pemisahan

18
PEMISAHAN Hari/Tanggal Percobaan : Selasa, 9 Oktober 2012 Selesai Percobaan : Selasa, 9 Oktober 2012 Tujuan Percobaan : 1. Memisahkan zat padat dari zat cair. 2. Memisahkan zat padat dari zat padat. Tinjauan Pustaka : Pemisahan campuran merupakan suatu teknik dimana suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat bersentuhan dengan suatu pelarut yang pada hakikatnya tidak tercampurkan dan menimbulkan perpindahan satu atau lebih zat terlarut ke dalam pelarut. Untuk pemisahan tersebut, dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada wujud zat yang akan dipisahkan dari campuran tersebut, yaitu: 1. Pemisahan zat padat dari zat cair Pemisahan zat padat dalam zat cair dapat dilakukan berdasarkan larut atau tidaknya zat padat tersebut dalam zat cair. Untuk zat padat yang larut dalam zat cair, dapat dilakukan dengan cara: a. Penguapan, b. Kristalisasi, yaitu memisahkan zat terlarut dari pelarutnya menggunakan pemanasan atau penyerapan kalor.

Upload: miyanursafita

Post on 14-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia dasar

TRANSCRIPT

Page 1: PEMISAHAN

PEMISAHAN

Hari/Tanggal Percobaan : Selasa, 9 Oktober 2012

Selesai Percobaan : Selasa, 9 Oktober 2012

Tujuan Percobaan :

1. Memisahkan zat padat dari zat cair.

2. Memisahkan zat padat dari zat padat.

Tinjauan Pustaka :

Pemisahan campuran merupakan suatu teknik dimana suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat bersentuhan dengan suatu pelarut yang pada hakikatnya tidak tercampurkan dan menimbulkan perpindahan satu atau lebih zat terlarut ke dalam pelarut.

Untuk pemisahan tersebut, dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada wujud zat yang akan dipisahkan dari campuran tersebut, yaitu:

1. Pemisahan zat padat dari zat cair

Pemisahan zat padat dalam zat cair dapat dilakukan berdasarkan larut atau tidaknya zat padat tersebut dalam zat cair. Untuk zat padat yang larut dalam zat cair, dapat dilakukan dengan cara:

a. Penguapan,

b. Kristalisasi, yaitu memisahkan zat terlarut dari pelarutnya menggunakan pemanasan atau penyerapan kalor.

c. Distilasi, yaitu memisahkan campuran berupa zat cair terlarut dari pelarutnya. Contoh: penyulingan air laut untuk mendapatkan air murni.

Sedangkan apabila zat padat tersebut tidak larut dalam zat cair, maka pemisahan dapat dilakukan dengan cara:

a. Dekantasi, yaitu pemisahan zat pada yang tidak ikut terlarut di dalam pelarutnya dengan cara dituangkan, sehingga akibatnya cairan tersebut akan terpisah dari zat padat yang tercampur.

b. Penyaringan, yaitu memisahkan zat dari suatu suspensi (campuran

kasar) menggunakan penyaring. Contoh: penyaringan kerikil dari

pasir.

Page 2: PEMISAHAN

2. Pemisahan zat padat dari zat padat

Untuk memisahkan zat padat dari zat padat, dapat dilakukan dengan cara:a. Melarutkan dan menyaring, sebagai contoh pemisahan garam dapur

(larut dalam air) dari pasir (tidak larut dalam air).

b. Kristalisasi bertingkat

Metode ini termasuk pengerjaan teknik laboratorium yang berdasarkan perubahan suhu secara bertahap yang digunakan untuk memurnikan zat-zat kotoran hasil samping pakai.

c. Sublimasi

Motode ini memisahkan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melaluifase cair sehingga kotoran tidak menyublim dan tertinggal.

Selain itu, ada pula cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan cepat rambat dalam medium, dengan menggunakan cara kromatografi, yaitu memisahkan warna terlarut dan pelarutnya menggunakan kecepatan merambat zat warna dalam mediumnya (kertas kromatogram).

