pemeriksaan orthopaedi dan muskuloskeletal

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LEARNING OUTCOME Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan : - Mampu melakukan pemeriksaan muskuloskeletal dengan supervisi tutor. 1.2. SASARAN PEMBELAJARAN 1.2.1. Area Keterampilan Komunikasi Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya a. Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya Memberikan salam Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya Mendengarkan dengan aktif (penuh perhatian dan memberi waktu yang cukup pada pasien untuk menyampaikan keluhannya dan menggali permasalahan pasien) Menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun harapannya Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat pribadi, dan kerahasiaan pasien sepanjang waktu b. Mengumpulkan Informasi Mampu menggunakan open-ended maupun closed-question dalam menggali informasi (move from open toclosed question properly) Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang prematur saat masih mengumpulkan data c. Memahami Perspektif Pasien Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan emosi pasien (marah, takut, malu, sedih, bingung, eforia, maupun pasien dengan hambatan komunikasi misalnya bisu-tuli, gangguan psikis) Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal dari pasien secara profesional Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti oleh pasien (termasuk bahasa daerah setempat) sesuai dengan umur, tingkat pendidikan ketika menyampaikan pertanyaan, meringkas informasi, menjelaskan hasil diagnosis, pilihan penanganan serta prognosis.

Upload: farnisyah-febriani

Post on 09-Aug-2015

70 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Clinical Skill Lab

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LEARNING OUTCOME

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan :

- Mampu melakukan pemeriksaan muskuloskeletal dengan supervisi tutor.

1.2. SASARAN PEMBELAJARAN

1.2.1. Area Keterampilan Komunikasi

Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya

a. Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya

Memberikan salam

Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien

Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya

Mendengarkan dengan aktif (penuh perhatian dan memberi waktu yang

cukup pada pasien untuk menyampaikan keluhannya dan menggali

permasalahan pasien)

Menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun harapannya

Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat pribadi, dan

kerahasiaan pasien sepanjang waktu

b. Mengumpulkan Informasi

Mampu menggunakan open-ended maupun closed-question dalam menggali

informasi (move from open toclosed question properly)

Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang prematur saat masih

mengumpulkan data

c. Memahami Perspektif Pasien

Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan emosi pasien

(marah, takut, malu, sedih, bingung, eforia, maupun pasien dengan hambatan

komunikasi misalnya bisu-tuli, gangguan psikis)

Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal dari pasien secara

profesional

Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti oleh pasien

(termasuk bahasa daerah setempat) sesuai dengan umur, tingkat pendidikan

ketika menyampaikan pertanyaan, meringkas informasi, menjelaskan hasil

diagnosis, pilihan penanganan serta prognosis.

Page 2: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

d. Memberi Penjelasan dan Informasi

Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan stres

sebelum melakukan pemeriksaan fisik

Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang mungkin timbul

selama pemeriksaan fisik atau tindakannya

1.2.2. Area Keterampilan Klinis

A. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan

keluarganya

Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan (bila perlu

disertai gambar), riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga, sosial serta riwayat lain yang

relevan

B. Melakukan prosedur klinik

Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang seminimal mungkin menimbulkan rasa

sakit dan ketidaknyamanan pada pasien

1.3. TOPIK

Pemeriksaan muskuloskeletal yang terdiri atas pemeriksaan :

1.3.1. Anggota Gerak Atas (Upper extremity)

a. Sendi Bahu (Shoulder joint

b. Sendi siku (Elbow joint):

c. Sendi pergelangan tangan

d. Jari tangan (finger)

1.3.2. Pemeriksaan Anggota Gerak bawah (Lower Extremity)

a. Sendi panggul

b. Sendi lutut

c. Pergelangan Kaki/kaki

1.3.3. Tulang Belakang

1.5. Rencana Pembelajaran Praktikum ( Lesson Plan) dan Jadwal praktikum

- Praktikum keterampilan klinik dilakukan pada :

Hari : Selasa dan Kamis Jam: 07.00 – 08.40 WIB

- Alokasi:

