pemicu 7 syaraf - kelompok 12.ppt

95
Takut naik pesawat Kelompok 12

Upload: archangella-desi-natalia

Post on 15-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • Takut naik pesawatKelompok 12

  • KELOMPOK 12

    Name NIMKartika Sari405080034Frans Welly405070059Astrid Amanda( Ketua )405080025Chyntia Lawrence405080003Rainhard Octovianto405080184Angela K.Intan405080162Hugo Dwiputra W( Sekretaris )405080093Astrid405080074Susan Natalia B405080080Steven Octavianus405080098Gabriela Reginata ( Penulis )405080110Agustinus Bayu B405080154

  • KasusSeorang laki-llaki, berusia 36 tahun, bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan asing datang ke dokter diantar oleh istrinya karena jantungnya sering berdebar-debar. Satu tahun lalu, teman baiknya mendapat serangan jantung. Sejak saat itu, ia berasa takut bila seawktu-waktu mendapat serangan jantung seperti temannya tersebut. Ia mulai merasakan jantungnya sering berdebar-debar secara tiba-tiba dan langsung terpikir bahwa ia mendapat serangan jantung seperti temannya sehingga panik dan segera pergi ke UGD. Selain itu, ia juga merasakan mual, kembung, berkeringat, kepala seperti melayang dan napas terasa berat. Keadaan ini berlangsung sekitar 10 menit, setelah itu mulai mereda. Sejak saat itu ia selalu khawatir bila sewakti-waktu timbul serangan jantung sehingga selalu waspada. Semakin lama gejala tersebut semakin sering muncul (3x/minggu) sehingga ia semakin takut dan mulai menjadi pendiam serta selalu tampak tegang. Perjaannyua mulai terganggu dan bila mendapat tugas ke luar negri dimana harus naik pesawat, ia selalu menghindar dengan berbagai alasan. Sebenarnya ia takut mendapat serangan jantung di pesawat dan tidak ada yang dapat menolongnya. Karena keadaan semakin berat maka akhirnya ia berobat ke dokter.Ia sudah sering berobat ke UGD dan dokter selalu menyatakan jantungnya sehat.Aoa yang daoat anda pelajari dari kasus ini?

  • LO 1: Istilah asingPanik : kecemasan akut yg berlebihan dengan disorganisasi kepribadian dan fungsi.Agorafobia : ketakutan yg sangat dan tidak masuk akal pada tempat terbuka, dan ditandai dengan ketakutan yg nyata saat berada sendiriatau ditempat ramai yg sulit dihindariatau tidak bisa minta tolong. Keadaan ini dapat disertai serangan panikatau dapat terjadi secara sendiri.

  • FaktorNerosaPsikosaPerilaku umumDekompensasi kepribadian ringan; kontak dengan kenyataan dan fungsi sosial tergangguDekompensasi kepribadian hebat; kontak dengan kenyataan sangat terganggu; penderita tidak dapat berfungsi sosial.Gejala-gejalaGejala-gejala psikologik dan somatik bervariasi luas, tetapi tidak terdapat halusinasi atau gangguan proses berpikir, emosi dan tindakan yang ekstrimGejala-gejala bervariasi luas dengan waham, halusinasi, kadangkala emosi dan gangguan perilaku yang hebatOrientasiPenderita jarang kehilangan orientasi terhadap lingkunganPenderita sering kehilangan orientasi terhadap lingkunganPemahaman (insight)Penderita sering masih memahami bahwa ia tergangguPenderita jarang sekali memahami bahwa ia tergangguAspek sosialPerilaku penderita jarang membahayakan diri sendiri atau masyarakatPerilaku penderita sering berbahaya bagi diri sendiri atau masyarakatpengobatanJarang diperlukan pengobatan di rumah sakitBiasanya diperlukan pengobatan di rumah sakit

  • Kecemasan vs KetakutanKetakutan:respon terhadapancaman yang dikenal, external, pasti, non konflikKecemasan:respons terhadap ancamanyang tidak diketahui,internal,samar-samar, atau konflik.

  • Kecemasan vs KetakutanKecemasandan ketakutanmengingatkansinyaldan bertindaksebagai peringatandariancaman internaldan eksternal.

    Kecemasan seseorang mengambillangkah yang diperlukan untuk mencegahancaman atau untuk mengurangikonsekuensinya.Persiapan: interaksi dari sistem saraf simpatis & parasimpatis somatik& aktivitas otonom

    Kecemasan mencegah kerusakandengan mengingatkan oranguntuk melakukan tindakan tertentu yang mencegah bahaya.

