penanaman nilai-nilai akhlakul karimah santri putra...

122
PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA DI PONDOK PESANTREN NURUL HARAMAIN NARMADA KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: ABDURRAHIM NIM. 15.1.13.1.213 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

Upload: others

Post on 07-Nov-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA DI PONDOK PESANTREN NURUL HARAMAIN NARMADA

KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

ABDURRAHIM NIM. 15.1.13.1.213

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM 2017

Page 2: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

ii

PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA DI PONDOK PESANTREN NURUL HARAMAIN NARMADA

KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ABDURRAHIM NIM. 15.1.13.1.213

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 3: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

iii

PERSETUJUAN

Skripsi Abdurrahim NIM. 151.131.213 yang berjudul “ Penanaman Nilai-

Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para Santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain

Narmada kecamatan Narmada Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” telah

memenuhi syarat dan disetujui untuk di-munaqasyah-kan.

Disetujui pada tanggal,

Di bawah bimbingan

Pembimbing I

Dr. H. Nashuddin, M. Pd NIP. 195212311986031011

Pembimbing II

Dr. H. Maimun, M.Pd NIP.196805071994041001

Page 4: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Munaqasyah

Mataram, , 2017 Kepada

Yth. Rektor UIN Mataram di- Mataram

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing

dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Abdurrahim

NIM. 151.131.213 yang berjudul “Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi

Para Santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada kecamatan Narmada

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat untuk

diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Mataram.

Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I

Dr. H. Nashuddin, M. Pd NIP. 195212311986031011

Pembimbing II

Dr. H. Maimun, M.Pd NIP.196805071994041001

Page 5: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

vi

KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jln. Pendidikan No. 35 Mataram Telp. (0370) 621298-625337(Fax. 625337) Mataram

Jl. Gajah Mada Jempong Baru - Mataram

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para

Santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada kecamatan Narmada

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017” yang diajukan oleh Abdurrahim

NIM. 15.1.13.1.213, Jurusan S1 PAI, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN

Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Rabu, 12 Juli 2017 dan dinyatakan

telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan Islam.

Dewan Munaqasyah

1. Ketua Sidang/Pemb. I

:

Dr. H. Nashuuddin, M. Pd NIP. 195212311986031011

(__________)

2. Sekretaris Sidang/Pemb. II

:

Dr. H. Maimun, M.Pd NIP.196805071994041001

(__________)

3. Penguji I : Dr. Syukri , M.Pd NIP. 196212311991031025

(__________)

4. Penguji II : Drs. Ziyad, M.Ag NIP. 197008281997031003

(__________)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP: 196412311991032006

Page 6: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

vii

”MOTTO”

) ۱۱ :الرعد(

Artinya : “Sesungguh-Nya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (Qs. Ar-Ra‟du 11).1

1 Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta : CV J-ART, 2005) h.

528

Page 7: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

viii

PERSEMBAHAN:

“Kupersembahkan skripsi ini untuk

mengabdi kepada Allah SWT dan untuk

berbakti kepada ibunda tercinta Siah dan

ayahanda tercinta H. Abdulloh Nur dan

kaka-kkaku tersayang”.

”.

Page 8: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena berkat rahmat, taufiq serta inayah-Nya proses penulisan Skripsi ini yang

berjudul ” Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para Santri di Pondok

Pesantren Nurul Haramain Narmada kecamatan Narmada Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2016/2017” dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis ingin mengucapkan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu

dalam memberikan bimbingan, saran-saran dan informasi yang sangat berharga

kepada penulis, terutama kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Nashuddin, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Maimun,

M.Pd, selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan kepada penulis.

2. Bapak Dr. Maimun, M.Pd, selaku Ketua Jurusan dan Bapak Abdullah Fuadi,

MA Selaku sekretaris Jurusan S1 PAI UIN Mataram.

3. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Mataram.

4. Bapak Dr. H. Mutawali, M.Ag, selaku Rektor UIN Mataram

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram

yang telah banyak memberikan bimbingan selama penulis melaksanakan studi

di UIN Mataram.

Page 9: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

x

6. Para guru di Pondok Pesantren Nurul Haramain khususnya Bidang studi

Aqidah Akhlak yang telah memberikan informasi yang terkait dengan

pelaksanaan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

7. Almamaterku tercinta UIN Mataram.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi ilmu ataupun

penulisannya, oleh karena itu diharapkan tegur sapa yang membangun dalam

usaha penyempurnaan dan upaya-upaya kearah tersebut akan sangat diperhatikan

dan dihargai.

Akhirnya dengan segala kekurangan dan kelebihan, semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat. Amiin!

Mataram,............... .2017

Penyusun

Page 10: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

ABSTRAK ...................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ............................................................................. 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat penelitian ......................................................... 6

1. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .............................................. 7

1. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 7

E. Telaah Pustaka .................................................................................. 8

F. Kerangka Teoritik .......................................................................... 11

1. Akhlakul Karimah ....................................................................... 11

2. Metode Pembinaan Akhlak ......................................................... 19

3. Pondok Pesanteren ...................................................................... 20

G. Moteode Penelitian ............................................................................ 34

1. Pendekatan Penelitian ................................................................. 34

2. Kehadiran Peneliti ........................................................................ 35

Page 11: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

xii

3. Sumber Data ................................................................................. 36

4. Pengumpulan Data ...................................................................... 37

5. Teknik Analisis Data .................................................................... 41

6. Keabsahan Data ............................................................................ 44

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ...................... 46

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Narmada 46

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Haramain NW

Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat tahun pelajaran

2016-2017 ..................................................................................... 46

2. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Haramain NW

Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat tahun pelajaran

2016-2017 ..................................................................................... 50

3. Letak Geografis Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra

Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat tahun pelajaran

2016-2017 ..................................................................................... 51

4. Struktur Organisasi dan Data Guru Pondok Pesantren Nurul

Haramain NW Putra Narmada Lombok Barat tahun pelajaran

2016-2017 ..................................................................................... 52

5. Keadaan Pengurus Dan Tenaga Kerja Pondok Pesantren Nurul

Haramain NW Putra Narmada Kecamatan Narmada Kabupaten

Lombok Barat tahun pelajaran 2016-2017 ................................... 53

6. Kedaan Santri Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra

Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat tahun pelajaran

2016-2017 ..................................................................................... 58

7. Keadaan Sarana Dan Perasarana Di Pondok Pesantren Nurul

Haramain Putra Narmada Desa Lembuak Kecamatan Narmada

Kabupaten Lombok Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016-2017 61

B. Penanaman nilai-nilai Akhlak Di Pondok Pesantren Nurul

Haramain Putra Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat

tahun pelajaran 2016-2017 ................................................................. 62

1. Bentuk Formal ............................................................................ 63

Page 12: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

xiii

2. Bentuk Informal ........................................................................... 66

C. Materi-Materi Dalam Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Bagi Para

Santri Di Pondok pesantren Nurul Haramain Narmada Lombok

Barat tahun pelajaran 2016-2017 ....................................................... 74

1. Metode Ceramah .......................................................................... 75

2. Metode Kisah ............................................................................... 75

3. Meteode Keteladanan (Uswatun Hasanah) ................................. 76

D. Faktor-Faktor Apa Saja Yang Menjadi Pendukung dan Pehambatan

Dalam Penanaman Nilai-Nilai Ahlak Para Santiri Di Pondok

Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada Lombok Barat tahun

pelajaran 2016-2017 ........................................................................... 78

1. Faktor Pendukung ........................................................................ 79

2. Faktor Penghambat ....................................................................... 81

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 83

A. Bagaimana Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Di Pondok

Pesantren Nurul Haramain Narmada Kecamatan Narmada

Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2016-2017 ...................... 83

1. Bentuk Formal .............................................................................. 83

2. Bentuk Informal ........................................................................... 84

B. Bagaimana Materi-Materi Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Bagi

Para Santri Di Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada

Lombok Barat tahun pelajaran 2016-2017 ........................................ 89

C. Faktor-Faktor Apa Saja Yang Menjadi Pendukung dan Pehambatan

Dalam Penanaman Nilai-Nilai Ahlak Para Santiri Di Pondok

Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada Lombok Barat tahun

pelajaran 2016-2017 ........................................................................... 92

1. Faktor Pendukung ........................................................................ 92

2. Faktor Penghambat ....................................................................... 95

Page 13: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

xiv

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 97

A. Kesimpulan ....................................................................................... 97

B. Saran-saran ......................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Pengurus Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Naramada Tahun Pelajaran 2016-2017. ........................................ 54

Tabel 2.2 Data Kedaan Guru Mts Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada Tahun Pelajaran 216-2017. ............................................ 55

Tabel 2.3 Data gurus madrasah aliyah di pondok pesantren Nurul

Haramain Putra Narmada Tahun Pelajaran 2016-2017................. 57

Tabel 2.4 Data jumlah dan Mutasi Santri Pondok Nurul Haramain putra

Narmada tahun pelajaran 2016/2017............................................. 61

Tabel 2.5 Data Keadaan Sarana dan Prasarana Pondok Nurul Haramain

Putra Narmada Desa Lembuak kecamatan Narmada Kabupaten

Lombok Barat tahun pelajaran 2016-2017 .................................... 62

Table 2.6 Temuan Penelitian Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah

Bagi Para Santri Di Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada Lombok Barat tahun pelajaran 2016-2017 .................... 74

Tabel 2.7 Materi-Materi Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi

Para Santri Di Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada Lombok Barat tahun pelajaran 2016-2017 .................. 77

Page 15: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktuk Organisasi Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat Tahun Pelajaran

2016/2017. .................................................................................. 53

Page 16: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

xvii

ABSTRAK

ABDURRAHIM (NIM. 15.1.131.213), Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para Santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada kecamatan Narmada Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. Pembimbing I: Dr. H. Nashuddin, M.Pd Pembimbing II: Dr. Maimun, M.Pd Latar belakang dari penelitian ini adalah karena pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang di tujukan untuk membelajarkan siswa. sehingga membangun gagasan atau pengetahuan yang baik bagi siswa yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan akhlak para santri di pondok pesantren Nurul Haramain Putraa Narmada dan untuk mengetahui Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para Santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.

Penelitian ini menggunakan penilitian secara langsung di dalam lingkungan pondok namun dalam pendeskripsian hasil penelitian penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dalam bentuk kata-kata deskriptif bukan angka.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada pondok pesantren Nurul Haramain Narmada khsusnya santri putra, penanaman nilai-nilai akhlakul karimah dilakukan melalui pendidikan formal dan nonformal. Hal tersebut dilaksanakan melalui teranformasi teori-teori ilmu akhlak yang dibarengi dengan menggunakan metode-metode penanaman akhlak seperti metode Qur’ani dan Nabawi, metode pembiasaan dan metode keteladanan. oleh karena itu diharapkan guru/ustad untuk selalu membina akhlak para santri supaya menjadi orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua, kepada guru/ustad dan para teman sesamanya. Untuk itu juga adanya pengarahan yang khusus dari guru, karena setiap guru bertindak sebagai motivator. Motivasi dapat efektif bila dilakukan dengan memperhatikan anak didik, memberikan penguatan pada santri dan memberikan contoh dalam bersikap atau berperilaku. tentunya dibutuhkan kesadaran dalam diri santri agar dapat mengaplikasikan pembelajaran Berakhlakul Karimah dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Penanaman, Nilai-nilai, Akhlakul karimah

Page 17: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Ilmu dan teknologi terus berkembang sejalan dengan perkembangan

hidup manusia. Kehidupan manusia semakin bergeser pada pola yang

universal. Suatu permasalahaan Remaja, Pendidikan, dan Pergaulan

Masyarakat. Maraknya kemajuan teknologi dengan muncul berbagai macam

media hiburan (televisi, internet, radio) hampir semua orang bisa menikmati

hingga di pelosok desa yang bisa berakibat terpuruknya akhlak manusia secara

keseluruhan.

Permasalahan kehidupan tidak akan berhenti, karena berkaitan dengan

dinamika hidup di dunia ini. Cara mendidik anak agar memiliki Akhlakul

karimah (akhlak yang baik) dan cara yang paling tepat dan ampuh agar anak

tidak terjerumus pada perilaku yang amoral yaitu melalui pendidikan agama. 2

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi meluasnya dampak tersebut

maka dibutuhkan adanya pembinaan dan pemberdyaan umat. Baik melalui

lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal. Lembaga-lembaga

pendidikan formal seperti sekolah negeri maupun swasta belum mampu

membendung derasnya arus gelobalisasi meskipun menyelenggarakan dan

memberikan materi pendidikan agama kepada peserta didik karena arus

gelobalisasi yang sangat cepat mempengaruhi jiwa, watak, dan pikiran

generasi muda dan masyarakat.

2 Syafaat, Dkk, Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja

(Jakarta: PT Raja Gerafindo, 2008), h. 1

Page 18: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

2

Karena itu, sangat diperlukan lembaga pendidikan yang lain seperti

pondok pesantren untuk bahu membahu dengan lembaga formal lainnya

bersama-sama memberdayakan umat. Pondok pesantren merupakan aset

bangsa, mempunyai posisi dan peran yang sangat penting dalam membentengi

generasi muda dan masyarakat dalam menghadapi tantangan zaman.

Ditinjau dari segi historisnya , pondok pesantren adalah lembaga

pendidikan peribumi yang tertua di Indonesia, pondok pesantren sudah dikenal

jauh sebelum Indonesia merdeka, bahkan sejak islam masuk ke Indonesia

terus tumbuh dan berkembang sejalan di Indonesia, pondok pesantren selain

telah berhasil membina dan mengembangkan kehidupan beragama di

Indonesia, juga ikut berperan dalam menanamkan rasa kebangsaan ke dalam

jiwa rakyat Indonesia, serta ikut berperan aktif dalam upaya mencerdaskan

bangsa. 3

Di Indonesia, istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok

pesantren. Lain halnya dengan pesantren, pondok berasal dari bahasa Arab

Funduk, yang berarti hotel, asrama, rumah, penginapan dan tempat tinggal.

Sederhana.4 Menurut Zamak Dohofier juga mendefinisikan bahwa sukarang-

kurangnya terdapat lima elemen untuk dapat disebut pondok pesantren, yaitu

ada pondok, masjid, Tuan Guru, santri, dan pengajian kitab kelasik.5

3 Departemen Agama RI, Pondok Pesantren Dan Madrasah Diniyah, Pertumbuhan Dan

Perkembangannya, (Jakarta: Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003), h. 2. 4 Binti Maunah, Tradisi Intlektual Santri Dalam Tantangan Dan Hambatan Pendidikan

Pesantren Di Masa Depan (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 18. 5 Abdul Fattah Islamologi IV Tafsir Islam Warna-Warni (Mataram: Karunia Kalam

Semesta, Alam Tara Institute Dan Jurusan PAI, 2012), h. 71 .

Page 19: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

3

Sebagai lembaga pendidikan Islam, sejak awal pertumbuhannya pondok

pesantren telah menampakkan dirinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang

memiliki peran penting dalam menanamkan Akhlakul Karimah, terutama pada

para santrinya. Hal ini dapat dilihat dari tujuan pendidikan pada pondok

pesantren yang identik dengan tujuan pendidikan Islam yakni “membentuk

manusia yang mampu merealisasikan idealisasi yang Islami”. Idealis islami

yang dimaksudkan disini adalah mengandung nilai perilaku manusia yang di

dasari oleh iman dan takwa kepada Allah SWT. Sebagi sumber kekuatan

mutlak yang harus di taati.

Telah terjadi catatan sejarah, bahwa peran pondok pesantren dalam

memberikan sumbangsih kepada bumi pertiwi ini sangat besar, terutama

dalam membina iman dan Akhlakul Karimah. Kalu dizaman penjajahan

dipondok pesantren sangat berperan didalam mempertahankan dan

memperjuangkan kemerdekaan, maka pada zaman kemerdekaan ini sekalipun

masih penulis rasakan dan dapat penulis lihat peran positifnya berkiprah

dalam membangun ummat.

Sedangkan konsep Pondok pesantren adalah suatu pendidikan agama

islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan system

asrama (kampus) yang santri santerinya menerima pendidikan agama melalui

system pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada dibwah kedaulatan

Page 20: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

4

dan kepemimpinan seorang atau berapa orang Tuan Guru dengan ciri-ciri khas

yang bersifat kharismatik serta indenfenden dalam segala hal.6

Dari difinisi yang telah dijelaskan di atas bahwa , pondok pesantren

memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk kepribadian moral para

santri terutama dalam menanmkan Akhlakul Karimah. Selajutnya konsep

Akhlakul Karimah dapat kita ketahui dari firman Allah, dan Hadits Rasulullah

SAW yang menjelaskan tentang pentingnya berperilaku yang baik,

diantaranya dalam Al-Qur‟an surah Al-Qalam ayat 4 :

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

Dalam hadits Rasulullah dijelaskan tentang keutamaan akhlak karimah

diantaranya:

لق لق وان صاحب حسن ا زان اث قل من حسن ا المي ما من شيئ ي وضع ة لغ به درجة صاحب الصوم والص ليب

Artinya “Tidak ada sesuatu yang diletakkan ditimbangan yang lebih berat dari pada perangai yang baik dan sesungguhnya pemilik yang perangai yang baik mencapai derajat pemilik puasa dan shalat” (HR. Tarmizi, 1992 : 512 Juz. III).

Dari hasil observasi awal pada tanggal 10 Maret 2017 yang dilakukan

peneliti. ditemukannya keadaan santri disaat bertemu dengan guru/ustd dia

selalu mengucpkan salam, berbicara dengan sopan, shalat berjamaah, belajar

ngaji, mengikuti pengajian rutin setiap minggu, berpakaiin yang rapi, tidak

6 Djamaluddin, & Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 1999), h.15.

Page 21: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

5

makan/minum sambil berdiri, menghargai kakak tingkat/pengurus rayon, dan

sikap hormat santri terhadap pengurus pondok. sehingga peneliti mencoba

mengkaji lebih dalam untuk memperoleh pengetahuan lebih luas terutama

dalam membina akhlak santri sendiri. 7

Dengan demikian peneliti menganggap perlu untuk meneliti keberadaan

pondok pesantren Nurul Haramain dalam usaha membina akhlak santri

dilingkungan, sehingga hal ini juga melatar belakangi peneliti untuk meneliti

lebih jauh tentang penanaman pesantren dan keadaan akhlak santri, sehingga

peneliti tertarik mengangkat judul tentang “Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul

Karimah Bagi Para Santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada

kecamatan Narmada Lombok Barat.”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dan sesuai dengan judul skripsi ini

yaitu “Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para Santri di Pondok

Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada kecamatan Narmada Lombok

Barat”. Maka peneliti dapat merumuskan masalah yang akan diteliti:

1. Bagaimana penanaman akhlakul karimah di lingkungan pondok pesantren

Nurul Haramain Putra Narmada?

2. Apa saja materi-materi dalam penanaman akhlakul karimah di lingkungan

pondok pesantren Nurul Haramain Putra Narmada

7 Observasi, Tanggal 10 Maret 2017.

Page 22: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

6

3. Apa saja yang menjadi penghambat dalam penanaman akhlakul karimah

santri di pondok pesantern Nurul Haramain Putra Narmada dan bagaimana

solusinya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

3. Tujuan Penelitian

Terlepas dari fokus penelitian diatas maka tujuan yang dicapai

dalam penulisan skripsi ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana dalam penanaman Akhlakul Karimah

santri di lingkungan pondok pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada.

b. Untuk mengetahui Apa saja materi-materi penanaman Akhlakul

Karimah di lingkungan santri pondok pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada.

c. Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajak yang menjadi penghambat

dalam penanaman Akhlakul Karimah bagi para snatri (putra) dipondok

pesantern Nurul Haramain.

4. Manfaat Penelitian

Di samping mempuyai tujuan seperti tersebut di atas, peneliti juga

berharap penelitian ini mempunyai kegunaan atau manfaat. Adapun

manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis dengan adanya penelitian ini diharapkan bagi

mahasiswa yang memiliki pengetahuan dan informasi tentang

Page 23: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

7

Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para Santri di Pondok

Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada. dalam meningkatkan

perilaku yang mulia, selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan acuan

bagi peneliti berikutnya.

b. Manfaat Praktis

Bagi pondok pesantren akan dapat umpan balek nyata bagi

sumbangan pemikiran dalam rangka lebih dekatnya pondok pesantren

tersebut dengan masalah yang dihadapi dan secara serius berusaha

untuk mengantisipasinya sedimikian mungkin. Sehingga masyarakat

akan lebih meningkatkan kepedulian terhadap lembaga pendidikan

islam, khususnya pondok pesantren Nurul Haramain Narmada

berusaha memotivasi anak-anak dalam menimba dan mempelajari

lebih medalam tentang akhlakul karimah dengan memasukkan di

lembaga pendidikan seperti peondok pesantren shingga lebih

bermakna, tidak menjadi sampah masyarakat, akan tetapi menjadi

suritauladan yang mulia di masyarakat tempat mereka berkecipung

seutuhnya.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada suatu lingkungan pondok Nurul

Haramain Desa Narmada kecamatan Narmada Lombok Barat. Adapun

alasan peneliti memilih lokasi penelitian di pondok pesantren Nurul

Haramain didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu:

Page 24: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

8

a. Masih minimnya penanaman Akhlakul Karimah di lingkungan pondok

pesantren Nurul Haramain Narmada, hal ini terlihat dari 10-belasan

orang santri yang akhlaknya masih kurang baik sehingga perlu

diadakan bimbingan dan pembinaan yang lebih serius lagi.

b. Karena peneliti pernah menimba ilmu dulu waktu MTs. di pondok

pesantren tersebut sehingga peneliti banyak tahu tentang pondok

pesantren ini. Dengan demikian, dalam melakukan penelitian

perosesnya lancar dan tidak ada hambatan, karena peneliti dengan

peneliti sudah kenal dengan lingkungan pondok pesantren tersebut.

c. Walaupun diberikan beberapa kajian tentang siraman rohani akan

tetapi para santrinya belum mengamalkan secara optimal bagaimana

yang sebenarnya cara berakhlakul karimah, baik terhadap sang khalik

yaitu Allah SWT., terhadap Rasulullah SAW. orang tua, para guru,

teman-teman, ataupun orang-orang yang ada disekitar mereka.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka dilakukan untuk menjelaskan penelitian yang sedang

dilakukan (state of offaris) di antara hasil-hasil penelitian atau buku-buku

terdahulu yang bertopik senada (perior research on the topic). Tujuannya

adalah untuk menegaskan kebaruan, orisinalitas, dan urgensi penelitian bagi

pengembangan keilmuan terkait.8

Berikut beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan tinjauan pustaka

dalam penelitian ini adalah.

