pemerintah kabupaten banyuwangi · web viewkemitraan pemasaran kopi peningkatan produksi,...

63
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang juga berisi rencana pembangunan tahunan daerah, mengatur tentang peranan dan tanggung jawab kepala SKPD untuk menyiapkan Rencana Kerja SKPD, keterkaitan visi dan misi Kepala Daerah Terpilih dengan RPJMD, Renstra SKPD dan RKPD, pokok-pokok isi dokumen Rencana Kerja SKPD, waktu pelaksanaan Musrenbang daerah dan penyampaian RKPD. RKPD dijadikan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja SKPD, hal ini menekankan keterkaitan erat antara penyusunan RKPD dengan Renja SKPD. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014 yang berfungsi menerjemahkan, mengoperasionalkan RKPD kedalam program dan kegiatan SKPD sehingga berkontribusi kepada pencapaian tujuan dan capaian program RKPD secara keseluruhan dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum dalam Renstra SKPD mengacu pada RPJMD Kabupaten Banyuwangi. Rencana Kerja SKPD Rencana Kerja SKPD 2014 1

Upload: nguyentuyen

Post on 07-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang juga berisi rencana pembangunan tahunan daerah, mengatur tentang peranan dan tanggung jawab kepala SKPD untuk menyiapkan Rencana Kerja SKPD, keterkaitan visi dan misi Kepala Daerah Terpilih dengan RPJMD, Renstra SKPD dan RKPD, pokok-pokok isi dokumen Rencana Kerja SKPD, waktu pelaksanaan Musrenbang daerah dan penyampaian RKPD. RKPD dijadikan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja SKPD, hal ini menekankan keterkaitan erat antara penyusunan RKPD dengan Renja SKPD.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014 yang berfungsi menerjemahkan, mengoperasionalkan RKPD kedalam program dan kegiatan SKPD sehingga berkontribusi kepada pencapaian tujuan dan capaian program RKPD secara keseluruhan dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum dalam Renstra SKPD mengacu pada RPJMD Kabupaten Banyuwangi. Rencana Kerja SKPD Tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan pembangunan bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 tahun ke depan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada.

Rencana Kerja SKPD 2014 1

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Pertanian. Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 adalah :

1.Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

2.Undang-Undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara3.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah berikut perubahannya4.Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah5.Peraturan Pemerintah Nomor 58/2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah6.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal7.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007, tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal8.Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13/2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah9.SEB Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala

Bappenas dan Menteri Dalam Negeri 0008/M.PPN/01/2007/050/ 264A/SJ tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007

10. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2006-2010.

11. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi.

Rencana Kerja SKPD 2014 2

12. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 43 Tahun 2011, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi.

13. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 22 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi dimaksudkan untuk menjabarkan perencanaan pembangunan bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan Kabupaten Banyuwangi selama satu tahun anggaran yaitu tahun 2014 yang dituangkan dalam program dan kegiatan SKPD.

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 adalah untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam kurun waktu satu tahun anggaran sesuai dengan visi, misi yang diaplikasikan melalui program kegiatan SKPD dengan sasaran yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 - 2015.

Sehubungan maksud dan tujuan tersebut diatas dalam Renja ini secara garis besar menggambarkan kondisi program/kegiatan tahun 2012 dan kondisi atau tujuan yang diinginkan pada pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2014. Tujuannya mengacu pada RPJMD maupun Renstra tahun 2010-2015 antara lain : (1) meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu komoditas padi dan palawija, komoditas unggulan hortikultura, komoditas unggulan perkebunan dan kehutanan. (2) meningkatkan penanganan pasca panen pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan. (3)

Rencana Kerja SKPD 2014 3

meningkatkan pemberdayaan kelompok tani/gabungan kelompok tani. (4) meningkatkan fungsi hutan dan lahan . Adapun sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut : (1) meningkatnya produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar. (2) meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. (3) meningkatnya kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB. (4)meningkatnya produksi kelompok petani terhadap PDRB (5) meningkatnya cakupan bina kelompok petani. (6) meningkatnya rehabilitasi hutan dan lahan. (7) meningkatnya kerusakan kawasan hutan. (8) meningkatnya kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB. (9) meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP).

1.4 Sistematika Penyusunan Rencana Kerja

Berdasarkan Pasal 40 ayat 5 PP 8 tahun 2008 tentang cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Sistematika Penulisan Rencana Kerja Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 disusun sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan rencana kerja

Bab II Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun LaluBerisi tentang Evaluasi program dan kegiatan tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD, Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, Review Terhadap Rancangan Awal RKPD dan Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Berisi tentang Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional, Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, Program, dan Kegiatan SKPD

Rencana Kerja SKPD 2014 4

Bab IV Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran Berisi tentang ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan SKPD

Bab V Dana Indikatif Beserta SumbernyaBerisi tentang prakiraan maju berdasarkan pada indikatif untuk menjalankan program dan kegiatan SKPD dan sumber pendanaannya

Bab VI PenutupBerisi tentang catatan penting , kaidah-kaidah pelaksanaan, Rencana Tindak lanjut dan harapan dari Kepala SKPD.

Rencana Kerja SKPD 2014 5

BAB IIEVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA

TAHUN 2012

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD

Evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD secara umum dapat dilihat berdasarkan realisasi program dan kegiatan yang dilaksanakan. Adapun realisasi program dan kegiatan tahun 2012 sebagai berikut :

Realisasi Program dan Kegiatan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2012

NO URAIAN ANGGARAN (%)ALOKASI REALISASI A. Belanja Tidak Langsung

Belanja Pegawai 13.867.189.695

12.234.108.647

88,22

B. Belanja Langsung 13.631.887.750

11.707.250.324

85,88

Rencana Kerja SKPD 2014 6

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa

surat menyurat Penyediaan Jasa

komunikasi, sumberdaya air dan listrik

Penyediaan jasa perkantoran

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

Penyediaan Alat tulis kantor

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Penyediaan komponen instalasi listrik penerangan kantor

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Penyediaan

5.000.000

39.860.000

45.400.000

10.000.000

45.000.000

35.000.000

15.000.000

191.904.000

12.500.000

50.000.000

425.000.000

5.000.000

30.690.249

42.000.000

9.900.000

44.874.100

34.935.800

14.907.900

161.722.000

12.256.200

48.150.000

424.775.000

100

77,00

92,51

99,00

99,72

99,82

99,39

84,27

98.05

96,30

99,95

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur

Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Pengadaan mebeleur

Pemeliharaan rutin/berkala Gedung kantor

12.400.000

47.920.000

30.000.000

12.296.000

44.202.500

29.375.000

99,16

92,24

97,92

Rencana Kerja SKPD 2014 7

3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pengembangan tanaman buah di lahan pekarangan dan lahan tidur

Peningkatan kemampuan lembaga petani pert/perk ( pendampingan program WISMP)

Peningkatan kemampuan lembaga petani pert/perk (penguatan lembaga HIPPA/GHIPPA dalam rangka hibah LOAN-WISMP)

Pendampingan pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP)

Penyuluhan dan bimb. Pemanfaatan dan produktivitas lahan tidur

1. Pengembangan tanaman toga/biofarmaka dilahan pekarangan/lahan tidur

2. Pengembangan tanaman sayuran di pekarangan dan lahan tidur

3. Pengembangan tanaman vertical garden dilahan pekarangan/lahan tidur

297.581.000

90.000.000

305.000.000

50.000.000

258.255.000

286.870.000

102.876.500

242.392.000

0

0

38.660.000

237.594.500

273.692.000

101.226.500

81,45

0

0

77,32

92,00

95,41

98,40

Rencana Kerja SKPD 2014 8

4.

5.

Program Peningkatan Ketahanan

Pangan

Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan hasil pertanian- Kemitraan pemasaran kopi

Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pert/perk- Pendampingan SL - PTT

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Kegiatan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah- Pelaksanaan HKP di Kab.

