pemikiran tasawuf dan tarekat perspektif …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/skripsi...

75
i PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF ABOEBAKAR ATJEH TAHUN 1948-1977 Skripsi Diajukan Untuk Dipertahankan Dalam Ujian Sidang Sarjana Humaniora Jurusan Sejarah Dan Kebudayaan Islam Oleh: LUTHFI KAIFAHMI FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: dangdung

Post on 04-Jun-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

i

PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT

PERSPEKTIF ABOEBAKAR ATJEH

TAHUN 1948-1977

Skripsi

Diajukan Untuk Dipertahankan

Dalam Ujian Sidang Sarjana Humaniora

Jurusan Sejarah Dan Kebudayaan Islam

Oleh:

LUTHFI KAIFAHMI

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 2: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

ii

Page 3: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

iii

PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT

PERSPEKTIF ABOEBAKAR ATJEH

TAHUN 1948-1977

Skripsi

Diajukan Untuk Dipertahankan

Dalam Ujian Sidang Sarjana Humaniora

Jurusan Sejarah Dan Kebudayaan Islam

Oleh:

LUTHFI KAIFAHMI

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 4: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

iv

Page 5: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

v

Page 6: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

vi

Page 7: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Tidak ada hasil terindah selain hasil karya sendiri, Ijhad wala taksal wa la taku

ghofilan fanadamatul ‘uqba liman yatakasal, Bersungguh-sungguh dalam belajar

jangan pernah menyerah”

PP. GONTOR

PERSEMBAHAN

Untuk seluruh keluarga dan sahabat-sahabat SEJARAH PERADABAN ISLAM di

IAIN SALATIGA

Page 8: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah

melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya. Berkat Karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa

tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW, sang pemberi syafa’at di kelak akhir

zaman, beserta para keluarga, sahabat dan para pengikut-pengikutnya.

Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah goresan pena,

Alhamdulillah Skripsi dengan judul “ Pemikiran Tasawuf Dan Tarekat Perspektif

Aboebakar Atjeh Tahun 1948-1977” telah terselesaikan, disusun guna sebagai

salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi dan untuk memperoleh gelar S1

Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN

Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengucapkan terimakasih

kepada seluruh pihak, dari teman keluarga, dosen dan semuanya yang telah

mendukung dan membantu terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu penulis

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Benny Ridwan, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab

dan Humaniora IAIN Salatiga.

Page 9: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

ix

3. Bapak Haryo Aji Nugroho, S.Sos. M.A. selaku Ketua Jurusan Sejarah

Peradaban Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Dr. M. Ghufron, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Salatiga.

6. Kepada keluarga, Bapak dan Ibu yang telah mempercayai saya untuk

menempuh studi S1 dan yang mengasuh saya sejak kecil. Adek saya Aghnia

Chairani, Kakak saya Latifatul Baroroh dan suami Sudarto, Bude Dian,

Pakde Muhlasin, Bulik Istirokah, Bulik Dah dan Pak Agus, Lik Ibul dan Bulik

Puri, Lik Mami dan Mbak Nuning, seluruh keluarga Zubaidi Family yang

selalu mensuport penyelesaian Skripsi ini.

7. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan jurusan Sejarah Peradaban Islam

Angkatan I, Mbak Eli, Mbak Tatik, Tiara Sofiana, Ika Putri Mahanani,

Ingkan Dhika Pratiwi, Nur Sirojudhin, Qisthi Faradina Ilma Mahanani,

Muhammad Sam’ani, Muhammad Sopi Sholeh, Sholeh Rubiyanto, M.Luthfi

Kharis, Erni Sulistyo, M. Nur Faizin, Laela Kurnia, M.Qosim M, Fera Askiya,

Syarifatul Ulpa, Rifkhan Eko Susanto, Ikhsan Maulana, Wildan, Rohib, dan

semua rekan satu Jurusan khususnya.

8. Kepada rekan KKN DESA GIYANTI, Ninik, Shinta, Mumun, Anis, Dewi,

Mujib, Huda, Okta.

9. Seluruh Dosen, teman, rekan, sahabat-sahabat, kawan yang lainnya di

IAINSalatiga, serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

Skripsi ini.

Page 10: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

x

Kepada mereka semua penulis tidak bisa memberikan apa-apa, hanya ucapan

terimakasih tulus yang dapat penulis berikan kepada semuanya serta do’a semoga

Allah memberikan balasan dari semua kebaikan mereka.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, hanya harapan yang penulis berikan agar skripsi ini dapat

membuka wawasan keilmuan untuk pembaca pada umumnya dan penulis

khususnya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Salatiga, 24 September 2017

Penulis

Luthfi Kaifahmi

NIM : 216 13 018

Page 11: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

xi

PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF ABOEBAKAR

ATJEH TAHUN 1948-1977

Oleh : Luthfi Kaifahmi

NIM : 216-13-018

ABSTRAK

Salah satu persoalan utama yang selalu ramai diperbincangkan dan menjadi

perdebatan sepanjang zaman adalah masalah ketuhanan. Hubungannya dengan

ketuhanan, ilmu tasawuf merupakan kajian ilmu yang sering membahas tentang

pengartian Tuhan. Permasalahan tentang tasawuf atau ajaran tarekat merupakan topik

yang sering disinggung dalam karya oleh Aboebakar. Pada bukunya yang berjudul

Pengantar Ilmu Tarekat, Aboebakar banyak menerangkan masalah ajaran tasawuf,

serta persoalan tarekat. Tasawuf merupakan salah satu ilmu untuk mempelajari

bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Ketertarikan dengan Karya

Aboebakar adalah karyanya yang berbeda dengan penulis lain dengan penemuan titik

permasalahan dari sebuah topik permasalahan. Tujuan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengangkat peran Aboebakar dalam sumbangan karya intelektualnya kepada

kaum intelektual di Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian Sejarah dengan metode penelitian sejarah

(Library Research) Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sumber data

sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan penggabungan metode deskritif kritis, kualitatif, komparatif

dan analisis. Untuk menemukan sebuah kesimpulan mengenai pemikiran Aboebakar

Atjeh. Melalui karya Aboebakar Atjeh mengenai tasawuf, kita dapat belajar banyak

mengenai bagaimana ilmu tasawuf muncul pada awalnya, dan bagaimana ilmu

tersebut berkembang. Pemahaman mengenai tasawuf dalam buku Aboebakar Atjeh

disebutkan sebagaimana ada beberapa konsep dalam tasawuf yaitu syari’at, tarekat,

hakekat dan ma’rifat.

Perbedaan antara pemikiran Aboebakar Atjeh dengan tokoh intelektual

muslim lainnya di era awal kemerdekaan adalah dalam penulisannya ia membandikan

titik-titik permasalahan dari suatu persoalan. Aboebakar Atjeh merupakan tokoh

intelektual muslim yang tekun dan cerdas pada masa awal kemerdekaan. Pemikiranya

tentang tasawuf dikenal sebagai sebuah kajian ilmu mistik mengenai bagaimana

hubungan manusia dengan tuhannya dapat terjalin dengan baik.

Kata Kunci: tasawuf tarekat syari’at, tarekat, hakekat, ma’rifat

Page 12: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................... i

HALAMAN BERLOGO ..................................................... ii

HALAMAN JUDUL ..................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................ vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................ vii

KATA PENGANTAR .................................................... viii

ABSTRAK ................................................................ xi

DAFTAR ISI ................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................. 6

C. Tujuan dan Ruang Lingkup Penelitian ................. 6

D. Kerangka Konseptual ......................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ..................................................... 8

Page 13: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

xiii

F. Metode Penelitian ........................................................ 11

G. Sistematika Penulisan ........................................................ 17

BAB II. BIOGRAFI ABOEBAKAR ATJEH

A. Latar Belakang Kehidupan Aboebakar Atjeh ..................... 18

B. Perjuangan dan Prestasi Aboebakar Atjeh .................... 20

C. Karya-Karya Aboebakar Atjeh ................................. 24

BAB III. PEMIKIRAN ABOEBAKAR ATJEH

A. Pemikiran Aboebakar Tentang Tasawuf ...................... 31

B. Pemikiran Aboebakar Atjeh Tentang Tarekat .......... 35

C. Hubungan Tasawuf dan Tarekat .................................. 42

BAB IV. ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN TASAWUF PERSPEKTIF

ABOEBAKAR ATJEH

A. Tinjauan Krisis Terhadap Pemikiran Aboebakar Atjeh .... 45

B. Relevansi pemikiran Aboebakar Atjeh Terhadap Perkembangan

Intelektual Islam di Indonesia ................................................. 50

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 55

B. Saran ........................................................................................... 57

C. Penutup .............................................................................. 58

Page 14: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

xiv

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 15: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aceh merupakan daerah yang memiliki penduduk muslim cukup

banyak. Sebagai daerah yang mayoritas beragama muslim, Aceh memiliki

julukan sebagai Serambi Mekkah. Banyak ulama muslim yang menyebarkan

ajaran-ajaranya disana. Salah satu ajaran yang berkembang pada awal

masuknya Islam di Aceh adalah ajaran dari para Sufisme yang membawa

ajaran tasawuf. Seiring dengan pekembangan intelektual di nusantara, banyak

para ulama dan tokoh-tokoh intelektual muslim yang muncul dari daerah

Aceh maupun daerah di luar Aceh. Salah seorang intelektual muslim yang

berasal dari Aceh salah satunya adalah Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh.

Aboebakar merupakan tokoh intelektual yang lahir pada tahun 1909 di

Peureumeu, Kabupaten Aceh Barat. Ia dikenal sebagai pakar dalam penyiaran,

penelitian dan kebudayaan. Aboebakar adalah nama aslinya, Aboebakar Atjeh

lahir di Peureumeu pada 18 April 1909, Kabupaten Aceh Barat, dari pasangan

ulama, Ayahnya adalah Teungku Haji Syeh Abdurrahman. Ibunya bernama

Teungku Hajjah Naim. Wafat pada 18 Desember 1979 di Jakarta, dan

dimakamkan di Pemakaman Karet Jakarta.1 Beliau sering dijuluki dengan

“Ensiklopedia Berjalan”, berkat kepandaiannya. Banyak karya Aboebakar

1 Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh , Aliran Syi’ah di Nusantara (Jakarta: Yayasan Alhassanain as.) Hal. 67

Page 16: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

2

yang cukup terkenal. Salah satunya adalah tulisannya tentang Tasawuf dan

Tarekat yang diterbitkan pada media cetak di Yogjakarta di masa ketika

Aboebakar mengemban ilmu di Yogjakarta, serta karya Aboebakar lainnya

yang turut memberikan kontribusi untuk kemajuan intelektual di Indonesia

khususnya dan untuk dunia keilmuan Islam pada umumnya. Dari berbagai

macam karya Aboebakar, hanya beberapa yang telah dicetak ulang.

Melalui karya tulisnya Aboebakar terkenal dan masuk dalam buku

tentang Seratus Tokoh Islam yang Paling Berpengaruh di Indonesia yang

ditulis oleh Shalahuddin Hamid dan Iskandar Ahza. Tidak hanya terkenal

dengan kecerdasannya, Aboebakar juga merupakan seorang yang aktif

dalam pengelolaan perpustakaan, penulisan sejarah monument nasional serta

aktif di beberapa organisasi, seperti sebagai orang yang ikut andil dalam

pendirian Muhamadiyah di Kutaraja. Namun setelah beliau meninggal pada

tahun 1979 kini hanya dapat dikenang melalui beberapa karyanya yang

dicetak ulang oleh penerbit. Karya Aboebakar dikenal sebagai salah satu

sumber ilmu dalam mempelajari ilmu tarekat dan tasawuf meskipun tidak

fokus dalam permasalahan itu saja. Beliau juga pernah menulis sejarah

tentang Wahid Hasyim pada masa sepeninggalan Wahid Hasyim sebagai

satu kenangan untuk menggambarkan sosok Wahid Hasyim semasa

hidupnya.

Permasalahan tentang tasawuf atau ajaran tarekat merupakan topik

yang sering disinggung dalam karya Aboebakar. Pada bukunya yang berjudul

Page 17: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

3

Pengantar Ilmu Tarekat, Aboebakar banyak menerangkan masalah ajaran

tarekat, serta persoalan tasawuf. Tasawuf merupakan salah satu ilmu untuk

mempelajari bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan.2 Pengertian

tentang tasawuf juga diartikan sebagai sebuah ilmu mistik dimana seseorang

akan menemui keikhlasan hati dalam beribadah ketika telah mencapai

tingkatan tertinggi atau tingkatan puncak pada ilmu tasawuf. Untuk

mempelajari ilmu tasawuf ada beberapa hal yang sering disebut dan erat

kaitanya, yaitu mengenai sufisme dan syariah. Sufisme merupakan orang yang

melupakan dirinya, dan hidup dalam cahaya pandang ilahi, yang tidak begitu

peduli akan dirinya atau juga sesuatu yang lain.3 Syariah berarti segala sesuatu

yang telah ditetapkan oleh Allah melalui rasul-Nya, dan berarti sesuai dengan

agama yang diajarkan Rasul.4 Untuk lebih mudahnya Tasawuf merupakan

ilmu, syari’ah merupakan tuntunannya, Sufi merupakan orang yang

melakukan. Adapun syari’ah sebagai tuntunan, Tarekat sebagai alat untuk

melakukan syari’at itu hingga akhirnya ketika syari’at dan tarekat telah

dikuasai lahirlah yang dinamakan hakekat, tidak lain merupakan keadaan atau

2 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 8 3 Dr. Muhammad Abd.Haq Ansari, Antara Sufisme dan Syari’ahí (Jakarta Utara: CV. Rajawali, 1990) hal.41 4 Dr. Muhammad Abd.Haq Ansari, Antara Sufisme dan Syari’ahí (Jakarta Utara: CV. Rajawali, 1990) hal.103

Page 18: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

4

ahwal, sedangkan tujuan akhirnya adalah ma’rifat, yaitu mengenai dan

mencintai Tuhan dengan sebaik-baiknya.5

Tasawuf dan Fiqh bisa diartikan sebagai sebuah tuntunan dalam Islam,

namun kedua hal ini memiliki perbedaan yang terkadang menjadi titik

persoalan dalam penentuan sebuah syari’at. Konsep ketuhanan yang sering

dibahas dalam tasawuf merupakan bagian yang akan sering disinggung.

