penataan ruang dalam rumah sesuai ......tinjauan kebijakan penataan ruang dalam rumah disesuaikan...

23
LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN 2015 PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI KEBUTUHAN PENGHUNI Tim Pengabdi: Ketua : Prof. Ir. Happy R. Santosa, MSc, PhD (Jurusan Arsitektur /FTSP) Anggota 1 : Colinthia Erwindi, ST, MT (Jurusan Arsitektur/FTSP) Anggota 2 : Nurfahmi Muchlis, ST, MArs (Jurusan Arsitektur/FTSP) Anggota 3 : Iwan Adi Indrawan, ST, MArs (Jurusan Arsitektur/FTSP)) Anggota 4 : Susetyo Firmaningtyas, ST, MT, MPhil (Jurusan Arsitektur/FTSP) Anggota 5 : Firda Ayu (Jurusan Arsitektur/FTSP) Anggota 6 : Aprilia Eka (Jurusan Arsitektur/FTSP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

Upload: others

Post on 12-Jul-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

LAPORAN KEMAJUAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DANA BOPTN 2015

PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI

KEBUTUHAN PENGHUNI

Tim Pengabdi:

Ketua : Prof. Ir. Happy R. Santosa, MSc, PhD (Jurusan Arsitektur /FTSP)

Anggota 1 : Colinthia Erwindi, ST, MT (Jurusan Arsitektur/FTSP)

Anggota 2 : Nurfahmi Muchlis, ST, MArs (Jurusan Arsitektur/FTSP)

Anggota 3 : Iwan Adi Indrawan, ST, MArs (Jurusan Arsitektur/FTSP))

Anggota 4 : Susetyo Firmaningtyas, ST, MT, MPhil (Jurusan

Arsitektur/FTSP)

Anggota 5 : Firda Ayu (Jurusan Arsitektur/FTSP)

Anggota 6 : Aprilia Eka (Jurusan Arsitektur/FTSP)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2015

Page 2: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang
Page 3: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

i

Ringkasan

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan kawasan laut yang

mencapai 2/3 dari total luas wilayah. Sebagai negara laut/maritim dengan sumberdaya laut

yang besar, masih banyak para nelayan yang tinggal di rumah yang sangat sederhana. Dari

beberapa penelitian yang pernah dilakukan Laboratorium Perumahan dan Permukiman,

antara lain mengenai inovasi pola rumah dan permukiman nelayan dalam menanggulangi

kekumuhan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kegiatan masyarakat nelayan

dilakukan diluar rumah atau di teras rumah. Para pria dewasa/anak-anak memperbaiki

jaring dan peralatan lainnya, sedangkan para ibu/anak perempuan mengolah hasil

tangkapan.

Dalam kegiatan tersebut banyak ditemui ruang dalam hunian yang tidak tertata, tidak

memenuhi standar kesehatan dan kurang bersih. Penataan hunian mempengaruhi banyak

aspek dalam kehidupan penghuni sehari-hari antara lain aspek kesehatan, efektifitas

kegiatan dan sebagainya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan aplikasi nyata

dari penelitian terdahulu, memberikan arahan bagi para nelayan dalam menata ruang

dalam/ interior agar i) sesuai dengan persyaratan rumah sehat dan tidak kumuh, ii) tercipta

pembagian ruang yang baik untuk kegiatan domestik dan kegiatan usaha nelayan dan iii)

sesuai dengan kebutuhan penghuni.

Page 4: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

ii

Daftar Isi

Halaman Pengesahan

Ringkasan i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan 1

1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan 2

1.4 Target Luaran 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

2.1. Tinjauan Kebijakan 3

2.2. Tinjauan Teori 3

2.3. Studi Hasil Penelitian Sebelumnya 4

BAB III STRATEGI, METODA KEGIATAN, DAN KEBERLANJUTAN 5

3.1. Strategi 5

3.2. Metoda Kegiatan 5

3.3. Keberlanjutan 5

BAB IV MATERI TRAINING/PELATIHAN RUMAH SEHAT DAN

PENATAAN DALAM RUANG 6

4.1. Materi Training 6

4.2. Pemilihan Rumah untuk Studi Kasus 7

DAFTAR PUSTAKA 8

LAMPIRAN 9

Page 5: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terdapat sembilan cita-cita (Nawa Cita) pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko

Widodo. Di bidang perumahan dan permukiman, penyelenggaraan perumahan dan

permukiman Indonesia diarahkan untuk mengusahakan dan mendorong terwujudnya

kondisi dimana setiap orang atau keluarga untuk mampu bertanggung jawab dalam

memenuhi kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau di dalam lingkungan

permukiman yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan guna mendukung terwujudnya

masyarakat dan lingkungan yang berjati diri, mandiri dan produktif. Dalam

pelaksanaannya, pemerintah akan selalu hadir dalam penyelenggaraan perumahan dan

permukiman, namum membuka peluang partisipasi masayarakat yang besar, pemerataan

pembangunan terutama yang tertinggal, termasuk kawasan pesisir kampung nelayan, yang

mampu meningkatkan produktifitas dan daya saing nelayan.

Pembangunan Kota Surabaya sebagai kota jasa tumbuh sangat pesat dalam jangka waktu

lima tahun terakhir. Namun demikian masih ada beberapa kampung nelayan yang masih

dalam kondisi tertinggal dibandingkan dengan kondisi kampung lainnya di Surabaya.

Dalam berbagai kegiatan kompetisi tingkat kota dibidang perumahan dan permukiman,

sangat minim jumlah kampung nelayan yang ikut berperan serta. Dari kunjungan-

kunjungan dan penelitian yang dilakukan terhadap kampung nelayan, perlu diberikan

informasi, pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat nelayan untuk ikut berpartisipasi

meningkatkan kualitas ruang dalam hunian yang ada.

1.2. Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk beberapa kali pertemuan dengan ibu-ibu

nelayan di kampung nelayan Sukolilo, Surabaya Timur. Materi yang diberikan meliputi:

- Pengetahuan akan hunian sehat.

- Penataan ruang dalam yang efisien.

- Dasar-dasar desain ruang dalam; keindahan, fungsi, manfaat.

Para ibu akan diberi pengarahan dalam menata ruang dalam agar sesuai dengan persyaratan

hunian sehat, dapat memenuhi kebutuhan ruang untuk hunian dan kegiatan ekonomi.

Page 6: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

2

1.3. Tujuan, Manfaat dan Dampak yang Diharapkan

Dalam kegiatan pengabdian ini diharapkan ibu-ibu nelayan dapat:

- Memahami pentingnya hunian sehat dan bersih.

- Mengetahui aspek-aspek hunian yang mempengaruhi kesehatan.

- Mengetahui konsep desain sederhana dan mengaplikasikannya.

1.4. Target Luaran

Target luaran yang hendak dicapai dalam kegiatan pengabdian masayarakat ini adalah:

- Ibu-ibu nelayan memahami dan dapat mengaplikasikan konsep desain sederhana

untuk menciptakan hunian yang sehat dan bersih.

- Guideline penataan ruang dalam rumah nelayan

- Publikasi ilmiah dalam jurnal internasional.

Page 7: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Kebijakan

Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya

menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang no. 1 tahun 2011 tentang

perumahan dan kawasan permukiman, terdapat kebijakan yang membahas peningkatan

kualitas perumahan kumuh. Dimana setiap orang berhak memiliki lingkungan yang sehat,

aman, serasi, dan teratur. Rumah selayaknya memenuhi persyaratan keselamatan bangunan

dan kecukupan minimum luas bangunan, serta kesehatan penghuni.

Penataan rumah yang layak huni juga merupakan salah satu poin ketetapan dalam

dokumen Deklarasi Istanbul dan The Habitat Agenda 21. Hal ini berarti bahwa, masyarakat

ekonomi lemah juga memiliki kesempatan untuk memiliki rumah yang layak dengan

standar kesehatan yang baik.

2.2. Tinjauan Teori

Rumah diartikan sebagai sebuah proses yang berkembang karena terkait dengan mobilitas

sosial ekonomi dari penghuninya serta memiliki dimensi tempat dan waktu (Turner 1972,

Rapoport 1977). Perkembangan rumah berjalan seiring dengan kebutuhan sosial dan

ekonomi penghuninya. Sehingga memunculkan kondisi kelayakan rumah yang turut

beragam. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Perumahan dan

Permukiman, kondisi perumahan nelayan lebih kumuh dibandingkan dengan perumahan

lainnya. Hal ini merupakan tantangan bagi Indonesia, sebagai negara yang termasuk

memiliki komitmen dalam bidang permukiman. Yakni mengurangi permukiman kumuh di

tahun 2015 dan target tanpa permukiman kumuh di dunia pada tahun 2020. Dan sebagai

upaya untuk memenuhi tuntutan Agenda 21 dan Millenium Development Goals (2000).