Banyuwangi- Promosi tingkat provinsi

Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Distribusi Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan- Pengembangan jalan usaha

tani Kab. Banyuwangi (DAK)- Jalan produksi desa

bangunsari Kec. Songgon (DAK)- Jalan produksi desa alasbuluh

dan desa watukebo Kec. Wongsorejo (DAK)

- Jalan produksi desa bulusari dan kelurahan kalipuro Kec. Kalipuro (DAK)

- Jalan produksi desa jambewangi Kec. Sempu (DAK)

112.000.000

100.000.000

60.000.000

40.000.000

1.750.000.000

300.000.000

600.000.000

600.000.000

300.000.000

103.300.000

72.913.000

54.887.250

39.850.000

1.414.781.000

290.777.000

553.902.000

581.191.000

285.239.500

92,23

72,91

91,48

99,63

80,84

96,93

92,32

96,87

95,08

Rencana Kerja SKPD 2014 9

6 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Kegiatan Pengadaan sarana prasarana teknologi pertanian tepat guna (pengadaan Mesin Rajang Tembakau)

- Pengadaan mesin rajang tembakau dan mesin plenet tembakau (DBHCT)

- Pengadaan power sprayer gendong, pompa air dan cultivator (untuk petani tembakau) (DBHCT)

- Pengadaan widig (DBHCT)- Pengadaan pisau rajang

tembakau (DBHCT)- Gula kelapa (Wajan dan

jurigen)- Pengadaan hand traktor- Pengadaan handtraktor dan

gerobak (untuk petani tembakau)DBHCHT

- Rehabilitasi Jitut/Jides (DAK)- Pengadaan sarana

pengendalian OPT- Pengadaan Pompa air

(DBHCHT)- Pengadaan power sprayer

mendukung kawasan hortikultura

- Mesin Rajang Tembakau (DBHCHT)

- Pengadaan Grendo/Beji/alat pertajam pisau rajang

- Pengadaan Trei (DBHCHT)- Power sprayer gendong

(DBHCHT)- Pengadaan paranet dan

screen net

346.579.250

707.821.750

102.669.000

95.794.000

100.000.000350.000.000681.196.750

1.000.000.000

308.700.000

103.969.00061.850.000

92.859.00090.809.000

98.809.000103.569.000204.875.000

264.992.50091.034.000

238.459.250

665.271.750

94.919.000

87.544.000

96.360.000293.100.000592.446.750

765.550.000269.897.000

99.019.00058.320.000

82.084.00088.234.000

95.134.00094.929.000

198.109.000

239.575.00090.134.000

68,80

93,99

92,45

91,39

96,3683,7486,97

76,5687,43

95,2494,29

88,4097,16

96,2891,6696,70

90,4199,01

Rencana Kerja SKPD 2014 10

7

- Perngadaan bandang, kotak pres tembakau dan gembor (DBHCHT)

- Potong jerami (DBHCHT)

- Monitoring hibah dan bantuan sosial

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan

- Pengadaan pupuk Zk, pupuk organik insektisida, zat pengatur tumbuh (DBHCT)

74.609.000

104.819.000

35.000.000

770.718.000

67.791.500

102.254.000

7.850.000

688.611.000

90,86

98,55

22,43

89,35

8 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

- Pembangunan balai penyuluhan pertanian (BPP)

1.146.300.000

1.023.738.000

89,31

9 Program Pemanfaatan Sumberdaya Hutan

Pengembangan hutan tanaman

150.000.000 146.961.500 97,97

Rencana Kerja SKPD 2014 11

10 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan

- Penghijauan kanan kiri sungai

- Pembuatan Dam penahan

150.000.000

177.348.000

145.311.325

170.156.750

96,87

95,95

Berdasarkan data realisasi tersebut diatas apabila diselaraskan dengan Pelaksanaan Renja Tahun 2012, maka dapat disimpulkan semua program tahun 2012 terlaksana seluruhnya dengan baik.Pada tahun anggaran 2012 Dinas Pertanian, kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi melaksanakan 10 program dari 2 urusan yaitu Urusan Pertanian dan kehutanan serta urusan umum. Urusan Pertanian melaksanakan 6 program dengan 25 kegiatan/sub kegiatan, sedangkan Urusan Kehutanan melaksanakan 2 program dengan 2 kegiatan atau 3 kegiatan/ sub kegiatan dan Urusan Umum 2 program dengan 14 kegiatan. Berdasarkan Evaluasi Pelaksanaan program/kegiatan yang tercantum dalam LAKIP 2012, capaian target kinerja tercatat sebagai berikut : Secara keseluruhan pelaksanaan program/kegiatan dari Kelompok

Belanja Langsung terlaksana dengan kategori baik, hal ini terlihat realisasi penyerapan dana mencapai 85,88 % dari pagu sebesar Rp. 13.631.887.750,- realisasi Rp. 11.707.250.324,-. Dan realisasi fisik mencapai 100 %.

Terdapat 2 sub kegiatan yang tidak terlaksana yaitu Peningkatan kemampuan lembaga petani pertanian/perkebunan ( pendampingan program WISMP) dan kegiatan Peningkatan kemampuan lembaga petani pertanian/perkebunan (penguatan lembaga HIPPA/GHIPPA

Rencana Kerja SKPD 2014 12

dalam rangka hibah LOAN-WISMP), hal ini disebabkan waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi, dilain pihak dana WISMP –Loan belum masuk di Kas Daerah, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi cash flow pada sisitem akuntansi keuangan daerah.

Adapun Evaluasi Kinerja indikator sasaran berdasarkan target yang tertuang dalam Renstra, tercatat sebagai berikut :a. Sebanyak 4 (empat) sasaran kinerjanya melampaui target.b. Sebanyak 3 (tiga) sasaran kinerjanya sesuai target.c. Sebanyak 2 (dua) sasaran kinerjanya tidak mencapai target.

Adapun Target dan realisasi indikator sasaran dimaksud sebagai berikut :

Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Renstra2012

Sasaran Indikator Sasaran (Target) Realisasi

Prosentase

Pencapaian

Ket

1 2 3 4 5 61 Meningkatnya

produktivitas padi atau bahan pangan utama local lainnya per hektar

1 Prosentase Peningkatan produktivitas padi atau bahan pangan utama local per hektar

65,03 65,30 100,42

2 Meningkatnya kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB

2 Prosentase peningkatan kontribusi sektor pertanian/perekbunan terhadap PDRB

49,27 46,25 93,85  

3 Meningkatnya kontribusi sektor perkebunan ( tanaman Keras ) terhadap PDRB

3 Prosentase Peningkatan kontribusi sektor perkebunan ( tanaman Keras )

9,05 7,73 85,41

4 Meningkatnya kontrubsi kelompok petani terhadap PDRB

4 Prosentase peningkatan kontribusi kelompok petani terhadap PDRB

3,86 3,98 103

5 Meningkatnya cakupan bi na kelompok petani

5 Prosentase peningkatan cakupan bina kelompok petani

26,15 26,96 103,10

Rencana Kerja SKPD 2014 13

6 Meningkatnya nilai tukar petani (NTP)

6 Prosentase Peningkatan nilai tukar petani (NTP)

110,65 110,70 100,04

7 Meningkatnya rehabilitasi sektor hutan dan lahan kritis

7 Prosentase Peningkatan rehabilitasi sektor hutan dan lahan kritis

1,05 1,05 100

8 Menurunnya kerusakan kawasan hutan

8 Prosentase peningkatan kerusakan kawasan hutan

0,04 0,04 100

Meningkatnya kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB 

 Prosentase peningkatan kontribusi sektor kehutanan terhadap

1,07 1,52 142,05

A. URUSAN PERTANIAN

Capaian Kinerja Urusan Pertanian Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam Renstra adalah sebagai berikut:

a) Peningkatan produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar dari target 65,03 Ku/ha terealisasi sebesar 65,30 Ku/ha sehingga telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 100,42 %

b) Peningkatan kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB dari target 49,27 % terealisasi sebesar 46,25 % sehingga atau mencapai sebesar 93,85 %

c) Peningkatan kontribusi sektor perkebunan ( tanaman Keras ) terhadap PDRB dari target 9,05 % terealisasi sebesar 7,73 % atau mencapai sebesar 85,41 %

d) Peningkatan kontribusi kelompok petani terhadap PDRB dari target 3,86 % terealisasi sebesar 3,98 % sehingga telah melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 103 %

Rencana Kerja SKPD 2014 14

e) Peningkatan cakupan bina kelompok petani dari target 26,15 % terealisasi sebesar 26,96 % sehingga telah melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 103,10 %.

f) Peningkatan nilai tukar petani (NTP) dari target 110,65 terealisasi sebesar 110,70 sehingga telah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 100,04 %.