Ketika membahas kepercayaan manusia, maka akan ditemukan dihampir

semua manusia mempercayai adanya Tuhan yang mengatur alam ini. Orang

Yunani kuno menganut paham politheisme (keyakinan banyak Tuhan),

bintang adalah Tuhan (dewa), venus adalah Tuhan kecantikan, Mars adalah

Dewa Peperangan, Minerva adalah Dewa Kekayaan. Sedangkan Tuhan

tertinggi adalah Apollo atau Dewa Matahari. Berbagai macam kepercayaan

dan mengenai konsep Tuhan memiliki perspektif yang berbeda-beda. Tuhan

dalam kaitannya dengan tasawuf pun akan memilki arti yang berbeda-beda

pada setiap orang.6 Seperti dalam karya Aboebakar Atjeh mengenai pemikiran

Ibn Arabi, dimana Ibn Arabi mengartikan Tuhan sebagai segala zat yang ada

diantara seluruh makluk , keadaan dan segala zat yang hidup kekal ataupun

segalanya yang tak tergambarkan dengan kata-kata. Dengan perkataan Ibn

Arabi yang penuh makna filosofis, Aboebakar berusaha menggambarkan

5 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal.IX 6 Prof.Dr.HM. Amin Syukur, MA, Menggugat Tasawuf (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR,2002) Hal. 45

Page 19: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

5

pemikiran seorang tasawuf yang telah mencapai pada tingkatan hidup yang

tak tergambar oleh manusia biasa.7

Hal-hal mengenai Tarekat dan Tasawuf dibahas Aboebakar dalam

karyanya yang berjudul Pengantar Ilmu Tarekat. Hal ini yang menjadi

keunikan karya-karya Aboebakar Atjeh dimana sebagai salah satu tokoh

dalam dunia keislaman ia dapat menyajikan sumber pengetahuan dengan

menyisipkan pengetahuannya tentang ajaran sufi ataupun tasawuf hampir

disetiap karyanya. Tidak hanya dapat dikatakan seorang yang cukup aktif

sebagai penulis buku keislaman, Aboebakar Atjeh juga dikenal sebagai tokoh

yang cerdas.

Pada masa-masa mudanya Aboebakar aktif di sejumlah ormas dan

partai. Pada 1923 aktif di Sarekat Islam di Aceh Barat, pada 1924

di Muhammadiyah, dan di Partai Masyumi sejak 1946. Pada masa

kepemimpinan Menteri Agama KH. Wahid Hasyim, Aboeakar Aceh bekerja

di Departemen Agama, membantu menteri dalam urusan penataan pelayanan

haji. Selanjutnya, dipercaya oleh Kyai Wahid memimpin jama’ah haji ke

Mekkah pada 1953. Karena keluasan ilmu dan kacakapannya dalam tulis-

menulis, ia dipercaya mengomandani bidang publikasi Departemen Agama,

sebelum kemudian menjadi staf ahli Menteri Agama. Setelah Pemilu 1955, ia

7 Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi, (Bandung : Sega Arsy.2016) hal.7

Page 20: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

6

yang dikenal tawadlu dan tidak suka menonjolkan diri itu masuk menjadi

anggota Konstituante mewakili Partai NU.8

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengkaji

lebih dalam tentang pemikiran Aboebakar dalam bidang keislaman

khususnya pemikiran Aboebakar Atjeh mengenai Tasawuf. Dengan melihat

karya Aboebakar Aceh yang memberi kontribusi dalam keilmuan islam

setidaknya dapat menggugah kembali kepada peneliti lain untuk mengkaji

karya-karya Aboebakar Atjeh.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini batasan mulai tahun 1948-1977. Bedasarkan

persoalan yang telah digambarkan dalam latar belakang permasalahan diatas

maka akan dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep pemikiran Aboebakar Atjeh Tentang Tasawuf?

2. Bagaimana relevansi pemikiran Aboebakar Atjeh Tentang Tasawuf dalam

dunia keislaman?

C. Tujuan

Bedasarkan rumusan masalah yang telah disusun maka tujuan dari

penulisan skripsi ini antara lain adalah:

8 https://id.wikipedia.org/wiki/Aboebakar_Atjeh

Page 21: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

7

1. Mengetahui bagaimana Aboebakar Atjeh memandang islam terutama

dalam bidang tasawuf dan beberapa ajaran-ajaran yang dituntunkan dalam

Islam.

2. Mengetahui relevansi pemikiran Aboebakar Atjeh Tentang Tasawuf dalam

dunia keislaman.

D. Kerangka Konseptual

Penggunaan konsep dalam suatu penelitian merupakan suatu bagian

yang penting untuk menyusun kategori-kategori dalam menyusun sebuah

hipotesis, yang melalui bermacam kritik dan interpretasi data, serta

memperlihatkan kriteria yang dijadikan dasar untuk membuktikan sesuatu.9

Untuk memenuhi seluruh maksud tersebut, kajian mengenai tasawuf

ini merupakan dari beberapa buku tentang tasawuf seperti karya Aboebakar

Atjeh mengenai makna tasawuf merupakan suatu kajian ilmu mengenai

pembentukan akhlak manusia untuk membersihkan diri dalam beribadah

kepada Allah. Dalam ajaran Tasawuf diterangkan bahwa syari’at itu hanya

peraturan belaka, tarekatlah yang merupakan perbuatan untuk melaksanakan

syari’at, apabila syari’at dan tarekat sudah dikuasai maka lahirlah hakikat dan

tujuan akhirnya adalah ma’rifat.10

9 A.Muchsin, Tasawuf Di Aceh Dalam Abad XX (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2003)hal.27 10 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) Hal.IX

Page 22: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

8

Tasawuf dari segi istilah atau pendapat para ahli amat bergantung dari

sudut pandang yang digunakan. Ada tiga sudut pandang dalam memahami arti

tasawuf yaitu sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas, manusia

sebagai makhluk yang harus berjuang dan manusia sebagai makhluk ber-

Tuhan. Jika dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas,

maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya mensucikan diri dengan cara

menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya

kepada Allah swt.11

E. Tinjauan Pustaka

Dari hasil penelusuran sumber dari beberapa perpustakaan baik online

maupun secara langsung, ditemukan tulisan mengenai penulisan topik yang

hampir sama dengan pembahasan dalam skripsi ini diantaranya desertasi yang

ditulis oleh Misri A. Muchsin, dengan judul Tasawuf di Aceh Abad XX studi

pemikiran Teuku Haji Abdullah Ujong Rimba (1907-1983). 12 Kajian tasawuf

hampir sama dengan topik yang akan ditulis, namun pada tulisan Misri A.

Muchsin lebih fokus pada tasawuf saja. Dalam tulisannya juga mengambil

dari tokoh dari Aceh yaitu Teuku Haji Abdullah Ujong Rimba, dimana dalam

karya A. Muchsin ini menerangkan bagaimana tasawuf dapat memunculkan

ilmu tarekat yang terbagi dalam beberapa macam. Mengenai tasawuf yang

11 Esoterik: Jurnal Akhlak Tasawuf Vol 2 Nomor 1 2016 hal. 147 12 Misri A. Muchsin, dengan judul Tasawuf di Aceh Abad XX studi pemikiran Teuku Haji Abdullah

Ujong Rimba (1907-1983).

Page 23: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

9

akan diterangkan pada skripsi ini hanya sedikit gambaran mengenai pemikiran

Aboebakar Aceh tentang islam yang sering membahas mengenai ilmu taswuf

dan sufisme meskipun banyak karya beliau yang lain berkaitan dengan

masalah keislaman.

Sumber data kedua diambil dari karya-karya Aboebakar Atjeh

mengenai tulisanya berkaitan dengan keislaman seperti buku yang berjudul

Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia Karya Aboebakar Atjeh. Buku ini

diterbitkan oleh Ramdhani Solo pada cetakan pertama Tahun 1971. Isi dari

buku ini menceritakan tentng bagaimana Islam masuk ke Indonesia dari awal

mula munculnya ajaran Islam di kawasan ujung pulau Sumatera, Perlak dan

Pasai. Dalam tulisannya ini pula diterangkan perbandingan sumber sejarah

dari barat serta sumber dari timur untuk membandingkan bagaimana penulisan

sejarah oleh orang barat dan bagaimana pula penulisan sejarah yang dilakukan

oleh orang timur. Buku ini juga membahas mengenai madzhab pertama yang

muncul dikawasan Aceh seperti syiah dan madzhab Syafi’i.

Karya Aboebakar Atjeh lainnya yang membahas tentang masalah

keislaman yaitu Pengantar Ilmu Tarekat dan Tasawuf (uraian tentang mistik)

diterbitkan pada tahun 1966, cetakan yang kedua, penerbit FA. H. M. TAWI

& SON BAG. Penerbitan Jakarta. Pada buku ini dibahas hal berkaitan dengan

masalah ajaran tasawuf yang sering disebut pula sebagai ajaran tentang mistik.

Cukup banyak yang dibahas dalam buku ini mengenai tarekat, sufi, serta

macam ajaran tarekat yang ada. Pengertian sufi menurut buku karangan

Page 24: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

10

Aboebakar, sufi adalah Golongan yang mementingkan kebersihan hidup batin,

baik bagi orang-orangnya yang dinamakan orang-orang Sufi, nama ilmunya

disebut Tasawwuf.13

Dalam Desertasi Misri A. Muchsin, dengan judul Tasawuf di Aceh

Abad XX studi pemikiran Teuku Haji Abdullah Ujong Rimba (1907-1983),

dibahas mengenai pemikiran tasawuf pula yang membahas bagaimana

tasawuf berkembang di Aceh dengan masyarakatnya yang sangat kental

dengan ajaran islam. Hal itu mencerminkan budaya orang aceh yang cukup

kuat untuk menanamkan nilai-nilai dari ajaran tasawuf dalam masyarakatnya.

Kaitannya dengan karya Aboebakar Atjeh mengenai Tarekat dan tasawuf

adalah bagaimana tidak mungkin tulisan Aboebakar Atjeh banyak membahas

tentang ajaran sufi, tasawuf dan tarekat. Disamping latar belakang keluarga

yang agamis, lingkungan hidupnya pula juga dapat mempengaruhi pemikiran

beliau untuk mengkaji ilmu tarekat dan tasawuf. Dalam desertasi tersebut

banyak membahas juga tentang perkembangan tasawuf di Aceh pada abad

XX. Mengenai isi pembahasan tentang tasawuf hampir sama dengan skripsi

ini namun menurut perspektif yang berbeda dari Aboebakar Atjeh, mengenai

bagaimana corak pemikiran mereka sehingga dapat menarik untuk dikaji.

Melihat karya lain dari skripsi mengenai Wahdatul Wujud yang ditulis

oleh uswatun khasanah, mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Dalam

13 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) Hal.8

Page 25: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

11

tulisannya dapat dilihat ajaran Ibn Arabi yang merupakan ulama sufi namun

memiliki pemikiran cukup mendalam hingga dianggap sebagai keyakinannya

merupakan aliran sesat dengan menganggap masalah fiqh dimasukkan

kedalam ilmu tasawuf dan melontarkan pengertian tentang fiqh tidak seperti

yang dimaksudkan oleh ajaran fiqh. Wahdatul Wujud merupakan suatu

konsep yang dikenalkan Ibn Arabi melalui ilmu tasawuf dengan pemikiran

falsafinya, dimana dalam konsep Wahdatul Wujud atau Wujudiyah Ibn Arabi

dan murid-muridnya berusaha menggambarkan tentang realitas Tuhan sebagai

wujud mutlak dari semua yang ada. Ibn Arbi merupakan seorang sufi yang

mencapai tingkatan puncak hingga dalam ajaran wahdatul wujudnya ia

mengungkapkan wujud Tuhan dengan memaknainya menggunakan ilmu

tasawuf yang diamalkannya sampai tingkatan puncak, hal itu mempengaruhi

para ahli tasawuf setelahnya hingga muncul ajaran islam kejawen pemikiran

beliau yang mengatakan bahwa manusia dapat menyatu dengan tuhan menjadi

satu kajian yang menarik hingga ada sebuah karya dari Aboebakar yang

berjudul Wasiat Ibn Arabi. 14

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian skripsi ini metode yang digunakan adalah metode

penelitian sejarah yaitu dimulai pengumpulan sumber (heuristik) mencari dan

14 Uswatun Khasanah, Konsep Wadatul Wujud Ibn Arabi dan Manunggaling Kawulo Gusti Ranggawarsita, (Semarang: UIN Walisongo.2015)Hal.156

Page 26: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

12

mengumpulkan sumber sebagian besar dilakukan melalui kegiatan

bibliografis. Laboratorium penelitian bagi seorang sejarawan adalah

perpustakaan, dan alatnya yang paling bermanfaat adalah katalog. Disaat

sekarang kerja heuristik sudah diatur sedemikian rupa, sehingga tidak lagi

menyusahkan sejarawan. Koleksi bibliografis sudah dikembangkan

sedemikian profesional, sehingga usaha pencarian buku sumber dipermudah

dan dipercepat.15 Melihat dari buku karya A.Daliman yang dimaksudkan

dipermudah dalam menemukan koleksi bibliografias ialah dengan kemajuan

teknologi dan pola pikir manusia kini mencari bibliografi atau sumber-sumber

sejarah bisa lebih mudah dilihat dari banyak perpustakan yang mendukung

keberadaan sumber, media massa yang kini sudah dibuat sedemikian rupa

dengan mengumpulkan kembali pecahan sumber yang mampu diakses melalui

smartphone maupun media lain. Dibalik hal itu kini banyak masyarakat yang

mulai menyadari akan pentingnya sebuah dokumen baik resmi maupun

dokumen pribadi. Selain itu penelitian sejarah telah diolah menjadi suatu hal

menarik yang dapat dijadikan pendukung untuk membangun potensi pada

daerah tertentu ataupun mengangkat peran suatu tokoh di masa lalu.