8 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram (Mataram: IAIN Mataram,

2011), h. 15.

Page 25: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

9

1. Skripsi yang ditulis oleh M. Tahjudin, dengan judul “Peran Pondok

Pesantren Al-Aziziah Dalam Pembinaan Moral Remaja Di Kapek

Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010”. Skripsi

ini membahas tentang keadaan moral/ahlak remaja, program-perogam

dalam pembinaan akhlak/moral remaja, dan problem yang dihadapi dalam

pembinaan akhlak/moral remaja. Kesimpulan jadi penelitian yang pertama

memfokuskan penelitiannya terhadap bagaimana moral/akhlak remaja, apa

saja program-perogram pondok pesantren al-Aziziah dalam usaha

menanamkan moral remaja, dan apakah peroblematika yang dihadapi

dalam usaha menanamkan dipondok pesantren al-Aziziah Kapek

Gunungsari. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif.9

2. Skripsi yang ditulis oleh Seri Yuliani dengan judul “Strategi Pondok

Pesantren Manba‟ul Ulum Dalam Membina Akhlak Al-karimah Santriwati

di Dasan Ketujur Gerung Lombok Barat 2011”. Skripsi ini membahas

tentang strategi-strategi dalam membina ahklak karimah, keadaan

akhlak/moral remaja, Kesimpulan jadi Penelitian yang kedua menfokuskan

penelitianya terhadap apa saja strategi pondok pesantren Manba‟ul Ulum

dalam membina akhlak/perilaku santriwati di pondok pesantren Manba‟ul

9 M. Tahjudin, “Peran Pondok Pesantren Al-Aziziah Dalam Pembinaan Moral Remaja di

Kapek Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat”(Skripsi, IAIN Mataram, 2010), h. 91.

Page 26: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

10

Ulum Gapuk Gerung Lombok Barat. Adapun pendekatan penelitian yang

digunakan adalah penedekatan kualitatif.10

3. Skripsi yang ditulis oleh Tohir Badrun, dengan judul “peran pondok

pesantern dalam usaha menanamkan akhlak islami bagi para santri di

pondok pesantren Manhalul Ma‟rif Darek Lombok Tengah Tahun

2013”.skripsi ini membahas tentang penerapan akhlak islami, meted-

metode yang digunakan dalam menanamkan akhlak islami, factor-faktor

penghambat dalam menanamkan akhlak islami, Kesimpulan Penelitian

yang ketiga, menfokuskan penelitian terhadap, bagaimana penanaman

akhlak Islami, metode apa saja yang digunakan dalam usaha penanaman

ahklak Islami, dan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan

penghambat dalam usaha pennaman akhlak Islami dipondok pesantren

Manhaul Ma‟arif Darek. Adapun pendekatan peneliti yang digunakan

adalah pendekatan kualitatif.11

Dari ketiga hasil penelitian di atas masing-masing memiliki titik tekan

yang berbeda-beda sperti: penelitian pertama yang telah dilakukan oleh M.

Tahjudin terfokus pada Peran dalam Pembinaaan Moral Remaja. Peneliti

kedua yaitu Seri Yuliani yang meneliti Strategi Membina Akhlak al-Karimah.

Peneliti ketiga yaitu Peran dalam Usaha Menanamkan Akhlak Islami.

Sementara penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah lebih memokuskan

10 Seri Yuliani, “ Strategi Pondok Pesantren Manba’ul Ulum Dalam Membina Akhlak al-

Karimah Santriwati di Dasan Ketujur Gapuk Gerung Lombok Barat”, (Skripsi, IAIN Mataram, 2011), h. 78

11 Muhammad Tohir Badrun, “Peran Pondok Pesantren Dalam Usaha Menanamkan Akhlak Islami Bagi Para Santri di Pondok Pesantren Manhalul Ma’rif Darek Lombok Tengah” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2013), h. 90.

Page 27: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

11

penelitiannya pada Penanman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah di Pondok

Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada Lombok Barat Tahun Pelajaran

2016/2017.

F. Kerangka Teoritik

1. Akhlakul Karimah

a. Pengertian akhlakul karimah

Sebelum membahas tentang akhlakul karimah lebih lanjut,

maka alangkah baiknya akan di bahas mengenai rumusan pengertian

kata akhlakul karimah. Dalam merumuskan pengertian akhlak, dapat di

tinjau dari dua sisi, yaitu segi etimologi dan terminologi. Dari segi

etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa arab yaitu “akhlak” menurut

munawir Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata al-khuluq,

yang secara etimologis berarti “budi pekerti, tabi‟at atau wataq”.12

Dari segi terminologi, dikalangan para intlektual muslim

terdapat beberapa difinisi yang merumuskan pengertian akhlak. Seperti

apa yang di kemukakan oleh Amin.13 Bahwa ahklak ialah menangnya

keinginan dari beberapa keinginan manusia dengan langsung berturut-

turut. Sedangkan menurut Ibnu maskawaih sebagaimana yang dikutip

oleh Jauhari.14 Akhlak yaitu suatu keadaan bagi jiwa yang mendorong

ya melakukan tindakan-tindakan dari keaadaan itu tanpa melalui

pikiran dan pertimbangan.

12 Munawir, ahmad warson. Menuju allah, bertaswuf dalam hidup sehari-hari,( Jakarta :

khazanah baru, 1984), h. 12. 13 Ahmad Amin, etika (ilmu akhlak), (Jakarta: bulan bintang, 1975), h. 21. 14 Jauhari Muhammad, Keistimewaan akhlak islam, (bandung: Pustaka, 2006), h.15.

Page 28: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

12

Dari uraiian tentang akhlakul dan karimah di atas, dapat

dipahami bahwa yang dimaksud dengan aklakul karimah adalah pola

perilaku yang dilandaskan dan dimenifistasikan nilai-nilai iman, islam,

ihsan, untuk yang berperilaku yang baik sesuai dengan ajaran islam

tanpa melalui peroses berpikir yang mendalam dan tidak memerlukan

penelitian yang panjang. Demikianlah beberapa rumusan tentang

akhlakul karimah dengan diperkuat oleh beberapa hadits.

Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT di bawah ini:

Artinya: “dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”15

Ilmu budi pekerti/akhlak membahas sifat-sifat manusia yang

baik dan buruk. Apakah sifat-sifat itu tetap atau mungkin dapat diubah

dan bagaimana tatacara pergaulan yang baik. Ilmu akhlak memberikan

jalan dan membuka pintu hati orang untuk berbudi pekerti yang baik

dan hidup berjasa dalam masyarakat. Berbuat dan beramal untuk

mencapai kebahagiaan dunia akhirat. 16

a. Dasar akhlakul karimah

Dalam islam, dasar atau pengukur yang menyatakan baik-

buruknya sifat seseorang itu adalah Al-qur‟an dan As-sunnah Nabi

Saw. Apa yang baik menurut Al-qur‟an dan As-sunnah. Itulah yang

baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari.

15 Depag. RI, al-qur’an dan terjemahnya (bandung: jumanatul „ ali-ART, 2005. Juz 1-30),

h. 8. 16 Oemar bakry, akhlak muslim (bandung: angkasa, 1993), h. 9

Page 29: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

13

Sebaliknya, apa yang buruk Al-qur‟an dan As-Sunnah, inilah yang

tidak baik dan harus di jauhi.17

Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam Al -Qur‟an surah

Al-Qalam ayat 4:

Artinya : dan susungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Sedangkan di dalam sabda Rasulullah SAW:

ا ا ب م ارم ا

Artinya : “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad, Baihaqi dan Malik).

Dari beberapa dalil tentang dasar akhlakul karimah di atas,

secara garis besar bahwa pendidikan akhlakul sangat di tekankan di

dalam Al-Qur‟an dan sunnah Rasulullah.

b. Ruang lingkup Akhlakul karimah

Bebicara tentang akhlakul karimah, maka kita tidak

melepaskan diri dari ajaran yang terdapat pada ajaran islam, karena

memang akhlakul karimah merupakan cerminan dari nilai-nilai ajaran

islam. Akhlak karimah dalam ajaran islam tidak hanya cukup untuk

diktahui oleh pemeluknya, namun juga harus di implementasikan

dalam kehidupan sehari-hari adapun ruang lingkup akhlak kariamh

dalam pembhasan ini penulis dengan akhlak terhadap allah yang

berkaitan dengan tidak syirik kepada allah dan syukur, selajutnya

17 Rasihon anwar, aqidah akhlak (bandung: pustaka setia, 2008), h. 208

Page 30: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

14

akhlak terhadpa sesama manusia yang berkaitan dengan akhlak santri

terhadap gurunya dan akhlak sesama santri.

Dalam hubungan ini Ahmad Amin mengatakan sebagai

berikut: “Bahwa obyek ilmu akhlak adalah membahas perbuatan

manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik dan

buruk” Pendapat di atas menunjukkan dengan jelas bahwa obyek

pembahasan ilmu akhlak adalah perbuatan manusia untuk selanjutnya

diberikan penilaiian apakah baik dan buruk. Pengertian ilmu akhlak

selanjutnya dikemukakan oleh Muhammad Al -Ghazali. Menurutnya

bahwa kwasan pembahasan ilmu akhlak adalah seluruh aspek

kehidupan manusia, baik sebagai individu maaupun kelompok.18 Maka

ruang lingkup akhlak pun dalam Islam mencakup segenap aktivitas

manusia dalam segala bidang hidup dan kehidupan. 19

1) Akhlak terhadap Allah SWT

Akhlak kepada Allah, merupakan salah satu kewajiban

mahluk yang paling fundamental terhadap sang khlaiq. Akhlak

terhadap Allah dapat dipandang sebagai sikap yang harus

dilakukan oleh manusia kepada rabbnya. Dengan melakukan

perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya, maka dapat

dikatakan bahwa manusia telah mejalankan kewajibannya untuk

berakhlak kepada Allah.

18 Depag, Al-qur’an dan terjemahan, h. 565. 19 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 9.

Page 31: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

15

Sehubungan dengan akhlak kepada Allah, Nata

mengemukakan bahwa sekurang-kurang ada empat alasan

mengapa manusia harus berakhlak kepada Allah. Pertama, karena

Allah SWT adalah Tuhan yang telah menciptakan manusia.

Keudua, karena Allah SWT telah menganugrahkan kelengkapan

panca indra kepada mausia. Ketiga, karena Allah SWT

mepersiapkan semua sarana yang dibutuhkan oleh manusia dalam

kehidupanny. Keempat, karena Allah SWT telah menciptakan

seorang khalifah di muka bumi. Demikian beberapa alasan yang

diberikan oleh Nata mengapa manusia harus berakhlak kepada

Allah.20

Sementara itu Shihab mengatakan bahwa titik tolak akhlak

terhadap Allah adalah pengakuan kesadran bahwa tiada tuhan

melainkan Allah. Berkenan kepada akhlak kepada Allah dilakukan

dengan cara banyak memujinya.21 Selanjutnya Mubarak

mejelaskan bahwa “kepada tuhan manusia diajarakan untuk tahu

diri sebagai makluk ciptaan-nya, oleh karena itu akhlak manusia

kepada tuhan antara lain berterima kasih (syukur), berpasrah diri

(tawakkal), dan siapa melaksnakan ibadah.22

Sejalan dengan apa yang telah dijelaskan oleh Ahmad

Mubarak di atas, Nata mengemukakan banyak cara yang dapat

20 Abudin Natta, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Gerafindo Persada, 2010), h, 9. 21 Shihab Quraish, Wawasan AL-qur’an, (Bandung: Mizan, 2001), h. 12. 22 Mubarak Ahmad, Pendidikan Menuju Allah, Bertasawuf Dalam Hidup Sehari-hari,

(Jakarta : Khazanah Baru, 2002), h.

Page 32: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

16

dilakukan dalam berakhlak mulia kepada Allah SWT, diantaranya

tidak menyekutukannya, bertaubat kepadanya, mensyukuri nikmat-

nya, selalu berdoa dan beribadah kepada-nya.23 Selanjutnya dalam

pembahasan ini menulis membatasi akhlak kepada Allah yang

berkaitan dengan tidak menyekutukan-nya dan syukur.

2) Tidak menyekutukan-nya (syirik)

Syirik yaitu menyamakan sesuatu Allah dengan Allah dalam

hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti bedo‟a kepada

selain Allah disamaping berdo‟a kepada Allah, atau memalingkan

suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar,

berdoa dan sebagainya kepada selainnya.

Dari difinisi yang dikemukakan di atas sangat tegas bahwa

barang siapa yang menyembah selain dari Allah berarti telah

meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikan

kepadanya kepada yang tidak berhak, dan itu adalah kezahaliman

yang paling besar. Allah berfirman:

Artinya : “sesungguhnya menyekutukan Allah adalah benar-benar

kezhaliman yang besar (QS. Luqman : 13).

Dari ayat di atas, syirik merupakan suatu kekurangan dan aib

yang Allah SWT menyucikan diri dari keduany. Karena itu, barang

siapa yang berbuat syirik kepada Allah berarti dia menetapkan

23 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Gerafindo Persada, 2000), h. 102.

Page 33: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

17

untuk Allah apa yang dia menyucikan diri dari padanya. Dan ini

puncak pembangkangan kesombonggan dan permusuhan pada

Allah.

3) Syukur

Syukur dapat diartikan sebagai sikap penuh rasa cinta-Nya

kasih dengan penghargaan, dalam hal ini atas segala nikmat dan

akibatnya dan karunia yang tidak terbilang banyaknya yang

dianugrahkan Allah kepada manusia.

Bersyukur kepada hakekatnya sikap optimis dalam hidup

senantiasa berharap kepada Allah, dengan tidak mensukutukannya.

Karena itu bersyukur kepada Allah sebenarnya bersukur kepada

diri sendiri atau dengan kata lain, manfaat besar akan kembali

kepada orang yang bersuyukur.

Lebih jauh lagi manusia dilebihkan Allah berupa akal

pikiran dibanding makhluk lainnya. Dengan daya pikir, manusia

bisa mengetahui yang baik dan yang buruk, dismaping juga

kenikmatan yang diberikan oleh “sang pencipta” kepada manusia

berupa hidup ini, kesehatan, kesenangan yang bermacam-macam.

Dari semua kenikmatan tersebut bukan berarti “sang

pemurah” mempunyai maksud kepada manusia supaya membalas

dengan sesuatu, itu tidak. Maha suci Allah dari sifat yang

demikian, akan tetapi Allah memerintahkan manusia agar

senantiasa beribadah kepada-Nya.

Page 34: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

18

Dari pemaparan di atas dapat dipahami, dikatakan,

seseorang berakhlak karimah kepada Allah apabila :

a) Tidak menyeketukannya dengan sesuatu apapun.

b) Beribadah hanya kepada Allah

c) Banyak memujinya

d) Bersyukur atas segala nikmatnya.

e) Menerima segala ketentuannya

Demikianlah beberapa diantara cara berakhlak terhadap

Allah SWT yang harus dilakukan oleh manusia kepada Rabbnya

dan diaplikasikan dalam kehidpuan sehari-hari sebagai rasa

suyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepadanya.

2. Metode Pembinaan Akhlak

Dalam suatu lembaga pendidikan, salah satunya dalah pondok

pesantren yang merupakan lembaga pendidikan non formal tentu tidak

terlepas dari metode. Kaitannya dengan pembinaan akhlakul karimah di

pondok pesantren kita mungkin saja dapat menemukan suatu sistem

pendidikan yang sempurna, menggariskan tahapan-tahapan yang serasi

bagi perkembangan manusia, menata kecenderungan dan kehidupan psikis,

emosioanl maupun cara-cara penuangnya dalam bentuk perilaku yang baik

lagi mulia.

Metode yang bisa digunakan dalam lembaga non formal seperti

pondok pesantren dalam peruses pembinaan akhlakul kariamah adalah

pertama, metode ceramah digunakan untuk mdigunakan menjelaskan

Page 35: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

19

materi-materi yang ada hubunganya dengan materi akhlak yang diajarkan

agar mudah dipahami oleh para santri. Kedua, metode kisah yaitu

menceritakan peristiwa masa lalu, kisah para nabi dan rasul kemudian

digunakan sebagai cermin kepada para siswa dalam kehidpan sehari-hari.

Ketig, metode keteladanan (Uswatun hasanah) yaitu dengan

memperlihatkan hal-hal yang baik, kerana keteladanan pendidikan

terhadap peserta didik merupakan kunci keberhasilannya dalam

memepersiapkan dan membentuk moral sepritual dan social anak. Selain

ketiga metode yang dipakai tersebut di atas, juga terdapat metode kelasik

sebagai penunjang dalam peroses pembinaan dan pengajaran Akhlakul

karima, kedua metode tersebut adalah metode sorogan dan watonan.

Hal ini kerena pendidikan adalah figur terbaik dalam pandangan

anak yang akan dijadikan sebagai teladan dalam mengidentifikasikan diri

dalam segala aspek kehidpanya. Peserta didik cenderung meladani

pendidikannya dan menjadikan sebagai tokoh identifikasi dalam segala

hal, sebab secara pisikologis anak adalah seorang peniru yang ulung.24

3. Pondok Pesantren

a. Pengertian pondok pesantren

Sebelum membahas tentang pondok pesantern lebih jauh, ada

baiknya dipahami latar belakang berdirinnya pondok pesantren,

sehingga dapat mengetahui pengertian dan kehidupan pondok

pesanteren dari berbagai seginya.

24 Ramayulis, metodologi pendidikan agama islam (Jakarta kalam mulia, cet, 4, 2010), h.

292

Page 36: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

20

Pesantren atau pondok adalah lembaga yang bisa dikatakan

merupakan ujud peroses wajar perkembangan sistem pendidikan

nasional. Dari segi historis pesantren tidak hanya identik dengan

makna keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia

(indigenous). Sebab, lembaga yang serupa pesantren ini sebenarnya

sudah ada sajak pada kekuasaan Hindu-Budha. sehingga islam tinggal

meneruskan dan mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada.

Tentunya ini tidak berarti mengecilkan peranan islam dalam melopori

Indonesia.25

Selanjutnya, istilah pondok pesantren menurut Zamak Dhofier

yang dikutif dalam bukunya tentang pengertian dari asrama-asrama

para santri yang terbuat dari bambu, atau mungkin berasal dari kosa

kata bahasa arab ”fundug” yang berarti hotel atau asrama. Sedangkan

menurut pengertian yang sangat fundamental adalah tempat belajar

para santri. Sehingga dapat kita pahami bahwa pondok pesanteren

tempat belajar para santri.26

Secara terminologis, pondok pesantren didefinisikan sebagai

lembaga pendidikan teradisional islam untuk mempelajari, memahami,

mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam dengan

menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku

sehari-hari.27

25 Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren (Jakarta: Dian Rkayat), h. 3 26 Muljono Damopolii, Pesantren Modern IMMIM Pencetak Muslim Modern (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2011), h. 57 27 Ibid, h. 58

Page 37: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

21

Sedangkan Mastuhu yang dikutip dalam bukunya Ahmad

Muthohar mengatakan bahwa selayaknya pesantren dilihat sebagai

sebuah model pendidikan warisan khazanah islma Indonesia yang

mampu bertahan lama dan eksis hingga sekarang. Ia harus dilihat

sebagai sebuah sistem pendidikan yang unik dan terbuka terhadap

perkembangan zaman.28

Dengan mengutip beberapa pendapat di atas, maka dapat

dikatakan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan islam atau

asrama tempat tinggal para santri yang diharapkan menekankan moral

keagamaan yang menjadi pedoman untuk kehidupan sehari-hari dan

lembaga pendidikan yang unik dan terbuka terhadap perkembangan

zaman.

b. Elemen-elemen pondok pesantren

Menurut Zamakhsyari yang dikutip dalam bukunya Damopoli

menyebutkan bahwa harus ada sekurangnya lima elemen untuk dapat

disebut pesantren, yaitu: pondok, masjid pengajian kitab islam kelasik,

santri dan kiyai. Untuk lebih jelasnya, maka uraiian tentang masing-

masing elemen tersebut akan penulis paparkan dalam penjelasan

sebagai berikut:

1) Pondok

Menurut Dhofier, pondok adalah sebuah asrama pendidikan

islam teradisional dimana para siswanya tinggal bersama dan

28 Ahmad Muthohar, Idealogi Pendidikan Pesantren (Semarang: Pustaka Rizki Putra,

2007), h. 13

Page 38: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

22

belajar dalam bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih

dikenal dengan sebutan “Tuan Guru”. Pengertiannya yang senada

juga, bahwa pondok merupakan asrama dimana para santri tinggal

bersama dan belajar di bawah bimbingan Tuan Guru, pada

Umumnya kompleks pesantern dikeliling dengan pagar sebagai

pembatas yang memisahkannya dengan masyarakat umum di

sekelilingnya.29

Dari pengetian “pondok” yang telah dikemukakn di atas

sangantlah jelas bahwa pondok merupakan sarana fisik yang

berfungsi sebagai wadah dalam melaksanakn peroses belajar

mengajar. Pondok atau asrama bagi para santri, merupakan ciri

khas teradisi pesantren, yang membedakannya dengan sitem

pendidikan teradisional lainnya, seperti surau. Ada tiga alasan

utama pesantren harus menyidiakan asrama bagi para santri yaitu:

a) Peran santri tertarik dengan kemasyhuran atau kedalaman ilmu

sang Tuan Guru. Untuk dapat belajar secara teratur dan dalam

waktu lama kepada sang Tuan Guru.

b) Hampir semua pesantern berada di desa-desa di mana tidak

tersedia perumahan yang cukup untuk dapat menampung para

santri, dengan begitu diperlukan asrama khusus sebagai jalan

keluarnya.

