penangkaran mb sebagai bisnis murni

27
Tugas Makalah Makalah ini dikaji untuk: Kasman, Drs., M.M.

Upload: gilang-rmdhn

Post on 24-Nov-2015

162 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Tugas MakalahMakalah ini dikaji untuk:Kasman, Drs., M.M.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan masalahJumlah hewan ini sekarang sudah sangat sedikit populasinya di Indonesia, baik dari pemburu liar maupun sulitnya lingkungan perhutan di Indonesia.Namun dengan adanya penangkaran murai batu, cukup membantu untuk melestarikanya. Bukan hanya melestarikanya kita juga bisa membuat peluang bisnis, karna para penghobi burung sekarang lebih memilih burung penangkaran yang lebih baik kualitasnya dibandingkan dari penangkapan.

1.2 Rumusan MasalahBagaimana dengan Perijinan oleh pemerintah?Bagaimana Cara Menangkarkan Burung Murai & Love Bird?Bagaimana Cara Memilih Indukan Burung Murai & Love Bird?Bagaimana Cara Perawatan Burung Murai & Love Bird?

1.3 Tujuan PerencanaanTujuan Utama dari Perencanaan bisnis ini adalah untuk mencari peluang bisnis, tidak hanya itu tujuan kami juga untuk melestarikan Burung Murai & Love Bird yang jumlahnya semakin sedikit di Indonesia.Karena lebih memperhatikan aspek bisnis, maka penangkaran murai batu juga bisa dijalankan oleh pemodal yang selama ini kurang faham dengan seluk-beluk murai batu. Dalam hal ini, pemodal seperti ini memercayakan manajemen breeding kepada ahlinya, termasuk program pemasteran sejak dini, perawatan rutin, dan sebagainya. Dengan demikian, pemilik modal cukup menangani manajemen usaha saja.

1.4 Manfaat PenulisanManfaat penulisan ini adalah untuk melestarikan burung di Indonesia yang jumlahnya semakin sedikit akibat perburuan liar. Ada berapa jenis burung, Bagaimana caranya menangkarkanya, bagaimana memilih indukan burung, Bagaimana cara menanganinya.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jenis Burung Murai & Love BirdMurai batu berasal yang tersebar di daerah Indonesia : Murai Medan (panjang ekor 25-30cm) Murai Aceh (panjang ekor 24-28cm) Murai Bengkulu (panjang ekor 20-24cm) Murai Nias,(panjang ekor 20 25 cm) Murai Jambi,(panjang ekor 23-27cm) Murai batu Lampung (Panjang ekor 15 20 cm) Murai Borneo (panjang ekor 12-18cm) Murai Larwo (panjang ekor 8-10cm)

Love Bird yang berada tersebar di daerah Indonesia : Love Bird Lutino (Mata Merah) Love Bird Holland Love Bird Kaca Mata Love Bird Pastel Kuning dll.

2.2 Pengertian Bisnis Murai Bartu & Love Bird1. Murai BatuPerlu di ingat, bagi yang ingin menangkar murai batu, ini adalah bisnis atau perdagangan, jadi bukan sekadar penyaluran hobi. Ada perbedaan antara hobi dan bisnis dalam mengelola murai batu. Apabila sekadar penyaluran hobi, memelihara murai batu dijamin pasti rugi terus, tidak akan pernah meraih keuntungan. Hadiah bagi pemenang umumnya belum bisa menutupi biaya perawatan harian.

Sekali lagi, penangkaran murai batu harus benar-benar murni bisnis. Jika Anda masih saja mendahulukan hobi, tentu MB jawara akan terus diturunkan dari lomba ke lomba. Anda tak mau menjadikannya sebagai indukan, karena khawatir jika keturunannya dibeli orang dan moncer di arena lomba, bahkan mengalahkan burung kebanggaan Anda. Jadi, kalau Anda bersikeras menyimpan burung istimewa, berarti Anda masih mendahulukan penyaluran hobi, dan dijamin pasti merugi.

Apabila Anda memandang penangkaran murai batu murni sebagai bisnis, burung jawara pun harus dijadikan indukan. Ia akan terus menjadi mesin ATM hidup bagi Anda, karena akan selalu menghasilkan anakan berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi. Di mana-mana, MB yang memiliki trah juara pasti memiliki harga jual istimewa.

Mengapa menangkarkan murai batu adalah murni bisnis? Prinsip berbisnis adalah apa yang kita investasikan cepat atau lambat akan kembali modal. Misalnya, Anda menginvestasikan uang untuk sepasang MB seharga Rp 8 juta. Selama satu tahun ternyata bisa menetas tiga kali. Lalu Anda jual anakannya seharga Rp 4 juta sepasang. Jadi, omzet yang dihasilkan selama setahun Rp 12 juta (3 x Rp 4 juta). Keuntungan kotor yang diperoleh sebesar Rp 4 juta (Rp 12 juta Rp 8 juta).

Kok sedikit? Itu kan hanya hitungan untuk sepasang induk. Bagaimana jika Anda memiliki 10 pasang induk? Setahun bisa mencapai Rp 40 juta. Jika Anda memiliki 20 pasang indukan, laba kotor pun bisa mendekati Rp 80 juta / tahun, atau Rp 6,7 juta per bulan.Pada tahun kedua, keuntungan sudah tidak diperhitungkan lagi dengan modal inti bernama indukan. Jadi, jika Anda memiliki 20 pasang indukan, laba kotor sudah bukan lagi Rp 80 juta / tahun, melainkan Rp 240 juta / tahun.Jika banyak burung produk penangkaran Anda moncer di arena lomba, harga anakan bisa dinaikkan lebih dari Rp 4 juta / pasang. Sebab, sebagaimana perusahaan dengan brand images bagus, harga akan selalu menyertai kualitas produk, juga menyertai citra perusahaan itu sendiri.Hal menarik lainnya dari bisnis penangkaran murai batu adalah Anda akan selalu mendapatkan laba, sementara modal inti berupa pasangan induk masih berada di tangan Anda, dan akan terus berproduksi. Sebagian besar dapat dijual, dan sebagian lainnya disisakan untuk replacement atau penggantian calon indukan maupun pengembangan jumlah indukan. Jadi modal inti tak perlu dibeli, tetapi diperoleh dari hasil breeding sendiri.Kalaupun suatu ketika, karena berbagai hal yang tak bisa dihindari, Anda harus berhenti menjadi penangkar murai batu, indukan masih bisa dijual. Kalau mau dijual cepat, misalnya seharga Rp 6 juta sepasang, pasti laku seperti kacang goreng. Tetapi Anda masih tetap untung, apalagi jika diperhitungkan dengan hasil penjualan anakan selama ini.

