pemerintah kota bandung rumah sakit …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/lkip-rskia.pdf ·...

100
PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK

Upload: lykhuong

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

PEMERINTAH KOTA BANDUNGRUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK

Page 2: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

i

RINGKASAN EKSEKUTIF

RSKIA Kota Bandung merupakan lembaga teknis daerah yang

mempunyai tugas, pokok dan fungsi serta kewenangan dalam bidang

pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Bandung. Sebagai SKPD

yang berada di bawah pemerintahan daerah wajib menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan wujud

pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja dari pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.

SKPD harus mempertanggung jawabkan tingkat keberhasilan

pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan secara periodik.

RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU)

dan Renstra RSKIA Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 hasil reviu

yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, indikator kinerja sasaran,

strategi, arah kebijakan dan program/kegiatan serta

penganggarannya. RSKIA Kota Bandung juga telah menyusun

perjanjian kinerja yang berisikan janji dari kepala SKPD kepada

Walikota Bandung sebagai Kepala Daerah mengenai capaian kinerja

yang akan dicapai dalam satu periode beserta penganggarannya,

pada tahun 2014 RSKIA Kota Bandung telah menetapkan 4 (empat)

sasaran dan 12 (duabelas) indikator kinerja. Dengan terbitnya

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, maka dilakukan penyelarasan yang menetapkan

2 (dua) sasaran strategis dan 13 (tigabelas) indikator kinerja sasaran.

Page 3: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

ii

Setelah menetapkan IKU dan perjanjian kinerja, maka hal

selanjutnya yaitu menilai capaian kinerja beserta analisis dari

capaian tersebut. Penilaian capaian kinerja harus transparan dan

akuntabel untuk mewujudkan instansi pemerintah yang

berdayaguna dan berhasilguna. Pada tahun 2014 capaian indikator

kinerja hasil penyelarasan adalah dari 13 indikator yang diukur,

sebanyak 8 indikator (61.54%) mencapai atau melebihi target,

sebanyak 4 indikator (30.77%) mencapai sesuai target dan 1

indikator (7.69) kurang mencapai target. Berikut diagram pencapaian

Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 :

062%

031%

008%

Pencapaian Keberhasilan Indikator Sasaran

RSKIA Kota Bandung

Tercapai Melebihi Target

Tercapai Sesuai Target

Tercapai Kurang/Tidak Mencapai Target

Page 4: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji serta syukur ke

hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014 dapat tersusun sebagai

mana mestinya. Secara subtantive LKIP

merupakan laporan kinerja yang transparan dan

akuntabel terhadap pelaksanaan visi, misi, sasaran, program dan

kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra RSKIA Kota Bandung

Tahun 2013-2018, sehingga diharapkan dapat mencerminkan

pemerintah yang Clean Governance untuk mencapai Good

Governance.

Namun demikian kami menyadari masih terdapat kekurangan

dalam penyusunan LKIP RSKIA Kota Bandung tahun 2014 ini dan

sangat membutuhkan saran serta dukungan yang nyata dari seluruh

stakeholders yang ada di lingkungan RSKIA Kota Bandung untuk

menuju ke arah yang lebih baik dalam upaya peningkatan kinerja

rumah sakit yang dapat dipertanggung jawabkan.

Demikian LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 ini di susun

sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan, penataan dan

peningkatan kinerja pelayanan kesehatan ibu dan anak yang

berkualitas.

Bandung, Agustus 2015

Page 5: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

iv

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GRAFIK vii

DAFTAR DIAGRAM viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum

1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

1.3 Landasan Hukum

1.4 Issue Strategis

1.5 Sistematika

1

1

3

4

5

7

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Perencanaan Strategis Sebelum dan Setelah Reviu

9

9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama

3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

3.3 Perbandingan Pencapaian Indikator Pelayanan Dengan

Rumah Sakit Sejenis Lainya

3.4 Akuntabilitas Keuangan

3.5 Prestasi / Penghargaan

21

20

26

72

74

77

BAB VII PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

78

78

79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

v

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hal

Tabel 2.1 Target SPM RSKIA Kota Bandung 14

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) RSKIA Kota

Bandung Sebelum dan Setelah Reviu 15

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung

Setelah Reviu Tahun 2014 19

Tabel 2.4 Anggaran Program dan Kegiatan Dalam

Perjanjian Kinerja Per Sasaran Tahun 2014 20

Tabel 3.1 Capaian lndikator Kinerja Utama RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014 22

Tabel 3.2

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna

menuju rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

27

Tabel 3.3 Pencapaian IKM RSKIA Kota Bandung 27

Tabel 3.4 Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Kriteria Versi

Parasuraman 30

Tabel 3.5 Hasil Survey IKM RSKIA Kota Bandung Tahun

2014 29

Tabel 3.6 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena

Perdarahan 36

Tabel 3.7 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Pre

Eklamsi 39

Tabel 3.8 Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Sepsis 41

Tabel 3.9 Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio

cesaria yang direncanakan 43

Tabel 3.10 Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000

gram-2500 gram 46

Tabel 3.11 Kematian pasien > 48 jam di Rawat Inap 49

Tabel 3.12

Perbandingan Kematian pasien > 48 jam di

Rawat Inap/1000 Penderita Keluar (NDR) di RS

sejenis Milik Pemerintah di Indonesia

50

Tabel 3.13 Cakupan Pelayanan Pasien Keluarga Miskin 53

Page 7: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

vi

Tabel 3.14 Cakupan pelayanan pasien peserta JKN 56

Tabel 3.15 Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi

Ombudsman RI di RSKIA Kota Bandung 58

Tabel 3.16

Pencapaian Nilai Kepatuhan Berdasarkan

Komponen Indikator Versi Ombudsman di

RSKIA Kota Bandung

59

Tabel 3.17 Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah

sakit yang ditindaklanjuti 63

Tabel 3.18 Pencapaian Indikator Sasaran 1 dibandingkan

Target Akhir Renstra RSKIA Kota Bandung 66

Tabel 3.19

Analisis Pencapaian Sasaran 2

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Rumah

Sakit

68

Tabel 3.20 Nilai LAKIP RSKIA Kota Bandung 69

Tabel 3.21 Persentase Temuan BPK/Inspektorat Yang

ditindaklanjuti 71

Tabel 3.22 Pencapaian Indikator Sasaran 2 Dibandingkan

Target Akhir Renstra RSKIA Kota Bandung 71

Tabel 3.23 Perbandingan Pencapaian Indikator Pelayanan

Dengan Rumah Sakit Sejenis Lainnya 72

Tabel 3.24 Pagu dan Realisasi Anggaran RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014

74

Tabel 3.25 Pagu dan Realisasi Program dan Kegiatan

RSKIA Kota Bandung selaku SKPD Tahun 2014 75

Tabel 3.26 Pagu dan Realisasi Program dan Kegiatan

RSKIA Kota Bandung selaku BLUD Tahun 2014 76

Tabel 3.27 Pagu dan Realisasi Anggaran RSKIA Kota

Bandung Berdasarkan Sasaran Tahun 2014 77

Page 8: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Hal

Grafik 3.1 Cakupan keberhasilan dalam menurunkan

Kejadian kematian ibu bersalin karena

perdarahan ≤ 0.1% (dalam persen )

36

Grafik 3.2

Perbandingan Jumlah Kasus Perdarahan Pada

Tahun 2013 dan Tahun 2014 37

Grafik 3.3

Cakupan Keberhasilan dalam Menurunkan

Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Pre

Eklamsi ≤ 0.3% (dalam persen)

39

Grafik 3.4

Perbandingan Jumlah Kasus Pre Eklamsi

dengan Jumlah Kematian Karena Pre Eklamsi di

RSKIA Kota Bandung

40

Grafik 3.5

Perbandingan Jumlah Kasus Infeksi di RSKIA

Kota Bandung 42

Grafik 3.6

Cakupan Keberhasilan dalam Pertolongan

Persalinan Sectio Yang di Rencanakan ≤ 10%

(dalam persen

44

Grafik 3.7

Perbandingan Jumlah Persalinan dan Sectio

Cecaria RSKIA Kota Bandung 45

Grafik 3.8

Cakupan Keberhasilan dalam Menangani BBLR

1000 gr - 2500 gr (dalam persen) 44

Grafik 3.9

Perbandingan Jumlah Total BBLR dengan BBLR

Yang Tidak Tertangani di RSKIA Kota Bandung 48

Grafik 3.10

Cakupan Keberhasilan dalam Menurunkan

Kejadian Kematian Pasien > 48 Jam ≤ 2.5%

(dalam persen)

50

Grafik 3.11

Perbandingan Rata-rata NDR RSKIA Kota

Bandung dengan Rumah Sakit Sejenis Lainnya 51

Grafik 3.12

Perbandingan Jumlah Pelayanan Masyarakat

Miskin yang Dilayani di RSKIA Kota Bandung 54

Grafik 3.13

Perbandingan Jumlah Pelayanan JKN dan

Umum di Rawat Inap RSKIA Kota Bandung 57

Grafik 3.14

Pencapaian Nilai Kepatuhan Pelayanan Publik

di 3 Rumah Sakit Pemerintah Kota Bandung 61

Grafik 3.15

Pencapaian Nilai LAKIP di 3 Rumah Sakit

Pemerintah Kota Bandung 69

Page 9: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

viii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Keterangan Hal

Diagram 3.1 Pencapaian Indikator Kinerja Utama RSKIA

Kota Bandung Tahun 2014 28

Diagram 3.2 Pencapaian Sasaran 1 RSKIA Kota Bandung 27

Diagram 3.3

Jumlah Keluhan Pelanggan RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014 64

Page 10: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Hal

Gambar 1.1 Salah Satu Tugas Pokok dan Fungsi RSKIA

dibidang. Penyelenggaraan pelayanan

kesehatan ibu dan anak

3

Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSKIA Kota Bandung 4

Gambar 1.3 Kondisi bayi baru lahir di ruang Perinatologi

RSKIA Kota Bandung 8

3.1 Kegiatan di Laboraturium RSKIA 30

Gambar 3.2 Perawatan Ibu Pasca Melahirkan 36

Gambar 3.3 Perawatan Ibu Pasca Melahirkan di Ruang ICU 38

Gambar 3.4 Konseling dan pemeriksaan ibu hamil 42

Gambar 3.5 Kegiatan Operasi seksio cesaria 43

Gambar 3.6 Perawatan BBLR 47

Gambar 3.7 Pelayanan pasien keluarga miskin 53

Gambar 3.8 Loket khusus pelayanan informasi seputar

JKN 56

Gambar 3.9 Layar Anjungan Informasi RSKIA Kota

Bandung 62

Gambar 3.10 Loket Pelayanan Informasi dan Pengaduan 64

Page 11: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Hal

Lampiran 1.1 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota

Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014 81

Lampiran 1.2 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota

Bandung Setelah Reviu Tahun 2014 82

Lampiran 1.3

Program dan anggaran RSKIA Kota Bandung

Tahun 2014 83

Lampiran 1.4 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA

Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

85

Lampiran 1.5 Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA

Kota Bandung Setelah Reviu Tahun 2014 88

Page 12: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

1

1.1 Gambaran Umum

Terwujudnya suatu tata

pemerintahan yang baik dan

akuntabel merupakan harapan

semua pihak. Berkenaan harapan

tersebut diperlukan pengembangan

dan penerapan sistem pertanggung

jawaban yang tepat, jelas, terukur

dan “legitimate” sehingga

penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan dapat berlangsung

secara berdayaguna, berhasilguna,

bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih

dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, maka di terbitkan

Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan diperbaharui dengan Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Bab 3 pasal 3 (tiga) undang-

undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum

penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib

Page 13: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

2

penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas

keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta

akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggara negara yang harus dipertanggung jawabkan

kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan

tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah dalam mempertanggung

jawabkan tingkat keberhasilan pelaksanaan visi dan misi organisasi

untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui

alat pertanggung jawaban secara periodik. RSKIA Kota Bandung

selaku SKPD berbentuk lembaga teknis daerah, dituntut selalu

melakukan pembenahan kinerja untuk meningkatkan peran serta

dan fungsi sebagai sub-sistem dari sistem Pemerintah Daerah dalam

memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan

kesehatan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran

pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi

dan misi daerah, melainkan harus diselaraskan dengan tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Pemerintah Provinsi,

Nasional dan Global.

Sehubungan dengan hal tersebut RSKIA Kota Bandung

diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP). Penyusunan LKIP RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan

kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian visi, misi, indikator

kinerja utama, sasaran dan target yang telah ditetapkan.

Page 14: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

3

1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 14

Tahun 2009 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Rumah

Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, disebutkan bahwa RSKIA

Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota

dalam melaksanakan upaya kesehatan di bidang kesehatan ibu dan

anak, upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna

dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta

pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. Dalam

menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut RSKIA Kota

Bandung mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan anak

2. Pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan

kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan dan

penunjang medik, keperawatan serta sarana dan prasarana

3. Pelaksanaan teknis administrasi rumah sakit

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan tugas dan fungsinya

Gambar 1.1 Salah Satu Tugas Pokok dan Fungsi RSKIA dibidang.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan anak

Page 15: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

4

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban RSKIA Kota

Bandung dipimpin oleh seorang Direktur, yang dalam pelaksanaan

tugasnya dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan para

Kepala Seksi yang masing-masing mengkoordinasikan instalasi

sesuai tupoksinya. Adapun struktur organisasi RSKIA Kota Bandung

adalah sebagai berikut :

Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSKIA Kota Bandung

1.3 Landasan Hukum

LKIP RSKIA Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa

landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang bersih, Bebas Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme.

2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2006 tentang Kesehatan.

4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah

Sakit.

Page 16: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

5

5. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah.

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2009

tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Rumah Sakit

Khusus Ibu Dan Anak Kota Bandung.

9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 493 Tahun 2013

tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota

Bandung Tahun 2014

10. Keputusan Direktur RSKIA Kota Bandung Nomor: 050/374-

RSKIA Tahun 2014 tentang Rencana Strategis RSKIA Kota

Bandung Tahun 2013 – 2018.

1.4 Issue Strategis

RSKIA Kota Bandung dapat

mengidentifikasi issue-issue strategis yang

harus dihadapi dalam pelaksanaan

pengembangan RSKIA Kota Bandung

dalam lima tahun kedepan yang

bernuansakan terwujudnya Rumah Sakit

Khusus Ibu dan Anak yang memberikan

Page 17: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

6

pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau.

Adapun issue-issue tersebut adalah meliputi :

1. Pembangunan Rumah Sakit Berstandar Internasional

Dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 rumah sakit

kelas dunia merupakan salah satu janji kampanye dan

dijadikan arah kebijakan dari Walikota Bandung terpilih,

yang tercantum dalam Misi ke-3 untuk peningkatan taraf

kesehatan yang berkelanjutan. Pada saat ini bagaimana

upaya Kota Bandung dapat mewujudkan RS kelas dunia

yang berstandar internasional, sehingga pelayanan

kesehatan bagi masyarakat baik secara kualitas dan

kuantitas dapat terjamin.