Page 3: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

a. Pembukaan : 10 mnt perkenalan, presensi, oral pretest (student`s work plan),

penjelasan korelasi klinis

b. Latihan : 75 mnt demontrasi/audiovisual (bila ada) 30 mnt, role play

(30mnt), feed back (15 mnt)

c. Penutup : 15 mnt penyampaian tugas mandiri, motivasi belajar mandiri,

penutup

JADWAL PRAKTIKUM PENGANTAR KLINIK SEMESTER 1 LABORATORIUM KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UMM

TAHUN AJARAN 2009/2010 Mata Kuliah : Pengantar Klinik Semester : I (Satu) Hari/Jam : Selasa dan Kamis, 07.00 – 08.40 WIB No MATERI SUB TOPIK DOSEN 1 Pengantar dr. Ruby Riana SpBP 2

Pemeriksaan fisik Muskuloskeletal

2.1. Anggota Gerak Atas (Upper extremity)

a. Sendi Bahu (Shoulder joint b. Sendi siku (Elbow joint): c. Sendi pergelangan tangan d. Jari tangan (finger) 2.2. Pemeriksaan Anggota Gerak

bawah (Lower Extremity) a. Sendi panggul b. Sendi lutut c. Pergelangan Kaki/kaki 2.3. Tulang Belakang -

dr. M. Kuntadi, SpOT dr. Beny Rahman

3 dr. Ruby Riana, SpBP dr. Dwi Nurwulan P

4 dr. Aris, SpB dr. Indra Wahyu

Jadwal Perputaran Materi untuk masing-masing kelompok

NB : Peserta 142 orang, dibagi 6 kelompok : kelompok 1, 2, 3, 4,5, 6.

MINGGU HARI TANGGAL 2 3 4 Selasa 01-12-2009

Kuliah Pakar I Kamis 03-12-2009 Selasa 08-12-2009

II Kamis 10-12-2009 Selasa 15-12-2009 Pengantar

III Kamis 17-12-2009 1 2 3 Selasa 22-12-2009 1 2 3

IV Kamis 24-12-2009 4 5 6 Selasa 29-12-2009 4 5 6

V Kamis 31-12-2009Ujian OSCE Selasa 05-01-2010

VI Kamis 07-01-2010

Page 4: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

KETERANGAN

TOPIK SUB TOPIK Sistem Kebutuhan Pemeriksaan fisik Muskuloskeletal

2.1. Anggota Gerak Atas (Upper extremity)

a. Sendi Bahu (Shoulder joint b. Sendi siku (Elbow joint): c. Sendi pergelangan tangan d. Jari tangan (finger) 2.2.Pemeriksaan Anggota

Gerak bawah (Lower Extremity)

a. Sendi panggul b. Sendi lutut c. Pergelangan Kaki/kaki 2.3. Tulang Belakang

Peragaan Role play

Chek list Orang coba Manequin.

1.6. Evaluasi

Evaluasi akan dilakukan pada akhir semester dalam bentuk OSCE. Nilai lulus bila

kumulatif B. Nilai C diperkenankan maksimal di satu station.

Prasyarat mengikuti OSCE :

- Kehadiran pada praktikum minimal 80 %

- Tugas mandiri selesai 100 %

- Buku log pengantar klinik telah diisi dan ditanda-tangani oleh instruktur

- Menyerahkan surat bebas tanggungan

1.7. Daftar Pustaka

1) McRae R. 2004. Clinical orthopaedic examination. Churcil Livingstone. Fifth edition, New York

2) Reksoprodjo, S. 1995. Pemeriksaan Orthopaedi. dalam Reksoprodjo S. et al. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Binarupa Aksara. Jakarta. Hal 453-64

3) Sercant C, Purkiss S. 2002. Examination schemes in general surgery and orthopaedics. First edition. Ashord Coluur Press. London

4) Thompson JC. 2002.Concise Atlas of Orthopaedic Anatomy. First edition. Icon Learning system. USA

Page 5: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

BAB II PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL

1. Gambaran Umum Pemeriksan terdiri dari

A. Anamnesa B. Pemeriksan fisik C. Pemeriksaan penunjang D. Membuat diagnosis kerja dan atau diagnosis banding E. Rencana terapi F. Prognosis.prakiraan perjalanan penyakit

