pemeriksaan lab osteoporosis

Upload: danielshenfield

Post on 02-Jun-2018

306 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    1/42

    1

    Dr. H. Dinyar Supiadi Widjaya SpPK

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    2/42

    OSTEOPOROSIS

    Pendahuluan

    Tulang sehat perlu remodeling /pergantian secara konstan

    Remodeling dimulai dengan resorpsi tulang tua oleh osteoklas,

    diikuti pembentukan tulang baru oleh osteoblas

    Mulai usia pertengahan/dapat lebih dini terjadi kehilangan massa

    tulang karena resorpsi melebihi pembentukan, diidentikasi diatas

    usia 50 tahun oleh Dr. Alton Fuller (Penyakit tulang metabolik)

    Pada wanita paska menopause terdapat peninggian kadar kalsium

    dalam urin> keseimbangan kalsium negatif > osteoporosis

    fraktur.

    Pada defisiensi estrogen, penyakit / keadaan lain dapat

    menyebabkan resorpsi tulang (Watts, 1999)

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    3/42

    Pendahuluan

    Osteoporosis adalah berkurangnya kekuatan tulang yang merupakan

    predisposi peningkatan risiko fraktur

    Osteoporosis merupakan penyakit tanpa gejala yang khas, massa

    tulang digerogoti terus, tiba2terjadi fraktur spontan/trauma ringan

    > nyeri

    Oki perlu petanda deteksi dini mencegah osteoporosis

    Ada 3 prosedur diagnosis utama untuk memantau pergantian tulang

    dan mengevaluasi penyakit tulang metabolik :

    1. Densitas massa tulang (Bone Mass Density = BMD)

    2. Biopsi tulang = histomorfometri

    3. Petanda biokimia

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    4/42

    Pendahuluan

    Pemeriksaan BMD penting untuk diagnosis osteoporosis, sebagai

    baku emas (gold standard) adalah DEXA ( Dual energy X-rayabsorbtiometry).

    Pemeriksaan BMD dapat dilakukan pada beberapa lokasi sehingga

    dapat diketahui lokasi yang sudah mengalami kelainan, sangat

    mahal, tidak dapat mendeteksi pergantian tulang stadium dini danmemantau perubahan akut (patogenesis)

    Pemeriksaan biopsi tulang invasif, tidak semua tulang mengalami

    osteoporosis, tidak dapat mendeteksi pergantian tulang stadium

    dini dan memantau perubahan akut (patogenesis)Petanda biokimia tulang dapat mendeteksi remodelling/pergantian

    tulang stadium dini dan memantau perubahan akut (patogenesis),

    tapi tidak dapat mengetahui lokasi .

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    5/42

    OSTEOPOROSIS

    Definisi

    Osteoporosis adalah penyakit tulang metabolik, bersifat

    sistemik, matriks tulang organik (kolagen)dan mikroarsitekturjaringan tulang berkurang , akibatnya fragilitas tulang

    meningkat dan mudah fraktur.

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    6/42

    Pertumbuhan massa tulang

    Pertumbuhan massa tulang dimulai sejak bayi, mencapai puncak

    sekitar usia dewasa muda> stabil (plateau)> usia 3545tahun mulai menurun

    Nilai puncak ditentukan oleh faktor : 1. Genetik

    2. Nutrisi

    3. Kegiatan fisik

    4. Penyakit

    Makin tinggi nilai puncak massa tulang dicapai akan makin baik

    Pada wanita, setelah menopause massa tulang menurun cepat dankehilangan tulang lebih cepat, akibatnya lebih mudah fraktur

    Laju penurunan : Normal + 1 % /tahun

    Menopause 35 %/tahun ok estrogen menurun/

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    7/42

    Risiko fraktur

    Fraktur tulang akibat osteoporosis pada wanita menopause

    ada 3 lokasi utama, yaitu : vetebra,

    paha (hip joint)

    pergelangan tangan

    Laju penyusutan : vertebra > 5 %/tahun

    non vertebra 12 %/tahun

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    8/42

    Pergantian tulang (bone turnover atau bone remodelling)

    Pergantian tulang mempunyai 2 aspek, yaitu :

    1. Resorpsi tulang oleh osteoklast

    2. Pembentukan tulang oleh osteoblast

    Pada usia dewasa muda tulang yg diresorpsi = tulang yg dibentuk,kecepatan aktivasi unit remodelling tetap> seimbang