  • LO 2: Diagnosa menurut axis

  • DIAGNOSIS AXISAXIS I dx g3 jiwaAXIS IIg3 kepribadianretardasi mentalAXIS III Kondisi medis umumAXIS IV Masalah psikososial & lingkungan AXIS V skala penilaian fungsi secara global

  • Diagnosa ANAMNESISPEMERIKSAANDIAGNOSISTERAPITNDAK LANJUT

  • Multiaxial Assessment

  • Diagnosis MultiaksialAksis IGangguan Klinis (F00-09, F10-19, F20-29, F30-39, F40-48, F50-59, F62-68, F80-89, F90-98, F99)Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian KlinisAksis IIGangguan Kepribadian (F60-61, gambaran kepribadian maladaptive, mekanisme defensi maladaptif)Retardasi Mental (F70-79)Aksis III Kondisi Medik UmumAksis IVMasalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga, lingkungan social, pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, akses pelayanan kesehatan, hukum, psikososial)

  • Diagnosis MultiaksialAksis VPenilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi90-81 gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalAh harian biasa80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik60-51 gejala dan disabilitas sedang50-41 gejala dan disabilitas berat40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir semua bidang20-11 bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri10-01 persisten dan lebih serius0 informasi tidak adekuat

  • Tingkat Gangguan KejiwaanF 00 F 09 : Gangguan mental organik, termasuk gangguan mental simtomatikF 10 F19 : Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktifF 20 F29 : Skizofrenia, gangguan skizotipal, dan gangguan wahamF 30 F39 : Gangguan suasana perasaan (mood/afektif)F 40 F48 : Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan yang berkaitan dengan stres

  • F50 F59 : Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisikF60 F69 : Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasaF70 F79 : Retardasi mentalF80 F89 : Gangguan perkembangan psikologisF90 F98 : Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan remajaF99 : Gangguan jiwa YTTTingkat Gangguan Kejiwaan

  • LO 3 : Mempelajari gangguan somatoform, neurotik, stress

  • Gangguan Neurotik & Gangguan KepribadianGangguan Kepribadian & Gangguan Perilaku saat dewasa ( F5, F6 )Gangguan Neurotik ( F4 )Ggn. Neurotik. Ggn. Somatotrof & Ggn. terkait stres ( F4 )Ggn. Anxietas Fobik ( F40 )Ggn. Anxietas lainnya ( F41 )Reaksi terhadap stres berat & Ggn. Penyesuaian ( F43 )Ggn. Obsesif Kompulsif ( F42 )Ggn. Disosiatif ( F44 )Ggn. Somatoform ( F45 )Ggn. Neurotik lainnya ( F48 )

  • TEORI PSIKOLOGIS GANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIATEORI PSIKOANALITIKTEORI PERILAKUTEORI EKSISTENSIAL

  • TEORI PSIKOANALITIKCemas : signal pada ego bahwa suatu dorongan yg tdk dpt diterima, menekan utk mendapatkan perwakilan dan pelepasan sadarKecemasan menyadarkan ego utk mengambil tindakan defensif thd tekanan dari dalam

  • 4 katagori kecemasan :1. id atau impuls: bayi jika terlanda kebutuhan dimana ketidakberdayaannya mereka tidak memungkinkan pengendalian2. berpisah: anak takut kehilangan cinta karena ditelantarkan org tuanya3. kastrasi : oedipal hubungan dg impuls seksual pada anak yg sedang berkembang4. superego: berlalunya oedipal dan datangnya latensi pubertal

    TEORI PSIKOANALITIK

  • TEORI PERILAKUCEMAS: respon yg dibiasakan terhadap stimuli lingkungan spesifikPendekatan kognitif: pasien dg gangguan kecemasan cenderung menilai lebih thd derajat bahaya dan kemungkinan bahaya dlm situasi tertentu, cenderung menilai rendah kemampuannya mengatasi ancaman yg dtg pd kesehatan fisik atau psikologisnyaMemiliki kehilangan kendali dan ketakutan akan kematian yg trjd setelah sensasi fisiologis yg tdk dpt dijelaskan

  • TEORI EKSTENSIALGangguan kecemasan umum: tdk terdpt stimulus yg dpt diidentifikasikan scr spesifik utk suatu perasaan kecemasan yg kronis Kehampaan yg menonjol dlm dirinya, perasaan yg mungkin lbh mengganggu drpd penerimaan kematian mereka yg tdk dpt dihindariRespon seseorg thd kehampaan eksistansi

  • Gangguan anxietas fobik (F40)Anxietas dicetuskan hanya atau secara predominan oleh adanya situasi atau objek yang jelas, tertentu (dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya secara umum tidak berbahaya situasi atau objek tersebut secara khusus dihindari atau dihadapi dengan perasaan terancam.Perhatiannya dapat terfokus pada gejala individual (palpitasi, perasaan mau pingsan dan sering kali disertai perasaan takut mati, takut kehilangan kendali atau takut menjadi gila)Dengan penambahan kriteria bahwa objek atau situasi fobik adalah dari luar individu, maka banyak dari perasaan takut yang berkaitan dengan adanya penyakit (Nosofobia) dan ketakutan akan perubahan bentuk badan (dismorfobia) kini dimasukkan dalam klasifikasi F45.2 (Ggn. Hipokondrik) takut akan penyakit tersebut timbul berulang dan terutama karena kemungkinan menghadapi infeksi, kontaminasi, prosedur medis maupun sarana medis kategori F40 ( F40.2 fobia khas)Gangguan panik hanya didiagnosis bilamana tidak ada salah satu fobia yang termasuk dalam kategori F40.