29 Dhofier, Zamakhsyari, Teradisi Pesantren (Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai),

(Jakarta: LP3ES, 1994), Cet VI.

Page 39: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

23

c) Santri menganggap bahwa sang Tuan Guru seolah-olah sebagai

bapaknya sendiri, sedangkan di mata Tuan Guru, para santri itu

merupakan titipan tuhan yang harus senantiasa dilindungi.

Salah satu perlindungan yang diberikan oleh Tuan Guru adalah

dengan santri selalu dekat, baik secara fisik maupun emosional

dengan Tuan Guru. Dalam keadaan sperti ini, para santri

tersebut merupakan kekuatan dalam bentuk sumber tenaga bagi

kepentingan pesantren dan Tuan Guru. 30

Dari apa yang telah dirumuskan oleh para pakar tentang

pengertian dipondok pesantren di atas, dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa pondok pesantren sebagai tempat belajar para

santri dalam mengkaji berbagai ilmu agama dan ilmu-ilmuan.

2) Masjid

Masjid merupakn unsur dasar yang harus dimiliki oleh

pondok pesantern karena ia merupakan tempat utama yang ideal

untuk mendidik dan melatih para santri, kahususnya dalam

mengerjakan tata cara melaksanakan ibadah, ajaran kitab-kitab

islami kelasik, tata cara dalam berbahasa Arab, Inggris dan

kegiatan kemasyarakatan. Hal ini masjid juga merupakan elemen

yang tak dapat dipisahkan pesantren dan di anggap sebagai tempat

yang paling tepat untuk mepndidik para santri, terutama dalam

peraktik shalat lima waktu, kahutbah dan salat jum‟at, dan

30 Ibid. , h. 69.

Page 40: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

24

pengajaran kitab-kitab islam kelasik. Dan ditempatkan sebagai

pembelajaran umum, bahkan masjid berfungsi juga sebagai tempat

diskusi dan musyawarah anatara Tuan Guru dan santri.31

Kedudukan masjid, cukupan akan sama dengan pondok,

keadaan tersebut dapat dilihat pada pondok pesantern, dimana tuan

guru dan para ustd, ustzh mengajar para santri dimasjid di jadikan

sebagai kegiatan peribadatan seperti mengaji Al-Qur‟an akhlak dan

sebagainya. Hal ini biasanya dilakukan santri setiap selsai shalat

berjma‟ah lima waktu. Jika pesantren mengambil masjid sebagai

pusat kegiatan pendidikan sampai saat ini, maka disitulah

sebenarnya keterkaitan historis antara masjid dizaman Nabi dan

masjid yang ada pada saat ini. Sebab, tidak semua masjid yang ada

saat ini menjalankan kegiatan teransmisi ilmu-ilmu keislaman

dengan mengambil figure Tuan Guru sebagai tokoh sentralnya

kecuali masjid yang dibangun di dalam kompleks masjid.32

3) Pengajaran kitab-kitab islam klasik

Secara sederhana kitab-kitab islam kelasik yang berbahasa

Arab dan ditulis menggunakan aksara Arab dapat dipahami sebagai

kitab kuning atau kita gundul. Kitab-kitab ini biasanya mempunyai

format tersendiri yang ditulis diatas kertas berwarna kuning-

kuningan. Akan tetapi, Azra menambahkan bahwa kitab-kitab

kuning tidak hanya menggunakan bahasa Arab, tetapi juga bahasa

31 Muthohar, Ideology Pendidikan, h. 31. 32 Damopoli, Pesantren Modern, h. 70.

Page 41: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

25

local (daerah), sperti: melayu,jawa,dan bahasa local lainnya di

Indonesia dengan menggunakan aksara arab. Kitab kuning sering

kali dijadikan pembeda antara kaum teradisional dengan

modernis.33

Dan dalam teradisi pesantern, pengajaran kitab-kitab islam

kelasik terutama karangan-karangan ulama‟ timur tengah dan

penganut paham salaf merupakan salah satu pengajaran formal

yang diberikan dalam lingkungan pesantren.

Kitab-kitab tersebut meliputi teks yang sangat pendek

sampai teks yang terdiri dari yang berjilid mengenai hadits,tafsir,

dimana pengajaran kitab-kitab islam kelasik lazimnya memakai

metode sorongan dan wetonan.

Yang dimaksud dengan paham islam teradisional di sini

merujuk kepada kitab-kitab islam kelasik karang ulama yang

beraliran syafi‟iyah. Dalam kaitan ini, kitab-kitab islam kelasik

yang diajarkan di pesantren dapat digolongkan kedalam delapan

kelompok, yaitu: nahu dan saraf, usul fikih, hadis, tafsir, tauhid,

tasawuf dan cabang-cabang lain seperti tarikh dan balagah.34

4) Santri

Jumlah santri dalam sebuah pondok pesantren biasanya

dijadikan tolak ukur atas maju mundurnya suatu pesantren,

semakin banyak santri, pesantren dinilai lebih maju, dan juga

33 Ibid, h. 71. 34 Ibid.,h. 72.

Page 42: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

26

sebaliknya. Akan tetapi tingkat pencapaian perestasi siswa dalam

sisitem teradisioanl diukur dengan totalitas siswa sebagai peribadi,

perilaku, dan moral.35

Santeri menurut Arifin, “merupakan sebutan bagi para

siswa yang belajar mendalami agama pondok pesantren” Sebutan

santri biasanya selalu berhubungan dengan eksistensi tokoh agama

yang lebih dikenal dengan sebutan kyai. Artinya, bila ada santri,

maka tentu ada kyai dengan santri biasanya melahirkan instituasi

pesantren.

Dalalam teradisi pesantren dapat ditemukan dua macam

status santri, yaitu santri mukim dan santri catalog. Yang dimaksud

dengan santri mukim adalah murid-murid yang berasal dari daerah

yang jauh dan karena itu memiliki probalitas yang tinggi untuk

menetap di dalam kompleks pesantren. Biasanya santri mukim

inilah yang akan tinggal di pesantren dalam waktu yang lama,

sedangkan yang dimaksud dengan santri catalog adalah mereka

yang berasal dari sekeliling pesantren. Mereka ini memiliki rumah

orang tua yang letaknya tidak jauh dari pesantren. Dengan begitu,

mobalitas mereka ke pesantren tidak ada hambatan sehingga

mereka tetap tinggal dirumah orang tuanya.36

5) Tuan Guru

35 Muthohar, Idealogi Pendidikan, h. 33. 36 Damopolii, pesantren modern, h. 73

Page 43: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

27

Kata Tuan Guru merupakan istlah masyarakat NTB yakni

gelar ahli agama islam, yang merupakan kharismatik dalam bidang

agama.37 Sebagai orang yang dihormati, Tuan Guru selain sebagai

pengajar dan penganjur dakwah islam yang baik ia juga

mengambilalih peran lanjut dari orang tua, ia sebagai guru

sekaligus pemimpin rohaniah kegamaan serta bertanggung jawab

untuk perkembangan keperibadian maupun kesehatan jasmaniah

anak didiknya.

Namun pada saat ini, istilah Tuan Guru juga ditujukkan

pada para ulama‟ yang berpengaruh di masyarakat walupun mereka

ini tidak memimpin pondok pesanttren. Jadi, istilah Tuan Guru

adalah gelar yang diberikan oleh masyarakat terhadap orang yang

memimpin pondok pesantren, ulama islam, dan pemimpin

masyarakat.

Secara intlektual, Abuddin Nata yang dikutip dalam

bukunya Damopoli mengemukakan bahwa seseorang Tuan Guru

haruslah memenuhi persyaratan akademik, yaitu:

a) Menguasai ilmu agama secara mendalam

b) Ilmunya diakui masyrakat

c) Menguasai kitab kuning dengan baik

d) Taat beribadah

e) Mandiri dalam bersikap

37 Dahlan, Fahrurrozi. Sejarah perjuangan dan pergerakan dakwah islamiyah tuan guru

haji Muhammad mutawalli di pulau Lombok.( Jakarta: sentra Media, 2006)

Page 44: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

28

f) Tidak mau mendatangi penguasa

g) Mempunyai genelogi dangan Tuan Guru-Tuan Guru lain

h) Mempunyai/memperoleh ilham.

c. Tujuan pendidikan pondok pesantren

Pada dasarnya pondok pesantren adalah lembaga pendidikan

Islam dimana pengetahuan yang berhubungan dengan agama Islam

diharapkan dapat diperoleh di pesantren. Akan tetapi tujuan pendidikan

pondok pesantren seringkali tidak dirumuskan secara tertulis. Hal ini

dapat dipahami, karena pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan

teradisional yang memang tidak membutuhkan legalitas secara formal.

Namun demikian, bukan berarti bahwa lembaga ini tidak memiliki

tujuan atau dengan kata lain, berdiri tanpa tujuan. Sehubungan dengan

itu, dalam pembahasan ini diuraikan beberapa rumusan dari tujuan

pendidikan pondok pesantren.

Mastuhu yang di kutip dalam bukunya damopoli secara spesifik

mengmukakan tujuan pendidikan pesantren yang merupakan

rangkuman dari hasil wawancaranya dengan para pengasuhan

pesantren yang menjadi objek penelitiannya, yaitu:

“Menciptakan dan mengembangkan keperibadian muslim, yaitu keperibadian yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau abdi masyarakat tetapi Rasul, yaitu menjadi pelayan masyarakat sebagaimana keperibadian Nabi Muhammad (mengikuti sunah Nabi), mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan islam dan kejayaan umat islam di tengah-tengah masyarakat („izzul islam wal muslimin), dan mencintai ilmu dalam rangka

Page 45: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

29

mengembangkan keperibadian yang ingin ditinjau ialah keperibadian mushin”.38

Lebih lanjut mengenai rumusan tujuan pendidikan pesantren,

terdapat keragaman antara pondok pesantren yang satu dengan pondok

pesantren yang lain. Hal ini sangat tergantung pada pandangan hidup

pengasuhnya, disamping misi dan eksistensi dari masing-masing

pondok pesantren. Keberagaman tersebut melahirkan rumusan baru

diantaranya sebagai dikemukakan oleh Zamak Dhofier bahwa tujuan

pendidikan dipondok pesantren tidak semta-mata memperkaya pikiran

murid dengan penjelasan-penjelasan, tetapi untuk meninggikan moral,

melatih dan mepertingikan semangat, menghargai nilai-nilai spiritual

dan kemanusiaan, membentuk sikap dan tingkah laku yang jujur dan

bermoral, dan menyiapkan para murid untuk hidup sederhan dan bersih

hati.

Tujuan pendidikan pondok pesantren bukanlah untuk mengajar

kepentingan kekuasaan, uang atau ke agungan duniawi, tetapi semata-

mata kewajiban dan pengabdian kepada Tuhan.39 Sedangkan menurut

Faisal mengemukakan bahwa pendidikan pesantren mencanangkan

tujuan sebagai berikut:

1) Mencetak ulama‟ yang menguasai ilmu-ilmu agama.

2) Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syaria‟t agama.

38 Ibid, h. 82. 39 Muthohar, Ideologi Pendidikan, h. 18

Page 46: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

30

3) Mendidik agar santri memiliki keterampilan dasar yang relevan

dengan terbentuknya masyrakat agama.40

d. Metode pendidikan pondok pesantren

Adapun metode yang lazim digunakan dalam pendidikan

pondok pesantren adalah metode watonan, sorogan, hafalan,

muhawaroh dan mudzakarah, dan metode ini akan di uraikan sebagai

berikut:

1) Metode watonan

Metode watonan adalah metode kuliah dimana para santri

mengikuti mata pelajaran dengan duduk disekeliling Tuan Guru

yang menerangkan pelajaran dan santri menyimak kita masing-

masing dan mencatat penejelasan Tuan Guru bila di anggap

perlu.41

2) Metode sorogan

Sorogan, berasal dari kata sorog (bahasa jawa), yang berarti

menyodorkan kitabnya di hadapan Tuan Guru atau pembantunya

(badal, asisten Tuan Guru). Sistem sorogan ini termasuk belajar

secara individual, dimana seorang santri berhadapan dengan

seorang guru, dan terjadi interaksi saling mengenal di antara

keduanya. Sistem sorogan ini terbukti efektif sebagai taraf pertama

bagi seorang murid yang bercita-cita menjadi seorang alim.

40 Fesal Jusuf Amir, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insane Press, 1995) h.

20. 41 Fattah, Islamulogi IV, h. 72.

Page 47: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

31

Metode ini memungkinkan seseorang guru mahasiswa,

menilai dan membimbing secara maksimal kemampuan seorang

santri dalam menguasai materi pembelajaran. Metode sorogan

merupakan kegiatan pembelajaran santri yang lebih menitik

beratkan pada pengembangan kemampuan perorangan (individual),

di bawah bimbingan seorang Tuan Guru atau ustdz. 42

3) Metode hafalan

Adalah metode di mana santri menghafal teks atau kalimat

tertentu dari kitab yang dipelajarinya, biasanya cara menghafal ini

diajarkan dalam bentuk syair atau lagu, dengan cara ini

memudahkan santri menghafal baik sedang belajar maupun pada

saat berada di luar jam pembelajaran. Kebiasaan menghafal dalam

sisitem pendidikan pesantren merupakan teradisi yang sudah

berlangsung sejakk awal berdirinya.43

4) Metode muhawaroh

Metode muhawarah ini merupakan latihan bercakap-cakap

dalam bahasa arab yang diwajibkan bagi semua santri, tetapi tidak

semua santri bisa berbahasa Arab, maka akan diwakili oleh

beberapa santri yang berkompeten, tidak jarang diantara peserta

muhawaroh ini menggunakan bahasa Arab saja, melainkan mereka

42 Depag, Pondok Pesantren, h. 38. 43 Fattah, Islamologi IV, h. 73

Page 48: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

32

mengunakan bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa

Arab.44

5) Metode mudzakarah

Metode mudzakarah merupakan suatu pertemuan ilmiah

yang secara sepesifik membahas masalah diniyah seperti ibadah

(ritual) dan aqidah (thelogi) serta masalah agama pada umumnya.

Mudzakarah di tebuireng dapat dibedakan atas dua tingkat kegiatan

yaitu:

a) Mudzakarah yang diselengarakan oleh sesama santri untuk

membahas suatu masalah dengan tujuan melatih para santri

agar terlatih dalam memecahkan persolan dengan

menggunakan kitab-kitab yang tersedia. Salah seorang santri

mesti ditunjuk sebagai juru bicara untuk menyampaikan

kesimpulan dari masalah yang didiskusikan.

b) Mudzakarah yang dipimpin oleh Tuan Guru, dimana hasil

mudzakarah para santri diajukan untuk dibahas dan dinilai

seperti dalam suatu seminar. Saat mudzakarah inilah santri

menguji keterampilannya baik dalam bahasa Arab maupun

keterampilannya mengutip sumber-sumber argumenatasi dalam

kitab-kitab islam klasik. Mereka yang dinilai oleh Tuan Guru

cukup matang untuk menggali sumber-sumber refrensi,

memiliki keluasan bahan-bahan bacaan dan mampu

44 Ariffin, Kepemimpinan Kyai Kasus Pondok Pesantren Tebuireng (Malang: Kalimasahada

Press, 1993), h. 119.

Page 49: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

33

menemukan atau menyelesaikan problem-peroblem tertentu,

santri tersebut akan diwajibkan menjadi pengajar untuk kitab-

kitab kelasik.45

Demikianlah beberapa metode yang digunakan dalam

pendidikan islam dalam upaya menanamkan Akhlakul Karimah.

G. Moteode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Untuk dapat pemahaman yang mendalam terhadap permasalahan

Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah di Pondok Pesantren Nurul

Haramain Narmada Lombok Barat. Maka peneliti ini menggunakan

pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif menurut moleong karena

cenderng menggunakan analisa deskriftif yang cenderung datanya berasal

dari naskah wawancara, catatan lapanga, foto, dukumen peribadi, catatan

atau memo, dan dokumen resmi lainnya.46

Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah perosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.47 Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif, hal ini relevan dengan kegiatan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui Penanaman Nilai-Nilai

Akhlakul Karimah Bagi Para Santri di Pondok Pesantren Nurul Haramain

Narmada Lombok Barat.

45 Arifin, Kepemimpinan Kyai, h. 120. 46 Lexy j. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),

h. 11. 47 Ibid. , h. 4.

Page 50: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

34

Dengan demikian penelitian mengarahkan pada setting dan subyek

penelitian secara holistic dan kontekstual, holistic berarti denga ada di

lapangan agar peneliti mampu memahami konteks dan dalam keseluruhan

situasi pesantren. Sedangkan kontektual peneliti menyimpulkan dan

mencatat data yang rinci sesuai dengan masalah penelitian dan

menggunakan data dengan apa adanya sesuai dengan hasil temuan di

lapangan.

Di samping alasan di atas, peneliti melihat akhlak santri terhadap

guru masih kurang, selain itu juga kurangnya realisasi atau praktik oleh

santri masih sering terjadi, seperti, santri sering tidak mentaati peraturan

yang ada di pondok, dengan santri berpelilaku ketika pulang atau jika

bepergian tidak minta izin, suka bolos, merokok, mencuri dan lain

sebaginya. Sehingga peneliti terterik untuk mengangkat judul tentang

penanaman nilai-nilai akhlakul karimah bagi para santri di pondok

pesantren nurul haramain putra Narmada Lombok barat tahun pelajaran

2016/2017. Dalam penelitian ini peneliti mengguanakan pendekatan

kualitatif disebabkan beberapa hal yang cukup relevan diantaranya:

pertama, karena latar belakang penelitian tidak bersifat homegen. Kedua,

kerana penelitian ingin mengungkapkan data dengan apa adanya sesuai

dengan hasil temuan di lapangan tentang Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul

Karimah Bagi Para Santri di Pondok Pesantren Nurul Haramin Narmada.

Page 51: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

35

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif ini,

kehadiran peneliti di lapangan mutlak sangat diperlukan, kearena peneliti

berfungsi sebagai instrument di sini adalah, penelitian menjadi alat dari

keseluruhan peroses penelitian, sebagai perencanaan, pengumpulan data,

penafsir data, sekaligus sebagai pelopor dari hasil penelitian.

Di dalam melakukan penelitian melalui pengamatan, peneliti

mengamti objek penelitian pada situasi yang diinginkan untuk dipahami.

Jadi, jelas peneliti akan mengamati peristiwa-peristiwa yang terkait dengan

obyek penelitian. Selanjutnya apakah peneliti diketahuwi statusnya

sebagai peneliti atau tidak? Adakalanya peneliti menunjukkan setatusnya

sebagai seorang peneliti yang dalam peraktiknya tergantung pada situasi

dan kondisi di lapangan penelitian.

3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek

dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan koesioner

atau dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut responden

atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertnyaan tertulis

maupun pertanyaan lisan, tetapi apabila peneliti menggunakan teknik

observasi, maka sumber datanya adalah bisa berupa benda, gerak atau

peroses sesuatu.48

48 Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Peraktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010. Cet. 14), h. 172.

Page 52: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

36

Dalam penelitiannya ini sumber datanya adalah, ketua

Yayasan/Tuan Guru, ustadz, santri, dan masyarakat sekitar pondok

pesantren Nurul Haramain Narmada. penentuan sumber data tersebut

didasarkan pada asumsi bahwa subyek yang menjadi sumber data harus

mengetahui tentang parmasalah yang diteliti.

Adapun jenis data yang ingin diperoleh mengenai proses pembinaan

akhlak, penanaman pondok pesantren, struktur organisasi pondok

pesantren, sarana dan perasarana yang dimiliki oleh pondok pesantren dan

data-data lain. Yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi yang disusun

oleh peneliti.

