pendahuluan - dpr.go.id · pdf fileperluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam...

98
LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 1 apaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 telah berhasil melakukan transformasi kelembagaan yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI (Setjen dan BK DPR RI). Babak baru dalam mengoptimalkan peran dan dukungan kepada Dewan tercermin dalam Organisasi baru yang difokuskan pada penguatan dan penajaman fungsi serta membangun budaya baru seiring dengan tuntutan dinamika lembaga DPR. Sebagai sistem pendukung DPR RI sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Setjen dan BK DPR RI melalui Reformasi Birokrasi berbenah diri dalam memberikan peran sertanya mendukung terwujudnya parlemen modern yang merupakan tujuan DPR RI periode 2015 – 2019. DPR yang modern sebagaimana terdapat dalam Rencana Strategis DPR RI 2015-2019 merupakan parlemen yang menjalankan fungsi representasi, legislasi, anggaran dan pengawasan, DPR yang membawa aspirasi publik, DPR yang membuka ruang seluas-luasnya untuk partisipasi publik, DPR yang mudah diakses, terbuka, dan transparan, dan DPR yang mampu memanfaatkan teknologi informasi digital untuk menjangkau publik lebih luas dan memudahkan pekerjaan. C BAB I PENDAHULUAN

Upload: buidang

Post on 27-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

1

apaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 telah berhasil melakukan

transformasi kelembagaan yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor

27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI (Setjen dan

BK DPR RI). Babak baru dalam mengoptimalkan peran dan dukungan kepada Dewan tercermin

dalam Organisasi baru yang difokuskan pada penguatan dan penajaman fungsi serta membangun

budaya baru seiring dengan tuntutan dinamika lembaga DPR.

Sebagai sistem pendukung DPR RI sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Setjen dan BK DPR RI melalui

Reformasi Birokrasi berbenah diri dalam memberikan peran sertanya mendukung terwujudnya

parlemen modern yang merupakan tujuan DPR RI periode 2015 – 2019. DPR yang modern

sebagaimana terdapat dalam Rencana Strategis DPR RI 2015-2019 merupakan parlemen yang

menjalankan fungsi representasi, legislasi, anggaran dan pengawasan, DPR yang membawa

aspirasi publik, DPR yang membuka ruang seluas-luasnya untuk partisipasi publik, DPR yang

mudah diakses, terbuka, dan transparan, dan DPR yang mampu memanfaatkan teknologi informasi

digital untuk menjangkau publik lebih luas dan memudahkan pekerjaan.

C

BAB I PENDAHULUAN

Page 2: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

2

Gambar 1.1

DPR Modern

Road map reformasi birokrasi Setjen dan BK DPR RI tahun 2015-2019 disusun untuk

mendukung terwujudnya DPR Modern. Sebagaimana yang telah ditetapkan dengan Keputusan

Sekretaris jenderal DPR RI Nomor 550/SEKJEN/2016 tentang Road Map Reformasi Birokrasi

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Dalam road map tersebut, telah disusun kegiatan

berdasarkan area perubahan reformasi birokrasi sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah

melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11

Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019.

Adapun kegiatan reformasi birokrasi sebagai yang tertuang dalam road map Sekjen dan BK

DPR RI Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Kegiatan Reformasi Birokrasi pada Tingkat Mikro

di Setjen dan BK DPR RI

AREA PERUBAHAN KEGIATAN

a. Manajemen Perubahan a. Pengembangan nilai-nilai religious, akuntabel, professional, dan integritas atau RAPI yang dianut oleh seluruh pegawai; dan

b. Pembentukan agen perubahanyang dapat mendorong terjadinyaperubahan pola 2urve.

b. Penguatan Pengawasan

a. Pembangunan unit kerja untukmemperoleh predikat menuju WBK/WBBM;

b. Pelaksanaan pengendalianGratifikasi;

c. Implementasi whistleblowingsystem;

d. Penerapan penanganan benturan kepentingan;

e. Pembangunan SPIP di lingkunganunit kerja;

f. Pengelolaan Pelaporan LHKSAN;

g. Peningkatan Kapabilitas APIP melalui IACM menuju Level 3 pada

Page 3: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

3

AREA PERUBAHAN KEGIATAN

tahun 2019; dan

h. Survey Maturity Level SPIP.

c. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

a. Pembangunan/pengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja; dan

b. Pembangunan SAKIP untuk mencapai sasaran penilaian LAKIP “A” pada tahun 2019.

d. Penguatan Kelembagaan

Evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan ASN di masing-masing K/L dan Pemda

e. Penguatan Tatalaksana a. Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemberian dukungan lepada DPR;

b. Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemberian dukungan kepada DPR;

c. Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik; dan

d. Penerapan sistem kearsipan yang handal.

f. Penguatan Sistem

Manajemen SDM Aparatur

a. Perbaikan berkelanjutan system perencanaan kebutuhan pegawai ASN di Setjen dan BK DPR RI;

b. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi di Setjen dan BK DPR RI;

c. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka di Setjen dan BK DPR RI;

d. kebijakan pemanfaatan assessment center;

e. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai di Setjen dan BK DPR RI;

f. Perumusan dan penetapan kebijakan reward andpunishment berbasis kinerja di Setjen dan BK DPR RI;

g. Pembangunan/pengembangan sistem informasi ASN di Setjen dan BK DPR RI;

h. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan pegawai ASN di Setjen dan BK DPR RI;

i. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN di Setjen dan BK DPR RI;

j. Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat di Setjen dan BK DPR RI;

k. Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN);

l. Menyusun dan menetapkan pola karier pegawai Setjen dan BK DPR RI;

m. Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan; dan

n. Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja.

Page 4: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

4

AREA PERUBAHAN KEGIATAN

g. Penguatan Peraturan

Perundang-undangan

a. Evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang diberlakukan;

b. Menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang dipandang tidak relevan lagi, 4urvey4 tindih, atau disharmonis dengan peraturan perundang-undangan lain;

c. Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan;

h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Pengembangan Maklumat Pelayanan; dan

b. Meningkatkan standar pelayanan.

i. Quick Wins a. Percepatan penyusunan Naskah Akademik (NA) dan Draft RUU sesuai Prioritas Prolegnas

b. Pengembangan Sistem Informasi Legislasi (SILEG)

Reformasi Birokrasi pada hakekatnya adalah untuk melakukan perubahan sikap dan mental aparatur

negara dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan secara akuntabel, profesional, dan transparan.

Sedangkan road map adalah instrumen yang digunakan untuk mewujudkan sikap akuntabel, profesional, dan

transparan. Oleh karena itu, untuk mencapai suatu perubahan yang diharapkan maka dalam setiap

prosesnya perlu dievaluasi dan dilaporkan perkembangannya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban publik,

maka perlu disampaikan laporan pelaksanaan RB yang telah dilakukan pada tahun 2016.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk mengukur tingkat capaian organisasi dalam pelaksanaan

RB sesuai dengan road map yang ditetapkan. Selain itu, juga untuk mengetahui kendala-kendala yang

dihadapi oleh setiap area perubahan dan penyesuaian-penyesuaian yang telah dilakukan. Laporan RB ini

selanjutnya akan menjadi tolak ukur terciptanya good governance di Setjen dan BK DPR RI dan dapat

menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi secara bertahap dan berkelanjutan serta terukur sesuai

dengan rencana aksi yang telah ditetapkan dalam road map. Selain itu, laporan pelaksanaan RB ini juga

merupakan dokumen untuk mendukung Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang

akan dilaksanakan sekitar bulan Maret 2017. Hasil PMPRB ini nantinya akan dievaluasi KemPAN RB yang

hasilnya akan menentukan nilai kinerja organisasi Setjen dan BK DPR RI.

Laporan RB disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab II Rencana Aksi

Bab III Capaian Reformasi Birokrasi

Bab IV Penutup

Page 5: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

5

alam menyusun Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Setjen dan BK DPR RI Tahun 2015-

2019 senantiasa mendasarkan kepada arahan pemerintah secara umum sebagaimana

terdapat Peraturan Menteri PANRB No. 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi

Birokrasi Tahun 2015-2019. Selain itu, dalam menyusun Agenda Reformasi juga

memperhatikan kegiatan sebagaimana sudah ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI DPR

RI 2015-2019.

A. Rencana Aksi Tahun 2015-2019

Berdasarkan Road Map Reformasi Birokrasi Setjen dan BK DPR RI yang telah

ditetapkan dalam Keputusan Sekjen DPR RI Nomor 550/SEKJEN/2016 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia Tahun 2015-2019, Setjen dan BK DPR RI menyusun rencana aksi

program reformasi birokrasi yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2019.

1. Manajemen Perubahan

Hal utama yang mendapatkan perhatian pada progam manajemen perubahan

adalah bagaimana menjaga komitmen pimpinan dan perluasan media sosialisasi

reformasi birokrasi. Secara khusus terkait dengan perubahan pola 5urve dan budaya

kinerja (mental aparatur) adalah melakukan konseptualisasi atas pola 5urve organisasi,

mengoptimalkan peran agen perubahan dalam dalam meningkatkan kinerja organisasi

dan pemantapan nilai-nilai budaya unggul RAPI agar terinternalisasi secara baik ke

seluruh pegawai. Begitu juga harus diketahui pengetahuan, pemahaman dan

D

BAB II RENCANA AKSI

Page 6: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

6

pelaksanaan refromasi birokrasi di antara seluruh pegawai termasuk semangat

reformasi birokrasi ke depan.

Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah mengetahui sejauh mana

pemangku utama (DPR RI) merasakan puas terhadap kinerja Setjen dan BK DPR RI.

Untuk itu perlu adanya 6urvey kepuasan DPR RI terhadap kinerja Setjen dan BK DPR RI

yang dilakukan setiap tahun. Kegiatan ini sejalan dengan penetapan sasaran kinerja

yang ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR RI DPR RI 2016-2019.

Selanjutnya, Rencana Aksi area manajemen perubahan yang akan dilakukan

Setjen dan BK DPR RI DPR RI 2016-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Rencana Aksi Area Manajemen Perubahan 2016-2019

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

1. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi.

Pembentukan Tim Reformasi. Keputusan Sekjen tentang Pembentukan Tim RB

X X X X

Penetapan Rencana Kerja Tim RBI.

Keputusan tentang Rencana Kerja TIM RB

X X X X

Monitoring, evaluasi dan tindaklanjut.

Laporan monitoring X X X X

2. Penyusunan Road Map

Penyusunan dan Penetapan Road Map yang memuat 8 area perubahan dan quick win.

Keputusan Sekjen tentang Penetapan Road Map RB Setjen dan BK DPR RI 2015-2019

X

Pelibatan seluruh unit organisasi dalam penyusunan Road Map.

Laporan Kegiatan Penyusunan Road Map

X

Sosialisasi dan internalisasi Road Map kepada seluruh anggota organisasi.

Laporan Kegiatan Sosialisasi Kepada Pegawai

X

3. Pemantauan dan Evaluasi.

Pengorganisasian PMPRB. Keputusan Sekjen tentang Pembentukan Tim PMPRB

X X X X

Sosialisasi PMPRB. Laporan Kegiatan Sosialisasi PMPRB

X X X X

Pelatihan Assessor. Laporan Kegiatan Diklat Assessor RB

X X X X

PembentukanTim PMPRB. Keputusan Sekjen tentang Pembentukan Tim PMPRB

X X X X

Penyusunan Pedoman Mekanisme Kerja PMPRB (termasuk pengaturan tentang riviu kertas kerja).

Keputusan Sekjen tentang Pedoman Mekanisme Kerja PMPRB

X X X X

Rencana Aksi dan Tindak Lanjut.

Laporan Rencana Aksi dan Tindak Lanjut

X X X X

4. Perubahan Pola Penyelenggaraan pertemuan Laporan Kegiatan Rapat X X X X

Page 7: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

7

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

Pikir dan Budaya Kinerja.

yang dipimpin oleh pimpinan tertinggi.

(Melanjutkan kegiatan Raboan)

Raboan

Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan kepada semua pejabat struktural.

(Melanjutkan program diklat Leadership and Management)

Laporan Kegiatan Diklat Leadership and Management

X X X X

Sosialisasi mengenai langkah-langkah reformasi birokrasi yang sedang dilakukan.

(Dilaksanakan secara periodik minimal enam bulan sekali)

Laporan Kegiatan Sosialisasi

X X X X

Sosialisasi dengan memanfaatkan media komunikasi cetak seperti banner, poster, booklet atau buku saku.

(Melaksanakan updating setiap ada informasi baru)

Media Komunikasi Cetak

X X X X

Sosialisasi dengan memanfaatkan media IT seperti website @portal.dpr.go.id.

(Melaksanakan updating setiap adai nformasi baru)

Media IT X X X X

Pembentukan Agen Perubahan

(Sudah dilakukan melalui Keputusan Sekjen Nomor 1228/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Pedoman Pembentukan Agen Perubahan Setjen dan Badan Keahlian DPR RI)

Pelaksanaan Keputusan Sekjen Nomor 1228/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Pedoman Pembentukan Agen Perubahan Setjen dan Badan Keahlian DPR RI

(Laporan Pembentukan Agen Perubahan)

X X X X

Pengembangan kapasitas agen perubahan melalui berbagai pelatihan, misalnya pelatihan agen perubahan, ceramah implementasi RAPI, pemberian consulting, coaching and training, serta knowledge sharing.

Kegiatan Diklat X X X X

Penetapan RAPI sebagai budaya unggul.

Revisi Peraturan Sekjen DPR I Nomor 03/PER-

X

Page 8: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

8

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

SEN/202 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jenderal DPR RI).

Pencanangan budaya kerja positif.

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pencanangan Budaya Kerja Positif.

X

Penegakan kode etik dan kode perilaku.

Revisi Persekjen tentang Pembentukan, Susunan, Tugas dan Tata Beracara Majelis Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia)

X

Pelaksanaan penegakan kode etik dan kode perilaku

X X X X

Penanganan konflik kepentingan.

Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penerapan Persekjen No.8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Sekretariat Jenderal DPR RI

X X X X

Pengelolaan laporan kekayaan pegawai.

Laporan Kegiatan Pelaksanaan LHKPN dan LHKASN

X X X X

Pelaksanaan sistem whistleblowing

Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penerapan Persekjen No.9 Tahun 2015 tentang whistleblower system)

X X X X

Penanganan gratifikasi dan transparansi

Tersusunnya Pedoman Penanganan Gratifikasi dan Transparansi

X

Laporan Kegiatan Penanganan Gratifikasi dan Transparansi

X X X X

Survei internal RAPI kepada seluruh pegawai yang ditujukan untuk mengetahui Pengetahuan, Pemahaman, dan Pelaksanaan dalam keseharian di lingkungan kerja

Laporan Survei RAPI X X

Page 9: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

9

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

Survei kepuasan pemangku utama (DPR RI) terhadap kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

Laporan Survei Kepuasan X X X X

2. Penguatan Sistem Pengawasan

Dalam Area Penguatan Pengawasan tersebut terdapat 2 (dua) rencana aksi

yang akan dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2016-2019 yaitu:

a. Peningkatan Penerapan SPIP di lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

b. Peningkatan Kapabilitas APIP di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI

Dalam kerangka penerapan SPIP di lingkungan Setjen dan BK DPR RI, selain

melihat terselenggaranya SPIP itu sendiri juga menekankan beberapa indikator lainnya

diantaranya penerapan whistleblowing system, penerapan gratifikasi, pembangunan

wilayah zona integritas, penanganan pengaduan masyarakat terhadap kinerja Setjen

dan BK DPR RI, dan penanganan benturan kepentingan. Sedangkan dalam kerangka

peningkatan kapabilitas APIP kegiatan yang dilakukan berupa peningkatan kualitas dan

kuantitas auditor serta pembangunan infrastruktur pengawasan.

Selanjutnya, Rencana Aksi area Penguatan Sistem Pengawasan yang akan

dilakukan Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 adalah sebagai berikut.

Tabel 3

Rencana Aksi Area Penguatan Sistem Pengawasan 2016-2019

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

1. Penguatan Sistem Pengawasan

Sosialisasi Surat Keputusan Sekjen No. 1268/SEKJEN/2015 ttg Pedoman SPIP

Kegiatan Sosialisasi X X X X

Membentuk Satgas SPIP Terbentuknya Satgas SPIP

X

Membuat MOU dengan BPKP MOU dengan BPKP X

Diagnostik asesmen Diagnostik asesmen X

Melakukan penilaian resiko unit kerja baik internal maupun eksternal

Penilaian resiko unit kerja baik internal maupun eksternal

X

Reviu penilaian resiko unit kerja baik internal maupun eksternal

Hasil Reviu penilaian resiko unit kerja baik internal maupun eksternal

X

Melakukan kegiatan pengendalian intern melalui Probity Audit

Kegiatan pengendalian intern melalui Probity Audit

X X

Membangun sistem informasi dan komunikasi dengan unit

Terbentuknya sistem informasi dan

X X

Page 10: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

10

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

kerja atas pelaksanaan SPIP komunikasi dengan unit kerja atas pelaksanaan SPIP

2. penerapan WBS

Revisi peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

Revisi peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

X

Sosialisasi peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

Kegiatan sosialisasi X

Implementasi Peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

X

Pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

X

Penyusunan aplikasi WBS X

Sosialisasi dan implementasi aplikasi WBS

X

Pemantauan penggunaan aplikasi WBS

X

Evaluasi penggunaan aplikasi WBS

X

3. Penerapan Gratifikasi

Penyusunan konsep peraturan Sekjen ttg Penanganan Gratifikasi

X

Penetapan peraturan Sekjen ttg gratifikasi dan rencana pembentukan Unit Penanganan Gratifikasi (UPG)

X

Sosialisasi peraturan Sekjen ttg penanganan gratifikasi

X

Implementasi peraturan Sekjen ttg penanganan gratifikasi

X

4. Pembangunan wilayah zona integritas

pencanangan zona integritas oleh Menpan dan penunjukkan unit kerja yang diusulkan untuk mendapat predikat menuju WBK/WBBM

X

Penilaian Mandiri terhadap unit kerja yang diusulkan

X

Pengusulan kepada MenPANRB untuk Unit yang telah WBK untuk menuju WBBM

X

Penunjukkan unit kerja baru yang diusulkan untuk mendapat predikat menuju WBK/WBBM

X

Pengusulan reviu kepada MenPAN RB

X

Page 11: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

11

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

Penetapan Predikat WBBM oleh KemenPANRB

X

Penilaian Mandiri terhadap unit kerja yang diusulkan

X

Penetapan predikat WBK oleh Instansi terkait

X

Pengusulan reviu kepada MenPAN RB

X

Penetapan predikat WBK oleh Instansi terkait

X

5. Pengaduan Masyarakat terhadap kinerja Sekretariat Jenderal

Penyusunan peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

X

Sosialisasi Peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

Kegiatan sosialisasi X

Implementasi Peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

Kegiatan implementasi X

Pemantauan dan Evaluasi Peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

Kegiatan pemantauan dan Evaluasi

X

6. Penanganan Benturan Kepentingan

Sosialisasi SK Sekjen No.8/SEKJEN/2015 ttg Benturan kepentingan

Kegiatan sosialisasi X

Implementasi SK Sekjen No.8/SEKJEN/2015 ttg Benturan kepentingan

Kegiatan implementasi X

Pemantauan dan Evaluasi SK Sekjen No.8/SEKJEN/2015 ttg Benturan kepentingan

Kegiatan Pemantauan X

Revisi SK Sekjen No.8/SEKJEN/2015 ttg Benturan kepentingan

Hasil Revisi X

7. Peningkatan kapabitas APIP

Pengajuan diklat pembentukan JFA dan diklat perjenjangan

Kegiatan Diklat X X X X

Penambahan kuantitas JFA dari internal dan eksternal

kuantitas JFA dari internal dan eksternal

X

Rekruitmen JFA baru rekruitmen JFA baru X X X

Page 12: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

12

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

PKM/PKS PKM/PKS X X X X

Pendampingan oleh BPKP Kegiatan pendampingan

X X X X

Bimtek IACM dan melaksanakan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 1

Kegiatan Bimtek X

Pelaksanaan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 2

Kegiatan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 2

X

Pelaksanaan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 3

Kegiatan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 3

X

Pelaksanaan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 4

Kegiatan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 4

X

8. Pembangunan Infrastruktur pengawasan

Sosialisasi peraturan Sekjen No. 10/SEKJEN/2015 tentang Standar Pengawasan Intern Inspektorat Utama Sekretariat Janderal DPR RI

Kegiatan Sosialisasi X

Implementasi Peraturan Sekjen No. 10/SEKJEN/2015 tentang Standar Pengawasan Intern Inspektorat Utama Sekretariat Janderal DPR RI

Kegiatan Implementasi X

Pemantauan dan evaluasi implementasi No. 10/SEKJEN/2015 tentang Standar Pengawasan Intern Inspektorat Utama Sekretariat Janderal DPR RI

Kegiatan Pemantauan X

Penyesuaian /revisi SK Sekjen No. 10/SEKJEN/2015 tentang Standar Pengawasan Intern Inspektorat Utama Sekretariat Janderal DPR RI dan penyusunan peraturan Sekjen tentang pedoman reviu, dan sosialisasi peraturan

Hasil Revisi X

Sosialisasi Keputusan Sekjen Nomor 1075/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) di lingkungan

Kegiatan Sosialisasi X

Page 13: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

13

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Implementasi Keputusan Sekjen Nomor 1075/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) di lingkungan Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Kegiatan Implementasi X

Evaluasi Keputusan Sekjen Nomor 1075/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) di lingkungan Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Kegiatan Evaluasi X

Penyesuaian/revisi Keputusan Sekjen Nomor 1075/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) di lingkungan Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Hasil Revisi X

Sosialisasi peraturan Sekjen No. 7/SEKJEN/015 tentang Kode Etik Auditor di Lingkungan Setjen DPR RI

Kegiatan Sosialisasi X

Pemantauan implementasi Peraturan Sekjen No. 7/SEKJEN/015 tentang Kode Etik Auditor di Lingkungan Setjen DPR RI

Kegiatan Pemantauan X

Pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan Sekjen No. 7/SEKJEN/015 tentang Kode Etik Auditor di Lingkungan Setjen DPR RI

Kegiatan Pemantauan X

Penyesuaian /revisi SK Sekjen No. 7/SEKJEN/015 tentang Kode Etik Auditor di Lingkungan Setjen DPR RI

Hasil Revisi X

Pembuatan SOP kegiatan pengawasan dan Internalisasi SOP

SOP X

Pelaksanaan SOP kegiatan pengawasan

SOP X

Evaluasi SOP kegiatan Hasil Evaluasi X

Page 14: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

14

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

pengawasan

Penyesuaian /revisi SOP kegiatan pengawasan

Hasil Revisi X

3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Untuk mendorong peningkatan akuntabilitas kinerja Setjen dan BK DPR RI perlu

dilakukan penguatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Setjen

dan BK DPR RI. Sesuai dengan Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP,

penyelenggaraan SAKIP sebagaimana tergambarkan dalam Gambar berikut.

Penyelenggaraan SAKIP

Dalam Area Penguatan Akuntabilitas Kinerja tersebut

terdapat 5 (lima) rencana aksi yang akan dilaksanakan

oleh Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2016-2019

yaitu:

a. Penguatan Sistem Perencanaan Kinerja

b. Penguatan Sistem Pengukuran Kinerja

c. Penguatan Sistem Pelaporan Kinerja

d. Penguatan Sistem Evaluasi Internal

e. Penguatan Sistem Pembangunan/

Pengembangan TI dalam Manajemen Kinerja

Selanjutnya, Rencana Aksi area Penguatan Akuntabilitas Kinerja yang akan

dilakukan Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 adalah sebagai berikut.

Tabel 4

Rencana Aksi Area Penguatan Akuntabilitas Kinerja 2016-2019

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

1. Penguatan Sistem Perencanaan Kinerja

1. Penyempurnaan Renstra Renstra X

2. Penyempurnaan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

RKT X X X X

3. Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

RKA X X X X

RENCANA

STRATEGIS

PERJANJIAN

KINERJA

PENGUKURAN

KINERJA

PELAPORAN

KINERJA

REVIU DAN EVALUASI

KINERJA

PENGELOLAAN

DATA KINERJA

Page 15: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

15

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

4. Penetapan Rencana Aksi (kinerja dan keuangan) tiap bulan

Laporan kinerja dan keuangan per bulan

X X X X

5. Penerapan Perjanjian Kinerja (PK)

PK X X X X

2. Pengukuran Kinerja

1. Sistem Penilaian Kinerja secara berjenjang

Penilaian kinerja X X X X

2. Monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja

Monev X X X X

3. Penguatan Sistem Pelaporan Kinerja

1. Peningkatan kemampuan pegawai dalam menyusun laporan kinerja

Laporan Kinerja X

2. Peningkatan ketepatan waktu penyerahan laporan

X X X X

4. Evaluasi Internal

1. Penyusunan pedoman evaluasi laporan kinerja

Evaluasi Kinerja X

2. Pemantauan atas tindak lanjut hasil evaluasi

X X X X

5. Pembangunan/Pengembangan TI dalam Manajemen Kinerja

1. Penyusunan rencana pembangunan informasi manajemen kinerja

Aplikasi X

2. Pembangunan sistem database kinerja

X

3. Pembangunan sistem monev kinerja

X

4. Penguatan Kelembagaan

Seiring dengan revisi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3), menjadi Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2014 tentang MD3, salah satu perubahan yang membawa dampak signifikan adalah

perubahan bentuk hukum lembaga pendukung Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia (DPR RI) yang semula ditetapkan dalam Peraturan DPR RI menjadi dalam

Peraturan Presiden. Dan pada tanggal 2 Maret 2015 telah ditetapkan Peraturan

Presiden Nomor 27 Tahun 2015 tentang Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Sebagai peraturan pelaksanaan atas Peraturan Presiden tersebut maka perlu

disusun Peraturan Sekretaris Jenderal tentang Organisasi dan Tata Kerja. Setelah

melewati serangkaian proses pembahasan dengan pihak Kemenpan dan RB dengan

melibatkan Kementerian Keuangan dan Badan Kepegawaian Negara maka diterbitkan

surat persetujuan penataan organisasi dengan Nomor B/3153/M.PAN-RB/09/2015

Page 16: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

16

pada tanggal 28 September 2015. Dengan keluarnya surat persetujuan tersebut, maka

ditetapkanlah Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI pada

tanggal 1 Oktober 2015.

Organisasi merupakan sesuatu yang dinamis. Dengan mempertimbangkan faktor

internal maupun faktor eksternal, organisasi senantiasa menuntut untuk dilakukan

evaluasi.

Terkait dengan capaian reformasi birokrasi pada area perubahan penguatan

kelembagaan, Setjen dan BK DPR RI dihadapkan pada beberapa kondisi yang

diindikasikan dapat menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi, diantaranya:

a. ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi dilihat dari peraturan tentang

organisasi dan tata kerja yang dibuat dengan permasalahan yang dihadapi dalam

pelaksanaan di lapangan;

b. duplikasi fungsi, tumpang tindih, tambahan tugas dan fungsi organisasi; dan

c. kesesuaian struktur dengan peraturan yang diamanatkan dan adaptif dalam

menghadapi perubahan lingkungan strategis.