2. Sumber Daya Manusia

Pemenuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya

manusia agar dapat memenuhi kualitas dan kuantitas serta

memiliki kompetensi yang direfleksikan melalui sikap,

perilaku, pola pikir serta tindakan yang didasari

intelektualitas dan spiritualitas sehingga terbentuk

integritas yang didukung oleh pola disiplin yang baik dan

amanah sehingga memenuhi persyaratan rumah sakit kelas

dunia. Pola rekruitmen sumber daya manusia sehingga

memenuhi kualitas dan kuantitas serta kualifikasi dalam

rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang

paripurna untuk masyarakat luas.

3. Implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 40 Tahun 2014

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Kesehatan (SJSN)

Page 18: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

7

yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme

asuransi kesehatan sosial yag bersifat wajib (mandatory),

dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang

yang telah membayar premi atau premi yang dibayarkan

pemerintah. RSKIA Kota Bandung telah memberikan

pelayanan kesehatan telah melakukan implementasi SJSN

sejak tertanggal 1 Januari 2014.

1.5 Sistematika

Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) Penyelarasan RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

adalah :

1. Pendahuluan

Dalam bab ini membahas gambaran umum, tugas dan fungsi

RSKIA Kota Bandung, issue strategis, landasan hukum dan

sistematika penyusunan.

2. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Pada bab ini membahas Indikator Kinerja Utama (IKU),

Renstra RSKIA Kota Bandung yang meliputi visi, misi,

tujuan, sasaran strategis, strategi arah kebijakan rencana

kinerja tahunan dan perjanjian kinerja sebelum reviu dan

setelah reviu yang merupakan penyelerasan di lingkungan

RSKIA Kota Bandung Tahun 2014.

3. Akuntabilitas Kinerja

Pada bab ini membahas capaian kinerja yang terdiri dari

capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), pengukuran,

Page 19: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

8

evaluasi, analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan

dan prestasi atau penghargaan RSKIA Kota Bandung Tahun

2014.

4. Penutup

Pada bab ini menyajikan kesimpulan dan saran.

Gambar 1.3

Kondisi bayi baru lahir di ruang Perinatologi RSKIA Kota Bandung

Page 20: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

9

2.1 Perencanaan Strategis Sebelum Reviu dan Setelah

Reviu

Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung adalah merupakan

dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan

serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah

terpilih dan terintegrasi. Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung

ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur RSKIA Kota Bandung

Nomor : 050/374-RSKIA Tahun 2014 tentang Rencana Strategis

RSKIA Kota Bandung Tahun 2013 – 2018, yang kemudian mengalami

perubahan sebagaimana hasil reviu dengan pihak Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

2.1.1 Visi dan Misi RSKIA Kota Bandung

Rencana Strategis RSKIA Kota

Bandung merupakan dokumen yang

disusun melalui proses sistematis dan

berkelanjutan serta merupakan

penjabaran dari pada Visi dan Misi

Kepala Daerah yang terpilih dan

terintegrasi dengan potensi sumber daya

alam yang dimiliki oleh Daerah yang

bersangkutan, dalam hal ini RSKIA Kota

Bandung.

Page 21: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

10

Penyusunan Renstra RSKIA Kota Bandung telah melalui

tahapan-tahapan yang sistematis dengan proses penyusunan RPJMD

Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders

pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Rencana Strategis

RSKIA Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama RSKIA

Kota Bandung dan stakeholders.

2.1.1.1 Visi RSKIA Kota Bandung

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada

masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staff RSKIA Kota

Bandung, visi juga berarti suatu pernyataan tentang gambaran

keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai pada suatu lembaga

dimasa yang akan datang, pernyataan visi tersebut harus selalu

berlaku pada setiap kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi

sehingga suatu visi harus bersifat fleksible. Adapun visi RSKIA

Bandung Tahun 2013-2018 sebelum dan sesudah reviu adalah

sebagai berikut :

VISI SEBELUM REVIU

• Pemimpin dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia menuju rumah sakit kelas dunia

VISI SETELAH REVIU

• Menjadi rumah sakit rujukan ibu dan anak yang unggul, mudah dan nyaman

Page 22: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

11

2.1.1.2 Misi RSKIA Kota Bandung

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan

oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Dalam upaya

tersebut maka RSKIA Kota Bandung menetapkan misi tahun 2013-

2018 sebelum dan sesudah reviu sebagai berikut :

2.1.2 Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan

• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu, unggul dan bermutu kelas dunia bagi ibu dan anak melalui kolaborasi dengan berbagai pihak

• Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi

MISI SEBELUM REVIU

• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu, unggul dan bermutu kelas dunia

• Membangun kolaborasi dan jejaring dengan berbagai pihak

• Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi

MISI SETELAH REVIU

Page 23: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

12

ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh

instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,

dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Sebagaimana Visi dan Misi yang telah ditetapkan, untuk

keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Rumah Sakit

Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung sebagai berikut:

Tabel 2.3

Tujuan RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah Reviu

TUJUAN SEBELUM REVIU

• Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

• Meningkatkan promosi kesehatan rumah sakit yang komprehensif

• Terwujudnya kepuasan pelanggan dan para pemangku kepentingan

TUJUAN SETELAH REVIU

• Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak

Page 24: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

13

Adapun sasaran RSKIA Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4

Sasaran RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah Reviu

2.1.3 Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran

keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi

pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core business)

yang diemban. IKU RSKIA Kota Bandung telah ditetapkan melalui

Keputusan Direktur RSKIA Kota Bandung Nomor : 050/138-RSKIA

tentang lndikator Kinerja Utama Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

Kota Bandung.

SASARAN SEBELUM REVIU

Meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan yang terstandarisasi kelas

dunia

Meningkatkan promosi kesehatan

rumah sakit yang komprehensip

Meningkatkan kemitraan dalam bidang pelayanan

dan pendidikan

Meningkatkan Kompetensi SDM

melalui pendidikan dan Pelatihan

SASARAN SETELAH REVIU

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya

guna menuju rumah sakit terstandarisasi

kelas dunia

Meningkatnya akuntabilitas kinerja

rumah sakit

Page 25: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

14

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit

yang terdiri darI 161 indikator. Dari 161 indikator tersebut dipilih 7

indikator yang paling penting untuk ditetapkan sebagai bagian dari

IKU RSKIA Kota Bandung. Indikator tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Target SPM RSKIA Kota Bandung

No Nama Indikator Target SPM Kemenkes

Target RSKIA

Bandung

Juara

1 Kejadian Kematian Ibu Karena

Perdarahan (Definisi

Perdarahanadalah perdarahan yang

terjadi pada saat kehamilan semua

skala persalinan dan nifas)

≤ 1% ≤ 0.1%

2 Kejadian Kematian Ibu Karena

Preeklampsi (Definisi Kematian karena

Preeklampsi adalah kematian yang

disebabkan preeklampsi dan eklampsi

yang terjadi pada saat kehamilan

semua skala persalinan dan nifas)

≤ 30 % ≤ 0.3 %

3 Kejadian Kematian Ibu Karena Sepsis

(Definisi kematian karena sepsis

adalah kematian yang ditandai dengan

adanya gejala dan tanda sepsis yang

terjadi akibat penanganan aborsi,

persalinan dan nifas yang tidak

ditangani dengan tepat oleh pasien

dan penolong

≤ 0.2 % ≤ 0.2 %

4 Cakupan pertolongan persalinan

melalui Sectio Cesarea yang

direncanakan

≤ 20 % ≤ 10 %

5 Cakupan Kemampuan Menangani

BBLR

1500 gr -

2500 gr

1000 gr -

2500 gr

6 Kematian Pasien > 48 jam di Rawat

Inap

≤ 2.5/1000 ≤ 2.5/1000

7 Cakupan Pelayanan Pasien Keluarga

Miskin

100% 100%

Page 26: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

15

Berikut adalah tabel lndikator Kinerja Utama RSKIA Kota

Bandung tahun 2014 sebelum dan sesudah reviu sebagai berikut :

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama (IKU)

RSKIA Kota Bandung Sebelum dan Setelah Reviu

IKU

(sebelum reviu)

IKU

(setelah reviu)

1. Pencapaian akreditasi rumah

sakit

2. Pencapaian SPM rumah sakit

3. Rata-rata indeks kepuasan

masyarakat

4. Nilai evaluasi Lakip

5. Pencapaian Sertifikasi ISO

(Rawat jalan, IGD, Rawat inap,

Farmasi, Penunjang diagnostik,

Keuangan)

6. Pencapaian Sistem Informasi

RS

7. Kewajaran Laporan Keuangan

SKPD dalam mendukung opini

BPK

8. Tindak lanjut hasil temuan

pemeriksaan

9. Jumlah pelayanan klinik

promkes rumah sakit

10. Terjalinnya kemitraan dengan

Puskesmas dan BPM

11. Terjalinnya kemitraan dengan

institusi pendidikan

12. Cakupan pegawai yang

mendapat pendidikan dan

pelatihan

1. Indeks kepuasan masyarakat

2. Kejadian kematian ibu karena

perdarahan ≤ 0.1%

3. Kejadian kematian ibu karena

preeklamsi ≤ 0.3%

4. Kejadian kematian ibu karena

sepsis ≤ 0.2%

5. Cakupan pertolongan

persalinan melalui sectio

cesaria yang direncanakan ≤

10%

6. Cakupan kemampuan

menangani BBLR 1000 gram –

2500 gram

7. Kematian pasien > 48 jam di

rawat Inap ≤ 2.5/1000

8. Cakupan Pelayanan Pasien

keluarga miskin

9. Cakupan Pelayanan Pasien

Peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Page 27: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

16

2.1.4 Strategi RSKIA Kota Bandung

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus

dipilih strategi yang tepat, agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Strategi RSKIA Kota Bandung mencakup penentuan kebijakan,

program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan

ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan

ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan

atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan

keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Strategi jangka menengah RSKIA Kota Bandung merupakan

perumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana rumah

sakit dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dengan efektif dan efisien. Strategi RSKIA Kota Bandung adalah

sebagai berikut :

1. Pemenuhan akreditasi rumah sakit dengan versi terbaru

secara berkesinambungan

2. Penambahan pelayanan yang bersertifikat ISO

3. Pengembangan SIMRS

4. Peningkatan sarana prasarana untuk mencapai SPM RS

5. Pengembangan program preventif dan promotif kesehatan

rumah sakit

6. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak

7. Pengembangan kompetensi SDM, baik internal maupun

eksternal

Page 28: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

17

2.1.5 Kebijakan RSKIA Kota Bandung

Kebijakan merupakan arahan dalam melakukan tindakan

untuk melaksanakan strategi yang dipilih agat lebih terarah dalam

mencapai tujuan dan sasaran, adapun kebijakan tersebut adalah :

1. Melaksanakan kegiatan akreditasi rumah sakit versi 2012

2. Melaksanakan kegiatan sertifikasi ISO

3. Mengembangkan Sistem Informasi dan Manajemen Rumah

Sakit (SIMRS)

4. Relokasi rumah sakit dengan pemindahan lahan ke lokasi

yang lebih memadai dan pemenuhan SPM rumah sakit

5. Melaksanakan promosi kesehatan rumah sakit

6. Melaksanakan kemitraan dengan berbagai pihak, baik

bidang pelayanan dan bidang pendidikan kesehatan

7. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai

Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari

suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk

mencapai sasaran. Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan

program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:

1. Strategi meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak

yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit

terstandarisasi kelas dunia, dilaksanakan dengan 10 program.

Kebijakan :

a) Relokasi rumah sakit dengan pemindahan lahan ke lokasi

yang lebih memadai

b) Melaksanakan kegiatan akreditasi rumah sakit dengan

versi 2012

c) Melaksanakan kegiatan sertifikasi ISO

Page 29: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

18

d) Melaksanakan kegiatan promosi rumah sakit

e) Melaksanakan kemitraan dengan berbagai pihak, baik dalam

bidang pelayanan dan bidang pendidikan kesehatan

2. Strategi meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit,

dilaksanakan dengan 2 program.

Kebijakan :

a) Mengembangkan SIMRS yang terintegrasi

2.1.6 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung

Untuk merealisasikan

tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dikembangkan cara

pencapaian tujuan dan sasaran

secara optimal. Cara

pencapaian tujuan dan sasaran

dalam aktivitas Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung masing-

masing dikembangkan kedalam kebijakan dan program. Program dan

kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran dan

tujuan dituangkan kedalam perencanaan dan rencana kinerja

tahunan untuk tahun 2014 (terlampir).

2.1.7 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung

Perjanjian Kinerja adalah

lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang

lebih tinggi kepada pimpinan instansi

yang lebih rendah untuk melaksanakan

RENCANA KINERJA

TAHUN 2015

Page 30: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

19

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Berikut adalah tabel perjanjian kinerja RSKIA Kota Bandung

Tahun 2014 :

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu Tahun

2014

I II III IV

Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 75 - 73 - 75

Kejadian kematian ibu karena

perdarahan ≤ 0.1%

% 100 - - - 100

Kejadian kematian ibu karena

Preeklamsi ≤ 0.3%

% 100 - - - 100

Kejadian kematian ibu karena

sepsis ≤ 0.2%

% 100 - - - 100

Cakupan pertolongan

persalinan melalui sectio

Cesaria yang direncanakan ≤

10%

% 100 - - - 100

Cakupan kemampuan

menangani BBLR 1000 gram -

2500 gram

% 95 - - - 95

Kematian pasien > 48 jam di

rawat inap ≤ 2.5/1000

% 95 - - - 95

Cakupan pelayanan pasien

keluarga miskin

% 100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan pasien

peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

% 55 - - - 55

Nilai standar Kepatuhan

Pelayanan Publik versi

Ombudsman RI

Nilai 900 - - - 900

Persentase keluhan

pelayanan terhadap rumah

sakit yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

Nilai evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP)

Nilai 72 - - - 72

Persentase temuan

pemeriksaan

BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti

% 100 - - - 100

Meningkatnya

akuntabilitas

kinerja rumah sakit

TARGET TRIWULAN

Meningkatnya

kualitas pelayanan

kesehatan ibu dan

anak yang berhasil

guna dan berdaya

guna menuju

rumah sakit

terstandarisasi

kelas dunia

SASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA SATUAN

TARGET

TAHUN 2014

Page 31: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

20

Berikut adalah tabel penganggaran berdasarkan sasaran pada

Perjanjian Kinerja RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 :

Tabel 2.4

Anggaran Program dan Kegiatan Dalam Perjanjian Kinerja Per

Sasaran Tahun 2014

NO SASARANJUMLAH

PROGRAMANGGARAN

1. Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang berhasil

guna dan berdaya guna

menuju rumah sakit

terstandarisasi kelas dunia

2. Meningkatnya akuntabilitas

kinerja rumah sakit

10 Program dan

14 Kegiatan Rp 38.106.117.000,00

Page 32: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

21

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang

telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka

mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target

kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi

pemerintah yang disusun

secara periodik.

