pemetaan indeks potensi lahan sebagai dasar …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf ·...

30
PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DENGAN METODE MATCHING DI KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh : Dewi Ambarwati NIM : 3212316004 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 02-Mar-2020

21 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

1

PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH

(RTRW) DENGAN METODE MATCHING DI KABUPATEN

KLATEN

TUGAS AKHIR

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh :

Dewi Ambarwati

NIM : 3212316004

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

2

ii

Page 3: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

3

Page 4: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

4

Page 5: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ( Al-Insyirah

{94:6})

2. Jangan mengeluh!

Persembahan :

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :

1. Almamater Universitas Negeri Semarang

Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Geografi

Program Studi Survei dan Pemetaan Wilayah.

2. Orangtua tercinta.

v

Page 6: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

6

SARI

Ambarwati, Dewi. 2019, Pemetaan Indeks Potensi Lahan

SebagaiDasarPenyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Menggunakan Metode Matching Di Kabupaten Klaten. Jurusan Geografi FIS

UNNES. Pembimbing Drs. Hariyanto M.Si

Kata Kunci : Potensi, Lahan, Metode Matching

Kabupaten Klaten memiliki karakteristik lahan yang cukup

mendominasi yaitu memiliki daerah yang datar. Daerah datar tersebut memiliki

potensi yang sangat baik untuk lahan pertanian padi karena daerah tersebut

terbangun atas hasil dari sedimentasi sungai yang umumnya mempunyai tanah

yang subur. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi lahan

menggunakan metode matching dan untuk menentukan kesesuaian lahan

pertanian pada di daerah pemetaan.

Metode yang digunakan dalam pemetaan ini adalah metode overlay

dengan pendekatan kuantitatif berjenjang bertingkat dengan cara pengharkatan

di setiap faktor-faktor yang memiliki nilai harkat masing-masing. Semakin

besar nilai harkat yang diperoleh maka akan semakin besar pula pengaruh

untuk menciptakan nilai potensi lahan di daerah pemetaan.

Hasil yang diperoleh adalah Kabupaten Klaten sudah sesuai dengan

pemetaan yang telah dibuat. Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas

potensi lahan dan Rencana Tata Ruang Wilayah daerah pemetaan. Terdiri dari

empat kelas yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Kabupaten

Klaten di dominasi oleh kategori dengan kelas tinggi seluas 431,14km

(65,72%) yang terdapat di sebagian Kecamatan Manisrenggo, Gantiwarno,

Kemalang bagian timur, Karangnongko, Karanganom, Polanharjo dan

Delanggu. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten dibuat berdasarkan

rencana untuk 10 tahun mendatang yakni dari tahun 2019-2029.

Saran dari pemetaan ini adalah dengan adanya Peta Indeks Potensi

Lahan dan Rencana Tata Ruang Wilayah tersebut diharapkan adanya perubahan

tata guna lahan yang di sesuaikan dengan potensi yang ada. Perlu adanya peran

dari pemerintah dan masyarakat dalam menjaga dan mengolah lahan supaya

tidak terjadi kerusakan lahan.

vi

Page 7: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

7

PRAKATA

Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

terselesaikannya Tugas Akhir dengan judul “Pemetaan Indeks Potensi Lahan

Sebagai Dasar Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Dengan Metode

Matching Di Kabupaten Klaten”. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu

syarat wajib untuk menyelesaikan pendidikan D3 Program Studi Survei dan

Pemetaan Wilayah Universitas Negeri Semarang.

Selesainya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengcapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr.Fathur Rokhman, M.Hum Selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. Moh. Solehatul Mustofa, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial.

4. Drs. Saptono Putro, M.Si Selaku Ketua Program Studi Survei dan

Pemetaan Wilayah.

5. Drs. Hariyanto, M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah membina

dan menguji penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Drs. Zainal dan Hariningsih Selaku orang tua yang selalu memberikan

dukungan.

vii

Page 8: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

8

7. Muhsin Mas Seto, seseorang yang selalu menemani dan memberikan

dukungan penuh kepada penulis.

8. Ryca Maya Indriastuti, selaku sahabat yang telah membantu dan

memberikan dukungan penuh kepada penulis.

9. Teman-teman Survei dan Pemetaan Wilayah Angkatan 2016

Universitas Negeri Semarang.