4. Pengumpulan Data

Penelitian, di samping perlu menggunakan metode yang tepat, juga

perlu memiliki teknik dan alat pengumpulan data yang relevan.

Penggunaan teknik dan alat pengambilan data yang tepat memungkinkan

diperolehnya data yang objektif.49 Di bawah ini akan diuraikan teknik

metode penelitian sebagai cara yang dapat ditempuh untuk mengumpulkan

data sebagai berikut:

a. Metode wawancara

Intervieu yang sering juga disebut dengan wawancara atau

koesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh imformasi. Intervieu digunakan oleh

peneliti untuk menilai keadaan seseorang, minsalnya untuk mencari

49 Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010. Cet. 8), h.

158.

Page 53: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

37

data tetang variable latar belakang murid, orang tua, pendidikan,

perhatian sikap terhadap sesuatu.

Sugiyono mendifinisikan wawancara adalah percakapan

langsung dan tatap muka (face to face) dengan maksud tertentu.50

Sedangkan menurut Suprayogo, wawancara merupakan suatu cara

pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi

langsung dari sumbernya.51 Jadi metode wawancara adalah

pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara melakukan

dialog (tanya-jawab) dengan narasumber.

Metode wawancara terdiri dari: 1) wawancara tersetruktur,

dimana responden tidak bisa dengan bebas untuk mengutarkan

pendapatnya, karena dibatasi oleh patokan-patokan yang dibuat oleh

peneliti, dan 2) wawancara tidak tersetruktur (bebas), dimana

responden mempunyai kebebasan untuk mengutarkan pendapatnya,

tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang dibuat oleh peneliti.52

Wawancara bebas sering digunakan dalam penelitian pendahuluan.

Jadi peneliti menggunakan metode wawancara, untuk mencari

data-data terkait dengan:

1) Penanaman akhlakul karimah santri di lingkungan pondok

pesantren nurul haramain putra narmada

50 Sugiyono, Metode Penelitian…, h 178 51 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2003) h. 29 52 Suharsimin Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) h.

44

Page 54: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

38

2) Materi-materi penanaman akhlakul karimah santri di lingkungan

pondok pesantren nurul haramain putra narmada

3) Factor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam penanaman

akhlakul karimah santri di lingkungan pondok pesantren nurul

haramain putra narmada.

b. Metode Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh

peneliti untuk memperoleh data dan informasi yang diinginkan. Dalam

bukunya Emzir, observasi (pengamatan) dapat didifinisikan sebagai

perhatian yang terfokus terhadap kejadian, gejala atau sesuatu.53

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi

dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan

serta) dan non participant observation. Observasi berperan serta,

dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati (sumber data), sedangkan non participant yaitu

peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independent.54

Adapun jenis observasi yang peneliti lakuan dalam penelitian ini

adalah teknik observasi non participant. Teknik observasi non

participant yaitu peneliti tidak terlibat dalam kegiatan (proses) belajar-

mengajar, tetapi peneliti hanya mengadakan pengamatan terhadap

gejala-gejala subjek yang diselidiki dan diperantarai sebuah alat seperti

fieldnote dan checklist.

53 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pres, 2010) h. 37 54 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010)

h. 145

Page 55: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

39

Fieldnote adalah catatan lapangan yang berupa kegiatan sehari-

hari guru PAI di madrasah, sedangkan checklist merupakan suatu

daftar yang berisi unsur-unsur yang mungkin terdapat dalam situasi

atau tingkah laku atau kegiatan individu yang diamati. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan alat observasi berupa checklis.

Peneliti tinggal memberi tanda check (cek atau biasanya dicentang)

pada list sesuai perilaku subjek yang muncul di lembar observasi,

sehingga memungkinkan observer dapat melakukan tugasnya secara

cepat dan objektif.55

1) Mengamati perilaku santri yang ada di pondok pesantren Nurul

Haramain Narmada

2) Mengamati peroses-peroses pembinaan akhlakul karimah bagi para

santri di lingkungan pondok pesantren Nurul Haramain Narmada

3) Mengamati langsung kondisi fisik pondok pesantren Nurul

Haramain Narmada

4) Mengamati pada waktu peroses pembinaan akhlak antara guru

dengan santri di pondok pesantren Nurul Harmain Narmada

c. Metode Dokumentasi

Selain metode observasi dan wawancara, peneliti juga

menggunakan metode dokumentasi; metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, notulen rapat, dan

55 Dalam http://jeffy-louis.blogspot.com diambil tanggal 15, 01, 2014 jam 07.57 am

Page 56: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

40

sebagainya. Dengan metode ini, peneliti dapat memperoleh data-data

seperti program tertulis dan perencanaan tertulis yang dikembangkan

oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah

untuk mengumpulkan data dengan mencatat data (informasi) yang

bersumber dari dokumentasi resmi di Pondok Pesantren Nurul

Haramain Putra Narmada. yang berupa frofil madrasah, sejarah

berdirinya, visi dan misi, serta jumlah guru dan siswa-siswi di

madrasah tersebut. Dengan ketersediaan data-data tersebut, maka akan

dapat mendukung peneliti dalam menyelesaikan penelitian yang

dilakukannya. Dan adapun peneliti mendapatkan metode dukumentasi

adalah terjadwalnya pengajian bagi santri di pondok pesantren Nurul

haramain sebagai berikut:

1) Senin : Hadis Arbain

2) Selasa : fiqih Wadih

3) Rabu : Faraid

4) Kamis : Matan Jurmiyah

5) Jumat : Pengajiaan Umum

6) Sabtu : Bulugul Marom

7) Ahad : Sarah Dahlan

Jadi kesimpulan dalam teknik pengumpulan data ini adalah

peneliti menggunkaan tiga teknik pengumpulan data, yaitu teknik

Page 57: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

41

wawancara, teknik observasi dan teknik dokumentasi guna

kelengkapan data yang dibutuhkan.

5. Teknik Analisis Data

Agar mendapat meberikan pemahaman yang jelas terhadap data-

data yang telah dikumpulkan, maka penelitian perlu mengadakan analisis

data sehingga data dapat memberikan arti dan makna yang jelas dan

berguna dalam memecahkan masalah-masalah penelitian.

Menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dalam bukunya moleong

menyebutkan kalu analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-

memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari

dan menemukan pola. Menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat dicertikan ke orang lain.56

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data dilapangan maka

peneliti segera mengelola untuk menarik kesimpulan. Sehingga hasil

penelitian tersebut peneliti menjelaskan berdasarkan permasalahan yang

ada dalam focus penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis induktif.

Analisis induktif yaitu, berangkat dari kata-kata yang bersipat khusus

selanjutnya ditarik kesimpulan yang berlaku umum. Dimana peneliti

menyaratakan hasil wawancara dan hasil observasi maupun dokumentasi.

analisis induktif ini lebih khasus peneliti gunakan menganalisa data hasil

56 Moleong, Metodelogi Penelitian, h. 284

Page 58: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

42

wawancara guna mendapatkan suatu kesimpulan yang utama dari beberapa

hasil wawancara yang di dapatkan dilapangan.

Jadi, dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa analisis data

merupkan salah satu langkah yang sangat penting dalam penelitian untuk

memperoleh generalisasi atau kesimpulan tentang masalah yang diteliti

sehingga nantinya kebenaran dan validitas datanya dapat dipertanggung-

jawabkan oleh peneliti .

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, “instrument pengumpulan

data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegaitannya mengumpulakan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis”.57

a. Pedoman wawanacara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara tidak

menyimpang dari tujuan penelitian. Wawancara pada umumnya akan

lanacar apabila persiapannya matang. Wawanacra harus dilakukan

dengan gigih, sabar, tidak menilai, diplomatik, analitik, dan tidak

dicampur dengan solusi-solusi dari peneliti.58

Pada penelitian ini akan digunakan teknik wawancara yang

menggunakan petunjuk umum, di mana sebelum bertemu dengan

informan, peneliti akan mempersiapkan berbagai hal yang akan

ditanyakan sehingga berbagai hal yang ingin diketahui dapat lebih

57 Imta qsangpendidik.blog.spot.co.id. goggle 58 Afifudin, Beni, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Pustaka Setia, 2012),h. 132

Page 59: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

43

terfokus. Adapun alat yang akan digunkan dalam wawancara pada

penelitian ini adalah alat perekam berupa smart phone.

b. Observasi

Instrument pengumpulan data dengan teknik observasi adalah

pedoman observasi, berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin

timbul dan akan diamati. Dalam hal ini peneliti tidak menggunakan

instrument pengamatan atau disebut dengan observasi non sistematis,

sebagaimana yang dikemukakan oleh suharsimi dalam bukunya

Prosedur Penelitian yaitu “observasi non sitematis dilakukan oleh

pengamat dengan tidak menggunakan instrument pengamatan”.59 Jadi

peneliti melakukan observasi menggunakan alat indera tanpa

menggunakn pedoman secara terstruktur.

c. Dokumentasi

1) Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori

yang akan dicari datanya.

2) Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkna datanya

dalam hal ini peneliti hanya tinggal memberikan tanda.60

6. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari

konsep kesahehan (validitas) dan kehandalan (reliabilitas) menurut versi

“positipisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, keriteria, dan

pradigmanya sendiri. Keabsahan data dalam sebuah penelitian bertujuan

59 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Rineka Cipta: Jakarta, 2010), h. 200. 60 Ibid., h. 2002

Page 60: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

44

untuk membuktikan apakah data yang kita peroleh dari lapangan betul-

betul sesuai atau tidak. Sugiyono mendifinisikan validitas adalah data yang

tidak berbeda antar data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang

sesungguhnya terjadipada objek penelitian, sedang reliabilitas adalah yang

berkenaan dengan derajak konsistensi dan stabilitas data atau temuan.61

Untuk mengetahui data (informasi) yang diperoleh peneliti dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa cara untuk bisa megukur

keabsahan data yang diperoleh dari responden ataupun dari prosedur

pengumpulan data yang dilakukan peneliti.

Cara yang digunakan peneliti dalam mengukur keabsahan data

yang diperolehnya adalah:

a. Ketekunan pengamatan

Tujuannya untuk menemukan data yang dibutukkan dalam

penelitian baik itu dalam bentuk aktivitas guru PAI dan metode yang

digunakan dalam proses kelancaran pembelajaran.

b. Triangulasi

Moleong mengatakan triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data unuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.62

c. Kecukupan refrensi

Refrensi yang dipakai adalah bahan dokomentasi, catatan-catatan

sewaktu melakukan penelitian. Sperti struktur organisasi pondok

61 Sugiyono, Metode…, h. 267-268 62 Moleong, Metedelogi Penelitian, h. 330.

Page 61: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

45

pesantren Nurul Haramain Narmada, dan pengurus pondok, data

pengajar diniyah, data pengajar MTs dan MA data santri serta data

sarana dan perasarana yang ada dilingkungan pondok pesantren Nurul

Haramain Narmada Dengan kecukupan refrensi, penelitik dapat

mengecek kembali data informasi yang peneliti dapatkan di lapangan.

Page 62: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

46

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Narmada

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Haramain Nw Narmada

Kecamatan Narmada Lombok Barat

Pondok pesantren Nurul Haramain Narmada berlokasi Jalan Tegal

Banyu Lembuak Kebon, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Pondok Pesantren Nurul Haramain didirikan oleh pendrinya TGH. M.

Djuaini Muchtar, atas dasar tujuan yang luhur, sesuai dengan tuntunan

Al -Qur‟an dan sunnah serta ijtihad Ulama‟Salaf Ahlussunah Wal-

Jamaah.63

Pondok pesantren Nurul haramain berdiri pada tahun lima puluhan,

masyarakat Narmada bermaksud melakukan perubahan dalam kehidupan

mereka, terutama dalam bidang kehidupan beragama. Ketika itu mereka

memang sudah mengenal dan mengamalkan ajaran agama, akan tetapi

masih banyak kekurangan dan kelemahan. Apa yang mereka lakukan dan

amalkan atas nama agama, ternyata banyak yang bukan merupakan ajaran

agama. Tidak sedikit dari yang mereka yakini ataupun amalkan adalah

merupakan paham leluhur dan animisme yang mereka anggap sebagai

ajaran agama. Sehingga, dalam kehidupan beragama mereka banyak

terjadi penyimpangan dari ajaran agama yang benar, karenanya mereka

disebut sebagai Islam Waktu Telu.

63 Dukumentasi, Perofil Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, Di Kutip Tanggal 4

Mei 2017

Page 63: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

47

Berangkat dari itu, tokoh-tokoh masyarakat Narmada di bawah

pimpinan Lalu Alwi (Alm) yang waktu itu menjabat sebagai camat

Narmada, bersepakat untuk memperbaiki keadaan dan mereka menyadari

betapa penting serta berhajatnya masyarakat Narmada akan adanya

sebuah lembaga yang dapat dimanfaatkan untuk meluruskan pemahaman

serta pengamalan agama mereka. Akhirnya, mereka pun mufakat dan

dalam mufakat itu mereka sepakat bulat untuk mendirikan sebuah

lembaga dengan nama "Djama'ah Islam Narmada "yang disingkat

(DIN).64

Setelah DIN terbentuk, timbul persoalan yakni masalah tenaga

pengajar dan pendidik yang akan mengelola dan menjalankan DIN sesuai

misinya. Mereka pun musyawarah kembali dan mereka sepakat pula

untuk meminta bantuan tenaga pendidik kepada Al-Maghfur Bapak

Maulana As-Syaeikh TGKH. M. Zainudin Abd. Majid, pendiri Pondok

Pesantren Darun Nahdatain NW Pancor yang waktu itu masih bernama

Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (MNWDI) dan terkenal

dengan NWDI Pancor. Bapak Maulana, yang waktu itu akrab disebut

Tuan Guru Pancor, merespon dengan positif permintaan mereka dan

beliau pun memenuhinya dengan mengirim dua orang guru muda, yaitu

Al -Ustadz Muh. Djuaini bin H. Mukhtar, Asal Pancor (Sekarang TGH.

M. Djuaini Mukhtar, Tanak Beak Narmada) dan Al-Ust. Ma'ad bin H.

64 Tgh. Khairi Habibullah, Wawancara Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.

Tanggal 4 Mei 2017

Page 64: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

48

Adnan, asal Mamben Lombok Timur. (sekarang TGH. Afifuddin Adnan,

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhtariyah, Mamben).

Berbekal perintah tugas dari guru besarnya, pemuda Djuaini

bersama Ma'ad berangkat meninggalkan Pancor menuju Narmada. Dan

untuk menjalankan misi DIN, maka pada tanggal 18 Agustus 1951

keduanya membentuk lembaga pendidikan tingkat ibtidaiyah dengan

nama Madrasah Nurul Huda Nahdlatul Wathan. Kelahiran Nurul Huda

disambut luas dan direspon positif oleh masyarakat. Sehingga, murid

yang masuk belajarpun cukup banyak dan bukan saja dari wilayah

kecamatan Narmada. Akan tetapi juga datang dari Seganteng kecamatan

Cakranegara dan bahkan dari luar kabupaten Lombok Barat, seperti

Sintung, kecamatan Pringgarata, Mertak Pao' dan Tanak beak kecamatan

Batu Kliang Lombok Tengah.

Seiring dengan perjalanan waktu dan sunnah kehidupan yang selalu

mengalami perubahan, maka sesudah berjalan beberapa tahun dan

beberapa kali menamatkan siswa, Madrasah Nurul Huda pada tahun 1963

dirubah menjadi PGA NW 4 tahun (PGAP) dan pada tahun 1968

ditingkatkan menjadi PGA NW 6 tahun (PGAA).

Seperti halnya Nurul Huda, kelahiran PGA NW pun disambut

hangat masyarakat. Sehingga, siswa siswanya cukup banyak dan terus

berkembang mengalami peningkatan. Akan tetapi, sesuai peraturan

pemerintah yang membatasi jumlah PGA dan di Lombok ini hanya boleh

satu PGA yakni PGA Negeri Mataram, maka pada tahun 1977 PGA NW

Page 65: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

49

Narmada diubah menjadi Madrasah Tsanawiyah NW dan Madrasah

Aliyah NW. Lebih lanjut ketua yayasan menjelaskan dalam suatu

wawancara sebagai berikut:

Madrasah Tsanawiyah ini sebenarnya pada awalnya bernama

sekolah DIN (Djama'ah Islam Narmada), namun seiring dengan

berjalannya waktu sekolah DIN diganti namanya dengan Madrasah

TSANAWIYAH dan ALIYAH NW NARMADA, sampai saat ini

madrasah Tsanawiyah dan ALIYAH NW NARMADA bisa berjalan

mengemban misinya dengan baik dibawah payung Pondok Pesantren

Nurul Haramain NW Narmada. Dan karena keadaan dan kebutuhan

perluasan lokasi akibat dari semakin banyak siswa-siswi dan tidak

mungkin di satu komplek, maka dikembangkanlah dikembangkanlah

Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Narmada menjadi Pondok

Pesantren Nurul Haramain NW Putra dan Pondok Pesantren Nurul

Haramain NW Putri. Begitu juga lembaga Madrasah Tsanawiyah dan

Aliyah dikembangkan menjadi Madrasah Tsanawiyah NW Putra

Narmada, Madrasah Tsanawiyah NW Putri Narmada, Madrasah Aliyah

NW dan Madrasah Aliyah NW Putra. Dimana Pondok Pesantren Nurul

Haramain NW Putri beralamat di Jalan Hamzanwadi Lembuak Mekar

Indah Desa Lembuak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat

NTB, sedangkan Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra beralamat

di Jalan Tegal Banyu Lembuak Kebon Desa Lembuak Kecamatan

Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Page 66: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

50

2. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Haramain NW

Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat

Secara umum tujuan berdirinya pondok pesantren Nurul Hramain

mengajarkan ajaran islam yang sehingga saat ini telah banyak kader-kader

islam yang berkualitas ketaqwaan secara individu maupun bermsyarakat,

yang di dasarkan dengan keikhlasan, ketekunan dan mengamalkan

syari‟at islam secara murni. Mendirikan lembaga pendidikan islam yang

dikenal dengan pondok pesantren Nurul Haramain NW Narmada.65

Secara khusus dapat dilihat tujuan dan target yang akan dicapai oleh

pondok pesantren Nurul Haramain NW Narmada dalam mencetak kader-

kader lulusan yang berkualitas dengan sesuai Visi dan Misi yaitu:

a. Visi

“Terlahirnya Generasi Yang Baik, Benar, Mencintai Keindahan,

Bermamfaat Bagi Umat, Serta Makmur Dan Memakmurkan”

b. Misi

1) Membentuk pribadi muslim/muslimah yang kaffah, berpegang

teguh pada agama Allah dan istiqomah.

2) Membentuk pribadi muslim/muslimah yang mampu bertafaqquh

dah berjuang fiddin.

65 H. Ahmad Dahlan, Wawancara Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada.

Tanggal 10 Mei 2017

Page 67: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

51

3) Membentuk pribadi muslim/muslimah yang teguh, berakhlak

mulia, ikhlas dalam berjuang, terampil dan mampu menghadapi

masa depan.66

Demikian beberapa yang melatar belakangi tujuan berdirinya

pondok pesantren Nurul Haramain yang di bawah pimpinan TGH. M.

Djuaini Mukhtar

3. Letak Geografis Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra

Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat

Pondok pesantren Nurul haramain NW Putra Narmada dibangun

di atas tanah yang milik sendiri yang luasnya kurang lebih 5 Ha. Letak

geografis yayasan Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada.

Menurut hasil observasi tanggal 4 Mei 2017 cukup strategis, hal ini

karena jalur yang mudah di jangkau oleh jalur transportasi, sehingga

memudahkan para santri yang belajar dan masyarakat secara umum.

Adapun letak geografis yang sangat strategis ini mampu meningkatkan

perkembangan dan kemajuan pondok pesantren dari tahun ke tahun, hal

ini terlihat dari kemajuan yang di capai, dan terbukti dari santri yang kian

tahun bertambah, bangunan yang semula 20 lokal menjadi 50 lokal, serta

dapat terbukti pula dari banyaknya kegiatan yang diselenggarakan.67

Adapun batas-batas Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada adalah sebagai berikut :

66 Dukumentasi, Perofil Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada. Tanggal 10 Mei 2017 67 Ustd,H. Ahamad Sayfudin Azhari, Wawancaraa Pondok Pesantren Nurul Haramain

Narmada, Tanggal 10 Mei 2017

Page 68: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

52

a. Sebelah timur : sawah

b. Sebelah barat : sawah

c. Sebelah utara : sawah

d. Sebeleh selatan : rumah penduduk.68

4. Struktur Organisasi dan Data Guru Pondok Pesantren Nurul

Haramain NW Putra Narmada

Suatau lembaga atau sebuah organisasi tanpa adanya struktur

pengorganisasian, maka lembaga tersebut kelihatan tidak terorganisir.