B. URUSAN KEHUTANAN

Capaian Kinerja Urusan Kehutanan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam Renstra adalah sebagai berikut:

a) Peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis dari target 1,05 % terealisasi sebesar 1,05 % sehingga telah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 100 %.

b) Menurunnya kerusakan kawasan hutan dari target 0,04 % terealisasi sebesar 0,04 % sehingga telah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 100 %.

c) Peningkatan kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB dari target 1,07 % terealisasi sebesar 1,52 sehingga telah melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 142,05 %.

Adapun faktor-faktor penyebab tercapai atau tidak tercapainya target kinerja program/kegiatan, antara lain :

a. Meningkatnya produktivitas padi atau bahan pangan lokal lainnya per hektar :

Capaian Produktivitas padi atau bahan pangan lokal lainnya dari target 65,03

kw/ha terealisasi sebesar 65,30 Kw/ha (capaian 100,42%). Faktor penunjang

capaian target ini antara lain :

Rencana Kerja SKPD 2014 15

1) Adanya Gerakan SPOT-STOP yang senantiasa dilaksanakan secara dini,

serentak dan massal sehingga serangan OPT tidak sampai meluas, tingkat

serangan OPT menurun. Luas Tambah Serangan OPT pada tahun 2012

mengalami penurunan sebesar 2.720,66 ha atau sebesar 44,53 % bila

dibandingkan dengan tahun 2011. Luas Tambah serangan (LTS) tahun 2011

adalah 4.905,22 ha, sedangkan tahun 2012 sebesar 2.184,56 ha.

2) Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT),

berdampak pada peningkatan produktivitas dan perilaku petani dalam mengelola

tanamannya.

Luas panen juga mengalami peningkatan dari 116.728 tahun 2011, pada tahun

2012 sebesar 121.377 ha atau terjadi peningkatan seluas 4.649 ha.

Keharusan menggunakan sistem Tanam Jajar Legowo pada lokasi SL-PTT padi,

sehingga jumlah rumpun padi per satuan luas meningkat dan berpengaruh pada

peningkatan produksi.

b. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB

Capaian kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB (berdasarkan

ADHB) dari target 49,27 %, terealisasi 46,19 % (capaian 93,75 %). Capaian

PDRB sektor pertanian sokongan terbesar dari Tanaman Pangan, meliputi Padi,

Palawija dan Hortikultura sebesar 53,08 %, di susul dari Tanaman Perkebunan

sebesar 16,75 %, dan Kehutanan sebesar 3,30 %.

Apabila dibandingkan dengan tahun 2011, pada tahun 2012 kontribusi sektor

pertanian/perkebunan mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu dari

45,55 % pada tahun 2011 menjadi 46,19 % tahun 2012 atau meningkat sebesar

1,4 %. Namun apabila disandingkan dengan target dalam RPJMD sebesar 49,27

% masih belum tercapai, kiranya masih perlu dilakukan aksi lanjutan untuk

mencapainya.

Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB melambat karena

dipengaruhi berbagai faktor antara lain :

Rencana Kerja SKPD 2014 16

1.)Berkembangnya sektor non pertanian dengan memanfaatkan lahan pertanian.

2.)Rata-rata pertumbuhan sektor pertanian hanya sekitar 5 %, dibawah

pertumbuhan sektor PHR sebesar 9 % dan masih dibawah pertumbuhan

ekonomi kabupaten banyuwangi secara agregat tahun 2012 mencapai 7,15 %

(Sumber data : BAPPEDA Kab. Banyuwangi)

Situasi ini menggambarkan bahwa dalam jangka panjang dominasi kontribusi

sektor pertanian terhadap PDRB Kab. Banyuwangi semakin berkurang dan akan

bergeser ke sektor lain, terutama pada sektor industri pengolahan, perdagangan,

PHR, Bangunan/Perumahan, Pertambangan dan penggalian serta sektor jasa

lainnya. Hal ini sebuah keniscayaan pola pertumbuhan ekonomi yang bersifat

progressive yang tidak konservatif pada sektor pertanian agraris. Namun

demikian sektor pertanian tetap harus dipacu pada aspek off farmnya dan

mendorong berkembangnya industri hilir yang berbasis pertanian sehingga

mampu memberikan nilai tambah bagi petani sehingga NTP nya bisa

ditingkatkan, disparitas pendapatan di sektor pertanian tidak terpaut jauh dengan

sektor lain non pertanian yang diprediksi pertumbuhannya akan lebih tinggi.

Sebagai gambaran kondisi lahan pertanian yang bergeser pada sektor lain :

Tahun 1985 : 68.824 ha (data yang ditandatangani : BPS, Dinas Pertanian,

Dinas Pengarian, BPN dan BAPPEDA Tahun 1984)

Tahun 1997 : 66.721 ha (data yang ditandatangani : BPS, Dinas Pertanian,

Dinas Pengarian, BPN dan BAPPEDA Tahun 1987)

Tahun 2006 : 66.372 ha (berdasarkan data SP VA-BPS dan Dinas Pertanian)

Tahun 2007 : 66.170 ha (berdasarkan data SP VA-BPS dan Dinas Pertanian)

Tahun 2012 : 65.992 ha (berdasarkan pemutakhiran data dari Dinas Pertanian

Tahun 2012), dan 61.841 ha merupakan lahan pangan berkelanjutan (lahan

abadi) sesuai Perda Kab. Banyuwangi No. 8 Tahun 2012 tentang RTRW Tahun

2012-2032.

Berdasarkan perkembangan data lahan pertanian tersebut diatas terlihat selama

kurun waktu 30 tahun terakhir telah berkurang lahan sawah/pertanian seluas

2.832 ha. Dengan asumsi 1 ha produksi gabah kering giling 5 ton per hektar,

maka telah terjadi kehilangan produksi sebanyak 14.160 ton (setara 8.949,12 ton

Rencana Kerja SKPD 2014 17

beras) yang cukup untuk konsumsi seluruh Kabupaten Banyuwangi selama 1

bulan.

c. Meningkatnya kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras)terehadap PDRB

Capaian kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

(berdasarkan ADHB) dari target 9,05 %, terealisasi 7,73 % (atau mencapai

85,41 %). Capaian PDRB sektor perkebunan tanaman keras relatif kecil karena

dari 6 komoditas utama, yaitu : Kelapa, Kakao, Kopi, Karet, Cengkeh, dan Kapuk,

yang mengalami peningkatan hanya komoditas Kopi, Kakao dan Kelapa.

Produksi Kelapa dari Perkebunan Besar Negara/Swasta dan Perkebunan Rakyat

sebesar 160.503,66 ton, Kakao sebesar 4.269,25 ton, dan Kopi sebesar

9.938,11 ton. Sedangkan karet 2.843,29 ton, Cengkeh 148,68 ton dan Kapuk

1.650,02 ton.

