pemisahan spermatozoa x dan y pada sapi brahman
TRANSCRIPT
PEMISAHAN SPERMATOZOA X DAN Y PADA SAPI BRAHMAN
MENGGUNAKAN GRADIEN PUTIH TELUR PADA PENGENCER TRIS DAN
TRIS KUNING TELURT. susilawati, Hermanto, P.Srianto, dan E. Yuliani
Linda Susiana 115090100111019Hulya Urwati 115090100111025Azza Hanif 115090100111023
PENDAHULUAN• Inseminasi buatan adalah salah satu bioteknologi
di bidang reproduksi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu genetik ternak.
• Teknologi di sub sektor peternakan ini mudah sekali diterapkan dilapang karena selain biayanya yang relatif murah, juga akan dihasikan keturunan yang berkualitas baik.
• Inseminasi buatan akan mempunyai nilai tambah jika didukung oleh pengembangan bioteknologi di bidang reproduksi yaitu pemisahan spermatozoa X dan Y.
• Berbagai penelitian untuk pemisahan spermatozoa X dan Y telah dilakukan mulai dari penentuan metode, medium sampai pada pengencer yang digunakan, misalnya pengendapan spermatozoa dalam beberapa media, dan pemisahan dengan menggunakan kolum albumin didasarkan pda perbedaan mortilitas spermatozoa X dan Y.
• Proses pemisahan spermatozoa X dan Y membutuhkan medium pengencer semen yang dapat mempertahankan kualitas spermatozoa.
• Tris aminomethan merupakan media pengencer yang terbukti baik, dan dapat berfungsi sebagai buffer yaitu penyangga untuk mencegah perubahan pH akibat asam laktat dari hasil metabolisme spermatozoa.
• Media pengencer sangat mempengaruhi keberhasilan pemisahan spermatozoa X dan Y, maka perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pengencer tris aminomethan pada proses pemisahan spermatozoa X dan Y dengan menggunakan putih telur.
Tujuan
(1) mencari metode pemisahan spermatozoa x dan y dengan gradien konsentrasi putih telur
(2) Mengetahui kualitas spermatozoa dan proporsi jenis kelamin setelah proses pemisahan spermatozoa x dan y menggunakan gradien konsentrasi putih telur pada pengencer tris aminometan dan tris aminometan kuning telur.
Manfaat
(1) mendapatkan alternatif teknologi pemisahan spermatozoa x dan y yang relatif lebih murah dan memungkinkan untuk diaplikasikan di lapang
(2) mendapatkan medium yang dapat mempertahankan kalitas spermatozoa pada proses pemisahan spermatozoa x dan y menggunakan gradien konsentrasi kuning telur
Metode PenelitianTempat
Laboratorium Reproduksi dan Pemuliaan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Laboratorium Biologi Dasar Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya dan Balai Inseminasi Buatan Singosari yang berada di Desa Toyomerto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang .
Tanggal3 April sampai 8 Mei 2001
Bahan1.sampel semen Sapi Brahman yang dipelihara
di BIB Singosari2.Tris aminomethan3.Kuning telur4.Putih telur
• Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan semen sapi Brahman yang dipisahkan dengan menggunakan putih telur dengan perbedaan perlakuan pada pengencer tris aminomethan dan tris aminomethan kuning telur dan waktu inkubasi 20 menit.
30% putih telur dimasukkan dalam pengencer sesuai perlakuan
sebesar 2cc kedalam tabung reaksi
Pemeriksaan semen segar meliputi persentase hidup, motilitas,
konsentrasi
10% putih telur dalam pengencer dimasukkan diatasnya sebesar
2cc
Semen diencerkan dengan larutan pengencer sesuai dengan
perlakuan dengan perbandingan 1:1
1cc semen dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi putih
telur sesuai perlakuan dan biarkan selama 20 menit
2cc diambil pada fraksi atas dan fraksi bawah, dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi 3cc PBS
dan 1cc dibuang pada fraksi tengah
Tiap-tiap fraksi disentrifuse 1500 rpm selama 5 menit,
supernatannya dibuang dan bagian spermanya diamati
Variabel PengamatanKeberhasilan pemisahan spermatozoa x dan y dan kualitas semen hasil pemisahan dapat diketahui dengan melakukan pengamatan pada semen segar dan semen setelah dipisahkan dengan putih telur pada pengencer tris aminomethan dan aminomethan kuning telur, pada tiap-tiap perlakuan terhadap:
1. Persentase motilitas spermatozoa2. Persentase hidup spermatozoa setelah dipisahkan3. Konsentrasi spermatozoa4. Ukuran kepala spermatozoa (Identifikasi
spermatozoa x dan y)
analisis dataData hasil pengamatan dianalisa dengan uji berpasangan (Nazir, 1988), digunakan untuk menentukan pengencer yang memberikan kualitas spermatozoa yang terbaik setelah dilakukan proses pemisahan pada presentase spermatozoa Y, presentase motilitas, presentase hidup, dan konsentrasi spermtozoa.