Bagaimana jika indukan dijual di atas harga modalnya? Tentunya keuntungan yang diperoleh akan berlipat. Belum lagi keuntungan yang diperoleh dari harga anakan yang setiap tahun cenderung meningkat. Jadi, penangkaran murai batu ini sama manisnya dengan investasi tanah.Kemungkinan terpahit yang biasanya terjadi dalam setiap penangkaran murai batu adalah burung dicuri orang, burung terbang, dan burung mati. Jadi, persoalannya adalah bagaimana kita menerapkan manajemen keamanan, manajemen perawatan dan penanganan burung, serta manajemen kesehatan burung.

2. Love Bird

Lovebird merupakan salah satu dari sembilan spesies dari genus Agapornis (Yunani: agape = cinta; ornis = burung). Mereka adalah tipe burung yang social atau berkelompok dan dekat dengan keluarga bayan. Delapan spesies lovebird berasal dari benua Afrika, sementara Grey-headed Lovebird berasal dari Madagaskar. Lovebird merupakan tipe burung yang monogami atau setia pada pasangan dalam jangka waktu yang lama. Lovebird jenis sayap hitam memiliki kekhususan memakan serangga dan buah ara, dan lovebird kerah hitam memiliki kebutuhan diet khusus dengan buah ara, sehingga mereka bermasalah jika di penangkaran. Beberapa spesies yang dibiakkan sebagai hewan peliharaan dengan berbagai warnanya yang cantik merupakan hasil persilangan yang selektif di peternakan burung. Burung lovebird dapat berumur 10 sampai 15 tahun.

Burung lovebird termasuk burung kecil dengan ukuran 13-17 cm dan berat badan 40-60 gram. Mereka adalah burung terkecil diantara keluarga betet. Memiliki bentuk tubuh kompak, ekor pendek berujung tumpul, paruh tajam. Lovebird liar didominasi warna hijau dengan berbagai warna pada tubuh bagian atas , tergantung spesies. Lovebird Fischer's, Lovebird Black-cheeked, dan Masked Lovebird memiliki cincin putih terkemuka di sekitar mata mereka. Di Indonesia tipe ini disebut lovebird berkacamata. Populasi liar lovebird spesies Fischer Masked berada di kota-kota di Afrika Timur. Di daerah itu juga ditemui burung lovebird tipe hibrida atau silangan dari beberapa spesies. Burung hibrida berciri memiliki cokelat kemerahan pada kepala dan oranye di dada bagian atas, dan sedikit mirip dengan Masked Lovebird.

Lovebird memiliki kecenderungan untuk menjalin ikatan baik dengan sesama burung lovebird atau berinteraksi dengan manusia. Lovebird juga memiliki tipe agresif seperti menggigit. Untuk menghindarinya maka burung lovebird perlu ditangani secara lembut. Jika anda berniat memelihara lovebird maka gunakan sangkar yang cukup kuat seperti berbahan besi. lingkungan juga harus mendukung dan pemberian gizi yang sesuai. karena keindahan bulunya, lovebird menjadi burung favorit saat ini termasuk di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari makin maraknya kelas burung lovebird dalam lomba burung baik tingkat nasional maupun lokal.

Jika anda berniat memelihara, maka burung hasil tangkaran jauh lebih baik daripada memelihara hasil tangkapan alam karena burung liar seringkali membawa suatu penyakit, seperti flu polyomavirus. Lovebird hasil tangkapan juga seringkali merasa stress karena mereka merasa kehilangan hubungan dengan pasangan atau kawanannya. Lovebird hasil tangkapan juga tidak memiliki kejelasan usia dan mungkin saja mereka memiliki kepribadian yang tidak cocok untuk dipelihara. Untuk memelihara lovebird yang baik usahakan membeli secara berpasangan, walaupun sebenarnya lovebird juga dapat hidup sendiri dan mengandalkan interaksi dengan manusia. Memiliki lovebird hanya 1 ekor menyebabkan burung ini merasa kesepian apalagi jika sang pemilik juga tidak memiliki banyak waktu. Untuk itu sediakan pasangan atau teman bermain yang satu spesies karena lovebird membutuhkan banyak teman. Sifat Lovebird termasuk mudah akrab dengan manusia. Jika sudah merasa nyaman lovebird akan rela bertengger di jari atau bahu. Beberapa lovebird dapat belajar bicara, tapi banyak pula yang tidak. Ada kemungkinan mereka dapat belajar untuk menirukan suara manusia jika diajarkan sejak usia muda. Lovebird memiliki sifat cerewet karena di alam liar mereka terbiasa melakukan komunikasi dengan sesama spesiesnya untuk menjaga keutuhan kawanan. Kicauan burung lovebird juga merupakan bentuk sinyal jika ada ancaman.

1.2 Cara Menangkarkan Burung Murai Batu Lokasi usaha / kandangBanyak pilihan untuk memilih lokasi kandang yang ideal untuk penangkaran murai batu. Bisa di halaman belakang atau samping rumah, atau boleh juga menyewa lahan untuk lokasi kandang penangkaran. Ada beberapa persyaratan yang mesti diperhatikan:

Usahakan lokasinya nyaman dan tenang. Artinya tidak terlalu bising oleh suarakendaraan bermotor, mesin bengkel, pabrik, dan polusi suara lainnya. Lokasi bersih dari polusi udara berlebihan. Misalnya jangan dekat pabrik batu bata yang dalam proses produksinya selalu disertai dengan pembakaran batu bata, usaha pengasapan ikan, dan sejenisnya. Usahakan pula di sekitar lokasi usaha tidak terdapat burung-burung lainnya. Jika hal ini tidak bisa dihindari, pastikan saat kandang sudah dibangun, murai batu yang ada di kandang penangkaran tidak bisa melihat langsung keberadaan burung lain, khususnya merpati yang kerap membuat MB uring-uringan dan sering melampiaskan kemarahannya kepada pasangan atau anak-anaknya. Pastikan lokasi tersebut aman dari gangguan keamanan, karena pencuri pun sudah tahu kalau murai batu merupakan burung mahal. Anda pasti sudah tahu bagaimana meningkatkan keamanan kandang agar tak terjamah tangan-tangan nakal, jadi tidak perlu saya jelaskan lebih lanjut. Mohon izin kepada tetangga sebelah, setidaknya 2 rumah di sebelah kiri, 2 rumah di sebalah kanan, dan 3 rumah di depan (kalau perlu minta persetujuan tertulis, semacam izin HO). Hal ini untuk berjaga-jaga kalau suatu saat usaha Anda maju dan tetap bisa bertahan tanpa menimbulkan persoalan dengan tetangga. Pernah kejadian ada sobat kicaumania yang sudah membangun kandang, sudah beli beberapa indukan mahal, tapi terpaksa mengalami stres berkepanjangan karena tetangga tidak mengizinkan dan memaksanya melepas semua burung mahal itu ke alam bebas.

Kelima persyaratan itu merupakan modal awal yang sangat penting. Lingkungan, sebagaimana dikatakan para ahli perburungan, merupakan faktor yang berdiri sejajar dengan faktor genetik (keturunan). Induk murai batu sebagus apapun tidak akan menjalankan tugas reproduksinya secara maksimal, ketika setiap hari mendengar suara bising, kandangnya dilewati asap, dilintasi burung-burung lain, dan sebagainya.

Kemungkinan yang bisa terjadi antara lain, burung sulit berjodoh, burung tak mau kawin (sehingga telur yang dihasilkan selalu gabuk / infertil), burung menjadi pemarah dan agresif, bahkan menyerang betina atau anakan hingga mati.

Desain dan konstruksi kandang

Jika lokasi usaha / kandang sudah disiapkan, kini saatnya membangun kandang yang menjadi rumah bagi pasangan induk murai batu dan anak-anaknya.

Saya selalu menyebut kandang sebagai rumah bagi burung, sebab akan membangkitkan semangat Anda untuk memberikan yang terbaik kepada murai batu. Bukankah di rumah, kita terlindung dari panas sinar matahari, terlindung dari air hujan seperti sekarang, bisa menyantap makanan dan nyeruput minuman kesukaan, beristirahat ketika tubuh dan pikiran terasa lelah, serta tidur kalau ngantuk?

Karena itu, kandang yang ideal (apapun desain dan konstruksinya) harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini: Memperoleh sinar matahari yang cukup, karena sinar matahari mengandung provitamin D yang baik untuk kesehatan burung. Meski demikian, burung tetap memiliki pilihan untuk berteduh (termasuk saat hujan). Anda bisa membuat atap 2/3 terbuka (ditutup kawat strimin) dan 1/3 tertutup. Kandang diusahakan terlindung dari embusan angin yang terlalu kencang, karena mudah membuat murai batu kaget. Sediakan tenggeran / tangkringan yang kuat, dalam beberapa ukuran dan diletakkan di beberapa posisi (lihat kembali Halaman Penangkaran Murai Batu).

Sediakan wadah sarang. Pada tahap awal, sediakan sedikitnya 2-3 model. Misalnya kotak sarang A (ukuran 25 cm x 20 cm tinggi 20 cm), kotak sarang B (20 cm x 15 cm tinggi 15 cm), dan kotak sarang C (15 cm x 15 cm tinggi 15 cm). Sangkar bisa digantung langsung di dinding kandang, bisa juga diletakkan di atas tatakan yang ditempelkan ke dinding kandang.

CONTOH KOTAK SARANG MURAI BATU

Penyediaan minimal 2-3 model ini untuk memberi kesempatakan murai batu untuk memilih sarang yang lebih disukainya. Penting diingat, ketika burung menyukai sesuatu daripada yang lainnya, ia merasa jauh lebih nyaman daripada ketika dipaksa harus menerima satu pilihan.Pastikan kotak sarang terbebas dari binatang pengganggu seperti semut, tikus, kucing, musang dan lain-lain. Semut, karena ukurannya sangat kecil, paling mudah masuk dalam kandang jenis apapun. Karena itu, perlu antisipasi sejak awal.

Sediakan pula pasir yang dicampur dengan sedikit kapur di dasar / lantai kandang, untuk mengontrol kotoran burung. Kalau bisa gunakan pasir gunung (kalau orang Jawa biasanya menyebut pasir muntilan), dengan ketinggian 5-10 cm.Sebelum digunakan, sebaiknya pasir dijemur dulu selama sehari penuh untuk membebaskannya dari bakteri, jamur, dan parasit lainnya. Saat menjemur, lakukan beberapa kali pembalikan agar pasir steril secara merata.Sebagian penangkar juga menggunakan lembaran kertas koran sebagai alas kandang. Ini boleh-boleh saja, tetapi Anda mesti rajin menggantinya setiap hari.

Sediakan bak / wadah untuk mandi burung. Bak mandi harus sering dikontrol kebersihannya. Idealnya, pagi (06.30 07.00) diisi dengan air bersih, siang (11.00 12.00) diganti dan diisi dengan air baru, begitu pula sore hari sekitar pukul 15.00 15.30 diisi dan diganti dengan air baru.Di dalam kandang perlu dipasang lampu 5-10 Watt untuk penerangan di malam hari, atau dinyalakan pada siang hari ketika kondisi hujan.

Siapkan calon induk jantan dan betinaApabila kandang merupakan rumah bagi burung, maka induk (jantan dan betina) adalah mesin produksi yang akan menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk Anda. Saya tidak mengharuskan Anda untuk membeli indukan yang mahal, atau harus punya darah juara. Sebagai pemula, biarkan usaha ini dimulai dari yang wajar-wajar saja: sedikit demi sedikit.Biarkan berbagai pengalaman menempa Anda terlebih dulu, agar menjadi ilmu praktis yang Anda kuasai dengan baik. Jika sudah berpengalaman, barulah memikirkan untuk membeli indukan yang mempunyai trah juara.Tidak perlu dipersoalkan juga apakah Anda ingin mengembakbiakkan murai batu Aceh, Medan, Lampung, Nias, Jambi, maupun Kalimantan. Tips ini juga berlaku untuk murai batu ekor putih maupun black-tailed (ekor hitam). Semuanya sama saja, punya pangsa pasar masing-masing. Yang penting perawatan awal di tangan Anda selaku penangkar, dan yang lebih penting lagi bagaimana perawatan selanjutnya di tangan pelanggan / pembeli selaku pemilik burung.

