pemicu_1 2015 blok 19

21
1. Jelaskan akibat dari kehilangan gigi Gbr. Kondisi rongga mulut akibat kehilangan gigi 1. Migrasi dan Rotasi Hilangnya kesinambungan pada gigi dapat menyebabkan pergeseran,miring atau berputarnya gigi. Akibat pergeseran gigi bisa menyebabkan diastema dan bersesernya midline. Migrasi dan tilting gigi tetangga 2. Erupsi berlebihan / ekstrusi / elongasi Bila gigi sudah tidak mempunyai gigi antagonisnya lagi, maka akan terjadi erupsi berlebihan. Erupsi berlebih dapat

Upload: kishen-singh

Post on 20-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

BLok 19

TRANSCRIPT

1. Jelaskan akibat dari kehilangan gigi

Gbr. Kondisi rongga mulut akibat kehilangan gigi

1. Migrasi dan RotasiHilangnya kesinambungan pada gigi dapat menyebabkan pergeseran,miring atau berputarnya gigi. Akibat pergeseran gigi bisa menyebabkan diastema dan bersesernya midline.

Migrasi dan tilting gigi tetangga

1. Erupsi berlebihan / ekstrusi / elongasiBila gigi sudah tidak mempunyai gigi antagonisnya lagi, maka akan terjadi erupsi berlebihan. Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran, sehingga gigi mulai ekstruksi.

Elongasi gigi antagonis

1. Atrisi gigiAkibat kehilangan gigi posterior , beban pengunyahan di anterior besar dan lama kelamaan akan atrisi.

Atrisi gigi anterior

1. Hilangnya titik kontakAkibat kehilangan gigi, gigi antagoni dan gigi tetangga akan bergerak , sehingga kontak antar gigi berubah.

1. Terganggunya kebersihan mulutMigrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi kehilangan kontak proksimal dengan gigi tetangganya, demikian pula gigi yang kehilangan lawan giginya. Adanya ruang interproksimal ini, mengakibatkan sisa makanan mudah menempel. Sehingga kebersihan mulut terganggu dan mudah terbentuk plak. Pada tahap berikut akan terbentuk karies.

Ket : makanan mudah menempel disela gigi karena kontak proksimal yang tidak rapat

1. Efek terhadap jaringan lunak mulut / kolapsnya tepi gingival Setelah pencabutan gigi geligi, tepi gingival kolaps ke arah soket dan menyebabkan rusaknya papilla interdental diantara gigi.

1. Kerusakan jaringan pendukungAkibat kehilangan gigi asli ,maka gigi yang masih ada akan menerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebanan berlebih (overloading). Hal ini akan mengakibatkan kerusakan membran periodontal.

1. Gangguan pada sendi temporomandibularCondilus mandibula akan mencari posisi yang nyaman pada saat menutup mulut. Hal ini memicu perubahan letak condilus pada fossa glenoid sehingga akan menyebabkan TMD. Kelainan oklusal akibat kehilangan gigi juga dapat menyebabkan gangguan sendi.

1. Kelaianan BicaraKehilangan gigi depan rahang atas dan bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara. Karena gigi (khususnya gigi depan) termasuk bagian organ fonetik yang berperan dalam menghasilkan suara.

1. Gangguan pada hubungan rahang : Mekanisme neuromuskular akan membentuk pola pergerakan baru rahang bawah untuk mengkompensasi posisi gigi yang baru akibat ketidakserasian dengan gigi lainnya dalam fungsi mulut. Sisa gigi yang ada akan mencoba beradapatasi dengan pola pergerakan yang baru tersebut dengan kemungkinan akan menimbulkan ketidakharmonisan dalam pergerakan Dan dengan adanya kontak premature akan menyebabkan deviasi pergerakan rahang bawah yang akhirnya akan terjadi disfungsi sendi temporomandibular dan spasme otot yang menyebabkan rasa nyeri.

