pemupukan dan kesuburan perairan · web viewpraktikum pemupukan dan kesuburan perairan materi...

69
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM PEMUPUKAN DAN KESUBURAN PERAIRAN (PKP) Oleh: Tim Dosen PKP Tim Asisten PKP Nama : (Diketik) NIM : (Diketik) Kelompok : (Diketik) i

Upload: others

Post on 25-Jul-2020

61 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

BUKU PANDUAN PRAKTIKUMPEMUPUKAN DAN KESUBURAN PERAIRAN (PKP)

Oleh:Tim Dosen PKP

Tim Asisten PKP

Nama : (Diketik)NIM : (Diketik)Kelompok : (Diketik)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2020

i

Page 2: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberi petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga tim penyusun dapat mengerjakan

dan menyelesaikan penulisan diktat Pengantar Praktikum Pemupukan dan

Kesuburan Perairan. Penuntun ini disusun dengan tujuan untuk membantu

mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Pemupukan dan Kesuburan baik di

laboratorium maupun di lapangan.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, untuk itu mohon

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penulisan

selanjutnya. Semoga penuntun praktikum ini dapat bermanfaat bagi yang

berkepentingan.

Malang, Maret 2020

TIM PENYUSUN

ii

Page 3: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................................iiDAFTAR ISI………………………………………………………………………….... .iiiTATA TERTIB PRAKTIKUM.................................................................................v1. PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................................2

1.2.1 Maksud..........................................................................................2

1.2.2 Tujuan...........................................................................................2

1.2.3 Waktu dan Tempat........................................................................2

2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3

2.1 Pembuatan Pupuk......................................................................................3

2.1.1 Pupuk Kompos..............................................................................3

2.1.2 Pupuk Kandang.............................................................................4

2.1.3 Pupuk Anorganik (NPK)................................................................5

2.2 Persiapan Kolam........................................................................................5

2.3 Pengapuran................................................................................................5

2.4 Pemupukan.................................................................................................6

2.5 Pengukuran Parameter Kualitas Air...........................................................6

2.5.1 Suhu..............................................................................................6

2.5.2 Derajat Keasaman (pH)................................................................7

2.5.3 Oksigen Terlarut (DO)...................................................................7

2.5.4 Nitrat..............................................................................................8

2.5.5 Nitrit...............................................................................................8

2.5.6 Amonia..........................................................................................8

2.5.7 TOM (Total Organic Matter)..........................................................9

2.5.8 Orthofosfat....................................................................................9

2.5.9 Karbon dioksida (CO2)................................................................10

2.5.10 Plankton...................................................................................10

iii

Page 4: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

2.6 Hubungan Parameter Kualitas Air dengan Kesuburan Perairan..............12

2.6.1 Suhu............................................................................................12

2.6.2 Derajat Keasaman (pH)..............................................................13

2.6.3 Oksigen Terlarut (DO) dan Karbondioksida................................13

2.6.4 Nitrat dan Fosfat..........................................................................13

2.6.5 Amonia........................................................................................14

2.6.6 TOM (Total Organic Matter)........................................................14

3. METODE.........................................................................................................153.1 Alat dan Bahan.........................................................................................15

3.1.1 Pembuatan Pupuk.......................................................................15

3.1.2 Persiapan Kolam.........................................................................16

3.1.3 Pengapuran.................................................................................16

3.1.4 Pemupukan.................................................................................16

3.1.5 Pengukuran Parameter Kualitas Air............................................16

3.2 Skema Kerja.............................................................................................21

3.2.1 Pembuatan Pupuk.......................................................................21

3.2.2 Persiapan Kolam.........................................................................21

3.2.3 Pengapuran.................................................................................22

3.2.4 Pemupukan.................................................................................22

3.2.5 Pengukuran Parameter Kualitas Air............................................22

iv

Page 5: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

TATA TERTIB PRAKTIKUMPEMUPUKAN DAN KESUBURAN PERAIRAN

1. Praktikan boleh mengikuti praktikum apabila sudah memenuhi syarat

administrasi

2. Praktikan harus datang 10 menit sebelum praktikum dimulai

3. Praktikan harus selalu membawa kartu dan buku penuntun praktikum

4. Praktikan harus mengikuti pre test sebelum dimulai dan wajib mengikuti

seluruh meteri praktikum

5. Praktikan yang tidak mengikuti satu atau lebih materi praktikum tanpa

keterangan dan izin dari asisten tidak diperbolehkan mengikuti ujian

praktikum

6. Selama pelaksanaan praktikum di dalam laboratorium, praktikan :

a. Diwajibkan memakai jas lab.

b. Dilarang membuat gaduh, makan, minum atau merokok

c. Praktikan harus menjaga keamanan peralatan yang digunakan

7. Kerusakan alat yang digunakan, karena kelalaian menjadi tanggung jawab

praktikan secara berkelompok atau pribadi

8. Setiap selesai praktikum, praktikan wajib meminta tanda tangan asisten

mejanya pada kartu praktikum

9. Tata tertib yang telah ditetapkan harap dipatuhi dan dilaksanakan.

v

Page 6: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persiapan wadah budidaya merupakan unit kompetensi dasar yang harus

dikuasai bagi orang yang akan memulai usaha budidaya tersebut. Sehingga

wawasan yang memadai diperlukan sebagai landasan juga mampu melakukan

manajemen. Hal ini akan menentukan keberhasilan karena kegiatan budidaya

memiliki potensi yang besar.

Tahapan yang harus dilakukan untuk memulai kegiatan budidaya pada

kolam, yaitu persiapan kolam yang meliputi pengeringan kolam, pengapuran,

pemupukan serta perbaikan dinding pematang sebelum dilakukan penebaran

benih. Pada tahapan pengapuran bertujuan untuk memperbaiki kualitas tanah

pada kolam ekstensif maupun semi intensif. Sedangkan pada tahapan pemupukan

bertujuan untuk meningkatkan kesuburan dengan menumbuhkan pakan alami.