Akuntabilitas kinerja

tersebut memberikan

gambaran penilaian

tingkat pecapaian target

masing-masing indikator

sasaran srategis yang

ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018, IKU dan

Perjanjian Kinerja Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut,

pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran

yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1 Capaian lndikator Kinerja Utama

Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, RSKIA

Kota Bandung melakukan reviu terhadap lndikator Kinerja Utama

Page 33: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

22

dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu

strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi. Hasil

pengukuran atas indikator kinerja utama RSKIA Kota Bandung

tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Capaian lndikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung

Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 75 76.01 101.33

Kejadian kematian ibu

bersalin karena perdarahan ≤

0.1%

Persentase 100 146.00 146.00

Kejadian kematian ibu

bersalin karena preeklamsi ≤

0.3%

Persentase 100 167.40 167.40

Kejadian kematian ibu

bersalin karena sepsis ≤0.2%

Persentase 100 100.00 100.00

Pertolongan persalinan melalui

seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

Persentase 100 130.17 130.17

Kemampuan menangani BBLR

1000 gr - 2500 gr

Persentase 95 95.77 100.81

Kematian pasien > 48 jam di

rawat inap ≤ 2.5/1000

Persentase 95 84.65 89.11

Cakupan pelayanan pasien

keluarga miskin

Persentase 100 100.00 100.00

Cakupan pelayanan pasien

peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Persentase 55 57.32 104.22

Meningkatnya

kualitas pelayanan

kesehatan ibu dan

anak yang berhasil

guna dan berdaya

guna menuju rumah

sakit terstandarisasi

kelas dunia

REALISASI %SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian IKU

RSKIA Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

RSKIA Kota Bandung melaksanakan penilaian IKM secara

mandiri dengan menggunakan beberapa metode, yaitu

metode sampling rutin setiap bulan dan metode semesteran

Page 34: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

23

berdasarkan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004 tentang

Indeks Kepuasan Masyarakat. Secara umum hasil IKM pada

tahun 2014 di RSKIA Kota Bandung ada dalam kategori B

dengan rata-rata hasil 76.01% dari target 75% atau

pencapaian 101.33%.

2. Kejadian kematian ibu karena perdarahan ≤ 0.1%

RSKIA Kota Bandung merupakan salah satu rumah sakit

rujukan tingkat 2, banyak kasus perdarahan yang datang

sudah pada fase terminal sehingga tidak dapat

diselamatkan. Kejadian kematian pada ibu karena

perdarahan pada tahun 2014 sebanyak 1 (satu) orang dari

1.460 kasus perdarahan yang terjadi, sehingga pencapaian

untuk indikator ini adalah sebesar 146%.

3. Kejadian kematian ibu karena pre eklamsi ≤ 0.3%

Selama tahun 2014 terdapat kasus pre eklamsi sebanyak

558 dan kejadian kematian karena diagnosa preeklamsi

sebanyak 1 (satu) 0rang atau pencapaiannya adalah sebesar

167.40%.

4. Kejadian kematian ibu karena sepsis ≤ 0.2%

Tidak terdapat kejadian kematian pada ibu karena sepsis

pada tahun 2014 dari 1.536 kasus yang ditangani sehingga

pencapaiannya sebesar 100%.

5. Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang

direncanakan pada tahun 2014 adalah sebanyak 355 kasus

dari jumlah total persalinan sebanyak 4.621. Hasil dari

Page 35: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

24

formulasi indikator ini adalah sebesar 7.68% atau kurang

dari target yang telah ditetapkan sebesar ≤ 20%, sehingga

pencapaiannya 130.17%.

6. Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000 gram - 2500

gram

Selama tahun 2014 terdapat kelahiran dengan kasus Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 685 bayi, dari jumlah

tersebut BBLR yang tidak berhasil ditangani sebanyak 29

bayi. Sehingga cakupan kemampuan menangani BBLR 1000

gram - 2500 gram adalah sebesar 95.77% dari target 95%

atau 100.81%.

7. Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤ 2.5/1000

Pada tahun 2014 jumlah pasien rawat inap sebanyak 11.513

pasien, dari jumlah tersebut pasien yang meninggal setelah

dirawat selama > 48 jam sebanyak 34 orang. Hasil formulasi

dari indikator ini adalah sebesar 2.95/1000 atau 84.65%,

sehingga pencapaianya sebesar 89.11%.

8. Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan

masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan untuk

masyarakat miskin maka RSKIA Kota Bandung berkomitmen

untuk melayani pasien dari keluarga miskin untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada

tahun 2014 semua pasien miskin yang datang ke RSKIA Kota

Bandung mendapatkan pelayanan sesuai dengan

kebutuhannya, sehingga pencapaian untuk indikator ini

adalah 100%.

Page 36: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

25

9. Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Tahun 2014 merupakan tahun pertama pelaksanaan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk seluruh

masyarakat indonesia, dengan banyaknya sosialisasi yang

dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS). Pada tahun 2014 peserta JKN yang mendapatkan

pelayanan rawat inap sebanyak 6.600 orang dari jumlah

total pasien 11.513 pasien rawat inap, sehingga cakupan

pelayanan peserta JKN yang dilayani adalah sebesar 57.32%.

Dari 9 (sembilan) indikator yang dijadikan IKU, kinerja yang

dicapai menunjukan bahwa 6 (enam) indikator atau 66.67% telah

mencapai melebihi target, 2 (dua) indikator atau 22.22% mencapai

sesuai target dan 1 (satu) indikator atau 11.11% tidak/kurang

mencapai target. Secara keseluruhan, RSKIA Kota Bandung telah

berhasil dalam pencapaian IKU pada tahun 2014.

Untuk 5 (lima) IKU yang mencapai melebihi target adalah

sebagai berikut :

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

2. Kejadian kematian ibu karena perdarahan ≤ 0.1%

3. Kejadian kematian ibu karena pre eklamsi ≤ 0.3%

66,67%

22,22%

11,11%

Diagram 3.1

Pencapaian Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

Mencapai Melebihi Target

Mencapai Sesuai Target

Kurang/Tidak Mencapai Target

Page 37: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

26

4. Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

5. Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Sedangkan 2 (dua) IKU yang mencapai sesuai target adalah

sebagai berikut :

1. Kejadian kematian ibu karena sepsis ≤ 0.2%

2. Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Dan yang terakhir adalah 1 (satu) IKU yang kurang/tidak

mencapai target adalah “Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤

2.5/1000”.

3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian

Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi,

kemampuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian

misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam

evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara

membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana

maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang

dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output perunit

yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat

efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan

dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga

dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang

Page 38: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

27

terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya kesenjangan maupun

strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

dicapai pada tahun 2014 dan membandingkan antara target dan

realisasi pada indikator sasaran dengan membandingkan dengan

tahun sebelumnya. Analisis pencapaian kinerja per sasaran dalam

pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit

terstandarisasi kelas dunia

TARGET REALISASI %

1. Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 81.9 (Versi

Parasuraman)

75 76.01 101.33

2. Kejadian kematian ibu

bersalin karena perdarahan ≤

0.1%

Persentase 144.10 100 146.00 146.00

3. Kejadian kematian ibu

bersalin karena preeklamsi ≤

0.3%

Persentase 258.90 100 167.40 167.40

4. Kejadian kematian ibu

bersalin karena sepsis ≤ 0.2%

Persentase 100 100 100.00 100.00

5. Pertolongan persalinan melalui

seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

Persentase 118.78 100 130.17 130.17

6. Kemampuan menangani BBLR

1000 gr - 2500 gr

Persentase 94.67 95 95.77 100.81

7. Kematian pasien > 48 jam di

rawat inap ≤2.5/1001

Persentase 82.54 95 84.65 89.11

8. Cakupan pelayanan pasien

keluarga miskin

Persentase 100 100 100.00 100.00

9. Cakupan pelayanan pasien

peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Persentase N.A 55 57.32 104.22

10. Nilai Standar Kepatuhan

Pelayanan Publik Versi

Ombudsman RI

Nilai Zona Kuning 900 980 108.89

11. Persentase keluhan pelayanan

terhadap rumah sakit yang

ditindaklanjuti

Persentase 100 100 100.00 100.00

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TAHUN 2013TAHUN 2014

Page 39: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

28

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan yang terstandarisasi

kelas dunia. Terdiri dari 11 (sebelas) indikator sasaran, 7 (tujuh)

indikator sasaran telah tercapai melebihi target (63.64%), 3 (tiga)

indikator sasaran tercapai sesuai target (27.27%) dan 1 (satu)

indikator sasaran tidak mencapai target (9.09%).

Adapun analisis dari capaian indikator kinerja sasaran

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

Berdasarkan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004 tentang

Indeks Kepuasan Masyarakat , merupakan salah satu kegiatan dalam

upaya meningkatkan pelayanan publik adalah dengan menyusun

Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai tolok ukur terhadap

optimalisasi kinerja aparatur pelayanan publik terhadap masyarakat.

Berikut tabel pencapaian IKM di RSKIA Kota Bandung :

63.64%

27.27%

9.09%

Diagram 3.2

Pencapaian Sasaran 1 RSKIA Kota Bandung

Tercapai Melebihi Target

Tercapai sesuai Target

Tercapai Kurang/Tidak Sesuai Target

Page 40: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

29

Tabel 3.3

Pencapaian IKM RSKIA Kota Bandung

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

1. Indeks Kepuasan

Masyarakat

Nilai 81.93

(Versi

Parasuram

an)

75 76.01 101.33 85 89.42

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Penilaian IKM pada tahun 2013 di RSKIA Kota Bandung

dilaksanakan secara mandiri menggunakan metode 5 (lima) dimensi

mutu kualitas pelayanan publik (parasuraman) tetapi belum

menggunakan instrumen berdasarkan Kepmenpan Nomor : 25 Tahun

2004, baru dimulai pada tahun 2014 menggunakan instrumen

tersebut untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat dengan

tujuan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Pada tahun 2013

dengan metode/versi Parasuraman diperoleh rata-rata nilai 81.93%,

survey dilaksanakan di rawat jalan RSKIA Kota Bandung. Sedangkan

pada tahun 2014 menggunakan metode Kepmenpan Nomor : 25

Tahun 2004 dengan 14 unsur diperoleh hasil rata-rata pencapaian

sebesar 76.01% atau masuk dalam kategori B.

Ada perbedaan jauh antara

hasil IKM di lingkungan RSKIA Kota

Bandung yang dicapai pada tahun

2013 dan 2014, hal ini terjadi karena

perbedaan instrumen/metode yang

dipakai pada kedua tahun tersebut.

Page 41: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

30

Pada tahun 2013 menggunakan metode Parasuraman atau 5

dimensi mutu kualitas pelayanan publik, dengan menilai kepuasan

pelanggan 30 responden di poliklinik rawat jalan RSKIA Kota

Bandung, berikut tabel kepuasan pelanggan berdasarkan kriteria :

Tabel 3.4

Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Kriteria Versi Parasuraman

Dengan metode yang berbeda pada tahun 2014, menyebabkan

perbedaan perolehan hasil survey tersebut, berikut tabel hasil IKM

pada tahun 2014 di RSKIA Kota Bandung :

Gambar 3.1 Kegiatan di Laboraturium RSKIA

Page 42: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

31

Tabel 3.5

Hasil Survey IKM RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

No. Unsur Pelayanan Nilai Unsur Pelayanan

(NRR)

1. Prosedur pelayanan (U1) 3.03

2. Persyaratan Pelayanan (U2) 3.02

3. Kejelasan petugas pelayanan (U3) 3.07

4. Kedisiplinan petugas Pelayanan (U4) 3.13

5. Tanggung jawab petugas pelayanan (U5) 3.10

6. Kemampuan Peugas pelayanan (U6) 3.13

7. Kecepatan Pelayanan (U7) 2.97

8. Keadilan mendapatkan pelayanan (U8) 3.05

9. Kesopanan dan keramahan petugas (U9) 3.09

10. Kewajaran biaya pelayanan (U10) 3.09

11. Kepastian biaya pelayanan ( U11 ) 3.07

12. Kepastian jadwal pelayanan ( U12 ) 2.99

13. Kenyamanan lingkungan ( U13 ) 2.97

14. Keamanan pelayanan ( U14 ) 3.11

Dengan jumlah responden 150 orang, dapat disimpulkan

sebagai berikut :

a. Nilai IKM setelah dikonversi = 76,01

b. Mutu pelayanan = B

c. Kinerja unit pelayanan adalah = BAIK

Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada

unsur yg mempunyai nilai paling rendah, sedangkan unsur yang

mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan, hal

tersebut dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :

a. Nilai dalam kelompok paling rendah yang harus ditingkatkan

yaitu pada unsur “Kenyamanan lingkungan dan Kecepatan

Pelayanan”. Hal ini terjadi karena ketersediaan lahan dan

Page 43: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

32

infrastruktur/gedung rumah sakit yang kurang memadai

menjadi permasalahan, sehingga pengunjung merasa kurang

nyaman dengan lingkungan RSKIA Kota Bandung dan hal ini

menjadi bahan evaluasi untuk memberikan pelayanan yang

lebih baik kepada masyarakat. Lingkungan yang dianggap

responden kurang nyaman antara lain adalah :

Toilet tidak ada di area lobby atau tempat pendaftaran.

Toilet di rawat jalan belum dipisahkan antara laki-laki dan

perempuan.

Rawat jalan sempit dan kurang nyaman

b. Nilai dalam kelompok paling tinggi yang harus tetap

dipertahankan yaitu unsur “Kedisiplinan petugas Pelayanan

dan Kemampuan Petugas pelayanan”. Dengan berbagai upaya

yang telah dilakukan RSKIA Kota Bandung dalam menerapkan

disiplin pegawai di Lingkungan RSKIA Kota Bandung telah

membuahkan hasil yang sesuai, hal tersebut harus tetap

dipertahankan untuk pelayanan yang lebih baik di masa yang

akan datang.

Faktor Pendukung :

1) Kualitas Produk (Product quality)

RSKIA Kota Bandung selalu berupaya untuk memberikan

pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas kepada

masyarakat, berbagai fasilitas pelayanan yang menyangkut

kesehatan ibu dan anak dengan didukung oleh tenaga dokter

spesialis obstetri dan ginekology (SpOG), dokter spesialis

anak (SpA), dokter spesialis patologi klinik (SpPK) dan dokter

spesialis Anesthesi (SpAN) serta tenaga

Page 44: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

33

keperawatan/kebidanan/tenaga fungsional lainnya yang

mempunyai kompetensi dan berdaya saing tinggi dalam

upaya mengahsilkan pelayanan prima dan berkualitas

kepada masyarakat.