1. Gangguan Fungsional Kehilangan gigi yang dapat menyebabkan masalah pada pengunyahan dan pola makan sehingga mengganggu status nutrisi. Individu yang kehilangan gigi sebagian atau seluruhnya hanya dapat memakan makanan yang lembut sehingga nutrisi bagi tubuh menjadi terbatas.

1. Dampak sistemik Dampak sistemik yang timbul akibat kehilangan gigi berupa penyakit sistemik seperti defisiensi nutrisi, osteoporosis dan penyakit kardiovaskular (artherosclerosis). Penyebabnya adalah status gigi yang buruk dan perubahan pola konsumsi. Kurangnya konsumsi kalsium dan vitamin D yang berasal dari buah buahan dan sayur sayuran akibat kehilangan gigi dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis. Selain itu, penyakit kardiovaskular dapat disebabkan bersatunya agen infeksius dalam bentuk atheroma dan faktor predisposisi genetik terhadap penyakit periodontal dan penyakit kardiovaskular. Penyebaran bakteri dari penyakit periodontal akan masuk ke sirkulasi pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan resiko sistemik.

1. Dampak emosional Dampak emosional adalah perasaan atau reaksi yang ditunjukkan pasien sehubungan dengan status kehilangan seluruh gigi yang dialaminya. Kehilangan gigi dapat merubah bentuk wajah, tinggi muka dan vertikal dimensi serta rahang yang prognasi sehingga menimbulkan reaksi seperti merasa sedih dan depresi, kehilangan kepercayaan diri, merasa tua, perubahan tingkah laku, merasa tidak siap untuk menerima kehilangan gigi dan tidak ingin orang lain melihat penampilannya saat tidak memakai gigitiruan serta mengubah tingkah laku dalam bersosialisasi. 2. Jelaskan penyebab terjadinya karies gigi 14 dan 24 pada kasus , tentukan klasifikasi Mount and Home serta perawatan karies pada gigi tersebut

Faktor etiologi karies gigi :

Host ( gigi / saliva )Variasi morfologi dan posisi gigi mempengaruhi retensi terhadap karies. Adanya pit ada fisur serta posisi gigi yang abnormal merupakan daerah yang sangat rentan terhadap karies oleh karena sisa-sisa makanan dan bakteri akan mudah menumpuk. Begitu juga dengan saliva yang merupakan sistem pertahanan utama terhadap karies. Selain itu, mineral-mineral yang ada di dalam saliva akan membantu proses remineralisasi enamel.

Substrat dan dietSubstrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembang biakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies. Konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies.

Faktor agen atau mikroorganismePlak gigi memegang peranan peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Jika email yang bersih terpapar di rongga mulut maka akan di tutupi oleh lapisan organik yang amorf yang disebut pelikel. Pelikel ini terutama terdiri atas glikoprotein yang diendapkan dari saliva dan terbentuk segera setelah penyikatan gigi. sifatnya sangat lengket dan mampu membantu melekatkan bakteri-bakteri tertentu pada permukaan gigi.

Faktor waktuAdanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas periode perusakan dan perbaikan yang saling berganti. Oleh karena itu, bila saliva ada di dalam lingkungan gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun.

Klasifikasi karies menurut G.J Mount and WR.Hume :Klasifikasi mount adalah prisip preparasi seminimal mungkin. Merupakan klasifikasi kombinasi antara Site dan Size.Keuntungan dari menggunakan klasifikasi ini adalah kemungkinan mengenal semua lesi mulai dari tahap awal terbentuknya lesi dan melakukan tindakan invasif seminimal mungkin/ membuang jaringan gigi yang tidak mendukung seminimal mungkina. Berdasarkan site (lokasi). Site 1 : karies terletak pada pit dan fissure. Site 2 : karies terletak di area kontak gigi (proksimal), baik anterior maupun posterior.Site 3 : karies terletak di daerah servikal, termasuk enamel/permukaan akar yang terbuka.

