pencemaran udara dan kebisingan
TRANSCRIPT
PENCEMARAN UDARA DI JAKARTA
Mata Kuliah : Ekologi Dosen : Danang Endarto ,ST
Di susun oleh :Nama : Rudi HarfiantoNIM : K5409054
Disusun oleh :
1. Cucu Pangestuti K5409016
2. Erwin Santosa K5409026
3. Noviati K5409042
4. Radita K. K5409047
5. Rudi Harfianto K5409054
6. Deddy K54080
7. Ning Sri Utami K54080
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
KAJIAN PUSTAKA
PENCEMARAN UDARA
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan
komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 %
Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon
(Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan
dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas.
Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan
serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya.
Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat
kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah
satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai
pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung
dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran
dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi
oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan.
Pencemaran Udara adalah kondisi udara yang tercemar de-ngan adanya
bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya
tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran udara mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan
kesehatan, ekosistem yang berkaitan dengan manusia
Jenis-jenis pencemaran udara
Menurut bentuk : Gas, Pertikel
Menurut tempat : Ruangan (indoor), udara bebas (outdoor)
Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis
Menurut asal : Primer, sekunder
Bahan atau Zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel :
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S)
dan Sulfat Aerosol.
Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida
(NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida
(CO), Hidrokarbon .
Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa
uap.
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua :
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara
bebas :
Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap
kendaraan, dll.
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara
didalam ru-a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
dibedakan menjadi 3 jenis :
Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses
peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan
mulai dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida,
Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat
mengenai paru-paru sendiri.
Asfiksia. Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam
menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas
Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga
kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk
golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
Anestesia. Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan
kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
Toksis. Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu :
Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene,
fenol, toluen dan xylene.
Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
Pencemaran udara dapat pula dikelompokkan kedalam :
Pencemar primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan
ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2,
hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama
lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan.
Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator,
seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder.
Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate
(PAN).
LATAR BELAKANG
Di Indonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan
emisi kendaraan bermotor kendaraan bermotor mengeluarkan. zat-zat berbahaya yang
dapat menimbulkan dampak. negative, baik terhadap kesehatan manusia maupun
terhadap lingkungan, seperti timbale/timah hitam (Pb) Kendaraan bermotor
menyumbang hampir 100% timbal.
Masyarakat miskin di Jakarta sangat dirugikan oleh pencemaran udara mereka
dipastikan banyak menderita berbagai macam penyakit. Namun sebaliknya
masyarakat kalangan atas terhindar dari serangan pencemaran udara ini karena dapat
tinggal di rumah yang tertutup, terlindung dari pencemaran udara (dengan air
condition terpasang dalam gedung mereka. atau mengendarai mobil tertutup dengan
AC yang sejuk). Para pengemudi bis umum sendiri terserang oleh pencemaran udara
karena mereka bersama-saina dengan masyarakat miskin lainnya berada di udara
terbuka penuh dengan udara. beracun. Menurut penelitian seorang ahli lingkungan
Indonesia 98.80% bis umum di Jakarta mengeluarkan gas buang yang melanggar
ambang batas emisi udara. Kesadaran pengusaha angkutan bis dan pengemudi bis
Jakarta menyangkut pencemaran udara sangat rendah.
Selain itu pencemaran udara dapat menimbulkan hujan asam, pengikisan
lapisan ozon, kerusakan pada tanaman, pelapukan bangunan atau patung-patung yang
terbuat dari batu serta dapat mempercepat empat kali lebih cepat proses pengaratan
pada benda-benda yang terbuat dari besi. Yang lebih mengerikan lagi adalah bahwa
pencemaran udara ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan lebih jauh yaitu
menimbulkan efek rumah kaca.
PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah riset ini
adalah Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Kesehatan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
No.Parameter
pencemar
Dihasilkan dari Jenis
Bahan BakarPengaruh
1. Karbon
Monoksida
(CO)
- Bensin/
Premix
- BBm 2 Tak
- Gas
- Menurunkan kapasitas darah
untuk membawa oksigen
- Melemahkan kemampuan berpikir
- Memperberat penyakit jantung
dan pernapasan
- Menyebabkan sakit kepala
(pusing)
2. Karbon
Dioksida
- Bensin/
Premix
- Mempengaruhi iklim dunia
- Melalui green house
(CO2) - BBM 2 Tak
- Gas
effect
3. Nitrogen
Dioksida
(NO2)
- Bensin/
Premix
- Solar
- BBM 2 Tak
- Memperberat penyakit jantung
dan pernapasan
- Iritasi paru-paru
- Menyebabkan hujan asam
- Menghambat pertumbuhan
- Menurunkan visualitas atmospir
4. Hidrokarbon
(HC)
- Bensin/
Premix
- Solar
- BBM 2 Tak
- Melalui sistem pernapasan ,
beberapa senyawa hidrokarbon
dapat menyebabkan kanker
5. Partikel debu,
jelaga, asap
- BBM 2 Tak
- Solar
- Menyebabkan kanker
- Mmperberat penyakit jantung dan
pernapasan
- Mengganggu fotosintesa tanaman
- Menurunkan visualitas atmospir
PEMBAHASAN
Penyebab Pencemaran Udara di Jakarta
Penyumbang utama pencemaran udara yang menurunkan kualitas udara Jakarta
adalah emisi gas buang kendaraan bermotor yang diperparah dengan terjadinya
kemacetan lalulintas yang bersifat kronik. Penyebab lain adalah aktifitas manusia
yang menyebabkan terbentuknya gas-gas rumah tangga akibat aktifitas di perumahan
dan lingkungan perumahan seperti kegiatan masak-memasak, pemakaian aerosol,
pembakaran sampah, industri rumah tangga maupun industri berskala besar dan
pabrik-pabrik, emisi gas buang dari pesawat udara dan kapal laut di perairan jakarta
Utara, juga partikulat debu tanah yang terbawa angin turut menyumbang pencemaran
udara di Ibukota. Ada faktor lain yang menambah keparahan yaitu kondisi
lingkungan geografis Jakarta yang relatif tertutup dengan bangunan gedung-gedung
bertingkat yang menyulitkan sirkulasi udara sehingga pergerakan udara yang telah
terpolusi tidak bebas (timbul akumulasi polutan di beberapa area tertentu).
Dalam seminar internasional The Utilization of Catalytic Converter and
Unleaded Gasolinne for Vehicle terungkap bahwa 70 persen gas beracun yang ada di
udara, terutama di kota besar, berasal dari kendaraan bermotor. Lebih dari 20 persen
kendaraan di Jakarta diperkirakan melepas gas beracun melebihi ambang batas yang
dinyatakan aman. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor akan meningkatkan
pemakaian bahan bakar gas, dan hal itu akan membawa risiko pada penambahan gas
beracun di udara terutama CO, HC, SO2.
Data zat-zat pencemar udara yang utama di Jakarta dapat dilihat pada tabel 1 di
bawah ini.
PENCEMAR SUMBER KETERANGAN
Karbon monoksida (CO)
Buangan utama kendaraan
bermotor terutama dari mesin
berbahan bakar bensin.
Standar kesehatan: 10 mg/m3
(9 ppm)
Sulfur dioksida (S02)Panas dan fasilitas
pembangkit listrik
Standar kesehatan: 80 ug/m3
(0.03 ppm)
Partikulat Matter (PM10)Buangan kendaraan bermotor;
beberapa proses
Standar kesehatan: 50 ug/m3
selama 1 tahun; 150 ug/m3
Nitrogen dioksida (N02)Buangan kendaraan bermotor
dan industri
Standar kesehatan: 100 pg/m3
(0.05 ppm) selama 1 jam
Ozon (03) Terbentuk di atmosfirStandar kesehatan: 235 ug/m3
(0.12 ppm) selama 1 jam
Sumber: BPLHD Provinsi DKI Jakarta.
