pendahuluan - institutional...

24
Pendahuluan Akuntansi memegang peranan yang vital dan krusial dalam tatanan ekonomi, karena dalam setiap pengambilan keputusan (decision making) yang bersifat keuangan, harus berdasarkan pada informasi-informasi akuntansi. Kenaikan dalam jumlah, ukuran dan kompleksitas perusahaan telah meningkatkan kebutuhan masyarakat akan jasa di bidang akuntansi yang dengan sendirinya mendorong dan menjadikan akuntan sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya. Para akuntan yang profesional umum memperoleh pengetahuan akuntansi yang memadai melalui pendidikan tinggi di bidang akuntansi. Menurut Sundem (dalam Yuniani, 2010) bahwa pendidikan tinggi akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku dipasaran tenaga kerja. Dalam program studi akuntansi, mahasiswa diberi bekal mengenai penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan, perencanaan perpajakan, dan analisis laporan keuangan. Bekal pengetahuan tersebut yang nantinya dapat digunakan dalam mengambil keputusan, penyusunan dan pengembangan sistem informasi akuntansi, dan bagaimana memanfaatkan informasi akuntansi. Sesungguhnya akuntansi tidak hanya memfokuskan pada masalah perhitungan semata, namun lebih pada penalaran yang membutuhkan logika berpikir (Suryaningsum et al, 2004). Dengan demikian, mahasiswa akuntansi dituntut untuk mempunyai pemahaman yang baik setelah

Upload: hoangquynh

Post on 18-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

Pendahuluan

Akuntansi memegang peranan yang vital dan krusial dalam tatanan ekonomi,

karena dalam setiap pengambilan keputusan (decision making) yang bersifat

keuangan, harus berdasarkan pada informasi-informasi akuntansi. Kenaikan dalam

jumlah, ukuran dan kompleksitas perusahaan telah meningkatkan kebutuhan

masyarakat akan jasa di bidang akuntansi yang dengan sendirinya mendorong dan

menjadikan akuntan sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya.

Para akuntan yang profesional umum memperoleh pengetahuan akuntansi yang

memadai melalui pendidikan tinggi di bidang akuntansi. Menurut Sundem (dalam

Yuniani, 2010) bahwa pendidikan tinggi akuntansi harus menghasilkan akuntan yang

profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad

mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang

profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku dipasaran tenaga kerja.

Dalam program studi akuntansi, mahasiswa diberi bekal mengenai

penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan, perencanaan perpajakan, dan analisis

laporan keuangan. Bekal pengetahuan tersebut yang nantinya dapat digunakan dalam

mengambil keputusan, penyusunan dan pengembangan sistem informasi akuntansi,

dan bagaimana memanfaatkan informasi akuntansi. Sesungguhnya akuntansi tidak

hanya memfokuskan pada masalah perhitungan semata, namun lebih pada penalaran

yang membutuhkan logika berpikir (Suryaningsum et al, 2004). Dengan demikian,

mahasiswa akuntansi dituntut untuk mempunyai pemahaman yang baik setelah

Page 2: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

2

mereka memperoleh pengetahuan-pengetahuan akuntansi yang diajarkan pada

sejumlah mata kuliah yang berhubungan dengan akuntansi.

Pemahaman mata kuliah akuntansi yang baik akan mempengaruhi

kemampuan mahasiswa akuntansi saat terjun ke dunia kerja. Tingkat pemahaman

akuntansi antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa lainnya dapat saja berbeda.

Perbedaan tersebut dapat saja terkait oleh sejumlah faktor seperti jenis kelamin,

jurusan saat SMA dan angkatan masuk kuliah.

Jenis kelamin adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Sifat yang melekat

tersebut dapat dipertukarkan, dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat

yang satu ke tempat yang lain (Fakih, 1996). Pada saat ini terdapat kecenderungan

meningkatnya perempuan yang memilih profesi di bidang akuntansi. Karakteristik

perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

mental terhadap uang dan angka-angka, membuat mereka cenderung lebih memilih

bidang akuntansi (Narsa, 2006). Hasil penelitian Carpenter et al (1993) menemukan

bahwa mahasiswa perempuan memiliki prestasi akademik dalam bidang akuntansi

yang lebih baik daripada mahasiswa laki-laki.

