penatalaksanaan fisioterapi pada kasus post ...eprints.ums.ac.id/75512/1/naskah...

15
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI MEDIAL COLLATERAL LIGAMENT DEKSTRA DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: AULIA YUANASTIYANTI J100 160 069 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST

OPERASI MEDIAL COLLATERAL LIGAMENT DEKSTRA

DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN

DI RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada

Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

AULIA YUANASTIYANTI

J100 160 069

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI

MEDIAL COLLATERAL LIGAMENT DEKSTRA DENGAN MODALITAS

ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN

DI RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

AULIA YUANASTIYANTI

J100 160 069

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen

Pembimbing

Wahyuni, S.Fis.,M.Kes

Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI

MEDIAL COLLATERAL LIGAMENT DEKSTRA DENGAN MODALITAS

ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN

DI RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

OLEH

AULIA YUANASTIYANTI

J100 160 069

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jum’at, 5 Juli 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Wahyuni, S.Fis.,M.Kes ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Siti soekiswati., MH.Kes ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Wahyu Sudaryanto, S.Fis., M.KM ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes

NIK/NIDN : 786/06-1711-7301

Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka

akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 5 Juli 2019

Penulis

AULIA YUANASTIYANTI

J100 160 069

Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

1

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI

MEDIAL COLLATERAL LIGAMENT DEKSTRA DENGAN MODALITAS

ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN

DI RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

Abstrak

Repair Medial Collateral Ligament (MCL) merupakan rekonstruksi lutut setelah

rupture agar menjadi stabil. Rekontruksi atau mengganti MCL ini dapat berasal

dari bagian tubuh sendiri (autograft) atau orang lain yang sudah meninggal

(allograft). Fungsi dari tendon yang diambil tidaklah terganggu karena yang

diambil dari tendon itu hanyalah sebagian kecil. Setelah itu dilakukan program

rehabilitasi maka fungsi lutut akan normal kembali dan berangsur-angsur dapat

melakukan aktifitas seperti biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana manfaat Ultrasound dan Static Contraction pada kasus paska operasi

Medial Collateral Ligament Knee Dextra. Setelah dilakukan terapi sebanyak 4

kali, terdapat adanya perubahan nyeri saat diam T1 : 2 menjadi T4 : 0, nyeri tekan

T1 : 5 menjadi T4 : 1, dan nyeri gerak T1 : 6 menjadi T4 : 3, adanya peningkatan

gerak lingkup gerak sendi knee dekstra T1 : 110º menjadi T4 : 125º dan adanya

peningkatan kekuatan otot fleksor T1 : 3 menjadi T4 : 4. Pemberian modalitas

Ultrasound dan Static Contraction dapat mengurangi nyeri, peningkatan otot dan

peningkatan lingkup gerak sendi sehingga dapat meningkatkan kemampuan

fungsional.

Kata kunci: medial collateral ligament, ultrasound, static contraction

Abstract

Repair Medial Collateral Ligaments (MCL) is a knee reconstruction after a

rupture in order to become stable. Reconstruction or replace the MCL can be

derived from the parts of the body (autograft) or other people who have died

(allograft). The function of the tendon is taken is not interrupted because that is

taken from the tendon that is just a small part. Once that is done then the rehab

program will be back to normal knee function and gradually be able to do usual

activities. The purpose of to know how the benefits of Ultrasound and Static

Contraction on the case under the Medial Collateral Knee Ligaments surgery

Dextra. After 4 treatments, there were changes in pain at rest from T1 : 2 to T4 :

0, tenderness pain from T1 : 5 to T4 : 1, and motion pain from T1 : 6 to T4 : 3,

and the pain of motion T1 : 6 to T4 : 3, an increase in the scope of the motion the

motion of joints knee dekstra T1 : 110 º to T4 : 125 º d an increase of the flexor

muscle power T1 : 3 to T : 4. Ultrasound modality of granting and Static

Contraction can reduce pain, increase in muscle and an increase in the scope of

the motion of the joints so that it can improve functional.

