pemeriksaan berat isi dan rongga udara dalam agregat

7
 1 LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL MODUL 2.2 PEMERIKSAAN BERAT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT KELOMPOK R13 Andrean Wardani (1306369453) Gita Novianti (1306369320) Humayri Syidqi (1306369440 ) Luthfiy Muhaimin (130640180 0) Nur Ajizah (1306369150) Tanggal Praktikum : 27 Oktober 2014 Asisten Praktikum : Tanggal Disetujui : Paraf Asisten : LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014

Upload: lumin17

Post on 02-Jun-2018

283 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

8/11/2019 Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-berat-isi-dan-rongga-udara-dalam-agregat 1/7

 

1

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

MODUL 2.2

PEMERIKSAAN BERAT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT

KELOMPOK R13

Andrean Wardani (1306369453)

Gita Novianti (1306369320)

Humayri Syidqi (1306369440)

Luthfiy Muhaimin (1306401800)

Nur Ajizah (1306369150)

Tanggal Praktikum : 27 Oktober 2014

Asisten Praktikum :

Tanggal Disetujui :

Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2014

Page 2: Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

8/11/2019 Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-berat-isi-dan-rongga-udara-dalam-agregat 2/7

 

2

A.  TUJUAN PERCOBAAN

Pemeriksaan ini dimaksud menentukan berat isi dan rongga udara dalam agregat halus

kasar atau campuran

Berat isi adalah perbandingan berat dengan volume

B.  PERALATAN

1. 

Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh

2.  Talam kapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat

3.  Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat sebaiknya

terbuat dari baja tahan karat

4.  Mistar perata (straight edge) 

5.  Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan alat pemegang,

C.  BENDA UJI

Bahan yang digunakan adalah agregat halus ± 5000 gr yang telah dikeringkan didalam

oven selama kurang lebih 24 jam

D.  DASAR TEORI 

Pengertian-pengertian  

  berat isi agregat adalah berat agregat persatuan isi;

  berat adalah gaya gravitasi yang mendesak agregat;

  agregat adalah material granular misalnya pasir, batu pecah dan kerak tunggku

 besi, yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk

suatu beton semen hidrolik atau adukan;

  agregat halus adalah pasir alam sebagai desintegrasi secara alami dari batu atau

 pasir yang dihasilkan oleh industry pemecah batu dan mempunyai ukuran butir

terbesar 5mm;

  rongga udara dalam satuan volume agregat adalah ruang diantara butir-butir

agregat yang tidak diisi oleh partikel yang padat. 

Fungsi agregat halus

Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam

campuran mortar (adukan) dan beton. Atau didefinisikan sebagai bahan yang

dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama dengan bahan perekat dan

membentuk suatu massa yang keras, padat bersatau yang disebut beton. Selain

seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah sebagai bahan

 pengisi diatara agregat kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat

Syarat agregat halus –  PBI 71

a. Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat.

 b. Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu bnayak.

c. Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras

d. Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji

dengan test ayakan ISO

- Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total

- Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total

- Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 –  90 % berat total

e. Tidak boleh menggunakan pasir laut

Page 3: Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

8/11/2019 Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-berat-isi-dan-rongga-udara-dalam-agregat 3/7

 

3

Perhitungan

  Berat isi agregat (B)

B = 

 Kg/dm3

 

  Rongga udara =( )

( )  

Keterangan

V =Isi wadah [dm3]

A =Bulk specific gravity agregat [Kg/dm3], didapat pada percobaan

=modul 4

B =berat isi agregat [Kg/dm3]

W =Berat isi air [Kg/dm3] (1 kg/dm2) 

E.  PROSEDUR

a.  Berat Isi Lepas

1.  Timbang dan catat berat wadah [W1]

2. 

Masukkan benda uji dangan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir

dari ketinggian maksmum 5 cm di atas wadah dengan menggunakan sendok

atau sekop sampai penuh

3. 

Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata

4.  Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji [W2]

5.  Hitung berat benda uji [W3=W2-W1]

 b. 

Berat isi padat agregat dengan butir maksimum 38,1 mm[1

  “] dengan cara

 penusukan

1. 

Timbang dan catatlah berat wadah [W1]

2.  Isilah wadah dengan benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal. Setiap lapis

dipadatkan dengan tonggkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata.

Pada pemadatan tongkat harus tepat masuk sampai lapisan bagian bawah tiap-

tiap lapisan

3.  Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata

4.  Timbang dan catatlah berat wadah serta berat benda uji [W2]

5. 

