penatalaksanaan fisioterapi plantar fasciitis.pptx

26
Penatalaksanaan Fisioterapi “Ultrasound dan Stretching pada Plantar Fasciitis” Nesi 0906538172

Upload: nesi-aureole

Post on 23-Oct-2015

829 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

materi dan contoh kasus penatalaksanaan fisioterapi plantar fasciitis

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan Fisioterapi“Ultrasound dan Stretching pada

Plantar Fasciitis”

Nesi0906538172

Anatomi

Gambar 2.7: Plantar fascia (Adam’s 2007)Gambar 2.7 : Plantar Fascia

(ADAM, 2003)

Definisi• Plantar Fasciitis adalah peradangan pada jaringan ikat

di bagian bawah kaki (plantar fascia) menyebabkan nyeri pada telapak kaki. (Wapner, 2009)

• Plantar Fasciitis merupakan cidera berulang akibat seringnya menumpukan beban di plantar fascia sehingga terjadi microtrauma yang menyebabkan inflamasi dan degenerasi dari jaringan ikat fascia. (Daniel L. 2003)

Etiologi

• Faktor risiko ekstrinsik– Microtauma berulang – Sepatu yang tidak sesuai

• Faktor risiko intrinsik – Faktor risiko struktural – Faktor risiko fungsional– Faktor resiko degeneratif

Manifestasi Klinik

Bengkak dan kemerahan pada tumit

Nyeri pada tumitLangkah pertama

Ketika naik tangga

Bejalan jauh/ berdiri tanpa alas kaki

Digerakan pasif ke arah dorso fleksi

Spasme otot

Antalgic Gait

Formulir Fisioterapi

Pengumpulan Data Identitas PasienNama Jelas : Ny. NRTTL : 9 Oktober 1961 (50 tahun)Alamat : Jl. Ciampelas, BandungPendidikan terakhir: SMEAPekerjaan : IRT Hobi : Jalan-jalan

Diagnosis Medik :Plantar Fasciitis dextra

Pengumpulan Data Riwayat Penyakit

KU : nyeri pada kaki kanan

RPS: sejak 4 tahun yang lalu (2009) os mengeluhkan nyeri di telapak kaki sebelah kanan. Os merasakan nyeri yang hilang timbul. Nyeri biasanya terjadi pada pagi hari terutama pada langkah pertama, berkurang setelah beberapa langkah dan timbul lagi pada saat berjalan terlaku lama. Os pernah membawa ke tukang urut, awalnya os merasakan lebih baik, tapi setelah itu os malah menjadi lebih sakit. Januari 2012, os memeriksakan diri ke rumah sakit Dr. Hasan Sadikin lalu dirujuk ke Penyakit Dalam lalu ke Ortopedi kemudian ke Fisioterapi. Pada saat itu tingkat rasa nyeri os adalah 7 (vas = 7).

Pengumpulan Data Riwayat Penyakit

Os sempat diterapi dengan menggunakan Micro Wave Diatermy sebanyak 4 kali. Awalnya os merasakan baikan tapi keesokan harinya os merasakan sakit lagi. Sekarang os diterapi dengan Ultrasound. Sampai sekarang os sudah menjalani 10 kali terapi dan tingkat rasa nyeri os sekarang adalah 5 (vas = 5).

RPD : HT (+) terkontrol, DM (-), Jantung (-)RPK : HT (+,Ayah), DM (-), Jantung (-)RPSi: Tinggal Bersama suami dan ibu, sehari-hari os

mengerjakan pekerjaan rumah.

Pemeriksaan

Pemeriksaan UmumCara Datang : Mandiri Kesadaran : Kompos MentisKoperatifSuhu : AfebrisHR : 68 kali / menitRR : 16 kali/ menitTensi : 130/80 mmHg

Status Gizi : IMT 22,06 kg/m2 (normal)

Pemeriksaan KhususInspeksi : deformitas (-)

Inflamasi (-)Flat foot (- / -)Pola jalan normalMenggunakan sepatu flat

Palpasi: oedem (-)Nyeri tekan (+) pada bagian medial plantar dextra dan gastronemius dextraSpasme gastronemius

Move

Pemeriksaan khususWindlass test : ( + / - )Plantar Fascia Test : ( + / - )

Tes Sensibilitas : tidak ada perbedaan sensibilitas pada kedua kaki

Sendi GerakanAktif LGS MMT Nyeri

Dextra Sinistra Normal Dextra Sinistra Dextra Sinistra

AnklePlantar Fleksi 50 50 50 5 5 - -

Dorso Fleksi 15 15 15 5 5 √ -

Subtalar

Inversi 35 35 35 5 5 √ -Eversi 20 20 20 5 5 - -

Pengumpulan Data Tertulis Pemeriksaan Penunjang

Radiologi tanggal 13 januari 2012 pada calcaneus dexta aplikal/lateral

Besar dan struktur trabekula tulang calcaneus kanan dalam batas normal.