b. Size adalah suatu proses prkembangan lesi karies. Size 0 : lesi awal sebagai tanda telah terjadinya demineralisasi ( harus dialkukan remineralisasi ; dengan pengulasan flor pada lesi ) Size 1 : kavitas kecil di permukaan sampai dentin ( dilakukan restorasi ) Size 2 : kavitasdentin yang cukup dalam sehingga diperlukan restorasi dan sisa jarinagan gigi cukup kuat untuk menahan restorasi. Size 3 : kavitas lebih luas cusp dan tepi insisal terlibat samapi pecah/ tidak kuat lagi menahan tekan oklusi , kavitas perlu di perlebar sehingga restorasi dapat dibuat aggar menyangga sisa struktur gigi yang ada. Size 4 : kavitas / karies yang luas dan kehilangan banyak struktur gigi ; kehilangan cusp/insisalPada Kasus :Etiologi terjadinya karies pada kasus : tilting gigi 14 dan 24 yang bergerak ke arah edontulus , sehingga kontak proksimal berubah dan menyebabkan makanan sering menempel sehingga lama kelamaan terjadi penumpukan plak dan menyebabkan karies. Klasifikasi karies pada kasus : site 2 size 2 , karena karies berlokasi di area kontak gigi ( bagian proksimal ) yaitu pada bagian mesial gigi 14 dan 24 , dan pada kasus dikatakan juga bahwa karies yang terjadi adalah karies media ( karies sedang dan meliputi dentin )Perawatan karies pada kasus : Melakukan restorasi klas II resin komposit flowable. Resin komposit ini memiliki ukuran partikel filler yang berkisar antara 0,04-1 m dan persentase komposisi atau muatan filler nya berkurang hingga 44-54 %.Komposisi filler inorganik yang rendah dan komposisi resin yang lebih banyak menyebabkan resin komposit tipe ini memiliki daya alir yang sangat tinggi dan viskositas atau kekentalannya cukup rendah, sehingga dapat dengan mudah untuk mengisi atau menutupi celah kavitas yang kecil. Resin komposit flowable memiliki modulus elastisitas yang rendah menyebabkan bahan ini lebih fleksible, penumpatan bahan yang lebih mudah, cepat, teliti, mudah beradaptasi, sangat mudah dipolish, radiopak dan mengandung fluoride serta pengurangan sensitifitas setelah penumpatan. Selain itu, resin komposit flowable dapat membentuk sebuah lapisan elastis yang dapat mengimbangi tekanan pengerutan polimerisasi. Indikasi bahan restorasi ini ditujukan untuk kavitas dengan invasif minimal seperti restorasi klas I dan klas II dengan tekanan oklusal yang ringan, restorasi kavitas klas V, juga dapat digunakan sebagai liner.3. Faktor apa yang menyebabkan keluhan rasa perih pada sudut mulut kanan dan kiri.Rasa perih pada sudut mulut kanan serta kiri pasien dalam skenaio disenut dengan Angular Cheilitis.

Angular cheilitis merupakan suatu keadaan sakit yang terdiri atas fisura eritematus yang memancar di sudut-sudut mulut.1 Faktor penyebab angular cheilitis:1. Vertikal dimensi menurun akibat kehilangan gigi1. Kebersihan mulut yang kurang baik1. Defisiensi nutrisiKekurangan gizi merupakan penyebab terjadinya angular cheilitis. Kekurangan vitamin B-2 (riboflavin), vitamin B-3 (niacin), Vitamin B-6 (pyridoxine), atau vitamin B-12 (cyanocobalamin) dan kekurangan zat besi dapat menyebabkan angular cheilitis.1. Defisiensi imun1. Penyakit sistemik yang menyertaiDaya tahan tubuh akan berkurang, maka pertahanan host juga akan kurang, terinfeksi bakteri, menyebabkan angular cheilitis

Mekanisme:Kehilangan gigi tonus otot mrnurun vertikal dimensi memendek sudut mulut turun menyebabkan drooling permukaan menjadi lembab mudah terjadi infeksi angular cheilitisKarena drooling mikroorgsanisme akan menumpuk saliva terinfeksi oleh candida di sudut mulut menyebabkan angular cheilitis.