2) Harga (Price)

Keterjangkauan biaya pelayanan kesehatan di RSKIA Kota

Bandung menjadi hal yang sangat diperhatikan, walaupun

dengan memberikan harga yang lebih terjangkau tapi tetap

mengedepankan kualitas pelayanan.

3) Kualitas pelayanan (Service quality)

Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan publik bagi

masyarakat menjadi hal yang sangat penting untuk

dilaksanakan, masyarakat akan semakin kritis terhadap

pelayanan yang diberikan sehingga kepuasan masyarakat

merupakan tujuan utama dari pemberian pelayanan

kesehatan di RSKIA Kota Bandung.

4) Faktor emosional (Emotional factor)

Dengan menerapkan motto rumah sakit Salam, Sapa,

Sayang, Sentuh, Senyum kepada pasien dan pengunjung

dapat menciptakn suasana menyenangkan di lingkungan

rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan. Hal

tersebut dapat membantu dalam penyembuhan (recovering)

pasien yang melahirkan dan dirawat di RSKIA Kota Bandung.

5) Kemudahan

Beberapa kemudahan yang dapat diraskan oleh masyarakat

di RSKIA Kota Bandung, diantaranya adalah kemudahan

akses menuju lokasi RSKIA Kota Bandung karena dilalui

Page 45: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

34

oleh berbagai trayek angkutan umum di kota Bandung,

kemudahan menyampaikan keluhan baik keluhan biaya,

pelayanan, keluhan medis dan keluhan keamana karena

telah ada unit pelayanan pelanggan di RSKIA Kota Bandung

yang siap membantu pelanggan dalam menindaklanjuti

keluhan yang disampaikan, kemudahan administrasi dan

kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan.

6) Iklan dan promosi

Pemasangan iklan sebagai salah satu upaya dalam promosi

untuk menjaring pasien sebanyak-banyaknya dengan

menyebarkan leaflet, buklet dan iklan di media elektonik

lainnya.

Permasalahan :

1) Fasilitas gedung yang dirasakan kurang nyaman, seperti

ruang rawat jalan/poliklinik yang kurang representatif, toilet

yang kurang bersih dan belum mencerminkan kesetaraan

gender (toilet tidak dipisahkan antara pria dan wanita)

sehingga mengurangi kenyamanan pasien dan pengunjung.

2) Ketidaktepatan waktu pelayanan dokter spesialis di poliklinik

menyebabkan ketidaknyamanan dengan waktu tunggu yang

lebih lama merupakan hal yang harus diperbaiki oleh RSKIA

Kota Bandung.

Solusi

1) Dengan target ekreditasi pada tahun 2015, sehingga RSKIA

Kota Bandung berupaya untuk memenuhi berbagai fasilitas

pelayanan sesuai standar akreditasi yang nyaman untuk

pasien dan pengunjung.

Page 46: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

35

2) Pembinaan kinerja bagi seluruh pegawai baik tenaga medis,

non medis, pendukung medis dan lainnya merupakan upaya

pembenahan etika dan budaya kerja yang lebih baik dalam

melayani masyarakat.

2. Kejadian kematian ibu bersalin karena perdarahan ≤ 0.1%

Kematian ibu karena perdarahan menjadi permasalahan

dalam bidang kesehatan di Jawa Barat, maka dari itu upaya untuk

menurunkan angka kejadian kematian ibu karena perdarahan

menjadi prioritas. RSKIA Kota Bandung menetapkan indikator

tersebut karena merupakan prioritas dalam upaya mendukung

penurunan angka kejadian kematian ibu karena perdarahan.

Berikut tabel target dan realisasi kejadian kematian ibu

bersalin karena perdarahan :

Tabel 3.6

Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Perdarahan

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

2. Kejadian kematian ibu

bersalin karena perdarahan

≤ 0.1%

Persentase 144.10 100 146.00 146.00 100 146.00

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Kejadian kematian pada ibu karena perdarahan pada tahun

2013 sebanyak 4 kasus kematian dari 1.441 kasus perdarahan pada

ibu bersalin sehingga pencapaian 144.10%. Sedangkan kejadian

kematian pada ibu karena perdarahan pada tahun 2014 sebanyak 1

orang dari 1460 kasus perdarahan, sehingga pencapaiannya sebesar

146%.

Page 47: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

36

144,1

146

TAHUN 2013 TAHUN 2014

Grafik 3.1

Cakupan keberhasilan dalam menurunkan Kejadian kematian ibu bersalin karena

perdarahan ≤ 0.1%

(dalam persen )

Gambar 3.2 Perawatan Ibu Pasca Melahirkan

Kejadian kematian pada ibu karena perdarahan pada tahun

2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013,

sehingga pencapaian kinerja untuk indikator tersebut mengalami

peningkatan sebanyak 1,9%. Hal ini dikarenakan sudah berjalannya

pelayanan ICU, berhasilnya proses pengadaan alat – alat kesehatan

yang dibutuhkan untuk mendeteksi dan menangani

kegawatdaruratan serta peningkatan kinerja SDM setelah

mendapatkan berbagai pelatihan ataupun inhouse training. Selain itu

didukung pula oleh kebijakan manajemen dalam bekerja sama

dengan Komite Medik dan Komite Keperawatan untuk mengevaluasi

dan menetapkan alur pelayanan, SPO, Panduan Praktik Klinis dan

Clinical Pathway.

Page 48: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

37

Perbandingan jumlah kasus yang terjadi pada kejadian

kematian ibu bersalin karena perdarahan pada tahun 2013 dan

tahun 2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Faktor Pendukung :

1) Kemampuan SDM yang berkompetensi tinggi menjadi faktor

pendukung dalam keberhasilan menurunkan kejadian

kematian ibu bersalin karena perdarahan.

2) Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran yang

mumpuni menjadi faktor yang menentukan.

Permasalahan :

1) Kasus perdarahan pada ibu melahirkan merupakan

permasalahan yang selalu terjadi di rumah sakit rujukan ibu

dan anak, sehingga

2) Banyaknya kasus perdarahan yang terjadi akibat persalinan

dilakukan oleh tenaga lain seperti paraji.

Solusi

1) Penyuluhan kepada ibu hamil (antenatal) tentang bahaya

perdarahan pada ibu melahirkan dapat menyebabkan

kematian.

Tahun 2013 Tahun 2014

1441

1460

Grafik 3.2

Perbandingan Jumlah Kasus Perdarahan Pada Tahun 2013 dan Tahun 2014

Page 49: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

38

2) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi solusi

dalam upaya menurunkan kejadian kematian ibu karena

perdarahan.

3. Kejadian kematian ibu bersalin karena pre eklamsi ≤ 0.3%

Pre eklampsi merupakan salah satu penyebab kematian ibu

yang sulit dicegah karena etiologi dari pre eklampsi itu sendiri tidak

bisa dicegah. Kasus kejadian kematian ibu karena preeklamsi

menjadi indikator yang ditetapkan RSKIA Kota Bandung, hal ini

dikarenakan hasil reviu dengan catatan RSKIA Kota Bandung harus

mengangkat ciri atau ke khasan untuk dijadikan indikator kinerja

utama.

Gambar 3.3 Perawatan Ibu Pasca Melahirkan di Ruang ICU

Berikut tabel target dan realisasi kejadian kematian ibu

bersalin karena pre eklamsi :

Page 50: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

39

Tabel 3.7

Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Pre Eklamsi

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

3. Kejadian kematian ibu

bersalin karena preeklamsi

≤ 0.3%

Persentase 258.90 100 167.40 167.40 100 167.40

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Selama tahun 2013 terdapat 1 kasus kematian karena

preeklamsi dari 863 kasus, sehingga pencapaian nya sebesar

258.90%. Dan pada tahun 2014 terdapat 1 kasus kematian ibu

karena pre eklampsia dari 558 kasus, sehingga pencapaiannya

167.40%.

Pencapaian kinerja untuk indikator ini sudah melebihi target,

walaupun sepintas terlihat adanya penurunan penapaian kinerja

pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini

disebabkan karena adanya 1 kasus kematian baik di tahun 2013

maupun di tahun 2014, sementara jumlah pasien preeklampsi pada

tahun 2014 lebih sedikit dibandingkan tahun 2013.

258,9

167,4

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.3

Cakupan Keberhasilan dalam Menurunkan Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Pre

Eklamsi ≤ 0.3% (dalam persen)

Page 51: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

40

Kematian pada preeklampsi dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya karena keterlambatan mendiagnosa, merujuk dan

menangani kasus preeklampsi sehingga pasien jatuh ke dalam

kondisi eklampsi ( kejang ). RSKIA Kota Bandung telah menyediakan

berbagai sarana dan SDM yang handal untuk menangani kasus

tersebut. Tetapi kasus kematian dapat saja terjadi karena pasien

terlambat dirujuk ke RSKIA atau karena tidak adanya respon fisik

pasien preeklampsi terhadap obat – obatan yang telah diberikan,

dimana respon fisik ini bersifat individual.

Adapun perbandingan jumlah kasus pre eklamsi pada ibu

melahirkan tahun 2013 dan 2014 sebagai berikut :

Faktor Pendukung :

1) Kemampuan SDM yang berkompetensi tinggi menjadi faktor

pendukung dalam keberhasilan menurunkan kejadian

kematian ibu bersalin karena perdarahan.

2) Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran yang

mumpuni menjadi faktor yang menentukan.

Permasalahan :

1) Kasus pre eklamsi biasanya dipengaruhi oleh keterlambatan

mendiagnosa dan merujuk sehingga ketika datang ke rumah

Tahun 2013 Tahun 2014

863

558

1 1

Grafik 3.4

Perbandingan Jumlah Kasus Pre Eklamsi dengan Jumlah Kematian Karena Pre

Eklamsi di RSKIA Kota Bandung

Page 52: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

41

sakit, kondisi pasien sudah dalam keadaan kejang yang

dapat mengakibatkan kematian ibu.

2) Kasus pre eklamsi juga bisa terjadi karena obat-obatan yang

dapat menimbulkan reaksi kejang terhadap ibu yang akan

melahirkan dimana respon akan timbul secara perorangan.

Solusi

1) Penyuluhan kepada ibu hamil (antenatal) tentang tanda-

tanda pre eklamsi dan bahaya kejang pada ibu melahirkan

dapat menyebabkan kematian.

2) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi solusi

dalam upaya menurunkan kejadian kematian ibu karena pre

eklamsi.

4. Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis ≤ 0.2%

Kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis menjadi hal yang

harus menjadi perhatian utama dalam upaya menurunkan kematian

ibu melahirkan, berikut adalah tabel cakupan keberhasilan dalam

menurunkan kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis di RSKIA

Kota Bandung :

Tabel 3.8

Kejadian Kematian Ibu Bersalin Karena Sepsis

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

4. Kejadian kematian ibu

bersalin karena sepsis ≤

0.2%

Persentase 100 100 100.00 100.00 100 100.00

SATUANTAHUN

2013

TAHUN 2014

NOINDIKATOR KINERJA

SASARAN

RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Page 53: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

42

Pada tahun 2013 dan tahun 2014 tidak ada kejadian

kematian ibu karena sepsis dari 2.026 kasus infeksi yang ditangani

pada tahun 2013 dan 1.536 kasus pada tahun 2014 dan dari semua

kasus bisa ditangani sehingga tidak terjadi sepsis, pencapaian pada

indikator ini adalah 100%.

Gambar 3.4 Konseling dan pemeriksaan ibu hamil

Perbandingan kasus infeksi yang ditangani RSKIA Kota

Bandung dalam kurun waktu tahun 2013 dan 2014 adalah sebagai

berikut :

5. Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria

yang direncanakan ≤ 10%

RSKIA Kota Bandung sebagai rumah sakit yang memberikan

pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pelayanan persalinan

Tahun 2013 Tahun 2014

2026 1536

Grafik 3.5

Perbandingan Jumlah Kasus Infeksi di RSKIA Kota Bandung

Page 54: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

43

melalui seksio cesaria menjadi indikator kinerja utama yang

ditetapkan sebagai ciri khas pelayanan yang ada di rumah sakit.

Gambar 3.5 Kegiatan Operasi seksio cesaria

Berikut tabel target dan realisasi cakupan pertolongan

persalinan melalui seksio cesaria yang direncanakan

Tabel 3.9

Cakupan pertolongan persalinan melalui seksio cesaria yang

direncanakan

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

5. Pertolongan persalinan

melalui seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

Persentase 118.78 100 130.17 130.17 100 130.17

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Cakupan pertolongan persalinan melalui Seksio Cesaria yang

direncanakan pada tahun 2013 sebanyak 419 kasus dari jumlah

seluruh persalinan sebanyak 4.977 kasus, sehingga pencapaiannya

Page 55: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

44

118.78%. Pada tahun 2014 sebanyak 355 kasus dari jumlah seluruh

persalinan sebanyak 4.621 kasus atau pencapaiannya sebesar

130.17%.

Angka operasi Sectio Cesarea pada tahun 2014 mengalami

penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013, sehingga

pencapaian kinerja untuk indikator tersebut mengalami peningkatan

sebanyak 11,39 %. Hal ini disebabkan karena pengelolaan

pemeriksaan antenatal yang lebih baik, sehingga dapat mencegah

berbagai faktor risiko yang menyebabkan seorang ibu hamil tidak

bisa melahirkan secara normal.

Sejak tahun 2014 pemeriksaan antenatal di Instalasi Rawat

Jalan RSKIA Kota Bandung sudah dilakukan seluruhnya oleh dokter

Spesialis Kebidanan dan Kandungan. Sementara pada tahun 2013

dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan dibantu oleh beberapa

dokter umum di Instalasi Rawat Jalan.

Adapun perbandingan jumlah kasus pasien dengan tindakan

sectio cecaria di RSKIA Kota Bandung tahun 2013 dan 2014 adalah

sebagai berikut :

118,78

130,17

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.6

Cakupan Keberhasilan dalam Pertolongan Persalinan Sectio Yang di Rencanakan ≤

10% (dalam persen)

Page 56: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

45

Faktor Pendukung :

1) Pengelolaan pemeriksaan antenatal pada ibu hamil yang

lebih baik bisa menjadi faktor pendukung agar ibu hamil

bisa melahirkan secara normal.

2) Pemeriksaan antenatal pada ibu hamil dilakukan oleh

tenaga dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Permasalahan :

1) Masih banyak kasus sectio cecaria pada ibu melahirkan

dilakukan karena faktor estetik.

2) Masih banyak ibu hamil yang tidak melakukan

pemeriksaan kehamilannya ke fasilitas dengan tenaga

dokter spesialis.