Pengabdian masyarakat ini diusulkan untuk menciptakan ruang yang sehat dalam rumah

nelayan. Kualitas yang diharapkan adalah mampu memberikan kenyamanan serta

menghindari konflik aktifitas penghuni sehari-hari dengan aktifitas ekonomi yang terjadi di

rumah nelayan.

Page 8: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

4

2.3. Studi Hasil Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian telah dilakukan oleh Laboratorium Perumahan dan Permukiman ITS

terkait dengan studi rumah nelayan, diantaranya adalah :

1. Penelitian Happy Santosa dan Purwanita Setijanti (1999) menunjukkan bahwa di

permukiman nelayan, wanita memiliki peranan untuk memperbaiki rumah. Sebab

tanggung jawab ini diserahkan pada istri nelayan dan tukang ketika para nelayan

menghabiskan waktu kerjanya di laut.

2. Siregar, dkk (2012) menyatakan bahwa perumahan dan permukiman nelayan rata-rata

sudah memenuhi standar minimum yang dipersyaratkan untuk aktifitas yakni

9m2/orang. Namun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengaturan ruang pada

aktifitas ekonomi dan keseharian agar tidak saling mengganggu.

3. Santosa dkk (2014) , kader lingkungan sebagai bentuk partisipasi masyarakat

dibutuhkan untuk menanggulangi kekumuhan. Beberapa inovasi yang dilakukan

dalam pola permukiman dan desain perumahan nelayan seperti memperkokoh struktur

rumah, menaikkan elevasi bangunan dengan tiang perancah beton serta memperbaiki

kondisi rumah lebih sehat melalui pengaturan perletakan bukaan serta standar bukaan.

Dari beberapa penelitian yang terkait maka yng masih perlu diteliti adalah penataan ruang

dalam rumah nelayan untuk memenuhi kebutuhan penghuni dalam menciptakan rumah

yang lebih sehat.

Page 9: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

5

BAB III STRATEGI, METODA KEGIATAN DAN

KEBERLANJUTAN

3.1. Strategi

Pengabdian masyarakat dengan judul Penataan Ruang Dalam Rumah Nelayan Sesuai

Kebutuhan Penghuni dilakukan sebagai lanjutan penelitian tentang “Inovasi Pola Rumah

dan Permukiman Nelayan dalam Menanggulangi Kekumuhan”. Untuk menciptakan

tatanan rumah yang sesuai kebutuhan penghuni dan menanggulangi kekumuhan perlu

aplikasi yang nyata dalam perwujudan pola rumah nelayan.

Pola Rumah yang diaplikasikan disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, dengan mengacu

pada tujuan kegiatan pengabdian, yaitu:

1. Tatanan ruang dalam rumah sesuai dengan persyaratan rumah sehat, agar tidak

terjadi kekumuhan dalam rumah.

2. Tatanan ruang memperhatikan jalur sirkulasi dalam rumah, perletakan barang-

barang dan perabot rumah, dan tidak terjadi konflik keperluan kehidupan domsetik

dan kegiatan usaha nelayan.

3. Tercipta tatanan ruang dalam rumah sesuai kebutuhan penghuni.

3.2. Metoda Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat akan dilakukan di kampung nelayan Sukolilo RT.1 RW.3

Bulak, Surabaya Timur. Urutan kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan training (pelatihan) kepada ibu-ibu nelayan tentang pentingnya rumah

yang sehat dan bersih, agar rumah tidak menjadi kumuh.

2. Survey kondisi ruang dalam rumah untuk mendapatkan gambaran kondisi awal

rumah

3. Membuat gambar denag rumah berserta foto-foto kondisi ruang dalam rumah

4. Mengusulkan perbaikan rumah dalam bentuk gambar-gambar denah rumah dengan

penataan yang lebih sesuai dan gambar-gambar 3 dimensi.

3.3. Keberlanjutan

Setelah kegiatan pengabdian selesai, diharapkan pada tahap berikutnya ada kesempatan

untuk memperbaiki rumah dengan tatanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan penghuni.

Hal ini mungkin dapat terlaksanan bila ada bantuan dana dari pemerintah atau stakeholder

lainnya.