Keywords: medial collateral ligaments, ultrasound, static contraction

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

2

1. PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk hidup, salah satu ciri makhluk hidup adalah

bergerak. Manusia bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melakukan

aktivitas sehari-hari. Dalam melakukan aktivitas hendaknya kita selalu berhati-

hati. Rasullullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya pada dirimu ada dua akhlak yang dicintai Allah, yaitu

alhilm (menahan diri dari marah, tidak tergesa-gesa menyikapi masalah) dan al-

anaah (berhati-hati dalam menghadapi masalah, menahan diri dan tidak terburu-

buru).” [HR. Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma]

Dari hadist diatas dijelaskan bahwa kita harus berhati-hati, misalnya ketika

berjalan tergesa-gesa lalu kita terjatuh maka akan menimbulkan rasa sakit seperti

nyeri dan menyebabkan cidera. Jika terjadi gangguan dari alat gerak, maka

manusia mengalami gangguan dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Yang

sering mengalami gangguan adalah persendian terutama sendi lutut yang mana

memiliki gerak yang cukup berat dan sebagian besar digunakan manusia dalam

melakukan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup. Ada beberapa komponen

penunjang sendi seperti Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi

sendi dan dibagian dalamnya terdapat rongga. Ligament (ligamentum) adalah

jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat

tulang satu dengan tulang lain pada sendi. Tulang rawan hialin (kartilago hialin)

adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk

menjaga dari benturan. Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.

Sendi lutut manusia pada dasarnya terdiri dari empat tulang yang

dilekatkan oleh lingkar jaringan besar yang disebut ligament. Struktur kompleks

sendi lutut ini bekerja secara bersamaan untuk memberikan keluwesan dan

dukungan pada tubuh, serta pergerakan yang lebih luas. Ligament pada sendi lutut

juga merupakan bagian tubuh yang terus-menerus mengalami tekanan saat

menjalankan aktivitas sehari-hari. Maka jika tidak dirawat serta mendapatkan

nutrisi yang tepat dapat menimbulkan nyeri, rasa tidak nyaman, dan terbatasnya

gerakan.

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

3

Cedera ligamen di lutut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti

memutar lutut dengan kaki yang ditahan, memperluas gerakan lutut terlalu jauh,

melompat dan mendarat lutut tertekuk, menghentikan secara tiba-tiba saat

berjalan, kecelakaan, jatuh, atau pukulan langsung pada lutut bisa menyebabkan

cedera pada ligamen di berbagai lokasi pada bagian atas lutut, bagian luar lutut

atau di dalam lutut itu sendiri. Oleh karena itu penulis menganggap perlu untuk

mengangkat permasalahan pada kasus paska operasi medial collateral ligament

knee dextra. Pada umumnya setelah mendapat tindakan medis (operasi) paisen

akan memiliki masalah seperti: lingkup gerak sendi berkurang, nyeri pada lutut,

gangguan berjalan, kekuatan otot menurun. Solusi untuk kasus ini adalah

menggunakan perban elastis, melakukan peregangan atau latihan fisik untuk

penguatan otot, mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan protein.

Apabila dalam kasus ini tidak mendapatkan fisioterapi atau latihan maka Lutut

biasanya menjadi bengkak, sangat sakit, dan sulit untuk di gerakkan sehingga

tidak stabil waktu berjalan.

Dalam hal ini penulis menggunakan ultrasound, terapi latihan dan edukasi

sebagai modalitas dengan harapan dapat meminimalkan impairment, functional

limitation dan disability yang ada pada kasus paska operasi medial collateral

ligament knee dextra.

2. METODE

Pengkajian fisioterapi pada penelitian ini meliputi anamnesis umum, anamnesis

khusus, dan anamnesis sistem. Hasil anamnesis umum menunjukkan bahwa

pasien dengan atas nama Ny. S berumur 38 tahun, jenis kelamin perempuan,

agama islam, pekerjaan 2wwiraswasta, bertempat tinggal di Dusun Ngasem Rt

02/Rw 09, Karangrejo, Kerjo, Karanganyar, Jawa Tengah.

Keluhan utama adalah apa yang dikeluhkan oleh pasien yang

menyebabkan dia datang ke fisioterapi (Herawati & Wahyuni, 2017). Informasi

yang didapat dari kasus ini pasien mengeluhkan nyeri pada sekitar incisi dan kaku

pada bagian lutut kanan bagian dalam saat digerakan menekuk. Nyeri yang

dirasakan hilang timbul.