Agar lebih mudah, pembudidaya biasanya menggunakan pupuk komersil. Namun,

sebenarnya pembudidaya dapat membuat pupuk sendiri untuk menekan biaya.

Karena bahan pembuatan pupuk dapat menggunakan limbah baik itu limbah pasar

maupun kotoran hewan.

Pemupukan dilakukan untuk untuk menumbuhan plankton sebagai pakan

alami ikan baik itu fitoplankton maupun zooplankton. Plankton memanfaatkan

berbagai unsur hara untuk pertumbuhannya karena itu unsur hara sebagai faktor

pembatas. Unsur hara banyak terkandung dalam pupuk. Ada berbagai macam

pupuk yang dapat diberikan tergantung dari kebutuhan kolam. Namun, dalam

pemupukan harus diperhatikan dosis pupuk yang akan digunakan. Karena kolam

yang sangat subur dengan bahan organik yang melimpah akan menyebabkan

blooming algae dan pencemaran pada perairan tersebut.

1

Page 7: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

Setelah melakukan persiapan media dan penebaran benih, untuk

menghindari fish die-off atau kematian massal (kerugian) perlu dilakukan

pengontrolan kualitas air, dimana air merupakan media hidup ikan. Jika kualitas air

buruk akan menurunkan tingkat produksi akibat terjangkitnya berbagai penyakit

pada ikan. Air bersifat mudah tercemar, dengan melakukan pengecekan kualitas

air secara rutin pembudidaya dapat menganalisa kualitas air kolam berdasarkan

data pengukuran dan mengambil langkah jika kualitas air kolam menurun.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan adalah agar

praktikkan dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan pupuk, perhitungan

rasio C/N, mengukur parameter kualitas perairan, dan menganalisa tingkat

kesuburan perairan berdasarkan data pengukuran serta hubungan antar

parameter.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan adalah agar

praktikkan mampu melakukan pembuatan pupuk, mengukur parameter kualitas

perairan, dan menganalisa tingkat kesuburan perairan berdasarkan data

pengukuran serta hubungan antar parameter.

1.2.3 Waktu dan Tempat

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan dilakukan pada tanggal 29

Maret 2020 s/d 12 April 2020 di Laboratorium Unit Pelaksana Teknis Perikanan Air

Tawar Sumber Pasir, Universitas Brawijaya Malang.

2

Page 8: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembuatan Pupuk

Pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.

Pupuk organik yaitu pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti

pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia yang digunakan untuk

memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Contoh pupuk organik yaitu pupuk

kompos dan pupuk kandang baik dalam bentuk padat maupun cair. Sedangkan

pupuk anorganik (buatan) yaitu pupuk yang dibuat melalui reaksi kimia dalam

proses industri pupuk (pabrik), misalnya Urea.

2.1.1 Pupuk Kompos

Kompos merupakan semua bahan organik yang telah mengalami

degradasi/penguraian/pengomposan sehingga berubah bentuk dan sudah tidak

dikenali bentuk aslinya, berwarna kehitam-hitaman, dan tidak berbau. Bahan

organik ini berasal dari tanaman maupun hewan (Indriani, 2007). Pengomposan

atau dekomposisi merupakan peruraian bahan-bahan organik secara biologi

dalam suhu tinggi (termofilik) dengan hasil bahan yang cukup baik untuk

digunakan ke tanah tanpa merugikan lingkungan. Proses termofilik ini terjadi

karena kelembapan dan suasana aerasi tertentu. Setelah suhu tercapai,

mikroorganisme dapat aktif menguraikan bahan organik menjadi komposis yang

lebih sederhana.

Hasil dari proses pengomposan secara aerobik berupa bahan kering dengan

kelembapan 30-40%, berwarna cokelat gelap dan remah. Proses pengomposan

juga menghasilkan bahan beracun, tetapi jumlahnya sedikit dan jarang

menimbulkan dampak buruk pada penggunaan kompos di lahan, sedangkan

3

Page 9: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

pengomposan anaerobik terjadi tanpa oksigen. Pengomposan secara anaerobik

akan menghasilkan metana (alkohol), CO2, dan senyawa lain seperti asam organik

yang memiliki berat moekul rendah (asam asetat, asam propionat, asam butirat,

dan asam laktat). Proses secara anaerobik ini dapat menimbulkan bau yang tajam.

Hasil dari proses pengomposan secara anaerobik ini berupa lumpur yang

mengandung air sebanyak 60% dengan warna cokelat gelap sampai hitam.

Sebelum digunakan hasil olahan anaerobik harus berada dalam kondisi kering

untuk mengurangi kandungan bahan-bahan yang beracun. Pupuk kompos dapat

berupa pupuk cair maupun padat. Pupuk cair adalah larutan hasil pembusukan

bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan

manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.

2.1.2 Pupuk Kandang

Pupuk kandang didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang

peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik,

dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti

sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan

dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pupuk kandang pula.

Beberapa petani di beberapa daerah memisahkan antara pupuk kandang padat

dan cair.

Pupuk kandang dibagi menjadi dua, yaitu pupuk dingin dan pupuk panas.

Pupuk dingin merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan

secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas.

Misalnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau dan babi. Sedangkan

pupuk panas merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan

secara cepat sehingga menimbulkan panas. Contohnya pupuk yang berasal dari

4

Page 10: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

kotoran kambing, kuda dan ayam. Dosis pupuk kandang ayam yang digunakan

adalah 330 g/m2 .