Pada penelitian ini sumber yang di ambil adalah buku-buku tentang

karya Aboebakar Atjeh sebagai sumber utama serta beberapa buku sumber

lainnya melalui penelusuran pustaka. Berikut metode dalam penelitian

sejarah:

15 A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah (Jogjakarta: Ombak,2012) Hal.52

Page 27: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

13

1. Heuristik

Menurut terminologinya heuristik dari bahasa Yunani heuristiken

yaitu mengumpulkan atau menemukan sumber. Proses heuristik memiliki

beberapa pengelompokan jenis sumber seperti sumber umum dan sumber

khusus. Sumber sejarah bersifat umum dapat diggunakan sebagai sumber

bagi hampir setiap cabang ilmu sejarah. Sedangkan sumber sejarah yang

bersifat khusus hanya dapat digunakan untuk salah satu cabang ilmu

sejarah saja.16 Sumber primer atau sumber khusus dalam penelitian ini

adalah berupa karya-karya Aboebakar Atjeh. Buku Aboebakar yang

mejadi sumber primer pada penelitian ini antara lain bukunya yang

berjudul Pengantar Ilmu Tarekat, Wasiat Ibn Arabi, Selain sumber primer

adapula sumber sekunder yang sesuai dengan masalah yang diteliti,

sumber sekunder yang penulis gunakan diantaranya yaitu, karya

Aboebakar ASWAJA, Perbandingan Fiqh Lima Madzhab, Skripsi

Wahdatul Wujud, Desertasi Pemikiran Tasawuf di Ujong Rimba, Metode

Penelitian Sejarah serta buku lain berkaitan dengan topik penelitian ini.

Penulis juga mengadakan penelitian lapangan di berbagai perpustakaan,

seperti: Perpustakaan Jurusan SPI IAIN Salatiga, Perpustakaan IAIN

Salatiga, Perpustakaan Daerah Kota Salatiga, Badan Arsip Daerah Kota

Yogyakarta, Perpustakaan Provinsi Yogjakarta, Perpustakaan UIN

Yogjakarta serta Perpustakaan Boyolali. Sumber khusus dan sumber

16 A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah (Jogjakarta: Ombak,2012) Hal.53

Page 28: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

14

umum dalam penelitian ini cukup banyak namun lebih fokus kepada karya

Aboebakar tentang Islam. Untuk langkah selanjutnya dalam metode

penelitian sejarah adalah kritik sumber.

2. Kritik sumber (verifikasi)

Kritik sumber merupakan langkah yang dilakukan untuk menguji

kebenaran melalui proses validasi terhadap fakta-fakta atau bukti-bukti

sejarah. Dengan demikian melalui kritik sumber diinginkan agar data-data

sejarah yang diberikan oleh informan hendak diuji terlebih dahulu

validitas dan rehabilitasnya, sehingga semua data itu sesuai dengan fakta-

fakta sejarah yang sesungguhnya.17 Guna mendapatkan fakta-fakta sejarah

yang cukup dalam tahap kedua ini dibagi menjadi:

a. Kritik Ekstern

Kritik ekstern adalah usaha mendapatkan otentisitas sumber

dengan melakukan penelitian fisik terhadap suatu sumber.

b. Kritik Intern

Kritik intern adalah kritik yang mengacu pada kredibilitas

sumber, artinya apakah isi dokumen ini terpercaya, tidak

dimanipulasi, mengandung bias, dikecohkan, dan lain-lain. Kritik

intern ditujukan untuk memahami isi teks.18

17 A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah (Jogjakarta: Ombak,2012) Hal.66 18 Suhartono, W. Pranoto. Teori dan Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) hal. 35

Page 29: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

15

Kritik intern hanya dapat diterapkan apabila kita sedang

menghadapi penulisan di dalam dokumen-dokumen atau di dalam

inskripsi pada monumen-monumen, mata uang, medali, atau

stempel. Dokumen dapat dikatakan dengan usaha paling sedikit

mengenai imajinasi, untuk mengucapkan suatu bahasa.19

3. Interpretasi.

Proses perjalanan sejarah yang bermuara pada metode sejarah dengan

empat tahap, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, pada

hakikatnya berpuncak pada tahap interpretasi. Heuristik dan kritik

berfungsi untuk menyeleksi sumber-sumber atau data-data sejarah yang

valid dan reliabel. Sedang dalam tahap interpretasi dan historiografi

fungsi utamanya terletak pada interpretasi. Interpretasi berarti menafsirkan

atau memberi makna kepada fakta-fakta atau bukti-bukti sejarah sebagai

saksi relitas di masa lampau adalah hanya saksi-saksi bisu belaka. Suatu

peristiwa agar menjadi cerita sejarah yang baik maka perlu

diinterpretasikan berbagai fakta yang saling terpisah antara satu dengan

yang lainnya sehingga menjadi satu kesatuan bermakna. Interpretasi atau

tafsir sebenarnya sangat individual, artinya siapa saja dapat menafsirkan.

Terjadi perbedaan dalam penginterpretasian hal itu dipengaruhi oleh

19 G.J. Renier, metode dan manfaat Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997) hlm. 117

Page 30: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

16

perbedaan latar belakang, pengaruh, motivasi, pola pikir, dan lain-lain

yang mempengaruhi interpretasinya.20

Fakta atau bukti dan saksi-saksi sejarah itu tidak bisa berbicara sendiri

mengenai apa yang disaksikannya dari realitas masa lampau. Untuk

mengungkapkan makna dan signifikansi dirinya, fakta dan bukti sejarah

harus menyandarkan dirinya pada kekuatan informasi dari luar. Sejarawan

berfungsi sebagai determinan terhadap makna sejarah yang

diinterpretasikan dari fakta-fakta atau bukti sejarah.21

4. Historiografi

Pada langkah berikutnya yang keempat sampailah pada penulisan

sejarah (historiografi). Penulisan sejarah menjadi sarana

mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian yang diungkap, diuji

(verifikasi) dan di interptretasikan. Penulisan sejarah tidak semudah dalam

penulisan ilmiah, tidak cukup dengan menghadirkan informasi dan

agrumentasi. 22

20 Suhartono, W. Pranoto. Teori dan Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) hlm. 55. 21 A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah (Jogjakarta: Ombak,2012) Hal.81 22 A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah (Jogjakarta: Ombak,2012) Hal.99

Page 31: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

17

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini penulis akan menjabarkan isi

dari skripsi. Pada Bab I skripsi ini berisi proposal pendahuluan tentang latar

belakang penelitian tentang pemikiran Aboebakar Atjeh, bab ini membahas

mengenai bagaimana latar belakang ketertarikan pemilihan topik mengenai

pemikiran Aboebakar Atjeh, selain itu pada bab pertama penulis menjabarkan

menenai konsep penulisan serta metode dalam penulisan skripsi ini. Pada Bab

II skripsi ini berisi mengenai biografi Aboebakar Atjeh serta latar belakang

kehidupan Aboebakar Atjeh, dan pendidikannya, mengenai latar belakang

kehidupan Aboebakar Atjeh dan keluarganya akan dibahas pada bab yang

kedua, dari asal Aboebakar Atjeh lahir hingga perjuangannya sampai wafat..

Pada Bab III berisi pemikiran Aboebakar Atjeh, pada bab yang ketiga

merupakan ulasan mengenai pemikiran Aboebakar Atjeh tentang Tarekat dan

tasawuf serta hubungan antara tarekat dan tasawuf. Pada Bab IV skripsi ini

berisi mengenai analisis terhadap pemikiran Aboebakar Atjeh, bab keempat

merupakan hasil analisis mengenai pemikiran Aboebakar serta kontribusi

pemikiranya terhadap perkembangan intelektual di Indonesia. Pada Bab V

merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari topik yang dibicarakan

dalam skripsi ini, dan dilanjutkan dengan daftar pustaka serta lampiran.

Page 32: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

18

BAB II

BIOGRAFI ABOEBAKAR ATJEH

A. Latar Belakang Aboebakar Atjeh

Aboebakar Atjeh, adalah seorang ilmuan dan intelektual Islam yang

termasyhur pada masanya (1909-1979). Julukan “Atjeh” dibelakang namanya

“Aboebakar” juga merupakan pemberian dari Presiden Soekarno karena

keluasan wawasan dan ketinggian ilmu agama yang dimiliki oleh putra

kelahiran Aceh ini. Aboebakar telah menghasilkan karya intelektual yang

berkualitas dan banyak menjadi rujukan kaum intelektual generasi

setelahnya.23

Dua hal penting untuk diingat tentang Aboebakar Atjeh. Pertama ia

seorang pengamat sejarah yang tekun dan mendalam. Kedua ia seorang

penganjur moral yang sangat konsisten. Ia dikenal sebagai pakar dalam

penyiaran, penelitian dan kebudayaan. Aboebakar adalah nama aslinya

Aboebakar Atjeh, lahir di Peureumeu pada 18 April 1909, Kabupaten Aceh

Barat, dari pasangan ulama, Ayahnya adalah Teungku Haji Syeh

Abdurrahman. Ibunya bernama Teungku Hajjah Naim. Wafat pada 18

Desember 1979 di Jakarta, dan dimakamkan di Pemakaman Karet Jakarta.24

Seorang ulama Indonesia dan pengarang yang, menulis banyak buku

tentang agama Islam, filsafat, tasawuf, sejarah dan kebudayaan Aceh. Kata

23Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi, (Bandung : Sega Arsy.2016) hal.7 24 Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh , Aliran Syi’ah di Nusantara (Jakarta: Yayasan Alhassanain as.) hal. 67

Page 33: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

19

Aceh adalah tambahan nama yang diberikan oleh presiden RI pertama,

Soekarno yang mengagumi keluasan ilmunya. Sejak kecil belajar di beberapa

dayah terkenal di Aceh. Diantaranya di Dayah Teungku Haji Abdussalam

Meuraxa, dan pada Dayah Manyang Tuanku Raja Keumala di Peulanggahan

di Kutaraja (Banda Aceh ). Ayahnya Syeikh Abdurrahman, adalah imam

Masjid Raya Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dan keturunan Kadi Sultan di

Aceh Barat. Ia belajar mengaji Al Qur’an pada ayahnya dan mempelajari

ajaran Islam dari beberapa guru Agama, teungku di kampung kelahirannya.

Pendidikan formalnya dimulai dari sekolah dasar Volkschool di Meulaboh,

kemudian dilanjutkan ke Kweekschool Islamiyah (Sekolah Guru Islam) di

Sumatera Barat. Setelah itu ia pindah ke Yogyakarta dan Jakarta dan disini ia

mempelajari beberapa bahasa asing melalui kursus-kursus, Ia menguasai

bahasa Arab, Belanda, Inggris dan memahami bahasa Jepang, Perancis dan

Jerman. Ia juga mengerti beberapa bahasa daerah seperti bahasa Aceh,

Minangkabau, Jawa, Sunda dan Gayo. Pernah menuntut ilmu di Mekkah,

namun tidak lama.25

Aceh merupakan daerah yang pertama kali Islam masuk ke Indonesia.

Hal ini menyebabkan provinsi Aceh sampai dengan sekarang Islamnya masih

kuat, bahkan Aceh terkenal pula sebagai serambi Mekkah, lagi pula zaman

dahulu bangsa Indonesia yang ingin menunaikan ibadah haji ke Mekkah harus

25 Hamid, Shalahuddin, 100 tokoh islam paling berpengaruh di Indonesia (Jakarta: PT.INTIMEDIA

CIPTA NUSANTARA.2003)hal.382-383

Page 34: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

20

melewati pelabuhan Aceh. Arab, China, Eropa dan India merupakan faktor

luar yang sangat mempengaruhi serta membantu pembentukan modernisasi

Aceh, dan menurut beberapa sumber dapat mempenaruhi bukan hanya budaya

dan sosiologi alam akan tetapi juga ras. Tentu saja ciri-ciri bentuk phisik

dapat dijumpai pada masyarakat Aceh. Percampuran ini telah berlangsung

selama berabad-abad oleh karena mengadakan hubungan dengan dunia luar.

Banyak etnis-etnis Eropa, umumnya kita jumpai di daerah Lammo kabupaten

Aceh Barat, sementara ciri orang India dapat dijumpai di antara orang-orang

yang berdomisili di daerah pesisir.26

Tidak heran ketika seorang intelektual dari Aceh seperti Aboebakar

memiliki keyakinan yang kuat terhadap Agama Islam. Dengan keadaan sosial

masyarakat yang kebanyakan adalah masyarakat muslim, tentunya akan

membentuk pemikiran Aboebakar Aceh terkadang condong kepada

kebudayaan yang ada pada tanah kelahirannya yaitu Aceh meskipun pada usia

dewasa beliau banyak hidup di luar daerah Aceh.