Solusi

1) Pemeriksaan antenatal rutin di fasilitas kesehatan dengan

tenaga dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk

mendapatkan diagnosa kehamilan yang tepat.

Tahun 2013 Tahun 2014

4997 4621

419 355

Grafik 3.7

Perbandingan Jumlah Persalinan dan Sectio Cecaria RSKIA Kota Bandung

Page 57: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

46

6. Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000 gram - 2500

gram

Kemampuan sumber daya manusia yang berkompeten dan

profesional menjadi hal penting dalam peningkatan kemampuan

menangani bayi baru lahir dengan berat badan rendah, sehingga

indikator tersebut ditetapkan menjadi indikator kinerja utama RSKIA

Kota Bandung.

Tabel 3.10

Cakupan kemampuan menangani BBLR 1000 gram-2500 gram

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

6. Kemampuan menangani

BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 94.67 95 95.77 100.81 98 97,22

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Selama tahun 2013 terdapat kelahiran dengan BBLR

sebanyak 806 bayi, dari jumlah tersebut BBLR yang tidak berhasil

ditangani sebanyak 43 bayi. Sehingga Cakupan kemampuan

menangani BBLR 1000 gram – 2500 gram sebesar 94.67

%.Sedangkan tahun 2014 terdapat kelahiran dengan

BBLR sebanyak 685 bayi, dari jumlah tersebut BBLR yang

tidak berhasil ditangani sebanyak 29 bayi. Sehingga cakupan

kemampuan menangani BBLR 1000 gram – 2500 gram sebesar

95.77% atau 100.81%.

Page 58: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

47

Pencapaian kinerja untuk indikator Kemampuan Menangani

BBLR 1000 gr – 2500 gr pada tahun 2013 tidak memenuhi target.

Sedangkan pada tahun 2014 melebihi target. Hal ini dikarenakan

adanya penambahan sarana kesehatan yang dibutuhkan untuk

penanganan BBLR, peningkatan kinerja SDM setelah mendapatkan

berbagai pelatihan ataupun inhouse training mengenai penanganan

BBLR, serta dukungan pihak manajemen dalam bekerja sama dengan

Komite Medik dan Komite Keperawatan untuk mengevaluasi dan

menetapkan alur pelayanan, SPO, Panduan Praktik Klinis dan

Clinical Pathway mengenai penangan BBLR.

Gambar 3.6 Perawatan BBLR

Adapun perbandingan jumlah total BBLR dengan jumlah

BBLR yang tidak tertangani pada tahun 2013 dan 2014 di RSKIA

Kota Bandung dapat dilihat pada grafik dibawah ini

94,67

100,81

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.8

Cakupan Keberhasilan dalam Menangani BBLR 1000 gr - 2500 gr (dalam persen)

Page 59: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

48

Grafik 3.9 Perbandingan Jumlah Total BBLR dengan BBLR Yang Tidak

Tertangani di RSKIA Kota Bandung

Faktor Pendukung :

1) Kemampuan SDM yang berkompetensi tinggi menjadi faktor

pendukung dalam keberhasilan menangani BBLR.

2) Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran untuk

perinatologi yang mumpuni menjadi faktor yang

menentukan.

Permasalahan :

1) Tidak tertanganinya kasus bayi dengan BBLR menjadi

permasalahan untuk RSKIA Kota Bandung, hal tersebut

terjadi dikarenakan banyak faktor seperti usia kehamilan

ibu yang belum cukup bulan sehingga bayi belum siap

untuk dilahirkan, faktor gizi ibu hamil dan pola hidup tidak

sehat.

Solusi

1) Pemeriksaan antenatal rutin di fasilitas kesehatan dengan

tenaga dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk

mendapatkan diagnosa kehamilan yang tepat.

Tahun 2013 Tahun 2014

806

685

43 29

Jumlah Total BBLR

Jumlah BBLR Yang Tidak Tertangani

Page 60: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

49

2) Melengkapi ketersediaan fasilitas ruangan, SDM, peralatan

kesehatan dan kedokteran yang dapat mendukung

keberlangsungan penanganan bayi dengan BBLR.

7. Kematian pasien > 48 jam di rawat inap ≤ 2.5/1000

Kejadian kematian pasien di rawat inap menjadi indikator

yang ditetapkan RSKIA Kota Bandung, hal ini dikarenakan

merupakan indikator dari SPM rumah sakit yang harus dicapai

seluruh rumah sakit karena menggambarkan kemampuan sumber

daya manusia dalam penanganan pasien yang membutuhkan life

saving dan merupakan pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit.

Berikut tabel target dan realisasi kematian pasien kematian pasien >

48 jam di rawat inap :

Tabel 3.11

Kematian pasien > 48 jam di Rawat Inap

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

7. Kematian pasien > 48 jam

di rawat inap ≤2.5/1001

Persentase 82.54 95 84.65 89.11 100 84.65

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Pada tahun 2013 Jumlah pasien Rawat Inap sebanyak 12.216

pasien. Dari jumlah tersebut pasien yang meninggal setelah dirawat

selama > 48 jam sebanyak 37 orang, sehingga pencapaiannya sebesar

82.54%. Pada tahun 2014 Jumlah pasien Rawat Inap sebanyak

11.513 pasien. Dari jumlah tersebut pasien yang meninggal setelah

dirawat selama > 48 jam sebanyak 34 orang (2.95/1000) atau >

2.5/1000, sehingga pencapaiannya sebesar 84.65% atau 89.11%.

Page 61: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

50

Dari pasien yang meninggal sebanyak 34 orang ini 4

diantaranya adalah pasien ibu dan sisanya adalah pasien bayi

dengan mayoritas BBLR. Banyaknya kasus kematian ini dikarenakan

semakin kompleknya jenis penyakit yang ada dan beberapa pasien

menolak untuk dirujuk pada kasus – kasus yang tidak dapat

ditangani di RSKIA Kota Bandung.

Dengan membandingkan kejadian kematian > 48 jam di rawat

inap RSKIA Kota Bandung dengan rumah sakit sejenis yaitu RS

Sayang Ibu Balikpapan dan RSIA Pertiwi Makasar yang merupakan

rumah sakit sejenis milik Pemerintah Kabupaten/Kota dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.12

Perbandingan Kematian pasien > 48 jam di Rawat Inap/1000

Penderita Keluar (NDR) di RS sejenis Milik Pemerintah di

Indonesia

82,54

84,65

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.10

Cakupan Keberhasilan dalam Menurunkan

Kejadian Kematian Pasien > 48 Jam ≤ 2.5%

(dalam persen)

Page 62: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

51

Dapat disimpulkan bahwa kejadian kematian > 48 jam di

rawat inap atau Gross Death Rate (GDR) pada rumah sakit rujukan

ibu dan anak sejenis milik Pemerintah Kota/Kabupaten di Indonesia

masih tinggi. Apabila dibandingkan maka dari ke-3 rumah sakit

khusus ibu dan anak kelas B, RSKIA Kota Bandung berada di

peringkat ke-2 dengan total GDR 3% atau Angka kematian ibu dan

bayi lebih dari 48 jam 3% atau 3 pasien meninggal yang dirawat

lebih dari 48 jam per seribu (1000) pasien, dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Faktor Pendukung :

1) Kemampuan SDM yang berkompetensi tinggi menjadi faktor

pendukung dalam keberhasilan menangani kasus ibu dan

anak yang membutuhkan life saving.

2) Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran yang

mumpuni menjadi faktor yang menentukan dalam

mendukung penurunan kejadian kematian ibu dan bayi.

Permasalahan :

1) Kejadian kematian ibu dan bayi di rawat inap > dari 48 jam

dikarenakan semakin kompleknya jenis penyakit yang ada

RSKIA Kota Bandung

RS Sayang Ibu Balikpapan

RSIA Pertiwi Makasar

3

0 0

Grafik 3.11

Perbandingan Rata-rata NDR RSKIA Kota Bandung dengan Rumah Sakit Sejenis

Lainnya

Page 63: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

52

dan beberapa pasien menolak untuk dirujuk pada kasus –

kasus yang tidak dapat ditangani di RSKIA Kota Bandung.

2) Kejadian kematian lebih banyak terjadi pada bayi dengan

kasus berat badan bayi lahir sangat rendah.

Solusi

1) Melengkapi ketersediaan fasilitas ruangan, SDM profesional

dengan mengembangkan kompetensi melalui pendidikan

dan pelatihan ter update sesuai keprofesian, peralatan

kesehatan dan kedokteran yang dapat mendukung

penurunan kejadian kematian ibu dan bayi.

2) Kerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP) yang menjadi jejaring RSKIA Kota Bandung.

8. Cakupan pelayanan pasien keluarga miskin

Pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin merupakan

salah satu indikator pelayanan dalam Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor : 129/Menkes/SK/II Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang harus dilaksanakan oleh

seluruh rumah sakit dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat

dan ketersediaan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau yang

pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah melalui program

Jamkesmas, Jamkesda dan SKM. Berikut tabel target dan realisasi

cakupan pelayanan pasien keluarga miskin yang dilayani dan

menjadi komitmen RSKIA Kota Bandung :

Page 64: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

53

Tabel 3.13

Cakupan Pelayanan Pasien Keluarga Miskin

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

8. Cakupan pelayanan pasien

keluarga miskin

Persentase 100 100 100.00 100.00 100 100.00

RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014

Dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan

masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan untuk masyarakat

miskin maka RSKIA Kota Bandung berkomitmen untuk melayani

pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu

dan anak. RSKIA Kota Bandung sebagai rumah sakit pemerintah

harus siap melayani pasien dari keluarga miskin, sehingga

pencapaian untuk indikator ini adalah 100%.

Gambar 3.7 pelayanan pasien keluarga miskin

Page 65: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

54

Perbandingan jumlah pasien dari keluarga miskin tahun 2013

dan 2014 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2013

jumlah pasien dari masyarakat miskin yang dilayani sebanyak

16.182 orang dan tahun 2014 sebanyak 6.282 orang. Hal ini

disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini :

a. Pada tahun 2014 merupakan tahun pertama pemberlakuan JKN

yang dikelola oleh sebuah badan yang disebut BPJS, sehingga

seluruh pembiayaan yang termasuk pada jaminan masyarakat

miskin dan bukan masyarakat miskin yang menjadi peserta

JKN, dikelola oleh badan tersebut.

b. Kebijakan yang berlaku pada tahun 2013 seperti Jaminan

Persalinan (Jampersal) yang berlaku nasional, pada tahun 2014

sudah tidak berlaku lagi.

Faktor Pendukung :

1) RSKIA Kota Bandung sebagai rumah sakit rujukan milik

Pemerintah Kota Bandung berkewajiban untuk melayani

masayarakat miskin dan memberikan pelayanan kesehatan

khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak.

16182

6282

Tahun 2013 Tahun 2014

Grafik 3.12

Perbandingan Jumlah Pelayanan Masyarakat Miskin yang Dilayani di RSKIA Kota Bandung

Page 66: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

55

2) Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran, sumber

daya manusia yang profesional menjadi pendukung dalam

melayani masyarakat.

Permasalahan :

1) Banyaknya masayarakat miskin belum mempunyai jaminan

pelayanan kesehatan sehingga belum masuk dalam data

based.

2) Masih adanya masyarakat yang mendadak miskin untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis padahal

termasuk dalam kategori keluarga mampu.

Solusi

1) Pelaksanaan sosialisasi secara meluas kepada masyarakat

melalui media elektonik dan cetak.

2) Koordinasi dengan pihak terkait lainnya seperti kelurahan dan

kecamatan.

9. Cakupan pelayanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN)

Tahun 2014 adalah tahun pertama pelaksanaan BPJS secara

nasional yang ditujukan untuk seluruh masyarakat indonesia,

dengan dijadikannya IKU maka RSKIA Kota Bandung dapat

mengetahui keberhasilan dari program tersebut. Berikut tabel target

dan realisasi cakupan pelayanan pasien peserta JKN di RSKIA Kota

Bandung :

Page 67: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

56

Tabel 3.14

Cakupan pelayanan pasien peserta JKN

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

9. Cakupan pelayanan pasien

peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Persentase N.A 55 57.32 104.22 64 89.56

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Pelaksanaan JKN di Indonesia baru dilaksanakan pada tahun

2014 yang diselenggarakan oleh suatu badan yang disebut BPJS atau

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, sehingga pada tahun tersebut

seluruh perserta yang memperoleh jaminan kesehatan dengan

berbagai asuransi kesehatan menjadi peserta BPJS. Dibandingkan

dengan tahun 2013 RSKIA Kota Bandung tidak ada data cakupan

pelayanan pasien peserta JKN karena pada tahun tersebut JKN

belum dilaksanakan, untuk tahun 2014 pencapaian cakupan

kepesertaan JKN adalah sebesar 57.32%.

Gambar 3.8 Loket khusus pelayanan informasi seputar JKN

Page 68: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

57

Berikut ini gambar pelayanan JKN dan Umum di rawat inap

RSKIA Kota Bandung pada tahun 2014 :

Faktor Pendukung :

1) RSKIA Kota Bandung sebagai rumah sakit rujukan milik

Pemerintah Kota Bandung berkewajiban untuk

melaksanakan kebijakan nasional dalam mendukung

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

2) Ketersediaan peralatan kesehatan dan kedokteran, sumber

daya manusia yang profesional menjadi pendukung dalam

pelaksanaan JKN di Kota Bandung.

Permasalahan :

1) Kurangnya sosialisasi dalam keikutsertaan menjadi peserta

JKN dari BPJS yang ada di Kota Bandung, sehingga banyak

masyarakat yang merasa kesulitan menjadi peserta JKN.

2) Metode pendaftaran JKN masih terbatas.

Solusi

1) Pelaksanaan sosialisasi secara meluas kepada masyarakat

melalui media elektonik dan cetak.

4913

1959 2654

151 264

1572

Grafik 3.13

Perbandingan Jumlah Pelayanan JKN dan Umum di Rawat Inap RSKIA Kota Bandung

Page 69: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

58

2) Pendaftaran melalui online atau membuat booth di RSKIA

Kota Bandung

10. Nilai kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman RI

Ombudsman Republik Indonesia melaksanakan penilaian

kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2009

sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin

penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum

pemerintahan yang baik serta untuk memberikan perlindungan bagi

setiap warga negara dari penyalahgunaan wewenang dalam

penyelenggaraan pelayanan publik.

