pemerintah provinsi pemerintah jawa … · pemerintah provinsi jawa timurpemerintah oleh kepala...

65
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Oleh Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Biro Organisasi Setda Prov Jatim (DWI SUYANTONO, SH, MM PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Oleh Kepala Bagian Pengembangan Kinerja Biro Organisasi Setda Prov Jatim (DWI SUYANTONO, SH, MM)

Upload: lykhuong

Post on 13-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh

Kepala Bagian Pengembangan Kinerja

Biro Organisasi Setda Prov Jatim

(DWI SUYANTONO, SH, MM

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh

Kepala Bagian Pengembangan Kinerja

Biro Organisasi Setda Prov Jatim

(DWI SUYANTONO, SH, MM)

2

2

3

EVALUASI

1. REFORMASI BIROKRASI 2. ZONA INTEGRITAS 3. AKUNTABILITAS KINERJA 3

pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah

pemerintahan belum efektif dan efisien

pelayanan publik masih buruk

pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi

pemerintahan yang efektif dan efisien

pelayanan publik yang baik dan berkualitas

MENDORONG PELAKSANAAN

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

4

MANAJEMEN BERBASIS KINERJA

Pemerintahan yang baik

Pemerintahan yang berorientasi hasil

Hasil dari Kegiatan/Program (Outcomes)

Keterkaitan antara Program dan Tujuan

Indikator Kinerja

Target

PERUBAHAN PARADIGMA

Keuangan Kinerja (efektif, efisien dan ekonomis)

5

MAKNA AKUNTABILITAS

“Setiap program dan kegiatan

dari penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan

hasilnya”

6

RPJMD (Perencanaan 5 tahunan Tingkat Pemda)

Renstra (Perencanaan 5 tahunan tingkat OPD)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) (Perencanaan Tahunan)

PerjanjianKinerja (PK) (Kontrak kinerja tahunan)

Rencana Kerja & Anggaran (RKA) ( tahunan tingkat OPD)

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)( tahunan tingkat OPD)

7

DIKATAKAN AKUNTABEL, JIKA DAPAT MEMPERTANGGUNGJAWABKAN

KINERJANYA SECARA BAIK

Apa PATOKANNYA

DOKUMEN PERENCANAAN

AKUNTABILITAS KINERJA

8

Komponen Minimal RPJMD/Renstra

KEGIATAN

VISI

MISI

TUJUAN

SASARAN

KEBIJAKAN

PROGRAM

NILAI-NILAI LUHUR

ISU STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

9

CONTOH : Format Rencana Strategis ( RENSTRA )

TUJUAN SASARAN STRATEGI

KET

URAIAN INDIKATOR TARGET

TAHUN.. URAIAN INDIKATOR

TARGET

TAHUN .......... KEBIJAKAN PROGRAM

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Meningkatnya

Kontribusi Sub

Sektor Tanaman

Pangan dalam

mendukung

pertumbuhan

ekonomi

% Pertumbuhan

PDRB Sub

Tanaman pangan

5 % Meningkatnya

Produksi Tanaman

pangan

% Pertumbuhan

produksi Tanaman

Pangan

Meningkatnya

Kesejahteraan Petani

1. NTP

2. % Petani dengan

penghasilan minimal

……. Juta pertahun

10

Komponen Minimal Renja/RKT

SASARAN

PROGRAM

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Keterangan mengenai (antara lain): . Keterkaitan kegiatan dengan sasaran dan programnya . Keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi/sektor lain

Instansi/Unit Kerja :………………

Format Rencana Kinerja Tahunan / RENJA

11

SASARAN PROGRAM KEGIATAN

URAIAN INDIKATOR SASARAN

TARGET URAIAN INDIKATOR PROGRAM

TARGET URAIAN INDIKATOR KEGIATAN

TARGET ANGGARAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Meningkatnya

Produksi

Tanaman

Pangan

% Pertumbuhan

hasil produksi

Tanaman

Pangan

.............. % Peningkatan

penggunaan bibit

unggul

Persentase

petani yang

menggunakan

bibit unggul

.............. %

Terselenggaranya

sosialisasi

penggunaan bibit

unggul

Jumlah petani

yang mengikuti

sosialisasi

penggunaan bibit

unggul

........... orang ........... milyar

Meningkatnya Kesejahteraan Petani

1. NTP 2. % Petani dengan penghasilan ……. Juta pertahun

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN FORMULIR

RKAP

SKPD 2.2.1

Urusan :

Organisasi :

Program :

Kegiatan :