2.1.3 Pupuk Anorganik (NPK)

Pupuk NPK merupakan salah satu pupuk anorganik yang memiliki

komposisi tertentu dan mengandung unsur hara utama yaitu nitrogen, fosfor dan

kalium. Unsur nitrogen dan fosfor merupakan unsur hara ynag dibutuhkan dalam

jumlah yang besar. Penambahan nitrogen dan fosfor melalui pupuk dapat

menyediakan nutrien bagi fitoplankton dalam proses fotosintesis, sehingga dapat

meningkatkan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di perairan (Khalifa et

al.,2017). Unsur Kalium diserap dalam bentuk K+ yang berperan dalam proses

pembentukan karbohidrat, untuk pemanjangan sel serta sangat penting dalam

proses transfer energi dan protein (Iyiola dan Awo, 2015). Dosis pupuk NPK yang

digunakan yaitu 10 g/m2 (Huwoyon dan Gustiano, 2013).

2.2 Persiapan Kolam

Persiapan kolam merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memulai

kegiatan budidaya. Persiapan kolam budidaya meliputi berbagai macam kegiatan

yaitu pengeringan kolam, pengapuran kolam, pemupukan kolam serta perbaikan

dinding pematang sebelum dilakukan penebaran benih. Pengeringan kolam

bertujuan untuk menguapkan gas beracun dalam tanah, mengembalikan unsur

hara tanah, memperbaiki struktur tanah dasar kolam dan membunuh hama serta

penyakit.

2.3 Pengapuran

Pengapuran adalah salah satu tahap persiapan kolam yang digunakan

untuk mematikan hama dan parasit ikan, stabilisator pH tanah, menaikkan

alkalinitas dan ketersediaan unsur P. Pemberian kapur ke dalam tanah bukan

5

Page 11: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

karena tanah kekurangan unsur Ca tetapi karena tanah terlalu asam, oleh karena

itu pH tanah perlu dinaikkan agar unsur-unsur hara seperti P mudah diserap

tanaman dan keracunan Al dapat dihindarkan. Pengapuran merupakan salah satu

bentuk dari remediasi selain pengoksidasian dan pembìlasan tanah. Dosis kapur

yang digunakan yaitu 2 ton/ha atau 200 gr/m2.

Beberapa fungsi dari pengapuran antara lain:

a. Meningkatkan pH tanah dan air

b. Membakar jasad-jasad renik penyebab penyakit dan hewan liar

c. Mengikat dan mengendapkan lumpur halus

d. Memperbaiki kualitas air

e. Kapur yang berlebihan dapat mengikat fosfat yang sangat dibutuhkan untuk

pertumbuhan plankton

2.4 Pemupukan

Pemupukan adalah suatu usaha memberikan pupuk terhadap suatu

perairan baik dalam kolam tradisional, semi intensif dan intensif yang pada

prisipnya bertujuan untuk menyuburkan perairan, menumbuhkan pakan alami dan

menyeimbangkan fluktuasi komponen perairan. Pupuk adalah suatu zat yang

ditambahkan pada tanah untuk memberi hasil tambahan pada perairan

Proses pemupukan dilakukan setelah kolam selesai dikeringkan pada saat

dalam tahap persiapan kolam. Tanah dasar kolam dicangkul dan dibiarkan kering

2-3 hari. Pupuk lalu ditebarkan secara merata dan kolam digenangi air 30-40 cm.

Kolam dibiarkan 5-7 hari agar pakan alami tumbuh.

6

Page 12: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

2.5 Pengukuran Parameter Kualitas Air

2.5.1 Suhu

Suhu merupakan parameter fisika yang menentukan kehidupan organisme

perairan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu

perairan adalah intensitas cahaya matahari, kedalaman, musim, penutupan awan

dan lain sebagainya. Suhu optimum dalam suatu perairan berkisar 28 – 32 oC.

Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme karena itu

penyebaran organisme di perairan tawar dibatasi oleh suhu perairan tersebut.

Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kehidupan biota air.

Perubahan suhu secara drastis dapat menyebabkan kematian.

2.5.2 Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasman lebih dikenal dengan istilah pH (power of Hydrogen), yaitu

logaritma dari kesepakatan ion-ion H (Hidrogen) yang terlepas dalam suatu

cairan, pH adalah suatu ekspresi konsentrasi ion hidrogen dalam suatu perairan.

Jika substansinya ditambahkan dengan air akan bereaksi sebagai asam, basa

atau netral. Asam membebaskan ion Hidrogen (H+) dan basa melepas ion hidroksi

(OH-). Jumlah alkali di air sama dengan kapasitas asam netral yang artinya

mampu menjaga kestabilan pH. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pH

dalam air meliputi bahan organik, CO2 dan air hujan. pH optimal dalam suatu

perairan berkisar antara 6,5 – 7,5.

2.5.3 Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen terlarut (DO) ialah jumlah oksigen terlarut dalam suatu perairan.

Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi kadar DO antara lain arus, suhu, difusi,

dan organisme. Kadar DO yang optimal dalam perairan ialah 8 ppm (mg/l).

Oksigen sangat penting untuk kehidupan biota perairan dan hewan air lainnya,

7

Page 13: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

karena kalau oksigen terlarut di suatu perairan sangat sedikit maka perairan

tersebut tidak baik bagi biota perairan dan hewan air lainnya.

Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) dibutuhkan oleh jasad hidup untuk

bernafas, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan

energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Oksigen mengandung peranan penting

sebagai indikator kualitas perairan karena oksigen terlarut berperan dalam proses

oksidasi dan reduksi bahan organik. Sebagian besar makhluk hidup dalam air

membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidupnya, baik tanaman maupun

hewan air. Metode pengukuran DO yaitu metode winkler (dengan titrasi).

2.5.4 Nitrat

Nitrat merupakan senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai nutrien

karena tidak beracun (toksik) seperti nitrit. Nitrat digunakan sebagai senyawa atau

sel nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan biomassa dan mengontrol

produktivitas primer secara langsung, meskipun demikian, nitrat memiliki batas

optimum dalam perairan, jika kadar nitrat sangat tinggi akan menyebabkan

eutrofikasi. Adapun sumber-sumber nitrat yaitu nitrogen bebas, sisa pakan, feses

serta pemupukan (Susana, 2009). Kadar nitrat di perairan berdasarkan tingkat

kesuburan perairan, oligotrofik 0 – 1 ppm, mesotrofik 1 – 5 ppm dan eutrofik 5 – 50

ppm.