Perbedaan tingkat pemahaman akuntansi dapat juga didasari atas dasar

jurusan saat SMA dari mahasiswa yang bersangkutan. Penjurusan diperkenalkan

sebagai upaya untuk lebih mengarahkan siswa berdasarkan minat dan kemampuan

akademiknya. Siswa-siswa yang mempunyai kemampuan sains dan ilmu eksakta

yang baik, biasanya akan memilih jurusan IPA, dan yang memiliki minat pada sosial

Page 3: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

3

dan ekonomi akan memilih jurusan IPS, lalu yang gemar berbahasa akan memilih

Bahasa (http://indosdm.com). Penjurusan siswa di sekolah SMA tidak saja

ditentukan oleh kemampuan akademik tetapi juga harus didukung oleh faktor minat,

karena karakteristik suatu ilmu menurut karakteristik yang sama dari yang

mempelajarinya. Dengan demikian, siswa yang mempelajari suatu ilmu yang sesuai

dengan karakteristik kepribadiannya (minat terhadap suatu ilmu) akan merasa senang

ketika mempelajari ilmu tersebut. Tentu saja hal tersebut akan lebih membantunya

dalam memahami ilmu yang sesuai dengan minatnya tersebut.

Angkatan masuk kuliah dapat saja menentukan perbedaan tingkat pemahaman

akuntansi mahasiswa. Seseorang yang mana lebih dahulu menjadi mahasiswa di

jurusan Akuntansi pada umumnya akan memperoleh ilmu pengetahuan akuntansi

lebih dahulu dibandingkan orang lain yang baru menjadi mahasiswa setahun atau dua

tahun berikutnya. Dengan lebih dahulu memperoleh ilmu pengetahuan akuntansi

dapat saja membuat mahasiswa tersebut mempunyai tingkat pemahaman lebih tinggi

tentang akuntansi dibandingkan mahasiswa lain yang masuk kuliah kemudian.

Persoalan Penelitian

Berdasarkan pendahuluan di atas maka adapaun persoalan penelitian yang

hendak diteliti adalah: apakah terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi

mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, jurusan saat SMA dan angkatan masuk kuliah?

Tujuan Penelitian

Page 4: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

4

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui ada tidaknya perbedaan tingkat

pemahaman akuntansi mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, jurusan saat SMA dan

angkatan masuk kuliah.

Telaah Teoritis

Tingkat Pemahaman Akuntansi

American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai proses

mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka

yang menggunakan informasi tersebut (Sumarso, 1999). Pengetahuan akuntansi

dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi (keahlian)

yang dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin pengetahuan

yang diajarkan di perguruan tinggi (Suwardjono, 2005). Akuntansi sebagai objek

pengetahuan di perguruan tinggi, akademisi memandang akuntansi sebagai dua

bidang kajian yaitu bidang praktek dan teori. Bidang praktek berkepentingan dengan

masalah bagaimana praktek dijalankan sesuai dengan prinsip akuntansi. Bidang teori

berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap melandasi

praktek akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut

teori akuntansi.

Paham dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti pandai atau

mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau

Page 5: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

5

memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah

orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi.

Menurut Budhiyanto dan Nugroho (2004), tingkat pemahaman akuntansi

mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa

yang sudah dipelajari yang dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah-mata kuliah

akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditunjukkan

dari nilai-nilai yang di dapatkannya dalam mata kuliah, tetapi juga apabila mahasiswa

tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep-konsep yang terkait.

.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, pemahaman akuntansi ditunjukkan

dengan nilai-nilai mata kuliah PBMt yaitu: Pengantar Akuntansi, Akuntansi

Keuangan Menengah 1, Akuntansi Keuangan Menengah 2, Akuntansi Biaya,

Akuntansi Manajemen, Sistem Informasi Akuntansi, Teori Akuntansi, Perpajakan,

Pengauditan, dan Manajemen Keuangan.

Perbedaan Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan Jenis Kelamin,

Jurusan Saat di SMU dan Angkatan Masuk Kuliah

Perbedaan Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan Jenis Kelamin

Kata jenis kelamin berasal dari bahasa Inggris yang disebut dengan gender.