Waktu

Pelaksanaan : 01 Januari 2017 - 31 Desember 2017

Lokasi Kegiatan :

Sumber Dana : PAD

Jumlah Thn 2016 : 0,00

Indikator & Tolak Ukur Kinerja Belanja Langsung

Indikator Tolak Ukur Kinerja Target Kinerja

Capaian Program Persentase petani yang menggunakan bibit unggul ........%

Masukan Jumlah Dana 0,00

Keluaran Jumlah petani yang mengikuti sosialisasi penggunaan bibit unggul ...... orang

Hasil Persentase Pertumbuhan Produksi Tanaman Pangan .......%

Kelompok Sasaran Kegiatan Nelayan Jawa Timur

Indikator Program

12

DEFINISI PERJANJIAN KINERJA

KESEPAKATAN KINERJA

yang terukur

PEMBERI AMANAH

PENERIMA AMANAH

Berdasarkan pertimbangan sumberdaya yang ada

13

14

FORMAT PERJANJIAN KINERJA KEPALA DAERAH

15

FORMAT LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Program Anggaran

1 ....................... Rp. .........................

2 ....................... Rp. ......................... ..............,.............................20XX

Gubernur/Bupati/Walikota

..............................................................

(..............................................)

FORMAT PERJANJIAN KINERJA ESELON II

16

FORMAT LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX OPD

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Program Anggaran Keterangan

1 ....................... Rp. ......................... APBD/APBN

2 ....................... Rp. ......................... .............., …. Januari 2017

Gubernur/Bupati/Walikota Pimpinan SKPD

(..............................................)

(..............................................)

17

18

18

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BERDASARKAN PERPRES NO. 29 TAHUN 2014

19

20

Money Follow

Program

Alokasi anggaran harus digunakan untuk program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, misalnya infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan (pemerintahan berorientasi hasil)

e-Government

Dalam sistem pemerintahan elektronik, rakyat dapat mengakses dokumen-dokumen pemerintah dan semua hal dapat dilihat secara transparan, termasuk soal anggaran publik

Stop

Pemborosan

Anggaran

Seberapapun anggaran yang diberikan kepada K/L/Pemda pasti habis tetapi tujuan (hasil) tidak tercapai

Fokus Kinerja

Bukan SPJ

ASN jangan terlalu menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk mengurusi SPJ

Menghemat jumlah

anggaran yang dibelanjakan

dari kegiatan-kegiatan yang

tidak penting

Anggaran digunakan

hanya untuk membiayai

program/kegiatan

prioritas yang mendukung

pencapaian tujuan

Pembangunan

Anggaran yang digunakan

menghasilkan manfaat

besar untuk masyarakat

EFISIENSI

ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PERMASALAHAN

EFISIENSI BIROKRASI

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(SAKIP) UNTUK MENDORONG MONEY FOLLOW PROGRAM

Belanja publik perlu ditekan, karena

keterbatasan sumber daya.

Publik menuntut peningkatan kualitas

pelayanan.

LATAR BELAKANG

Budget Reform:

Dari sekadar alokasi tahunan yang didistribusikan antar instansi dan

dilaporkan realisasinya kepada Legislatif

Menjadi ANGGARAN yang sinkron

dengan PERENCANAAN, OPERASIONAL, dan PENGUKURAN

KINERJA (Super Budgeting)

Budget

Savings

INTEGRASI PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN MANAJEMEN KINERJA

21

RENCANA STRATEGIS

SAKIP

MEMASTIKAN SASARAN PEMDA/OPD SESUAI DENGAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA

MEMASTIKAN UPAYA PENCAPAIAN TARGET-TARGET DIPERJANJIKAN KEPADA PEJABAT YANG BERKOMPETEN

PENGUKURAN KINERJA

MEMASTIKAN KEMAJUAN PENCAPAIAN TARGET DIUKUR DENGAN TEPAT

PENGELOLAAN DATA KINERJA

MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN

PELAPORAN KINERJA

MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA DILAPORKAN KEPADA PEMBERI AMANAH SECARA JUJUR

REVIU DAN EVALUASI KINERJA

MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI

MEMASTIKAN TERDAPAT PERBAIKAN BERKELANJUTAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA

MEMASTIKAN SASARAN/ PRIORITAS PEMBANGUNAN MENJADI FOKUS PEMDA

MEMASTIKAN ANGGARAN DIALOKASIKAN UNTUK SASARAN/PRIORITAS PEMBANGUNAN (MONEY FOLLOW PROGRAM)