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

4

Riwayat penyakit sekarang yang di alami oleh pasien menurut informasi

yang didapat dari kasus ini, tentang riwayat penyakit sekarang pasien adalah:

tanggal 10 september 2018 pada pagi hari pasien mengalami kecelakaan yakni

terpeleset remot TV di rumah dengan posisi kaki kanan bagian dalam membentur

lantai dengan keras. Setelah itu dibawa ke sangkal putung setelah 3 hari tidak ada

perubahan pada rasa sakitnya, akhirnya dibawa ke rumah sakit Karima Utama.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dan dilakukan operasi. Kemudian ± 2 bulan

setelah operasi di rujuk ke PKU Muhammadiyah Karanganyar untuk menjalani

terapi.

Riwayat penyakit dahulu adalah penyakit yang pernah diderita oleh pasien

yang dapat mempengaruhi penyakit saat ini (Herawati & Wahyuni, 2017).

Informasi yang didapat dari kasus ini, pasien tidak pernah memiliki riwayat

penyakit yang berkorelasi dengan penyakit yang dialami sekarang. Pasien juga

tidak memiliki riwayat penyakit penyerta.

Pada tahap pemeriksaan fisisik, peneliti memeriksa secara langsung

keadaan pasien. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital,

inspeksi statis, inspeksi dinamis, palpasi, gerakan dasar (gerakan aktif dan

gerakan pasif). Pada tahap selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan kognitif,

intra personal, dan inter personal guna melihat bagaimana kronologi kejadian

awal mula penyakit, melihat semangat pasien untuk sembuh dari penyakit dan

kemampuan berkomunikasi pasien dengan terapis dan orang lain.

Kemampuan fungsional dan lingkup aktivitas digunakan untuk melihat

kemampuan pasien dalam beraktivitas sehari-hari, dengan alat bantu maupun

mandiri. Pemeriksaan khusus dalam penelitian ini menggunakan alat ukur VAS

(Visual Analogue Scale) untuk mengukur rasa nyeri, dan penggunaan MMT

(Manual Muscle Testing) untuk mengukur kemampuan otot dalam menopang

gerak. Pemeriksaan LGS digunakan untuk mengetahui luas lingkup gerak sendi

yang mampu dicapai oleh suatu sendi (Herawati & Wahyuni, 2017).

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Laporan status klinis pasien atas nama Ny. S, berusia 38 tahun, dengan diagnosa

medis Medial Collateral Ligament yang memiliki beberapa keluhan yaitu nyeri

pada lutut kanan bagian dalam dan kaku saat digerakkan untuk menekuk. Lalu

diberika modalitas berupa Ultrasound dan Static Contraction di PKU

Muhammadiyah Karanganyar. Setelah menjalani terapi sebanyak 4 kali terapi,

maka didapatkan hasil sebagai berikut:

3.1.1 Hasil Evaluasi Nyeri dengan VAS

Grafik 1.Evaulasi nyeri dengan VAS

Berdasarkan grafik pemeriksaan nyeri dengan VAS diatas, setelah dilakukan

terapis sebanyak 4 kali pada terapi pertama sapai terapi ke 4 terjadi penurunan

nyeri, baik rasa nyeri diam, nyeri tekan maupun nyeri gerak. Namun dibandingkan

dengan penurunan nyeri diam dan nyeri tekan yang relative significan, penurunan

nyeri gerak relative lebih lama.

3.1.2 Hasil evaluasi lingkup gerak sendi knee dengan goniometer

Grafik 2. Evaluasi lingkup gerak sendi (LGS) dengan goniometer

0

5

10

T1 T2 T3 T4

Evaluasi Nyeri

Nyeri Diam Nyeri Tekan Nyeri Gerak

0

50

100

150

T1 T2 T3 T4

Eevaluasi Lingkup Gerak Sendi

Fleksi Ekstensi

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

6

Berdasarkan grafik pemeriksaan lingkup gerak sendi, setelah dilakuan terapis

sebanyak 4 kali didapatkan hasil peningkatan gerak lingkup gerak sendi knee

dekstra. Khususnya pada gerakan fleksi dari T1:110º sampai T4 menjadi 125º.

