang interface satu atau lebih analisa

dan LIS sebagai tuan rumah. Kemampuan untuk sepenuhnya

mengotomatisasi review data menggunakan analisa berbasis merupakan

faktor kunci menuju Total Laboratory Automation (TLA). (Lippincott

Williams & Wilkins, 2010)

Gambar 1. Skematik Sistem Total Laboratory Automation (TLA) (Sumber :Lippincott Williams & Wilkins, 2010)

Page 12: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

12

LIS adalah sebuah kelas software yang menerima, memproses,

dan menyimpan informasi yang dihasilkan oleh alur kerja laboratorium.

Sistem tersebut adalah aplikasi dari database dalam skala besar yang

tertanam dalam sistem operasi laboratorium klinis, yang mengotomatisasi

hampir semua unit informasi yang terkait dengan laboratorium. LISs

akan mendukung sejumlah fungsi dari laboratorium. Awalnya, LISs

adalah sistem yang berdiri sendiri yang menyediakan order dalam bentuk

cetakan untuk sebagai pelaporan. Dengan munculnya Elektronik Health

Record (EHR) hal ini akan menjadi penghubung antar LIS dan EHR

untuk menerima pendaftaran pasien, perintah pemeriksaan secara

elektronik dan pengembalian hasil pemeriksaan ke EHR untuk

ditampilkan. LISs lebih dimaksudkan untuk digunakan di laboratorium

klinik daripada untuk kepentingan penelitian. Fungsi-fungsi yang lebih

umum yang ditemukan berorientasi dalam sistem informasi penelitian

sering disebut sebagai sistem manajemen informasi laboratorium

(LIMSs). (Teitz, 2008)

Perkembangan order entry dan hasil yang menampilkan sistem

eksternal ke sistem informatika, yang berkaitan dengan optimalnya arus

informasi dari pilihan awal untuk interpretasi hasil. Desain detail dari

sitem eksternal seringkali membuat masalah dalam pemasukan dan

interpretasi yang salah, sehingga menggangu sistem pelayanan

laboratorium. Untuk mencegah masalah tersebut laboratorium harus

menyadari semua sistem yang digunakan untuk menginput dan melihat

hasil, dan harus ditinjau secara rutin sebelum input data masuk. Pada

akhirnya ketepatan laboratorium yang memilik kemampuan dalam

merespon utama, untuk memastikan tampilan yang akurat dan jelas dari

hasil laboratorium di semua sistem yang digunakan dalam komunikasi

klinis. (Teitz, 2008)

Page 13: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

13

Gambar 2. Diagram Laboratory Network dengan Sistem LIS

(Sumber : Teitz, 2008)

Page 14: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

14

B. Alat Ukur Kimia Klinik

1. Fotometer

a. Pengertian

Fotometer adalah suatu perangkat yang digunakanuntuk

mengukurintensitascahaya yang dipancarkan oleh, melewati, atau

dipantulkan olehsuatu zat. (Teitz, 2008)

Fotometer merupakan peralatan dasar di laboratorium klinik yang

dipakai untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan.

Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini

dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum

atau plasma. Jenis-jenis fotometer yang digunakan, yaitu:

1) Fotometer

Fotometer adalah suatu instrument yang dipakai untuk

mengukur radiasi elektromagnetik yang memiliki beberapa konsep

dan komponen yang sama. Salah satu teknik yang paling sering

digunakan di laboratorium klinik adalah fotometri. Pada prinsipnya

fotometri bekerja dengan mengidentifikasi warna dan variasi warna

untuk menentukan konsentrasi berbagai jenis bahan. Fotometri

adalah pengukuran cahaya dari cahaya atau sejumlah cahaya

tampak pada permukaan dari sumber cahaya. (Linne, 2007)

Gambar 3. Prinsip Fotometer (Sumber :Lippincott Williams & Wilkins, 2010)

Page 15: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

15

2) Flame-fotometer

Flame fotometer digunakan untuk mengukur cahaya yang

dipancarkan oleh atom-atom tereksitasi yang secara luas digunakan untuk

menentukan konsentrasi Na+, K+ atau Li+. Dengan perkembangan ion

selektif elektroda (ISE) untuk analit tersebut, flame fotometer tidak lagi

secara rutin digunakan dalam laboratorium klinik. (Lippincott Williams

& Wilkins, 2010)

Flame fotometer adalah fotometer yang pengukurannya

bergantung pada nyala senyawa logam alkali dan alkali tanah dan dapat

dipisahkan dalam suatu nyala dan beberapa atom untuk tingkat energi

yang lebih tinggi. Ketika atom tersebut kembali pada keadaan dasar

mereka memancarkan radiasi yang letaknya terutama didaerah spektrum

sinar tampak. Setiap elemen akan memancarkan radiasi pada panjang

gelombang tertentu untuk elemen itu. Selama rentang tertentu konsentrasi

emisi berbanding lurus dengan jumlah atom yang kembali pada keadaan

dasar. Hal ini dapat dilihat bahwa jika cahaya yang dipancarkan oleh

unsur pada panjang gelombang karakteristik diisolasi oleh filter optik dan

intensitas cahaya diukur oleh foto-detektor, maka sinyal listrik dapat

diperoleh sebanding dengan konsentrasi sampel. Seperti sinyal listrik

proses pembacaan dapat diperoleh dengan mengubahnya dalam bentuk

analog atau digital. (Operating and Service Manual, Flame Photometer)

Gambar 4. Prinsip Flame Fotometer (Sumber : Operating and Service Manual, Flame Photometer)

Page 16: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

16

3) Fluorometer

Sebuah fluorometer atau fluorimeter adalah suatu perangkat

yang digunakan untuk mengukur parameter fluoresensi.

(Wikipedia, Fluorometer)

Fluoresensi adalah emisi radiasi elektromagmetik oleh

suatu jenis yang menarik radiasi dari sumber luar. Intensitas

dipancarkan (fluorescent) cahaya berbanding lurus dengan

konsentrasi jenis radiasi. Fluorometri banyak digunakan untuk alat

otomatis dalam immunoassay, karena pengukurannya lebih sensitif

dibanding absorbansi spektrofotometri, tetapi gangguan latar

belakang yang disebabkan oleh fluoresensi sampel dapat

menciptakan masalah besar. Gangguan ini dapat diminimalkan

dengan desain filter yang digunakan untuk isolasi spektrum dengan

pemilihan fluophore untuk emisi spektrum yang berbeda dari

senyawa-senyawa pengganggu. (Teitz, 2006)

Seperti pada spektrofotometer, cahaya yang masuk secara

lurus atau yang diserap sebagian atau seluruhnya tergantung pada

konsentrasi dan panjang gelombang yang masuk pada celah dimana

sumber cahaya dapat masuk. Setiap kali terjadi penyerapan ada

transfer energi ke media karena setiap jenis molekul memiliki

serangkaian tingkat energi elektronik dan bergerak lurus dari

tingkat energi yang lebih rendah ke tinggi hanya dengan menyerap

suatu unit kuantum cahaya yang sama dengan energi untuk

perbedaan antara dua tingkat energi karena getaran molekul.

(Lippincott Williams & Wilkins, 2010)

Pada dasarnya filter fluoreometer dipakai untuk mengukur

konsentrasi larutan yang mengandung molekul fluorescing.

Fluorosensi sampel dalam kuvet akan memancarkan energi

kesegala arah. Sebuah detektor dan filter sekunder yang melewati

panjang gelombang cahaya neon digunakan untuk mencegah

cahaya yang mencolok dari photodetektor. Output listrik dari

Page 17: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

17

detektor sebanding dengan intensitas energi yang dihasilkan.

Dalam spektrofluorometer peranan filter dapat digantikan oleh

prisma atau monokromator. Pengukuran konsentrasi fluorosensi

tergantung dari tingkat absorbsi senyawa, intensitas radiasi, efisien

kuantum dari energi yang dipancarkan oleh setiap kuantum dan

panjang jalan cahaya itu sendiri. (Lippincott Williams & Wilkins,

2010)

Gambar 5. Prinsip Fluorometer ( Sumber : Lippincott Williams & Wilkins, 2010)

4) Turbidimeter dan Nephelometer

Sebuah nephelometer adalah instrumen stasioner atau

portable untuk mengukur konsentrasi partikulat tersuspensi dalam

cairan atau gas koloid. Prinsipnya adalah mengukur partikel

tersuspensi dengan menggunakan sinar dan detektor cahaya diatur

ke satu sisi (biasanya 90°) dari berkas cahaya, dengan adanya

kerapatan partikel maka berkas cahaya akan dipantulkan ke

Page 18: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

18

detektor dari partikel, setelah sampai batas tertentu jumlah cahaya

yang masuk adalah cerminan dari kepadatan tertentu partikel yang

tergantung dari sifat-sifat partikel seperti bentuk, warna dan

reflektifitasnya. (Wikipedia, Nephelometer)

Teknik optik turbidimetri dan nephelometri terutama

berlaku untuk metode pengukuran pembentukan endapan dalam

reaksi antigen-antibodi. Nephelometer secara luas digunakan untuk

analisa protein tertentu dalam serum, dimana cahaya langsung

menuju ke aliran sel, dan mendeteksi menuju hamburan cahaya dari

sudut kompleks untuk ukuran yang berbeda. Pembacaan hamburan

cahaya pada sudut 90° digunakan untuk meningkatkan sensitivitas

tes nephelometrik. Turbidimetri digunakan dalam beberapa sistem

immunoassay kimia untuk pemantauan obat terapiutik dan tes

protein spesifik.