PERAN SAKIP DALAM PENINGKATAN

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN

22

23

24

KONDISI YANG INGIN DICAPAI

KERANGKA ARSITEKTUR KELEMBAGAAN, KINERJA, PERENCANAAN, DAN ANGGARAN

PEMDA

KEPALA DAERAH

IK Sasaran Pembangunan

Daerah

Sasaran Pembangunan

Daerah Target

PERANGKAT DAERAH

KEPALA PD

ELESON III

IK Sasaran Pembangunan

Daerah

ESELON IV

SASARAN STRATEGIS

PD

KEBIJAKAN PD

25

HASIL PENYELARASAN

KERANGKA ARSITEKTUR KELEMBAGAAN, KINERJA, PERENCANAAN, DAN ANGGARAN

KEBIJAKAN PD

PROGRAM

KEGIATAN

PRIORITAS

PROGRAM LINTAS

STRUKTUR PERENCANAAN

SASARAN STRATEGIS SKPD

(IMPACT/ OUTCOME)

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME)

SASARAN KEGIATAN

(OUTPUT)

IK SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

TARGET

TARGET

TARGET

SASARAN PEMBANGUNAN

DAERAH

IK SASARAN PEMBANGUNAN

DAERAH TARGET

STRUKTUR KINERJA

PEMERINTAH DAERAH

PERANGKAT DAERAH

PERANGKAT DAERAH (PD)

UNIT KERJA ES 3

UNIT KERJA ES 4

BAGIAN ANGGARAN/ ORGANISASI

PROGRAM

KEGIATAN

SUB-FUNGSI

FUNGSI

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ANGGARAN

PEMDA

26

HASIL PENYELARASAN

KERANGKA ARSITEKTUR KELEMBAGAAN, KINERJA, PERENCANAAN, DAN ANGGARAN bagian 1

• Kinerja Pemerintah digambarkan dengan tiga komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu : – Sasaran pembangunan yang akan dicapai oleh Pemerintahan; – Indikator Kinerja sebagai alat ukur; – Target yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja.

• Pada tingkat Daerahl, struktur kinerja akan dicantumkan di dokumen perencanaan tingkat Daerah(RPJD dan RKPD).

• Struktur kinerja pada tingkat Daerah yang akan dijabarkan ke dalam dokumen perencanaan tingkat PD (Renstra dan Renja PD).

• Setiap Perangkat Daerah (PD) wajib merencanakan dengan mengukur kinerja secara berjenjang meliputi : – Kinerja tingkat entitas Kepala Dinas/Badan; – Kinerja tingkat entitas unit Kerja eselon III; – Kinerja tingkat entitas unit kerja eselon IV termasuk di dalamnya unit kerja mandiri dibawahnya.

P e n j e l a s a n

PEMDA

(PD) KEBIJAKAN

PD

27

HASIL PENYELARASAN

KERANGKA SISTEM INFORMASI KINERJA bagian 2

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN K/L

KINERJA KERJA KEU

RPJMD RENSTRA

RKPD

KINERJA KERJA KEU

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN PD

KINERJA KERJA KEU

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN K/L

KINERJA KERJA KEU

PELAKSANAAN DAN MONEV

KINERJA KERJA KEU

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN K/L

KINERJA KERJA KEU

LAPORAN TAHUNAN KINERJA INSTANSI

PEMBANGUNAN KEU

INSTANSI

28

HASIL PENYELARASAN

KERANGKA SISTEM INFORMASI KINERJA bagian 2

RENCANA KERJA DAN KEUANGAN PD

Pengintegrasian informasi dilakukan dengan melakukan penyelarasan informasi kinerja yang ada pada dokumen-dokumen dalam ketiga sistem, yaitu: 1. Dokumen Perencanaan Jangka Menengah meliputi : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) dan Rencana Strategis PD (Renstra PD) 2. Dokumen Perencanaan Tahunan yaitu Rencana Kerja dan Keuangan PD yang merupakan

pengintegrasian dokumen tahunan yang ada yaitu: Rencana Kerja Pemerintah (RKPD), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja PD (Renja PD), Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD), Penetapan Kinerja (PK) dan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA)

3. Dokumen Pelaksanaan dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) meliputi : Monev Akuntabilitas Kinerja, Monev Rencana Kerja Pembangunan Monev Rencana Kerja Anggaran.

4. Dokumen Pelaporan Pertanggungjawaban Tahunan meliputi: Laporan Kinerja Instansi pemerintah, Laporan Kinerja PD, Laporan Keuangan Instansi pemrintah, Laporan Keuangan PD.