3.1.3 Hasil Evaluasi Kekuatan Otot dengan MMT

Grafik 3. Evaluasi kekuatan otot dengan MMT

Berdasarkan grafik pemeriksaan kekuatan otot, setelah dilakukan terapis sebanyak

4 kali pada T1 dan T2 belum terdapat perubahan pada kekuatan otot fleksor,

namun pada T3 dan T4 sudah ada peningkatan kekuatan otot pada fleksor.

3.2 Pembahasan

Pada pembahasan ini, penulis akan menyampaikan maanfaat dari pemberian

modalitas Ultrasound dan Static Contraction terhadap problematika yang timbul

pada kasus Medial Collateral Ligament. Apakah tujuan fisioterapi tercapai dengan

menggunakan ultrasound dan static contraction .

3.2.1 Ultrasound dalam mengurangi nyeri

Nyeri terjadi karena adanya luka incisi sehingga terjadi kerusakan jaringan lunak

di bawah kulit maupun pembuluh darah yang akan diikuti keluarnya cairan limphe

dan darah kemudian akan terjadi reaksi radang sehingga menimbulkan nyeri.

Pada proses pemberian Ultrasound yang ditujukan untuk mengurangi

nyeri, dilakukan pemberian terapi ultrasound dengan pemberian dosis sesuai

Kondisi aktualitas rendah dengan frekuensi 3 Mhz, intensitas 1,80 Mhz secara

continuous dalam waktu 5 menit, maka panas yang dihasilkan oleh ultrasound

dapat merangsang serabut saraf bermyelin dengan diameter besar sehingga

0

1

2

3

4

5

T1 T2 T3 T4

Evaluasi Kekuatan Otot

Fleksor Ekstensor

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

7

mengurangi nyeri melalui mekanisme gatecontrol theory, maka pemberian terapi

ultrasound dapat mengurangi nyeri. Selain itu ultrasound juga dapat meningkatkan

kecepatan konduksi saraf bermyelin tebal sehingga menciptakan efek counter

iritan melalui mekanisme thermal (Levine & Watson, 2013).

3.2.2 Terapi latihan dalam meningkatkan Lingkup Gerak Sendi

Keterbatasan lingkup gerak sendi terjadi karena pasien enggan bergerak karena

nyeri. Jika kondisi ini dibiarkan dapat menimbulkan spasme yang akan

menyebabkan gerakan sendi menjadi terbatas.

Modalitas dengan Static Contraction dengan menekankan lututnya ke bed

kuat-kuat sampai menekan tangan terapis yang berada di bawah lutut dan

dipertahankan selama 6 detik kemudian diikuti fase rilaksasi dengan gerakan

tersebut dan dilakukan dua kali sehari dengan pengulangan tiap sesinya 10 kali

pengulangan dan didapatkan hasil peningkatan gerak lingkup sendi knee dekstra.

Khususnya pada gerakan fleksi dari T1:110º sampai T4 menjadi 125º. Dapat

disimpulkan bahwa terapi latihan dengan Static Contraction yang dilakukan

secara benar dan rutin dapat meningkatkan LGS.

3.2.3 Kekuatan Otot

Apabila otot tidak digunakan dalam waktu yang lama maka akan terjadi

penurunan kekuatan otot (disused muscle weakness). Problematik yang muncul

pada functional limitation adalah keterbatasan pasien untuk melakukan aktifitas

fungsional dengan tungkai, misalnya: berjalan. Sehingga akan mempengaruhi

dalam kehidupan sosialnya juga karena akan kesullitan dalam bekerja atau

membantu orang lain.

Pada kasus ini, setelah dilakukan latihan dengan Static Contraction dapat

meningkatan gerak lingkup sensi, mengurangi nyeri, memperlancar aliran darah

serta dapat menjaga kekuatan otot agar tidak terjadi atrofi dan kontraksi otot yang

dapat menekan pembuluh darah vena akan mengaliran darah dengan lancar dan

eksudat akan dapat dialirkan ke bagian yang lebih proksimal (Kisner, 2007).