  • F40.0 AgorafobiaDefinisi Agorafobia :Takut akan ruang terbuka + takut orang banyak dan kesulitan menyingkir ketempat aman (rumah) atau mendapat pertolongan.Epidemiologi :Pada wanita 2-3x > priaFaktor sosial (riwayat perceraian/perpisahan yang belum lama)Dewasa muda (25 tahun)Onset agorafobia : setelah peristiwa traumatikTanpa pengobatan yang efektif, agorafobia kronis walaupun biasanya berfluktuasi

  • F40.0 AgorafobiaEtiologi :Faktor BiologisZat penyebab panik ( panic-inducing substance )Pencitraan otakProlapsus katup mitralisFaktor GenetikaKembar monozigotik >> kembar dizigotik Ggn. PanikFaktor PsikososialTeori kognitif-perilakuTeori psikoanalitik

  • F40.0 AgorafobiaDiagnostik : (PPDGJ-III)Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk suatu diagnosis pasti Gejala psikologis atau pun otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietas dan bukan merupakan sekunder dari adanya gejala lain seperti waham atau pikiran obsesif.Anxietas yang timbul harus terbatas pada (terutama terjadi dalam ) sekurangnya dua dari situasi berikut : banyak orang, tempat-tempat umum, bepergian keluar rumah dan bepergian sendiri;Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gambaran yang menonjol.

  • F40.0 AgorafobiaDiagnostik : (DSM IV)Kecemasan berada di dalam suatu tempat atau situasiSituasi dihindari atau jika dihadapi penderitaan yang jelasKecemasan atau penghindaran fobia

  • Kriteria Diagnostik Gangguan Panik Tanpa Agorafobia (DSM IV)Baik (1) dan (2) :(1) serangan panik rekuren yang tidak diharapkan.(2) sekurangnya 1 serangan telah diikuti oleh 1 bulan berikut ini :Kekhawatiran yang menetap akan mengalami serangan tambahan.Ketakutan tentang arti serangan atau akibatnya (misal, kehilangan kendali, menderita penyakit jantung).Perubahan perilaku bermakna berhubungan dengan serangan.Tidak terdapat agorafobiaSerangan panik bukan karena efek fisiologis langsung dari zat/suatu kondisi medis umumSerangan panik tidak disebabkan oleh gangguan mental lain

  • Kriteria Diagnostik Gangguan Panik Dengan Agorafobia (DSM IV)Baik (1) dan (2) :(1) serangan panik rekuren yang tidak diharapkan.(2) sekurangnya 1 serangan telah diikuti oleh 1 bulan berikut ini :Kekhawatiran yang menetap akan mengalami serangan tambahan.Ketakutan tentang arti serangan atau akibatnya (misal, kehilangan kendali, menderita penyakit jantung).Perubahan perilaku bermakna berhubungan dengan serangan.Terdapat agorafobiaSerangan panik bukan karena efek fisiologis langsung dari zat/suatu kondisi medis umumSerangan panik tidak disebabkan oleh gangguan mental lain

  • Kriteria Diagnostik Agorafobia Tanpa Riwayat Gangguan Panik (DSM IV)Agorafobia berhubungan dengan rasa takut, mengalami gejala mirip panikTidak pernah memenuhi kriteria untu.k gangguan panik.Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat/suatu kondisi medis umum.Jika ditemukan suatu kondisi medis umum yang berhubungan, rasa takut berlebihan dalam kriteria A.

  • F40.0 AgorafobiaGambaran klinis :pasien menghindari situasi dimana akan sulit dalam mendapatkan pertolongan atau bantuan.Mereka lebih suka disertai oleh seorang teman maupun anggota keluarga di tempat-tempat tertentu.