    Pada menopause kecepatan pembentukan < kecepatan resorpsi>

    pengurangan densitas

    Pergantian tulang yang meningkat mempercepat porositas kortikal> osteopenia> osteoporosis> fraktur tulang

    Patofisiologi

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    9/42

    Gb . Patofisiologi osteoporosis paskamenopause dan senile

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    10/42

    Pemeriksaan kondisi tulangPemeriksaan kondisi tulang ada 3 metode, yaitu :

    1. Densitas massa tulang (bone mass density = BMD)> baku emas

    2. Biopsi tulang (Histomorfometri)

    3. Petanda biokimia untuk turnover

    Metode BMD & petanda biokimia merupakan pemeriksaan non-invasif, dengan keuntungan dan kerugiannya, adalah :

    BMDdapat menunjukan lokasi kelainan, tapi tidak dapatmenjelaskan patogenesis

    Petanda biokimia dapat menjelaskan patogenesis, tapi tidak dapatmenunjukankan lokasi kelainan

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    11/42

    Tujuan & manfaat analisis petanda tulang

    1. Mengenali risiko osteoporosis

    2. Mengenali kehilangan tulang yang cepat

    3. Memprediksi kehilangan tulang

    4. Mengenali risiko fraktur tulang paha

    5. Memilih terapi yang sesuai

    6. Memantau terapi kortikosteroid jangka lama

    7. Memantau dan menilai respons terapi

    8. Mempelajari patogenesis osteoporosis

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    12/42

    Indikasi pemeriksaan petanda tulang :1. Wanita pada usia mempunyai risiko menderita osteoporosis

    2. Masa perimenopause sampai senilis

    3. Semua orang yang diduga menderita osteoporosis karena :

    1). Terapi kortikosteroid yang lama2). Merokok

    3). Mengkonsumsi alkohol

    4). Kecenderungan fraktur karena trauma ringan

    5). Riwayat keluarga6). Artritis reumatoid

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    13/42

    Pada terapi anti resorpsi tulang yang efektif , diikuti oleh

    penurunan petanda resorpsi tulang yang signifikan dalambeberapa minggu, normal mencapai stabil dalam 36 bulan.

    oki analisis dianjurkan pada awal sebelum terapi & 3 bulan

    sesudahnya, sebaiknya diperiksa di laboratorium yang sama,

    metode yang sama, dan pengumpulan sampel pada waktu yang

    sama, setelah puasa semalam.

    Petanda pembentukan tulang responsnya lebih lambat, biasanya

    mencapai stabil dalam 612 bulan

    Terapi efektif ditandai penurunan petanda tulang 20 %80 %

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    14/42

    Berbeda dengan banyak penyakit tulang, pada osteporosis mungkin

    selama terapi hanya terjadi sedikit perubahan.

    Pada pemeriksaan massa tulang (contoh, dual energy x-rayabsorptiometry) akan terdeteksi perubahan statistik yang

    bermakna setelah terapi 13 tahun

    Pemeriksaan petanda tulang, penilaiannya lebih dini dari pada

    pemeriksaan massa tulang. Karena terapi terkini adalah

    antiresorpsi, dan respons petanda resorpsi lebih cepat, maka

    petanda resorpsi tulang mendapat perhatian yang paling besar.

    Seleksi dan interpretasi petanda biokimia resorpsi dan pembentukan

    tulang baik untuk osteoporosis atau penyakit metabolik lain adalah

    kompleks, perlu pertimbangan : preanalitik, analitik, dan post

    analitik.

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    15/42

    Variabel Preanalitik dan Analitik

    Variasi individu petanda tulang dalam urine umumnya lebih

    tinggi (15 % - 60 %) dari pada dalam serum (5% - 10 %)

    Kadar dalam serum dan urine dipengaruhi variasi diurnal, paling

    tinggi pagi jam 4jam 8, paling rendah malam jam 13jam

    23.

    Variasi paling besar adalah petanda untuk resorpsi tulang,

    dengan nilai paling rendah 70 % dari nilai paling tinggi .

    Untuk menghindari variasi diurnal digunakan sampel urine 24

    jam sehingga tidak perlu koreksi dengan kadar kreatinin .

    Lebih sensitif dan dianjurkan sampel urine pagi kedua puasa

    Alkali fosfatase tidak mengalami variasi diurnal, karena waktu

    paruh dalam serum panjang.