Dalam Webster’s New World Dictionary, jenis kelamin diartikan sebagai perbedaan

yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku

Page 6: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

6

(Neufeldt, 1984). Di dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa jenis

kelamin adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan

(distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara

laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat (Tierney, 1989).

Dalam kaitannya dengan tingkat pemahaman akuntansi, mahasiswa

perempuan dalam hal ini diposisikan sebagai individu yang mempunyai tingkat

pemahaman akuntansi yang lebih baik dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal ini

didasari pendapat Mitsos dan Browne (dalam Haralambos dan Horlborn, 2004)

menjelaskan bahwa terdapat bukti bahwa perempuan memiliki tingkat prestasi belajar

yang lebih baik daripada laki-laki. Menurut mereka, perempuan lebih termotivasi dan

bekerja lebih rajin daripada laki-laki dalam mengerjakan pekerjaan sekolah. Prestasi

belajar yang lebih baik pada perempuan tentunya karena mereka lebih baik dalam

memahami pelajaran yang mereka terima dibandingkan laki-laki. Temuan Tjun et al

(2009) memperlihatkan bahwa ada perbedaan pemahaman akuntansi antara

mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan. Hasil analisis juga menunjukkan

bahwa pemahaman akuntansi perempuan lebih besar dari pemahaman akuntansi laki-

laki.

Berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya dapat diajukan hipotesis sebagai

berikut:

H1: terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan jenis kelamin

Perbedaan Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan Jurusan Saat SMA

Page 7: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

7

Sekolah memegang peranan penting untuk dapat mengembangkan potensi diri

yang dimiliki siswa. Oleh karena itu di SMA kita mengenal adanya penjurusan yang

bertujuan agar kelak di kemudian hari pelajaran yang akan diberikan kepada

siswa menjadi lebih terarah karena sesuai dengan minatnya.

Pengarahan sejak dini dimaksudkan untuk memudahkan siswa memilih

bidang ilmu yang akan ditekuninya di Universitas yang tentunya akan mengarah pula

kepada karirnya kelak. Tetapi penjurusan di tingkat SMA tidak selalu menjamin

bahwa seorang siswa akan memilih bidang studi yang sama di Universitas, karena

pada kenyataannya banyak siswa program IPA yang memilih jurusan Ekonomi, atau

siswa jurusan IPS yang memilih program Bahasa (http://indosdm.com).

Dalam kaitannya dengan tingkat pemahaman akuntansi, dapat saja mahasiswa

yang berasal dari jurusan IPS mempunyai tingkat pemahaman akuntansi yang lebih

baik dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA atau Bahasa.

Hal ini didasari karena mereka telah memiliki bekal pengetahuan dasar akuntansi

sewaktu mereka di jurusan IPS saat SMA. Hal ini tentu berbeda dengan mahasiswa

yang berasal dari jurusan IPA atau Bahasa yang tidak mempunyai bekal pengetahuan

dasar akuntansi. Perbedaan tingkat pemahaman akuntansi dapat saja lebih terlihat

sewaktu mahasiswa tersebut mengambil mata kuliah yang berhubungan dengan

akuntansi pada dua atau tiga semester awal. Hal ini mengingat mahasiswa yang

berasal dari jurusan IPA atau Bahasa dapat saja lebih kesulitan menyerap materi-

materi yang diajarkan karena dasar pengetahuan akuntansi yang belum mereka miliki

(meskipun ini tidak bersifat mutlak). Namun dapat saja perbedaan tingkat

Page 8: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

8

pemahaman tersebut jika dilihat dari jurusan masuk SMA-nya mulai berkurang

sejalan dengan pengetahuan akuntansi yang diperoleh dalam beberapa semester yang

telah mereka jalani.

Berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya dapat diajukan hipotesis sebagai

berikut:

H2: terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan jurusan saat SMA

Perbedaan Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan Angkatan Masuk

Kuliah

Angkatan masuk kuliah disini diberi batasan tahun dimana mahasiswa

tersebut masuk ke Fakultas Ekonomi UKSW jurusan Akuntansi. Normalnya,

mahasiswa yang lebih dahulu masuh ke jurusan Akuntansi akan mendapatkan

pelajaran-pelajaran tentang akuntansi lebih dahulu juga dibandingkan mahasiswa

yang masuk kuliah di jurusan Akuntansi tahun berikutnya. Hal ini menjadikan

mereka akan lebih dahulu mengetahui dan memahami akuntansi tersebut. Pernyataan

tersebut di atas setidaknya mendukung apa yang dikemukakan oleh Sugianto (2009)

bahwa kita tidak selalu menjadi senior dalam segala hal. Kita mungkin menjadi

senior dalam suatu hal bukan karena kemampuan dan kelebihan kita melainkan

karena kita mendapat pengetahuan itu lebih dulu.

Berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya dapat diajukan hipotesis sebagai

berikut:

Page 9: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

9

H3: terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan angkatan masuk

kuliah

Metode Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi

UKSW Salatiga angkatan 2006 s/d 2009 yang telah mengambil mata kuliah PBMt.

Adapun jumlah mahasiswa tersebut berdasarkan data registrasi semester gasal

2011/2012 adalah sebanyak 494 orang. Tidak semua anggota populasi akan diteliti,

sehingga dilakukan pengambilan sampel. Metode pengambilan sampel yang

digunakan adalah metode non probability sampling dengan teknik convinience

sampling yaitu peneliti memilih sampel dari anggota populasi yang bersedia menjadi

responden (Supramono dan Haryanto, 2003). Untuk menentukan jumlah sampel

digunakan formula yang dikemukakan oleh Yamane (1973) sebagi berikut:

N

n =

1 + Nd2

dimana:

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

d = prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir, dalam hal ini 10%

Page 10: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

10

Berdasarkan formula Yamane di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah:

494 n = 1 + 494 (0,1)2

= 83,1 (dibulatkan menjadi 83)

Dengan demikian maka adapun jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 83

orang responden.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data

yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari obyeknya

(Supramono dan Sugiarto, 1993). Data primer dalam penelitian ini berupa data

mengenai identitas responden dan tingkat pemahaman akuntasi responden untuk mata

kuliah PBMt. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Konsep tingkat

pemahaman akuntansi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala

pengukuran rasio yang ditunjukkan dari rata-rata nilai mata kuliah PBMt.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

kuantitatif dengan menggunakan analisis Chi Square (χ2). Analisis dilakukan secara

komputasi dengan menggunakan bantuan program SPSS 16,0.

Adapun pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan jenis

kelamin, jurusan saat SMA dan angkatan masuk kuliah

Page 11: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

11

Ha : terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan jenis kelamin,

jurusan saat SMA dan angkatan masuk kuliah

Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

Jika sig χ2 hitung > 0,05, maka Ho diterima

Jika sig χ2 hitung < 0,05, maka Ho ditolak

Hasil Penelitian

Gambaran Responden

Gambaran responden yang dapat dideskripsikan berikut ini meliputi: jenis

kelamin, asal daerah, jurusan saat SMA, angkatan masuk kuliah dan tingkat

pemahaman akuntansi.

Tabel 1. Gambaran Responden Karakteristik Kategori Jumlah %

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

52 31

62,7 37,3

Total 83 100,0 Asal Daerah Jawa

Sumatera Sulawesi Bali & Nusa Tenggara

76 3 1 3

91,6 3,6 1,2 3,6

Total 83 100,0 Jurusan saat SMA Bahasa

IPA IPS

8 26 49

9,6 31,3 59,1

Total 83 100,0 Angkatan masuk 2006 7 8,4

Page 12: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

12

kuliah 2007 2008 2009

19 35 22

22,9 42,2 26,5

Total 83 100,0 Tingkat pemahaman akuntansi

0,00 – 1,99 2,00 – 2,49 2,50 – 2,99 ≥ 3,00

1 13 32 37

1,2 15,6 38,6 44,6

Total 83 100,0 Sumber: Data Primer, 2012

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, responden

yang penulis dapatkan lebih banyak laki-laki yaitu sebanyak 52 orang (62,7%). Hal

ini memberikan informasi bahwa lebih banyaknya responden laki-laki yang telah

mengambil mata kuliah PBMt. Berdasarkan asal daerahnya, tampak bahwa

mayoritas responden berasal dari Jawa yaitu sebanyak 76 orang (91,6%). Dilihat dari

jurusan saat SMA, tampak bahwa sebanyak 49 orang (59,1%) mahasiswa yang masuk

ke jurusan akuntansi berasal dari latar belakang pendidikan SMA yang sejalan yaitu

dari IPS. Hal ini tentu saja akan membantu mereka untuk lebih mudah mendalami

dan memahami pelajaran-pelajaran akuntansi di bangku kuliah.