Semarang, 28 Mei 2019

Dewi Ambarwati

viii

Page 9: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

9

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.............................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

SARI................................................................................................................. vi

PRAKATA....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

1.5 Batasan Istilah ..................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 7

2.1 Deskripsi Teoritis ....................................................................................... 7

2.1.1Pengertian Ruang, Tata Ruang dan Rencana Tata Ruang Wilayah .. 7

2.1.2 Lahan................................................................................................. 7

2.1.3 Indeks Potensi Lahan ........................................................................ 8

2.1.4 Pemetaan ........................................................................................... 9

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 12

ix

Page 10: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

10

3.1 Lokasi Penelitian........................................................................................ 12

3.2 Objek Penelitian ......................................................................................... 12

3.2.1 Populasi ................................................................................................... 12

3.2.2 Sampel dan Teknik Sampling ............................................................ 13

3.3 Variabel Penelitian ..................................................................................... 17

3.3.1 Relief/Lereng...................................................................................... 17

3.3.2 Litologi ............................................................................................... 18

3.3.3 Jenis Tanah......................................................................................... 19

3.3.4 Hidrologi ............................................................................................ 20

3.3.5 Rawan Bencana.................................................................................. 21

3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 21

3.5 Alat dan Bahan........................................................................................... 22

3.6 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 25

4.1 Gambaran Umum....................................................................................... 25

4.1.1 Kondisi Fisik Daerah Penelitian......................................................... 25

4.2 Langkah Kerja............................................................................................ 26

4.3 Hasil ........................................................................................................... 41

4.4 Pembahasan................................................................................................ 48

BAB V PENUTUP........................................................................................... 53

5.1 Kesimpulan............................................................................................ 53

5.2 Saran........................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57

LAMPIRAN

x

Page 11: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

11

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Harkat Kemiringan Lereng .............................................................. 18

Tabel 3.2 Harkat Litologi ................................................................................. 19

Tabel 3.3 Harkat Jenis Tanah........................................................................... 20

Tabel 3.4 Harkat Hidrologi .............................................................................. 20

Tabel 3.5 Harkat Rawan Bencana .................................................................... 21

Tabel 4.1 Daftar Sampel Pemetaan.................................................................. 41

Tabel 4.2 Hasil Pemetaan Jenis Tanah............................................................. 44

Tabel 4.3 Hasil Pemetaan Hidrologi ................................................................ 45

Tabel 4.4 Nilai Indeks Potensi Lahan .............................................................. 47

Tabel 4.5 Luas Wilayah Berdasarkan IPL ....................................................... 49

Tabel 4.6 Kesesuaian Lahan Pertanian Padi .................................................... 50

Tabel 4.7 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten............................ 50

xi

xi

Page 12: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 23

Gambar 4.1 Tampilan Awal ArcGis ................................................................ 27

Gambar 4.2 Menampilkan layer spasial........................................................... 28

Gambar 4.3 Membuat harkat lereng................................................................. 28

Gambar 4.4 Mengisi Field harkat lereng.......................................................... 29

Gambar 4.5 Overlay ......................................................................................... 30

Gambar 4.6 Hasil Overlay................................................................................ 30

Gambar 4.7 Membuat skor IPL........................................................................ 31

Gambar 4.8 Mengisi field skorIPL................................................................... 31

Gambar 4.9 Hasil skor IPL............................................................................... 32

Gambar 4.10 Overlay variabel bencana ........................................................... 32

Gambar 4.11 Hasil overlay dengan variabel bencana...................................... 33

Gambar 4.12 Membuat field skor total ............................................................ 33

Gambar 4.13 Mengisi field calculator.............................................................. 34

Gambar 4.14 Hasil filed calculator .................................................................. 34

Gambar 4.15 Mengisi add field keterangan ..................................................... 35

Gambar 4.16 Hasil pengisian field keterangan ................................................ 35

Gambar 4.17 Symbology ................................................................................. 36

Gambar 4.18 Hasil symbology......................................................................... 36

Gambar 4.19 Icon untuk layout........................................................................ 37

Gambar 4.20 Layout view................................................................................ 37

Gambar 4.21 Page and print setup ................................................................... 38

Gambar 4.22 Insert scale bar............................................................................ 39