P e n j e l a s a n

29

Contoh : PENGINTEGRASIAN PERENCANAAN KINERJA DENGAN PENGANGGARAN

ANGKA KEMISKINAN Target : 5%

Angka Pengangguran Target : 4%

Terwujudnya penyerapan tenaga

kerja

RPJMD

kalori per kapita Target : 2100 kk

Meningkatnya pemenuhan

kebutuhan pangan

% keluarga memiliki Rumah Layak Huni

Target : 90%

Meningkatnya pemenuhan rumah

layak huni

APK target 100% APM target 100%

Meningkatnya pemenuhan atas

pendidikan

% Penyerapan Angkatan kerja Target : 40%

Program perluasan kesempatan kerja

Produksi padi Target : 1000juta ton

Program peningkatan

produksi pangan

rumah layak huni yang dibangun

Target : 1000 Rumah

Program pembangunan rumah murah

Rasio ruang kelas terhadap siswa

Target 1:30

Program peningkatan kualitas

sarana pendidikan

1. Pelatihan tenaga kerja IK : jumlah peserta pelatihan yg mendapat sertifikasi

DISNAKER

1. Percetakan sawah IK : luas sawah tercetak

1. Pengadaan rumah murah

IK : Jumlah rumah layak huni dibangun

1. Pembangunan sekolah

IK : Jumlah sekolah yg dibangun

RENSTRA PD

PROGRAM

KEGIATAN

DISTAN DIS PU DISDIK

Rp. 500.000.000 Rp. 1500.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 500.000.000

SKPD

ANGGARAN

1. Pelatihan tenaga kerja

2. Penyaluran bantuan modal

3. dst

1. Percetakan sawah 2. Distribusi pupuk 3. dst

1. Pengadaan rumah murah

2. Subsidi rumah murah

3. dst

1. Pembangunan sekolah

2. Pemeliharaan ruang sekolah

3. dst

30

CASCADING (PENJABARAN)

• Penjabaran kinerja dan indikator kinerja ke dalam kinerja yang lebih terperinci atau kondisi-kondisi yang mempengaruhinya, dengan menggunakan kerangka logis;

• Digunakan untuk merumuskan kinerja apa yang harus ditagih di tingkat dibawahnya atau merumuskan kegiatan apa yang harus dilakukan.

31

32

KERANGKA KERJA LOGIS (CASCADING) DAN PENANGGUNGJAWAB KINERJA ORGANISASI

DAERAH

SASARAN STRATEGIS SKPD

(outcome )

PD

SASARAN PROGRAM

(outcome)

SASARAN PROGRAM

(outcome)

SASARAN KEGIATAN

(output)

SASARAN KEGIATAN

(output)

SASARAN KEGIATAN

(output)

SASARAN KEGIATAN

(output)

Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

i

n

p

u

t

SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

(Impact)

Proses Pencapaian Output

Sumberdaya Yang Digunakan

KEPALA DAERAH

KEPALA PD

ESELON III

ESELON IV

33

KERANGKA KERJA LOGIS DAN PENANGGUNGJAWAB KINERJA ORGANISASI

bagian 3

• Setiap sasaran pembangunan (impact), indikator kinerja dan target dalam dokumen perencanaan tingkat PEMERINTAH DAERAH (RPJMD atau RKPD), dijabarkan ke dalam dokumen perencanaan di tingkat PD (Renstra atau Renja PD) berupa sasaran stategis (outcome-impact), indikator kinerja dan target;

• Setiap sasaran strategis (outcome-impact), indikator kinerja dan target PD, dijabarkan ke dalam sasaran program (outcome), indikator kinerja program dan target yang ada di masing-masing unit organisasi eselon 3 dibawahnya.

• Setiap sasaran program (outcome) unit organisasi eselon 3, dijabarkan (cascading) ke dalam sasaran kegiatan (output), indikator kinerja kegiatan dan target yang ada di masing-masing unit organisasi eselon 4/unit kerja mandiri dibawahnya.

• Setiap sasaran kegiatan (output) digunakan dasar untuk merencanakan berbagai proses yang akan dilakukan dan besarnya sumberdaya yang diperlukan (dana dan lainnya) dalam upaya untuk menghasilkan output.

Penjabaran (cascading) harus dilakukan secara jelas, terkait dengan tugas dan fungsi unit, secara logis memiliki keterkaitan sebab akibat (causality), serta memiliki keterkaitan sinergitas (aligment).

