pencegahan intoleransi dalam kehidupan umat beragama

27
H. RAFANI AKHYAR, DRS,M.SI. Sekretaris FKUB Jawa Barat

Upload: badarhamid

Post on 29-Jun-2015

1.277 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

H. RAFANI AKHYAR, DRS,M.SI.Sekretaris FKUB Jawa Barat

Page 2: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

PROBLEMATIKA KEBERAGAMAAN DEWASA INI

salah satu yang menjadi problem paling besar dalam kehidupan beragama dewasa ini adalah kenyataan banyaknya agama.

bagaimana agama bisa berfungsi pada masyarakat yang pluralistis dan tidak saling berbenturan.

Masalahnya sering kita lihat bahwa para pemeluknya telah mengekspresikan kebenaran agamanya secara monolitik dan eksklusif, dalam arti bahwa subyektivitas kebenaran yang diyakininya seringkali menafikan kebenaran yang diyakini pihak lain.

.

Page 3: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Kemajemukan Bangsa IndonesiaRagam warna kulitRagam sukuRagam tradisiRagam bahasaRagam aktualisasi budayaRagam kepemimpinan sosialRagam kearifan lokalRagam agama/Keyakinan

Page 4: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

KERAGAMAN INDONESIA

1. PULAU = 17.5042. SUKU/ETNIK = 300

(BESAR) = 1.128

(KECIL)3. AGAMA = 64. PENDUDUK =

237.641.326

Page 5: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Karakter asli agamaSetiap agama membawa misi sebagai

pembawa kedamaian dan keselarasan hidup bukan saja antar manusia, tetapi juga antar sesama makhluk Tuhan penghuni semesta ini

Namun, dalam rentangan sejarah, misi agama tidak selalu artikulatif. Selain sebagai alat pemersatu sosial, agama pun menjadi unsur konflik.

Salah satu Penyebab konflik antar pemeluk agama atau kelompok agama adalah intoleransi

Page 6: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Tidak semua aksi radikal mempunyai basis keagamaan. Tetapi tdk sedikit Radikalisme yang terjadi atas nama agama.

Atas nama Islam di Afghanistan Irak, WTC dan di Bali

Atas nama Katolik dan Keristen di Irlandia, Rwanda, Nikaragua, el Salvador, Philipina Selatan

Atas nama Hindu dan Budha di Srilangka dan India, Thailand Selatan, Rohingnya Birma

Agama dan Radikalismeakibat Intoleransi

Page 7: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Penyebab IntoleransiAbsolutisme adalah kesombongan intelektual; ekslusivisme adalah kesombongan sosial; fanatisme adalah kesombongan emosional; ekstremisme adalah berlebih-lebihan dalam

bersikap; dan agresivisme adalah berlebih-lebihan dalam

melakukan tindakan fisik.

Page 8: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

(Q.S.Al Hujurat:12) yang melarang orang-orang yang beriman berprasangka, sebab sebagian prasangka adalah dosa.

(Q.S.,Anajm:32). Demikian pula sebaliknya, orang yang menganggap dirinya paling benar juga tidak diperkenankan

�#م�ن# ات ق�ى �م' ب �ع*ل 'م* ه'و� أ ك �*ف'س �ن 3وا أ ك �'ز �ف�ال� تmaka janganlah kamu mengatakan dirimu

suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. 

Page 9: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Al-Qur’an (2:148) mengakui masyarakat terdiri dari berbagai macam komunitas yang memiliki orientasi kehidupan sendiri-sendiri. Manusia harus menerima kenyataan keragaman budaya dan agama serta memberikan toleransi kepada masing-masing komunitas dalam menjalankan ibadahnya. Oleh karena itu, kecurigaan tentang sipat Islam yang anti plural sangat tidak beralasan dari segi ideologis.

Page 10: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Kebhinekaan Dalam al-Qur’an

13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

• Al Hujuraat :13

Page 11: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

• Al Maidah : 48

48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, n iscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Page 12: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

• Al Maa'idah: 8

8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Page 13: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa berselisih pendapat,

Page 14: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

213. Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Page 15: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

108. Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.

Page 16: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Bahwa sistem nilai Bhineka adalah sebuah aturan Tuhan (sunnatullah) yang tidak mungkin berubah, di ubah, di lawan, dan diingkari. Barangsiapa yang mencoba mengingkari hukum kemajemukan budaya, maka akan timbul fenomena pergolakan yang tidak berkesudahan

Page 17: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Indikator IntoleransiMenyebarkan misinformasi ttg agama

lainnya walaupun kesalahan info dapat dengan mudah dicek dan dikoreksi.