Gambar 4.23 Insert legend ............................................................................... 39

xii

Page 13: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

13

Gambar 4.24 Insert data frame......................................................................... 39

Gambar 4.25 Insert North Arrow ..................................................................... 40

Gambar 4.26 Grid............................................................................................. 40

Gambar 4.27 Peta Indeks Potensi Lahan.......................................................... 41

xiii

Page 14: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Survei lapangan dan koordinat ..................................................... 59

Lampiran 2 Peta Lokasi Pemetaan................................................................... 60

Lampiran 3 Peta Administrasi Kabupaten Klaten............................................ 61

Lampiran 4 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Klaten ................................. 62

Lampiran 5 Peta Jenis Tanah Kabupaten Klaten ............................................. 63

Lampiran 6 Peta Hidrologi Kabupaten Klaten................................................. 64

Lampiran 7 Peta litologi Kabupaten Klaten..................................................... 65

Lampiran 8 Peta rawan bencana cuaca ekstrem............................................... 66

Lampiran 9 Peta RTRW Kabupaten Klaten..................................................... 67

Lampiran 10 Peta Kesesuaian Lahan Pertanian Padi ....................................... 68

xiv

Page 15: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan.

Hampir semua sektor pembangunan memerlukan lahan, baik itu lahan

pertanian, dan non pertanian. Pada era zaman ini jumlah populasi manusia

semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan akan kebutuhan pangan

dan papan sangat diperlukan demi kelangsungan hidup sehari-hari.

Peningkatan tersebut perlu diperhatikan dalam kategori kebutuhan lahan

seperti nilai potensi lahan terhadap kondisi fisik pada tingkat kesuburan dan

topografi sehingga tetap memperhatikan keseimbangan ekologi dan di

hasilkan dengan kualitas lahan yang baik. Penggunaan lahan dalam suatu

daerah tidak lepas dari peran pemerintah dalam hal penataan ruang. Tujuan

utama dari penataan ruang secara garis besar adalah untuk terselenggaranya

pemanfaatan tata ruang yang berpotensi berdasarkan peraturan perundang-

undangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Kabupaten Klaten merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang

terletak diantara tiga kota besar yaitu Yogyakarta dibagian barat, Sukoharjo

pada bagian timur dan Boyolali dibagian utara dengan letak geografis antara

110o30’ – 110

o45’ Bujur Timur dan 7

o30’ – 7

o45’ Lintang Selatan. Luas

wilayah kabupaten Klaten mencapai 655,56 km2. Menurut topografinya,

kabupaten Klaten memiliki ketinggian yang beragam dimana terdapat wilayah

1

Page 16: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

16

lereng, dan dataran. Karakteristik lahan yang cukup kompleks dari wilayah

lereng yang sangat curam hingga topografi lahan yang datar memiliki

kerawanan bencana bermacam-macam. Akibat dari bermacam-macam

kerawanan bencana tersebut akan berpengaruh terhadap penataan tata ruang

baik itu untuk lahan yang berpotensi pertanian maupun non pertanian. Luasan

lahan yang sesuai bagi kegiatan pertanian terbatas, luasan yang terbatas

tersebut menjadi kendala untuk meningkatkan produksi pangan penduduk,

sedangkan untuk perkembangan papan (pemukiman) juga mengalami

peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga perlu

diadakannya evaluasi potensi lahan di Kabupaten Klaten.

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui juga bahwa terdapat beberapa faktor

yang memengaruhi dari potensi lahan pertanian di Kabupaten Klaten

diantaranya adalah tanah dan peran air. Suatu tanah yang subur dapat

diketahui dengan melihat ketebalan dari tanah tersebut atau yang biasa disebut

dengan humus. Semakin tebal humus tanah maka tanah tersebut kaya akan

dengan bahan organik dan unsur hara. Ketersediaan humus menunjukkan

bahwa sistem drainase lahan disekitar berjalan dengan baik. Peran air bagi

potensi lahan pertanian merupakan salah satu faktor terpenting dalam

pertumbuhan tanaman. Fungsi utama peran air tersebut sebagai irigasi atau

pengairan.

Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah parameter fisik.