Beberapa Polutan Penting
Beberapa polutan penting penyumbang utama polusi udara, sumber dan
dampaknya terhadap kesehatan manusia dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini :
No Polutan Sumber Dampak terhadap kesehatan
1. Partikulat Cerobong pabrik, Berbagai gangguan pernafasan seperti: ISPA, asma
Matter
(PM10),
sering
disebut
asap/jelaga.
kebakaran hutan dan
lahan.
bronkhiale, dan bronkhitis.
2. Karbon
Monoksida
(CO)
Kendaraan mesin
bensin yang sistem
pembakarannya tidak
sempurna.
a. Mengganggu saluran pernafasan
b. Gas CO yang masuk ke aliran darah akan bersatu
dengan Hemoglobin membentuk
Carboxyhemoglobin (COHb) yang mengurangi
kapasitas pengangkutan oksigen darah, sehingga
pasokan O2 ke otak berkurang.
c. Keracunan berat dapat menyerang otak dan
jantung sehingga dapat menyebabkan kematian.
d. Meningkatkan angka kematian bayi dan BBLR.
e. Mengganggu aktifitas penglihatan.
f. Menimbulkan stress fisiologis.
3. Sulfur
dioksida
(SO2)
Pembakaran bahan
bakar fosil yang
mengandung
belerang, terutama
batubara.
a. Iritasi pada saluran pernafasan.
b. Menimbulkan eksaserbasi penyakit paru-paru,
asma dan bronkhitis.
4. Hidro Penguapan bensin a. Leukemia, dan kanker lain dalam tubuh.
Karbon (HC)
dan senyawa
organic
volatile
(=VOC)
dari tangki dan
karburator kendaraan
bermotor, dan produk
samping bahan bakar
yang tidak terbakar
sempurna.
b. Sesak nafas.
c. Beberapa VOC dengan berat molekul tinggi
diduga menyebabkan efek mutagenic dan
karsinogenik.
5. Nitrogen
Oksida
(NOx)
Pembakaran dari
motor diesel,
bersatunya oksigen
dan nitrogen di udara
ketika panas
pembakaran terjadi.
a. Setelah bereaksi di atmosfir, zat ini membentuk
partikel-partikel nitrat amat halus yang menembus
bagian terdalam paru-paru sehingga menyebabkan
kerusakan paru-paru, dan mempengaruhi kapasitas
fungsi paru pada pajanan jangka panjang.
b.Meningkatkan sensitifitas asma bronkhiale.
c. Iritasi pada mata dan saluran pernafasan
6. Ozon (O3) Terbentuk dari reaksi
antara Nitrogen
oksida dan gas
organik/hidrokarbon
pekat yang dihasilkan
dari emisi gas buang
kendaraan maupun
industri.
a. Merupakan zat oksidan yang sangat kuat yang
dapat menyebabkan inflamasi, selapu lendir dan
mata.
b. Luka dan kerusakan sel pada hewan percobaan.
c. Asma bronkhiale dan gangguan pernafasan
lainnya.
7. Partikel-
Partikel:
Timah Hitam
Emisi Gas buang dari
mesin diesel,
Pb sebagai additive
1. Bau khas yang mengganggu penciuman.
2. Asap kotor yang mengganggu mata/
penglihatan.
3. Kesehatan tubuh dapat terganggu.
(Pb), Nikel
& Mekuri
untuk menaikan
angka oktan bahan
bakar.
4. Keracunan Pb pada awalnya, mudah marah,
lesu, nafsu makan terganggu.
5. Kerusakan pada ginjal.
6. Mengganggu sistim persyarafan.
Kualitas udara dan pencemaran udara di wilayah jabodetabek dapat dinilai dari
Indeks Standar Pencemar Udara (=ISPU) dari beberapa Stasiun Pemantau yang ada
di Jakarta yang diselenggarakan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
(Bapedal), dalam hal ini Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
Provinsi DKI Jakarta. ISPU ditentukan oleh konsentrasi zat-zat pencemar yang ada di
udaraJakarta berturut-turut PM10, SO2, CO, O3, dan NO2.