Hasil dan pembahasan• Penentuan spermatozoa X dan Y didasarkan
pada besar kepala sperma, dimana spermatozoa X adalah sperma yang memiliki ukuran kepala lebih besar dari ukuran kepala rata-rata, dan spermatozoa Y adalah spermatozoa yang memiliki ukuran kepala lebih kecil dari ukuran kepala rata-rata.
• Dari pengukuran kepala spermatozoa semen segar sebanyak 1000 spermatozoa, didapatkan presentase spermatozoa X sebanyak 51,7 % dan spermatozoa Y sebanyak 48,3%.
Spermatozoa Y hasil Pemisahan• Penentuan spermatozoa X dan Y didasarkan pada
ukuran kepala spermatozoa, dimana spermatozoa Y memiliki ukuran kepala lebih ecil daripada ukuran rata-rata (33,35 ± 13,72 µm)
• Persentase spermatozoa Y setelah pemisahan pada tiap-tiap fraksi
Perlakuan Fraksi Atas (&) Fraksi Bawah (%)
Tris Aminomethen Kuning Telur
28,5 ± 10 75,8 ± 13
Tris Aminomethen 27,8 ± 12 75,4 ± 11
Motilitas spermatozoa hasil pemisahan• Rata-rata motilitas spermatozoa hasil
pemisahanmengalami penurunan dibandingkan motilitas spermatozoa sebelum dipisahkan atau semen segar.
• Penurunan presentase motilitas ini sangat wajar karena spermatozoa telah mengalami perlakuan-perlakuan mulai dari proses pemisahaan sampai proses pencucian yang membutuhkan energi untuk tetap mempertahankan kondisi fisiologi.
• Persentase motilitas spermatozoa setelah pemisahan menunjukkan hasil yang berbeda-beda pada tiap-tiap fraksi dan tiap-tiap pengencer.
Perlakuan Fraksi atas (%) Fraksi bawah (%)
Tris aminomethan kuning telur
48 ± 9,19 55 ± 5,27
Trisaminomethan
41 ± 9,94 50 ± 8,16
Persentase Hidup Spermatozoa
• Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara motilitas dengan persentasie hidup spermatozoa. Hal ini disebabkan karena pada fraksi bawah terkandung putih telur yang tinggi sehingga mengandung albumin yang tinggi pula.
Perlakuan Fraksi Atas (%) Fraksi Bawah (%)
Tris Aminomethan Kuning Telur
52,07 ± 32,20 76,84 ± 12,62
Tris Aminomethan
46,79 ± 23,55 66 ± 16,79
Konsentrasi Spermatozoa Hasil Pemisahan
Hasil analisis statistik dengan uji t menunjukkan bahwa fraksi atas dan fraksi bawah pada masing-masing pengencer menunjukkan perbedaan.
Perlakuan Fraksi Atas (%) Fraksi Bawah (%)
Tris Aminomethan kuning telur
44,4 ± 21,71 139,7 ± 40,82
Tris Aminomethan
23,8 ± 10,16 103,1 ± 26,09
KESIMPULAN
1. Penggunaan putih telur cukup efektif untuk memisahkan spermatozoa X dan Y pada sapi, dengan proporsi spermatozoa Y pada lapisan bawah sebesar 75,8 ±13 % menggunakan pengencer tris aminomethan kuning telur
2. Pengencer tris aminomethan kuning telur lebih bisa mempertahankan kualitas spermatozoa hasil pemisahan dibandingkan tris aminomethan tanpa kuning telur.