2.5.5 Nitrit

Nitrit (NO2-) merupakan hasil oksidasi senyawa ammonia (NH3 dan NH4

+).

Proses oksidasi tersebut berlangsung dalam kondisi aerob dan dengan bantuan

bakteri Nitrosomonas sp.. Sedangkan proses oksidasi ammonia menjadi nitrit dan

nitrat disebut dengan nitrifikasi. Nitrit merupakan senyawa toksik yang berbahaya

bagi organisme air. Keberadaan nitrit dalam perairan dapat berasal dari limbah

8

Page 14: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

maupun pencemaran dari pupuk nitrogen (Kuncoro, 2004). Kadar nitrit di perairan

tidak boleh lebih dari 0,05 ppm.

2.5.6 Amonia

Amonia merupakan gas yang tidak berwarna namun memiliki bau yang

sangat menyengat dan mudah larut dalam air. Amonia bersumber dari hasil

metabolisme organisme akuatik, feses ikan dan sisa pakan yang tidak termakan

oleh ikan sehingga akan mengendap di dasar kolam. Amonia tediri dari dua bentuk

yaitu amonia yang terionisasi (Ionized Ammonia) dan ammonia yang tidak

terionisasi (Unionized Ammonia). Keberadaan amonia yang tidak terionisasi dalam

perairan baik tawar maupun laut berbahaya bagi organisme akuatik karena

bersifat racun atau toksik, untuk mengatasi kandungan amonia yang tinggi dalam

kolam dapat dilakukan penggantian air.

Amonia adalah hasil metabolisme protein yang diekskresikan oleh

organisme dan merupakan salah satu hasil dari penguraian zat organik oleh

bakteri. Sumber amonia diperairan adalah feses dan sisa pakan. Kadar maksimal

amonia dalam perairan adalah 0,1 ppm. Amonia yang terionisasi akan menjadi

amonium, sedangkan amonia yang tidak terionisasi akan menjadi amoniak yang

bersifat racun.

2.5.7 TOM (Total Organic Matter)

Total Organic Matter atau TOM merupakan jumlah bahan organik yang

terlarut dalam air. Tinggi rendahnya bahan organik yang terlarut pada suatu

perairan mempengaruhi tingkat kesuburan. Perairan menjadi tercemar jika bahan

organiknya terlalu tinggi. Meningkatnya bahan organik diikuti dengan peningkatan

proses oksidasi yang dalam reaksinya menggunakan sejumlah besar oksigen dan

menghasilkan amonia. Sehingga kondisi oksigen terlarut semakin rendah dan

amonia yang tinggi (Susana, 2009). Sumber TOM dalam perairan yaitu nutrisi dari

9

Page 15: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

darat (limbah, pupuk) dan pemecahan/penguraian organisme mati. Kisaran TOM

yang baik pada perairan berkisar 50 – 75 ppm.

2.5.8 Orthofosfat

Fosfor merupakan salah satu nutrient penting, fosfor dapat berupa

partikulat maupun terlarut baik itu organik atau anorganik. Orthofosfat merupakan

bentuk fosfor anorganik (soluble reactive phosporus) yang dapat dimanfaatkan

oleh tumbuhan akuatik. Pengukuran orthofosfat diperlukan untuk menganalisa

bagaimana kualitas perairan dan tingkat kesuburannya. Kadar fosfat yang terlalu

tinggi akan menyebabkan blooming algae (eutrofikasi), sehingga oksigen di badan

air menurun. Selain itu, kelebihan fosfat dalam perairan akan meningkatkan

pertumbuhan alga biru, dimana alga biru dapat menghasilkan racun (toksik).

Sehingga berbahaya bagi biota pada perairan tersebut (Rumhayati, 2010).

Sumber orthofosfat dalam perairan meliputi pelapukan batuan,

dekomposisi bahan organik dan limbah. Kisaran orthofosfat berdasarkan tingkat

kesuburan yaitu oligotropik berkisar 0,003 – 0,001 ppm, mesotropik berkisar 0,01 –

0,03 ppm dan eutropik berkisar 0,03 – 0,1 ppm.

2.5.9 Karbon dioksida (CO2)

Karbon dioksida (CO2) adalah gas yang tersusun atas satu atom C

(karbon) dan 2 atom O (oksigen). Karbon dioksida merupakan salah satu

parameter kimia yang sangat menentukan dalam kegiatan budidaya ikan. Karbon

dioksida yang dianalisis dalam kegiatan budidaya adalah karbon dioksida dalam

bentuk gas yang terkandung di dalam air. Gas CO2 memegang peranan sebagai

unsur makanan bagi semua tumbuhan yang mempunyai klorofil baik tumbuhan

renik maupun tumbuhan tingkat tinggi. Kadar CO2 yang bebas di dalam air tidak

boleh mencapai batas yang mematikan biota perairan (lethal), pada kadar 20 ppm

sudah merupakan racun bagi biota perairan dan mematikan biota perairan.

10

Page 16: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi kadar CO2 dalam air meliputi suhu, DO,

pH, difusi dan air hujan. Kadar optimal CO2 dalam perairan adalah tidak boleh

lebih dari 5 ppm.

