penangkal petir

21
PDAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i DAFTAR ISI …… …………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1 A. LATAR BELAKANG …………………………………………………… 1 B. TUJUAN ………………………………………………………………… C. MANFAAT…….. ………..…………………………………………………… BAB II METODOLOGI ……………………………………………………… BAB III PEMBAHASAN ..………………………………………… BAB IV PENUTUP ………………….…………………………………………. A. KESIMPULAN ………………………………………………………… B. SARAN …………………………..……………………………………… DAFTAR PUSTAKA

Upload: mario-jeraman

Post on 24-Dec-2015

93 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

presentasi penangkal petir

TRANSCRIPT

PDAFTAR ISIKATA PENGANTAR ………………………………………………………… iDAFTAR ISI …… …………………………………………………… iiBAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1A. LATAR BELAKANG …………………………………………………… 1B. TUJUAN …………………………………………………………………C. MANFAAT…….. ………..……………………………………………………BAB II METODOLOGI ………………………………………………………BAB III PEMBAHASAN ..…………………………………………BAB IV PENUTUP ………………….………………………………………….A. KESIMPULAN …………………………………………………………B. SARAN …………………………..………………………………………DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena ataspertolongannya kami dapat menyelesaikan laporan observasi pada Kantor Gubernur.MAKALAH ini berisi tentang Sistem penangkal petir pada bangunan.Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terimakasih kepada1. Herman harman, st,mt2. sTeman – teman kelompok yang sudah bekerja sama dalam menyelesaikanobservasi mau pun dalam penyusunan laporan ini3. Kepada semua teman – teman yang telah membantu kami baik secara langsungmaupun secara tidak langsungKami menyadari bahwa MAKALAH kami belumlah sempurna, sehingga padakesempatan ini kami juga mengajak semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yangmembantu kami dalam penyempurnaan makalah ini.

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGPetir merupakan kejadian alam di mana terjadi loncatan muatan listrik antara awandengan bumi. Loncatan muatan listrik tersebut diawali dengan mengumpulnya uap air didalam awan. Ketinggian antara permukaan atas dan permukaan bawah pada awan dapatmencapai jarak sekitar 8 km dengan temperatur bagian bawah sekitar 60 oF dantemperatur bagian atas sekitar - 60 oF. Akibatnya, di dalam awan tersebut akan terjadikristal-kristal es. Karena di dalam awan terdapat angin ke segala arah, maka kristal-kristales tersebut akan saling bertumbukan dan bergesekan sehingga terpisahkan antara muatanpositif dan muatan negatif.Pemisahan muatan inilah yang menjadi sebab utama terjadinya sambaran petir.Pelepasan muatan listrik dapat terjadi di dalam awan, antara awan dengan awan, danantara awan dengan bumi tergantung dari kemampuan udara dalam menahan bedapotensial yang terjadi.Petir yang kita kenal sekarang ini terjadi akibat awan dengan muatan tertentumenginduksi muatan yang ada di bumi. Bila muatan di dalam awan bertambah besar, makamuatan induksi pun makin besar pula sehingga beda potensial antara awan dengan bumijuga makin besar. Kejadian ini diikuti pelopor menurun dari awan dan diikuti pula denganadanya pelopor menaik dari bumi yang mendekati pelopor menurun. Pada saat itulahterjadi apa yang dinamakan petir.

Akibat yang ditimbulkan PetirAkibat elektrikal : terjadinya arus listrik berkekuatan tinggi dapat mencapai ribuan ampereAkibat Thermal : terjadinya panas sehingga dapat membakar benda2 yang terkena petir.(pohon hangus)Akibat Mekanikal : Terjadinya pergeseran atau pergerakan benda2 yang dilalui arus listrikakibat getaran., ledakan atau pemuaian.Daerah Sambaran Petir1. Daerah yang basah dan berair (airadalah penghantar listrik yang baik)2. Daerah yang terbuka3. Pohon yang tinggi4. Bangunan tingi maupun rendah5. Tiang listrik (teg tinggi, menengah atau rendah)6. Gardu2 distribusi listrikBerbagai usaha dilakukan oleh tiap stasiun pemancar dan pemilik gedung-gedung yangtinggi untuk melakukan proteksi terhadap sambaran petir. Dimana untuk memasang suatusistem penangkal ini dibutuhkan beberapa komponen utama seperti, air terminations(ujung penangkal), down conductors (penghantar turun), dan earth terminations (ujungpengetanahan).Tipe – tipe penangkal petir ini terbagi dalam tiga Sistem yaitu Sistem Early StreamerEmission ( E.S.E ) , Sistem Franklin , dan Sistem radioaktif, pengkal petir Sistem ThomasB. TUJUANUntuk mengetahui apa itu penangkal petir, bagaimana cara kerjanya, dan jenis – jenispenangkal petir.