P e n j e l a s a n

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat Pemerintah Daerah

3

4

Sasaran : Meningkatnya sektor Pertanian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indikator Kinerja : Pertumbuhan PDRB sektor pertanian

BAPPEDA Sasaran: Terjaganya fungsi lahan sesuai peruntukannya.

DINAS PERTANIAN Sasaran: Meningkatnya produksi pertanian.

DINAS PU Sasaran: Meningkatnya kualitas dan Kuantitas Sarana dan prasarana

Dinas Kop. & UKM Sasaran: Meningkatnya Usaha Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Indikator Kinerja:

% Lahan pertanian terhadap luas wilayah

Indikator Kinerja: Jumlah produksi pertanian

Indikator Kinerja: Panjang jalan dengan kualitas baik.

Indikator Kinerja: Jumlah koperasi aktif.

Kegiatan: Menetapkan lahan pertanian agar digunakan sesuai dengan fungsinya.

Kegiatan: •Menerapkan teknologi pertanian. •Penggunaan bibit unggul.

Kegiatan: •Membangun sarana irigasi. •Membangun sarana pengangkutan hasil pertanian

Kegiatan: Penyaluran kredit usaha mikro bidang pertanian.

34

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat Perangkat Daerah

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi

INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

Hal-hal apa saja yang mempengaruhi

tingkat produksi pertanian? Tanyakan kepada ahlinya

?

1. Luas Lahan 2. Kualitas Bibit 3. Ketepatan waktu tanam (periode, iklim) 4. Ketepatan penggunaan pupuk 5. Penggunaan teknologi 6. Serangan hama/penyakit

35

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi

INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

S 1 Meningkatnya luasan lahan siap tanam

IK 1.1 Luasan lahan siap tanam Target X Hektar

S 2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Persentase petani yang menggunakan bibit unggul

Target X%

S 3 Meningkatnya penggunaan teknologi

IK 3.1 Persentase petani yang menggunakan teknologi X

Target X%

36

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat Perangkat Daerah

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi

INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

S 2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Persentase petani yang menggunakan bibit unggul

Target X%

S 1 Tersalurkannya bantuan bibit unggul

IK 1.1 Jumlah bibit unggul yang disalurkan Target xx

S 2 Terselenggaranya sosialisasi penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Jumlah petani yang mengikuti sosialisasi penggunaan bibit unggul

Target xx petani

37

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat Perangkat Daerah

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi

INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

S 2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Persentase petani yang menggunakan bibit unggul

Target X%

S 1 Tersalurkannya bantuan bibit unggul

IK 1.1 Jumlah bibit unggul yang disalurkan Target xx

S 2 Terselenggaranya sosialisasi penggunaan bibit unggul

IK 2.1 Jumlah petani yang mengikuti sosialisasi penggunaan bibit unggul

Target xx petani

Kepala SKPD

Kepala Bidang

Kepala Seksi

38

Contoh : Cascading Sederhana Untuk Tingkat Perangkat Daerah

39

NO PROGRAM KEGIATAN

AKSI

JADWAL PELAKSANAAN

PROGRAM INDIKATOR TARGET NAMA INDIKATOR TARGET I II III IV

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Program Peningkatan Penggunaan Bibit Unggul

Persentase petani yang menggunakan bibit unggul

.... % Terselenggaranya sosialisasi penggunaan bibit unggul

Jumlah petani yang mengikuti sosialisasi penggunaan bibit unggul

..... orang

Pendataan petani yang belum mengikuti sosialisasi

Menyiapkan materi sosialisasi

Monev pelaksanaan penggunaan bibit unggul

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

I II III IV

Meningkatnya Produksi Tanaman

pangan

% Pertumbuhan produksi Tanaman Pangan - - - 10%

RENCANA AKSI

40

Sistem Informasi Manajemen Kinerja

SKPD

SKPD

SKPD

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KINERJA

Input Pengukuran Pelaporan Monev Reward/

punishment

41

PEMANFAATAN APLIKASI/IT

• Pastikan isi/substansi sudah benar. • Paksa SKPD untuk menginput secara berkala, berikan batas

waktu input. • Berikan kolom penjelasan kenapa kinerja tercapai dan tidak

tercapai. • Aplikasi harus mampu menerjemahkan logika cascading,

alur dokumen, dan konsistensi data. • Aplikasi akan menjadi media monitoring dan evaluasi,

aplikasi sebaiknya memiliki tampilan dashboard. • Jadikan aplikasi sebagai sarana monev kinerja berkala oleh

Sekda/Kepala Daerah. • Manfaatkan sebagai bahan data reward and punishment • Media transparansi kepada publik.