Harapan dari pemangku kepentingan sebagaimana tuntutan area perubahan

penguatan kelembagaan yaitu:

a. meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme/ kesinergisan di

antara Setjen dan BK DPR RI;

b. menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit kerja di lingkungan Setjen

dan BK DPR RI;

c. meningkatnya kejelasan pembagian kewenangan antara Setjen dan BK DPR RI;

dan

d. meningkatnya kinerja aparatur di lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

Untuk mendapatkan hasil terwujudnya kelembagaan yang tepat ukuran, tepat

fungsi, tidak tumpang tindih dan bersinergi antara Setjen dan BK DPR RI sehingga

mampu mendorong upaya perwujudan tata pemerintahan yang baik, maka pada area 4

penguatan kelembagaan terdapat 2 (dua) rencana aksi yang akan dilaksanakan oleh

Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2016-2019 yaitu:

1. Evaluasi kelembagaan

2. Penataan kelembagaan yang meliputi penyusunan kebijakan penataan organisasi

Agenda prioritas pada penguatan kelembagaan di Setjen dan BK DPR RI adalah

penataan dan pendampingan dalam menyusun dan mengevaluasi rincian tugas dan

fungsi organisasi, yang pada tahun pertama ini difokuskan pada evaluasi unit kerja

yang baru dibentuk dan belum dilengkapi dengan pembentukan organ dan alat-alat

Page 17: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

17

kerja seperti pedoman di dalam unit kerja tersebut. Setiap tahun kegiatan

pendampingan akan dilaksanakan, namun dengan penentuan target objek evaluasi unit

kerja yang berbeda.

Selanjutnya, Rencana Aksi area Penguatan Kelembagaan yang akan dilakukan

Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Rencana Aksi Area Penguatan Kelembagaan 2016-2019

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

Evaluasi Organisasi

Penyusunan rencana kerja evaluasi organisasi

Laporan Evaluasi

X X X X

Penyusunan instrument evaluasi organisasi

X X X X

Pengumpulan data evaluasi organisasi

X X X X

Pengolahan dan analisis data evaluasi organisasi

X X X X

Laporan evaluasi organisasi X X X X

Penyusunan Kebijakan Penataan Organisasi

Penyusunan Pedoman Penataan Organisasi

Pedoman X

Pembangunan sistem penataan organisasi berbasis teknologi informasi

Aplikasi Sistem Penataan Organisasi

X X

5. Penguatan Tata Laksana

Dalam Area Penguatan Tata Laksana tersebut terdapat 4 (empat) rencana aksi yang

akan dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2016-2019 yaitu :

a. Penyusunan Peta Proses Bisnis di Setjen dan BK DPR RI;

b. Penyusunan SOP ;

c. Pembangunan/ Pengembangan Aplikasi; dan

d. Manajemen Kearsipan Berbasis TIK.

Selanjutnya, Rencana Aksi area Penguatan Tata Laksana yang akan dilakukan

Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Rencana Aksi Area Penguatan Tata Laksana 2016-2019

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

1. Penyusunan Peta Proses Bisnis di Setjen DPR

Pembentukan Tim

Peta Proses Bisnis

X

Penyusunan Rencana Kerja X

Pelaksanaan penyusunan peta proses bisnis

X X X X

Penetapan hasil penyusunan peta X

Page 18: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

18

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

proses bisnis

2. Penyusunan SOP

Penyusunan Rencana Kerja

SOP

X

Pelaksanaan penyusunan SOP X X X X

Penetapan hasil penyusunan SOP X X X X

3. Pembangunan/ Pengembangan Aplikasi

Pembentukan Tim Pembangunan/Pengembangan Aplikasi

Ti m Pengembangan Aplikasi

X X X X

Penyusunan Rencana Kerja X X X X

Implementasi Pembangunan/Pengembangan Aplikasi

Aplikasi X X X X

1. Pembangunan Aplikasi Arsip dan Museum

X X X

2. Pembangunan website Badan Keahlian

X

3. Penerapan dan Evaluasi Aplikasi SILEG

X

4. Pembangunan website ITTAMA dan Whistleblowing System

X

5. Pengembangan Aplikasi Arsip dan Museum

X X

6. Pembangunan Website TV dan Radio Parlemen

X

7. Pembangunan aplikasi e-Paper X

8. Pengembangan website Perpustakaan diintegrasikan dengan SLIMS

X

9. Pembangunan website Biro KSAP

X

10. Integrasi Aplikasi Arsip dan Museum dengan PPID

X

11. Pembangunan aplikasi e-Repository Institusi

X

Penyerahan Aplikasi X X X X

Penyusunan SK penggunaan aplikasi untuk unit kerja lain yang terkait

SK Sekjen X X X X

4. Manajemen Kearsipan Berbasis TIK

Meng-alihmediakan dokumen legislasi kedalam bentuk digital

Arsip Digital X

Meng-alihmediakan dokumen anggaran kedalam bentuk digital

X

Meng-alihmediakan dokumen pengawasan kedalam bentuk digital

X

Meng-alihmediakan personal files kedalam bentuk digital

X

Memasukkan dokumen yang telah berbentuk digital ke dalam aplikasi

X X

Page 19: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

19

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

Menambah jenis konten arsip, antara lain: foto, video, audio

X

Launching aplikasi Arsip dan Museum (ARMUS) untuk publik

X

6. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Rencana aksi Penguatan Sistem Manajemen SDM diarahkan untuk mewujudkan

pegawai Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR yang memiliki kompetensi

tinggi dibidang tugasnya. Untuk itu perlu dilakukan penilaian terhadap kompetensi yang

dimiliki para pegawai melalui pemetaan kompetensi. Dalam area perubahan Penguatan

Sistem Manajemen SDM Aparatur terdapat 15 (lima belas) rencana aksi yang akan

dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2016-2019 yaitu:

a. Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan pegawai ASN;

b. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi secara

transparan dan berbasis kompetensi;

c. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka, kompetitif,

berbasis kompetensi didukung makin efektifnya pengawasan oleh KASN;

d. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center;

e. Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi

jabatan;

f. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/pengembangan database

profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN ;

g. Menyusun dan menetapkan pola karir termasuk pengkaderan pegawai ASN;

h. Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat;

i. Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung

kinerja;

j. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai.

k. Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja;

l. Pembangunan /pengembangan sistem informasi pegawai ASN;

m. Pembentukan Jabatan Fungsional Transkriptor;

n. Penataan Jabatan; dan

o. Pembentukan Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR.

Selanjutnya, Rencana Aksi Area Penguatan Sistem Managemen SDM Aparatur yang

akan dilakukan Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 adalah sebagai berikut:

Page 20: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

20

Tabel 7

Rencana Aksi Area Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur 2016-2019

URAIAN KEGIATAN

SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

1. Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan pegawai ASN

Menyusun rencana kebutuhan pegawai

Rencana Kebutuhan Pegawai

X

Menerapkan rencana kebutuhan pegawai di dalam sistem manajemen ASN

Laporan Pelaksanaan Rencana Kebutuhan Pegawai

X X X X

Monitoring dan evaluasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN

Laporan Monitoring dan Evaluasi Perecanaan Kebutuhan Pegawai ASN

X X X X

2. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi

Melaksanakan system rekrutmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi

Laporan Pelaksanaan Sistem Rekrutmen dan Seleksi Secara Transparan Berbasis Kompetensi

X X X X

Monitoring dan evaluasi system rekrutmen dan seleksi

Laporan Monitoring dan Evaluasi Sistem Rekrutmen dan Seleksi

X X X X

3. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, berbasis kompetensi didukung makin efektifnya pengawasan oleh KASN

Mengganti Persetjen DPR RI No 561/Sekjen/2015 tentang Pedoman Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Lingkungan Setjen DPR RI dan Persetjen DPR RI 01A/PER-SEKJEN/2013 tentang Pedoman Pengangkatan Pejabat Eselon I, II, III dan IV Setjen DPR RI dengan peraturan baru terkait system promosi

Peraturan Setjen DPR RI tentang Sistem Promosi

X

Melaksanakan peraturan mengenai sistem promosi secara terbuka berbasis kompetensi

Laporan Pelaksanaan Sistem Promosi Secara Terbuka Berbasis Kompetensi

X X X X

Monitoring dan evaluasi system promosi

Laporan monitoring dan evaluasi system promosi

X X X X

4. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center

Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pemanfaatan assessment center

Pedoman Pelaksanaan dan Pemanfaatan Assessment Center

X

Melaksanakan assessment center di dalam manajemen pegawai ASN

Laporan Pelaksanaan Assessment Center

X X X X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan assessment

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

X X X X

Page 21: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

21

URAIAN KEGIATAN

SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

center di dalam manajemen pegawai ASN

Assessment Center

5. Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan

Mengukur gap competency pegawai ASN

Laporan Hasil Pengukuran Gap Competency pegawai ASN

X X X X

Menerapkan hasil rekomendasi tindaklanjut atas hasil pengukuran gap competency

Laporan Tindaklanjut Pengukuran Gap Competency

X X X X

6. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN

Mengevaluasi peraturan mengenai database profil kompetensi

Laporan Evaluasi X X X X

Merumuskan kebijakan mengenai pemanfaatan/ pengembangan database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN

Kebijakan Pemanfaatan/ Pengembangan Database Profil Kompetensi

X

Melaksanakan pemanfaatan/ pengembangan database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN

Laporan Pelaksanaan Pemanfaatan/ Pengembangan Database Profil Kompetensi

X X X X

7. Menyusun dan menetapkan pola karir termasuk pengkaderan pegawai ASN

Melaksanakan pola karir dan pengkaderan pegawai ASN

Laporan Pelaksanaan Pola Karir Pegawai ASN

X X X X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pola karir dan pengkaderan pegawai ASN

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pola Karir Pegawai ASN

X X X X

8. Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat

Merumuskan kebijakan pengendalian kualitas diklat

Kebijakan Pengendalian Kualitas Diklat

X X X X

Menetapkan kebijakan pengendalian kualitas diklat

Keputusan Setjen tentang Pengendalian Kualitas Diklat

X

X

X

X

9. Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja

Menerapkan sistem diklat sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Laporan Pelaksanaan Sistem Diklat

X X X X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan system diklat

Laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan system diklat

X X X X

10. Perumusan dan penetapan

Melaksanakan penilaian kinerja pegawai

Laporan Pelaksanaan Kinerja Pegawai

X X X X

Monitoring dan evaluasi Laporan Monitoring dan X X X X

Page 22: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

22

URAIAN KEGIATAN

SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

kebijakan penilaian kinerja pegawai

pelaksanaan penilaian kinerja pegawai

Evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja pegawai

11. Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja

Mengganti Persertjen DPR RI No. 2A Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan Persetjen DPR RI No. 12 Tahun 2015 dengan menetapkan peraturan baru tentang pemberian tunjangan kinerja dan tunjangan tambahan bagi PNS

Peraturan Setjen DPR RI tentang Pemberian Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Tambahan Bagi PNS

X

Melaksanakan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja

Laporan Pelaksanaan Kebijakan Reward and Punishment berbasis kinerja

X X X X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan reward and punishment

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Reward and Punishment berbasis kinerja

X X X X

12. Pembangunan /pengembangan sistem informasi pegawai ASN

Melaksanakan system informasi pegawai ASN

Laporan Pelaksanaan Sistem Informasi pegawai ASN

X X X X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan system informasi pegawai ASN

Laporan Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Pegawai ASN

X X X X

13. Pembentukan Jabatan Fungsional Transkriptor

Perumusan Permenpan tentang Jabatan Fungsional Transkriptor

Laporan Perumusan Permenpan tentang Jabatan Fungsional Transkriptor

X

Perumusan Petunjuk Pelaksanaan Permenpan

Laporan Perumusan Petunjuk Pelaksanaan Permenpan

X X

Penetapan Petunjuk Pelaksanaan Permenpan

Peraturan Setjen DPR RI tentang Petunjuk Pelaksanaan Permenpan

X

Pengangkatan Jabatan Fungsional Transkriptor

Peraturan Setjen DPR RI tentang Pengangkatan Jabatan Fungsional Transkriptor

X X X

14. Penataan Jabatan

Pelaksanaan Analisis Jabatan Laporan Pelaksanaan Analisis jabatan

X X X X

Pelaksanaan Evaluasi Jabatan Laporan Evaluasi Jabatan

X X X X

Pelaksanaan Analisis Beban Kerja

Laporan Pelaksanaan Analisa beban Kerja

X X X X

Page 23: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

23

URAIAN KEGIATAN

SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

15. Pembentukan Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

Penyusunan NA Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

NA Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR RI

X X X

Penyusunan Draft Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

Draft Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

X X X

Penetapan Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR RI

X

7. Penguatan Peraturan Perundang-Undangan

Dalam area perubahan Penguatan Peraturan Perundang-Undangan terdapat 4

(empat) rencana aksi yang akan dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI pada tahun

2016-2019 yaitu:

a. Program Pembuatan Peraturan Perundang-Undangan;

b. Penyusunan Pedoman Evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan di

lingkungan Setjen dan BK DPR RI;

c. Evaluasi terhadap Peraturan Perundang-undangan di lingkungan Setjen dan BK

DPR RI; dan

d. PenataanAdministrasi/Dokumentasi/Sosialisasi Peraturan Perundang -

Undangan.

Selanjutnya, Rencana Aksi area Penataan Peraturan Perundang-Undangan

yang akan dilakukan Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Rencana Aksi Area Penguatan Peraturan Perundang-undangan 2016-2019

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

1. Penyusunan program Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di lingkungan Setjen DPR RI

Membentuk tim inter unit kerja X

Identifikasi kebutuhan peraturan X

Menyusun program prioritas pembentukan peraturan

Keputusan Sekjen tentang Penetapan prolegset untuk 5 tahun dan prioritas tahunan

X X X X

Menyusun program pembentukan peraturan jangka panjang

X X

Penyebarluasan program X X X

Evaluasi program X X X X

Page 24: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

24

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

2. Penyusunan Pedoman Evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan di lingkungan Sekretariat Jenderal DPRI

Membentuk tim inter unit kerja Keputusan Sekjen tentang pembentukan Tim

X

Menyusun konsep Pedoman Evaluasi

Keputusan Sekjen tentang Pedoman Evaluasi

X

Uji konsep Pedoman X

Penyebarluasan PEDOMAN EVALUASI

X X

3. Evaluasi terhadap Peraturan Perundang-Undangan di lingkungan Setjen DPR RI yang ada

Melanjutkan Identifikasi peraturan sekjen yang mengatur/ kebijakan di masing-masing unit kerja

Hasil Inventarisasi X

Melakukan maping X

Mengevaluasi peraturan Sekjen yang sudah ada

X X X X

4. Penataan sistem administrasi peraturan, pendokumentasian dan informasi peraturan perundang-undangan

Pembentukan tim inter unit Keputusan Sekjen tentang pembentukan Tim

X

Pembuatan aplikasi database

Database peraturan, pendokumentasian dan informasi peraturan perundang-undangan

X

Entry data X X X

Sosialisasi X

Evaluasi X

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Dalam area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik terdapat 4 (empat) rencana

aksi yang akan dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2015-2019 yaitu:

a. Penerapan Pelayanan Publik terintegrasi;

b. Penguatan kualitas Pelayanan Publik;

c. Pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan

di masing-masing kementerian/lembaga; dan

d. Pembangunan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani (WBBM).

Selanjutnya, Rencana Aksi area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang

akan dilakukan Setjen dan BK DPR RI 2016-2019 adalah sebagai berikut:

Page 25: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

25

Tabel 9

Rencana Aksi Area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 2016-2019

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

1. Penerapan Pelayanan Publik terintegrasi

Evaluasi Penerapan Pelayanan Publik Satu Atap

Review SOP: Layanan informasi pubik, pengaduan masyarakat, penyaluran delegasi masyarakat

X

Penyusunan Regulas Kebijakan Pelayanan Satu Atap

SOP: Layanan informasi pubik, pengaduan masyarakat, penyaluran delegasi masyarakat

X

Penetapan Kebijakan Pelayanan Satu Atap

SK Sekjen tentang penetapan SOP: Layanan informasi pubik, pengaduan masyarakat, penyaluran delegasi masyarakat

X

Penerapan Kebijakan Pelayanan Satu Atap

Layanan satu atap

Aplikasi pengaduan masyarakat yang terintegrasi dengan aplikasi LAPOR

Terbentuknya Forum Komunikasi Pengelola Pengaduan Masyarakat

X X

2. Penguatan kualitas Pelayanan Publik.

Evaluasi standar pelayanan Hasil evaluasi layanan yg ada di tiap unit:

1. Penyediaan Risalah

2. Penyediaan Bahan Rapat

3. Konsep Daftar Pertanyaan Rapat

4. Penyusunan naskah pidato

5. Pendampingan Delegasi

6. Penyusunan Laporan Delegasi Dalam dan Luar Negeri

7. Layanan Pemberitaan melalui website dan media sosial.

8. Layanan Pemberitaan melalui Majalah dan Buletin

X X X X

Page 26: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

26

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

Parlementaria

9. Layanan Pemberitaan melalui TV Parlemen

10. Konsep naskah akademik & draft RUU

11. Pemantauan pelaksanaan UU

12. Konsep keterangan tertulis DPR

13. Analisis surat pengaduan masyarakat

14. Penelitian atau pengkajian

15. Pengelolaan jaringan internet

16. Pengelolaan website DPR RI

17. Layanan perpustakaan

18. Layanan kearsipan

19. Analisis audit BPK

20. Analisis APBN

21. Layanan administrasi keuangan

22. Layanan kesehatan

23. Sistem pengamanan

Survey kepuasan layanan informasi publik

Hasil Survey X X X X

Penyusunan Standar Pelayanan

Standar Pelayanan X X X X

3. Pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan

Penguatan pelayanan informasi berbasis teknologi informasi

a. Laporan hasil evaluasi dan inovasi aplikasi

b. Sistem penyiaran digital TV Radio Parlemen

c. Inovasi program siaran digital dan inovasi pemancar luasan siaran melalui satelit.

d. Sistem arsip digital untuk pemberitaan website dan media sosial

e. Terbentuknya

X X X X

Page 27: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

27

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT WAKTU PELAKSANAAN

2016 2017 2018 2019

publishing house dan pengelola e-journal dan e-book

4. Pembangunan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

Penyusunan Standar Pelayanan

SOP tentang layanan di tiap unit

X

Penyusunan Maklumat Pelayanan

Maklumat Layanan Publik X

Penetapan Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan

SK Sekjen tentang Standar layanan di tiap unit

X

Penerapan Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan

Laporan pertanggung jawaban layanan publik

X X X X

Survey Kepuasan Publik Survey Kepuasan Publik tentang layanan public bebas korupsi dan birokrasi bersih dan melayani

X

Penyempurnaan Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan

Revisi SOP tentang layanan di tiap unit

X

B. Indikator Keberhasilan.

Semua rencana aksi pada 8 (delapan) area perubahan yang dilakukan oleh Setjen dan

BK DPR RI pada tahun 2016-2019 akan diukur keberhasilannya melalui indikator

keberhasilan sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 10

Indikator Keberhasilan

NO AREA PERUBAHAN INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Manajemen Perubahan a. perubahan pola pikir dan budaya kinerja (mental aparatur) pada setiap pegawai melalui pembentukan pola pikir (mind set) dan penerapan budaya organisasi (culture set) yang berorientasi kinerja, efektif, efisien, dan akuntabel yang tertuang dalam budaya unggul yaitu Religius, Akuntabel, Profesional dan Integritas (RAPI).

b. pembentukan dan optimalisasi peran agen perubahan.

2. Penguatan Pengawasan a. peningkatan penerapan SPIP di lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

b. peningkatan peran dan Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP).

3. Penguatan Akuntabilitas kinerja Peningkatan penilaian kinerja Setjen dan BK DPR RI mencapai nilai “ A” pada tahun 2019.

4. Penguatan Kelembagaan Organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang tepat ukuran dan fungsi

5. Penguatan Tata Laksana a. Pengembangan e-Government yang terintegrasi;

Page 28: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

28

NO AREA PERUBAHAN INDIKATOR KEBERHASILAN

b. Tersusunnya Peta Proses Bisnis; dan

c. Manajemen Kearsipan berbasis TIK.

6. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur

a. meningkatan kualitas sumber daya manusia dalam memberikan dukungan keahlian dan persidangan;

b. Penempatan pegawai dalam jabatan sesuai derngan persyaratan kompetensinya;

c. Terjadi peningkatan integritas pegawai;

d. terlaksananya identifikasi kelompok pegawai yang potensial (talent pool) untuk kaderisasi kepemimpinan;

e. Terlaksananya pelatihan yang berorientasi pada pengembangan kompetensi;

f. peningkatan kesempatan pengembangan potensi pada semua pegawai; dan

g. peningkatan dukungan prima kepada DPR dengan Quality and Innovation Driven.

7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan

a. pembentukan peraturan perundang-undangan yang terstandarisasi;

b. menurunnya tumpang tindih dalam pembentukan peraturan perundang-undangan;

c. tugas unit kerja di lingkungan Setjen dan BK DPR RI menjadi lebih terarah, teratur dan terencana; dan

d. efektifitas pengelolaan peraturan perundang-undangan di Setjen dan BK DPR RI.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Peningkatan Kualitas pelayanan publik;

b. Terbentuknya standar layanan di semua unit yang melakukan pelayanan publik ; dan

c. Meningkatnya Citra Positif pelayanan publik di DPR RI.

Page 29: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

29

A. CAPAIAN AREA PERUBAHAN

Reformasi Birokrasi Setjen dan BK DPR RI pada periode 2015-2019 fokus kepada 8

area perubahan yang dilaksanakan berdasarkan road map Reformasi Birokrasi Setjen dan BK

DPR RI 2015-2019 sebagaimana telah ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal

1. Manajemen Perubahan Hal utama yang mendapatkan perhatian pada program manajemen perubahan adalah

bagaimana menjaga komitmen pimpinan dan perluasan media sosialisasi reformasi birokrasi.

Hal ini ditandai dengan keterlibatan Pimpinan Tinggi Madya dalam pelaksanaan kegiatan-

kegiatan Reformasi Birokrasi. Dengan perhatian dan komitmen tersebut maka program

manajemen perubahan khususnya perubahan pola pikir dan budaya kinerja (mental aparatur)

secara relatif sudah dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan dalam Road Map

Reformasi Birokrasi.

Kegiatan yang terkait dengan perubahan pola pikir dan budaya kinerja (mental

aparatur) adalah mengoptimalkan peran role model. Kegiatan utama sepanjang tahun 2016

adalah melakukan sosialisasi RAPI dan internalisasi melalui penerapan di lingkungan kerja.

Kebiasaan yang mulai terbangun adalah kegiatan berdoa sebelum melakukan kegiatan-

kegiatan di lingkungan kerja masing-masing.

Perubahan pola pikir dan budaya kinerja juga mengoptimalkan peran dari agen

perubahan. Agen perubahan yang terbentuk sudah melakukan perannya melalui penyusunan

dan pelaksanaan rencana tindak pada lingkungan kerjanya masing-masing.

BAB III CAPAIAN PELAKSANAAN

REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2016

Page 30: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

30

Selanjutnya langkah-langkah atau rencana aksi yang telah dilakukan Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI sampai dengan 22 Februari 2017 disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 11

Capaian Area Manajemen Perubahan Tahun 2016-2017

Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan Langkah-Langkah yang Telah Dilakukan

Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi.

1. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi

Keputusan Sekjen No.291/SEKJEN/2016 tentang Pembentukan Tim Pengarah, Tim Pelaksana, dan Tim Kerja Perumusan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

2. Penetapan rencana kerja. Penetapan Rencana Kerja Tim RBI.

3. Monitoring, evaluasi, dan tindaklanjuti. Monitoring, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan sepanjang tahun.

Penyusunan Road Map.

1. Road Map disusun dan ditetapkan sebagai dokumen formal.

Penyusunan dan Penetapan Road Map yang memuat 8 area perubahan dan quick win (Keputusan Sekjen DPR RI No.550/SEKJEN/2016 tentang Road Map Reformasi Birokrsai Sekjen dan Badan Keahlian DPR RI 2015-2019 dan Keputusan Sekjen DPR RI No.551/SEKJEN/2016 tentang Penetapan Quick Wins Reformasi Birokrsai Sekjen dan Badan Keahlian DPR RI 2015-2019).

2. Pelibatkan seluruh unit organisasi dalam penyusunan Road Map.

Pelibatan seluruh unit organisasi dalam penyusunan Road Map.

(Keputusan Sekjen No.291/SEKJEN/2016 tentang Pembentukan Tim Pengarah, Tim Pelaksana, dan Tim Kerja Perumusan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI).

3. Seluruh anggota organisasi mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map.

Sosialisasi melalui website dan pencetakan buku Road Map.

Pemantauan dan Evaluasi.

1. Pembentukan dan pengorganisasian PMPRB.

Keputusan Sekjen No.535/SEKJEN/2016 tentang Pembentukan Tim Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun Anggaran 2016.

2. Sosialisasi PMPRB. Sosialisasi PMPRB telah dilaksanakan melalui kegiatan reboan, website dan banner.

3. Pelatihan Asessor PMPRB . Pelatihan dilakukan melalui diskusi dengan Narasumber dari Kemenpan pada tanggal 16 dan 17 Februari 2016, dan terakhir pada awal Februari 2017.

4. Pembentukan Tim PMPRB. Pembentukan Tim PMPRB (2016 dan 2017).

5. Penyusunan Pedoman Mekanisme Kerja PMPRB.

Dalam proses penyempurnaan Rancangan Persekjen tentang Pedoman Mekanisme Kerja PMPRB.

6. Rencana Aksi dan Tindak Lanjut. Rencana Aksi dan Tindak Lanjut.

Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja.

1. Penyelenggaraan pertemuan yang dipimpin oleh pimpinan tertinggi/ pendelegasian.

Kegiatan reboan.

2. Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan kepada semua pejabat

Sudah dilaksanakan melalui Diklatpim dan Tansformasional

Page 31: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

31

Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan Langkah-Langkah yang Telah Dilakukan

struktural Leadership (16-17 Desember 2016).

3. Sosialisasi mengenai langkah-langkah reformasi birokrasi yang sedang dilakukan.

Sosialisasi melalui website dpr, portal dan acrylic.

4. Sosialisasi dengan memanfaatkan media komunikasi cetak seperti banner, poster, booklet atau buku saku.

Sudah dilaksanakan melalui pemasangan spanduk, banner acrylic dan pembagian sticker.

5. Sosialisasi dengan memanfaatkan media IT seperti website dpr.go.id dan @portal.dpr.go.id.

Sudah dilaksanakan melalui website dpr dan portal.

