pemulihan kualitas air limbah laundry … · dengan menggunakan biofilter dan slow sand filter...

31
PEMULIHAN KUALITAS AIR LIMBAH LAUNDRY DENGAN MEMBANDINGKAN REAKTOR BIOFILTER DAN SLOW SAND FILTER Oleh : Satria Pratama Putra Nasution 3308100040

Upload: vuongbao

Post on 21-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMULIHAN KUALITAS AIR LIMBAH LAUNDRY DENGAN MEMBANDINGKANREAKTOR BIOFILTER DAN SLOW SAND 

FILTER

Oleh : Satria Pratama Putra Nasution 3308100040

Latar Belakang

• Seiring dengan pertumbuhan penduduk danekonomi di kota besar seperti Surabaya yang sangat padat ini, sebagin besar penduduk kotasangat membutuhkan waktu yang banyakuntuk beraktifitas. Oleh karena itu banyaksekali warga yang membutuhkan jasapencucian baju secara instan, yaitu Laundry.

Laundry 

• Dengan semakin banyaknya limbah laundryyang masuk ke badan air, mengakibatkanmenurunnya daya dukung air yang berakibatmenurunnya kualitas air tersebut. Seperti pada PP No.82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran, bahwa kandungan total phosphat sebagai P yang diijinkan untuk air golongan II adalah sebesar 0,2 mg/l.

Selokan yang tercemar detergen

Solusi

• Berdasarkan dari dampak yang sudahdisebutkan, maka sangat diperlukan suatuteknologi untuk mengolah limbah laundrysebelum limbah itu dibuang ke badan air

• Teknologi yang digunakan adalah teknologi dengan memanfaatkan Biofilter dan Slow Sand Filter.

Rumusan Masalah

• Perumusan  masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingginya konsentrasi COD dan phospat pada air limbah laundryyang menyebabkan penurunan kualitas badan air. Maka dilakukan penelitian tentang teknologi untuk mengolah air limbah tersebut dengan menggunakan  Biofilter dan Slow Sand Filter secara Batch untuk mengurangi kandungan phospat dan kadar COD.

Tujuan 

• Menguji serta membandingkan kemampuan Biofilter dan Slow Sand Filter dalam menurunkan konsentrasi  Phosphat (PO4) dan kadar COD pada air limbah laundry dengan menggunakan 2 variabel yaitu variasikedalaman pasir dan diameter media Biofilter

Manfaat 

• Dapat digunakan sebagai unit pengolahan air limbah berskala kecil dalam mengolah limbah laundry

• Dapat memberikan  manfaat bagi masyarakat terutama dalam turut serta menjaga kualitas lingkungan sekitarnya.

Kegiatan Laundry• Meningkatnya kegiatan laundry adalah sebuah dampakterhadap lingkungan yang suah terlupakan, karenalimbah laundry dalam skala rumahan masih bellum memiliki IPAL. Sehingga yang menjadi IPAL pada limbahitu adalah lingkungan sekitar yang menjadikanlingkungan itu tercemar (kristiawan, 2001)

• Untuk mendapatkan laba yang besar, sebagian besarpara pengusaha selalu memakai deterjen, pewangimaupun pelembut yang curah karena selain harganyamurah dan pengusaha itu dapat membelinya dalamjumlah yang besar sehingga bertambah besar pula zatberbahaya dalam limbah yang dibuang oleh usahalaundry tersebut

Biofilter

• Biofilter adalah reaktor yang dikembangkan dengan prinsip mikroba tumbuh dan berkembang pada suatu media filter dan membentuk lapisan biofilm

• Pengolahan air limbah dengan proses biofilter dilakukan dengan cara mengalirkan air limbah ke dalam reaktor biologis yang di dalamnya telah diisi dengan media penyangga yang berguna sebagai pengembangbiakkan mikroorganisme.

Mekanisme Biofilter

• Mekanisme penyisihan bahan organik pada biofilter dimulai dari penyisihan material organik yang tersuspensi dan yang terlarut terjadi karena proses biosorbsi dan koagulasi pada aliran yang melewati media dengan cepat. 

Biofilm

• Biofilm didefinisikan sebagai material organik terdiri dari mikroorganisme terlekat pada matriks polimer (materi polimer ekstraseluler) yang dibuat oleh mikroorganisme itu sendiri, dengan ketebalan lapisan biofilm berkisar antara 100 µm‐10 mm yang secara fisik dan mikrobiologis sangat kompleks (Grady & Lim, 1999)

Tahapan pembentukan biofilm

• Pelekatan awal: mikrob melekat pada permukaan suatu benda dan dapat diperantarai oleh fili (rambut halus sel) 

• Pelekatan permanen: mikrob melekat dengan bantuan eksopolisakarida (EPS).

• Maturasi I: proses pematangan biofilm tahap awal.• Maturasi II: proses pematangan biofilm tahap akhir, mikrob 

siap untuk menyebar.• Dispersi: Sebagian bakteri akan menyebar dan berkolonisasi 

di tempat lain.