Berdasarkan angkatan masuk kuliah di Fakultas Ekonomi UKSW jurusan

akuntansi, tampak bahwa responden terbanyak adalah yang berasal dari angkatan

2008 yaitu sebanyak 35 orang (42,2%) diikuti angkatan 2009 sebanyak 22 orang

(26,5%). Mereka ini telah mengambil mata kuliah PBMt sehingga diharapkan tingkat

pemahaman akuntansinya akan lebih baik dibandingkan mereka yang belum

mengambil mata kuliah PBMt tersebut. Terkait dengan tingkat pemahaman

akuntansi, pada tabel 1 di atas terlihat bahwa jumlah terbanyak ada pada kelompok

Page 13: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

13

responden dengan tingkat pemahaman akuntansi yang ditunjukkan pada skor ≥ 3,00

yaitu sebanyak 37 orang (44,6%) diikuti kelompok responden pada skor 2,50 – 2,99

yaitu sebanyak 32 orang (38,6%). Ini berarti tingkat pemahaman akuntansi responden

termasuk dalam kategori memuaskan hingga sangat memuaskan.

Sehubungan dengan tingkat pemahaman akuntansi, dapat dilihat lebih lanjut

tingkat pemahaman akuntansi responden berdasarkan beberapa karakteristik

responden seperti ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori Rata-rata Tingkat

Pemahaman Akuntansi

Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

2,77

2,98

Jurusan saat SMA Bahasa

IPA

IPS

2,39

2,87

2,91

Angkatan masuk

kuliah

2006

2007

2008

2009

2,58

2,81

2,92

2,84

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel 2 di atas tampak bahwa dilihat dari jenis kelamin, ternyata

rata-rata tingkat pemahaman akuntansi responden perempuan lebih tinggi yaitu 2,98

dibandingkan dengan rata-rata tingkat pemahaman akuntansi responden laki-laki

Page 14: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

14

yaitu 2,77. Berdasarkan jurusan saat SMA tampak bahwa rata-rata tingkat

pemahaman akuntansi dari responden yang berasal dari jurusan IPS adalah yang

paling tinggi yakni 2,91 bila dibandingkan dengan jurusan IPA ataupun Bahasa.

Berdasarkan angkatan masuk kuliah tampak bahwa rata-rata tingkat pemahaman

akuntansi dari responden yang berasal dari angkatan 2008 adalah yang paling tinggi

yakni 2,92 bila dibandingkan dengan angkatan lainnya seperti angkatan 2009, 2007

ataupun angkatan 2006.

Tingkat pemahaman akuntansi responden juga dapat diamati berdasarkan rata-rata

nilai mata kuliah PBMt responden sebagaimana tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3. Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan

Rata-rata Nilai Mata Kuliah PBMt Mata Kuliah PBMt Rata-rata Tingkat Pemahaman

Akuntansi

1. Pengantar Akuntansi

2. Akuntansi Keuangan Menengah 1

3. Akuntansi Keuangan Menengah 2

4. Akuntansi Biaya

5. Akuntansi Manajemen

6. Sistem Informasi Akuntansi

7. Teori Akuntansi

8. Perpajakan

9. Pengauditan

10. Manajemen Keuangan

3,29

2,75

2,53

2,71

3,02

2,81

2,91

2,66

2,78

2,99

Sumber: Data Primer, 2012

Page 15: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

15

Berdasarkan Tabel 3 di atas tampak bahwa dari kesepuluh mata kuliah PBMt

mempunyai nilai rata-rata tingkat pemahaman akuntansi berkisar antara 2,53 hingga

3,29. Nilai rata-rata tingkat pemahaman akuntansi tertinggi adalah pada mata kuliah

Pengantar Akuntansi, sedangkan nilai rata tingkat pemahaman akuntansi terendah

adalah pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 2.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat

pemahaman akuntansi mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, jurusan saat SMA dan

angkatan masuk kuliah. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji chi square

ditunjukkan pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Hasil Uji Chi Square

Chi square hitung Asymp. Sig.