6. Penetapan Pedoman Pembentukan Agen Perubahan.

Keputusan Sekjen Nomor 1228/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Pedoman Pembentukan Agen Perubahan Setjen dan Badan Keahlian DPR RI.

7. Pengembangan kapasitas agen perubahan melalui berbagai pelatihan, misalnya pelatihan agen perubahan.

Pelaksanaan workshop pada tanggal 20 April 2016 dan Pelatihan Revolusi Mental pada tanggal 26-27 Agustus 2016.

8. Penegakan kode etik dan kode perilaku.

Penegakan kode etik dan kode perilaku melalui penerapan disiplin pegawai. Dari pemantauan terhadap pelaksanaan jam kerja sampai dengan 31 Desember 2016 terdapat 402 orang yang melakukan pelanggaran disiplin masuk kerja dan ketentuan jam kerja, namun yang telah diproses dan dijatuhkan hukuman disiplin baru 201 orang atau 50 persen.

9. Penanganan konflik kepentingan. Persekjen No.8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Sekretariat Jenderal DPR RI Tahun 2016.

10. Pengelolaan laporan kekayaan pegawai.

Pegawai yang sudah mengisi LHKASN sudah mencapai 75,018%.

11. Pelaksanaan sistem whistleblowing. Persekjen No.9 Tahun 2015 tentang Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Sekretariat Jenderal.

12. Penanganan gratifikasi dan transparansi.

Persiapan Pembentukan Unit Penanganan Gratifikasi (UPG) yang diawali dengan konsultasi kepada KPK pada tanggal 12 April 2016.

13. Survei internal RAPI yang ditujukan untuk mengetahui Pengetahuan, Pemahaman, dan Pelaksanaan dalam keseharian di lingkungan kerja.

Survei internal RAPI sudah dilaksanakan pada 17 Februari 2017, dengan hasil survei menunjukan bahwa 76 persen mengetahui RAPI, 47 persen memahami RAPI dan 80,6 persen mengamalkan RAPI.

14. Survei kepuasan pemangku utama (DPR RI) terhadap kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

Survei kepuasan pemangku utama (DPR RI) terhadap kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI sudah dilaksanakan pada Minggu ke-2 Oktober s/d Minggu ke-2 Januari. Hasil survei menunjukkan Indeks Kepuasan Dukungan Setjen sebesar 3,5 dan Indeks Kepuasan Dukungan BK sebesar 3,59 serta total 3,55 untuk Indeks Kepuasan Dukungan Setjen dan BK DPR RI.

Daam rangka perubahan pola pikir dan budaya kerja yang dilaksanakan melalui

kegiatan pengembangan kepemimpinan melalui diklat kepemimpinan dan diklat pendukung

Page 32: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

32

lainnya. Dalam tabel berikut merupakan diklat kepemimpinan yang dilaksanakan pada tahun

2016.

Tabel 12

Peserta Diklat Kepemimpinan Tahun 2016

NO NAMA DIKLAT NAMA PESERTA JABATAN JUDUL PROYEK PERUBAHAN

1 Diklat Kepemimpinan Tingkat I Angkatan XXXIII Tahun 2016 LAN RI

Dra. Damayanti, M.si.

Deputi Persidangan

“Pengelolaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Guna Meningkatkan Kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.”

2 Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XLII Kelas C Tahun 2016

Dr. Dewi Barliana S., M.Psi.

Inspektur I “Pola Program Pelatihan Mandiri (PPM) dan E-Learning Sebagai Model Peningkatan Kapabilitas Auditor di Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI.”

Juliasih, SH., MH. Kepala Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat

“Strategi Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Sekretariat Jenderal DPR RI.”

3 Diklat Kepemimpinan Tingkat III

Widiharto, S.H., M.H.

Kepala Bagian Sekretariat Badan Legislasi

“Optimalisasi Penyiapan Bahan Rapat Melalui Media Online di Badan Legislasi DPR RI.”

Sarilan Putri Kh., S.Sos.

Kepala Bagian Sekretariat Komisi X

“Aplikasi Kunjungan Kerja dan Hasil Tindak Lanjut Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI.”

4 Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan X Tahun 2016 LAN RI

Iis Muldiyanti, S.Sos., M.M

Kepala Subbagian Rapat, Bag. Set. KSB

“Penyusunan Standar Operasional Prosedur Rapat Pimpinan BKSAP DPR RI”

Saeful Anwar, S.IP., M.E

Kepala Subbagian Teknik Televisi, Bag. Televisi dan Radio Parlemen

“Peningkatan Pelayanan Administrasi Kunjungan Individual Anggota DPR RI pada Sub Bagian Penyiapan Administrasi Bagian Administrasi Kegiatan Luar Negeri Anggota”

Tingkat IV Angkatan X Tahun 2016 Kementerian Sekretariat Negara RI

Intan Pujakesuma, S.E.

Kepala Subbagian TU Sekretaris Jenderal, Bag. TU Pimpinan Setjen

“Pembangunan Aplikasi Administrasi Persuratan di Sekretariat Jenderal DPR RI”

Dalam tabel berikut merupakan gambaran diklat yang mendukung area perubahan

mental aparatur.

Tabel 13

Diklat terkait Area Perubahan Mental Aparatur

NO NAMA DIKLAT JUMLAH PESERTA

PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Diklat Transformational Leadership

23 16-17 Desember 2016 Peserta Diklat ini adalah Pejabat Eselon I dan II

2 Diklat Berbasis Kompetensi 19 7-9 November 2016 Peserta Diklat ini adalah Pejabat Eselon III

3 Diklat Revolusi Mental Eselon III dan IV

40 28-29 Oktober 2016

Page 33: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

33

NO NAMA DIKLAT JUMLAH PESERTA

PELAKSANAAN KETERANGAN

4 Diklat Peningkatan Motivasi Kerja (Achievement Motivation)

21 4-6 September 2016 Peserta Diklat ini adalah Pejabat Eselon IV

5 Diklat Revolusi Mental Agen Perubahan

24 26-27 Agustus 2016 Peserta Diklat ini adalah Pejabat Eselon III dan IV

6 Workshop Pengembangan Kapasitas Agen Perubahan

13 20 April 2016

Perubahan pola pikir dan budaya kerja terlihat dari penerapan budaya organisasi

Setjen dan BK DPR RI. Budaya kerja merupakan roh dari kehidupan suatu organisasi, jika

budaya kerja bagus maka organisasinya juga akan bagus, tapi berlaku sebaliknya. Budaya

kerja yang diharapkan dalam reformasi birokrasi adalah menjadi birokrasi yang efesien,

efektif, produktif, dan profesional. Budaya kerja ini juga diharapkan bisa merubah pola pikir

yang belum baik menjadi lebih baik lagi. Untuk mewujudkan budaya kerja yang diharapkan

dalam reformasi birokrasi tersebut, Setjen dan BK DPR RI telah menetapkan nilai-nilai dasar

bagi pegawai negeri sipil sebagai budaya organisasi yang legalitasnya termuat di dalam

Peraturan Sekjen DPR RI Nomor : 03/PER-SEKJEN/2012 tentang Kode Etik Pegawai Negeri

Sipil Sekretariat Jenderal DPR RI. Nilai-nilai dasar tersebut adalah Religius, Akuntabilitas,

Profesional, dan Integritas yang disingkat menjadi RAPI. RAPI tersebut sangat diharapkan

bisa dilaksanakan dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai pegawai negeri sipil. Pada

tanggal 17 Januari telah dilaksanakan survey budaya organisasi Setjen dan BK DPR RI

dengan melibatkan responden dari berbagai jenis jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama,

jabatan administrator, jabatan pengawas, jabatan fungsional, dan jabatan pelaksana) dan

berbagai tingkat pendidikan. Dari survey tersebut didapatkan hasil bahwa pegawai negeri sipil

Setjen dan BK DPR RI mayoritas sudah mengetahui dan memahami terhadap nilai-nilai dasar

PNS sebagai budaya organisasi. Angka 76% tersebut merupakan langkah yang baik bagi

organisasi Setjen dan BK DPR RI untuk bisa mewujudkan reformasi birokasi secara

menyeluruh.

Nilai-nilai budaya organisasi bukan hanya untuk dibuat dan menjadi slogan dalam

organisasi, tapi nilai tersebut harus dilaksanakan dalam menjalankan kehidupan organisasi.

Komitmen seluruh pegawai khususnya para pimpinan sebagai pemangku kebijakan sangat

diperlukan untuk bisa melaksanakan budaya tersebut. Dalam hal ini Setjen dan BK DPR RI

telah membentuk Majelis Kode Etik dan membuat Sanksi Pelanggaran Kode Etik sebagai

upaya mewujudkan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan RAPI sebagai budaya

organisasi. Pelaksanaan budaya tersebut perlu selalu di evaluasi setiap tahunnya. Evaluasi

tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pegawai bisa melaksanakannya.

Sedangkan dari survey yang sama, diperoleh hasil bahwa penerapan budaya organisasi pada

religius, akuntabilitas, dan integritas mendapatkan nilai lebih dari 3 (tiga), maka pelaksanaan

religius, akuntabilitas, dan integritas sudah mencapai kriteria baik, sedangkan professional

mendapat nilai 2,97, maka professional hanya mencapai kriteria cukup baik. Jika nilai dilihat

Page 34: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

34

dari rata-rata keseluruhan pelaksanaan budaya organisasi, diperoleh nilai sebesar 3,23, maka

penerapan budaya organisasi sudah baik.

Dari hasil survei yang telah dilakukan diperoleh masukan bagi pemangku kebijakan

agar sosialisasi RAPI sebagai budaya kerja organisasi lebih ditingkatkan lagi. Selain ada

sanksi bagi yang melanggar kode Etik, pegawai mengharapkan ada penghargaan bagi

pegawai yang telah menerapkan budaya organisasi dengan tentunya alat ukur yang jelas.

Selain survey budaya organisasi, pada tahun 2016 juga telah dilaksanakan survey

pemangku kepentingan yang ditetapkan dengan Keputusan Sekjen DPR RI Nomor

420/SEKJEN/2017 tentang Penetapan Hasil Survei Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Tahun 2016. Dari hasil survey tersebut didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

a) Hasil survey penilaian kepuasan pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM Setjen

yang dilakukan kepada 162 orang Anggota DPR Rl, secara keseluruhan menunjukkan

skor kepuasan 3,71 skala Likert. Apabila dihitung dengan rentang kriteria diperoleh hasil

sebesar 73,36 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan Anggota

DPR Rl terhadap layanan yang diberikan oleh Setjen DPR Rl sudah sangat baik, lebih

dari target yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR Rl. Hasil survei

terhadap penilaiankepuasan pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM Setjen DPR Rl

menunjukkan skor tertinggi ada pada Layanan Kesehatan, diikuti Profesionalitas SDM

dan Layanan Administrasi Perjalanan Dinas. Skor kepuasan terendah ada pada layanan

Penyediaan Sarana dan Prasarana.

b) Hasil survei terhadap Kepuasan Pengguna Layanan BK DPR Rl menunjukkan skor

kepuasan 3,64 skala Likert. Apabila dihitung dengan rentang kriteria diperoleh hasil

sebesar 72,65 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan Anggota

DPR Rl terhadap layanan yang diberikan oleh BK DPR Rl sudah sangat baik, lebih dari

target yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR Rl. Hasil survei terhadap

peniiaian Kepuasan Pengguna Layanan BK DPR Rl, skor tertinggi ada pada Kesesuaian

Layanan dengan Kebutuhan, diikuti Kualitas Produk, Kemudahan Mendapatkan Produk,

dan Kualitas SDM. Skor kepuasan terendah ada pada Kemudahan Mendapatkan

Layanan Dukungan Keahlian dan Kesesuaian Produk dengan Kebutuhan Dewan.

Page 35: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

35

2. Penguatan Sistem Pengawasan

Pesan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025 mengamanatkan bahwa reformasi birokrasi pada area

pengawasan ditujukan untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan

bebas dari KKN. Untuk mewujudkan tujuan yang terdapat dalam Grand Design tersebut,

Sekretariat Jenderal DPR RI telah memperkuat unit pengawasan dimana sebelumnya fungsi

pengawasan dijalankan pada Eselon III, sejak bulan September tahun 2015 fungsi pengawasan

berada pada tingkat Eselon I.

Fungsi pengawasan pada Sekretariat Jenderal DPR RI melekat pada Inspektorat Utama

sebagaiama tercantum dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 6 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia sebagaiaman diubah dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor

2 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Inspektorat Utama merupakan unsur pengawasan intern di lingkungan Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris

Jenderal. Diharapkan dengan perubahan pelaksanaan fungsi pengawasan intern di Inspektorat

Utama maka upaya penguatan pengawasan intern dapat diwujudkan.

Peningkatan area penguatan pengawasan telah dilaksanakan melalui kegiatan antara

lain:

a. Kebijakan Penanganan Gratifikasi telah dilakukan public campign secara berkala (melalui

himbauan menjelang hari raya). Namun sampai saat ini belum dibentuk unit penanganan

Gratifikasi. Beberapa kali telah diadakan workshop dengan nara sumber dari Komisi

Pemerantasan Korupsi (KPK) dan Bappenas. Pada intinya untuk membentuk unit

penanganan gratifikasi memerlukan tahapan yang cukup panjang dan waktu yang lama,

maka disarankan untuk sementara agar menerbitkan Surat Keputusan Sekjen DPR RI

tentang pemberian tugas kepada Inspektur Utama untuk menerima hasil gratifikasi yang

selanjutnya akan diteruskan kepada KPK.

b. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), belum seluruh organisasi

melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko, belum mengidentifikasi

resiko, Sistim Pengendalian Intern belum dimonitoring dan dievaluasi secara berkala.

Disarankan seluruh komponen organisasi dalam hal ini masing-masing individu dalam

pelaksanaan tugasnya menerapkan SPI dan seluruh kegiatannya terdokumentasi, serta

perlu dibentuk Satgas SPIP di tingkat Eselon II.

Contoh praktek penerapan SPIP, antara lain:

1) Pakta Integritas ditandatangani pada saat pelantikan atau mutasi pejabat dan

pegawai.

2) Pendelegasian wewenang yang jelas, yaitu pada saat seorang pejabat tidak dapat

melaksanakan tugasnya karena suatu hal (cuti, dinas luar, diklat, sakit) maka

Page 36: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

36

dibuatkan surat penugasan “Pelaksana Tugas (Plt)/Pelaksana Harian (Plh)” yang

tercantum secara jelas mengenai penugasan dari siapa kepada siapa, jabatan yang

ditugaskan, dan jangka waktu penugasan. Pada akhir masa penugasan maka si

pelaksana tugas/pelaksana harian membuat laporan mengenai hal-hal apa saja yang

telah dilakukan selama penugasan. Hal ini dikarenakan “history” kegiatan selama

penugasan penting untuk diketahui oleh pejabat yang bersangkutan.

3) Survey internal dilakukan dengan tujuan untuk menilai integritas dan etika para

pegawai. Selain itu, juga untuk menilai kepemimpinan bagi para pejabat. Dampak dari

survey internal diharapkan menghasilkan hal yang positif, yaitu misalnya ditunjukkan

dengan trend menurunnya indisipliner pegawai.

a) Peran APIP yang efektif.

(1) APIP dievaluasi mengenai hasil kerjanya,

(2) Sosialisasi peningkatan kapabilitas APIP, dan

(3) Sosialisasi oleh pemangku kepentingan mengenai pentingnya peningkatan

kapabilitas APIP.

b) Hubungan kerja yang harmonis.

Hubungan antara APIP selaku pengawas dan manajemen atau auditi dibangun

atas dasar persamaan pemikiran, bahwa baik pengawas maupun auditi dalam

menjalankan peran dan tugasnya adalah untuk mendukung tercapainya tujuan

organisasi.

Contoh: Penyampaian laporan hasil pengawasan (per semester) yang dibuat

oleh Inspektur Utama; Penentuan indikator kinerja yang dirumuskan dan

ditetapkan bersama dalam kegiatan audit kinerja.

c) Identifikasi dan penilaian resiko.

Identifikasi resiko dibuat per satuan kerja atau biro. Hasil identifikasi resiko

dibahas bersama dalam rapat koordinasi dan dievaluasi bersama. Hasil yang

ingin dicapai adalah pembenahan sistem, salah satunya melalui penyusunan

SOP pelaksanaan kegiatan.

d) Kegiatan pengendalian.

Beberapa contoh kegiatan pengendalian adalah

(1) Reviu kinerja (LAKIP dan Laporan per kegiatan),

(2) Pembinaan SDM (contoh: jum’at tidak boleh dinas dan setelah diklat

diwajibkan sharing knowledge melalui Program Pelatihan Mandiri/PPM),

(3) pengendalian pengelolaan sistem informasi, dan

(4) pengamanan atas aset fisik.

e) Informasi dan komunikasi.

Diantaranya melalui pembangunan aplikasi dan website, majalah terbitan, SMS

center, dan laporan per periodik dari setiap biro.

Page 37: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

37

f) Pemantauan dan pengendalian.

Telah dilakukan pemantauan upacara bendera, pemantauan penggunaan

area parkir di gedung Nusantara I dan bentuk pengendaliannya telah

memanfaatkan alat komunikasi yang terhubung ke unit-unit kerja.

c. Pembentukan Whistle Blowing System (WBS); telah terdapat kebijakan tentang Whistle

Blowing System, telah ditetapkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 9

Tahun 2015 tentang Pedoman Sistim Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System)

Tindak Pidana Korupsi dilingkungan Setjen DPR RI dan telah disosialisasikan kepada

Pejabat Eselon I dan Eselon II pada acara Rakor Sekjen DPR RI tanggal 13 April 2016

namun sampai saat ini belum ada yang menyampaikan keluhan melalui WBS.

d. Penanganan Benturan Kepentingan; telah ditetapkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal

DPR RI Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan dan

telah disosialisasikan kepada Pejabat Eselon I dan Eselon II Sekjen DPR RI pada tanggal

13 April 2016.

e. Pembangunan Zona Integritas; telah dilakukan pencanangan zona integritas pada bulan

Nopember 2015, dan telah ditetapkan dan disampaikan unit yang akan dikembangkan

menjadi unit WBK/WBBM yaitu Biro Persidangan yang disampaikan pada acara

Pencanangan. Saat ini telah dilaksanakan rapat-rapat kordinasi dan sosialisasi oleh

KemenPAN dan RB, tetapi belum dapat dilakukan evaluasi karena unit yang ditunjuk

belum melakukan kegiatan yang dipersyaratkan untuk WBK/WBBM. Apabila unit

WBK/WBBM akan diubah harus ditetapkan kembali dengan Surat Keputusan Sekretaris

Jenderal DPR RI.

f. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP); beberapa rekomendasi APIP yang

memerlukan komitmen pimpinan telah ditindaklanjuti dan kegiatan APIP saat ini telah

didukung oleh anggaran yang memadai. Untuk peningkatan kapabilitas APIP menuju Level

3 (teridentifikasi) melalui Internal Audit Capability Model (IACM), kegiatan yang sedang

dilaksanakan diantaranya peningkatan kapabilitas Auditor (SDM) melalui diklat, baik

tekhnis maupun substansi, seminar, conferensi, Program Pelatihan Mandiri (PPM) baik

tatap muka maupun melalui e-learning, benchmarking, serta penyusunan regulasi dibidang

pengawasan.

Dalam rangka pencapaian hasil yang diharapkan tersebut, ada beberapa target yang

ingin dicapai melalui program penguatan pengawasan, yaitu: Pertama, peningkatan kepatuhan

terhadap pengelolaan keuangan negara, yang tingkat keberhasilannya dapat diukur dari

tersusun dan terlaksananya kegiatan SPIP pada Tahun 2019 Level 3 (terdefinisi) dan.

Kapabilitas APIP melalui Internal Audit Capability Model (IACM) pada tahun 2019 Level 3

(teridentifikasi), Kedua, program peningkatan efektifitas pengelolaan keuangan negara di

lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang tingkat

keberhasilannya diukur dari tersedianya laporan evaluasi atas kemanfaatan dari produk

Page 38: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

38

layanan dan kegiatan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI. Ketiga,

peningkatan status opini Badan Pemeriksa Keuangan terhadap laporan keuangan DPR RI

dengan tingkat keberhasilan berupa tersedianya Peraturan Sekjen DPR RI tentang Tindak

Lanjut Temuan hasil Pemeriksaan BPK. Keempat, penurunan tingkat penyalahgunaan

wewenang yang tingkat keberhasilannya diukur dari adanya unit-unit kerja Wilayah Bebas

Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di lingkungan Setjen dan Badan

Keahlian DPR RI. Manfaat dari keempat target tersebut adalah adanya perbaikan dan

peningkatan kualitas kepatuhan unit kerja dan pegawai terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja, Setjen dan BK DPR RI memiliki 5 kegiatan

yang masuk ke dalam road map reformasi birokrasi, yaitu:

a. Penguatan sistem perencanaan kinerja

b. Penguatan sistem pengukuran kinerja

c. Penguatan sistem pelaporan kinerja

d. Evaluasi internal

e. Pembangunan/pengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja

Capaian area penguatan akuntabilitas kinerja pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

a. Penguatan sistem perencanaan kinerja

Sebagai awal penguatan sistem perencanaan kinerja, Setjen dan BK DPR RI telah

melaksanakan perubahan rencana strategis disesuaikan dengan perubahan struktur

organisasi Setjen dan BK DPR RI. Pada saat ini perjanjian kinerja disusun sampai dengan

eselon II, sedangkan untuk turunan ke kinerja eselon III diperjanjikan dalam sasaran kerja

pegawai masing-masing eselon III. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran

(RKA) Setjen dan BK DPR RI telah dilengkapi dengan reviu oleh APIP namun tidak semua

unit kerja melengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), Term of Reference (TOR),

dan pricelist. Sedangkan untuk sinkronisasi perencanaan kinerja dalam penyusunan RKT

dan PK sudah mengacu kepada Renstra. Penyesuaian dilakukan pada target yang

ditetapkan. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem

perencanaan kinerja yang sudah ada. Dari sisi aturan sudah memenuhi norma yang ada,

akan tetapi perlu dilakukan peningkatan kualitas untuk mendukung akuntabilitas kinerja.

b. Penguatan sistem pengukuran kinerja

Dalam hal pengukuran kinerja, sistem penilaian kinerja seharusnya dilakukan

secara berjenjang dan juga oleh dua rekan sejawat, akan tetapi pada saat ini penilaian

kinerja masih dilakukan oleh atasan. Sedangkan untuk monitoring pencapaian kinerja telah

dilaksanakan dengan pencapaian pada tahun 2016 untuk realisasi kinerja mencapai 100%

Page 39: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

39

sedangkan realisasi anggaran mencapai 80%. Secara sistem, sudah tersedia sistem

pengukuran kinerja berupa e-monev (Bappenas), SMART (Kemenkeu), dan TEPRA

(LKPP) akan tetapi perlu dioptimalkan penggunaannya.

c. Penguatan sistem pelaporan kinerja

Dalam rangka penguatan sistem pelaporan kinerja, maka Setjen dan BK DPR RI

telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terkait penyusunan laporan kinerja

untuk eselon I dan eselon II pada tahun 2016. Sejalan dengan siklus penyusunan laporan

kinerja, Setjen dan BK DPR RI telah mengeluarkan surat

NoSJ/19708/SETJENDPRRI/KP.03/11/2016 tanggal 15 November 2016 perihal

pemberitahuan penyusunan laporan kinerja eselon I dan eselon II di lingkungan Setjen dan

BK DPR RI. Dalam surat dimaksud telah ditetapkan tenggat waktu penyampaian laporan

kinerja yaitu 23 Januari 2017 untuk laporan kinerja eselon II dan 3 Februari 2017 untuk

laporan kinerja eselon I. Sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan, sejumlah 7

Eselon II dari 20 eselon II dan 1 Eselon I dari 4 eselon I yang menyerahkan laporan

kinerja tepat waktu. Sementara untuk laporan kinerja unit eselon I dan eselon II di

lingkungan Setjen dan BK DPR RI sampai saat ini belum dipergunakan untuk melakukan

perbaikan manajemen kinerja. Di sisi lain, target laporan kinerja Setjen yaitu B belum

dapat diketahui karena Kemenpan dan RB belum menyerahkan hasil evaluasi atas laporan

kinerja Setjen dan BK DPR RI.

d. Evaluasi internal

Terkait evaluasi internal, telah terdapat pedoman evaluasi kinerja dengan mengacu

kepada Peraturan Sekjen DPR RI Nomor 07/SEKJEN/2012 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Akan tetapi pedoman yang bersangkutan perlu untuk

dilakukan revisi seiring perubahan peraturan yang menaunginya yaitu Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah dan

Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada tahun 2016 telah dilaksanakan

evaluasi atas Renstra-RKT_PK dan laporan kinerja dengan bekerjasama dengan

Kemenpan dan RB. Akan tetapi pada saat ini belum ditentukan unit kerja eselon I dan

eselon II yang dijadikan sampel dalam penilaian laporan kinerja.

e. Pembangunan/pengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja

Penggunaan teknologi informais dalam manajemen kinerja telah diawali dengan

pembuatan aplikasi PORTAL pegawai yang didalamnya terdapat aplikasi penilaian

prestasi kerja pegawai yang menunjukkan kinerja yang diperjanjikan dan dihasilkan oleh

pegawai. Untuk pembaharuan data atas manajemen kinerja utamanya dalam aplikasi

Page 40: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

40

penilaian prestasi kerja pegawai dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan

jabatan. Sedangkan untuk monev kinerja melalui aplikasi penilaian prestasi kerja pegawai

belum dapat dilaksanakan karena belum terintegrasi dengan aplikasi catatan harian.

Selain itu monev kinerja yang dilaksanakan juga belum komprehensif terutama terkait

dengan anggaran.

4. Penguatan Kelembagaan Capaian reformasi birokrasi area perubahan penguatan kelembagaan secara garis

besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Evaluasi organisasi

Sejalan dengan dinamika organisasi dan mempertimbangkan permasalahan

yang ditemukan di lapangan, Setjen dan BK DPR RI melakukan evaluasi organisasi

dengan melakukan penguatan beberapa tugas dan fungsi unit kerja. Kegiatan evaluasi

organisasi yang dilaksanakan Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2016 meliputi:

a. Perubahan struktur organisasi

Beberapa permasalahan yang ditemui diantaranya permasalahan di bidang

analisis kebijakan dan perumusan produk hukum, di bidang penataan pelaksanaan

kegiatan analisa surat pengaduan masyarakat, di bidang pengelolaan

anggaran/keuangan, pengelolaan pegawai tidak tetap (tenaga ahli, staf administrasi,

dan pegawai non pegawai negeri lainnya), serta permasalahan dukungan terhadap

musyawarah pimpinan DPR RI. Sehingga disusunlah naskah akademik perubahan

struktur organisasi yang pada akhirnya mendapat persetujuan Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui Surat

Persetujuan Nomor B/467/M.PAN-RB/01/2016 perihal Penataan Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia. Dengan memperhatikan surat Kemenpan dan RB tersebut,

Sekretariat Jenderal menetapkan perubahan struktur organisasi Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor

2 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 6

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Secara garis besar

perubahan struktur organisasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Sekretaris

Jenderal di atas adalah sebagai berikut:

1) Penataan kembali pelaksanaan tugas analisa surat pengaduan masyarakat

yang dilaksanakan oleh Bagian Pengaduan Masyarakat. Semula tugas

melaksanakan analisis surat pengaduan masyarakat terpusat dalam satu

subbagian menjadi terbagi dalam dua subbagian yaitu Subbagian Analisis

Pengaduan Masyarakat I dan Subbagian Analisis Pengaduan Masyarakat II,

Page 41: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

41

dengan melekatkan tugas tata usaha Bagian pada Subbagian Analisis

Pengaduan Masyarakat II.