Parameter fisik merupakan faktor berpengaruh yang mengacu pada indeks

potensi lahan yaitu kemampuan lahan secara umum yang dinyatakan dalam

2

Page 17: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

17

suatu angka tertentu. Indeks potensi lahan didapatkan dari tumpang susun peta

tematik menjadi parameter potensi lhan seperti kemiringan lereng, jenis tanah,

litologi, hidrologi, dan tingkat kerawanan bencana erosi sebagai faktor

pembatas. Masing-masing dari parameter tersebut diberi harkat sesuai dengan

tingkat pengaruhnya pada potensi suatu lahan dan dihitung tiap parameter

sehingga menghasilkan suatu nilai yang mencerminkan potensi lahan. Sistem

Informasi Geografis (SIG) sangat membantu dalam penggabungan (overlay)

antara berbagai jenis peta yang berbeda, menggunakan peta lereng, peta jenis

tanah, peta batuan dan pendukung lainnya untuk membentuk satuan lahan.

Pemetaan indeks potensi lahan di dalam SIG didasarkan atas pemberian skor

dan harkat terhadap parameter-parameter yang berpengaruh dimana nilainya

didapatkan atas besarnya pengaruh yang diberikan terhadap suatu jenis lahan.

Maka dari itu, dengan bantuan SIG proses pengambilan keputusan mengenai

masalah spasial dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Berdasarkan uraian tersebut pemetaan ini berjudul “ Pemetaan Indeks Potensi

Lahan Sebagai Dasar Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

Menggunakan Metode Matching Di Kabupaten Klaten ”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

yang akan dikaji dalam pemetaan ini adalah :

1) Bagaimana cara untuk mengetahui potensi lahan pertanian di Kabupaten

Klaten sesuai dengan metode matching?

3

Page 18: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

18

2) Bagaimana analisis kesesuaian pembagian lahan pertanian terhadap

pemanfaatan tata ruang wilayah di Kabupaten Klaten?

3) Faktor apa saja yang mempengaruhi potensi lahan untuk pertanian di

Kabupaten Klaten?

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini mengacu pada hal yang dicapai dalam penelitian,

adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Memetakan potensi lahan pertanian di Kabupaten Klaten menggunakan

metode matching.

2) Menganalisis kesesuaian pembagian lahan terhadap pemanfaatan tata

ruang wilayah di Kabupaten Klaten.

3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi potensi lahan pertanian di

Kabupaten Klaten.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian yang sudah dilakukan

adalah :

1) Manfaat Teoritis

Hasil dari pemetaan ini diharapkan dapat digunakan sebagai media

informasi mengenai sumber potensi lahan pertanian baik secara konsep,

pemikiran, maupun metode yang sesuai dengan kaidah pemetaan dalam ilmu

Geografi.

4

Page 19: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

19

2) Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk referensi

Pemerintah khususnya Kabupaten Klaten dalam pengembangan setiap wilayah

pertanian. Selain itu juga diharapkan sebagai analisis informasi dalam

mengetahui kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terhadap

potensi lahan di setiap wilayah.

1.4 Batasan Istilah

Untuk menghindari adanya salah penafsiran, maka perlu di wujudkan

dengan kesatuan pola pikir yaitu dengan adanya batasan istilah yang berkaitan

dengan judul pemetaan, adapun batasan istilah dalam pemetaan ini yaitu :

1) Peta

Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil

dengan berbagai kenampakan dan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda

pengenal (Erwin Raisz : 1962). Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang

berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang

tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani yaitu mappa

yang berarti kain penutup meja. Secara umum pengertian peta adalah

lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang

diperkecil dengan skala tertentu.

5

Page 20: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

20

2) Potensi

Potensi adalah suatu kemampuan, kekuatan ataupun daya yang

mempunyai kemungkinan untuk bisa dikembangkan lagi menjadi bentuk

yang lebih besar (Majdi : 2007), sedangkan pengertian potensi wilayah adalah

kemampuan suatu daerah yang berupa sumber daya yang bisa digunakan,

dieksploitasi dan diambil manfaatnya untuk dikembangkan secara lebih lanjut

sehingga bisa meningkatkan wilayah yang memadai (Sujali : 1989). Potensi

Wilayah sangat berperan besar dalam dunia pembangunan seperti pada lahan

pertanian, misalnya terdapat suatu daerah yang berlahan kapur sehingga

kurang cocok untuk di jadikan lahan pertanian. Akibat dari pernyataan

tersebut, bukan berarti lahan itu tidak berpotensi sama sekali. Jika ternyata

pada daerah tersebut diketahui terdapat padang rumput yang cukup luas dan

adanya curah hujan yang rendah maka lahan tersebut bisa di arahkan untuk

potensi lahan lainnya yaitu lahan peternakan. Potensi tersebut dapat

dikembangkan sehingga dapat menambah pendapatan bagi masyarakat di

daerah tersebut.