C. MANFAATAgar kita mengetahui bagaimana penggunaan penangkal petir dalam kehidupan sehari –hari. BAB IIMETODOLOGIPada makalah ini, metode penulisan yang digunakan adalah metode studikepustakaan. Studi pustaka ini yaitu melakukan pengumpulan data dari beberapa referensiyang berkaitan dengan sistem penangkal petir di Indonesia yang dilakukan dengan carapenelusuran teori-teori melalui buku, artikel internet dan literatur lainnya.

BAB IIIPEMBAHASANPembangunan gedung – gedung baru, cenderung bertingkat sebagai solusi karenasemakin sempitnya lahan tanah. Namun disisi lain, dengan semakin banyak berdirinyabangunan bertingkat, beberapa permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadipenting untuk diperhatikan, karena bangunan bertingkat lebih rawan mengalamigangguan, baik gangguan secara mekanik maupun gangguan alam. Salah satu gangguanalam yang sering terjadi adalah sambaran petir. Mengingat letak geografis Indonesia yangdilalui garis katulistiwa menyebabkan Indonesia beriklim tropis, akibatnya Indonesiamemiliki hari guruh rata – rata per tahun yang sangat tinggi. Dengan demikian bangunan –bangunan di Indonesia memiliki resiko lebih besar mengalami kerusakan akibat terkenasambaran petir. Kerusakan yang ditimbulkan dapat membahayakan peralatan sertamanusia yang berada di dalam gedung tersebut. Untuk melindungi dan mengurangidampak kerusakan akibat sambaran petir maka dipasang sistem pengaman pada gedungbertingkat. Sistem pengaman itu salah satunya berupa sistem penangkalpetir beserta pentanahannya.Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang digunakan untuk memperlancar jalanbagi petir yang akan menuju ke permukaan perut bumi, tanpa merusak bangunan danperalatan yang dilewatinya.

Sistem Penangkal Petir AlamiSistem ini menggunkana pohon sebagai penangkalnya, pohon ini seperti batangpenangkal petir karena memiliki bentuk yang runcing sehingga ketika sambaran petirlewat maka akan mengenainya.

Contoh vegetasi alami penangkal petirAda 5 jenis Sistem penangkal petir, yaitu dengan mengunakan Sistem Franklin, SistemEarly Streamer Emission ( E.S.E ), Sistem Faraday , Sistem Penangkal Petir Dengan UnsurRadioaktif sebagai Ujung Penangkal, dan penangkal petir dengan Sistem Thomas .A. Sistem Franklin (Konvensional )Tahun 1750, Benjamin Franklin pertama kali yang menemukan prinsip dari aliranlistrik dan juga memberi tanda positif dan negatif untuk listrik. Dia kemudian

mempublikasikan percobaannya yang membuktikan bahwa petir sebenarnya juga adalahlistrik, dengan menerbangkan sebuah layang-layang pada saat badai. Dalam tulisannya,Benjamin Franklin menulis bahwa dia menyadari bahaya yang bisa ditimbulkan daripercobaannya dan menawarkan alternatif lain yang membuktikan bahwa petir adalahlistrik, yang kemudian di tunjukkan dengan menggunakan konsep listrik ground. Tidakseperti yang digambarkan orang bahwa percobaan Benjamin dilakukan dengan caramenerbangkan layang-layang dan menunggu hingga layang-layang tersebut disambar petir.Benjamin menggunakan layang-layangnya hanya untuk mengumpulkan listrik dari awanbadai.Percobaan terhadap listrik yang dilakukan oleh Benjamin, mengarahkan dia kepenemuannya, yaitu penangkal petir. Dia menulis bahwa konduktor (penghantar listrik)dengan ujung yang tajam memiliki kemampuan untuk menarik muatan listrik dan memilikijangkauan penarikan yang lebih jauh dibandingkan dengan konduktor dengan ujung yangtumpul. Dia menyimpulkan bahwa pengetahuan akan hal ini ini bisa digunakan untukmelindungi rumah dari bahaya tersambar petir, dengan memasang sebatang besi runcingseruncing jarum dan diberi lapisan anti karat, yang diarahkan ke langit, dan pada kaki besi,diikatkan dengan kabel yang menuju ke tanah. Penangkal petir ini akan menarik muatanlistrik yang ada pada awan menuju ke tanah sehingga muatan yang ada pada awan tidakcukup untuk menimbulkan petir dan kilat.a. Komponen –Komponen

Batang Penangkal Petir

Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Dibuat runcingkarena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logamyang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatanlistrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunandengan jarak antar batang 3m.