Penyediaan pakan berkualitasPakan berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, energi metabolisme, protein, lemak, serat kadar, hingga vitamin dan mineral dalam jumlah cukup dan serasi. Umumnya pakan dalam bentuk voer dan serangga sudah memiliki kandungan nutrisi seperti itu, kecuali vitamin dan mineral yang terkadang susah dikontrol dan perlu disuplai dari luar.

Makanan utama murai batu, sesuai dengan kebiasaannya di alam bebas, adalah serangga dan cacing tanah. Serangga yang biasa diberikan antara jangkrik, telur semut rangrang alias kroto, ulat hongkong, dan ulat kandang. Serangga diusahakan selalu tersedia setiap hari, lebih baik 2-3 jenis serangga. Cacing pun diusahakan setiap hari tersedia.

Namun, bukan tidak mungkin Anda akan kesulitan mendapatkan serangga, terutama ketika stok di toko / kios burung habis. Itu sebabnya, mengapa murai batu yang dipelihara atau ditangkarkan selalu dilatih makan voer. Tujuan awal sebenarnya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti itu.

Sekarang voer sudah menjadi menu wajib, disandingkan dengan serangga yang posisinya malah digeser sebagai makanan tambahan (Extra Fooding / EF). Tetapi itu tidak menjadi masalah, yang penting burung setiap hari bisa makan dengan kandungan nutrisi yang memenuhi kebutuhan hidupnya. Yang penting, bahan pakan disediakan dalam kondisi segar dan setiap hari diganti.

Obat dan suplemen burung penangkaranOBAT DAN SUPLEMEN MESTI DISEDIAKAN DALAM PENANGKARAN BURUNGSeperti dijelaskan sebelumnya, sebenarnya voer dan serangga memiliki kandungan nutrisi lengkap, kecuali pada unsur vitamin dan mineral, kebutuhan vitamin dan mineral pada burung sangat sedikit, tetapi seringkali tidak tercover dalam bahan pakan. Sebab vitamin dan mineral mempunyai banyak jenis, dan kekurangan (defisiensi) pada satu jenis saja bisa mengganggu kesehatan burung.Karena itu, setiap pemelihara maupun penangkar perlu menyediakan multivitamin seperti BirdVit, serta multimineral seperti BirdMineral. Khusus untuk penangkar, beberapa suplemen berikut ini mesti Anda simpan di rumah atau dimasukkan dalam gudang obat: BirdMature / BirdHormone TestoBird dan EstroBirdProduk-produk di atas bisa digunakan untuk mengatasi burung yang sulit dijodohkan, birahinya rendah sehingga tidak mau mengawini atau dikawini, meningkatkan fertilitas dan daya tetas telur, dan lebih menjamin kualitas kesehatan piyik murai batu yang baru menetas.Idealnya, obat-obatan burung juga perlu disediakan. Sebagaimana manusia yang tak pernah bisa tahu kapan ia sehat dan kapan sakit, burung pun demikian. Anda bisa memilih opsi, menyimpan obat-obatan sebagai persediaan jika burung tiba-tiba sakit, atau membeli setelah burung sakit. Keputusan tentu ada di tangan Anda, dengan mempertimbangkan plus dan minusnya.6. Recording

ANAKAN MURAI BATURecording adalah pencatatan semua data yang terkait dalam penangkaran. Hal utama yang mesti dicatat adalah data mengenai induk jantan dan betina (kalau ada, asal-usulnya, dibeli dari bird farm mana, dst), tanggal penjodohan, tanggal peneluran, tanggal menetasnya piyikan, dan sebagainya.Setelah itu, Anda juga perlu membuat catatan untuk setiap piyikan sejak menetas, kalau perlu setiap piyikan langsung dikasih nama. Catatan ini mencakup tanggal menetas, siapa bapak dan ibunya, tanggal disapih, tanggal diloloh (kalau Anda menggunakan model handfeeding), dimasukkan ke kandang nomor berapa setelah muda, dan sebagainya.Dengan catatan yang rapi seperti ini, Anda bisa berkomunikasi secara lebih baik dengan pelanggan atau calon pelanggan. Mereka pun menaruh kepercayaan penuh atas ketelatenan Anda dalam melakukan pendataan terhadap setiap anakan / burung muda yang dijual.

BrandingBranding bisa diartikan sederhana sebagai nama produk. Dalam hal ini, sejak awal Anda perlu memikirkan nama penangkaran Anda. Misalnya Jagoan Bird Farm, atau apapun namanya. Kalau hanya fokus dalam penangkaran murai batu, tanpa menangkar jenis burung lain, Anda bahkan bisa menggunakan nama yang lebih spesifik, misalnya Murai Gemilang Bird Farm.Intinya, buatlah nama produk yang mudah diingat dalam memori setiap orang. Ah, mungkin Anda lebih jago daripada saya dalam hal ini. Branding ini perlu diperkuat dengan dua peranti penting, yaitu ring dan sertifikat.Ring atau gelang / cincin yang terpasang di kaki burung diperlukan sebagai identitas bahwa burung yang dibeli seseorang merupakan burung hasil penangkaran, lengkap dengan nama bird farm atau nama yang sudah dibranding tersebut.Adapun sertifikat sangat diperlukan untuk menguatkan ring (apalagi sekarang banyak ring aspal). Dalam sertifikat ini Anda bisa menuliskan tanggal burung menetas, nama bird farm Anda, tanggal transaksi pembelian, dan dilengkapi pula dengan stempel bird farm. Kalau burung pernah menjuarai lomba, Anda pun bisa mencantumkannya dalam sertifikat.Keberadaan sertifikat juga menguntungkan pembeli, ketika suatu saat dia ingin menjualnya kembali ke pihak lain. Kalau ada apa-apa terkait dengan burung ini, pihak lain yang baru membeli bisa konsultasi langsung ke penangkarnya. Misalnya, jenis pakan yang diberikan sewaktu kecil atau muda.