  • F40.0 AgorafobiaDiagnosis banding :Gangguan MedisPenyakit KVPenyakit PulmonalPenyakit neurologisPenyakit endokrinIntoksikasi obatHalusinogenPutus obatKondisi lainnyaGangguan Mental :Pura puraGangguan buatanHipokondriasisGangguan depersonalisasiFobia sosialGangguan stres pasca traumatikGangguan depresifskizofrenia

  • F40.0 AgorafobiaTerapi :Farmakoterapi Trisiklik dan tetrasiklik (clomipramine dan imipramine)MAOI (phenelzine dan tranylcypromine)SSRI (fluoxetine, setraline dan paroxetine)BenzodiazepineKombinasi jika terjadi gagal terapiNonfarmakoterapi Terapi kognitif dan perilakuTerapi psikososialTerapi keluargaLatihan pernafasanPemaparan in vivo

  • F40.1 Fobia SosialSering pada usia remajaLaki-laki = perempuanGambaran :Terbatas pada tempat makan umumBerbicara depan umumMenghadapi jenis kelamin lainDisertai harga diri yang rendah dan takut akan kritik

  • Dapat juga tercetus karena:Malu (muka merah)Tangan gemetarMual Ingin BAKKadang2 pasien mengira gejala sekunder anxietas merupakan masalah utamanya, sehingga dapat berkembang menjadi panikKecenderungan menghindar sering kali tampak jelas dan dalam keadaan ekstrim dapat berkembang menjadi isolasi sosial

  • Pedoman DiagnostikSemua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk suatu diagnostik pasti :Gejala2 psikologis, perilaku atau otonomik harus merupakan manifestasi primer dari anxietas dan bukan sekunder dari gejala lain seperti waham atau pikiran obsesifAnxietas harus hanya terbatas atau menonjol pada situasi sosial tertentu sajaPenghindaran dari situasi fobik harus merupakan gambaran yang menonjol

  • Diagnostik BandingGangguan depresif dan agorafobia sering kali menonjol dan keduanya dapat menjadi penyebab pasien takud keluar rumahJika terdapat kesulitan dalam membedakan agorafobia dengan fobia sosial, hendaknya diutamakan diagnosis agorafobiaSuatu diagnosis depresi jangan ditegakkan kecuali ditemukan sindrom depresif yang lengkap dan jelas

  • F40.2 Phobia khasKetakutan yg menetap thd objek atau situasi selain tempat umum (agoraphobia) & situasi sosial (socialphobia).Bisanya ketakutan yg berat thd binatang ttt (misal : serangga) atau situasi ttt (misal : ketinggian, tempat tertutup, angin ribut disertai guntur)

  • F 40.2 FOBIA KHAS (TERISOLASI)Fobia yg terbatas pd situasi yg sgt spesifik seperti bila :Berdekatan dgn binatang tertentuTempat tinggiPetirKegelapanNaik pesawatBuang hajat ditempat umumMakan makanan tertentuDokter gigiTakut melihat darah/lukaTakut berhubungan dgn penyakit tertentuBiasanya timpul pd masa kanak2/dewasa muda ; dpt menetap puluhan tahun bila tdk diobati

  • PEDOMAN DIAGNOSTIKSemua kriteria yg dibawah ini utk DX :Gejala psikologis atau otonomik hrs mrpk manifestasi primer dari anxietas, dan bkn sekunder dari gejala2 lain seperti waham atau pikiran obsesifAnxietas hrs terbatas ps adanya objek situasi fobik tertentuSituasi fobik tsb sedapat mungkin dihindarinya

  • Termasuk :AkrofobiaFobia binatangKlaustrofobiaFobia ujianFobia sederhana

    DIAGNOSA BANDINGGangguan hipokhondrik F 45.2Gangguan waham F 22.0F 40.8 gangguan fobik lainnyaF 40.9 Gangguan fobik YTT, termasuk fobia YTT, keadaan Fobik YTT

  • arachnophobiaTakut, gemetar, pusing ketika melihat laba2Kadang2 sampai muntah & merasa lemah utk melarikan diri dr situasi tsb

  • ornithophobiaTakut kpd burung shg ketika di rumah sendirian maka pintu & jendela akan ditutuo meskipun hawa sdg panas

  • tonitrophobiaNama lain thunderstorms atau takut pd angin ribut, disertai guntur

  • Perjalanan penyakit dan prognosis

    Suatu episode depresi sering kali memburuk keadaan anxietas fobik yang sudh ada sebelumnnya. Agoraphobia tanpa riwayat gangguan panic seringkali membaik dengan perjalanan waktu. Gangguan depresi dan ketergantungan terhadap alcohol seringkali mempersulit.

  • Penatalaksanaan

    Terapi yang paling efektif adalah kombinasi farmakoterapi dan terapi kognitif prilaku. Untuk farmakoterapi dapat digunakan obat obat seperti yang digunakan untuk mengatasi gangguan panic. Terapi kognitif dapat mengintervensi kepercayaan yang salah. Pasien dapat diajarkan untuk melakukan relaksasi otot dan bagaimana mengandalikan dorongan untuk melakukan hiperventilasi dengan pernafasan yang teratur.