Page 10: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

6

BAB IV

MATERI TRAINING/PELATIHAN RUMAH SEHAT DAN

PENATAAN DALAM RUANG

Dalam bab IV ini dijelaskan materi yang diberikan dalam pelatihan.

4.1. Materi Training

Kebutuhan ruang per orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam rumah.

Kegiatan sehai-hari yang dilakukan seseorang tersebut meliputi aktivitas tidur, makan,

kerja, duduk, mandi, kakus, cuci dan masak serta ruang gerak lainnya.

Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan

dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek, yaitu pencahayaan, penghawaan, serta suhu udara dan

kelembaban dalam ruangan.

Aspek-aspek tersebut merupakan dasar atau kaidah perencanaan rumah sehat dan nyaman.

a) Pencahayaan

Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai pencahayaan alami pada

siang hari. Pencahayaan yang dimaksud adalah penggunaan terang langit, dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan,

2. ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya,

3. ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya secara merata.

Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan oleh:

1. kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),

2. lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),

3. tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan,

4. lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,

5. sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 (satu) jam setiap hari,

6. cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.

b) Penghawaan

Udara merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bernapas. Untuk memperoleh kualitas

yang baik maka diperlukan kenyaman rumah. Kenyamanan dapat memberikan kesegaran

Page 11: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

7

pada penghuni didalamnya dan juga menciptakan rumah yang sehat. Aspek yang perlu

diperhatikan antara lain :

1. Mengatur aliran udara secara kontinu antar ruangan

2. Memberikan lubang-lubang ventilasi pada dinding pembatas.

3. Kesegaran udara melalui peranginan silang harus memperhatikan posisinya

sehingga udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur dan kamar mandi.

4. Penghawaan yang baik dapat diperoleh dengan menyediakan bukaan minimal 5%

dari luas lantai.

5. Mengatur agar volume udara yang masuk kedalam sama dengan yang dikeluarkan

dari ruangan.

c) Suhu Udara dan Kelembaban

Rumah sehat dan nyaman dapat dicapai apabila suhu udara dan kelembaban udara ruangan

yang dirasakan sesuai dengan suhu tubuh manusia normal. Hal ini sangat dipengaruhi oleh

penghawaan dan pencahayaan. Penghawaan yang kurang atau tidak lancar akan

menjadikan ruangan terasa pengap atau sumpek dan akan menimbulkan kelembaban tinggi

dalam ruangan.

Untuk mengatur suhu udara dan kelembaban normal untuk ruangan dan penghuni dalam

melakukan beraktifitas, perlu diperhatikan:

1. Menjaga agar volume udara yang masuk dan keluar pada penghawaan tetap

seimbang.

2. Perabotan tidak bergerak memperoleh pencahayaan yang cukup.

3. Menghindari perabotan yang memiliki dimensi besar dan menutupi luas lantai

ruangan yang efektif untuk kegiatan.

4.2. Pemilihan Rumah untuk Studi Kasus

Pemilihan rumah berdasarkan persutujuan pemilik rumah. Diambil sebanyak enam rumah

atau 20% dari satu RT sebagai studi kasus. Yang memiliki kondisi kurang sehat dan

nyaman. Luasan rumah kurang dari 30 m2.

Page 12: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

8

DAFTAR PUSTAKA

Rapoport, A., (1977), Human Aspect of Urban Form, Toward a Man Environment

Approach to Urban Form and Design, Pegamon, England.

Santosa, H. ,Silas,J. Hayati, A. Isworo,B.W. (2014), Inovasi Pola Permukiman dan Desain

Perumahan Nelayan di Pantai Utara Jawa Timur dalam Rangka Menanggulangi

Kekumuhan, Laboratorium Perumahan dan Permukiman Jurusan Arsitektur ITS –

Surabaya.

Santosa, H dan Setijanti, P (1999), Peran Wanita dalam Perbaikan Permukiman Nelayan

di Pantai Utara Jawa Timur dalam Jurnal Manusia Lingkungan , No.17, tahun VI, hal 10-

21,PSL, UGM, Yogyakarta.

Siregar,H. Santosa,H. Cahyadini,S. (2012) Tantangan Pengembangan Model/Prototype

Rumah Sangat Murah dalam Mengurangi Kemiskinan, LPPM ITS.

Turner, J.F.C and Fitcher, R., (1972), Freedom to Built, New York, USA, the Macmillan

Company.

Undang-Undang no. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,

Kementerian Perumahan Rakyat.