6

Page 21: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teoritis

2.1.1 Pengertian Ruang, Tata Ruang dan Rencana Tata Ruang Wilayah

Menurut pendapat D.A. Tisnaadmidjaja (Warlan, 2008:25) yang dimaksud

dengan ruang adalah wujud fisik wilayah dalam dimensi geografis dan geometris

yang merupakan wadah bagi manusia dalam melaksanakan kegiatan

kehidupannya dalam suatu kualitas kehidupan yang layak. Pada sisi lain

pengertian Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur

ruang itu sendiri merupakan susunan pusat-pusat pemukiman dan sistem jaringan

prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi

masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari

wilayah kota yang merupakan penjabaran dari RTRW propinsi yang berisi tujuan,

kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah

kota, rencana pola ruang wilayah kota, penetapan kawasan strategis kota, arahan

pemanfaatan wilayah kota, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

wilayah kota.

2.1.2Lahan

Lahan merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya

dukungnya terhadap peri kehidupan dan kesejahteraan hidup manusia.

Lingkungan fisis meliputi relief (topografi), iklim, tanah, air sedangkan

7

Page 22: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

22

lingkungan biotik meliputi hewan, tumbuhan dan manusia yang semuanya secara

potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan (FAO, 1976). Istilah lahan

digunakan berkenaan dengan permukaan bumi beserta segenap karakteristik-

karakteristik yang ada padanya dan penting bagi perikehidupan manusia.

Secara lebih rinci, istilah lahan atau land dapat didefinisikan sebagai suatu

wilayah di permukaan bumi, mencakup semua komponen biosfer yang dapat

dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah wilayah

tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan

hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu

dan sekarang yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh

manusia pada saat sekarang dan di masa mendatang (Brinkman dan Smyth, 1973;

dan FAO, 1976). Lahan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang tersusun atas

komponen struktural yang sering disebut karakteristik lahan, dan komponen

fungsional yang sering disebut kualitas lahan. Kualitas lahan ini pada hakekatnya

merupakan sekelompok unsur-unsur lahan (complex attributes) yang

menentukan tingkat kemampuan dan kesesuaian lahan.

2.1.3 Indeks Potensi Lahan

Potensi lahan memiliki peran penting dalam pengolahan dan pemanfaatan lahan.

Lahan yang berpotensi tinggi sebagai pertanian dapat menghasilkan tanaman yang

memiliki kualitas tinggi. Indeks Potensi Lahan (IPL) mempunyai pengaruh

penting dalam kesesuaian pembentukan lahan. Semakin tinggi nilai IPL maka

akan semakin tinggi pula kesesuaian lahan tersebut apabila digunakan untuk

kegiatan pengolahan lahan akan memberikan hasil yang optimal. Namun, nilai

8

Page 23: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

23

IPL tersebut terkadang belum dioptimalkan oleh masyarakat karena kurangnya

peneliti di wilayah setempat, khususnya di pedesaan. Pada penelitian yang lebih

mendalam dapat memberikan manfaat dan masukan pada masyarakat supaya

dapat mengoptimalkan lahan yang dimiliki. Dari uraian tersebut, perlu adanya

parameter-parameter lahan yang harus di perhatikan untuk menentukan besarnya

nilai IPL, maka dari itu dapat di rumuskan sebagai berikut :

IPL = (R + L + T + H). B

Keterangan :

IPL = Indeks Potensi Lahan

R = Harkat Faktor lereng

L = Harkat faktor litologi

T = Harkat faktor tanah

H = Harkat faktor hidrologi

B = Harkat kerawanan bencana atau pembatas

2.1.4 Pemetaan

Pemetaan adalah pengelompokan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan

dengan beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi,

pegunungan, sumber daya dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap

sosial kultural yang memiliki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat

(Soekidjo, 1994). Pengertian lain terkait dengan pemetaan yaitu, sebuah tahapan

yang harus dilakukan dalam pembuatan peta. Langkah awal yang dilakukan dalam

pembuatan data, dilanjutkan dengan pengolahan data dan penyajian dalam bentuk

9

Page 24: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

24

peta (Juhadi dan Liesnoor, 2001). Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat di

simpulkan bahwa pemetaan merupakan proses pengumpulan data untuk dijadikan

sebagai langkah awal dalam pembuatan peta dengan menggambarkan penyebaran

tertentu, memindahkan keadaan yang sebenarnya kedalam peta dan dinyatakan

dengan skala.