  • F 41.0 Gangguan panikAdalah adanya serangan anxietas berat (panik) yg berulang, yg tidak terbatas pada adanya situasi tertentu ataupun suatu rangkaian kejadian, dan krn itu tdk terdugaOnset mendadak dalam bentuk palpitasi, nyeri dada, perasaan tercekik, pusing kepalaSecara sekunder timbul rasa takut mati, kehilangan kendali/menjadi gila

  • Serangan bbrp menitSeringnya mengalami serangan panik yg tdk terduga ketakutan akan kesendirian/untuk pergi ke tempat umum Gangguan panik baru menjadi diagnosis utama bila tdk ditemukan salah satu gangguan fobia (F40)

  • Etiologi

    Terdapat hipotesis yang melibatkan disregulasi system saraf perifer dan pusat didalam patofisiologi gangguan panic. Dilaporkan adanya peningkatan tonus simpatik pada beberapa orang dengan gangguan panic. System neurotransmitter utama yang terlibat adalah norefinefrin, serotonin, dan GABA. Dalam lingkungan penelitian ditemukan zat penyebab panic yang biasa di sebut dengan panikogen yang menyebabkan stimulasi respirasi dan pergeseran keseimbangan asam basa.

  • EtiologiBeberapa penelitian bahwa infuse laktat, PET scan, dan prolaps valvula mitral ditemukan pada pasien dan diperkirakan sebagai penyebab factor biologic pada gangguan ini. Ada petunjuk kuat factor genetic ikut berperan. Angka prevalensi tinggi pada anak dengan orang tua yang menderita gangguan panic demikian juga pada kembar monozigot. Teori psikososial menyatakan bahwa panic terjadi karena kegagalan mekanisme pertahanan terhadap impuls yang menyebabkan kecemasan.

  • Psychodynamic Serangan Panik (DSM IV)Difficulty tolerating anger Physical or emotional separation from significant person both in childhood and in adult life May be triggered by situations of increased work responsibilities Perception of parents as controlling, frightening, critical, and demanding Internal representations of relationships involving sexual or physical abuse A chronic sense of feeling trapped Vicious cycle of anger at parental rejecting behavior followed by anxiety that the fantasy will destroy the tie to parents Failure of signal anxiety function in ego related to self-fragmentation and self-other boundary confusion Typical defense mechanisms: reaction formation, undoing, somatization, and externalization

  • Diagnosis pasti (PPDGJ III), bbrp serangan berat dari anxietas otonomik harus terjadi kira2 satu bulan:Pada keadaan2 dimana sebenarnya scr objektif tdk ada bahayaTdk terbatas hanya pada situasi yg telah diketahui/yg dpt diduga sblmnyaDgn keadaan yg relatif bebas dr gejala anxietas dalam periode antara serangan2 panik

  • DDHarus dibedakan dgn gangguan panik yg terjadi sbg bagian dr gangguan fobik yg sudah ada Serangan panik dpt merupakan hal sekunder dr gangguan depresif (laki) dan jikalau pd saat yg sama kriteria gangguan depresif dipenuhi, maka gangguan panik jgn dijadikan diagnosis utama

  • Perjalanan penyakit dan prognosis

    Gangguan panik biasanya muncul dalam masa remaja akhir atau masa dewasa awal. Biasanya kronik dan bervariasi pada tiap individu. Defresi dapat mempersulit walaupun pasien tidak cenderung berbicara tentang ide bunuh diri, mereka cenderung beresiko tinggi. Pasien dengan fungsi pramorbid yang baik dan lama gejala singkat cenderung memiliki prognosis yang baik.

  • F41.1 Gangguan Anxietas MenyeluruhGambaran esensial dari gangguan ini adalah adanya anxietas yang menyeluruh dan menetap (bertahan lama), tetapi tidak terbatas pada atau hanya menonjol pada setiap keadaan lingkungan tertentu saja (misalnya sifat mengambang atau free floating)Gangguan ini lebih lazim terjadi pada wanita dan sering kali berkaitan dengan adanya stres lingkungan yang kronis. Perjalanan penyakitnya bervariasi, tetapi cenderung berfluktuasi dan kronis

  • F41.1 Gangguan Anxietas MenyeluruhKeluhan yang lazim dijumpai yaitukeluhan tegang yang berkepanjanganGemetaranketegangan ototBerkeringatkepala terasa ringanPalpitasipusing kepala keluhan epigastrik

  • F41.1 Gangguan Anxietas MenyeluruhKetakutan bahwa dirinya atau anggota keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalam waktu dekat merupakan keluhan yang sering kali diungkapkan, bersamaan dengan berbagai kekhawatiran dan firasat lain.Gangguan ini lebih lazim terjadi pada wanita dan sering kali berkaitan dengan adanya stres lingkungan yang kronis. Perjalanan penyakitnya bervariasi, tetapi cenderung berfluktuasi dan kronis

