pencegahan diabetes melitus

3
Pencegahan Diabetes Melitus Dalam menyelenggarakan upaya pencegahan ini diperlukan suatu strategi yang efisien dan efektif untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Seperti juga ada pencegahan penyakit menular, ada 2 macam starategi untuk untuk dijalankan, antara lain: 1. Pendekatan pupolasi/masyarakat Semua upaya yang bertujuan untk mengubah perilaku masyarakat umum. Yang dimaksud adalah mendidik masyarakat agar menjalankan cara hidup sehat dan menghindari cara hidup beresiko. Upaya inti ditujukan tidak hanya untuk mencegah diabetes tapi juga untuk mencegah penyakit lain sekaligus. Upaya ini sangat berat karen target populasinya sangat luas, oleh karena itu harus dilakukan tidak saja oleh profesi tetapi harus oleh segala lapisan masyarakat termasuk pemerintah dan swasta (LSM, pemuka masyarakat dan agama) 2. Pencegahan individu beresiko Semua upaya pencegahan yang dilakukan pada individu-indidvidu yang berisiko untuk menderita diabetes pada suatu saat kelak. Pada golongan ini termasuk individu yang berumur; >4o tahun, gemuk, hipertensi, riwayat keluarga DM, riwayat melahirkan bayi >4kg, riwayat DM pada saat kehamilan, dislipidemia. Pencegahan Primer Pencegahan primer adalah cara yang paling sulit karena yang menjadi sasaran adalah orang-orang yang belum sakit artinya adalah orang-orang yang sehat. Cakupannya menjadi sangat luas. Yang bertanggung jawab bukan hanya profesi tetapi seluruh masyarakat termasuk pemerintah. Smeua pihak harus mempropagandakan pola hidup sehat dan menghindari pola hidup beresiko. Menjelaskan kepada

Upload: anumillah-arini-zidna

Post on 05-Dec-2014

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencegahan Diabetes Melitus

Pencegahan Diabetes Melitus

Dalam menyelenggarakan upaya pencegahan ini diperlukan suatu strategi yang efisien dan efektif untuk

mendapatkan hasil yang maksimal. Seperti juga ada pencegahan penyakit menular, ada 2 macam

starategi untuk untuk dijalankan, antara lain:

1. Pendekatan pupolasi/masyarakat

Semua upaya yang bertujuan untk mengubah perilaku masyarakat umum. Yang dimaksud

adalah mendidik masyarakat agar menjalankan cara hidup sehat dan menghindari cara hidup

beresiko. Upaya inti ditujukan tidak hanya untuk mencegah diabetes tapi juga untuk mencegah

penyakit lain sekaligus. Upaya ini sangat berat karen target populasinya sangat luas, oleh karena

itu harus dilakukan tidak saja oleh profesi tetapi harus oleh segala lapisan masyarakat termasuk

pemerintah dan swasta (LSM, pemuka masyarakat dan agama)

2. Pencegahan individu beresiko

Semua upaya pencegahan yang dilakukan pada individu-indidvidu yang berisiko untuk

menderita diabetes pada suatu saat kelak. Pada golongan ini termasuk individu yang berumur;

>4o tahun, gemuk, hipertensi, riwayat keluarga DM, riwayat melahirkan bayi >4kg, riwayat DM

pada saat kehamilan, dislipidemia.

Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah cara yang paling sulit karena yang menjadi sasaran adalah orang-

orang yang belum sakit artinya adalah orang-orang yang sehat. Cakupannya menjadi sangat luas. Yang

bertanggung jawab bukan hanya profesi tetapi seluruh masyarakat termasuk pemerintah. Smeua pihak

harus mempropagandakan pola hidup sehat dan menghindari pola hidup beresiko. Menjelaskan kepada

masyarakat bahwa mencegah penyakit jauh lebih baik daripada mmnegobatinya. Kampanye makanan

sehat dengan pola tradisional yang mengandung lemak rendah atau pola makana seimbang adalah

alternative terbaik dan harus sudah mulai ditanamkan pada anak-anak sekolah sejak taman kanak-

kanak. Tempe misalnya adalah makanan tradisional kita yang selain bergizi tinggi, ternyata juga banyak

khasiatnya misalnya sifat anti bakteri dan menurunkan kaadar kolesterol.

Caranya bias lewat gur-guru atua dengan lewat radio atau televise. Selain makanan juga cara

hidudp beresiko lainnya harus dihindari. Jaga berat badan agar tidak gemuk, dengan olahraga teratur.

Dengan meganjurkan olahraga kepada kelompok resiko tinggi, misalnya anak-anak pasien primer yang

sangat efektif dan murah.

Page 2: Pencegahan Diabetes Melitus

Moto masyarakatakan olahraga dan mengolahragakan masyarakat sangat menunjang upaya

kesehatan primer. Hal ini tentu saja akan mneimbulkan konsekuensi, yaitu penyediaan sarana olahraga

yang merata sampai ke pelosok, misalnya ditiap sekolahan ada sarana olahraga yang memadai.

Pencegahan Sekunder

Mencegah timbulnya komplikasi, menurut logika lebih mudah karena populasinya lebih kecil,

yaitu pasien diabetes yang sudah diketahui dan sudah berobat, tetapi kenyataannya tidak demikian.

Tidak gampang memotivasi pasien untuk berobat teratur, dan menerima kenyataan bahwa penyakitnya

tidak bias semubuh. Syarat untuk mencegah komplikasi adalah kadar glukosa darah harus selalu

terkendali mendekati angka normal setiap harinya sepanjang tahun. Disamping itu seperti tadi sudah

dibicarakan, tekanan darah dan kadar lipid juga harus normal. Dan supaya tidak ada resistensi insulin,

dalam upaya pengendalian kadar glukosa darah dan lipid itu harus diutamakan cara-cara non-

farmakologis dulu secara maksimal, misalnya dengan diet dan olahraga, tidak merokok dan lain-lain. Bila

tidak berhasil baru menggunakan obat baik oral maupun insulin.

Pada pencegahan sekunder pun, penyuluhan tentang perilaku sehat seperti pada pencegahan

primer harus dilaksanakan, ditambah dengan peningkatan pelayanan kesehatan primer di pusat-pusat

pelayanana kesehatan mulai dari rumah sakit kelas A sampai ke unit paling depan yaitu puskesmas.

Disamping itu juga diperlukan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya tentang berbagai hal

mengenai penatalaksanaan dan pencegahan komplikasi. Penyuluhan ini dilakukan oleh tenaga yang

terampil baik oleh dokter atau tenga akesehatan yang lain yang sudah dapet oelatihan untuk itu. Usaha

in akan lebih berhasil bila cakupan pasien diabtesnya juga luas.

Pencegahan Tersier

Upaya pencegahan komplikasi dan kecacatan yang didiakibatnya termasuk ke dalam pencegahan tersier.

Upaya ini terdiri dari 3 tahap :

- Pencegahan komplikasi diabetes, yang pada consensus dimasukkan sbegai pencegahan sekunder

- Mencegah berlanjutnya (progresi) komplikasi untuk tidak menjurus kepada penyakit organ

- Mencegah terjadinya kecacatan disebabkan oleh karena kegagalan organ atau jaringan.

(sumber: Ilmu Penyakit Dalam FKUI editor Aru W.Sudayo; Bambang Setyohadi)