Kabel konduktorKabel konduktor terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter jalinan kabel konduktorsekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik daribatang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagianluar bangunan. Tempat pembumianTempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabelkonduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumianbiasanya berukuran dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m.

b. Instalasi penangkal petir

Batang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas bangunan danbatang tembaga elektroda yang ditanamkan ke tanah. - Batang elektroda pentanahantersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan nilaigrounding, jarak antara antara penangkal petir.Sistem perlindungan dengan bentuk sudut 45 O.

45 45c. Cara Kerja

Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatanlistrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naikmelalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik

negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakinkuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif.Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir kedalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenaibangunan.d. Kelebihan

Sistem proteksi instalasi penangkal petir konvensional lebih cocok diterapkan padadaerah yang bangunannya padat dan tidak dari bahan logam semua. Misalnya untukdaerah pemukiman penduduk yang padat dan jarak antar bagunan sangat rapat. Sistem ini cukup praktis dan biayanya murah Sistem ini lebih cocok menggunakan pada bangunan yang beratap kerucut / kubahatau selisih tinggi bumbungan dan lisplang lebih dari 1 meter.

e. Kekurangan

Jangkauannya terbatas Untuk gedung yang dipenuhi peralatan elektronik sistem Franklin tidak dianjurkankarena medan yang ditimbulkan ketika terjadi sambaran dapat memperpendekwaktu kerja perangkat elektronik terutama untuk perangkat yang memakai sinyal.

B. Sistem Early Streamer Emission ( E.S.E )Sistem ini merupakan teknologi terkini, sering juga dikenal dengan sistem payung.Untuk pemasangan penangkal petir ini tidak terlalu rumit, cukup 1 kabel penghantaruntuk setiap 1 penangkal petir. Untuk sistem groundingnya dapat menggunakan sistemintegrasi.e ncapai tahanan tanah yang sangat rendah.

a. Komponen – K

b. Omponen

a. Komponen – Komponen

a. Penangkal PetirBatang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Dibuat runcingkarena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logamyang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatanlistrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.b. Kabel konduktorKabel konduktor terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter jalinan kabel konduktorsekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrikdari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding dibagian luar bangunan.c. Tempat pembumianTempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabelkonduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batangpembumian biasanya berukuran dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m.

b. Instalansi Penangkal Petir

Batang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas bangunan danbatang tembaga elektroda yang ditanamkan ke tanah. - Batang elektroda pentanahantersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan nilaigroundingc. Cara Kerja

Sistem kerja penangkal petir ini dengan berusaha untuk menarik lidah petir dariawan, dimana penangkal petir akan menciptakan kondisi lebih positif dari objek disekitarnya ( seperti pohon, bangunan,mahluk hidup ) sehingga luncuran petir akan menujuke penangkal petir tersebut, bukan objek lain disekitarnya.d. Kelebihan

Terbukti dalam tingkat keamanan dan kecepatan dalam menangkap dan mengalirkanarus petir ke sistem grounding. Optimal dalam discharge ion positive dan negative Mudah dalam pemasangan dan perawatan ( tidak dibutuhkan perawatan atau carapemasangan yang spesifik ) Tahan terhadap tegangan tinggi ( arus petir yang sangat tinggi ) Cocok dipakai pada iklim indonesia yang memiliki kelembaban udara tinggi karenaterbuat dari bahan 100% stainless steel.

e. Kekurangan

Biaya mahalC. Sistem Penangkal Petir Dengan Unsur Radioaktif sebagai

Ujung Penangkal.