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    16/42

    Petanda biokimia tulang

    Petanda biokimia untuk proses penggantian tulang dapat

    dibedakan menjadi petanda biokimia untuk proses resorpsi

    tulang dan petanda biokimia untuk proses pembentukan tulang

    Jaringan tulang terdiri dari 3 komponen :

    1. Matriks organik (osteoid)

    2. Mineral tulang

    3. Sel tulang

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    17/42

    Petanda resorpsi tulang

    Kolagen tipe I membentuk + 90 % matriks organik tulang

    Selama resorpsi tulang terjadi hidrolisis kolagen tipe 1, menghasilkan

    zat yang dapat diperiksa dalam serum atau urine, yaitu :

    1. Telopeptides N-terminal (NTx) dan C-terminal dari kolagen

    2. Pyridinium cross-links terdiri dari :

    1. Pyridinolin (Pyr), dibentuk dari reaksi rantai samping

    3 hidroksilisin

    2. Deoxypyridinolin (Dpyr), dibentuk dari reaksi rantai

    samping 2 hidroksilisin dan rantai samping 1 lisin dari

    kolagen

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    18/42

    Kalsium urin yang dihasilkan dari matriks anorganik (mineral)tulang dipengaruhi makanan dan fungsi ginjal, kurang

    sensitif dan spesifik untuk penilaian pergantian tulang

    (Watts, 1999)

    Tartrat-Resistant Acid Phosphatase (TRAP), selama resorpsitulang diproduksi dan disekresi osteoclas.

    Hydroxyprolline tidak spesifik untuk kolagen tulang, kurang

    korelasi dengan resorpsi tulang.

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    19/42

    Petanda resorpsi tulang

    Pyridinium Cross-links (Pyr dan Dpyr)

    Dilepaskan ke dalam sirkulasi selama resorpsi tulang

    Ditemukan dalam kolagen tipe I, II dan III

    DPyr lebih sensitif dan spesifikDpyr jumlahnya signifikan hanya dalam tulang, gigi, ligamen dan

    aorta, Pyr tersebar luas.

    Sistem skelet massa yang besar> tulang sumber utama dari Pyrdan DPyr

    Ratio spesifik , Pyr : DPyr tulang = 33,5 : 1. Jaringan lain 10 : 1.

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    20/42

    Petanda resorpsi tulang

    Dpyr lebih spesifik karena :

    1. Kadarnya relatif bermakna dalam tulang

    2. Korelasi baik dengan penggantian tulang (Robbin, 1995)

    3. Tidak diabsorbsi dari makanan

    4. Tidak dimetabolisme

    5. Hanya terdapat pada kolagen matur (Watts, 1999)

    6. Di ekskresi melalui urine dalam bentuk bebas 40 %, terikat

    peptide 60 % (Risteli, 1993)

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    21/42

    Makna Klinik

    Kadar telopeptides dan Dpyr meningkat pada :

    1. Osteoporosis

    2. Penyakit Pagets

    3. Penyakit tulang metastase

    4. Hiperparatiroidism primer dan sekunder

    5. Hipertiroidism

    6. Penyakit lain dengan peningkatan resorpsi tulang

    Pada wanita paska menopause telopeptides lebih tinggi

    Obat menghambat resorpsi tulang (estrogen/bifosfonat)

    menurunkan telopeptides dan DPyr

    Ekskresi Pyr dan Dpyr meningkat setelah menopause, dapat

    digunakan untuk evaluasi terapi hormon pengganti

    (Fledelius, 1994)

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    22/42

    Aplikasi klinik :

    1. Identifikasi kehilangan massa tulang

    2. Evaluasi penyakit tulang metabolik3. Prediksi metastase kanker ke tulang

    4. Managmen terapi antiresorpsi tulang

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    23/42

    Pemeriksaan Teopeptides dan Pyridinium Cross-links

    NTx, CTx dan Dpyr sering digunakan untuk petanda resorpsi tulang

    Metode : NTx, CTx > Imunoassay (Elisa, Chemilunnescence)

    Dpyr > Imunoassay, HPLC

    Syarat sampel :