2.5.10 Plankton

Plankton merupakan organisme hidup yang melayang dalam air laut dan

tawar, pergerakannya secara pasif tergantung angin dan arus. Pembagian

plankton berdasarkan jenis yaitu plankton nabati (algae) terdapat di dalam kolam

atau tambak yang subur sebagai makanan alami yang sering disebut sebagai

fitoplankton dan plankton yang bersifat hewani merupakan hewan atau binatang

heterotropik yang disebut zooplankton (Nybakken, 1992). Plakton dibagi menjadi

beberapa kriteria, diantaranya sebagai berikut:

Berdasarkan ukuran

- Ultraplankton : < 2 um

- Nannoplankton : 2-20 um

- Mikroplankton : 20 – 200 um

- Messoplankton : 200 um – 2 mm

- Makroplankton : 2 – 20 mm

- Megaloplankton : > 20 mm

Berdasarkan Lingkungan/habitat

- Limnoplankton : perairan tenang

- Rheoplankton : perairan sungai

- Hypalneroplankton : perairan payau

- Haliplankton : perairan laut

- Epiplankton : perairan zona eufotik

- Mesoplankton : perairan zona disfotik

- Bathyplankton : perairan zona afotik

11

Page 17: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

Berdasarkan Siklus hidup

- Holoplankton : Seluruh siklus hidupnya bersifat planktonik.

- Meroplankton : Sebagian siklus hidupnya bersifat planktonik.

Berdasarkan Asal

- Autoplankton : Plankton yang berasal dari perairan itu sendiri

- Alloplankton : Plankton yang berasal dari perairan lain

Menurut Astrid, et al. (2013), pertumbuhan plankton dibagi dalam lima fase

pertumbuhan sebagai berikut:

1. Fase adaptasi (fase lag), merupakan fase istirahat dimana populasi mikroalga

tidak mengalami pertambahan. Fase adaptasi terjadi pada hari pertama dan

kedua karena tidak terjadi penurunan jumlah plankton.

2. Fase eksponensial, Pertumbuhan plankton pada fase eksponensial ditandai

dengan adanya peningkatan yang sangat cepat dari jumlah populasi plankton

tersebut yang dimulai pada hari pertama pengamatan sampai puncak populasi.

Fase ini biasanya tejadi pada hari kedua dan ketiga.

3. Fase penurunan relatif, pada fase ini jumlah kematian lebih kecil dibandingkan

pertumbuhannya sehingga penurunan grafik tidak signifikan.

4. Fase stasioner, fase ini ditandai dengan pertumbuhan mulai mengalami

penurunan dibandingkan dengan fase logaritmik. Pada fase ini laju reproduksi

sama dengan laju kematian sehingga kepadatan fitoplankton cenderung tetap.

5. Fase kematian, merupakan fase yang ditandai degan penurunan jumlah/

kepadatan mikroalga yang lebih cepat dari laju reproduksi. Fase kematian

biasanya terjadi pada hari ke-6 setelah tejadi puncak populasi.

12

Page 18: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

2.6 Hubungan Parameter Kualitas Air dengan Kesuburan Perairan

2.6.1 Suhu

Suhu akan mempengaruhi kadar nitrat dan fosfat dalam perairan. Hal ini

memungkinkan karena semakin tinggi suhu, semakin rendah kandungan nitrat dan

fosfat, sehingga kelimpahan plankton juga akan berkurang karena nitrat dan fosfat

merupakan unsur hara yang digunakan oleh fitoplankton dalam proses

fotosintesis.

2.6.2 Derajat Keasaman (pH)

Kondisi perairan yang memiliki kadar pH tinggi menyebabkan

keseimbangan antara ammonium dan amoniak dalam air akan terganggu.

Kenaikan pH diatas kadar netral akan meningkatkan konsentrasi amoniak yang

juga bersifat sangat toksik bagi organisme. Perubahan nilai pH juga akan

mempengaruhi sebaran mikroorganisme yang metabolismenya tergantung pada

sebaran faktor-faktor kimia tersebut. Sebagian mikroorganisme sangat peka

terhadap perubahan nilai pH dalam perairan. Nilai pH akan mempengaruhi proses-

proses biokimia perairan seperti proses nitrifikasi yang akan terganggu jika nilai pH

rendah. Pada pH tinggi hingga 8,98 sebagian besar ammonia tidak terionisasi

berupa NH3 hal ini akan menyebabkan toksisitas terhadap organisme akuatik

termasuk plankton.

2.6.3 Oksigen Terlarut (DO) dan Karbondioksida

Fitoplankton merupakan organisme autrotof yang dapat melakukan proses

fotosintesis dan menghasilkan oksigen, sehingga dapat membantu mensuplai

ketersediaan oksigen diperairan. Pada proses fotosintesis tersebut, fitoplankton

13

Page 19: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

memanfaatkan bahan-bahan organik salah satunya carbon dalam bentuk

karbondioksida untuk diubah menjadi oksigen dengan bantuan cahaya matahari.

Sehingga, apabila ketersediaan plankton dalam suatu kolam mencukupi, maka

kadar oksigen pada kolam tersebut juga akan meningkat.

2.6.4 Nitrat dan Fosfat

Peranan nitrat dan fosfat yang terkandung dalam suatu perairan adalah

sebagai unsur hara yang penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup

organisme didalamnya termasuk fitoplankton. Peningkatan jumlah unsur hara

dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positifnya

yaitu terjadi peningkatan produksi fitoplankton dan zooplankton sedangkan

dampak negatifnya adalah terjadi penurunan kandungan oksigen diperairan,

penurunan biodiversitas dan terkadang dapat menimbulkan potensi munculnya

jenis fitoplankton yang berbahaya atau biasa dikenal dengan Harmful Algal

Booms.

2.6.5 Amonia

Amonia dalam bentuk NH4+ apabila tersedia oksigen terlarut yang cukup

dan sumber N dari NH3+ yang tidak bersifat toksik terhadap organisme akuatik,

dapat dimanfaatkan secara langsung oleh fitoplankton. Kadar amonia diperairan

juga berhubungan dengan parameter kualitas air lainnya, dimana apabila nilai pH

perairan tinggi maka amonia akan bersifat toksik dalam bentuk NH3 hal ini akan

mengganggu metabolisme organisme akuatik termasuk fitoplankton. Toksisitas

ammonia juga akan meningkat jika penurunan kadar oksigen terlarut dan suhu.