Disisi lain harga komoditas perkebunan tanaman keras dipengaruhi harga di

pasaran dunia yang fluktuatif, sehingga mempengaruhi budidaya perkebunan

tanaman keras di tingkat domestik, terutama perkebunan besar swasta/negara

yang memproteksinya dengan menanam tanaman semusim seperti pepaya,

tebu, dan pisang yang lebih prospektif dan lebih elastis di pasaran domestik

maupun ekspor.

Kondisi Tanaman Keras pada perkebunan rakyat masih didominasi tanaman

yang rusak /Tua (TT/TR) dan Tanaman belum menghasilkan (TBM). Total TT/TR

komoditas Kelapa, Kopi, Cengkeh, Kapuk dan Kakao pada perkebunan rakyat

sebanyak 5.828 ha. Sedangkan tanaman yang belum produktif (TBM) dari

komoditas tersebut total seluas 26.712 ha. Upaya peremajaan sebagian telah

dilakukan namun belum berproduksi. Sedangkan pada perkebunan besar ada

pergeseran ke arah komoditas tanaman semusim dan kayu-kayuan, kecuali

komoditas kopi, dan kelapa deres.

Rencana Kerja SKPD 2014 18

d. Meningkatnya produksi kelompok petani terhadap PDRB

Capaian produksi kelompok petani terhadap PDRB dari target 3,86 %, terealisasi

sebesar 3,98 % (capaian 103 %. Beberapa hal yang mendorong capaian

produksi kelompok petani antara lain : semakin meningkatnya kesadaran petani

untuk berkelompok baik dalam kelompok tani maupun Gabungan kelompok tani,

sehingga akses dalam menerima informasi dan inovasi teknologi semakin luas,

demikian pula dalam mengakses bantuan sarana dan prasarana pertanian dari

pemerintah.

e. Meningkatnya cakupan bina kelompok petani

Capaian cakupan bina kelompok tani dari target 26,15 %, terelalisasi 26,96 %

(capaian 103,10 %. Hal ini di pengaruhi semakin meningkatnya kelompok

tani/Gabungan Kelompok tani yang terakomodir dalam menerima pembinaan

maupun mendapat fasilitasi kegiatan pada tahun 2012. Beragamnya kegiatan

mendorong semakin banyaknya cakupan kelompok tani yang mendapatkan akses

pembinaan/fasilitasi kegiatan dari dinas. Pada tahun 2012 selain kelompok

tani/gabungan kelompok tani sebanyak 1.120 kelompok, juga di akomodir

kelompok wanita tani melalui kegiatan pemanfaatan pekarangan, yaitu sebanyak

62 kelompok, sehingga tercapai cakupan bina kelompok petani sebesar 302

kelompok tani/Gapoktan.

f. Meningkatnya Nilai Tukar petani (NTP)

Capaian Nilai Tukar Petani (NTP) dari target 110,65 % , terealisasi 110,70 %

(tercapai 100,04%). Kenaikan NTP disebabkan naikknya indekls harga hasil

produksi pertanian relatif lebih tinggi dibandingkan dengan naiknya indeks harga

barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga ataupun untuk keperluan

Rencana Kerja SKPD 2014 19

produksi pertanian. NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang

diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam prosentase)

merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli

petani di pedesaan.

Secara relatif angka realisasi NTP 110,70 % menggambarkan petani

masih mampu menyisakan uangnya untuk ditabung sebesar 10,70 % dari

pendapatan bersihnya.

NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan

barang dan jasa yang dikonsumsi ataupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi

NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Kenaikan NTP pada tahun 2012 kontribusi terbesar dari sub sektor tanaman

pangan sebesar 0,38 %, hortikultura 0,23 % dan perkebunan sebesar 0,37 %.

Sisanya sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan.

g. Meningkatnya rehabilitasi hutan dan lahan

Capaian Nilai Rehabilitasi hutan dan lahan kritis dari target 1,05 %, terealisasi 1,05

% (capaiani 100 %). Capaian ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah Kabupaten

melakukan konservasi baik di kawasan hutan maupun pada lahan-lahan kritis di

Kabupaten Banyuwangi dengan melibatkan masyarakat serta partisipasi

berbagai pihak dalam melakukan konservasi (Penghijauan) baik di kawasan hutan

maupun diluar hutan. Gerakan perempuan menanam, Gerakan Penanaman 1

milyar Pohon, dan Pengembangan Kebun Bibit Rakyat (KBR) mendorong capaian

rehabilitasi hutan dan lahan kritis dapat memenuhi target. Pada tahun 2012 Bibit

dari Kebun Bibit Rakyat (KBR) menghasilkan 2.040.000 batang tersebar di 51

KBR di kabupaten Banyuwangi. Penanaman penghijauan lingkungan 5000

batang, Penanaman Kanan Kiri Sungai 1800 pohon, penanaman hutan tanaman

di hutan rakyat 22.000 pohon serta penanaman mangrove 80.000 pohon. Luas

hutan dan lahan kritis yang perlu direhabilitasi mencapai 48.266 ha, sedangkan

upaya konservasi pada tahun 2012 mencapai 509 ha.

Rencana Kerja SKPD 2014 20

h. Menurunnya kerusakan kawasan hutan dan lahan

Capaian Menurunnya kerusakan kawasan hutan dari target 0,04 % terealisasi

0,04 % (tercapai 100 %). Capaian ini tidak terlepas dari Upaya pemerintah

Kabupaten yang didukung oleh masyarakat dan berbagai pihak melakukan upaya

penghijauan sehingga target dapat terpenuhi. Luas kerusakan kawasan hutan

sebesar 76 ha dari Luas kawasan hutan 182.814,85 ha sehingga tercapai 0,04

% penurunan kerusakan kawasan hutan.

i. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

Capaian Kontribusi sektor Kehutanan terhadap PDRB dari target sebesar 1,07%

terealisasi sebesar 1,52 % (tercapai 142,05 %). Bertdasarkan distribusi

presentase PDRB – ADHB Kabupaten Banyuwangi (BPS, 2012) tercatat

kontribusisektor kehutanan terhadap PDRB sebesar 1,52 %, Kontribusi terbesar

sektor kehutanan berasal dari produk hutan produksi (Perhutani) dengan nilai

Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) tahun 2012 sebesar Rp. 8.822.872.666,-

Secara komulatif hasil hutan rakyat dan perkebunan (non Perhutani) PDRB sektor

kehutanan di tunjang dari hasil kayu, berupa : 1) hasil hutan kayu : a. Kayu bulat

(Kayu rimba dan kayu jati) sebesar Rp. 1.710.000.000.000,-/tahun, b. Kayu

Olahan Rp. 155.400.000.000,-/tahun. 2) Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) : Madu

60 ton/tahun, Bambu (untuk kerajinan,pagar dan bangunan) Rp.

750.000.000,-/tahun, Rebung mentah Rp. 2.000.000,-/tahun, dan Oksigen

sebesar : $ 105.130.077 (setara dengan Rp. 946.170.693.000,-).

