pemicu 1 etika - stepvani

90
Pemicu 1 Etika Dokter Sibuuuk Stepvani Megawati 405100133

Upload: stepvani-megawati

Post on 07-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

dokter sibuukk

TRANSCRIPT

Pemicu 1 Etika Dokter Sibuuuk

Pemicu 1 EtikaDokter SibuuukStepvani Megawati405100133LOKaidah dasar bioetikaKODEKIUU Kesehatan no. 29 tahun 2004Sumpah dokterRekam medisSurat keterangan dokterHak dan kewajiban dokter-pasienPrinsip terjadinya primafacieKaidah Dasar BioetikaKaidah Dasar BioetikaBioetik etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian di bidang biomedisEtika disiplin ilmu yang mempelajari baik buruk atau benar salahnya suatu sikap dan atau perbuatan seseorang individu atau institusi dilihat dari moralitasTeori EtikaTeori Deontologimengajarkan bahwa baik buruknya suatu perbuatan harus dilihat dari perbuatannya itu sendiri (I Kant)Teori Teleologimengajarkan untuk menilai baik buruk tindakan dengan melihat hasilnya atau akibatnya (D Hume, J Bentham, JS Mills)4 kaidah dasar moral (Beauchamp and Childress,1994)Prinsip OtonomiPrinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination).Melahirkan doktrin informed consentPrinsip beneficencePrinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan pada kebaikan pasien.Dikenal pula perbuatan yang sisi baiknya > sisi buruknyaPrinsip non-maleficencePrinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien.Dikenal sebagai primum non nocere artinya yang pertama-tama penting ialah tidak merugikanPrinsip justicePrinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber dayaKaidah TurunanVeracityBerbicara benar, jujur dan terbukaPrivacyMenghormati hak privasi pasienConfidentialityMenjaga kerahasiaan pasienFidelityLoyalitas dan promise keepingPrinsip terjadinya PrimafacieBeneficence Ketika kondisi pasien merupakan kondisi yang wajar dan berlaku pada banyak pasien lainnya,sehingga dokter akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasienDokter telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang dialami pasien > kerugiannyaPrinsip prima facie sesuatu yang berubah menjadi atau dalam keadaan yang umumNon maleficencePrinsip prima facie ketika pasien (berubah menjadi atau dalam keadaan) gawat darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik dalam rangka penyelamatan nyawanyaAutonomy Prinsip prima facie muncul pada sosok pasien yang berpendidikan, pencari nafkah, dewasa dan berkepribadian matangJustice Prinsip prima facie pada konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiriHak orang lain ini khususnya mereka yang sama atau setara dalam mengalami gangguan kesehatan di luar diri pasien, serta membahas hak-hak sosial masyarakat atau komunitas sekitar pasienKODEKIKode Etik Kedokteran Indonesia Kewajiban UmumKewajiban Dokter Pasien Kewajiban Dokter Teman Sejawat Kewajiban Diri SendiriKODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA KEWAJIBAN UMUMPasal 1Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.Pasal 2Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.Pasal 3Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.Pasal 4Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA KEWAJIBAN UMUMPasal 5Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.Pasal 6Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA KEWAJIBAN UMUMPasal 7Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.Pasal 8Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.Pasal 9Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasienPasal 10Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasienPasal 11Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA KEWAJIBAN UMUMPasal 12Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

Pasal 13Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIENPasal 14Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien,ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.Pasal 15Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.Pasal 16Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.Pasal 17Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWATPasal 18Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.Pasal 19Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRIPasal 20Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.Pasal 21Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan.Pelanggaran Etik MurniMenarik imbalan jasa yang tidak wajar dari pasien atau menarik imbalan jasa dari sejawat dan keluarganyaMengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnyaMemuji diri sendiri di depan pasien, keluarga dan masyarakatPelayanan kedokteran yang diskriminatifKolusi dengan perusahaan farmasi atau apotikTidak mengikuti pendidikan kedokteran berkesinambunganDokter mengabaikan kesehatannya sendiriPelanggaran EtikolegalPelayanan kedokteran dibawah standarMenerbitkan surat keterangan palsuMelakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukumMelakukan tindakan medik tanpa indikasiPelecehan seksualMembocorkan rahasia pasienSanksi Pelanggaran EtikTeguran atau tuntunan secara lisan atau tulisanPenundaan kenaikan gaji atau pangkatPenurunan gaji atau pangkat setingkat lebih rendahDicabut izin praktik dokter untuk sementara atau selama-lamanyaPada kasus-kasus pelanggaran etikolegal diberikan hukuman sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku dan diproses ke pengadilanUU Kesehatan no. 29 tahun 2004(STR dan SIP)Ketentuan UmumSertifikat kompetensi surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter atau dokter gigi untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi Registrasi pencatatan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya

Ketentuan UmumSurat izin praktik (SIP)bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter dan dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi persyaratan.