4. Faktor apa yang menyebabkan keluhan rasa sakit pada daerah telinga kanan dan kiri. Adanya kehilangan gigi pada bagian posterior hal ini dapat menyebabkan pengunyahan tidakoptimal beban pengunyahan akan bertumpu pada gigi anterior sehingga TMJ akan mendorong ke depan terjadilah gangguan TMJ. Otot telinga dan otot pengunyahan terletak saling berdekatan, saat mengunyah otot telinga akan ikut tertekan. Apabila terjadi gangguan TMJ, maka akan menyebabkan rasa nyeri pada telinga Pada gangguan TMJ pasien mengalami aktivitas spasme dari otot yang bertanggung jawab untuk pengaturan buka tutup tabung eustachian. Kontak gigi posterior tidak ada menyebabkan atrisi pada gigi anterior terjadilah over clossure menyebabkan gangguan TMJ rasa nyeri pada telinga

1. Langlais RP, Miller CS. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim; alih bahasa, Budi Susetyo; editor, Lilian Juwono. Jakarta: Hipokrates, 2000: 34.

5. Mengapa terjadi atrisi pada gigi yang tersisa pada RA&RBPenurunan dimensi vertikal dapat terjadi pada kehilangan beberapa gigi posterior. Hal ini berkaitan dengan keadaan jaringan periodontal geligi yang sisa yang mengalami gangguan sehingga mengakibatkan penurunan dimensi vertikal. Perubahan pada beban yang jatuh ke gigi akibat perubahan besar, arah, dan frekuensi dari arah yang mengenai gigi dapat memicu atrisi gigi atau sekelompok gigi. Pada kasus, karena kehilangan gigi posterior tidak segera diganti, kehilangan gigi cenderung mengakibatkan pasien mengunyah pada bagian yang tidak mengalami kehilangan gigi di anterior, sehingga beban oklusal yang diterima gigi anterior yang sisa menjadi abnormal sehingga mengakibatkan atrisi pada gigi anterior yang tersisa. Derajat atrisi dipengaruhi kekuatan otot,konsistensi makanan, kekerasan gigi, faktor okupasi (pekerjaan) dan kebiasaan seperti bruxims. Atrisi oklusal ternyata terjadi untuk menjaga keseimbangan antara gigi dengan tulang pendukungnya. Bila tinggi tulang berkurang, mahkota klinis tidak seimbang dengan akar klinis sehingga menimbulkan daya ungkit yang merugikan tulang alveolar. Dengan adanya pengurangan tinggi mahkota gigi akibat atrisi keseimbangan antara gigi dengan dukungan tulang akan pertahankan.

Gambar 1: Gigi yang anterior atrisi akibat kehilangan gigi posterior yang tidak segera diganti.

Sumber : Lontar Universitas Indonesia. Korelasi Usia-Literatur. . 27 Februari 2014

6. Jenis gigi tiruan yang dibuatkan pada pasien tersebut dan definisinya.Jenis gigitiruan yang dibuatkan pada pasien sesuai kasus adalah gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL). Gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigitiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka pasang oleh pasien. Fungsi gigitiruan sebagian lepasan antara lain memperbaiki fungsi pengunyahan, memulihkan fungsi estetik, meningkatkan fungsi fonetik, serta mempertahankan jaringan mulut yang masih ada agar tetap sehat.

Keuntungan perawatan gigitiruan sebagian lepasan dibandingkan dengan gigitiruan cekat adalah biaya yang lebih terjangkau dan prosedur pemeliharaan kebersihan yang lebih mudah dilakukan karena gigitiruan jenis ini dapat dibuka pasang.