Adapun implikasi yang timbul terhadap capaian target capaian program Renstra antara lain :

Rencana Kerja SKPD 2014 21

a. Tercapainya peningkatan produksi padi dan bahan pangan utama lokal lainnya sebesar 65,30 kw/ha, berdampak pada terealisasinya produksi padi sebesar 792.573 ton Gabah Kering Giling atau ketersediaan pangan (beras) di Kabupaten Banyuwangi sebesar 500.906 ton

b. Peningkatan kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB terealisasi sebesar 46,25%, berdampak pada meningkatnya pendapatan petani da masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.

c. Peningkatan kontribusi sektor perkebunan ( tanaman Keras ) terhadap PDRB terealisasi sebesar 7,73 %, berdampak pada meningkatnya pendapatan petani dan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.

d. Peningkatan kontribusi kelompok petani terhadap PDRB terealisasi sebesar 3,98 %, berdampak pada peningkatan pendapatan petani dan masyarakat.

e. Peningkatan cakupan bina kelompok petani terealisasi sebesar 26,96 %, berdampak meningkatnya produksi pertanian dan pendapatan petani.

f. Peningkatan nilai tukar petani (NTP) terealisasi sebesar 110,70, berdampak pada daya beli petani/masyarakat yang semakin meningkat

g. Peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis terealisasi sebesar 1,05 %, berdampak pada semakin kecilnya potensi erosi dan banjir.

h. Menurunnya kerusakan kawasan hutan terealisasi sebesar 0,04 %, berdampak pada semakin kecilnya pengaruh pemanasan global.

i. Peningkatan kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB terealisasi sebesar 1,52 %, berdampak pada meningkatnya PNBP (Pendapatan Nasional Bukan Pajak).

Kebijakan yang perlu diambil adalah proses perencanaan dan penganggaran harus dilakukan dengan cermat berdasarkan data dan informasi yang valid serta situasi dan kondisi yang obyektif, aktual dan

Rencana Kerja SKPD 2014 22

faktual sesuai dengan analisis kebutuhan program/kegiatan yang sebenarnya dan berdasarkan prioritas yang nyata.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, maka capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja dalam SPM maupun IKK dapat dianalisis sbb :

a. Urusan Pertanian Produktivitas padi pada tahun 2012 bila dibandingkan dengan

tahun 2011 mengalami peningkatan, yaitu dari 65,22 kw/ha pada tahun 2011 menjadi 65,30 kw/ha pada tahun 2012 atau mengalami penurunan sebesar 0,12 %. Produktivitas padi senantiasa mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama faktor alam seperti cuaca yang relatif sulit dikendalikan. Cuaca ekstrim memicu munculnya serangan OPT yang bersifat eksplosif sehingga dapat menyebabkan penurunan produksi yang signifikan.

Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB pada tahun 2012 mencapai 46,25 % dari target sebesar 49,27 %. Tidak tercapainya target ini disebabkan beberapa faktor antara lain : karena adanya pergeseran dari dominasi sektor pertanian/agraris ke sektor jasa dan perdagangan. Disisi lain

Rencana Kerja SKPD 2014 23

juga mengindikasikan adanya transformasi pembangunan agraris ke industrialisasi yang merupakan salah satu ciri kemajuan di bidang ekonomi dalam arti luas.

a. Urusan Kehutanan Rehabilitasi hutan dan lahan pada tahun 2012 mencapai

sebesar 1,05 %, artinya prosentase peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis sebesar 1,05 % hal ini sesuai target 2012 dalam RPJMD sehingga capaian kinerjanya 100 %. Capaian kinerja ini tidak terlepas dari adanya dukungan dari berbagai fihak atau stakeholders yang mengalami peningkatan kesadaran akan pentingnya melestarikan hutan / lahan dengan melakukan berbagai upaya penanaman tanaman keras melalui penghijauan baik dikawasan hutan maupun diluar kawasan hutan, termasuk di hutan-hutan rakyat, tepi sungai, tepi jalan, dan sebagainya. Gencarnya kampanye atau sosialisasi diberbagai media membangkitkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya merehabilitasi hutan dan lahan kritis di Kabupaten Banyuwangi.

Kerusakan kawasan hutan, capaian kinerjanya sebesar 0,04 % sesuai dengan target dalam RPJMD sehingga capaian indikator sasarannya 100 % termasuk kategori baik, hal ini juga tidak terlepas dari dukungan berbagai fihak seperti tersebut diatas.

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPDBerdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 43 Tahun

2011 tentang Rincian Tugas , Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi bahwa Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi memiliki tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian,

kehutanan dan perkebunan.

Rencana Kerja SKPD 2014 24

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas Dinas Pertanian,

Kehutanan dan Perkebunan mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, kehutanan dan

perkebunan;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pertanian, kehutanan dan perkebunan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian, kehutanan dan

perkebunan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Selanjutnya sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal yang

kritis terkait dengan pelayanan SKPD dalam mengoperasionalkan tugas pokok

dan fungsi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun

eksternal. Secara umum dan normatif suatu hal yang mempengaruhi pelayanan

SKPD adalah proses manajemen mulai dari perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program/kegiatan. Proses tersebut

merupakan serangkaian tahapan kritis yang harus kita kelola melalui penyusunan

manajemen resiko sehingga sebelum dilaksanakan akan dapat diantisipasi atau

diminimalisir dampak negatif atau penyimpangannya. Oleh karena itu setiap

tahapan tersebut harus bisa dikoordinasikan dan integrasikan dengan baik dan

dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.

Adapun permasalahan atau hambatan dalam menyelenggarakan tugas pokok

dan fungsi SKPD terkait dengan Isu-Isu penting dan strategis pelaksanaan

pembangunan di Kabupaten Banyuwangi, antara lain :

a. Permasalahan :1. Terbatasnya alokasi anggaran Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Banyuwangi yang rata-rata setiap tahunnya tidak lebih dari 2 %

dari total APBD, merupakan permasalahan dalam menyelenggarakan tugas

pokok dan fungsinya karena masih banyaknya usulan masyarakat yang belum

tercover, hal ini tidak sebanding dengan kontribusi sektor pertanian/kehutanan

Rencana Kerja SKPD 2014 25

yang telah berkontribusi dalam PDRB Kabupaten Banyuwangi yang mencapai

hampir separuh total PDRB yaitu 46,25 % di tahun 2012. Dinas Pertanian,

Kehutana dan Perkebunan menyelenggarakan 2 urusan pilihan yaitu Urusan

Pertanian dan Kehutanan yang paralel dengan tugas lembaga negara di 2

(dua) Kementerian yaitu Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan.

Sehingga perlu dukungan dana yang memadai.

2. Usulan kegiatan oleh masyarakat melalui musrenbang masih didominasi

bantuan alsintan, menyebabkan sisa anggaran tidak fleksibel untuk

mendukung program /kegiatan yang lebih inovatif.

3. Pemahaman visi, misi, tujuan dan sasaran serta tolok ukur kinerja SKPD oleh

aparatur SKPD masih rendah, sehingga menyebabkan proses perencanaan

sampai pelaksanaan kegiatan di tingkat lapang seringkali masih bias.

4. Kurang optimalnya kinerja petugas lapang (penyuluh) untuk benar benar

serius dengan komitmen yang tinggi mendampingi petani dalam mengelola

usatahaninya.

5. Alih fungsi lahan pertanian yang masih terus berlanjut merupakan kendala

upaya peningkatan produksi yang serius.

6. Serangan OPT yang bersifat sporadis merupakan kendala dalam

pengendalian OPT masih dominan penyebab penurunan produksi.

b. Hambatan :Hambatan yang dihadapi Dinas Pertanian, Kehutanan dan perkebunan Kabupaten

Banyuwangi kedepan dalam meningkatkan pelayanan sesuai tugas pokok dan

fungsinya antara lain :

1. Pendapatan petani masih rendah dibanding sektor lain (NTP rendah).

2. Ketika harga tinggi tidak dinikmati petani.

3. Masih lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh

4. Lemahnya dukungan permodalan bagi petani

5. Rendahnya kualitas SDM pertanian

c. Dampak Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Kepala daerah :

Rencana Kerja SKPD 2014 26

Adanya hambatan atau isu-isu strategis tersebut diatas secara umum

tidak banyak berpengaruh terhadap pencapaian visi dan misi Kepala Daerah , hal

ini terjadi karena dalam pelaksanaan pembangunan masing-masing SKPD

dengan serangkaian program/kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat

implementasinya dimasyarakat telah terjadi sinergisitas antar sektor. Sebagai

contoh sektor pengairan oleh Dinas PU Pengairan dan infrastruktur jalan oleh

Dinas PU Bina Marga mendukung produktivitas dan distribusi hasil pertanian.