1.3 Cara Memilih Indukan Jantan dan BetinaBanyak sekali penangkar pemula yang belum mengerti memilih indukan, ada yang belum cukup usia ataupun karna cukup sulit juga membedakan antara indukan jantan dan indukan betina.a. Memilih induk jantan Diusahakan induk jantan sudah berusia 2 tahun lebih, sehingga sel spermanya benar-benar matang. Pilihlah burung yang sudah jinak, tidak galak, atau tidak takut dengan kehadiran manusia. Dalam hal ini, dianjurkan membeli calon induk dari hasil penangkaran, bukan hasil tangkapan alam. Calon induk hasil tangkaran umumnya lebih jinak, sehingga memudahkan Anda dalam mengawali usaha penangkaran murai batu. Burung dalam kondisi sehat. Beberapa tanda burung sehat yang mudah diamati adalah lincah (aktif bergerak) alias tidak nyekukur terus, serta bulu-bulunya tumbuh sempurna, bersih dan tidak kusam. Burung tidak memiliki cacat fisik, baik pada kaki, sayap, kepala, dan bagian tubuh lainnya. Volume suaranya keras. Kalau memungkinkan, pilih juga burung yang memiliki banyak variasi lagu. Tapi jika tidak pun tak apa-apa. Bukankah tujuan kita untuk mengembangbiakkannya, bukan menjadikannya burung juara? Tugas mencetak burung juara menjadi domain para kicaumania yang memiliki murai batu. Volume suara terkait dengan faktor genetik (keturunan), tetapi variasi lagu lebih terkait dengan faktor perawatan, khususnya program pemasteran dan perlakuan pakan.Sebagian penangkar menganggap induk jantan yang baik harus memiliki katuranggan sempurna, mulai dari bentuk kepala, leher, dada, warna bulu, ekor, dan kaki. Anda boleh membenarkannya, dan silakan cari informasi di Google mengenai katuranggan murai batu jantan.Saya pribadi tidak terlalu fanatik dengan katuranggan, karena yang lebih penting bagaimana performa dasar suaranya. Performa ini bisa didengarkan, bukan diramalkan sebagaimana metode katuranggan. Apakah penyanyi yang baik harus berleher jenjang, dengan bahu lebar, agar suaranya yahud? Apakah petinju bertubuh tinggi-besar-berotot pasti hebat?Padahal kalau kita lihat, penyanyi mungil seperti Ruth Sahanaya punya kualias suara bagus. Tetapi Ermy Kullit dan Regina Indonesian Idol yang bertubuh besar juga punya suara yahud pula. Mike Tyson yang bertubuh lebih pendek dan lebih kecil pun mampu mengalahkan Larry Holmes dan Trevor Berbick yang bertubuh raksasa.Itu sebabnya saya tidak terlalu fanatik dengan katuranggan. Katuranggan bisa / boleh saja dijadikan pegangan awal, tetapi bukanlah segalanya. Dalam kontes suara, yang lebih penting adalah bagaimana performa suara burung. Performa suara yang terkait dengan volume dan irama sangat ditentukan oleh faktor genetik (seperti remaja A yang bersuara bass, dan remaja B yang bersuara bariton), sedangkan variasi lagu lebih ditentukan faktor perawatan (terutama pemasteran dan perlakuan pakan).

b. Memilih induk betina Induk betina sudah berusia 1 tahun lebih, sehingga organ reproduksinya benar-benar matang. Kasus telur kosong (infertil) antara lain disebabkan organ reproduksi belum matang, meski murai batu betina sudah mencapai umur dewasa kelamin rata-rata pada umur 6-7 bulan. Umur dewasa kelamin adalah masa di mana burung betina untuk kali pertama bisa bertelur. Sama seperti induk jantan, pilihlah calon induk betina yang sudah jinak, tidak galak, atau tidak takut dengan manusia. Burung dalam kondisi sehat, ditandai dengan aktif bergerak (lincah), serta bulu-bulu tumbuh sempurna, bersih, dan tidak kusam. Burung tidak memiliki cacat fisik, baik pada kaki, sayap, kepala, dan bagian tubuh lainnya.

Ada satu tips dari Om Yogi Prayogi (Salah Satu Penangkar Burung) dalam pemilihan induk murai batu betina, yang bagus untuk dishare di sini, dan sebagian pernah saya ungkap pula dalam artikel berjudul Memahami pewarisan gen pada burung juara. Berikut pemikiran Om Yogi berdasarkan pengalamannya selama ini: Kunci sukses dalam beternak murai batu terletak pada indukan betina. Untuk menghasilkan anakan MB jantan berkualitas, 70-80% ditentukan oleh induk betina dan 20-30% oleh induk jantan. Artinya, anakan jantan akan lebih banyak mewarisi sifat-sifat dari induk betina daripada induk jantan Berdasarkan pengalaman OM CJ selama ini, ternyata anakan jantan akan mewarisi 80% dasar suara yang dimiliki induk betina, bahkan mewarisi 90% irama suara yang dimiliki ibunya.Meski tak dijelaskan lebih lanjut, saya akan mencoba meneruskan dasar pemikiran Om Yogi. Jika Anda ingin menjual bakalan MB jantan yang bagus, sebaiknya induk betina harus bagus. Bagus tak mesti mahal, dan tidak mesti juara, karena banyak burung bagus yang tak pernah ikut lomba.Bagaimana induk betina bisa memiliki kualitas yang bagus? Tentu dari ayahnya. Dari mana ayahnya bisa memiliki kualitas yang bagus? Ya dari ibunya juga, alias nenek dari induk betina tadi. Begitu seterusnya, karena dalam dunia peternakan termasuk unggas berlaku model pewarisan gen yang disebut criss-cross inheritance: pola di mana sebagian besar sifat genetik induk betina akan menurun kepada anaknya yang jantan, dan sebagian besar sifat genetik induk jantan akan menurun kepada anaknya yang betina.Saya katakan sebagian besar, karena tetap saja ada beberapa bagian sifat genetik dari pasangannya yang akan diwarisi anaknya. Model criss-cross inheritance ini pula yang menjadi acuan para peternak, apapun jenisnya, untuk melakukan perbaikan mutu genetik melalui sistem grading-up, line-breeding, inbreeding, cross-breeding (perkawinan silang), dan sebagainya.