2.6.6 TOM (Total Organic Matter)

Bahan organik pada tambak dan kolam berasal dari sisa pakan yang tidak

termakan dan dari hasil sisa metabolisme dari ikan maupun udang serta dapat

pula berasal dari aplikasi pupuk pada tanah dasar tambak. Kandungan bahan

14

Page 20: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

organik yang tinggi sangat diperlukan untuk perkembangan plankton. Bahan

organik ini akan digunakan oleh bakteri pengurai untuk melakukan proses

dekomposisi menjadi unsur hara N dan P yang difiksasi menjadi NO3-N dan PO4-P

sehingga fitoplaknton dapat memanfaatkannya sebagai sumber nutrien. Bahan

organik yang terlalu banyak menumpuk di dasar perairan tambak yang kondisinya

anaerob juga dapat menghambat kelangsungan hidup dan pertumbuhan plankton

sehingga berdampak pada penurunan komunitas plankton.

15

Page 21: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

3. METODE

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Pembuatan Pupuk

a. Pupuk Kompos (Cair)

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pembuatan pupuk

tentang pupuk kompos (cair), adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Limbah pasar (sisa sayur) - Molase (tetes tebu)

- Pisau besar - Air

- Talenan - Ember besar

- EM4 - Drum plastik

- Gelas ukur 100 ml - Sekop

- Kertas label - Kamera digital

- Ember 5 liter - Plastik besar

b. Pupuk Kotoran Ayam

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pembuatan pupuk

tentang pupuk kandang ayam, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Karung beras - Kertas Label

- Kotoran ayam - Timbangan

- Sekop - Kamera digital

- Sarung tangan plastik - Ember besar

- Ayakan - Plastik besar

c. Pupuk Anorganik (NPK)

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pembuatan pupuk

tentang pupuk anorganik, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

16

Page 22: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

- Timbangan - Sekop

- Kamera digital - ember

- Kertas Label - NPK

3.1.2 Persiapan Kolam

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm,

adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Cangkul - Trash bag - Cetok

- Sabit - Gerobak dorong

3.1.3 Pengapuran

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengapuran,

adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Cetok - Kapur dolomit

- Ember - Karung

- Timbangan - Cangkul

3.1.4 Pemupukan

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pemupukan,

adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Cetok - Timbangan

- Ember - Pupuk

- Cangkul

3.1.5 Pengukuran Parameter Kualitas Air

a. Suhu

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran

kualitas air tentang suhu, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Termometer Hg - Kamera digital

- Air kolam

17

Page 23: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

b. Derajat Keasaman (pH)

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran kualitas

air tentang derajat keasaman, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Air kolam - pH meter

- Aquades - Tisu

- Nampan - Washing bottle

c. Oksigen Terlarut (DO)

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran kualitas

air tentang oksigen terlarut, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Air kolam - Tisu

- Do Meter - Nampan

- Aquades - Washing bottle

d. Nitrat

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran

kualitas air tentang nitrat, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Air sampel - Hot Plate

- Beaker glass - Tisu

- Pipet tetes - Kertas Label

- Kamera digital - Gelas ukur 100 ml

- Crushtable tang - Spatula

- Cuvet - Nampan

- Washing bottle - Spektrofotometer

- Asam fenoldisulfonik - NH4OH

- Aquades - Cawan porselen

- Kabel roll

18

Page 24: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

e. Nitrit

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran

kualitas air tentang nitrit, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Air sampel - Test kit Nitrit

- Tabung kaca kecil - Kamera digital

- Tissue - Gelas ukur

- Kertas label

f. Amonia

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran

kualitas air tentang amonia, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Air sampel - Nampan

- Cuvet - Tisu

- Pipet tetes - Kertas label

- Spatula - Spektrofotometer

- Kamera digital - Gelas ukur 100 ml

- Washing bottle - Larutan nessler

- Aquades - Beaker glass

- Kabel roll

g. TOM (Total Organic Matter)

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran

kualitas air tentang TOM (Total Organic Matter), adapun alat dan bahan yang

digunakan yaitu:

- Pipet tetes - Air sampel

- Erlenmeyer 250 ml - KMnO4

- Buret - H2SO4

19

Page 25: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

- Statif - Na-oxalate

- Aquades - Gelas ukur 250 ml

- Tisu - Kertas label

- Hot plate - Aquades

- Thermometer Hg - Kamera digital

- Pipet volume - Bola hisap

- Washing bottle - Nampan

- Corong - Beaker glass

- Botol air mineral

h. Orthofosfat

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran kualitas

air tentang orthofosfat, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Erlenmeyer - Pipet tetes

- Cuvet - Spektrofotometer

- Air sampel - Ammonium molybdate

- SnCl2 - Tisu

- Kertas label - Kamera digital

- Gelas ukur 100 ml - Kabel rol

i. Karbon dioksida

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi pengukuran

kualitas air tentang karbon dioksida, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Gelas Ukur 100 ml - Erlenmeyer

- Pipet tetes - Nampan

- Buret - Statif

- Corong - Air kolam

20

Page 26: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

- Indikator PP - Na2CO3 (0,0454 N)

- Kertas label - Tisu

j. Plankton

Pembuatan Preparat

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi plankton tentang

pembuatan preparat, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Botol film - Kertas label

- Plankton net mesh size 25 - Kamera digital

- Pipet tetes - Ember

- Larutan preservasi (Lugol) - Aquades

- Tisu - Object glass dan cover glass

Identifikasi Plankton

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi plankton tentang

identifikasi plankton, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Sampel - Kamera digital

- Miroskop - Kabel rol

- Buku identifikasi

Kelimpahan Plankton

Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi plankton tentang

kepadatan plankton, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:

- Mikroskop - Aquades

- Kamera digital - Objek glass

- Pipet tetes - Tisu

- Kabel rol - Air sampel

- Hand tally counter - Cover glass

21

Page 27: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

22

Page 28: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

3.2 Skema Kerja3.2.1 Pembuatan Pupuka. Pupuk Kompos Cair

- Dicacah

- Dicacah

- Ditaruh di dalam drum plastik

- Ditambahkan EM-4 150 ml

- Ditambahkan molase 100 ml

- Ditambahkan air 850 ml

- Diaduk rata

- Didiamkan selama 1 minggu

b. Pupuk Kotoran Ayam

-Dijemur hingga kering

-Dibenamkan ke dalam tanah dasar kolam

c. Pupuk NPK

- Dilarutkan ke dalam air

- Ditebar ke dalam tanah dasar kolam

3.2.2 Persiapan Kolam

23

Kolam

Hasil

Disiapkan kolam

Dikeringkan kolam

Dibersihkan kolam dari rumput

Sisa sayuran 2 kg

Hasil

Kotoran ayam 36 kg

64 kg

Hasil

Pupuk NPK 2 kg

Hasil

Page 29: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

3.2.3 Pengapuran

3.2.4 Pemupukan

3.2.5 Pengukuran Parameter Kualitas Aira. Suhu

b. Derajat Keasaman (pH)

24

Kolam

Hasil

Dibajak tanah dasar kolam dengan cangkul dan dibuat kemalirDitimbang kapur sebanyak 80 kgDilakukan pengapuran sesuai dosis yang ditentukan Diratakan dengan diinjak-injak

Pupuk

Hasil

- Ditentukan dosis pupuk- Dilakukan pemupukan sesuai dosis yang ditentukan - Diratakan dengan diinjak-injak atau dibenamkan ke dalam tanah- Dilakukan pengairan

- Dicelupkan kedalam perairan selama ± 2 – 3 menit (usahakan

pengukuran dilakukan membelakangi matahari dan thermometer

tidak bersentuhan dengan tangan pengukur)

- Diangkat dan dibaca nilai suhu pada skala dengan cepat

- Dikalibrasi probe pH meter dengan aquades- Dimasukkan probe pH meter ke air sampel atau perairan- Ditekan tombol “ON/OFF”- Ditekan “Hold” dan dicatat hasil-

Hasil

Air Sampel

pH Meter

Hasil

Page 30: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

c. Oksigen Terlarut

d. Nitrat

e. Nitrit

25

- Dikalibrasi probe DO meter dengan aquades- Dimasukkan probe DO meter ke air sampel atau perairan- Ditekan tombol “ON/OFF”- Ditekan “Hold” dan dicatat hasil

DO Meter

Hasil

- Diukur 12,5 ml air sampel dan tuangkan kedalam cawan porselen

- Diuapkan diatas hot plate sampai kering dan membentuk kerak

- Didinginkan dan tambahkan 0,25 ml asam fenoldisulfonik, kemudian diaduk dengan spatula

- Ditambahkan dengan 1 ml aquades- Ditambahkan NH4OH 10 tetes sampai terbentuk warna kuning- Diencerkan dengan aquades hingga volume menjadi 12,5 ml

dan dihomogenkan, kemudian dimasukkan ke cuvet

-Diukur 5 ml air sampel-Dimasukkan air sampel ke dalam gelas ukur -Dikocok botol reagen sebelum pemakaian- Ditambahkan 5 tetes reagen A dan ditetesi reagen B

hingga air berwarna pink pertama kali (maksimal 5 tetes)

-Dihomogenkan -Ditunggu 5 menit, dihitung konsentrasi nitrti menggunakan spektrofotometer dengan panjang

Air Sampel

Hasil

Air Sampel

Hasil

Page 31: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

f. Amonia

g. TOM (Total Organic Matter)

26

- Diambil 25 ml- Dimasukkan kedalam erlenmeyer- Ditambahkan 0,5 ml larutan nessler dan dihomogenkan- Didiamkan selama kurang lebih 30 menit- Dambil larutan bening dan masukkan kedalam cuvet- Dihitung kadar amonia menggunakan spektrofotometer

dengan panjang gelombang 425 nm

- Diukur 25 ml air sampel- Dimasukkan ke dalam erlenmeyer- Ditambahkan 4,8 ml KMnO4 0,01 N dari buret- Ditambahkan 5 ml H2SO4 (1 : 4)- Dipanaskan dalam pemanas air (hot plate) sampai suhu

mencapai 75˚C kemudian mengangkatnya- Ditunggu, bila suhu telah turun menjadi 65˚C langsung

menambahkan Na-oxalate 0,01 N perlahan sampai tidak berwarna

- Dititrasi dengan KMnO4 0,01 N sampai terbentuk warna merah jambu

- Dicatat sebagai ml titran (x ml)- Diukur 25 ml aquades- Dilakukan prosedur (1-6) dengan bahan aquades dan dicatat

titran yang digunakan sebagai (y ml)- Dihitung kadar TOM dengan rumus:

TOM (mg/L) =

Keterangan rumus:- x : Volume titran air sampel- 1000 : Konversi ml ke L- y : Volume titran blanko (aquades)- 0,01 : Normalitas KMnO4

- 31,6: Seperlima dari BM KMnO4, karena tiap mol KMnO4

Air Sampel

Hasil

Air Sampel

Page 32: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

h. Orthofosfat

i. Karbon dioksida

- Dimasukkan 25 ml air sampel ke dalam erlenmeyer

- Diteteskan 3 tetes indikator PP

- Diamati perubahan warna, bila air berwarna merah jambu

berarti air tersebut tidak mengandung CO2 bebas. Bila air

sampel tetap tidak berwarna, maka melakukan titrasi.