Adanya struktur organisasi menunjukkan bahwa terorganisasinya sebuah

lembaga dalam pembagian tugas, demikian juga dalam pendidikan

pengorganisasian diperlukan dalam efektivitas, efesiensinya untuk

tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun struktur kepengurusanPondok

Pesantren Nurul Haramain Putra dapat di lihat dalam gambar struktur

kepengurusan berikut:

68 Observasi, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 10 Mei 2017.

Page 69: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

53

Gambar 2.1 Struktuk Organisasi Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada

Kecamatan Narmada Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.69

5. Keadaan Pengurus Dan Tenaga Kerja Pondok Pesantren Nurul

Haramain NW Putra Narmada Kecamatan Narmada Kabupaten

Lombok Barat

Adapun kedaan pengurus pondok pesantren Nurul Haramain Putra

narmada Desa Lembuak Kecamatan Narmada kabupaten Lombok

69 Dukumentasi, Papan Data Struktur Organissi Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Naarmad. Dikutip Tanggaal 10 Mei 2017

Guru Mata Pelajaraan

Wk. Kelas Guru Kelas

Guru Pembimbing

Kepala tata usaha

SISWA

Pelindung Penasehat

Wk. Kurikulum Wk. Kesiswaan Wk. Saraan dan

Perasarana

Kepala Madrasah

Page 70: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

54

Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016-2017 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Data Pengurus Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Naramada

Tahun Pelajaran 2016-2017.70

No Nama Jabatan Alamat 1 TGH. Khairi Habibullah, S.Ag

Pimpinan pondok putra

Narmada

2 H. Ahmad Dahlan, SH Wakil Kepala Ma Jawa 3 H. A Sayifudin Azhari, S. Pd Wakil Kepala Mts Narmada 4 Juseri Windarmin, S,Pd.I Bendahara Narmada 5 Muhammad Taisir, M. H.I Sekretaris Suela 6 Abdul Aziz, M. H.I Wakil Kepala Urusan

Kesiswaan Gunungsari

7 Seri Ramadana, SH Wakil Kepala Urusan kerikulum

Keru

8 Mutawalli, M.Pd.I Wali Kelas Viia Mantang 9 Puji Hartono, S.Pd.I Wali Kelas Viib Dsn. Tereng 10 Abdul Basit, S.Pd Wali Kelas Viic Gunung Sari 11 Juseri Windarmin, S.Pd.I Wali Kelas Viid Narmada 12 Ahmad Abdul Hafiz Wali Kelas Viie Gangga 13 As. Martadinata Wali Kelas Viif Narmada 14

Abdul Gafur Wali Kelas viig Lembah Sempage

15 Moh. Hutbi, S.Pd.I Wali Kelas Viih Peneguk 16 Moh. Ansori Wali Kelas Vii I Sumbawa 17 Moh. Saroji, S.Pd.I Wali Kelas Viiia Baratais 18 Rahmat Rajendi, S.Ag Wali Kelas Viiib Golong 19 Pendi Azhar Wali Kelas Viiic Sekotong 20 Rijal Samsul Haji Wali Kelas Viiid Marong 21 Rudy Haryana Hidayat Wali Kelas Viiie Peresak 22 Edi Hidayat, S.Pd Wali Kelas Viiif Duman 23 Abdul Aziz, Mh.I Wali Kelas Ixa Gunung Sari 24 Luqmanul Hakim, Ss Wali Kelas Ixb Jawa 25 Endang Sahrini, Se Wali Kelasixc Lingsar 26 Jum‟ah Mas‟ud Wali Kelas Ixd Suela 27 Rahmat Hadi Saputra Wali Kelas Ixe Lembuak

70 Dokumentasi, Papan Data keadaan Tenaga Pengajar Pengurus Pondok Pesaantren Nurul

Haramain Putra Naramada. Dikutip Tanggal 10 mei 2017

Page 71: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

55

Tabel 2.2 Data Kedaan Guru Mts Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada

Tahun Pelajaran 216-2017.71

NO Nama L/P Pendidikan

jurusan Mata

Pelajaran 1 Ahmad Syaifuddin Azhari, S.Pd L S1/Bhs. inggris Bhs. Inggris 2 Khairul Badriyah, S.Pd P SI/Bhs indonesia Bhs. indonesia 3 Hj. Fatimatuzzahrah , S.Pd.I P SI/Bhs. Arab Bahasa arab 4 Abdul Manan, S.P L SI/IPS Sejarah 5 Rianto , S.Ag L SI/PAI Fiqih 6 Rahmat Rajendi, S.Ag L SI/PAI Qur‟an Hadis 7 Luqmanul Hakim, S.S. L SI/Sastra Tamrinul‟lugoh 8 Abdul Aziz, M.H.I L S2/HI Reading 9 Samsul Hakim, S.Pd.I L SI/PAI Qura‟an hadis 10 Endang Sahrini, S.E. P SI/Ekonomi Ips 11 Sri Ramadana, S.H. P SI/Hukum Ips 12 Juseri Windarmin, S.Pd.I L SI/PAI Aqidah Akhlak 13 Puji Hartono,S.Pd L SI/MTK MTK 14 Muhammad Taisir, M.H.I L S2/HI Bahasa Arab 15 Ahmadun Gapur L Bhs. Indonesia 16 Dwi Rahayati Likiasari, S.Pd.I P SI/Biologi Bhs. Indonesia 17 Muh. Asroruddin Al-Jumhuri,

M.S.I L S2/PAI Qur‟an Hadis

18 Karimah, S.Pd P SI/Biologi Biologi 19 Musta'mam, S.Pd.I L SI/PAI Muhaddasah 20 Abdul Quddus Al Fajary L Tikom 21 Luzi Wilyan Irawan, S.Pd P SI/MTK MTK 22 Rahmat Hadi Saputra L MTK 23 Abdul Basith, S.Pd L SI/Bhs. Inggris Reading 24 Sri Wahyuni, M.Pd P S2/Bhs. Arab Bahasa Arab 25 Siti Masitah Atika Fitri, S.Pd.I P SI/PAI SKI 26 Huswatun Hasanah,S.Pd.I P SI/PAI Tajwid 27 Budi Chairi Sedipati,S.Pd L SI/Bhs. Arab Nahu 28 Edy Hidayat, S.Pd L SI/Bhs. indonesia Bhs. Indonesia 29 Moh. Hutbi, S.Pd.I L SI/PAI Tajwid 30 Ahmad Dahlan, S.H. L SI/Hukum PPKN 31 H. Muhammad Anwar Thayib, Lc L SI/PAI Mutola‟ah 32 Rudi Haryana Hidayat L Reading

71 Dokumentasi, Papan Data Keadaan Tenaga Pengajar Mts, Pondok Pesantren Nurul

Haramain. Dikutip Tanggal 10 Mei 2017

Page 72: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

56

NO Nama L/P Pendidikan

jurusan Mata

Pelajaran 33 Mutawalli,M.Pd.I L S2/PAI Mahfuzot 34 Ahmad Surya Martadinata, S. Pd L SI/Bhs Inggris Bahasa inggris 35 Abdurrahim L SKI 36 Mutia Rizki, S.Pd L SI/Bhs inggris Bahsa Inggris 37 M. Ishaq L Biologi 38 Jum'ah Mas'ud L Tikom 39 Istiharah, S.Pd L SI/Bhs inggris Bahasa Inggris 40 Burhanuddin L SKI 41 Haeril Amri L Reading 42 Ahmad Abdul Hafiz L PPKN 43 Muhammad Zuhdin Al-

Husyairi,A.Md L D3/Tikom Tikom

44 Moh. Saroji,S.Pd.I L SI/Bhs Arab Bahasa Arab 45 Rian Fadmala L KHOT 46 Rijal Samsul Haji L SKI 47 Pendi Azhar L Mahaddasah 48 Ahmad Supiandi L Tikom 49 Ardiaan Muttaqin, S.Pd P Mutholaah 50 Muhammad Rizki Fahmi L Tikom 51 Nanang Maulana L Reading 52 Asnawati P Muhaddasah 53 Isma'il Syarif, S.Pd L SI/Bhs Indonesia Bhs indonesia 54 Misdiaseh, S.E P SI/Ekonomi Bahasa Inggris 55 Siti Rakmah, S.E P SI/Ekonomi Bhs. indonesia 56 Haerunnisak, S. Ag P SI/PAI Fiqih 57 Muhammad iwan Burhani L Mutholaah 58 Didi Firmansyah L Tajwid 59 Ramdani Zamzani L Conversation 60 Novi Jayanti P Conversation 61 Jaharia Husain P IPS 62 Seri Yuni Hamsani P IPS 63 Sofiantunnisa P IPS 64 Lin Haryaningsih P Tikom 65 Wawan Hidayat L Reading 66 Muh. Saherin Setiawan L Tikom 67 Agus Amrullah Qadir L Tikom 68 Ritwan Jayadi L IPS 69 Sukma Handayani P MTK 70 Nia Purnama Sari P IPS

Page 73: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

57

Tabel 2.3 Data gurus madrasah aliyah di pondok pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada Tahun Pelajaran 2016-2017.72

NO Nama L/P Pendidikan

jurusan Mata Pelajaran

1 Ahmad Dahlan, S.H. L SI/Hukum PPKN/Ushul F 2 H. Muh. Sanuti, M.Pd.I P S2/PAI PPKN/SKI 3 Husnain S.Ag P S1/PAI Faroid 4 Abdul Manan, S.Pd. L SI/Biologi IPA/Sain 5 Hj. Ellya Sarbini, S.Ag P SI/PAI SKI 6 Hj. Hilmiati, S.Ag P SI/PAI Qur‟an Hadits 7 Ahmadi Maya Imran, S.Pd L SI/Bhs inggris Bahasa Inggris 8 Lauhul Waro‟ah, S.Pd P SI/Biologi Biologi 9 Samsul Hakim, S.Pd.I L SI/PAI Qur‟an Hadtis 10 Suryadi, S.Pd L SI/Bhs Arab Bahasa Arab 11 Johri Sabriyati, S.Pd, MP. Fis P S2/Fisika Fisika 12 Muhammad Taisir, M.H.I L S2/HI Fiqih 13 Seri Wahyuni, M.Pd P S2/Bhs Arab Bahasa Arab 14 Muhajjirin Ramzi, M.Pd L S2/Bhs Arab Nahwu 15 Muh. Asroruddin Al-J, M.S.I L S2/PAI Aqidah Akhlak 16 Karimah, S.Pd P SI/Biologi Biologi 17 Khairul Badriah, S.Pd L SI/B. Indonesia Bahasa indonesia 18 H. M. Anwar Toyib, Lc L SI/PAI Tamrin/Nahwu 19 Musta'mam, S.Pd.I L SI/PAI Muhaddasah 20 Atika Mala Zahrah, S.Pd L SI/Kimia Conversation 21 .Edi Idris, S.Pd.I L SI/PAI Fiqih 22 Winda khairunika, S.Pd L SI/MTK MTK 23 Mutawalli, M.Pd L S2/PAI Mutholaah 24 Haerul Anwar, S.H L SI/Hukum Sejarah/Sosio 25 Hirman Sahpudin, M. Pd. L S2/B. Indonesia Bahasa Indonesia 26 Ahmad Surya Martadinata, S.Pd L SI/Bhs inggris Bahasa Inggris 27 Herman Sudianto, S.Pd L SI/PAI Sorf 28 Moh Saroji, S.Pd L SI/Bhs Araab Tamrin 29 Baiq Repika Nurul Furqon, S.Si P SI/Kimia IPA/Sain 30 Nadiyatul Hidayati, A. Md. Keb P D3/Kimia IPA/Sain

72 Dokumentasi, Papan Data Keadaan Tenaga Pengajar MA, Pondok Pesantren Nurul

Haramain. Dikutip Tanggal 10 Mei 2017

Page 74: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

58

Demikian beberapa orang pengurus dan tenaga pengajar yang

berada dipondok pesantren Nurul Haramain Putra Narmada yang selalu

mengabdikan diri untuk mengamalkan ilmunya agar bermanfaat bagi

orang lain dan bagi diri mereka sendiri.

6. Kedaan Santri Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Putra

Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat

Keadaan santri yang terdaftar di Pondok Pessantren Nurul

Haramain Putra Narmada adalah sebanyak 840 orang yang terdiri dari

santri laki-laki saja. Para santri berasal dari berbagai pelosok daerah di

pulau lombok, bahkan ada yang berasal dari luar daerah seperti Bali,

Sumbawa, NTT, Sulawesi, Jambi, Jakarta dan lain-lain. Seksi pendidikan

ust. Ahmad.Dahlan mengatakan bahwa:73

”Dalam menjalankan program pendidikan dan pengajaran sehari-hari, Pondok Nurul Haramain menggunakan kurikulum lengkap dari DEPAG yang terdiri dari pelajaran-pelajaran umum dan keagamaan, di samping kurikulum DEPAG Pondok Nurul Haramain juga menggunakan kurikulum Kepondokan untuk mendukung program-program Pondok Pesantren. Kurikulum terseut terdiri mata pelajaran, Durusullugoh, Imla', Insya, Khat, Muthala'ah, Mahfuzot, Nahwu, Sharf, Fara'id, Muhadatsah,Ushul Fiqih, Reading dan Conversation.” Adapun kegiatan pembelajaran di Pondok Nurul Haramain

Putradimulai dari jam 07.30 – 12.30 kemudian diselingi istirahat, shalat,

makan lalu dilanjutkan lagi dengan kegiatan pembelajaran periode kedua

73 H. Ahamad Dahlan Selaku Kepala Sekolah, Wawancar, Pondok Pesantren Nurul

Haramain Putra Narmada. Tanggal 15 Mei 2017

Page 75: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

59

mulai jam 13.30 – 14.50. dalam sehari siswa belajar 9 jam pelajaran

dengan durasi masing-masing 40 menit untuk setiap jam pelajaran.

Seluruh santri pondok Nurul Haramain berada dalam lingkungan

pondok pesantren sehingga semua program dan aktivitas mereka

terprogram dalam 24 jam. Pengasramaan ini disengaja untuk membuat

pembelajaran lebih bermakna, dan intelektual maupun sikap serta ibadah

akan seimbang dalam diri mereka. Mereka memilki aktivitas harian,

mingguan dan tahunan sebagai berikut:

a. Aktivitas harian; aktivitas santri diselenggarakan dengan penjadwalan

yang cukup ketat. Hal ini dimaksudkan agar mereka lebih efektif

dalam menerima dan menjalan kan proses pendidikan dan pengajaran

yang ada di sekolah maupun di Pondok Pesantren.74

NO WAKTU AKTIVITAS 1 04.00 - 05.00 bangun pagi, shalat Subuh 2 05.00 - 06.00 latihan Bahasa Arab/Inggris 3 06.00 - 07.30 mandi, sarapan, shalat Duha' 4 07.30 - 12.30 masuk kelas, belajar 5 12.30 - 13.00 shalat Zuhur berjamaah 6 13.00 - 13.30 istirahat/makan siang 7 13.30 - 15.00 masuk kelas, belajar 8 15.00 - 16.00 shalat Ashar berjamaah, baca Al-Qur'an 9 16.00 - 17.30 kursus pilihan/olah raga, pelajaran pengayaan,

less 10 17.30 - 19.30 mandi, baca al-Qur'an,

shalat Maghrib berjamaah, baca Al-Qur'an 11 19.30 - 20.00 shalat Isya' berjamaah 12 20.00 - 22.00 makan malam, belajar 13 22.00 - 04.00 tidur/istirahat

74 Dokumentasi, Kegiatan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada. Tanggal 15 Mei

207.

Page 76: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

60

b. Aktivitas Mingguan, di samping aktivitas harian juga terdapat

aktivitas mingguan diantaranya:

NO WAKTU AKTIVITAS 1 Malam Jum'at hiziban/pengajian umum 2 Pagi Jum'at morning puzzle, Jum'at bersih, penulisan

Mading 3 Malam Senin latihan berpidato dalam bahasa Arab,

Inggris 4 Malam Kamis latihan berpidato dalam bahasa Indonesia 5 Senin sore Pengajian Umum dari Ketua Yayasan 6 Sabtu Sore Pengajian Umum dari Ketua Yayasan 7 Ahad Siang latihan kepramukaan 8 Tgl 1 – 15 Arabic Fortnight 9 Tgl 16 - 30/31 English Fortnight

Program Bulanan:

1) Bedah Buku bersama guru-guru atau nara sumber lainnya.

2) Penerbitan Haramain News

3) Penerbitan ENHA Post

Program Tahunan

1) Apel Tahuan

2) Kuliah Umum Tentang Kepondokan

3) Pentas Seni

4) Porseni Santri/Santriwati

5) Laporan Pertanggungjawaba Pengurus OSNH

6) Pemilihan dan Pelantikan Pengurus Baru OSNH

7) Musyawarah Kerja OSNH

8) Yudisium Siswa Kelas Akhir

9) Pembuatan Kalender pondok

Page 77: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

61

Adapun jumlah santri yang terdaftar sampai pada tahun ajaran

2015/2016 bisa di lihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4 Data jumlah dan Mutasi Santri Pondok Nurul Haramain putra

Narmada tahun pelajaran 2016/2017

Kelas Jumlah Mutasi

Ket Masuk Keluar

I 251 300 49 II 167 290 23 III 120 150 30 IV 100 120 10 V 91 110 9 VI 92 115 23

Tabel di atas menunjukkan gambara keadaan santri pondok

putra yang secara ril berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliiti

dari dokumen tahun pelajaran 2016-2017, pondok pesantren Nurul

Haramain Putra Narmada Desa Lembuak kecamatan Narmada

kabupaten Lombok Barat Berjumlah 821 orang dan didalamnya juga

termasuk jumlah santri yang tinggal di pondok berjumlah 821 orang.75

7. Keadaan Sarana Dan Perasarana Di Pondok Pesantren Nurul

Haramain Putra Narmada Desa Lembuak Kecamatan Narmada

sKabupaten Lombok Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016-2017

Sarana dan prasarana adalah fasilitas penunjang terlaksananya

suatu kegiatan. Demikian pula Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar dan juga kegiatan lainnya yang berpusat di linkungan

pondok, meski beberapa di antaranya sudah tidaj berfunsi lagi. Adapun

75 Observasi, Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada. Taanggal 15 Mei 2017

Page 78: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

62

sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh Pondok Pesantren Nurul

Haramain saat ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5 Data Keadaan Sarana dan Prasarana Pondok Nurul Haramain

Putra Narmada Desa Lembuak kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2016-2017.76

No Nama sarana Jumlah Berfungsi Ket 1 Masjid/mushalla 2 unit 2 Kantor 2 unit 3 Asrama 30 kamar 4 Sumur 15 buah 15 5 Ruang Kelas 30 ruang 28 6 Dapur 2 unit 7 Kamar Mandi 100 kamar 8 Ruang Pengasuh 1 unit 9 Perpustakaan 1 unit 10 Mesin Air 20 buah 15 11 Pengeras Suara 5 buah 12 Komputer 100 buah 90 13 Diesel/Jenset 2 buah 14 Tabung Air Bersih 15 buah 15 Mejaa kelas 100 16 Kursi kelas 800

B. Penanaman Nilai-nilai Akhlak Di Pondok Pesantren Nurul Haramain

Putra Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat

Dalam ruang lingkup pendidikan, peroses kegiatan belajar mengajar

merupakan hal yang sangat fundemental, karena berhasil atau tidaknya sebuah

tujuan pembelajaran tergantung bagaimana peroses belajar mengajar yang

efektif yang dialami oleh peserta didik, dalam penelitian ini adalah santri

pondok pesantren Nurul Haramain NW Narmada.

76 Observasi, Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada. Taanggal 15 Mei 2017

Page 79: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

63

Pada pondok pesantren Nurul Haramain, bentuk penanaman Nilai-Nilai

Akhlak bagi para santri dapat dikatagorikan dalam bentuk formal maupun

informal. Bentuk formal mengandung pengertian upaya-upaya yang dilakukan

pihak pondok pesantren Nurul Haramain dalam menanamkan nilai-nilai

Akhlak bagi para santri selama mereka masih berada di sekolaah atau selama

pendidikan formal berlangsung. Sedangkan bentuk informal mengandung

pengertian upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak pondok pesaantren Nurul

Haramain ketika para santri sudah kembali ke asrama. Dari hasil observasi

yang dilakukan, diketahwi bahwa penanaman nilai-nilai akhlak tersebut

sebenarnya lebih banyak dilakukan di luar sekolah, dengan kata lain

difokuskan dalam bentuk informal.

a. Bentuk Formal

Dari hasil observasi yang dilakukan, bentuk penanaman nilai-nilai

akhlak bagi para santri pada lembaga formal dilakukan dalam bentuk

pembelajaran yang disertai dengan metode kisah Qurani dan Nabawi

maupun metode Ibrah dan maui’zah. Selain itu, penanaman nilai-nilai

akhlak juga dilakukan dengan menggunakan dengan metode keteladanan

dan metode pembiasaan. Metode keteladanan ditampilkan oleh para

pendidik sebagaai suri tauladan bagi para santri, sedangkan metode

pembiasaan langsung diterapkaan oleh para santri berdasarkan bimbingan

dan pengawasan dari dewan guru/ustadz khususnya maupun oleh para

pengasuh pondok pesantren Nurul Haramain pada umumnya.

Page 80: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

64

Pada pondok pesantren Nurul Haramain, pembelajaran akhlak yang

dilakukan merupakan hal yang lazim dilakukan di setiap pendidikan

formal pondok pesantren. Hal tersebut dilaksanakn melalui teranformasi

materi-materi ilmu ahlak yang disertai dengan pengguanaan metode kisah

Qur’ani dan Nabawi maupun metode Ibrah dan Mau’izah. Dari hasil

wawancara Ustd Jusairi, salah seorang guru di tinggkat MTs yang

mengajarkaan bidang studi Akidah Akhlak nampaknya terbiasa mengajar

dengan memberikan materi yang disertai penyampaiian kisah-kisah, baik

kisah Qur‟ani (yang terdapat dalam al-Qur‟an) maupun kisah Nabawi

(kisah para rasul mauupun umat terdahulu).77

Selain itu, penggunaan metode maui‟zah atau penggunaan nasehat

yang menyentuh qalbu juga sering dilakukan mengingat beliau memang

dikenal terbiasa menyampaikan materi dengan bahasa yang penuh hikmah.

Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan salah seorang santri Bagus

Febriono yang berasal dari Mataram dalam suatu wawancara sebagai

berikut.78

“Saya merasakan sangat senang belajar Akidah Akhlak bersama beliau. Biasa bilau sampaikan materi ke kita dia menjelaskan kadang-kadang sambil cerita-cerita kisah para nabi-nabi, para sahabat dan umumnya terdahulu. Kalu beliau ngajar kita selalu dinasehati dalam mengerjakn kebaikan. terus kita disuruh hafal ayat atau hadits yang ada di buku.”

Selain itu, penanaman nilai-nilai akhlak di lembaga formal pondok

pesantren Nurul Haramain juga tidak terlepas dari penggunaan metode

77 Ustd. Jusairi Windarmin, Guru Akidah Akhlak, Wawancara, Tanggal 20 Mei 2017 78 Bagus Pebriono, Selaku Santri, Wawancara, Tanggal 20 Mei 2017

Page 81: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

65

keteladanan seperti sikap para guru kepada dewaan guru lainnya yang

penuh keramahan dan kekeluargaan, selalu mengucapkan salam ketika

bertemu dengan guru/ustadz, mengunakan kata-kata yang baik,sopan

dalam setiap tutur kata antara sesama guru/ustadz, ketika makan/minum

dengan cara yang sopan yaitu duduk dengan baik, selalu berpakaiian rapi,

dan mentaati peraturan yang ada di pondok. dengan demikian dapat

dipahami bahwa semua sikap positif di kalangan dewan guru tersebut akan

menjadi cermin atau contoh suri tauladan yang baik bagi para santri, yang

kemudian diharapkaan dapat diaplikasikan juga oleh para santri dalam

kehidupan mereka sehari-hari.

Adapun metode pembiasaan, terlihat dari sikap tegas para pengurus

yayasan, kepala sekolah beserta para dewan guru terhadap para santri

untuk membiasakan mereka memakai pakaian yang rapi, memiliki rambut

yang sopan dan wajar, menjaga santri keluar malam,menjaga santri untuk

mencuri, menjaga santri untuk tidak merokok, serta melarang santri untuk

berkomunikasi langsung dengan para santriwati yang bukan muhrimnya.

Makak dewan guru senantiasa melakukan pengawasan yang lebih disiplin

dalam menjaga Akhlak para santri.79

Hal tersebut di benrkan oleh Ustadz Abdul Basit sekaligus sebagai

wakil pengasuhan santri ? Dalam suatu wawancara sebagi berikut:

“Saya tidak memperbolehkan salah seorang santri kita untuk bertemu dengan santriwati yang bukan muhrimnya atau wanita luar yang bukan keluarganya sendri. Karena kenapa itu sangat tidak

79 Ustd. Abdul Basit, Selaku Pengasuhan, pondok Pesantren, Wawancar, Tanggal 20 Mei

2017

Page 82: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

66

wajar dilakukan bagi santri kita apa lagi bukan muhrimnya sendri. Kalu ini akan terjadi maka rusaklah nama pondok kita. Untuk itu kami selaku pengasuhan santri membuat peraturan yang lebih ketat dan kami membatasi pandangan pandang yang kita tidak inginkan. Makanya kita memakai tembok/pagar semua supaya lebih fokus belajar santri kita dan tidak memandang yang lain-lain.”

Dari hasil wawancara singkat tersebut, dapat dapat dipahami

bahwa di dalamnya juga terdapat unsur penggunaan metode pembiasaan

dengan mewajibkan para santri untuk memakai pakaiian yang rapi. Paling

tidak dia harus memakai peci/kolansuah, karena salah satu simbol sebagai

santri hendaknya selalu berpakain yang lebih sopan, rapi, dan memakai

peci kemana-mana sehingga dapat membendung mereka berperilaku

amoral sekaligus menjadi ciri khas anak pesantren. Demikian sekilas

tentang metode penanaman nilai-nilai akhlak dalam bentuk formal.

b. Bentuk Informal

Penanaman nilai-nilai akhlak dalam bentuk informal juga tidak

terlepas dari metode pembiasaan dan metode keteladanan. Penggunaan

metode-metode tersebut terlihat jelas dari keseharian para santri di

lingkungan asrama putra, baik itu keteladanan dan pembiasaan yang

diterapkan bagi para santri berkaitan dengan perilaku santri terhadap

Allah. Terhadap sesama maupun terhadap lingkungan alam sekitar

mengingat ketiga aspek tersebut juga merupakan ruang lengkap akhlak

islami.

Metode pembiasaan tersebut dilakukan dengan membiasakan para

santri berangkat ke masjid sebelum waktu azan tiba, membaca al-Qur‟an

Berdzikir dan berdoa setiap selsai shalat, melakukan shalat malam, shalat

Page 83: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

67

duhah, membaca Yasinan, Hiziban, Al-Barzanzi bersama setiap malam

jum‟at, wajib belajar, melakukaan pembersihaan local setiap hari,

melakukan pembersihan umum setiap hari jum‟at, mengucapkan salam

kepada guru atau ustadz dan teman antar sesama, dan lain sebagainnya.

Adapun metode keteladanan yang dilakukan oleh pondok pesantren Nurul

Haramain ada namanya sistem keorganisasian yakni Organisasi Santri

Nurul Haramain (OSNH) dan ini salah satunya yang mengurus santri

setiap hari dari kelas 1 MTs sampai kelas 5 Aliyah. Semua para pengurus

ini sangat tampak pada keakraban dan kekeluargaan di antara semua

pengurus. keramahan para pengurus atau OSNH kepada para santri, tutur

yang baik dari OSNH bila berbicara terutama para tamu,wali murid atau

orang tidak dikenal, terlebih lagi pada para Tuan Guru. Cara berpakaiian

para OSNH, kebiasaan sebagai OSNH dalam mengucap salam.

Penanaman nilai-nilai akhlak yang berhubungan dengan hubungan

manusia dengan khaliq atau yang dikenal dengan istilah hablumminallah

di pondok pesantren Nurul Haramain dapat dilihat melalui. Penerapan

ibadah sehari-hari yang dilaksanakan oleh para santri pada umumnya. Dari

hasil observasi dilakukan peneliti, Dapat dijabarkan secara ringkas tentang

bentuk-bentuk penanaman nilai akhlak, antara lain: mempelajari teori-teori

ilmu akhlak, belajar arti keikhlasan, belajar berbuat jujur, salat berjamaah

setiap waktu, wirid dan doa, baca al-qur‟an sambil menunggu azan waktu

tiba, shalat sunnah serta adanya wajib belajar setiap malam dari pukul

Page 84: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

68

21.00 sampai pukul 22.00 wita. inilah yang dilakukan oleh santri setiap

hari dan malam.80

Mempelajari ilmu-ilmu akhlak merupakan hal yang lumrah dan

menjadi keharusan setiap pondok pesantren merupakan lembaga

pendidikan agama yang diukur melalui pemahaman dan penerapan

akhalak para santrinya, dan penerapn akhlak tersebut harus ditopang. Oleh

karena itu, pondok pesantren Nurul Haramain selain pendidikan

formalnya, juga mempelajari ilmu-ilmu akhlak di pendidikan informalnya.

Selain itu para santri diwajibkan untuk melaksanakan shalat

berjamaah khsus di Masjid/Mushalla. Sebuah masjid yang dimiliki pondok

pesantren Nurul Haramain yang terletak di sebelah Barat. Para santri

biasanya bersama para OSNH/mudahabbir berangkaat kemasjid sebelum

waktu azan tiba. Para santripun dibiasakan membaca ayat-ayat suci Al-

Qur‟an sambil menunggu azan tiba. Saat azan tiba dan selsai

dikomandankan, para santripun melaksanakan sahalat sunnah rawatib dari

selnjutnya shalat berjamaah yang diiringi dengan wiridan, zikir dan doa,

baru kemudian kembali ke asrama untuk melaksanakn program-perogram

lainnya yang telah ditetapkan seperti ia mencari ustadz,OSNH dan

mudahabbir untuk mebuat halaqoh belajar ngaji atau belajar kitab-kita

keasik seperti Matan jurmiyah, Nahwu, Sharaf, Ushul Fiqih, Akhlakul

Banin, Hadis Arbain,.81

80 Observasi, Tanggal 20 Mei 2017 81 Observasi, Tanggal 20 Mei 2017.

Page 85: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

69

Penanaman nila-nilai akhlak tersebut, juga dirasakan oleh para

santri dengan tumbuhnya rasa ikhlas dalam diri mereka untuk menuntut

ilmu yang benar-benar dan bersungguh-sungguh memegang amanah

kedua orang tuanya. Dia selalu siap untuk menerima apa adanya dan

tinggal belajar dengan bakal seadanya. Arya Langakani, salah seorang

santri yang berasal dari Lombok Tengah kelas 3 Aliyah akhir KMI.82

Mengemukakan bahwa “dia selalu jarang dijengok, bahkan tidak aktif di

jengok, cuman biasanya saya dijengok hari Jum‟at saja. Tapi Kalu uang

kadang-kadang dikasih 50.000 kadang 100.000” satu kali sebulan. lebih

lanjut ketika peneliti menanyakan” Apakah kamu nggak merasa minder

dengan jumlah pesangon yang dikasih sama orang tua kamu? Dia

menjawab ”Nggak” karena ini sudah biasa kak dan sya mau belajar

mandiri karana saya selalu berpikir keras untuk kedua orang tua saya

kehidupannya seperti apa dirumah mungkin orang tua saya kerja kerasnya

luar biasa untuk membiayai saya sekolah, jadi mau ngk mau sya harus siap

menerimanya dengan keadaan seperti ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, salah seorang pengurus rayon

OSNH dan mudabbir senior Ust. Anwar Toyyib selalu mengajarkan arti

kesabaran dan keikhlasan kepada para santri di sela-sela waktu luang

maupun di waktu pengajian berlangsung. Hal sama pun dilakukan oleh

mudhabbir lain seperti Ustd Lukmanul Hakim, salah seorang pengajar

yang berasal dari Dusun Lembuak Kebon. Yang telah lama belajar dan

82 Arya Langkani, Selaku Santri Kelas 3 Aliyah Akhir Kmi, Wawancar, Tanggal 20 Mei

2017

Page 86: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

70

mengabdi pada yayasan pondok pesantren Nurul Haramain. Dalam

wawancara singgkat dilakukan peneliti, beliau mengatakaan.83

“Jadi pelajaran yang kami berikan kepada santri di pondok bahwa santri kita harus belajar dengan yang lebih mandiri, tetap istiqomah untuk tetap mau tinggal dan menahan semua ujian selama mereka di pondok. Apalagi santri-santri yang baru ini, banyak yang menangis dan mengeluh dengan keadaan dipondok. Entah mereka pingin pindah, bilang nggak tahan, kangen sama orang tua dan sebagainya. Bahkan ada santri kita pingin pindah dia mau sekolah di luar pondok. tapi pada akhirnya, kita selalu dekatin dan menyarani dengan lembut, untuk tetap tinggal dipondok. Alhaamdulillah sekarang dia sudah mulai kelihatan betah , canda tawa dan main-main sama temannya.”

Pada pondok pesantren Nurul Haramain para santri tinggal di asrama

yang telah disediakan oleh pondok , meskipun yang tinggal tidak secara

keseluruhan khsusnya di asrama putra pondok pesantren Nurul Haramain.

Suasana pergaulan dan keseharian terhadap sesame santri tampak aman,

damai dan tenteram, dimana antara santri yang satu dan diantara lainnya

terlihat tampak ramah dan senantiasa bersikap solidantas yang tingg.

Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang suka berkumpul-kumpul

sambil canda tawa bersama.

Hubungan yang penuh keramahan kekeluargaan tersebut tidak

hanyaa terjalin diantara pada para santri saja, akan tetapi juga Nampak

diantara santri dengan OSNH dan Mudhabbir atau para asatidz merekaa,

bahkan para santri sering terlihat canda tawa maupun kumpul-kumpul

makan jajan dengan para mudahabbir. Terlebih lagi ketika para asatidz

atau para OSNH dan mudhabbir butuh pertolongan untuk melakukan

83 Ustd. Anwar Toyyib, Selaku Pengurus Rayon Asraama, Wawancara. Tanggal 25 Mei

2017

Page 87: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

71

sesuatu, mereka selalu patuh bahkan sering terlihat pada jam-jam olah

raga, antara mudahabbir sering main bola atau macam-macam olahraga

lainnya di lapangan yang dimilik asrama pondok putra.

Kaitannya dengan perilaku para santri kepada sesama, lebih lanjut

peneliti mencoba mencari tahu apakah selama ini ada di antara para santri

yang suka bertengkar atau berkelahi seperti yang bisa terjadi di sekolah-

sekolah perkotaan, Ustd Abdul Basit salah seorang koordinator bidang

keamanan menuturkan bahwa:84

“Yang namanya anak sekolah pasti kita temukan ada saja yang kalahi dimanapun itu, tapi Alhamdulillah di pondok ini jarang di lakukan oleh santri kita dan hanya sekedarnya saj. Ngak seperti disekolah-sekolah perkotaan yang sampai tawuran seperti yang sering kita lihat di TV, dan meraka tidak merasa malu bertengkar dengan teman-temannya, bahkan itu mereka anggap keren. Alhamdulillah hal-hal seperti itu tidak pernah terjadi di sini. Kalaupun ada, kita sebagai ustdz dan teman-teman OSNH/mudahabbir, biasanya langsung tanganin mereka. Kita panggil mereka kekantor dan selesaikan semuanya gimna semestinya”.

Hubungan dengan akhlak santri terhadap sesama, terlihat sedikit

kejanggalan yang ditampilkan oleh para santri tersebut, khususnya dalam

hal panggilan terhadap sesame temannya. Peneliti melihat bahwa ada

sebagian santri yang suka memanggil temannya dengan panggilan bahasa

atau lugoh yang kurang baik, meskipun memang itu terlihat biasa saja di

kalangan mereka masih ada sebagian santri yang suka memanggil dengan

panggilan kurang baik seperti, ocong, otong, pesok, bedel, kerempeng dan

lain sebagainnya .

84 Ustd. Abdul Basit, Wawancara , Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada. Taanggal

25 Mei 2017

Page 88: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

72

Adapun penerapan akhlak islami terhadap lingkungan dapat dilihat

pada aktifitas santri yang berhubungan dengan islami yang berhubungan

dengan alam sekitarnya di asrama pondok putra Nurul Haramain

kahususnya, para santri terlihat antusias dalam pembersihan local setiap

hari. Sebelum berangkat ke sekolah, para santri diminta mebersihkan local

atau kamarnya sesuai dengan jadwal komisaris yang telah mereka buat.

Pembersihan tersebut diawasi langsung oleh para Mudahabbir mereka,

asrama putra pondok pesantren Nurul Haramain juga menyiapkan bak

sampah dimana-mana bahkan yang ditempatkan di depan kamar mereka

masing-masing selain itu, asrama putra juga menjadwalkan pembersihan

bersama pada hari libur yang dikenal dengan istilah “Jumat Bersih”.

Mereka melakukan pembersihan di sekitar halaman pondok dan

membersihkan kamar-kamarnya.85

Kaitannya mengenai kepatuhan para santri untuk melakuka

pembersihan dalam suatu wawancara M. Ilham selaku santri menuturkan

“mereka nurut semua kok, mungkin karena kebiasaan juga sih. Bahakan

kemarin waktu ustad Deni ? Ajak mereka tanam bunga itu, mereka juga

nurut dan melakukannya dengan senang hati sambil canda tawa bahkan

saling siram sama teman-temannya. kebersihan di pondok pesantren Nurul

Haramain bisa kita katakaan sudah menjadi Makananya mereka setiap

85 Observasi, Tanggal 25 Mei 2017

Page 89: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

73

hari yang harus dilakukan bahkan mereka laangsung membakar sampah-

sampah mereka di tempat pembakaran sampah langsung.86

Dibalik kegiatan-kegiatan positif para santri tersebut, peneliti juga

menemukan sedikit kejanggalan meskipun para santri rutin melakukan

kebersihan, namun mereka jarang bahkan tidak begitu peduli untuk

melakukan pembersihan di kamar mandi/WC hal ini terlihat dari

banyaknya WC yang tidak terpakai dan kotor , seperti yang terdapat di

gedung Madinah asrama putraa. Dari 21 kamar mandi yang bisa terpakai

hanya 15 selebihnya rusak semua dan banyak Sampah.selain itu juga, ada

sebagian santri yang meskipun sudah disiapkan tong sampah tempat

pembuangan sampah, mereka mebuang sampah begitu saja seperti

membuang kertas pelastik, sobekan-sobekan buku, pelastik jajan, permen

dan lain sebagainya.87

Terkait dengan hal tersebut, ustd Abdul Aziz menuturkan bahwa “sebenarnya dulu semua Wc tersebut terpakai, tapi karena tidak adanya air yang masuk secara rutin menyebabkan WC tersebut kotor banyak sampah dan tidak dipakai lagi. Dari 21 WC tersebut, cuman 15 dan yang terpakai.”88

Yang dilakukan dalam membentuk penanaman akhlakul karimah di

pondok pesantren Nurul Haramain Putra Narmada adalah ada dua bentuk

dalam penanman akhlak seperti yang ada pada table ini:

86 M. Ilham, Wawancara, Pondok Pesantren Nurul Haaramain Putra Narmada. Tanggal 25

Mei 2017 87 Observasi, Tanggal 30 Mei 2017 88 Ustd. Abdul Aziz, Wawancara, Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada.

Tanggal 30 Mei 2017

Page 90: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

74

Table 2.6 Temuan Penelitian Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para

Santri Di Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada Lombok Barat

No Bentuk Penanaman Formal

Temuan

1. Penanaman kepada santri melalui metode keteladanan

1. Menghargai guru/ustd 2. Berbicara yang sopan kepada orang lebih

tua 3. Memakai kopiah 4. Selalu mengucapkan salam ketika

bertemu ustd 5. Tidak boleh makan/minum sambil berdiri

2. Penanaman kepada santri melalui metode pembiasaan

1. Memakai pakiaan yang rapi 2. Memiliki rambut yang rapi 3. Menjaga santri keluar malam 4. Menjaga santri untuk mencuri 5. Menjaga santri untuk tidak merokok 6. Melarang santri berkomunikasi kepada

santriwati yang bukan muhrimnya No Bentuk Penanaman

Informal

1. Penanaman kepada santri melaui metode pembiasaan

1. Melakukan salat berjamaah 2. Berzikir dan berdoa setiap selasai shalat 3. Melakukaan salat malam 4. Salat duhah 5. Membaca yasinan, Hiziban, dan Al-

barzanzi tiap malam jum‟at 6. Belajar malam 7. Mempelajari kitab-kitab 8. Mengucapkan salam bertemu dengan

ustad 9. Melakukaan pembersihaan local setiap

hari 10. Pembersihan umum pada hari jum‟at

C. Materi-Materi Dalam Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Bagi Para Santri di

Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada Lombok Barat.

Dalam suatu lembaga pendidikan, salah satunya adalah pondok

pesantren yang merupakan lembaga pendidikan non formal tentu tidak

terlepas dari materi dan metode. Kaitannya dengan pembinaan Ahlakul

Page 91: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

75

Karimah di pondok pesantren saja dapat menemukan suatu sistem pendidikan

yang sempurna, menggariskan tahapan-tahapan yang serasi bagi

perkembangan manusia, menata kecenderungan dan kehidupan pisikis,

emosional maupun cara-cara penuangnya dalam bentuk perilaku yang baik

lagi mulia.

Selain itu juga materi-materi yang diberikan kepada para santri

melalui kitab-kitab lainnya seperti yang sering digunakan yaitu, Akhlakul

Banin,Sarah Dahlan, Matam Jurmiyah, Bulugul Marom, Ushul Fiqih, Hadis

Arba‟in, tajwid.