A. Dampak Pencemaran Udara
Berdasarkan studi Bank Dunia pencemaran udara merupakan pembunuh kedua
bagi anak balita di jakarta, 14% bagi seluruh kematian balita seluruh Indonesia dan
6% bagi seluruh angka kematian penduduk Indonesia. Jakarta sendiri adalah kota
dengan kualitas terburuk ketiga di dunia.
Dampak terhadap kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara akan
terakumulasi dari hari kehari. Pemaparan dalam jangka waktu lama akan berakibat
pada berbagai gangguan kesehatan, seperti bronchitis, emphysema, dan kanker paru-
paru. Dampak kesehatan yang diakibatkan oleh pencemaran udara berbeda-beda antar
individu. Populasi yang paling rentan adalah kelompok individu berusia lanjut dan
balita. Menurut penelitian di Amerika Serikat, kelompok balita lebih besar
dibandingkan orang dewasa. Kelompok balita lebih rentan karena antaranya, yaitu
faktor kelembagaan dan aparat serta kesadaran hukum masyarakat, menjadi sebab
utama, semakin turunnya kualitas udara di kota-kota besar.
PENGARUH PENCEMARAN UDARA
Dampak/pengaruh pencemaran udara bisa mempengaruhi terhadap makhluk
hidup baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat di ihat Tabel 1 dan Tabel 2
Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan secara tidak langsung.
Pencemaran udara disamping berdampak langsung bagi kesehatan
manusia/individu, juga berdampak tidak langsung bagi kesehatan. Efek SO2 terhadap
vegetasi dikenal dapat menimbulkan pemucatan pada bagian antara tulang atau tepi
daun. Emisi oleh Fluor (F), Sulfur Dioksida (SO2) dan Ozon (O3) mengakibatkan
gangguan proses asimilasi pada tumbuhan. Pada tanaman sayuran yang
terkena/mengandung pencemar Pb yang pada akhirnya me-miliki potensi bahaya
kesehatan masyarakat apabila tanaman sa-yuran tersebut di konsumsi oleh manusia.
Tabel 1 Dampak pencemaran udara berupa gas
NO BAHAN
PENCEMAR
SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA
INDIVIDU/MASYARAKAT
1.
Sulfur Dioksida
(SO2)
Batu bara atau
bahan bakar minyak
yang mengandung
Sulfur.
Pembakaran limbah
pertanah.
Proses dalam
industri.
Menimbulkan efek iritasi pada
saluran nafas sehingga
menimbulkan gejala batuk dan sesak
nafas.
2. Hidrogen Sulfa Dari kawah gunung Menimbulkan bau yang tidak sedap,
(H2S) yang masih aktif. dapat merusak indera penciuman
(nervus olfactory)
3.
Nitrogen Oksida
(N2O)
Nitrogen
Monoksida (NO)
Nitrogen Dioksida
(NO2)
Berbagai jenis
pembakaran.
Gas buang kendaran
bermotor.
Peledak, pabrik
pupuk.
Menggangu sistem pernapasan.
Melemahkan sistem pernapasan
paru dan saluran nafas sehingga
paru mudah terserang infeksi.
4.
Amoniak (NH3)
Proses Industri
Menimbulkan bau yang tidak
sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan,
Bronchitis, merusak indera
penciuman.
5.
Karbon Dioksida
(CO2)Karbon
Monoksida
(CO)Hidrokarbon
Semua hasil
pembakaran.Proses
Industri
.
Menimbulkan efek sistematik,
karena meracuni tubuh dengan cara
pengikatan hemoglobin yang amat
vital bagi oksigenasi jaringan tubuh
akaibatnya apabila otak kekurangan
oksigen dapat menimbulkan
kematian.
Dalam jumlah kecil dapat
menimbulkan gangguan berfikir,
gerakan otot, gangguan jantung.
Tabel 3 Dampak Pencemaran udara berupa partikel
NO BAHAN
PENCEMAR
SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA
INDIVIDU/MASYARAKAT
1.