Hitunglah berat benda uji [W3=W2-W1]c.  Berat isi pada agregat ukuran butir antara 38,1 mm [1

”] sampai 101,6 mm [4”]

dengan cara penggoyangan

1.  Timbang dan catat berat wadah [W1]

2.  Isilah wadah dengan benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal

3. 

Padatkan setiap lapisan dengan cara menggoyang-goyangkan wadah seperti

 berikut

  Letakkan wadah diatas tempat yang kokoh dan datar, angkatlah salah satu

sisinya kira-kira setinggi 5 cm kemudian lepasan

  Ulangi hal ini pada sisi yang berlawanan. Padatkan lapisan sebanyak 25

kali untuk setiap sisi

4. 

Ratakan permukaan benda uiji dengan menggunakan mistar perata

Page 4: Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

8/11/2019 Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-berat-isi-dan-rongga-udara-dalam-agregat 4/7

 

4

5.  Timbang dan catatlah berat wadah serta berat benda uji [W2]

6. 

Hitunglah berat benda uji [W3=W2-W1]

F.  DATA HASIL PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

a.  Percobaan berat isi lepas

Diameter wadah (D) = 14 cm

Tinggi wadah (t) = 12,5 cm

Volume wadah (V)

1923,25 cm3 = 1,92 dm3

Bulk specific gravity agregat (A) = 2,62

W1= 1034 gr

W2= 3529 gr

W3= 3529-1034 = 2495 gr = 2,49 kg

  Berat isi agregat (B)

B =

 = 1,30 kg/dm3 

  Ronga udara

Rongga udara =

 = 50,38%

b.  Percobaan berat isi padat agregat dengan butir maksimum 38,1 mm[1

  “]

dengan cara penusukan

Diameter wadah (D) = 14 cm

Tinggi wadah (t) = 12,5 cm

Volume wadah (V)

1923,25 cm3 = 1,92 dm3

Bulk specific gravity agregat (A) = 2,62

W1= 1034 gr

W2= 3603 gr

W3= 3603-1034 = 2569 gr =2,57kg

  Berat isi agregat (B)

B =

 = 1,33 kg/dm3 

  Rongga udara

Rongga udara =

 = 49,23%

c.  Percobaan berat isi pada agregat ukuran butir antara 38,1 mm [1

”] sampai

101,6 mm [4”] 

Diameter wadah (D) = 14 cm

Tinggi wadah (t) = 12,5 cmVolume wadah (V)

1923,25 cm2 = 1,923 dm2

Page 5: Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

8/11/2019 Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-berat-isi-dan-rongga-udara-dalam-agregat 5/7

 

5

Bulk specific gravity agregat (A) = 2,62

W1= 1034 gr

W2= 3726 gr

W3= 3726-1034= 2692 gr = 2,69 kg

  Berat isi agregat (B)

B =

 = 1,40 kg/dm3

  Ronga udara

Rongga udara =

 = 46,56%

G.  ANALISIA

  Analisia percobaan

Tujuan utama dari praktikum “ pemeriksaan berat isi dan rongga udara

dalam agregat”  ini adalah untuk mementukan berat isi (berat jenis) agregat

halus yang tersedia di labor dan menentukan persentase ruang diantara butir-

 butir agregat yang tidak terisi oleh butir-butir tersebut.

Percobaan dilakukan tiga kali dengan langkah-langkah yang berbeda

dan sesuai dengan yang tertera pada bagian E laporan praktikum ini. Pada

umumnya langkah yang dilakukan adalah sama, namun terdapat sedikit

 perbedaan pada cara pemadatan agregat di dalam wadah. Hal ini dimaksudkan

agar didapatkan variasi kepadatan dari agregat. Tentunya dari langkah yang

dilakukan dapat diperkirakan bahwa pada percobaan ke- tiga (metode goyang)agregatnya paling padat dan percobaan pertama (metode lepas) paling gembur.

Pada langkah pertama, dilakukan penimbangan wadah, hal ini bisa saja tidak

dilakukan apabila timbangan yang digunakan bisa di kalibrasi nol bersama

wadah sehingga langsung didapatkan berat netto agregat W3, namun praktikan

tetap melakukan langkah ini sesuai dengan langkah-langkah pada modul.