Turbidimeter adalah pengukuran kerugian pada intensitas

cahaya yang ditransmisikan melalui solusi karena cahaya yang

tersebar (menjadi keruh). Turbidimeter akan mengukur cahaya

yang tersebar, tidak diserap atau dipantulkan oleh partikel dalam

suspensi. Nephelometer digunakan untuk mendeteksi sejumlah

cahaya yang tersebar. Nephelometri menjadi semakin popular di

laboratorium karena sifat hamburan cahaya dalam kompleks

antigen-antibodi. Jumlah kekeruhan dalam suatu larutan dapat

diukur dengan photometri karena ketika partikel lateks dilapisi oleh

antigen spesifik yang bertindak sebagai penguat reaksi aglutinasi

oleh antibody yang berhubungan dengan peningkatan jumlah

hamburan cahaya larutan yang dapat diukur dengan nephelometri

sebagai bentuk kompleks makromolekul dimana penggunaan

polietilen glikol (PEG) dapat meningkatkan dan menstabilkan

endapan yang terbentuk dan hal ini kan meningkatkan kecepatan

dan sensitivitas dari teknik ini untuk mengontrol ukuran partikel

agar jumlah cahaya yang dipantulkan juga optimal. Kinetika

Page 19: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

19

perubahan ini dapat ditentukan ketika hasil fotometri dianalisa oleh

komputer (Linne, 2007)

Gambar 6. Prinsip Nephelometer (Sumber : Lippincott Williams & Wilkins, 2010)

5) Atomik Absorption Spektrofotometer (AAS)

Atomik Absorption Spektrofotometer (AAS) atau

Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu teknik

pengukuran konsentrasi yang mendeteksi absorpsi radiasi

elektromagnetik atom yang lebih kecil dari molekul. (Lippincott

Williams & Wilkins, 2010)

Dalam kimia analitik teknik ini digunakan untuk

menentukan konsentrasi elemen tertentu (analit) dalam sampel

yang akan digunakan untuk menentukan lebih dari 70 elemen yang

berbeda dalam larutan atau langsung dalam sampel padat yang

digunakan dalam farmakologi, biofisika dan penelitian toksikologi.

(Wikipedia, AtomikAbsorption Spektrofotometer)

Atom-atom menyerap sinar UV dan membuat transisi ke

tingkat energi yang lebih tinggi. Sebuah detektor dipakai untuk

mengukur panjang gelombang cahaya yang ditransmisikan oleh

sampel, dan membandingkannya dengan oanjang gelombang yag

Page 20: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

20

awalnya melewati sampel. (RSOC (Royal Society of Chemistry),

2000)

Gambar 7. Prinsip AAS ( Sumber :Lippincott Williams & Wilkins, 2010)

b. Prinsip Kerja

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1792/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik,

Prinsip kerja fotometer ialah melakukan penyerapan cahaya pada panjang

gelombang tertentu terhadap bahan yang diperiksa, karena tiap zat memiliki

absorbansi pada panjang gelombang tertentu yang khas.Setelah diketahui

spektrum kurva serapan suatu zat, maka dapat ditentukan panjang gelombang

dengan absorbansi tertinggi untuk zat tersebut. Panjang gelombang dengan

absorbansi tertinggi digunakan untuk mengukur kadar zat yang diperiksa.

Banyaknya cahaya yang diabsorbansi oleh zat berbanding lurus dengan kadar

zat.

c. Prinsip Pemeriksaan

Apabila suatu kuvet yang berisi larutan berwarna dilewati oleh suatu

sinar maka sebagian sinar akan tertahan (diabsorbsi) dan sebagian lagi akan

diteruskan.Banyaknya struktur molekul suatu zat akan mempengaruhi

spektrum absorbsi larutan. Jika intensitas warna larutan tersebut tinggi maka

makin banyak sinar yang diabsorbsi kemudian secara kuantitas konsentrasi

zat tersebut dapat ditentukan.Untuk memastikan ketepatan pengukuran,

kadar yang hendak diukur dibandingkan dengan standar dan quality control

(QC).

Page 21: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

21

d. Komponen Fotometer

1) Sumber cahaya

Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah lampu

pijar dengan kawat terbuat dari wolfram.Setelah cahaya yang

mengenai suatu benda, maka akan terbentuklah suatu warna.

Spektrum warna yaitu bagian dari gelombang elektromagnetik

yang terlihat oleh mata manusia. Panjang gelombang warna yang

mampu dilihat oleh mata manusia yaitu mulai dari 400-700

nanometer yang disebut dengan visible light.

Berikut ini adalah panjang gelombang warna yang diukur

dalam satuan nanometer (nm).

Tabel1:Spektrum cahaya tampak dan warna-warna komplementer

Panjang gelombang

(nm) Warna

Warna

Komplementer

400-435 Violet Kuning-hijau

435-480 Biru Kuning

480-490 Hijau-biru Oranye

490-500 Biru-hijau Merah

500-560 Hijau Ungu

560-580 Kuning-hijau Violet

580-595 Kuning Biru

595-610 Oranye Hijau-biru

620-675 Merah Biru-hijau

(Sumber : Day dan Underwood, Spektrofotometri : 384)

2) Monokromator

Monokromator merupakan piranti optis untuk memilih

suatu berkas radiasi dari sumber pada panjang gelombang

tertentu. Monokromator digunakan untuk mengubah sinar radiasi

polikromator (komponen panjang gelombang ganda) menjadi

monokromator (komponen panjang gelombang tunggal) dan

Page 22: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

22

memindahkan panjang gelombang tersebut menjadi jalurke sangat

sempit.

3) Kuvet

Kuvet untuk tempat larutan yang akan diperiksa kadar bahan

yang terlarut.

4) Detektor

Detektor adalah suatu perangkat yang digunakan untuk

menangkap sinyal hasil pembacaan fotometer.Setiap detektor menyerap

tenaga foton yang mengenai dan mengubah tenaga tersebut untuk dapat

diukur secara kuantitatif sebagai arus listrik atau perubahan-perubahan

panas. Syarat-syarat detektor yang baik meliputi sensitifitasnya tinggi,

waktu respon pendek, stabilitas yang lama, dan sinyal elektronik yang

mudah diperjelas.

5) Alat pembaca

Alat pembaca fungsinya untuk membaca sinyal listrik

dari detektor dimana data digambarkan dalam bentuk yang bisa

diinterpretasikan atau disajikan yang dapat dibaca oleh

pemeriksa.

2. Sistem Otomatisasi Alat Kimia Klinik (Chemistry Analyzer)

Otomatisasi laboratorium klinik sejalan dengan tuntutan untuk dapat

memeriksa banyak uji pada banyak sampel dengan hasil yang teliti, tepat dan

cepat tanpa perlu menambah jumlah pekerja/staf,caranya yaitu dengan

mengotomatisasi banyak langkah manual.Evolusi otomatisasi di laboratorium

klinik telah disejajarkandengan industri manufaktur dan terus berkembang dari

otomatisasi tetap, dimana instrumen dapat melakukan tugas berulang dengan

sendirinya dan diprogram secara khusus yang memungkinkaninstrumen dapat

melakukan berbagai tugas yang berbeda.Salah satu manfaat dari otomatisasi

adalah pengurangan variabilitas hasil dan kesalahan analisis karena penghapusan

tugas-tugas yang repetitif dan monoton bagi sebagian besar individu. Peningkatan

reproduktifitas diperoleh dengan otomatisasi telah menyebabkan peningkatan

yang signifikan dalam kualitas tes laboratorium. Dalam menanggapi tren pasar

yang melibatkan pengurangan biaya,dorongan untuk mengotomatisasi

Page 23: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

23

laboratorium merupakan jalan baru.Otomatisasi tidak hanya digunakan untuk

membantu analisa laboratorium dalam kinerja tes, tapi sekarang termasuk juga

untuk pengolahan dan transportasi spesimen,pemuatan spesimen ke dalam analisa

otomatis, dan penilaian hasil dilakukan tes. Dipercaya bahwa mengotomatisasi

fungsi-fungsi tambahan sangat penting untuk kesejahteraan masa depan dari

laboratorium klinis. (Teitz, 2008)

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik pasal 1 menjelaskan

bahwa pemeriksaan teknik automatik adalah pemeriksaan laboratorium

menggunakan alat automatik yang memenuhi standar sesuai ketentuan yang

berlaku mulai dari tahap melakukan pengukuran sampel sampai pembacaan hasil.

Menurut Keputuskan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1792/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik,

perkembangan alat pemeriksaan kimia klinik otomatisasi dapat dibedakan mulai

dari sistem saluran tunggal, pola tetap, diskrit, jalan masuk acak, kluster, integrasi

dan modular serta otomatisasi laboratorium penuh/total.

a. Sistem saluran tunggal (Single channel system) Sistem ini dinamakan juga sistem kumpulan berurutan. Prinsip dari

sistem ini adalah tiap langkah manual diupayakan dilakukan oleh alat bantu

yang seluruhnya dilaksanakan dalam saluran tunggal. Sampel dihisap

berurutan dengan plastik yang digerakkan oleh pompa peristaltik, antara

sampel dihisapkan gelembung udara, pencampuran sampel dengan reagen

dimungkinkan dengan sistem kumparan (coil), pemisahan protein dilakukan

dengan membrandialisis (dyalizer) dan pemanasan dengan alat pemanas

(constant temperature heating beat). Pembacaan kadar oleh fotometer yang

ditampilkan sebagai grafik oleh pencatat.