D. Perjuangan dan Prestasi Aboebakar Aceh

Pada masa sebelum kemerdekaan, zaman kependudukan Jepang, dan

zaman setelah proklamasi, ia banyak melakukan kegiatan keagamaan dan

kemasyarakatan. Kegiatan itu antara lain, Pada tahun 1923 Aboebakar Atjeh

26A.Taufiq, Tuhana, Aceh Bergolak Dulu dan Kini (Yogyakarta:GAMA GLOBAL MEDIA.2000)hal.

61-62

Page 35: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

21

aktif di Sarekat Islam di Aceh Barat. Mendirikan Muhammadiyah di Kotaraja

(1924), bekerja sebagai pegawai rendahan, kemudian menjadi pegawai senior,

pada tahun 1923 merupakan tahun meninggalnya tokoh pendiri

Muhammadiyah Ahmad Dahlan, namun organisasi yang didirikan oleh

Ahmad Dahlan ini tidak bubar begitu saja.27 Hal itu dikarenakan organisasi

Muhammadiyah sudah memiliki infrastruktur yang baik, bahkan generasi

setelahnya masih memelihara warisan Ahmad Dahlan sebagaimana yang di

syari’ahkan oleh tokoh pendiri Muhammadiyah itu. Begitu banyaknya ranting

Muhammadiyah yang telah berdiri menjadi pendukung perkembangan

organisasi Muhammadiyah di Indonesia. Perkembangan muhammadiyah

cukup pesat di pulau Jawa dikarenakan awal mula munculnya gerakan ini.

Meskipun di Aceh juga ada ranting Muhammadiyah namun tidak sebesar dan

sebanyak yang ada di pulau Jawa.

Pada zaman Belanda sebagai Pustakawan dan editor pada kantor

Urusan Dalam Negeri (1930-1955). Pada masa ini merupakan salah satu masa

yang dapat dikatakan sebagai masa dimana Belanda menjadi Raja di

Indonesia dengan keberadaannya di penjuru wilayah Indonesia meskipun pada

tahun 1945 Indonesia telah memproklamirkan Kemerdekaannya. Salah satu

hal yang mungkin untuk Aboebakar Aceh tetap konsisten mengembangkan

karyanya dalam dunia pengetahuan ialah kondisi wilayah Aceh yang pada saat

27Majelis Diktilitbang dan LPI PPMuhammadiyah, 1 Abad Muhammadiyah (Jakarta:KOMPAS.2010)hal. 61

Page 36: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

22

itu masih utuh tidak diduduki oleh Belanda sehingga memungkinkan

seseorang untuk melakukan kebebasan dalam menuntut ilmu.

Di masa pendudukan Jepang, ia menjadi pimpinan asrama dan

pegawai perpustakaan pada Shumubu Nito Syoki (1944). Bekerja dalam

kependudukan Jepang bukan berarti menunjukkan ketundukkannya terhadap

orang-orang Jepang, namun hal itu justru menambah pengetahuannya dalam

ilmu kepustakaan. Di samping menjadi guru Latihan Kursus Kader Da’ie.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan ia menjadi pegawai pada Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan (1945). Kemudian atas penunjukkan Rasjidi ia

menjabat Kepala Perpustakaan Islam Kementrian Agama di Yogyakarta

(1946). Anggota pimpinan Partai Masyumi di Yogyakarta (1946).

Pada tahun 1950, ia menjadi pimpinan editor majalah Mimbar Agama,

majalah resmi Departemen Agama. Pada tahun 1948 bersama menteri agama

waktu itu KH Masjkur, ia mempelopori gagasan penulisan Al-Qur’an Pusaka.

Al-Qur’an tersebut berukuran 65x120cm dan kini disimpan di Masjid Baitul

Rahim, Istana Negara, Jakarta.28 Aboebakar Atjeh juga tercatat sebagai

anggota pengurus penulisan sejarah untuk Monumen Nasional, menjadi salah

seorang anggota panitia pembangunan Masjid Istiqlal Jakarta , seorang

pencetus pendirinya Masjid Agung Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta

Selatan, turut mendirikan Perpustakaan Kutub Khanah Iskandar Muda di

28Hamid, Shalahuddin, 100 tokoh islam paling berpengaruh di Indonesia (Jakarta: PT.INTIMEDIA

CIPTA NUSANTARA.2003)hal.382-383

Page 37: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

23

Banda Aceh (1949-1950), dan mendirikan serta menjadi pengurus

Perpustakaan Islam di Jakarta yang kemudian dipindah ke Yogyakarta. Pada

tahun 1953 Aboebakar Atjeh dipercayai oleh Kyai Wahid Hasyim memimpin

jama’ah haji ke Mekkah. Karena keluasan ilmu dan kecakapannya dalam

tulis-menulis, ia dipercaya mengomandani bidang publikasi Departemen

Agama, sebelum kemudian menjadi staf ahli Kementerian Agama. Setelah

Pemilu 1955, ia masuk menjadi anggota konstituante mewakili Partai NU.29

Sebagai ulama dan cendikiawan , ia aktif memberikan pengajian

agama di masjid-masjid dan menjadi penceramah agama Islam pada pusroh

(Pusat Rohani) Angkatan Bersenjata RI di Jakarta , dan menjadi Dosen pada

beberapa perguruan Tinggi di Jakarta seperti IAIN , Universitas Ibnu

Khaldun, dan Universitas Islam di Jakarta, pada tanggal 30 Januari 1967 ia

menerima gelar doktor honoriscausa dalam bidang Ilmu Agama Islam dari

Universitas Islam di Jakarta. Sebagai pejabat tinggi Departemen Agama RI ia

berkesempatan mengunjungi beberapa Negara, seperti Filipina, Pakistan,

Jepang (dalam rangka urusan mencetak Al-Qur’an), Arab Saudi (sebagai

anggota delegasi Indonesia ke Kongres Islam), dan Mesir (sebagai anggota

rombongan Menteri Luar Negeri). Pada hari tua sampai wafatnya, ia menjadi

ikhwan Tarekat Kadiriah – Naqsabandiah yang berpusat di Surabaya.

29 Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh , Aliran Syi’ah di Nusantara (Jakarta: Yayasan Alhassanain as.) Hal. 69

Page 38: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

24

E. Karya-Karya Aboebakar Atjeh

Sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh dalam dunia keislaman,

Aboebakar menuangkan gagasan serta pemikirannya melalui karya-karya

tulisannya. Tarekat, tasawuf, filsafat merupakan topik yang banyak

dibicarakan. Karya pertamanya dengan judul buku Sejarah Al-Qur’an

diterbitkan pada tahun 1951. Pada tahun 1950 Aboebakar Aceh menjadi salah

satu penggagasan penulisan Al-Qur’an Pusaka. Hal itulah yang menjadi salah

satu dasar penulisan buku Sejarah Al-Qur’an. Tidak hanya menulis buku

tentang sejarah Al-Qur’an, Aboebakar juga menulis beberapa buku

bertemakan sejarah seperti buku berjudul Sejarah Ka’bah, Sejarah Filsafat,

Sejarah Masjid, dan Sejarah mengenai K.H Wahid Hasyim. 30

Karangan Aboebakar Aceh mengenai Sejarah K.H Wahid Hasyim

merupakan karyanya yang ditulis untuk megenang perjuangan Wahid Hasyim

selama Hidupnya. Bersampul hijau , buku itu terbilang tebal terdiri dari 975

pagina. Itulah karya Aboebakar Atjeh yang mengupas asal-usul pesantren,

cerita walisongo, sampai kiprah Kiai Wahid Hasyim dalam jagad politik,

hingga buah karangannya yang tersebar dimana-mana. Bisa dibilang buku

inilah buku terlengkap yang mengupas kehidupan Wahid Hasyim. Judulya

sesuai isinya, Sedjarah Kehidupan K.H.A Wahid Hasyim.

30 Hamid, Shalahuddin, 100 tokoh islam paling berpengaruh di Indonesia (Jakarta: PT.INTIMEDIA

CIPTA NUSANTARA.2003)hal.382-383

Page 39: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

25

Sedjarah Kehidupan Wahid Hasyim diterbitkan pada 1957 untuk

memperingati empat tahun meninggalnya K.H.A Wahid Hasyim. Idenya

muncul pada 1954. Waktu itu Menteri Agama Masjkur menggelar upacara

peringatan setahun wafatnya Wahid Hasyim dengan menyerahkan lukisan

tentang Wahid kepada Nyonya Sholehah. Saat itu dibentuklah panitia

peringatan, yang salah satu bentuk peringatan tersebut adalah penerbitan

Biografi.31

Pada penulisannya mengenai Wahid Hasyim, Aboebakar mendapatkan

sumber-sumber dari para keluarga Wahid Hasyim mulai dari anak, istri

sampai dengan kerabat dimintai keterangan mengenai kehidupan Wahid

Hasyim. Tidak semudah kedengaranya dalam menulis kehidupan Wahid

Hasyim banyak sumber yang belum ditemukan, namun disiasati oleh

Aboebakar dengan menambahkan beberapa tulisan mengenai kiprah Wahid

Hasyim dalam jagad politik dan beberapa hal lainnya. Keterbatasan sumber

tidak mengurangi semangat Aboebakar dalam menuliskan sebuah karyanya

untuk mengenang meninggalnya K.H.A Wahid Hasyim.

Buku bertema sejarah lainnya yang pernah ditulis oleh Aboebakar

adalah Sejarah Masuknya Islam di Indonesia. Pada buku ini, tulisan

Aboebakar berisi tentang bagaimana awal mula islam masuk kekawasan

31KPS, Wahid Hasyim. Untuk Republik dari tebu Ireng. Seri buku Tempo: Tokoh Islam Di awal

Kemerdekaan.

Page 40: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

26

Indonesia melalui jalur perdagangan yang cukup besar di kawasan Aceh,

tepatnya di daerah Perlak dan Samudera Pasai. Dalam tulisannya ini

Aboebakar tidak hanya mengambil dari sumber-sumber yang mengatakan

bahwa Islam masuk dari jalur perdagangan yang terjadi di Samudera Pasai

dan Perlak, tetapi beliau juga membandingkan sumber tulisan dari barat

dengan sumber tulisan yang ditulis oleh orang timur. Beberapa keterangan

mengenai ajaran-ajaran islam yang masuk ke Indonesia juga diterangkan

dalam buku ini sebagaimana disebutkan bahwa ajaran sufi masuk ke

Indonesia masuk ke Indonesia dan berkembang pesat di kawasan Aceh cukup

pesat hingga sekarang.

Pada tahun 1963 muncul kembali karya Aboebakar yang lain berjudul

Pengantar Ilmu Tarekat. Buku ini merupakan salah satu buku yang

mengajarkan bagaimana mempelajari tarekat, mengetahui macam-macam

tarekat serta hal lain yang berhubungan dengan tarekat. Dalam bukunya

mengenai pengantar ilmu tarekat, Aboebakar memaparkan bagaimana ajaran

yang ada pada tarekat, mengenai pengertian tarekat dan tasawuf yang

sebagian banyak orang menganggapnya sebagai ilmu menyesatkan karena

munculnya tarekat dianggap sebagai ilmu yang diciptakan orang diluar islam.

Pada buku karya Aboebakar ini pembaca dapat mempelajari dan menelaah

ajaran tarekat yang sesuai dengan ajaran Islam dan tarekat yang menyimpang

dengan ajaran Islam. Tidak hanya menerangkan tentang bagaimana pengertian

tarekat dan bagaimana tarekat muncul pada dunia keislaman, beliau juga

Page 41: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

27

membahas permasalahan yang ada dalam tarekat serta contoh

penyelesaiannya.

Dalam satu tulisannya, “Kebangkitan Dunia Baru Islam di Indonesia”,

untuk satu bab buku terjemahan Stoddard, Dunia Baru Islam (1966), ia

menunjukkan kontribusi masing-masing, yang reformis-modernis-tradisi

maupun Kaum Tua-Kaum Muda, bagi kemerdekaan Indonesia. Semua tulisan

diarahkan pada pendekatan rekonsiliasi titik temu dan pencarian sintesa-

sintesa baru bagi kemajuan dan pengumpulan kekuatan bangsa ini. Isi tulisan

macam ini tidak kita temukan pada sejumlah sarjana Indonesia didikan

Amerika, Eropa maupun Australia, yang selalu mencari titik lemah pada

komunitas pesantren, pengumpulan titi kelemahan bangsa ini, serta penojolan

titik-titik tengkar di antara berbagai komponen bangsa ini. Selain itu juga

Aboebakar menterjemahkan beberapa karya para penulis Eropa dan Orientalis

tentang sejarah Aceh kedalam bahasa Indonesia. Menulis dalam bahasa Aceh

untuk buku pelajaran sekolah Aceh pada masa kolonial.32

Karya Aboebakar Atjeh yang berkaitan dengan Tasawuf diantaranya

adalah bukunya berjudul Pengantar Sejarah Sufi, Pengantar Ilmu Tarekat,

serta Wasiat Ibn Arabi. Dalam buku yang berjudul Pengantar Ilmu Tarekat

diterangkan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan tarekat

dari masalah Tasawuf yang menjadi ilmu pokok dalam tarekat hingga

persoalan-persoalan ajaran tarekat serta macam-macam tarekat. Karya-karya

32 Prof. Dr. H. Aboebakar Atjeh , Aliran Syi’ah di Nusantara (Jakarta: Yayasan Alhassanain as.) Hal. 70

Page 42: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

28

Aboebakar terkenal pada masa awal kemerdekaan karena beliau merupakan

salah seorang penulis yang aktif dan tekun. Berkat ketekunannya itu

Aboebakar Atjeh dipercayai sebagai pengelola perpustakaan serta penulisan-

penulisan sejarah, seperti yang telah diterbitkan. Karya Aboebakar mengenai

tasawuf lainnya yang berjudul Wasiat Ibn Arabi berisi tentang pemikiran Ibn

Arabi mengenai syari’at-syari’at Islam. Dalam bukunya ini juga dapat

dipelajari mengenai contoh tentang hakekat dan ma’rifat dalam ilmu tasawuf,

dimana orang-orang dengan pandangan tasawuf akan memandang dunia

sebagai sebuah hunian sementara dan lebih memandang kehidupan dengan

arti yang lebih tinggi dibanding dengan orang lain pada umumnya. Untuk para

peneliti yang ingin mengkaji tentang pemikiran Ibn Arabi mengenai Wahdatul

Wujud buku karya aboebakar ini dapat dijadikan sebagai sumber rujukan.