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

8

3.2.4 Aktivitas Fungsional

Peningkatan kemampuan fungsional pasien dapat meningkat dikarenakan kondisi

nyeri berkurang, meningkatnya lingkup gerak sendi dan meningkatnya kekuatan

otot.

4. PENUTUP

Setelah dilakukan Fisioterapi sebanyak 4 kali (T1-T4) pada pasien atas nama Ny.

S berusia 38 tahun dengan diagnose Medial Collateral Ligament Dekstra di PKU

Muhammadiyah Karanganyar dengan modalitas Ultrasound dan Static

Contraction. Didapatkan kesimpulan bahwa pemberian modalitas Ultrasound

(US) dan terapi latihan Static Contraction dapat mengurangi nyeri yang

ditimbulkan post operasi Medial Collateral Ligament Dekstra. Pemberian

modalitas Ultrasound (US) dan terapi latihan Staitc Contraction dapat

meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS) dan meningkatkan kekuatan otot pada

kasus Medial Collateral Ligament Dekstra.

Pada akhir dari penulisan Karya Tulis ilimah ini, penulis akan

menyampaikan beberapa saran demi tercapainya tujuan terapi secara optimal,

terutama pada fisioterapi sebagai penyedia layanan jasa kesehatan, pasien, dan

keluarga pasien.

Dengan ditulisnya Karya Tulis Ilmiah ini, diharapkan agar pemberian

modalitas Ultrasound dan Static Contraction dapat diterapkan kepada pasein

dengan kasus Medial Collateral Ligament.

Pasien diharapkan dapat memahami dan menerapkan latihan yang telah

diberikan oleh Fisioterapis secara rutin dan edukasi yang telah diberikan berupa

pemberian kompres air hangat selama 10 menit. Latihan Static Contraction

dilakukan dengan penahanan 6-10 detik, fase istirahat 3-5 detik, kekuatan

kontraksi min 40% dari kekutan kontraksi maksimal dengan 12 kali pengulangan,

dilakukan 3-5 kali per hari dan 3 kali per minggu. Yang boleh dilakukan aktivitas

ringan dan berjalan menggunakan alat bantu sedangkan yang tidak boleh

dilakukan aktivitas berat misalnya berlari.

Page 13: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

9

Penulis mengharapkan adanya kontribusi penuh dari pihak keluarga pasein

dalam pemberian motivasi dan pengawasan pada pasien terhadap program terapi

yang telah diberikan oleh Fisioterapis agar dapat mengoptimalkan proses terapi

pada pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Amrod, J & Hayes, S.C. (2014). ACT for The Incarcerated. Dalam Tafrate, R.C

dan Mitchell, D (Editor).. 2014. Forensic CBT. A Handbook for Clinical

Practice. New Jersey: John Wiley & Sons

Ballinger, Philip W. (2007).Merril’s Atlas of Radiographic Positioning and

Procedure, ninth editition. Mosby year Book, Inc New York.

Chavan, S K., Wabale, R N. (2016). Reviewing Morphology of Quadriceps

Femoris Muscle. Journal Morphol. Sci. Vol. 33, No. 2, Hal. 112 – 117

Conaghan, P., & Nelson, A. (2012).Osteoarthritis. Abingdon: Health Press.

Cristina, C. (2015). Muscle at Dominican University California.

https://www.studyblue.com/notes/note/n/lab-practical-1-

muscles/deck/15576573.

Dhananjaya, Javan Arya. (2012). Muskuloskeletal: Membahas Materi Tentang

Asuhan Keperawatan Pada Sistem Muskuloskeletal.

http://ayoncrayon5.blogspot.co.id/2012_11_05_archive.html.

Dian, Rismawati. (2013). Osteoarthritis (Radang Sendi).

http://aretnasih.blogspot.co.id/2013/11/osteoarthritis-radang-sendi.html.

Dwikora N dan Damayanti T. (2010). Cedera Ligament Lutut Sudah Bukan

Masalah Lagi. Surabaya : Sakkata Press.

Fandrian, Ganang. (2014). Origo dan Insersio Extremitas Inferior.

http://fandriang.blogspot.co.id/2014/03/origo-dan-insersio-

extremitasinferior.html.

Flandry, F., & Hommel, G. (2011). Normal Anatomy and Biomechanics of the

Knee, 19(2), 82–92.