Kelebihan sistem ini pengerjaan relatif mudah, sampel dapat

ditambahkan tiap waktu selama alat masih berjalan, sedangkan kekurangan

sistem ini adalah kecepatan memberikan hasil masih rendah yaitu 40-60 tes

per jam dan perlu waktu untuk mengganti dari satu jenis uji ke uji yang lain.

b. Sistem pola tetap (Fixed profile system) Sistem ini berupa penggabungan beberapa saluran yang

memungkinkan pemeriksaan simultan beberapa analit satu sampel.Kelebihan sistem ini adalah banyaknya hasil terutama bila banyak tes yang sama untuk tiap sampel, sedangkan kekurangannya adalah tidak ada pilihan, walaupun tidak diminta sampel tetap dikerjakan dan sampel harus dikerjakan secara bersamaan hingga kurang sesuai bila datangnya sampel tidak bersamaan.

c. Sistem diskrit Pada tes ini tiap sampel diproses secara terpisah dan reaksi

berlangsung pada tiap tabung tersendiri tetapi masih secara berurutan. Bagian utama dari sistem ini adalah unit persiapan, sentrifus, inkubator, kolorimeter otomatis dan printer serta pipetotomatis dari

Page 24: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

24

pump dispenser. Kelebihan sistem ini adalah ketepatan memilih uji dan reagen, waktu periksa cepat, volume sampel dan reagen sedikit. Kekurangannya adalah pengerjaan semua jenis uji untuk sampel yang sama harus bersamaan, sehingga jumlah waktu untuk seluruh uji menjadi lambat, adakalanya harus menjalankan beberapa siklus yang memboroskan kontrol dan kalibrator.

d. Sistem jalan masuk acak (Random access system) Pada sistem ini analisis dikerjakan secara acak baik sampel

maupun reagen,pilihan uji dapat dikerjakan pada pilihan sampel dalam sembarangan pilihan urutan. Analisis dikerjakan secara diskrit,pemilihan uji berdasarkanmasukan pada keyboard atau dengan barcode atau dengan urutan kemasan reagen. Dengan cara demikian pergerakan mekanik dihemat dan hasil lebih cepat. Permintaan segera/CITO juga dimungkinkan.

e. Sistem kluster dan integrasi Prinsip sistem ini adalah penggabungan beberapa alat (kluster)

misalnya penggabungan beberapa alat pemeriksa kimia otomatik dari pabrik yang sama. Sistem ini memerlukan modul kendali pusat yang didukung oleh sistem perangkat lunak komputer yang canggih.

f. Sistem modular dan otomasi laboratorium total (TLA/Total Laboratory Automation)

Pada sistem ini konfigurasi disusun dari beberapa komponen,kombinasi modul ini memungkinkan hasil analitik meningkat dan menungkinkan teknologi berbeda dipergunakan untuk semua jenis pemeriksaan. Sistem ini dipergunakan otomasi laboratorium mulai dari tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik juga didukung oleh sistem robotik dan ban berjalan.

3. POCT (Point of Care Testing)

Salah satu wujud dari pelayanan kesehatan adalah dengan

melakukan pelayanan one day care atau home care, dimana mampu

melakukan pemeriksaan disamping pasien atau bed side

menggunakansampel darah atau urin dalam jumlah yang sedikit.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan atau tanpa tahap praanalitik dan memberikan hasil yang cepat, sehingga pengambilan keputusan dapat segera dilakukan untuk manajemen pasien yang lebih baik. POCT atau Point of Care Testingbukanlah pengganti layanan laboratorium konvensional, melainkan layanan tambahan untuk sebuah laboratorium klinik. Dalam operasinya, layanan ini dilaksanakan di dekat pasien, tapi pertanggungjawaban dan operasinya tetap dilakukan oleh petugas yang berwenang dari laboratorium klinik. Hal ini selain untuk menjamin kualitas dari hasil yang diberikan, juga untuk menjamin bahwa hasil yang

Page 25: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

25

didapat tetap tercatat dalam Laboratory Information System (LIS) atau Sistem Informasi Laboratorium (SIL). (Richard Mengko, 2013)

POCTmerupakan suatu bentuk alat otomatis yang mampu

memberikan hasil pemeriksaan yang cepat sehingga tindakan atau

monitoring kepada pasien juga akan semakin cepat dilakukan. Selain itu

alat ini dapat dibawa kemana-mana atau mobile yang mana pasien sendiri

dapat melakukan pemeriksaan kapan dan dimana saja.

C. Alat Kimia Klinik Otomatis “Mindray BS-200®”

Mindray BS-200® merupakan suatu otomatisasi alat kimia klinik yang

digunakan untuk membantu diagnosis dalam laboratorium klinik yang didesign

untuk penentuan hasil kimiawi sampel baik berupa serum, plasma, urin dan

cerebrospinal.(Operator’s Manual, BS-200®)

Alat ini menggunakan sistem otomatisasi diskrit dan random access dimana

dapat melakukan 200 tes/jam. Prinsip pemeriksaan yang dapat digunakan adalah End

point, Kinetic dan Fixed time dengan pengukuran dasar berupa Absorbance

photometry dan turbidimetry. Metodelogi kalibrasi yang digunakan adalah linear

dimana programming-nya memakai open system dengan profil pengguna yang

ditetapkan dengan perhitungan kimia pemeriksaan. Parameter pemeriksaan yang

dapat dilakukan adalah Glukosa, Kolesterol, Trigliserida, HDL-kolesterol, LDL-

kolesterol, Ureum, Kreatinin, Asam Urat, Bilirubin, AST, ALT, Total Protein,

Albumin, Globulin, CK-MB, Alkali Phosphatase, dan lain-lain. (Operator’s

Manual, BS-200®)

a. Komponen alat

1) Perangkat keras(Hardware)

Perangkat keras atau hardwareterdiri dari beberapa bagian

penting, seperti unit analisa, unit operasional, output, bagian

pengganti dan consumables.

(a) Unit analisa

(1) Disk sampel/reagen

Disk sampel/reagen merupakan tempat tabung sampel dan

reagen botol. Disk ini terdiri dari dua lingkaran, disk sampel pada

lingkaran luar dan disk reagen di lingkaran dalam.Disk

Page 26: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

26

sampel/reagen menyediakan 40 posisi sampel dan reagen. Pada

disk reagen, nomor 39 berisi deterjen dan nomor 40 berisi air

destilasi. Botol reagen terdiri dari 2 ukuran yaitu, ukuran besar 40

ml dan kecil 20 ml.

Suhu dari disk sampel/reagen distabilkan oleh refrigator

pada suhu 2-12°C. Tempat sampel dipakai tabung 12x75 mm.

(2) Dispenser

Dispenser ini terdiri atas probe, lengan dan rotor. Probe

berfungsi untuk menghisap sejumlah sampel atau reagen yang

ditunjuk, kemudian menaruhnya kedalam kuvet yang dipilih pada

disk reaksi. Setelah mengeluarkan sampel atau reagen,

probesecara otomatis bergerak untuk dibersihkan untuk

mengurangi potensi carryover.

Volume sampel yang dihisap antara 2-45 µl dengan presisi

0,1 µl, sedangkan volume reagen yang dihisap antara 10-450 µl

dengan presisi 1 µl.

(3) Mixer

Mixer ini terdiri dari lengan, mixing bar dan rotor. Mixing

bar berfungsi sebagai pengaduk reaksi (reagen dan sampel) di

dalam kuvet. Setelah diaduk, mixing bar bergerak untuk

dibersihkan.

(4) Disk reaksi

Disk reaksi berisi kuvet di mana sampel bereaksi dengan

reagen lalu dibaca secara kolorimetri.

Disk reaksi dapat menampung 8 segmen kuvet (80 kuvet).

Selama proses analisis, disk reaksi berputar ke posisi pengeluaran

atau posisi pencampuran sesuai kebutuhan. Pembacaan

kolorimetri dilakukan ketika kuvet melewati sumbu optik. Disk

reaksi ditempatkan di suhu ruang yang terkontrol dan konstan

pada 37 ± 0,3ºC. Kuvet yang digunakan hanya untuk sekali pakai,

jika dipakai kembali kinerja sistemnya mungkin menurun.

Page 27: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

27

(b) Unit operasi

Unit operasi adalah suatu komputer dengan sistem software

yang terinstal di alat kimia klinik otomatis.

(c) Unit output

Unit output adalah sebuah printer yang dipakai untuk

mengeluarkan hasil atau data lainnya.

2) Perangkat lunak (software)

Gambar 8 : SoftwareAlat Mindray BS-200® (Sumber : Service Manual, BS-200®)

Sistem software ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

(a) Area status

Area ini menampilkan status sistem seperti suhu disk reaksi dan

waktu alat (jam dan tanggal).

(b) Area tombol kecil

Ada 2 tombol kecil, yaitu ? dan V.

(c) Area tombol grup

Area ini terdiri dari Reagent, Calibration, QC, Status,

Statistics, Parameters, Setup dan Maintenance.

(d) Area tombol shortcut

Area ini terdiri dari Sample Request, QC Request, Start,

Probe Stop, Stop, Results, Relog dan Exit.

Page 28: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

28

(e) Area kerja

Area ini menampilkan nilai atau grafik dari parameter,

prosedur atau hasil.