2.1 Cara Menangkaran Burung Love BirdSebelum beternak yang perlu anda ketahui tentunya jenis kelamin Lovebird yang akan dikawinkan dan tersebut tidak mudah. Saat mengalami kematangan kelamin (sekitar satu tahun) tanda tanda kelamin baru terlihat. Di luar negeri betina lovebird ditandai dengan sifatnya merobek kertas dan memasukkannya ke dalam bulu sedangkan pejantan terlihat menyuapi atau memuntahkan makanan yang sudah dilumatnya. Tetapi perilaku ini juga tidak bisa jadi indicator yang akurat. Secara fisik betina memiliki ruang panggul yang lebih besar daripada laki-laki, untuk bertelur, dan karena itu cenderung menjadi tampak lebih lebar di pinggul. Saat melakukan perkawinan burung harus dalam kondisi prima; pertama-tama, mereka harus diberikan diet yang sehat dengan beragam menu. Campuran pelet yang baik, atau benih berkualitas tinggi diberikan dengan dicampur berbagai jenis sayuran segar, buah-buahan segar dalam jumlah tertentu dan biji-bijian yang sehat. Secara umum, pilih sayuran segar seperti wortel muda (yang dimasak untuk sedikit agar beta karoten tetap terjaga), kacang panjang, labu kuning atau oranye dengan daging, kacang polong, brokoli, kacang polong, kubis bunga matahari, kacang polong, kecambah biji dan kacang-kacangan (sangat baik untuk protein) dan jagung segar (bukan kalengan). Jika burung enggan untuk mencoba, campurlah sayuran dengan biji bijian untuk beradaptasi. Sayuran harus mendapat porsi terbesar dari diet. Buah-buahan cukup diberikan sesekali. Gunakan hanya buah-buahan organik, dan cuci dengan baik untuk menghilangkan kontaminan, pestisida, dan bakteri.

Lovebird jangan dibiakkan dahulu kecuali mereka telah berusia satu tahun, dan dewasa seksual. Banyak Lovebird kadang-kadang berkembang biak saat masih belum matang, sehingga mereka belum pandai mengasuh anak dan akan menimbulkan problem baru.. Jika Lovebird disediakan pasangan, dan sebuah kotak bersarang, mereka akan segera berjodoh dan segera melakukan perkawinan. Lovebird mengalami puncak masa perkawinan di bulan bulan yang berhawa panas Kebanyakan lovebird memerlukan kelembaban yang tinggi di dalam sarang selama masa mengerami. Sementara perempuan akan melakukan pekerjaan membangun sarang (material sarang harus disediakan), kadang-kadang pejantan akan membantu. Lovebird memerlukan kelembaban ekstra selama bunting untuk membuat telur, untuk menjamin perkembangan telur yang baik, dan kemudian memberi anak- anak mereka dengan cairan dan makanan yang sudah dikunyah. Untuk itu saat masa menyuapi air tawar perlu disediakan, bersama dengan buah-buahan dan sayuran segar lebih banyak dari biasanya. Semua makanan harus segar:bersihkan sisa makanan yang basi untuk menghindari infeksi bakteri. konsultasikan dengan peternak, toko hewan peliharaan, atau dokter hewan anda mengenai suplemen vitamin dan mineral, seperti garam mineral dan tulang sotong ekstra untuk lebih banyak kalsium.

Untuk penetasan dan pertumbuhan anak lovebird, pilihlah alas sarang yang bersih dari hama. Bisa dengan daun-daun palem yang direndam dan dicuci bersih, atau rumput hijau segar yang dipotong-potong kurang lebih 12 cm. hal ini untuk mempermudah lovebird membawanya masuk ke kotak sarang. Tergantung pada jenis Lovebird Anda memilih untuk berkembang biak, betina akan membawa materi sarang ke sarang dengan berbagai cara. Lovebird Peach misalnya, menggunakan bahan bersarang dengan bulu ekor mereka sementara lovebird Green Masked membawa bahan bersarang dengan paruh mereka. Kotak sarang harus memiliki ruang cukup bagi anak-anak burung terutama setelah menetas. Bahan alas sarang juga harus disediakan cadangan karena mungkin saja dibutuhkan tambahan sebagai penghangat. Setelah lovebird mulai membangun sarang, kawin akan terjadi. Perkawinan akan terjadi berulang ulang dan telur akan muncul 3-5 hari kemudian. Betina akan menghabiskan berjam-jam di dalam kotak sarang sebelum telur diletakkan. Saat itu jangan sedikitpun diganggu. Setelah telur pertama diletakkan, telur berikutnya akan menyusul setiap dua hari sampai selesai biasanya 4-6 telur. Induk betina akan mengerami telur selama 21-23 hari, dan biasanya akan mendapat perhatian yang lebih dari pejantan. Tepat sebelum menetas, anak-anak lovebird akan membuat celah atau lubang kecil yang disebut lubang pip. Hal ini memungkinkan mereka untuk mulai bernapas menghirup oksigen.ini juga menjadi indikasi bahwa mereka akan menetas sempurna 12-24 jam kemudian.

Setelah menetas hindari menyentuh lovebird karena mereka sangat rapuh. Induk lovebird akan memberi makan dan merawat mereka. Penyusuan pertama ini sangat penting: si ibu akan memasok anak-anaknya dengan muntahan berisi cairan bergizi yang mengandung enzim pencernaan. jika anda mengambil seekor anak lovebird untuk disuap justru akan menyebabkan induk enggan kembali menyuapi anak-anaknya. Jika Anda tidak berpengalaman di tangan makan, jangan pernah mencoba untuk memberi makan anak burung dengan tangan. Beberapa peternak berpengalaman memilih untuk menggunakan sendok makan, sementara yang lain menggunakan pipet. Sebagian kecil anak akan menolak untuk pertamakalinya. Apapun metode yang Anda pilih, ambil hati-hati dan bersiaplah untuk bekerja ekstra jika sudah terlanjur menyentuh anak lovebird. Jika Anda berkeinginan berinteraksi dengan bayi lovebird pastikan tidak mengganggu ibunya. Ambil semua anak-anak lovebird secara bersama dan letakkan di tangan Anda selama beberapa menit. gunakan handuk hangat sebagai alas. Lakukan tidak jauh dari kandang sehingga, memungkinkan induk mengawasi anak anaknya. Bayi lovebird mudah kedinginan dan lemah jika mereka jauh dari ibu mereka terlalu lama. Ketika bayi mulai dewasa, waktu penanganan dapat ditingkatkan sampai 15 menit, tiga kali sehari. Metode ini menghasilkan anak burung yang jinak, dan menghemat waktu.