Tampak osteofit pada posterior os calcaneus kanan.Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik.

Kesimpulan : calcaneus spur

Urutan Masalah Fisioterapi Berdasarkan Prioritas Nyeri tekan pada medial plantar dextra dan

gastronemius dextra Nyeri gerak pada saat dorso fleksi dan inversi ankle

dextra Spasme gastronemius dextra

Diagnosis FisioterapiGangguan gerak dan fungsi ankle karena nyeri gerak dan nyeri tekan telapak kaki spasme m. gastronemius terkait Plantar Fasciitis.

Program Pelaksanaan Fisioterapi

Pengumpulan data program fisioterapi dari dokter Rehabilitasi Medik– Edukasi– HP : Streching Gastronemius & Stretching digitorum– FT : Ultrasound a/r tender point plantar pedis dextra

Program Pelaksanaan Fisioterapi

Tujuan– Tujuan Jangka pendek

Mengurangi nyeri tekan pada medial plantar dextra dan gastronemius dextra

Mengurangi nyeri gerak pada saat dorso fleksi dan inversi ankle dextra

Mengurangi spasme m. gastronemius dextra

– Tujuan Jangka panjangAktifitas tanpa keluhan

Metoda Pemberian FisioterapiNo Jenis Metoda Dosis Keterangan

1Modalitas

UltrasoundKontak Langsung

I = 1,3W/cm2

D = 5 menitF = 3 kali/minggu

Diberikan di sepanjang ligamen plantar fasciaMenggunakan arus intermiten, tranduser 1 MHz, secara sirkuler untuk menambah elastisitas jaringan

2 Exercise

StretchingPasif

I = 10 kali repetisiD = 5 menitF = 3 kali/minggu

Streatching gastronemius, soleus, tendon achiles dan plantar fascia untuk mengurangi spaame dan mengurangi nyeri gerak

Stretching Aktif (edukasi home program)

I = 10 kali repetisiD = 15 menitF = 2 kali/hari

Uraian tindakan fisioterapi

Modalitas UltrasoundPersiapan alat : siapkan gel, tissue, dan tempat sampah, atur alat dengan frekuensi 1 MHz, mode intermiten, intensitas 1,3 W/cm2, treatment time 10 menit.Persiapan pasien : posisi pasien telungkup, bebaskan area yang akan diterapi, posisi terapis di sebelah pasien.Aplikasi : beri gel pada area plantar ankle kemudian tempelkan tranducer, tentukan waktunya kurang lebih 5 menit, gerakkan tranducer secara tranversal dengan gentle dan perlahan.

Exercise– Stretching pasif

Stretching gastrocnemiusPosisi pasien terlentangPosisi terapis di samping kanan pasienAplikasi : fiksasi di atas patela, handling di bawah calcaneus. Terapis menggerakan kaki pasien ke arah gerakan dorsi pleksi dan knee ekstensi. Tahan selama 8 detik. Kemudian ulangi sampai 6 kali repetisi.

Stretching Soleus Posisi pasien terlentang dengan knee semifleksiPosisi terapis di samping kanan pasienAplikasi : fiksasi di atas ankle. Handling di calcaneus pasien,terapis menggerakan kaki pasien ke arah dorsi fleksi. Tahan selama 8 detik. Kemudian ulangi sampai 6 kali repetisi.

Plantar FasciaPosisi pasien terlentang dengan knee semifleksiPosisi terapis di samping kanan pasienAplikasi: Terpis memfiksisasi calcaneus pasien, handling di jari kaki pasien. Terapis menggerakan jari kaki pasien ke arah ekstensi. Tahan selama 8 detik. Kemudian ulangi sampai 6 kali repetisi.

Exercise– Stretching aktif

Stretching gastrocnemiusPosisi pasien : tubuh menghadap dinding, berdiri sekitar dua tiga kaki dari dinding. Salah satu kaki pasien berada di depan kaki yang lainAplikasi : lakukan dorongan dengan tangan anda pada dinding. Jadikan kaki yang depan sebagai tumpuan, sementara menstretch kaki yang belakang, biarkan tumit kaki yang belakang menempel di lantai. Posisi ini akan menstretch tendon achiles dan m. gastronemius. Tahan posisi ini selama 8 detik. Ulangi setidaknya 10 kali repetisi.

Stretching SoleusPosisi : Pasien menghadap depan dengan memegang counter top, letakkan kaki terpisah dengan satu kaki didepan kaki yang lain. Aplikasi : Tekuk lutut sampai dalam posisi setengah jongkok lalu tahan. Posisi tumit tahan dilantai selama mungkin. Tumit dan arcus akan meregang dan tahan posisi ini selama 8 detik. Rileks kemudian luruskan kembali, ulangi sampai 10 kali repetisi.