(f) Area operator

Menampilkan nama dari operator.

(g) Area pesan peringatan

Area ini menampilkan pesan peringatan atau kesalahan.

Klik tombol <atau > untuk melihat pesan sebelum atau

setelahnya.

(h) Tombol penghapus

Digunakan untuk menghapus tampilan yang muncul di

area pesan peringatan.

b. Prinsip

Prinsip analisis pengukuran menggunakan Mindray BS-200®

adalah dengan sistem fotometrik. Sistem fotometrik ini ditempatkan di

unit analisis yang berfungsi untuk mengukur absorbansi reaksi

campuran dalam kuvet reaksi. Sistem fotometrik ini terdiri dari

berbagai panjang gelombang diantaranya : 340 nm, 405nm, 450nm,

510nm, 546nm, 578nm, 630nm, 670nm, serta 700nm*(optional).

(Service Manual, BS-200®)

Sistem fotometrik terdiri dari dua bagian utama, yang pertama

untuk mengukur absorbansi reaksi, sedangkan yang kedua berfungsi

untuk mengimbangi yang pertama untuk membuat pengukuran lebih

akurat.Sumber cahaya diteruskan keserat optik. Satu cahaya berfungsi

sebagai cahaya referensi dan pemantauan status kerja lampu.

Sedangkan cahaya monokromatik berfungsi untuk mengukur reaksi

pada kuvet dari disk reaksi, dan sebagai filter optik dari panjang

gelombang tertentu, yang kemudian dikonversi ke fotolistrik.Sinyal

listrik yang didapat dikonversi kembali dari sinyal optik dan diperkuat

lalu diubah menjadi konversi A/D, kemudian hasil konversi dikirim

Page 29: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

29

ke panel kontrol utama yang akan menyerahkan absorbansi ke PC

untuk perhitungan. (Operator Manual’s BS-200®)

Gambar 9: Prinsip Sistem Fotometrik (Sumber : Service Manual, BS-200®)

c. Prosedur

1) Pengoperasian alat Mindray BS-200®

(a) Tekan tombol power on alat Mindray BS-200® (disamping

kiri pada bagian depan dan belakang).

(b) Hidupkankomputer.

(c) Sebelum menjalankan alat periksa ketersediaan aquades.

(d) Setelah masuk ke windows, double klik ikon BS-200

Masukkan:

User :

Password :

Setelah itu klik OK.

(e) Kemudian muncul perintah angkat/keluarkan cuvette

segment1 kemudian klik OK.

(f) Lalu muncul pertanyaan replace cuvette klik ok, kemudian

masukkan cuvette segment 1, klik replace, kemudian

masukkan cuvette segment 2 klik next, dan seterusnya hingga

cuvette segment 8 kemudian klik scan, lalu klik finish.

Page 30: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

30

(g) Periksa detergent pada posisi 39 disk reagen, tunggu alat

sampai stand by.

2) Menjalankan sampel

(a) Klik sampel request

(b) Pilih disk sampel, masukkan posisi sampel pada kolom

position, pilih tes yang akan dikerjakan hingga background

berubah biru, setelah itu klik OK dan seterusnya.

(c) Setelah selesai memasukkan sampel, klik start kemudian klik

OK untuk memulai pemeriksaan.

(d) Untuk melihat hasil sampel klik result.

Gambar 10 : Prosedur Pipetasi (Sumber: Service Manual, BS-200®)

3) Menjalankan QC

(a) Klik QC Request, pilih parameter yang akan dikontrol

(Background warna akan berubah menjadi biru apabila

dipilih), selanjutnya klik OK dan klik start.

(b) Untuk melihat hasil QC yang sudah dijalankan, klik QC dan

klik QC sum kemudian pilih pada kolom control spintrol

kemudian klik refresh.

(c) Cara memasukkan nilai kontrol,

(1) klik QC

(2) klik kontrol

(3) klik add, untuk memasukkan nilai kontrol yang baru,

masukkan nama kontrol pada kolom:name, ex date,

Page 31: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

31

position, no.lot, no.level, pada kolom test, pilih nama

test, masukkan nilai tengah kontrol, mean, dan conc.

d. Kalibrasi

Kalibrasi dilakukan ketika kita akan mengubah posisi reagen,

menguji parameter pemeriksaan, lampu, atau kondisi-kondisi untuk

analisa lainnya. Kalibrasi dilakukan untuk pengujian kualitas reagen

agar mendapatkan hasil analisa yang tepat, membantu dalam

menentukan apakah reaksi bereaksi dengan tepat, hasil atau apakah

background reaksi harus dikurangi, dan menghilangkan perubahan

absorbansi yang disebabkan oleh reagen sendiri.

Cara kerja :

1. Pilih menu kalibrasi.

2. Kalibrasi mengacu untuk menjalankan kalibrasi langsung tanpa

pengujian reagen kosong, Rgt. Kosong mengacu pada pengujian

reagen kosong saja, Calib.+Rgt. Kosong mengacu pada pengujian

reagen kosong dan kemudian kalibrasi.

3. Pilih parameter yang akan dikalibrasi, klik OK. Hasil kalibrasi

dilihat berupa A,B, dan R.

e. Perawatan (Maintenance)

Untuk memastikan keandalan, kinerja/performa alat dansistem

pelayanan yang baik,pemeliharaan secara rutin sangat diperlukan. Ada

beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melaksanakan maintenance

demi mendapat hal yang diingin, diantaranya :

1) Perawatan harian (daily maintenance)

a) Cek ketersediaan aquades

Pastikanalat dalam keadaan mati, lalu lihat ketersediaan

aquades, jika masih banyak lanjutkan ketahap berikutnya

seperti pengecekan sensor.

Page 32: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

32

b) Pengosongan tangki limbah

Pastikan alat dalam keadaan mati, buka penutup tangki

lalu pindahkan bersamaan dengan tutup limbah dan sensor

dari tangki. Buang limbah ditempat pembuangan limbah, lalu

tutup kembali tangki seperti semula.

c) Cek koneksi tangki aquades

Pastikan alat dalam keadaan mati, cek koneksi diantara

2 konektor (hijau dan merah), jika ada kebocoran tutup

dengan kasa bersih. Periksa apakah konektor longgar, jika

tidak lanjutkan ke langkah berikutnya. Jika longgar buka

konektor denagn berlawanan arah jarum jam. Periksa

sambungan tabung pick dan konektor.

d) Cek koneksi tangki limbah

Pastikan alat dalam keadaan mati, cek koneksi diantara

unit analisis dan mitranya. Jika tidak ada kebocoran lanjutkan

ke tahapan selanjutnya. Jika ada kebocoran sumbat air dengan

kasa bersih, cabut konektor lalu pasang kembali. Cek sekali

lagi koneksi antara tangki limbah dan konektor.

e) Cek syringe

Pastikan alat dalam keadaan mati, putar sekrup penutup

agar jarum dapat terlihat, periksa apakah ada kebocoran pada

tee dan plunger, jika ada hubungi costumer service, jika tidak

tutup kembali penutup jarum lalu kencangkan sekrup.

f) Cek probe

Cek kondisi probe apakah bengkok atau kotor. Jika

bengkok atau kotor ganti atau bersihkan probe. Periksa

apakah ujung probe terdapat sisa cairan, jika tidak lanjutkan

dengan proses pencucian, selama proses pencucian cek

apakah aliran normal, jika normal proses selesai.

g) Cek mixing bar

Page 33: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

33

Cek kondisi mixing bar apakah bengkok atau kotor.

Jika bengkok atau kotor ganti atau bersihkan bar. Lanjutkan

ke proses pencucian, lihat apakah rotasi mixing bar normal

jika normal proses selesai.

2) Perawatan mingguan (weekly maintenance)

a) Pembersihan probe

Pastikan alat dalam keadaan mati, pindahkan penutup

dari disk sampel/reagen, pindahkan disk sampel/reagen tarik

lengan probe ke titik tertingi dengan tangan. Putar lengan

probe untuk memindahkan probe ke posisi sampel agar

memudahkan proses pembersihan probe. Setelah dibersihkan,

rotasikan probe ke bagian pencucian, letakkan kembali disk

sampel/reagen, lalu tutup kembali.

b) Pembersihan mixing bar

Pastikan alat dalam keadaan mati, tarik mixing bar ke

titik tertinggi tangan, rotasikan untuk mempermudah

pembersihan. Setelah dibersihkan rotasikan kembali mixing

bar ke posisi semula.

c) Pencucian tangki aquades

Pastikan alat dalam keadaan mati, buka penutup

(tabung pick up dan sensor), cuci bagian dalam tangki dengan

sikat, bersihkan tabung pick up dan sensor dengan kasa,

tambahkan air kedalam tangki lalu tutup kembali tangki

sampai aman.

d) Pencucian tangki limbah

Pastikan alat dalam keadaan mati, buka penutup (tutup

limbah dan sensor), kosongkan tangki limbah, cuci bagian

dalam tangki dengan air bersih, tambahkan desinfektan jika

diperlukan. Bersihkan penutup limbah dan sensor dengan air

bersih, pasang kembali seperti semula.

Page 34: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

34

e) Pembersihan wadah reagen/sampel

Pastikan alat dalam keadaan mati, pindahkan penutup

dari disk sampel/reagen, angkat semua tabung kalibrator,

kontrol, sampel, reagen, air destilasi, dan detergen dari disk

sampel/reagen. Pindahkan disk sampel/reagen, bersihkan disk

dengan air bersih lalu keringkan dengan kasa. Gunakan kasa

yang dibasahi dengan air atau desinfektan untuk

membersihkan bagian dalam dari komparment, masukkan

kembali disk sampel/reagen, tutup kembali.