2) Penataan kembali dukungan pengelolaan administrasi pegawai tidak tetap

(tenaga ahli, staf administrasi, dan pegawai non pegawai negeri lainnya), yang

semula dilaksanakan oleh Subbagian Pengelolaan Pegawai Tidak Tetap di

Bagian Keanggotaan dan Pengelolaan Pegawai Tidak Tetap Biro Kepegawaian

dan Organisasi, menjadi dilaksanakan khusus oleh Bagian Tata Usaha Tenaga

Ahli dan Staf Administrasi Anggota DPR yang ditempatkan di Biro

Kesekretariatan Pimpinan. Bagian Tata Usaha Tenaga Ahli dan Staf

Administrasi Anggota DPR terdiri atas Subbagian Tata Usaha Tenaga Ahli dan

Subbagian Tata Usaha Staf Administrasi Anggota DPR.

Dampak penataan ini unit kerja Bagian Keanggotaan dan Pengelolaan

Pegawai Tidak Tetap berubah nomenklatur menjadi Bagian Keanggotaan dan

Kesekretariatan Fraksi dengan organisasi terdiri atas Subbagian Administrasi

Keanggotaan dan Kesekretariatan Fraksi.

3) Penataan kembali tugas dan fungsi perencanaan dan pengelolaan keuangan.

Dua bagian di Biro Perencanaan dan Keuangan yaitu Bagian Perencanaan

yang terdiri atas 3 subbagian yaitu Subbagian Penyusunan Program dan

Anggaran DPR, Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian, dan Subbagian Pelaksanaan Anggaran, serta

Bagian Akuntansi dan Pelaporan yang terdiri atas 3 subbgaian yaitu Subbagian

Kas dan Pembukuan, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan, dan

Subbagian Penggajian dilakukan penataan menjadi 3 bagian dengan susunan

organisasi sebagai berikut:

a) Bagian Perencanaan, yang terdiri atas:

(1) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran DPR; dan

(2) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran Sekretariat Jenderal

dan Badan Keahlian.

b) Bagian Administrasi Keuangan, yang terdiri atas:

(1) Subbagian Kas dan Pembukuan; dan

(2) Subbagian Penggajian.

c) Bagian Evaluasi dan Pelaporan, yang terdiri atas:

(1) Subbagian Monitoring dan Evaluasi; dan

(2) Subbagian Pelaporan.

4) Penataan kembali dukungan musyawarah Pimpinan DPR RI, yang semula

dilaksanakan oleh Bagian Sekretariat Badan Musyawarah, dilakukan

pemisahan fungsi, sehingga berdampak penambahan 1 unit kerja eselon 3

yaitu Bagian Sekretariat Musyawarah Pimpinan yang mempunyai tugas

Page 42: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

42

melaksanakan pelayanan rapat dan administrasi Musyawarah Pimpinan DPR

RI, pertemuan koordinasi, dan konsultasi. Bagian Sekretariat Musyawarah

Pimpinan terdiri atas Subbagian Rapat dan Subbagian Tata Usaha.

b. Pendampingan terhadap unit kerja yang baru terbentuk

Selain melaksanakan perubahan struktur sebagaimana dijelaskan di atas,

Setjen dan BK DPR RI juga melakukan pendampingan sebagaimana agenda

prioritas pada penguatan kelembagaan di Setjen dan BK DPR RI. Kegiatan

penataan dan pendampingan dalam menyusun dan mengevaluasi rincian tugas dan

fungsi organisasi, pada tahun pertama ini, evaluasi difokuskan kepada unit kerja

yang baru dibentuk dan belum lengkap pembentukan organ dan alat-alat kerja

seperti pedoman di dalam unit kerja tersebut diantaranya adalah Bagian Hubungan

Masyarakat dan Bagian Televisi dan Radio Parlemen. Walaupun fungsi pelayanan

informasi publik dan pengelolaan televisi parlemen bukan merupakan fungsi baru di

Setjen dan BK DPR RI, akan tetapi dengan perubahan struktur perlu dilakukan

penilaian atas ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi dilihat dari

peraturan tentang organisasi dan tata kerja yang dibuat dengan permasalahan yang

dihadapi dalam pelaksanaan di lapangan.

c. Penyiapan kegiatan evaluasi organisasi

Mencermati dinamika DPR RI yang begitu cepat, yang menuntut adanya

perceptan perubahan menuju DPR modern, serta adanya usulan dari unit kerja

untuk menyesuaikan tugas dan fungsi maka dilakukan evaluasi organisasi pada

akhir tahun 2016. Dari hasil evaluasi tersebut, Setjen dan BK DPR RI mengajukan

perubahan struktur organisasi yang berdampak pada perubahan Peraturan Presiden

tentang Setjen dan BK DPR RI. Secara garis besar perubahan yang dilaksanakan

pada Peraturan Presiden dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Penambahan Staf Khusus Pimpinan DPR, khususnya Staf Khusus Ketua DPR

yang semula 3 orang menjadi 5 orang.

2) Penataan kembali rumusan fungsi Deputi Bidang Persidangan dan Deputi

Bidang Administrasi.

3) Pada Badan Keahlian, yaitu ditambahkan 1 eselon II dengan nomenklatur

Sekretariat Badan Keahlian dan peningkatan fungsi TU pada masing-masing

pusat yang sebelumnya ditangani oleh eselon IV menjadi eselon III.

4) Pada Deputi Bidang Persidangan, dilaksanakan penambahan fungsi protokol

yang merupakan pindahan dari Deputi Bidang Administrasi. Dampaknya dalam

batasan organisasi dilakukan penambahan jumlah eselon II, yang semula

berjumlah 5 Biro menjadi 6 Biro.

Page 43: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

43

5) Pada Deputi Bidang Administrasi, dilaksanakan penambahan fungsi

pengelolaan administrasi keanggotaan dan pengelolaan pegawai non pegawai

negeri serta pemisahan fungi perencanaan dengan keuangan.

6) Pada Inspektorat Utama, yaitu penguatan fungsi TU pada masing-masing

inspektorat yang sebelumnya ditangani oleh eselon III yang melaksanakan

dukungan adminisrasi kepada keseluruhan inspektorat utama menjadi eselon

III yang langsung berada di bawah masing-masing inspektorat.

7) Perubahan tersebut di atas juga berimplikasi kepada beberapa unit kerja

eselon III dan IV sehingga perlu dilakukan penyesuaian.

Dalam proses penataan organisasi yang berdampak pada peraturan presiden

maka proses pembentukan Peraturan Presiden berada dalam koordinasi dengan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Mengingat

penataan organisasi yang akan dilaksanakan berdampak pada perubahan peraturan

presiden maka kegiatan ini dapat memakan waktu yang lebih lama. Sehingga

kegiatan ini akan menjadi prioritas dalam kegiatan penataan organisasi di tahun

2017, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan persiapan penyusunan Peraturan

Sekretaris Jenderal tentang Organisasi dan Tata Kerja Setjen dan BK DPR RI.

2. Penyusunan kebijakan penataan organisasi

Kegiatan penyusunan kebijakan penataan organisasi yang dilaksanakan Setjen dan BK

DPR RI pada tahun 2016 meliputi:

a. Penyusunan Pedoman Penataan Organisasi

Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan penataan organisasi dapat

dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta menjaga kualitas penataan organisasi,

Setjen dan BK DPR RI telah menyusun kebijakan penataan organisasi, yang diatur

dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penataan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Pedoman penataan organisasi di lingkungan

Setjen dan BK DPR RI disusun dengan tujuan:

1) Untuk memberikan panduan bagi tiap-tiap unit kerja di lingkungan Setjen dan BK

DPR dalam menyiapkan, menyusun, dan melaksanakan penataan organisasi

sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi, prosedur dan ketentuan yang berlaku;

dan

2) Untuk memberikan panduan kepada unit kerja di lingkungan Setjen dan BK DPR

dalam melakukan penataan organisasi dengan mengutamakan kepentingan

organisasi secara keseluruhan.

Page 44: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

44

Secara garis besar pedoman ini berisi tentang pertimbangan penataan

organisasi, pengorganisasian, prinsip penataan organisasi, analisis organisasi,

perumusan nomeklatur dan titelatur organisasi, perumusan tugas dan funsgi

organisasi, rentang kendali, perumusan struktur organsiasi dan peta jabatan, beban

kerja organisasi, eselon, menkanisme dan prosedur penataan organisasi, format

naskah akademik dan rancangan peraturan sekretaris jenderal tentang organisasi dan

tata kerja, serta monitoing dan evaluasi organisasi.

b. Pembangunan sistem penataan organisasi berbasis teknologi informasi

Agar pelaksanaan penataan organisasi dapat berjalan dengan efektif dan

efisien secara perlahan Setjen dan BK DPR RI berencana untuk memanfaatkan

teknologi informasi dalam proses penataan organisasi. Kegiatan ini direncanakan

akan mulai dilaksanakan pada tahun 2017 dan ditargetkan akan selesai pada tahun

2018. Dalam rangka menjaga keberlangsungan sistem informasi penataan organisasi,

setelah dilaksanakan pembangunan sistem informasi penataan organisasi, untuk

tahun selanjutnya Setjen dan BK DPR RI melaksanakan kegiatan pengembangan

sistem informasi penataan organisasi.

Dalam kerangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi area

perubahan penguatan kelembagaan dilaksanakan melalui rapat dalam kelompok kerja area

perubahan penguatan kelembagaan (yaitu Penanggung Jawab Area Perubahan Penguatan

Kelembagaan dan Bagian Organisasi dan Tata Laksana) dan dilaporkan dalam rapat

koordinasi Reformasi Birokrasi Setjen dan BK DPR RI (reboan).

5. Penguatan Tata Laksana Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI 2015-

2019 telah menetapkan rencana aksi dari tahun 2016 sampai dengan 2019, untuk 8 area

perubahan. Dalam area Penguatan Tatalaksana terdapat 4 rencana aksi yang akan

dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2016-2019 yaitu :

a. Penyusunan Peta Proses Bisnis di Setjen dan BK DPR RI;

b. Penyusunan SOP;

c. Pembangunan/ Pengembangan Aplikasi; dan

d. Manajemen Kearsipan Berbasis TIK.

Unit kerja sebagai pelaksana dari keempat rencana aksi tersebut adalah Bagian Ortala,

Bidang Data dan Teknologi Informasi, dan Bidang Arsip dan Museum.

Untuk melihat perkembangan pelaksanaan rencana aksi sampai dengan Desember

2016 dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 45: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

45

a. Peta Proses Bisnis

Proses Bisnis atau metode bisnis adalah kumpulan aktivitas atau proses yang

terstruktur dan saling berhubungan di dalam organisasi untuk mengelola sumber daya

dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Proses bisnis organisasi digambarkan secara

visual dalam bentuk peta prosses bisnis. Peta proses bisnis ditampilkan dalam bentuk

diagram alir yang menggambarkan secara jelas rangkaian aktivitas dalam melaksanakan

sebuah proses. Peta proses bisnis memperlihatkan aliran aktivitas lintas fungsi.

Sejalan dengan rencana aksi penyusunan peta proses bisnis tahun 2016, telah

dibentuk Tim Peta Proses Bisnis dengan Keputusan Sekjen DPR RI Nomor

632/SEKJEN/2016. Tim melaksanakan rapat sebanyak enam (6) kali yang meliputi rapat-

rapat internal Bagian Ortala dan FGD dengan narasumber, menghasilkan konsep Peta

Proses Bisnis Level 0.

Selanjutnya Tim dimaksud telah menyelesaikan pembuatan Peta Proses Bisnis

Level 0 di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia yang ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal

Nomor; 1528/SEKJEN/2016 tentang Penetapan Peta Proses Bisnis Level 0 Di

Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia.

Target selanjutnya dari penetapan Peta Proses Bisnis Level 0 ini adalah

penyelesaian Peta Proses Bisnis Level 1 dan Peta Proses Bisnis Level 2 pada tahun

2017.

b. SOP

Sesuai dengan rencana aksi penyusunan SOP, telah dilakukan rapat-rapat dalam

rangka penyusunan SOP, baik untuk unit kerja baru maupun perbaikan SOP bagi unit

kerja yang sudah ada. Laporan Tim Monitoring dan Evaluasi terhadap Pelaksanaan

Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekretariat Jenderal DPR RI Tahun 2015

digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan review SOP pada tahun 2016.

SOP yang diselesaikan pada tahun 2016 berasal dari 8 (delapan) Biro/Pusat,

yaitu Biro Protokol , Biro Kepegawaian dan Organisasi, Biro Persidangan II, Pusat Data

dan Informasi, Biro Perencanaan dan Keuangan, Pusat Penelitian, Pusat Perancangan

Undang-Undang, dan Biro Kerja Sama Antar Parlemen.

Target yang ditetapkan di awal tahun 2016 untuk penyusunan SOP adalah

sebanyak 60 dokumen dan pada akhir tahun 2016 terealisasi mencapai 114 dokumen

atau 190%.

Jumlah SOP secara keseluruhan pada tahun 2016 sebanyak 114 SOP telah

ditetapkan berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia Nomor : 1603/Sekjen/2016 Tentang Penetapan Standar

Page 46: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

46

Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Di Lingkungan Sekretariat Jenderal

Dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Selanjutnya untuk tahun 2017, akan dilakukan revisi SOP yang terdapat di Biro

Persidangan I, Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat, Biro Kepegawaian dan

Organisasi. Selain itu, juga direncanakan untuk pembuatan SOP pada unit kerja baru

seperti Inspektorat Utama, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

c. Pembangunan/Pengembangan Aplikasi

Sesuai dengan rencana aksi Pembangunan/Pengembangan Aplikasi, telah

dilakukan rapat-rapat pembahasan aplikasi dengan unit kerja pemohon aplikasi. Sampai

dengan Desember 2016, perkembangan rencana aksi aplikasi dapat diuraikan sebagai

berikut :

1) Telah diselesaikan pembangunan website ITTAMA dan Whistleblowing System.

2) Website Badan Keahlian DPR RI masih dalam proses penyelesaian (70%).

3) Pembangunan aplikasi Kearsipan masih dalam proses, dengan prioritas pada data

dokumen legislasi.

4) Konsep SK penggunaan aplikasi masih dalam proses.

5) Pembangunan aplikasi sistem informasi Legislasi (SILEG) sudah selesai, namun

seiring dengan adanya perubahan struktur organisasi perlu dilakukan lagi

sosialisasi tentang manajemen pengelolaan aplikasi SILEG.

d. Manajemen Kearsipan Berbasis TIK

Sesuai dengan rencana aksi Manajemen Kearsipan Berbasis TIK, telah

dilaksanakan proses alihmedia dokumen legislasi/anggaran/ pengawasan personal files

kedalam bentuk digital. Untuk selanjutnya, rapat-rapat antara Bidang Arsip dan BDTI

dilakukan untuk penyelesaian aplikasi kearsipan beserta isi dari aplikasi tersebut.

Diperkirakan aplikasi tersebut akan selesai pada tahun 2018.

Berdasarkan uraian diatas, menunjukkan bahwa rencana aksi area Penguatan

Tatalaksana untuk tahun 2016 telah dilaksanakan sesuai rencana. Hasil dari pelaksanaan

rencana aksi tersebut adalah :

a. Peta Proses Bisnis Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Level 0.

b. Pencapaian pembentukan SOP unit kerja melebihi target.

c. Website ITTAMA dan Whistleblowing System.

d. Website Badan Keahlian DPR RI (70%)

e. Aplikasi Kearsipan (dalam proses, target selesai tahun 2018)

f. Konsep SK penggunaan aplikasi (dalam proses)

g. Pembangunan aplikasi sistem informasi Legislasi (SILEG) sudah selesai, namun seiring

dengan adanya perubahan struktur organisasi perlu dilakukan lagi sosialisasi tentang

manajemen pengelolaan aplikasi SILEG.

Page 47: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

47

6. Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN Dalam rangka perbaikan dan peningkatan sistem manajemen sumber daya manusia

aparatur sipil Negara (SDM ASN) melalui area perubahan penguatan sistem manajemen SDM

ASN, terdapat 15 kegiatan yang dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI yaitu:

a. Perbaikan berkelanjutan System Perencanaan Kebutuhan Pegawai ASN

b. Perumusan dan penetapan kebijakan system rekrutmen dan seleksi secara transparan

dan berbasis kompetensi

c. Perumusan dan penetapan kebijakan system promosi secara terbuka, kompetitif,

berbasis kompetensi didukung makin efektifnya pengawasan oleh KASN

d. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center

e. Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan

f. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/pengembangan database profil

kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN.

g. Menyusun dan menetapkan pola karier termasuk pengkaderan pegawai ASN

h. Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat.

i. Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukug kinerja.

j. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai.

k. Perumusan dan Penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja.

l. Pembangunan/pengembangan Sistem informasi Administrasi Pegawai (SIAP) ASN

m. Pembentukan jabatan fungsional transkriptor.

n. Penataan jabatan.

o. Pembentukan manajemen pegawai non PNS.

Kegiatan yang berhasil dilaksanakan pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai

berikut:

a. Perbaikan berkelanjutan System Perencanaan Kebutuhan Pegawai ASN

Dalam melaksanakan perencanaan kebutuhan pegawai ASN, Setjen dan BK

DPR RI telah menyusun rencana kebutuhan pegawai. Pada tahun 2016 Setjen dan BK

DPR RI melalui Bagian Kepegawaian telah mengirimkan peta kebutuhan pegawai ASN

tahun anggaran 2016 ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) melalui

Surat Nomor SJ/01880/SETJENDPR RI/KP.01/01/2017, tanggal 31 Januari 2017 Perihal

Peta Kebutuhan Pegawai ASN TA 2017.

Selain itu Setjen dan BK DPR RI juga telah menerapkan rencana kebutuhan

pegawai didalam sistem manajemen ASN. Hal ini sejalan dengan penerapan e-Formasi

di MenPan dan RB, yang setelah dilakukan analisa terhadap jabatan yang ada di Setjen

dan BK DPR RI jika diselaraskan dengan Permenpan dan RB Nomor 25 Tahun 2016

tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di Instansi

Pemerintah maka terdapat 77 jabatan pelaksana di Sekretariat Jenderal DPR RI yang

tidak ada dalam Permenpan dimaksud, yaitu:

Page 48: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

48

1) 36 Jabatan yang memiliki kemiripan nama, memiliki kemiripan dalam kualifikasi

pendidikan dan memiliki kemiripan dalam tugas jabatan (dengan kata lain terdapat

sandingan)

2) 41 Jabatan yang tidak memiliki sandingan dalam Permenpan dan RB Nomor 25

Tahun 2016

Sebagai tindaklajut atas temuan tersebut, maka Setjen dan BK DPR RI melalui

Bagian Kepegawaian telah menyampaikan nomenklatur jabatan pelaksana di lingkungan

Setjen dan BK DPR RI yang belum terakomodir dalam Peraturan Menpan dan RB N0. 25

Tahun 2016 kepada Menteri PAN dan RB u.p Deputi Bidang SDM Aparatur melalui surat

kepada No. SJ/0241/SETJEN DPR RI/KP.01/02/2017, tanggal 7 Februari 2017.

Untuk selanjutnya terhadap rencana kebutuhan pegawai khususnya untuk tahun

2017, Setjen dan BK DPR RI melakukan monitoring dan evaluasi perencanaan

kebutuhan pegawai sambal menunggu proses penyelesaian dari Menpan dan RB serta

BKN. Langkah tindak lanjut dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi rencana

kebutuhan pegawai, Setjen dan BK DPR RI melaksanakan proses input data pegawai

berdasarkan struktur organisasi Setjen dan BK DPR RI yg baru ke dalam aplikasi SAPK

dari BKN.

b. Perumusan dan penetapan kebijakan system rekrutmen dan seleksi secara transparan

dan berbasis kompetensi

Untuk melaksanakan kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi secara transparan

dan berbasis kompetensi secara bertahap dan berkesinambungan telah dilaksanakan

oleh Setjen dan BK DPR RI. Pada tahun 2016 dikarenakan kebijakan moratorium

penerimaan PNS yang dikeluarkan oleh Negara, maka Setjen dan BK DPR RI tidak

menyelenggarakan Rekrutmen/Penerimaan Pegawai Baru/CPNS.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pegawai maka Setjen dan BK DPR

RI menerima pegawai, yang terdiri atas:

1) Pegawai pindah instansi sebanyak 3 orang

2) Pegawai dipekerjakan sebanyak 18 orang

3) Pegawai alih jabatan kedalam jabatan fungsional tertentu sebanyak 11 orang

Untuk memenuhi kebutuhan pegawai fungsional Auditor dan Analis APBN,

Setjen DPR RI telah membuka formasi untuk pindah instansi ke Setjen DPR RI dengan

menyampaikan surat kepada Sekretaris Jenderal BPK RI, BPKP RI, Kepala Badan

Kebijakan Fiskal Sekjen Kementerian PPN (Bappenas) dan Sekjen Kementerian

Perhubungan, yang hasilnya :

1) Tahun 2016 ada 25 pelamar namun yang diproses lebih lanjut ke BKN hanya 2

orang penempatan TMT 1 Maret 2017

2) Tahun 2017 ada 7 pelamar sedang dalam pemrosesan surat menyurat.

Page 49: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

49

Sebagai tindak lanjut atas kebutuhan pegawai Setjen dan BK DPR RI, telah

dikirimkan permohonan alokasi penerimaan CPNS tahun 2017 kepada Kemenpan dan

RB berdasarkan peta kebutuhan pegawai ASN di Setjen dan BK DPR RI tahun2017.

Namun apabila tidak memungkinkan dapat dipenuhi alokasi penambahan pegawai ASN

untuk jabatan Pelaksana dan jabatan Fungsional sejumlah 160 orang.

Sementara untuk kegiatan monitoring dan evaluasi sistem rekrutmen dan seleksi

tidak dilaksanakan hal ini dikarenakan adanya moratorium penerimaan CPNS.

c. Perumusan dan penetapan kebijakan system promosi secara terbuka, kompetitif,

berbasis kompetensi didukung makin efektifnya pengawasan oleh KASN

Sebagai bentuk pelaksanaan kebijakan sistem promosi secara terbuka,

kompetitif, dan berbasis kompetensi, maka pada tahun 2016 Setjen dan BK DPR RI

melakukan penggantian terhadap Persekjen DPR RI No 561/Sekjen/2015 tentang

Pedoman Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Lingkungan Setjen DPR RI dan

Persetjen DPR RI 01A/PER-SEKJEN/2013 tentang Pedoman Pengangkatan Pejabat

Eselon I, II, III dan IV Setjen DPR RI dengan peraturan baru terkait system promosi.

Pada saat ini pembahasan rancangan peraturan Sekjen DPR RI tentang tata cara

pengisian jabatan pimpinan tinggi secara terbuka di lingkungan Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian DPR RI telah dilaksanakan dan sudah dalam bentuk Draft Final.

Sebagai tindak lanjut atas persekjen tersebut, maka Setjen dan BK DPR RI mulai

mempersiapkan untuk penyusunan draft Pedoman Penilaian Calon Pejabat Pimpinan

Tinggi Madya dan Pratama Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

Pada tahun 2016, sejalan dengan perubahan struktur Setjen dan BK DPR RI

maka terkait pengisian jabatan pimpinan tinggi di lingkungan Setjen dan BK DPR RI telah

melaksanakan peraturan mengenai sistem promosi secara terbuka berbasis kompetensi.

Beberapa kegiatan pengisian jabatan pimpinan tinggi yang telah dilaksanakan selama

tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1) Pengisian jabatan untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yaitu jabatan Kepala

Biro Kerja Sama Antar Parlemen dan Kepala Pusat Data dan Informasi. Pada saat

ini telah dilakukan pelantikan terhadap pejabat terpilih.

2) Pengisian jabatan untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yaitu jabatan Kepala

Biro Persidangan II. Proses pengisian jabatan ini diawali dengan pembentukan

Panitia Seleksi berdasarkan Keputusan Sekjen No. 1665/SEKJEN/2016. Pada

saat ini telah dilakukan pelantikan terhadap pejabat terpilih.

3) Pengisian jabatan untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Madya yaitu jabatan Sekretaris

Jenderal DPR RI. Proses pengisian jabatan ini diawali dengan pembentukan

Panitia Seleksi berdasarkan Keputusan Sekjen No. 361/SEKJEN/2017. Pada saat

ini belum dilakukan pelantikan terhadap pejabat terpilih.

Page 50: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

50

Sebagai bentuk monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan sistem

promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi maka dilakukan

penyusunan laporan monitoring dan evaluasi sistem promosi yaitu:

1) Laporan Pelaksanaan Seleksi JPT Pratama kepada Ketua KASN serta MenPAN

dan RB melalui Surat Plt Sekjen DPR RI No. SJ/01923/SETJEN DPR

RI/.01/01/2017, tanggal 30 Januari 2017.

2) Laporan Pelaksanaan Seleksi JPT Madya Formasi Sekjen DPR RI Kepada Ketua

KASN serta Mentri PAN dan RB melalui Surat Plt Sekjen DPR RI No.

SJ/03098/SETJEN DPR RI/KP.01/02/2017, tanggal 16 Februari 2017.

d. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center

Walaupun belum terbentuk assessment center di Setjen dan BK DPR RI, akan

tetapi Setjen dan BK DPR RI telah melaksanakan kegiatan dalam manajemen pegawai

ASN. Kegiatan asesmen yang telah dilaksanakan pada tahun 2016, adalah sebagai

berikut:

1) Asesmen pengisian JPT (eselon IIa) sebanyak 5 orang yang dilaksanakan pada

tanggal 14 dan 15 Januari 2016.

2) Asesmen pegawai pindah instansi sebanyak 7 orang yang dilaksanakan pada

tanggal 7 April 2016.

3) Asesmen penyesuaian Ijasah sebanyak 7 orang yang dilaksanakan pada tanggal 8

dan 9 Juni 2016.

4) Asesmen Ujian Dinas sebanyak 16 orang yang dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9

Agustus 2016.

5) Asesmen calon penerima tugas belajar /beasiswa sebanyak 14 orang yang

dilaksanakan pada bulan Agustus 2016.