Hasil penilaian pada tahun 2013 ada dalam zona kuning dan

pada tahun 2014 adalah sebesar 980 dari target 900 atau ada dalam

zona hijau. Berikut tabel target dan realisasi pencapaian nilai standar

kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman di lingkungan RSKIA

Kota Bandung :

Tabel 3.15

Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

di RSKIA Kota Bandung

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

10. Nilai Standar Kepatuhan

Pelayanan Publik Versi

Ombudsman RI

Nilai Zona

Kuning

900 980 108.89 980 100

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Berikut tabel detail pencapaian nilai standar kepatuhan

pelayanan publik versi ombudsman RI berdasarkan komponen

indikator di RSKIA Kota Bandung :

Page 70: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

59

Tabel 3.16

Pencapaian Nilai Kepatuhan Berdasarkan Komponen Indikator

Versi Ombudsman di RSKIA Kota Bandung

KODE_INPUT NILAI

Q1 PELAYANAN TERAPDU SATU

ATAP

1 60

Q2 STANDAR LAYANAN

a. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan

dasar hukum?

1 50

b. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan

persyaratan layanan?

1 50

c. Apakah tersedia SOP layanan? 1 50

d. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan

bagan alur layanan?

1 50

e. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan

produk layanan?

1 50

f. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan

jangka waktu penyelesaian

layanan?

1 100

g. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan

biaya/tarif layanan?

1 100

NO KOMPONEN INDIKATORKOLOM 1

Page 71: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

60

KODE_INPUT NILAI

Q3 SARANA, PRASARANA ATAU FASILITAS

a. Apakah terdapat ruang tunggu di unit

layanan?

1 20

b. Apakah terdapat pendingin ruangan/AC di

unit layanan?

1 10

c. Apakah terdapat tempat duduk di unit

layanan?

1 20

d. Apakah terdapat sarana antrian (tiket) di

unit layanan?

1 10

e. Apakah terdapat toilet ditempat unit

layanan?

1 10

f. Apakah terdapat televisi di unit layanan? 1 10

g. Apakah terdapat loket/meja pelayanan di

unit layanan?

1 10

h. Apakah terdapat tempat parkir yang

memadai?

1 10

i. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan profile petugas

/person in charge /jumlah pelaksana

layanan?

0

j. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan tata tertib

layanan?

1 10

k. Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan kode etik

petugas pelayanan?

1 10

Q4 Apakah di unit layanan

memasang/mempublikasikan maklumat

pelayanan?

1 50

Q5 Apakah ada sistem informasi pelayanan

publik layanan baik berupa cetak maupun

elektronik? (Booklet, plamfet, website,

monitor televisi dll)

1 100

Q6 SARANA KHUSUS BAGI PENGGUNA

LAYANAN BERKEBUTUHAN KHUSUS

a. Apakah terdapat ram di unit layanan? 1 5

b. Apakah terdapat jalur pemandu di unit

layanan?

1 5

c. Apakah terdapat pegangan rambatan di unit

layanan?

1 5

d. Apakah terdapat tombol lift timbul dan suara

di unit layanan?

0 0

e. Apakah terdapat toilet khusus di unit

layanan?

1 5

f. Apakah terdapat ruang khusus ibu

menyusui dan anak?

1 5

g. Apakah terdapat loket khusus di unit

layanan?

1 5

Q7 PENGELOLAAN PENGADUAN

a. Apakah unit layanan mempunyai unit/fungsi

pengaduan?

1 10

b. Apakah unit layanan mempunyai pejabat

pengelola pengaduan?

1 20

c. Apakah unit layanan mempunyai loket

pengaduan/ruangan pengaduan?

1 10

d. Apakah unit layanan mempunyai sarana

pengaduan (SMS/Telepon/Fax/Email dll)

1 20

e. Apakah unit layanan mempunyai informasi

prosedur/tata cara pengaduan?

1 10

f. Apakah unit layanan

memasang/mempublikasikan informasi

pengelolaan pengaduan dan atau di ruang

pelayanan?

1 10

NO KOMPONEN INDIKATORKOLOM 1

Page 72: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

61

KODE_INPUT NILAI

Q8 Apakah unit layanan mempunyai sarana

pengukuran kepuasan pelanggan?

1 20

Q9 Apakah terdapat Visi + Misi di unit layanan? 1 20

Q10 Apakah terdapat Motto di unit layanan? 1 10

Q11 Apakah terdapat sertifikat ISO di unit

layanan?

1 20

Q12 ATRIBUT

a. Apakah petugas penyelenggara layanan

menggunakan seragam?

1 10

b. Apakah petugas penyelenggara layanan

menggunakan ID Card?

1 10

980

HIJAU

KOMPONEN INDIKATORKOLOM 1

TOTAL NILAI

ZONA KEPATUHAN

NO

Seluruh SKPD yang memberikan pelayanan publik dinilai oleh

lembaga tersebut, tidak terkecuali 3 rumah sakit milik Pemerintah

Kota Bandung. Berikut pencapaian nilai standar kepatuhan

pelayanan publik versi ombudsman di 3 rumah sakit milik

Pemerintah Kota Bandung :

Berdasarkan gambar diatas pencapaian nilai kepatuhan

terhadap pelayanan publik pada tahun 2014 di RSKIA Kota Bandung

berada diurutan paling atas dibandingkan dengan rumah sakit lain

yang berada dibawah Pemerintah Kota Bandung yaitu RSUD Kota

Bandung dan RSKGM Kota Bandung. Dengan pencapaian nilai 980

600

800

1000

RSKIA Kota Bandung RSUD Kota Bandung

RSKGM Kota Bandung

980

895

835

Grafik 3.14

Pencapaian Nilai Kepatuhan Pelayanan Publik

di 3 Rumah Sakit Pemerintah Kota Bandung

Page 73: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

62

poin merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dan harus dapat

dipertahankan atau ditingkatkan kembali untuk memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Gambar 3.9 Layar Anjungan Informasi RSKIA Kota Bandung

Faktor Pendukung :

1) RSKIA Kota Bandung berupaya dalam mendukung Bandung

Juara dengan menyediakan fasilitas pelayanan publik yang

terstandar untuk masyarakat.

2) Komitmen dan loyalitas seluruh stakeholder RSKIA Kota

Bandung.

Permasalahan :

1) Masih ada fasilitas pelayanan publik yang belum sesuai dan

harus ditingkatkan kembali pemanfaatannya oleh

masyarakat sebagai pelanggan.

2) Keterbatasan anggaran dalam mengganti atau memperbaiki

fasilitas pelayanan publik yang telah rusak.

Solusi

1) Perencanaan dalam memenuhi fasilitas pelayanan publik

yang harus standar.

Page 74: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

63

2) Ketersediaan anggaran untuk pemeliharaan fasilitas

pelayanan publik.

11. Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang

ditindaklanjuti

Salah satu prinsip utama pelayanan dalam paradigma

pelayanan publik harus diwujudkan agar pemerintah mampu

memberikan pelayanan yang berkualitas, salah satunya adalah

dengan membentuk unit layanan pengaduan masyarakat di lembaga-

lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan publik. Pada tahun

2013 unit layanan pengaduan masih belum optimal dalam

pencatatan dan pelaporan, tetapi setiap keluhan/pengaduan dapat

ditindaklanjuti 100%. Begitu juga pada tahun 2014 seluruh

pengaduan yang berjumlah 104 keluhan dapat ditindaklanjuti 100%.

Pada tahun 2014 unit pengaduan di RSKIA Kota Bandung menerima

keluhan sebanyak 104 keluhan yang terdiri dari 87 keluhan biaya, 11

keluhan pelayanan, 2 keluhan medis, 4 keluhan keamanan. Berikut

tabel target dan realisasi dari peresentase keluhan pelayanan

terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti :

Tabel 3.17

Persentase keluhan pelayanan terhadap rumah sakit yang ditindaklanjuti

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

11. Persentase keluhan

pelayanan terhadap rumah

sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100 100 100.00 100.00 100 100.00

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Page 75: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

64

Adapun perbandingan jumlah keluhan pada tahun 2014

adalah sebagai berikut :

Gambar 3.10 Loket pelayanan informasi dan pengaduan

Dapat disimpulkan bahwa keluhan yang disampaikan kepada

unit layanan pelanggan adalah keluhan biaya sebanyak 83.65%,

keluhan ini paling banyak meminta keringanan biaya pasien rawat

inap. Keluhan terbanyak ke-2 yaitu tentang pelayanan, hal yang

menjadi keluhan antara lain fasilitas, lingkungan, toilet, kebersihan

dan perilaku pegawai. Keluhan keamanan mencapai 3.85% berada di

tingkat keluhan yang ke-3, hal yang menjadi keluhan adalah adanya

kehilangan barang bawaan dari pasien dan pengunjung. Yang

83.65%

10.58%

1.92% 3.85%

Diagram 3.3

Jumlah Keluhan Pelanggan RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

Keluhan Biaya

Keluhan Pelayanan

Keluhan Medis

Keluhan Keamanan

Page 76: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

65

terakhir sebesar 1.92% adalah keluhan medis besangkutan dengan

tindakan yang dilakukan di RSKIA Kota Bandung.

Faktor Pendukung :

1) Adanya unit pelayanan pengaduan pelanggan di RSKIA Kota

Bandung.

2) Kemudahan menyampaikan keluhan kepada pegawai dan

unit layanan pengaduan pelanggan.

Permasalahan :

1) Tindaklanjut dalam penyelesaian pengaduan terbentur

dengan kebijakan yang ada.

2) Masih kurangnya pencatatan dan pelaporan pada tahu

sebelumnya sehingga banyak keluhan yang tidak tercatat.

Solusi

1) Penempatan tenaga di unit layanan pengaduan pelanggan

harus memahami seluruh kebijakan yang akan dijadikan

tindak lanjut dari aduan pelanggan.

2) Pencatatan dan pelaporan pengaduan dan tindak lanjut di

unit layanan pengaduan pelanggan.

Berikut tabel pencapaian indikator sasaran 1 dibandingkan

dengan target akhir renstra tahun 2018 RSKIA Kota Bandung :

Page 77: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

66

Tabel 3.18 Pencapaian Indikator Sasaran 1

dibandingkan Target Akhir Renstra RSKIA Kota Bandung

1. Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 76.01 85 89.42

2. Kejadian kematian ibu bersalin

karena perdarahan ≤ 0.1%

Persentase 146.00 100 146.00

3. Kejadian kematian ibu bersalin

karena preeklamsi ≤ 0.3%

Persentase 167.40 100 167.40

4. Kejadian kematian ibu bersalin

karena sepsis ≤ 0.2%

Persentase 100.00 100 100.00

5. Pertolongan persalinan melalui seksio

cesaria yang direncanakan ≤ 10%

Persentase 130.17 100 130.17

6. Kemampuan menangani BBLR 1000

gr - 2500 gr

Persentase 95.77 98 97,22

7. Kematian pasien > 48 jam di rawat

inap ≤2.5/1001

Persentase 84.65 100 84.65

8. Cakupan pelayanan pasien keluarga

miskin

Persentase 100.00 100 100.00

9. Cakupan pelayanan pasien peserta

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Persentase 57.32 64 89,56

10. Nilai Standar Kepatuhan Pelayanan

Publik Versi Ombudsman RI

Nilai 980 980 100

11. Persentase keluhan pelayanan

terhadap rumah sakit yang

ditindaklanjuti

Persentase 100.00 100 100.00

RENCANA

SESUAI DENGAN

AKHIR

RENSTRA

TAHUN 2018

PRESENTASE

PENCAPAIAN

KINERJA (%)

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna menuju

rumah sakit terstandarisasi kelas dunia

NO SASARAN SATUAN

REALISASI

AKUMULASI S/D

TAHUN 2014

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi

akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana

Renstra Tahun 2018 yang merupakan tahun pertama capaian

kinerja untuk sasaran 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan

yang berhasil guna dan berdaya guna menuju rumah sakit

Page 78: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

67

terstandarisasi kelas dunia terdapat 3 (tiga) indikator yang mencapai

melebihi target diantaranya adalah kejadian kematian ibu bersalin

karena perdarahan, kejadian kematian ibu bersalin karena

preeklamsi, kejadian kematian ibu bersalin karena sepsis. Ke-3

indikator tersebut tercapai melebihi target, keberhasilan tersebut

dicapai karena berbagai upaya RSKIA Kota Bandung dalam menekan

jumlah kejadian kematian yang menjadi momok tingginya kematian

ibu bersalin di Indonesia. Pentingnya pemenuhan fasilitas penunjang

alat kesehatan dan kompetensi sumber daya manusia yang

profesional menjadi upaya keberhasilan tersebut. Kemudian 3 (tiga)

indikator yang mencapai sesuai target adalah cakupan pelayanan

pasien keluarga miskin dan persentase keluhan pelayanan terhadap

rumah sakit yang ditindaklanjuti. Kedua indikator tersebut menjadi

komitmen RSKIA Kota Bandung dalam melayani masyarakat dari

keluarga miskin yang memerlukan pelayanan kesehatan ibu dan

anak, tindak lanjut keluhan pasien dan pengunjung dilakukan RSKIA

Kota Bandung sebagai wujud tanggungjawab terhadap pelayanan

yang diberikan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan

dan sebagai bahan evaluasi RSKIA Kota Bandung untuk mewujudkan

rumah sakit yang unggul, mudah dan aman. Yang terakhir terdapat

4 (empat) indikator belum mencapai target, indikator tersebut adalah

indeks kepuasan masyarakat, kemampuan menangani BBLR,

kematian pasien lebih dari 48 jam dan cakupan pelayanan pasien

peserta JKN. Dari ke-4 indikator tersebut menjadi tantangan

tersendiri untuk RSKIA Kota Bandung dalam mencapai target di

tahun yang akan datang.

Page 79: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

68

Pencapaian sasaran ke-2 yang telah ditetapkan RSKIA Kota

Bandung dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.19

Analisis Pencapaian Sasaran 2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit

TARGET REALISASICAPAIAN

%

1. Nilai Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP)

Nilai 74.43 72 72.28 100.39

2. Persentase temuan

pemeriksaan

BPK/Inspektorat yang

ditindak lanjuti

% 100 100 100 100

NO INDIKATOR SASARAN SATUANTAHUN

2013

TAHUN 2014

Adapun analisis capaian indikator kinerja sasaran tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

(AKIP)

Nilai evaluasi AKIP diperoleh dari hasil reviu yang dilakukan

sebagai dasar penelaahan atas laporan kinerja untuk

memastikan agar laporan kinerja telah menyajikan informasi

kinerja yang andal, akurat dan berkualitas. Pada tahun 2013

hasil evaluasi LAKIP adalah 74.43 sedangkan tahun 2014

nilai evaluasi terhadap dokumen LAKIP RSKIA Kota Bandung

Tahun 2013 adalah 72,28 atau ada dalam kategori nilai B.