3) Perawatan bulanan (monthly maintenance)

a) Pencucian probe

Pastikan alat dalam keadaan mati, tarik lengan probe ke

posisi tertinggi. Rotasikan lengan lalu pindahkan probe dari

tempat pencucian. Bersihkan bagian dalam dengan

kapas,kemudian tarik kembali probe dan rotasikan kembali ke

posisi semula.

b) Pencucianmixing bar

Pastikan alat dalam keadaan mati, tarik lengan bar ke

posisi tertinggi. Rotasikan lengan lalu pindahkan bar dari

tempat pencucian. Bersihkan bagian dalam dengan kapas,

kemudian tarik kembali bar dan rotasikan kembali ke posisi

semula.

4) Perawatan Enam Bulan (six month maintenance)

a) Pembersihan layar yang berdebu

b) Penggantian filter

Lepaskan rakitan tutup tangki air Dl dan letakkan pada

tempat yang bersih, bersihkan rakitan filter secara hati-hati.

Suntikkan air kedalam rakitan filter baru melalui adaptor yang

besar dengan menggunakan jarum suntik, apabila sudah ada

Page 35: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

35

air yang naik hentikan suntikan. Ini dilakukan agar filter

tenggelam kedasar tangki. Hubungkan filter baru ke tabung

rakitan tertutup. Untuk menghilangkan gelembung udara yang

ada dalam filter baru, pastikan alat dalam keadaan stand by,

lalukan reset beberapa kali, lihat kembali gelembung udara

didalam tabung, jika sudah tidak ada proses selesai.

5) Perawatan yang tidak teratur (Irregular maintenance)

a) Pembersihan probe dari sumbatan

Pastikan alat dalam keadaan mati, pindahkan disk

sampel/reagen, tarik lengan probe ke batas tertinggi, rotasikan

lengan probe ke bagian disk sampel/reagen. Lepaskan bagian

penutup atas, tahan konektor cairan probe dengan satu tangan

konektor tabung yang lain. Lepaskan konektor dari probe,

tarik perlahan probe jauh dari probe lengan. Berhati-hati

sehingga gasket di dalam probe tidak putus, gunakan jarum

suntik untuk memasukkan cairan pembersih lakukan beberapa

kali hingga cairan mengalir lancar dari ujung probe. Pasang

kembali penutup dengan benar.

b) Penggantian probe

c) Penggantian mixing probe

d) Perakitan syringe

e) Pembersihan gelembung udara dari syringe

f) Penggantian lampu

Pastikan alat dalam keadaan mati, tunggu selama 15

menit agar lampu dan alat dingin. Pindahkan penutup kanan

unit analisa, lepaskan kabel dan konektor lalu sekrup penekan

lampu. Pindahkan lampu lama lalu pasang lampu baru, pasang

kembali penutup.

Page 36: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

36

f. Pemecahan masalah ( Troubleshooting )

Beberapa permasalahan yang terjadi dapat dilihat padatabel

berikut:

Tabel 2: troubleshooting yang umumnya sering terjadi pada alat

Kode Pesan Tindakan

400000580008

Operating software error:

Startup check is not finished

normally

Cek unit analisis saat

melakukan koneksi, matikan

kembali alat kemudian

lakukan koneksi ulang

500001180000

Operating software error:

calibration interval of … is out.

Please re-calibrate in time

Lakukan ulang kalibrasi

400001150006 Operating software error: Waste

full

Cek dan kosongkan tangki

limbah.

400001140006

Operating software error:

Detergent exhausted, or invalid

sensor

Cek tangki akuades, jika tidak

cukup tambahkan.

400001100000 Test result error: QC out of

control

Lakukan pemeriksaan bahan

kontrol ulang

400000970001 Test result error : Sample blank

of .. to low Ulang pemeriksaan.

400000980001 Test result error : Sample blank

of .. to high Ulang pemeriksaan.

(Sumber : Operator’s Manual, BS-200®)

Page 37: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

37

D. Efisiensi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Efisiensi adalah :

“1. Ketepatan cara (Usaha, Kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak

membuang waktu, tenaga, biaya), kedaya-gunaan; ketepat-gunaan;

kesangkilan 2. Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat

(dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya)”

Sedangkan menurut Ida Savitri Kusmargiani efisiensi dapat diartikan

sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input), atau

jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu input yang dipergunakan. Menurut

Ida Savitri Kusmargiani dalam Syafaroedin Sabar (1989) suatu perusahaan

dapat dikatakan efisien jika :

1. Mempergunakan jumlah unit input yang lebih sedikit dibandingkan

dengan jumlah input yang dipergunakan oleh perusahaan lain dengan

menghasilkan output yang sama.

2. Menggunakan jumlah unit input yang sama, dapat menghasilkan jumlah

output yang lebih besar.

Menurut Warsana konsep efisiensi diperkenalkan oleh Michael Farrell

dengan mendefinisikan sebagai kemampuan organisasi produksi untuk

menghasilkan produksi tertentu pada tingkat biaya minimum (Kopp dalam

Kusumawardani, 2001)

Sedangkan menurut Warsana dalam Farrel dalam Indah Susantun

(2000) membedakan efisiensi menjadi tiga yaitu efisiensi teknik, efisiensi

alokatif (harga) dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknik mengenai hubungan

antara input dan output. Efisiensi alokatif tercapai jika penambahan tersebut

mampu memaksimumkan keuntungan yaitu menyamakan produk marjinal

setiap faktor produksi dengan harganya. Sedangkan efisiensi ekonomi dapat

dicapai jika kedua efisiensi yaitu efisiensi teknik dan efisiensi harga dapat

tercapai.

Page 38: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 31 Januari s/d 18 Mei

2013.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Kerja Kimia Klinik Laboratorium

RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

B. Jenis dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti menggunakan

metode deskriptif non-eksperimental. Penelitian deskriptif non-eksperimental

yaitu suatu metode penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah

ciri (variabel) subyek menurut keadaan apa adanya (in nature), tanpa ada

manipulasi atau intervensi peneliti, yang tujuan utamanya untuk mengetahui

dan membuat gambaran atau mendeskripsikan baik yang berupa faktor

maupun efek atau hasil tentang suatu keadaan secara objektif dimana dapat

mengungkapkan berbagai aspek terutama dari segi efisien dan efektifitas.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan cross sectional. Dipilih cross sectional karena pengumpulan data

dilakukan pada satu saat atau periode tertentu dan pengamatan subjek hanya

dilakukan satu kali selama penelitian, besarnya sampel tidak dihitung, tetapi

ditentukan berdasarkan periode tertentu, pengumpulan datanya disesuaikan

kreteria studi, dan tidak ada hipotesis spesifik. (Eko Budiantoro, 2004:61)

Page 39: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

39

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. (Sugiyono, 2005:49)

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang

melakukan pemeriksaan kimia klinik dengan menggunakan alat kimia

klinik otomatis Mindray BS-200® di unit kimia klinik laboratorium

RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dari tanggal 31 Januari s/d 18

Mei 2013.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai/karekteristiknya

kita ukur dan yang nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari

populasi. (Hastono dan Sabri, 2008:4)

Teknik pengambilan data yang digunakan adalah accidental

sampling karena sampel didasarkan pada yang kebetulan ada, yaitu

pengambilan sampel pada pasien yang melakukan pemeriksaan kimia

klinik dengan alat kimia klinik otomatis Mindray BS-200® yang diambil

selama 30 hari di unit kimia klinik laboratorium RSUD dr. Doris

Sylvanus Palangka Raya.

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel mandiri karena terdiri dari

satu variabel, yaitu gambaran efisiensi waktu alat kimia klinik otomatis

di Laboratorium RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Gambaran adalah hasil uraian keterangan dan penjelasan mengenai

suatu masalah.

Page 40: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

40

b. Efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan

sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya.

c. Waktu adalah masa.

d. Kimia klinik adalah kandungan kimiawi yang ada didalam cairan

tubuh.

e. Alat kimia klinik otomatis adalah suatu alat ukur otomatis yang dapat

melakukan pemeriksaan kimia klinik dengan berbagai parameter.

E. Jenis Data

Jenis data penelitian ini menurut sifatnya adalah data kuantitatif yaitu

data yang dinyatakan dalam bentuk angka (jumlah) dan diukur besar kecilnya

sedangkan menurut skalanya merupakan data rasio karena data satu dengan

lainnya bisa diperbandingkan, bisa dilihat sebagai data interval karena

diketahui jaraknya dan mengenal angka 0 mutlak.

F. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu

teknik observasi. Peneliti melakukan observasi dengan cara mengamati dan

melihat fenomena lalu membuat catatan waktu pemeriksaan melalui kuvet

reaksi dari waktu sampel mulai start sampai keluar hasil (Output Results).

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sumber data

primer, yaitu yang berasal dari hasil amatan pemeriksaan kimia klinik dengan

alat kimia klinik otomatis Mindray BS-200®.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan kimia klinik

dengan menggunakan alat antara lain seperangkat alat kimia klinik otomatis

Mindray BS-200®, angket penelitian, beserta alat pendukung lainnya untuk

membuat catatan waktu hasil pemeriksaan kimia klinik.