Surat tanda registrasi (STR) bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada dokter dan dokter gigi yang telah diregistrasi

Asas dan TujuanPasal 2 Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien.

Pasal 3 Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk : a. memberikan perlindungan kepada pasien; b. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi; dan c. memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi

Registrasi Dokter dan Dokter GigiPasal 29 (1) Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi. (2) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. (3) Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi harus memenuhi persyaratan : a. memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis; b. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi; c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental; d. memiliki sertifikat kompetensi; dan e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.

Registrasi Dokter dan Dokter Gigi(4) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi berlaku selama 5 (lima) tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 (lima) tahun sekali dengan tetap memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d. (5) Ketua konsil kedokteran dan ketua konsil kedokteran gigi dalam melakukan registrasi ulang harus mendengar pertimbangan ketua divisi registrasi dan ketua divisi pembinaan. (6) Ketua konsil kedokteran dan ketua konsil kedokteran gigi berkewajiban untuk memelihara dan menjaga registrasi dokter dan dokter gigi Registrasi Dokter dan Dokter GigiPasal 33 Surat tanda registrasi tidak berlaku karena : a. dicabut atas dasar ketentuan peraturan perundang-undangan; b. habis masa berlakunya dan yang bersangkutan tidak mendaftar ulang; c. atas permintaan yang bersangkutan; d. yang bersangkutan meninggal dunia; atau e. dicabut Konsil Kedokteran Indonesia.

Ketentuan PidanaPasal 75 (1) Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Surat Izin PraktikPasal 36 Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik.Pasal 37 (1) Surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran atau kedokteran gigi dilaksanakan. (2) Surat izin praktik dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat. (3) Satu surat izin praktik hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik Surat Izin PraktikPasal 38 Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, dokter atau dokter gigi harus : a. memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi yang masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pasal 31, dan Pasal 32; b. mempunyai tempat praktik; dan c. memiliki rekomendasi dari organisasi profesi. (2) Surat izin praktik masih tetap berlaku sepanjang : a. surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi masih berlaku; dan b. tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam surat izin praktik. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat izin praktik diatur dengan Peraturan Menteri.

Ketentuan PidanaPasal 76 Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Ketentuan PidanaPasal 79 Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau dokter gigi yang : a. dengan sengaja tidak memasang papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1); b. dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1); atau c. dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, atau huruf e

Sumpah Dokter

Pasal 1: Sumpah DokterSetiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokterCakupan pasal:(1) Dokter lulusan Fakultas Kedokteran di Indonesia wajib melafalkan sumpah/ janji dokter sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, di depan pimpinan fakultas kedokteran yang bersangkutan dalam suasana khidmat.(2) Dokter lulusan luar negeri dan/ atau dokter asing yang hendak melakukan pekerjaan profesi di Indonesia wajib melafalkan sumpah/janji dokter sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 di depan pemimpin IDI dan penjabat kesehatan setempat.(3) Setiap dokter yang akan menjalankan tugas sebagai anggota tim dokter pemeriksa atau pembuat visum et repertum/surat keterangan ahli wajib menyatakan diri bahwa ia telah/belum melafalkan sumpah sebagaimana dimaksud Pasal 1.(4) Bunyi sumpah/ janji sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 cakupan pasal (1) dan (2) sebagai berikut:Pasal 1Sumpah Dokter - KODEKIDemi Allah saya bersumpah, bahwa :Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya.Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancamSaya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat pembuahan.Pasal 1Sumpah DokterSaya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung.Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.Rekam MedisPengertianPasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteranrekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor749a/Menkes/Per/XII/1989 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan

Jenis Rekam MedisRekam Medis konvensionalRekam Medis elektronikManfaat Rekam MedisPengobatan PasienSebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikanPeningkatan Kualitas PelayananRekam Medis yang jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimalPendidikan dan PenelitianMerupakan informasi perkembangan kronologispenyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran gigiPembiayaan Dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada saranaKesehatanStatistik KesehatanUntuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakit-penyakit tertentuPembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan EtikMerupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin dan etikIsi Rekam MedisCatatan : uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan pasien, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi maupun tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinyaDokumen : kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto rontgen, hasil laboratorium dan keterangan lain sesuai dengan kompetensi keilmuannyaIsi Rekam Medis RM untuk pasien rawat jalan (termasuk pasien gawat darurat)Identitas dan formulir perizinan (lembar hak kuasa)Riwayat penyakit (anamnesis) tentang:Keluhan utamaRiwayat sekarangRiwayat penyakit yang pernah dideritaRiwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkanLaporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto rontgen, scanning, MRI,dan lain-lainDiagnosis dan/ diagnosis bandingInstruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan yang berwenangRM untuk pasien rawat inapSama dengan pasien rawat jalan, dengan tambahan:Persetujuan tindakan medisCatatan konsultasiCatatan perawat dan tenaga kesehatan lainnyaCatatan observasi klinik dan hasil pengobatanResuma akhir dan evaluasi pengobatanResume Akhir / Evaluasi PengobatanDibuat segera setelah pasien dipulangkanIsi resume harus singkat, menjelaskan informasi penting tentang penyakit, pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatannyaUntuk pasien yang meninggal dibuat laporan sebab kematianTujuan Pembuatan ResumeMenjamin kontinuitas pelayanan medik dengan kualitas yang tinggi serta bahan yang berguna bagi dokter pada waktu menerima pasien untuk dirawat kembaliBahan penilaian staf medik rumah sakitUntuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi atau perseorangan tentang perawatan seorang pasien (asuransi)Sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertugas, dokter yang mengirim dan dokter konsultanIsi Resume AkhirMengapa pasien masuk rumah sakit (anamnesis)Hasil penting pemeriksaan fisik diagnostik, laboratorium, rontgen dan lain-lainPengobatan dan tindakan operasi yang dilaksanakanKeadaan pasien waktu keluar (perlu obat jalan, mampu untuk bekerja dan lain-lain)Anjuran pengobatan dan perawatan (nama obat dan dosisnya, tindakan pengobatan lain, dirujuk ke mana, perjanjian untuk datang lagi dan lain-lain)