Dengan membandingkan antara pemikiran Ibn Arabi dan tokoh sufi lainnya

Aboebakar Atjeh menghadirkan sebuah karya buku yang tidak hanya

menampilkan sebuah permasalahan, tetapi memperlihatkan titik-titik dari

permasalahan tersebut agar dapat menjadi pemahaman mengenai asal-usul

topik permasalahan tersebut. Itulah seperti yang telah diuraikan pada paragraf

sebelumnya mengenai pemikiran Aboebakar Atjeh yang menjadi perbedaan

tulisannya dengan tulisan yang lain.

Page 43: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

29

Karya-karya tulis Aboebakar Atjeh yang diterbitkan antara lain:

1. Sejarah Al-Qur’an, cetakan II, 1951, dan cetakan VI, 1989.

2. Sejarah Ka’bah dan Manasik Haji, cet.III, 1963.

3. Sejarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar,1957.

4. Sejarah Masjid dan amal Ibadah di dalamnya, 1955; Mutiara

Akhlaq,1959.

5. Ahlus Sunnah wal-Jama’ah: Keyakinan dan I’tiqad, 1969.

6. Sejarah Filsafat Islam, cet II, 1982, cet III, V, 1989.

7. Pengantar Ilmu Tarekat, cet. I, 1963 dan cet. V 1988.

8. Perbandingan Mazhab Syi’ah, Rasionalisme dalam Islam, cet. I, 1965, dan

cet. II, 1980.

9. Gerakan Salafiyah di Indonesia, 1970.

10. Perbandingan Mazhab Salaf, Islam dalam masa Murni, 1970, cet. II, 1986

11. Wasiat Ibnu Arabi Kupasan Hakikat dan Ma’rifat dalam Tasawuf Islam,

1976.

12. Ilmu Fiqih Islam dalam Lima Mazhab, 1977.

13. Pendidikan Sufi, 1985

14. Potret Dakwah Muhammad SAW dan para Sahabatnya, 1986

15. Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia, 1982

16. Toleransi Nabi Muhammad dan para Sahabatnya, cet. II, 1984

17. Lee Sabooh Nang, buku bacaan anak-anak dalam bahasa Aceh

18. Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf.

Page 44: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

30

Dari beberapa karya Aboebakar Atjeh di atas dapat dilihat kebanyakan

karyanya merupakan tulisan-tulisan mengenai ilmu keislaman, meskipun ada

beberapa yang mengenai ilmu umum. Ketertarikan Aboebakar Atjeh menulis

tentang dunia tasawuf dan sufisme bisa jadi dipengaruhi oleh latar belakang

Aboebakar yang berasal dari keluarga seorang ulama di daerahnya yaitu Aceh

serta pendidikan Aboebakar Atjeh dan perannya dalam beberapa organisasi

dan juga pengalaman beliau dalam menyiarkan ajaran keislaman di bermacam

perkumpulan. Sebagai seseorang yang tekun dan cerdas, Aboebakar menjadi

orang yang dipercaya untuk menulis sebuah karya mengenai Wahid Hasyim,

seperti yang telah disinggung pada halaman sebelumnya karyanya ini

merupakan hasil prakarsa Aboebakar dan rekan Wahid Hasyim dalam

organisasi Nahdlatul Ulama dalam rangka sebagai sebuah penghargaan untuk

Wahid Hasyim dan juga sebagai kenang-kenangan sepeninggalan Wahid

Hasyim. Meskipun demikian, karya Aboebakar Atjeh yang cukup banyak,

tulisan-tulisan mengenai Aboebakar Atjeh masih sedikit atau bahkan hanya

ada cetakan terbitan ulang dari karya-karyanya saja.

Page 45: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

31

BAB III

PEMIKIRAN ABOEBAKAR ATJEH

A. Pemikiran Aboebakar Atjeh Tentang Tasawuf

Tasawuf atau sering dikenal dengan ajaran sufi merupakan salah satu

hal yang ada dalam ajaran keislaman. Tasawuf menjadi salah satu ilmu untuk

mendekatkan seorang muslim kepada Sang Pencipta. Ketika seseorang belajar

tasawuf hal yang dilakukan adalah memusatkan segala pikirannya untuk

senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan pembersihan

jiwa. Pengertian tasawuf juga dapat diartikan sebagai sebuah kajian ilmu

mistik yang membahas tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Ilmu

tasawuf merupakan salah satu pembentukan akhlak, banyak perhatian

terhadap ilmu tasawuf seperti yang dilakukan para ahli Eropa. Dikatakan

sebagai kajian ilmu mistik karena seorang sufi akan berusaha untuk

membersihkan dirinya dari segala perbuatan yang di benci oleh Tuhan agar

dapat tempat terbaik di sisiNya, dengan melakukan pembersihan jiwa seperti

halnya melakukan meditasi untuk menemukan ketenangan jiwa agar dapat

berkomunikasi dengan Tuhan lebih dekat.33

Perkembangan tasawuf dan ajaran sufi di Nusantara tumbuh di

wilayah Aceh pada awal mula masuknya Islam ke nusantara. Aceh dikenal

sebagai kawasan yang cukup banyak jumlah penduduk muslimnya serta

33 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 1

Page 46: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

32

kebanyakan dari penduduk Aceh mengenal ajaran sufi atau tasawuf. Jika

melihat sejarah ulama sufi, cukup banyak ulama sufi yang menyebarkan

ajaran tasawuf di nusantara seperti salah satu contoh di sekitar Abad ke-12 M,

di Aceh pernah tampil tokoh sufi Syeh Abdullah Arif, yaitu sebuah nama

yang berarti seorang yang mengenal Tuhan dengan sebenar-benarnya, atau

lebih tegasnya menurut ajaran tasawuf beliau adalah seorang Wali Allah. Syeh

Abdullah Arif adalah seorang pendatang ke wilayah nusantara bersama

banyak mubaligh lainya diantaranya sahabatnya bernama Syeh Ismail Zaffi.

Kedua ulama sufi ini pernah menjadi murid Syeh Abdul Qodir Al Jailani,

ulama pengagas Tarekat Qadiriyah ini menurut H.M Zainuddin pernah datang

ke Aceh mengembangkan ajaran tarekatnya itu.34 Ulama-ulama sufi yang

datang tentunya akan membawa pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi

sosial kemasyarakatan khususnya ajaran-ajaran keyakinan di wilayah yang

ditempati. Hal itu juga yang dapat digambarkan pada kondisi sosial

masyarakat Aceh.

Ketika membicarakan arti kehidupan dengan orang sufi, maka akan

dapat diketahui bahwa orang-orang sufi meletakkan makna hidup itu lebih

tinggi daripada hidup biasanya, kadang demikian tingginya sehingga orang

tidak biasa tidak dapat memahami itu. Jika mereka berbicara mengenai hukum

dalam Islam, maka yang dipentingkannya adalah tujuan dari pada hukum itu,

34 Hawash Abdullah, Perkembangan Ilmu Tasawuf & Tokoh-Tokohnya di Nusantara (Surabaya: Al Ikhlas) hal.10

Page 47: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

33

dengan demikian itikadnya seringkali berbeda atau kelihatan berbeda dengan

pegajian-pengajian ilmu fiqh biasa.35

Dalam perdebatan sebuah permasalahan fiqh maupun persoalan

keislaman lainnya seorang sufi lebih melihat dengan pandangan mereka yang

cukup dalam untuk memahami suatu ijma’, ataupun suatu syari’at. Sebagai

contoh dalam tulisan Aboebakar Atjeh mengenai tokoh sufi Ibn Arabi dimana

dalam sebuah persoalan penentuan kiblat sholat orang Islam yaitu ditetapkan

menghadap Ka’bah, namun Ibn Arabi mengatakan hal itu bukanlah suatu

syarat dengan mengatasnamakan Firman Allah. Hal demikian sepintas seakan-

akan Ibn Arabi akan menentang keputusan berqiblat kepada Ka’bah, namun

hal itu menunjukkan pandangan tasawuf yang telah mempengaruhi ajaran

fiqhnya sehingga pembahasan itu lebih banyak ditujukan kepada hal lain.

Sebagaimana dengan orang tasawuf yang lain melihat syari’at kepentingan

bagi orang awam dan melihat hakekat itu sebagai kepentingan syari’at dan

ilmu fiqh itu baginya tidak lain daripada sebuah muqadimah untuk pelajaran

keadaan hati. Dengan demikian pemikiran filosofi yang kuat dapat

mempengaruhi pandangan seorang sufi.36

Ulama fiqh dan tasawuf memiliki perbedaan dengan jalannya masing-

masing, dimana ahli fiqh biasanya berjalan diatas jalannya sendiri dan ahli

tasawuf berjalan pula menurut keyakinan sendiri, sehingga terjadilah antara

35 Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi (Bandung: SEGA ARSY,2016) hal. 54 36 Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi (Bandung: SEGA ARSY,2016) hal. 57

Page 48: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

34

kedua jalan fikiran itu lama kelamaan terbentuk jurang pemisah satu sama

lain. Bahkan tekadang terjadi saling tuduh menuduh antara golongan yang

menamakan dirinya ahli syari’at dengan golongan yang dinamakan ahli

hakekat. Tetapi meskipun demikian jika satu sama lain saling mendekati

dengan mempertahakan pendirian satu sama lain tidak akan menjadi masalah

selama masih ada kerukunan dan sikap toleransi antar kedua pihak. Dalam

ucapan sufi di sebuah percakapan mengenai seorang murid dengan gurunya

yang juga seorang sufi, seolah menunjukkan jalan menuju surga ialah ajaran

syari’at dan jalan menuju Allah adalah Hakikat. 37

Ulama sufi membagi ulama atas dua bagian ada ulama umum dan

ulama khusus. Ulama umum memberikan fatwanya tentang halal dan haram,

dan oleh karena itu mereka dinamakan ahli ustuwanah, yang mengajar pada

tiang-tiang tertentu dalam masjid. Tetapi ulama khusus ialah orang-orang

yang alim tentang ilmu tauhid dan ilmu ma’rifat Tuhan, yang dinamakan ahli

zawiyah dengan kedudukannya yang terasing dan terpencil. Jadi dalam ilmu

tasawuf menurut Aboebakar, banyak cara untuk memahaminya. Namun

pengartian ilmu tasawuf sebagai sebuah ilmu yang mempersulit cara

peribadahan, merupak sebuah pendapat yang keliru. Dimana sebenarnya

adanya ilmu tasawuf dengan beragam macam istilah didalamnya adalah salah

satu jalan untuk mempelajari cara beribadah dengan kesungguhan hati. Bukan

37 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 30

Page 49: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

35

hanya sekedar tahu cara melakukan ibadah serta sekedar melakukan tata cara

ibadah itu sendiri, namun tasawuf mengajarkan untuk menanamkan keyakinan

beribadah kepada Tuhan dengan hati yang bersih, dengan ketulusan hati, niat

yang sungguh-sungguh, bukan hanya sekedar tahu dan paham saja.

B. Pemikiran Aboebakar Atjeh Tentang Tarekat

Tarekat adalah jalan, petunjuk dalam melakukan suatu ibadah sesuai

dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh nabi dan dikerjakan oleh

sahabat dan tabi’in, turun menurun sampai kepada guru-guru, sambung-

menyambung dan berantai.38 Ketika belajar tasawuf tarekat tidak akan asing

karena tarekat merupakan jalan untuk mempelajari ilmu tasawuf. Dalam

tarekat ada yang dikenal dengan sebutan murid dan guru. Pada dasarnya

tarekat merupakan ajaran yang diperoleh seorang guru yang diamalkan dan

diajarkan kepada muridnya. Syeh atau guru mempunyai kedudukan yang

penting dalam tarekat.

Guru tidak saja merupakan pemimpin yang mengawasi murid-

muridnya dalam kehidupan lahir dan pergaulan sehari-hari agar tidak

menyimpang dari pada ajaran-ajaran Islam dan terjerumus kedalam maksiat,

berbuat dosa besar atau dosa kecil, yang segera harus ditegurnya, tetapi ia

merupakan pemimpin kerohanian yang tinggi sekali kedudukannya dalam

38 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 47

Page 50: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

36

tarekat itu. Ia merupakan perantara dalam ibadah antara murid dan Tuhan.