    1. Dpyr dan telopeptides relatif stabil dalam urine

    2. UV menurunkan kadar Pyr dan Dpyr> hindarkan

    3. Ekskresi Pyr dalam urine paling tinggi jam 5.00jam 8.00

    paling rendah jam 14.00jam 23.00

    Penelitian awal menggunakan urine 24 jam, juga urine pagi awal

    Dianjurkan urine pagi kedua jam 10.00

    Variasi biologis , koefisien variasi : 5 % - 60 %

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    24/42

    Reference intervals

    Tergantung tujuan tesUntuk menentukan wanita osteoporosis, hasil dibandingkan

    dengan wanita sehat premenopause

    Kadar dipengaruhi umur dan kelamin

    Pada anak kecil dan dewasa lebih tinggi, periode pertumbuhantulang cepat

    Pada umur 3045 tahun relatif konstan

    Setelah menopause meningkat

    Pada wanita dibandingkan dengan kadar pada wanita sehat,

    umur 3045 tahun dengan siklus normal

    Pada laki-laki juga terdapat peningkatan kadar sesuai umur

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    25/42

    Reference intervals

    Tergantung tujuan tesUntuk menentukan wanita osteoporosis, hasil dibandingkan

    dengan wanita sehat premenopause

    Kadar dipengaruhi umur dan kelamin

    Pada anak kecil dan dewasa lebih tinggi, periode pertumbuhantulang cepat

    Pada umur 3045 tahun relatif konstan

    Setelah menopause meningkat

    Pada wanita dibandingkan dengan kadar pada wanita sehat,

    umur 3045 tahun dengan siklus normal

    Pada laki-laki juga terdapat peningkatan kadar sesuai umur

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    26/42

    Tartrate-Resistant Acid Phosphatase (TRAP)

    Selama resorpsi tulang, diproduksi dan disekresi oleh

    osteoklas

    Metode pemeriksaan tidak membedakan antara TRAP

    osteoklas (isoform 5b) dengan TRAPs lain dalam plasma

    Tidak stabil

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    27/42

    Hydroxyproline urine

    Ditemukan sebagian besar dalam kolagen

    Berasal dari proline dengan posttranslational hydroxylation

    Selama katabolisme kolagen dilepas + 10 % dari peptida oleh

    hidrolisis asam

    Tidak spesifik karena :

    1. Terdapat dalam jaringan lain : otot, kulit, C1q

    2. Kadar kolagen & prokolagen (N/C terminal) menurun

    selama sintesis dan maturasi

    3. Kadar dipengaruhi berbagai penyakit, faktor lain termasuk

    diet

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    28/42

    Petanda pembentukan tulangPetanda untuk pembentukan tulang terdapat dalam serum, yaitu :

    1. Alkali fosfatase (ALP) baik total maupun isoenzimnya

    2. Osteokalsin (OC)3. Prokolagen I peptides terdiri dari :

    1. PI N-terminal propeptide (PINP)

    2. PI carboxyterminal propeptide (PICP)

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    29/42

    Petanda pembentukan tulang tulang1. Alkali Fosfatase 1Alkali fosfatase tulang (ALP-B) diproduksi osteoblas selama

    pembentukan tulang, dilepas ke dalam sirkulasi > indeks

    kecepatan pembentukan tulangDalam serum terdapat campuran ALP isoenzim berasal dari hati,

    usus, ginjal dan tulang. Selama hamil dapat berasal dari

    plasenta (Farley, 1994). Tumor malignan tertentu dapat

    membentuk ALP isoenzim yang termostabil.

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    30/42

    1. Alkali Fosfatase 2

    Dua terbanyak ALP isoenzim dalam sirkulasi , berasal dari

    tulang dan hati, sukar dibedakan karena berasal dari

    produk gen yang sama, hanya dapat dibedakan dengan

    post-translational glycosylation.Fungsi ALP tidak diketahui, mungkin berperan dalam

    mineralisasi pembentukan tulang baru

    Laboratorium : metode imunologis spesifitas tinggi dansensitifitas cukup

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    31/42

    1. Alkali Fosfatase 3

    ALP- B meningkat pada penyakit tulang metabolik, termasuk :

    1. Osteoporosis 6. Akromegali

    2. Osteomalasia dan rickets 7. Metastases ke tulang

    3. Hyperparatiroidism 8. Glukokortikoid >>>

    4. Renal osteodistrophy 9. Penyakit Pagets

    5. Tirotoksikosis 10. Penyakit lain pembentukan

    tulang meningkat

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    32/42

    1. Alkali Fosfatase 3

    Keuntungan pemeriksaan ALP- B dibandingkan osteokalsin :