42

43

Langkah Pemilihan Program/Kegiatan

1. Memastikan Instansi Pemerintah/SKPD/OPD memiliki ukuran outcome yang jelas dan terukur.

2. Menjabarkan sasaran/outcome/hasil ke outcome terinci yang mendukung terbentuknya outcome tingkat instansi.

3. Menentukan proses bisnis yang seharusnya dilakukan dalam rangka mencapai outcome.

4. Melakukan identifikasi, analisa dan mengurangi kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan proses bisnis yang seharusnya.

5. Melakukan identifikasi, analisa dan mengurangi output/komponen dan belanja yang tidak relevan dengan maksud kegiatan.

44

Sasaran Strategis /Result

Instansi Pemerintah / SKPD/OPD

Indikator

Target

Sasaran Strategis /Result

Indikator

Target

1

pastikan sasaran strategis berorientasi hasil, dan jelas ukurannya

Langkah Pemilihan Program/Kegiatan

45

Sasaran Strategis /Result

Instansi Pemerintah / SKPD/OPD

Indikator

Target

Sasaran Strategis /Result

Indikator

Target

Sasaran Indikator

Target Sasaran

Indikator

Target Sasaran

Indikator

Target

Sasaran Indikator

Target Sasaran

Indikator

Target Sasaran

Indikator

Target

2

Jabarkan ke outcome terinci yang mendukung terciptanya outcome tingkat instansi

Langkah Pemilihan Program/Kegiatan

©oaching 46

3

Menentukan proses bisnis yang seharusnya dilakukan dalam rangka mencapai outcome

Proses A

Indikator Target

Proses B

Indikator Target

Proses C

Indikator Target

Proses Bisnis

Langkah Pemilihan Program/Kegiatan

©oaching 47

4 Mengurangi kegiatan yang tidak relevan dengan upaya pencapaian outcome

Proses A

Indikator Target

Proses B

Indikator Target

Proses C

Indikator Target

Proses Bisnis

Program

Kegiatan

Program

Kegiatan

Program

Kegiatan

Kegiatan Existing

Langkah Pemilihan Program/Kegiatan

©oaching 48

Program

Kegiatan

Anggaran

Output/Komponen

Belanja

Kegiatan

Anggaran

Output/Komponen

Belanja

5

Identifikasi, analisa dan mengurangi output/komponen dan belanja yang tidak relevan dengan maksud kegiatan

Contoh: • Belanja komputer pada kegiatan

pengadaan bibit • Belanja ATK pada kegiatan

teknis yang sebenarnya sudah ada di kegiatan dukungan

• Belanja perjalanan dinas yang berlebihan (tidak sesuai dengan proses kegiatan)

Langkah Pemilihan Program/Kegiatan

©oaching 49

CONTOH Program/Kegiatan Tidak Terkait dengan Pencapaian Sasaran/Hasil

Sasaran Pembangunan

Nasional

GO

ALS

Program

Kegiatan

Anggaran

AC

TIV

ITY

Sasaran Strategis: Meningkatnya Prestasi Olahraga Indikator : Perolehan medali pada event internasional

Program Pembibitan dan IPTEK Olahraga

Kegiatan Fasilitasi Diseminasi IPTEK Olahraga

Rp. xxx.xxx.,-

Sasaran Strategis /Result

Tidak/ Kurang

Berdampak

Instansi Pemerintah / SKPD/OPD

50

SASARAN: Meningkatnya persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

Indikator: % penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

PROGRAM: Program upaya kesehatan masyarakat

Indikator: • % penduduk yang memiliki jaminan kesehatan; • Jumlah puskesmas yang melaksanakan upaya kesehatan masyarakat

KEGIATAN: Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Indikator: Jumlah Petugas Analis Puskesmas yang mengikuti Workshop Pemantapan Penggunaan Alat Laboratorium

Anggaran: Rp40,000,000

KEGIATAN: Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Indikator: Jumlah Puskesmas yang Dibina

Anggaran: Rp126,000,000

Program/Kegiatan tidak memiliki kaitan langsung dengan Pencapaian Sasaran

KEGIATAN: Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Indikator: Jumlah puskesmas yang mengikuti pertemuan

Anggaran: Rp5,428,000,000

CONTOH INEFISIENSI PENGGUNAAN ANGGARAN

©oaching 51

SASARAN: Meningkatnya Prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional

Indikator: Perolehan medali pada multi event olahraga internasional

Kegiatan yang dilaksanakan tidak memiliki kaitan dengan pencapaian sasaran strategis

SASARAN PROGRAM: Meningkatnya Prestasi olahraga di tingkat regional dan insternasional

Indikator: Perolehan medali pada multi event olahraga internasional

SASARAN KEGIATAN: Pembibitan dan IPTEK Olahraga

Indikator: • Jumlah naskah kebijakan • Jumlah fasilitasi bidang pengkajian iptek olahraga • Jumlah fasilitas uji coba dan pendayagunaan iptek olahraga • Jumlah fasilitas desiminasi iptek olahraga

Anggaran: Rp22.886.000.000

CONTOH INEFISIENSI PENGGUNAAN ANGGARAN

©oaching 52

53

EVALUASI INTERNAL

Menilai kemampuan instansi pemerintah dalam melakukan evaluasi mandiri terhadap penerapan

manajemen kinerja.

• Apakah terdapat pedoman evaluasi internal.

• Kualitas pehamahaman evaluator internal.

• Kualitas rekomendasi perbaikan yang diusulkan kepada unit kerja.

• Apakah terdapat monitoring pencapaian kinerja.

• Apakah terdapat evaluasi program kegiatan.

Evaluasi internal atas unit kerja

54

Memperoleh informasi tentang implementasi

Sistem AKIP

Menilai Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

Memberikan saran perbaikan untuk

peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas

instansi pemerintah

Memonitor tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi periode

sebelumnya

TUJUAN EVALUASI

55

RUANG LINGKUP EVALUASI

Evaluasi atas penerapan Sistem AKIP dan Pencapaian Kinerja Instansi

Evaluasi penerapan SAKIP mempertimbangkan upaya atau kemajuan yang telah dicapai sampai dengan pembahasan hasil evaluasi

Penyusunan rating atau kategori hasil evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap seluruh SKPD kabupaten / kota yang telah Menyampaikan Laporan Kinerja

A B C D

80% Penerapan

Sistem AKIP

20% capaian kinerja

2017 2018

progres evaluasi

56

PERENCANAAN KINERJA

• Setiap instansi harus memiliki rencana kinerja yang baik, tepat dan jelas sasaran dan tujuannya dengan indikator yang tepat baik dilevel outcome, output maupun input.

PENGUKURAN KINERJA

• Setiap instansi melakukan pengukuran kinerja secara berkala dengan metode yang tepat dengan membandingkan antara target dengan capaiannya.

PELAPORAN KINERJA

• Setiap instansi melaporkan kinerjanya secara berjenjang dari unit terbawah hingga tertinggi.

EVALUASI KINERJA

• Setiap instansi melakukan evaluasi capaian kinerjanya untuk mengidentifikasi keberhasilan, kegagalan, hambatan dan tantangan yang dihadapi pada setiap level mulai terbawah hingga tertinggi

CAPAIAN KINERJA

• Capaian kinerja yang dihasilkan oleh instansi pemerintah pada kurun waktu satu tahun.

30 25

10 15

20

KOMPONEN PENILAIAN EVALUASI

57

SKOR PENILAIAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA UNTUK SKPD

Perencanaan Kinerja

Pengukuran Kinerja

Pelaporan Kinerja

Evaluasi

FORMAL KUALITAS PEMANFAATAN

6% 15% 9%

5% 12,5% 7,5%

3% 7,5% 4,5%

2% 5% 3%

Sistem AKIP TOTAL

30%

25%

15%

10%

80%

CAPAIAN KINERJA OUTPUT OUTCOME LAINNYA TOTAL

7,5% 12,5% - 20%

58

59

HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAKIP PEMKAB. MAGETAN TAHUN 2017

KOMPONEN BOBOT TAHUN 2016 TAHUN 2017

PERENCANAAN 30 21.76 21.88

PENGUKURAN 25 12.89 16.82

PELAPORAN 15 10.57 9.59

EVALUASI KINERJA 10 4.34 4.59

CAPAIAN KINERJA 20 11.75 9.06

TOTAL 100 61.33 61.94

TINGKAT AKUNTABILITAS KINERJA B B

60

REKOMENDASI EVALUASI SAKIP PEMKAB. MAGETAN TAHUN 2017

1. Kepada Bappeda untuk memastikan tersedianya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis OPD yang lebih berkualitas, lebih terukur, menggambarkan kinerja (hasil kerja) jangka menengah yang terukur, layak untuk diperjanjikan dan dapat diketahui dan ditagih hasilnya saat dibutuhkan;