6) Asesmen Pengisian JPT Pratama dan Madya Setjen dan BKD DPR RI.

7) Asesmen Pejabat Fungsional Auditor, Calon Pranata Humas, Pranata Komputer

sebanyak 18 orang yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Februari 2017.

Kegiatan asesmen ini masih dan akan terus dilakukan secara bertahap, dan hasil

asesmen tersebut akan dipergunakan untuk:

1) Mempersiapkan calon pejabat struktural yang akan dipromosikan sehingga dapat

mengetahui profil masing-masing calon pejabat.

2) Memetakan profil kompetensi setiap pegawai melalui asesmen yang disesuaikan

dengan kebutuhan.

Sementara itu untuk kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

asesmen dalam manajemen pegawai ASN, telah dilaksanakan penjajakan kebutuhan

Assessement Center di Setjen dan BK DPR RI dengan Bagian Kepegawaian, Bagian

Organisasi dan Tata Laksana, Pusat Diklat, dan Peneliti di Pusat Penelitian. Sebagai

Page 51: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

51

bentuk persiapan penjajan kebutuhan Assessement Center ini telah dilakukan beberapa

kegiatan yaitu:

1) Penyusunan kamus kompetensi

2) Penetapan standar kompetensi tiap jabatan struktural dan fungsional

3) Studi banding ke Instansi Pemerintah yang sudah menggunakan AC (BKN, BPKP,

BPK, Kemenkeu, Kemenkehut )

4) Kajian sistem operasional dan kebutuhan AC (SDM, fasilitas, metode, biaya,

kelembagaan, dll)

e. Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan

Pada tahun 2012 telah ditetapkan Keputusan Sekjen DPR RI Nomor

1043/SEKJEN/2012 tentang Standarisasi Kompetensi Jabatan Sekretariat Jenderal DPR

RI. Sejalan dengan perubahan struktur organisasi serta penataan jabatan di lingkungan

Setjen dan BK DPR RI maka pelu dilakukan revisi atas Keputusan/Peraturan dimaksud.

Dalam mempersiapkan revisi atas peraturan tentang standar kompetensi jabatan, Setjen

dan BK DPR RI pada tahun 2016 terlebih dahulu melakukan pemisahan aturan tentang

kompetensi yaitu penyusunan kamus kompetensi dan penyusunan standar kompetensi

jabatan itu sendiri. Melalui Keputusan Sekjen No 353/SEKJEN/2016, tanggal 10 Maret

2016 tentang pembentukan Tim Penyusun Kamus Kompetensi Jabatan di Lingkungan

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, maka dimulailah kegiatan penyusunan

kamus kompetensi. Sedangkan hasil penyusunan kamus kompetensi sendiri telah

selesai dikerjakan dan ditetapkan dengan Peraturan Sekjen No 20 Tahun 2016 tentang

Kamus Kompetensi Jabatan di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Sesuai dengan waktu pelaksanaan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam

Road Map kegiatan pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat

kompetensi jabatan akan dilaksanakan dari tahun 2016 sampai 2019. Pada tahun 2017,

Setjen dan BK DPR RI akan mulai menyusun standar kompetensi jabatan untuk seluruh

jabatan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI. Selanjutnya setelah dilakukan penyusunan

standar kompetensi jabatan dimulailah kegiatan pengukuran gap competency anatara

pemangku jabatan dengan syarat jabatanya. Dari hasil pengukuran gap competency,

Pusat Pendidikan dan Pelatihan dapat menggunakan hasilnya untuk kegiatan

pengembangan kompetensi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

f. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/pengembangan database profil

kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN.

Terkait database pegawai, Setjen dan BK DPR RI mengevaluasi peraturan

mengenai database pegawai yang didalamnya terdapat profil kompetensi pegawai yang

bersangkutan. Pada tahun 2016, Setjen dan BK DPR RI masih terus mengembangkan

aplikasi database pegawai yang telah dibentuk pada tahun 2013 melalui Keputusan

Sekjen Nomor 1275/SEKJEN/2013, tanggal 25 November 2013 tentang Penggunaan

Page 52: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

52

Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Pegawai (SIAP) di Lingkungan Setjen DPR RI.

Dari database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN yang ada dalam SIAP

dapat diakses oleh Pusat Pendidikan dan Latihan untuk pengembangan kompetensi

pejabat/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

Selain pembangunan sistem database profil kompetensi, Setjen dan BK DPR RI

juga merumuskan kebijakan mengenai pemanfaatan/ pengembangan database profil

kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN. Pada tahun 2016, Setjen dan BK DPR RI

memulai pembahasan dan penyusunan rancangan peraturan Sekjen DPR RI tentang

Pemanfaatan Aplikasi Assesemen dalam SIAP sebagai Data Base Profil Kompetensi dan

Pola Karir Pegawai Setjen dan Badan Keahlian DPR RI. Pada saat ini rancangan

peraturan dimaksud belum selesai dilakukan pembahasan.

Dari sisi pelaksanaan pemanfaatan/pengembangan database profil kompetensi

calon dan pejabat tinggi ASN, maka Setjen dan BK DPR RI senentiasa melakukan

pembaharuan/update database profil kompetensi dilakukan secara bertahap mengikuti

hasil asesmen yang telah dilaksanakan. Sebagai tindak lanjutnya maka dilakukan

pembangunan dan penyempurnaan aplikasi Assesemen dalam SIAP sebagai Data Base

Profil Kompetensi dan Pola Karir Pegawai Setjen dan BK DPR RI.

g. Menyusun dan menetapkan pola karier termasuk pengkaderan pegawai ASN

Pada saat ini belum terdapat pola karir dan pengkaderan yang jelas bagi pegawai

ASN di lingkungan Setjen dan BK DPR RI. Maka pada tahun 2016, Setjen dan BK DPR

RI melakukan penyusunan rancangan peraturan Sekjen DPR RI Tentang Pola Karir

Pegawai Negeri Sipil di Setjen dan Badan Keahlian DPR RI. Kegiatan ini diawali dengan

pelaksanaan bimtek dengan Menpan tentang penyusunan manajemen pola karir di

Setjen DPR RI yang diikuti Pejabat/pegawai di Bagian Kepegawaian, Bagian Organisasi

dan Tata Laksana, Bagian Hukum, Bagian Perencanaan, dan Pranata Komputer di BDTI.

Sebagai bentuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan pola karir dan pengkaderan

pegawai ASN, nantinya akan dilaksanakan setelah penyusunan peraturan tentang pola

karir di Setjen dan BK DPR RI. Untuk dapat melaksanakan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pola karir ini dilakukan pembangunan aplikasi pola karir pegawai di Setjen

DPR RI yang terintegrasi dengan aplikasi asessment di SIAP, Sidiklat, dan aplikasi di

Ortala

h. Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat.

Dalam merumuskan kebijakan pengendalian kualitas diklat, Setjen dan BK DPR

RI dalam hal ini Pusat Pendidikan dan Pelatihan telah mengawali dengan pembentukan

Tim Penyusun pedoman evaluasi diklat berdasarkan Keputusan Sekjen DPR RI Nomor

388/SEKJEN/2016 tentang Pembentukan Tim Penyusun Pedoman Evaluasi Pendidikan

dan Pelatihan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun

Anggaran 2016. Sebagai hasil pelaksanaan tim tersebut telah ditetapkan pedoman

evaluasi diklat dalam Peraturan Sekjen DPR RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman

Page 53: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

53

Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan

perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Langkah selanjutnya yaitu melaksanakan

monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pedoman tersebut. Bersamaan dengan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan diklat, Setjen dan BK DPR RI menyelenggarakan

diskusi/FGD mengenai Analisis Kebutuhan Diklat/Training Need Analysis (TNA) Tahun

2017 Tanggal 28 Februari 2017.

Untuk menjaga kualitas pelaksanaan diklat, maka Setjen dan BK DPR RI telah

menetapkan kebijakan pengendalian kualitas diklat yaitu

Persekjen No. 7 Tahun 2016 Tentang Tugas Belajar

Persekjen No. 8 Tahun 2016 Tentang Izin Belajar

Sebagai tindak lanjut atas peraturan tentang tugas belajar, pada tahun 2016,

Setjen dan BK DPR RI telah menghentikan 1 orang pegawai tugas belajar yang dijatuhi

hukuman disiplin tingkat berat

i. Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja.

Kegiatan ini dilaksanakan melalui dua sub kegiatan yaitu:

1) Menerapkan sistem diklat sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Dengan pemisahan jenis diklat menjadi Diklat Kepemimpinan dan diklat

Fungsional yang meliputi diklat Pim I, II, III, dan IV. Berdasarkan data pelaksanaan

diklat tahun 2016, pelaksanaan diklat adalah sebagai berikut:

a) Diklat Kepemimpinan : Diklat Pim Tk 1 : 1 orang

Diklat Pim Tk II : 2 orang

Diklat Pim Tk III : 2 orang

Diklat Pim Tk IV : 3 orang

b) Diklat Fungsional : Calon Pustakawan Tk Ahli : 1 orang

Analis Kepegawaian Keahlian : 1 orang

Calon Analis Keijakan : 1 orang

Auditor : 8 orang

Parana Humas Tk Keahlian : 5 orang

c) Diklat Teknis : 54 Diklat yang diikuti oleh + 1.168 orang pegawai

2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan system diklat.

Dengan penyempurnaan sistem diklat melalui evalui evaluasi diklat yang

telah dilaksanakan meliputi diklat calon pustakawan tingkat ahli, diklat analisis

kepegawaian keahlian, diklat analis kebiajakan, diklat auditor, dan diklat pranata

humas. Sementara untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan system

Page 54: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

54

diklat maka dilakukan penyempurnaan sistem diklat (sisdiklat) tanggal 11 Februari

2016 dan 5 September 2016

j. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai.

Sebagai bentuk pelaksanaan Peraturan Pereminta Nomor 46 Tahun 2011

tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai, maka pada tahun mulai tahun 2011 Setjen

dan BK DPR RI mulai membentuk sistem untuk penilaian kerja pegawai. Pada tahun

2014 Setjen dan BK PR RI telah mengintegrasikan aplikasi penilaian prestasi kerja

pegawai dengan aplikasi PORTAL. Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan

penilaian kinerja pegawai melalui penggunaan teknologi informasi.

Untuk mempermudah pelaksanaan pengisian sasaran kerja pegawai dan

memonitor pelaksanaan pengisiannya maka dibentuk tim yang ditetapkan dengan

Keputusan Sekjen DPR RI Nomor 179/SEKJEN/2016, tanggal 5 Februari 2016 tentang

Pembentukan Tim Evaluasi Pelaksanaan Pengisian Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

sebagaimana di ubah dengan Keputusan Sekjen Nomor 541/SEKJEN/2016, tanggal 5

April 2016.

Sebagai upaya agar pegawai segera menyelesaikan pengisian SKP dan PPKP

pada tahun 2016, telah di sampaikan 10 surat edaran dan pemberitahuan tentang

penyelesaian SKP dan PPKP tahun 2016. Dampaknya berdasarkan data yang telah

diperbaharui per tanggal 1 Meret 2016 dari 1315 orang pegawai yang telah

menyerahkan PPKP tahun 2016 sejumlah 1089 orang.

Selain itu, dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja

pegawai, Setjen dan BK DPR RI melakukan review dan revisi terhadap SK Sekjen DPR

RI No. 242/SEKJEN/2015, tanggal 03 Maret 2015 tentang Sistem Manajemen Kinerja

Bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Setjen DPR RI, dan meyelaraskan dengan

kinerja organisasi.

Dari pelaksanaan tugas Tim Evaluasi PPKP Tahun 2016, maka telah

disampaikan laporan kepada pemangku kepentingan sebagai berikut:

Laporan dan rekapitulasi penyelesaian SKP tahun 2016 sampai dengan bulan 31

Oktober 2016 kepada Sekjen DPR RI.

Surat Karo Kepegawaian dan Organisasi Kepada Sekjen DPR RI No.

DA/18839/SETJEN DPR RI/KP.01/11/2016, tanggal 1 November 2016 Laporan

Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja PNS (PPKP) tahun 2016 di Setjen

DPR RI.

Surat Setjen DPR RI Kepada Kepala BKN No. SJ/20269/SETJEN DPR

RI/KP.01/11/2016, tanggal 25 November 2016 perihal laporan Penilaian Prestasi

Kerja PNS Tahun 2015.

laporan Penilaian Prestasi Kerja PNS Tahun 2016 kepada BKN akan disampaikan

pada 31 Maret 2017.

Page 55: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

55

Sebagai tindak lanjut maka Setjen dan BK DPR RI akan melaksanakan

penyusunan Pedoman Standar Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai Berdasarkan

Perka BKN No. 3 Tahun 2016 dan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) Dalam

PP No. 46 Tahun 2011 Tentang penilian Prestasi kerja PNS

k. Perumusan dan Penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja.

Terkait kebijakan tentang reward and punishment berbasis kinerja, kegiatan di

Setjen dan BK diawali dengan penataan pengaturan tentang pemberian tunjangan

kinerja di lingkungan Setjen dan BK DPR RI. Pada tahun 2016, Setjen dan BK DPR RI

mengganti Peraturan Sekjen DPR RI No. 2A Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan

Peraturan Sekjen DPR RI No. 12 Tahun 2015 dengan menetapkan peraturan baru

tentang pemberian tunjangan kinerja dan tunjangan tambahan bagi PNS yaitu

Peraturan Sekjen DPR RI Nomor 23 Tahun 2016, tanggal 25 November 2016

tentang Penetapan Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Selisih Bagi Pegawai Negeri

Sipil di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Selanjutnya

Setjen dan BK DPR RI juga akan melaksanakan revisi atas Peraturan Sekretaris

Jenderal DPR R I Tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Dan Tunjangan

Tambahan Bagi Pegawai Sekretariat Jenderal DPR RI yang pada saat ini sedang

menunggu proses penetapan.

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan presiden No. 92 Tahun 2016 Tentang

Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Setjen dan Badan Keahlian DPR RI telah

diterbitkan Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi No SJ/20732/SETJEN DPR

RI/KP.01/12/2016, tanggal 2 Desember 2016 Tentang Pembayaran Tunjangan Kinerja

Pegawai di lingkungan Setjen dan Badan keahlian DPR RI.

Dalam melaksanakan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja, selain

pembenahan aturaan tetang tunjanga kinerja, Setjen dan BK DPR RI juga

melaksanakan pembenahan aturan tentang disiplin. Pada tahun 2016, Setjen dan BK

DPR RI telah menyusun rancangan Juknis PP 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Setjen dan Badan Keahlian DPR RI. Untuk mendukung penyusunan juknis tersebut,

Setjen dan BK DPR RI telah melaksanakan FGD dengan BKN dalam rangka

penyusunan Juknis dan Pedoman Disilin PNS Setjen DPR RI pada tanggal 22 Agustus

2016. Selain penyusunan juknis, untuk mempemudah pelaksanaan displin, Setjen dan

BK DPR RI telah membangun aplikasi disiplin yang ditetapkan dengan Keputusan

Sekjen DPR RI No. 1527/SEKJEN/2016, Tanggal 1 November 2016 tentang

Penetapan Penggunaan Aplikasi e-Disiplin PNS di Lingkungan Setjen dan Badan

Keahlian DPR RI. Agar pelaksanaan pembenahan disiplin pegawai dapat berjalan

efektif, maka Setjen dan BK DPR RI melaksanakan sosialisasi terkait tantangan-

tantangan dalam pelaksanaan PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS dan solusinya,

Page 56: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

56

serta pengenalan aplikasi e-Disiplin kepada para pejabat eselon IV s.d eselon II pada

tangga 6 s.d 9 Desember 2016.

Dari sisi pengelolaan penghargaan yang diberikan pada pegawai, telah

dibentuk tim yang ditetapkan dengan Keputusan Sekjen DPR RI No.

1114/SEKJEN/2016, Tanggal 2 September 2016 tentang Pembentukan Tim Penelitian

Atas Usulan Pemberian Tanda Kehormatan Bintang Jasa/Satyalancana Karya Satya Di

Lingkungan Setjen dan BK DPR RI. Tim ini bekerja dalam menyusun rancangan

Peraturan Sekjen DPR RI Tentang Tata Cara Pemberian Tanda Jasa /Kehormatan

kepada pejabat/pegawai di lingkungan Setjen DPR RI.

Pemberian penghargaan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 adalah

sebagai berikut:

Penganugrahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya X, XX, XXX tahun

kepada188 Pegawai Setjen dan Badan Keahlian DPR RI berdasarkan Keputusan

Presiden No 46/TK/Tahun 2016, tanggal 11 Juli 2016.

Pemberian penghargaan :

a. Bendaharawan Setjen DPR RI yang telah berkinerja baik : 2 orang dari Bagian

Administrasi Keuangan

b. Pegawai Berprestasi baik dalam penyelematan aset negara/barang milik

negara : 2 orang dari Pamdal

Sebagai bentuk monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan reward

and punishment, maka Setjen dan BK DPR RI telah melaksanakan koordinasi terhadap

mekanisme penganugrahan tanda kehormatan Satyalancana Karya satya Tahun 2017

dengan Sesjen MPR dan Sesjen DPD RI. Sehingga rencananya pada tahun 2017,

penganugrahan tanda kehormatan Satyalancana Karya satya Tahun 2017 diberikan

secara bertahap 3 kali dalam 1 tahun.

Sementara itu, untuk monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan

reward and punishment di sisi disiplin, telah dibentuk tim dengan Keputusan Sekjen

DPR RI Nomor1115/SEKJEN/2016, tanggal 2 September 2016 Tentang Pembentukan

Tim Evaluasi Disiplin PNS di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI. Terkait pelaksanaan

aplikasi e-Disiplin, pada tahun 2016 telah mendata pegawai dengan pelanggaran

disiplin terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja. Sebagai

laporan kepada Sekretaris Kementerian Pan dan RB telah dikirimkan surat dengan

Nomor SJ/18038/SETJEN-DPRRI/KP.01/ 10/2016, tanggal 19 Oktober 2016, yang

isinya berupa informasi tentang penjatuhan hukuman disiplin bagi pegawai di

lingkungan Setjen dan BK DPR RI tahun 2011 sampai dengan 31 September 2016

dimana total pelanggaran disiplin dari tingkat ringan sampai tingkat berat yaitu 33

orang. Berdasarkan data sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 terdapat 402

Pelanggaran disiplin terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.

Page 57: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

57

Sampai dengan tanggal 24 Februari 2017, baru 205 orang yang mendapatkan

penjatuhan hukuman disiplin.

l. Pembangunan/pengembangan Sistem informasi Administrasi Pegawai ASN

Dalam rangka pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pegawai (SIAP)

Aparatur Sipi Negara (ASN), maka Setjen dan BK DPR RI tahun 2016 melakukan

penyempurnaan SIAP dan pembaharuan data pegawai dengan mengeluarkan Surat

Edaran Sekjen No. SJ/17916/SETJEN DPR RI/KP.01/10/2016, tanggal 18 Oktober

2016 Tentang Pemutahiran Data pegawai Setjen DPR RI Dalam SIAP Tahap 1 serta

Surat Edaran Sekjen No. SJ/20152/SETJEN DPR RI/KP.01/11/2016, tanggal 24

November 2016 Tentang Pemutahiran Data pegawai Setjen DPR RI Dalam SIAP

Tahap 2. Kedua surat edaran dimaksud dikeluarkan untuk melaksanakan

pembaharuan data tentang:

1. Daftar Urut kepangkatan (DUK)

2. Tata Naskah Pegawai

3. Daftar Riwayat Hirup (DRH)

4. Riwayat Izin Perkawinan/Perceraian

5. Kartu Hukuman Disiplin dan pemotongan Karena Hukuman Disiplin

6. Cuti dan Formulir

7. Kenaikan Gaji Berkala (KGB)

8. Pegawai Pensiun dan Ucapan

9. Administrasi Pansel

Sejalan dengan pemutakhiran data, Setjen dan BK DPR RI juga melaksanakan

pembenahan administrasi pegawai diantaranya:

Mengeluarkan Surat Edaran Sekjen No SJ/17441/SETJEN DPR RI/KP.01/10/2016,

tanggal 13 Oktober 2016 tentang Karis/Karsu. Dan hasilnya telah dilakukan

pembenahan administrasi karis/karsu bagi 157 pegawai.

Mengeluarkan Surat Edaran Deputi Bidang Administrasi No. DA/21473/SETJEN

DPR RI/PK.02/12/2016, tanggal 16 Desember 2016 perihal Pengisian KP4. Dan

hasilnya terdapat 800 pegawai yang menyerahkan dan diantaranya Mutasi

keluarga sebanyak 100 orang.

Penyelesaian SK Gaji Berkala sejumlah 236 orang.

Pelepasan pegawai pensiun tahun 2016 sejumlah 29 orang

Untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan system informasi pegawai ASN,

maka dilakukan pemutahiran Data pegawai Setjen DPR RI salam SIAP Tahap 1 dan

Tahap 2. Dan dihasilkan 46 laporan pemutahiran data. Agar pemutahiran data lebih

optimal maka :

Page 58: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

58

Tahun 2017 akan dilakukan pemutahiran data melalui pemanfaatan aplikasi Daftar

Riwayat Hidup dalam aplikasi SIAP yang ada pada masing-masing pegawai.

Tahun 2018 akan diperkenalkan aplikasi dokumen/tata naskah pegawai yang

dapat dipergunakan oleh setiap pegawai untuk mengunduh dokumen masing-

masing, dimana saat ini sedang dalam proses up load data pegawai dalam aplikasi

dokumen/tata nasakah pegawai.

m. Pembentukan jabatan fungsional transkriptor.

Proses pembentukan jabatan fungsional transkriptor merupakan proses yang

telah dimulai pada tahun 2009. Sejalan dengan dinamika yang terjadi di Setjen dan BK

DPR RI dan Kemenpan dan RB, serta perubahan penataan jabatan fungsional secara

nasional sehingga proses pembentukan jabatan fungsional transkriptor ini belum dapat

diselesaikan sampai saat ini.

Pada tanggal 14 Maret 2016, Setjen dan BK DPR RI memenuhi undangan

Kementerian Menpan dan RB melalui surat undangan No. Und/325/D.IIII.PAN-

RB/3/2016, Tanggal 10 Maret 2010, perihal pembahasan Jabatan Fungsional

Transkriptor yang bertujuan untuk menindaklanjuti usulan pembentukan JF Transkriptor

yang diajukan oleh Sekjen DPR RI melalui surat No. SJ/17375/SETJEN DPR

RI/PR.03/11/2015, tanggal 16 November 2015. Setelah dilakukan pembahasan

terdapat perubahan terhadap usulan jabatan transkiptor menjadi jabatan fungsional

perisalah dan asisten perisalah.

Selanjutnya pada tanggal 30 Agustus 2016, Sekjen DPR RI telah mengirimkan

surat No. SJ/14196/SETJEN DPR RI/KP.03/08/2016 kepada MenPAN dan RB

mengenai penyampaian naskah akademis dan draft butir kegiatan jabatan fungsional

Transkriptor, dengan harapan agar segera dilakukan pembahasan bersama.

Pelaksanaan tugas pembentukan jabatan fungsional tertentu pada tahun 2016

menghasilkan output berupa Naskah Akademis Pembentukan Jabatan Fungsional

Perisalah dan Nasakah Akademis Pembentukan Jabatan Fungsional Asisten Perisalah,

beserta draft uraian kegiatan masing-masing.

Usulan tersebut mendapatkan tanggapan Deputi Bid. SDM Aparatur yang

disampaikan melalui Surat Nomor : B/3909/D.III.PAN-RB/11/2016, tanggal 28

November 2016, hal : usul pembentukan jabatan fungsional Perisalah, disebutkan

bahwa Kemenpan dan RB merekomendasikan untuk membentuk jabatan fungsional

dengan 2 (dua) kategori, yaitu : (1) jabatan fungsional Transkriptor yang merupakan

kategori keterampilan, dan (2) jabatan fungsional Perisalah yang merupakan kategori

keahlian.

Page 59: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

59

n. Penataan jabatan.

Perubahan struktur organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia, selanjutnya ditindaklanjuti oleh Bagian Organisasi dan Tata Laksana dengan

melaksanakan penataan jabatan melalui kegiatan analisa jabatan terhadap

keseluruhan jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, dan jabatan fungsional

umum di dalam struktur yang baru. Kegiatan analisis jabatan dimaksud telah selesai

dilaksanakan pada tahun 2015 dan ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal

Nomor 1283/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Analisis Jabatan di Lingkungan

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia.

Pada tahun 2016, Sekretariat Jenderal kembali melakukan evaluasi terhadap

organisasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian ditindaklanjuti dengan

pelaksanaan perubahan struktur organisasi yang ditetapkan dengan Peraturan

Sekretaris Jenderal Nomor 2 Tahun 2016. Dengan dikeluarkannya Peraturan Sekretaris

Jenderal dimaksud, Bagian Organisasi dan Tata Laksana kembali melakukan analisa

jabatan terhadap jabatan yang merupakan dampak adanya perubahan struktur

tersebut.Hasil kegiatan analisis jabatan ini ditetapkan pada tanggal 31 Maret 2016

dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 517/SEKJEN/2016 tentang Perubahan

atas Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 1283/SEKJEN/2015 tentang Penetapan

Analisis Jabatan di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan analisis beban kerja, Bagian

Organisasi dan Tata Laksana menemukan beberapa jabatan yang harus dilakukan

penataan informasi jabatan kembali. Informasi jabatan yang telah dilakukan penataan

kembaliini ditetapkan pada tanggal 2 Mei 2016 dengan Keputusan Sekretaris Jenderal

Nomor 634/SEKJEN/2016 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Sekretaris

Jenderal Nomor 1283/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Analisis Jabatan di

Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia.

Pelaksanaan analisis jabatan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI selama ini

mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Peraturan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pelaksanaan Analisis Jabatan. Pada tahun 2016, Sekretariat Jenderal melakukan

internalisasi peraturan tentang pelaksanaan analisis jabatan. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah pemahaman dalam melaksanakan analisis jabatan di lingkungan Setjen

Page 60: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

60

dan BK DPR RI. Pedoman ini diatur dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 13

Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Jabatan di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Secara garis besar

pedoman ini berisi tentang pelaksanaan analisis jabatan yang meliputi tahapan

persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi data, dan penetapan hasil

analisis jabatan serta menjelaskan tentang gambaran hasil analisis jabatan.

Setelah dilaksanakan kegiatan analisis jabatan yang ditetapkan dengan

Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 1283/SEKJEN/2015, selanjutnya Bagian

Organisasi dan Tata Laksana melaksanakan evaluasi jabatan untuk mendapatkan nilai

dan kelas jabatan. Hasil evaluasi jabatan ini telah selesai dilaksanakan pada awal

tahun 2016 dengan ditetapkan melalui Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor

137/SEKJEN/2016 tentang Penetapan Nilai dan Kelas Jabatan di Lingkungan

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia.