Tendon achilesLatihan ini dilakukan sebelum turun dari tempat tidur, jadi saat bangun tidur atau setelah istirahat lama. Hal ini dilakukan karena saat kita tidur plantar fascia semakin mengencang. Posisi pasien : long sittingAplikasi : pasien menarik kakinya menggunakan handuk. Tahan selama 8 detik. Ulangi sampai 10 kali repetisi.

Exercise– Stretching aktif

Stretching plantar fasciaPosisi pasien : duduk di kursi atau tepi tempat tidur.Aplikasi: letakan kaki pada bola golf atau kaleng. Tekan dan glindingkan bola atau. Lakukan selama 30-60 detik. Ulangi lima kali.

Posisi pasien : duduk dengan knee semifleksi dan tulang calcaneus menyentuh lantaiAplikasi : tarik jari-jari kaki ke arah dorso fleksi ankle tahan selama 10 detik. Ulangi sampai 10 kali repetisi

Supporting arcus exercisePosisi pasien: berdiri diatas buku tebalAplikasi : Tekuk jari-jari kaki di ujung buku tebal atau tangga ke arah bawah kemudian luruskan kembali, ulangi selama 2 menit dan lakukan 2 kali sehari.

Program untuk dirumah

Stretching secara aktif Memassage betis dan telapak kaki Aktif ROM Penggunaan arc support

Evaluasi

Setelah 4 kali terapiNyeri berkurang dari vas = 5 menjadi vas = 3spasme gastronemius berkurang

Kesimpulan

Plantar Fasciitis merupakan peradangan akibat dari ketidakseimbangan biomekanik yang menyebabkan ketegangan di sepanjang plantar fasia dan menyebabkan degenerasi kolagen pada tuberkulum medial calcaneus.(Young, 2001)

Penyebabnya bisa karena kontraksi yang terlalu lama atau trauma berulang dari stuktur fascia plantaris. Mengakibatkan iritasi lokal dan kadang-kadang juga mengakibatkan terbentuknya osteofit pada calcaneus (spur calcaneus) bagian medial. bahwa salah satu penyebab Plantar Fasciitis akbiat mikrotrauma berulang. Faktor resiko Plantar fascitis meliputi obesitas, pekerjaan yang membutuhkan berdiri dan menahan beban terlalu lama, dan calcaneus spur.

Kesimpulan

Penanganan fisioterapi tergantung pada penilaian akan kondisi, keluhan, dan gejala pasiennya. Dalam kasus yang disampaikan diatas, intervensi melibatkan pemberian modalitas Ultrasound dan stretching exercise. Hasil evaluasi setelah 4x proses fisioterapi menunjukkan adanya penurunan nyeri, sebelumnya tanggal 14 Februari 2012 VAS = 5 lalu pada tanggal 27 Februari 2012 VAS = 3, disertai penurunan spasme pada gastronemiis.

Dapat disimpulkan berdasarkan kasus diatas bahwa pemberian modalitas Ultrasound dan stretching, serta home program yang rutin dilakukan di rumah dapat mengurangi nyeri dan spasme gastronemius, sehingga keluhan pasien berkurang.

SaranSaran untuk pasien– Melakukan latihan peregangan otot setiap hari akan

meningkatkan fleksibelitas plantar fascia, otot achilles dan otot betis.

– Memakai sepatu bertumit rendah antara 2,5-5 cm. Kokoh dan mendukung bagian tengah dan telapak kaki, pilih kualitas sepatu yang baik dan berkualitas untuk berjalan dan berlari.

– Jangan memberikan beban terlalu berat terhadap kaki– Melakukan pemanasan yang cukup sebelum

melakukan olah raga atau aktivitas yang berat

Saran Saran untuk fisioterapi

Diharapkan agar fisioterapi dapat memberikan layanan yang efektif kepada pasien sesuai dengan problem yang dimiliki pasien.

Saran untuk masyarakatPenulis menyadari bahwa alas kaki berpengaruh terhadap

fungsi kaki, oleh karena itu penggunaan alas kaki yang sesuai dan nyaman untuk menghidari masalah-masalah yang timbul akibat alas kaki yang tidak sesuai. Masyarakat hendaknya menghindari penggunaan sepatu flat. Alas kaki yang ideal hendaknya memiliki tumit 2,5 – 5 cm. Dengan menggunakan alas kaki dengan tumit yang sesuai dapat mengurangi risiko terkena Plantar Fasciitis, sehingga angka kejadian Plantar Fasciitis di masyarakat dapat berkurang.