1. Metode Ceramah

Metode ceramah digunakan untuk menggunakn menjelaskan

materi-materi yang ada hubungannya dengan materi akhlak yang diajarkan

agar mudah dipahami oleh para santri. Hal ini di jelaskan Ustd. Asror

dalam suatu wawncar sebagai berikut

“Saya sebagai guru Akidah Akhlak di kelas II Aliyah tidak hanya saya mengajar dengan memakai satu metode saja, akan tetapi saya tidak bisa terlepas dari metode cramah karena, para santri lebih senang di diajarkan dengan ceraamah tidak dengan hanya mencatat saja. Bahkan saya suruh satu per satu mepersentasikan materi yang kita bahas dengan memakai metode ceramah. Dan Alhamdulillah mereka bisa menyampaikan dengan bagus materi apa yang saya ajarkan.”89

2. Metode Kisah

Metode kisah adalaah menceritakan peristiwa masa lalu, kisah para

nabi dan rasul kemudian digunakan sebagai cermin kepada para siswa

89 Ustd. Asror, Wawancara, Guru Akidah Akhlak Ma. Tanggal 30 Mei 2017

Page 92: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

76

dalam kehidpan sehari-hari. Hal ini dijelaskan Ustd. M. Taisir Guru

Akidah Akhlak kelas III Aliyah dalam suatu wawancara sebagai berikut:

“Ternyata lebih senang mereka diceritak tentang kisah-kisah para nabi dan rasul. Jadi bukan hanya saya mengajarkan kepada santri hanya memakai diskusi saja akan tetapi saya sering menggunakan metode kisah. Karena bagi saya sendri lebih mengenak kepada santri dan bisa langsung memperaktikkan keteladanan para-para nabi dan rasul.”90

3. Meteode Keteladanan (Uswatun Hasanah)

Yaitu Dengan memperlihatkan hal-hal yang baik, karena

keteladanan pendidikan terhadap peserta didik merupakn kunci

keberhasilannay dalam mempersipakan dan membentuk moral sepritual

dan social anak. Hal ini di jelaskan oleh Ustd. Jusairi Guru Akidah Akhlak

kelas I Mts dalam suatu wawancar sebagi berikut:

“Di samping saya memakai metode-metode yang lain, saya juga menganjurkan kepada para santri untuk langsung memperaktikkan apa yang telah saya ajarkan kepada mereka yakni suritauladan para nabi dan rasul.seperti bertutur kata yang baik,selalu jujur,rajin beribadah dan lain-lain.” 91

Selain ketiga metode yang dipakai tersebut di atas, juga terdapat

metode kelasik sebagai penunjang dalam peruses pembinaan dan

pengajaran Akhlakul karimah, kedua metode tersebut adalah metode

sorogan dan watonan.

Hal ini karena pendidikan adalah sebagai figure terbaik dalam

pandangan anak yang akan dijadikan sebagi teladan dalam

mengidentifikasi diri dalam segala aspek kehidupanya. Peserta didik

90 Ustd. M. Taisir. Wawancara, Guru Akidah Akhlak MA. Tanggal 30 Mei 2017 91 Ustd. Jusairi. Wawancara, Guru Akidah Akhlak MTs. Tanggal 30 Mei 2017

Page 93: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

77

cenderung meladani pendidikan dan menajdikan sebagi tokoh identifikasi

dalam segala hal, sebab secara pisikologis anak adalah seorang peniru

yang ulung.

Hal ini di jelaskan oleh Ustd. H. Ahmad Dahlan selaku Kepala

Sekolah MA dalam suatu wawancara sebagai berikut:

“Saya sering katakan kepada guru-guru baik guru luar maupun guru dalam bahwasanya kita harus banyak-banyak memperbaiki ahklak kita sendiri. Karena kita sebagai guru atau ustadz salah satu yang menjadi contoh utama kepada santri dipondok, klu selama ini akhlak akhlak kita baik otomatis santri juga mengikuti kebaikan-kebaikan kita. Tapi sebaliknya kalu akhlak kita buruk maka santri kitapun jangan berharap menajadi orang baik. Untuk itu kita harus menjaga tingkahlaku kita,bertutur kata,berpenampilan yang sopan dan sewajarnya, dan lain sebagainya.”92

Adapun materi-materi pembelajaran yang diberikan kepada santri

seperti yang ada pada teble dibawah ini sebagaai berikut:

Tabel 2.7 Materi-Materi Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Bagi Para

Santri Di Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada Lombok Barat

No Materi Temuan

1. Kitab Akhlakul Banin

1. Guru mengajarkaan cara-cara berakhlakul karimah

2. Menjelaskan isi kitab akhlakul banin 3. Santri memperaktikkan isi kitab akhlakul banin 4. Menjelaskan pentingnya berakhlakul karimah 5. Mengajarkaan tata cara berakhlakul karimah 6. Mempelajari kitab akhlakul banin tiap malam

Ahad bersama ustd 2. Kitab Bulugul

Marom 1. Menjelaskan isi kitab Bulugul Marom 2. Memperaktikkan isi kitab bulugul marom 3. Menjelaskaan pentingnya berakhlak mulia 4. Mempelajaari kitab bulugul marom tiap malam

92 Ustd. H. Ahmad Dahlan.Wawancar, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.

Tanggal 30 Mei 2017

Page 94: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

78

selasa bersama ustd 3. Kitab Ushul Fiqih 1. Menjelakan isi kandungan kitab Ushul Fiqih

2. Menerapkan isi kitab ushul Fiqih 3. Menjelaskan materi-materi ushul fiqih 4. Menjelaskan pentingnya berakhlak dalam

beribadah sehari-hari 5. Mempelajri kitab ushul fiqih setiap malam rabu

4. Hadis Arbain 1. Menjelakan tentang kitab Hadis Arbain 2. Menceritakan tentang suri tauladan para Nabi

dan Rasul 3. Menjelaskan tentang akhlak mulia para Nabi

dan Rasul 4. Memperaktikkan tentang isi kandungan Kitab

Hadis Arbain 5. Mempelajari Kitab Hadis Arbain setiap malam

sabtu 5. Pembelajaran

akidah akhlak 1. Guru mengajarkan pengertian akhlak 2. Menjelaskan hikmah dari berakhlak 3. Menyebutkan contoh-contoh akhlak 4. Mencertikan akhlak tentang para Nabi dan Rasul 5. Mempelajari sifat-sifat para Nabi dan Rasul

dalam berakhlak mulia

D. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Penanaman Nilai-

Nilai Akhlak Para Santri Di Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada Lombok Barat

Meskipun akhlaknnya santri di Pondok Nurul Haramain

pelaksanaannya cukup terorganisir akan tetapi, tidak selamanya bisa santri

begitu langsung menjadi anak yang baik dan taat dengan semua peraturan

yang ada. Karena tidak semua orang bisa menjamin anak masuk pondok

langsung menajdi orang baik itu mngkin mustahil akan terjadi. seperti yang

diharapkan oleh pimpinan dan pengurus pondok. Hal ini dikarenakan adanya

faktor pendukung dan penghambat yang berasal dari santri itu sendiri maupun

yang berasal dari internal pondok. Beberapa faktor pendukung dan

Page 95: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

79

panghambat yang peneliti temukan berdasarkan hasil observasi serta

keterangan dari beberapa di lapngan adalah:

1. Faktor Pendukung

Adapun faktor pendukung pelaksanaan program akhlaknya santri di

pondok Pesantren Nurul Haramain Putra diantaranya:

a. Tersedinya sarana dan perasarana

Dengan adanya sarana dan perasarana, pelaksanaan pendidikan

khususnya penanaman nilai-nilai akhlak yang pada umumnya

dilakukan dalam bentuk halaqah di pondok pesantren Nurul Haramain

dapat berjalan dengan baik, mengingat bahwa sarana yang dimiliki

dimanfaatkan dengan baik. Sarana dan perasarana yang dimaksud

peneliti adalah tersedinya Masjid, Mushalla, dan asrarma yang di

dalamnya aula dan lokal-lokal khusus yang juga digunakan sebagai

wadah penanaman dan pengajaran nilai-nilai akhlak secara langsung

kepada para santri dalam bentuk halaqah. Bahkan padamnya

listerikpun tidak menjadi kendala, sebab di asrama putra telah tersedia

jenset sebagai pengganti listerik.93

b. Terlengkapinya Fasilitas Penunjang

Fasilitas yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang menjadi

kebutuhan dalam melihat tingkah lakunya santri setiap hari dalam

berdisiplin mengikuti kegiatan yang ada dipondok. Lengkapnya

fasilitas ini diakui oleh pengurus pondok menjadi salah satu penyebab

93 Observasi, Tanggal 30 Mei 2017

Page 96: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

80

efektifnya program dalam membina akhlanya santri .Seperti yang

diungkapkan Ustadz. Abdul Basit Selaku Pengasuhan santri:

“Fasilitas kita di sini yang menjadi pendukung efektifnya program dalam membina akhlaknya santri berupa sumber CCTV. Jadi CCTV ini kita taruh di setiap sudut/pojok asrama. Sehingga kita bisa milhat anak secara langsung. Dan disamping itu juga semula anak yang sering mencuri,merokok,berkelahi bahkan yang keluar malam selalu ada setiap hari/minggu akan tetapi, semenjak adanya CCTV ini anak sudah mulai berkurang melakukan hal yang tidak baik bahkan Alhamdulliah sudah tidak ada lagi.” 94

Terlengkapinya fasilitas adanya CCTV, sangat mendukung

efektifnya program-perogram bahkan peraturan-peraturan yang ada

dipondok tetap berjalan dengan baik. karena dapat di manfaatkan oleh

para Ustadz dalam membina akhalak santri, sehingga santri tidak

khawatir dalam menjalankan semua kegitan-kegaitan dan peraturan-

peraturan yang sudah ditetapkan.

c. Adanya Kelas Perjumpaan (pendekatan)

Di pondok pesantren Nurul Haramain sudah hampir satu tahun

mengadakan yang namanya kelas perjumpaan. Dimana dalam kelas

perjumpaan ini salah satu cara guru atau ustadz untuk mendekatkan

diri kepada santri atau berkumpulnya santri dengan para ustadz.

sehingga kita bisa mengetahui karakter atau akhlak santri dalam sehari-

hari, dan Ini dilakukan dalam sekali seminggu. Dalam kelas

perjumpaan ini juga banyak hal kita ketahui tentang keadaan santri

baik mereka sedang berada dalam pondok atau ketika mereka sedang

94 Ustd. Abdul Basit. Wawancara, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada. Tanggal 3

Juni 2017

Page 97: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

81

liburan. Di samping itu juga dalam kelas perjumpaan ini ustadz dibagi

sebaga mentor/pembimbing jadi yang sangat berperan disini adalah

para mentor-mentor yang sudah dibagikan per kelas dia harus

mengadakan perkumpulan sama anggotanya sekali semingngu atau

boleh lebih. Dan dari hasil perkumpulan guru-guru sama anggotanya

dia wajib melaporkan hasil laporannya kepada ketua pengurus kelas

perjumpaan baru diadakan evaluasi semua mentor/pembimbing.95

Hal ini di jelaskan dalam suatu wawancara oleh Ustd. Anwar

Toyyib selaku pengurus Wakil Kelas Perjumpaan sebagai berikut:

“Alhamdulillah memang banyak hal kita dapatkaan dalam kelas perjumpaan ini, kelas perjumpaan ini sebenarnya, salah satu cara kita untuk mendekatkan diri terhadap santri, supaya kita mengetahui akhlak santri sehari-hari dan keluh kesan mereka terunggkap baik sama orang tuanya bahkan sama gurunya mereka keluhkan semua. Baik dalam segala Hal positif maaupun Negatif. Seperti ketika santri kita masih berada dipondok atau mereka sudah pulang banyak hal yang dilakukan. Entah mereka merokok, berpakaian tidak rapi, jarang shalat dan lain sebagainya. Nah dari sinilah kita menegtahui perbedaan akhlak santri kita ketika masih berada dipondok sama mereka berada di rumahnya masing-masing. Dan pada akhirnya kita mendekatkan diri kepada santri dengan cara menanyakan kegiatan-kegiataan waktu dipondok dan waktu mereka dirumah.”96

2. Faktor Penghambat

Menyalahgunakan media elektronik seperti TV,VCD,HP dan

majalah-majalah lainnya. pada dasarnya turut mempengaruhi pendidikan

95 Observasi, Tanggal 3 Juni 2017 96 Ustd. Anwar Toyyib. Wawancara, Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada.

Tanggal 3 Juni 20117

Page 98: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

82

peserta didik. oleh karena itu, para pengasuh, OSNH, dan Mudabbir tidak

memperkenankan santri untuk membawa hanpone, tape, dan yang

sejenisny. Karena hal itu dapat melalaikan mereka terhadap tugas pokok

mereka sebagai santri yaitu belajar dan mengaji guna mendapatkan ilmu-

ilmu pengetahuan keagamaan, khusunya ilmu tentang segala yang

berhubungan dengan akhlak.

Menyikapi hal tersebut, para pengasuh pondok pesantren Nurul

Haramain Putra senantiasa melakukan pencegahan dari penggunaan

media-media tersebut. Dengan melakukan pengawasan secara

berkesinambungan . Ustd. Pendi Azhar selaku Pengasuhan Santri dan

bekerja sama dengan bagian Keamanan OSNH dalam suatu wawancara

singkat menegaskan sebagai berikut.

“Santri tidak diperbolehkan membawa HP atau media lainnya. Pada minggu kemarin saya pernah mengadakan pemeriksaan masal semua santri diperiksa kotak lemarinya mulai dari kelas 1 Tsanawiyah Sampai dengan III Aliyah. Dan saya menemukan ada 5 HP, Samsung 3 dan Nokia 2. Kami menyita semua barang tersbut dan ini menjadi tanda bukti ketika ada walinya mereka komplin ke pengasuhan ketika anaknya dihukum.97

97 Ustd. Pendi Azhar. Wawancar, Taanggal 3 Juni 2017

Page 99: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

83

BAB III

PEMBAHASAN

A. Penanaman Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Di Pondok Pesantren Nurul

Haramain Narmada Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat

Di pondok pesantren Nurul Haramain, seperti pondok pesantren lain

pada umumnya, penanaman nilai-nila akhlak merupakan hal yang lazim

dilakukan, karena salah satu fungsi pondok pesantren adalah selalu berusaha

semaksimal mungkin untuk menanamkan ahklak islami bagi paraa santrinya.

Hal ini sejalan denga tujuan pendidikan pada pondok pesantren, yaitu untuk

menciptakan dan mengembangkan keperibadian muslim yang beriman dan

bertakwa serta memiliki akhlak yang shaleh.

Pada pondok pesantren Nurul Haramain Putra Narmada bentuk

penanaman nilai-nilai akhlak dapat dikatagorikan dalam dua cara yaitu;

melalui pendidikan formal dan informal yang di dalamnya berbagai maacam

metode penanaman nilai-nilai akhlak seperti metode kisah Qurani dan

Nabawi maupun metode ibrah dan mauizah metode keteladanan dan metode

pembiasaan. Penanaman nilai-nilai akhlak dalam bentuk formal mauupun

informal, pondok pesaantren Nurul Haramain juga mengelola pendidikan

informal.

1. Bentuk Formal

Penanaman nilai-nilai akhlak khususnya di lembaga formal sudah

cukup baik meskipun belum begitu menonjol. Kebiasaan mengucap salam

serta perilaku yang penuh kekelurgaan merupakan suri tauladan yang baik

83

Page 100: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

84

dari apa dewan guru bagi santrinya. Kewajiban memakai kopiah, larangan

berkomunikasi dengan santriwati juga merupakan bagian dari pembiasaan

yng baik, dan semua itu merupakan akhlaqul karimah. Tinggaal

bagaimana memperthankan dan mengembangkan menjadi lebih baik,

Dengan kata lain, pihak pondok pesantren Nurul haramain

hendaknya mengupayakan seoptimal mungkin untuk dapat membina dan

menanamkan nilai-nilai akhlak kepada para santrinya dalam berbagai

bentuk dan metode yang lebih spesifik dan menonjol yang adapat

berperan aktif sehingga penanaman nilai-nilai akhlak tersebut dapat

dikatagorikaan sebagai upaya yang optimal.

Namun demikian, sesungguhnya upaya yang telah dilakukan pihak

pondok pesantren seperti pembiasaan utuk tidak bergaul dengan santriwati

atau anak luar pondok, larangan beraambut panjang, pembiasaan memakai

kopiah dan pembiasaan sertaa keteladanan lainnya merupakan upaya

penanaman nilai-nilai akhlak yang baik.

2. Bentuk Informal

Perilaku kegamaan seperti kebiasaan santri untuk gemar membaca

al-Qur‟an, membiasakan diri datang kemasjid lebih awal, berzikir dan

berdoa setelah shalat, mempebanyak ibadah-ibadah sunnah, mensyukuri

nikmatnya serta bersikap ikhlas dengan apa yang telah dianugrahkannya

oleh Allah SWT. Beberapa hal yang telah dilkukan para santri tersebut

Page 101: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

85

mencerminkan akhlak kepada Allah SWT. Hal tersebut sejalan yang

dikemukakanAabuddin Nata yang menyatakan bahwa:98

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam berakhlak kepada Allah SWT., di antaranya dengan tidak menyekutukan-Nya, takwa kepada-Nya, mencintai-Nya , ridha dan ikhlas dengan segala keputusan-Nya dan bertaaubat, mensyukuri nikmat-Nya, selalu berdoa kepada-Nya beribadah, meniru-meniru sifat-Nya daan selalu mencari keridhaan-Nya.

Pada hakikanya, setiap perilaku yang mencerminkan pengakuan

dan pengabdian kepada Allah merupakan akhlak kepada Allah. Ketika

seorang sadar dengan kebeseran Allah kemudian dia taat dan patuh

terhadap segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, maka

perilaku tersebut implementasi dari akhlak kepada Allah SWT. Hal

tersebut sesuai dikemukakan oleh Qurais Shihab dalam Abuddin Nata

yang menyatakan bahwa:99

Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada tuhan melainkan Allah yang kemudian dinyatakan dalam sikap, seperti dengan cara memperbanyak yang memujinya yang selanjutnya diiringi dengan senantiasa bertawakkal kepadanya yakni menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya yang menguasai diri manusia.

Dengan demikian, jelas bahwa perilaku yang ditampilkan para

santri tersebut merupakan akhlakul karimah terhadap Allah yang dengan

tuntunan agama islam. Perilaku santri dimaksudkan adalah kegiatan-

kegiatan kegamaan yang biasa dilakukan adalah kegiatan-kegiatan

keagamaan yang biasa dilakukan para santri seperti: memperbanyak

membaca al-Qur‟an, melaksanakan shalat secara berjamaah, membiasakan

98 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, h. 150 99 Ibid, h. 150.

Page 102: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

86

diri untuk berzikir dan berdoa serta selalu ikhlas dan bersyukur atas segala

keputusan Allah dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Sedang mengenai santri kalong dan santri lain tinggal di luar

asrama, masih terdapat sedikit kendala dalam penerapan akhlak islami

meskipun memang ada sebagian kecil dari mereka yang mengikuti

pengajian diniyah yang rutin dilaksanakan di asrama putra pondok

pesantren Nurul Haramain.

Adapun akhlak santri terhadap sesame tampak paada pergaaulan

dan keseharian mereka dengan teman sebaya mereka maupun dengan para

asatidz, OSNH dan Mudabbir yang tinggal bersama mereka dilingkungan

asrama pondok pesantren Nurul Haramain. Sikap para santri yang ramah

dan penuh kekeluargaan merupakan wujud nyata dari perilakuk yang

islami. Hal ini harus tetap dipertahankan dan harus digalakkan secara

berkesinambungan. terlebih lagi ketika para santri dapat berkumpul dan

bermain bersama-sama dangan para OSNH dan Mudabbir, dimana para

mudhabbir, dimana para OSNH mudabbir sendri juga tidk merasa gensi

untuk bergaul dan membaur dengan para santri sehingga para santri pun

merasa lebih dekat dan merasa menjadi bagian dari keluarga.

Sikap OSNH dan Mudabbir yang berusaha memberikan ruang

kepada para santri untuk bisa lebih dekat dan diajak bergai sesungguhnya

dapat dijadikan sebagai salah satu jalan untuk sedikit demi sedikit

memberikan masukan berupa saran dan nasehat sehingga paling tidak

akan dicerna dan menjadi bahan renungan bagi mereka para santri,

Page 103: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

87

mengingat kedekatan emosional juga merupakan factor yang dapat

mendorong mereka mau mendengarkan saran yang diberikan, kaitannya

dalam menanamkan nilai-nila akhlak terhadap sesama.

Sehubungan dengan adanya masih santri yang suka memanggil

teman sebayanya dengan panggilan yang kurang tepat, para OSNH dan

Mudahabbirharus berusaha dan mengajak para santri tersebut untuk

menghilangkan kebiasaan tersebut dengan cara menesahati dan

mengarahkan serta menunjukkan kebenaran. Hal ini mulai darai kalangan

OSNH dan Mudabbir sendri terlebih dahulu sehingga dapatdijadikan

sebagai suri taulaadan yang baik bagi para santri. Meskipun hal tersebut

terlihat kecil namun tetap saja itu bukan merupakan akhlak islami, bahkan

hal itu telah nyata-nyata dilarang sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam

al-Qur‟an surat Al-Hujarat ayat 11 yang berbunyi :100

Artinya: Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mangandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yangb tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Selain akhlak kepada Allah dan akhlak kepada sesama, akhlak

kepada lingkungan pun merupakan bagian dari ruang lingkup akhlak

dalam islam, mengingat bahwa para perilaku terhadap lingkungan untuk

senantiasa menjaga, memelihara dan melestarikannya merupakan bagian

100 Qs. Al-Hujarat (49): 11.

Page 104: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

88

dan anjaran islam itu sendri. Perilaku para santri terhadap lingkungan yang

ditampilak melalui pembiasaan melakukan pembersihan, penanaman

bunga menyiram tanaman tersebut pada hakikatnya merupakan anjuran

agama islam dan menjadi bagian dari fungsi manusia sebagai khalifah di

muka bumi, karena kekhalfihannya mengandung arti pengayoman dan

pemeliharaan.101

Lebih lanjut agama islam itu sendiri mengajarkan untuk senantiasa

hidup bersih karena kebersihan merupakan bagian dari iman seseorang,

sesuai dokterin islam yang mengatakan “Annazofatu Minal Iman” yang

berarti “kebersihan itu merupakan sebagian dari iman” dalam kontek ini

dipahami bahwa orang yang beriman sanantiasa hidup bersih, dan

sebaliknya orang kurang imannya akrab dengan lingkungan yang tidak

sehat atau kurang bersih.