Page 41: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

41

H. Metode dan Cara Kerja

Penetapan waktu pemeriksaan kimia klinik dengan menggunakan alat

kimia klinik otomatis adalah dengan mencatat waktu pemeriksaan yang

terdapat dalam kuvet reaksi, yaitu dimulai saat start sampai keluar hasil

(Output Results).

Gambar 4: Prosedur Pipetasi (Sumber: Service Manual, BS-200®)

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian analisis deskriptif

meliputi penataan, peringkasan dan penggambaran. Data hasil penelitian

ditata berupa tabel, dibuat ringkasan ukuran pusat berupa modul, mean dan

median kemudian digambarkan berupa grafik atau diagram.

J. Pengolahan dan PenyajianData

Dari penelitian yang dilakukan data yang telah terkumpul diolah

(editing, coding dan tabulating) kemudian dikelompokkan sesuai dengan

karakteristik data, kemudian diringkaskan dengan tabel atau grafik agar

memudahkan dalam menginterpretasikannya yang selanjutnya bisa ditarik

kesimpulan. (Fajar Ibnu, dkk 2009)

Metode statistik yang dipakai adalah statistik deskriptif. Tujuannya

untuk mengatur, meringkas, menyajikan dan memberikan deskripsi data agar

data menjadi lebih mempunyai makna. Kegiatan statistik deskriptif meliputi

pengumpulan data, pengorganisasian data, penyajian data berupa tabel

dan/atau grafik dengan perhitungan statistik sederhana seperti rata-rata,

Page 42: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

42

median, modus, simpangan baku, rasio, rate, proporsi, presentase, dan lain-

lain sesuai dengan skala ukuran data yang diperoleh dari pengamatan dan

melihat catatan waktu pemeriksaan kimia klinik dengan alat kimia klinik

otomatis Mindray BS-200®.

Page 43: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian waktu pemeriksaan kimia klinik dengan menggunakan alat

kimia klinik otomatis Mindray BS

laboratorium RSUD dr. Doris sylvanus Palangka Raya. Dari hasil

pemeriksaan yang dilakukan, dihitung waktu analisa sampel saat mulai

pemeriksaan sampai keluar hasil (

Pemeriksaan kimia klinik adalah pemeriksaan yang dapat digunakan

untuk uji saring, diagnostik, ataupun terapi. Pada keadaan tertentu

pemeriksaan ini dibutuhkan cepat agar pengobatan dapat segera mungkin

dilakukan.

Berdasarkan data hasil waktu pemeri

30 hari di unit kimia klinik laboratorium RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka

Raya, diperoleh data hasil

berikut:

Gambar 12: Grafik Jumlah dan

522

Jum

lah P

emer

iksa

an

Glukosa

Kolesterol

AST

HDL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian waktu pemeriksaan kimia klinik dengan menggunakan alat

kimia klinik otomatis Mindray BS-200® ini dilakukan di unit kimia klinik

laboratorium RSUD dr. Doris sylvanus Palangka Raya. Dari hasil

pemeriksaan yang dilakukan, dihitung waktu analisa sampel saat mulai

pemeriksaan sampai keluar hasil (output results).

Pemeriksaan kimia klinik adalah pemeriksaan yang dapat digunakan

untuk uji saring, diagnostik, ataupun terapi. Pada keadaan tertentu

pemeriksaan ini dibutuhkan cepat agar pengobatan dapat segera mungkin

Berdasarkan data hasil waktu pemeriksaan terhadap sampel sebanyak

30 hari di unit kimia klinik laboratorium RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka

Raya, diperoleh data hasil jumlah pemeriksaan yang disajikan seperti grafik

Gambar 12: Grafik Jumlah dan Parameter Pemeriksaan

522

242

441382

429 420

14 15

294340

1589

257

Parameter Pemeriksaan

Jumlah dan Parameter Pemeriksaan

Ureum Kreatinin Asam Urat

Kolesterol Trigliserida Bilirubin Total Bilirubin Direks

ALT Total Protein Albumin

43

Penelitian waktu pemeriksaan kimia klinik dengan menggunakan alat

200® ini dilakukan di unit kimia klinik

laboratorium RSUD dr. Doris sylvanus Palangka Raya. Dari hasil

pemeriksaan yang dilakukan, dihitung waktu analisa sampel saat mulai start

Pemeriksaan kimia klinik adalah pemeriksaan yang dapat digunakan

untuk uji saring, diagnostik, ataupun terapi. Pada keadaan tertentu

pemeriksaan ini dibutuhkan cepat agar pengobatan dapat segera mungkin

ksaan terhadap sampel sebanyak

30 hari di unit kimia klinik laboratorium RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka

aan yang disajikan seperti grafik

257

Asam Urat

Bilirubin Direks

Albumin

Page 44: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

Dari grafik gambar 12 didapat bahwa pemeriksaan yang paling

banyak dilakukan oleh pasien adalah pemeriksaan glukosa 522, kreatinin 441,

kolesterol 429, trigliserida 420, asam urat 382, ALT 340, AST 294, HDL

kolesterol 257, ureum 242, albumin 89, total protein 1

dan bilirubin total 14 pemeriksaan.

Berdasarkan data waktu terlama dan tercepat pemeriksaan, disajikan

data sebagai berikut :

Gambar 13 : Grafik Waktu Terlama dan T

0:00:00

0:02:53

0:05:46

0:08:38

0:11:31

0:14:24

0:17:17

Glukosa

Ureum

Kreatinin

Asam Urat

Kolesterol

Trigliserida

Bilirubin Total

Bilirubin Direks

AST

ALT

Total Protein

Albumin

HDL

Wak

tu P

emer

iksa

an

grafik gambar 12 didapat bahwa pemeriksaan yang paling

banyak dilakukan oleh pasien adalah pemeriksaan glukosa 522, kreatinin 441,

kolesterol 429, trigliserida 420, asam urat 382, ALT 340, AST 294, HDL

kolesterol 257, ureum 242, albumin 89, total protein 15, bilirubin direks 15

dan bilirubin total 14 pemeriksaan.

Berdasarkan data waktu terlama dan tercepat pemeriksaan, disajikan

data sebagai berikut :

Gambar 13 : Grafik Waktu Terlama dan Tercepat Pemeriksaan

0:00:00

0:02:53

0:05:46

0:08:38

0:11:31

0:14:24

0:17:17

Waktu Terlama Waktu Tercepat0:11:10 0:07:58

0:14:06 0:10:22

0:13:35 0:09:50

0:14:08 0:10:38

0:12:16 0:07:42

0:11:26 0:07:42

Bilirubin Total 0:13:50 0:11:10

Bilirubin Direks 0:15:06 0:12:16

0:12:26 0:08:45

0:14:24 0:08:44

Total Protein 0:11:44 0:09:50

0:13:18 0:09:30

0:15:11 0:09:03

Waktu Terlama dan Tercepat Pemeriksaan

44

grafik gambar 12 didapat bahwa pemeriksaan yang paling

banyak dilakukan oleh pasien adalah pemeriksaan glukosa 522, kreatinin 441,

kolesterol 429, trigliserida 420, asam urat 382, ALT 340, AST 294, HDL-

5, bilirubin direks 15

Berdasarkan data waktu terlama dan tercepat pemeriksaan, disajikan

ercepat Pemeriksaan

Waktu Tercepat0:07:58

0:10:22

0:09:50

0:10:38

0:07:42

0:07:42

0:11:10

0:12:16

0:08:45

0:08:44

0:09:50

0:09:30

0:09:03

Waktu Terlama dan Tercepat Pemeriksaan

Page 45: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

Dari grafik gambar 13 dapat dilihat bahwa waktu

melakukan pemeriksaan kimia klinik adalah parameter HDL

15 menit 11 detik, bilirubin direks 15 menit 6 detik, ALT 14 menit 24 detik,

asam urat 14 menit 8 detik, ureum 14 menit 6 detik, bilirubin total 13 menit

50 detik, kreatinin 13 menit 35 detik, albumin 13 menit 18 detik, AST 12

menit 26 detik, kolesterol 12 menit 16 detik, total protein 11 menit 44 detik,

trigliserida 11 menit 26 detik, dan glukosa 11 menit 10 detik.

Waktu tercepat untuk pemeriksaan adalah untuk parameter

dan trigliserida yaitu 7 menit 42 detik, glukosa 7 menit 58 detik, ALT 8 menit

44 detik, AST 8 menit 45 detik, HDl

menit 30 detik, total protein 9 menit 50 detik, kreatinin 9 menit 50 detik,

ureum 10 menit 22 detik, asam urat 10 menit 38 detik, bilirubin total 11 menit

10 detik dan bilirubin direks 12 menit 16 detik.

Untuk rata

berikut :

Gambar 14

0:13:06

0:09:51

0:10:42

0:10:48

0:10:57

Rata-Rata Waktu Analisa Tiap Parameter Pemeriksaan

Dari grafik gambar 13 dapat dilihat bahwa waktu

melakukan pemeriksaan kimia klinik adalah parameter HDL

15 menit 11 detik, bilirubin direks 15 menit 6 detik, ALT 14 menit 24 detik,

asam urat 14 menit 8 detik, ureum 14 menit 6 detik, bilirubin total 13 menit

tinin 13 menit 35 detik, albumin 13 menit 18 detik, AST 12

menit 26 detik, kolesterol 12 menit 16 detik, total protein 11 menit 44 detik,

trigliserida 11 menit 26 detik, dan glukosa 11 menit 10 detik.

