pemikiran ulama salaf imam ahmad ibn hanbal dan ibnu taimiyah

20

Upload: ilham-al-qarni

Post on 15-Jul-2015

1.039 views

Category:

Education


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Page 2: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah
Page 3: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

I.M.APresent...

Page 4: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pemikiran Ulama SalafImam Ahmad ibn Hanbal dan Ibn Taimiyah

Page 5: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Go to Menu Go to Profile

Page 6: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pengertian Ahlusunnah

Pengertian Salaf

Sejarah Singkat Imam Ahmad ibn Hanbal

Pemikiran Teologis Imam Ahmad ibn Hanbal

Sejarah Singkat ibn Taimiyah

Pemikiran Teologis ibn Taimiyah

Daftar Pustaka

Page 7: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

ProfileNama : ILHAM BAHARUDIN

NIM : 1495114016

Fakultas : Teknologi InformatikaKelas/Semester : A / 1

Nama : ARIS KHOIRUDIN

NIM : 1495114010

Fakultas : Teknologi InformatikaKelas/Semester : A / 1

Nama : MULYANA IBRAHIM

NIM : 1495114026

Fakultas : Teknologi Informatika

Kelas/Semester : B / 1

Page 8: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pengertian Ahlusunnah

Ahlusunnah merupakan kata majemuk dari kata ahl dan al-sunnah.kata ahl berarti keluarga atau kelompok, sedangkan al-sunnah berarti kebiasaan dan ajaran yang disampaikan dan ajaran yang disampaikan oleh nabi.

Page 9: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Arti salaf secara bahasa adalah pendahulu bagi suatu generasi. Sedangkan dalam istilah syariah Islamiyah as-salaf itu ialah orang-orang pertama yang memahami, mengimami, memperjuangkan serta mengajarkan Islam yang diambil langsung dari shahabat Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam, para tabi’in (kaum mukminin yang mengambil ilmu dan pemahaman/murid dari para shahabat) dan para tabi’it tabi’in (kaum mukminin yang mengambil ilmu dan pemahaman / murid dari tabi’in). istilah yang lebih lengkap bagi mereka ini ialah as-salafus shalih. Selanjutnya pemahaman as-salafus shalih terhadap Al-Qur’an dan Al-Hadits dinamakan as-salafiyah. Sedangkan orang Islam yang ikut pemahaman ini dinamakan salafi. Demikian pula dakwah kepada pemahaman ini dinamakan dakwah salafiyyah.

Pengertian Salaf

Page 10: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Dilahirkan di Baghdad tahun 164 H/780M, dan meninggal 241 H/855M. Ia sering dipanggil Abu Abdillah karena salah seorang anaknya bernama Abdillah. Namun, ia dikenal dengan nama Imam Hanbali karena merupakan pendiri mazhab Hanbali.

Ibn Hanbal dikenal sebagai seorang zahid. Hampir setiap hari ia berpuasa dan hanya tidur sebentar ketika malam hari.

Diantara murid-murid Ibn Hanbal adalah Ibn taimiyah, Hasan bin Musa, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Abu Zuhrah Ad-Damsyiqi, Abu Zuhrah Ar-Razi, Ibn Abi Ad-dunia, Abu Bakar As-Asram, Hanbal bin Ishaq Asy-Syaibani, Shaleh, dan Abdullah. Kedua orang yang disebutkan adalah putra Ibn Hanbal.

Sejarah Singkat Imam Ahmad ibn Hanbal

Page 11: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pemikiran Imam Ahmad ibn Hanbal

1. Tentang Ayat-ayat Mutasyabihat

Dalam memahami ayat-ayat Al-Quran, Ibnu

Hanbal lebih menyukai pendekatan lafdzi (tekstual) dari

pada pendekatan takhwil,terutama yang berkaitan

dengan sifat-sifat tuhan dan ayat-ayat mutashabihat.

Hal itu terbukti ketika ia ditanya tentang penafsiran

ayat:

حمان على العرش استوىالر

Artinya: Yang maha pengasih,yang brsemayam diatas arsyi (Q.S. Thaha

[20]:5)

Page 12: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pemikiran Imam Ahmad ibn Hanbal

Dalam hal ini, Ibnu Hanbal menjawab:

ا استوى على العرش كيف شاء وكما شاء بل حد ول صفة ي واصف بل

Artinya: Istawa di atas arsyi terserah Dia dan bagaimana Dia

kehendaki dengan tiada batas dan tiada seorang pun yang

sanggup menyifatinya.

Kemudian, ketika ditanya tentang makna hadis nuzul (Tuhan

turun ke langit dunia),ru’kyah (orang-orang beriman melihat

tuhan di akhirat),dan hadis tentang telapak kaki tuhan, Ibnu

Hanbal menjawab: “Kita mengimani dan membenarkannya,

tanpa mencari penjelasan cara dan maknanya”

Page 13: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pemikiran Imam Ahmad ibn Hanbal

2. Status Al-Qur’an

Salah satu persoalan teologis yang dihadapi Ibn Hanbal

yang kemudian membuatnya dipenjara beberapa kali adalah

tentang status Al-qur’an, apakah diciptakan (makhluk) karena

hadis (baru) ataukah tidak diciptakan karena qadim. Paham

yang diakui pemerintah resmi pada saat itu, yaitu Dinasti

Abbasiyah di bawah kepemimpinan Khalifah Al-Ma’mun, Al-

Mu’tasim, dan Al-Watsiq adalah paham Mu’tazilah, yaitu Al-

qur’an bersifat qadim, tetapi baru dan diciptakan. Sebab,

paham adanya qadim di samping Tuhan, bagi Mu’tazilah

berarti menduakan Tuhan. Menduakan Tuhan adalah syirik dan

dosa besar dan tidak diampuni Tuhan.

