pemeriksaan diagnostik pada sistem perkemihan

19
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM PERKEMIHAN Kelompok 6: Siti Rumiatik Rio Agusto Robiansyah

Upload: antox-moelatte

Post on 17-Nov-2015

668 views

Category:

Documents


101 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Diagnostik Pada Sistem Perkemihan

TRANSCRIPT

Slide 1

Pemeriksaan Diagnostik pada Sistem Perkemihan

Kelompok 6:Siti RumiatikRio AgustoRobiansyah

Tes Fungsi GinjalTes Fungsi ginjal dilakukan untuk mengevaluasi beratnya penyakit ginjal dan mengikuti perjalanan klinik pasien. Pemeriksaan fungsi ginjal yang umum dilakukan adalah kemampuan pemekatan ginjal, klirens kreatinin, kadar kreatinin serum dan nitrogen urea darah (BUN).

UrinalisisPemeriksaan urin mencangkup evaluasi hal-hal berikut:Observasi warna dan kejernihanPengkajian bau urinPengukuran keasaman dan berat jenis urin

lanjutan4. Tes untuk memeriksa keberadaan protein, glukosa dan badan keton dalam urin (masing-masing untuk proteinuria, glukosuria dan ketonuria)5. Pemeriksaan mikroskopik sedimen urin sesudah melakukan pemusingan (centrifuging) untuk mendeteksi sel darah merah (hematuria), sel darah putih, silinder (silindruria), Kristal (kristaluria), pus (piuria) dan bakteri (bakteriuria)

Parameter Fisik UrinMetode pemeriksaan ada beberapa macam:Berat jenis: di ukur memakai urinometer, mudah dilakukan , butuh urin 25 cc. BJ dipengaruhi oleh suhu urin, protein, glukosa dan kontras medis.Refraktometri: mudah dilakukan dan hanya butuh 1 cc urin, factor yang mempengaruhi BJ, juga akan mempengaruhi pengukuran ini.Osmolalitas; berbeda dengan BJ, temperature dan protein tidak mempengaruhi, tetapi kadang glukosa meningkatkan osmolalitas. Osmolalitas urin, normal 50-1200 mOsm/L

Dipstik: adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas seluloid yang mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan diperiksa.

Parameter KimiapH: tes memakai dipstick, pada pH7,5 akurasinya kurang, dan harus memakai pH meter. Hb: Dalam kondisi normal tidak dijumpai dalam urin. Bila positif harus dicurigai hemolysis atau mioglobinuria

lanjutanGlukosa: dengan dipstick untuk menilai reabsrobsi glukosa dan bahan lain.Protein: normal proteinuria tidak lebih dari 150 mg/hari untuk dewasa. Bilirubin :dapat dijumpai dalam urine adalah bilirubin direk (terkonjugasi), karena tidak terkait dengan albumin, sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan ke dalam urine bila kadar dalam darah meningkat.

Leukosit Esterase, Tes dipstick ini berdasarkan aktivitas enzim eseterase indoksil yang dihasilkan oleh neutrophil,granulosit dan makrofg dan akan memberi nilai positif bila ada paling sedikit 4 (empat) leukosit/LPB.Nitril, Dasar tes ini adalah adanya bakteri yang dapat mengubah nitral menjadi nitril melalui enzim reduktase nitrat.

Darah (Blood)Pemeriksaan dengan carik celup akan memberi hasil positif baik untuk hematuria, hemoglobinuria, maupun mioglobinuria. Prinsip tes carik celup ialah mendeteksi hemoglobin dengan pemakaian substrat peroksidase serta aseptor oksigen.

UltrasoundUltrasound atau pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara yang di pancarkan ke dalam tubuh untuk mendeteksi abnormalitas. Abnormalitas seperti akumulasi cairan, masa, malformasi, perubahan ukuran organ ataupun obstruksi dapat diidentifikasi.

Pemeriksaan Sinar-X dan Pencitraan LainnyaKidney, Ureter and Bladder (KUB). Pemeriksaan radiologi abnormal yang dikenal dengan istilah KUB dapat dilaksanakan untuk melihat ukuran , bentuk serta posisi ginjal dan mengidentifikasi semua kelainan seperti batu dalam ginjal atau traktus urinarius.Pemindai CT dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pemeriksaan pemindai CT dan MRI merupakan teknik noninvasive yang akan memeberikan gambaran penampang ginjal serta saluran kemih yang sangat jelas

LanjutanUrografi Intravena (Ekskretori Urogram atau Intravenous Pyelogram). Pemeriksaan urografi intravena yang juga dikenal dengan nama intravenous pyelogram (IVP) memungkinkan visualisasi ginjal, ureter dan kandung kemih. Pielografi Retrograd. Dalam pielografi retrograde, kateter uretra dimasukan lewat ureter ke dalam pelvis ginjal dengan bantuan sistoskopi.

Infusion Drip Pyelography. Infusion Drip Pyelography merupakan pemebreian lewat infus larutan encer media kontras dengan volume yang besar untuk menghasilakan opasitas parenkim ginjal dan mengisi seluruh traktus urinarius. Sistogram. Sebuah kateter dimasukan ke dalam kadung kemih , dan kemudian media kontras disemprotkan untuk melihat garis besar dinding kandung kemih serta membantu dalam mengevaluasi refluks vesikouretral

Sistouretrogram.Sistouretrogram menghasilkan visualisasi uretra dan kadung kemih yang biasa dilakukan melalui penyuntikan retrograde media kontras ke dalaam uretra serta kandung kemih atau dengan pemeriksaan sinar-x sementara pasien mengekskresikan media kontras.Angiografi Renal. Prosedur ini memungkinkan visualisasi arteri renalis.

Endourologi (Prosedur Endoskopi Urologi)Pemeriksaan sistoskopi : Merupakan metode untuk melihat langsung uretra dan kandung kemih. Brush biopsy ginjal dan uretra :Teknik brush biopsy akan menghasilkan informasi yang spesifik apabila hasil pemeriksaan radiologi ureter atau pelvis ginjal yang abnormalPemeriksaan Radioisotope :Merupakan tindakan noninvasive yang tidak mengganggu proses fisiologik normal dan tidak memerlukan persiapan pasien yang khusus

Endoskopi renal (nefroskopi) :Merupakan pemeriksaan dengan cara memasukkan fiberskop kedalam pelvis ginjal melalui luka insisi (pielotomi)Biopsi ginjal :dilakukan dengan menusukan jarum biopsi melalui kulit kedalam jaringan renal

Pengukuran urodinamikUroflometri (kecepatan aliran) Sistometrogram (rekaman grafik tekanan dalam kadung kemih)Profil tekanan uretra Sistouretrogramvoiding cystourethogramElektromiografi