    1. Waktu paruh relatif lama (in vivo 13 hari)

    2. Relatif tidak dipengaruhi variasi diurnal

    3. Relatif stabil in vitro, tidak perlu penanganan sampel khusus

    4. Tidak difiltrasi glomerulus

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    33/42

    Reference intervals Alkali Fosfatase

    Kadar normal ALP- B dipengaruhi umur dan kelamin

    Imunoabsorption assay : 11,629,6 U/L pada wanita

    15,041,3 U/L pada pria

    Meningkat sesuai umur dan pergantian tulang

    Anak-anak lebih tinggi> pertumbuhan

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    34/42

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    35/42

    Makna klinik osteokalsin

    Osteokalsin meningkat pada : Menurun pada :1. Osteoporosis 1. Hipoparatiroidism

    2. Osteomalasia dan rickets 2. Hipotoroidism

    3. Hyperparatiroidism 3. Defisiensi Growth hormon

    4. Renal osteodistrophy 4. Terapi estrogen

    5. Tirotoksikosis 5. glukokortokoid

    6. Akromegali 6. bisfosfonat

    7. kalsitoninKadar menurun pada gangguan fungsi ginjal yang menetap

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    36/42

    Pemeriksaan osteokalsin 1

    Syarat sampel :Serum paling luas penggunaannya

    Plasma heparin untuk beberapa metode

    Dalam serum stabil 3 jam pada suhu ruangan, 2 jam pada suhu 4oC,

    metode OC utuh dan OC fragmen bagian tengah/N-terminal

    Sampel + es, dipisahkan dalam 1 jam, segera dibekukan, hindarkan

    beku- cair ulang.

    Stabilitas OC tergantung metode, imunoreaksi pada :

    Suhu ruangan setelah 624 jam menurun 50 % - 70 %

    Suhu 4oC setelah 2 minggu menurun 40 % - 80 %

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    37/42

    Pemeriksaan osteokalsin 2

    OC terdiri dari : OC utuh dan

    OC fragmen besar bagian tengah/N-terminalMetode pemeriksaan : imunoassays

    Imunoreaksi OC utuh : normal + 35 %

    Osteoporosis 45 %

    menurun + 20 % setelah 3 jam pd suhu ruangan

    Imunoreaksi OC utuh + OC fragmen besar tidak berubah, karena

    OC fragmen besar mungkin :

    1. dilepas osteoblas selama pembentukan tulang2. dihasilkan invivo dalam sirkulasi

    3. dihasilkan invitro selama pengambilan sampel oleh

    proteolisis OC utuh

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    38/42

    Pemeriksaan osteokalsin 3

    Belum distandarisasi, variasi lebar antar metode dan

    laboratorium, mungkin karena spesifitas antiserum beda dan

    heterogenitas OC dalam sirkulasi

    Nilai normal OC dewasa : - pria 1,111 ng/mL

    - wanita 0,76,5 ng/mLHenry.

    Nilai normal : 327 ng/ml (Ug/L)Tietz.

    Reference intervals :

    Tergantung metode

    Kadar lebih tinggi pada anak, paling tinggi selama

    pertumbuhan cepatOC umumnya meningkat selama menopause

    Variasi diurnal, paling tinggi malam, paling rendah pagi> 50 %

    Meningkat pada renal failure

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    39/42

    Prokolagen I peptides (kolagen I propeptide)

    Prekursor kolagen tipe I

    Terdiri dari PINP dan PICP, dihasilkan dari prokolagen tipe I

    selama pembentukan kolagen

    Kurang sensitif dan spesifik untuk pembentukan tulang , karenabanyak terdapat pada jaringan lain

    Membantu menilai pembentukan tulang pada pasien :

    1. Di terapi 1,25-dihidroksivitamin D

    2. OC dan ALP meragukan

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    40/42

    LITERATUR

    1. Burtis CA & Ashwod ER eds, Tietz Fundamentals of ClinicalChemistry, 2008 sixth Edition

    2. McPherson RA & Pincus MR eds, Henrys Clinical Diagnosis and

    Management by Laboratory Methods, 2007 21st Edition

    3. Robbins & Cotran, Pathologic Basis of Disease, 2005 7thedition

    4. Porth CM, Essentials of Pathophysiology Concepts of Altered

    Health States, 2007 2ndEdition

    5. Devlin TM ed, Textbook of Biochemistry With Clinical Correlations,

    2006 sixth Edition

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    41/42

  • 8/10/2019 Pemeriksaan Lab Osteoporosis

    42/42