Pendelegasian Membuat Rekam MedisSelain dokter dan dokter gigi yang membuat/mengisi rekam medis, tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien dapat membuat/mengisi rekam medis atas perintah/ pendelegasian secara tertulis dari dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteranTata Cara Penyelenggaraan Rekam MedisPasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran menegaskan bahwa dokter dan dokter gigi wajib membuat rekam medis setelah memberikan pelayanan praktik kedokteran kepada pasienSetiap catatan dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas atau menggunakan nomor identitas pribadi/personal identification number (PIN)Tata Cara Penyelenggaraan Rekam MedisDalam hal terjadi kesalahan saat melakukan pencatatan pada rekam medis, catatan dan berkas tidak boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atas kesalahan dalam rekam medis hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan kemudian dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan.Kepemilikan dan Penyimpanan Rekam MedisSesuai UU Praktik Kedokteran Pasal 47, berkas rekam medis menjadi milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis dan lampiran dokumen menjadi milik pasien.Rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiaan oleh dokter, dokter gigi dan pimpinan sarana kesehatan. Batas waktu lama penyimpanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan paling lama 5 tahun dan resume rekam medis paling sedikit 25 tahunPenyimpanan RMSebelum dimusnahkan, berkas informasi harus:Diambil informasi-informasi utamaMenyimpan berkas anak-anak hingga batas usia tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlakuRekomendasi DepKes tentang masa retensi RM, minimum:RM obstetri, 25 tahunRM anak-anak dan usia muda, disimpa sampai ultah ke 25 / 8 tahun sesudah kunjungan terakhirRM pasien gangguan mental, 20 tahun sesudah dokter yang merawat menyatakan sudah sembuhRM yang lain, 8 tahun dan resuma akhir dibuatLembar RM yang Ditandatangani DokterSurat pengantar rawat inapCatatan medisLembar instruksi dokter (diagnostik dan pengobatan)Surat rujukan (konsul) dan balasan konsulPermintaan pemeriksaan laboratorium, radiologi, histopatologikResep Permintaan darahSurat persetujuan / penolakan tindakan medik (operasi)Surat persetujuan pembiusanLaporan operasiSurat laporan pasien positif HIV/AIDSResume medisSurat laporan sebab kematian (klinis)Surat pernyataan mengikuti penelitian (IC)Surat izin membawa mayatHonorarium dokter (pribadi,RS,perusahaan)Pembinaan, Pengendalian dan PengawasanUntuk pembinaan, pengendalian dan pengawasan tahap Rekam Medis dilakukan oleh pemerintah pusat, Konsil Kedokteran Indonesia, pemerintah daerah, dan organisasi profesi.Aspek Hukum, Disilpin, Etik dan Kerahasiaan Rekam MedisRekam Medis sebagai Alat BuktiDapat digunakan sebagai salah satu alat bukti tertulis di pengadilanKerahasiaan Rekam MedisRahasia kedokteran tersebut dapat dibuka hanya untuk kepentingan pasien untuk memenuhi permintaan aparat penegak hukum (hakim majelis), permintaan pasien sendiri atauberdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, rahasia kedokteran (isi rekam medis) baru dapat dibuka bila diminta oleh hakim majelis di hadapan sidang majelis. Dokter dan dokter gigi bertanggung jawab atas kerahasiaan rekam medis sedangkan kepala sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab menyimpan rekam medisSanksi HukumDalam Pasal 79 UU Praktik Kedokteran secara tegas mengatur bahwa setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1(satu) tahun atau denda paling banyak Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)Dapat dikenakan sanksi secara perdata,karena dokter dan dokter gigi tidak melakukan yang seharusnya dilakukan (ingkar janji/wanprestasi) dalam hubungan dokter dengan pasienSanksi Disiplin dan EtikDalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 16/KKI/PER/VIII/2006 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin MKDKI dan MKDKIP dan UU RI No. 29 Tahun 2004 Pasal 69, ada tiga alternatif sanksi disiplin yaitu :Pemberian peringatan tertulisRekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat izin praktik.Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigiSurat Keterangan DokterSurat Keterangan DokterDalam menjalankan tugas profesinya, seorang dokter kadang kalanya harus menerbitkan surat-surat keterangan dokter.Pedomannya antara lain:1. Bab I Pasal 7 KODEKI, Setiap dokter hanya memberikan keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.2. Bab II Pasal 12 KODEKI, Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia.3. Paragraph 4, pasal 48 UU No.29/2004 tentang praktik Kedokteran.Jenis Surat Keterangan DokterSurat Keterangan lahirSurat Keterangan MeninggalSurat Keterangan SehatSurat Keterangan SakitSurat Keterangan CacatSurat Keterangan Pelayanan Medis untuk penggantian biaya dari asuransi kesehatanSurat Keterangan Cuti Hamil Surat Keterangan Ibu hamil, bepergian dengann pesawat udaraVisum et RepertumLaporan Penyakit Menular KuitansiSurat Keterangan LahirSK kelahiran berisikan tentang waktu (tanggal dan jam) lahirnya bayi, kelamin, BB dan nama orang tua.Diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya oleh karena sering adanya permintaan khusus dari pasien.Hal yang sering menjadi masalah:1.Anak yang lahir dari inseminasi buatan dari semen donor (Arteficial Insemination by Donor = AID)2.Anak yang lahir hasil bayi tabung yang sel telur dan/atau sel maninya berasal dari donor (In vitro Fertilization by Donor)3.Anak yang lahir hasil konsepsi dari saudara kandung suamiKetiga hal diatas bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.Surat Keterangan MeninggalSurat keterangan untuk keperluan penguburan, perlu dicantumkan identitas jenazah, tempat, dan waktu meninggalnya.Surat Keterangan (Laporan) KematianMengenai hal ini perlu diisi:- Sebab kematian sesuai dengan pengetahuan dokter.- Lamanya menderita sakit hingga meninggal dunia.- Jika jenazah dibawa ke luar daerah atau luar negeri maka adanya kematian karena penyakit menular harus diperhatikan.Sebab kematian Karena bedah mayat klinik belum dapat dilakukan hingga waktu ini, sebab kematian secara klinik saja dilaporkan.68Surat Keterangan SehatA. Untuk Asuransi Jiwa Dalam menulis laporan pengujian kesehatan untuk asuransi jiwa, perlu diperhatikan agar:- Laporan dokter harus objektif.- Sebaliknya jangan menguji kesehatan seorang calon yang masih atau pernah menjadi pasien sendiri untuk menghindari timbulnya kesukaran.- Jangan memberitahukan kesimpulan hasil pemeriksaan medik kepada pasien, langsung kepada perusahaan asuransi itu sendiri.Dokter selaku ahli, bukan orang kepercayaan perusahaan asuransi kesehatan.Pemeriksaan oleh dokter yang dipilih pasien pada dasarnya untuk kepentingan pihak asuransi oleh karena sebagai dokter penguji kesehatan tersebut, dokter wajib memberitahukan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang ia ketahui dari orang yang kesehatannya diuji. Dapat terjebak melanggar wajib simpan rahasia jabatan. Seharusnya dokter keluarga menolak untuk menguji kesehatan pasiennyaObjektif jangan dipengaruhi oleh keinginan calon nasabah atau agen perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.Poin 2 dalam mempertahankan wajib menyimpan rahasia jabatan.69B. Untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM).Perlu diperhatikan oleh karena pengendara atau faktor manusia merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas.C. Untuk NikahSelain pemeriksaan medis, dokter juga harus memberikan edukasi reproduksi dan pendidikan seks kepada pasangan calon suami-istri.Yang sering menjadi dilema adalah apakah dokter harus memberitahukan kepada salah satu calon suami-istri tersebut apabila menemukan kelainan-kelainan atau penyakit-penyakit yang diderita salah satu calon pasangannya?Surat Keterangan Sakit untuk IstirahatSeorang dokter harus waspada terhadap kemungkinan simulasi atau agravasi pada waktu memberikan keterangan mengenai cuti sakit seorang karyawan. Ada kalanya cuti sakit disalahgunakan untuk tujuan lain.Surat keterangan cuti sakit palsu dapat menyebabkan seorang dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP.Surat Keterangan CacatSangat erat hubungannya dengan besarnya tunjangan atau pensiun yang akan diterima oleh pekerja, yang tergantung kepada keterangan dokter tentang sifat cacatnya.