Meski perilaku yang ditampilkan di atas merupakan bagian dari

akhlakul karimah, bukaan berarti para santri tersebut mengamalkan akhlak

terhadap lingkungan secara sempurna. Hal tersebut ketika ada sebagian

santri yang membuang sampah pada tidak tempatnya dan terkadang secra

sadar dan maupun tidak sadar merusak daun tanaman yang ada disekitar

lingkungan asrama. Hal-hal seperti meskipun terlihat kecil tetapi akan

menjadi kebiasaan buruk secara terus menerus.oleh karena itu, hendaknya

para OSNH dan Mudabbir lebih mengkordinir dan mengawasi dan serta

101 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, h. 152.

Page 105: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

89

melarang para santri melakukan hal itu agar kebersihan yang dilakukan

bersama tetap terjaga kebersihannya.

Demikian pembahasan tentang penanman nilai-nilai akhlak islami

di pondok pesantren Nurul Haramain Narmada, baik itu akhlak terhadap

Allah, akhlak terhadap sesama manusia maupun akhlak terhadap

lingkungan alam sekitarnya. Meskipun masih terdapat beberapa fenomena

dilingkungan asrama pondok putra pondok pesantren Nurul Haramain

kaitannya dengan akhlak islami tersebut, namun itu semua merupakan hal

yang wajar karena kesempurnaanya hanya milik Allah, namun demikian

harus tetap di upayakan oleh pihak pondok pesantren Nurul Haramain

sebagai lembaga pendidikan pengelola semua hal yang berada di bawah

naungannya.

B. Materi-Materi Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Bagi Para Santri Di

Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra Narmada Lombok Barat

Dalam menanamkan nilai-nilain akhlak kepada para santri, sudah

menjadi hal yang pasti di dalamnya. yakni melalui peroses yang dilakukan

dalam menanamkan nilai-nilai akhlak di pondok pesantren Nurul Haramain.

Jadi peroses, pengajaran akhlakul karimah di pondok pesantren Nurul

Haramain dilakukan melalui dua cara, yaitu malalui teori dan peraktik.

Pemberian teori di dalam ruangan (masjid dan mushalla) dengan cara

memberikan materi-materi tentang akhlakul karimah melalui pembelajaran

kitab Akhlakul Banin pada juz 1 yang secara ringkas inti kitab tersebut adalah

mengajarkan cara-cara berakhlakul karimah terhadap sang pencipta yaitu

Page 106: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

90

Allah SWT. Terhadap Nabi Muhammad SAW, kepada kedua orang tua,

saudara/i, para ustaz/ustazah, tetangga, teman-teman serta yang lainnya. Tidak

kalah pentingnya juga TGH. Khari Habibullah selalu menyarankan kepada

para santri dan secara langsung memberikan tauladan kepada para santrinya,

antara lain dengan cara sebagai berikut:

1. Mengucapkan salam bila bertemu atau berjumpa ustd/ustzh

2. Memakai pakaiian yang sopan dan menutup aurat

3. Menghoramati orang yang lebih tua darinya dan mengasihi yang kecil

dirinya.

4. Menghargai waktu dan tidak boleh ada yang keluar malam tanpa ada yang

perlu sangat penting (keluar dari pondok tanpa seizing pengasuhan)

5. Mentaati peraturan dan menegakkan kedisiplinan.

Selain itu juga materi-materi yang diberikan kepada para santri

melalui kitab-kitab lainnya seperti yang sering digunakan yaitu, Akhlakul

Banin,Sarah Dahlan, Matam Jurmiyah, Bulugul Marom, Ushul Fiqih, Hadis

Arba‟in, tajwid.

Zamak Dhofier yang dikutif dalam bukunya Ahmad Muhohar

mengatakan, bahwa:

Materi pelajaran dipesantren pada awalnya hanya mengajarkan membaca Al-Qur‟an dan peraktik ibadah kemudian berkembang pada maata pelajaran yang lain, seperti nahwu, sharf, fiqih, ushul fiqih, hadist, tafsir, tauhid, tasawuf dan etikaa, serta cabang-cabang yang lain seperti tarikh balaghah. 102

102 Muthohaar, Ideologi Pendidikan, h. 24.

Page 107: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

91

Dari suatu lembaga pendidikan juga, salah satunya adalah pondok

pesantren yang merupakan lembaga pendidikan non formal tentu tidak

terlepas dari metode. Kaitannya dengan pembinaan Ahlakul Karimah di

pondok pesantren saja dapat menemukan suatu sistem pendidikan yang

sempurna, menggariskan tahapan-tahapan yang serasi bagi perkembangan

manusia, menata kecenderungan dan kehidupan pisikis, emosional maupun

cara-cara penuangnya dalam bentuk perilaku yang baik lagi mulia.

Metode yang bisa digunakan dalam lembaga non formal seperti

pondok pesantren dalam peroses pembinaan akhlakul karimah adalah:

1. Metode ceramah

Metode ceramah digunakan untuk menggunakn menjelaskan

materi-materi yang ada hubungannya dengan materi akhlak yang diajarkan

agar mudah dipahami oleh para santri.

2. Metode kisah

Metode kisah adalaah menceritakan peristiwa masa lalu, kisah para

nabi dan rasul kemudian digunakan sebagai cermin kepada para siswa

dalam kehidpan sehari-hari.

3. Meteode keteladanan (uswatun Hasanah) yaitu dengan memperlihatkan

hal-hal yang baik, karena keteladanan pendidikan terhadap peserta didik

merupakn kunci keberhasilannay dalam mempersipakan dan membentuk

moral sepritual dan social anak.

Selain ketiga metode yang dipakai tersebut di atas, juga terdapat

metode kelasik sebagai penunjang dalam peruses pembinaan dan pengajaran

Page 108: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

92

Akhlakul karimah, kedua metode tersebut adalah metode sorogan dan

watonan. Peserta didik cenderung meneladani pendidikan menjadikan sebagai

contoh identifikasi dalam segala hal.103

Hal ini karena pendidikan adalah sebagai figure terbaik dalam

pandangan anak yang akan dijadikan sebagi teladan dalam mengidentifikasi

diri dalam segala aspek kehidupanya. Peserta didik cenderung meladani

pendidikan dan menajdikan sebagi tokoh identifikasi dalam segala hal, sebab

secara pisikologis anak adalah seorang peniru yang ulung.

C. Faktor-Faktor Pendukung dan Pehambatan Dalam Penanaman Nilai-

Nilai Ahlak Para Santiri Di Pondok Pesantren Nurul Haramain Putra

Narmada Lombok Barat

1. Faktor Pendukung

Dalam menanamkan nilai-nilai akhalak kepada para santri, sudah

menjadi hal yang pasti di dalamnya ada peroses maupun faktor yang

mempengaruhi, baik itu faktor pendukung maupun faktor penghambat,

dimana dalam kedua faktor tersbut yakni di bahas lebih dulu faktor

pendukung. Dari beberapa temuan yang diperoleh peneliti, dapat dipahami

bahwa faktor-faktor yang menjadi pendukung atau faktor penunnjang

pelaksanaan penanaman nilai-nilai akhlak tersebut antara lain: tersedianya

sarana dan prasarana yang didukung dengan pelaksanaan adminiterasi

yang baikserta adanya sanksi-sanksi bagi para santri yang tidak patuh

103 Ramayulis, metodelogi pendidikan, 292.

Page 109: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

93

terhadap segala aturan yang ditetapkan dlingkungan pondok pesantren

Nurul Haramain.

Sarana dan perasarana yang dimaksud peneliti adalah tersedinya

Masjid,Mushalla, dan Asrama yang di dalamnya terdapat aula dan lokal-

lokal yang juga digunakan sebagai wadah penanaman dan pengajaran

nilai-nilai akhlak secara langsung kepada para santri. Pemanfaatn yang

maksimal terhadap sarana tersebut merupakan bagian dari administerasi

yang baik, sebab sebaik apapun sarana yang dimiliki pondok pesantren,

tanpa pemanfaatan yang baik akan berakibat fatal. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan Musthofa Syarif bahwa ”penyelenggaraan

administerasi yang lemah, dapat mengakibatkan tidak berhasilnya tujuan

dari pondok pesantren, walaupun dengan penyediaan sarana dan

perasarana serta kepemimpinan yang memadai.104

Pondok pesantren pada umumnya memiliki Masjid dan Mushalla

sendiriyang diuat oleh pondok. Masjid dan Mushalla dapat menjadi wadah

yang sangat relevan dalam memberikan pendidikan dan pengajaran

keagamaan, bahkan tidak hanya pembelajaran fiqih, akidah, nahwu,

saharf, dan lain-lain. Dengan adanya Masjid dan Mushalla, pembinaan

akhlak terhadap Allah khsusnya dapat dilaksanakan secara terus menerus

seperti shalat berjamaah, membaca al-Qur‟an, berzikir dan berdoa serta

mempelajari kitab-kitab kelasik lainnya.

104 Musthofa Syarif, Administerasi Pesantren, h. 12.

Page 110: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

94

Zuhairini yang dikutif dalam bukunya Maunah mengatakan:

Masjid/ Mushalla juga tempat pendidikan anak, tempat untuk pengajian dari ulama-ulama yang merupakan kelompok (halaqah), tempat untuk berdiskusi dan munadlarah (bertukar pikiran) dalam berbagai ilmu pengetahuan, dan juga dilengkapi dengan ruangan perpustakaan dengan buku-buku dari berbagai macam ilmu pengetahuan yang cukup banyak.105

Asrama juga merupkan elemen terpenting. Dengan adanya asrama

bagi para santri, para pengasuh dan pendidik dapat mengajarkan,

mendidik, mengayomi secara langsung di suatu tempat serta melakukan

pengawasan terlebih lagi asrama tersebut berdampingan dengan rumah

para pengasuh pondok pesantren, akan dapat mempermudah para

pengasuh dan pendidik baik. Itu para Tuan Guru maupun guru lainnya

dalam mengkordinir dan membimbing para santri, sehingga paling tidak

juga akan dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan antara pengasuh dan

yang diasuh. Pemanfaatan asrama tersebut dapat diktaakan sangat optimal,

mengingat bahwa menggunakan lokal-lokal khsus diniyah tersebut

digunakan setiap malam tanpa libur meskipun mati lampu karena

penyediaan jenset.

Adanya Fasilitas juga sangat mendukung dalam sesuatu yang

menjadi kebutuhan dalam melihat tingkah lakunya santri setiap hari dalam

berdisiplin mengikuti kegiatan yang ada dipondok. Lengkapnya fasilitas

ini diakui oleh pengurus pondok menjadi salah satu penyebab efektifnya

program dalam membina akhlanya santri .Terlengkapinya fasilitas di sini

adanya CCTV, ini sangat mendukung efektifnya program-perogram

105 Maunah, Tradisi Intlektual, h, 35.

Page 111: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

95

bahkan peraturan-peraturan yang ada dipondok tetap berjalan dengan baik.

karena dapat dimanfaatkan oleh para Ustadz dalam membina akhalak

santri, sehingga santri tidak khawatir dalam menjalankan semua kegitan-

kegaitan dan peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan.

Faktor lain yang turut mendukung terlaksananya penanaman nilai-

nilai akhlak tersebut adalah adanya kelas perjumpaan. Dimana dalam kelas

perjumpaan ini, para semua guru/ustad melakukan pendekatan terhadap

semua santri. Jadi santri membuat suatu perkumpulan bersama gurunya.

2. Faktor Penghambat

Mengingat bahwa media elekteronik dan informatika seperti TV,

VCD, HP dan majalah-majalah lainnya turut mempengaruhi pendidikan

peserta didik, maka para pengasuh dan pendidik termassuk di dalamnya

para OSNH dan Mudabbir harus lebih menegaskan kembali kepada para

santri agar mereka dapaat memahami segala efek negatif yang bisa timbul

dari penggunaan media tersebut apabila disalah gunakan serta

memeberikan arahan bahwa itu dilarang keras karena semua itu sangan

mempengaruhi pendidikan mereka dan ada sanksi bagi yang melakukan

pelanggaran tidak sampai di sini, para pengasuh dan pendidikan juga harus

selalu brusaha memberikan pemahaman dan arahan tentang segala efekti

negatif dari hal tersebut.

Adapun solusi yang bisa ditawarkan adalah mewajibkan kepada

setiap santri untuk tinggal di dalam asrama sebagaimana para santri pada

umumnya, melakukan pengawasan secara terus menerus agar tidak terjadi

Page 112: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

96

penggunaan berbagai alat atau media elekteronik seperti tape, wakmen,

handpone, dan lain-lain, serta menjalin kerjasama dengan masyrakat

setempat dan para wali santri dengan mengasosialisasikan apa-apa yang

telah ditetapkan dalam kesepakatan bersama.

Mengingat banyaknya jumlah santri yang tinggal di lingkungan

asrama, para OSNH dan Mudabbir yang jumlahnya menimal belum tentu

dapat melakukan pengasan secara optimal setiap hari. Oleh karena itu,

para OSNH dan mudabbir harus membuat intellegen sendiri di kalangan

santri yang dapat dijadikan sebagi sumber informasi tentang segala

tingkah laku para santrinya. Bila diperlukan, oprasi atau razia yang

dilakukan para OSNH dan Mudabbir harus dilakukan rutin dan

berkesinambungan.

Page 113: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

97

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berbagai pembahasan dan analisa penelitian pada bab-bab terdahulu

dapat peneliti memberikan catatan kecil sebagai kesimpulan akhir dari

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut

1. Di pondok pesantren Nurul Haramain Naarmada Lombok Barat, khsusnya

pada santri putra, penanaman nilai-nilai akhlakul karimah dilakukan

melaui pendidikan formal dan non formal. Hal tersebut dilaksanakan

melalui teransformasi teori-teori ilmu akhlak yang dibarengi dengan

penggunaan metode-metode penanaman akhlak sperti metode Qur‟ani

dan Nabawi, metode pembiasaan dan metode keteladanan.

2. Materi-materi yang diberikan kepada santri atau pengajaran dalam

penanaman nilai-nilai akhlakul karimah adalah dengan cara selalu

diberikan motivasi, oleh guru/ustd terhadap para santri. yaitu meberikan

contoh-contoh yang baik kepada santri.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai-nilai akhlakul

karimah bagi para santri dipondok pesantren Nurul Haramain antara lain;

tersedianya sarana dan perasarana yang didukung pelaksanaan dengan

pelaksanaan administerassi yang baik serta adanya aturan bersama beserta

sanksi-sanksinya bagi para santri. Sedangkan hambatan yang dihadapi

dalam menanmkan nilai-nilai akhlakul karimah bagi para santri di pondok

pesantren Nurul Haramain Narmada sampai saat ini antara lain: masih

adanya santri yang sering membawa alat madia atau menggunakan

97

Page 114: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

98

elekteronik dan informatika yang kurang mendidik dalam pembinaan

santri. Adapun solusi yang bisa ditawarkan adalah harus sebisa mungkin

dilakukan kepada guru/ustad untuk melakukan pengawasan secara rutin

serta menjalin kerjasama dengan masyarakat setempat dan para wali

santri. dalam menghindari hal-hal yang negatif dilakukan oleh santri

tersebut atau melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam

pondok.

B. Saran-saran

Berdasarkan faakta-fakta yang ditemukan di lapangan, maka penulis

sampaaikan beberapa masukan dan saran dari peneliti sebagai berikut:

1. Kepada semua pondok pesantren, terutama pimpinan pondok pesantren

Nurul Haramain Putra Narmada agar selalu menjaga, selalu eksis, dan

selalu istqomah dalam mengembangkan kulitas pendidikan pondok

pesantren dan selalu tetap mengajarkan aklakul karimah bagi para

santrinya.

2. Kepada semua ustad dan ustazah, khususnya, ustad dan ustazah di pondok

pesantren Nurul Haramain putra Narmada, agar selalu ikhlas mengabdi

dan mengajarkan ilmunya kepada para santri supaya ilmunya itu

bermanfaat bagi dirinya sendri dan orang lain. Karena “Al-ilmu Bila

Amalin Kasysyajari Bila Tasmarin” (ilmu yang tidak diamalkan laksana

pohon yang tak berbuah)

.

Page 115: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

99

3. Kepada para pengurus pondok Pengasuhan, OSNH, Mudabbir hendaknya

menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal sehingga semuanya

berjalan dengan lancar sesuia dengan yang diharapkan.

4. Demi tercapainya cita-citaa pesantren untuk menciptakan generasi muda

yang islami, pihak pondok pesantren sebaiknya mewajibkan seluruh santri

untuk tidak membawa alat-alat media seperti HP dan lain-lain. Demi

kelancaran dalam membina akhlak santri menjadi orang yang baik.

Dimohon memberikan masukan terkait dengan kekurangan dari penelitian

ini sehingga menjadi lebih baik.

Page 116: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

100

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Fattah Islamologi IV Tafsir Islam Warna-Warni (Mataram: Karunia Kalam Semesta, Alam Tara Institute Dan Jurusan PAI, 2012)

Abuddin Nata, akhlak tasawuf (Jakarta: raja grafindo persada, 2010) Afifudin, Beni, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: Pustaka Setia, 2012) Ahmad muthohar, idealogi pendidikan pesantren (semarang: pustaka rizki putra,

2007) Amin, ahmad, etika (ilmu akhlak), (Jakarta: bulan bintang, 1975) Ariffin, kepemimpinan kyai kasus pondok pesantren tebuireng (malang:

kalimasahada press, 1993) Binti Maunah, Tradisi Intlektual Santri Dalam Tantangan Dan Hambatan

Pendidikan Pesantren Di Masa Depan (Yogyakarta: Teras, 2009) Dahlan, Fahrurrozi. Sejarah perjuangan dan pergerakan dakwah islamiyah tuan

guru haji Muhammad mutawalli di pulau Lombok.( Jakarta: sentra Media, 2006)

Depag. RI, al-qur’an dan terjemahnya (bandung: jumanatul „ ali-ART, 2005. Juz

1-30) Departemen Agama RI, Pondok Pesantren Dan Madrasah Diniyah, Pertumbuhan

Dan Perkembangannya, (Jakarta: Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003)

Dhofier, Zamakhsyari, teradisi pesantren (studi tentang pandangan hidup kyai),

(jakarta: LP3ES, 1994), cet VI. Djamaluddin, H.& Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Bandung:

CV. Pustaka Setia, 1999) Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pres, 2010) Fesal, jusuf amir, reorientasi pendidikan islam, (Jakarta: gema insane press, 1995) http://jeffy-louis.blogspot.com diambil tanggal 15, 01, 2014 jam 07.57 am Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2003)

Page 117: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

101

Imta qsangpendidik.blog.spot.co.id. goggle Jauhari, Muhammad, Keistimewaan akhlak islam, (bandung: Pustaka, 2006) Lexy j. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011) M. Tahjudin, “Peran Pondok Pesantren Al-Aziziah Dalam Pembinaan Moral

Remaja di Kapek Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat”(Skripsi, IAIN Mataram, 2010)

Margono, metodelogi penelitian pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010. Cet.

8) Mubarak, Ahmad,Pendidikan Menuju Allah, Bertasawuf Dalam Hidup Sehari-

hari, (Jakarta : Khazanah Baru, 2002) Muhammad Tohir Badrun, “Peran Pondok Pesantren Dalam Usaha Menanamkan

Akhlak Islami Bagi Para Santri di Pondok Pesantren Manhalul Ma‟rif Darek Lombok Tengah” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2013)

Muljono Damopolii, pesantren modern IMMIM pencetak muslim modern

(Jakarta: raja grafindo persada, 2011) Munawir, Ahmad Warson. Menuju allah, bertaswuf dalam hidup sehari-

hari,(Jakarta : khazanah baru, 1984) Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren (Jakarta: Dian Rkayat) Oemar Bakry, akhlak muslim (bandung: angkasa, 1993) Ramayulis, metodologi pendidikan agama islam (Jakarta kalam mulia, cet, 4,

2010) Rasihon Anwar, aqidah akhlak (bandung: pustaka setia, 2008) Seri Yuliani, “ Strategi Pondok Pesantren Manba‟ul Ulum Dalam Membina

Akhlak al-Karimah Santriwati di Dasan Ketujur Gapuk Gerung Lombok Barat”, (Skripsi, IAIN Mataram, 2011)

Shihab, Quraish, wawasan Al-qur’an, (Bandung: Mizan, 2001) Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:

Alfabeta, 2010)

Page 118: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

102

Suharsimi Arikonto, prosedur penelitian suatu pendektan peraktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Cet. 14)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Rineka Cipta: Jakarta, 2010) Suharsimin Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,

2012) Syafaat, Dkk, Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan

Remaja (Jakarta: PT Raja Gerafindo, 2008 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram (Mataram: IAIN

Mataram, 2011)

Page 119: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

103

Lampiran-Lampiran

Page 120: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

104

FOTO DOKUMENTASI

Page 121: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

105

Page 122: PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA …etheses.uinmataram.ac.id/1167/1/Abdurrahim151131213.pdf · orang yang berakhlak mulia, baik kepada Allah SWT, kedua orang tua,

106