Menyebarkan kebencian pada penganut agama lainnya menyebut mereka sesat, jahat, imoral, dsb

Mencemoohkan dan merendahkan keimanan dan praktek-praktek keagamaan lain

Memaksakan keyakinan dan praktek agama pada kelompok agama yang lain

Membatasi hak-hak asasi manusia dari kelompok agama tertentu

Menganggap kelompok agama lain sebagai tidak berharga atau buruk

Page 18: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Menolak status kelompok iman sbg agama yg sah

Membatasi hak sipil kelompok iman, diskriminasi

Menindas secara aktif; tidak beri pekerjaan

Menganggap kelompok iman lain bukan manusia

Membunuh, menyerang kelompok iman yang lain

Membunuh semua pengikut kelompok iman yg lain, genosida

KONDISI INTOLERANSI

Page 19: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Menikmati keragaman yag disumbangkan setiap agama

Mengapresiasi kesamaan dan perbedaan antar agama

Belajar mendalam agama yang lain dan senang dialog

Mengakui kontribusi setiap kelompok agama

Mempelajari agama lain secara sepintas

Mengakui kehadiran agama lain di negeri kita

Memberikan hak yang sama pada agama lain

KONDISI TOLERAN

Page 20: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

�م* 'م* ف#ي الد@ين# و�ل 'وك #ل 'ق�ات �م* ي 'م' الل ه' ع�ن# ال ذ#ين� ل *ه�اك �ن ال ي#ن *ه#م* إ �ي #ل 'ق*س#ط'وا إ وه'م* و�ت �ر3 �ب ن* ت

� 'م* أ �ار#ك 'م* م#ن* د#ي 'خ*ر#ج'وك ي �'م' الل ه' ع�ن# ال ذ#ين *ه�اك �ن #ن م�ا ي . إ �*م'ق*س#ط#ين 'ح#ب3 ال الل ه� ي

وا 'م* و�ظ�اه�ر' �ار#ك 'م* م#ن* د#ي ج'وك ��خ*ر 'م* ف#ي الد@ين# و�أ 'وك �ل ق�ات#ك� ه'م' �ئ 'ول �و�ل ه'م* ف�أ �ت �و�ل و*ه'م* و�م�ن* ي ن* ت

� 'م* أ اج#ك �#خ*ر ع�ل�ى إ�#م'ون الظ ال

Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)

mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah .menyukai orang-orang yang berlaku adil

Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan

.membantu (orang lain) untuk mengusirmu Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka

.mereka itulah orang-orang yang zalim-QS 60 al)(Mumtahanah: 8-9

�م* 'م* ف#ي الد@ين# و�ل 'وك #ل 'ق�ات �م* ي 'م' الل ه' ع�ن# ال ذ#ين� ل *ه�اك �ن ال ي#ن *ه#م* إ �ي #ل 'ق*س#ط'وا إ وه'م* و�ت �ر3 �ب ن* ت

� 'م* أ �ار#ك 'م* م#ن* د#ي 'خ*ر#ج'وك ي �'م' الل ه' ع�ن# ال ذ#ين *ه�اك �ن #ن م�ا ي . إ �*م'ق*س#ط#ين 'ح#ب3 ال الل ه� ي

وا 'م* و�ظ�اه�ر' �ار#ك 'م* م#ن* د#ي ج'وك ��خ*ر 'م* ف#ي الد@ين# و�أ 'وك �ل ق�ات#ك� ه'م' �ئ 'ول �و�ل ه'م* ف�أ �ت �و�ل و*ه'م* و�م�ن* ي ن* ت

� 'م* أ اج#ك �#خ*ر ع�ل�ى إ�#م'ون الظ ال

Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)

mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan

membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka

mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS 60 al-Mumtahanah: 8-9)

Page 21: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

�و*ق �ف�ـه' فـ ـ �ل ق�ـص�ـه'،و�ك �ـ *ت لـم� م'ع�اه#دpا،و�ان �� م�ن* ظـ �أال��خ�ذ و* أ

� ط�اق�تـه#،أج'ه' ـ* ي � ح�ج# �ف*سx م#نـه'، ف�أنا *ب# ن *ر# ط�ي #غ�ي pا ب *ئ ي �*ه' ش م#ن

*ق#يـام�ة# (رواه البيهقي) �و*م� ال ي

Ingatlah, siapa saja yang menzalimi seorangmu'ahid ,mengurangi haknya ,)dalam perjanjian(

membebaninya melebihi kemampuannya, atau ,mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaan hatinya .maka aku akan menjadi lawannya pada hari kiamat