Bahan basis gigitiruan sebagian lepasan terdiri atas :1. Resin Akrilik Sampai saat ini resin akrilik masih digunakan sebagai bahan basis gigitiruan di bidang kedokteran gigi karena resin akrilik mempunyai sifat estetik dan kekuatan relatif baik serta mudah dimanipulasi, tetapi kekurangannya, resin akrilik mempunyai sifat porus. Resin akrilik memiliki pori-pori yang irregular dan mikroskopis yang dapat menjadi tempat penumpukan plak serta berkembangnya koloni bakteri dan jamur yang berbahaya bagi kesehatan rongga mulut. Menurut Silva dkk (2009), gigitiruan dengan basis resin akrilik dapat menjadi tempat berkumpulnya stein dan plak disebabkan oleh sifat akrilik yang porus dan menyerap air, sehingga mudah terjadi akumulasi sisa makanan dan minuman sehingga akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan rongga mulut si pemakai. Permukaan gigitiruan yang tidak dilakukan pemolesan juga mempermudah melekatnya plak dan merupakan tempat yang baik untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan inflamasi. Inflamasi yang terjadi dapat menjadi lebih buruk apabila gigitiruan tersebut kotor, oleh karena itu pemakai gigitiruan sebagian lepasan harus benar-benar menjaga kebersihan gigitiruannya.

Gambar 1 : Contoh gigitiruan sebagian lepasan dengan bahan basis akrilik (GTSL Akrilik)

1. Logam Logam adalah bahan yang tahan terhadap abrasi, sehingga permukaannya tetap licin dan mengkilat, serta tidak menyerap cairan mulut. Sifat ini membuat deposit makanan dan kalkulus sulit melekat, sehingga dapat dengan mudah dibersihkan secara mekanis. Karakteristik ini membuat basis logam disebut naturally cleaner dibandingkan dengan resin akrilik. Keuntungan lain yang juga dimiliki gigitiruan sebagian lepasan kerangka logam adalah dapat mencegah bau tak sedap pada rongga mulut karena gigitiruan jenis ini tidak memiliki mikroporus yang dapat menjadi tempat melekatnya plak dan bakteri yang dapat menghasilkan bau mulut.

Gambar 2 : Contoh gigitiruan sebagian kerangka logam (GTKL)

Sumber: Repository USU. 2013. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. . 27 Februari 2014

7. Jelaskan tipe watak pasien yang ada pada pemicu diatas dan bagaimana teknik komunikasi yang terbaik terhadap pasien tersebut.Pada kasus, tipe watak pasien tersebut ada skeptical atau ragu-ragu. Tipe watak ini dambil dari watak yang ia tunjukkan pertama kali dimana tipe ini tidak dapat menentukan sesuatu dengan segera dan ia tidak yakin atau khawatir dalam memutuskan suatu keputusan. Dalam hal ini, dokter gigi sangat berperan penting untuk membantu pasien dalam memutuskan keputusannya. Biasanya, pasien yang memiliki tipe watak ini pernah mengalami tindakan kurang menyenangkan pada perawatan gigi sebelumnya maupun mendapatkan kabar negatif seperti pada kasus yang membuat pasien tidak mau ke dokter gigi.Prinsip utama perawatan nya adalah tender loving care dengan teknik pendekatan komunikasi 2 arah (setara) karena pasien juga telah berumur 55 tahun. Dokter gigi diharapkan mampu untuk mendengarkan keluhan-keluhan pasien dan memberikan jalan keluar melalui penjelasan namun jangan menjatuhkan kolega (teman sejawat). Pada tipe watak pasien yang skeptical, diharapkan dokter gigi menjelaskan indikasi dan kontra-indikasi pemakaian gigi tiruan dan menjelaskan tipe-tipe gigi tiruan yang ada serta menjelaskan kelebihan, kekurangan masing-masing tipe tersebut dan menyerahkan keputusan yang ada pada pasien sehingga pasien tidak merasa didesak dan terpaksa dalam mengambil keputusan.