Alat dan Bahan :

Alat-alat

- Gelas kimia- Gelas ukur 50 ml- Corong- Pembakar- Cawan penguap- Kaca arloji- Kertas saring

Bahan

- CuSO4.5H 2O

- Garam dapur- Kapur barus- Kapur tulis- Pasir

Cara Kerja :

Page 3: PEMISAHAN

- dimasukkan ± 1 sendok kedalam gelas kimia berisi air.

- diaduk sampai rata, biarkan mengendap.

- dituangkan larutan bagian atas.

- dimasukkan kedalam gelas kimia berisi air.- diaduk sampai rata.- disaring menggunakan corong dan kertas saring.

- dilarutkan kedalam gelas kimia berisi air.- disaring menggunakan kertas saring.- diuapkan dalam cawan sampai airnya habis.

- dilarutkan kedalam 10 ml air- diuapkan hingga volumenya hampir habis- didinginkan

Pasir

Larutan Pasir

Bubuk Kapur Tulis

Larutan Kapur Tulis

Garam Dapur

Larutan Garam

Dapur

Garam CuSO4 .5H 2O

Kristal Biru

Page 4: PEMISAHAN

- 1 sendok - 1 sendok

- dimasukkan kedalam gelas kimia

- diaduk

- dipanaskan dan disaring

- dicuci dengan air 2-3 kali (kira-kira 5 ml)

- dijadikan satu- diuapkan dalam cawan- jika air hampir habis, pembakar

disisihkan dan biarkan air menguap sendiri.

- dimasukkan 1 gram kedalam cawan- ditutup dengan kaca arloji berisi air- dipanaskan perlahan

- didinginkan

Pasir Garam Air

Larutan Homogen

Air Hasil Penyaringan Zat Padat

Air Cucian

Kristal

Kapur Barus yang dikotori pasir

Zat padat

Kristal

Page 5: PEMISAHAN

Hasil Pengamatan :

No. Perc.

Prosedur Percobaan

Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan

1. Pasir tidak larut air, sehingga pasir itu mengendap di dasar gelas kimia, sehingga terlihat batas antara pasir dan air yang ada diatasnya. Lalu air itu di tuang perlahan. Maka hasil larutan itu keruh warna abu-abu dan terdapat kotoran yang mengapung

Larutan keruh warnanya abu-abu

Merupakan contoh dari proses dekantasi

2. Awalnya terjadi larutan putih seperti susu, setelah disaring hasilnya larutan bening

Larutan bening sampai keruh warna putih

Merupakan contoh dari proses filtrasi

3. Garamnya larut, setelah diuapkan menjadi garam dengan partikel lebih halus

Larutan homogen jernih, kemudian jadi kristal putih yang merupakan garam itu sendiriNaCl(s)+ H2O(l)→

NaCl(aq)

NaCl(aq)→

NaCl(s) + H2O(g)

Merupakan contoh dari proses penguapan

Pasir

dimasukan gelas kimia isi air

diaduk homogendibiarkan mengendap, dituang bagian atasnya

Larutan pasir

Bubuk Kapur Tulis

Larutan kapur

dimasukan gelas kimia berisi air

diaduk homogen disaring dg

corong dan krtas saring

Garam dapur

Larutan Garam dapur

dimasukkan gelas kimia isi air

diaduk homogendisaring dg kertas saring dan corong

Kristal

diuapkan di cawan penguap sampai air habis

Page 6: PEMISAHAN

4. Setelah ditimbang, garam dilarutkan dlm 10ml air, lalu diuapkan dan didinginkan diperoleh kristal hijau kebiruan.

Kristal biruCuSO4.5H2O(s)

+H2O(l)→

CuSO4.5H2O(aq)

CuSO4.5H2O(aq)

→CuSO4(s)+ 5H2O(g)

Merupakan contoh dari proses kristalisasi

5. Waktu dicampur air, larutan tsb tidak larut karena ada pasir, namun garam larut. Setelah dipanaskan dan disaring, maka terdapat hasil penyaringan dan zat padat yg tertinggal, zat padat itu dicuci diperoleh air cucian, lalu air penyaringan dan air cucian diuapkan sampai air habis, maka diperoleh kristal berwana keruh

Pertama terjadi larutan homogen keruh dengan pasir yang tidak larut, namun setelah larutan yang sudah dipanaskan dan disaring, dipanaskan lagi terbentuk kristal keruh