Oleh karena itu jabatan guru tidaklah dipangku oleh sembarang orang,

meskipun ia mempunyai lengkap pengetahuannya tentang suatu tarekat, tetapi

yang terpenting adalah ia harus mempunyai kebersihan rohani dan kehidupan

batin yang murni. Bermacam-macam nama yang tinggi diberikan kepadanya

menurut kedudukan, misalnya nussak, orang yang mengerjakan segala amal

dan perintah agama, ubbad, orang yang mengajar dan memberi contoh kepada

murid-muridnya, imam, pemimpin yang tidak saja dalam segala ibadah tetapi

dalam sesuatu aliran keyakinan, syeh, kepala dari kumpulan tarekat dan

kadang-kadang dinamakan juga denga nama kehormatan sadah yang artinya

penghulu atau orang yang dihormati dan memiliki kekuasaan penuh

dipercayai untuk memegang kekuasan tersebut.39

Dalam beberapa hal seperti yang telah disebutkan, sebagai seorang

guru harus memiliki kebersihan kerohanian dan juga telah mencapai tingkatan

yang tinggi termasuk salah satunya adalah sempurna suluknya dalam ilmu

syari’at dan hakikat menurut Qur’an, Sunnnah dan Ijma’ serta sempurna

pengajarannya dari seorang mursyid, yang sudah sampai pada makam yang

tinggi, dari tingkat ketingkat hingga kepada Nabi Muhammad s.a.w dan

kepada Allah s.w.t dengan melakukan kesungguhan, ikatan-ikatan janji dan

wasiat, serta memperoleh izin dan idjazah, untuk mengajarkan suluk itu

39 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 59

Page 51: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

37

kepada orang lain. Maka dari itu seorang Syeh seharusnya bukan dari

seseorang jahiliyah yang hanya ingin menempati kedudukan sebagai seorang

syeh karena dorongan nafsunya belaka, syeh yang arif mempunyai sifat

sungguh-sungguh dan memiliki sifat sebagaimana yang telah disebutkan.

Seorang syeh yang belum pernah memiliki mursyid, maka mursyidnya itu

adalah setan.

Demikian dengan sorang mursyid mempunyai tanggung jawab yang

berat. Pertama seorang mursyid harus alim dan ahli dalam memberikan

tuntunan kepada murid-muridnya dalam ilmu fiqh, aqa’id dan tauhid dengan

pengetahuan yan dapat menyingkirkan segala prasangka dan keraguan dari

muridnya mengenai persoalan-persoalan. Kedua seorang mursyid harus

memiliki sifat arif untuk mengenal dan bijak dengan segala sifat

kesempurnaan hati, segala adabnya, segala kegelisahan jiwa dan penyakitnya,

begitu juga mengetahui cara menyehatkannya kembali serta memperbaikinya

seperti semula. Ketiga, seorang mursyid mempunyai belas kasihan terhadap

orang islam, khusunya terhadap murid-muridnya, dapat memberi nasehat dan

selalu memberikan petunjuk kepada murid yang diasuhnya. Keempat, seorang

mursyid pandai menyimpan rahasia. Kelima, tidak menyalahgunakan amanah

dari murid-muridnya. Keenam, tidak memerintah dan melarang muridnya

dengan seenaknya, seorang mursyid dapat memberi contoh yang baik barulah

kemudian diajarkan kepada murid-muridnya. Ketujuh, seorang mursyid tidak

terlalu banyak bergaul ataupun bersenda gurau dengan muridnya, hanya

Page 52: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

38

dalam kesempetan melakukan wirid bersama murid serta pengajaran amalan

serta petunjuk mengenai syari’at dan tarekat, sehingga dapat menghindarkan

segala keraguan dan memimpin muridnya beribadah kepada Tuhan dengan

amalan yang sah. Kedelapan, seorang mursyid mengusahakan segala

ucapanyan bersih dari pengaruh hawa nafsu, terutama ucapanya yang pada

pendapatnya akan memberikan bekas kepada kehidupan batin murid-

muridnya. Kesembilan, seorang mursyid selalu bijaksana, lapang dada, ikhlas

serta memberikan amal yang sesuai dengan kemampuan muridnya dengan

tiada suatu paksaan. Kesepuluh, sabar.

Kesebelas mampu menjaga kehormatan dirinya, karena berkurangnya

kehormatan dan kepercayaan terhadapnya adalah musuh terbesar bagi seorang

mursyid. Kedua belas, jangan pernah lupa untuk memberikan petunjuk pada

muridnya setiap kali murindnya telah melakukan kesalahan ataupun belum

melakukan kesalahan. Ketiga belas, menjaga muridnya dari sifat sombong

dengan segala tingkatan yang telah dilampauinya. Keempat belas, melarang

muridnya berbicara banyak kepada temannya tentang keramat dan wirid yang

istimewa, karena lambat laun akan tumbuh rasa berbesar diri pada muridnya

tersebut. Kelima belas, seorang mursyid menyediakan tempat berchalwat, bagi

murid-muridnya, yang tidak diperbolehkan masuk seorangpun dari pada anak-

anaknya kecuali untuk keperluan khusus, begitu pula dengan seorang mursyid

menyediakan sebuah tempat khusus untuk dirinya dengan sahabat-sahabatnya.

Keenam belas, hendaknya dijaga agar muridnya tidak melihat segala gerak

Page 53: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

39

gerik mursyidnya, tidak melihat tidurnya, tidak melihat cara makan

minumnya, karena sewaktu-waktu dapat menghilangkan kehormatannya.

Ketujuh belas, mencegah muridnya untuk memperbanyak makan, karena akan

memperlambat tercapainya latihan-latihannya. Kedelapan belas, melarang

muridnya berhubungan dengan Syeh tarekat lain, karena seringkali yang

demikian itu memberikan akibat yang kurang abaik bagi muridnya. Tetapi jika

yang demikian itu tidak mengurangi kencintaan muridnya karena pergaulan

tersebut maka diperbolehkan. Kesembilan belas, melarang muridnya untuk

pulag-balik kepada raja dan orang besar dengan tidak ada keperluan tertentu,

karena pergaulannya dapat membesarkan nafsu keduniaannya dan meupakan,

bahwa ia sedang dididik berjalan keakhirat. Kedua puluh, mursyid selalu

dalam khotbah-khotbahnya mempergunakan kata-kata dan cara-cara yang

lemah lembut yang dapat menawan hati dan fikiran, jangan sekali-sekali

khotbahnya mengandung kecaman, karena yang demikian itu dapat

menjauhkan jiwa muridnya dari padanya. Keduapuluh satu, apabila seseorang

mengundangnya, maka ia menerima undangan itu dengan penuh kehormatan

dan penghargaan, begitu pula dengan rasa merendahkan diri. Keduapuluh dua,

apabila duduk ditengah-tengah murinya, maka ia duduk dengan tenang dan

penuh sabar, jangan banyak menoleh kekiri-kekanan, jangan melunjurkan

kakinya ditengah-tengah mereka, jangan menutup matanya ditengah-tengah

pertemuan, merendahkan suaranya, menghindarkan sifat-sifat tercela, karena

apa yang dilakukan itu semuanya akan dituruti oleh muridnya yang dianggap

Page 54: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

40

sebagai kelakuan-kelakuan yang terpuji dan ditirunya. Kedua puluh tiga

bahwa ia harus menjaga sikap pada waktu seorang muridnya datang

menemuinya jangan memalingkan pandangan, apabilan ia datang kepada

seorang murid hendaklah dijaga sopan santun tingkah lakunya dalam keadaan

yang sebaik-baiknya.

Keduapuluh empat, hendaklah ia suka bertanya kepada seorang murid

yang yang tidak hadir atau kelihatan serta memeriksa sebab tidak hadir itu.

Apabila murid itu ternyata sakit, segeralah menengok, apabila murid itu

memerlukan sesuatu maka segera berikhtiar untuk menolongnya, apabila

murid ternyata uzur hendaklah ia menyuruh memanggil dan berkirim salam.

Ghazali menyatakan, bahwa murid tak boleh tidak harus memiliki

syeh yang memimpinnya, sebab jalan imam adalah samar, sedang jalan iblis

banyak dan terang. Dan siapa yang tak mempunyai Syeh sebagai penunjuk

jalan, ia pasti akan dituntun oleh iblis dalam perjalanannja. Karena itu murid

harus berpegang kepada Syehnya, sebagaimana seorang buta dipinggir sungai

berpegang kepada pemimpinnya, mempertanyakan diri kepadanya, jangan

menentangnya sedikitpun dan berjanji mengikutinya dengan mutlak. Murid

harus tahu, bahwa keuntungan yang didapatinya karena kekeliruan Syehnya,

apabila ia bersalah, lebih besar daripada keuntungan yang diperolehnya dari

kebenarannya sendiri apabila ia benar. 40

40 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 64

Page 55: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

41

Adab murid terhadap gurunya cukup banyak, namun yang terpenting

adalah seorang murid tidak boleh sekali-kali menentang gurunya, sebaliknya

harus membesarkan kedudukan gurunya itu lahir dan batin. Ia tidak boleh

meremehkan apalagi mencemoohkan, mengecam gurunya didepan dan

dibelakang. Salah satu yang harus diyakini ialah bahwa maksud nya itu hanya

akan terjadi karena didikan dan asuhan gurunya, dan oleh karena itu jika

pandangannya terpengaruh oleh pendapat guru-guru lain, maka yang demikian

itu akan menjauhkan dirinya daripada mursyidnya, dan tidak akan ada

limpahan atas percikan cahaya dari guru. Selain menghargai dan menghormati

gurunya, seorang murid juga harus memiliki adab terhadap sendiri. Adab

murid terhadap dirinya sendiri dalam kehidupan tarekat yang terpenting

adalah mempercayai dan meyakini Allah ta’ala itu senantiasamelihat

kepadanya dan mengawasi dia didalam segala tingkah lakunya dan dalam

segala keadaan, oleh karena itu hendaklah ia selalu ingat kepadaNya baik

sedang berjalan, baik sedang duduk, atau sedang sibuk dengan salah satu

pekerjaannya, karena semua itu tidak dapat mencegah dia dari pada dzikir dan

ingat kepada Tuhannya, bahkan demikian rupa sehingga nama Tuhan itu

mengalir keseluruh pokok dan liang-liang hatinya.

Tarekat menurut Aboebakar dapat diartikan sebagai cara atau jalan

untuk melakukan syari’at, ajaran-ajaran, tuntunan beribadah yang sunguh-

sungguh dengan mempelajari ilmu-ilmu dari guru dan mengamalkannya

dengan kebersihan jiwa agar senantiasa khusuk dalam beribadah kepada

Page 56: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

42

Tuhan. Ajaran dalam tarekat yang terlihat adalah kehormatan seorang guru

yang mengajarkan ajaran kepada muridnya, serta bagaimana murid

menghormati gurunya agar ilmu pengajaran dari guru dapat diterima dan

diamalkan sesuai dengan syari’at yang telah dituntunkan. Seorang guru juga

menghargai dan menghormati hak seorang murid serta sebaliknya murid dan

guru harus dapat menciptakan sebuah suasana yang baik dalam rangka

mempelajari syari’at ajaran agama yang diberikan Tuhan kepada makhluk-

makluknya. Sesuai tujuan penciptaan alam semesta beserta isinya untuk

senantiasa tunduk dan beribadah kepada Tuhan.

C. Hubungan Tarekat dan Tasawuf

Tarekat dan tasawuf merupakan hal yang saling berkaitan satu sama

lain. Dalam pengertian singkatnya tasawuf merupakan sebuah ilmu dan

tarekat merupakan jalan untuk memelajari ilmu tasawuf. Orang Islam yang

tidak mengerti Ilmu tasawuf seringkali bertanya secara mengejek, mengapa

ada pula ilmu tarekat, apa tidak cukup ilmu fiqh itu saja dikerjakan untuk

melaksanakan ajaran islam itu. Orang yang bertanya demikian itu sebenarnya

demikian itu sebenarnya sudah melakukan ilmu tarekat, tatkala gurunya yang

mengajarkan ilmu Fiqh itu kepadanya, misalnya sembahyang, menunjuk dan

membimbing dia, bagaimana mengangkat tangan pada waktu takbir

pembukaan, bagaimana berniat yang sah, bagaimana melakukan bacaan,

bagaiana melakukan mukti dan sujud, semuanya itu dengan sebaik-baiknya.