Frank, C B. (2004). Ligament Structure, Physiology, and Function. Journal

Musculosceletal Neuron Interact. Vol. 4, No. 2, Hal. 199 – 201

Hadi, Abdul., Puji, Rizki. (2015). Pengertian, Fungsi, Struktur, dan Macam –

Macam Ligament. http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-

FungsiStruktur-Macam-Macam-Mekanisme-Kerja-Ligamen-

Adalah.html.

Page 14: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

10

Hartono, Juni. (2015). Jaringan Tulang Rawan (Kartilago), Hialin, Elastis,

Fibrosa. http://www.biomagz.com/2015/10/jaringan-tulangrawan

kartilago - hialin.html.

Herawati, I., & Wahyuni. (2017). Pemeriksaan Fisioterapi. Surakarta:

Muhammadiyah University Press.

Houglum, Peggy A., Bertoti, Delores B. (2012). Brunnstrom’s Clinical

Kinesiology Sixth Edition. Philadepphia: F.A Davis Company

Jupardi, Iskandar. (2002). Peroneal Neuropathy. Tesis: Universitas Sumatera

Utara

Kelsey, S. (2014). Muscle Origin/Insersion Action. https://www.studyblue.com

/notes/note/n/muscle-s-origin-insertionaction/deck/10121521.

Kisner, Carolyn., Colby, Lynn Allen. (2007). Therapeutic Exercise 5th Edition.

Philadelphia: F.A Davis Company

Kristal, A. (2012). Muscle Appendix. https://www.studyblue.com/notes/note/n

/muscle-appendix/deck/3291473.

Kuprian, W,et all.(1984). Sport Physioterapy Explained. De tjidstroo, Lochem, hal

95-97.

Lowe, Tristan., Balint, Richard., Shearer, Tom. (2016). Optimal Contrast Agent

Staining of Ligaments and Tendon X-Ray Computed Tomography.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4831740/

Lumongga, Fitriani. (2004). Sendi Lutut. Skripsi: Universitas Sumatra Utara

Makris, Eleftherios A., Hadidi, Pasha., Athanasiou, Kyriacos A. (2011). The Knee

Meniscus: Structure-Function, Pathophysiology, Current Repair

Techniques., and Prospects for Regeneration. Journal Biomaterials. Vol.

32, No. 30, Hal. 7411 – 7431

Mulyadi, Tedi. (2014). Struktur dan Fungsi Membran Sinovial.

http://budisma.net/2014/12/struktur-dan-fungsi-membran-sinovial.html.

Nwamaka. (2009). Manfaat Cartilage Untuk Stabilitas Sendi Lutut.

Oatis, Carol A. (2009). Kinesiology: The Mechanics and Pathomechanics of

Human Movements. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins

Quinn, Elizabet. (2016). What is a Ligament: Learn about igaments and How to

Treat Ligament Injuries. https://www.verywell.com/what-is-a-

ligament3120393.

Page 15: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ...eprints.ums.ac.id/75512/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfLigament (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut

11

Razii, Nima. (2012). Anatomy Revision of The Upper Limb, Lower Limb, and

Back. http://www.slideshare.net/meducationdotnet/anatomy-revision-of-

theupper-limb-lower-limb-back.

Schmidler, Cindy. (2016). Knee Joint Anatomy, Function and Problems.

http://www.healthpages.org/anatomy-function/knee-joint-structure

functionproblems/.

Souza, Peter de., Hurley, Jack. (2015). Anatomy Zone: Rectus Femoris.

http://anatomyzone.com/anatomy-feed/rectus-femoris/.

Spalteholz, Warner. (2014). Anatomi Kedokteran Latin Nomenclature.

Tangerang: Binarupa Aksara.

Speck, James. (2013). How The Soleus Muscle Extends And Protects the Knee.

http://www.somastruct.com/soleus-muscle-extends-protects-knee/.

Wedmore, LS., Charlette, J. (2000). Emergency department evaluation and

Treatment of ankle and foot injuries. 18 (1): 85-113. North Amerika.

Wheeless, Clifford R. (2011). Obturator Nerve. http://www.wheelessonline.com/

ortho/obturator_nerve.