Pada praktikum keterampilan klinik di blok Ilmu kedokteran dasar I ini hanya akan dibahas pemeriksaan fisik orthopaedi 1. Anamnesa terdiri dari :

a. Autoanamnesa Ditanyakan persoalan :mengapa pasien datang, mulai kapan keluhan dirasakan dan biarkan pasien bercerita tentang keluhan sejak awal dan apa yang dirasakan sebagai ketidakberesan. Untuk dapat melakukan anamnesis diperlukan pengetahuan tentang penyakit. Ada beberapa hal yang menyebabkan penderita datang untuk meminta pertolongan:

1. Sakit/nyeri Sifat dari sakit.nyeri - Lokasi setempat/meluas/menjalar - Apa penyebabnya, mis : trauma - Sejak kapan dan apa sudah mendapat pertolongan - Sifat nyeri : pegel/ seperti ditusuk-tusuk/ rasa panas/ ditarik-tarik;

terus menerus atau hanya saat bergerak/ istirahat dst. - Apakah keluhan ini dirasakan pertama kali atau sering hilang timbul

2. Kekakuan/kelemahan Kekakuan umumnya mengenai persendian. Ditanyakan apakah disertai nyeri sehingga pergerakan terganggu Kelemahan apakah yang dimaksud instability atau kekuatan otot menurun/melemah/kelumpuhan

3. Kelainan bentuk/pembengkokan a. Angulasi/rotasi/discrepancy (pemendekan/tidak sama panjang) b. Benjolan atau karena adanya pembengkakan

b. Allo anamnesa Pada dasarnya sama dengan autoanamnesa, bedanya yang menceritakan adalah orang lain. Hal ini penting bila kita berhadapan dengan anak kecil, orang tua yang mulai pikun atau penderita yang tak sadarkan diri/kelainan jiwa.

2. Pemeriksaan Fisik Dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan umum (status generalisata) untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat (status lokalis). Hal ini perlu untuk dapat malaksanakan total care.

Page 6: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

- Status Generalisata

o Perlu disebutkan keadaan umum : baik/buruk kemudian dicatat tanda-tanda vital seperti kesadaran, tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu

o Dilanjutkan pemeriksaan secara sistematik dari kepala, leher, dada, perut, kelenjar getah bening, serta genitalia.

o Kemudian ekstremitas atas dan bawah serta tulang belakang. - Status Lokalis (Keadaan lokal ) Harus dipertimbangkan keadaan proksimal serta bagian distal dari anggota terutama mengenai status neuromuskular. Pada pemeriksaan muskuloskeletal yang penting adalah : 1. Look (inspeksi) 2. Feel (palpasi) 3. Move (pergerakan terutama lingkup gerak)

Disamping gerak perlu dilakukan pengukuran bagian yang penting untuk

membuat kesimpulan kelainan, merupakan pembengkakan atau atrofi serta melihat adanya discrepancy (selisih panjang).

1. Look (inspeksi)

Perhatikan apa yang dapat dilihat - Sikatriks (jaringan parut alamiah atau post operasi) - Cafe au lait spot (tanda lahir) - Fistulae - Warna kemerahan/kebiruan atau hiperpigmentasi - Benjol/pembengkakan/cekungan dengan hal-hal yang tidak biasa - Posisi serta bentuk dari ekstremitas (deformitas) - Jalannya (gait waktu pasien masuk kamar periksa)

2. Feel (palpasi) Pada saat akan meraba posisi pasien perlu diperbaiki dulu agar dimulai dari posisi netral/anatomis. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan dua arah karenanya perlu diperhatikan wajah (mimik kesakitan) atau menanyakan rasa sakit. Yang perlu dicatat adalah : - Perubahan suhu terhadap sekitarnya serta kelembaban kulit - Bila ada pembengkakan, apakah terdapat fluktuasi atau hanya edema

terutama daerah persendian - Nyeri tekan (tenderness), krepitasi, catat letak kelainannya (1/3 proksimal/

tengah/ distal) Otot: Tonus pada waktu relaksasi atau kontraksi; benjolan yang terdapat di permukaan tulang atau melekat pada tulang. Selain itu juga diperiksa status neurovaskuler. Apabila ada benjolan, maka sifat benjolan perlu di diskripsi (tentukan) permukaannya, konsistensinya dan pergerakan terhadap permukaan atau dasar, nyeri atau tidak dan ukurannya.