- Dititrasi dengan Na2CO3 0,0454 N sampai warna menjadi merah

jambu (pink) pertama kali

- Dihitung kadar CO2 dengan rumus :

Keterangan rumus:- V titran : Volume titran Na2CO3

- N titran : Normalitas Na2CO3 (0,0454)- 22 : Mr CO2 (44) dibagi ekuivalen dari titran Na2CO3 (2)- 1000 : Konversi ml ke L

27

- Diukur 25 ml air sampel- Dimasukkan kedalam erlenmeyer- Ditambahkan 1 ml ammonium molybdate dan dihomogenkan- Ditambahkan 2 tetes SnCl2 dan dihomogenkan- Dimasukkan ke dalam tube- Dihitung kadar orthofosfat menggunakan spektrofotometer

dengan panjang gelombang 690 nm

-

CO2 bebas (mg/L) =

Hasil

Air Sampel

Hasil

Air sampel

Hasil

Page 33: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

j. Cara Menggunakan Spektrofotometer

k. Plankton

Pembuatan Preparat

- Dikalibrasi plankton net dengan air lokal dengan cara mencelupkannya ke dalam perairan sampai seluruh permukaan terkena air kolam

- Dipasangkan botol film pada ujung plankton net dan mengikatnya- Diambil air dengan menggunankan timba dan menyaringnya

menggunakan plankton net secara komposit (mengambil sampel secara acak).

- Ditambahkan bahan preservasi (pengawet) sebanyak 1-2 tetes pada konsentrat plankton yang tertampung dalam botol film

- Dihomogenkan

- Diambil 2-3 tetes dengan pipet tetes

28

Plankton net mesh size 25

Sampel (Botol film)

Hasil

- Dicolokkan kabel alat ke sumber listrik- Ditekan tombol “Power”, ditunggu hingga selftest menjadi 0

(nol)- Diatur panjang gelombang sesuai dengan parameter yang

diukur- Ditekan “Method”, atur nomor program sesuai dengan

parameter yang diukur- Ditekan “Enter” sebanyak dua kali sampai muncul tulisan

“Zero Sample”- Dimasukkan larutan blanko- Ditekan “Zero” hingga muncul angka 0,00 mg/l- Dimasukkan larutan sampel, tunggu hingga muncul hasil

pada layar- Ditekan “Power” untuk mematikan spektrofotometer

Spektrofotometer

Hasil

Page 34: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

- Diteteskan pada object glass kemudian ditutup menggunakan cover glass

- Diulangi jika terdapat gelembung udara

Identifikasi Plankton

- Diletakkan di atas meja mikroskop

- Dipastikan pengatur cahaya mikroskop berada pada frekuensi

terkecil sebelum dinyalakan

- Dinyalakan mikroskop

- Diperjelas cahaya dengan memutar pengatur cahaya dan bukaan

diafragma serta pilih perbesaran (40x, 100x, 400x, 1000x)

- Ditemukan fokus dengan memutar pemutar kasar dan halus

sampai preparat terlihat jelas. Untuk perbesaran 1000x

mengunakan minyak emercy agar tidak terjadi gesekan dan

memperjelas object

- Diidentifikasi spesies dan klasifikasi plankton pada buku

identifikasi

29

Preparat

Hasil

Page 35: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

Kelimpahan Plankton

- Diletakkan di atas meja mikroskop- Dipastikan pengatur cahaya mikroskop berada pada frekuensi

terkecil sebelum dinyalakan- Dinyalakan mikroskop- Diperjelas cahaya dengan memutar pengatur cahaya dan

bukaan diafragma serta pilih perbesaran (40x, 100x, 400x, 1000x)

- Ditemukan fokus dengan memutar pemutar kasar dan halus sampai preparat terlihat jelas.

- Diamati plankton dan dihitung jumlah plankton pada tiap bidang pandang 1-5.

- Kelimpahan dihitung berdasarkan setiap genus yang ditemukan- Rumus kelimpahan :

Klasifikasi Kesuburan Perairan berdasarkan Kelimpahan: 0-2000 ind/l atau sel/l : oligotropik

2000-15000 ind/l atau sel/l : mesotropik

>15000 ind/l atau sel/l : eutropik

30

T x VN = x n L x v x P x W

Keterangan:T : luas cover glass (20 x 20 mm = 400mm2)V : volume konsentrat plankton dalam botol film ( 33 ml)L : luas lapang pandang dalam mikroskop (0,196 mm2)V : volume konsentrat plankton di bawah cover glass

(1/22 ml)P : jumlah lapang pandang (5 bp)W : volume air sampel yang disaring (25 L = 25000 ml)n : jumlah plankton yang ditemukan dalam bidang

pandangN : kelimpahan plankton (sel/l atau ind/l)

Preparat

Hasil

Page 36: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

31

Page 37: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil dan Pembahasan + Grafik

4.1.1 Parameter Kualitas Air

a.) Suhu

1

Page 38: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

ftyi

1

Page 39: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

b.) Derajat Keasaman (pH

1

Page 40: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

1

Page 41: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

c.) Oksigen Terlarut (DO)

1

Page 42: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

stsgsgd

1

Page 43: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

d.) Nitrat

1

Page 44: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

ft

1

Page 45: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

e.) Nitrit

s

sf

1

Page 46: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

hv

1

Page 47: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

f.) Amonia

kjh

1

Page 48: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

kjgk

1

Page 49: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

g.) TOM

1

Page 50: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

sgsdgs

1

Page 51: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

h.) Orthofosfat

1

Page 52: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

1

Page 53: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

i.) Karbondioksida (CO2)

1

Page 54: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

1

Page 55: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

j.) Plankton

1

Page 56: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

kjgk

1

Page 57: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

4.2 Hambatan dan Solusi Praktikum

4.3 Manfaat di Bidang Perikanan

1

Page 58: Pemupukan dan Kesuburan Perairan · Web viewPraktikum Pemupukan dan Kesuburan Perairan materi persiapan kolalm, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: Cangkul - Trash bag - Cetok

Pemupukan dan Kesuburan Perairan 2020

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

1