Setelah pengisian agregat dilakukan perataan dengan mistar perata, hal ini

dilakukan agar agregat benar-benar terisi sebanyak isi wadah, tidak kurang

dan tidak lebih

 

Analisa hasilDari percobaan-percobaan yang dilakukan, didapat bahwa berat isi

agregat berturut-turut dari percobaan pertama sampai ke-tiga 1,30 kg/dm3 ,

1,33 kg/dm3  , 1,40 kg/dm3. Didapat juga persentase rongga udara berturut-

turut dari percobaan pertama sampai ke-tiga 50,38%, 49,23%, 46,56%

Terlihat bahwa nilai berat isi yang didapatkan dari percobaan pertama

(lepas) lebih ringan dibandingkan denga berat isi yang didapatkan pada

 percobaan ke dua (tumbuk). Begitu juga dengan berat isi yang didapatkan dari

 percobaan ke dua (tumbuk) lebih besar dibandingkan dengan berat isi yang

didapatkan pada percobaan pertama. Hal ini terjadi karena perbedaan

kepadatan agregat pada wadah di tiap percobaan. Agregat pada percobaan pertama adalah agregat yang paling gembur karena ketika memasukkan

Page 6: Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

8/11/2019 Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-berat-isi-dan-rongga-udara-dalam-agregat 6/7

 

6

agregat pada wadah tidak dilakukan usaha pemadatan apapun, sehingga masih

 banyak tersisa rongga diantara butiran-butiran agregat. Agregat pada

 percobaan ke dua juga masih belum terlalu padat, tapi lebih padat

dibandingkan dengan agregat pada percobaan pertama. Hal ini dikarenakan

 pada percobaan ke dua ini telah ada dilakukan usaha pemadatan dengan

tumbukan tongkat pemadat sebanyak 25 tumbukan, namun usaha pemadatan

ini dilakukan relatif tidak merata ke seluruh sisi sehingga masih banyak

terdapat rongga udara diantara butir-butir agregat yaitu 49,23%. Dibandingkan

dengan percobaan pertama dan ke dua, percobaan ke tiga proses

 pemadatannya relatif paling efektif (walaupun masih terdapat persentase

rongga udara yang masih cukup besar yaitu 46,56%). Hal ini dikarenakan

dengan melakukan penggoyangan di setiap sisi sebanyak 25 kali akan

didapatkan persebaran agregat yang lebih merata di setiap sisinya.

Aplikasi praktikum ini digunakan pada pencetakan mix desain. Pada

 pencetakan mix desain dilakukan pemadatan dengan cara menusuk-nusuk

campuran dan goyang-goyang. Hal ini dilakukan untuk memperkecil rongga

udara pada campuran beton

  Aalisa kesalahan

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan deviasi dari hasil

 percobaan ini,tetapi tentu saja hal tersebut sudah diminimalisasi pada saat

 percobaan, sehinggatidak terlalu banyak mempengaruhi hasil akhir. Faktor-

faktor tersebut antara lain:

1.  Kurang meratanya tumbukan pada metode tumbuk

2.  Kurang dalamnya tumbukan pada metode tumbuk, sehingga

lapisan bawahtidak ikut tertumbuk3.  Terlalu tinggi atau rendahnya pengangkatan sisi wadah pada

metodegoyang

4.  Terlalu besarnya atau terlalu kecilnya perkiraan, sehingga tinggi

lapisan agregat melebihi atau kurang dari 1/3 bagian wadah

5.  Kesalahan praktikan dalam menghitung

H.  KESIMPULAN

  Berat isi agregat pada percobaan berat isi lepas adalah 1,3 kg/dm3 

  Berat isi agregat pada percobaan  percobaan berat isi padat agregat dengan cara

 penusukan adalah 1,33 kg/dm3 

 

Berat isi agregat pada percobaan percobaan berat isi dengan cara menggoyang

adalah 1,40 kg/dm3 

  Persentase rongga udara pada percobaan berat isi lepas adalah 50,38% 

  Persentase rongga udara pada percobaan  percobaan berat isi padat dengan cara

 penusukan adalah 9,23%

  Persentase rongga udara pada percobaan percobaan berat isi dengan cara

menggoyang adalah 46,56% 

Page 7: Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

8/11/2019 Pemeriksaan Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-berat-isi-dan-rongga-udara-dalam-agregat 7/7

 

7

I.  REFERENSI

American Society for Testing and Materials. “Standard Test Method for Bulk Density

(“Unit Weight”) and Voids in Aggregate”, No. ASTM C 29/C 29M –  97 (Reapproved

2003). Annual Book of ASTM Standards, Vol 04.02.

Badan Standarisasi Nasional. “metode pengujian berat isi dan rongga udara  dalam

agregat”, SNI 03-4804-1998

Universitas Bina Nusantara. “Power Point Mata Kuliah Teknologi Beton pertemuan

ke tiga”

J.  LAMPIRAN 

Pemeriksaan berat isi dan rongga udara (metode tumbuk)

Pemeriksaan berat isi dan rongga udara (metode lepas)