Surat Keterangan Penggantian Biaya dari Asuransi KesehatanBerisi identitas pasien dan pernyataan pemberian kuasa pasien/wali pasien kepada dokter, untuk memberikan data medisnya kepada perusahaan asuransi bersangkutanDalam formulir klaim asuransi perlu dicantumkan pernyataan pasien/wali:Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini, sebagai pasien/wali pasien yang sah, memberi izin pada pihak penyedia pelayanan kesehatan untuk menjelaskan semua tindakan yang diperlukan, demi kesehatan saya kepada PT Asuransi X dan untuk mendapatkan semua informasi lain yang diperlukan dari penyedia pelayanan kesehatan atau pihak lain sehubungan dengan verifikasi dan penggantian biaya dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada saya atau pasien yang saya walikan.Surat Keterangan Cuti MelahirkanHak cuti hamil seorang ibu adalah 3 bulan, yaitu sekitar 1 bulan sebelum dan 2 bulan setelah persalinan. Tujuan agar si ibu cukup istirahat dan mempersiapkan dirinya dalam menghadapi proses persalinan, dan mulai kerja kembali setelah masa nifas.Visum et RepertumVisum et repertum (VeR) adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh dokter untuk penyidik dan pengadilan.VeR mempunyai daya bukti dan alat bukti yang sah dalam perkara pidana.Kasus PemerkosaanKesulitan jika korban dikirim terlambat karena hasil pemeriksaan tidak menunjukkan keadaan sebenarnya.Bedah mayat kedokteran kehakiman- Harus objektif tanpa pengaruh dari mereka yang berkepentingan dalam perkara.- Keterangan dibuat dengan istilah yang mudah dipahami,berdasarkan apa yang dilihat dan ditemukan, sehingga tidak berulang kali dipanggil ke pengadilan untuk dimintakan keterangan tambahan.