Pada proses pemetaan perlu adanya tahapan-tahapan yang harus dilakukan

dalam perancangan sebuah peta. Menurut Intan Permanasari (2007) terdapat tiga

proses pemetaan yang harus dilakukan yaitu :

1) Tahap pengumpulan data

Langkah awal dalam proses pemetaan dimulai dari pengumpulan data. Data

merupakan suatu bahan yang diperlukan dalam proses pemetaan. Data yang

dipetakan berupa data primer dan data sekunder. Data yang dapat dipetakan

bersifat spasial yang artinya data tersebut tersebar secara keruangan pada wilayah

tertentu. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan

menurut jenisnya seperti kualitatif dan kuantitatif.

2) Tahap penyajian data

Pada tahap kedua ini merupakan tahap penyajian data, tahap ini sebagai upaya

dalam menggambarkan data dalam bentuk simbol, agar menarik, mudah dibaca

dan mudah dipahami pengguna. Penyajian data harus ditampilkan secara menarik

dan benar supaya tujuan pemetaan dapat tercapai.

10

Page 25: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

25

3) Tahap penggunaan peta

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam proses pemetaan dan tahap yang paling

penting karena tahap ini sebagai penentu dalam keberhasilan pembuatan peta. Peta

yang dirancang dengan baik dapat dipahami dengan mudah. Peta juga merupakan

media interaksi pada pembuat, dan pengguna supaya ada komunikasi diantara

keduanya.

11

Page 26: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

67

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1) Kabupaten Klaten mempunyai kriteria kelas Indeks Potensi Lahan yang

terdiri dari empat kelas yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Kelas

IPL yang rendah hanya terdapat di sebagian kecamatan Kemalang saja yaitu

pada daerah ujung paling barat dengan luas 6,98km (1,01%), Kelas IPL yang

sedang dengan luas 244,82km (35,61%) terdapat di sebagian Kecamatan

Prambanan dan Kecamatan Bayat. Pada kelas selanjutnya, kelas IPL yang

tinggi dengan luas 431,14km (65,72%) terdapat di sebagian Kecamatan

Manisrenggo, Gantiwarno, Wedi, Klaten Utara, Pedan, Trucuk, Cawas,

Karangdowo, Juwiring, dan Wonosari. Kelas Sangat Tinggi dengan luas

4,40km (0,64%) berada pada Kecamatan Kemalang bagian Timur,

Karangnongko, Ngawen, Klaten Selatan, Tulung, Jatinom, Karanganom,

Polanharjo, dan Delanggu.

2) Rencana Tata Ruang Wilayah Tata Guna Lahan Kabupaten Klaten untuk 10

tahun mendatang dari tahun 2019 – 2029, dibagi menjadi 4 kelas kesesuaian

yaitu N (Non Suitable/tidak sesuai) dengan luas 5,97 km (0,86%), S1 (Sangat

Sesuai) dengan luas 264,05 km (38,41), S2 (agak sesuai) dengan luas 29,58 km

(4,30%) , dan S3 (Sesuai Marginal) dengaan luas 387,73 km (56,41%).

53

Page 27: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

68

3)Adapun faktor-faktor yang memengaruhi dari potensi lahan pertanian yang

ada di Kabupaten Klaten adalah tanah dan peran air. Pada daerah penelitian

tersebar dengan tanah yang berwarna coklat tua dan coklat keabu-abuan yang

menunjukkan bahwa tanah tersebut mengandung unsur hara yang cukup tinggi,

seperti pada sampel Kecamatan Pedan dan Kecamatan Wedi. Suatu tanah yang

subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan dari tanah tersebut atau yang

biasa disebut dengan humus. Semakin tebal humus tanah maka tanah tersebut

kaya akan dengan bahan organik dan unsur hara. Ketersediaan humus tersebut

menunjukkan bahwa sistem drainase lahan disekitar berjalan dengan baik.