Page 7: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

3. Move (gerak)

Setelah memeriksa feel pemeriksaan diteruskan dengan menggerakkan anggota gerak dan dicatat apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan.

Pada anak periksalah bagian yang tidak sakit dulu, selain untuk mendapatkan kooperasi anak pada waktu pemeriksaan, juga untuk mengetahui gerakan normal si penderita. Pencatatan lingkup gerak ini perlu, agar kita dapat berkomunikasi dengan sejawat lain dan evaluasi keadaan sebelum dan sesudahnya.

Apabila terdapat fraktur tentunya akan terdapat gerakan yang abnormal di daerah fraktur (kecuali pada incomplete fracture).

Gerakan sendi dicatat dengan ukuran derajat gerakan dari tiap arah pergerakan mulai dari titik 0 (posisi netral) atau dengan ukuran metrik.

Pencatatan ini penting untuk mengetahui apakah ada gangguan gerak. Kekakuan sendi disebut ankylosis dan hal ini dapat disebabkan oleh faktor intra articuler atau extra articuler - Intra artikuler: Kelainan/kerusakan dari tulang rawan yang menyebabkan

kerusakan tulang subchondral; juga didapat oleh karena kelainan ligamen atau kapsul (simpai) sendi

- Ekstra artikuler: Oleh karena otot atau kulit Pergerakan yang perlu dilihat adalah gerakan aktif (apabila penderita sendiri disuruh menggerakkan) dan pasif (dilakukan pemeriksa).

Selain pencatatan pemeriksaan penting untuk mengetahui gangguan gerak, hal ini juga penting untuk melihat kemajuan/kemunduran pengobatan.

Dibedakan istilah contraction & contructure ' - Contraction : apabila perubahan fisiologis - Contructure : apabila sudah ada perubahan anatomis Selain diperiksa pada duduk, berbaring juga perlu dilihat waktu berdiri & jalan. Jalan perlu dinilai untuk mengetahui apakah pincang disebabkan karena: - instability - nyeri - discrepancy - fixed deformity

2. Pemeriksaan Anggota Gerak Atas (Upper extremity) 2.1. Sendi Bahu (Shoulder joint): merupakan sendi yang bergerak seperti bumi

(global joint); ada beberapa sendi yang mempengaruhi gerak sendi bahu yaitu: - gerak tulang belakang - gerak sendi stenoclavicula (SCJ = Sternoclavicular Joint) - gerak sendi acromioclavicula (ACJ = Acromioclavicular Joint) - gerak sendi gleno humeral - gerak sendi scapulo thoracal (floating joint);

karena gerakan tersebut sukar untuk di isolasi satu persatu, maka sebaiknya gerakan diperiksa bersamaan kanan dan kiri; pemeriksa berdiri di belakang pasien, kecuali untuk eksorotasi, atau bila penderita berbaring, maka pemeriksa ada di samping pasien.

Page 8: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Pemeriksaan sendi bahu: Look:

o Kulit: Sikatrik, fistulae. o Simetri/tidak. o Atrophy o Scapula normal, winging scapula o Pembengkakan. o Penonjolan tulang yang abnormal. o Deformitas (perubahan bentuk),

fraktur, dislokasi, congenital.

Feel:

o Temperatur kulit. o Spasme otot (Trapezius masalah pada leher) o Nyeri tekan. o Tulang dan sendi: Clavicula, Acromion, ACJ, SCJ, Humeral head, dll.

Gambar 2. Sternoclavicular Joint (SCJ) dan AcromioclaviculaR (ACJ ) 4

Move:

o Fleksi o Ekstensi o Abduksi o Aduksi o Internal Rotasi o Eksternal Rotasi

Gambar 1. winging scapula1

Page 9: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Gambar 3. Pergerakan Sendi Bahu 2,3

2.2. Sendi siku (Elbow joint):

Look:

o Kulit: Sikatrik, fistulae. o Atrophy o Pembengkakan. o Valgus/varus. o Deformitas (perubahan bentuk), fraktur, dislokasi, congenital

Gambar 4. Deformitas4

Page 10: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Feel: o Temperatur kulit. o Nyeri tekan. o Bursa. o Tulang dan sendi: Olecranon dan epicondyles.