Surat Keterangan Ibu Hamil Bepergian dengan Pesawat UdaraSesuai dengan ketentuan International Aviation, Ibu hamil tidak dibenarkan bepergian dengan pesawat udara, jika mengalami:1. Hiperemesis atau emesis gravidarum2. Hamil dengan komplikasi (perdarahan, preeklamsi, dsb)3. Hamil >36 minggu4. Hamil dengan penyakit-penyakit lain yang beresiko.Laporan Penyakit MenularDiatur dalam UU No. 6 tahun 1962 tentang wabah.Kepentingan umum yang diutamakan.Pasal 50 KUHP : Tiada boleh dihukum barang siapa melakukan perbuatan untuk menjalankan aturan undang-undang.KuitansiSering diminta sebagai bukti pembayaran, tidak menimbulkan masalah apabila sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Berhubungan dengan penggantian biaya berobat dari perusahaan tepat pasien atau pasangannya bekerja.Contoh:- Perusahaan hanya mengganti 50% biaya pengobatan, pasien minta dibuatkan kuitansi sebesar 2 kali imbalan jasa yang diterima dokter.- Pasien meminta agar imbalan jasa dokter dinaikkan dengan sisa imbalan dibagi 50-50% antara dokter dan pasien.- Pasien meminta agar biaya pengangkutan pulang pergi dari luar kota ke tempat berobat dimasukkan dalam kuitansi berobat, sedangkan dokter tidak menerima bagian dari biaya pengangkutan tersebut.Ketiga contoh di atas jelas malpraktik etik dan malpraktik kriminil.Sanksi HukumPenyimpangan dalam pembuatan surat keterangan,selain tidak etis merupakan pelanggaran terhadap Pasal 267 KUHP: Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat diancam dengan hukuman penjara paling lama empat tahunJika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang dalam rumah sakit gila atau menahannya di situ, dijatuhkan hukuman penjara paling lama delapan tahun enam bulanDiancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu itu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaranSanksi HukumDalam Pasal 179 KUHP tercantum:Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilanSemua ketentuan tersebut diatas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.Hak dan Kewajiban Dokter-PasienHubungan Dokter-PasienHubungan dokter-pasien sangat dipengaruhi oleh etika profesi kedokteran, sebagai konsekuensi dari kewajiban profesi yang memberikan batasan terhadap hubungan tersebutKewajiban tersebut tertuang dalam prinsip moral utama profesi:Autonomy (menghormati hak-hak pasien)Beneficence (berorientasi pada kebaikan pasien)Non maleficence (tidak mencelakakan/memperburuk kondisi pasien)Justice (meniadakan diskriminasi)Prinsip turunan :Veracity (kebenaran)Fidelity (kesetiaan)PrivacyConfidentiality (menjaga kerahasiaan)Hak dan Kewajiban Dokter-PasienThe World Medical Association mengeluarkan Declaration of Lisbon on the Rights of the Patient (1991), yaitu:Hak memilih dokter secara bebasHak dirawat oleh dokter yang bebas dalam membuat keputusan klinis dan etisHak untuk menerima atau menolak pengobatan setelah menerima informasi yang adekuatHak untuk dihormati kerahasiaan dirinyaHak untuk mati secara bermartabatHak untuk menerima atau menolak dukungan spiritual atau moralHak dan Kewajiban Dokter-PasienUndang undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran merumuskan hak dan kewajiban dokter dan pasien di dalam pasal-pasal 50-53Hak dan Kewajiban Dokter atau Dokter GigiPasal 50Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak:Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur opersionalMemberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasionalMemperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganyaMenerima imbalan jasa.Hak dan Kewajiban Dokter atau Dokter GigiPasal 51Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban:Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasienMerujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatanMerahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal duniaMelakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; danMenambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi Hak dan Kewajiban PasienPasal 52Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak:Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3)Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lainMendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medisMenolak tindakan medis; danMendapatkan isi rekam medisHak dan Kewajiban PasienPasal 53Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban:Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannyaMematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigiMematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; danMemberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Persetujuan Tindakan Kedokteran atau Kedokteran GigiPasal 45 ayat (3)(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya mencakup:Diagnosis dan tata cara tindakan medisTujuan tindakan medis yang dilakukanAlternatif tindakan lain dan risikonyaRisiko dan komplikasi yang mungkin terjadiPrognosis terhadap tindakan yang dilakukanDaftar PustakaKode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) 2012Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik KedokteranManual Rekam Medis Konsil Kedokteran Indonesia 2006Bioetik dan Hukum KedokteranEtika Kedokteran dan Hukum Kesehatan edisi 4Etika Biomedis. K.Bertens