KESIMPULANKehilangan satu maupun beberapa gigi apabila tidak segera diganti dapat mengakibatkan banyak dampak buruk, yakni seperti terjadinya migrasi, tilting, dan rotasi pada gigi tetangga yang hilang, terjadinya ekstrusi pada gigi antagonis, atrisi, hilangnya titik kontak, terganggunya kebersihan mulut, kerusakan jaringan pendukung gigi, gangguan sendi temporomandibular (TMJ) yang dapat mengakibatkan rasa nyeri pada teling pasien, kelainan fonetik, terganggunya diet yang mengakibatkan defisiensi nutrisi, dampak psikologis dan lain-lain. Pada kasus penyebab terjasinya karies pada gigi 14 dan 24 disebabkan oleh faktor host, agen, dan substrat yang seiring dengan waktu dapat menyebabkan karies. Tilting gigi 14 dan 24 yang bergerak ke arah edontulus , sehingga kontak proksimal berubah dan menyebabkan makanan sering menempel sehingga lama kelamaan terjadi penumpukan plak dan menyebabkan karies. Menurut G.J. Mount dan W.R. Hume kalsifikasi karies tersebut adalah site 2 size 2 , karena karies berlokasi di area kontak gigi ( bagian proksimal ) yaitu pada bagian mesial gigi 14 dan 24 , dan pada kasus dikatakan juga bahwa karies yang terjadi adalah karies media ( karies sedang dan meliputi dentin ) denagn perawatnnya, melakukan restorasi klas II resin komposit flowable. Rasa perih pada sudut mulut kanan serta kiri pasien pada skenario ialah Angular Cheilitis. Dimana kehilangan gigi menyebabkan tonus otot menurun lalu vertikal dimensi memendek sehingga sudut mulut turun dan hal ini menyebabkan drooling sehingga permukaan menjadi lembab dan mudah terjadi infeksi angular cheilitis. Karena drooling mikroorgsanisme akan menumpuk dan saliva terinfeksi oleh candida di sudut mulut sehingga menyebabkan angular cheilitis. Disamping itu, hal emnyebabkan rasa sakit pada telinga kanan dan kiri pasien diawali karena kehilangan gigi pada bagian posterior dan menyebabkan pengunyahan tidak optimal lalu beban pengunyahan akan bertumpu pada gigi anterior sehingga TMJ akan mendorong ke depan dan terjadilah gangguan TMJ yang sering dengan waktu menyebabkan rasa sakit pada telinga. Pada kasus, atrisi yang terjadi juga diawalli karena kehilangan gigi posterior tidak segera diganti, kehilangan gigi cenderung mengakibatkan pasien mengunyah pada bagian yang tidak mengalami kehilangan gigi di anterior, sehingga beban oklusal yang diterima gigi anterior yang sisa menjadi abnormal sehingga mengakibatkan atrisi pada gigi anterior yang tersisa. Jenis gigitiruan yang dibuatkan pada pasien sesuai kasus adalah gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL). Gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigitiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka pasang oleh pasien. Fungsi gigitiruan sebagian lepasan antara lain memperbaiki fungsi pengunyahan, memulihkan fungsi estetik, meningkatkan fungsi fonetik, serta mempertahankan jaringan mulut yang masih ada agar tetap sehat. Pada kasus, tipe watak pasien tersebut ada skeptical atau ragu-ragu. Tipe watak ini dambil dari watak yang ia tunjukkan pertama kali dimana tipe ini tidak dapat menentukan sesuatu dengan segera dan ia tidak yakin atau khawatir dalam memutuskan suatu keputusan. Prinsip utama perawatan nya adalah tender loving care dengan teknik pendekatan komunikasi 2 arah (setara). Dokter gigi diharapkan mampu untuk mendengarkan keluhan-keluhan pasien dan memberikan jalan keluar dengan menjelaskan indikasi dan kontra-indikasi pemakaian gigi tiruan dan menjelaskan tipe-tipe gigi tiruan yang ada serta menjelaskan kelebihan, kekurangan masing-masing tipe tersebut dan menyerahkan keputusan yang ada pada pasien sehingga pasien tidak merasa didesak dan terpaksa dalam mengambil keputusan namun jangan menjatuhkan kolega (teman sejawat).