Penelitian terus berkembang dengan banyak modi vikas- - modivikasi pada pengkalpetir sebagai alat untuk mencegah sambaran langsung petir pada bangunan yang dapatmenghancurkan bangunan apabila terkena sambarannya. Salah satu hasilnya yaitu pengkalpetir dengan unsur radioaktif sebagai ujungpengkal.a. Komponen – Komponen

Elektrode :Udara disekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran partikel alpa dari isotop( americum 241 ). Elektrode akan terus menerus menciptakan arus ion (Min. 10 8 ion/det). Coaxial cabel :Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik petir yang menujutanah maka coaxial cabel dibungkus pipa isolasi.Metode tahanan langsung dari muatan listrik petir ke dalam tanah menyebabkan seluruhunit mempunyai potensial yang sama dengan bumiSehingga benda-benda yang berada disekitar system akan aman Pentanahan ( Grounding ) :Perlu test lokasi geografis dari pentanahan untuk mendapat resistansi dibawah 5 ohm.Tahanan bumi maksimum yang terbaik untuk system grounding ini harus lebih kecil dari 5ohm untuk proteksi sebuah bangunan. Sedang untuk proteksi perangkat listrik danelektronik sebaiknya jauh dibawah resistansi 1 ohm.

b. InstalansiBatang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas bangunan danbatang tembaga elektroda yang ditanamkan ke tanah. - Batang elektroda pentanahantersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan nilaigroundingc. Cara kerjaMuatan listrik di atmosfir merupakan peristiwa alam yang menyebabkantimbulnya petir. Bad yang terjadi diawan adalah merupakan kumpulan muatanlistrik yang bergantungan di atmosfir. Udara sebagai isolator akan memisahkanmuatan listrik diawan dari awan yang lain.

Selama terjadi badai diatmosfir, muatan listrik akan terus terus terbentuk yangakan menimbulkan petensial muatan listrik berlawanan yang serupa ke bumidan akan mengumpul dibawah permukaan awan yang nanti nya akanmenimulkan petir.Penangkal petir sistem radius dibuat untuk mencegah datangnya petir langsung menuju objekyang akan diproteksi. Untuk mencegah sambaran petir, penangkal petir sistem radius akanmencegah sambaran petir langsung ke objek yang dituju.Untuk mencegah sambaran petir langsung menuju ke objek yang dituju, penangkal petir sistemradius akan terus menerus mengurangi muatan listrik yang diciptakan oleh badai disekitar arealyang akan diproteksi.Petir yang timbul hanya terjadi luar areal yang diproteksi dan itupun akan langsung disalurkanke bumi. Namun perlu diingat, bahwa jika kita mau memasang instalasi sistem penangkal petir,harus dipastikan bahwa alat penangkal petir nya harus benar-benar bekerja, karena jika tidakresiko dan kerusakan yang ditanggung akan jauh lebih besar. Hal ini karena cakupan wilayahyang diproteksi sangat luas.d. Penggunaan

Sistem proteksi instalasi penangkal petir sistem radius lebih cocok diterapkan padadaerah yang bangunannya agak jarang, baik dari bahan logam maupun bukan logam.Misalnya untuk daerah yang jarang ada pemukiman penduduk dan jarak antar bagunancukup jauh. Instalasi penangkal petir sistem radius dapat melindungi sambaran langsungpetir terhadap bangunan dan dapat memproteksi wilayah yang jauh lebih luas akibatserangan peitr. Instalasi penangkal petir sistem radius ini terdiri dari sejumlah elemen,yang bekerja bersama-sama untuk mencegah bahaya petir.e. Kelebihan-Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi.-Satu bangunan cukup menggunakan sebuah penangkal petir.-

f. KekuranganAlat proteksi disebut Preventor, yang bekerja berdasarkan reaksi netralisasi ion denganmenggunakan bahan radio aktif. Keseluruhan kebocoran pada alat ini dapatmengakibatkan radiasi. Oleh karena itu, alat ini dilarang.D. Penangkal Petir Sistem Thomas

a. Komponen – Komponen

1. Batang Penangkal Petir

Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Dibuat runcingkarena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logamyang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatanlistrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.2. Tiang penangkal petir

Sebagai tiang penyalur aliran petir dari batang penangkal ke tempat pembunian3. Tempat pembumianTempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari tiangpenangkal petir ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah.

b. Instalansi Penangkal PetirPenagkal petir Thomas disalurkan ke tiang penangkal petir lalu di salurkan ketempat pembumianc. Cara KerjaPenangkal Petir Thomas System menghasilkan streamer positif ketika menjadisubjek di area listrik. Ketika dihasilkan, streamer tidak berlanjut berkembang menujuawan.Sehingga Streamer yang dihasilkan oleh penangkal petir Thomas system tidakMengundang Petir menyambar, lebih tepatnya menghasilkan jalur yang memudahkanpetir untuk disambar apabila dalam radius jangkauan proteksi.Streamer yang dihasilkan Penangkal Petir Thomas System dan Gent Menunggudengan sabar dan meluas ketika terdapat Leader dari petir yang mendekat. Setelah petirdan streamer bertemu , Dengan jalur terbentuk lengkap , arus mengalir antara penangkalpetir dan awan. Peyaluran arus listrik merupakan jalan alamiah untuk menetralkanperbedaan potensial yang terjadi.d. Kelebihan

Merupakan Penangkal Petir yang sangat aman dan ramah Lingkungan.