Target diakhir Renstra untuk LKIP adalah 80 atau nilai A,

hal tersebut menjadi bahan evaluasi dalam pencapaian

kinerja RSKIA Kota Bandung dan perbaikan dokumen LKIP

sesuai ketentuan yang berlaku. Berikut tabel pencapaian

nilai LKIP di RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 terhadap

dokumen LKIP Tahun 2013 :

Page 80: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

69

Tabel 3.20

Nilai LAKIP RSKIA Kota Bandung

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

1. Nilai Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP)

Nilai 74.43 72 72.28 100.39 80 90.35

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Sebagai bahan perbandingan pencapaian nilai LAKIP pada

tahun 2014 antara rumah sakit milik Pemerintah Kota Bandung

adalah sebagai berikut :

Dapat disimpulkan bahwa RSKIA Kota Bandung dengan

perolehan nilai LKIP 72.28 paling tinggi diantara ke-3 rumah sakit

tersebut, diikuti oleh RSUD Kota Bandung dengan nilai 69.29 dan

terakhir RSKGM Kota Bandung 56.78.

Faktor Pendukung :

1) RSKIA Kota Bandung mendukung upaya dalam

mewujudkan SAKIP Juara di Kota Bandung .

0

50

100

RSKIA Kota Bandung RSUD Kota Bandung

RSKGM Kota Bandung

72,28 69,29

56,78

Grafik 3.15

Pencapaian Nilai LAKIP di 3 Rumah Sakit Pemerintah Kota Bandung

Page 81: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

70

2) Dalam mewujudkan hal tersebut upaya lain yang dilakukan

adalah koordinasi dengan pihak lainnya (ORPAD, Bappeda

dan Inspektorat).

Permasalahan :

1) Seluruh SKPD di Kota Bandung termasuk RSKIA Kota

Bandung sedang dalam masa transisi berupaya

mewujudkan SAKIP Juara.

2) Masih kurangnya pemahaman pembuatan dokumen LKIP

yang berkualitas.

Solusi

1) Koordinasi dengan pihak lainnya seperti ORPAD, Bappeda,

Inspektorat dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan

Reformasi Birokrasi dalam melaksanakan reviu, pra

evaluasi sampai dengan evaluasi terhadap Renstra, IKU dan

Perjanjian Kinerja serta dokumen LKIP SKPD.

2) Salah satu metode dalam mewujudkan SAKIP Juara dibuat

suatu sistem yang bernama SILAKIP.

2. Persentase temuan pemeriksaan BPK/Inspektorat yang

ditindaklanjuti

Pemeriksaan secara reguler selalu rutin setiap tahun yang

dilaksanakan oleh BPK atau Inspektorat, pemeriksaan tersebut

meliputi pemeriksaan pengelolaan anggaran, adiministrasi

manajemen, perencanaan dan kepegawaian. Setiap temuan

pemeriksaan ditindaklanjuti secara keseluruhan 100% sebagai upaya

tindaklanjut untuk perbaikan ke arah yang lebih baik ditahun

Page 82: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

71

2013 dan Tahun 2014. Berikut tabel persentase temuan

BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti :

Tabel 3.21

Persentase Temuan BPK/Inspektorat Yang ditindaklanjuti

TARGET REALISASI % TARGETPENCAPAIAN

(%)

2. Persentase temuan

pemeriksaan

BPK/Inspektorat yang

ditindak lanjuti

Persentase 100 100 100.00 100.00 100 100.00

NOINDIKATOR KINERJA

SASARANSATUAN

TAHUN

2013

TAHUN 2014RENCANA AKHIR

RENSTRA TAHUN 2018

Berikut tabel pencapaian indikator sasaran 2 dibandingkan

dengan target akhir renstra tahun 2018 RSKIA Kota Bandung :

Tabel 3.22

Pencapaian Indikator Sasaran 2 Dibandingkan Target Akhir Renstra RSKIA Kota Bandung

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian Sasaran 2

Meningkatnya akuntabilitas kinerja rumah sakit dengan 2 (dua)

indikator sasaran, 1 (satu) indikator sasaran tercapai belum

mencapai target dan 1 (satu) indikator sasaran tercapai sesuai

target.

Page 83: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

72

3.3 Perbandingan Pencapaain Indikator Pelayanan

Dengan Rumah Sakit Sejenis Lainnya

Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai

untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan

rumah sakit. Indikator tersebut antara lain :

1. BOR (Bed Occupancy Ratio) adalah angka penggunaan tempat

tidur.

2. AVLOS (Average Length of Stay) adalah rata-rata lama rawat

seorang pasien.

3. TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat

tidur tidak ditempati dari telah diisi sampai ke saat terisi

berikutnya.

4. GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian umum untuk

setiap 1000 penderita keluar.

5. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah

dirawat untuk 1000 penderita keluar.

Berikut tabel perbandingan pencapaian indikator pelayanan

antara RSKIA Kota Bandung dengan rumah sakit sejenis lainnya :

Tabel 3.23 Perbandingan Pencapaian Indikator Pelayanan

Dengan Rumah Sakit Sejenis Lainnya

Sumber data : RS Online, BUK Depkes RI

Page 84: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

73

Dari tabel diatas tampak bahwa RSKIA Kota Bandung dengan

indikator pelayanan rumah sakit yang tinggi bisa mengakibatkan

pemberian pelayanan yang tidak maksimal kepada masyarakat. Dapat

dijelaskan bahwa :

BED OCCUPANCY RATE (BOR) adalah tingkat pemanfaatan tempat

tidur di rumah sakit atau ratio rata-rata pemanfaatan tempat tidur

yang terisi dalam 1 (satu) tahun adalah sebesar 96.76%, angka ini

jauh lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh Departemen

Kesehatan RI sebesar 60-85%. Bila ratio sudah melebihi 85% maka

harus ada pengembangan dan penambahan sarana untuk

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Apabila hal tersebut

tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada banyaknya pasien

yang harus dipulangkan dalam waktu singkat.

LENGTH OF STAY (LOS) atau angka rata-rata lamanya pasien

dirawat adalah sebesar 2 hari , angka ini jauh lebih rendah dari

standar Departemen Kesehatan RI sebesar 6-9 hari, rendahnya

angka LOS dapat mengurangi masa pemantauan pasien oleh rumah

sakit dan hal ini berisiko meningkatkan kematian ibu pasca

melahirkan.

TURN OVER INTERVAL (TOI) atau angka rata-rata tempat tidur

tidak terisi adalah sebesar 0.06, angka ini juga jauh lebih rendah

dari standar yang telah ditetapkan sebesar 1-3 hari. Rendahnya

angka TOI akan menyebabkan peningkatan resiko infeksi yang

ditularkan di rumah sakit (infeksi nosokomial).

GROSS DATE RATE (GDR) adalah angka kematian yang terjadi

setiap 1000 penderita keluar sebesar 3%

Page 85: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

74

NET DATE RATE (NDR) adalah angka kematian setelah dirawat 48

jam yang terjadi setiap 1000 penderita keluar. Indikator ini

menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit sebesar 8%.

3.4 Akuntabilitas Keuangan

Selama tahun 2014 pelaksanaan program dan kegiatan dalam

rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk

mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai RSKIA Kota Bandung

dianggarkan melalui Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Kota Bandung DPA RSKIA Kota Bandung dengan total

sebesar Rp. 48.218.073.300,00 yang terdiri dari belanja tidak

langsung Rp. 10.111.956.300,00 belanja langsung selaku SKPD

sebesar Rp. 12.300.000.000,00 dan belanja langsung yang

bersumber dari pendapatan fungsional BLUD sebesar Rp.

25.806.117.000,00. Dari belanja APBD terserap anggaran sebesar

71.33% dan dari sumber dana BLUD sebesar 102.85%, sehingga total

penyerapan anggaran RSKIA Kota Bandung adalah sebesar 88.20%.

Berikut tabel realisasi anggaran RSKIA Kota Bandung tahun 2014:

Tabel 3.24

Pagu dan Realisasi Anggaran RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

ANGGARAN REALISASI

Rp Rp

25.806.117.216 29.912.267.688 115,91

48.218.073.300 42.527.651.526 88,20

1 Belanja Tidak Langsung 10.111.956.300 9.330.151.249 92,27

2 Belanja Langsung Selaku SKPD 12.300.000.000 6.656.255.002 54,12

3 Belanja Langsung Selaku BLUD 25.806.117.000,00 26.541.245.275 102,85

NO URAIAN %

BELANJA

PENDAPATAN

Secara rinci pagu dan realisasi program dan kegiatan RSKIA

Kota Bandung tahun 2014 selaku SKPD dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 86: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

75

Tabel 3.25 Pagu dan Realisasi Program dan Kegiatan

RSKIA Kota Bandung selaku SKPD Tahun 2014

ANGGARAN REALISASI

Rp Rp

12.300.000.000,00 6.656.255.002,00 54,12

I Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1.801.281.000 1.481.868.445 82,27

1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik

1.306.681.000 987.941.662 75,61

2 Penyediaan jasa kebersihan kantor 199.800.000 199.308.233 99,75

3 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 294.800.000 294.618.550 99,94

II Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

131.520.000 126.336.000 96,06

1 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

131.520.000 126.336.000 96,06

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur 325.400.000 320.330.950 98,44

1 Pengadaan pakaian dinas beserta

kelengkapannya

79.800.000 76.920.300 96,39

2 Pengadaan pakaian KORPRI 64.400.000 63.742.500 98,98

3 Pengadaan pakaian khusus hari-hari

tertentu

181.200.000 179.668.150 99,15

IV Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

940.400.000 791.881.749 84,21

1 Pengadaan obat dan perbekalan

kesehatan

940.400.000 791.881.749 84,21

V Program Upaya Kesehatan Masyarakat 112.500.000 98.615.122 87,66

1 Penyelenggaraan penyehatan

lingkungan

112.500.000 98.615.122 87,66

VI Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

90.600.000 87.669.410 96,77

1 Pengembangan media promosi dan

informasi sadar hidup sehat

90.600.000 87.669.410 96,77

VII Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

339.279.000 305.667.155 90,09

1 Akreditasi rumah sakit 339.279.000 305.667.155 90,09

VIIIProgram pengadaan, peningkatan

sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit

paru-paru/rumah sakit mata

7.166.900.000 2.062.910.677 28,78

1 Pembangunan rumah sakit 5.084.750.000 - 0,00

2 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah

sakit

2.082.150.000 2.062.910.677 99,08

IX Program peningkatan keselamatan ibu

melahirkan dan anak

1.392.120.000 1.380.975.494 99,20

1 Pertolongan persalinan bagi ibu dari

keluarga kurang mampu

1.392.120.000 1.380.975.494 99,20

NO PROGRAM / KEGIATAN %

BELANJA

Page 87: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

76

Hampir semua program/kegiatan pada tahun 2014 mencapai

realisasi di atas 90%, kecuali untuk program pengadaan,

peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/

rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata yang mencapai 28.78%.

hal ini terjadi karena kegiatan pembangunan rumah sakit tidak dapat

dilaksanakan yang disebabkan oleh tidak selesainya proses

pembebasan tanah.

Secara rinci pagu dan realisasi program dan kegiatan RSKIA

Kota Bandung tahun 2014 selaku BLUD dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.26

Pagu dan Realisasi Program dan Kegiatan RSKIA Kota Bandung selaku BLUD Tahun 2014

ANGGARAN REALISASI

Rp Rp

I Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Badan Layanan

Umum Daerah

25.806.117.000 26.541.245.275 102,85

1 Pelayanan 25.806.117.000 26.541.245.275 102,85

NO PROGRAM / KEGIATAN %

Dengan menggunakan ambang batas sebesar 20%, maka

realisasi pada BLUD RSKIA Kota Bandung melebihi target pagu

anggaran yang telah ditetapkan. Besaran peresentase ambang batas

merupakan besaran persentase perubahan anggaran bersumber

pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan dengan

mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.

Berikut tabel pagu dan realisasi anggaran RSKIA Kota

Bandung Tahun 2014 berdasarkan sasaran RSKIA Kota Bandung :

Page 88: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

77

Tabel 3.27 Pagu dan Realisasi Anggaran RSKIA Kota Bandung

Berdasarkan Sasaran Tahun 2014

NO SASARANJUMLAH

PROGRAMANGGARAN REALISASI %

1. Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang berhasil

guna dan berdaya guna

menuju rumah sakit

terstandarisasi kelas dunia

2. Meningkatnya akuntabilitas

kinerja rumah sakit

10 Program dan

14 Kegiatan Rp 38.106.117.000,00 Rp 33.197.500.277,00 87.12%

3.5 Prestasi/Penghargaan

RSKIA Kota Bandung tidak meraih prestasi atau penghargaan

dari tingkat Pemerintah Kota/Propinsi/Pusat, tetapi ada beberapa

hal yang bisa dijadikan kebanggaan di lingkungan RSKIA Kota

Bandung sebagai berikut :

1. Membuat berbagai aplikasi sistem informasi manajemen

rumah sakit dalam upaya mendukung program Bapak

Walikota Bandung, yaitu : Sistem Anjungan Informasi, Sistem

Manajemen Informasi Rumah Sakit (SIMETRIS), Sistem

Antrian Elekronik.

2. RSKIA Kota Bandung mencapai Zona Hijau dengan nilai 980

pada penilaian Ombudsman pada tahun 2014.

Page 89: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

78

4.1 KESIMPULAN

Tahun 2014 merupakan tahun pertama penilaian kinerja

dalam Renstra RSKIA Kota Bandung Tahun 2013-2018, penilaian

kinerja tersebut dijabarkan dalam Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) RSKIA Kota Bandung. Dalam penyelerasan hasil

reviu Rencana Strategis RSKIA Kota Bandung Tahun 2013 - 2018

dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi telah ditetapkan 2 (dua) sasaran dengan 13 (tigabelas)

indikator yang dijadikan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan

Perjanjian Kinerja (PK) RSKIA Kota Bandung Tahun 2014 yang

sebelum reviu terdapat 2 (dua) sasaran dengan 7 (tujuh) indikator

kinerja. Dari 13 indikator yang diukur, sebanyak 8 indikator (61.54%)

mencapai atau melebihi target, sebanyak 4 indikator (30.77%)

mencapai sesuai target dan 1 indikator (7.69) kurang mencapai

target. Adapun permasalahan yang dihadapi RSKIA Kota Bandung di

tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan lahan

2. Keterbatasan sarana dan prasarana

3. Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki jaminan

pembiayaan kesehatan

4. Belum terakreditasinya rumah sakit sesuai standar yang telah

ditetapkan

Page 90: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

79

Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka RSKIA Kota

Bandung melakukan upaya-upaya yang dijadikan solusi sebagai

berikut :

1. Proses pembebasan lahan untuk relokasi rumah sakit sedang

berjalan pada tahun 2014 diperkirakan selesai pada tahun

2015.

2. Relokasi RSKIA Kota Bandung ke lahan yang memadai.

3. Kerjasama dengan BPJS dan menerima pendaftaran

kepersertaan BPJS di rumah sakit.