Page 13: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

MATERI PELATIHANRUMAH SEHAT DAN

PENATAAN RUANG DALAM RUMAH

Rumah Sehat

Page 14: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

Rumah

tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci,masak,serta ruang gerak lainnya.

Kegiatan Sehari-hari di dalam rumah :

Contoh rumah sederhana yang memenuhi kenyamanan dan sehat. Mengatur posisi bukaan untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.

Page 15: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

RUANGAN MAKAN/DAPUR

KAMAR MANDI/WC

RUANG TAMU

RUANGAN TIDUR

TERAS

300 300

600

400 200

Kebutuhan Kesehatan dan Kenyamanan

Pencahayaan

Penghawaan

suhu udara &Kelembaban

RUMAH NYAMAN &

SEHAT

Page 16: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

Pencahayaan

Pencahayaan alami :1.Cuaca cerah dan tidak berawan,2.Ruangan mendapatkan cukup banyak cahaya,3.Ruang kegiatan mendapatkan distribusi

cahaya secara merata.

Pencahayaan

kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan

lamanya waktukegiatan yang membutuhkan

daya penglihatan

kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan

lubang cahaya minimum 1/10 luas lantai ruangan

sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan

min. 1 (satu) jam setiap hari

pencahayaan alami jam 08.00 - 16.00

Page 17: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

Ruangan yang terkena cahaya matahari langsung akan kurang lembab dan kuman-kuman mati

Bila cahaya matahari pagi terhalang usahakan ada jendela ke arah matahari sore (barat)

Pencahayaan

Pengaturan perabot dalam ruangan sempit mempertimbangkan luasan rumah dan arah bukaan untuk penghawaan dan pencahayaan.

Page 18: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

Pengaturan perabot di ruangan sempit. Ukuran perabot sebaiknya tidak berdimensi besar dan memakan tempat serta menghalangi pencahayaan maupun sirkulasi udara.

Penghawaan

Udara adalah kebutuhan pokok manusia untuk bernafas.

Udara kenyamanan rumah

Page 19: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

Penghawaan

Kenyamanan akan memberikan kesegaran terhadap penghuni dan terciptanya rumah yang sehat.

terjadi pengaliran atau pergantian udara secara kontinyu melalui ruangan ruangan

lubang-lubang pada bidang pembatas dinding (ventilasi)

Kesegaran udara diperoleh dengan peranginan silang (ventilasi silang).

Penghawaan

Lubang penghawaan min. 5% dari

luas lantai ruangan.

Volume udara yang mengalir masuk = udara yang mengalir keluar ruangan.

Udara yang masuk bukan dari asap dapur,bau kamar mandi/WC.

Page 20: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

1 2Penghawaan silang untuk memberi kenyamanan dalam ruangan.

X

X

Udara mengalir karena letak jendela/kisi berseberangan

Udara/angin tidak bisa bergerak masuk karena tertahan tembok.

Bukaan berseberangan juga bisa dibuat dengan membuat kisi di atap.

Udara yang mengalir ke dalam rumah akan mengurangi kelembaban ruangan.

Page 21: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

Pengunaan kerawang sebagai salah satu upaya menghadirkan penghawaan alami dan pencahayaan yang tidak menyilaukan dalam ruangan.

Cahaya alami dan penghawaan alami tetap dipertahankan untuk masuk kedalam ruangan yang memanjang. Dengan memanfaatkan pengaturan perabot yang tidak memotong sirkulasi ruangan.

Page 22: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

Penghawaan silang dapat dicapai dengan mengatur ruangan bebas dari perabotan yang banyak memakan tempat.

Suhu udara dan kelembaban

sehat, nyaman

sesuai dengan suhu tubuh

manusia normal

penghawaan pencahayaan

tidak pengap

kelembaban rendah

Page 23: PENATAAN RUANG DALAM RUMAH SESUAI ......Tinjauan Kebijakan Penataan ruang dalam rumah disesuaikan dengan kebutuhan penghuni berupaya menciptakan rumah agar lebih sehat. Dalam undang-undang

mengatur suhu udara dan kelembaban normal Suhu udara dan kelembaban

pencahayaan cukup di ruangan

dengan perabotan tidak bergerak.

Volume udara yang mengalir masuk = udara yang mengalir keluar ruangan.

menghindari perabotan yg menutupi sebagian besar

luas lantai ruangan.