Move:

o Fleksi o Ekstensi o Pronasi o Supinasi

Gambar 5. Pergerakan Sendi siku 3

2.3. Sendi pergelangan tangan (wrist joint)

Pada dasarnya merupakan gerak dari radio carpalia dan posisi netral adalah pada posisi pronasi, dinana jari tengah merupakan sumbu dari antebrachii. Diperiksa gerakan extensi-flexi dan juga radial & ulnar deviasi.

Look: o Kulit: Sikatrik, perubahan warna o Bentuk: pembengkakan (jaringan subkutan, tendon sheath, sendi),

deformitas, atrophy. o Bandingkan kiri dan kanan

Gambar 6.

Page 11: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Feel: o Temperatur kulit. o Soft tissue: pembengkakan, penebalan, krepitasi, nodule. o Tulang dan sendi : outlines, synovium, fluid swelling

Move:

o Dorsofleksi o Palmarfleksi o Radial deviation o Ulnar deviation

Gambar 7. Pergerakan Sendi Pergelangan Tangan 3

2.4. Jari tangan (finger)

Ibu jari merupakan bagian yang penting, karena mernpunyai gerakan aposisi terhadap jari-jari lainnya selain abduksi dan adduksi, extensi dan flexi.

Jari-jari lainnya, hampir sama, MCP (Meta Carpal Phalangeal joint) merupakan sendi pelana dan deviasi radier atau ulnar dicatat tersendiri, sedangkan PIP (Proximal Inter Phalanx) & DIP (Distal Inter Phalanx) hanya di ukur fleksi & extensi.

Look:

o Kulit: Sikatrik, perubahan warna o Bentuk : pembengkakan (jaringan subkutan, tendon sheath, sendi),

deformitas, atrophy.

Page 12: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

o Resting position o Bandingkan kiri dan kanan

Gambar 8. Feel:

o Kulit o Temperatur o Sensasi

o Soft tissue: pembengkakan, penebalan, krepitasi, nodule. o Tulang dan sendi : outlines, synovium, fluid swelling

Move: o Finger flexion o Finger extension o Thumb flexion o Thumb extension o Thumb abduction o Thumb opposition (base of little finger)

Page 13: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Gambar 9. Pergerakan Jari Tangan 3

3. Pemeriksaan Anggota Gerak bawah (Lower Extremity) 3.1. Sendi panggul (Hip Joint)

Look: Pasien berdiri:

o Gait: normal, antalgic gait, spastic gait. o Discrepancy (panjang sebelah). o Postur: Pelvic tilt, lumbar hyperlordosis.

Gambar 10. Discrepancy

Gambar 11.Pelvic tilt

Gambar 12..Lumbar

hyperlordosis

Page 14: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Pasien terlentang: o Kulit: Sikatrik, fistulae, skin creases. o Pembengkakan, atrophy. o Deformitas.

Feel: o Kulit: Temperatur. o Soft tissue contour. o Nyeri tekan. o Pulsasi perifer: a. Dorsalis pedis, a. Tibialis posterior.

Move:

o Fleksi. o Ekstensi. o Abduksi. o Adduksi. o Internal rotasi. o Eksternal rotasi.

Gambar 13. Pergerakan Sendi panggul3

Page 15: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Pengukuran: o True length: Diukur dari SIAS - Malleolus medialis. o Apparent length: Diukur dari Xiphisternum- Malleolus medialis.

Gambar 14. True length1 Gambar 15. Apparent length1

3.2. Sendi lutut (Knee joint) Walaupun lutut merupakan sendi engsel, pada dasarnya juga terdapat gerakan

rotasi yang dosebut screw home movement. Pencatatan gerak hanya terhadap flexi ekstensi Look:

Pasien berdiri: o Gait: normal, antalgic gait, spastic gait. o Alignment (kesegarisan): netral, varus, valgus,

fixed flexion, hyperextention, rotational deformity, foot deformity.

o Pembengkakan pada fossa poplitea.