Sejalan dengan perubahan struktur organisasi sebagaimana Peraturan

Sekretaris Jenderal Nomor 2 Tahun 2016 dan penetapan hasil analisis jabatan

sebagaimana Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 517/SEKJEN/2016 maka

dilakukan kegiatan evaluasi jabatan yang telah disetujui Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) melalui Surat

Persetujuan Nomor B/1618/M.PANRB/4/2016 perihal Persetujuan Perubahan Hasil

Evaluasi Jabatan di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Dengan memperhatikan surat Kemenpan

tersebut, Sekretariat Jenderal menetapkan hasil evaluasi jabatan dalam Peraturan

Sekretaris Jenderal Nomor 6 Tahun 2016 tentang Penetapan Nilai dan Kelas Jabatan

di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia.

Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan analisis beban kerja dan penetapan

hasil analisis jabatan sebagaimana Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor

634/SEKJEN/2016 maka dilakukan kegiatan evaluasi jabatan yang telah disetujui

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan

dan RB) melalui Surat Persetujuan Nomor B/3930/M.PANRB/11/2016 perihal

Persetujuan Penetapan Perubahan Hasil Evaluasi Jabatan di Lingkungan Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.Dengan

memperhatikan surat Kemenpan tersebut, Sekretariat Jenderal menetapkan hasil

evaluasi jabatan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 24 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Penetapan Nilai dan Kelas Jabatan di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Page 61: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

61

Tahun 2016 Bagian Organisasi dan Tata Laksana memfokuskan kegiatan

analisa beban kerja terhadap 5 unit kerja eselon II yang baru terbentuk akibat

perubahan struktur organisasi, yaitu Biro Pengelolaan Barang Milik Negara, Biro

Pemberitaan Parlemen, Biro Protokol, Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-

Undang, dan Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara. Hasil analisa beban kerja

ini ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 1008/SEKJEN/2016

tentang Penetapan Hasil Analisa Beban Kerja di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Dari hasil analisa

beban kerja ini menjadi dasar dalam menentukan jumlah pegawai yang akan mengisi

jabatan di lingkungan 5 biro di atas. Salah sau tindak lanjut yang telah dilaksanakan

adalah kegiatan pengisian jabatan analis hukum di Pusat Pemantauan Pelaksanaan

Undang-Undang dan jabatan analis anggaran pendapatan dan belanja negara di Pusat

Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara.

o. Pembentukan manajemen pegawai non PNS.

Mengingat banyaknya jumlah pegawai non PNS di lingkungan Setjen dan BK

DPR RI maka Setjen dan BK DPR RI merasa perlu untuk melakukan penyusunan

manajemen pegawai non PNS. Pada saat ini telah ada peraturan tentang pengelolaan

pegawai non PNS khususnya tenaga ahli dan asisten anggota DPR RI yang

memberikan dukungan langsung kepada Anggota DPR, Alat Kelengkapan DPR, dan

Fraksi. Untuk memfasilitasi pengelolaan pegawai Non PNS maka perlu membentuk

peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS. Pada tahun 2016 telah

dilakukan penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan DPR tentang

Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR yang telah melalui proses pembahasan

dengan unit kerja terkait di lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

Selain peraturan DPR, Setjen dan BK DPR RI juga menyusun konsep Peraturan

Sekjen tentang Manajemen Pegawai Non PNS di lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

Pada tanggal 16 September 2016 telah ditetapkan Peraturan Sekjen DPR RI No. 16

Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Pegawai Pemerintah Non PNS Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan Dalam Pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal DPR RI

khususnya pada Area Perubahan Penguatan Peraturan Perundangan (Area 7) terdapat 4

(empat) rencana aksi yang akan dan sedang dilaksanakan oleh Setjen dan BK DPR RI pada

tahun 2016-2019 yaitu:

a. Program Pembuatan Produk Hukum;

b. Penyusunan Pedoman Evaluasi terhadap Peraturan Perundangan di lingkungan Setjen

dan BK DPR RI;

c. Evaluasi terhadap Peraturan Perundangan di lingkungan Setjen dan BK DPR RI; dan

Page 62: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

62

d. Penataan Administrasi/Dokumentasi/Sosialisasi Peraturan Perundangan.

Untuk pencapaian area perubahan penguatan peraturan perundang-undangan pada

tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Program Pembuatan Produk Hukum

Dalam rangka melaksanakan penyusunan program pembentukan Produk Hukum

di lingkungan Setjen dan BK DPR RI sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 7

Peraturan Sekjen DPR RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan

Produk Hukum Di Lingkungan Setjen DPR RI dan juga merupakan bagian dari

kelanjutan pelaksanaan Program PERTAMA Reformasi Birokrasi pada Area 7

(Penguatan Peraturan Perundang-undangan), Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat

telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Menetapkan Program Pembentukan Persekjen Tahun 2016-2020 (long list)

sebanyak 85 Peraturan, dengan Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor

823/SEKJEN/2016;

2) Melakukan perubahan Program Pembentukan Persekjen Tahun 2016-2020 (long

list) yang semula 85 Peraturan menjadi 89 Peraturan. Perubahan Program

Pembentukan Persekjen tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peraturan

guna mendukung dinamika perkembangan kinerja dari unit kerja di lingkungan

Setjen dan BK DPR RI yang memerlukan landasan hukum. Perubahan Program

Pembentukan tersebut dilakukan dengan mengubah Keputusan Sekretaris

Jenderal DPR RI Nomor 270/SEKJEN/2016 tentang Program Pembentukan

Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Tahun 2016 – 2020, Perubahan dimaksud telah dilakukan sebanyak dua kali yaitu

dengan Keputusan Nomor 823/SEKJEN/2016 dan Keputusan Nomor

102/SEKJEN/2017.

3) Menetapkan Program Pembentukan Persekjen Prioritas Tahun 2016 sebanyak 20

Peraturan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor

1533/SEKJEN/2016, dan sampai dengan akhir bulan Desember tahun 2016

Program tersebut telah selesai dilakukan pembahasan dan ditetapkan menjadi

Persekjen sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Persekjen Nomor 5

Tahun 2014.

4) Menetapkan Program Pembentukan Persekjen Prioritas Tahun 2017 sebanyak 15

Peraturan, yang ditetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor

142/SEKJEN/2017 tentang Program Pembentukan Peraturan Sekjen DPR RI

Prioritas 2017. Dalam menetapkan program Prioritas tersebut, Biro Hukum dan

Pengaduan Masyarakat berkoordinasi dengan Unit Pengusul draft Persekjen.

5) Pelaksanaan pembahasan Draft Persekjen Prioritas 2017 sampai dengan awal

bulan Maret 2017 adalah sebagai berikut:

Page 63: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

63

a) Pembahasan draft Persekjen tentang Pelaksanaan Pemberian Tunkin telah

selesai dan ditetapkan menjadi Persekjen Nomor 8 Tahun 2017 pada tanggal

1 Maret 2017 dan efektif berlaku pada tanggal 1 April 2017.

b) Pembahasan draft Persekjen tentang Repositori dilaksanakan sebagai

berikut:

(1) Pada awal bulan Februari telah dilakukan rapat pembahasan dengan

unit pengusul dan unit terkait draft Persekjen tentang Repositori, yang

menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain:

Terkait dengan asas-asas dalam Repositori di DPR RI didasarkan

pada asas akuntabilitas; transparansi, keamanan, aksesibilitas ,efektif

dan efisien serta partisipasi.

(2) Pada pertengahan bulan Februari 2017 pembahasan Rapersekjen

tentang Repositori dilanjutkan dengan beberapa kesepakatan antara

lain:

Mempertegas bahwa pengelola Repositori tidak melakukan analisa

namun mengklasifikasikan konten Repositori.

Konten repositori di DPR RI berupa Karya Ilmiah, yang terdiri dari :

Karya Ilmiah yang diterbitkan antara lain berbentuk : artikel jurnal,

artikel majalah ilmiah, prosiding seminar/simposium/lokakarya,

dan buku.

Karya Ilmiah yang tidak diterbitkan antara lain berbentuk :

makalah seminar/simposium/lokakarya, skripsi, tesis, disertasi,

hasil penelitian tentang DPR, laporan

penelitian/kegiatan/pengumpulan data, hasil analisa/kajian,

laporan kinerja, dan makalah kebijakan.

c) Pembahasan draft Persekjen dari unit pengusul Biro Pengelolaan BMN yaitu

Persekjen tentang Pendelegasian dan Tanggungjawab Tertentu atas

Pengelolaan BMN dan persekjen tentang Amortisasi BMN berupa Aset Tak

Berwujud dilakukan secara paralel pada bulan Januari- Februari 2017,

mengingat substansi dari dua Persekjen dimaksud saling terkait.

d) Pembahasan draft Persekjen tentang Pendelegasian dan Tanggungjawab

Tertentu atas Pengelolaan BMN telah selesai dan ditetapkan menjadi

Persekjen Nomor 1 Tahun 2017 pada tanggal 9 Januari 2017.

e) Pembahasan draft Persekjen tentang Amortisasi telah selesai dilakukan dan

saat ini masih dalam proses paraf koordinasi antara unit pengusul dan Biro

Hukum dan Pengaduan Masyarakat untuk selanjutnya disampaikan kepada

Sekretaris Jenderal untuk ditandatangani dan ditetapkan.

Page 64: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

64

f) Pembahasan draft Persekjen tentang RDK masih dilakukan sejak bulan

Februari- Maret 2017 dengan unit pengusul dan unit terkait yang

menghasilkan beberapa substansi yang telah disepakati antara lain:

Ruang lingkup Persekjen tentang RDK meliputi syarat pelaksanaan RDK,

mekanisme RDK, dan pelaksanaan pembayaran RDK;

Peserta RDK, dapat terdiri dari:

a. Pejabat Eselon I atau Eselon II;

b. Pejabat/pegawai unit kerja Eselon I lainnya atau Eselon II lainnya atau

Kementerian Negara/Lembaga lainnya/ Instansi Pemerintah;

c. Pejabat Eselon III dan IV;

d. Pegawai Negeri Sipil/ CPNS;

e. PPNPNS; dan

f. masyarakat tertentu yang memiliki keterkaitan langsung dengan

substansi RDK

Persyaratan RDK;

Mekanisme pembayaran uang saku RDK disepakati dilakukan pada awal

bulan berikutnya setelah rekapitulasi kehadiran.

6) Untuk Persekjen Prioritas Tahun 2017 sampai dengan bulan Maret 2017 telah

ditetapkan 3 (tiga) Persekjen DPR RI yaitu:

a) Persekjen Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Kewenangan dan Tanggungjawab Tertentu atas Pengelolaan Barang Milik

Negara di Lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

b) Persekjen Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia;

c) Persekjen Nomor 8 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan

Kinerja dan Tunjangan Selisih bagi Pegawai di Lingkungan Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

7) Terhadap seluruh 20 Persekjen Prioritas Tahun 2016 dan 3 Persekjen Prioritas

Tahun 2017 harus dilakukan sosialisasi oleh unit pengusul sesuai dengan

ketentuan Pasal 30 Persekjen Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembentukan Produk Hukum Di Lingkungan Setjen DPR RI.

8) Diharapkan kepada unit pengusul yang telah mengajukan usulan persekjen

Prioritas 2017 yaitu Biro Kepegawaian dan Organisasi, , Biro Perencanaan dan

Keuangan dan Pusdiklat untuk dapat segera menyampaikan draft Persekjen

sesuai dengan mekanisme yang terdapat dalam Persekjen Nomor 5 Tahun 2014.

Page 65: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

65

b. Penyusunan Pedoman Evaluasi terhadap Peraturan Perundangan

Bahwa sasaran program area Penguatan Peraturan Perundangan adalah

mengurangi tumpang tindih dan disharmonisasi Produk Hukum yang diterbitkan di

Lingkungan Setjen dan BK DPR RI serta meningkatnya efektifitas pengelolaan

Peraturan Perundangan/ Produk Hukum yang diterbitkan.

Salah satu kegiatan agar tercapainya sasaran program bidang area Penguatan

Peraturan Perundangan adalah dengan melakukan evaluasi terhadap Peraturan

Perundangan/Produk Hukum. Untuk melakukan evaluasi tersebut perlu terlebih dahulu

dibuat suatu pedoman evaluasi terhadap Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan BK

DPR RI.

Dalam rangka penyusunan pedoman evaluasi terhadap Peraturan Produk

Hukum di lingkungan Setjen dan BK DPR RI, Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat

telah melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut:

1) Pada awal bulan Maret 2016 diadakan Rapat Koordinasi internal membahas

penyusunan pedoman evaluasi terhadap Produk Hukum di Lingkungan Sekjen

dan BK DPR RI dalam bentuk Peraturan Sekjen DPR RI, yang menghasilkan

kesepakatan diantaranya sebagai berikut:

a. Menyepakati bahwa produk hukum di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang

akan dievaluasi adalah Peraturan, Keputusan dan Surat Edaran Sekjen DPR RI;

b. Membuat point-point penting yang akan dimasukkan kedalam rancangan

Persekjen tentang Pedoman Evaluasi Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan

BK DPR RI;

c. Mencari referensi pada lembaga atau instansi lain yang telah memiliki peraturan

memgenai pedoman Evaluasi Produk Hukum.

d. Merencanakan untuk mengundang Pakar Hukum agar dapat memberikan

masukan terkait penyusunan Persekjen tentang Pedoman Evaluasi Produk

Hukum di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI; dan

e. Membuat susunan jadwal pembahasan Persekjen tentang Pedoman Evaluasi

Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

2) Sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi internal, telah dilakukan diskusi dengan

beberapa Pakar Hukum yang memberi masukan terhadap penyusunan Persekjen

tentang Pedoman Evaluasi Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI.

Beberapa point-point yang dapat menjadi masukan diantaranya sebagai berikut:

Mengenai kewenangan pembuat produk hukum, materi/ruang lingkup produk

hukum, hubungan produk hukum dan efektifitas pelaksanaannya;

Produk Hukum apa saja yang dapat dievaluasi;dan

Bagaimana cara dan kapan evaluasi tersebut dapat dilakukan.

Page 66: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

66

Membuat format evaluasi (dalam Lampiran) agar memudahkan dalam melakukan

evaluasi.

Pemahaman mengenai pengertian Produk Hukum;

Dasar hukum Pembentukan Persekjen dimaksud apakah ada amanah dari

Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi;

Teknik penyusunan Persekjen dimaksud mengacu pada UU Nomor 12 tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

3) Melakukan pembahasan terhadap rancangan Persekjen tentang Pedoman Evaluasi

Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang pada tanggal 7 April, 12

April dan 26 April 2016.

4) Setelah dilakukan pembahasan dan harmonisasi maka ditetapkanlah Persekjen Nomor

4 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan BK

DPR RI.

c. Evaluasi terhadap Peraturan Perundang-Undangan di lingkungan Setjen dan BK DPR

RI

Bahwa untuk mewujudkan Produk Hukum yang bermanfaat dan dapat

dilaksanakan sesuai dengan dinamika kebutuhan organisasi di lingkungan Setjen dan

BK DPR RI, perlu dilakukan penataan Produk Hukum melalui kegiatan Evaluasi Produk

Hukum.

Evaluasi Produk Hukum merupakan proses penelaahan dan penilaian terhadap

Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang dilakukan secara berkala.

Evaluasi Produk Hukum dilaksanakan berdasarkan prinsip hierarki, kegunaan,

harmonis dan koordinatif. Pelaksanaan Evaluasi Produk Hukum dilakukan dengan cara

menganalisa efektivitas pelaksanaan, permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan,

penyelesaian permasalahan dan harmonisasi substansi materi dengan Peraturan

Perundang-Undangan yang lebih tinggi.

Bahwa berdasarkan Persekjen tentang Pedoman Evaluasi Produk Hukum di

Lingkungan Setjen dan BK DPR RI, Evaluasi Produk Hukum dilakukan terhadap

Peraturan Sekjen DPR RI, Keputusan Sekjen DPR RI, dan Surat Edaran Sekjen DPR

RI.

Dalam rangka melaksanakan Evaluasi Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan

BK DPR RI sesuai dengan amanat Pasal 11 ayat (1) Persekjen tentang Pedoman

Evaluasi Produk Hukum di Lingkungan Setjen dan BK DPR RI, Biro Hukum dan

Pengaduan Masyarakat telah melakukan kegiatan Evaluasi Persekjen terhadap 6

(enam) Persekjen DPR RI yaitu:

1) Persekjen Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pemberian Izin Belajar bagi

PNS Setjen dan BK DPR RI.

Page 67: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

67

Terhadap evaluasi tersebut telah dilakukan penggantian Persekjen Nomor 7

Tahun 2016 pada tanggal 1 Juni 2016.

2) Persekjen Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar

bagi PNS Setjen dan BK DPR RI.

Terhadap evaluasi tersebut telah dilakukan penggantian Persekjen Nomor 6

Tahun 2016 pada tanggal 1 Juni 2016.

3) Persekjen Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum

Setjen DPR RI.

Evaluasi akan dilakukan dengan mengubah atau mengganti Persekjen Nomor 5

Tahun 2014, penggantian atau perubahan Persekjen dimaksud masuk kedalam

daftar long list Program Pembentukan Persekjen Tahun 2016-2020.

4) Persekjen tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun 2010

tentang Disiplin PNS.

Evaluasi akan dilakukan dengan mengganti Keputusan Sekjen Nomor

448/SEKJEN/2013, Penggantian Keputusan Sekjen dimaksud masuk dalam

Prioritas Tahun 2017.

5) Persekjen 01/PER-SEKJEN/2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan

Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pegawai Negeri Sipil

dan Pegawai Tidak Tetap di Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia.

Evaluasi terhadap Persekjen ini telah dilakukan dengan rekomendasi agar

substansi persekjen dimaksud dilakukan sinkronisasi sesuai dengan

perkembangan peraturan perundang-undangan.

6) Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Nomor 9 tahun 2015 tentang Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle

Blowing System) Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Sekretariat Jenderal

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Evaluasi akan dilakukan dengan mengubah beberapa substansi Persekjen

dimaksud dan dijadikan prioritas pembahasan produk hukum pada tahun 2017.

Evaluasi Produk Hukum pada tahun 2017 akan tetap dilakukan terhadap beberapa

4 (empat) Persekjen DPR RI, yang hingga saat ini masih dalam proses identifikasi,

analisis dan pemetaan terhadap peraturan-peraturan yang akan dievaluasi.

d. Penataan Administrasi/Dokumentasi/Sosialisasi Peraturan Perundang undangan

1) Penataan Dokumentasi dan Informasi Perundang-Undangan telah dilakukan

dengan menyusun data base Peraturan Perundang-undangan tingkat Pusat yang

berisi seluruh rumusan UU (dalam bentuk PDF), status keberlakuan UU, abstraksi

UU, peraturan pelaksanaannya, dan status UU apakah pernah diuji materiil atau

formil di Makhamah Konstitusi dan dipublikasi melalui Sistem Jaringan

Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) melalui website dpr.go.id dan telah

Page 68: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

68

ditetapkan aplikasi penggunaannya oleh Sekjen DPR RI dengan Keputusan

Sekjen Nomor 783/SEKJEN/2016 pada tanggal 17 Juni 2016;

2) Terhadap Peraturan Sekjen karena berlaku mengikat internal Sekjen dan BKD

DPR RI dilakukan sosialisasi dengan publikasi melalui Portal DPR RI sejak bulan

Maret 2016 hingga bulan Maret 2017, Biro Hukum dan Pengaduan Masyarakat

tetap melakukan sosialisasi dengan publikasi melalui Portal DPR RI.

3) Untuk penataan administrasi produk-produk hukum di lingkungan Setjen dan BKD

DPR RI masih dicari bentuk sistem yang dapat diterapkan khususnya dalam hal

penomoran Peraturan/Keputusan berbasis aplikasi. Namun untuk mewujudkan

sistem penataan administrasi produk-produk hukum tersebut diperlukan dukungan

dan komitmen seluruh unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan

Keahlian DPR RI sebagai unit pengusul.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Kebijakan mikro reformasi birokrasi area perubahan pelayanan publik di

Sekretariat Jenderal DPR Rl pada tahun 2016 meliputi:

a. Penerapan pelayanan satu atap di masing-masing kementerian/lembaga;

b. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan publik;

c. Pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik;

dan

d. Pembangunan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani (WBBM).

Untuk itu rencana aksi yang ditetapkan Setjen DPR Rl atas kebijakan mikro pelayanan

publik yaitu:

a. Penerapan pelayanan satu atap, yaitu:

1) Evaluasi Penerapan Pelayanan Publik Satu Atap

2) Penyusunan Kebijakan Pelayanan Satu Atap (Regulasi)

3) Penetapan Kebijakan Pelayanan Satu Atap

4) Penerapan Kebijakan Pelayanan Satu Atap

b. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan publik, yaitu penguatan

penerapan standar pelayanan

c. Pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik,

yaitu penguatan pelayanan informasi berbasis teknologi informasi

d. Pembangunan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani (WBBM), terdiri dari:

1) Penetapan Unit Kerja sebagai Pilot Project Zona Integritas

2) Penyusunan Standar Pelayanan

3) Penyusunan Maklumat Pelayanan

4) Penetapan Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan

Page 69: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

69

5) Penerapan Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan

6) Survey Kepuasan Publik

7) Penyempurnaan Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan

Keseluruhan kebijakan mikro pelayanan publik berikut penerapan di Sekretariat

Jenderal DPR Rl, dilaksanakan secara sistematis setiap tahunnya dari tahun 2015-2019.

Pada tahun 2016 berbagai kegiatan yang telah dilakukan yaitu:

a. Penerapan pelayanan publik satu atap, yaitu:

1) Evaluasi Penerapan Pelayanan Publik Satu Atap

Telah diresmikan pelayanan publik satu atap yang terdiri dari layanan

pengaduan masyarakat, layanan PPID dan layanan penerimaan delegasi

masyarakat yang berada di dalam satu ruangan pelayanan. Namun pada

pelaksanaannya, pelayanan satu atap ini belum dapat berjalan maksimal dan

berdasarkan hasil evaluasi diketahui:

a) Perlu dilakukan review terlebih dahulu terhadap SOP Layanan Informasi Pubik

(PPID), SOP Pengaduan Masyarakat, dan SOP Penyaluran Delegasi

Masyarakat, agar bisa ditemukan irisan pelaksanaan tugas pelayanan publik

satu atap.

b) Pelayanan publik untuk bidang masalah PPID, pengaduan masyarakat, dan

penyaluran delegasi masyarakat masih bertumpu pada masing-masing tupoksi

unit kerja yaitu bagian humas dan bagian pengaduan masyarakat.

c) Pada perkembangannya, masalah penyaluran delegasi masyarakat

dipindahkan menjadi tupoksi biro protokol yang perlu disesuaikan SOP nya.

d) Perlu di review SOP Pengamanan Dalam agar bisa beririsan dengan SOP lain

dalam rangka pelayanan publik satu atap.

Untuk itu pada tahun 2016 kegiatan strategis yang telah dilakukan yaitu:

a) Telah dibentuk tim kerja perubahan Pedoman Pengaduan Masyarakat menjadi

Peraturan DPR tentang Pengaduan Masyarakat.

b) Tim kerja telah melakukan pengumpulan data dan menyusun draft awal

Peraturan DPR tentang Pengaduan Masyarakat yang masih disempurnakan

pada tahun 2017.

2) Penyusunan Kebijakan Pelayanan Satu Atap (Regulasi)

Penyusunan Kebijakan Pelayanan Satu Atap (Regulasi) berupa

penyempumaan SOP Pengaduan Masyarakat, SOP PPID, SOP Penyaluran

Delegasi Masyarakat, dan SOP Pengamanan Dalam yang bisa beririsan dan

menjadi pelayanan terpadu satu atap disusun pada tahun 2017. Selain itu juga

disusun Peraturan DPR tentang Pengaduan Masyarakat. Selanjutnya peraturan

yang telah di susun perlu di tetapkan dalam Penetapan Kebijakan Pelayanan Satu

Atap dan diterapkan menjadi kebijakan pelayanan satu atap pada tahun 2018.

Page 70: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

70

b. Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan publik, yaitu

penguatan penerapan standar pelayanan

Pada tahun 2016 telah dilakukan identifikasi layanan yang harus dilakukan

penyusunan standar pelayanan diantaranya yaitu:

1) Penyediaan Risalah

2) Penyediaan Bahan Rapat

3) Konsep Daftar Pertanyaan Rapat

4) Penyusunan naskah pidato

5) Pendampingan Delegasi

6) Penyusunan Laporan Delegasi Dalam dan Luar Negeri

7) Layanan Pemberitaan melalui website dan media sosial.

8) Layanan Pemberitaan melalui Majalah dan Buletin Parlementaria

9) Layanan Pemberitaan melalui TV Parlemen

10) Konsep naskah akademik & draft RUU

11) Pemantauan pelaksanaan UU

12) Konsep keterangan tertulis DPR

13) Analisis surat pengaduan masyarakat

14) Peneiitian atau pengkajian

15) Pengelolaan jaringan internet

16) Pengelolaan website DPR Rl

17) Layanan perpustakaan

18) Layanan kearsipan

19) Analisis audit BPK

20) AnalisisAPBN

21) Layanan administrasi keuangan

22) Layanan kesehatan

23) Sistem pengamanan

Dari 23 layanan tersebut, terdapat 4 layanan yang telah disusun standar

pelayanan yaitu analisis surat pengaduan masyarakat, layanan perpustakaan, layanan

kearsipan, dan layanan kesehatan. Pada tahun 2016 telah dilakukan reviu atas standar

pelayanan untuk layanan kesehatan.

c. Pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik,

yaitu penguatan pelayanan informasi berbasis teknologi informasi

Beberapa aplikasi yang telah ada, digunakan untuk memberikan dan

meningkatkan kualitas pelayanan publik telah dibangun dan disempurnakan, diantaranya

yaitu

1) Aplikasi layanan informasi publik elektronik

2) Website baru DPR Rl

3) Aplikasi Kliping

4) Aplikasi Perpustakaan DPR

Page 71: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

71

5) Apikasi Pengaduan Masyarakat.

6) SMS Aspirasi DPR Rl

7) Aplikasi LPSE

8) Aplikasi Sitanang

9) Aplikasi Sigota

10) Aplikasi Kepegawaian

11) Aplikasi Diklat

12) Aplikasi Gaji Anggota

13) Aplikasi Arsip

14) Aplikasi Tata Persuratan

15) Aplikasi Pelayanan Kesehatan

16) Aplikasi SMS Gateway

Penggunaan IT juga dimaksudkan untuk menambahkan pilihan penggunaan

media bagi publik dalam mendapatkan informasi yang dimiliki oleh DPR diantaranya:

1) Sistem penyiaran digital TVR Parlemen dan penggunaan streaming.