  • F41.1 Gangguan Anxietas MenyeluruhPedoman diagnostikPenderita harus menunjukkan gejala primer anxietas yang berlangsung hampir setiap hari selama beberapa minggu, bahkan biasanya sampai beberapa bulanGejala-gejala ini biasanya mencakup hal-hala. kecemasan tentang masa depan (khawatir akan nasib buruk, perasaan gelisah seperti di ujung tanduk, sulit berkonsentrasi)b. ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai) danc. overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, takikardi, takipnoe, keluhan epigastrik, pusing kepala, mulut kering)

  • F41.1 Gangguan Anxietas MenyeluruhPada anak-anak sering terluhat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulangAdanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara (untuk beberapa hari) terutama depresi, tidak menyingkirkan gangguan anxietas menyeluruh sebagai diagnosis utama, selama pasien tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif (F32.-), gangguan anxietas fobik (F40.-), gangguan panik (F41.-), atau gangguan obsesif-kompulsif (F42.-)

  • Termasuk : neurosis anxietas reaksi anxietas keadaan anxietas

    Tak termasuk : neurastenia (F48.0)

  • F41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresifKlasifikasi ini bila terdapat gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukan rangkaian gejala yang cukup berat untuk didiagnosis sendiriBila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka kategori lain untuk gangguan anxietas atau gangguan fobik harus digunakanKategori gangguan campuran tidak boleh digunakan bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis

  • Beberapa gejala otonomik harus ditemukan, walaupun tidak terus menerusGelaja otomik tremor, palpitasi, mulut kering, sakit perut, dan sebagainyaBila hanya ditemukan kecemasan atau kekhawatiran berlebihan saja tanpa gejala otonomik, maka kategori ini tidak boleh dipergunakanJika gejala-gejala yang memenuhi kriteria ini berkaitan dengan stress kehidupan atau perubahan dalam hidup yang bermakna, maka harus digunakan kategori F43.2 yaitu gangguan penyesuaian

  • Empat bukti utama yang menyatakan bahwa gejala kecemasan dan gejala depresi berhubungan sebab akibat pada beberapa pasien yang terkena, yaitu :Ditemukannya neuroendokrin yang sama pada gangguan depresi dan gangguan kecemasan, khususnya gangguan panik.Hiperaktivitas sistem noradrenergik relevan yang menyebabkan pada beberapa pasien dengan gangguan depresi dan pada beberapa pasien dengan gangguan panik.Obat serotonergik berguna dalam mengobati gangguan depresi maupun kecemasanGejala kecemasan dan depresi berhubungan secara genetik pada beberapa keluarga.

  • Manifestasi klinisKombinasi beberapa gejala gangguan kecemasan dan beberapa gejala gangguan depresi. Disamping itu, gejala hiperaktivitas sistem saraf otonom, seperti keluhan gastrointestinal, yang sering ditemukan.

    Perjalanan penyakit dan prognosisSelama perjalanan penyakit, gejala kecemasan atau depresi mungkin bergantian muncul. Prognosis tidak diketahui saat ini.

  • PenatalaksanaanPendekatan psikoterapi dapat terapi kognitif atau modifikasi prilaku. Farmakoterapi dapat termasuk obat anti anxietas atau obat antidepresan atau keduanya. Diantara obat anxiolitik, penggunaan triazolobenzodiazepin mungkin diindikasikan karena efektivitas obat tersebut dalam mengobatai depresi yang disertai kecemasan. Suatu obat yang mempengaruhi reseptor serotonin tipe 1A (5-HT1A), seperti buspiron, dapat diindikasikan.Diantara antidepresan, antidepresan serotonergik mungkin yang paling efektif.

  • F41.3 Gangguan anxietas campuran lainnyaKategori ini harus digunakan untuk gangguan yang memenuhi kriteria gangguan anxietas menyeluruh dan yang juga menunjukkan ciri-ciri yang menonjol dari gangguan lain dalam F40 F49

  • F45. GANGGUAN SOMATOFORMF45.0 gangguan somatisasiF45.1 gangguan somatoform tidak terinciF45.2 gangguan hipokondrikF45.3 gangguan otonomik somatoformF45.4 gangguan nyeri somatoform menetapF45.8 gangguan somatoform lainnyaF45.9 gangguan somatoform YTT

  • GANGGUAN SOMATOFORM keluhan gejala fisik berulang disertai permintaan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali hasilnya negatif dan sudah dijelaskan dokter hasilnya negatif pasien biasanya menolak upaya dokter untuk membahas kemungkinan adanya penyebab psikologis taraf pengertian perihal kemungkinan gejala-gejalanya sering kali mengecewakan dan membuat frustasi pasien serta dokter