Debu - partikel
Debu domestik
maupun dari
industri
Gas buang
kendaraan
bermotor
Peleburan timah
hitamPabrik
battere
Menimbulkan iritasi mukosa,
Bronchitis, menimbulkan fibrosis paru.
Dampak yang di timbulkan amat
membahayakan, karena dapat meracuni
sistem pembentukan darah merah .
Menimbulkan gangguan pembentukan
sel darah merahPada anak kecil
menimbulkan penurunan kemampuan
otakPada orang dewasa menimbulkan
anemia dan gangguan tekanan darah
tinggi.
2 Benzen Kendaraan
bermotor.Daerah
industri.
Menimbulkan gangguan syaraf pusat.
3 Partikel polutan
bersifat biologis
berupa : Bakteri,
jamur, virus, telur
cacing.
Daerah yang
kurang bersih
lingkungannya
Pada pencemaran udara ruangan yang
ber AC dijumpai beberapa jenis bakteri
yang mengakibatkan penyakit
pernapasan.
PEMECAHAN MASALAH
Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi
penyebabnya. Mempertimbangkan sektor transportasi sebagai kontributor utama
pencemaran udara maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.
Dewasa ini sistem transportasi mengalami krisis, seperti krisis energi dan krisis
lingkungan terutama, pencemaran gas buang kendaraan bermotor. Upaya-upaya yang
telah dilakukan Ditjen perhubungan darat untuk meningkatkan kualitas emisi gas
buang kendaraan bermotor, antara lain: pendekatan teknologi ramah lingkungan
inspection dan and maintenance kendaraan bermotor, penetapan standar emisi gas
buang untuk kendaraan yang sudah berjalan serta pendekatan manajemen lalu-lintas
yang baik. Teknologi otomotif saat ini di upayakan untuk diubah atau ditingkatkan
menjadi teknologi berwawasan lingkungan salah satu pengembangan teknologi
otomotif ramah lingkungan yang telah dilakukan oleh industtri kendaraan bermotor
adalah penyempurnaan dari segi desain maupun perlengkapan treatment emisi gas
buang.
Tabel 2 Penanggulangan pencemaran udara benbentuk gas
NO BAHAN
PENCEMAR
PENANGGULANGAN KETERANGAN
1.Sulfur Dioksida
(SO2)
Hidrogen Suldfida
(H2S)
Nitrogen Oksida
(N2O)
Absorbsi Dalam proses adsorbsi
dipergunakan bahan padat yang
dapat menyerap polutan.
Berbagai tipe adsorben yang
dipergunakan antara lain
karbon aktif dan silikat.
Nitrogen
Monoksida (NO)
Nitrogen Dioksida
(NO2)
Amoniak (NH3)
Karbondioksidak
(CO2)Karbon
Monoksida
(CO)Hidrokarbon
Adsorben mempunyai daya
kejenuhan sehingga selalu
diperlukan pergantian, bersifat
disposal (sekali pakai buang)
atau dibersihkan kemudian
dipakai kembali.
Pembakaran Mempergunakan proses
oksidasi panas untuk
menghancurkan gas
hidrokarbon yang terdapat
didalam polutan. Hasil
pembakaran berupa (CO2) dan
(H2O). Alat pembakarannya
adalah Burner dengan berbagai
tipe dan temperaturnya adalah
1200o—1400o F
Reaksi Kimia Banyak dipergunakan pada
emisi golongan Nitrogen dan
golongan Be-lerang. Biasanya
cara kerja ini merupakan
kombinasi dengan cara - cara
lain, hanya dalam pembersihan
polutan udara dengan reaksi
kimia yang dominan.
Membersihkan gas golongan
nitrogen , caranya dengan
diinjeksikan Amoniak (NH3)
yang akan bereaksi kimia
dengan Nox dan membentuk
bahan padat yang mengendap.
Untuk menjernihkan golongan
belerang dipergunakan Copper
Oksid atau kapur dicampur
arang.