Tingkat pemahaman akuntansi �

jenis kelamin

12,879 0,005

Tingkat pemahaman akuntansi �

jurusan saat SMA

20,453 0,002

Tingkat pemahaman akuntansi �

angkatan masuk kuliah

13,898 0,126

Sumber: Output Chi Square, 2012

Page 16: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

16

Berdasarkan Tabel 4 di atas diketahui bahwa nilai chi square hitung untuk

jenis kelamin sebesar 12,879 dengan angka signifikan 0,005 < 0,05 yang berarti

bahwa H1 diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman

akuntansi berdasarkan jenis kelamin. Nilai chi square hitung untuk jurusan saat SMA

sebesar 20,453 dengan angka signifikan 0,002 < 0,05 yang berarti bahwa H2 diterima

yang berarti bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan

jurusan saat SMA. Nilai chi square hitung untuk angkatan masuk kuliah sebesar

13,898 dengan angka signifikan 0,126 > 0,05 yang berarti bahwa H3 ditolak yang

berarti bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan

angkatan masuk kuliah.

Pembahasan

Perbedaan Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa Berdasarkan Jenis

Kelamin

Hasil analisis chi square pada Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan jenis kelamin. Perbedaan

tersebut didukung dari hasil crosstabulation antara jenis kelamin dengan tingkat

pemahaman akuntansi mahasiswa dimana perempuan mempunyai tingkat

pemahaman akuntansi yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Selain itu, melalui

perhitungan mean pada Tabel 2 tampak bahwa mean tingkat pemahaman akuntansi

perempuan sebesar 2,98 sedangkan mean tingkat pemahaman akuntansi laki-laki

Page 17: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

17

sebesar 2,77. Perbedaan mean ini tampak signifikan secara statistik dengan

dilakukannya analisis chi quare.

Perempuan dalam proses perkuliahan, pada dasarnya memiliki hak dan

kesempatan yang sama untuk aktif dalam proses perkuliahan tersebut. Perempuan dan

laki-laki mendapat materi kuliah akuntansi yang sama dari pengajar mata kuliah

tersebut. Namun demikian, dari temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa

perempuan ternyata memiliki tingkat pemahaman akuntansi yang lebih tinggi

dibandingkan laki-laki. Ini bisa terjadi karena perempuan lebih termotivasi dalam

belajar dan mengerjakan tugas-tugas akuntansi yang diberikan pengajar, adanya

kepercayaan diri yang lebih baik yang dimiliki perempuan dalam menyelesaikan

tugas-tugas belajarnya, juga perempuan ternyata lebih suka membaca bahan-bahan

pelajaran dibanding laki-laki. Ciri-ciri ini sejalan dengan pernyataan Mitsos dan

Browne (dalam Haralambos dan Horlborn, 2004) yakni bahwa perempuan lebih

termotivasi belajar, mempunyai kepercayaan diri yang lebih baik dalam

menyelesaikan tugas serta lebih suka membaca.

Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Tjun et al (2009) bahwa ada perbedaan pemahaman akuntansi antara

mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan. Hasil analisis juga menunjukkan

bahwa pemahaman akuntansi perempuan lebih besar dari pemahaman akuntansi laki-

laki.

Page 18: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

18

Perbedaan Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa Berdasarkan Jurusan

Saat SMA

Hasil analisis chi square pada Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan jurusan saat SMA. Perbedaan

tersebut didukung dari hasil crosstabulation antara jurusan saat SMA dengan tingkat

pemahaman akuntansi mahasiswa dimana mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS

mempunyai tingkat pemahaman akuntansi yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa

yang berasal dari jurusan IPA maupun Bahasa. Selain itu, melalui perhitungan mean

pada Tabel 2 tampak bahwa mean tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa yang

berasal dari jurusan IPS sebesar 2,91 yang lebih tinggi dibandingan mean tingkat

pemahaman akuntansi mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA sebesar 2,87 atau

jurusan Bahasa sebesar 2,39. Perbedaan mean ini tampak signifikan secara statistik

dengan dilakukannya analisis chi quare.