Pasien terlentang: o Kulit: Sikatrik, fistulae, perubahan warna. o Pembengkakan, atrophy. o Deformitas. o Alignment (kesegarisan): netral, varus, valgus, fixed flexion,

hyperextention, rotational deformity, foot deformity.

Gambar 16. Atrofi

Page 16: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Feel: o Kulit: Temperatur. o Soft tissue contour. o Nyeri tekan. o Pulsasi perifer: a. Dorsalis pedis, a. Tibialis posterior.

Move: o Fleksi. o Ekstensi.

Gambar 17. Pergerakan Sendi lutut2

Gambar 18. Anterior dan Posterior Drawer test.1

Gambar 19 . Valgus dan varus stress test1

Page 17: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Gambar 20. Mc Murray Manouver (Meniscus test).1

3.3. Pergelangan Kaki (Ankle joint) Pasien Berdiri:

Look: o Gait: normal, antalgic gait, high-stepping gait (tabes dorsalis). o Drop foot. o Stiff foot. o Kulit: Sikatrik, fistulae. o Pembengkakan, atrophy. o Deformitas. o Bandingkan dengan kaki sebelah.

Move:

o Pasien berjalan dengan ujung jari kaki.

Pasien terlentang: Look:

o Kulit: Sikatrik, fistulae, perubahan warna kulit. o Pembengkakan, atrophy. o Alignment (kesegarisan): equines, varus, valgus, dll.

Gambar 21.

Page 18: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Feel: o Kulit

o Temperatur o Sensasi

o Soft tissue: pembengkakan, penebalan, atrophy. o Nyeri tekan. o Pulsasi perifer: a. Dorsalis pedis, a. Tibialis posterior.

Move: o Dorsofleksi. o Plantarfleksi. o Abduksi. o Adduksi. o Inversi. o Eversi.

Gambar 22. Pergerakan Sendi Pergelangan kaki2

4. Pemeriksaan Tulang Belakang (Spine):

Look: o Kulit: Sikatrik, fistulae, laceration, Cafe au lait spot, abnormal hair, dll. o Loss of lordosis, hyper kyphosis. o Torticolis. o Gibus. o Rib hump (scoliosis), shoulder tilt, pelvic tilt, dll.

Gambar 23. Torticolis 1 Gambar 24. Gibus1 Gambar 25. Rib hump1

Page 19: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Feel: o Kulit: Temperatur. o Muscle spasm, nyeri tekan. o Step deformity (spondylolysthesis). o Nyeri ketok.

Move:

o Cervical: o Fleksi. o Ekstensi. o Lateral fleksi. o Rotation.

Gambar 27. Pergerakan sendi leher3

o Thoracolumbar: o Forward flexion. o Extention. o Lateral flexion. o Rotation.

Gambar 26. Percusi1

Page 20: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

Gambar 28. Pergerakan tulang belakang (Thoracolumbal)3

Page 21: Pemeriksaan Orthopaedi Dan Muskuloskeletal

DAFTAR KETERAMPILAN KLINIS

BLOK KETERAMPILAN NILAI 4 NILAI 3 IKD I (Muskuloskeletal)

Tulang Belakang Inspection at rest Percussion for tenderness Palpation for tenderness Palpation for pain on vertical pressure (eg pressing down

on shoulders)

Inspection in motion Assessment of lumbar flexion

Pemeriksaan ortopedi Assessment of muscle atrophy Determination range of motion of head Inspection shoulder / upper extremity Test function of shoulder joint Test function of muscles and elbow joint Test function of wrist joint, metacarpal and finger joints Inspection of posture of spine/pelvis Inspection of scapula position Inspection of flexion and extension of back Assessment of lumbar flexion Palpation of spine, sacro-iliac joints, back muscles Inspection of gait Measurement of length of lower extremities Hip: assessment of flexion and extension, adduction, Abduction and rotation Knee : assessment of cruciate ligaments, collateral ligaments Assessment of menisci Feet : inspection of posture and shape Feet : assessment of dorsal / plantar flexion, inversion,

eversion