Tabel 4 Penanggulangan pencemaran udara berbentuk partikel
NO BAHAN
PENCEMAR
PENANG-GULANGAN KETERANGA
N
1. Debu -
partikelTimah
hitam
(Pb)BenzenPartike
l polutan bersifat
biologis
berupa :Bakteri,
jamur, virus, telur
cacing.
Membersihkan(Scrubbing)Menggunaka
n filterMempergunakan Kolektor
MekanisProgram langit
biruMenggalakkan penanaman
Tumbuhan
Mempergunakan
cairan untuk
memisahkan
polutan, dalam
keadaan alamiah
(turun hujan)
maka polutan
partikel dapat
turut dibawa
bersama air
hujan. Alat
scrubbing ada
berbagai jenis,
yaitu berbentuk
plat, masif,
fibrous dan
spray.
Dengan filtrasi
dimaksudkan
menangkap
polutan partikel
pada permukaan
flter. Filter yang
digunakan
berukuran sekecil
mungkin.
Dengan
menggunakan
tenaga gravitasi
dan tenaga
kinetis atau
kombinasi untuk
mengendapkan
polutan partikel.
Sebagai kolektor
dipergunakan
gaya sentripetal
yang memakai
silikon. Semakin
besar partikel
secepat mungkin
proses
pembersihan
Program langit
biru yang
dikumandangkan
oleh pemerintah
Indonesia adalah
mengurangi
pencemaran
udara, khususnya
dari akibat
transportasi. Ada
3 tindakan yang
dilakukan
terhadap
pencemaran
udara akibat
transportasi yaitu
mengganti bahan
bakar, mengubah
mesin kendaraan,
memasang alat-
alat pembersih
polutan pada
kendaraan.
Mempertahankan
“paru-paru” kota
dengan
memperluas
pertamanan dan
penanaman
berbagai jenis
tumbuh-
tumbuhan
sebagai
penangkal
pencemaran
udara.
PENANGGULANGAN PEN-CEMARAN UDARA
Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara mengurangi
polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendispersikan
polutan, Penang-gulangan pencemaran udara berbentuk gas di lihat pada tabel 3
Penanggulangan Polusi udara dari ruangan
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran
asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh
ruangan. Pencegahan pen-cemaran udara yang berasal dari ruangan bisa
dipergunakan :
Ventilasi yang sesuai, yaitu :
Usahakan polutan yang masuk ruangan seminimum mungkin.
Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran.
Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang
masuk ke-ruangan sesuai dengan kebutuhan.
Filtrasi. Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk
menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengan-dung polutan
dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-
nya atau disebut bebas polutan.
KESIMPULAN
Pencemaran udara merupakan kondisi udara yang tercemar dengan adanya
bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya
tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran yang terjadi di kota Jakarta emisi gas buang kendaraan bermotor
yang diperparah dengan terjadinya kemacetan lalulintas yang bersifat kronik.
Penyebab lain adalah aktifitas manusia yang menyebabkan terbentuknya gas-gas
rumah tangga akibat aktifitas di perumahan dan lingkungan perumahan seperti
kegiatan masak-memasak, pemakaian aerosol, pembakaran sampah, industri rumah
tangga maupun industri berskala besar dan pabrik-pabrik, emisi gas buang dari
pesawat udara dan kapal laut di perairan jakarta Utara, juga partikulat debu tanah
yang terbawa angin turut menyumbang pencemaran udara di Ibukota.
Upaya penanggulangan terhadap pencemaran udara diberitahukan tentang
berbagai cara untuk penanggulangan dan pencegahan Pencemaraan udara yang
tergantung pada sifat dan sumber polutan udara, seperti mengurangi polutan,
mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendisfersikan polutan. Diharapkan agar
keadaan lingkungan tetap sehat dan bersih dari pencemaran udara.
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Amsyari.
Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan.
Fardiaz, S. 1992.
Polusi Air & Udara. Yogyakarta : Kanisius.
Ryadi, A.S.1982.
Pencemaran Udara. Penerbit Usaha Nasional Surabaya Indonesia.
http://putracenter.net/
www.infodokterku.com