Setelah berumur 4 minggu sebagian anak-anak burung lovebird tumbuh bulu dan mulai menjelajahi kandang, meninggalkan sarang lebih lama dan berlatih terbang, mendaki, dan menjelajahi benda dan mainan di dalam kandang. Sang ibu akan mendorong mereka untuk makan sendiri hingga selesai sapih, yang terjadi pada sekitar 8 minggu. Lovebird jantan juga membantu mengajari anaknya untuk makan makanan biasa. burung muda harus segera dipindahkan setelah mereka semua mandiri. Secara naluriah induk betina juga berusaha mendorong anak-anak burung pergi ketika mereka cukup dewasa. Oleh karena itu, mereka harus dipindahkan atau ibu dapat membahayakan mereka. Istirahatkan beberapa hari bagi pasangan lovebird yang selesai menghasilkan anak. Sediakan jeda waktu untuk mengeluarkan kotak bersarang, membersihkan dan mensterilkannya. Lovebird akan menghasilkan anak burung yang sehat dan sedikit masalah jika diternakkan hanya sekali setahun.

http://tipspetani.blogspot.com/2011/03/sekilas-cara-beternak-burung-lovebird.html

TERNAK BURUNG LOVEBIRDPANEN 3 BULAN SEKALI

Bisnis Ternak Burung LoveBird tetap menjanjikan. Permintaan pasarnya tetap tinggi, Harga Jual Stabil tiap periodenya namun pasokannya rendah. Keadaan ini menjadikan pemasaran Burung LoveBird tetap lancar, dan dengan harga yang sangat menguntungkan. Inilah sebuah peluang usaha yang baik. Lewat proposal ini kami akan memanfaatkan peluang itu.

KEGIATAN

Dua kegiatan utama yang akan dilakukan, yaitu Produksi dan Pemasaran.Produksi burung LoveBird akan dilakukan tiap 4 bulan dan usia burung LoveBird ini antara 10-15 tahun cukup lumayan untuk dibuat investasi / usaha jangka panjang dan setiap 4 bulan sekali akan dilakukan panen. Dalam panen biasanya burung LoveBird menghasilkan 3 buah telur yang siap menetas.

Pemasaran burung LoveBird akan dilakukan tiap panen biasanya dalam 1 tahun bisa panen 3 kali. Banyak konsumen yang memesan sebelum waktu panen hal ini dikarenakan konsumen tidak mau kehabisan stock. Kami mempunyai beberapa pelanggan yang siap membeli hasil panen tersebut.

KEBUTUHAN LAHANUntuk menjalankan usaha tersebut dibutuhkan lahan yang tidak terlalu luas kira-kira lahan yang dibutuhkan untuk ukuran panjang = 8 meter dan lebar = 6 meter. Lahan tersebut dapat menampung 100 pasang burung LoveBird.

KEBUTUHAN SARANA PRODUKSISarana produksi yang diperlukan terdiri dari :Induk LoveBird sebanyak 10 pasang yang siap berproduksi (usia diatas 1 tahun)Pakan induk 50.000/bulan

Pasar Burung LoveBird tak pernah surut.Seperti yang saya jalani selama kurang lebihnya 3 tahun untuk beternak burung LoveBird, namun selama saya terjun di bidang ternak terutama Burung LoveBird tidak mengalami kemrosotan dalam harga jualnya bahkan mengalami suatu kenaikan dari tiap tahunya. Hal ini disebabkan oleh makin banyaknya peminat dan penggemar burung LoveBird di seluruh nusantara bahkan sampe luar negeri seperti di Negara Belanda, Hongkong, Thailand dll, untuk usaha maupun Hoby memelihara burung LoveBird tidak mengalami penurunan yang sangat serius. Terbukti bahwa harga burung LoveBird masih stabil dalam kurun waktu yang lama, tidak seperti usaha-usaha yang lainya yang hanya mampu bertahan sebentar saja dalam waktu yang singkat (musiman). Disamping keindahan bentuk dan corak warna khasnya burung LoveBird harganya juga sangat menggiurkan. Terkadang bisa mencapai Rp. 15jt s/d 17jt untuk sepasang burung LoveBird. Oleh karena itu jumlah peminat burung LoveBird ini makin tahun makin meningkat, sedangkan jumlah dari kuantitas burung LoveBird tidak menyanggupi memenuhi permintaan konsumen.

KEBUTUHAN TENAGA KERJATenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari : Tenaga tetap sebanyak 5 orang Tenaga tidak tetap 5 orang

Analisis Pendapatan

Love BirdBiaya tetap Sewa Lahan (Rumah dan Gudang) 1 tahun @ (1.200.000 + 800.000) = Rp 2.000.000,- Penyusutan induk 10 pasang burung LoveBird "Lutino" (Mata Merah), @ 1 pasang = 15jt x 10 pasang = Rp 150.000.000,- Pakan Burung @ 100 Ribu 10 pasang/bulan x 12 = @ 1.200.000/tahun Tenaga Tetap Ahli Ternak @ 750.000 x 2 orang = Rp 1.500.000,-/bulan x12 = Rp 18.000.000,-/tahun

Jumlah = Rp. 171.200.000,-/tahun

Biaya tidak tetap Vaksin / obat untuk 10 pasang @ 10.000,-/ bulan = 10.000 x 10 = Rp 100.000,-/bulan Tenaga Tidak tetap @ 500.000 x 2 = Rp 1.000.000,-