Penjurusan yang ada di SMA saat ini adalah penjurusan yang mengarah

kepada suatu tujuan yaitu siswa dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi di jurusan

yang sesuai dengan basic jurusannya di SMA. Dengan mengambil jurusan di

Perguruan Tinggi yang sesuai dengan basic jurusannya di SMA tentunya akan lebih

memudahkan siswa dalam mempelajari lebih mendalam mengenai ilmu pengetahuan

di jenjang Perguran Tinggi. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini dimana

mahasiswa akuntansi yang berasal dari jurusan IPS ternyata memiliki tingkat

pemahaman akuntansi yang paling tinggi bila dibandingkan dengan mahasiswa

akuntansi yang bukan berasal dari jurusan IPS.

Page 19: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

19

Kemampuan mahasiswa akuntansi yang berasal dari jurusan IPS dalam

memahami akuntansi yang lebih tinggi tersebut wajar saja karena mereka telah

memiliki dasar pengetahuan akuntansi yang mereka dapat sewaktu di SMA. Hal ini

berbeda dengan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA atau Bahasa yang sama

sekali tidak memiliki dasar pengetahuan akuntansi, sehingga mereka membutuhkan

waktu yang lebih banyak untuk dapat memahami akuntansi. Waktu yang diperlukan

untuk memahami akuntansi akan lebih lama lagi jika dalam perkuliahan mereka tidak

berusaha keras untuk belajar dengan tekun.

Perbedaan Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa Berdasarkan Angkatan

Masuk Kuliah

Hasil analisis chi square pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan angkatan masuk kuliah. Tidak

adanya perbedaan tersebut didukung dari hasil crosstabulation antara angkatan masuk

kuliah dengan tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dimana mahasiswa dari

keempat angkatan yaitu 2006 s/d 2009 mempunyai tingkat pemahaman akuntansi

yang tidak banyak berbeda yaitu pada kategori memuaskan hingga sangat

memuaskan. Selain itu, melalui perhitungan mean pada Tabel 2 tampak bahwa mean

tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa yang berasal dari angkatan 2006 sebesar

2,58; dari angkatan 2007 sebesar 2,81; dari angkatan 2008 sebesar 2,92 serta dari

angkatan 2009 sebesar 2,84. Perbedaan mean ini tampak tidak signifikan secara

statistik dengan dilakukannya analisis chi quare.

Page 20: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

20

Tidak adanya perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan angkatan

masuk kuliah menunjukkan bahwa tidak ada jaminan mahasiswa akuntansi yang lebih

dahulu masuk kuliah di jurusan akuntansi akan lebih memahami akuntansi

dibandingkan mahasiswa lain yang masuk kuliah setahun atau dua tahun kemudian.

Hal ini bisa terjadi karena adanya ketekunan dan kemauan belajar yang sungguh-

sungguh dari para mahasiswa akuntansi itu sendiri. Sehingga, meskipun mahasiswa

tersebut masuk kuliah setahun atau dua tahun kemudian dibandingkan mahasiswa

akuntansi yang lebih dahulu masuk kuliah, tingkat pemahaman akuntansinya dapat

saja setara dengan seniornya yang telah lebih dahulu mengambil matakuliah-

matakuliah yang berhubungan dengan akuntansi. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa seseorang yang lebih dahulu mendapatkan pengetahuan tidak serta merta

berarti ia akan mempunyai tingkat pemahaman yang lebih tinggi terhadap

pengetahuan yang didapatinya itu.

Penutup

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan jenis kelamin,

yang ditunjukkan dari nilai chi square hitung sebesar 12,879 dengan angka

signifikan 0,005 < 0,05.

Page 21: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

21

2. Terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan jurusan saat

SMA, yang ditunjukkan dari nilai chi square hitung sebesar 20,453 dengan

angka signifikan 0,002 < 0,05.

3. Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman akuntansi berdasarkan angkatan

masuk kuliah, yang ditunjukkan dari nilai chi square hitung sebesar 13,898

dengan angka signifikan 0,126 > 0,05.

Implikasi Terapan

Implikasi terapan berupa saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian

diantaranya adalah:

1. Mahasiswa akuntansi berjenis kelamin laki-laki perlu lebih meningkatkan

tingkat pemahaman akuntansinya agar dapat bersaing dengan mahasiswa

perempuan. Hal ini karena mereka mendapat materi kuliah akuntansi yang

sama dari pengajar. Untuk itu mahasiswa laki-laki perlu lebih meningkatkan

motivasi belajar, rajin mengerjakan tugas-tugas akuntansi yang diberikan

pengajar serta meningkatkan minat baca akan materi-materi akuntansi.