Sektor perdagangan dan industri oleh Dinas Perdagangan dan Industri

mendukung aspek pemasaran dan pengolahan hasil, dan seterusnya. Di sisi lain

mobilitas masyarakat khususnya petani bergerak dinamis tidak sepenuhnya

bergantung pada pemerintah. Aspek partisipasi petani dan masyarakat umumnya

dalam menggerakkan roda ekonomi secara makro berjalan secara normatif dan

sistematis, sehingga pemerintah hanya dominan bergerak pada posisi fasilitator

dan regulator, dengan syarat aspek keamanan dan iklim kondusif menjamin

aktivitas sosial ekonomi masyarakat.

d. Tantangan dan Peluang Dalam meningkatkan pelayanan SKPD Tantangan :

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD menjadi prioritas

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Banyuwangi adalah mengupayakan pencapaian

Millenium Development Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan,

pengangguran serta memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali

diminati oleh generasi penerus, peningkatan produktivitas padi, kontribusi sektor

pertanian dan perkebunan terhadap PDRB. Demikian juga urusan kehutanan

dengan prioritas rehabilitasi hutan dan lahan, menurunnya kerusakan kawasan

hutan dan kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB.

Peluang :Adapun peluang yang potensial antara lain :

Rencana Kerja SKPD 2014 27

1. Potensi peningkatan produksi dari hasil temuan penelitian masih belum

sepenuhnya di adopsi oleh petani yang bisa di optimalkan.

2. Kelembagaan di tingkat petani semakin berkembang.

3. Tingkat pendidikan petani yang relatif mulai lebih tinggi dan di dukung

media informasi yang mudah diakses.

4. Dukungan permodalan dari lembaga finansial atau per bangkan non bank

terbuka lebar, termasuk dukungan dari kemitraan /CSR.

5. Masih terbukanya peluang pasar komoditas.

e. Formulasi Isu-isu strategis berupa rekomendasi perumusan program dan kegiatan, antara lain :

1. Setiap program/kegiatan baik usulan dari masyarakat melalui musrenbang

maupun usulan SKPD harus benar-benar dipadukan menjadi satu kesatuan

program/kegiatan yang mampu menjembatani antara kebutuhan

masyarakat dan kebijakan pemerintah.

2. Revitalisasi pertanian harus dilaksanakan secara konsisten dan

berkelanjutan.

3. Mengoptimalkan penggunaan belanja langsung dengan melakukan efisiensi

pada belanja tidak langsung, belanja pegawai, dan belanja perjalanan dinas

serta memperkecil silpa yang disebabkan kurang cermatnya perencanaan.

4. Pelaksanaan program/kegiatan menekankan pada azas keadilan dan

pemerataan antar wilayah dan antar kelompok masyarakat untuk

mengurangi disparitas kesejahteraan.

5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan senantiasa

dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur baik di internal SKPD antar

SKPD dan antar SPKD dengan masyarakat/kelompok masyarakat penerima

manfaat.

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPDRancangan awal RKPD disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat melalui

pelaksanaan musrenbang tingkat desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten

Rencana Kerja SKPD 2014 28

(Forum SKPD), sehingga secara substansial materi Program dalam RKPD sudah

ada keselarasan antara keinginan /kebutuhan masyarakat dengan kebijakan

pemerintah (SKPD). Adapun program tersebut sebagai berikut :

No Program dalam RKPD Program dalam Musrenbang/Forum

SKPD

Jumlah Pagu Indikatif (Rp)

I Urusan Umum Urusan Umum 1.919.828.000

1 Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1.160.402.000

2 Peningkatan Sarana dan

Prasarana aparatur

Peningkatan Sarana dan

Prasarana aparatur

724.426.000

II Urusan Pertanian 21.329.976.232

1 Peningkatan Kesejahteraan

Petani

Peningkatan

Kesejahteraan Petani

1.384.859.400

2 Peningkatan Ketahanan

Pangan

Peningkatan Ketahanan

Pangan

1.988.000.000

3 Peningkatan Pemasaran hasil

produksi pertanian/perkebunan

Peningkatan Pemasaran

hasil produksi

pertanian/perkebunan

7.245.641.350

4 Peningkatan Penerapan

teknologi

pertanian/perkebunan

Peningkatan Penerapan

teknologi

pertanian/perkebunan

5.386.868.482

5 Peningkatan Produksi

pertanian/perkebunan

Peningkatan Produksi

pertanian/perkebunan

2.033.840.000

6 Pemberdayaan Penyuluh

Pertanian/Perkebunan

Lapangan

Pemberdayaan Penyuluh

Pertanian/Perkebunan

Lapangan

1.056.119.000

Rencana Kerja SKPD 2014 29

7 Peningkatan kualitas bahan

baku industri hasil tembakau

Peningkatan kualitas

bahan baku industri hasil

tembakau

2.234.648.000

8 Peningkatan Pengembangan

sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

Peningkatan

Pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

35.000.000

III Urusan Kehutanan Urusan Kehutanan 1.815.125.000

1 Pemanfaatan Potensi

Sumberdaya Hutan

Pemanfaatan Potensi

Sumberdaya Hutan

321.375.000

2 Program reahabilitasi hutan

dan lahan

Program reahabilitasi

hutan dan lahan

37.500.000

3 Program Perencanaan dan

pengembangan Hutan

Program Perencanaan

dan pengembangan

Hutan

140.000.000

Jumlah I + II+III 25.064.929.232

Secara umum antara program/kegiatan yang tertuang dalam RKPD

dengan kebutuhan program dan pendanaannya pada urusan pertanian telah

selaras. Namun pada Urusan Kehutanan masih belum tercover Program

Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya hutan, hal ini mengingat pada tahun

anggaran sebelumnya yaitu tahun 2013 Program Perlindungan dan Konservasi

Sumberdaya hutan dilaksanakan, sehingga masih perlu program /kegiatan

berkelanjutan pada tahun anggaran berikutnya.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakata. Proses Usulan Program dari masyarakat :

Proses usulan program dari masyarakat sampai dengan disusunnya

RKPD atau Renja tidak terlepas dari regulasi Permendagri Nomor 54 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan pemerintah Nomor 8Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Kerja SKPD 2014 30

Perencanaan Pembangunan. Secara teknis normatif melalui Musrenbang desa

dan kecamatan, berlanjut ke Musrenbang kecamatan, dan Musrenbang

Kabupaten (Forum SKPD). Pada tahapan Musrenbang Desa/kelurahan dan

kecamatan secara intensif telah melibatkan masyarakat secara partisipatif,

selanjutnya hasil Musrenbang kecamatan di bawa ke Musrenbang Kabupaten

(Forum SKPD) untuk dipadukan dengan Kebutuhan/kebijakan pemerintah

daerah dalam hal ini SKPD. Selanjutnya dirumuskan dalam RKPD dan Renja

SKPD.

b. Penjelasan kesesuaian usulan dengan isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD

Secara umum usulan-usulan program/kegiatan dari masyarakat masih

belum sepenuhnya mengakomodir isu-isu strategis pelayanan SKPD, karena

sebagian usulan tersebut bersifat bantuan sarana prasarana produksi yang

bernilai jangka pendek. Belum menyentuh kepentingan SKPD dalam jangka

panjang. Oleh karena itu perlu di komplementasikan dengan program/kegiatan

SKPD yang mendukung usulan program jangka panjang, antara lain :

pemberdayaan kelembagaan petani, peningkatan kapasitas SDM Petani, upaya

pengendalian alih fungsi lahan berupa mitigasi dampak yang ditimbulkannya.

Isu-isu penting yang berkembang di tingkat daerah maupun nasional

dampaknya tidak bisa diredam hanya melalui aksi jangka pendek, tetapi harus

dirumuskan program jangka panjang yang dilaksanakan secara konsisten.