2) Sistem arsip digital untuk pemberitaan cetak di website dan media sosial

3) Repositori koleksi perpustakaan DPR

4) Pembangunan aplikasi e-journal

5) Merencanakan membangun link dengan jaringan pengelola pengaduan masyarakat

milik instansi pusat atau daerah dalam rangka penguatan analisis pengaduan

masyarakat

d. Pembangunan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani (WBBM).

Langkah strategis yang dilakukan pada tahun 2016 yaitu:

1) Telah ditetapkan Biro Persidangan II sebagai zona wilayah bebas korupsi (WBK)

dan wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

2) Telah dibentuk tim kerja dan pengumpulan data pembanding ke pemda dan instansi

lain dalam rangka membangun zoba WBK dan WBBM

3) Telah dilakukan survei kepuasan publik (anggota DPR) terkait dengan dukungan

keahlian, administrasi dan teknis yang dilakukan oleh Setjen DPR Rl dan Badan

Keahlian DPR yang hasilnya telah ditetapkan dengan Keputusan Sekjen DPR RI

Nomor 420/SEKJEN/2017 tentang Penetapan Hasil Survei Indeks Kepuasan

Pengguna Layanan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia Tahun 2016.

Dari hasil survey tersebut didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

c) Hasil survey penilaian kepuasan pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM

Sekretariat Jenderal yang dilakukan kepada 162 orang Anggota DPR Rl,

secara keseluruhan menunjukkan skor kepuasan 3,71 skala Likert. Apabila

dihitung dengan rentang kriteria diperoleh hasil sebesar 73,36 persen. Hasil

Page 72: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

72

tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan Anggota DPR Rl terhadap

layanan yang diberikan oleh Setjen DPR Rl sudah sangat baik, lebih dari target

yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen dan BK DPR Rl. Hasil survei

terhadap penilaian

kepuasan pengguna terhadap Kualitas Dukungan SDM Setjen DPR Rl

menunjukkan skor tertinggi ada pada Layanan Kesehatan, diikuti

Profesionalitas SDM dan Layanan Administrasi Perjalanan Dinas. Skor

kepuasan terendah ada pada layanan Penyediaan Sarana dan Prasarana.

d) Hasil survei terhadap Kepuasan Pengguna Layanan Badan Keahlian DPR Rl

menunjukkan skor kepuasan 3,64 skala Likert. Apabila dihitung dengan rentang

kriteria diperoleh hasil sebesar 72,65 persen. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa tingkat kepuasan Anggota DPR Rl terhadap layanan yang diberikan

oleh BK DPR Rl sudah sangat baik, lebih dari target yang telah ditetapkan

dalam Renstra Setjen dan BK DPR Rl. Hasil survei terhadap peniiaian

Kepuasan Pengguna Layanan BK DPR Rl, skor tertinggi ada pada Kesesuaian

Layanan dengan Kebutuhan, diikuti Kualitas Produk, Kemudahan Mendapatkan

Produk, dan Kualitas SDM. Skor kepuasan terendah ada pada Kemudahan

Mendapatkan Layanan Dukungan Keahlian dan Kesesuaian Produk dengan

Kebutuhan Dewan.

Hal-hal lain yang menjadi syarat dari pembangunan WBK dan WBBM diteruskan di

tahun 2017 dan 2018. Sedangkan survei kepuasan publik tetap dilakukan secara periodik

setiap tahunnya. Langkah strategis yang dilakukan pada tahun 2017 yaitu:

1) Penyempurnaan SOP di lingkungan Biro Persidangan II

2) Menyusun dan menetapkan standar dan maklumat pelayanan

3) Menerapkan standar dan maklumat pelayanan di seluruh unit kerja pada Biro

Persidangan II

B. QUICK WINS Quick Wins Setjen dan BK DPR RI pada tahun 2016 sebagaimana ditetapkan dalam

Keputusan Sekjen DPR RI Nomor 551/SEKJEN/2016 tentang Penetapan Quick Wins

Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia , adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Naskah Akademik (NA) dan Rancangan Undang-Undang (RUU).

2. Sistem Informasi Legislasi (SILEG).

Laporan pelaksanaan Quick Wins selama tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang Program Quick Wins pada Pusat Perancangan Undang-Undang Badan Keahlian

DPR RI merupakan sebuah momentum awal bagi Sekretariat Jenderal dan Badan

Page 73: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

73

Keahlian DPR RI untuk melaksanakan reformasi birokrasi secara konsisten dan

berkelanjutan. Keluaran dari pelaksanaan Quick Wins adalah perbaikan sistem dan

mekanisme kerja atau produk utama Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

yang sesuai dengan peran, tupoksi, dan karakteristiknya.

Penentuan Quick Wins dilakukan dengan memperhatikan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun

2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Quick Wins. Setelah melalui keseluruhan langkah

dalam penentuan Quick Wins, maka Sekretariat Jenderal DPR RI menetapkan bahwa

Quick Wins tahun 2016 adalah Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan

Undang-Undang.

Penyusunan naskah akademik (NA) dan rancangan undang-undang (RUU) yang

dilaksanakan di Pusat Perancangan Undang-Undang (Pusat PUU) merupakan salah

satu tugas pokok dan fungsi Badan Keahlian DPR RI, sebagai struktur baru dalam

Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR-RI. Penyusunan NA merupakan bagian

penting dalam proses penyusunan RUU. Dalam Pasal 43 ayat (3) Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

disebutkan bahwa setiap “Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPR,

Presiden, atau DPD harus disertai Naskah Akademik.” Produk NA dan Draft RUU

menjadi indicator kinerja utama Badan Keahlian DPR RI.

Saat ini penyusunan NA belum dapat mendukung pelaksanaan fungsi legislasi

DPR RI secara maksimal karena belum memiliki batasan waktu dan standar

pelaksanaan yang tepat. Substansi NA yang telah diselesaikan belum mencapai hasil

yang optimal karena belum memuat berbagai aspek penting seperti perspektif

perbandingan (ROCCIPI, RIA, dan regulatory cost and benefit analysis); waktu yang

belum terstandar; dan belum ada keseragaman format antara bidang di lingkungan

Pusat PUU.

Terkait penyusunan RUU, kebutuhan akan RUU yang sesuai standar menjadi

penting karena dapat menunjang salah satu tugas dan kewenangan DPR RI dalam

fungsi legislasi. Penyusunan RUU harus sesuai dengan ketentuan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, baik

dalam tahapan maupun teknik perancangannya. Sebuah RUU idealnya mencerminkan

konsep dalam NA (adanya kesesuaian antara NA dan RUU).

Proses penyusunan NA dan draf RUU dinilai masih dapat ditingkatkan lebih dari

50% (estimasi perbaikannya). Kedua keluaran utama tersebut juga masih dalam

kendali reformasi birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, tingkat

kesulitan melakukan perbaikan kinerja dimaksud dapat dilakukan kurang dari 12 bulan.

Berdasarkan identifikasi tersebut maka penyusunan NA dan RUU dalam mendukung

fungsi legislasi DPR RI dapat dijadikan 2 (dua) program Quick Wins Sekretariat

Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2016.

Page 74: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

74

Secara umum kriteria keberhasilan Quick Wins pada Pusat Perancangan

Undang-Undangan diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelayanan keahlian di

bidang legislasi, yaitu:

a. Prolegnas yang menggambarkan prioritas kebutuhan pembangunan dan telah

memiliki kajian awal.

b. NA yang sesuai dengan standar yang diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011 sesuai

dengan lampiran 1 UU No. 12 Tahun 2011.

c. RUU yang sesuai atau memenuhi standar penyusunan RUU dalam lampiran 2 UU

No. 12 Tahun 2011.

d. Kesesuaian RUU dan Naskah Akademik.

e. Ketepatan waktu penyelesaian NA DAN RUU.

f. Kualitas kajian dan rumusan dalam pendampingan pembahasan RUU.

g. Mengurangi jumlah kesalahan drafting RUU yang telah mendapat persetujuan

bersama sebelum dikirim ke Presiden.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program Quick Wins ini dibagi ke dalam 3

kegiatan besar, yaitu:

a. Pembenahan sistem kerja dalam rangka efektivitas dan efisiensi. Kegiatan

ini dilaksanakan dengan melakukan:

1) Evaluasi dan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) kedua

Program Quick Wins,

2) Penyusunan manual standar format dan isi NA RUU,

3) Sosialisasi hasil revisi SOP dan standar format dan isi NA dan draf RUU.

4) Pelaksanaan aktivitas sesuai dengan rencana dan jadwal kerja.

5) Penyelesaian Quick Wins sesuai target dalam jadwal kerja,

6) Pelaksanaan uji coba penyusunan NA dan RUU sesuai dengan pedoman dan

SOP. dan

7) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Quick Wins, akan

dilaksanakan pada bulan November 2016.

b. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Kegiatan yang dilakukan dalam penguatan SDM antara lain pemberian

beberapa pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi pemangku kepentingan yang

terlibat dalam kegiatan Quick Wins.

c. Penguatan Pendukung

Kegiatan yang dilakukan berupa pengadaan Personal Computer (PC),

Laptop, tape recorder, Alat Rumah Tangga Kantor (ARTK) pengadaan jaringan

atau Local Area Network (LAN), pembuatan website Pusat PUU .

Page 75: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

75

Capaian Quick Wins Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan

Undang-Undang dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Evaluasi dan Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Evaluasi dan penyusunan SOP dilaksanakan pada bulan Maret sampai

dengan Agustus 2016. Evaluasi dilakukan terhadap SOP tentang Penyusunan NA

dan RUU Usul DPR RI di tahun 2010 oleh Deputi Perundang-undangan yang

kemudian ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor

911/SEKJEN/2010. SOP ini masih mengacu kepada struktur organisasi yang lama

di bawah Deputi Perundang-undangan dengan 2 (dua) biro PUU, yaitu SOP

tentang penyusunan NA RUU bidang Polhukhamkesra dan Ekkuindag.

Berdasarkan evaluasi terhadap SOP tahun 2010 tersebut telah

disempurnakan SOP dan disusun SOP yang belum ada sehingga menjadi 9

(sembilan)SOP yaitu:

1) SOP Pembentukan Tim atas Permintaan NA dan RUU

2) SOP Penyusunan NA dan RUU

3) SOP Pengumpulan Data Penyusunan NA dan RUU

4) SOP Diskusi Pakar/ Narasumber dalam Penyusunan NA dan RUU

5) SOP Uji Konsep NA dan RUU

6) SOP dalam Harmonisasi, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi RUU usul

inisiatif DPR RI di Badan Legislasi

7) SOP Pendampingan Perumusan/Penyusunan NA dan RUU di AKD

8) SOP Pendampingan di Alat Kelengkapan DPR dalam Pembahasan RUU

dengan Pemerintah

9) SOP Pendokumentasian Hasil Kerja

SOP-SOP ini mengatur lebih rinci mengenai alur penyusunan NA dan RUU.

Pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan pembentukan tim, dilanjutkan dengan,

pengumpulan data lapangan, penyusunan NA dan RUU, diskusi dengan

pakar/narasumber, uji konsep hasil penyusunan NA dan RUU tersebut, hingga

pendampingan di alat kelengkapan dewan (AKD) dalam perumusan/penyusunan

NA dan RUU di AKD, harmonisasi, dan pembahasan RUU dengan Pemerintah.

SOP ini telah memberi standar tenggat waktu sehingga akan terwujud

konsistensi pada setiap kegiatan yang akan dilakukan. Sehingga diharapkan

dengan adanya SOP ini pelaksanaan penyusunan NA dan draf RUU tidak lagi

diselesaikan dalam jangka waktu yang berbeda-beda di masing-masing RUU dan

tidak lagi berdasarkan permintaan dari Pimpinan alat kelengkapan Dewan yang

terkadang sangat singkat, dengan demikian hasil NA dan draf RUU akan

memenuhi standar dan berkualitas.

Page 76: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

76

Kesembilan SOP tersebut telah diserahkan kepada bagian Ortala pada

tanggal 23 Agustus 2016 untuk dilakukan penyempurnaan. Dari 9 SOP, sebanyak

5 (lima) SOP telah di-review dan dibahas oleh bagian Ortala bersama tim kerja

Pusat PUU pada tanggal 24 Agustus 2016. Review SOP yang dilakukan Ortala

meliputi:

a. penyederhanaan alur mekanisme kerja;

b. perbaikan mekanisme kerja;

c. keterkaitan antar SOP;

d. penyempurnaan bahasa;

Bagian Ortala merekomendasikan untuk membuat SOP terpisah antara

output kerja Perancang Undang-Undang dan Pertanggungjawaban Tata Usaha

(Administrasi) yaitu SOP Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pengumpulan

Data dan Uji Konsep Penyusunan NA dan RUU. Review akan dilanjutkan dengan

agenda pembahasan 4 SOP tersisa ditambah 1 (satu) SOP Laporan

Pertanggungjawaban Tata Usaha (adminstrasi) pada tanggal 14 September 2016.

b. Penyusunan Pedoman Penyusunan NA

Pedoman/manual standar format penyusunan NA dan RUU yang disusun

merupakan penyesuaian dari pedoman format penyusunan NA dan RUU yang

berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 menjadi pedoman format

penyusunan NA dan RUU yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2011 serta penyempurnaan dari mekanisme yang telah dilaksanakan.

Penyusunan pedoman ini diperlukan untuk menyamakan pemahaman

mengenai sistematika dan susbstansi Naskah Akademik RUU dan menjamin

penympurnaan atau peningkatan kualitas NA. Pedoman penyusunan NA

menguraikan dengan bahasa yang mudah dimengerti mengenai isi dari suatu NA

RUU.

Pada saat ini, pedoman penyusunan NA sampai pada tahap pengeditan

dan penghalusan kalimat. Langkah selanjutnya adalah penerbitan dalam bentuk

buku dan sosialisasi.

Walaupun pedoman ini belum selesai, namun praktek penyusunan NA

sudah disesuaikan dengan pedoman yang baru, sehingga secara tidak langsung

telah dilakukan sosialisasi secara langsung dalam praktek penyusunan NA dan

RUU.

Beberapa substansi penting dalam pedoman ini adalah disamping

menjelaskan lebih rinci dan sederhana mengenai isi NA, juga dilengkapi dengan

lampiran yaitu instrument-instrumen pendukung seperti uraian singkat mengenai

metode penelitian hukum, instrument Regulatory Impact Assesment, Regulatory

Page 77: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

77

Cost and Benefit Analysis, dan metode ROCCIPI (Rule, Opportunity, Capacity

Communication,Interest, Process, Ideology)

c. Peningkatan Kapasitas Pejabat Fungsional Perancang Undang-Undang

Kegiatan yang dilakukan dalam penguatan SDM antara lain melalui

pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi perancang undang-undang. Pendidikan dan

pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai di Pusat PUU

dengan telah diikutkan dalam berbagai diklat. Diklat-diklat tersebut dilaksanakan

pada bulan Januari sampai dengan September 2016 yaitu:

Tabel 14

Pelatihan untuk Peningkatan Kompetensi

di Pusat Perancangan Undang-Undang

NO NAMA DIKLAT/SEMINAR/

WORKSHOP TEMPAT DAN TANGGAL PENYELENGGARA

1. Seminar Comparative Legislative Drafting Process – The UK and Indonesian System

Hotel Sultan pada tanggal 24 Februari 2016

Westminster Foundation dan Pusat PUU BKD

2. Workshop Penelitian Hukum dan Roccipi

Hotel Santika BSD pada tanggal 11-12 Maret 2016

Westminster Foundation dan Pusat PUU BKD

3. Workshop Penelitian Hukum dan Roccipi

Hotel Grand Zuri BSD pada tanggal 18-19 Maret 2016

Westminster Foundation dan Pusat PUU BKD

4. Seminar Nasional Penguatan BKD dalam Rangka Percepatan Reformasi DPR RI BKD I

Ruang KK II DPR RI pada tanggal 28 April 2016

BKD DPR RI

5. Seminar Nasional Peningkatan Kapasitas Perancang

Hotel Royal Kuningan pada tanggal 11 – 12 Agustus 2016

Pusat PUU BKD DPR RI dan Ditjen PP Kemenkumham

6. Workshop 71 Tahun DPR RI dan Kinerjanya

Ruang Rapat MKD pada tanggal 25 Agustus 2016

Pusat Penelitian BKD DPR RI

9. Diklat Bahasa Indonesia

Park Hotel Jakarta pada tanggal 4 Agustus 2016

Pusdiklat Setjen DPR RI

10. International Symposium Perbandingan Pembentukan Undang-Undang di Beberapa Negara di Dunia

Hotel Bidakara Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2016

Ditjen PP Kemenkumham

11. Diklat Presentasi yang Efektif Ruang Belajar Pusdiklat Nusantara I pada tanggal 22 – 25 Agustus 2016

Pusdiklat Setjen DPR RI

12. Seminar Nasional tentang Terorisme (Pansus Terorisme)

Ruang rapat KK II

DPR RI

Pansus Terorisme DPR RI

13. Seminar Sosialisai Layanan Perpustakaan

Ruang Rapat Badan Anggaran Nusantara II

Perpustakaan DPR RI

Page 78: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

78

NO NAMA DIKLAT/SEMINAR/

WORKSHOP TEMPAT DAN TANGGAL PENYELENGGARA

pada tanggal 31 Maret 2016

14. Seminar Evaluasi Sistem Ketenagajerjaan Pemerintahan Jokowi-JK Dalam Menghadapi Persaingan Global Ekonomi Sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27

Aula Serba Guna Pustaka Loka Gedung Nusantara IV pada tanggal 24 Maret 2016

Komisi IX DPR RI

15. Seminar Nasional Evaluasi dan Pembaharuan Hukum Pidana Nasional

Nusantara IV pada tanggal 23 – 24 Agustus 2016

Komisi III DPR RI

16. Seminar Kesehatan Kerja

Ruang Pansus B DPR RI pada tanggal 4 Maret 2016

Pusdiklat Setjen DPR RI

17. Seminar Penanggulangan Stres

Ruang Pansus B DPR RI pada bulan Maret 2016

Pusdiklat Setjen DPR RI

18. Workshop on Development Effectiveness to Implement The SDGs

Operational Room DPR RI pada tanggal 30-31 Agustus 2016

DPR RI

d. Penguatan Sarana dan Prasarana Pendukung

Sesuai hasil rapat website tertanggal 27 Juli 2016, saat ini sedang dalam

penyusunan website PUU yang menjadi satu kesatuan dengan Website Badan

Keahlian DPR RI. Namun kegiatan ini masih dalam proses untuk disesuaikan

dengan pembentukan website Badan Keahlian DPR RI. Sedangkan sarana

prasarana pendukung seperti computer belum dilaksanakan selama kegiatan

quick wins ini.

Kegiatan yang masih akan dilanjutkan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

a. Penyelesaian Pedoman Penyusunan Naskah Akademik.

b. Penyelesaian SOP Penyusunan NA dan RUU.

c. Penerapan Pedoman dan SOP

1) RUU tentang Kehutanan.

2) RUU tentang Perikanan.

3) RUU tentang Otoritas Jasa Keuangan.

4) RUU tentang Persandian.

d. Pembuatan Website PUU

e. Evaluasi dan Monitoring.

f. Penyempurnaan kegiatan berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring.

Page 79: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

79

2. Sistem Informasi Legislasi Sistem informasi legislasi (Sileg) merupakan gambaran rekam jejak program

legislasi nasional rancangan undang-undang. Aplikasi Sileg atau sistem informasi

legislasi merupakan aplikasi yang telah dirintis Setjen DPR RI sejak tahun 2015.

Dengan adanya sileg maka dapat memberikan informasi tentang proses legislasi di

DPR RI dan masyarakat dapat mengakses proses penyusunan dan pembahasan RUU

di DPR. Keberadaan sileg saat ini telah melalui tahapan implementasi, sosialiasi,

evaluasi, dan perbaikan.

Pada tahap implementasi, sileg telah dapat diakses secara online mengenai

proses pembahasan rancangan undang-undang DPR RI. Selanjutnya dilakukan

sosialiasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Setelah berjalan terdapat evaluasi

yaitu untuk memberikan informasi tentang proses awal pembentukan undang-undang,

maka dilakukan penambahan menu penyusunan yang didalamnya terdapat informasi

konsep naskah akademik dan draft RUU yang telah disiapkan oleh Badan Keahlian,

selanjutnya dilakukan presentasi di hadapan Alat Kelengkapan, apabila telah disetujui

akan diupload ke sileg. Selain itu juga dilakukan penambahan menu harmonisasi yang

didalamnya terdapat informasi tentang konsep yang telah dilakukan harmonisasi di

Badan Legislasi.

Selain itu setelah melalui evaluasi, sileg yang baru juga memberikan kemudahan

bagi masyarakat untuk memberikan feedback terkait penyusunan undang-undang yang

ditujukan kepada email masing-masing alat kelengkapan. Terkait pengisian/upload data

sileg, perlu disusun pedoman. Hal ini untuk menjaga kelengkapan informasi yang ada

dalam sileg.

Gambaran perubahan sebelum dan sesudah evaluasi sileg sebagaimana

terdapat dalam tabel berikut:

Tabel 15

Gambaran Sileg sebelum dan sesudah evaluasi

Lama Baru

1. Proses pembahasan RUU tidak tampak dan masih berdiri sendiri

1. Proses pembahasan setiap RUU terlihat jelas dan telah terintegrasi pada tautan setiap Nama RUU

2. Tidak ada proses pembahasan penyiapan RUU

2. Untuk mengetahui proses pembahasan setiap RUU dapat ditelusuri pada menu rekam jejak

3. Menu Prolegnas, Harmonisasi, berdiri sendiri berada pada menu Badan Legislasi

3. Menu Prolegnas, Harmonisasi sudah terintegrasi pada setiap tautan Nama RUU, terdapat 2 kategori Prolegnas yaitu Prolegnas 2015-2019 (long list) dan Prolegnas Prioritas yang telah dikelompokkan berdasarkan tahun

4. Menu RUU berdiri sendiri, dalam menu RUU berisi tentang:

4. Pada menu Prolegnas 2015-2019 dan Prolegnas Prioritas secara umum memuat informasi tentang:

Page 80: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

80

Lama Baru

a. Nama RUU yang diusulkan

b. Komisi/Pansus yang membahas

c. Email komisi/pansus yang membahas

a. Nama RUU yang diusulkan

b. Komisi dan Fraksi Pengusul RUU

c. Masyarakat Pengusul

d. Pasangan Kerja Komisi/Pansus pembahas RUU

e. Komisi/Pansus yang membahas

f. Status RUU

g. Tanggal Pengusulan

h. Posisi RUU

i. Menu RUU yang berisi tentang deskripsi konsepsi (DPR/Pemerintah/DPD), rekam jejak, dan email komisi/pansus yang membahas

Aplikasi Sileg secara keseluruhan telah selesai dibangun dan sudah bisa

digunakan secara baik.

Page 81: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

81

Aplikasi sileg dibagi dalam dua bagian yaitu :

a. Aplikasi Sileg dalam Website www.dpr.go.id

Tampilan dalam website www.dpr.go.id yang disajikan untuk umum, dalam

tampilan ini masyarakat bisa melihat hasil pemhahasan baik dalam menu-menu.

Cara akses informasi dalam sileg adalah dengan membuka website

www.dpr.go.id , masuk ke menu diatas : menu Legislasi. dari menu legislasi dapat

diaskes dua menu didalamnya yaitu :

Prolegnas 2015-2019

Prolegnas Prioritas

Dari kedua menu tersebut yaitu Prolegnas 2015-2019 dan prolegnas

Prioritas didalamnya terdapat informasi nama-nama RUU. Dalam masing-masing

nama RUU tersebut, terdapat informasi antara lain:

a. Nama RUU yang diusulkan

b. Komisi dan Fraksi Pengusul RUU

c. Masyarakat Pengusul

d. Pasangan Kerja Komisi/Pansus pembahas RUU

e. Komisi/Pansus yang membahas

f. Status RUU

g. Tanggal Pengusulan

h. Posisi RUU

i. Menu RUU yang berisi tentang deskripsi konsepsi (DPR/Pemerintah/DPD), rekam jejak, dan email komisi/pansus yang membahas

b. Aplikasi Sileg dalam Portal Setjen

Aplikasi Sileg dalam Portal digunakan untuk halaman belakang, dimana

dalam halaman ini digunakan oleh administrator aplikasi (user) untuk memasukan

materi materi yang akan ditampilkan dalam aplikasi Sileg yang ada dalam tampilan

halaman website www.dpr.go.id

Administrator user adalah staff atau pejabat yang ditunjuk oleh kepala

bagian Panitia Khusus atau Komisi yang membahas yang membahas rancangan

undang undang.

Pengguna Aplikasi Sileg adalah Sekretariat Alat kelengkapan Dewan seperti

Komisi, Panitia Khusus dan Badan, serta Bdan Keahlian.

Sekretariat Alat kelengkapan Dewan seperti Komisi, Panitia Khusus

berperan dalam pengisian website sileg yang ada dalam menu website

www.dpr.go.id, sesuai dengan Pansus RUU yang ditanganinya. Sekretariat Alat

kelengkapan Dewan seperti Komisi, Panitia Khusus mengusulkan kepada

Sekretariat Baleg untuk dibuatkan “rumat” Rancangan undang undang yang akan

dibahas, dan mengusulkan nama pejabat / staff yang akan menjadi administrator

user.

Page 82: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

82

Sekretariat Badan Keahlian berperan dalam pengisian website Ssileg yang

ada dalam menu website www.dpr.go.id, sesuai dengan rancangan undang

undang yang akan diusulkan ( yang akan menjadi usul DPR). Sekretariat Badan

Keahlian mengusulkan kepada Sekretariat Baleg untuk dibuatkan “rumat”

Rancangan undang undang yang akan dibahas, dan mengusulkan nama pejabat /

staff yang akan menjadi administrator user.

Sekretariat Badan Legislasi, berperan sebagai pembuat “rumah” bagi

rancangan undang undang yang akan dibahas, dimana “rumah” tersebut akan

diisi dengan menu-menu, serta menyampaikan surat ke BDTI untuk dibuatkan

administrator user aplikasi dari Sekretariat Alat kelengkapan Dewan seperti

Komisi, Panitia Khusus.

Bidang Data dan Teknologi Informasi, melakukan pembangunan ,

pengembangan dan pemeliharaan aplikasi, jaringan dan server, serta memberikan

akses administrator user kepada Sekretariat Alat kelengkapan Dewan seperti

Komisi, Panitia Khusus yang meminta (baik melalui surat dari baleg maupun

langsung ke BDTI) .

Pembangunan Apliaksi Sileg sudah bersifat final, dan sudah dapat

dipergunakan oleh Sekretariat Alat kelengkapan Dewan seperti Komisi, Panitia

Khusus serta Secretariat Badan Keahlian. Peran masing-masing unit kerja perlu

dioptimalkan dalam pengisian aplikasi Sileg.