)HR al-Baihaqi(

�و*ق �ف�ـه' فـ ـ �ل ق�ـص�ـه'،و�ك �ـ *ت لـم� م'ع�اه#دpا،و�ان �� م�ن* ظـ �أال��خ�ذ و* أ

� ط�اق�تـه#،أج'ه' ـ* ي � ح�ج# �ف*سx م#نـه'، ف�أنا *ب# ن *ر# ط�ي #غ�ي pا ب *ئ ي �*ه' ش م#ن

*ق#يـام�ة# (رواه البيهقي) �و*م� ال ي

Ingatlah, siapa saja yang menzalimi seorang mu'ahid )dalam perjanjian(, mengurangi haknya,

membebaninya melebihi kemampuannya, atau mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaan hatinya, maka aku akan menjadi lawannya pada hari kiamat.

)HR al-Baihaqi(

Page 22: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

perlu pengkajian ulang terhadap konsep kerukunan antar umat beragama yang selama ini diterapkan pemerintah. Ia tidak lagi hanya sebagai bungkus formal dari kenyataan pluralitas agama di Indonesia, tetapi harus menjadi motivator bagi terbentuknya kesadaran beragama dan berteologi di Indonesia. Jika tidak, maka konflik antar agama tidak bisa terhindarkan akan selalu meledak. Dan, bila hal ini terjadi, akan menghancurkan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, baik aspek politis, ekonomi maupun sosial budaya.

Page 23: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

maka perlu dikembangkan program reinterpretasi pesan-pesan agama. Dalil-dalil normatif yang ada dalamKitab suci harus di break down dalam bentuk teori-teori sosial yang dapat diaplikasikan. Atau, lebih tepatnya harus dikontekstualisasikan agar berfungsi historis, kekinian, dan membumi. Di sini, para pemuka agama lainya sangat dibutuhkan dalam melakukan reinterpretasi agama. Para pemuka agama diharapkan berperan langsung dalam melakukan pencerahan kepada masyarakat melalui upaya reinterpretasi agama, sehingga pesan yang di bawa agama menjadi fungsional serta ajaran keadilan, toleransi dan cinta kasih yang terkandung dalam agama menjadi implementatif dan integratif dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Page 24: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Salah satu bagian dari kerukunan antar umat beragama adalah perlu dilakukannya dialog antar agama. Agar komunikatif dan terhindar dari perdebatan teologis antar pemeluk (tokoh) agama, maka pesan-pesan agama yang sudah direinterpretasi selaras dengan universalitas kemanusiaan menjadi modal terciptanya dialog yang harmonis. Jika tidak, maka proses dialog akan berisi perdebatan dan adu argumentasi antara berbagai pemeluk agama sehingga ada yang menang dan ada yang kalah. Dialog antar agama, menurut A. Mukti Ali, justru membiarkan hak setiap orang untuk mengamalkan keyakinannya dan menyampaikannya kepada orang lain. Dialog antar agama adalah pertemuan hati dan pikiran antar pemeluk berbagai agama yang bertujuan mencapai kebenaran dan kerja sama dalam masalah-masalah yang dihadapi bersama.

Page 25: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

kerukunan sejati tetap hanya dapat dibangun atas dasar nilai keadilan, kebebasan, dan hak asasi manusia, yang menyentuh keluhuran martabat manusia. Makin mendalam rasa keagamaan, makin mendalam pula rasa keadilan dan kemanusiaan. Seandainya tidak demikian, agama tidak mengangkat keluhuruan martabat manusia

Page 26: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Mengatasi Intoleransi1. Menentang (contending), perhatian yang lebih tinggi

terhadap diri sendiri dan perhatian yang rendah terhadap orang lain

2. Mengalah (yielding), ) ada kepedulian yang lebih besar pada kepentingan orang lain dari pada terhadap diri sendiri.

3. Menarik diri (withdrawal), yang berkonflik akan menggunakan gaya kompromi dan akomodasi ketika ada keseimbangan.

4. Kompromi (compromising) terjadi ketika ada keseimbangan antara kepedulian terhadap kepentingan sendiri dan pihak lain.

5. Pemecahan masalah (problem solving) ditandai adanya ketegasan pada kepentingan diri sendiri, tetapi ada kesadaran terhadap aspirasi dan kebutuhan pihak lain.

Page 27: Pencegahan Intoleransi dalam Kehidupan Umat Beragama

Sekian terimakasih