Page 14: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Nama lengkap Ibn Taimiyah adalah Taqiyuddin Ahmad bin Abi Al-Halim bin Taimiah. Dilahirkan di Harran pada hari senin tanggal 10 Rabiul Awal tahun 661 H dan meninggal di penjara malam senin tanggal 20 Dzulqaidah tahun 729 H. Kewafatannya telah menggetarkan dada seluruh penduduk Damaskus, Syam, dan Mesir, serta kaum muslim pada umumnya. Ayahnya bernama Syihabbuddin Abu Ahmad Abdul Halim bin Abdissalam Ibn Abdillah bin Taimiah, seorang syekh, khatib, dan hakim di kotanya.

Sejarah Singkat Ibn Taimiyah

Page 15: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pemikiran Ibn TaimiyahInilah beberapa pemikiran teologis ibn Taimiyah:

a. Sangat berpegang teguh pada nash (Al-Quran dan Al-

Hadits).

b. Tidak memberikan ruang gerak kepada akal.

c. Berpendapat bahwa Al-Quran mengandung semua ilmu

agama.

d. Di dalam Islam yang diteladani hanya tiga generasi saja

(sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in).

e. Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan tauhid

dan tetap mentanzihkan-Nya.

Ibnu Taimiyah mengkritik Imam Hanbali yang mengatakan

bahwa kalamullah itu qadim, menurut Ibnu Taimiyah jika

kalamullah qadim maka kalamnya juga qadim.

Page 16: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pemikiran Ibn TaimiyahPemikirannya Tentang Sifat-sifat Allah SWT:

a. Percaya sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah yang disampaikan oleh Allah sendiri atau oleh Rasul-Nya.

b. Percaya sepenuhnya terhadap nama-nama-Nya, yang Allah dan Rasul-Nya sebutkan

seperti Al-Awwal, Al-Akhir dan lain-lain.

c. Menerima sepenuhnya sifat dan nama Allah tersebut dengan:

1. Tidak mengubah maknanya kepada makna yang tidak dikehendaki lafad (min ghoiri tashrif/ tekstual)

2. Tidak menghilangkan pengertian lafaz (min ghoiri ta’thil)

3. Tidak mengingkarinya (min ghoiri ilhad)

4. Tidak menggambar-gambarkan bentuk Tuhan, baik dalam pikiran atau hati, apalagi dengan indera (min ghairi takyif at-takyif)

5. Tidak menyerupakan (apalagi mempersamakan) sifat-sifat-Nya dengan sifat makhluk-Nya (min ghairi tamtsili rabb ‘alal ‘alamin).

Page 17: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Pemikiran Ibn TaimiyahDalam masalah perbuatan manusia Ibnu Taimiyah mengakui tiga hal:

a. Allah pencipta segala sesuatu termasuk perbuatan manusia.

b. Manusia adalah pelaku perbuatan yang sebenarnya dan mempunyai kemauan serta kehendak secara sempurna, sehingga manusia bertanggung jawab atas perbuatannya.

c. Allah meridhai pebuatan baik dan tidak meridlai perbuatan buruk.

Dalam masalah sosiologi politik Ibnu Taimiyah berupaya untuk membedakan antara manusia dengan Tuhan yang mutlak, oleh sebab itu masalah Tuhan tidak dapat diperoleh dengan metode rasional, baik metode filsafat maupun teologi. Begitu juga keinginan mistis manusia untuk menyatu dengan Tuhan adalah suatu hal yang mustahil.

Page 18: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Daftar Pustaka• Abbad , Sirajudin, I’tiqad Ahlusunnah Wal-Jama’ah, Jakarta: Pustaka

Tarbiyyah, 1987

• Rozak, Abdul, dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam untuk UIN, STAIN, PTAIS,Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2001

• Watt, W. Montgomerry, Kejayaan Islam: Kajian Kritis dari Tokoh Orientalis. Terj. Hartono Hadi Kusumo, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990

• Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap, jakarta: Rineka Cipta, 2008

• Wirman, Eka putra, Kekuatan Ahlulsunnah, Jakarta: Hak cipta, 2010

• Nasution, Harun, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta: UI-Pers, 1972

• http://hafizkuzzaida.blogspot.com/2013/04/perbandingan-aliran-salaf-dan-khalaf.html

• https://coretanyessyazwarni.wordpress.com/2014/01/08/makalah-ilmu-kalam-tentang-ahlussunnah-salaf-dan-khalaf/

• http://warungbelajarbebas.blogspot.com/2012/05/pemikiran-teologi-ahlus-sunnah-salaf.html

• http://syafieh74.blogspot.com/2013/04/ahmad-ibn-hanbal-dan-ibnu-taimiyah.html

Page 19: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

Kolom Pertanyaan

•Apa maksud pendekatan secara tekstual dan mazhb hanbali golongan atau bukan?

•Perbedaan antara ahlus sunnah Salaf dan ahlus sunnah khalaf?

•Mengapa Ibn Taimiah meninggal di penjara?

Page 20: Pemikiran Ulama Salaf Imam Ahmad ibn Hanbal dan Ibnu Taimiyah

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

WASSALMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

©Copyright b.boon 2014