Page 83: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

83

aporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Setjen dan BK DPR RI Tahun 2016

merupakan gambaran secara keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan RB dan Quick

Wins di lingkungan Setjen dan BK DPR RI tahun 2016. Diharapkan laporan ini dapat

memberikan informasi kepada publik tentang apa yang sudah dan akan dilakukan oleh Setjen dan

BK DPR RI untuk mewujudkan DPR Modern dalam kerangka reformasi birokrasi. Laporan ini juga

memberikan informasi kepada pelaksana RB khususnya Pimpinan di lingkungan Setjen dan BK DPR

RI untuk memperhatikan dan mencermati rencana-rencana kegiatan RB yang telah disepakati dalam

Road Map Reformasi Birokrasi Setjen dan BK DPR RI, apakah dapat dilaksanakan, apakah ada

kendala atau hambatan, apakah perlu adanya penyesuaian target atau rencana.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan

Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2015 – 2019, maka untuk tahun 2017

rencana aksi Reformasi Birokrasi sebagaimana terdapat dalam tabel 16.

Tabel 16

Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2017

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

MANAJEMEN PERUBAHAN

1. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi.

Pembentukan Tim Reformasi. Keputusan Sekjen tentang Pembentukan Tim RB

X

Penetapan Rencana Kerja Tim RBI.

Keputusan tentang Rencana Kerja TIM RB

X

Monitoring, evaluasi dan tindaklanjut.

Laporan monitoring X

2. Pemantauan dan Evaluasi.

Pengorganisasian PMPRB. Keputusan Sekjen tentang Pembentukan Tim PMPRB

X

L

BAB IV PENUTUP

Page 84: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

84

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

Sosialisasi PMPRB. Laporan Kegiatan Sosialisasi PMPRB

X

Pelatihan Assessor. Laporan Kegiatan Diklat Assessor RB

X

PembentukanTim PMPRB. Keputusan Sekjen tentang Pembentukan Tim PMPRB

X

Penyusunan Pedoman Mekanisme Kerja PMPRB (termasuk pengaturan tentang riviu kertas kerja).

Keputusan Sekjen tentang Pedoman Mekanisme Kerja PMPRB

X

Rencana Aksi dan Tindak Lanjut.

Laporan Rencana Aksi dan Tindak Lanjut

X

3. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja.

Penyelenggaraan pertemuan yang dipimpin oleh pimpinan tertinggi.

(Melanjutkan kegiatan Raboan)

Laporan Kegiatan Rapat Raboan

X

Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan kepada semua pejabat struktural.

(Melanjutkan program diklat Leadership and Management)

Laporan Kegiatan Diklat Leadership and Management

X

Sosialisasi mengenai langkah-langkah reformasi birokrasi yang sedang dilakukan.

(Dilaksanakan secara periodik minimal enam bulan sekali)

Laporan Kegiatan Sosialisasi X

Sosialisasi dengan memanfaatkan media komunikasi cetak seperti banner, poster, booklet atau buku saku.

(Melaksanakan updating setiap ada informasi baru)

Media Komunikasi Cetak

X

Sosialisasi dengan memanfaatkan media IT seperti website @portal.dpr.go.id.

(Melaksanakan updating setiap adai nformasi baru)

Media IT X

Pembentukan Agen Perubahan

(Sudah dilakukan melalui Keputusan Sekjen Nomor 1228/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Pedoman Pembentukan Agen Perubahan Setjen dan Badan Keahlian DPR RI)

Pelaksanaan Keputusan Sekjen Nomor 1228/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Pedoman Pembentukan Agen Perubahan Setjen dan Badan Keahlian DPR RI

(Laporan Pembentukan Agen Perubahan)

X

Pengembangan kapasitas agen perubahan melalui berbagai pelatihan, misalnya pelatihan

Kegiatan Diklat X

Page 85: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

85

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

agen perubahan, ceramah implementasi RAPI, pemberian consulting, coaching and training, serta knowledge sharing.

Penetapan RAPI sebagai budaya unggul.

Revisi Peraturan Sekjen DPR I Nomor 03/PER-SEKJEN/2012 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jenderal DPR RI).

X

Pencanangan budaya kerja positif.

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pencanangan Budaya Kerja Positif.

X

Penegakan kode etik dan kode perilaku.

Revisi Persekjen tentang Pembentukan, Susunan, Tugas dan Tata Beracara Majelis Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia)

X

Pelaksanaan penegakan kode etik dan kode perilaku

X

Penanganan konflik kepentingan.

Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penerapan Persekjen No.8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Sekretariat Jenderal DPR RI

X

Pengelolaan laporan kekayaan pegawai.

Laporan Kegiatan Pelaksanaan LHKPN dan LHKASN

X

Pelaksanaan sistem whistleblowing

Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penerapan Persekjen No.9 Tahun 2015 tentang whistleblower system)

X

Penanganan gratifikasi dan transparansi

Tersusunnya Pedoman Penanganan Gratifikasi dan Transparansi

X Kegiatan yang belum terealisasi pada tahun 2016

Laporan Kegiatan Penanganan Gratifikasi dan Transparansi

X

Survei internal RAPI kepada seluruh pegawai yang ditujukan untuk mengetahui Pengetahuan, Pemahaman, dan Pelaksanaan dalam keseharian di lingkungan kerja

Laporan Survei RAPI

Survei kepuasan pemangku utama (DPR RI) terhadap kinerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

Laporan Survei Kepuasan X

Page 86: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

86

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

PENGUATAN SISTEM PENGAWASAN

1. Penguatan Sistem Pengawasan

Sosialisasi Surat Keputusan Sekjen No. 1268/SEKJEN/2015 ttg Pedoman SPIP

Kegiatan Sosialisasi X Kegiatan yang belum terealisasi pada tahun 2016

Membentuk Satgas SPIP Terbentuknya Satgas SPIP

Membuat MOU dengan BPKP MOU dengan BPKP X Kegiatan yang belum terealisasi pada tahun 2016

Diagnostik asesmen Diagnostik asesmen

Melakukan penilaian resiko unit kerja baik internal maupun eksternal

Penilaian resiko unit kerja baik internal maupun eksternal

X Kegiatan yang belum terealisasi pada tahun 2016

Reviu penilaian resiko unit kerja baik internal maupun eksternal

Hasil Reviu penilaian resiko unit kerja baik internal maupun eksternal

X

Melakukan kegiatan pengendalian intern melalui Probity Audit

Kegiatan pengendalian intern melalui Probity Audit

X

Membangun sistem informasi dan komunikasi dengan unit kerja atas pelaksanaan SPIP

Terbentuknya sistem informasi dan komunikasi dengan unit kerja atas pelaksanaan SPIP

X

2. penerapan WBS

Revisi peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

Revisi peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

Sosialisasi peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

Kegiatan sosialisasi X

Sebagian kegiatan sosialisasi telah dilaksanakan pada tahun 2016

Implementasi Peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan Sekjen No. 9/SEKJEN/2015 ttg WBS

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

Penyusunan aplikasi WBS Telah diselesaikan pada tahun 2016

Sosialisasi dan implementasi aplikasi WBS

X

Pemantauan penggunaan aplikasi WBS

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Evaluasi penggunaan aplikasi WBS

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

3. Penerapan Gratifikasi

Penyusunan konsep peraturan Sekjen ttg Penanganan Gratifikasi

X Kegiatan yang belum terealisasi pada tahun 2016

Penetapan peraturan Sekjen ttg gratifikasi dan rencana

X

Page 87: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

87

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

pembentukan Unit Penanganan Gratifikasi (UPG)

Sosialisasi peraturan Sekjen ttg penanganan gratifikasi

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Implementasi peraturan Sekjen ttg penanganan gratifikasi

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

4. Pembangunan wilayah zona integritas

Pencanangan zona integritas oleh Menpan dan penunjukkan unit kerja yang diusulkan untuk mendapat predikat menuju WBK/WBBM

Telah diselesaikan pada tahun 2016

Penilaian Mandiri terhadap unit kerja yang diusulkan

X

Pengusulan kepada MenPANRB untuk Unit yang telah WBK untuk menuju WBBM

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Penunjukkan unit kerja baru yang diusulkan untuk mendapat predikat menuju WBK/WBBM

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

Pengusulan reviu kepada MenPAN RB

X

Penetapan Predikat WBBM oleh KemenPANRB

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Penilaian Mandiri terhadap unit kerja yang diusulkan

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

Penetapan predikat WBK oleh Instansi terkait

X

Pengusulan reviu kepada MenPAN RB

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Penetapan predikat WBK oleh Instansi terkait

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

5. Pengaduan Masyarakat terhadap kinerja Sekretariat Jenderal

Penyusunan peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

Peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

X Kegiatan yang belum terealisasi pada tahun 2016

Sosialisasi Peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

Kegiatan sosialisasi X

Implementasi Peraturan Sekjen Kegiatan implementasi Target akan

Page 88: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

88

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

dilaksanakan pada tahun 2018

Pemantauan dan Evaluasi Peraturan Sekjen tentang pengaduan masyarakat terhadap Kinerja Setjen dan BKD DPR RI

Kegiatan pemantauan dan Evaluasi

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

6. Penanganan Benturan Kepentingan

Sosialisasi SK Sekjen No.8/SEKJEN/2015 ttg Benturan kepentingan

Kegiatan sosialisasi Telah dilaksanakan pada tahun 2016

Implementasi SK Sekjen No.8/SEKJEN/2015 ttg Benturan kepentingan

Kegiatan implementasi X

Pemantauan dan Evaluasi SK Sekjen No.8/SEKJEN/2015 ttg Benturan kepentingan

Kegiatan Pemantauan Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Revisi SK Sekjen No.8/SEKJEN/2015 ttg Benturan kepentingan

Hasil Revisi Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

7. Peningkatan kapabitas APIP

Pengajuan diklat pembentukan JFA dan diklat perjenjangan

Kegiatan Diklat X

Penambahan kuantitas JFA dari internal dan eksternal

kuantitas JFA dari internal dan eksternal

Rekruitmen JFA baru rekruitmen JFA baru X

PKM/PKS PKM/PKS X

Pendampingan oleh BPKP Kegiatan pendampingan X

Bimtek IACM dan melaksanakan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 1

Kegiatan Bimtek

Pelaksanaan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 2

Kegiatan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 2

X

Pelaksanaan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 3

Kegiatan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 3

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Pelaksanaan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 4

Kegiatan Intern Audit Capability Model (IACM) dan Maturity level 4

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

8. Pembangunan Infrastruktur pengawasan

Sosialisasi peraturan Sekjen No. 10/SEKJEN/2015 tentang Standar Pengawasan Intern Inspektorat Utama Sekretariat Janderal DPR RI

Kegiatan Sosialisasi Telah

dilaksanakan pada tahun 2016

Implementasi Peraturan Sekjen No. 10/SEKJEN/2015 tentang Standar Pengawasan Intern Inspektorat Utama Sekretariat

Kegiatan Implementasi X

Page 89: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

89

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

Janderal DPR RI

Pemantauan dan evaluasi implementasi No. 10/SEKJEN/2015 tentang Standar Pengawasan Intern Inspektorat Utama Sekretariat Janderal DPR RI

Kegiatan Pemantauan Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Penyesuaian /revisi SK Sekjen No. 10/SEKJEN/2015 tentang Standar Pengawasan Intern Inspektorat Utama Sekretariat Janderal DPR RI dan penyusunan peraturan Sekjen tentang pedoman reviu, dan sosialisasi peraturan

Hasil Revisi Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

Sosialisasi Keputusan Sekjen Nomor 1075/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) di lingkungan Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Kegiatan Sosialisasi Telah

dilaksanakan pada tahun 2016

Implementasi Keputusan Sekjen Nomor 1075/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) di lingkungan Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Kegiatan Implementasi X

Evaluasi Keputusan Sekjen Nomor 1075/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) di lingkungan Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Kegiatan Evaluasi Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Penyesuaian/revisi Keputusan Sekjen Nomor 1075/SEKJEN/2015 tentang Penetapan Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) di lingkungan Inspektorat Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Hasil Revisi Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

Sosialisasi peraturan Sekjen No. 7/SEKJEN/015 tentang Kode Etik Auditor di Lingkungan Setjen DPR RI

Kegiatan Sosialisasi Telah

dilaksanakan pada tahun 2016

Pemantauan implementasi Kegiatan Pemantauan X

Page 90: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

90

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

Peraturan Sekjen No. 7/SEKJEN/015 tentang Kode Etik Auditor di Lingkungan Setjen DPR RI

Pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan Sekjen No. 7/SEKJEN/015 tentang Kode Etik Auditor di Lingkungan Setjen DPR RI

Kegiatan Pemantauan Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Penyesuaian /revisi SK Sekjen No. 7/SEKJEN/015 tentang Kode Etik Auditor di Lingkungan Setjen DPR RI

Hasil Revisi Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

Pembuatan SOP kegiatan pengawasan dan Internalisasi SOP

SOP X Kegiatan yang

belum terealisasi pada tahun 2016

Pelaksanaan SOP kegiatan pengawasan

SOP X

Evaluasi SOP kegiatan pengawasan

Hasil Evaluasi Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Penyesuaian /revisi SOP kegiatan pengawasan

Hasil Revisi Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA

1. Penguatan Sistem Perencanaan Kinerja

1. Penyempurnaan Renstra Renstra

2. Penyempurnaan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

RKT X

3. Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

RKA X

4. Penetapan Rencana Aksi (kinerja dan keuangan) tiap bulan

Laporan kinerja dan keuangan per bulan

X

5. Penerapan Perjanjian Kinerja (PK)

PK X

2. Pengukuran Kinerja

1. Sistem Penilaian Kinerja secara berjenjang

Penilaian kinerja X

2. Monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja

Monev X

3. Penguatan Sistem Pelaporan Kinerja

1. Peningkatan kemampuan pegawai dalam menyusun laporan kinerja

Laporan Kinerja

2. Peningkatan ketepatan waktu penyerahan laporan

X

4. Evaluasi Internal

1. Penyusunan pedoman evaluasi laporan kinerja

Evaluasi Kinerja

2. Pemantauan atas tindak lanjut hasil evaluasi

X

5. Pembangunan/Pe 1. Penyusunan rencana Aplikasi Target akan

Page 91: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

91

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

ngembangan TI dalam Manajemen Kinerja

pembangunan informasi manajemen kinerja

dilaksanakan pada tahun 2018

2. Pembangunan sistem database kinerja

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

3. Pembangunan sistem monev kinerja

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

PENGUATAN KELEMBAGAAN

Evaluasi Organisasi

Penyusunan rencana kerja evaluasi organisasi

Laporan Evaluasi

X

Penyusunan instrument evaluasi organisasi

X

Pengumpulan data evaluasi organisasi

X

Pengolahan dan analisis data evaluasi organisasi

X

Laporan evaluasi organisasi X

Penyusunan Kebijakan Penataan Organisasi

Penyusunan Pedoman Penataan Organisasi

Pedoman

Pembangunan sistem penataan organisasi berbasis teknologi informasi

Aplikasi Sistem Penataan Organisasi

X

PENGUATAN TATA LAKSANA

1. Penyusunan Peta Proses Bisnis di Setjen DPR

Pembentukan Tim

Peta Proses Bisnis

X

Penyusunan Rencana Kerja X

Pelaksanaan penyusunan peta proses bisnis

X

Penetapan hasil penyusunan peta proses bisnis

X

2. Penyusunan SOP

Penyusunan Rencana Kerja

SOP

Pelaksanaan penyusunan SOP X

Penetapan hasil penyusunan SOP

X

3. Pembangunan/ Pengembangan Aplikasi

Pembentukan Tim Pembangunan/Pengembangan Aplikasi

Tim Pengembangan Aplikasi X

Penyusunan Rencana Kerja X

Implementasi Pembangunan/Pengembangan Aplikasi

Aplikasi X

1. Pembangunan Aplikasi Arsip dan Museum

X

2. Pembangunan website Badan Keahlian

3. Penerapan dan Evaluasi Aplikasi SILEG

Page 92: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

92

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

4. Pembangunan website ITTAMA dan Whistleblowing System

5. Pengembangan Aplikasi Arsip dan Museum

X

6. Pembangunan Website TV dan Radio Parlemen

X

7. Pembangunan aplikasi e-Paper

X

8. Pengembangan website Perpustakaan diintegrasikan dengan SLIMS

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

9. Pembangunan website Biro KSAP

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

10. Integrasi Aplikasi Arsip dan Museum dengan PPID

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

11. Pembangunan aplikasi e-Repository Institusi

Target akan dilaksanakan pada tahun 2019

Penyerahan Aplikasi X

Penyusunan SK penggunaan aplikasi untuk unit kerja lain yang terkait

SK Sekjen X

4. Manajemen Kearsipan Berbasis TIK

Meng-alihmediakan dokumen legislasi kedalam bentuk digital

Arsip Digital

Meng-alihmediakan dokumen anggaran kedalam bentuk digital

X

Meng-alihmediakan dokumen pengawasan kedalam bentuk digital

X

Meng-alihmediakan personal files kedalam bentuk digital

X

Memasukkan dokumen yang telah berbentuk digital ke dalam aplikasi

X

Menambah jenis konten arsip, antara lain: foto, video, audio

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

Launching aplikasi Arsip dan Museum (ARMUS) untuk publik

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018

PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SDM ASN

1. Perbaikan berkelanjutan

Menyusun rencana kebutuhan pegawai

Rencana Kebutuhan Pegawai

Page 93: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

93

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

sistem perencanaan kebutuhan pegawai ASN

Menerapkan rencana kebutuhan pegawai di dalam sistem manajemen ASN

Laporan Pelaksanaan Rencana Kebutuhan Pegawai

X

Monitoring dan evaluasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN

Laporan Monitoring dan Evaluasi Perecanaan Kebutuhan Pegawai ASN

X

2. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi

Melaksanakan system rekrutmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi

Laporan Pelaksanaan Sistem Rekrutmen dan Seleksi Secara Transparan Berbasis Kompetensi

X

Monitoring dan evaluasi system rekrutmen dan seleksi

Laporan Monitoring dan Evaluasi Sistem Rekrutmen dan Seleksi

X

3. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, berbasis kompetensi didukung makin efektifnya pengawasan oleh KASN

Mengganti Persetjen DPR RI No 561/Sekjen/2015 tentang Pedoman Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Lingkungan Setjen DPR RI dan Persetjen DPR RI 01A/PER-SEKJEN/2013 tentang Pedoman Pengangkatan Pejabat Eselon I, II, III dan IV Setjen DPR RI dengan peraturan baru terkait system promosi

Peraturan Setjen DPR RI tentang Sistem Promosi

Melaksanakan peraturan mengenai sistem promosi secara terbuka berbasis kompetensi

Laporan Pelaksanaan Sistem Promosi Secara Terbuka Berbasis Kompetensi

X

Monitoring dan evaluasi system promosi

Laporan monitoring dan evaluasi system promosi

X

4. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center

Merumuskan pedoman pelaksanaan dan pemanfaatan assessment center

Pedoman Pelaksanaan dan Pemanfaatan Assessment Center

X

Melaksanakan assessment center di dalam manajemen pegawai ASN

Laporan Pelaksanaan Assessment Center

X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan assessment center di dalam manajemen pegawai ASN

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Assessment Center

X

5. Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan

Mengukur gap competency pegawai ASN

Laporan Hasil Pengukuran Gap Competency pegawai ASN

X

Menerapkan hasil rekomendasi tindaklanjut atas hasil pengukuran gap competency

Laporan Tindaklanjut Pengukuran Gap Competency

X

Page 94: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

94

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

6. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN

Mengevaluasi peraturan mengenai database profil kompetensi

Laporan Evaluasi X

Merumuskan kebijakan mengenai pemanfaatan/ pengembangan database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN

Kebijakan Pemanfaatan/ Pengembangan Database Profil Kompetensi

X

Melaksanakan pemanfaatan/ pengembangan database profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN

Laporan Pelaksanaan Pemanfaatan/ Pengembangan Database Profil Kompetensi

X

7. Menyusun dan menetapkan pola karir termasuk pengkaderan pegawai ASN

Melaksanakan pola karir dan pengkaderan pegawai ASN

Laporan Pelaksanaan Pola Karir Pegawai ASN

X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pola karir dan pengkaderan pegawai ASN

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pola Karir Pegawai ASN

X

8. Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat

Merumuskan kebijakan pengendalian kualitas diklat

Kebijakan Pengendalian Kualitas Diklat

X

Menetapkan kebijakan pengendalian kualitas diklat

Keputusan Setjen tentang Pengendalian Kualitas Diklat

X

9. Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja

Menerapkan sistem diklat sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Laporan Pelaksanaan Sistem Diklat

X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan system diklat

Laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan system diklat

X

10. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai

Melaksanakan penilaian kinerja pegawai

Laporan Pelaksanaan Kinerja Pegawai

X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja pegawai

Laporan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja pegawai

X

11. Perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja

Mengganti Persertjen DPR RI No. 2A Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan Persetjen DPR RI No. 12 Tahun 2015 dengan menetapkan peraturan baru tentang pemberian tunjangan kinerja dan tunjangan tambahan bagi PNS

Peraturan Setjen DPR RI tentang Pemberian Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Tambahan Bagi PNS

Melaksanakan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja

Laporan Pelaksanaan Kebijakan Reward and Punishment berbasis kinerja

X

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan reward and punishment

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Reward and Punishment berbasis kinerja

X

12. Pembangunan Melaksanakan system informasi Laporan Pelaksanaan Sistem X

Page 95: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

95

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

/pengembangan sistem informasi pegawai ASN

pegawai ASN Informasi pegawai ASN

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan system informasi pegawai ASN

Laporan Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Pegawai ASN

X

13. Pembentukan Jabatan Fungsional Transkriptor

Perumusan Permenpan tentang Jabatan Fungsional Transkriptor

Laporan Perumusan Permenpan tentang Jabatan Fungsional Transkriptor

Perumusan Petunjuk Pelaksanaan Permenpan

Laporan Perumusan Petunjuk Pelaksanaan Permenpan

X

Penetapan Petunjuk Pelaksanaan Permenpan

Peraturan Setjen DPR RI tentang Petunjuk Pelaksanaan Permenpan

X

Pengangkatan Jabatan Fungsional Transkriptor

Peraturan Setjen DPR RI tentang Pengangkatan Jabatan Fungsional Transkriptor

X

14. Penataan Jabatan

Pelaksanaan Analisis Jabatan Laporan Pelaksanaan Analisis jabatan

X

Pelaksanaan Evaluasi Jabatan Laporan Evaluasi Jabatan X

Pelaksanaan Analisis Beban Kerja

Laporan Pelaksanaan Analisa beban Kerja

X

15. Pembentukan Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

Penyusunan NA Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

NA Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR RI

X

Penyusunan Draft Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

Draft Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

X

Penetapan Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR

Peraturan DPR tentang Manajemen Pegawai Non PNS Setjen DPR RI

PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Penyusunan program Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di lingkungan Setjen DPR RI

Membentuk tim inter unit kerja X

Identifikasi kebutuhan peraturan X

Menyusun program prioritas pembentukan peraturan

Keputusan Sekjen tentang Penetapan prolegset untuk 5 tahun dan prioritas tahunan

X

Menyusun program pembentukan peraturan jangka panjang

X

Penyebarluasan program X

Evaluasi program X

2. Penyusunan Pedoman Evaluasi terhadap peraturan perundang-undangan di lingkungan

Membentuk tim inter unit kerja Keputusan Sekjen tentang pembentukan Tim

Menyusun konsep Pedoman Evaluasi

Keputusan Sekjen tentang Pedoman Evaluasi

Uji konsep Pedoman

Penyebarluasan PEDOMAN X

Page 96: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

96

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

Sekretariat Jenderal DPRI

EVALUASI

3. Evaluasi terhadap Peraturan Perundang-Undangan di lingkungan Setjen DPR RI yang ada

Melanjutkan Identifikasi peraturan sekjen yang mengatur/ kebijakan di masing-masing unit kerja

Hasil Inventarisasi

Melakukan maping

Mengevaluasi peraturan Sekjen yang sudah ada

X

4. Penataan sistem administrasi peraturan, pendokumentasian dan informasi peraturan perundang-undangan

Pembentukan tim inter unit Keputusan Sekjen tentang pembentukan Tim

X

Pembuatan aplikasi database

Database peraturan, pendokumentasian dan informasi peraturan perundang-undangan

X

Entry data X

Sosialisasi X

Evaluasi

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

5. Penerapan Pelayanan Publik terintegrasi

Evaluasi Penerapan Pelayanan Publik Satu Atap

Review SOP: Layanan informasi pubik, pengaduan masyarakat, penyaluran delegasi masyarakat

Penyusunan Regulas Kebijakan Pelayanan Satu Atap

SOP: Layanan informasi pubik, pengaduan masyarakat, penyaluran delegasi masyarakat

X

Penetapan Kebijakan Pelayanan Satu Atap

SK Sekjen tentang penetapan SOP: Layanan informasi pubik, pengaduan masyarakat, penyaluran delegasi masyarakat

X

Penerapan Kebijakan Pelayanan Satu Atap

Layanan satu atap

Aplikasi pengaduan masyarakat yang terintegrasi dengan aplikasi LAPOR

Terbentuknya Forum Komunikasi Pengelola Pengaduan Masyarakat

Target akan dilaksanakan pada tahun 2018 dan 2019

6. Penguatan kualitas Pelayanan Publik.

Evaluasi standar pelayanan

Hasil evaluasi layanan yg ada di tiap unit:

1. Penyediaan Risalah

2. Penyediaan Bahan Rapat

3. Konsep Daftar Pertanyaan Rapat

4. Penyusunan naskah pidato

X

Page 97: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

97

URAIAN KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT 2017 KETERANGAN

5. Pendampingan Delegasi

6. Penyusunan Laporan Delegasi Dalam dan Luar Negeri

7. Layanan Pemberitaan melalui website dan media sosial.

8. Layanan Pemberitaan melalui Majalah dan Buletin Parlementaria

9. Layanan Pemberitaan melalui TV Parlemen

10. Konsep naskah akademik & draft RUU

11. Pemantauan pelaksanaan UU

12. Konsep keterangan tertulis DPR

13. Analisis surat pengaduan masyarakat

14. Penelitian atau pengkajian

15. Pengelolaan jaringan internet

16. Pengelolaan website DPR RI

17. Layanan perpustakaan

18. Layanan kearsipan

19. Analisis audit BPK

20. Analisis APBN

21. Layanan administrasi keuangan

22. Layanan kesehatan

23. Sistem pengamanan

Survey kepuasan layanan informasi publik

Hasil Survey X

Penyusunan Standar Pelayanan

Standar Pelayanan X

7. Pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan

Penguatan pelayanan informasi berbasis teknologi informasi

a. Laporan hasil evaluasi dan inovasi aplikasi

b. Sistem penyiaran digital TV Radio Parlemen

c. Inovasi program siaran digital dan inovasi pemancar luasan siaran melalui satelit.

d. Sistem arsip digital untuk pemberitaan website dan media sosial

e. Terbentuknya publishing house dan pengelola e-

X

Page 98: PENDAHULUAN - dpr.go.id · PDF filePerluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam ... Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan ... yang dipimpin oleh pimpinan

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2016

98