2. Mahasiswa akuntansi yang berasal dari jurusan non IPS, baik itu IPA maupun

Bahasa perlu lebih banyak meluangkan waktu untuk belajar di luar jam kuliah

guna meningkatkan pengetahuan akuntansinya sehingga bisa bersaing dengan

mahasiswa akuntansi lainnya yang berasal dari jurusan IPS dalam memahami

akuntansi.

Page 22: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

22

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam hal pengukuran tingkat

pemahaman akuntansi. Adapun keterbatasan tersebut adalah bahwa responden

memberikan penilaian mandiri tentang nilai-nilai matakuliah PBMt. Dengan

melakukan penilaian mandiri tersebut tidak menjamin bahwa semua responden

mampu mengingat dengan tepat dan atau menginformasikan secara apa adanya

mengenai semua nilai dari matakuliah PBMt tersebut. Selain itu, penggunaan nilai

mata kuliah sebagai alat ukur tingkat pemahaman akuntansi dapat saja kurang tepat,

karena dapat saja nilai yang dicapai mahasiswa tersebut tidak sepenuhnya murni hasil

usaha mahasiswa tersebut melainkan ada faktor lain seperti misalnya mencontek saat

mengerjakan soal ujian.

Penelitian Mendatang

Berdasarkan keterbatasan penelitian tersebut di atas, maka untuk penelitian

mendatang jika dilakukan penelitian serupa disarankan agar memperbaiki pengukuran

tingkat pemahaman akuntansi. Salah satu caranya adalah dengan meminta kesediaan

responden untuk memperlihatkan dan atau mengcopykan transkrip mata kuliah

kepada peneliti dan selanjutnya peneliti sendiri yang mengisi daftar nilai mata kuliah

PBMt responden sesuai yang tertera dalam transkrip mata kuliahnya. Dalam

Page 23: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

23

penelitian selanjutnya nilai tidak menjadi satu-satunya tolak ukur untuk melihat

tingkat pemahaman akuntansi seseorang, perlu dicobakan untuk menggunakan

indikator penilaian tingkat pemahaman akuntansi yang berbeda, misalnya dengan

memberikan tes tertulis kepada responden mengenai materi-materi akuntansi yang

mewakili masing-masing matakuliah PBMt.

Daftar Pustaka

Anonim, 2008. Penjurusan di SMA. http://indosdm.com Budhiyanto, Suryanti J. Dan Nugroho, Ika P., 2004. Pengaruh Kecerdasan

Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. X, No.2 September 2004.

Carpenter, et al., 1993. Evidence on The Performance of Accounting Students:

Race, Gender, and Expectations. Accounting Education Vol 8 No 1. Fakih, Mansour., 2004. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar,

Jakarta. Haralambos and Holborn., 2004. Sociology: Themes and Perspectives, Sixth

Edition. Harper Collins Publisher, London. Narsa, I Made., 2006. Sex-Role Stereotype dalam Rekruitmen Pegawai Akuntansi

dan Keuangan: Observasi terhadap Pola Rekruitmen Terbuka di Media Masa. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 8 No 2 Oktober 2006.

Neufeldt, Victoria., 1984. Webster's New World Dictionary. Webster's New World

Cleveland, New York. Sugianto, Masim., 2009. Mungkin Kita Hanya Lebih Dulu Tahu.

http://www.kompasiana.com Sumarso, SR., 1999. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Keempat. Rineka Cipta,

Jakarta.

Page 24: Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2314/2/T1_232006054_Full... · perempuan yang telaten, teliti, kemampuan berhitung, daya ingat dan ketahanan

24

Supramono dan Haryanto., 2003. Desain Proposal Penelitian, Fakultas Ekonomi - UKSW, Salatiga

Supramono dan Sugiarto., 1993. Statistika. Andi Offset, Yogyakarta.

Suryaningsum, et al., 2004. Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional. Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar Bali, 2-3 Desember 2004.

Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi; Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Tierney, Helen., 1989. Women's Studies Encyclopedia, Vol. I. Green Wood Press, NewYork.

Tjun, Law Tjun, et al., 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi Dilihat dari Perspektif Gender. Jurnal Akuntansi Vol 1 No 2 November 2009.

Yuniani, Anggun., 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang (dipublikasikan).