Page 57: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

43

Semua bimbingan guru itu dinamakan tarekat, secara minimum tarekat

namanya, tetapi jika pelaksanaan ibadah itu berbekas kepada jiwanya,

pelaksanaan itu secara maksimum hakekat namanya, sedang hasilnya sebagai

tujuan terakhir dari pada semua pelaksanaan ibadah itu ialah mengenal Tuhan

sebaik-baiknya, yang dengan istilah sufi Ma’rifat namanya. Mengenal Allah,

untuk siapa dipersembahkan segala amal ibadah itu.41

Dalam ilmu tasawuf penjelasan ini disebutkan syari’at itu merupakan

peraturan, tarekat itu merupakan pelaksanaan, hakekat itu merupakan keadaan

dan ma’rifat itu adalah tujuan yang akhir. Dengan kata lain Sunnah harus

dilakukan dengan tarekat, tidak cukup hanya keterangan dari nabi saja, jika

tidak dilihat pekerjaan dan cara melakukannya, yang melihat itu adalah

sahabat-sahabat, yang menceritakan kembali kepada murid-muridnya, yaitu

tabi’in, yang menceritakan pula kepada pengikutnya, yaitu tabi’in-tabi’in dan

selanjutnya, sebagaimana yang dituliskan dalam hadist , dalam Asar dan

dalam kitab-kitab ulama. Jadi dengan demikian itu dapatlah kita katakan

bahwa bukanlah Qur’an itu tidak lengkap atau Sunnah dan Ilmu Fiqh itu tidak

sempurna, tetapi masih ada penjelasan lebih lanjut dan bimbingan lebih

teratur, agar pelaksanaan dari pada peraturan-peraturan Tuhan dan Nabi itu

dapat dilakukan menurut semestinya, tidak menurut penangkapan otak orang

yang hanya membacanya saja dan melakukan sesukanya. Naqsabandi berkata

41 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 47

Page 58: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

44

bahwa syari’at itu segala apa yang diwajibkan, dan hakekat itu tidak bisa

terlepas dari syari’at. Seperti yang dimaksudkan Imam Malik bahwa barang

siapa mempelajari fiqh saja tidak mempelajari tasawuf , maka dia fasik,

barang siapa mempelajari tasawuf saja dengan tidak mengenal fiqh, maka dia

itu zindiq, dan barang siapa mempelajari serta mengamalkan keduanya, maka

itulah mutahaqqiq yaitu ahli hakekat yang sebenarnya.42

Ketika seseorang berniat untuk bersungguh-sungguh dalam

mendekatkan diri kepada Allah maka hal yang perlu dilakukannya adalah

mempelajari cara untuk melakukan ibadah yang baik dan benar menurut

tuntunan yang telah diberikan Tuhan kepada makluknya melalui para manusia

pilihannya yaitu para nabi dan rosul yang kemudian diajarkan kepada

pengikut rosulullah. Untuk mempelajari cara beribadah dibutuhkan sebuah

ilmu, untuk mengamalkan ilmu tersebut diperlukan cara. Begitu pula

hubungan tasawuf dan tarekat sebagai ilmu dan cara untuk melakukan ibadah

yang baik dengan kesungguhan hati, kebersihan jiwa serta ketulusan hati

untuk fokus dan khusyuk dalam mekukan suatu ibadah. Seperti contoh kecil

ketika seseorang tengah belajar tata cara beribadah dengan ustadz atau

gurunya.

42 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 48

Page 59: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

45

BAB IV

ANALISIS TERHADAP KARYA ABOEBAKAR ATJEH

TENTANG TAREKAT DAN TASAWUF

A. Tinjauan Krisis Terhadap Pemikiran Aboebakar Atjeh

Berikut ini merupakan hasil tinjauan ktitis terhadap pemikiran

Aboebakar Atjeh tentang tasawuf. Menurut Aboebakar Atjeh ilmu tasawuf,

sufisme dan tarekat merupakan satu kesatuan yang berkaitan satu sama lain

ketika seseorang mempelajari ilmu tasawuf berarti ia melakukan tarekat

minimum dimana seperti contoh ketika seorang muslim belajar mengenai tata

cara sholat maka ia telah melakukan ajaran tarekat kepada guru atau orang

yang mengajarinya. Antara tarekat dan tasawuf harus seimbang agar tidak

menimbulkan sebuah penyimpangan ilmu. Adapun penggambaran hubungan

tasawuf dengan tarekat yang telah dituliskan dalam buku karya Aboebakar

Atjeh yang berjudul Pengantar Ilmu Tarekat uraian tentang mistik. Dalam

bukunya ini pembaca akan dapat mengenal dunia tarekat dan tasawuf lebih

dekat dengan mengenal asal usul tasawuf serta tarekat dan pembagian tarekat

kemudian hal yang lain yang berkaitan.

Pada bukunya yang berjudul Wasiat Ibn Arabi, Aboebakar Atjeh

menerangkan tentang perbedaan antara pemikiran tasawuf Ibn Arabi dengan

ulama tasawuf lain seperti Al Ghazali. Dalam tulisannya inilah sebagaimana

disebutkan Ibn Arabi merupakan salah satu tokoh tasawuf yang memiliki

Page 60: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

46

ucapan cukup keras dengan mengucap ucapan bedasarkan kekuatan

pribadinya. Memang Ibn Arabi merupakan seorang tokoh tasawuf yang

dikenal sebagai pengajar ilmu sesat pada kalangan orang awam, namun hal itu

tak lantas dapat dijadikan sebagai sebuah keputusan untuk menyalahkan

adanya ilmu tasawuf dalam dunia islam. Ketika melihat karya Aboebakar,

perbedaan antara Ibn Arabi dan Al-Ghazali akan terlihat jelas dengan

uraiannya mengenai kepengaruhan ilmu tasawuf yang dipelajari oleh Ibn

Arabi telah mempengaruhi ajaran fiqhnya, dimana pada pengertian Ibn Arabi

mengenai arti Tuhan dan permasalahan Fiqh islam lainnya, semisal penentuan

arah kiblat menjadi sorotan yang cukup mengherankan ketika ucapan-ucapan

Ibn Arabi yang mengatakan bahwa Ka’bah bukan merupakan suatu syarat

arah kiblat ketika dalam ajaran fiqh hal itu merupakan suatu syarat. Ajaran

tasawuf yang dipelajari oleh Ibn Arabi telah mencapai tingkatan yang tinggi

dimana Ibn Arabi mengartikan sebuah kehidupan dengan arti lain yang mana

pandangan orang lain mungkin tidak akan dapat memahami pemikirannya

tersebut. Ibn Arabi telah mengalami perubahan, ia telah beralih dari suatu

babakan hidup kepada babakan hidup yang lain, dari babakan hidup cinta

kepada makhluk bumi kepada cinta terhadap kawakib, bintang-bintang yang

menjadi buah mimpinya pada malam hari, adapun mimpi yang pernh di

impikan oleh nabi yusuf ketika Ibn Arabi bermimpi bertemu denga sepuluh

bintang dan bulan yang sujud kepadanya. Dalam cerita Ibn Arabi itu dapat

diketahui seorang sufi meletakkan makna hidup itu lebih tinggi daripada

Page 61: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

47

hidup biasa, terkadang demikian tingginya sehingga orang biasa tak dapat

memahaminya, jika mereka membicarakan sesuatu hubungan dalam Islam,

maka yang dipentingkan ialah tujuan daripada hukum itu dan dengan

demikian ijtihadnya acapkali berbeda atau terlihat berbeda dengan pengajaran

fiqh biasa.43

Perbedaan pemikiran antara Al-Ghazali dan Ibn Arabi yang terlihat

adalah ketika Al-Ghazali menghormati hukum-hukum dan mengajarkan

ajaran fiqh, sesudah itu barulah ia pindah kepada pengertian sufi. Sedangkan

perhatian Ibn Arabi beralih dari bumi ke angkasa raya, meningkat bersama

panggilan jiwanya ke langit, kepada keindahan bintang-bintang yang

bertaburan di cakrawala, pandangannya berpindah dari ruang bilik yang

sempit keluar dunia yang lebih luas dan kepada keindahan yang

mengagumkan serta menajubkan. Ibn Arabi jatuh cinta, cinta yang mesra,

cinta yang berpadu dengan kepuasan ruhani. Ia duduk termenung pada malam

hari yang sepi, sambil bertopang dagu, melihat dengan sirnya keindahan

bintang-bintang itu sejauh mata memandang. Ia mengaku dalam karangannya

pada suatu malam Ibn Arabi bermimpi mengawasi bintang-bintang, tidak ada

sebuahpun diantara bintang yang tidak dinikahinya, dengan kelezatan ruhani

yang mesra, dan dalam kata-kata Ibn Arabi semua bulan dan bintang telah

43 Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi (Bandung: SEGA ARSY,2016) Hal. 58

Page 62: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

48

membukakan pengetahuan yang luas tentang alam semesta, tentang rahasia

yang dalam.44

Dalam khazanah Islam, pemikiran manusia biasanya ada tiga tingkat.

Tingkat pertama, tingkat rasional, logis. Tingkatan kedua adalah yang bersifat

spiritual, rohaniah. Yang ini terkait dengan perasaan-perasaan atau

pengalaman-pengalaman keagamaan, dan diantara keduanya ada imajinasi,

atau daya imajinal. Yang bersifat rasional-logis biasanya disampaikan lewat

bahasa yang mengandalkan prosedur logis. Yang spiritual, kata dari sebagian

orang, termasuk salah satunya Al-Ghazali, seorang sufi besar dalam sejarah

islam 45 tak bisa diungkapkan secara rasional. Tetapi beberapa sufi tertentu

mencoba mengungkapkannya, termasuk di dalamnya yang amat terkenal dan

produktif dalam mengungkapkan perasaan-perasaan keagamaan adalah Ibn

Arabi. Perbedaan pemikiran biasa dengan pemikiran sufi itulah yang

mempengaruhi pengertian dari suatu permasalahan dalam dunia keislaman.46

Qusyairi, salah seorang penulis buku standar tentang Tasawuf, dalam

salah satu perbincangannya tentang terminologi sufi menunjukksn bahwa

keadaan-keadaan mistikal bukanlah merupakan hasil dari upaya, melainkan

bagian dari barokah Tuhan. Pada ungkapan-ungkapan orang sufi banyak

ungkapan yang menjadi sebuah rumus pemahaman tasawuf seperti contoh

44 Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi (Bandung: SEGA ARSY,2016) Hal. 58 45 Haidar Bagir, Islam Tuhan Islam Manusia, Agama dan Spiritualitas di Zaman Kacau (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2017) Hal.64 46 Haidar Bagir, Islam Tuhan Islam Manusia, Agama dan Spiritualitas di Zaman Kacau (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2017) Hal.59

Page 63: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

49

ungkapan Ibn Arabi, Harf merupakan sebuah ungkapan yang dengannya

Tuhan berkomunikasi denganmu. Dengan kata lain, bukan hanya para sufi

seperti menyangkal bahwa ilham datang dari alam imajinal-jika ia dipercayai

sebagai berada di bawah tingkat alam rasional, seperti yang dipahami para

filsuf-mereka boleh jadi tak percaya pada keperluan untuk membatasinya

dengan daya rasional. Satu-satunya pembatasan bagi para sufi muncul oleh

keperluan mempertimbangkan konteks pengajaran ilham-ilham kepada para

murid sufisme yang belum mencapai suatu tingkat yang memampukan

mereka untuk menyerap ilham-ilham itu dalam segenap keseluruhannya. Itu

yang menyebabkan para sufi terkadang menyederhanakan setiap ilham yang

diterimanya dalam pengalaman-kemistikan yang dilewati dengan sebuah

bahasa yang lebih sederhana dan sesuai.47

Melihat buku karya Aboebakar Atjeh ilmu tasawuf hadir dalam dunia

keislaman karena para sufi melihat kerusuhan di dunia tentang manusia yang

tidak percaya dengan keberadaan Tuhan dan manusia yang cenderung

mencintai dirinya sendiri. Sebab pertama manusia tidak percaya tentang

adanya Tuhan dalam kehidupannya mengakibatkan manusia tidak takut

dengan larangan dan tidak patuh terhadap perintah-perintah Tuhan untuk

mengdakan perdamaian di dunia ini. Hal itu yang dimaksudkan dalam

membentuk manusia yang mengenal Tuhannya dan senantiasa beribadah

47 Haidar Bagir, Islam Tuhan Islam Manusia, Agama dan Spiritualitas di Zaman Kacau (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2017) Hal.65

Page 64: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

50

kepada Tuhannya. Sebab yang kedua ketika manusia cenderung mencintai

dirinya sendiri menyebabkan timbulya beberapa keadaan, seperti mencintai

harta benda dan kekayaan, mencintai makan minum yang lezat, yang

berlimpah-limpah, mencintai anak isteri yang berlebihan, mencintai rumah

tanggga yang besar dan megah, mencintai kedudukan yang tinggi dan

berpengaruh, mencintai nama yang harum dan masyhur, yang akhirnya

membawa kepada kecintaan yang sangat kepada dunia dan ingin hidup kekal

diatas permukaan bumi.48

B. Relevansi Pemikiran Aboebakar Atjeh Terhadap Perkembangan

Intelektual Islam Di Indonesia.

Relevansi Pemikiran Aboebakar tentunya dalam bidang keilmuan

tasawuf yang berkembang di Indonesia cukup banyak mengenai bagaimana

ilmu tasawuf menjadi suatu kajian ilmu yang cukup populer dalam era

modern meskiput dalam penyebutanya bermacam-macam. Ajaran ajaran

tasawuf yang berkembang di Indonesia menimbulkan dampak yang

mengemparkan masayarakat muslim khususnya para pemeluk agama islam di

Indonesia. Terkadang hal itu menjadi sebuah perdebatan dalam penentuan

suatu aturan syari’at Islam. Pengaruh fanatisme sering kali menjadi penyebab

utama para ahli tasawuf dijadikan sebagai sebuah hujatan yang dikecam oleh

48 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Jakarta: FA. H. M. TAWI & SON BAG. Penerbitan, 1966) hal. 3

Page 65: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

51

masyarakat. Penguatan argumen dan penegasan pendirian satu sama lain

tentang keyakinannya masing-masing yang dapat saling menguatkan

hubungan antar berbagai pihak. Dalam keadaan seperti itu karya-karya

Aboebakar Atjeh dapat dijadikan sumber rujukan untuk memahami arti

tasawuf dan bagaimana cara membandingkan sebuah pemikiran tentang

tasawuf yang berada dalam tuntunan Islam dan ajaran tasawuf mana yang

sudah melampaui batas, dan bahkan menyeleweng dari ajaran-ajaran Islam.

Kontribusi Aboebakar Atjeh dalam perkembangan intelektual di

Indonesia tentunya adalah menambah khasanah keilmuan khususnya pada

ilmu tasawuf dan umumnya pada dunia keislaman. Selain sebagai

penyumbang sumber keilmuan dalam tasawuf karya beliau juga banyak

menyumbang dalam ilmu sejarah seperti karyanya yang membahas mengenai

sejarah masuknya islam, sejarah Alqur’an, sejarah masjid serta buku

bertemakan keislaman lainnya. Dalam tasawuf dan tarekat seringkali dianggap

sebagai ilmu yang menyimpang dari ajaran islam karena dianggap sebagai

ilmu yang berada dari luar umat islam. Namun adanya karya Aboebakar Atjeh

dapat membantu menerangkan bagaimana konsep dalam tasawuf serta tarekat

dapat dipelajari dari asal mula munculnya ajaran tarekat serta ajaran seperti

apa yang dikatakan sebagai suatu ajaran yang menyimpang akan dapat

dipelajari di dalam buku karya Aboebakar salah satunya Pengantar Ilmu

Tarekat.