Waktu tercepat untuk pemeriksaan adalah untuk parameter

dan trigliserida yaitu 7 menit 42 detik, glukosa 7 menit 58 detik, ALT 8 menit

44 detik, AST 8 menit 45 detik, HDl-kolesterol 9 menit 3 detik, albumin 9

menit 30 detik, total protein 9 menit 50 detik, kreatinin 9 menit 50 detik,

22 detik, asam urat 10 menit 38 detik, bilirubin total 11 menit

10 detik dan bilirubin direks 12 menit 16 detik.

Untuk rata-rata parameter pemeriksaan dapat dilihat seperti grafik

Gambar 14 : Grafik Rata-rata Waktu Analisa Tiap Parameter P

0:08:560:11:12

0:10:43

0:11:31

0:08:49

0:08:47

0:12:270:13:06

0:11:44

Rata Waktu Analisa Tiap Parameter Pemeriksaan

45

Dari grafik gambar 13 dapat dilihat bahwa waktu terlama untuk

melakukan pemeriksaan kimia klinik adalah parameter HDL-kolesterol yaitu

15 menit 11 detik, bilirubin direks 15 menit 6 detik, ALT 14 menit 24 detik,

asam urat 14 menit 8 detik, ureum 14 menit 6 detik, bilirubin total 13 menit

tinin 13 menit 35 detik, albumin 13 menit 18 detik, AST 12

menit 26 detik, kolesterol 12 menit 16 detik, total protein 11 menit 44 detik,

Waktu tercepat untuk pemeriksaan adalah untuk parameter kolesterol

dan trigliserida yaitu 7 menit 42 detik, glukosa 7 menit 58 detik, ALT 8 menit

kolesterol 9 menit 3 detik, albumin 9

menit 30 detik, total protein 9 menit 50 detik, kreatinin 9 menit 50 detik,

22 detik, asam urat 10 menit 38 detik, bilirubin total 11 menit

rata parameter pemeriksaan dapat dilihat seperti grafik

Waktu Analisa Tiap Parameter Pemeriksaan

0:11:31

Glukosa

Ureum

Kreatinin

Asam Urat

Kolesterol

Trigliserida

Bilirubin Total

Bilirubin Direks

AST

ALT

Total Protein

Albumin

HDL-Kolesterol

Page 46: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

Berdasarkan grafik gambar 14 didapat rata

pemeriksaan seperti glukosa 8 menit 56 detik, ureum 11 menit 12 detik,

kreatinin 10 menit 43 detik, kreatinin 10 menit 43detik, asam urat 11 menit

31 detik, kolesterol 8 menit 49 detik, triglis

total 12 menit 27 detik, bilirubin direks 13 menit 6 detik, AST 9 menit 51

detik, ALT 10 menit 42 detik, total protein 10 menit 48 detik, albumin 10

menit 57 detik dan HDL

Untuk lamanya pemeri

Gambar 15 : Grafik Lamanya

Dari grafik gambar 15 didapat bahwa lamanya waktu analisa untuk

jumlah pasien sebanyak 828 orang dengan jumlah paramet

3450 tes membutuhkan waktu analisa selama 44 jam 8 menit 3 detik.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

44:08:03

Jum

lah

Waktu Analisa

Lama Analisa Berbanding Jumlah Pasien dan Pemeriksaan

Berdasarkan grafik gambar 14 didapat rata-

pemeriksaan seperti glukosa 8 menit 56 detik, ureum 11 menit 12 detik,

kreatinin 10 menit 43 detik, kreatinin 10 menit 43detik, asam urat 11 menit

31 detik, kolesterol 8 menit 49 detik, trigliserida 8 menit 47 detik, bilirubin

total 12 menit 27 detik, bilirubin direks 13 menit 6 detik, AST 9 menit 51

detik, ALT 10 menit 42 detik, total protein 10 menit 48 detik, albumin 10

menit 57 detik dan HDL-kolesterol 11 menit 44 detik.

Untuk lamanya pemeriksaan dapat dilihat seperti grafik berikut :

: Grafik Lamanya Waktu Analisa Berbanding Jumlah Pasien Dan Jumlah Pemeriksaan

Dari grafik gambar 15 didapat bahwa lamanya waktu analisa untuk

jumlah pasien sebanyak 828 orang dengan jumlah paramet

3450 tes membutuhkan waktu analisa selama 44 jam 8 menit 3 detik.

Pasien Jumlah Pemeriksaan (Test)

828 3460

Lama Analisa Berbanding Jumlah Pasien dan Pemeriksaan

46

-rata parameter

pemeriksaan seperti glukosa 8 menit 56 detik, ureum 11 menit 12 detik,

kreatinin 10 menit 43 detik, kreatinin 10 menit 43detik, asam urat 11 menit

erida 8 menit 47 detik, bilirubin

total 12 menit 27 detik, bilirubin direks 13 menit 6 detik, AST 9 menit 51

detik, ALT 10 menit 42 detik, total protein 10 menit 48 detik, albumin 10

ksaan dapat dilihat seperti grafik berikut :

Analisa Berbanding Jumlah Pasien Dan Jumlah Pemeriksaan

Dari grafik gambar 15 didapat bahwa lamanya waktu analisa untuk

jumlah pasien sebanyak 828 orang dengan jumlah parameter pemeriksaan

3450 tes membutuhkan waktu analisa selama 44 jam 8 menit 3 detik.

Lama Analisa Berbanding Jumlah Pasien dan Pemeriksaan

Page 47: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

47

B. Pembahasan

Sekarang ini laboratorium merupakan salah satu lingkungan yang

paling dinamis dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Tenaga medis

berupaya memperluas jangkauan pelayanan karena persaingan pada era

globalisasi seperti sekarang ini terutama disektor swasta sudah semakin tajam

dan ketat. Dalam menghadapi persaingan tersebut, laboratorium secara terus

menerus harus mengevaluasi dan memadukan teknologi yang berubah sangat

cepat ke dalam kegiatan pelayanannya. Untuk itu perlu dikembangkan sistem

informasi laboratorium untuk mendukung evaluasi pelayanan laboratorium.

Sistem otomatisasi laboratorium ditujukan untuk menyajikan data

dengan serapi mungkin agar mudah dalam pembacaan, tepat waktu dan bebas

dari kesalahan. Keuntungan yang didapat dalam otomatisasi sistem

laboratorium berupa berkurangnya kesalahan dalam pelaporan, pengarsipan,

biaya kertas, mudah pembacaan, mempermudah input data pasien dan jumlah

pemeriksaan yang diminta, proses biaya, jumlah pendapatan, reagen,

rekapitulasi hasil, dan lain-lain. (Yuni Mahwati, 2009)

Dalam memberikan bentuk pelayanan kepada pelanggan, laboratorium

haruslah menerapkan standar pelayanan yang sama yaitu tidak membedakan

antara pelanggan yang satu dan yang lain. Pelanggan berarti orang yang

menerima suatu produk laboratorium yaitu laporan pemeriksaan, termasuk

pendapat dan interpretasi terhadap hasil pemeriksaan tersebut. Demi

mendapatkan kepuasan pelanggan, maka laboratorium hendaknya memacu

diri untuk mempunyai mutu yang tinggi termasuk mempertimbangkan aspek-

aspek teknis dan non-teknis. Aspek teknis meliputi dalam hal presisi dan

akurasi yang baik, sedangkan aspek non-teknis meliputi kemampuan

dokumentasi atau penyimpanan data yang baik, sehingga dapat dipertahankan

secara ilmiah maupun hukum.

Untuk mewujudkan hal ini berarti diperlukan keterpaduan operational

laboratorium mulai dari pengambilan sampel, penanganan, pemeriksaan

sampai nanti laporan hasil sampai pada pasien. Oleh karena itu, kualitas

pelayanan laboratorium harus dipertahankan dan senantiasa ditingkatkan

Page 48: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

48

demi perbaikan kualitas pelayanan untuk menghadapi era kompetisi yang

semakin ketat.

Upaya tersebut juga sekarang yang dilakukan oleh laboratorium

RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat untuk mendukung upaya penyembuhan,

pemulihan kesehatan serta untuk penegakkan diagnosis suatu penyakit. Untuk

menilai kinerja dan mutu pelayanan di laboratorium perlu diukur kembali

hasil pelayanannya, misal jumlah pemeriksaan laboratorium berdasarkan

kategori pemeriksaan, rata-rata pemeriksaan per hari, dan lain-lain.

Dari data hasil waktu pemeriksaan kimia klinik di unit kimia klinik

laboratorium RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, bahwa pemeriksaan

yang paling banyak diminta untuk adalah pemeriksaan glukosa 522, hal ini

dikarenakan pemeriksaan glukosa itu sendiri dapat digunakan untuk

pemeriksaan skrining, diagnosis untuk penyakit DM, dan terapi. Sedangkan

untuk pemeriksaan yang paling sedikit yaitu pemeriksaan bilirubin

dikarenakan pemeriksaan ini hanya digunakan untuk diagnosis pentakit

tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan-pemeriksaan penting

seperti glukosa harus berbanding lurus dengan cepatnya pengerjaan sampel

untuk analisa karena semakin banyak permintaan pemeriksaan waktu analisa

juga harus semakin cepat.