Merupakn contoh dari proses melarutkan dan penyaringan

6. Setelah bubuk kapur barus dikotori, lalu dipanaskan, yang tertinggal di cawan adalah pengotornya, sedangkan kapur barus berubah jadi kristal tipis dan panjang-panjang yang terdapat di bawah kaca arloji

Di cawan tertinggal kristal pengotor, kapur barus berubah jadi krital di bawah kaca arloji

Merupakan contoh dari proses sublimasi

1 gram CuSO4.5H2O

Kristal biru

dimasukan gelas kimia isi 10 ml air

diuapkan di cawan penguap sampai air habis

didinginkan

PasirGaram Dapur

Air

Larutan Homogen

Air saringan

Z.Padat

Air Cucian

Kristal

dimasukkan gelas kimia, aduk

dipanaskan, disaring

dicuci

diuapkan

1gram bubuk kapur barus

Zat padat

Kristal

dimasukkan cawan penguap

ditutup kaca arloji isi air

dpanaskan

didinginkan lalu dikumpulkan

Page 7: PEMISAHAN

Analisis Data :

Dari percobaan pertama yaitu pasir yang dicampur air, diaduk

homogen dan dibiarkan mengendap lalu ambil larutan bagian atas. Hasil

pengamatan, larutan tersebut keruh dengan warna yang sedikit keabu-abuan

dan juga terdapat kotoran-kotoran yang mengapung di atas larutan tersebut

yang disebut filtrat dan pasir adalah residunya. Percobaan pertama ini

merupakan contoh dari proses dekantasi.

Selanjutnya percobaan yang kedua yaitu kapur tulis yang diberi air lalu

diaduk dan terjadi larutan yang berwarna putih seperti susu. Untuk

memisahkannya dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong dan

kertas saring. Hasilnya air hasil penyaringan jernih dan bening yang disebut

filtat. Sedangkan residunya dalah kapur tulis itu sendiri. Dari percobaan yang

kedua ini, diketahui bagaimana proses dari filtrasi atau yang lebih dikenal

dengan penyaringan.

Untuk percobaan yang ketiga, menggunakan garam dapur yang diberi

air dengan reaksi NaCl(s) + H2O(l) NaCl(aq)

diaduk lalu disaring dengan corong dan kertas saring. Air dari hasil

penyaringan tersebut diuapkan dalam cawan penguap sampai airnya habis.

Hasil yang diperoleh adalah filtrat kristal putih yang sangat halus yang

merupakan garam itu sendiri ( reaksinya NaCl(aq) NaCl(s) +

H2O(g) ) sedangkan residunya adalah air. Percobaan ini adalah percobaan

untuk mengetahui proses dari penguapan.

Percobaan keempat, melarutkan 1gram garam CuSO4.5H2O dengan

10ml air ( reaksinya CuSO4.5H2O(s) + H2O(l) CuSO4.5H2O (aq)).

Page 8: PEMISAHAN

Lalu diuapkan dalam cawan penguap, setelah airnya habis, didinginkan

sehingga terbentuk kristal CuSO4 berwarna hijau kebiruan yang merupakan

filtrat darI larutan tersebut.

(reaksinya CuSO4.5H2O(aq) CuSO4(s) + 5H2O(g) ). Sedangkan residunya

adalah air. Ini merupakan contoh dari proses kristalisasi

Pada percobaan kelima, mencampurkan antara 1 sendok pasir dan 1

sendok garam dalam gelas kimia berisi air lalu diaduk homogen, larutan yang

terbentuk berwarna keruh dan setelah didiamkan terjadi endapan pasir. Lalu

dipanaskan dan disaring. Dari penyaringan tersebut diperoleh filtrat yaitu air

penyaringan yang berwarna keruh dan residu berupa zat padat berupa pasir.

Pasir tersebut dicuci dengan air ± 5ml. Maka diperoleh air cucian. Air cucian

dan air penyaringan dicampur. Kemudian diuapkan dalam cawan penguap

sampai airnya habis. Hasil yang diperoleh adalah filtat krital garam yang

berwarna keruh keabu-abuan sedangkan residunya adalah air yang berubah

jadi uap air ketika dipanaskan. Dari percobaan kelima, diperoleh gambaran

mengenai contoh dari proses pelarutan dan penyaringan.