  • HISTRIONIK : adanya perilaku mencari perhatian, terutama pada pasien yang kesal karena tidak berhasil membujuk dokternya untuk menerima bahwa keluhannya memang penyakit fisik dan perlu pemeriksaan fisik lebih lanjutGANGGUAN SOMATOFORM

  • Tidak termasuk:

    gangguan disosiatif F44.- mencabut rambut F98.4 lalling F80.0 lisping F80.8 menggigit kuku F98.8GANGGUAN SOMATOFORM

  • faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK F54 disfungsi seksual yang bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik F52.- mengisap jempol F98.8 gangguan tic F95.- sindrom Tourette F95.2 trikotilomania F63.3

    GANGGUAN SOMATOFORM

  • F45.0 GANGGUAN SOMATISASIGejala fisik bermacam-macam, berulang, berubah-ubah, berlangsung beberapa tahun sblm pasien dtg ke psikiaterRiwayat pengobatan kompleks dan panjang, dengan hasil pemeriksaan atau operasi negatifKeluhan yg lazim terjadi: GIT (mual, kembung, mual, muntah), perasaan abnormal kulit (gatal, terbakar), bercak pd kulit, keluhan sex dan haid

  • Ada banyak dan berbagai gejala fisik yg tdk dpt dijelaskan adanya dasar kelainan fisik yg memadai, terjadi sekurang-kurangnya 2 tahunSelalu tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari dokter bahwa tdk ada kelainan fisik yg dpt menjelaskan keluhannyaTerdpt hendaya dlm taraf tertentu dlm berfungsingya di masyarakat dan keluarga yg berkaitan dg sifat keluhan dan dampak perilakunyaF45.0 GANGGUAN SOMATISASI

  • Termasuk : sindrom keluhan multipel dan gangguan psikosomatik multipelDD: gangguan fisik, gangguan afektif dan anxietas, gangguan hipokondrik, gangguan wahamJika gejala kurang menonjol dan berlangsung singkat(
  • F45.1 GANGGUAN SOMATOFORM TAK TERINCIkeluhan fisik bersifat multipel, bervariasi, dan menetap tetapi gambaran klinis yang khas dan lengkap dari gangguan somatisasi tidak terpenuhi

  • Cara-cara mengemukakan pendapat pasien: tidak dramatis tidak kuat keluhan tidak terlalu banyak tidak ada gangguan pada fungai sosial tidak ada gangguan pada keluargaF45.1 GANGGUAN SOMATOFORM TAK TERINCI

  • ada atau tidak ada dasar faktor penyebab psikologis tidak boleh ada dasar fisik untuk keluhan-keluhannya yang digunakan sebagai dasar diagnosis psikiatrik jika masih terdapat kemungkinan gangguan fisik yang melandasi, atau bila pemeriksaan fisik belum lengkap saat pemberian kode diagnosis, disarankan menggunakan kategori lain yang lebih relevanF45.1 GANGGUAN SOMATOFORM TAK TERINCI

  • Termasuk : gangguan psikosomatik tak terinciDiagnosa banding : seperti yang telah tersebut pada sindrom gangguan somatisasi F45 (sindrom keluhan multipel dan gangguan psikosomatik multipel)F45.1 GANGGUAN SOMATOFORM TAK TERINCI

  • F45.2 Gangguan HipokondrikCiri utama :Adanya preokupasi yg menetap akan kemungkinan menderita satu atau lebih gangguan fisik yg serius.Penginderaan dan penampilan normal namun oleh pasien sering ditafsirkan abnormal, tdk mengenakkan.Pasien dapat menyebutkan penyakit dan perubahan yg ditakutkannya, tetapi intensistas keyakinan terhadap kelainan yg ditakutkannya biasanya bervariasi dalam beberapa kali konsultasiPasien biasanya mengajukan keluhan tambahan, disamping apa yg telah dikemukakannya

  • Gangguan HipokondrikDepresi dan anxietas yg berat sering menonjolJarang timbul utk pertama kali sesudah usia 50 tahun, perkembangan gejala dan disabilitas biasanya kronis dan berfluktuasiTerjadi pada pria dan wanita, dan tidak ada karakteristik khusus mengenai keluargaBiasanya mempunyai riwaya kunjungan dokter yg sangat banyak

  • Gangguan HipokondrikPedoman diagnostik :Keyakinan yg menetap perihal adanya sekurangnya satu penyakit fisik yg serius melandasi keluhannya, meskipun pemeriksaan yg berulang tidak menunjang adanya alasan fisik yg memadai ataupun preokupasi yg menetap terhadap adanya deformitas atau perubahan bentuk/penampakanPenolakan yg menetap dan tidak mau menerima nasihat dokter bahwa tidak ada penyakit atau abnormalitas fisik yg melandasi keluhan-keluhannya