Pemeriksaan-pemeriksaan dengan prinsip reaksi end-point seperti

glukosa, trigliserida dan kolesterol yang menggunakan 1 jenis reagen hasil

yang dikeluarkan akan lebih cepat karena sampel dan reagen akan langsung

bereaksi, sedangkan untuk parameter asam urat, albumin, total protein,

bilirubin total, dan bilirubin direks memakai 2 jenis reagen, waktu

pemeriksaan akan lebih lama karena setelah penambahan sampel dan reagen

yang pertama, dibutuhkan waktu inkubasi kembali, lalu ditambah reagen yang

kedua sebelum dilakukan pengukuran.

Pemeriksaan dengan prinsip reaksi fixed-time seperti ureum dan

kreatinin, waktu pemeriksaan akan lebih cepat dibanding dengan pengerjaan

Page 49: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

49

secara semi-otomatis, kreatinin lebih lambat dibanding semi-otomatis karena

pada alat semi-otomatis reagen memakai prinsip kinetic, jadi ia lebih cepat.

Pemeriksaan dengan prinsip reaksi kinetic seperti AST, ALT, dan

HDL-kolesterol. Pada pemeriksaan menggunakan alat semi-otomatis lebih

cepat karena parameter seperti AST atau ALT langsung dikerjakan sedangkan

untuk HDL-kolesterol lebih cepat karena pada pengerjaan secara semi-

otomatis lama untuk proses presipitan.

Sekarang ini pembangunan di bidang kesehatan diarahkan untuk

tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan

terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat. Dan seiring dengan semakin

berkembangnya globalisasi, meningkatnya status perekonomian masyarakat,

kemudahan komunikasi serta peningkatan pengetahuan sebagai hasil

pembangunan nasional di berbagai bidang telah menyebabkan masyarakat

menuntut pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, ramah serta sanggup

memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan.

Dalam menghadapi masalah tersebut, maka persaingan antar jasa

pelayanan kesehatan juga akan semakin sengit. Oleh karenanya laboratorium

berlomba untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya pelanggan. Banyak cara

yang dilakukan seperti menurunkan harga, namun satu hal yang esensial

adalah pelayanan dan hasil yang berkualitas.

Dalam upaya menyajikan pelayanan yang berkualitas, perlu sebuah

standarisasi pelayanan, misalnya lamanya waktu tunggu, lamanya proses

pemeriksaan, lamanya hasil pemeriksaan diselesaikan. Ukuran-ukuran seperti

ini lebih nyata diterima oleh pelanggan dan dapat dikomunikasikan lebih

mudah. Oleh karena untuk menjaga standar pelayanan penukuran-pengukuran

tersebut dipandang perlu untuk dilakukan.

Dari data diatas didapat waktu terlama untuk melakukan suatu

pemeriksaan kimia klinik adalah parameter HDL-kolesterol yaitu 15 menit 11

detik. Analisa yang lebih lama untuk parameter HDL-kolesterol dikarenakan

parameter memerlukan waktu inkubasi yang lebih lama, pemeriksaan ini juga

Page 50: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

50

memerlukan dua komposisi reagen dibandingkan dengan parameter-

parameter lainnya berbanding terbalik jika kita lihat waktu tercepat yaitu

untuk parameter kolesterol dan trigliserida yaitu 7 menit 42 detik. Hal ini

dikarenakan parameter kolesterol dan trigliserida memerlukan waktu inkubasi

yang lebih cepat dan hanya menggunakan 1 macam reagen sehingga hasil

juga akan keluar lebih cepat.

Untuk mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan salah satu cara

yang dapat dilakukan adalah dengan cara melihat informasi berupa jumlah

kunjungan pemeriksaan laboratorium serta pendapatan total dari pemeriksaan

yang telah dilakukan. Informasi tersebut dilakukan agar dapat diketahui

keberhasilan pelayanan dan dapat dijadikan acuan dalam merencanakan

pelayanan dan pengembangan laboratorium. Contohnya apabila terjadi

penurunan jumlah kunjungan atau jumlah pendapatan dari tahun sebelumnya,

maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui kendala-kendala yang

mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah kunjungan atau pendapatan

tersebut. Hasil pendapatan menunjukkan bahwa kurang baiknya pelayanan

laboratorium.

Untuk itu perlu diketahui jumlah pemeriksaan per harinya, jumlah

pasien setiap harinya dan pemakaian reagen untuk tiap pemeriksaan agar

informasi ini nantinya dapat dievaluasi dalam pelayanan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan.

Berdasarkan hasil penelitian, lamanya waktu analisa untuk jumlah

pasien sebanyak 828 orang dengan jumlah parameter pemeriksaan 3460 tes

membutuhkan waktu analisa selama 44 jam 8 menit 3 detik. Jika jumlah

parameter dibagi dengan waktu analisa dapat dinyatakan bahwa setiap jamnya

alat dapat menganalisa sampai 80 parameter perjam untuk 20 pasien didapat

dari jumlah pasien bagi waktu analisa. Hal ini menunjukan bahwa dengan

waktu kerja selama 7 jam alat dapat menganalisa ±140 pasien dengan jumlah

parameter per jam nya ± 560 tes tanpa kita melakukan preparasi sampel.

Di unit kimia klinik laboratorium RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka

Raya, dengan jumlah pasien rata-rata per hari 70-80 pasien ini berarti jam

Page 51: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

51

kerja alat untuk menganalisa sampel adalah selama 3,5 sampai 4 jam kerja

dengan jumlah parameter pemeriksaan antara 280-320 per harinya. Hal ini

berarti jumlah kuvet yang diperlukan per harinya juga sekitar 28-32 buah

karena kuvet dipakai untuk satu jenis pemeriksaan.

Jika per harinya ada 7 jam kerja dan analisa diperlukan waktu selama

3,5 sampai 4 jam masih ada 3-3,5 jam untuk preparasi sampel, pergantian

kuvet, mengatasi trouble, mengganti kuvet, menulis hasil di rekap buku hasil,

dilembar hasil laboratorium, dan lain-lain berarti dapat dinyatakan efisiensi

alat terhadap jumlah pasien dan jam kerja sudah efisien.

Efisiensi alat terhadap pemakaian reagen jika dikalkulasi didapat

bahwa setiap kit reagen dapat melakukan pemeriksaan sebanyak 500 tes, hal

ini dikarenakan bahwa volume reagen yang dipakai untuk analisa jumlahnya

sangat sedikit dibanding dengan jika reagen dipakai untuk alat semi-otomatis

volume reagen yang dipakai biasanya 1 mL hal ini berarti 1 kitnya cuma

dapat melakukan 400 tes. Ini berarti dapat dinyatakan efisiensi alat terhadap

pemakaian reagen juga sudah efisien.

Page 52: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, peneliti dapat menarik beberapa

kesimpulan antara lain:

1. Rata-rata parameter pemeriksaan seperti glukosa 8 menit 56 detik, ureum

11 menit 12 detik, kreatinin 10 menit 43 detik, kreatinin 10 menit 43

detik, asam urat 11 menit 31 detik, kolesterol 8 menit 49 detik,

trigliserida 8 menit 47 detik, bilirubin total 12 menit 27 detik, bilirubin

direks 13 menit 6 detik, AST 9 menit 51 detik, ALT 10 menit 42 detik,

total protein 10 menit 48 detik, albumin 10 menit 57 detik dan HDL-

kolesterol 11 menit 44 detik.

2. Bahwa dengan waktu kerja selama 7 jam alat dapat menganalisa ±140

pasien dengan jumlah parameter per jam nya ± 560 tes tanpa kita

melakukan preparasi sampel. Di unit kimia klinik laboratorium RSUD dr.

Doris Sylvanus Palangka Raya, dengan jumlah pasien rata-rata per hari

70-80 pasien ini berarti jam kerja alat untuk menganalisa sampel adalah

selama 3,5 sampai 4 jam kerja dengan jumlah parameter pemeriksaan

antara 280-320 per harinya, masih ada 3-3,5 jam untuk preparasi sampel,

pergantian kuvet, mengatasi trouble, mengganti kuvet, menulis hasil di

rekap buku hasil, dilembar hasil laboratorium, dan lain-lain. Berarti dapat

dinyatakan efisiensi alat terhadap jumlah pasien dan jam kerja sudah

efisien.

Page 53: PENDAHULUAN Latar Belakang - Universitas … · laboratorium klinik atau patologi klinik yang dipakai di beberapa rumah sakit ... mutu yang efektif.Pemantapan mutu laboratorium adalah

53

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti

ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Laboratorium-laboratorium swasta atau rumah sakit sudah harus

menjadikan sistem otomatisasi sebagai visi kearah depannya.

2. Untuk laboratorium rumah sakit apabila permintaan laboratorium yang

diminta cuma satu pemeriksaan dalam hal ini pemeriksaan kreatinin,

AST, ALT, protein total atau albumin lebih efisien jika pemeriksaan

menggunakan peralatan semi-otomatis sedangkan apabila ada

pemeriksaan lain atau pemeriksaan tersebut dikombinasikan maka lebih

efisien menggunakan peralatan otomatis.

3. Untuk masyarakat apabila ingin mendapatkan hasil yang cepat dapat

memilih laboratorium-laboratorium dengan fasilitas peralatan otomatis.

4. Untuk mahasiswa bahwa kedepannya otomatisasi merupakan hal yang

tidak bisa dihindari, oleh karenanya pemahaman akan prinsip-prinsip

otomatisasi akan sangat diperlukan dalam mendukung pemberian

pelayanan kesehatan.

5. Untuk peneliti selanjutnya dapat memilih hubungan otomatisasi dengan

kualitas pelayanan.