Slow Sand Filter

• Saringan pasir lambat merupakan baksaringan yang menggunakan pasir sebagaimedia filter dengan ukuran butir sangat kecil, namun mempunyai kandungan kuarsa yang tinggi. Proses penyaringan merupakankombinasi antara proses fisis(filtrasi,sedimentasi, dan adsorbs), prosesbiokimia, dan biologis (SNI: 3981: 2008).

Gambar desain Reaktor Biofilter danSlow Sand Filter

Metodologi Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

• Pada penelitian ini digunakan 2 variabel yaituvariasi kedalaman pasir dan diameter media biofilter sesuai dengan kriteria desain. 

Perolehan data

• Data yang dihasilkan dalam penelitian ini meliputi data dari hasil penelitian pendahuluan guna mendapatkan karakteristik air limbah dari kegiatan laundry. 

• Sedangkan parameter yang akan diukur pada penelitian ini antara lain COD, dan phosphat. Lokasi pengambilan sampel di lakukan pada lokasi titik pembuangan air limbah dari kegiatan laundrydan lingkungan perairan yang digunakan sebagai tempat pembuangan air limbah laundry.

Tabel hasil nilai presentase dan rata‐rata presentase efisiensi removal COD pada

Reaktor Biofilter

no hari ke biofilter A biofilter BRata‐rata presentasepenurunan biofilter

1 1 22.04 19.96 21.002 2 24.17 23.03 23.603 3 22.72 26.97 24.854 4 24.45 27.45 25.955 5 25.49 28.91 27.206 6 25.99 29.19 27.597 7 26.65 34.15 30.408 8 26.79 30.67 28.739 9 11.13 22.06 16.6010 10 8.45 21.73 15.09

Grafik hasil nilai presentase dan rata‐rata presentase efisiensi removal COD 

pada Reaktor Biofilter

0

5

10

15

20

25

30

35

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tabel hasil nilai presentase dan rata‐rata presentase efisiensi removal Phospat pada Reaktor Biofilter

no hari ke biofilter A biofilter Bpresentase removalbiofilter

1 1 11.27 15.82 13.54

2 2 12.59 16.79 14.69

3 3 8.14 17.81 12.97

4 4 22.43 22.19 22.31

5 5 23.13 25.12 24.12

6 6 26.54 27.83 27.19

7 7 26.76 30.80 28.78

8 8 24.08 29.68 26.88

9 9 22.61 26.19 24.40

10 10 15.38 22.56 18.97

Grafik hasil nilai presentase dan rata‐rata presentase efisiensi removal Phospat pada Reaktor Biofilter

0

5

10

15

20

25

30

35

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tabel hasil nilai presentase dan rata‐rata presentase efisiensi removal COD 

pada Reaktor Slow Sand Filter

no hari ke slowsand A slowsand Bpresentase rata‐rataremoval

1 1 40.77 41.43 41.102 2 43.07 43.90 43.493 3 43.77 44.56 44.164 4 44.45 45.54 455 5 44.87 43.83 44.356 6 45.03 46.52 45.787 7 49.46 49.89 49.678 8 46.84 47.72 47.289 9 44.53 45.32 44.9310 10 40.06 40.61 40.34

Grafik hasil nilai presentase dan rata‐rata presentase efisiensi removal COD 

pada Reaktor Slow Sand Filter

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tabel hasil nilai presentase dan rata‐rata presentase efisiensi removal 

Phospat pada Reaktor Slow Sand Filter

no hari ke slowsand A slowsand BPresentase rata‐rataremoval

1 1 25.41 27.09 26.25

2 2 27.40 29.13 28.27

3 3 27.98 30.78 29.38

4 4 29.51 34.63 32.07

5 5 30.34 34.82 32.58

6 6 31.95 36.34 34.14

7 7 35.10 39.89 37.5

8 8 32.84 39.65 36.25

9 9 31.19 36.19 33.69

10 10 31.53 33.58 32.56

Grafik hasil nilai presentase dan rata‐rata presentase efisiensi removal 

Phospat pada Reaktor Slow Sand Filter

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

kesimpulan

• Reaktor Biofilter dengan media batu kali yang memiliki diameter media 2 cm (Biofilter B) memiliki kemampuan lebih baik dalammeremoval COD dan phospat yang terdapatdalam limbah laundry daripada reaktorBiofilter yang memiliki diameter media hanya1,5 cm (Biofilter A).

Cont’d 

• Pada kedua Reaktor Slow Sand Filter baik yang memiliki ketebalan media 15 cm ataupun 25 cm memiliki kemampuan removal yang tidakjauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwavariable kedalaman media tidak terlaluberpengaruh besar terhadap penurunan kadarair limbah laundry.

Saran

• Perlu diadakan penelitian lanjutan dengancara pelebaran media biofilter ataupundengan penambahan kedalaman untuk media agar memperoleh hasil removal yang lebihmaksimal.