  • Gangguan HipokondrikYg termasuk gangguan hipokondrik :Gangguan dismorfik tubuh (body dismorphic disorder)Dismorfobia (nonwaham)Neurosis hipokondrikHipokondriasisnosofobia

  • Gangguan HipokondrikDD :Gangguan somatisasiGangguan depresifGangguan wahamGangguan anxietas dan gangguan panik

  • Gangguan HipokondrikTerapi :PsikoterapiTerapi farmakologi kurang dianjurkan hanya menghilangkan gejala

  • F45.3 Disfungsi Otonomik SomatoformKeluhan- keluhan fisik yang ditampilkan oleh pasien seakan-akan merupakan gejala dari sistem saraf otonom.Contoh yang paling mencolok dan lazim terjadi adalah : sistem KV (cardiac neurosis), sistem pernapasan (hiperventilasi psikogenik dan cegukan) dan sistem GI (gastric neurosis dan nervous diarrhoea)

  • Pedoman DiagnostikAdanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat, tremor,muka panas/flushing, yang menetap dan mengganggu;Gejala subjektif tambahan mengacu pada sistem atau organ tertentu (gejala tidak khas)Preokupasi dengan dan penderitaan (distress) mengenai kemungkinan adanya gangguan yang serius (sering tidak begitu khas) dari sistem atau organ tertentu, yang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan-pemeriksaan berulang, maupun penjelasan-penjelasan dari para dokterTidak terbukti adanya gangguan yang cukup berarti pada struktur/fungsi dari sistem atau organ yg dimaksud.

  • Diagnosis BandingAnxietas menyeluruhGangguan somatisasi

  • F45.30 Jantung dan sitem kardiovaskulerNeurosis jantung (cardiac neurosis)Sindrom Da CostaAstenia neurosirkulatorikF45.31 Saluran pencernaan bagian atasNeurosis lambung (gastric neurosis)Aerofagi/kembung lambung psikogenik, Cekukan (hiccough), dispepsia dan pilorospasme.F45.32 Saluran pencernaan bagian bawahKembung psikogenik (psikogenic flatulance), irritable bowel syndrom, diarrhoea gas syndromeF45.33 Sistem pernapasanBatuk dan hiperventilasi psikogenikF45.34 Sistem genitourinariaSering buang air kecil dan disuria psikogenikSistem atau organ lainnya

  • F 45.4 Gangguan Nyeri Samatoform MenetapKeluhan : nyeri berat, menyiksa, menetapTdk dpt dijelaskan atas dasar proses fisiologis atau gangguan fisikAda hubungannya dg konflik emosional atau problem psikososial yg cukup jelas

  • Dampaknya peningkatan perhatian dan dukungan secara personal maupun medis bagi yg bersangkutanTermasuk :PsikalgiaNyeri punggung atau nyeri kepala psikogenikGangguan nyeri somatoformDiagnosis BandingNyeri oleh sebab organikGangguan Somatisasi

  • F 45.8 Gagguan Somatoform lainnyaKeluhan-keluhannya tdk melalui sistem saraf otonom, secara spesifik terbatas pada bagian tubuh atau sistem tertentuTidak ada kerusakkan jaringan

  • Gangguan berikut yg termasuk dalam kelompok ini adalah :Globus Hystericus (perasaan ada benjolan dikerongkongan yg menyebabkan tercekik)Torticollis psikogenik dan gangguan gerakkan spasmodik lainnya (kecuali sindrom Tourette)Pruritus Psikogenik (tdk termasuk lesi kulit khas seperti alopesia, dermatitis, ekzema atau urtikaria oleh penyebab psikogenik (F54))Dismenore Psikogenik (tdk termasuk dispareunia (F52.6) dan frigiditas (F52.0))Teeth Grinding

  • KesimpulanGejala yang ditemukan pada pasien: palpitasi, mual, kembung, berkeringat, nafas berat, kepala seperti melayang selama setahun gejala otonomik yang menyertai panikTakut naik pesawatTakut serangan jantungKesimpulan: pasien ini menderita kelainan neurosis F40.2 Fobia khas (terisolasi)

  • SaranMelakukan terapi psikoterapi dan psikofarmaka

  • ReferencesBrust JCM, editor. Lange : current diagnosis & treatment neurology. McGraw Hill : USA, 2007.Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry, 10th ed.PPDGJ

    ********************************Terapi perilaku : mencakup eksposur bertahap kepada orang-orang atau tempat-tempat yang dapat menimbulkan kecemasan, proses ini sering disebut desensitisasi.SSRI (serotonin selektif reuptake inhibitor)

    ***************************************************************