Penggunaanya Hanya membutuhkan satu down conductor. sehingga tidak merusak danmenjadikan gedung atau bangunan yang diproteksi tidak sedap di pandang mata.Mempunyai radius protection yang luas

e. Kekurangan

Down conductor memiliki fungsi sebagai penyalur arus listrik dari sambaran petir yangtertangkap oleh Penangkal Petir Thomas sytem menuju ke tanah untuk dinetralisasi,untuk itu down conductor yang baik harus langsung terkoneksi dengan elektrode yangdi bumikan dengan jarak seminimal mungkin.E. Sangkar FaradayPada dasarnya system faraday sama dengan system Franklin

a. Komponen – Komponen

Batang Penangkal Petir

Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya runcing. Dibuatruncing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujunglogam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik denganmuatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatubangunan dengan jarak antar batang 3m. Kabel konduktorKabel konduktor terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter jalinan kabelkonduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliranmuatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasangpada dinding di bagian luar bangunan.

Tempat pembumian

Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabelkonduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumianbiasanya berukuran dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m.b. InstalasiBatang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas bangunan danbatang tembaga elektroda yang ditanamkan ke tanah. - Batang elektroda pentanahantersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan nilaigroundingc. Cara kerjaSangkar faraday adalah suatu piranti yang dimanfaatkan menjaga agar medanlistrik di dalam ruangan tetap nol meskipun di sekelilingnya terdapat gelombangelektromagnetik dan arus listrik. Piranti tersebut berupa konduktor yang dipasangsedemikian rupa sehingga ruangannya terlingkupi oleh konduktor tersebut. Efek sangkarFaraday adalah suatu fenomena kelistrikan yang disebabkan oleh adanyainteraksi partikel subatomik yang bermuatan (seperti : proton, elektron). Ketika adamedan listrik yang mengenai sangkar konduktor maka akan ada gaya yangmenyebabkan partikel bermuatan mengalami perpindahan tempat, gerakanperpindahan tempat partikel bermuatan akan menghasilkan medan listrik yangberlawanan dengan medan listrik yang mengenainya sehingga tidak ada medan listrikyang masuk kedalam sangkar konduktor tersebut.d. Kelebihan

System ini cocok untuk bangunan yang luase. Kekurangan

Mengganggu estetika bangunan

Gambar 3.8 Sangkar Faraday

BAB IVPENUTUPA. KESIMPULANPembangunan gedung – gedung baru, cenderung bertingkat sebagai solusi karenasemakin sempitnya lahan tanah. Namun disisi lain, dengan semakin banyak berdirinyabangunan bertingkat, beberapa permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadipenting untuk diperhatikan, karena bangunan bertingkat lebih rawan mengalamigangguan, baik gangguan secara mekanik maupun gangguan alam, seperti petir. Untukmelindungi dan mengurangi dampak kerusakan akibat sambaran petir maka dipasangsistem pengaman pada gedung bertingkat. Sistem pengaman itu salah satunya berupasistem penangkal petir beserta pentanahannya.B. SARANDalam perancangan suatu bangunan, sangat diperlukan sistem penangkal petir,khususnya untuk bangunan yang lebih dari satu lantai. Dan dalam pemasangan systempenangkal ini perlu di perhat ikan langkah – langkah pengerjaan untuk mencegahterjadinya hal – hal yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA Abdul Syakur, dkk.Sistem Proteksi Penangkal Petir pada Gedung Widya

Puraya.(Online).( http://www.elektro.undip.ac.id/transmisi/jun06/7,diakses tanggal 13 April 2010 ) Alvarion.Lightning Protection.(Online),(www.buildingdesign.co.uk, diaksestanggal13 april 2010) Herman Halomon Sinaga, dkk.Model Arrester SiC Menggunakan Model

Arrester