Percobaan keenam, menggunakan ± 1 gram bubuk kapur barus yang

telah dikotori dengan pasir. Bubuk kapur barus tersebut dimasukkan ke dalam

cawan penguap lalu diatas cawan penguap diletakkan kaca arloji berisi air.

Lalu dipanaskan maka yang tertinggal di cawan adalah pasirnya yang disebut

residu. Sedangkan kapur barusnya berubah menjadi krital tipis dan panjang-

panjang di bawah kaca arloji yang kita sebut filtratnya. Percobaan ini disebut

sublimasi.

Page 9: PEMISAHAN

Pembahasan :

Dari semua percobaan yang telah dilakukan, masih ada beberapa hal

yang masih belum sesuai dengan teori. Salah satunya antara lain :

a) Percobaan pertama

Pada percobaan pertama, pasir dilarutkan dalam air kemudian

dibiarkan mengendap lalu air bagian atasnya dituang. Dalam teori,

larutan yang diperoleh keruh berwarna abu-abu. Tapi setelah dilakukan

percobaan, masih ada kotoran yang tidak larut dan mengapung di atas

permukaan larutan tersebut. Hal itu dikarenakan pasir yang digunakan

dalam percobaan, masih terdapat kotoran berupa debu yang tidak ikut

mengendap bersama pasir.

b) Percobaan kedua

Pada percobaan kedua, bubuk kapur tulis dilarutkan dalam air

dan diaduk homogen, kemudian disaring dengan corong dan kertas

saring. Hasil pengamatan yang telah dilakukan sesuai dengan teori

yang didapatkan, yaitu larutan bening.

c) Percobaan ketiga

Pada percobaan ketiga, garam dapur dilarutkan dalam air dan

diaduk homogen, kemudian disaring dengan corong dan kertas saring.

Larutan hasil dari penyaringan diuapkan sampai air habis. Hasil

pengamatan yang telah dilakukan sesuai dengan teori yang

didapatkan, yaitu kristal dengan partikel yang lebih halus yang

merupakan garam itu sendiri.

Page 10: PEMISAHAN

d) Percobaan keempat

Pada percobaan keempat, garam CuSO4.5H2O dilarutkan dalam

air dan diuapkan hingga volumenya hampir habis dan didinginkan.

Hasil pengamatan yang dilakukan tidak sesuai dengan teori yang

didapatkan. Berdasarkan teori, kristal yang dihasilkan berwarna biru

sedangkan berdasarkan hasil percobaan, kristal berwarna hijau

kebiruan, hal ini terjadi karena H 2Opada CuSO4 .5H 2O menguap dan

suhu pembakar terlalu panas.

e) Percobaan kelima

Setelah melakukan percobaan kelima, diperoleh hasil berupa

kristal berwarna keruh. Hal itu dikarenakan kristal yang terbentuk

antara garam dan pasir. Sehingga garam bercampur dengan pasir

menyebabkan kristal itu berwarna keruh.

f) Percobaan keenam

Pada percobaan keenam, terdapat pasir yang juga ikut menguap

bersama dengan kapur barus dan menempel pada kaca arloji. Hal itu

dikarenakan proses penguapan yang kurang benar. Seharusnya

proses penguapan dilakukan perlahan-lahan dengan suhu konstan.

Tetapi pada percobaan ini, suhu yang dihasilkan dari pembakar spiritus

terlalu panas menyebabkan pasir ikut menguap bersama kapur barus

Page 11: PEMISAHAN

Kesimpulan :

Dari percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan:

Percobaan pertama merupakan proses dekantasi.

Percobaan kedua merupakan proses filtrasi (penyaringan).

Percobaan ketiga merupakan proses penguapan.

Percobaan keempat merupakan proses kristalisasi.

Percobaan kelima merupakan proses melarutkan dan penyaringan.

Percobaan keenam merupakan proses sublimasi

Page 12: PEMISAHAN

Daftar Pustaka :

Basset, J. dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Keenan, Kleinfelter Wood. 1992. Kimia untuk Universitas Jilid 2 Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.

Tim Kimia Dasar. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. Jurusan Kimia Fakultas MIPA UNESA.