2. Menyusun, mereviu dan menyempurnakan IKU dan IKI setiap OPD dan memastikannya sudah lebih spesifik, relevan, terukur dan unik menggambarkan efektivitas dan alasan keberadaan pemilik IKU dan IKI tersebut dan memastikan dimanfaatkannya IKU pada proses (dalam dokumen) perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi;

3. Diterapkannya anggaran berbasis kinerja, dengan cara memastikan dan meminta seluruh OPD mempertanggungjawabkan kinerja terlebih dahulu sebelum mengajukan anggaran. Memastikan seluruh OPD dapat mengaitkan kinerja utama dengan penganggarannya;

4. Kepada Bagian Organisasi, untuk memastikan tersedianya Perjanjian Kinerja yang menyajikan dan menjanjikan kinerja atau hasil (bukan sekedar kerja) yang sangat terukur, relevan dan dapat ditagih serta menggambarkan kekhasan, keunikan, keutamaan dan alasan keberadaan entitas, mulai dari tingkat Kepala OPD, eselon III, IV, sampai kepada tingkatan paling rendah yang paling mungkin;

61

Lanjutan……..

5. Melakukan monitoring, mengukur, menagih dan menyimpulkan kinerja sebagaimana yang disepakati pada masing-masing tingkatan dan mengaitkannya dengan penghargaan dan pengakuan (reward and recognition) atas capaian kinerja yang pantas;

6. Agar Bappeda bersama Tim Perencana Daerah bisa mengkaitkan antara program-program yang akan dilaksanakan sesuai dengan Tema Pembangun Pemerintah Daerah berikut dengan alokasi anggarannya. Meningkatkan evaluasi program dalam rangka memastikan tersedianya jawaban terukur atas keberhasilan program-program prioritas atau unggulan. Bappeda harus memastikan keberhasilan maupun kekurangberhasilan suatu program secara nyata dan terukur, perubahan kondisi yang terjadi atau perubahan yang terjadi pada suatu target grup tertentu yang menjadi target perubahan, terutama untuk menjawab perubahan apa yang terjadi dan seharusnya terjadi selama dan di akhir periode RPJMD;

7. Meningkatkan kualitas isi dan penyajian informasi kinerja pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), antara lain menguraikan hasil evaluasi dan analisis tentang capaian kinerja outcome, melakukan pembandingan data kinerja secara memadai serta menyajikan informasi tentang analisis efesiensi penggunaan sumber daya (cost per outcome);

62

8. Agar Inspektorat memastikan tersedianya evaluator yang cukup terlatih untuk

meningkatkan kualitas hasil evaluasinya; 9. Mengoptimalkan penggunaan aplikasi elektronik SAKIP untuk memudahkan

pengumpulan data dan sebagai bagian dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, perlu diunggahnya dokumen dan informasi yang berhak (seharusnya) diketahui oleh publik dalam laman resmi dan memastikan informasi yang disajikan bersifat terkini (up dated); dan

10. Menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan sampai dengan saat ini.

Lanjutan……..

MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP

No. ITEM AA A BB B CC C D

1 Jumlah Sampling unit kerja 100% 100% 75% 50% Hanya

yang wajib

Hanya

yang wajib

Hanya

yang wajib

2 Indikator Kinerja Utama:

Instansi Pemerintah Ada dan Baik Ada dan Baik Ada dan Baik Ada Ada Ada Ada

Unit Kerja/SKPD Ada dan Baik Ada dan Baik Ada dan Baik Ada Ada Ada Ada

3 Persentase Unit Kerja yang

sudah baik implementasi

SAKIP nya (pemenuhan,

kualitas, dan pemanfaatannya)

100% 100% 75% 25% Hanya

yang wajib X X

4 Cascade IKU 100% hingga

ke level

individu dan

sudah baik

100% hingga

ke level

Struktural

terendah dan

sudah baik

50% hingga

level

struktural

terendah dan

sudah baik

Hanya

yang wajib X X X

5 Pemanfaatan IKU (contoh:

digunakan sebagai dasar

pemberian reward and

punishment, penilaian kinerja)

Sudah Sangat

Baik

Sudah Sangat

Baik

Sudah

dimulai X X X X

6 Budaya Kinerja Sudah sangat

terasa di

seluruh unit

kerja

Sudah sangat

terasa

Sudah mulai

terasa X X X X

63

MEMBANGUN KOMITMEN KEPALA PERANGKAT DAERAH DAN

JAJARANNYA

64

IJEN CRATER 65