PendapatanUntuk sekali panen Lutino warna kuning (Mata Merah):1 pasang menghasilkan 4 ekor anak @1 ekor anak 1,5jt x 4 = 6jt x 10 pasang = Rp 60.000.000,-Panen 3x dalam 1 tahun @ 60.000.000 x 3 = Rp 180.000.000,-/tahun

Murai Batu Terlampir di Pengertian

Perijinan Menangkarkan Hewan di LingdungiPermohonan izin Lembaga Konservasi diajukan pemohon kepada Menteri Kehutanan dengan tembusan disampaikan kepada :1. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA),2. Bupati/Wali Kota setempat,3. Kepala BKSDA setempat.Permohonan izin dilengkapi dengan lampiran dokumen, yang terdiri dari :1. Rekomendasi Bupati/Wali Kota setempat,2. Rekomendasi Kepala BKSDA setempat,3. Usulan Proyek/Project Proposal,4. Berita Acara Persiapan Teknis dari BKSDA setempat,5. Hasil Studi Lingkungan,6. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/Hinder Ordonantie (HO),7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),8. Akte Pendirian Badan Usaha atau Yayasan, atau Koperasi,9. Kartu Tanda Penduduk (Identitas Pemohon).Terhadap rencana areal Lembaga Konservasi yang meliputi 2 (dua) Kabupaten atau lebih di dalam 1 (satu) Propinsi, maka :1. Tembusan permohonan disampaikan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota setempat,2. Permohonan dilengkapi rekomendasi Gubernur setempat.Terhadap rencana areal Lambaga Konservasi yang meliputi 2 (dua) Kabupaten atau lebih di dalam 2 (dua) Propinsi, maka :1. Tembusan permohonan disampaikan kepada Gubernur dan Bupati/Wali Kota setempat,2. Permohonan dilengkapi rekomendasi Gubernur setempat.Direktur Jenderal PHKA nelakukan penilaian terhadap kelengkapan permohonan izin Lembaga Konservasi. Berdasarkan penilain tersebut, Direktur Jenderal PHKA menyampaikan saran pertimbangan kepada Menteri Kehutanan. Berdasarkan saran pertimbangan Direktur Jenderal PHKA, Menteri Kehutanan dapat menyetujui atau menolak permohonan tersebut.Dalam hal permohonan izin :1. Disetujui, Direktur Jenderal PHKA menyampaikan konsep Keputusan Menteri kepada Menteri Kehutanan, melalui Skretaris Jenderal Departemen Kehutanan untuk dilakukan penelaahan,2. Ditolak, Direktur Jenderal PHKA atas nama Menteri Kehutanan menyampaikan surat penolakan.Apabila berdasarkan telaahan Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan permohonan telah memenuhi persyaratan, Sekretaris Jenderal menyampaikan konsep Keputusan Menteri kepada Menteri Kehutanan. Apabila hasil telaahan Sekretaris Jenderal menyatakan belum memenuhi persyaratan, Sekretaris Jenderal mengembalikan kepada Direktur Jenderal PHKA.Izin Lembaga Konservasi tumbuhan dan satwa liar diberikan untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun, dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA). Perpanjangan izin diajukan oleh pemegang izin kepada Menteri Kehutanan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sebelum jangka waktu izin Lembaga Konservasi berakhir dengan persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan.Ketentuan SanksiPemegang izin Lembaga Konservasi yang melanggar ketentuan hak dankewajiban serta ketentuan larangan, dapat dikenakan sanksi berupa :1. Penghentian sementara pelayanan administrasi,2. Denda, dan3. Pencabutan izin.Sanksi penghentian sementara pelayanan administrasi, dikenakan apabila melanggar ketentuan kewajiban butir 1 s/d 12 atau ketentuan larangan butir 6, dan 7.Sanksi denda, dikenakan apabila melanggar ketentuan kewajiban butir 13, atau atas kelalaiannya menyebabkab kematian satwa, yang pengenaannya dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.Sanksi pencabutan izin, dikenakan apabila melanggar ketentuan larangan butir 1, 2, 3, 4 atau 5.Pengenaan sanksi tersebut dilakukan setelah diberikan peringatan tertulis oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) atas nama Menteri Kehutanan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan jangka waktu masing-masing 30 (tiga puluh) hari. Peringatan tertulis dilakukan berdasarkan evaluasi atau hasil pemeriksaan Tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal PHKA.Hapusnya Izin Lembaga KonservasiIzin Lembaga Konservasi tumbuhan dan satwa liar menjadi hapus, apabila :1. Jangka waktu izin yang diberikan telah berakhir dan tidak diperpanjang,2. Diserahkan kembali oleh pemegang izin kepada pemerintah sebelum jangka waktu izin yang diberikan berakhir,3. Dicabut oleh Menteri Kehutanan sebagai sanksi pelanggaran.Dengan hapusnya izin Lambaga Konservasi, jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi yang dikelola, wajib dikembalikan kepada negara. Pengembalian jenis tumbuhan dan satwa dapat dilakukan kepada Lembaga Konservasi yang ada dengan persetujuan Menteri Kehutanan.Ketentuan PeralihanKebun Binatang, Taman Safari, Taman Satwa, Taman Satwa khusus, Pusat Latihan Satwa Khusus, Pusat Penyelamatan Satwa, Pusat Rehabilitasi Satwa, Museum Zoologi, Kebun Botani, Taman Tumbuhan Khusus, dan Herbarium, yang telah ada sebelum ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.53/Menhut -II/2006 tanggal 17 Juli 2006 tentang Lembaga Konservasi wajib mendaftarkan sebagai Lembaga Konservasi.Pendaftaran sebagai Lembaga Konservasi dilakukan paling lama dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah ditetapkannya Peraturan Menteri tersebut.Permohonan pendaftaran diajukan kepada Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, dilengkapi dengan :1. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Tumbuhan dan Satwa,2. Rekomendasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.Ketentuan tentang Lembaga Konservasi diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.53/Menhut-II/2006 tanggal 17 Juli 2006 tentang Lembaga Konservasi.DAFTAR PUSTAKAhttp://bksdadiy.dephut.go.id/halaman/2013/16/Tata_Cara_Permohonan_Izin.htmlhttp://tipspetani.blogspot.com/2011/03/sekilas-cara-beternak-burung-lovebird.htmlhttp://tabloidbnr.comhttp://omkicau.com