Peran air bagi potensi lahan pertanian merupakan salah satu faktor terpenting

dalam pertumbuhan tanaman. Air dapat berasal dari air hujan atau dari irigasi.

Pada sampel Kecamatan Tulung dengan sistem tadah hujan biasanya mulai

digarap oleh pemiliknya ketika mulai musim hujan akan datang.

5.2 Saran

1) Lahan dengan Indeks Potensi Lahan Pertanian yang tinggi sangat

memerlukan dalam kepentingan hukum supaya terjaga kualitasnya dan

supaya tidak digunakan untuk penggunaan lahan lainnya.

2) Dengan adanya Peta Rencana Tata Guna Lahan Kabupaten ini diharapkan

adanya perubahan tata guna lahan RTRW yang disesuaikan dengan potensi

lahan yang ada.

3) Perlu adanya peran dari pemerintah dan seluruh masyarakat dalam menjaga

dan mengolah lahan sesuai dengan potensi yang ada agar tidak

menimbulkan kerusakan lingkungan, selain itu juga perlu adanya gerakan

54

Page 28: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

69

konservasi lahan untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan

setempat.

54

Page 29: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

70

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. RTRW Kabupaten Sragen Tahun 2010-2030 . Sragen : Badan

Perencanaan dan Pembangunan Daerah.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : PT.Rineka Cipta.

BPS. 2018. Kabupaten Klaten Dalam Angka 2018. Klaten : Badan Pusat Statistik

Christian and Stewart, 1968 C.S.Christian and G.A Stewart, Methodology of

integrated surveys, Proceedings of the Toluose Conference on Aerial

Surveys and Integrated Studies, UNESCO, Paris.

Fauzy, Aditya Nur. 2018. Pemetaan Potensi Lahan Kabupaten Kendal Berbasis

Sistem Informasi Geografis (SIG). Tugas Akhir. Semarang : Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

FAO. 1976. A Framework for Land Evaluation. Soil Resources Management and

Conservation Service Land and Water Development Division. FAO

Soil Bulletin No. 32. FAO-UNO.

Hardjowigeno, Sarwono dan Widiatmakan. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan

Perencanaan Tata Guna Lahan. Yogyakarta : UGM Press

Majdi, Udo Yamin Efendi. 2007. Quranic Quotient. Jakarta : Qultum Media

Permanasari, Intan. 2007. Aplikai SIG Untuk Penyusunan Basisdata Jaringan

Jalan di Kota Magelang. Tugas Akhir. Semarang: Program Studi

Survey dan Pemetaan Wilayah Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri

Semarang.

55

Page 30: PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN SEBAGAI DASAR …lib.unnes.ac.id/33897/1/3212316004maria.pdf · Kesesuaian tersebut berdasarkan pembagian kelas potensi lahan dan Rencana Tata Ruang

71

Purningtyas, Indah Mayangsari. 2005. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis

(SIG) untuk Pemetaan Indeks Potensi Lahan di Kabupaten Klaten.

Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM

Sartohadi, Junun. 2012. Pengantar Geografi Tanah. Pustaka Pelajar

Setyowati Dewi Liesnoor, Andi Irwan Benardi, dan Saptono Putro . 2014.

Kartografi Dasar.Yogyakarta : Penerbit Ombak

Sitorus, Santun. 1985. Konsepsi Evaluasi Sumberdaya Lahan. Tarsito : Bandung

Suharini Erni dan Palangan Abraham.2014. Geomorfologi Gaya, Proses dan

Bentuk Lahan. Yogyakarta : Penerbit Ombak

Suharsono, Prapto. 1986. Evaluasi Potensi dan Pemanfaatan Lahan Di Pulau Bali

Menggunakan Citra Landsat. Yogyakarta : Lembaga Penelitian UGM

Suharsono. 1995. Identifikasi Bentuk Lahan dan Interpretasi Citra Penginderaan

Jauh. Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sujali, 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Fakultas Geografi UGM.

Yogyakarta

Soekidjo. 1994. Pengembangan Potensi Wilayah. Bandung: Penerbit Gramedia

Goup.

56