Page 66: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

52

Mengenai tasawuf dan tarekat, tulisan Aboebakar Atjeh dapat

dijadikan rujukan dalam masalah mistisme islam (tasawuf). Aboebakar telah

menghadirkan karya penting diantaranya buku dengan judul Pengantar

Sejarah Sufi dan Tasawuf serta Pengantar Ilmu Tarekat. Melihat dari judulnya

pembahasan mengenai tasawuf dan tarekat merupakan bagian dari objek yang

dikaji oleh Aboebakar Atjeh. Selain pada kedua karyanya tersebut sebuah

karya yang membahas mengenai seorang tokoh tasawuf juga ada seperti buku

yang berjudul Wasiat Ibn Arabi. Tidak hanya menambah pengetahuan tentang

tarekat dan tasawuf, adanya seorang intelektual islam yang mempunyai

ketekunan dan kecerdasan seperti Abobakar menandakan bahwa tidak hanya

intelektual barat yang bisa mengkaji dan menyajikan ilmu-ilmu yang

membutuhkan pemikiran filosofis, namun di Indonesia juga ada tokoh-tokoh

muslim yang memberikan hal seperti itu.

Pada buku Aboebakar Atjeh yang berjudul Wasiat Ibn Arabi, para

peneliti maupun pengkaji ilmu tasawuf akan dapat mempelajari bagaimana

seorang sufi yang telah masuk pada tingkatan puncak pada sebuah ajaran

tasawuf akan mengalami peralihan dari kehidupan biasa pada tingkatan yang

berada diluar akal manusia pada umumnya. Tidak hanya dapat mempelajari

tentang bagaimana pemikiran Ibn Arabi mengenai tasawuf, dalam bukunya

tersebut pemikiran Al Ghazali juga dihadirkan untuk mengetahui

perbandingan antara pemikiran tasawuf yang telah melampaui batas wajar

hingga seorang manusia dapat menafsirkan arti Tuhan, manusia, seluruh alam

Page 67: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

53

semesta dan arti kehidupan dalam tingkatan diluar ambang pemikiran manusia

awam pada umumnya. Buku berjudul Wasiat Ibn Arabi ini dapat menjadi

sumber pengetahuan mengenai konsep Wahdatul Wujud yang disebutkan oleh

Ibn Arabi. Menurut Aboebakar Atjeh dalam tulisannya, Ibn Arabi telah

dianggap sebagai penganut mazhab hulul dan ittihad dimana zat Tuhan dan

manusia itu bersatu padu, dan dengan demikian itu lalu ia dikafirkan, serta

dalam masa pemerintahan Islam yang lampau, banyak kitabnya yang dibakar

sehingga peneliti sekarang sulit untuk meneliti tentang salah satu tokoh

tasawuf yang cukup terkenal yaitu Ibn Arabi.49

Jika melihat keadaan intelektual khususnya pada era kemerdekaan,

peran serta kontribusi Aboebakar Atjeh cukup banyak menghasilkan bantuan

untuk perkembangan Intelektual di Indonesia dengan melalui karya-karyanya

yang cukup banyak membahas tentang dunia keislaman. Peran Aboebakar

dalam dunia kepustakaan juga ditunjukkan melalui kinerjanya di

perpustakaan-perpustakan di Jakarta dan di Yogjakarta. Tidak banyak buku

yang mengungkap tentang peran Aboebakar Atjeh namun hal ini tidak

menjadi suatu permasalahan untuk menggambarkan peran dan pemikiran

Aboebakar khususnya di bidang keilmuan tarekat dan tasawuf. Karya

Aboebakar Atjeh mengenai Ibn Arabi dapat dijadikan sebagai tolak ukur

49 Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi (Bandung: SEGA ARSY,2016) Hal. 22

Page 68: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

54

untuk memahami bagaimana Ibn Arabi dianggap sebagai seorang yang kafir

dan terkutuk dikala orang berhadapan dengannya.50

Sebagai seorang penulis pada masa awal kemerdekaan, Aboebakar

Atjeh mencoba untuk menemukan titik-titik persoalan yang terjadi pada

permasalahan tentang perbedaan penafsiran serta pertengkaran yang terjadi

antara golongan sufi, golongan fiqh, golongan tasawuf sunni dan golongan

zahiriah dan bathiniah . Selain itu Aboebakar Atjeh berupaya untuk

menjernihkan pengertian tasawuf, dalam rangka membasmi gerakan batin atau

klenik dalam masyarakat.

50 Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi (Bandung: SEGA ARSY,2016) Hal. 62

Page 69: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

55

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah mengkaji dan menganalisis pemikiran Aboebakar Atjeh,

sebagaimana telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yang

pertama mengenai Tasawuf menurut Aboebakar Atjeh diartikan sebagai

sebuah kajian ilmu mistik yang membahas tentang hubungan manusia dengan

Tuhan. Ilmu tasawuf merupakan salah satu pembentukan akhlak. Dalam

tahapan tasawuf ada empat yang pertama adalah Syari’at, kedua Tarekat,

ketiga Hakekat dan keempat Ma’rifat. Syari’at merupakan suatu tuntunan,

tarekat adalah jalan untuk melakukan tuntunan itu, hakekat adalah pencapaian

pertama setelah menguasai syari’at dan tarekat, kemudian tujuan akhir dari

ilmu tasawuf adalah mencapai ma’rifat. Ma’rifat yang dimaksudkan adalah

ketika seorang Sufi telah memahami dan menanamkan dalam dirinya

bagaimana menjadi seorang makhluk Tuhan yang baik dan bagaimana cara

beribadah kepadanya dengan ketulusan hati bukan hanya sekedar melakukan,

namun juga menghayati dari setiap peribadahannya sebagai wujud keyakinan

bahwa Tuhan itu ada untuk segala keadaan kehidupan makhluknya.

Melalui karya Aboebakar Atjeh mengenai tasawuf, kita dapat belajar

banyak mengenai bagaimana ilmu tasawuf muncul pada awalnya, dan

Page 70: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

56

bagaimana ilmu tersebut berkembang. Dalam tulisannya ilmu tasawuf disebut

sebagai salah satu imu yang hadir dari para tokoh diluar islam yang berasal

dari agama diluar islam. Ilmu tasawuf merupakan adopsi dari ilmu-ilmu

agama lain seperti kegiatan berkhalwat dalam tarekat yaitu berdiam diri

dalam suatu tempat yang sepi, itu hampir sama dengan bertapa yang

dilakukan orang Budha dan Hindu. Namun semua itu tergantung dari sudut

pandang masing-masing orang. Dalam setiap keyakinan atau agama tertentu

pasti memiliki persamaan dalam hal ibadah namun tujuannya hanya satu yaitu

beribadah kepada Tuhan mereka masing-masing. Tidak akan ada ajaran

agama ketika manusia tidak meyakini adanya Tuhan sebagai zat tertinggi

yang ada dalam kehidupan ini.

Tasawuf merupakan ilmu tentang pembentukan akhlak dimana

tasawuf juga memiliki hubungan dengan Tarekat sebagai cara untuk

melakukan tuntunan dalam membentuk akhlak manusia yang baik kepada

sesama makhluk dan kepada Tuhannya. Tarekat merupakan bagian yang erat

hubunganya dengan tasawuf bagaimana cara pengajaran syari’at dimana ada

seorang guru sebagai penuntun dan murid sebagai orang yang sedang belajar

mengenai suatu tuntunan dan diantara keduanya harus saling menghargai serta

menghormati agar ilmu yang diajarkan dapat membawa hasil yang baik.

Demikian kesimpulan yang dapat penulis sampaikan dalam skripsi ini

sebagaimana yang telah dipaparkan di uraian sebelumnya merupakan

Page 71: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

57

penjabaran dari hasil penelitian mengenai pemikiran Aboebakar Atjeh melalui

kajian pustaka dari karya-karya Aboebakar Atjeh dan buku-buku berkaitan

dengan tarekat dan tasawuf.

B. SARAN-SARAN

Seperti yang telah diuraikan di atas, maka penulis memberikan

beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan sebagai perhatian untuk peneliti

setelah saya ataupun pembaca lainnya. Saran penulis untuk peneliti lain untuk

para pengkaji tasawuf dapat belajar dari karya-karya Aboebakar Atjeh

mengenai permasalahan tasawuf. Karya-karya Aboebakar Atjeh merupakan

tulisan yang berkontribusi untuk perkembangan pengetahuan di Indonesia.

Saran untuk para pembaca lain, semoga pembaca dapat belajar dari karya

Aboebakar Atjeh mengenai Ilmu Tarekat dan Tasawuf untuk menambah

wawasan di dunia keilmuan tasawuf dan ajarannya. Selain itu belajar dari

karya Aboebakar Atjeh lainnya yang berkaitan dengan keislaman.

Tidak hanya saran dari penulis, saran dari peneliti lain dan juga

pembaca untuk penulisan skripsi ini juga dibutuhkan guna memperbaiki

penulisan tulisan lainnya dari penulis agar dapat menyajikan tulisan lainnya

yang lebih baik lagi.

Page 72: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

58

C. PENUTUP

Alhamdulillah akhirnya penulisan skripsi mengenai uraian pemikiran

Aboebakar Atjeh serta analisis terhadap pemikirannya yang tertuang melalui

karya-karya tulisan Aboebakar Atjeh telah terselesaikan. Puji syukur kehadirat

Tuhan senantiasa tercurah atas berkat Rahmat Hidayah-Nya penulisan ini

telah menjadi satu tulisan yang menjadi syarat kelulusan dalam menempuh

studi S1. Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak kekurangan yang

menjadi kekurangan penulis sebagai makhluk Tuhan yang tak luput dari

kesalahan. Maka segala masukan dari peneliti dan seluruh pembaca dapat

dijadikan masukan. Akhirnya dengan memohon do’a mudah-mudahan skripsi

ini membawa manfaat bagi pembaca dan penulis khususnya, selain itu semoga

memberi khasanah ilmu pengetahuan yang positif

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Page 73: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

59

DAFTAR PUSTAKA

Aboebakar Atjeh , Aliran Syi’ah di Nusantara, Jakarta: Yayasan

Alhassanain as.

Hamid, Shalahuddin, 100 tokoh islam paling berpengaruh di

Indonesia, Jakarta: PT.INTIMEDIA CIPTA NUSANTARA, 2003.

KPS, Wahid Hasyim. Untuk Republik dari tebu Ireng. Seri buku

Tempo: Tokoh Islam Di awal Kemerdekaan.

Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat, Jakarta: FA. H. M. TAWI

& SON BAG. Penerbitan, 1966

Muhammad Abd.Haq Ansari, Antara Sufisme dan Syari’ahí, Jakarta

Utara: CV. Rajawali, 1990.

HM. Amin Syukur, MA, Menggugat Tasawuf , Yogyakarta:

PUSTAKA PELAJAR, 2002.

Aboebakar Atjeh, Wasiat Ibn Arabi, Bandung: SEGA ARSY,2016.

Haidar Bagir, Islam Tuhan Islam Manusia, Agama dan Spiritualitas di

Zaman Kacau, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2017.

Hawash Abdullah, Perkembangan Ilmu Tasawuf & Tokoh-Tokohnya

di Nusantara, Surabaya: Al Ikhlas.

Majelis Diktilitbang dan LPI PPMuhammadiyah,1 Abad

Muhammadiyah Jakarta:KOMPAS.2010.

A.Taufiq, Tuhana, Aceh Bergolak Dulu dan Kini, Yogyakarta:GAMA

GLOBAL MEDIA.2000.

Page 74: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

60

Azra, Azyumardi dkk, Ensiklopedi Tasawwūf: I, Bandung: Angkasa,

cet.I, 2008.

Esoterik: Jurnal Akhlak Tasawuf, Pemikiran Tasawuf Imam Al

Ghazali, Vol 2 Nomor 1 2016

Aboebakar Atjeh, Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Jakarta: YAYASAN

BAITUL MAL, 1969

Aboebakar Atjeh, Ilmu Fiqh Dalam Lima Madzhab, Jakarta:

ISLAMIC RESEARCH INSTITUTE, 1977.

Aboebakar Atjeh, Sekitar Masuknya Islam Ke Indonesia, Solo:

Ramadhani, 1971

Misri A.Muchsin, Tasawuf di Aceh Dalam Abad XX, Yogyakarta:

IAIN Sunan Klijaga, 2003.

Page 75: PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/1/SKRIPSI LUTHFI KAIFAHMI.pdf · Dengan mengucap syukur yang tak tergambarkan dalam sebuah

61

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Luthfi Kaifahmi

Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 13 Agustus 1995

Alamat : Tarukan RT02/V Ds. Candi, Kec. Bandungan

Kabupaten Semarang

Nama Orang tua :

a.) Ayah : Mat Ali

b.) Ibu : Siti Baitiyah

Pendidikan :

- TK : TK Keluarga Candi, Kalipawon, Kec. Bandungan

- SD : SDN CANDI 01, Kalipawon, Kec. Bandungan

- SLTP : SMP Negeri 01 Sumowono, Kec. Sumowono

- SLTA : SMK N 01 Bawen, Kab. Semarang