4. Proses akreditasi versi 2012 yang dilaksanakan di RSKIA Kota

Bandung sedang dalam proses, rencananya akan ada penilaian

dari Tim KARS pada Tahun 2014 tidak dapat dilaksanakan

karena berbagai hal sehingga penilaian akan dilaksanakan

pada tahun 2015.

4.2 SARAN

Dalam rangka menunjang pencapaian kinerja SKPD yang

optimal dalam penetapan IKU dan Perjanjian Kinerja harus

disesuaikan dengan tugas, pokok, fungsi dan kewenangan SKPD,

sehingga proses pencapaian IKU

Page 91: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

80

LAMPIRAN -LAMPIRAN

Page 92: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

81

Lampiran 1.1 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu

Tahun 2014

Pencapaian

akreditasi rumah

sakit

Madya

Pencapaian SPM

rumah sakit 60%

Rata-rata indeks

kepuasan

masyarakat

B

Nilai evaluasi Lakip B

Pencapaian

Sertifikasi ISO

(Rawat jalan, IGD,

Rawat inap, Farmasi,

Penunjang

diagnostik,

Keuangan)

RJ, IGD

Pencapaian Sistem

Informasi RS

70% (Rekam

medik,

Farmasi,

Keuangan, RI,

RJ, OK, Lab,

Radiologi, ICU,

IGD)

Kewajaran Laporan

Keuangan SKPD

dalam mendukung

opini BPK

WDP

Tindak lanjut hasil

temuan pemeriksaan

100%

b. Meningkatkan

promosi

kesehatan rumah

sakit yang

komprehensif

Jumlah pelayanan

klinik promkes

rumah sakit

4 pelayanan

Terjalinnya

kemitraan dengan

Puskesmas dan BPM

3 puskesmas

Terjalinnya

kemitraan dengan

institusi pendidikan

2 bagian

(anak dan

obgin)

b. Meningkatkan

kompetensi SDM

melalui

pendidikan dan

pelatihan

Cakupan pegawai

yang mendapat

pendidikan dan

pelatihan

20%

Meningkatkan

kualitas

pelayanan

kesehatan yang

terstandarisasi

kelas dunia

b. Meningkatkan

kemitraan dalam

bidang pelayanan

dan pendidikan

a.

a.Terselenggaranya

pelayanan kesehatan

secara berdaya guna

dan berhasil guna

dalam rangka

meningkatkan

derajat kesehatan

ibu dan anak

a.

Terwujudnya

kepuasan pelanggan

dan para pemangku

kepentingan

2014NO TUJUAN SASARANINDIKATOR

SASARAN

Page 93: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

82

Lampiran 1.2 Rencana Kinerja Tahunan RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu

Tahun 2014

Indeks Kepuasan

Masyarakat

Nilai 75

Kejadian kematian ibu

bersalin karena perdarahan

≤ 0.1%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu

bersalin karena preeklamsi ≤

0.3%

Persentase 100

Kejadian kematian ibu

bersalin karena sepsis ≤ 0.2%

Persentase 100

Pertolongan persalinan

melalui seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

Persentase 100

Kemampuan menangani

BBLR 1000 gr - 2500 gr

Persentase 95

Kematian pasien > 48 jam di

rawat inap ≤ 2.5/1000

Persentase 95

Cakupan pelayanan pasien

keluarga miskin

Persentase 100

Cakupan pelayanan pasien

peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN)

Persentase 55

Nilai Standar Kepatuhan

Pelayanan Publik Versi

Ombudsman RI

Nilai 900

Persentase keluhan

pelayanan terhadap rumah

sakit yang ditindaklanjuti

Persentase 100

Meningkatnya

akuntabilitas kinerja

rumah sakit

Nilai Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP)

Nilai 72

Persentase temuan

pemeriksaan

BPK/Inspektorat yang

ditindak lanjuti

Persentase 100

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2014

Terselenggaranya

pelayanan

kesehatan yang

prima dan

paripurna dalam

rangka

meningkatkan

derajat kesehatan

ibu dan anak

Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan

ibu dan anak yang

berhasil guna dan

berdaya guna menuju

rumah sakit

terstandarisasi kelas

dunia

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

Page 94: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

83

Lampiran 1.3 Program dan anggaran RSKIA Kota Bandung Tahun 2014

TARGET ( Rp )

1. I. Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

201.600.000

1. Akreditasi rumah sakit 201.600.000

2. Pencapaian SPM

rumah sakit

60% II. Program Pengadaan,

Peningkatan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit / Rumah

Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru /

Rumah Sakit Mata

7.104.050.000

1. Pembangunan rumah sakit 5.084.750.000

2. Pengadaan alat-alat kesehatan

rumah sakit

1.713.500.000

3. Pemeliharaan rutin/berkala rumah

sakit

305.800.000

III. Program Peningkatan

Keselamatan Ibu Melahirkan dan

Anak

1.426.120.000

1. Pertolongan persalinan bagi ibu

dari keluarga kurang mampu

1.426.120.000

IV. Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

189.610.000

1. Penyelenggara penyehatan

lingkungan

189.610.000

V. Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

1.011.600.000

1. Pengadaan obat dan perbekalan

kesehatan

1.011.600.000

VI. Program Peningkatan Pelayanan

BLUD

19.326.117.000

1. Kegiatan pelayanan 19.326.117.000

3. Rata-rata indeks

kepuasan

masyarakat

B VII. Program Peningkatan Pelayanan

BLUD

100.000.000

4. Nilai evaluasi Lakip B 1. Kegiatan pelayanan 100.000.000

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIAN

Meningkatkan

kualitas pelayanan

terstandarisasi

kelas dunia

1. Pencapaian

akreditasi rumah

sakit

Madya

Page 95: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

84

TARGET ( Rp )

VIII.Program Peningkatan Pelayanan

BLUD

400.000.000

1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

IX. Program Peningkatan Pelayanan

BLUD

200.000.000

1. Kegiatan pelayanan 200.000.000

6. Kewajaran Laporan

Keuangan SKPD

dalam mendukung

opini BPK

WDP X. Program Peningkatan Pelayanan

BLUD

400.000.000

7. Tindak lanjut hasil

temuan

pemeriksaan

100% 1. Kegiatan pelayanan 400.000.000

2. XI. Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

50.000.000

1. Pengembangan media promosi dan

informasi sadar hidup sehat

50.000.000

3. 1. Kemitraan dengan

Puskesmas dan

BPM

3

puskesmas

XII. Program Peningkatan Pelayanan

BLUD

80.000.000

2. Kemitraan dengan

institusi pendidikan

2 bagian

(anak dan

obgin)

1. Kegiatan Pelayanan 80.000.000

XIII.Program Peningkatan Pelayanan

BLUD

300.000.000

1. Kegiatan Pelayanan 300.000.000

30.789.097.000,00

8. Pencapaian Sistem

Informasi RSRekam

medik,

Farmasi,

Keuangan,

RI, RJ, OK,

Lab,

Radiologi,

ICU, IGD

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

Cakupan pegawai

yang mendapat

pendidikan dan

pelatihan

20%

5. Pencapaian

Sertifikasi ISO

RJ, IGD

1. Pelaksanaan

promosi kesehatan

rumah sakit

4 pelayanan

PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

URAIAN URAIAN

TOTAL

Meningkatkan

promosi kesehatan

rumah sakit yang

komprehensif

Meningkatkan

kemitraan dalam

bidang pelayanan

dan pendidikan

4. Meningkatkan

kompetensi SDM

melalui pendidikan

dan pelatihan

1.

Page 96: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

85

Lampiran 1.4

Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Sebelum Reviu Tahun 2014

ALASANFORMULASI/CARA

PENGHITUNGANSUMBER DATA

Pencapaian

akreditasi rumah

sakit

Kategori Undang-Undang Nomor 44 Tahun

2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan penilaian

akreditasi Tim KARS

Hasil penilaian

akreditasi oleh

Tim Kars

Program Standarisasi pelayanan

kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan

Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit / Rumah Sakit Jiwa /

Rumah Sakit Paru / Rumah Sakit

Mata

Program obat dan perbekalan

kesehatan

Program upaya kesehatan

masyarakat

Program Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana Rumah Sakit /

Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit

Paru / Rumah Sakit Mata

Program peningkatan

keselamatan ibu melahirkan dan

anak

Program peningkatan pelayanan

kesehatan BLUD

PROGRAM / KEGIATAN KET

Rumah Sakit

menerapkan Standar

Pelayanan Minimal

Persentase Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal

Rumah Sakit

Jumlah indikator yang tercapai

dalam SPM dibagi dengan jumlah

seluruh indikator SPM di rumah

sakit dikali 100%

Hasil evaluasi

pencapaian SPM di

RSKIA

Meningkatkan

kualitas

pelayanan

kesehatan yang

terstandarisasi

kelas dunia

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA UTAMASATUAN

PENJELASAN

Page 97: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

86

ALASANFORMULASI/CARA

PENGHITUNGANSUMBER DATA

Rata-rata indeks

kepuasan

masyarakat

Kategori Undang-Undang Nomor : 25 Tahun

2009 tentang Pelayanan Publik dan

Kepmenpan Nomor : 25 Tahun 2004

tentang Indeks Kepuasan Masyarakat

Hasil total survey kepuasan

pelanggan ditiap unit layanan

dibagi dengan jumlah total unit

layanan yang di survey dikali

100%

Hasil survey

kepuasan

pelanggan

Nilai evaluasi Lakip Kategori Peraturan Menteri Pendayaangunaan

Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

Pelaksanaan penilaian

kelengkapan instrumen LAKIP

SKPD oleh inspektorat

Nilai LAKIP SKPD

Pencapaian Sistem

Informasi RS

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun

2009 tentang Rumah Sakit dan

Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik (KIP)

Penerapan sistem informasi

diseluruh unit layanan yang ada

di rumah sakit

Observasi

pelaksanaan SIRS

di tiap unit

layanan

Program peningkatan pelayanan

kesehatan BLUD

Pencapaian

Sertifikasi ISO

Unit

Layanan

Undang-Undang Nomor 44 Tahun

2009 tentang Rumah Sakit

Pelaksanaan audit ISO oleh

auditor independen

Sertifikat ISO Program peningkatan pelayanan

kesehatan BLUD

Kewajaran Laporan

Keuangan SKPD

dalam mendukung

opini BPK

Kategori Kelengkapan Laporan Keuangan

SKPD sesuai dengan SAP

Berita acara

rekonsiliasi

keuangan dan aset

SKPD

Tindak lanjut hasil

temuan pemeriksaan

Persentase Jumlah temuan hasil

pemeriksaan yang ditindak

lanjuti oleh SKPD

Tindaklanjut hasil

temuan

pemeriksaan

Program peningkatan pelayanan

kesehatan BLUD

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA UTAMASATUAN

PENJELASAN

PROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan

kesehatan BLUD

Undang-Undang Nomor 15 Tahun

2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara

Page 98: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

87

ALASANFORMULASI/CARA

PENGHITUNGANSUMBER DATA

Meningkatkan

promosi

kesehatan

rumah sakit

yang

komprehensif

Pelaksanaan promosi

rumah sakit

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun

2009 tentang Rumah Sakit dan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan

Pelaksanaan promosi kesehatan

rumah sakit dalam satu periode

Laporan

pelaksanaan

promosi kesehatan

di rumah sakit

Program promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

Meningkatkan

kemitraan dalam

bidang

pelayanan dan

pendidikan

Kemitraan dengan

Puskesmas dan BPM

Jumlah

Puskesmas

dan BPM

Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor 001 Tahun 2012 tentang

Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Jumlah Puskesmas dan BPM

yang merupakan jejaring di

wilayah RSKIA Kota Bandung

MOU sistem

rujukan dengan

Puskesmas dan

BPM

Kemitraan dengan

institusi pendidikan

Jumlah

MOU

dengan

institusi

pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2013 tentang Pendidikan Kedokteran

Jumlah MOU dengan intistusi

pendidikan yang menjalin

kemitraan dengan RSKIA Kota

Bandung

MOU dengan

intitusi pendidikan

Meningkatkan

kompetensi SDM

melalui

pendidikan dan

pelatihan

Cakupan pegawai

yang mendapat

pendidikan dan

pelatihan

Persentase Undang-Undang Nomor 44 Tahun

2009 tentang Rumah Sakit dan

Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal

Rumah Sakit, Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Jumlah pegawai yang mengikuti

pendidikan dan pelatihan dalam

satu periode dibagi jumlah total

pegawai di rumah sakit dikali

100%

Data pegawai yang

mendapatkan

pendidikan/pelatih

an per tahun

Program peningkatan pelayanan

kesehatan BLUD

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA UTAMASATUAN

PENJELASAN

PROGRAM / KEGIATAN KET

Program peningkatan pelayanan

kesehatan BLUD

Page 99: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

88

Lampiran 1.5

Formulasi Indikator Kinerja Utama RSKIA Kota Bandung Setelah Reviu Tahun 2014

Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Total dari Nilai Persepsi Per Unsur dibagi

dengan Total unsur yang terisi dikali Nilai

penimbang

Hasil survey kepuasan

pelanggan

Kejadian kematian ibu bersalin

karena perdarahan ≤ 0.1%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin

karena perdarahan ≤ 0.1% dibagi dengan

jumlah kejadian kematian karena

perdarahan per jumlah total kasus

persalinan dengan perdarahan dikali 100%

Data kematian dan kasus

perdarahan dari medical

record (Medrek) di RSKIA

Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin

karena preeklamsi ≤ 0.3%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin

karena preeklamsi ≤ 0.3% dibagi dengan

jumlah kejadian kematian karena

preeklamsi per jumlah total kasus

persalinan dengan preeklamsi dikali 100%

Data kematian dan kasus

preeklamsi dari medical

record (Medrek) di RSKIA

Kota Bandung

Kejadian kematian ibu bersalin

karena sepsis ≤ 0.2%

Persentase Standar kejadian kematian ibu bersalin

karena sepsis ≤ 0.2% dibagi dengan jumlah

kejadian kematian karena sepsis per jumlah

total kasus persalinan dengan infeksi dikali

100%

Data kematian dan kasus

infeksi dari medical record

(Medrek) di RSKIA Kota

Bandung

Pertolongan persalinan melalui

seksio cesaria yang

direncanakan ≤ 10%

Persentase Standar persalinan melalui SC yang

direncanakan ≤ 10% dibagi jumlah total SC

per jumlah total persalinan dikali 100%

Data kasus SC dari medical

record (Medrek) di RSKIA

Kota Bandung

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN FORMULASI/CARA PENGHITUNGAN SUMBER DATA

Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan ibu

dan anak yang berhasil guna

dan berdaya guna menuju

rumah sakit terstandarisasi

kelas dunia

Page 100: PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT …ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/LKIP-RSKIA.pdf · RSKIA Kota Bandung menyusun Indikator Kinerja Utama ... Kejadian Kematian Ibu Bersalin

89