Rencana Kerja SKPD 2014 31

BAB IIITUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Telaahan program pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh SKPD tidak terlepas dari Program pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian. Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi melaksanakan program pembangunan dua Kementerian yaitu :

Kementerian Pertanian a. Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutanc. Peningkatan Nilai Tambah, daya saing dan ekpsord. Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kementerian Kehutanan a. Pencapaian kebijakan prioritas/target sukses pembangunan

kehutanan.b. Pencapaian target nasional pembangunan sektor kehutanan.c. Peningkatan keberhasilan pembangunan sektor kehutanan di

daerah kabupaten/kota.

Rencana Kerja SKPD 2014 32

3.2Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh SKPD mendasar pada Visi Bapak Bupati dan Wakil Bupati periode 2010 – 2015 yaitu “TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA”,

Selanjutnya, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi mempunyai :

V I S I“ Terwujudnya Petani Yang Berakhlak Mulia dan Sejahtera Melalui Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Kualitas Sumberdaya Manusia Pertanian, Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan yang Berdaya Saing Tinggi, Berkelanjutan dan Lestari ”

M I S I1. Meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas dan kontinyuitas

produk pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan.

2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan ;

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok tani/gabungan kelompok tani ;

4. Meningkatkan daya dukung sumberdaya hutan dan lahan berdasarkan azas manfaat dan lestari.

Tujuan pembangunan bidang pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Dinas

Rencana Kerja SKPD 2014 33

Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi yang diprioritaskan pada hal-hal sebagai berikut : 1. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu komoditas padi

dan palawija, komoditas unggulan hortikultura, komoditas unggulan perkebunan dan kehutanan.

2. Meningkatkan penanganan pasca panen pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan.

3. Meningkatkan pemberdayaan kelompok tani/gabungan kelompok tani.

4. Meningkatkan fungsi hutan dan lahan.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari pembangunan bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan sesuai Renstra adalah sebagai berikut :1. Meningkatnya Produktivitas Padi atau Bahan pangan lokal lainnya

per Hektar. 2. Meningkatnya Kontribusi sektor Pertanian terhadap PDRB. 3. Meningkatnya Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB4. Meningkatnya Kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB.5. Meningkatnya Cakupan bina kelompok tani6. Meningkatnya Rehabilitasi hutan dan Lahan7. Menurunnya kerusakan kawasan hutan8. Meningkatnya Kontribusi sektor Kehutanan terhadap PDRB9. Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP)

3.3 Program dan Kegiatan Tahun 2014

Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan tahun 2014 disamping

Rencana Kerja SKPD 2014 34

mempertimbangkan kebutuhan masyarakat melalui Musrenbang /Forum SKPD juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut :a. Pencapaian visi dan misi Kepala Daerah.b. Pencapaian MDGs dan IPMc. Pengentasan kemiskinand. Pencapaian SPMe. Pendayagunaan potensi ekonomi daerahf. Pengembangan daerah terisolirg. Kesenjangan atau disparitas antar daerahh. 20 konsepsi Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi.

Selanjutnya penyusunan program dan kegiatan berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi menempatkan program dan kegiatan pembangunan bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan tahun 2014 adalah sebagai berikut : Urusan Umum: 3 Program, 21 kegiatan, Pagu Indikatif Rp. 1.919.828.000,-

(bersumber dari PAD/DAU).Urusan Pertanian : 6 Program, 15 kegiatan (115 sub kegiatan, Pagu Indikatif Rp.

21.329.976.232,- ( bersumber dari PAD, DAU, DAK ,DBHCHT, dan LOAN).

Urusan Kehutanan : 4 Program, 6 kegiatan/8 sub kegiatan, Pagu Indikatif Rp.

1.815.125.000,-(PAD / DAU dan DAK)

Adapun rincian program/kegiatan dimaksud sebagai berikut :

Rencana Kerja SKPD 2014 35

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi kegiatan :

a. Penyediaan jasa surat menyurat ;b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik ;c. Penyediaan Jasa Perkantoran ;d. Penyediaan alat tulis kantor;e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor;g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;h. Penyediaan peralatan rumah tangga ;i. Penyediaan bahan logistik kantor;j. Penyediaan makanan dan minuman ;k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi kegiatan :a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor ;b. Pengadaan Mebeleur ;c. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/

operasional ;e. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung

kantor;f. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan

perlengkapan kantor;g. Rehabilitasi sedang berat gedung kantor.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi Rencana Kerja SKPD 2014 36

kegiatan :a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD. 3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, meliputi kegiatan :

a. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis; Pelatihan pembuatan pupuk organik Pelatihan budidaya tanaman hortikultura SL-Agribisnis tanaman kopi SL-PHT padi SL-GAP buah Manggis dan jeruk

b. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis; Pendampingan SL-PTT

c. Peningkatan kemampuan lembaga petani pertanian/perkebunan Pendampingan program Pengembangan Usaha Agribisnis

Pedesaan (PUAP) Water Resource And Irrigation Sector Management Program

(WISMP-II)

4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, meliputi kegiatan :a. Pemanfaatan pekarangan dan pengembangan pangan;

Intensifikasi pekarangan untuk tanaman sayuranb. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian;

Pengadaan alat dan mesin pasca panen padi dan palawija;

Pengadaan alat olah kopi basah; Pengadaan alat pengolahan jamur tiram; Pengadaan alat pembuat jus jeruk;

Rencana Kerja SKPD 2014 37

Pengadaan alat pembuat simplisia tanaman obat; Pengadaan cetakan untuk petani gula kelapa; Pengadaan keranjang panen buah; Pengadaan pisau deres untuk penderes gula kelapa; Pengadaan wajan untuk penderes gula kelapa; Pengadaan jurigen untuk penderes gula kelapa;

c. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk perkebunan, produk pertanian. Pengadaan benih unggul tanaman pangan;

5. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunana. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan

daerah ; Pameran produk pertanian unggulan; Pelaksanaan HKP di Provinsi Jawa timur;

b. Pemeliharaan Prasarana Distribusi Hasil Produksi pertanian/Perkebunan. Pengembangan Jalan usaha tani; Pengembangan Jalan produksi;

6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan, meliputi kegiatan :a. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian /

perkebunan tepat guna; Pengadaan predator hama tikus; Pengadaan kultivator mendukung kawasan hortikultura; Pengadaan handtraktor; Pembangunan alat/mesin semprot tanaman pangan;

Rencana Kerja SKPD 2014 38

Pengadaan APPO mendukung tanaman pangan; Pengadaan APPO mendukung tanaman hortikultura; Pengadaan power sprayer gendong mendukung kawasan

hortikultura; Pembangunan Jaringan Irigasi Air; Pembangunan Dam Parit; Pengadaan alat emposan tikus; Pengadaan alat PH meter; Pengadaan kendaraan bermotor roda tiga mendukung

kawasan hortikultura; Pengadaan tiang penyangga; Pengadaan screen net; Pengadaan JITUT/JIDES; Pengadaan alat potong padi (paddy mower); Pengadaan alat ubinan untuk petugas mantri tani;

b. Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern tepat guna;

Pengembangan budidaya padi dengan meotde SRI;

7. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, meliputi kegiatan :a. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan ;

Pengadaan stok pestisida padi palawija; Pengadaan agens dan pupuk hayati; Pengadaan pupuk organik mendukung tanaman

pangan; Pengadaan pupuk organik tanaman kopi dan kelapa; Pengadaan pestisida untuk hortikultura;

Rencana Kerja SKPD 2014 39

b. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan; Pengadaan bibit cengkeh, kelapa, kopi robusta; Pengadaan bibit tanaman buah-buahan;

d. Penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian. Penyusunan Raperda dan peta LP2B;

5. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangana. Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian/Perkebunan

Lapangan; Penyediaan sarana Penyuluhan pertanian ; Rehabilitasi balai penyuluhan pertanian (BPP);

b. Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan Pendampingan penyuluhan pertanian

9. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan :a. Pengembangan Hutan Tanaman;b. Pengembangan hasil hutan non kayu

Pengembangan budidaya lebah madu;c. Optimalisasi PNBP

Optimalisasi PNBP;

10. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, meliputi kegiatan :a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan

dan lahan; Pembuatan Dam penahan; Pembuatan sumur resapan; Penghijauan kanan kiri jalan;

Rencana Kerja SKPD 2014 40

Penghijauan kanan kiri sungai; Penyelamatan sumber mata air; Penghijauan lingkungan MPTS Penanaman pohon mendukung gerakan zakat oksigen

11. Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya Hutan.

a. Pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan kehutanan.

12. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan.b. Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat.

Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat;

13. Program Peningkatan kualitas bahan baku industri hasil tembakau.a. Pembudidayaan

bahan baku dengan kadar nikotin rendah .

Pengadaan sarana dan prasarana dalam mendukung peningkatan produksi dan mutu tembakau;

b. Penanganan pasca panen dan pasca panen bahan baku.

Peningkatan produksi dan mutu melalui intensifikasi tembakau.

Adapun rincian Program/Kegiatan beserta pagu indikatifnya sebagaimana tersebut pada Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) terlampir.

Rencana Kerja SKPD 2014 41

BAB IVINDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

4.1 Indikator Kinerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No 20 Tahun 2008, Indikator kinerja adalah ukuran kuantitaif yang manggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan organisasi atau ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui perkembangan upaya dalam mencapai hasil kerja yang dicapai. Jadi indikator kinerja adalah sesuatu yang mengindikasikan terwujudnya kinerja yang diinginkan.

Adapun indikator kinerja Dinas Pertanian, Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuwangi terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan RPJMD Kabupten Banyuwangi tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya produktivitas padi atau bahan pangan lokal lainnya per hektar Indikator Kinerja : Produktivitas padi (Ku/Ha)

2. Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRBIndikator Kinerja : Prosentase Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB

3. Meningkatnya Kontribusi Sektor Perkebunan terhadap PDRBIndikator Kinerja : Prosentase Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB

4. Meningkatnya kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB Indikator Kinerja : Prosentase kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB.

5. Meningkatnya Cakupan Bina Kelompok PetaniIndikator Kinerja : Prosentase Cakupan Bina Kelompok Petani

6. Meningkatnya Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Rencana Kerja SKPD 2014 42

Indikator Kinerja : Prosentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan7. Menurunnya Kerusakan Kawasan Hutan

Indikator Kinerja : Prosentase Kerusakan Kawasan Hutan8. Meningkatnya Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB

Indikator Kinerja : Prosentase Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB

9. Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) Indikator Kinerja : Niali Tukar Petani (NTP)

4.2 Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program dan kegiatan pembangunan dari Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi adalah :

a) Kelompok Tani/Buruh Tani/Kelompok Wanita Tanib) Gabungan Kelompok Tanic) Kelompok Tani/Gapoktan Hortikulturad) Pengusaha Pangan Olahan dan Produsen Buah dan

Sayurane) Kelompok Tani Perkebunanf) Kelompok Tani Hutan /Kebun Bibit Desa/Kebun Bibit

Rakyatg) HIPPA/ P3Ah) PKK

Rencana Kerja SKPD 2014 43

BAB VDANA INDIKATIF BESERTA SUMBERNYA

5.1 Pendanaan Indikatif

Pendanaan indikatif beserta sumbernya dari seluruh program dan kegiatan pembangunan dari Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan Daftar usulan kegiatan Hasil forum SKPD Musrenbang Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2014 dapat dlihat pada lampiran dokumen ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

5.2 Sumber DanaSumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan

program/kegiatan tahun anggaran 2014 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2014. Adapun sumbernya berasal dari :1. Dana Alokasi Umum (DAU)2. Dana Alokasi Khusus (DAK)3. Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT)4. LOAN - WISMP5. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Rencana Kerja SKPD 2014 44

BAB IV

P E N U T U P

Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Renstra Dinas Pertanian, Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 - 2015 dalam menunjang tercapainya Visi dan Misi Daerah Kabupaten Banyuwangi serta target dan Sasaran Pembangunan yang dioperasionalkan melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014.

Rencana Kerja Dinas Pertanian, Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Banyuwangi sebagai bahan dalam penyusunan usulan rencana kegiatan fasilitasi pembangunan yang bersumber dari anggaran APBD Tahun Anggaran 2013 dan untuk mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu.

Dengan adanya Rencana Kerja Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014, maka penetapan prioritas pembangunan yang merupakan upaya penjabaran dari visi dan misi SKPD diharapkan akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis serta berkelanjutan, dengan sesama SKPD lingkup Kabupaten Banyuwangi maupun dengan SKPD yang membidangi fungsi lain.

Banyuwangi, 25 Mei 2013

Rencana Kerja SKPD 2014 45

KEPALA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUWANGI

Ir. H. IKRORI HUDANTO Pembina Utama MudaNIP. 19590505 198503 1 023

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR …………………………………………..…………………..…………….

( i )

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..…………..

( ii )

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang ……..………………..…………….………………………..…...…

1

1.2 Landasan Hukum …………………………………….…………………………..

2

1.3 Maksud dan Tujuan ……….………………………………………………..…

3

1.4 Sistematika Penyusunan …………….……………………………………………

4

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2012 62.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2012 dan Capaian

Renstra SKPD 6

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD …………..………………………….…..….

23

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD.............

24

2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ....................................

28

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat..................

30

Rencana Kerja SKPD 2014 46

ii

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 323.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nsional .

……………………………………..32

3.2 Tujuan dan Sasaran ...... ..…….…..…………………………………………......

32

3.3 Program dan Kegiatan Tahun 2014 ................................................

34

BAB IV INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN4.1 Indikator

Kinerja ...........................................................................41

4.2 Kelompok Sasaran ........................................................................

42

BAB V DANA INDIKATIF BESERTA SUMBERNYA5.1 Pendanaan

Indikatif ......................................................................43

5.2 Sumber Dana ...............................................................................

43

BAB IV PENUTUP 44LAMPIRAN - LAMPIRAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadlirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penyusunan Rencana Kerja SKPD Tahun 2014 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi dapat diselesaikan dengan baik. Rencana Kerja SKPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan di bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan selama satu tahun anggaran.

Rencana Kerja SKPD mempunyai fungsi yang sangat penting dan fundamental dalam sistem perencanaan daerah karena merupakan perencanaan pada unit organisasi terkecil yang memberikan masukan utama dan mendasar bagi perencanaan ditingkat yang lebih atas seperti RKPD, Renstra SKPD dan RPJMD. Rencana Kerja SKPD berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yang merupakan merupakan tujuan utama dari penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kualitas penyusunan Renja SKPD dengan demikian akan sangat menentukan kualitas pelayanan SKPD yang diberikan kepada masyarakat penggunannya.

Rencana Kerja SKPD 2014 47

Demi tercapainya kesempurnaan penyusunan Rencana Kerja SKPD tahun 2014 Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi ini, maka sangat diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak. Semoga Rencana Kerja SKPD bermanfaat dan dapat dilaksanakan sesuai target yang ditetapkan. Keberhasilan pelaksanaan ini akan sangat bergantung pada komitmen penuh dari aparatur SKPD sendiri, instansi terkait dan partisipasi aktif masyarakat.

Banyuwangi, 25 Mei 2013

KEPALA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUWANGI

Ir. H. IKRORI HUDANTO Pembina Utama MudaNIP. 19590505 198503 1 023

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA KERJA SKPDTAHUN 2014

Rencana Kerja SKPD 2014 48

DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN BANYUWANGI

Rencana Kerja SKPD 2014 49